Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan

advertisement
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan
(studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2009-2012)
Oleh
Mey Fitri Sari, Yeasy Darmayanti, Resti Yulistia Muslim
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Email : [email protected]
ABSTRACK
The company value is the certain condition that was get by the company since the
company was launched until now. This research as purpose to know about the internal factor
profitability (ROA), dividend policy, firm size and eksternal factor that interest rate and
inflation. Population in this research is the manufacture company which is they are listed in
Bursa Efek Indonesia (BEI) in periode 2009-2012. Sample in this research use purposive
technik sampling, with the result we get 29 sample.
Analysis techniques are used to test the hypothesis is multiple linear regression
analysis which include the F-test, t test and coefficient of determination that first tested using
the classical susumption includes normality test, autocorellation test, heteroskedastisitas, and
multicollinesrity test. Simultant pfofitability and dividen policy affection on company value,
while firm size, interest rate and inflation does not affect the company value.
Keywords :company value, profitability, dividen policy, firm size, interest rate, inflasi
I.
Setelah krisis bahan bakar dan pangan, saat
PENDAHULUAN
ini ekonomi dunia dihadapkan pada krisis
1.1 latar Belakang
Era
globalisasi
yang
semakin
ini,
membuat
terasa dan masih akan terus berlangsung.
untuk
Untuk krisis terakhir, yaitu krisis finansial
mengembangkan bisnisnya, globalisasi akan
karena berasal dari Amerika Serikat (AS),
semakin mendorong ketatnya persaingan di
pelaku nomor satu ekonomi dunia saat ini,
antara
dan
maka dampaknya berimbas pada lebih
hanya perusahaan yang mempunyai strategi
banyak bidang dan melibatkan lebih banyak
dan kemampuan bisnis yang baiklah yang
negara, termasuk Indonesia.
berkembang
belakangan
perusahaan
semakin
terpacu
perusahaan-perusahaan
lain,
finansial
yang dampaknya telah begitu
mampu bertahan dan mengembangkan bisnis
1.2
share-nya.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
Tahun 2007 hingga 2008 ini menjadi
kepada
perumusan
masalah secara umum penelitian ini
tahun yang amat berat bagi ekonomi dunia.
1
memiliki
beberapa
tujuan
yaitu
2.2
membuktikan secara empiris :
Sujoko
1. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai
dan
menjelaskan
perusahaan
Soebiantoro
bahwa
nilai
(2007)
perusahaan
merupakan persepsi investor terhadap tingkat
2. Pengaruh kebijakan dividen terhadap
keberhasilan
nilai perusahaan
dikaitkan
3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap
perusahaan
dengan
perusahaan
nilai perusahaan
harga
berperan
memproyeksikan
4. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap
yang
sering
saham.
Nilai
penting
kinerja
dalam
perusahaan,
sehingga dapat mempengaruhi investor dan
nilai perusahaan
5. Pengaruh
Nilai Perusahaan
calon investor terhadap suatu perusahaan
inflasi
terhadap
nilai
(Mulianti, 2010).
perusahaan.
2.3
Profitabilitas
Profitabilitas
adalah
tingkat
II.
Landasan Teori
2.1
Signaling Theory
keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
Isyarat atau signal menurut Bringham
perusahaan
pada
dan Houston (2009) adalah “suatu tindakan
operasinya.
Keuntungan
yang diambil manajemen perusahaan yang
dibagikan
kepada
pemegang
saham
memberi petunjuk bagi investor tentang
keuntungan
setelah
bunga
pajak.
bagaimana manajemen memandang prospek
Semakin besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Teori ini mengungkapkan bahwa
semakin besar kemampuan perusahaan
investor
antara
untuk
tinggi
Profitabilitas
dapat
perusahaan
membedakan
yang memiliki
nilai
saat
menjalankan
yang
membayarkan
juga
dividennya.
merupakan
indikator
rendah.
profitable
manajemen dalam mengelola kekayaan
memberikan signal tentang perusahaannya
perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang
yang
dihasilkan Sartono (2010).
relatif
tidak
yang
mudah
mengalami
yang
suatu
dengan perusahaan yang memiliki nilai
Perusahaan
kinerja
dan
layak
dilakukan
kebangkrutan dan bentuk lain dari financial
2.4
distress, di banding perusahaan yang kurang
profitable.
Optimisme
perusahaan
Dividen
Kebijakan dividen adalah salah satu
akan
prospek yang lebih baik di masa depan ini
kebijakan
yang
harus
diambil
oleh
akan ditunjukkan dengan peningkatan harga
manajemen untuk memutuskan apakah laba
saham.
yang diperoleh perusahaan selama satu
periode akan dibagi semua atau sebagian lagi
2
tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan
yang di miliknya dalam mengendalikan
(Tampubolon, 2004 dalam Lestari, 2011).
nilai perusahaan (Analisa, 2011).
