A Heart For God -Sinclair B. Ferguson

advertisement
Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
Dikutip dari buku:
HATI YANG DIPERSEMBAHKAN KEPADA ALLAH
(A Heart for God)
Oleh: Sinclair B. Ferguson
Penerjemah: Hendry Ongkowidjojo
Diterbitkan oleh: Momentum Christian Literature, Surabaya.
Hak Cipta terbitan bahasa Indonesia pada Penerbit Momentum
(Momentum Christian Literature).
Cetakan pertama, November 2002.
Halaman 1-11
BERTUMBUH DALAM PENGENALAN
AKAN ALLAH
Apakah hal yang paling penting di dunia bagi setiap orang Kristen?
Hal yang paling penting bagi orang Kristen selama berada di dalam dunia
ialah bertumbuh dalam pengenalan akan Allah.
Pengenalan akan Allah adalah pusat dari keselamatan kita dan dari
semua pengalaman kerohanian kita yang benar. Kita diciptakan untuk
mengenal Allah. Dalam Alkitab, pengenalan akan Allah hampir setara
dengan keselamatan itu sendiri. Yesus sendiri berkata bahwa hidup yang
kekal atau keselamatan berarti pengenalan akan Allah, "Inilah hidup yang
kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang
benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh. 17:3).
Menjadi seorang Kristen bukanlah pengalaman yang tanpa otak, tetapi
mencakup pula hikmat dan pengertian. Menjadi seorang Kristen berarti
sebuah hubungan yang begitu dekat dan intim dengan Allah Pencipta
Langit dan Bumi.
Page 1 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
Yang melatarbelakangi perkataan Yesus di atas ialah janji yang sudah
diberikan oleh Allah beberapa abad sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat
dari Yeremia 24:7 yang berbunyi, "Aku akan memberi mereka suatu hati
untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN." Dan penggenapan
dari apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh janji itu dapat kita lihat pada
bagian selanjutnya dari kitab Yeremia, "Tidak usah lagi orang mengajar
sesamanya atau mengajar saudara-saudaranya dengan mengatakan:
Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua besar kecil, akan mengenal Aku"
(Yer. 31:34). Nabi Yesaya juga berkata kepada kita bahwa pengenalan
akan Allah akan menandai pemerintahan Sang Penebus yang dijanjikan,
Yesus Kristus. "Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan
TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya" (Yes. 11:9). Alangkah
indahnya! Ini semua meringkaskan apa yang Alkitab mau katakan
mengenai maksud kedatangan Yesus: Memungkinkan kita untuk mengenal
Allah.
Pengenalan akan Allah merupakan pusat bagi semua pengertian yang
benar dalam hidup Kekristenan kita. Seseorang mungkin dapat menjadi
Kristen dan tetap tidak mengerti akan banyak hal di dunia ini. Tetapi
adalah mustahil bagi seseorang untuk menjadi Kristen tanpa mengetahui
apa-apa tentang Allah. Pada puncaknya, Amsal 9:10 mengatakan,
"Mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." Meski hari ini kita telah
berhasil membuat terobosan ilmu pengetahuan, akan tetapi pengalaman
kita akan Allah mungkin begitu sedikit hari ini. Itulah sebabnya masa kita
ini begitu diwarnai oleh kelangkaan pengertian, apresiasi, dan pengertian
yang sangat sempit akan waktu.
Alkitab berulang kali mengajarkan bahwa pengenalan akan Allah
merupakan pencegahan yang ampuh terhadap dosa. Yesaya membagikan
hal ini ketika ia meratapi bangsa Israel dan pemberontakannya. Ia
mengatakan, "Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai
mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak
memahaminya" (Yes. 1:3). Akar penyebab dari kemerosotan rohaniah
mereka ialah kurangnya pengenalan akan Allah.
Ketika seseorang mengenal Allah dan bertumbuh dalam hubungan
yang akrab dengan-Nya, maka hidupnya akan ditandai dengan integritas
dan ia akan dapat dipercaya. Apa yang ada di bibirnya akan sama dengan
Page 2 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
apa yang ada di hatinya. Singkatnya, hidupnya akan kudus. Tetapi zaman
ini terlalu takut terhadap kekudusan. Bahkan gereja pun mulai takut
terhadap kekudusan. Dan hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan kita.
Mengapa? Karena "kadar" pengenalan kita akan-Nya begitu kurang dari
yang semestinya. Bila kita sungguh mengenal Dia, maka itu akan secara
otomatis tercermin dalam kehidupan kita.
