- Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

advertisement
ANALISIS PENGARUH PRAKTEK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT, INTEGRASI
SUPPLY CHAIN, DAN KAPABILITAS BERSAING TERHADAP KINERJA
(Studi pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DIAN AMALIA
NIM : 141090043
JURUSAN MANJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2013
ANALISIS PENGARUH PRAKTEK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT,
INTEGRASI SUPPLY CHAIN, DAN KAPABILITAS BERSAING TERHADAP
KINERJA
(Studi pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta)
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Yogyakarta
Disususn Oleh:
DIAN AMALIA
141090043
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2013
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
Analisis Pengaruh Praktek Supply Chain Management, Integrasi Supply Chain,
dan Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja
(Studi pada UKM Eksportir diKodya Yogyakarta)
Dan dimajukan untuk diuji pada hari, Jumat tanggal 26 Juli 2013, adalah hasil skripsi.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian atau simbol yang menunjukan
sebagai tulisan saya sendiri, dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin penuh aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah pikiran saya sendiri, berarti gelar dan
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 26 Juli 2013
Dian Amalia
Saksi 1. Sebagai Pembimbing I
Saksi 3. Sebagai Penguji I
Tri Wahyuningsih, SE, M.Si
Dr. Sabihaini, SE, M.Si
Saksi 2. Sebagai Pembimbing II
Saksi 4. Sebagai Penguji II
Titik Kusmantini, SE, M.Si
Dwi Hari Laksana, SE, MM
ii
Skripsi Berjudul
Analisis Pengaruh Praktek Supply Chain Management, Integrasi Supply Chain,
dan Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja
(studi pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta)
Disusun oleh:
DIAN AMALIA
No. Mhs : 141090043
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal : 26 Juli 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Susunan Dewan penguji
Ketua Penguji
/ Pembimbing Utama I
Penguji
Tri Wahyuningsih, SE, M.Si
Dr. Sabihaini, SE, M.Si
Penguji
/ Pembimbing Utama II
Penguji
Titik Kusmantini, SE, M.Si
Dwi Hari Laksana, SE, MM
Mengetahui
UPN “Veteran” Yogyakarta
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Ketua
Dr. Heru Tri Sutiono, M.Si
NIP. 19640105 199003 1 004
iii
ABSTRAKSI
DIAN AMALIA. Analisis Pengaruh Praktek Supply Chain Management, Integrasi
Supply Chain, dan Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja (studi pada UKM Eksportir
di Kodya Yogyakarta) ( Dibimbing oleh Tri Wahyuningsih, SE, M.Si dan Titik
Kusmantini SE, M.Si).
Praktek supply chain management, Integrasi supply chain, dan Kapabilitas
bersaing yang baik sangat dibutuhkan oleh perkembangan suatu industri atau UKM.
Praktek SCM yang berjalan dengan baik maka dapat meningkatkan kapabilitas
bersaing dan kinerja UKM tersebut.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
praktek SCM berpengaruh positif pada integrasi SC, praktek SCM berpengaruh
positif pada kapabilitas bersaing, integrasi SC berpengaruh positif pada kapabilitas
bersaing, praktek SCM berpengaruh positif pada kinerja, integrasi SC bepengaruh
positif pada kinerja, dan kapabilitas bersaing berpengaruh positif pada kinerja.
Penelitian dilakukan pada UKM Eksportir yang ada di Kodya Yogyakarta.
Pengambilan data dilakukan mulai bulan Mei hingga bulan Juni 2013. Data dalam
penelitian ini mencakup data primer. Metode pengolahan dan analisis data
menggunakan analisis jalur atau path analysis.
Hasil analisis jalur diketahui bahwa dari 6 hipotesis yang diajukan terdapat 3
hipotesis yang didukung atau diterima sedangkan 3 hipotesis yang lain tidak
signifikan. Hipotesis yang didukung adalah hipotesis 1. Praktek SCM memiliki
pengaruh positif pada tingkat integrasi SC, hipotesis 3. Integrasi SC memiliki
pengaruh positif pada kapabilitas bersaing, dan hipotesis 6. Kapabilitas bersaing
memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan. Sedangkan hipotesis yang tidak
didukung adalah hipotesis 2. Praktek SCM memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing, hipotesis 4. Praktek SCM memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan dan hipotesis 5. Integrasi SC memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan. Ke-3 hipotesis tersebut hasilnya tidak signifikan karena lebih
besar dari 0,005 dan hipotesis ke-5 berpengaruh negatif.
Kata kunci: Praktek Supply Chain Management, Integrasi Supply chain, Kapabilitas
Bersaing, Kinerja, dan Path Analysis.
iv
MOTTO
Yakinlah dan percayalah pada diri sendiri, selama usaha dan
doa tidak pernah berhenti. Karena kekuatan doa dan usaha
tidak akan pernah mengecewakan..
(Penulis)
v
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya
Karya kecil ini saya persembahkan untuk :
Hj. Chuzaenatun, Alm tercinta yang selalu mendo’akan ku tiada henti dari surga,
Kedua orang tuaku Bapak H. Ahmad Sohir dan Ibu Hj. Nugraheni Susanti
yang dengan tulus selalu memberikan do’a, nasihat, dorongan, dan dukungan baik
secara moril maupun materiil, serta cinta dan kasih sayang yang selama ini telah
diberikan.
Kakak-kakak ku tersayang beserta suami dan istrinya.. mbak kanti, mbak roh, mas
vidi, mbak fara, serta ponakan-ponakanku yang lucu-lucu, terimakasih doa dan
dukunganya selama ini.
Ocky Rosa Permana Putra  Yang selalu mengerti, sabar, memberikan semangat,
dukungan, nasihat, dan saranya sehingga karya kecil ini dapat selesai.
Thanks to :

Keluarga besarku, Ebes, Emes, mbak Puput, Mas koko, dek Lanna, dan mbah
yang senantiasa selalu mendoakan dan memberi dukungan.

Teman-temanku Devika, Dina, Dewi, Dyah, Lusy, Irma, Bebel, Tiwi, mba
Pay, Pipit, Swastika, Rara, Bibah, Desi, Liani, dan semua penghuni kos BRO.

Semua angkatan 2009 dan Almamaterku FE UPN “Veteran” Yogyakarta.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH PRAKTEK
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT, INTEGRASI SUPPLY CHAIN, DAN
KAPABILITAS BERSAING TERHADAP KINERJA (Studi pada UKM
Eksportir di Kodya Yogyakarta)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna
melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerja keras, rahmat Allah SWT
dan juga bimbingan serta bantuan dari banyak pihak, skripsi ini tidak akan pernah
selesai. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada :
1.
Bapak Drs. Sujatmika, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2.
Bapak Dr. Heru Tri Sutiono, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
3.
Ibu Tri Wahyuningsih, SE, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan pengarahan
demi terselesainya skripsi ini.
4.
Ibu Titik Kusmantini, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan pengarahan
demi terselesainya skripsi ini.
vii
5.
Bapak Drs. Aryono Yacobus, M.Si selaku dosen wali yang selalu memberikan
pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
6.
Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penyusunan skripsi ini telah diusahakan dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Akan tetapi, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan, sehingga diharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna
meningkatkan kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan dating.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta,
Juli 2013
Penulis ,
Dian Amalia
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. i
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………..…………………………………. iii
ABSTRAKSI………………………………………………………………………. iv
MOTTO…………………………………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN…………………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...... vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...….. ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR / GRAFIK…………………………………………...…….. xii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………........................... 1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang Masalah………………………………………………... 1
Rumusan Masalah………………………………………………….…... 5
Tujuan Penelitian………………………………………………….…… 6
Manfaat Penelitian……………………………………………….…….. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..….. 8
A. Perkembangan UKM…………………………………………….…….. 8
B. Landasan Teori………………………………….……………....…….. 10
1. Supply Chain dan Supply Chain Management……………….…… 10
2. Integrasi Supply Chain……………………………………………. 12
3. Kapabilitas Bersaing……………………………………………… 13
4. Kinerja dan penilaian Kinerja…………………………………….. 14
C. Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 16
D. Kerangka Konseptual………………………………………………… 19
E. Hipotesis……………………………………………………………… 21
ix
BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………………... 23
Obyek Penelitian……………………………………………………… 23
Populasi……………………………………………………………….. 23
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel…………………………….. 23
Jenis Data yang digunakan………………………………………....…. 24
Metode Pengumpulan Data…………………………………………… 24
Operasional Variabel………………………………………………….. 25
Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………………………. 27
1. Uji Validitas………………………………………………………. 27
2. Uji Reliabilitas……………………………………………………. 30
H. Skala Pengukuran Variabel…………………………………………… 31
I. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 32
J. Pengujian Hipotesis…………………………………………………… 36
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………… 38
A. Karakteristik Responden……………………………………………… 38
1. Jabatan……..……………………………………………………… 38
2. Umur UKM……………………………………………………….. 39
3. Produk UKM……………………………………………………… 39
B. Analisis Jalur………………………………………………………….. 41
1. Model……………………………………………………………… 41
2. Perhitungan Koefisien Jalur……………………………………….. 42
3. Validitas Model…………………………………………………… 45
a. Koefisien Determinasi Total…………………………………... 45
b. Teori Trimming…………………………….………………….. 45
4. Interpretasi………………………………………………………… 46
C. Uji Hipotesis…………………………………………………………... 48
D. Pembahasan…………………………………………………………… 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN…………………….………………….. 55
A. Kesimpulan………………………………………….………………… 55
B. Saran………………………………………………….……………….. 56
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….………………. 58
LAMPIRAN……………………………………………………….……………… 60
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perkembangan UKM…………………………………….……………… 9
Tabel 2.2 Data UKM……………………………………………………………… 10
Tabel 2.3 Perbedaan Penelitian…………………………………………………… 18
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas……………………………………………………… 27
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas tanpa KB11………………………………………… 29
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………………… 30
Tabel 4.1 Karakteristik Jabatan…………………………………………………… 38
Tabel 4.5 Karakteristik Umur UKM……………………………………………… 39
Tabel 4.6 Karakteristik Produk UKM……………………………………………. 40
Tabel 4.7 Hasil pengaruh X1 terhadap X2……………………………………….. 42
Tabel 4.8 Hasil pengaruh X1,X2 terhadap X3…………………………………… 43
Tabel 4.9 Hasil pengaruh X1,X2,X3 terhadap Y………………………………… 44
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………………………………………………... 21
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur………………………………………………… 33
Gambar 4.1 Model Analisis Jalur………………………………………………… 41
Gambar 4.2 Koefisien Analisis Jalur……………………………………………… 46
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta
meluasnya
persaingan
global
menuntut
perusahaan
untuk
mampu
meningkatkan kualitas demi mempertahankan daya saing. Dalam dunia
persaingan ada 2 hal yang menjadi pilihan, yang pertama masuk ke dalam
dunia persaingan tersebut dengan melakukan perbaikan atau yang kedua
keluar dari persaingan tetapi menciptakan sesuatu yang baru untuk dapat
menciptakan citra tersendiri bagi perusahaan. Faktanya perusahaanperusahaan domestik yang dulunya bersaing ditingkat regional kini dituntut
harus dapat bersaing dengan perusahaan yang daya jangkaunya lebih luas.
Tentunya perusahaan dengan hasil produk dan layanan jasa yang
berkualitaslah yang nantinya akan mampu bersaing dengan perusahaanperusahaan lainya.
Supply chain management (SCM) atau manajemen rantai pasok adalah
serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier,
pengusaha, gudang (warehouse), dan toko secara efisien, sehingga produk
dihasilkan dan didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat,
untuk menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Levi et al,
2000). Praktek SCM merupakan praktek yang berusaha meningkatkan kinerja
kompetitif suatu perusahaan. Semakin tinggi praktek SCM dalam suatu
1
perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja dan kapabilitas bersaing
perusahaan sehingga ini berdampak positif dan sangat menguntungkan bagi
perusahaan. Kinerja atau performance merupakan hasil output dan sesuatu
yang dihasilkan dari proses produk dan jasa yang bisa dievaluasi dan
dibandingkan secara relatif dengan tujuan, standar, hasil-hasil yang lalu, dan
organisasi lain (Hertz, 2007).
Praktek SCM tidak dapat meningkatkan efisiensi mereka sendiri
secara individual, karena efisiensi dapat dicapai melalui interaksi berbagai
rantai pasok (Dawe, 1994 dalam Kim, 2006), salah satunya yaitu integrasi
supply chain. Integrasi supply chain memiliki arti bahwa semua elemen yang
terlibat dalam rangkaian SCM berada dalam satu kesatuan yang kompak dan
menyadari adanya saling ketergantungan (Said, 2006). Apabila suatu
perusahaan
sudah
menerapkan
Praktek
SCM,
pasti
akan
sangat
menguntungkan bagi perusahaan tersebut dan akan berdampak positif, karena
elemen-elemen yang terlibat dalam perusahaan tersebut akan saling
berhubungan satu sama lain mulai dari hulu sampai hilir dan saling
ketergantungan. Hubungan ini tidak dapat terputus dan akan selalu
berkelanjutan,
sehingga
akan
meningkatkan
kapabilitas
dan
kinerja
perusahaan tersebut. Proses integrasi supply chain sebaiknya mengalami
peningkatan dari integrasi internal yang meliputi integrasi lintas fungsional
untuk integrasi eksternal dengan pemasok dan pelanggan. Integrasi ini dapat
dicapai oleh otomasi dan standarisasi setiap fungsi internal logistik,
pengenalan teknologi baru, dan kontrol kinerja yang berkesinambungan
2
dibawah struktur organisasi formal dan terpusat (Bowersox, 1989 dalam Kim,
2006). Praktek SCM yang berjalan dengan baik mulai dari hulu sampai hilir
dapat
memberikan
dampak
positif
pada
suatu
perusahaan,
seperti
meningkatnya kinerja dan meningkatnya kapabilitas bersaing perusahaan
tersebut (Kim, 2006).