Apabila
perusahaan
membagi
laba
memutuskan
yang
diperoleh
untuk
sebagai
2.6
Tingkat Suku Bunga
dividen berarti akan mengurangi jumlah laba
Tingkat suku bunga menggambarkan
yang ditahan yang akhirnya juga mengurangi
mengenai
sumber dana intern yang akan digunakan
negara, artinya semakin baik perekonomian
untuk
suatu
mengembangkan
Sedangkan
apabila
perusahaan.
perusahaan
tidak
kondisi
negara
perekonomian
semakin
rendah
suatu
tingkat
bunganya. Jika suku bunga tinggi, maka
membagikan labanya sebagai dividen akan
investor
bisa
intern
dananya dalam deposito, apalagi deposito
meningkatkan
merupakan instrument keuangan yang bebas
memperbesar
perusahaan
dan
sumber
akan
dana
kemampuan
perusahaan
untuk
mengembangkan
perusahaan
(Sartono,
akan
cenderung
menempatkan
resiko. Sebaliknya jika suku bunga deposito
rendah,
2010).
investor
cenderung
akan
menginvestasikan dananya ke dalam bentuk
saham (Sutrisno, 2010).
2.5
Ukuran Perusahaan
Ukuran
perusahaan
mempunyai
2.7
Inflasi
pengaruh yang berbeda terhadap nilai
Inflasi merupakan indikator ekonomi
perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal
yang menggambarkan turunnya nilai rupiah,
ukuran perusahaan dilihat dari total asset
dan
yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
meningkatnya
dipergunakan
operasi
kebutuhan di pasar. Inflasi adalah proses dari
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
asset yang besar, pihak manajemen lebih
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
leluasa dalam mempergunakan asset yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukkan
ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang
inflasi (Sukirno, 2005).
untuk
kegiatan
kondisi
ini
ditandai
harga
dengan
barang-barang
dimiliki manajemen ini sebanding dengan
kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik
atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan
2.8
Pengembangan Hipotesis
2.8.1
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
Penelitian
menurunkan nilai perusahaan jika dinilai
Hardiyanti
dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi
(2010)
yang
dilakukan
menunjukkan
oleh
bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap
jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan
nilai perusahaan, dimana profitabilitas yang
3
tinggi menunjukkan prospek perusahaan
memutuskan untuk menaikkan dividen per
yang baik sehingga investor akan merespon
lembar saham dan ini diartikan oleh investor
positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
sebagai signal yang baik, karena dividen per
pun meningkat, penelitian ini sejalan dengan
lembar
penelitian
(2011)
perusahaan yakin arus kas masa akan datang
profitabilitas
cukup besar untuk menanggung tingkat
Ramadhan
mengungkapkan
berpengaruh
bahwa
positif
perusahaan
terhadap
dimana
nilai
saham
menunjukkan
bahwa
dividen yang tinggi.
profitabilitas
Pada penelitian sebelumnya yang
digambarkan dari kinerja manajemen dalam
dilakukan oleh Wijaya (2010) dengan judul
mengelola perusahaan, semakin baik manajer
pengaruh keputusan investasi, keputusan
dalam mengelola perusahaan maka dapat
pendanaan, dan kebijakan dividen tterhadap
dikatakan
nilai
perusahaan
tersebut
memiliki
perusahaan
manufaktur
yang
menyimpulkan bahwa kebijakan dividen
selalu
BEI
perusahaan
kinerja yang baik dikarenakan profitabilitas
dihasilkan
di
pada
tahun
2006-2009
meningkat.profitabilitas berpengaruh positif
berpengaruh
positif
terhadap
terhadap
dimana
perusahaan.
Berdasarkan
uraian
kinerja
diatas tersebut maka hipotesis yang dapat
nilai
profitabilitas
perusahaan
digambarkan
dari
nilai
ringkas
manajemen dalam mengelola perusahaan,
diajukan adalah :
semakin baik manajer dalam mengelola
H2 :
perusahaan maka dapat dikatakan perusahaan
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
tersebut
memiliki
kinerja
yang
2.8.3 Ukuran
Dan
Nilai
Menurut Ramadhan (2011) bahwa
H1 : Profitabilitas berpengaruh Terhadap
ukuran perusahaan memiliki hubungan yang
Nilai Perusahaan
positif
dengan
dinyatakan
2.8.2 Deviden dan Nilai
nilai
dengan
perusahaan
total
aktiva,
yang
maka
semakin besar total aktiva perusahaan akan
Perusahaan
(2012)
semakin besar pula ukuran perusahaan.
didalam
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total
penelitiannya mengatakan bahwa kebijakan
asset yang dimilki oleh perusahaan, dalam
dividen berpengaruh positif terhadap nilai
penelitian ini ukuran perusahaan diukur
perusahaan, penggunaan dividen sebagai
berupa
Prusahaan
Perusahaan
selalu meningkat.
isyarat
Dividen
baik
dikarenakan profitabilitas yang dihasilkan
Fenandar
Kebijakan
pengumuman
dengan log off total asset.
yang
menyatakan bahwa suatu perusahaan telah
4
Sejalan dengan Ramadhan (2011)
dan malas untuk berinvestasi di sektor rill.
dan Analisa (2011) juga mengungkapkan hal
Berdasarkan uraian ringkas diatas maka
yang
dapat dibuat sebuah hipotesis yang akan
sama
bahwa
berpengaruh
perusahaan.
