77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Penulis dan pembahasan mengenai permaslahan yang ada, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada umumnya pengurus serikat pekerja PT. Pravianty Vantasia yang melakukan mogok kerja secara sah dan sesuai prosedur belum sepenuhnya terlindungi karena pihak perusahaan masih melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan hak-hak pengurus serikat pekerja yang melakukan pemogokan secara sah, yaitu dengan pembayaran upah yang tidak sesuai jadwal biasanya pada waktu pembayaran upah atau ditangguhkan pembayarannya. Faktor-faktor yang menyebabkan belum terlaksananya perlindungan hukum terhadap hak-hak pengurus serikat pekerja yang melakukan mogok kerja secara sah belum terlaksana, yaitu masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman, baik dari pengusaha maupun pengurus serikat pekerja terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pengawasan lapangan yang dilakukan oleh pemerintah masih kurang. 2. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang terjadi di PT. Pravianty Vantasia secara bipartit dirasa belum optimal karena 78 penyelesaian perselisihan secara bipartit hanya mempertemukan antara pengusaha dengan serikat pekerja dan/atau para pekerja saja. Hal ini membuat masing-masing pihak merasa benar sehingga tidak adanya jalan keluar atau kesepakatan yang tercapai dalam perundingan bipartit tersebut. Penyelesaian perselisihan melalui mediasi menjadi jalan yang cukup baik dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara pengusaha dengan serikat pekerja dan/atau para pekerja karena adanya mediator yang bertindak sebagai penengah dan pengawas dalam proses perundingan antara kedua belah pihak, sehingga dapat tercapai kesepakatan yang sama-sama menguntungkan, yaitu para pekerja dan/atau serikat pekerja dapat merasa tenang dalam melakukan pekerjaan karena perusahaan menyepakati tidak adanya pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan di sisi lain peusahaan diuntungkan dengan kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja karena tidak adanya aksi pemogokan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, diberikan saran-saran Penulis dalam Penulisan Hukum ini sebagai berikut : 1. Pemerintah perlu memberikan sanksi yang tegas terhadap perusahaan yang melakukan pelanggaran yang telah diatur dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku. 2. Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah harus lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, agar dalam melakukan pengawasan tidak 79 bersifat menunggu laporan saja dari pekerja, namun harus bertindak aktif melakukan pengawasan di lapangan. 3. Instansi pemerintah terkait harus lebih banyak melakukan penyuluhan mengenai hukum ketenagakerjaan kepada pekerja dan/atau serikat pekerja maupun pengusaha dengan cara menyelenggarakan penyuluhan berkala secara periodik. 4. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan hak-hak para pekerja dan/atau serikat pekerja, dan tidak melanggar perjanjian bersama yang telah disepakati dengan pekerja dan/atau serikat pekerja. 5. Perusahaan seharusnya dapat melakukan pendekatan secara halus kepada pekerja dan/atau serikat pekerja apabila ingin melakukan pemutusan hubungan kerja dengan menyampaikan alasan-alasan yang dapat diterima oleh para pekerja dan/atau serikat pekerja. 6. Kebijakan perusahaan seharusnya lebih menguntungkan pihak pekerja dan/atau serikat pekerja demi terciptanya suasana kerja yang nyaman dan tenang, sehingga kualitas kerja dari pekerja menjadi meningkat. 7. Pekerja dan/atau serikat pekerja perlu melakukan pendekatan yang intensif terhadap pihak perusahaan sehingga tidak perlu adanya pemogokan yang berlangsung lama dan alangkah lebih baik lagi perselisihan tersebut dapat diselesaikan secara internal tanpa ada campur tangan dari pemerintah. 8. Pekerja dan/atau serikat pekerja perlu meningkatkan kualitas kerja sehingga terhindar dari adanya sanksi-sanksi dari perusahaan karena kualitas kerja yang semakin menurun. 80 9. Pekerja dan/atau serikat pekerja dan pengusaha hendaknya lebih meningkatkan pertemuan rutin agar perselisihan dalam perusahaan dapat terhindarkan.