Selain itu, kapabilitas bersaing juga membantu praktek SCM
meningkatkan efisiensi mereka. Semakin baik kapabilitas bersaing suatu
perusahaan maka akan semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut dan akan
berdampak positif bagi perusahaan, sehingga praktek SCM dapat berjalan dan
terintegrasi dengan baik pula. Kapabilitas bersaing adalah kemampuan meraih
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola
kegiatan sejenis dengan cara berkompetisi. Kompetisi adalah inti dari sukses
atau jatuhnya perusahaan, yaitu dengan cara menerapkan strategi kompetitif.
Strategi kompetitif adalah pencapaian posisi kompetitif yang diidamkan dalam
industri tempat dimana industri berada. Tujuanya adalah menciptakan
keuntungan dan posisi yang mendukung dalam melawan kekuatan yang
menentukan persaingan industri (Mahendradata, 2010). Seperti minimisasi
biaya, maksimalisasi nilai tambah, kontrol atau kemampuan beradaptasi
(Bowersox dan Daugherty, 1995 dalam Kim, 2006), Strategi ini digunakan
untuk membangun hubungan kerjasama jangka panjang dengan mitra dan
membandingkanya di perusahaan berskala besar atau kecil, karena perusahaan
berskala besar dan kecil mempunyai peranan aktifitas yang berbeda. Dalam
penelitian ini hanya akan membahas perusahaan yang berorientasi ekspor pada
3
UKM (Usaha Kecil Menengah) karena UKM banyak dikembangkan di
Indonesia dan merupakan salah satu faktor pendukung perekonomian
Indonesia karena UKM memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal
penyerapan tenaga kerja, upaya pengentasan kemiskinan, dan sarana untuk
membangkitkan ekonomi kerakyatan. Peranan dan kontribusi UKM yang
sangat besar tersebut, memberikan tanda bahwa UKM harus dapat
ditingkatkan lebih baik lagi.
UKM adalah kumpulan perusahaan, yang heterogen dalam ukuran dan
sifat, dimana apabila dipergunakan secara bersama akan mempunyai
partisipasi langsung dan tidak langsung yang signifikan dalam produksi
nasional, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja. Usaha kecil
menengah
mempunyai
peranan
penting
dalam
peningkatan
sektor
perekonomian di Indonesia seperti dikota Yogyakarta .
Yogyakarta merupakan kota pariwisata dan budaya. Keindahan dan
keragaman budaya kota Yogyakarta membuat para turis dalam dan luar negeri
tertarik untuk mengunjungi kota ini. Kawasan Malioboro sebagai satu magnet
potensial yang mampu mendorong wisatawan nusantara ataupun asing untuk
berkunjung di Yogyakarta, karena kota Yogyakarta merupakan kota pariwisata
dan budaya maka dikota ini lah juga banyak berkembang sentra industri dan
usaha-usaha kecil menengah, setidaknya ada ± 757 UKM yang tersebar
diseluruh wilayah Yogyakarta (www.bisnisukm.com).
UKM yang ada dikota Yogyakarta mempunyai peluang yang besar, hal
ini dapat dilihat dari banyaknya UKM yang berkembang saat ini. UKM yang
4
mereka kembangkan ini mendapat apresiasi sangat baik dari masyarakat, dari
situlah usaha mereka mulai meluas ke daerah sekitar, luar pulau bahkan
sampai ke luar negeri. Kebanyakan produk yang dipasarkan di UKM ini
adalah produk-produk handycraft sehingga hal ini sangat diminati baik dipasar
domestik maupun pasar global, UKM di Yogyakarta saling berlomba untuk
menciptakan dan menginovasi produk mereka dan menawarkanya sampai
kepada target ekspor. Akan tetapi kemampuan UKM untuk bersaing di pasar
global berada pada tahap merisaukan karena lemahnya daya saing. Kondisi ini
dapat membuat produk UKM tak mampu menghadapi persaingan barang
impor di pasar domestik. Selain itu lemahnya penggunaan fasilitas internet,
dan penguasaan teknologi juga merupakan faktor penghambat UKM bersaing
di pasar global. Sehingga kajian sejauh mana praktek SCM, integrasi SC, dan
kapabilitas bersaing berpengaruh terhadap kinerja UKM sangat menarik untuk
diteliti. Dari uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
mengambil judul : “Analisis Pengaruh Praktek SCM, Integrasi SC, dan
Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada UKM
Eksportir di Kodya Yogyakarta)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah :
1.
Apakah praktek supply chain management berpengaruh positif pada
integrasi supply chain?
5
2.
Apakah praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kapabilitas bersaing?
3.
Apakah integrasi supply chain berpengaruh positif pada kapabilitas
bersaing?
4.
Apakah praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kinerja perusahaan?
5.
Apakah integrasi supply chain bepengaruh positif pada kinerja
perusahaan?
6.
Apakah kapabilitas bersaing berpengaruh positif pada kinerja perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Bagaimana praktek supply chain management berpengaruh positif pada
integrasi supply chain.
2. Bagaimana praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kapabilitas bersaing.
3. Bagaimana integrasi supply chain berpengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
4. Bagaimana praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
5. Bagaimana integrasi supply chain bepengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
6
6. Bagaimana kapabilitas bersaing berpengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi UKM
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan berupa informasi
bagi UKM untuk dapat meningkatkan praktek SCM menyangkut
kemampuan UKM dalam mengembangkan kerjasama dalam mitra bisnis
terkait baik persaingan ditingkat hulu atau hilir.
2. Pengembangan Teori
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penguat teori khususnya
tentang implementasi praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas bersaing
di UKM khusus seting UKM di Indonesia.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian khususnya yang berhubungan
dengan supply chain management.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan UKM
Usaha kecil menengah (UKM)
adalah kumpulan perusahaan, yang
heterogen dalam ukuran dan sifat, dimana apabila dipergunakan secara
bersama akan mempunyai partisipasi langsung dan tidak langsung yang
signifikan dalam produksi nasional, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan
lapangan kerja. Pengalaman di negara maju menunjukkan bahwa UKM
adalah sumber dari inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan wirausaha
yang kreatif dan inovatif menciptakan tenaga kerja yang terampil dan
fleksibilitas proses produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar
yang cepat. Industri kecil lebih efisien dibanding industri besar dalam
memenuhi permintaan pasar yang cepat. Kemampuan yang dimiliki industri
kecil tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah sumber
daya manusia, penguasaan teknologi, akses informasi, pasar output dan input
(Tambunan, 2002).
Perkembangan
industri
di
Kodya
Yogyakarta
terus
mengalami
peningkatan selama 5 tahun terakhir ini. Pada tahun 2009 UKM di Kodya
Yogyakarta berjumlah 11.997, tahun 2010 berjumlah 16.152 unit usaha,
perkembangan UKM ini mengalami peningkatan sebesar 4.155 UKM yang
merupakan tahun terbesar perkembangan UKM nya selama 5 tahun terakhir
ini. Tahun 2011 berjumlah 17.671 unit usaha atau mengalami peningkatan
8
sebesar 1519 unit usaha, tahun 2012 berjumlah 18.075 atau mengalami
peningkatan sebesar 404 unit usaha, dan tahun 2013 berjumlah 18.175 unit
usaha atau mengalami peningkatan sebesar 100 unit usaha yang terdiri dari
berbagai jenis usaha mulai dari perdagangan, pertanian, non pertanian dan
aneka usaha, hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Perkembangan UKM di Kodya Yogyakarta
Tahun 2009-2013
Jenis Usaha
Tahun
2009
2010
2011
2012
Aneka Usaha
1.569
2.872
3.252
3.353
Perdagangan
4.338
5.229
5.609
5.710
Industri Pertanian
1.723
2.788
3.168
3.269
In Non Pertanian
4.367
5.263
5.642
5.743
Jumlah
11.997
16.152
17.671
18.075
Sumber: Disperindagkop dan UKM DIY (31 Maret 2013)
2013
3.378
5.735
3.294
5.768
18.175
Sektor industri di Kodya Yogyakarta mempunyai peranan yang cukup
besar dalam penyerapan tenaga kerja. Tahun 2013 UKM aneka usaha
menyerap tenaga kerja laki-laki sebanyak 89.352 orang dan perempuan
sebanyak 79.351 orang. Perdagangan menyerap tenaga kerja laki-laki sebanyak
105.932 orang dan perempuan sebanyak 110.932, indusri pertanian menyerap
tenaga kerja laki-laki sebanyak 97.631 orang dan perempuan sebanyak 103.632
orang, sedangkan industri non pertanian menyerap tenaga kerja laki-laki
sebanyak 87.629 orang dan perempuan sebanyak 90.630 orang, hal ini dapat
dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.
9
Tabel 2.2
Data UKM berdasarkan Sektor Ekonomi
Tahun 2013
Jenis Usaha
Jumlah tenaga kerja
Jumlah Omset
(orang)
(Rp)
Laki-laki Perempuan
Aneka Usaha
89.352
79.351
516.009.050
Perdagangan
105.932
110.932
926.448.400
Industri Pertanian
97.631
103.632
229.840.850
In Non Pertanian
87.629
90.630
440.190.750
Sumber: Disperindagkop dan UKM DIY (31 Maret 2013)
Jumlah Asset
(Rp)
209.540.000
571.903.150
128.999.200
127.562.950
UKM memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal penyerapan tenaga
kerja, upaya pengentasan kemiskinan, dan sarana untuk membangkitkan
ekonomi kerakyatan. Peranan dan kontribusi UKM yang sangat besar
tersebut, memberikan tanda bahwa UKM harus dapat ditingkatkan lebih baik
lagi.
B. LANDASAN TEORI
1. Supply Chain dan Supply Chain Management
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja
untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir secara bersama-sama. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya
pemasok, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan
pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005).
Menurut Indrajit dan Pranoto (2002), supply chain (rantai
pengadaan) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang
10
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga
merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling
berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin
menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Sedangkan
menurut Nahmias (2005), sebuah supply chain adalah seluruh jaringan
terkait pada aktivitas dari sebuah firma yang mengaitkan pemasok, pabrik,
gudang, toko, dan pelanggan.
Supply chain management (SCM) berusaha untuk meningkatkan
kinerja kompetitif dengan erat mengintegrasikan fungsi internal dalam
perusahaan secara efektif dan menghubungkan mereka dengan operasi
eksternal pemasok, pelanggan, dan anggota saluran lainnya (Kim, 2006)
Levi et al. (2000) mendefinisikan supply chain management
sebagai serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan
supplier, pengusaha, gudang (warehouse), dan toko secara efisien,
sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan
waktu yang tepat, untuk menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2005) supply chain
management atau manajemen rantai pasokan adalah pengintegrasian
aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang
setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman kepada pelanggan
melalui sistem distribusi.
Menurut Said (2006), SCM adalah pengelolaan informasi, barang
dan jasa mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir
11
dengan menggunakan pendekatan sistem yang terintegrasi dengan tujuan
yang sama.
Hanna dan Newman (2001) mendefinisikan SCM sebagai
konfigurasi, koordinasi, dan peningkatan dari sebuah gabungan rangkaian
operasi yang saling terkait. Henkoff dalam Nahmias (2005) menyatakan
sebutan distribusi, logistik, atau supply chain management yaitu
merupakan proses dimana perusahaan memindahkan material, komponen,
dan produk ke pelanggan. Persaingan yang ketat dengan para kompetitor
mengharuskan perusahaan mengirim barang dalam jumlah yang tepat,
lokasi tepat dan tepat waktu.
2. Integrasi Supply chain (SC)
Integrasi berarti semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM
berada dalam satu kesatuan yang kompak dan menyadari adanya saling
ketergantungan (Said, 2006). Menurut Kim (2006) manfaat integrasi SC
dapat dicapai melalui keterkaitan efisien diantara kegiatan rantai pasok,
dan keterkaitan tersebut harus tunduk pada konstruksi dan pemanfaatan
berbagai praktek rantai pasok untuk SC terpadu dan efektif. Ada beberapa
integrasi supply chain, yaitu :
a. Integrasi Internal, dalam suatu perusahaan integrasi ini dapat
menggantikan peran struktural dan administrasi kemampuan SC yang
memiliki hubungan interaktif dengan kemampuan kepemimpinan
biaya untuk perbaikan kinerja. Integrasi internal meliputi Integrasi
12
lintas fungsional yang terdiri dari fungsi pembelian, fungsi pemasaran,
dan fungsi penjualan.
b.
Integrasi Eksternal, dalam hubunganya dengan pemasok dan
pelanggan integrasi ini dapat menggantikan peran teknologi dan
logistik kemampuan SC yang berinteraksi dengan pemasaran yang
inovatif, diferensiasi, dan kemampuan layanan pelanggan untuk
perbaikan kinerja.
Selain itu ada juga integrasi vertikal menurut Heizer dan Render
(2005), yaitu mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang
atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau
distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau
mundur. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat
produk jadi, sedangkan integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk
membeli pemasoknya. Integrasi vertikal dapat memberikan satu peluang
strategis untuk manajer operasi.