ukuran
positif
Ukuran
perusahaan
terhadap
nilai
perusahaan
dalam
dibuktikan yaitu:
H4 :
penelitian ini merupakan cerminan besar
Tingkat
Suku
Bunga
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
kecilnya perusahaan yang nampak dalam
nilai total aktiva perusahaan. Semakin besar
2.8.5 Pengaruh
ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan
lebih
banyak
perhatian
investor
pada
yang
perusahaan
Inflasi
dan
Nilai
Perusahaan
menaruh
Menurut
tersebut.
berpengaruh
Noerirawan
positif
(2012)
terhadap
inflasi
nilai
Berdasarkan uraian ringkas diatas tersebut
perusahaan dikarenakan inflasi hanya terjadi
maka hipotesis yang dapat diajukan adalah
jika kenaikan harga umum barang-barang
H3 :
terus menerus selama satu periode, meskipun
Ukuran
Perusahaan
mungkin kenaikan tersebut tidak secara
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
bersamaan. Sudjono (2002) menemukan
2.8.4 Tingkat Suku Bunga dan Nilai
bahwa tingkat bunga berpengaruh negatif
Prusahaan
terhadap harga saham diukur dengan indeks
Menurut Rakhimsyah dan Gunawan
harga. Berdasarkan uraian ringkas diatas
(2011) tingkat suku bunga tidak signifikan
dapat dibuat sebuah hipotesis yang akan
terhadap nilai perusahaan karena para pelaku
dibuktikan yaitu:
bursa tidak terpengaruh dengan naiknya
H5 : Inflasi Berpengaruh Terhadap Nilai
tingkat suku bunga, dikarenakan kenaikan
Pusahaan
tingkat suku bunga hanya bersifat sementara.
Sedangkan
para
pelaku
bursa
lebih
mengutamakan return jangka panjang. Para
investor cenderung lebih melihat track
record suatu perusahaan dalam mendapatkan
return dan inovasi strategi bisnis perusahaan.
Sedangkan
menurut
Noerirawan
(2012)
tingkat suku bunga berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan, ini disebabkan
oleh naiknya tingkat suku bunga akan
mendorong masyarakat untuk menabung,
5
Sampel adalah bagian dari jumlah
2.9 Model Penelitian
Adapun model dari penilitian ini adalah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
sebagai berikut :
tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang
Gambar 2.1
dipilih dari populasi dalam penelitian ini
Model Penelitian
berdasarkan purposive sampling (kriteria
yang
Faktor Internal
dikehendaki).
Penentuan
kriteria
diperlukan untuk menghindari kesalahan
dalam melakukan interpretasi data dalam
Profitabilitas
Ukuran Perusahaan
penentuan
sampel
selanjutnya
akan
penelitian
yang
mempengaruhi
hasil
analisis. Kriteria sampel dalam penelitian ini
Kebijakan Dividen
Nilai
Perusahaan
adalah sebagai berikut :
Faktor Eksternal
1. Perusahaan manufaktur yang go
public dan terdaftar secara berturut-
Tingkat Suku Bunga
turut di BEI pada periode 2009-
Tingkat Inflasi
2012.
2. Perusahaan
manufaktur
yang
III.
METODE PENELITIAN
membagikan dividen kas selama
3.1
Sumber Data, Populasi dan Sampel
periode penelitian.
Data dari penelitian ini merupakan
data
sekunder.
Data
dalam
3. Perusahan
penelitian
–
perusahaan
yang
mempunyai data yang lengkap.
ini,,didapat dari Perpustakaan BEI Kantor
3.2
Perwakilan Padang dan situs resmi bursa
1.
efek Indonesia yakni www. idx.co.id.
dalam rasio laba operasi dengan penjualan
ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI
dari data laporan laba rugi akhir tahun.
(Bursa Efek Indonesia) yang telah diaudit
menggunakan
data
laporan
(2007)
laba selama satu tahun yang dinyatakan
investigasi. Populasi dalam sampel penelitian
Penelitian
Soebiantoro
perusahaan untuk menghasilkan profit atau
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti
2009-2012.
dan
mengatakan profitabilitas adalah kemampuan
mengacu pada keseluruhan kelompok orang,
tahun
Profitabilitas
Sujoko
Menurut Sekaran (2011) populasi
pada
Variabel Independen
Untuk mengukur profitabilitas, maka diukur
ini
dengan Return on Asset (ROA). Untuk
keuangan
mencari nilai ROA dihitung dengan rumus:
tahunan perusahaan. .
6
ROA 
2.
dibedakan menjadi dua yaitu, tingkat bunga
Laba Bersih
x 100
Total Asset
riil dan tingkat bunga nominal. Penelitian ini
Kebijakan Dividen
mengambil tingkat bunga nominal sebagai
Kebijakan dividen adalah salah satu
varibel, yang mana tingkat bunga nominal
kebijakan
yang
harus
diambil
oleh
adalah tingkat bunga yang dapat di amati
manajemen untuk memutuskan apakah laba
dipasar (Muhammadinah, 2011).
yang diperoleh perusahaan selama satu
5.
periode akan dibagi semua atau sebagian lagi
Tingkat Inflasi
Menurut Boediono (2001) inflasi
tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan
adalah
(Tampubolon, 2004). Proksi yang digunakan
untuk naik secara umum dan terus menerus.
untuk mengukur kebijakan dividen yaitu:
Inflasi
kecenderungan
yang
dari
berlaku
harga-harga
pada
umumnya
DPS
EPS
cenderung menurunkan nilai valuta asing.
