Bahan kimia di tempat kerja lingkungan kerja Kesehatan pekerja No

advertisement
PENYAKIT AKIBAT KERJA
BAHAN KIMIA
M.SULAKSMONO
Pendahuluan
 Beribu-ribu
jenis bahan kimia
dihasilkan untuk meningkatkan mutu
kehidupan
cth: bahan kimia pestisida sebagai
pembasmi hama di sektor
pertanian, pupuk urea dan
sejenisnya untuk meningkatkan
produksi makanan dan sebagainya
 Dalam
merencanakan, memproduksi,
menyimpan dan
menggunakannya, bila tidak
dikelola dengan baik, maka akan
dapat menimbulkan penyakit atau
bahaya malapetaka
 Bahaya yang dapat ditimbulkannya
antara lain peledakan, kebakaran,
pencemaran, keracunan, korosi /
iritasi, alergi, dll.
Cth: Peristiwa bocornya methyl
isocyanat (MIC) dari tangki
penyimpan di industri pestisida
Union Carbride di Bhopal, India.
Mengakibatkan 2000 orang
meninggal dunia dan 200.000
orang luka-luka
Sebab – Sebab Kecelakaan

Alat atau Bahan yang tidak aman

Keadaan tidak aman

Tingkah laku pekerja

Pengawas
Faktor-faktor Kimia di Lingkungan Kerja
 Bahan
kimia mempunyai sifat racun
yang dapat berpengaruh pada
manusia, bersifat lokal atau
sistemik.
 Sifat racun bahan kimia yang
digunakan dalam produksi suatu
industri akan tergantung dari
bermacam-macam faktor, yaitu:
Antara lain:
Sifat/bentuk fisik bahan: zat padat, cair,
gas, uap, kabut (mist), debu, fume, asap
(smoke).
Sifat kimia bahan: jenis senyawa, berat
molekul, kadar/konsentrasi, derajat
kelarutan dan jenis kelarutan.
Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:
saluran pernapasan (terhirup), saluran
pencernaan (tertelan) dan kulit
(kontak/terserap kulit).
Faktor manusia: umur, kebiasaan, daya
tahan tubuh dan derajat kesehatan.
Bentuk Fisik Bahan Kimia
padat
- debu
- fume
- asap (smoke)
Partikel / aerosol
cair : mist/kabut/fog
Non aerosol: - gas
- uap
cair
uap padat (fume)
Gol / Faktor Kimia (chemis)
Debu  mineral : asbestosis,
silicosis, siderosis
organik : allergic alveolitis
 Gas  gas CO, HCN, H2S : asphyxia
gas NH3, Cl2, SO2 : irritant
 Uap  menyebabkan : asthma, dermatitis

Fume  partikel zat padat :
metal fumefever dan
benign pneumoconiosis
 Larutan  allergi : dermatitis
irritant : kontak dermatitis
(asam, basa kuat)

Bahaya Bahan Kimia
 Bahaya
bahan kimia dapat dibagi
menjadi dua kategori yaitu:
- bahaya fisik
- bahaya kesehatan
A. Bahaya Fisik
1.
2.
Bahan kimia yang mudah meledak.
zat kimia yang peka terhadap suhu
dan tekanan yang tinggi, dan atau
goncangan yang mendadak. Misalnya
terbentur atau terjatuh
Bahan Kimia yang mudah menimbulkan
kebakaran.
bahan kimia yang dapat dengan
mudah menyala/terbakar.
Bahan kimia tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam
yaitu:
Phyrophorics: zat kimia yang dapat menyala
secara lsng dalam udara pada atau di bawah
suhu 54C tanpa kontak dengan api/percikan
api.
Cth: diborane (bahan bakar roket)
b. Flamable: bahan kimia yang mudah menyala bila
bahan kimia tersebut kontak dengan
api/percikan api pada suhu di bawah 38C.
Cth: CO
c. Combustible: bahan kimia yang mudah menyala
bila bahan kimia tersebut kontak dengan
api / percikan api bila suhu cairan mencapai
38C atau lebih.
Cth: cykloheksanon
a.
3. bahan-bahan oksidator.
oksidator merupakan sumber oksigen
yaitu salah satu komponen yang diperlukan
pada proses pembakaran. Bila suatu
kontainer tercampur dengan bahan lain maka
kontainer tersebut dapat terbakar atau
meledak.
Cth: hidrogen peroksida
4. Bahan kimia yang reaktif.
bahan kimia yang dapat menyebabkan
kebakaran/peledakan bila kontak dengan uap
air atau air.
Cth: litium, sodium, potasium, kalsium,
anhidrida pekat dan alkali pekat.
5. Bahaya radiasi.
memancarkan gelombang
elektromagnetik atau partikel
radioaktif mengion.
cth: radium, sinar X, sinar , , .
B. Bahaya Kesehatan

