Pelajaran Sepuluh Yesus Adalah Gembala Yang Baik Terdapat dalam Alkitab cerita-cerita tentang beberapa macam gembala. Dalam Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani." Tertulis mengenai Yusuf, " Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun, jadi masih muda, biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudarnya " (Kejadian 37:2).Nabi Musa juga pernah bekerja sebagai gembala." Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian " (Kel. 3: 1). Nabi Yehezkiel menyalahkan gembala yang tidak memimpin dan tidak menjaga domba-domba semestinya. Gambar yang diberikan mengenai sifat mereka jauh berbeda dengan sifat Yesus sebagai gembala yang baik." Lalu datanglah firman Tuhan kepadaku," Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka , kepada gembala-gembala itu : Beginilah firman Tuhan ALLAH : Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya , dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan " ( Yeh. 34:1-5). Terus dalam ayat 15, dan 16, Tuhan berkata, " Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan serta yang gemuk dan kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya" Dan lagi dalam ayat 23 dan 24, " Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka , yang akan menggembalakannya , yaitu Daud , hamba Ku ; dia akan menggembalakan mereka , dan menjadi gembalanya. Dan Aku, Tuhan, akan menjadi Allah mereka, serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka." Acuan disitu kepada raja Daud adalah nubuatan tentang Yesus Kristus yang menjadi raja secara rohani di atas tahkta Daud. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan"(Lkuas 1:32,33) Yesus disebutkan sebagai gembala dalam beberapa ayat yang lain dalam Perjanjian Baru. “Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin”(Ibr.13:20,21). “Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu”(1 Pet.2:25), “Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu”(1 Pet.5:4). Yesus sebagai gembala yang baik memberikan apa saja yang diperlukan oleh domba-dombaNya untuk hidup penuh dengan berkat rohani. Dalam kitab Yohanes, fasal sepuluh, Yesus berbicara tentang dirinya sebagai gembala yang baik. 1. Dia menuntun domba-dombaNya. “Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar” (ayat 3). Banyak suara di dunia ini memanggil kita: suara dosa, suara kejahatan, suara orang munafik, suara hal-hal mesum, suara kekerasan, suara bermacam-macam obat bius,(narkoba) dll. Yesus memanggil kita untuk meninggalkan semua suara itu dan mengikuti dalam jalan kebenaran dimana dituntun-Nya. Seharusnya kita mendengar suara-Nya karena jalan yang lain menuju kebinasaan nanti. “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"(Matius 7:13,14). 2. Dia memberikan keselamatan kepada domba-domba-Nya, yaitu kepada mereka yang mentaati-Nya. “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”(ayat 9). Siapa saja yang tidak datang kepada Yesus, yang tidak menjadi domba Nya, tidak memperoleh keselamatan. Siapa saja yang mengikut suara lain dari pada suara Yesus tidak bisa diselamatkan - mereka mengikut gembala yang tidak membawa kepada kebenaran injil, melainkan membawa orang kepada jalan yang keliru. “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia”(Gal.1:8,9). 3. Dia memberikan makanan kepada domba-domba-Nya . “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”(ayat 9). Maksudnya bukan makanan jasmani, melainkan makanan rohani. Domba-domba Yesus lapar dan dahaga akan makanan rohani, akan kebenaran firman Allah, dan Yesus memuaskan segala kebutuhan mereka. 4. Dia memberikan hidup yang berlimpah-limpah. “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”(ayat 10) . Segala berkat rohani terdapat di dalam Kristus Yesus. Dengarlah apa yang dikatakan rasul Paulus; "..Yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (Efesus 1:3). Lebih jelas dalam terjemahan lama :" Segala puji bagi Allah, yaitu Bapak Tuhan kita Yesus Kristus, Yang sudah memberkati kita didalam Kristus dengan segala berkat rohani dari surga." Diluar Kristus tidak terdapat berkat rohani; diluar Kristus seseorang berjalan dalam bahaya dan siapa saja yang terus berjalan begitu akan mengenakan hukuman nanti. 5. Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba itu . “sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku..” (ayat 14,15). Apakah tidak ada gembala yang lain yang pernah menghadapi bahaya atau maut untuk melindungi domba-domba itu? Ya, ada. Adakah seorang gembala yang pernah menyerahkan nyawanya untuk melindungi domba- dombanya?Ya, ada. Tetapi kematian Yesus lain dari segala kematian orang lain. Hanyalah Yesus saja yang hidup sempurna, tanpa dosa, dan memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia selama-lamanya. Kematian orang-orang lain tidak berfaedah bagi keselamatan jiwa kita, tidak membayar utang dosa kita, tidak menebus kita dari tangan Iblis. Tertulis dalam kitab Roma, " Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah" (fasal 5,ayat 6). Dan lagi, " Akan tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa" (fasal 5, ayat 8)."Lebihlebih karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah" (fasal 5, ayat 9). Gambaran yang lain tentang Yesus sebagai gembala menunjukkan bahwa Dialah berfungsi sebagai Hakim yang memisahkan kambing yang jahat dari antara domba yang baik. “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”(Mat.25:31-34). Kita sudah melihat dalam Yohanes 10 bahwa Gembala Baik itu mengenal dombadombaNya dan memanggil mereka. Mereka yang tidak mau menjawab panggilanNya, bukanlah dombaNya, melainkan kambing yang akan dipisahkan dan dicampakkan ke dalam tempat siksaan pada hari terakhir. Marilah Anda dan saya pastikan bahwa kita adalah dombaNya yang dengar dan ikut panggilanNya. Maka tidak mungkin seseorang berbalik kembali kepada Allah, berkenan kepada Allah, kecuali melalui kematian Kristus. Kalau Kristus tidak mati untuk kita, tak seorangpun yang masuk surga kelak. Yesus sendiri berkata, " Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6) . Marilah kita rela datang kepada Bapa di sorga melalui Yesus, Gembala Baik itu, dengan percaya, bertobat, mengaku namanya, dan dibaptis dalam air, supaya dosa-dosa diampuni. (Markus 16:16).