3. Kapabilitas bersaing
Menurut Hitt, et al (2001) kapabilitas adalah kapasitas perusahaan
untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Sebagai pengikat organisasi
kapabilitas muncul melalui interaksi komplek diantara sumber daya
berwujud dan tidak berwujud. Kapabilitas mampu membuat perusahaan
menciptakan
dan
mengeksploitasi
13
peluang-peluang
eksternal
dan
mengembangkan keunggulan yang berdaya tahan ketika digunakan dengan
wawasan dan ketangkasan.
Kompetisi atau daya saing merupakan kondisi persaingan yang
meningkat dengan cepat berdasarkan pada posisi harga kualitas,
persaingan untuk menciptakan atau menyerang produk atau pasar
geografis yang sudah ada, dan persaingan yang didasarkan pada besarnya
dana dan menciptakan aliansi dana yang lebih besar lagi (Hitt, et al, 2001).
Sedangkan menurut mahendradata (2010) kompetisi adalah inti dari sukses
atau jatuhnya perusahaan.
Sehingga kapabilitas bersaing adalah kemampuan perusahaan
untuk menciptakan posisi yang unggul dibandingkan pesaingnya dan
sangat tergantung pada kesesuaian antara kapabilitas internal organisasi
dan perubahan kondisi eksternal organisasi (Hart, 1995 dalam Anatan,
2010). Kapabilitas bersaing juga merupakan kemampuan meraih perhatian
yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola kegiatan
sejenis. Pengertian ini harus disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang ada
dalam perusahaan, seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi
manufaktur serta fungsi sumberdaya manusia harus dapat bekerjasama
secara terpadu dan terintegrasi satu sama lain dan menopang tujuan
perusahaan untuk memenangkan persaingan.
4. Kinerja dan Penilaian Kinerja
Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan
perusahaan. Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang
14
dilakukan seseorang, kelompok atau badan usaha (Soepiadhy dkk, 2011).
Istilah kinerja atau performance mengacu pada hasil output dan sesuatu
yang dihasilkan dari proses produk dan jasa yang bisa dievaluasi dan
dibandingkan secara relatif dengan tujuan, standar, hasil-hasil yang lalu,
dan organisasi lain (Hertz, 2007). Kinerja juga dapat diartikan sebagai
prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sugiyarso dan
Winarni, 2005) dalam (Irmawati, 2007). Kinerja perusahaan mengacu
pada seberapa baik perusahaan mencapai tujuan yang berorientasi pada
pasar dan keuangan (Yamin, 1999) dalam (Li et al, 2006)
Yuwono dkk. (2002), mendefinisikan penilaian kinerja sebagai
tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam
rantai nilai yang ada dalam perusahaan. Hasil pengukuran tersebut
kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan
informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana
perusahaan memerlukan penyesuaian atas aktivitas, perencanaan dan
pengendalian.
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik terhadap
efektifitas operasional suatu organisasi, bagan organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran standar dan kriteria
yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengukuran kinerja merupakan suatu bagian dari proses
manajemen strategi yang dapat memberikan informasi strategi yang
menyeluruh bagi para pembuat keputusan. Penilaian kinerja berada pada
15
tahap implementasi, sedangkan hasil pengukurannya berada pada tahap
pemantauan yang kemudian dikomunikasikan untuk memberikan umpan
balik dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 2001). Penilaian kinerja
menurut Kim (2006) meliputi kinerja pasar, dan kepuasan pelanggan.
C. Penelitian Terdahulu
Penulis mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soo
Wook Kim (2006) yang berjudul “Effect of supply chain management
practices, integration, and competition capability on performance” yang
penulis jadikan sebagai acuan utama. Penelitian tersebut bertujuan untuk
menguji hubungan kausal antara praktek manajemen rantai pasok (SCM),
kapabilitas bersaing, tingkat integrasi rantai pasok (SC), dan kinerja
perusahaan yang dilakukan pada perusahaan manufaktur kecil dan besar yang
ada di Korea dan Jepang. Penelitian tersebut juga bermanfaat dalam
mengembangkan kerangka untuk menghubungkan strategi integrasi SC
sebuah perusahaan untuk strategi kompetitif, dan dalam mengidentifikasi
bagaimana keterkaitan tersebut dapat dihubungkan dengan peningkatan
kinerja organisasi. Dari hasil analisis LISREL pada perusahaan manufaktur
kecil dan besar, penelitian tersebut menemukan bahwa di perusahaanperusahaan kecil integrasi SC yang efisien mungkin memainkan peran yang
lebih penting untuk perbaikan kinerja yang berkelanjutan, sementara di
perusahaan besar, hubungan antara tingkat praktek SCM dan kapabilitas
16
bersaing mungkin memiliki efek yang lebih signifikan terhadap peningkatan
kinerja.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
topiknya sama yaitu meneliti bagaimana pengaruh praktek SCM, integrasi,
dan kapabilitas bersaing terhadap kinerja, selain itu variabel penelitian juga
sama yang terdiri dari praktek SCM, integrasi SC, kapabilitas bersaing, dan
kinerja.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini hanya meneliti pada perusahaan manufaktur kecil saja, yaitu
pada UKM Eksportir yang ada di Kodya Yogyakarta. Pada penelitian
sebelumnya menggunakan analisis LISREL sedangkan pada penelitian ini
menggunakan analisis jalur atau path analysis.
Selain itu peneliti juga mengacu pada penelitian yang dilakukan Soo
Wook Kim (2006) yang berjudul “The effect of supply chain integration on the
alignment between corporate competitive capability and supply chain
operational capability”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi
bentuk hubungan interaktif antara kemampuan kompetitif perusahaan dan
kemampuan operasional rantai pasokan untuk perbaikan kinerja, dan untuk
mengetahui efek dari integrasi rantai pasokan (SC) pada hubungan interaktif
tersebut, penelitian dilakukan di perusahaan di Korea dan Jepang. Metode
dalam penelitian tersebut menggunakan regresi yang dimoderasi untuk
menguji hipotesis. Penelitian tersebut menunjukkan analisis rinci hubungan
17
struktural antara konstruksi yang berkaitan dengan inisiatif perusahaan SCM,
inisiatif fungsional SC, tolok ukur kinerja, dan tingkat integrasi SC.
Tabel 2.3
Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
No
Keterangan
1
JUDUL
2
3
Tahun
Objek
4
Variabel
Independen
5
Teknik
Analisis data
Penelitian
Terdahulu (1)
Effect of
supply chain
management
practices,
integration,
and
competition
capability on
performance
2006
Perusahaan
Manufaktur
Kecil dan
Besar di
Korea
Praktek SCM,
Integrasi SC,
dan
Kapabilitas
bersaing
Analisis
LISREL
18
Penelitian
Terdahulu (2)
The effect of
supply chain
integration on
the alignment
between
corporate
competitive
capability and
supply chain
operational
capability
Penelitian
Sekarang
Analisis
Pengaruh
Praktek
Supply Chain
Management
(SCM),
Integrasi
Supply Chain
(SC) dan
Kapabilitas
Bersaing
terhadap
Kinerja
(studi pada
UKM
Eksportir di
Kodya
Yogyakarta)
2006
2013
Perusahaan
UKM
Manufaktur di Eksportir di
Korea dan
Kodya
Jepang
Yogyakarta
Integrasi SC,
Kemampuan
kompetititf
Perusahaan,
dan
Kemampuan
Operasional
Supply Chain
Analisis
Regresi
Praktek SCM,
Integrasi SC,
dan
Kapabilitas
bersaing
Analisis Jalur
/ Path
analysis
D. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah pengaruh
praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas bersaing terhadap kinerja pada
UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta.
Praktek SCM tidak dapat
meningkatkan efisiensi mereka secara individual, karena efisiensi dapat
dicapai melalui interaksi berbagai rantai pasok. Hal ini menunjukan bahwa
kinerja rantai pasok harus dievaluasi tergantung pada bagaimana praktek
SCM, integrasi SC, kapabilitas bersaing dan kinerjanya dalam UKM.
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat
integrasi supply chain, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh (Kim, 2006). UKM sudah menerapkan praktek SCM, walaupun
belum berjalan dengan baik, akan tetapi hal tersebut pasti akan sangat
menguntungkan bagi UKM dan akan berdampak positif, karena elemenelemen yang terlibat dalam UKM akan saling berhubungan satu sama lain
mulai dari hulu sampai hilir dan saling ketergantungan, hubungan ini tidak
dapat terputus dan akan selalu berkelanjutan.
2. Praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
(Kim, 2006). Karena praktek SCM yang berjalan dengan baik dalam suatu
UKM maka dapat meningkatkan kapabilitas bersaing UKM tersebut.
3. Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim,
19
2006). Integrasi SC dalam UKM apabila dapat terkoordinasi dan berjalan
dengan kompak mulai dari hulu sampai hilir maka akan berdampak positif
dan akan meningkatkan kapabilitas bersaing UKM tersebut.
4. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim,
2006). Praktek SCM yang berjalan dengan baik dalam UKM maka akan
berdampak positif dan akan meningkatkan kinerja UKM tersebut.
5. Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan,
hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim, 2006).
Integrasi SC dalam UKM apabila dapat terkoordinasi dan berjalan dengan
kompak mulai dari hulu sampai hilir maka akan berdampak positif dan
akan meningkatkan kinerja UKM tersebut.
6. Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan,
hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim, 2006). Karena
semakin baik kapabilitas bersaing suatu perusahaan maka kineja
perusahaan tersebut akan meningkat dan akan berdampak positif.
20
Praktek
SCM
Kinerja
Kapabilita
s Bersaing
Integrasi
SC
= Pengaruh
Gambar 2.1
Kerangka konseptual pengaruh praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas
bersaing terhadap kinerja.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan
penyelidikan selanjutnya (Umar, 2005). Maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H1
: Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
tingkat integrasi supply chain.
H2
: Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing.
21
H3
:
Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
H4
:
Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
H5
:
Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
H6
:
Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah UKM Eksportir di Kodya
Yogyakarta.
B. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertetu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek itu (Sugiyono, 2000).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM yang berorientasi ekspor di
Kodya Yogyakarta.
C. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian anggota dari populasi yang terpilih dengan
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasinya (Sugiyono, 2000). Teknik pengambilan sampel ini menggunakan
purposive
sampling.
Purposive
sampling
adalah
pemilihan
sampel
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut
paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Umar,
1998).
23
Purposive sampling terkadang sangat penting digunakan dalam
mencari informasi sasaran yang spesifik karena setiap elemen populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian, tetapi
hanya elemen populasi yang memenuhi syarat tertentu dari penelitian saja
yang digunakan sebagai
sampel
penelitian. Adapun kriteria
dalam
pengambilan sampel adalah memilih UKM handycraft yang berorientasi
ekspor yang masih aktif sampai saat ini secara continue melakukan kegiatan
ekspor. Adapun UKM yang masih aktif dan melakukan ekspor tersebut
berjumlah 38 (lihat lampiran).
D. Jenis Data yang digunakan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli, data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan peneliti (Indrianto dan Supomo, 2002). Data primer dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung dari survey yang dilakukan oleh
peneliti. Dimana survey ini dilakukan dengan membagi kuesioner pada
responden yang dijadikan sampel.
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey
dengan menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner yang disampaikan secara
langsung dimaksudkan agar mendapat respon rate tinggi. Kuesioner
24
merupakan teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya
(Sugiyono, 2000). Kuesioner yang disebarkan sebanyak 45 kuesioner,
kemudian kembali 41. Dari kuesioner yang kembali tersebut sebanyak 3
kuesioner tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan karena tidak
berorientasi ekspor sehingga kuesioner yang layak untuk dianalisis dalam
penelitian ini sebanyak 38 responden.
F. Operasional Variabel
Operasional variabel adalah rumusan mengenai kasus atau variabel
yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitian di dunia nyata, di
dunia empiris atau dilapangan yang dapat dialami (Sigit, 1999). Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Praktek SCM (X1)
Praktek SCM adalah serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk
mengintegrasikan supplier, pengusaha, gudang (warehouse), dan toko
secara efisien, sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan pada
kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat, untuk menurunkan biaya dan
memenuhi kebutuhan pelanggan (Levi et al, 2000). Indikatornya adalah :
1.
Kemampuan teknis
2.
Kemampuan struktur
3.
Kemampuan logistik
25
2. Integrasi SC (X2)
Integrasi SC adalah semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM
berada dalam satu kesatuan yang kompak dan menyadari adanya saling
ketergantungan (Said, 2006). Indikatornya adalah:
1.
Integrasi perusahaan dengan pemasok
2.
Lintas integrasi fungsional dalam perusahaan
3.
Integrasi perusahaan dengan pelanggan
3. Kapabilitas Bersaing (X3)
Kapabilitas Bersaing adalah kemampuan meraih perhatian yang lebih
besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola kegiatan sejenis.
Kapabilitas bersaing diukur dengan menggunakan 4 variabel pengukuran
atau indikator yaitu : (Kim, 2006)
1.
Biaya kepemimpinan
2.
Pelayanan pelanggan
3.
Teknologi pemasaran yang inovatif
4.
Diferensiasi
4. Kinerja Perusahaan (Y)
Kinerja perusahaan mengacu pada seberapa baik perusahaan mencapai
tujuan yang berorientasi pada pasar dan keuangan (Yamin, 1999) dalam
(Li et al, 2006). Indikatornya adalah (Kim, 2006) :
a. Kinerja pasar
b. Kepuasan pelanggan
26
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat
pengukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Umar,
2005). Alat analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas data
adalah dengan koefisien korelasi menggunakan bantuan software SPSS
10.0. Korelasi setiap item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel
dilakukan dengan uji korelasi bivariate. Hasil pengujian validitas
pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid jika nilai tingkat signifikansi
koefisien kolerasi seluruh pertanyaan kurang dari atau sama dengan 5%
(≤ 0,05) (Sugiyono, 2000).