Pengenalan akan Allah penting pula bagi pertumbuhan kita. Di bagian
pembukaan suratnya yang kedua, Rasul Petrus membicarakan hal yang
sangat menentukan ini. Dia mendesak rekan-rekannya supaya bertumbuh
secara rohani dan berharap agar mereka dilimpahi kasih karunia dan damai
sejahtera "melalui pengenalan akan Allah." Dia berkata kepada mereka
bahwa kuasa Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu
yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini sebagai orang Kristen, yaitu
melalui pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasaNya yang mulia dan ajaib (2Ptr. 1:2-3). Rasul Paulus juga mengemukakan
hal yang sama ketika ia menulis surat kepada jemaat Kolose. Bertumbuh,
mempunyai kaitan khusus dengan "bertumbuh dalam pengetahuan yang
benar tentang Allah" (Kol. 1:10).
Kesalahan kita ialah kita sering menetapkan aturan main sendiri
tentang bagaimana seharusnya kehidupan Kristen itu. Betapa beraninya
kita! Padahal Allah sudah berkata bahwa jika kita mau bertumbuh sebagai
orang Kristen, maka pertama-tama kita harus bertumbuh dalam
pengenalan akan Allah.
Pengenalan akan Allah merupakan hak istimewa kita yang terbesar. Coba
dengarkan lagi apa yang Yeremia katakan, "Beginilah firman TUHAN:
'Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah
orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah
karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah
karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa
Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di
bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN'"
(Yer. 9:23-24). Pernyataan ini keluar dari orang yang sama yang
sebelumnya berkata, "Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi
Page 3 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
pancuran air mata ..." (Yer. 9:1). Yeremia bukanlah teolog atau penulis
menara gading! Di sini kita melihat seorang yang begitu berduka oleh
karena pemberontakan bangsanya, yang melihat segala sesuatu melalui
mata seorang yang terasing dari segala macam pergaulan, kecuali dalam
pergaulan dengan Allah. Ia tidak berhenti di permukaan, tetapi terus
menuju pada pokok permasalahannya. Tak ada gunanya kita memiliki
segala bijaksana dunia, atau keperkasaan seorang pria, atau kekayaan, atau
ketenaran atau apa pun juga, jika semua itu tidak disertai dengan
pengenalan akan Allah. Dengan tegas Yeremia menurunkan segala hal
yang oleh kebanyakan kita "diimpikan siang-malam" itu, pada posisi yang
seharusnya (pada tempat yang benar-benar bawah). Hidup hanya benarbenar layak untuk dibanggakan jika pusatnya adalah pengenalan akan
Allah, yang mengontrol segenap aspirasi kita. Inilah hal yang layak untuk
dimegahkan.
Apakah yang Anda dan saya bangga-banggakan? Apakah yang selalu
menjadi topik pembicaraan kita dan yang memenuhi hati dan pikiran.
Pernahkah kita sadar bahwa pengenalan akan Allah merupakan harta
terpendam yang paling berharga dan merupakan hak istimewa terbesar
yang bisa kita miliki? Jika belum, maka kita begitu picik dalam hal rohani.
Kita telah menjual hak asasi kita sebagai orang Kristen demi "semangkuk
sup kacang merah," dan pengalaman sejati yang seharusnya kita nikmati
sebagai orang Kristen akan menjadi begitu dangkal, "aneh-aneh" dan
keluar dari "rel" yang telah ditetapkan bagi kita.
Malangnya, banyak aspek dari kehidupan Kristen kita benar-benar
sudah terjangkit "rabun" rohani yang kronis. Hal ini tempak jelas dalam
kehidupan kita sehari-hari, dalam hubungan kita dengan sesama, dalam
begitu minimnya dampak yang dapat kita berikan pada dunia, dan
mungkin yang paling nyata; dalam penyembahan kita. Inilah yang
Yeremia lihat pada masa itu! Tidak heran ia begitu deras mencucurkan air
mata, tidak heran ia harus bertarung melawan depresi, karena ia begitu
terbeban dengan bangsanya. Ia tidak pernah mampu mengecam mereka
tanpa ia sendiri menjadi begitu "hancur hati."
Seberapa sensitifnya Anda terhadap hal ini? Mengenal Allah adalah
satu-satunya hak istimewa Anda sebagai orang Kristen dan yang akan
menuntun Anda ke hal-hal penting lainnya. Akan tetapi, apakah hal
Page 4 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
pengenalan akan Allah sudah mengambil tempat utama di dalam hati dan
pikiran Anda?
