PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2008-2014 NAMA : RINA MULYANI NPM : 17213720 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : SRI RAKHMAWATI SE.,MMA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. 2. 3. Pengangguran merupakan masalah yang masih sulit di atasi Adanya Faktor Pertumbuhan Penduduk dan Upah Minimum Provinsi Mengapa Provinsi Banten ? BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Rumusan dan Batasan penelitian 1. Bagaimana pengaruh Pertumbuhan Psecara parsial terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten ? 2. Bagaimana pengaruh Upah Minimum Provinsi secara parsial terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten ? 3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan penduduk dan Upah minimum Provinsi secara Simultan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten ? Ruang lingkup dalam penulisan ini hanya pada perhitungan Pertumbuhan Penduduk dan upah minimun Provinsi terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka dari tahun 2008-2014 di wilayah Provinsi Banten dengan menggunakan uji regresi linear berganda. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Penduduk secara parsial terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten 2. Untuk mengetahui Upah Minimum Provinsi secara parsial terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten 3. Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Upah Minimum Provinsi secara simultan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten BAB IV PEMBAHASAN • Data Tingkat Pengangguran Terbuka BAB IV PEMBAHASAN BAB IV PEMBAHASAN BAB IV PEMBAHASAN 4.1 hasil Penelitian Variabel dalam Penelitian ini : Y = Tingkat Pengangguran Terbuka X1 = Pertumbuhan Penduduk X2 = Upah Minimum Provinsi (UMP) 4.2 Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas syarat : a. Jarque Bera (JB) > 0,05 = Terdistribusi Normal. b. Jarque Bera (JB) < 0,05 = Tidak Terdistribusi Normal BAB IV PEMBAHASAN 4.2 Asumsi Klasik 2. Uji Multikolinearitas Sayarat : • Jika nilai center VIF diantara angka 1 atau < 10 maka dapat diartikan tidak terdapat multikolinieritas pada variabel bebas • Jika nilai center VIF > 10 maka dapat diartikan bahwa terdapat multikolinieritas pada variabel bebas BAB IV PEMBAHASAN 4.2 Asumsi Klasik 3. Uji Autokorelasi Syarat : • Nilai probabilitas F hitung < dari 0,05 (5%) maka hipotesis menyatakan bahwa model bebas dari masalah serial korelasi ditolak (terjadi autokorelasi) • Nilai probabilitas F hitung > 0,05 (5%), maka hipotesis menyatakan bahwa model bebas dari masalah serial korelasi diterima. (Tidak terjadi) BAB IV PEMBAHASAN 4.2 Asumsi Klasik 4. Uji Heteroskedastisitas Syarat : • F-Hitung > dari tingkat α (5%) maka Ho diterima yang artinya tidak terjadi Heteroskedastisitas • F-Hitung < dari tingkat α (5%) maka Ho ditolak yang artinya terjadi Heteroskedastisitas BAB IV PEMBAHASAN 4.3 Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Parsial (uji t Statistik) • Syarat : Jika nilai probabilitas> level of significant (α) 0,05 maka Ho diterima (tidak signifikan) • Jika nilai probabilitas < level of significant (α) 0,05 maka Ho ditolak (signifikan) BAB IV PEMBAHASAN 4.3 Hasil Uji Hipotesis 2. Uji Simultan (uji F Statistik) Syarat : • Jika nilai probabilitas F-hitung < dari tingkat kesalahan/error (α) 5% maka model regresi yang di estimasi layak digunakan • Jika nilai probabilitas F-hitung > dari tingkat kesalahan/error (α) 5% maka model regresi yang di estimasi tidak layak digunakan BAB IV PEMBAHASAN 4.3 Hasil Uji Hipotesis 3. Koefisien Determinasi Variasi dari perubahan Tingkat Pengangguran Terbuka (Y) mampu dijelaskan secara serentak oleh variabel Pertumbuhan Penduduk (X1) dan Upah Minimum(X2) sebesar 0.741092, sedangkan sisanya sebesar 0,2589 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model BAB IV PEMBAHASAN 4.4 Hasil Analisis liniear Berganda Persamaan Regresi : TPT = 10,68021 + 0,436420*PP – 0,133930*UMP BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pertumbuhan Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengangguran Terbuka di Provinsi Banten dengan nilai Signifikansi sebesar 0,0126 dan koefisiennya sebesar 0,436420 bersifat positif, dikarenakan jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang semakin tinggi pula setiap tahunnya, sehingga angkatan kerja yang lahir lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia. 2. Upah Minimum provinsi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Pengangguran terbuka di Provinsi Banten dengan nilai signifikansi sebesar 0,3536 dan koefisienya sebesar -0,13393 Parameter upah minimum yang ada tidak berpengaruh secara nyata terhadap permintaan akan tenaga kerja, karena pada umumnya upah bersifat kaku. Upah tidak langsung berubah ketika ada suatu perubahan melainkan akan direspon dalam jangka panjang. 3. Pertumbuhan Penduduk dan Upah Minimum Provinsi berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka dengan nilai probabilitas F statistik sebesar 0,0297