Ukuran perusahaan
efek inflasi yaitu harga di dalam negeri lebih
Menurut Ramadhan (2011) bahwa
tinggi dibandingkan barang impor sehingga
ukuran perusahaan memiliki hubungan yang
impor akan meningkat, dan ekspor akan
positif
menurun karena harganya bertambah mahal.
DPR 
3.
dengan
dinyatakan
Kecenderungan seperti ini disebabkan dari
nilai
dengan
perusahaan
total
aktiva,
yang
maka
Pendekatan yang banyak digunakan
semakin besar total aktiva perusahaan akan
untuk menghitung inflasi adalah Index Harga
semakin besar pula ukuran perusahaan.
Konsumen (IHK). Untuk Indonesia data IHK
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total
dapat diperoleh dari laporan Badan Pusat
asset yang dimiliki oleh perusahaan, dalam
Statistik (BPS) atau Bank Indonesia. Laju
penelitian ini ukuran perusahaan diukur
inflasi dapat dihitung dengan rumus:
dengan ln of total asset.
4.
INFn 
Tingkat Suku Bunga
Menurut Noerirawan (2012) tingkat
3.3
suku bunga berpengaruh negative terhadap
suku
bunga
akan
IHK n1
menjelaskan
mendorong
x 100
Variabel Dependen
Sujoko
nilai perusahaan ini disebabkan oleh naiknya
tingkat
IHK n  IHK n 1
dan
Soebiantoro
bahwa
nilai
(2007)
perusahaan
merupakan persepsi investor terhadap tingkat
masyaraktuat untuk menabung, dan malas
keberhasilan
untuk berinvestasi di sektor rill. Kenaikan
dikaitkan
tingkat suku bunga juga akan ditanggung
perusahaan
oleh investor yaitu berupa kenaikan biaya
perusahaan
dengan
berperan
memproyeksikan
bunga bagi perusahaan. Tingkat suku bunga
7
harga
yang
sering
saham.
Nilai
penting
kinerja
dalam
perusahaan,
sehingga dapat mempengaruhi investor dan
Tabel 4.1
calon investor terhadap suatu perusahaan
Analisis pemilihan sampel
(Mulianti, 2010).
Keterangan
Jml
(%)
Peruahaan manufaktur
135
100
Perusahaan yang tidak
menerbitkan dividen
Perusahaan yang melakukan
delisting dari tahun 2009-2012
(91)
67.40
(15)
11.11
Perusahaan yang memenuhi
kriteria dan diikutertakan dalam
pengolahan data
29
21.48
3.4
Metode Analisis
Pengujian data dalam penelitian ini
adalah pengujian terhadap empat asumsi
klasik,
yaitu:
Normalitas,
Heteroskedastisitas,
Multikolinearitas,
Autokorelasi. Semua pengujian akan diolah
Dari tabel terlihat bahwa jumlah
dengan menggunakan komputer program
perusahaan
Statistical
manufaktur adalah 135 perusahaan, 91
Package
for
Social
Science
(SPSS).
diantaranya
yang
bergabung
tidak lengkap
dalam
menerbitkan
dividen, dari survey yang dilakukan 15
IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
perusahaan yang keluar dari sampel dan
4.1
Prosedur dan Pengumpulan Data
hanya 29 perusahaan yang memenuhi
Berdasarkan
kriteria. Jadi dapat disimpulkan jumlah
masalah
dan
kepada
perumusan
hipotesis
tujuan
perusahaan
yang
dijadikan
sampel
dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk
berjumlah 29 perusahaan. Setelah seluruh
mendapatkan bukti nyata adanya pengaruh
data
profitabilitas, kebijakan dividen, ukuran
didapatkan maka proses pengolahan data
perusahaan, tingkat suku bunga, dan inflasi
dilakukan dengan bantuan SPSS. Secara
terhadap
dalam
umum tahapan pengujian hipotesis yang
penelitian ini digunakan data sekunder yaitu
dilkakukan meggunakan tahapan sebagai
data yang diperoleh dari annual report,
berikut:
ICMD,
4.2
nilai
dan
perusahaan.