Di saat kita melihat kembali apa yang tertulis oleh Yeremia, maka kita
sulit memungkiri bahwa kita sudah menjadi korban dari kelicikan zaman
di mana kita hidup sekarang ini. Selama beberapa tahun Gereja sudah
dipenuhi dengan berbagai "topik hangat" dan terlibat di dalam kebutuhankebutuhan mendesak lain yang seharusnya tidak boleh ditempatkan
sebagai prioritas utama. Berbagai konferensi dan seminar yang diadakan
serta buku-buku yang ditulis berkenaan dengan "kebutuhan vital" itu, telah
mengambil tempat utama dan mengatur agenda gereja dan orang Kristen.
Dan yang dilalaikan justru ialah perhatian terhadap Allah sendiri. Dan di
saat-saat langka bilamana kelalaian itu tidak terjadi, kita menyikapinya
seolah-olah sesuatu yang tidak pada tempatnya sedang terjadi. Akibatnya,
kita mendefinisikan ulang arti kehidupan Kristen dan hidup yang kekal
seturut dengan "isu-isu yang ada." Kita tidak lagi mendengar seruan Tuhan
Yesus ketika Ia berkata bahwa kehidupan Kristen dan hidup yang kekal
berarti pengenalan akan Allah.
Apakah yang terkandung di dalam "Pengenalan akan Allah"?
Ungkapan ini muncul di dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat Kolose.
Isi dari doa Paulus ini memberikan kepada kita dasar tentang bagaimana
bertumbuh dalam pengenalan akan Allah.
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti
berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala
hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan
dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta
berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam
segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang
benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa
kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan
sabar. Kolose 1:9-11
Dalam bagian ini Paulus memberikan "Empat Hukum Fundamental" yang
membuat kita bertumbuh dalam pengenalan akan Allah.
Page 5 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
HUKUM PERTAMA
Hanya Allah yang merupakan penulis dari pengenalan kita akan diri-Nya.
Salah seorang penulis besar di awal Kekristenan yang bernama Hilary of
Poitiers (315-368 M) menggemakan kebenaran ini, "Satu-satunya saksi
yang sah untuk menyatakan siapakah Allah itu sebenarnya ialah Allah
sendiri." Hanya Allah yang dapat memberikan kepada kita pengenalan
akan Allah yang benar dan dapat dipercaya. Allah harus mengenalkan diriNya sendiri. Inilah alasannya mengapa Paulus tidak memberikan kiat-kiat
praktis kepada jemaat Kolose agar mereka beroleh pengenalan yang benar
akan Allah. Yang dilakukan Paulus ialah berdoa bagi mereka dan meminta
Allah sendiri untuk mengajar mereka.
Inilah kebenaran yang membuat kita merendahkan diri. Inilah saya,
dengan semua pengetahuan dan pendidikan yang saya miliki, saya
mengetahui begitu banyak hal! Tetapi, di hadapan Allah saya hanyalah
seorang pemula yang bergantung penuh pada ajaran dan tuntunan Roh
Kudus. Di tempat lain Paulus mengatakan bahwa hanya Roh Kuduslah
yang menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam
diri Allah (1Kor. 2:10-11). Hal yang mengagumkan dari kesaksian dan
pelayanan-Nya di dalam kita ialah menyingkapkan hati Bapa kepada kita.
"Kita tidak menerima roh dunia [yang tidak memiliki kemungkinan untuk
mengenal dan mengasihi Allah]," tulis Paulus, "tetapi Roh yang berasal
dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita"
(1Kor. 2:12).
Pekerjaan Roh Kudus juga dikonfirmasikan dalam permohonan
Paulus yang lain. Dia berdoa untuk jemaat Efesus (dan karena surat Efesus
merupakan surat edaran, maka sah jika kita mengasumsikan bahwa di
dalamnya Paulus juga berdoa bagi semua anak Allah), "[Aku] meminta
kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya
Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia
dengan benar" (Ef. 1:17).