Hasil uji validitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas
Variabel
Praktek SCM
Integrasi SC
Item
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
Rxy
0,659
0,675
0,715
0,798
0,680
0,773
0,669
0,761
0,541
0,616
0,669
0,722
0,742
0,738
0,727
0,791
0,662
0,666
27
Sig.
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
ISC12
0,735
ISC13
0,718
ISC14
0,608
ISC15
0,435
ISC16
0,483
ISC17
0,341
ISC18
0,548
ISC19
0,524
Kapabilitas
KB1
0,670
bersaing
KB2
0,476
KB3
0,635
KB4
0,367
KB5
0,583
KB6
0,635
KB7
0,432
KB8
0,823
KB9
0,747
KB10
0,680
KB11
0,226
KB12
0,302
KB13
0,707
KB14
0,691
KB15
0,467
KB16
0,892
KB17
0,801
KB18
0,564
KB19
0,400
KB20
0,317
Kinerja
KP1
0,766
Perusahaan
KP2
0,800
KP3
0,805
KP4
0,688
KP5
0,749
KP6
0,760
KP7
0,374
KP8
0,720
Sumber : Data primer diolah, 2013
0,000
0,000
0,000
0,003
0,001
0,018
0,000
0,000
0,000
0,001
0,000
0,012
0,000
0,000
0,003
0,000
0,000
0,000
0,087
0,033
0,000
0,000
0,002
0,000
0,000
0,000
0,006
0,026
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,010
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan pada Tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa seluruh
item dari instrumen penelitian ini mempunyai tingkat signifikansi yang
lebih kecil dari 0,05 kecuali item KB11. Oleh karena itu item KB11
tersebut didrop atau tidak dipakai untuk analisis jalur pada bab IV.
28
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas tanpa KB11
Variabel
Praktek
SCM
Item
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
Integrasi
ISC1
SC
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
Kapabilitas KB1
Bersaing
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
Rxy
0,659
0,675
0,715
0,798
0,680
0,773
0,669
0,761
0,541
0,616
0,669
0,722
0,742
0,738
0,727
0,791
0,662
0,666
0,735
0,718
0,608
0,435
0,483
0,341
0,548
0,524
0,695
0,500
0,630
0,375
0,596
0,653
0,421
0,818
0,740
0,652
0,282
0,721
0,706
0,464
0,892
0,800
29
Sig.
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,003
0,001
0,018
0,000
0,000
0,000
0,001
0,000
0,010
0,000
0,000
0,004
0,000
0,000
0,000
0,043
0,000
0,000
0,002
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
KB18
0,570
KB19
0,416
KB20
0,307
Kinerja
KP1
0,766
Perusahaan KP2
0,800
KP3
0,805
KP4
0,688
KP5
0,749
KP6
0,760
KP7
0,374
KP8
0,720
Sumber : Data primer diolah, 2013
0,000
0,005
0,030
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,010
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran eksistensi skor yang dapat dicapai
oleh orang yang sama pada kesempatan yang berbeda. Untuk memeriksa
reliabilitas
suatu
kuesioner,
variabel-variabel
yang
ada
tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok (Rangkuti, 2002). Menurut
Ghozali (2012) uji reliabilitas ditentukan oleh nilai cronbach alpha dengan
nilai minimal 0,7.
Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Praktek SCM
Integrasi SC
Kapabilitas bersaing
Kinerja Perusahaan
Alpha Cronbach
0,8335
0,9159
0,8891
0,8514
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Berdasarkan Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel
penelitian mempunyai nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,7 sehingga
dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel.
30
H. Skala Pengukuran Variabel
Untuk
mengukur
tanggapan
atau
sikap
responden,
penulis
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam skala likert, varibel penelitian yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun
pernyataan (Sugiyono, 2004).
Dalam skala likert umumnya berisi lima bagian skala terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner, antara
lain:
SR
= Sangat Rendah
Skor
=1
R
= Rendah
Skor
=2
T
= Tinggi
Skor
=3
AT
= Agak Tinggi
Skor
=4
ST
= Sangat Tinggi
Skor
=5
SBU
= Sangat Buruk
Skor
=1
BU
= Buruk
Skor
=2
AB
= Agak Baik
Skor
=3
B
= Baik
Skor
=4
SBA
= Sangat Baik
Skor
=5
dan,
31
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur
atau path analysis. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga
secara tidak langsung, dimana variabel bebas dan terikat dianalisis secara
bertahap.
Tahapan analisis jalur adalah sebagai berikut (Solimun, 2002):
1. Diagram Jalur
Langkah pertama di dalam analisis jalur adalah merancang model
berdasarkan konsep teori. Secara teoritis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel X2
b. Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel X3
c. Variabel X2 berpengaruh terhadap variabel X3
d. Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel Y
e. Variabel X2 berpengaruh terhadap variabel Y
f. Variabel X3 berpengaruh terhadap variabel Y
Berdasarkan pengaruh antara variabel secara teoritis tersebut dapat
dibuat model dalam bentuk diagram jalur sebagai berikut :
32
X1
e2
P4
P2
P1
X3
Y
P6
P3
P5
X2
e3
e1
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur
Model tersebut dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga
membentuk sistim persamaan :
X2 = P1X1 + e1
X3 = P2X1 + P3X2 + e2
Y = P4X1 + P5X2 + P6X3 + e3
Keterangan :
X1
: Praktek SCM
X2
: Integrasi SCM
X3
: Kapabilitas Bersaing
Y
: Kinerja
P1
: Koefisien jalur X1 terhadap X2
P2
: Koefisien jalur X1 terhadap X3
P3
: Koefisien jalur X2 terhadap X3
P4
: Koefisien jalur X1 terhadap Y
33
P5
: Koefisien jalur X2 terhadap Y
P6
: Koefisien jalur X3 terhadap Y
E
= Standar error ( 1  R 2 )
2. Pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi
Asumsi yang melandasi analisis jalur ini adalah :
a. Di dalam analisis jalur, hubungan antar variabel adalah linier dan
adiktif.
b. Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem
kausal kesatu arah, sedangkan model yang mengandung kausal
resiprokal tidak dapat dilakukan analisis path.
c. Variabel endogen minimal dalam skala interval.
d. Observed variabel diukur tanpa kesalahan ( instrument pengukuran
valid dan realiabel )
e. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.
3. Pendugaan parameter perhitungan koefisien jalur
Langkah ketiga yaitu perhitungan koefisien jalur pada diagram
jalur pada uraian sebelumnya sebagai berikut :
a. Untuk panah satu arah digunakan perhitungan regresi variabel
dibakukan secara parsial pada masing-masing persamaan. Metode
yang digunakan OLS ( ordinary least square ) yaitu metode kuadrat
kecil biasa. Hal ini dapat dilakukan mengingat modelnya rekrusif.
34
b.
Perhitungan koefisien jalur
1. Praktek SCM mempunyai pengaruh terhadap Integrasi SC.
Model : X2 = P1X1 + e1
2. Praktek SCM dan Integrasi SC terhadap Kapabilitas Bersaing.
Model : X3 = P2X1 + P3X3 + e2
3. Praktek SCM, Integrasi SC dan Kapabilitas Bersaing terhadap
Kinerja.
Model : Y = P4X1 + P5X2 + P6X3 + e3
4. Pemeriksaan Validitas Model
Langkah keempat dalam analisis jalur adalah pemeriksaan validitas
model. Valid tidaknya hasil analisis bergantung pada terpenuhi atau
tidaknya asumsi yang melandasi. Asumsi analisis jalur memiliki dua
indikator validitas model, yaitu koefisien determinasi total dan theory
trimming.
5. Koefisien determinasi total
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur
dengan.
2
R 2 m = 1-P e21 P e2 2 …..P ep
Dalam hal ini, interprestasi terhadap R2m, sama dengan
interprestasi (R2) pada analisis regresi. Untuk uji R2 (koefisien
determinasi) adalah koefisien determinasi ini mencari seberapa besar
pengaruh variabel independen dalam menerangkan keseluruhan terhadap
variabel dependen serta pengaruhnya secara parsial.
35
Jadi koefisien determinasi hanya mengukur seberapa besar
sumbangan variabel dependen secara keseluruhan terhadap naik turunya
variasi nilai dependen. Nilai R 2 ini akan mempunyai range 0-1.
6. Theory Trimming
Uji validitas koefisien jalur pada setiap jalur penggaruh langsung
adalah sama dengan pada regresi, menggunakan nilai p dari uji t, yaitu
pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsial.
Berdasarkan theory trimming, maka jalur-jalur nonsignifikan
dibuang. Uji t pada regresi ini adalah sebagai berikut :
t =
b1
se
Keterangan :
t
= Nilai t hitung
b 1 =Nilai koefisien dari variabel ke 1
S e = Nilai standar error
J.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan model analisis
jalur atau path analysis. Analisis jalur digunakan menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi secara
tidak langsung dimana variabel bebas dan terikat dianalisis secara bertahap.
36
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05
(α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis tidak terbukti (koefisien jalur
tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen
tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis terbukti (koefisien jalur
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan penelitian di lapangan, maka diperoleh data primer
yang diperlukan guna menguji hipotesis yang telah dikemukakan. Kuesioner yang
disebarkan sebanyak 45 buah, kemudian kembali 41. Dari kuesioner yang kembali
tersebut sebanyak 3 kuesioner tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan karena
tidak berorientasi ekspor sehingga kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 38 responden. Tingkat pengisian kuesioner mencapai 84,4% yang
tergolong agak tinggi karena kuesioner disebarkan langsung kepada responden.
A. Karakteristik Responden
1. Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan
1
Pemilik
Jumlah
Sumber : Data primer diolah, 2013
Frekuensi
38
Persentase
100
38
100%
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang
diambil semuanya merupakan pemilik dari UKM itu sendiri yaitu
sebanyak 38 orang atau sebesar 100%.
38
2. Umur UKM
Karakteristik responden berdasarkan umur UKM dapat dilihat pada
Tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur UKM
No. Umur UKM
1
< 5 Tahun
2
5 – 10 Tahun
3
> 10 Tahun
Jumlah
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Frekuensi
1
10
27
38
Persentase
2,6
26,3
71,1
100%
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang
diambil menyatakan bahwa UKM tempat mereka bekerja berdiri kurang
selama 5 tahun atau sekitar kurang sebanyak 1 orang atau sekitar 2,6%,
yang menyatakan bahwa UKM tempat mereka bekerja telah berdiri 5 – 10
tahun sebanyak 10 orang atau sekitar 26,3%, dan yang menyatakan bahwa
UKM tempat mereka bekerja telah berdiri lebih dari 10 tahun sebanyak 27
orang atau sekitar 71,1%.
3. Produk UKM
Karakteristik responden berdasarkan produk UKM dapat dilihat
pada Tabel 4.3 berikut ini :
39
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Produk UKM
No. Produk UKM
1
Bambu
2
Batik
3
Furniture
4
Kain Sutra
5
Kerajinan Box
6
Kulit
7
Lampu
8
Logam
9
Perak
10 Tas
11 Tembaga
12 Tekstile
Jumlah
Sumber : Data primer diolah, 2013
Frekuensi
1
3
3
2
1
4
2
2
9
7
1
3
38
Persentase
2,6
7,9
7,9
5,3
2,6
10,5
5,3
5,3
23,7
18,4
2,6
7,9
100%
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang
paling banyak merupakan UKM yang membuat produk dari perak yaitu
mencapai 9 UKM atau sekitar 23,7%, berikutnya adalah UKM yang
membuat produk berupa tas yaitu sebanyak 7 UKM atau sekitar 18,4%,
UKM yang membuat produk dari kulit yaitu sebanyak 4 UKM atau sekitar
10,5%, UKM yang membuat produk berupa batik, furniture, dan teksil
mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 3 UKM atau
sekitar 7,9%, UKM yang membuat produk kain sutra, lampu dan logam
mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 2 UKM atau
sekitar 5,3%, dan UKM yang membuat produk bambu, kerajinan box, dan
tembaga mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 1
UKM atau sekitar 2,6%.
40
B. Analisis Jalur
Untuk mengkaji pengaruh variabel Praktek SCM, Integrasi SC,
kapabilitas bersaing terhadap kinerja perusahaan, maka dianalisis dengan
menggunakan analisis jalur. Langkah-langkah dalam analisis jalur adalah
sebagai berikut :
1. Model
Berdasarkan konsep dan teori, maka model yang dipakai dalam penelitian
ini adalah :
X1
e2
P4
P2
P1
X3
Y
P6
P3
P5
e3
X2
e1
Gambar 4.1
Model Analisis Jalur
Keterangan :
X1
: Praktek SCM
X2
: Integrasi SC
X3
: Kapabilitas bersaing
Y
: Kinerja perusahaan
41
Model tersebut dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga
membentuk sistem persamaan :
X2 = P1X1 + e1
X3 = P2X1 + P3X2 + e2
Y = P4X1 + P5X2 + P6X3 + e3
2. Perhitungan koefisien jalur
a. Koefisien Jalur Praktek SCM terhadap Integrasi SC
Berdasarkan analisis data pada lampiran, maka pengaruh
Praktek SCM terhadap Integrasi SC dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Hasil Estimasi Pengaruh Variabel Praktek SCM (X1) terhadap
Integrasi SC (X2)
Model S ummary
Model
1
R
.731a
Adjusted R
Square
.521
R Square
.534
Std. Error of
the Estimate
.3544
a. Predictors: (Constant), Penerap an SCM
Coeffici entsa
Mo del
1
(Co nstant)
Pen erap an SCM
Un stand ardized
Co efficients
B
Std . Erro r
1.176
.352
.680
.106
a. Depend ent Variab le: Int egras i SC
Sumber : Data primer Diolah, 2013
PE1 =
(1  0,534 = 0,682
42
Standardized
Co efficients
Beta
.731
t
3.345
6.425
Sig .