dari
Di
perpustakaan
Bank
Indonesia. Data yang digunakan adalah data
dan
informasi
yang
dibutuhkan
Statistik Deskriptif
Sebelum
dilakukan
pengujian
laporan keuangan perusahaan dari tahun
hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisa
2009-2012. Secara umum tahapan data yang
terhadap variabel yang digunakan di dalam
dilakukan di dalam penelitian ini terlihat
penelitian ini seperti yang terlihat pada tabel
pada tabel 4.1 di bawah ini:
4.2 di bawah ini:
8
hasil pengujian seperti yang terlihat pada sub
Tabel 4.2
bab dibawah ini yaitu:
Statistik Deskriptif
Keterangan
n
Min
Mak
3.68
RataRata
0.77
Std
Deviasi
1.01
Nilai
perusahaan
Profitabilitas
94
-1.27
94
-0.30
4.02
2.35
0.84
Dividen
94
0.00
6.78
3.68
1.88
Ukuran
perusahaan
Tingkat suku
bunga
Inflasi
94
11.20
23.45
15.70
2.91
4.3.1
Uji Normalitas
Sebelum
hipotesis
dilakukannya
terlebih
pengujian
dahulu
dilakukan
pengujian normalitas. Secara umum uji
normalitas digunakan untuk mengetahui pola
sebaran dari variance apakah pola sebaran
94
5.75
6.50
6.18
0.32
yang terbentuk telah terdistribusi normal atau
94
2.80
7.00
4.54
1.57
sebaliknya. Untuk melakukan pengujian
normalitas
.Sumber : Hasil Pengolahan Data
digunakan
One
Sample
Kolmogorov Smirnov. Normalnya sebuah
variabel dilihat dari nilai probability > alpha
Dari tabel 4.2 terlihat bahwa dengan
0,05.
menggunakan jumlah observasi sebanyak 94
perusahaan.
Dari
data
diketahui
Setelah
pada tabel 4.3.1 di bawah ini:
Tabel 4.3.1
nilai perusahaan tertinggi sebesar 3.68, ratanilai
perusahaan
yang
pengujian,
ditemukan ringkasan seperti yang terlihat
nilai
perusahaan terendah sebesar -1.27 sedangkan
rata
dilakukan
Hasil Pengujian Normalitas
dimiliki
Keterangan
Asymp
Sig
Alpha
Kesimpulan
Nilai
Perusahaan
ROA
0.775
0.05
Normal
0.511
0.05
Normal
Dividen
0.616
0.05
Normal
0.059
0.05
Normal
0.000
0.05
Normal
dari data numeric, pengujian asumsi klasik
Ukuran
perusahaan
Tingkat suku
bunga
Inflasi
0.000
0.05
Normal
yang digunakan di dalam penelitian ini
Sumber : Hasil Pengolahan Data
perusahaan
sampel
adalah
0.77
yang
menghasilkan standar deviasi data sebesar
1.01
4.3
Uji Asumsi Klasik
Sebelum
dilakukanya
pengujian
hipotesis perlu dilakukan uji asumsi klasik
yang berguna untuk mengetahui nilai vadility
adalah
uji
multikolinearitas
autokorelasi.
Pengujian
dan
uji
4.3.2
hipotesis
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji yang
dilaksanakan setelah seluruh variabel tidak
yang
memperlihatkan hubungan atau korelasi yang
digunakan. Berdasarkan proses pengolahan
terbentuk antar variabel independen. Jika
data yang dilakukan ditemukan ringkasan
nilai korelasi yang kuat antar variabel
terdeteksi
gejala
asumsi
klasik
9
independen
maka
multikolinearitas
dan
ditanggulangi.
harus
Pada
multikolinearitas
menggunakan
terjadi
dengan kriteria Du ≤ DW ≤ 2. Berdasarkan
segera
hasil pengolahan data yang telah dilakukan
pengujian
dalam
nilai
masalah
penelitian
Variance
dengan
ini
menggunakan
SPSS
ditemukan
ringkasan hasil pengujian seperti yang
Inflantion
terlihat pada tabel 4.3.3 di bawah ini:
Factor (VIF) dan Tolerance Value. Batas
Tabel 4.3.3
dari Tolerance Value adalah 0.10 atau nilai
Pengujian Autokorelasi
VIF dibawah 10. Jika Tolerance Value
Variabel
dibawah 0.10 atau nilai VIF diatas 10, maka
Independen
akan terjadi multikolinearitas. Berdasarkan
Model 1
hasil
pengujian
yang
telah
DW
Kesimpulan
2.033
Bebas
dilakukan
Autokorelasi
ditemukan ringkasan hasil pengujian seperti
Sumber : Hasil Pengolahan Data
yang terlihat pada tabel 4.3.2 di bawah ini:
4.3.4
Tabel 4.3.2
Uji Heteroskedastisitas
Didalam
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Variabel
independen
Tolerance
VIF
Kesimpulan
Profitabilitas
0.980
1.020
Kebijakan
Dividen
Ukuran
Perusahaan
Tingkat
Suku Bunga
Inflasi
0.951
1.051
0.942
1.062
0.917
1.090
0.924
1.082
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
penelitian
heteroskedastisitas
uji
dilakukan
dengan
menggunakan model glejser, didalam model
tersebut dilakukan transformasi pada variabel
dependen kedalam model absolure residual
(ABS) untuk kemudian diregresian dengan
masing-masing variabel independen. Gejala
heteroskedastisitas tidak akan terjadi bila
masing-masing
menghasilkan
variabel
nilai
Berdasarkan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
sig
hasil
independen
diatas
0,05.
pengujian
heteroskedastisitas yang telah dilakukan
4.3.3
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel
Uji Autokorelasi
Autokorelasi
adalah
uji
4.3.4 dibawah ini:
yang
digunakan untuk melihat pola kesalahan
pengganggu antara periode pengambilan
data. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
permasalahan
autokorelasi
maka
dapat
dilihat dari nilai DW (Durbin Watson)
10
Tabel 4.3.4
Tabel 4.4
Pengujian Heteroskedastisitas
Hasil Pengujian Hipotesis
Sig
α
Variabel
Independen
Profitabillitas
0.720
0.05
Dividen
0.443
0.05
Ukuran
Perusahaan
Tingkat Suku
Bunga
Inflasi
0.764
0.05
0.606
0.05
0.443
0.05
Model
Kesimpulan
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Std.