Pengenalan yang benar akan Allah tidak didapat dari buku (walaupun
itu mungkin membantu kita) dan bukanlah dipelajari dari bangku seminari
Page 6 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
(walaupun seminari dapat mendorong kita). Pengenalan akan Allah juga
bukan sekadar menambah informasi akan Allah (walaupun itu mungkin
dapat mestimulasi kita). Inti sebenarnya bukan itu! Pengenalan akan Allah
adalah pengenalan secara pribadi, karena yang akan kita kenal ialah Allah
yang berpribadi. Hal ini hanya bisa ditemukan oleh mereka yang memiliki
kerinduan untuk mengenal Allah dengan bergantung sepenuhnya kepadaNya, dan yang memohon agar Roh Kudus memimpin pada kebenaran yang
sejati. Dalam Yeremia 29:13 Allah berjanji, "Apabila kamu mencari Aku,
kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan
segenap hati." Jika kita meminta, kita akan menerima; jika kita mencari,
kita akan mendapati; jika kita mengetuk, pintu pengenalan akan Allah akan
dibukakan bagi kita.
HUKUM KEDUA
Pengenalan akan Allah mencakup hikmat dan pengertian rohani.
Kebenaran kedua ini tampak pada doa Paulus bagi jemaat Kolose.
Paulus menyatakan bahwa hikmat dan pengertian merupakan karakter dari
Mesias (Yes. 11:2), yaitu sebagai Pribadi yang dipenuhi oleh Roh Allah.
Sebenarnya, dalam tingkat yang lebih rendah, kualitas ini merupakan tanda
bagi setiap orang yang "diurapi oleh Roh Kudus" (yang sebenarnya
merupakan padanan kata dari mesias). Contohnya Daniel, yang seluruh
hidupnya mencerminkan pengenalan akan Allah, digambarkan sebagai
seorang yang penuh dengan hikmat dan pengertian (Bacalah Dan. 2:14-30
dan 5:12).
Akan tetapi, bagaimana kita bisa memiliki hikmat dan kebijaksanaan
seperti itu? Dengan sarana apa (kalau ada) Roh Kudus menghasilkannya?
Jawabannya begitu sederhana: Ia memakai Firman Allah, yang juga adalah
Firman-Nya yang hidup!
Page 7 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
Ilustrasi dalam kitab Yesaya begitu indah tetapi begitu sering
terlewatkan. Ilustrasi ini menggambarkan dengan jelas hidup, penderitaan,
dan kesaksian Hamba Allah. Apakah yang menjadi rahasia kehidupanNya? Inilah kesaksiannya:
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya
dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang
letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar
seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan
aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Yesaya 50:4-5
Sungguh-sungguh mendengarkan suara Allah akan menghasilkan
pengenalan akan Allah dan memperlengkapi kita untuk mengajar orang
lain dan memberi mereka makanan rohani.
Lalu, di manakah kita dapat mendengar suara itu? Suara itu dapat kita
dengar di dalam Alkitab, dan melalui ketekunan kita menyelidiki isi
pikiran Allah yang dinyatakan di dalamnya. Di dalam Alkitablah kita
mengerti apa yang Allah mau katakan tentang diri-Nya sendiri, tentang
kita, tentang alam semesta ini, dan apa yang Allah ingin kita ketahui untuk
melayani Dia. Alkitab dapat diumpamakan sebagai museum dengan Roh
Kudus sebagai Kepala Museum yang membawa kita berkeliling untuk
melihat hikmat yang luar biasa dari Sang Pencipta langit dan bumi. Untuk
dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, tidak ada bahan pengganti
bagi disiplin pribadi kita di dalam menyelidiki, membaca, dan
merenungkan Alkitab. Kita tidak mungkin mengabaikan Buku Pegangan
yang Allah sudah berikan bagi kita dan kemudian berharap bahwa kita
dapat mengenal-Nya melalui cara kita sendiri. Satu-satunya allah yang
dapat kita kenal dengan jalan kita sendiri ialah allah hasil imajinasi kita
sendiri.
Fakta bahwa kita perlu memelihara firman Allah dan tinggal di
dalamnya (Yoh 15:7), menggarisbawahi pentingnya hukum ketiga yang
kita temukan dalam surat Paulus kepada jemaat Kolose.
Page 8 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
HUKUM KETIGA
Pengenalan akan Allah menuntut kesabaran dan ketekunan.
Paulus mengakui bahwa barangsiapa yang ingin bertumbuh di dalam
pengenalan akan Allah, mereka butuh "dikuatkan dengan segala kekuatan
oleh kuasa kemuliaan-Nya" sehingga mereka dimungkinkan untuk
"menanggung segala sesuatu dengan tekan dan sabar" (Kol. 1:11).