.002
.000
Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut :
X2 = 0,731X1 + 0,682
b. Koefisien Jalur Praktek SCM dan Integrasi SC terhadap Kapabilitas
bersaing
Berdasarkan analisis data pada lampiran, maka pengaruh
Praktek SCM dan Integrasi SC terhadap Kapabilitas bersaing dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Estimasi Pengaruh Variabel Praktek SCM (X1) dan Integrasi SC
(X2) terhadap Kapabilitas bersaing (X3)
Model S ummary
Model
1
R
.738a
R Square
.545
Adjusted R
Square
.519
Std. Error of
the Estimate
.3077
a. Predictors: (Constant), Integrasi SC, Penerapan SCM
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Penerapan SCM
Integras i SC
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1.359
.350
.176
.135
.488
.145
Standardized
Coefficients
Beta
.218
.564
a. Dependent Variable: Kapabilitas Bersaing
Sumber : Data primer Diolah, 2013
PE2 =
(1  0,545 = 0,675
Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut :
X3 = 0,218X1 + 0,564X2 + 0,675
43
t
3.885
1.305
3.374
Sig.
.000
.200
.002
c. Koefisien Jalur Praktek SCM, Integrasi SC, Kapabilitas bersaing
terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan analisis data pada lampiran, maka pengaruh
Praktek SCM, Integrasi SC, Kapabilitas bersaing terhadap Kinerja
perusahaan dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Estimasi Pengaruh Variabel Praktek SCM (X1), Integrasi SC
(X2), Kapabilitas bersaing (X3) terhadap Kinerja Perusahaan (Y)
Model S ummary
Model
1
R
.552a
Adjusted R
Square
.243
R Square
.305
Std. Error of
the Estimate
.4363
a. Predictors: (Constant), Kapabilitas Bersaing, Penerap an
SCM, Integrasi SC
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Penerapan SCM
Integras i SC
Kapabilitas Bersaing
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
1.592
.593
.103
.196
.113
-.239
.236
-.244
.721
.240
.638
a. Dependent Variable: Kinerja Perus ahaan
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
PE3 =
(1  0,305 = 0,834
Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut :
Y = 0,113X1 – 0,244X2 + 0,638X3 + 0,834
44
t
2.684
.526
-1.013
3.010
Sig.
.011
.603
.318
.005
3. Validitas model
Terdapat dua indikator validitas model di dalam analisis jalur, yaitu
koefisien determinasi total dan theory trimming.
a.
Koefisien Determinasi Total
Adalah keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model. Koefisien
determinasi total untuk jalur lintasan kapabilitas bersaing terhadap
kinerja perusahaan adalah :
R 2m = 1 – (0,682)2(0,675)2(0,834)2
R 2m = 0,852
Ini berarti keragaman data dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah
sebesar 85,2% dengan kata lain informasi yang dikandung dalam data
dapat dijelaskan oleh model tersebut sedangkan yang 14,8% dijelaskan
oleh variabel lain (yang tidak terdapat dalam model dan error).
b. Theory Trimming
Uji validitas koefisien path pada setiap jalur untuk pengaruh langsung
adalah sama dengan pada regresi, menggunakan nilai p dari uji t, yaitu
pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsiil.
Berdasarkan pengaruh dalam model dan theory trimming, maka
dapat disusun lintasan pengaruh sebagai berikut :
45
X1
0,113
0,218
0,731
(0,603)
X3
(0,200)
Y
0,638
(0,000)
0,564
-0,244
(0,002)
X2
0,675
(0,005)
0,834
(0,318)
0,683
Keterangan :
: Tidak Signifikan
Gambar 4.2
Koefisien Analisis Jalur
4.
Interpretasi
a.
Berdasarkan hasil validitas model, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh model yang
dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data
sebesar 85,2%. Angka ini cukup besar sehingga dapat dilakukan
interpretasi lebih lanjut.
2. Dari 6 lintasan terdapat 3 lintasan yang tidak signifikan, yaitu
lintasan P2, P4 dan P5. Sedangkan lintasan P1, P3, dan P6 adalah
signifikan.
46
b. Pengaruh dari setiap variabel
Pengaruh langsung dari variabel eksogen ke variabel endogen
adalah :
1. Pengaruh langsung X1 terhadap X2 = P1
Pengaruh langsung Praktek SCM (X1) terhadap Integrasi SC (X2)
adalah sebesar 0,731
2. Pengaruh langsung X1 terhadap X3 = P2
Pengaruh langsung Praktek SCM (X1) terhadap kapabilitas
bersaing (X3) adalah sebesar 0,218.
3. Pengaruh langsung X2 terhadap X3 = P3
Pengaruh langsung Integrasi SC (X2) terhadap kapabilitas bersaing
(X3) adalah sebesar 0,564.
4. Pengaruh langsung X1 terhadap Y= P4
Pengaruh langsung Integrasi SC (X1) terhadap kinerja perusahaan
(Y) adalah sebesar 0,113.
5. Pengaruh langsung X2 terhadap Y = P5
Pengaruh langsung Integrasi SC (X2) terhadap kinerja perusahaan
(Y) adalah sebesar -0,244.
6. Pengaruh langsung X3 terhadap Y= P6
Pengaruh langsung kapabilitas bersaing (X3) terhadap kinerja
perusahaan (Y) adalah sebesar 0,638.
47
C. Uji Hipotesis
a.
Uji Hipotesis Pertama
H1 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
tingkat integrasi supply chain.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh praktek SCM terhadap integrasi SC sebesar
0,731 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05
atau signifikan. Jadi semakin tinggi praktek SCM berarti semakin tinggi
pula integrasi SC pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta. Dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan diduga praktek supply
chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat integrasi
supply chain terbukti.
b.
Uji Hipotesis Kedua
H2 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh Praktek SCM terhadap Kapabilitas
bersaing sebesar 0,218 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,200 yang
lebih besar dari 0,05 atau tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis
kedua yang menyatakan diduga praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kapabilitas bersaing tidak terbukti.
48
c.
Uji Hipotesis Ketiga
H3 : Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh Integrasi SC terhadap Kapabilitas bersaing
sebesar 0,564 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil
dari 0,05 atau signifikan. Jadi semakin tinggi Integrasi SC berarti
semakin tinggi kapabilitas bersaing pada UKM Eksportir di Kodya
Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan diduga
integrasi supply chain memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas
bersaing terbukti.
d.
Uji Hipotesis Keempat
H4 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh praktek SCM terhadap Kinerja Perusahaan
sebesar 0,113 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,603 yang lebih besar
dari 0,05 atau tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis keempat yang
menyatakan diduga praktek supply chain management
memiliki
pengaruh positif pada kinerja perusahaan tidak terbukti.
e.
Uji Hipotesis Kelima
H5 : Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
49
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh integrasi SC terhadap Kinerja Perusahaan
sebesar -0,244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,318 yang lebih besar
dari 0,05 atau tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis kelima yang
menyatakan diduga integrasi supply chain memiliki pengaruh positif
pada kinerja perusahaan tidak terbukti.
f.
Uji Hipotesis Keenam
H6 : Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis
jalur dapat dilihat bahwa pengaruh Kapabilitas bersaing terhadap Kinerja
Perusahaan sebesar 0,638 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005 yang
lebih kecil dari 0,05 atau signifikan. Jadi semakin tinggi kapabilitas
bersaing berarti semakin tinggi kinerja perusahaan pada UKM Eksportir
di Kodya Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis keenam yang
menyatakan diduga kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan terbukti.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 hipotesis yang diajukan
terdapat 3 hipotesis yang didukung atau diterima sedangkan 3 hipotesis yang
lain tidak signifikan. Hipotesis yang didukung adalah hipotesis 1, 3, dan 6,
sedangkan hipotesis yang tidak didukung adalah hipotesis 2, 4 dan 5.
50
Penelitian ini menunjukkan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap integrasi supply chain pada
UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta, sehingga hal ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kim, (2006) yang menyatakan bahwa
praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat
integrasi supply chain. Supply chain management merupakan serangkaian
pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier, pengusaha,
gudang (warehouse), dan toko secara efisien, sehingga produk dihasilkan dan
didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat, untuk
menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Simchi-Levi et al.,
2000). UKM dalam mengelola rantai pasok juga telah mengatur dan
mengintegrasikan rantai suplai untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan
secara keseluruhan. Mereka telah mengintegrasikan perusahaan dengan
pemasok,
mengintegrasikan
fungsi-fungsi
dalam
perusahaan
dan
mengintegrasikan perusahaan dengan pelanggan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi supply chain memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kapabilitas bersaing pada UKM
Eksportir di Kodya Yogyakarta, sehingga hal ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kim, (2006) yang menyatakan bahwa
integrasi supply chain memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas
bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan informasi, barang dan jasa
mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir dengan
menggunakan pendekatan sistem yang terintegrasi dengan tujuan yang sama
51
sehingga mampu meningkatkan dan meraih perhatian yang lebih besar
dibandingkan dengan pesaing.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kapabilitas bersaing memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM Eksportir di Kodya
Yogyakarta, sehingga hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kim, (2006) yang menyatakan bahwa kapabilitas bersaing
memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan. Kemampuan meraih
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola
kegiatan sejenis mampu mencapai tujuan yang berorientasi pada pasar dan
keuangan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas bersaing tetapi tidak signifikan,
sehingga hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kim, (2006) yang menyatakan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kapabilitas bersaing. Hal ini menunjukkan
bahwa praktek manajemen rantai pasok pada UKM tidak mampu
meningkatkan kapabilitas bersaing mereka. UKM sebagian besar masih
kurang dalam memanfaatkan kemampuan teknologi yang inovatif dan
melakukan diferensiasi produk sehingga tidak mampu mendorong kemampuan
bersaing mereka, selain itu minimnya pengetahuan tentang manajemen rantai
pasokan dan tidak adanya program-program pelatihan kepada karyawankaryawan atau SDM nya tentang manajemen rantai pasok juga merupakan
52
salah satu faktor UKM
tidak bisa meningkatkan kemampuan bersaing
mereka.
Penelitian ini menunjukkan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan tetapi tidak signifikan
sehingga hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kim, (2006) yang menyatakan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan. Selain itu pengujian
praktek SCM terhadap kinerja dengan setting di Indonesia juga telah
dilakukan oleh Anatan, (2010) hasil penelitian membuktikan pengaruh positif
dan signifikan. Hal ini berbeda dengan penelitian ini karena berbeda setting
perusahaan berskala besar. Pengaruh praktek SCM terhadap kinerja tidak
signifikan pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu pengelola UKM (Ibu Tatiek Sri Ismawati dari
Cv. Amie) bahwa umumnya manajemen rantai pasok belum terintegrasi dari
hulu sampai hilir. Mitra dihilir belum mampu membangun konsinyasi dagang
karena terkendala kemampuan mengadopsi teknologi informasi yang bisa
dimanfaatkan untuk saling berbagi informasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi supply chain memiliki
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, sehingga
hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kim,
(2006) yang menyatakan bahwa integrasi supply chain memiliki pengaruh
positif pada kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
integrasi justru kinerja perusahaan menurun, hal ini dikarenakan adopsi
53
teknologi informasi tidak didukung oleh kesiapan SDM nya itu sendiri.
Banyak UKM yang sudah mempunyai Blog atau Web tetapi mereka tidak bisa
memanfaatkan dengan maksimal.
Dari ketiga hipotesis yang tidak didukung ini menurut salah satu
responden pada penelitian ini yaitu Ibu Tatiek Sri Ismawati (Pengelola CV.
Amie) di sebabkan karena beberapa faktor yaitu keterbatasan SDM dan
kemampuan teknologi informasi yang merupakan kendala serius bagi banyak
UKM di Indonesia, khususnya di Kodya Yogyakarta ini, sehingga penjualan
dan pemasaran produk tidak maksimal. Selain itu kurangnya pengetahuan
tentang manajemen rantai pasokan juga menjadi salah satu penyebab
terhambatnya UKM berkembang karena kurangnya integrasi antara satu
dengan yang lain. Lemahnya jaringan usaha dan penetrasi pasar pada UKM
karena pada umumnya UKM merupakan unit usaha keluarga dan mempunyai
pasar yang rendah, selain itu produk yang dihasilkan jumlahnya sangat
terbatas dan tingkat pemasarannya juga terbatas pada pesanan konsumen
terdekat. Meskipun begitu tidak semua UKM di Kodya Yogyakarta ini masih
terkendala manajemen yang rendah, beberapa seperti CV. Amie, Cadusa Bag,
Palm Craft, CV. Joglo dan sebagainya. UKM yang telah eksis dan mampu
menembus pasar global terbukti sampai saat ini masih rutin melakukan ekspor
ke negara tujuan mereka masing-masing seperti Spanyol, Perancis, Jepang,
Eropa, dll.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis
pengaruh praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas bersaing terhadap
kinerja pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta yang telah dilakukan,
maka disimpulkan bahwa :
1. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif dan
signifikan pada tingkat integrasi supply chain, sehingga hal ini berarti
mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa diduga praktek
supply chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat integrasi
supply chain.
2. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing tetapi tidak signifikan, sehingga hal ini berarti tidak
mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa diduga praktek
supply chain management memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
3. Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif dan signifikan pada
kapabilitas bersaing, sehingga hal ini berarti mendukung hipotesis ketiga
yang menyatakan bahwa diduga integrasi supply chain memiliki pengaruh
positif pada kapabilitas bersaing.
4. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan tetapi tidak signifikan, sehingga hal ini berarti tidak
55
mendukung hipotesis keempat yang menyatakan bahwa diduga praktek
supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
5. Integrasi supply chain memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan pada
kinerja perusahaan, sehingga hal ini berarti tidak mendukung hipotesis
kelima yang menyatakan bahwa diduga integrasi supply chain memiliki
pengaruh positif pada kinerja perusahaan.
6. Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif dan signifikan pada kinerja
perusahaan, sehingga hal ini berarti mendukung hipotesis keenam yang
menyatakan bahwa diduga kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif
pada kinerja perusahaan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. UKM agar dapat melakukan pengelolaan rantai pasok dengan baik,
meningkatkan koordinasi dan kerjasama diantara anggota rantai pasokan,
mengembangkan kompetisi dagang dengan mitra hulu ataupun kerjasama
jangka panjang dengan mitra-mitra pemasok dihilir.
2. Mengingat pengaruh praktek SCM terhadap kapabilitas bersaing, praktek
SCM terhadap kinerja dan integrasi SC terhadap kinerja tidak berpengaruh
signifikan, hendaknya pihak-pihak seperti DISPERINDAG, asosiasi
UKM, ataupun perguruan tinggi memberikan fasilitas, pelatihan, atau
56
pendampingan
tentang
teknologi
memanfaatkanya dengan maksimal.
57
informasi
agar
UKM
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lia., (2010), Pengaruh Implementasi Praktik – Praktik Manajemen
Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Rantai Pasok dan Keunggulan
Kompetitif, Karisma Vol.4 (2): 106-117,2010.
Ghozali, Imam. (2012). Partial Least Square: Konsep Metode dan Aplikasi
Menggunakan Program Worp PLS2.0. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hanna, M.D. and W. R. Newman. (2001), Operations Management: An
Integrated Approach. Prentice Hall, Inc., New Jersey.
Heizer, J. & B. Render. (2005), Manajemen Operasi. Buku Kesatu. Edisi
Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.
Hertz, Harry S. 2007. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
2007. IQAF: Jakarta.
Hitt, Michael A. R, Duane ireland. And Robert. E Hekisson. (2001), Manajemen
Strategis. Buku Kesatu. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Indrajit, R.E dan R. Djokopranoto. (2002), Konsep Manajemen supply Chain. PT
Grasindo, Jakarta.
Indrianto, Nur. & Supomo, bambang. (2002), Metode Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Irmawati, (2007). Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Di
Ptpn Viii Gunung Mas Bogor, Program Studi S-1, Institut Pertanian
Bogor.
Kim, S. W. (2006), “Effect of supply chain management practices , integration,
and competition capability on performance”, Supply chain management :
An International Journal, Vol.11 No. 3, pp 241-248.
Kim, S. W. (2006), “The effect of supply chain integration on the alignment
between corporate competitive capability and supply chain operational
capability”, International Journal of Operation & Production Management,
Vol. 26 No. 10, pp 1084-1107.
Li, S., Nathan, R.T.S., Rao, S.S., (2006), The Impact Of Supplychainmanagement
Practices On Competitive Advantage And Organizational Performance :
Omega 34 107 – 124.
Mahendradata, gading. (2010), Strategi Kompetitif, wordpress.com.
Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk
Pelipat ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.
58
Nahmias, S. (2005), Production and Operations Analysis (Fifth Edition). McGraw
Hill, New York.
Pujawan, I. N. (2005), Supply Chain Management. Gunawidya, Surabaya.
Rangkuti, Freddy. The Power of Brands. Penerbit: Gramedia, Jakarta, 2002.
Rizzoni, A. (1991), Technological Innovation and Small Firm Taxonomy,
International Small Business Journal, 9,3, pp. 31-42.
Said, A. I. dkk. (2006), Produktivitas dan Efisiensi dengan Supply Chain
Management. Penerbit PPM, Jakarta.
Sigit, Soehardi. (1999). Pengantar Metodologi Penelitian, Luqman Offset,
Yogyakarta.
Simchi-Levi, D. Philip K. and Edith S.L.( 2000). Designing and Managing The
Supply Chain Concepts, Strategies, and Case Studies. Irwin McGraw-Hill,
Singapore.
Soepiadhy. S., Wiguna, I Putu, A., Wulandari S. P.,(2011). Pengaruh Rantai
Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember,
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli
2011, Fakultas Teknik Sipil ITS, Surabaya.
Solimun, M. S. (2000), Multivariate analysis Structural Equation Modeling
(SEM) Lisrel dan Amos. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sugiyono, (2000), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabetha
Sugiyono, (2004), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabetha.
Tambunan, T.H. Tulus (2002), Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Umar, Husein. (1998), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi
baru-7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Umar, Husein. (2005), Metode Penelitian, Edisi 7, Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Yuwono, S., dkk. (2002). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard:
Menuju Organisasi yang Befokus pada Strategi. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
www.bisnisukm.com
59
LAMPIRAN
Hal : Permohonan Mengisi Kuesioner
Kepada Yth :
Bapak /Ibu/Saudara/i
Pemilik / Pengelola UKM
Di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta yang saat ini sedang melakukan
penelitian untuk penyusunan skripsi mengenai Analisis pengaruh praktek supply chain
management, integrasi, dan kapabilitas bersaing terhadap kinerja pada UKM Eksportir di
Kodya Yogyakarta.
Demi kelancaran penelitian ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
menjadi responden dalam penelitian ini dan jawaban akan dijamin kerahasiaanya berdasarkan
kode etik penelitian. Saya sangat mengharapkan kejujuran Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam
menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan kondisi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i saat ini. Tidak
ada jawaban benar atau salah sehingga apapun jawaban yang Bapak/ Ibu/ saudara/ i berikan
tidak akan mempengaruhi penilaian kinerja anda.
Demikian permohonan ini saya buat. Atas partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk
meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,
Hormat saya
Dian Amalia
1
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Bapak/Ibu/Saudara/i
:................................................................................................
( boleh diisi / boleh tidak )
Nama Perusahaan
:.................................................................................................
Jabatan Bapak/Ibu/Saudara
:
Umur Perusahaan
: < 5 tahun
Pemilik
Manager
5-10 tahun
> 10 tahun
Produk yang dihasilkan
:..................................................................................................
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu
2
Berilah tanda centang ( √ ) atau tanda ( × ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan
persepsi anda.
1.
Praktek Manajemen Rantai Pasok
SR
Sangat Rendah
R
Rendah
AT
Agak Tinggi
a. Kemampuan teknis
NO
PERNYATAAN
T
Tinggi
ST
Sangat Tinggi
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan manajemen dan
teknologi manufaktur
2. Jaringan informasi nasional
b. Kemampuan struktural
NO
PERNYATAAN
1. Formalisasi organisasi rantai pasokan
2. Program eksekutif untuk manajemen
rantai pasok
3. Kemampuan manajemen sumber daya
manusia
c. Kemampuan logistik
NO
PERNYATAAN
1. Hubungan dengan mitra jasa logistik
2. Kemampuan modal transportasi
sendiri
2.
Integrasi Rantai Pasokan
SR
Sangat Rendah
R
Rendah
AT
Agak Tinggi
a. Integrasi Perusahaan dengan Pemasok
NO
PERNYATAAN
1. Pertukaran informasi dengan pemasok
melalui Teknologi Informasi
3
SR
(1)
T
Tinggi
R
(2)
ST
Sangat Tinggi
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
2. Tingkat kemitraan dengan pemasok
3. Tingkat partisipasi pemasok dalam
tahap desain
4. Tingkat partisipasi pemasok dalam
proses pengadaan bahan baku dan
produksi
5. Pembentukan sistem pemesanan
produk dengan cepat
b. Lintas integrasi fungsional dalam perusahaan
NO
PERNYATAAN
SR
(1)
1. Integrasi data antara fungsi internal
perusahaan melalui teknologi
informasi
2. Integrasi sistematis sistem informasi
antar fungsi internal perusahaan
3. Pencarian data yang pasti dari tingkat
persediaan bahan baku
4. Pencarian data yang pasti dari data
operasional logistik yang terkait
5. Integrasi data dalam proses produksi
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
6. Manajemen persediaan perusahaan
7. Sistem interaksi sistematis antara
produksi dan penjualan
8. Rapat periodik antar departemen
fungsi internal perusahaan
c. Integrasi perusahaan dengan pelanggan
NO
PERNYATAAN
1. Tindak lanjut dengan pelanggan untuk
umpan balik
2. Tingkat komputerisasi bagi pemesanan
pelanggan
3. Tingkat berbagi informasi pasar
4. Kecepatan proses pemesanan
5. Frekuensi kontak berkala dengan
pelanggan
6. Tingkat komunikasi dengan pelanggan
4
SR
(1)
3. Kapabilitas Bersaing
SR
Sangat Rendah
R
Rendah
AT
Agak Tinggi
a. Biaya kepemimpinan
NO
PERNYATAAN
T
Tinggi
ST
Sangat Tinggi
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan untuk pengadaan bahan
baku secara konsisten
2. Kemampuan kontrol kualitas dalam
kegiatan produksi
3. Kemampuan untuk meramalkan
pertumbuhan dan permintaan pasar
4. Kemampuan untuk mengurangi biaya
produksi
5. Inovasi proses manufaktur
6. Kemampuan untuk menawarkan
kualitas produk yang konsisten
b. Pelayanan pelanggan
NO
PERNYATAAN
1. Kemampuan pengiriman produk tepat
waktu
2. Kemampuan untuk memasok produk
berkualitas tinggi
3. Kemampuan untuk memberikan
produk dengan cepat
4. Kemampuan fleksibilitas volume
produk
5. Kemampuan untuk bersaing pada
harga
6. Kemampuan layanan purna jual
c. Teknologi pemasaran yang inovatif
NO
PERNYATAAN
1. Kemampuan untuk mendistribusikan
produk secara luas
2. Kemampuan untuk mengiklankan dan
mempromosikan produk
3. Kemampuan untuk mengembangkan
merk khusus
5
4. Kemampuan untuk menggunakan
teknik pemasaran yang inovatif
5. Kemampuan untuk mengontrol
penjualan atau jaringan distribusi
d. Diferensiasi
NO
PERNYATAAN
SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan untuk mengembangkan
produk baru
2. Kemampuan untuk memberikan lini
produk yang luas
3. Fleksibilitas desain tergantung pada
permintaan pelanggan
4. Kinerja Perusahaan
SBU
Sangat Buruk
BU
Buruk
AB
Agak Baik
a. Kinerja pasar
NO
PERNYATAAN
BA
Baik
SBA
Sangat Baik
SBU
(1)
BU
(2)
AB
(3)
BA
(4)
SBA
(5)
SBU
(1)
BU
(2)
AB
(3)
BA
(4)
SBA
(5)
1. Pertumbuhan penjualan perusahaan
dibandingkan dengan rata-rata industri
2. Pertumbuhan pangsa pasar
b. Kepuasan pelanggan
NO
PERNYATAAN
1. Pengurangan waktu respon untuk
perubahan desain produk
2. Pengurangan waktu respon untuk
perubahan volume produk
3. Keakuratan pemrosesan order bagi
pelanggan
4. Tingkat pengurangan rasio
pengembalian produk
5. Kecepatan penanganan pemesanan
6. Pengurangan waktu untuk
pengembalian produk setelah layanan
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA
6
DAFTAR PERUSAHAAN SEBAGAI SAMPEL
Profil
No
Perusahaan
Jabatan
Umur perusahaan
Produk
1
CV. JOGLO
PEMILIK
> 10
FURNITURE
2
BATIK JOGJA KEMBALI
PEMILIK
> 10
TEXTILE
3
FANRI COLLECTION
PEMILIK
> 10
KULIT
4
CV. TITON GARMENT & CRAFT
PEMILIK
> 10
FURNITURE
5
RAPI FURNITURE
PEMILIK
> 10
FURNITURE
6
PRING IJO
PEMILIK
5 - 10
BAMBU
7
OMAH KREASI
PEMILIK
5 - 10
TAS
8
ATY NOOR COLLECTION
PEMILIK
> 10
BATIK
9
MANGGAR BAG
PEMILIK
5 - 10
TAS
10
LA SILVER
PEMILIK
5 - 10
PERAK
11
MAHKOTA SILVER
PEMILIK
5 - 10
PERAK
12
BATIK GENTONG
PEMILIK
> 10
TEXTILE
13
BATIK BETENG
PEMILIK
> 10
TEXTILE
14
PRASETYAS SILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
15
GALANG SILVER
PEMILIK
≤5
LOGAM
16
TUJUH LOGAM
PEMILIK
> 10
LOGAM
17
YK SILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
18
LUWES-LUWES
PEMILIK
5 - 10
BATIK
19
MILAS SILVER
PEMILIK
> 10
TEMBAGA
20
CV AMIE SILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
21
LUWES-LUWES
PEMILIK
> 10
BATIK
22
CADUSA BAG
PEMILIK
5 - 10
TAS
23
CV AMIE LEATHER
PEMILIK
> 10
KULIT
24
NARTIS SILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
25
CADUSA BAGS
PEMILIK
5 - 10
TAS
26
NARTIS SILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
27
TOM SILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
28
TOMSILVER
PEMILIK
> 10
PERAK
29
JOTAWANG
PEMILIK
5 - 10
KERAJINAN BOX
30
D&D CRAFT
PEMILIK
5 - 10
TAS
31
GIMAN LEATHER
PEMILIK
> 10
TAS
32
GIMAN LEATHER
PEMILIK
> 10
TAS
33
UD BUDI HARJO
PEMILIK
> 10
KULIT
34
UD BUDI HARJO
PEMILIK
> 10
KULIT
35
PALM CRAFT
PEMILIK
> 10
LAMPU
36
PALM CRAFT
PEMILIK
> 10
LAMPU
37
TENUN TUGU MAS
PEMILIK
> 10
KAIN SUTRA
38
TENUN TUGU MAS
PEMILIK
> 10
KAIN SUTRA
REKAPITULASI DATA
Praktek SCM
No
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
X1
1
3
3
4
5
4
4
5
28
2
3
4
2
3
4
5
5
26
3
2
2
4
3
5
2
3
21
4
3
4
2
2
3
3
4
21
5
3
4
2
2
3
3
4
21
6
3
3
2
2
3
3
4
20
7
3
4
2
2
4
4
4
23
8
2
3
2
2
4
3
4
20
9
4
4
2
1
4
4
4
23
10
4
4
3
3
4
4
4
26
11
3
3
3
3
4
3
3
22
12
4
4
3
3
3
3
3
23
13
4
4
2
2
3
3
3
21
14
4
4
4
4
4
4
4
28
15
3
3
2
1
2
3
2
16
16
2
2
1
1
2
1
2
11
17
4
4
4
4
5
4
4
29
18
3
3
3
3
3
3
3
21
19
4
5
4
