bab 4 operasi jaringan tdas

advertisement
http://www.mercubuana.ac.id
BAB 4
OPERASI JARINGAN T.D.A.S
4.1 UMUM
Gambar 4.1 menunjukkan sirkit ekivalen untuk sebuah jaringan
transmisi dc yang sederhana. Disini, jaringan dc mungkin sebuah jalur
transmisi, sebuah kabel, atau sebuah jaringan tidak terlalu panjang. Tulisan
kecil dibawah r dan i menandakan rectifier dan inverter.
I d
Vdr Vdi
RL
(4.1)
dan menghasilkan daya yang dapat digambarkan sebagai berikut :
P dc V
dr
. Id
(4.2)
Sejak kemungkinan untuk sebuah converter menjadi rectifier atau menjadi
inverter oleh kendali kontrol, arah aliran dayanya dapat dibalik. Ini dapat
dipenuhi oleh pembalik tegangan searah, seperti yang diterangkan
sebelumnya.
Gambar 5.15 menggambarkan pembalikan arah aliran daya. Itu dapat
ditunjukkan dari hukum Kirchoff tegangan, yaitu:
V ab I d R L V cd
(4.3)
Oleh karena itu, ketika Vab dan Vcd yang merupakan tegangan yang timbul
pada tegangan searah rata-ratanya rectifier dan inverter, berturut-turut.
Persamaan (4.2) dapat dilukiskan sebagai berikut:
1
http://www.mercubuana.ac.id
dimana
Vdr Vd 0r cos
3

wLcr I d
(4.6)
VdiVd 0i cos
3

wLci I d
(4.7)
Seperti
I d
V d 0 r cos V d 0 i cos
3
R L
wL ci
(4.8)
atau
I d
V d 0 r cos V d 0 i cos
R L R cr R ci
(4.9)
Rcr
3
wLcr

(4.10)
Rci
3

(4.11)
wLci
Harga arus searah Id dapat dikontrol oleh perubahan harga Vd0r dan Vd0i atau
sudut penundaan atau sudut pemadaman. Harganya Vd0r dan Vd0i diatur
dengan menggunakan LTCs-nya suplai trafo untuk merubah rasio antara
tegangan dc dan ac. Ketidak beruntungan, metode ini sangat lambat untuk
menjadi praktis. Sedangkan sudut tunda dapat dikontrol sangat cepat
dengan menggunakan pedoman sistem kendali. Bagaimanapun, metode ini
penyebab konverter tersebut terlalu sering mengkonsumsi daya reaktif yang
terlalu besar.
3
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan cara sama, karakteristik inverter memiliki 2 segmen: DF segmen,
yang mana sudut pemadaman minimum adalah konstan, dan FH segmen,
yamg mana arus inverter Id2 adalah konstan. Normalnya, pengatur arus
inverter di setting pada harga arus lebih rendah daripada rectifier lainnya.
Oleh karena itu, perbedaan arus adalah:
Id
=
-
Id1
Id2
(4.12)
dimana:Id = arus tepi (biasanya 10 – 15 persen dari arus rata-rata)
Id1 = arus konstan rectifier
Id2 = arus konstan inverter
Seperti yang tersebut diatas, kondisi operasi dibawah normal, titik
operasi E, yang manakendali rectifier arus searah dan kendali inverter
tegangan searah.
Bagaimanapun,
kondisi
dibawah
emergensi,
titik
pengoperasian
mungkin dirubah. Sebagai contoh, jika karakteristik tegangan rectifier digeser
kebawah hingga pada cekungan yang besar pada tegangan rectifier, itu
tumpang tindih segmennya arus konstan Fhnya karakteritik inverter pada titik
pengoperasian baru G, dimana kendali inverter arus searah dan kendali
rectifier tegangan searah. Catat bahwa, jika inverter tidak dilengkapi dengan
pengatur arus kendali, itu akan memiliki DFK, seperti pada gambar 5.16.
Oleh karena itu, dapat dilihat pada karakteristik rectifier A’B’ yang digeser
tidak akan tumpang tindih dengan karakteristik inverter. Konsekwensinya,
arus dan daya akan diturunkan ke nol.
Dibawah operasi normal, jika arus dibutuhkan untuk dinaikkan, setting
arus dinaikkan terlebih dahulu pada rectifier dan kemudian pada inverter.
Sedangkan jika arus dibutuhkan untuk diturunkan, permintaan operasi
dibalikkan; pertama-tama seting arus diturunkan pada inverter dan kemudian
pada rectifier. Ini menjaga batas arus tepi sama dan kemudian mencegah
pembalikan yang tidak diharapkan dalam arah aliran daya.
Lagipula, arus tepi diantara titik E dan G ditunjukkan dalam Gambar
5.16 yang memiliki cukup permintaan untuk mencegah kedua operasi
5
Download