Mengapa kualitas ini begitu penting? Karena Allah adalah Allah yang
hidup dan berpribadi. Ia berjanji untuk mentransformasikan kehidupan kita
agar kita dapat beroleh persekutuan dengan Dia, di mana di dalamnya
tercakup pengenalan akan Dia. Dari sudut pandang Paulus, pengenalan
berarti hubungan yang bersifat pribadi dengan-Nya dan dengan jalan-Nya.
Di dalam pengembaraan kita, kita terkadang tidak mengetahui atau
mengerti apa yang sedang Allah kerjakan di saat Ia memimpin kita untuk
lebih mengenal-Nya. Pada saat itulah kita perlu mempercayai-Nya
sekalipun kita tidak bisa memahami-Nya.
Yakobus mencoba menerangkan kepada kita tentang apa yang
dimaksud dengan percaya (Baca Yak. 5:10-11). Ia mengingatkan kita akan
kesabaran, atau mungkin lebih tepat ketekunan Ayub (Karena sesekali
Ayub kurang sabar). Mengapa Ayub perlu bertekun? Jawaban Yakobus
adalah meski kita yang sudah membaca pasal terakhir kitab Ayub tahu apa
yang pada akhirnya disediakan Allah baginya, tetapi Ayub tidak
mengetahuinya. Ia harus belajar untuk menunggu kesudahannya, sebelum
ia pada akhirnya dapat mengerti maksud dan tujuan Tuhan.
Apa yang Allah kerjakan dalam kehidupan Ayub? Banyak hal! Akan
tetapi, Ia terutama telah membawa Ayub untuk semakin mengenal-Nya,
sehingga Ayub berkata:
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku
mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku dudul dalam debu dan
abu. Ayub 42:5-6
Page 9 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
Pada mulanya Ayub menyangka bahwa ia sudah cukup mengenal Allah,
tetapi sekarang ia sadar bahwa ia telah diberi suatu pengenalan akan Allah
dalam suatu dimensi yang benar-benar baru.
Pelajaran penting apa yang seharusnya kita petik dari kisah Ayub di
atas? Apa yang telah ditulis dalam hidup Ayub mengandung prinsipprinsip yang masih berlaku bagi kita hingga saat ini. Siapa yang rindu
untuk mengenal Tuhannya akan berjalan baik dalam terang maupun dalam
gelap. Ada bukit yang harus didaki dan lembah yang harus dituruni!
Maksud Allah tidak selalu dapat langsung dimengerti. Untuk belajar
mengenal-Nya kita harus belajar untuk menunggu-Nya (Lihat Hab. 2:3).
Dan untuk itu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan!
HUKUM KEEMPAT
Pengenalan akan Allah tidak akan pernah dapat dipisahkan dari hidup
yang penuh kekudusan.
Maksud Paulus berdoa supaya jemaat Kolose bertumbuh dalam
pengenalan mereka akan Allah ialah supaya hidup mereka layak dihadapan
Allah.
Apakah yang menandai suatu hidup yang layak di hadapan Allah?
Agar kita dapat dikatakan senilai dengan "sesuatu" berarti harus ada
kesesuaian antara kita dengan "sesuatu" itu. Oleh karena itu, Paulus berdoa
agar hidup kita berpadanan dengan sifat-sifat Allah.
Praktisnya, kesesuaian itu berarti bahwa semua yang telah kita
ketahui tentang Allah, yaitu yang kita terima dari firman-Nya dan yang
telah kita coba terapkan dalam perjalanan hidup kita, haruslah terpancar
dalam kesetiaan kita pada Allah dan dalam integritas hidup kita. Kita harus
"dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita" (Tit. 2:10).
Takkan ada pengenalan yang benar akan Allah, yang tidak
Page 10 Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah – Sinclair B. Ferguson
memanifestasikan dirinya dalam bentuk kepatuhan kepada firman dan
kehendak Allah. Seorang yang ingin mengenal Allah akan tetapi merasa
keberatan apabila harus tunduk kepada-Nya, takkan pernah memasuki
"Ruang Mahakudus" di mana Allah berkenan menyatakan diri-Nya kepada
orang yang tidak berhasrat untuk memuliakan diri-Nya.
Pengutipan dari artikel ini harus mencantumkan:
Dikutip dari
http://www.geocities.com/thisisreformed/artikel/aheartforgod.html
Page 11 
Download