4
4
4
4
29
20
3
3
2
2
3
3
3
19
21
4
4
4
5
4
5
5
31
22
3
3
2
2
4
4
4
22
23
3
3
2
2
3
3
3
19
24
3
3
3
3
3
4
3
22
25
3
3
2
2
4
4
4
22
26
3
3
3
3
3
4
3
22
27
4
4
4
3
4
3
3
25
28
4
4
4
3
4
3
3
25
29
3
4
3
3
5
4
4
26
30
3
4
3
3
5
4
4
26
31
3
4
3
3
4
3
2
22
32
3
4
3
3
4
3
2
22
33
3
3
3
3
2
3
3
20
34
3
3
3
3
2
3
3
20
35
4
4
3
4
4
4
4
27
36
4
4
3
4
4
4
4
27
37
3
4
3
2
3
4
4
23
38
3
4
3
2
3
4
4
23
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
X2
3
3
4
5
3
2
3
2
4
3
5
5
3
5
5
5
5
4
3
72
4
4
3
3
4
2
3
4
4
3
5
3
4
3
4
4
5
5
3
70
3
2
1
2
2
2
1
1
2
1
2
3
3
4
5
5
4
4
5
52
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
4
3
3
62
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
4
3
2
4
4
3
3
2
3
54
3
3
2
4
3
2
2
3
3
3
4
4
2
4
4
4
4
3
3
60
3
3
2
3
4
3
3
2
2
4
4
4
2
4
4
3
3
2
4
59
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
2
3
57
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
4
4
4
4
3
3
62
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
68
4
4
3
4
5
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
71
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
70
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
70
5
3
4
5
5
4
3
4
5
3
5
5
2
4
5
4
5
5
5
81
3
4
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
2
4
3
4
3
3
4
62
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
2
4
3
3
48
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
79
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
Integrasi SC
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
81
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
58
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
5
81
5
4
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
76
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
58
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
3
2
52
5
4
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
76
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
3
2
52
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
65
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
65
5
3
4
2
4
4
3
5
3
4
3
4
3
4
4
3
4
5
5
72
5
3
4
2
4
4
3
5
3
4
3
4
3
4
4
3
4
5
5
72
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
69
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
69
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
4
4
4
47
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
4
4
4
47
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
3
3
2
1
4
3
2
3
3
3
4
4
3
4
2
4
4
3
4
59
3
3
2
1
4
3
2
3
3
3
4
4
3
4
2
4
4
3
4
59
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB11
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
X3
4
3
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
81
2
2
3
2
2
3
4
5
5
5
5
5
4
2
4
4
5
5
5
5
77
4
4
4
2
2
5
4
5
5
3
3
1
5
4
1
4
3
5
4
3
71
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
71
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
71
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
74
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
2
73
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
73
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
69
Kapabilitas Bersaing
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
78
3
4
3
3
3
4
5
4
4
5
4
5
4
4
3
4
4
3
3
3
75
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
76
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
76
5
5
3
3
5
5
3
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
91
2
4
3
2
1
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
4
4
61
2
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
2
2
2
3
3
2
2
4
66
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
93
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
61
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
2
2
4
1
4
4
5
4
5
77
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
4
4
3
3
2
2
3
60
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
3
1
4
4
2
4
5
4
3
4
77
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
5
72
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
4
4
3
3
2
2
3
60
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
52
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
5
73
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
52
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
76
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
76
4
5
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
72
4
5
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
72
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
76
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
76
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
5
5
5
62
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
5
5
5
62
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
75
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
75
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
73
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
73
Kinerja Perusahaan
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
Y
4
5
5
5
4
3
4
3
33
4
5
4
3
4
3
5
2
30
3
2
3
3
3
4
5
3
26
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
3
3
4
4
4
4
30
4
4
3
4
4
4
4
4
31
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
3
3
4
4
4
4
30
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
3
3
30
4
3
4
4
4
3
5
3
30
3
4
4
4
4
4
4
4
31
3
4
4
4
4
4
4
4
31
4
4
4
4
5
4
4
4
33
4
4
3
3
4
1
4
1
24
2
2
2
2
4
1
4
2
19
5
5
5
5
5
5
5
5
40
4
4
4
3
4
3
4
4
30
4
4
4
3
4
5
5
4
33
3
3
4
4
3
3
3
3
26
3
3
3
4
3
1
4
1
22
4
4
4
4
4
4
4
4
32
3
3
4
4
3
3
3
3
26
3
3
3
3
3
3
3
3
24
4
4
4
4
4
4
4
4
32
3
3
3
3
3
3
3
3
24
4
4
4
4
4
3
4
3
30
4
4
4
4
4
3
4
3
30
3
4
4
4
4
4
5
3
31
3
4
4
4
4
4
5
3
31
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
4
4
32
5
5
5
5
4
3
3
3
33
5
5
5
5
4
3
3
3
33
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
3
3
3
3
3
3
3
24
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
4
4
32
REKAPITULASI DATA SETELAH UJI VALIDITAS
Praktek SCM
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
X1
3
3
4
5
4
4
5
28
3
4
2
3
4
5
5
26
2
2
4
3
5
2
3
21
3
4
2
2
3
3
4
21
3
4
2
2
3
3
4
21
3
3
2
2
3
3
4
20
3
4
2
2
4
4
4
23
2
3
2
2
4
3
4
20
4
4
2
1
4
4
4
23
4
4
3
3
4
4
4
26
3
3
3
3
4
3
3
22
4
4
3
3
3
3
3
23
4
4
2
2
3
3
3
21
4
4
4
4
4
4
4
28
3
3
2
1
2
3
2
16
2
2
1
1
2
1
2
11
4
4
4
4
5
4
4
29
3
3
3
3
3
3
3
21
4
5
4
4
4
4
4
29
3
3
2
2
3
3
3
19
4
4
4
5
4
5
5
31
3
3
2
2
4
4
4
22
3
3
2
2
3
3
3
19
3
3
3
3
3
4
3
22
3
3
2
2
4
4
4
22
3
3
3
3
3
4
3
22
4
4
4
3
4
3
3
25
4
4
4
3
4
3
3
25
3
4
3
3
5
4
4
26
3
4
3
3
5
4
4
26
3
4
3
3
4
3
2
22
3
4
3
3
4
3
2
22
3
3
3
3
2
3
3
20
3
3
3
3
2
3
3
20
4
4
3
4
4
4
4
27
4
4
3
4
4
4
4
27
3
4
3
2
3
4
4
23
3
4
3
2
3
4
4
23
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
X2
3
3
4
5
3
2
3
2
4
3
5
5
3
5
5
5
5
4
3
72
4
4
3
3
4
2
3
4
4
3
5
3
4
3
4
4
5
5
3
70
3
2
1
2
2
2
1
1
2
1
2
3
3
4
5
5
4
4
5
52
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
4
3
3
62
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
4
3
2
4
4
3
3
2
3
54
3
3
2
4
3
2
2
3
3
3
4
4
2
4
4
4
4
3
3
60
3
3
2
3
4
3
3
2
2
4
4
4
2
4
4
3
3
2
4
59
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
2
3
57
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
4
4
4
4
3
3
62
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
68
4
4
3
4
5
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
71
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
70
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
70
5
3
4
5
5
4
3
4
5
3
5
5
2
4
5
4
5
5
5
81
3
4
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
2
4
3
4
3
3
4
62
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
2
4
3
3
48
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
79
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
Integrasi SC
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
81
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
58
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
5
81
5
4
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
76
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
58
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
3
2
52
5
4
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
76
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
3
2
52
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
65
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
65
5
3
4
2
4
4
3
5
3
4
3
4
3
4
4
3
4
5
5
72
5
3
4
2
4
4
3
5
3
4
3
4
3
4
4
3
4
5
5
72
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
69
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
69
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
4
4
4
47
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
4
4
4
47
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
3
3
2
1
4
3
2
3
3
3
4
4
3
4
2
4
4
3
4
59
3
3
2
1
4
3
2
3
3
3
4
4
3
4
2
4
4
3
4
59
KB2
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
X3
4
3
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
77
2
2
3
2
2
3
4
5
5
5
5
4
2
4
4
5
5
5
5
72
4
4
4
2
2
5
4
5
5
3
1
5
4
1
4
3
5
4
3
68
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
68
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
68
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
70
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
2
70
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
2
69
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
66
Kapabilitas Bersaing
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
74
3
4
3
3
3
4
5
4
4
5
5
4
4
3
4
4
3
3
3
71
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
73
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
73
5
5
3
3
5
5
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
88
2
4
3
2
1
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
4
4
57
2
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
2
2
2
3
3
2
2
4
62
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
90
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
58
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
2
2
4
1
4
4
5
4
5
73
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
4
4
3
3
2
2
3
57
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
1
4
4
2
4
5
4
3
4
74
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
5
68
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
4
4
3
3
2
2
3
57
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
49
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
5
69
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
49
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
72
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
72
4
5
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
69
4
5
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
69
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
72
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
72
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
5
5
5
59
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
5
5
5
59
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
72
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
72
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
70
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
70
Kinerja Perusahaan
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
Y
4
5
5
5
4
3
4
3
33
4
5
4
3
4
3
5
2
30
3
2
3
3
3
4
5
3
26
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
3
3
4
4
4
4
30
4
4
3
4
4
4
4
4
31
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
3
3
4
4
4
4
30
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
3
3
30
4
3
4
4
4
3
5
3
30
3
4
4
4
4
4
4
4
31
3
4
4
4
4
4
4
4
31
4
4
4
4
5
4
4
4
33
4
4
3
3
4
1
4
1
24
2
2
2
2
4
1
4
2
19
5
5
5
5
5
5
5
5
40
4
4
4
3
4
3
4
4
30
4
4
4
3
4
5
5
4
33
3
3
4
4
3
3
3
3
26
3
3
3
4
3
1
4
1
22
4
4
4
4
4
4
4
4
32
3
3
4
4
3
3
3
3
26
3
3
3
3
3
3
3
3
24
4
4
4
4
4
4
4
4
32
3
3
3
3
3
3
3
3
24
4
4
4
4
4
3
4
3
30
4
4
4
4
4
3
4
3
30
3
4
4
4
4
4
5
3
31
3
4
4
4
4
4
5
3
31
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
4
4
32
5
5
5
5
4
3
3
3
33
5
5
5
5
4
3
3
3
33
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
3
3
3
3
3
3
3
24
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
4
4
32
Frequency Table
Jabatan
Frequency
Valid
OWNER
Total
Percent
38
38
Valid Percent
100.0
100.0
100.0
100.0
Cumulative
Percent
100.0
Umur Perusahaan
Frequency
Valid
<5
> 10
5 – 10
Total
1
27
10
38
Percent
Valid
Percent
2.6
71.1
26.3
100.0
2.6
71.1
26.3
100.0
Cumulative
Percent
2.6
73.7
100.0
Produk
Valid
BA MBU
BA TIK
FURNITURE
KA IN SUTRA
KERAJINAN BOX
KULIT
LA MPU
LOGAM
PERAK
TA S
TEMBA GA
TEXTILE
To tal
Frequen cy
1
3
3
2
1
4
2
2
9
7
1
3
38
Percent
2.6
7.9
7.9
5.3
2.6
10.5
5.3
5.3
23.7
18.4
2.6
7.9
100.0
Valid Percent
2.6
7.9
7.9
5.3
2.6
10.5
5.3
5.3
23.7
18.4
2.6
7.9
100.0
Cu mulat ive
Percent
2.6
10.5
18.4
23.7
26.3
36.8
42.1
47.4
71.1
89.5
92.1
100.0
Validitas Variabel Penerapan SCM
Correlations
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
PSCM
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
PSCM
.659**
.000
38
.675**
.000
38
.715**
.000
38
.798**
.000
38
.680**
.000
38
.773**
.000
38
.669**
.000
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
Validitas Variabel Integrasi SC
Correlations
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
ISC
.761**
.000
38
.541**
.000
38
.616**
.000
38
.669**
.000
38
.722**
.000
38
.742**
.000
38
.738**
.000
38
.727**
.000
38
.791**
.000
38
.662**
.000
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
Correlations
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
ISC
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
ISC
.666**
.000
38
.735**
.000
38
.718**
.000
38
.608**
.000
38
.435**
.003
38
.483**
.001
38
.341*
.018
38
.548**
.000
38
.524**
.000
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
*. Co
rrelat ion is sign ifican t at t he 0.05 lev el (1-tailed ).