t
sig
Keputusan
Terhadap
beta
error
1
.379
1.356
.279
.781
LnRoa
.899
.082
LnDPR
-.103
.038
.751
10.892
.000
diterima
-.191
-2.731
.008
Size
028
.024
diterima
.080
1.139
.258
TSB
-.345
ditolak
.220
-.112
-1.569
.120
Inflasi
.079
ditolak
.045
.124
1.747
.084
ditolak
(constant)
R square
r
.590
F-statistik
f
.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1
Tujuan dari pengujian hipotesis ini
Nilai Perusahaan
adalah untuk mengetahui hubungan antara
variabel
kebijakan
independn
yaitu
dividen,
ukuran
Pengujian
profitabilitas,
ini
menunjukkan
pertama
profitabilitas terhadap nilai perusahaan, hasil
yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa
variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
berikut
hipotesis
bertujuan untuk membuktikan pengaruh
perusahaan,
tingkat suku bunga, dan inflasi dengan
Tabel
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
profitabilitas
hasil
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dari persamaan
ringkasan pengujian hipotesis.
diketahui bahwa profitabilitas memiliki nilai
signifikan sebesar 0.000 dengan pengujian
digunakan tingkat kesalahan konsisten 5%
dari pengujian yang dilakukan diketahui
bahwa nilai 0.000 < alpha 0.05 maka
keputusannya H1 diterima dan Ha ditolak
maka
disimpulakn
berpengaruh
perusahaan.
bahwa
signifikan
profitabilitas
terhadap
Profitabilitas
nilai
(ROA)
menunjukkan tingkat pengembalian laba atas
seluruh total asset yang dimiliki perusahaan,
profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mengghasilkan laba pada masa
11
akan datang yang merupakan indikator
perusahaan akan mempengaruhi investor dan
keberhasilan perusahaan, jadi semakin tinggi
calon investor untuk menanamkan modal
profitabilitas maka semakin baik pula nilai
pada perusahaan.
perusahaan.
Hasil
Hasil penelitian ini konsisten dengan
ini
konsisten
dengan
hasil
penelitian Susanti (2010), Fenandar (2012),
penellitian Hardiyanti Nia (2012), dan
dan
Mardiyati
mengemukakan
konsisten dengan penelitian Lestari (2008)
bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang
dan Rakhimsyah (2011) yang menemukan
positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
bahwa perusahaan yang mempunyai DPR
Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit
yang tinggi belum tentu akan memberikan
yang didapat maka akan semakin tinggi
dividen yang besar, karena kemungkinan
memberikan indikasi prospek perusahaan
perusahaan akan menggunakan hasil labanya
yang baik sehingga dapat memicu investor
yang akan digunakan sebagai tambahan
untuk ikut meningkatkan perminaan saham.
modal untuk memutar kegiatan perusahaan.
Umi
(2012)
Noerirawan (2012) namun tidak
Permintaan saham yang meningkat akan
menyebabkan
nilai
perusahaan
4.4.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan
yang
Terhadap Nilai Perusahaan
meningkat.
Pengujian hipotesis ketiga bertujuan
untuk
4.4.2 Pengaruh Kebijakan Dividen
membuktikan
pengaruh
ukuran
Terhadap Nilai Perushaan
perusahaan terhadap nilai perusahaan. Hasil
Pengujian hipotesis kedua bertujuan
ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
untuk
dividen
membuktikan
bahwa
berpengaruh
kebijakan
nilai
Berdasarkan hasil pengujian ditemukan nilai
perusahaan. Hasil pengujian ditemukan nilai
koefisien regresi dengan nilai signifikan
koefisien regresi dengan nilai signifikan
0.258 di dalam pengujian digunakan tingkat
sebesar 0.008 di dalam pengujian digunakan
kesalahan
tingkat kesalahan 5% dari pengujian yang
terlihat bahwa nilai signifikan 0.258 > alpha
dilakukan diketahui bahwa signifikan 0.008
0.05 maka keputusannya adalah H3 ditolak
< alpha 0.05 maka keputusnnya adalah H2
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
diterima
dapat
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
dividen
signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran
Ha
terhadap
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
ditolak
sehingga
disimpulkan
bahwa
kebijakan
berpengaruh
signifikan
perusahaan.
Berpengaruhnya
terhadap
nilai
perusahaan
sebesar
tidak
5%.