Bahan kimia yang dapat menyebabkan
penyakit atau luka bila dihirup, ditelan
atau disentuh.
Bahan kimia tersebut dikelompokkan
menjadi 4 kategori.
Zat kimia penyebab iritasi (irritants)
zat kimia yang dapat menyebabkan
iritasi atau reaksi peradangan
(inflamasi) bila zat tersebut kontak
dengan tubuh
Zat kimia korosif
zat kimia yang dapat menyebabkan
kerusakan (visible destruction) / kerusakan
yang permanen pada jaringan hidup atau zat
yang dapat memakan (eating away) bahan
tertentu termasuk jaringan tubuh manusia
Zat kimia penyebab alergi (sensitizers)
zat kimia yang dapat menimbulkan respon
yang menyerupai alergi (allergie-like
response) pada mereka yang terpapar zat-zat
kimia tersebut secara berulang
Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang
spesifik (target-organ chemicals)
zat yang menyebabkan kerusakan pada
organsistem tubuh yang spesifik. Zat kimia
tersebut dapat merusak paru, jantung, hati,
ginjal dan sistem saraf pusat
Zat kimia penyebab kelainan reproduksi
- Mutagen: zat kimia yang dapat menyebabkan
perubahan yang permanen pada gen
(pembawa sifat) yang terdapat dalam sel
telur dan sperma
- Teratogen: zat kimia yang menimbulkan
kerusakan pada janin selama kehamilan
sehingga menyebabkan kematian atau cacat
pada bayi
Zat-zat kimia penyebab kanker: zat kimia yang
menyebabkan kanker atau yang memiliki
potensi untuk menimbulkan kanker
Bahaya Kesehatan (health hazards)
Iritan
Korosif
Zat-zat kimia
penyebab
alergi
(senzitizers)
Definisi
Contoh
Inflamasi /
peradangan pada
jaringan hidup
Merusak atau
“memakan” (eating
away) jaringan hidup
Sulfur dioksida,
NH3
Menyebabkan reaksi
alergi
Fenol, asam
sulfat, asam
kromat, asam
klorida, soda
kaustik (NaOH)
Nikel,
formaldehid
Target organ
chemical
Bahaya thd
sistem
reproduksi:
mutagen
Bahaya thd
sistem
reproduksi:
teratogen
Karsinogen
Merusak organ atau
sistem tubuh yang
spesifik
Mengubah sifat
genetik dari sel telur
atau sperma
Merusak janin setelah
pembuahan terjadi
Menyebabkan atau
diduga dapat
menyebabkan kanker
Tetrakloretan
(hati, sistem
saraf pusat),
silika (paru)
- PC BS
(polychlorinated
biphenyl),
- Pb (timah hitam)
Organik solvent
Thalidomit
-Vinil
klorida
-Benzen (C6H6)
--Akrilonitril
Beberapa contoh dari inhalasi zat kimia
yang menyerang organ sasaran
Zat Kimia
Organ sasaran (target organs)
Timah hitam Sistem saraf pusat, jantung
Benzen
Trikloretilen