Validitas Variabel Kapabilitas Bersaing
Correlations
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
KB
.670**
.000
38
.476**
.001
38
.635**
.000
38
.367*
.012
38
.583**
.000
38
.635**
.000
38
.432**
.003
38
.823**
.000
38
.747**
.000
38
.680**
.000
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
*. Co
rrelat ion is sign ifican t at t he 0.05 lev el (1-tailed ).
Correlations
KB11
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
KB
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
KB
.226
.087
38
.302*
.033
38
.707**
.000
38
.691**
.000
38
.467**
.002
38
.892**
.000
38
.801**
.000
38
.564**
.000
38
.400**
.006
38
.317*
.026
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
*. Co
rrelat ion is sign ifican t at t he 0.05 lev el (1-tailed ).
Uji Validitas Variabel Kapabilitas Bersaing tanpa KB11
Correlations
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
KB
.695**
.000
38
.500**
.001
38
.630**
.000
38
.375*
.010
38
.596**
.000
38
.653**
.000
38
.421**
.004
38
.818**
.000
38
.740**
.000
38
.652**
.000
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
*. Co
rrelat ion is sign ifican t at t he 0.05 lev el (1-tailed ).
Correlations
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
KB
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
KB
.282*
.043
38
.721**
.000
38
.706**
.000
38
.464**
.002
38
.892**
.000
38
.800**
.000
38
.570**
.000
38
.416**
.005
38
.307*
.030
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
*. Co
rrelat ion is sign ifican t at t he 0.05 lev el (1-tailed ).
Validitas Variabel Kinerja Perusahaan
Correlations
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
KP
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
Pearson Correlatio n
Sig . (1-t ailed)
N
KP
.766**
.000
38
.800**
.000
38
.805**
.000
38
.688**
.000
38
.749**
.000
38
.760**
.000
38
.374*
.010
38
.720**
.000
38
1.000
.
38
** . Co rrelat ion is sign ifican t at t he 0.01 lev el
(1-tailed ).
*. Co
rrelat ion is sign ifican t at t he 0.05 lev el (1-tailed ).
Reliabilitas Variabel Praktek SCM
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A N A L Y S I S
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
Statistics for
SCALE
Mean
22.9474
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.2368
3.5526
2.8158
2.7632
3.5789
3.4737
3.5263
.5897
.6450
.8005
.9708
.8263
.7618
.7965
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
N of
Variables
7
Variance
14.8620
Std Dev
3.8551
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
ItemTotal
Correlation
19.7105
19.3947
20.1316
20.1842
19.3684
19.4737
19.4211
12.2112
11.9211
11.0903
9.8300
11.2119
10.9047
11.3855
Item-total Statistics
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
Alpha
if Item
Deleted
.5588
.5669
.5872
.6718
.5362
.6712
.5287
.8171
.8146
.8101
.7969
.8188
.7968
.8195
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.8335
38.0
N of Items =
7
Reliabilitas Variabel Integrasi SC
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
A N A L Y S I S
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
Statistics for
SCALE
Mean
64.7105
R E L I A B I L I T Y
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.6579
3.3684
3.0263
3.3421
3.5789
3.0789
3.0000
3.2105
3.1842
3.2895
3.6053
3.6579
2.8947
3.8421
3.5263
3.5000
3.7368
3.5000
3.7105
.8471
.7136
.9149
1.0973
.7929
.8181
.7711
.8748
.7299
.7679
.7898
.6689
.9806
.5939
.7965
.7260
.6445
.8929
.8671
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
Variance
94.9139
N of
Variables
19
A N A L Y S I S
Std Dev
9.7424
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
61.0526
61.3421
61.6842
61.3684
83.0782
87.9068
84.7624
81.8065
Corrected
ItemTotal
Correlation
.7200
.4856
.5529
.5997
Alpha
if Item
Deleted
.9079
.9137
.9124
.9118
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
61.1316
61.6316
61.7105
61.5000
61.5263
61.4211
61.1053
61.0526
61.8158
60.8684
61.1842
61.2105
60.9737
61.2105
61.0000
84.3876
83.7525
84.4275
83.2838
84.2020
85.6017
85.2859
85.7809
82.1543
88.2255
88.8030
88.6031
91.0533
86.1707
86.8108
.6794
.7007
.6981
.6805
.7599
.6139
.6173
.7010
.6637
.5678
.3648
.4232
.2801
.4793
.4550
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.9159
38.0
N of Items = 19
.9091
.9085
.9088
.9089
.9076
.9108
.9106
.9093
.9093
.9123
.9166
.9150
.9176
.9143
.9148
Reliabilitas Variabel Kapabilitas Bersaing
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
A N A L Y S I S
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB11
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
Statistics for
SCALE
Mean
71.7895
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.5526
3.8947
3.2895
3.4474
3.4211
3.8421
3.8684
3.9474
3.6842
3.5263
3.4211
3.2632
3.5526
3.6316
3.2895
3.5789
3.4737
3.8421
3.5789
3.6842
.8605
.6058
.6538
.6857
.8584
.5466
.5776
.5670
.7391
.7965
.5517
.8909
.8605
.8194
.9839
.6831
.7965
.8229
.8263
.9036
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
Variance
73.0356
Std Dev
8.5461
N of
Variables
20
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB11
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
68.2368
67.8947
68.5000
68.3421
68.3684
67.9474
67.9211
67.8421
68.1053
68.2632
68.3684
68.5263
68.2368
68.1579
68.5000
68.2105
68.3158
67.9474
68.2105
68.1053
63.9154
68.4751
66.3649
69.2041
65.2119
67.4026
69.1017
65.3798
64.1508
64.4154
71.2119
69.2290
63.3748
64.0284
66.1486
63.0896
62.7624
65.7809
68.0626
68.9616
Corrected
ItemTotal
Correlation
.6091
.4183
.5861
.2946
.5112
.5944
.3749
.7999
.7043
.6246
.1631
.2032
.6511
.6357
.3698
.8736
.7637
.4928
.3147
.2171
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.8850
38.0
N of Items = 20
Alpha
if Item
Deleted
.8757
.8819
.8774
.8853
.8792
.8781
.8830
.8730
.8732
.8753
.8877
.8903
.8742
.8749
.8854
.8688
.8706
.8798
.8858
.8900
Reliability Variabel Kapabilitas Bersaing tanpa KB11
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
A N A L Y S I S
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
Statistics for
SCALE
Mean
68.3947
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.5526
3.8947
3.2895
3.4474
3.4211
3.8421
3.8684
3.9474
3.6842
3.5263
3.2895
3.5526
3.6316
3.2895
3.5789
3.4737
3.8421
3.5789
3.6842
.8605
.6058
.6538
.6857
.8584
.5466
.5776
.5670
.7391
.7965
.8353
.8605
.8194
.9839
.6831
.7965
.8229
.8263
.9036
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
Variance
71.2183
Std Dev
8.4391
N of
Variables
19
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
64.8421
64.5000
65.1053
64.9474
64.9737
64.5526
64.5263
64.4474
64.7105
64.8684
65.1053
64.8421
64.7632
65.1053
64.8158
64.9211
64.5526
64.8158
64.7105
61.8663
66.4730
64.6913
67.3485
63.3236
65.4972
67.4452
63.7134
62.5356
63.0903
67.9346
61.4879
62.1316
64.4751
61.3976
61.1017
63.9836
66.1003
67.3464
Corrected
ItemTotal
Correlation
.6362
.4432
.5800
.3021
.5239
.6129
.3626
.7936
.6961
.5922
.1878
.6662
.6515
.3655
.8739
.7615
.4981
.3301
.2060
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.8891
38.0
N of Items = 19
Alpha
if Item
Deleted
.8793
.8858
.8820
.8896
.8833
.8821
.8877
.8775
.8779
.8810
.8947
.8782
.8789
.8903
.8732
.8752
.8842
.8899
.8951
Reliabilitas Variabel Kinerja Perusahaan
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
A N A L Y S I S
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
Statistics for
SCALE
Mean
29.6579
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.7105
3.8158
3.7895
3.7632
3.8421
3.4474
3.9474
3.3421
.6538
.7299
.6641
.6752
.4946
.9211
.6554
.8471
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
38.0
N of
Variables
8
Variance
16.0690
Std Dev
4.0086
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
ItemTotal
Correlation
25.9474
25.8421
25.8684
25.8947
25.8158
26.2105
25.7105
26.3158
12.4836
11.9203
12.2255
12.7994
13.3435
11.3058
14.5356
11.8976
Item-total Statistics
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
Alpha
if Item
Deleted
.6835
.7175
.7327
.5824
.6865
.6320
.2209
.5910
.8237
.8178
.8177
.8347
.8298
.8314
.8723
.8352
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.8514
38.0
N of Items =
8
Regression X1 > X2
Descriptive S tatis tics
Int egras i SC
Pen erap an SCM
Mean
3.4055
3.2779
Std . Dev iatio n
.5121
.5504
N
38
38
Variabl es Entered/Removedb
Mo del
1
Variables
En tered
Pen erap
an
a
SCM
Variables
Removed
Method
.
En ter
a. All requ ested variables entered.
b. Depend ent Variab le: In tegrasi SC
Model S ummary
Model
1
R
.731a
R Square
.534
Adjusted R
Square
.521
Std. Error of
the Estimate
.3544
a. Predictors: (Constant), Penerap an SCM
ANOVAb
Mo del
1
Regress ion
Residual
To tal
Su m of Squares
5.184
4.520
9.704
df
1
36
37
Mean Sq uare
5.184
.126
F
41.282
Sig .
.000a
a. Predicto rs: (Constant), Penerapan SCM
b. Depend ent Variable: Int egras i SC
Coeffici entsa
Mo del
1
(Co nstan t)
Pen erap an SCM
Un stand ardized
Co efficients
B
Std . Erro r
1.176
.352
.680
.106
a. Dependent Variable: Integrasi SC
Standard ized
Co efficients
Bet a
.731
t
3.345
6.425
Sig .
.002
.000
Regression X1 + X2 > X3
Descriptive Statisti cs
Kap abilit as Bersaing
Penerapan SCM
Integrasi SC
Mean
3.5976
3.2779
3.4055
Std. Deviation
.4437
.5504
.5121
N
38
38
38
Variabl es Entered/Removedb
Mo del
1
Variables Ent ered
Int egras i SC, a
Pen erap an SCM
Variables
Removed
Method
.
En ter
a. All requ ested variables entered.
b. Depend ent Variab le: Kapabilitas Bersaing
Model S ummary
Model
1
R
.738a
R Square
.545
Adjusted R
Square
.519
Std. Error of
the Estimate
.3077
a. Predictors: (Constant), Integrasi SC, Penerapan SCM
ANOVAb
Mo del
1
Regress ion
Residual
To tal
Su m of Squares
3.968
3.314
7.283
df
2
35
37
Mean Sq uare
1.984
9.470E-02
F
20.953
Sig .
.000a
a. Predicto rs: (Constant), Integrasi SC, Pen erapan SCM
b. Depend ent Variable: Kapabilitas Bersain g
Coeffici entsa
Mo del
1
(Co nstan t)
Pen erap an SCM
Int egras i SC
Un stand ardized
Co efficients
B
Std . Erro r
1.359
.350
.176
.135
.488
.145
a. Dependent Variable: Kap abilit as Bersain g
Standard ized
Co efficients
Bet a
.218
.564
t
3.885
1.305
3.374
Sig .
.000
.200
.002
Regression X1 + X2 + X3 > Y
Descriptive Statisti cs
Kinerja Perusahaan
Penerapan SCM
Integrasi SC
Kap abilit as Bersaing
Mean
3.7087
3.2779
3.4055
3.5976
Std. Deviation
.5015
.5504
.5121
.4437
N
38
38
38
38
Variabl es Entered/Removedb
Mo del
1
Variables
Removed
Variables Ent ered
Kapabilitas Bersaing,
Pena erap an SCM, Integrasi
SC
Method
.
En ter
a. All requ ested variables entered.
b. Depend ent Variab le: Kinerja Peru sahaan
Model S ummary
Model
1
R
.552a
R Square
.305
Adjusted R
Square
.243
Std. Error of
the Estimate
.4363
a. Predictors: (Constant), Kapabilitas Bersaing, Penerap an
SCM, Integrasi SC
ANOVAb
Mo del
1
Regress ion
Residual
To tal
Su m of Squares
2.834
6.472
9.306
df
3
34
37
Mean Sq uare
.945
.190
F
4.963
Sig .
.006a
a. Predicto rs: (Constant), Kapab ilitas Bers aing, Penerapan SCM , Integrasi SC
b. Depend ent Variable: Kin erja Perus ahaan
Coeffici entsa
Mo del
1
(Co nstant)
Pen erap an SCM
Int egras i SC
Kapabilitas Bersain g
Un stand ardized
Co efficients
B
Std . Erro r
1.592
.593
.103
.196
-.239
.236
.721
.240
a. Depend ent Variable: Kin erja Perus ahaan
Standard ized
Co efficients
Beta
.113
-.244
.638
t
2.684
.526
-1.013
3.010
Sig .
.011
.603
.318
.005
Download