Dari
menjamin
pengujian
adanya
variabel
keuntungan yang maksimal bagi pemilik
kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai
peusahaan karena keuntungan itulah yang
12
akan dibagi kepada para investor, persepsi
Pada tahapan pengujian hipotesis ke
para investor ini kemudian yang akan
empat yaitu tingkat suku bunga diperoleh
mempengaruhi nilai perusahaan.
nilai regresi sebesar 0.120. Pada tahapan
Hasil ini bertolak belakang dengan
pengolahan
penelitian Ramadhan (2009) dan
kesalahan sebesar5%. Hasil yang diperoleh
Hardiyanti (2012) yaitu ukuran perusahaan
menunjukkan bahwa nilai probability 0.120
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil
> alpha 0.05 sehingga keputusannya adalah
ini
H4 ditolak Ha diterima maka disimpulkan
hasil
mengidentifikasi
perusahaan
merupakan
bahwa
ukuran
cerminan
besar
bahwa
data
tingkat
kecilnya perusahaan yang nampak dalam
berpengaruh
nilai total aktiva peruahaan. Dengan semakin
perusahaan.
besar
ukuran
perusahaan,
maka
digunakan
suku
signifikan
tingkat
bunga
tidak
terhadap
nilai
ada
Temuan yang diperoleh pada tahapan
kecenderungan lebih banyak investor yang
pengujian hipotesis ke empat ini konsisten
menaruh perhatian pada perusahaan yang
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
cenderung memiliki kondisi yang lebih
Rakhimsyah (2011) dan Gunawan (2011)
stabil. Kestabilan tersebut menarik investor
mengemukakan tingkat suku bunga tidak
untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
berpengaruh
Kondisi tersebut menjadi penyebab atas
perusahaan karena para pelaku bursa tidak
naiknya harga saham perusahaan di pasar
terpengaruh dengan naiknya tingkat suku
modal. Investor memiliki ekspetasi yang
bunga, dikarenakan kenaikan tingkat suku
besar terhadap perusahaan besar. Ekspetasi
bunga hanya bersifat sementara. Sedangkan
investor berupa perolehan dividen dari
para pelaku bursa lebih mengutamakan
perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan
return
saham perusahaan akan dapat memacu pada
cenderung lebih melihat track record suatu
peningkatan harga saham di pasar modal.
perusahaan dalam mendapatkan return dan
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa
inovasi strategi bisnis perusahaan.
perusahaan dianggap memiliki nilai yang
4.4.5
lebih besar.
signifikan
jangka
terhadap
panjang.
Para
nilai
investor
Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai
Perusahaan
Pengujian hipotesis kelima bertujuan
untuk
terhadap
4.4.4 Pengaruh Tingkat Suku Bunga
membuktikan
nilai
menunjukkan
Terhadap Nilai Perusahaan
berpengaruh
pengaruh
perusahaan.
bahwa
signifikan
inflasi
Hasil
ini
inflasi
tidak
terhadap
nilai
perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian
13
ditemukan nilai koefisien regresi dengan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
nilai signifikan 0.084 di dalam pengujian
Berdasarkan
digunakan tingkat kesalahan sebesar 5%.
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan
Dari pengujian terlihat bahwa nilai sig
sebagai berikut:
0.084 >alpha 0.05 maka keputusannya
1.
dari
Profitabilitas
hasil
analisis
berpengaruh
signifikan
adalah H5 ditolak dan Ha diterima sehingga
terhadap
dapat disimpulkan bahwa inflasi tidak
perusahaan manufaktur yang listed di
berpengaruh
nilai
bursa efek Indonesia, ini berarti semakin
peusahaan. Hal ini disebabkan karena inflasi
besar profitabilitas, semakin tinggi juga
hanya terjadi jika kenaikan harga umum
nilai perusahaan.
signifikan
terhadap
barang secara terus menerus selama satu
2. Kebijakan
nilai
dan
perusahaan
dividen
pada
berpengaruh
periode yang tidak berpengaruh signifikan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
terhadap harga saham yang juga tidak akan
Mengindikasikan bahwa semakin tinggi
mempengaruhi nilai perusahaan.
pembagian dividen kepada pemegang
Hasil
ini
tidak
sejalan
dengan
saham, maka akan terjadi kecenderungan
penelitian Noerirawan(2012) yaitu inflasi
harga saham perusahaan meningkat.
merupakan salah satu permasalahan ekonomi
di
3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh
banyak negara. Inflasi adalah proses
signifikan terhadap nilai perusahaan pada
kenaikan harga-harga umum barang-barang
perusahaan manufaktur yang listed di
secara terus menerus. Jadi inflasi hanya akan
bursa efek Indonesia. Karena tidak semua
terjadi jika kenaikan harga umum barang
ukuran perusahaan yang besar dan total
secara terus menerus selama satu periode,
aset yang tinggi akan menentukan baik
meskipun mungkin kenaikan tersebut tidak
atau tidaknya suatu perusahaan.
secara bersamaan.
4. Tingkat suku bunga tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan pada
V.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Penelitian
mengetahui
kebijakan
ini
perusahaan manufaktur yang listed di
bursa efek Indonesia. Meningkatnya
bertujuan
pengaruh
deviden,
ukuran
untuk
tingkat suku bunga akan meningkatkan
profitabilitas,
biaya operasional sehingga investor tidak
perusahaan,
mau berinvetasi karena mengakibatkan
tingkat suku bunga dan inflasi terhadap nilai.
kinerja perusahaan tidak berkembang
Dalam penelitian ini menggunakan sampel
sehingga
27 perusahaan yang digunakan selama 4
harga
saham
dan
kinerja
menurun sehingga nilai perusahaan juga
tahun periode 2009-2012 non manufaktur
menurun.