Sistem saraf pusat, organ
pembentuk darah
Hati
Asbestos
Paru
Karbon
tetraklorida
Hati dan ginjal
Beberapa contoh bahan-bahan kimia dan
organ sasaran (target organ)
Paru: debu kapas, debu aluminium, serat
asbestos dan silika
Hati: tetrakloretan, vinil klorida, karbon
tetraklorida
Sistem saraf pusat: tetrakloretan, merkuri,
karbon disulfida
Jantung: kloroform
Ginjal: merkuri, metil bromida, hidrokarbon yang
mengandung halogen dan uranium
TABEL GANGGUAN KESEHATAN KARENA TIMAH HITAM
BAHAN KIMIA
TIMAH HITAM DAN
CAMPURANNYA
GEJALA UTAMA DARI
GANGGUAN KESEHATAN
RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT,
GANGGUAN HEMATOPOSITIC, GANGGUAN
SARAF TEPI ATAU KOLIK, SUKAR BUANG
AIR BESAR ATAU GANGGUAN SALURAN
PENCERNAAN LAINNYA
TABEL GANGGUAN KESEHATAN KARENA
PELARUT-PELARUT ORGANIK
BAHAN KIMIA
GEJALA UTAMA DARI
GANGGUAN KESEHATAN
ACETONE
RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT ATAU
PENEKANAN SARAF PUSAT
ORTHODICHLOROBENZENE
GANGGUAN MATA FRONTAL, GANGGUAN
PERNAFASAN ATAS ATAU GANGGUAN HATI
XYLENE
RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT ATAU
PENEKANAN SARAF PUSAT
CHLOROBENZENE
GANGGUAN MATA FRONTAL, GANGGUAN
PERNAFASAN ATAS ATAU GANGGUAN HATI
CHLOROFORM
RANGSANGAN AKUT SARAF, ANESTHESIA
ATAU GANGGUAN HATI
TABEL GANGGUAN KESEHATAN KARENA
PELARUT-PELARUT ORGANIK
BAHAN KIMIA
GEJALA UTAMA DARI
GANGGUAN KESEHATAN
METHYL ACETATE
PENEKANAN AKUT SARAF PUSAT,
GANGGUAN SARAF OPTIK, GANGGUAN
PERNAFASAN
CARBON
TETRACHLORIDE
RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT,
ANESTHESI, GANGGUAN HATI
1,2 DICHLOROETHANE
RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT,
ANESTHESI, GANGGUAN MATA FRONTAL,
GANGGUAN PERNAFASAN, GANGGUAN
HATI
N,NDIEMETHYLFORMANIDE
RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT,
PENYAKIT KULIT, GANGGUAN MATA
FRONTAL, GANGGUAN PERNAFASAN,
GANGGUAN SALURAN CERNA
Zat-zat kimia dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui:
Saluran pencernaan: tertelan
Kulit: kontak dengan kulit
Saluran pernapasan: terhirup
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja
A.
Jalan masuk zat kimia ke dalam tubuh
Saluran Pencernaan:
bila suatu zat kimia tertelan, maka
kerusakan dapat terjadi pada setiap
bagian dari saluran pencernaan. Zatzat korosif bila tertelan akan
menyebabkan mulut, kerongkongan
dan lambung terbakar
Jalan masuk zat kimia yang tertelan:
Mulut

Kerongkongan

Lambung

Usus

Aliran darah
KULIT
Bila kulit kontak dengan atau
tersentuh oleh suatu zat kimia,
maka zat tersebut dapat merusak
kulit, diserap oleh kulit atau
keduanya . Tersering adalah
bahan iritan atau korosif.
Saluran Pernapasan
Saluran pernapasan merupakan jalan
masuk zat-zat kimia ke dalam tubuh
yang paling utama
Kurang lebih 90% dari semua keracunan
bahan kimia yang terjadi di industri
adalah disebabkan oleh inhalasi
(penghirupan) zat kimia di tempat
kerja
Hal ini disebabkan oleh permukaan paru
yang sangat luas dan kemampuan paru
untuk menyerap zat-zat kimia (melalui
kapiler pembuluh darah) adalah sangat
tinggi
Luas permukaan paru,
saluran pencernaan dan kulit
Organ/sistem
Luas (inchi2)
Luas permukaan dapat di
samakan dengan
paru
700-1100
Setengah kali luas permukaan
lapangan tenis
Saluran
pencernaan
100-110
Lantai dari garasi mobil
kulit
20-22
Luas permukaan alas tempat
tidur/kasur (twin sized
mattress)
TOKSISITAS
Toksisitas merupakan kemampuan suatu zat
untuk menimbulkan kerusakan pada
organisme hidup
Toksisitas suatu zat ditentukan oleh nilai
ambang batas tersebut.
Toksisitas
NAB (PPM)
Rendah
> 500
Sedang
100-500
Tinggi
< 100
DOSIS
Untuk pemaparan tunggal dosis
tergantung dari konsentrasi zat kimia
yang terpapar dan lamanya
pemaparan
Pada dosis yang rendah, pemaparan
yang berulang dapat menyebabkan
akumulasi zat kimia dalam tubuh
Cth: minamata disease
(akumulasi merkuri)
Respon Individu
Respon individu terhadap suatu zat kimia
adalah berbeda (individual susceptability)
– Usia
– Status kesehatan dan keadaan emosi dari
individu
– Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman
keras yang berlebihan
– Kelainan genetik
– Status gizi
– Interaksi dari beberapa zat kimia
– Aktivitas fisik
Pencegahan penyakit akibat kerja
karena bahan kimia
1.
Pengendalian pada sumber bahaya yaitu
dengan:
- Pemasangan local exhauster pada
sumber bahaya (terutama untuk debudebu)
- Isolasi sumber bahaya (total enclosure)
2. Substitusi bahan kimia yang berbahaya
dengan yang kurang berbahaya
misal: substitusi benzen dengan toluen ;
fosfor putih dengan fosfor merah;
gas methyl bromide dengan
freon;asbestos dengan fiberglass
3. Modifikasi proses
misal: proses menghaluskan permukaan
logam (polishing) dengan mesin poles
dimana dihasilkan debu-debu, dapat
diganti dengan bahan kimia (asam
nitrat, fosfat dan sulfat)
4. Pemakaian alat pelindung diri. Dipilih APD
yang tepat dan sesuai
5. Pemeliharaan ketatarumahtanggaan
perusahaan yang baik. Untuk tempat
kerja yang berdebu, pembersihan lantai
tempat kerja mesin-mesin sebaiknya
secara hisap atau secara basah
6. Pengadaan fasilitas saniter untuk cuci dan
mandi dan fasilitas untuk pertolongan
pertama pada kecelakaan
7. Penyelenggaraan ventilasi tempat kerja
yang baik
8. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
dan berkala yang dilengkapi dengan
pemeriksaan laboratoris radiologi dan
uji faal paru
9. Penyelenggaraan latihan kesehatan dan
keselamatan kerja bagi semua tenaga
kerja.
Pada latihan ini perlu dijelaskan
tentang bahaya lingkungan kerja yang
mungkin timbul di tempat kerja.
Manfaat pemakaian alat pelindung diri
serta cara-cara pemakaian
pemeliharaannya dan pengenalan
MSDS
10. Pengaturan waktupemaparan
(admisnistrative control). Yaitu
penyesuaian waktu pemaparan dengan
konsestrasi zat
11. Pemeliharaan higiene perorangan yang
baik (personal higiene)
MSDS
(Material Safety Data Sheet)
Atau disebut juga lembar data
keselamatan bahan merupakan
dokumen teknik yang perupakan
informasi rinci suatu jenis bahan
kimia
Tentang:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Identifikasi bahan kimia
Komposisi bahan kimia
Identifikasi potensi bahaya
Tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan
Tindakana penanggulangan kebakaran
Sifat fisik dan kimia bahan
Informasi toksikologi
Dan lain-lain
Hubungan Antara Pengujian Pemantauan
LIngkungan Kerja dan Kesehatan Pekerja
No adverse effects
Bahan kimia di
tempat kerja
lingkungan
kerja
Kesehatan
pekerja
Adverse effects
sakit
Pengujian pemantauan
lingkungan kerja
Pengujian pemantauan
kesehatan pekerja
Terima Kasih
Download