14
5. Inflasi
tidak
terhadap
berpengaruh
nilai
signifikan
perusahaan
memperhatikan faktor-faktor pendukung
pada
profitabilitas, kebijakan dividen, ukuran
perusahaan manufaktur yang listed di
perusahaan, tingkat suku bunga serta
bursa efek Indonesia.
inflasi untuk dapat mempertahankan atau
meningkatkan nilai perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
2. Variabel
Adapun keterbatasan dalam penelitian
dari
dividen,
1. Masih adanya sejumlah variabel lain
inflasi.
yang tidak digunakan di dalam penelitian
ukuran
perusahaan,
ukuran
Bagi
peneliti
selanjutnya
diharapkan untuk menggunakan atau
ini.
menambah
hanya
hanya
perusahaan, tingkat suku bunga, dan
yang mempengaruhi nilai perusahaan
ini
ini
terbatas pada profitabilitas, kebijakan
ini adalah sebagai berikut :
2. Perusahaan
penelitian
menggunakan
variabel
lain
yang
mempengaruhi nilai perusahaan seperti:
sampel dari perusahaan manufaktur yang
keputusan
ada di Indonesia sehingga hasil penelitian
investasi,
keputusan
pendanaan dan pertumbuhan aset, serta
ini tidak dapat digunakan secara umum
menambahkan
dindustri lain di Indonesia.
atau
memperpanjang
periode pengamatan agar data yang
3. Periode pengamatan dalam penelitian ini
digunakaan lebih jelas dalam metode
hanya selama empat tahun sehingga
pengamatan.
belum dapat melihat dengan jelas
kecenderungan terhadap nilai perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas
dan Kebijakan Dividen terhadap
Nilai
Perusahaan(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006-2008), Skripsi, Strata 1,
Universitas Diponegoro Semarang,
Dipublikasikan
5.3 Saran
Berdasarkan dari keterbatasan penelitian,
adapun saran-saran yang harus diperhatikan
bagi penelitian selanjutnyaadalah sebagai
berikut :
1. Dalam menjaga kelangsungan hidup
perusahaan,
melihat
perusahaan
pentingnya
Boediono, 1994, Ekonomi Moneter Seri
Sinopsis, Pengantar Ilmu Ekonomi
No. 2, Edisi ketiga, BPFE,
Yogyakarta.
diharapkan
pengaruh
profitabilitas, kebijakan dividen, ukuran
perusahaan, tingkat suku bunga, dan
inflasi
dalam
meningkatkan
Bringham, Eugene F and Houston Joel F.
2009.
Dasar-dasar
Manajemen
Keuangan. Edisi 10. Jakarta. Salemba
Empat.
nilai
perusahaan. Perusahaan juga diharapkan
15
Fenandar, Ibrahim. Gany. 2012. Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan, Skripsi,
Strata 1, Universitas Diponegoro
Semarang, Dipublikasikan
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi penelitian
untuk Bisnis. Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat
Hardiyanti, Nia. 2012. Analisis Pengaruh
Insider
Ownership,
Leverage,
Profitabilitas, Firm Size dan Dividen
Payout
Ratio
terhadap
Nilai
Perusahaan, Skripsi, Strata 1,
Universitas Diponegoro Semarang,
dipublikasikan
Sujoko, Soebiantoro. 2007. Pengaruh
Struktur
Kepemilikan
Saham,
Leverage, Factor Esktern Dan Faktor
Intern terhadap Nilai Perusahaan.
Universitas 17 Agustus. Surabaya.
Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan. Vol. 9, No. 1 Maret
2007
Sutrisno, H. 2010. Pengaruh Arus Kas,
Faktor Fundamental dan Tingkat
Bunga terhadap Nilai Perusahaan
pada Industri Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Solusi.Vol. 5,
No. 2 Tahun 2010
Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Lestari, Indri Fani. 2011. Pengaruh
Kebijakan Dividen, Kebijakan
Hutang, Keputusan Investasi Dan
Kepemilikan Insider Terhadap Nilai
Perusahaan(Studi Empiris pada
Seluruh Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia 2008-2011),
Skripsi, Strata 1. Dipubikasikan
Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor
Yang Berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Go Public Yang Listed
Tahun 2005- 2008), Skripsi, Strata 1,
Universitas Diponegoro
Mulyanti, Fitri Mega. 2010. Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Hutang dan Pengaruhnya
Terhadap Nilai Perusahaan. Thesis,
Universitas Diponegoro Semarang
Rakimsyah, Amnah, Leli dan Gunawan,
Barbara. 2011. Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Nilai Perusahaan.
JurnalInvestasi Vol. 7 No. 1 Juni
2011
Noerirawan, Ronni. 2012. Pengaruh Faktor
Internal dan Eksternal Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Periode
2007-2010,
Skripsi,
Strata
1,
Universitas
Diponegoro, Dipublikasikan
Ramadhan, Vitri. 2011. Pengaruh Leverage,
Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Real Estate dan Property
Yang Terdaftar di bursa Efek
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi penelitian
untuk Bisnis. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat Indonesia Tahun
2009-2011. Jurnal
16
Download