iologi - BIOFAPET

advertisement
MODUL
PRAKTIKUM
I O L O G I
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG,
2011
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
P r a k a t a
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh...
Biologi merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dipelajari secara serius. Dalam
banyak hal, pemahaman ilmu ini secara baik dan mendalam akan mempermudah
pemahaman ilmu-llmu lainnya.
Modul Penuntun Praktikum Biologi ini merupakan buku pegangan praktikum bagi
mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah Biologi di lingkungan Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Tujuan utamanya adalah membantu mahasiswa/i dalam
pemahaman biologi sebelum dan saat praktikum berlangsung yang berbasis kurikulum
Student Centered Learning.
Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kemudahan untuk
memperoleh informasi bukanlah hal yang lazim lagi termasuk melalui perpustakaan
maupun internet. Modul ini hanyalah salah satu bahan penuntun yang sifatnya sangat
umum dan superfisial, oleh karenanya para praktikan dianjurkan mencari informasi
ilmiah dari sumber-sumber bacaan biologi lainnya.
Masa depan hanya diperuntukan bagi mereka yang berani bermimpi !!!
Menuju mimpi itu menjadi pembuktian ikhtiar yang maksimal. Bahkan
kadangkala walaupun kita sudah
bekerja keras, hasilnya
tidak selalu
sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jangan Menyerah !!!
Tidak ada kesia-siaan dalam berusaha. Rumusnya adalah berani memulai
dengan baik = hasil yang baik. Sesungguhnya “menunda itu = tidak
melaksanakan” ! Jangan buat waktumu terpakai untuk menyesali
kelalaianmu!
Terimakasih kepada Tim Dosen Biologi dan teman-teman asisten (Adi, Anne, Shinta,
Inggit, Gina, Gita, Dewi, Shena, Akbar, Novia, Ken, Ambar, Sandha, dan Lydia), yang
telah bahu membahu menyusun modul penuntun praktikum ini.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
Kadangkala kita
http://biofapet.wordpress.com
melupakan dengan siapa kita bekerja namun kalau kita berpikir untuk siapa kita
melakukan sesuatu maka langkah kita akan jauh lebih ringan. Kritik dan saran selalu
mengiringi kesuksesan demi perubahan ke depan yang lebih baik, baik dan baik lagi.
Amiin.
-Salam HangatWassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh...
Jatinangor, Agustus 2011
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
ANATOMI DAN HISTOLOGI
HEWAN DAN TUMBUHAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah meyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat :
1. Mengetahui beberapa sel hewan dan tumbuhan
2. Mengetahui histologi beberapa organ hewan (hepar, usus, lien, otot, dll)
3. Mengetahui histologi beberapa jenis tumbuhan
II. LANDASAN TEORITIS
A. SEL
Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi, sedangkan ilmu yang mempelajari
jaringan disebut histologi. Sel merupakan satuan unit terkecil dari kehidupan. Terdapat
dua tipe dasar sel berdasarkan tingkatan organisasi bagian dalam dari sel, dari sudut
pandang struktural dan fungsional yaitu tipe pertama sel prokariotik (pro, sebelum:
karyon : nukleus) yang terdapat pada bakteri dan ganggang biru. (panjangnya 1-5
milimikron), materi hereditasnya yaitu DNA yang tersebar dalam sel dan tidak tertutup
oleh lapisan membran. Sel ini tidak memiliki histon (protein dasar spesifik) terikat pada
DNA dan umumnya tidak memiliki organel bermembran.
Tipe kedua yaitu sel eukariotik (eu:baik), yang merupakan karakteristik semua
organisme, kecuali bakteri dan ganggang biru. Ukuran selnya lebih besar, dengan inti
jelas yang diliputi oleh selaput inti pada tumbuhan, DNA terdapat di dalam kromososm
yang terdapat pada nukleus. Selain nucleus dalam kloroplas terdapat berbagai macam
plastida. Kloroplas mengandung klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis. Berbeda
dengan kebanyakan sel hewan, pada protoplast sel tumbuhan terdapat bagian yang
berisi cairan yaitu vakuola, dan cairan di dalamnya disebut cairan vakuola. Tonoplast
adalah bagian sitoplasma yang membatasi cairan vakuola. Aktivitas sel dapat
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
menghasilkan cadangan makanan dan bahan sisa yang dinamakan zat ergastik.
Contoh zat ergastik adalah zat lemak, butir protein, tannin dan berbagai macam kristal.
Susunan, Bentuk, dan Ukuran Sel
Susunan sel yang teratur dihasilkan oleh pembelahan sel yang teratur pula yaitu
dalam bidang pembelahan yang sama. Sekelompok sel dapat tersusun secara
kompak atau dapat juga secara renggang (terdapat ruang antar sel). Ruang antar sel
dibentuk oleh cara pemisahan dinding sel yang bersangkutan atau skizogen, tetapi
dapat pula dengan larutnya beberapa sel yang asalnya menempati ruang antar sel itu
yang dinamakan lisigen. Ukuran sel bervariasi. Sel parenkim memiliki diameter
sepanjang 0.01 mm. Serat kayu dan serat floem Angiospermae sepanjang 1-3 mm,
Gymnospermae sepanjang 2-8 mm. Serat yang amat panjang yaitu 20-250 mm
terdapat pada Urticaceae dan monokotil tertentu.
Perkembangan Sel
Semua sel dibentuk oleh sel sebelumnya dengan caa pembelahan sel. Pada
pembelahan tersebut dinding sel tidak langsung terlibat. Sel anak akan tumbuh
sehingga mencapai ukuran sel induk. Pada tumbuhan terdapat tiga macam cara
tumbuh sel sebagai berikut:
1. Pertumbhan meluncur
Adalah peristiwa sewaktu proses tumbuh, yang terjadi peluncuaran dinding sel
melalui dinding sel yang berhimpitan, sehingga terjadi daerah-daerah kontak baru
pada sel tersebut dengan selsel di dekatnya, yang tadinya tidak berhubungan sama
sekali. Contoh yaitu pembentukan pemula kambium, ketika keliling lingkaran
kambium pembuluh bertambah.
2. Pertumbuhan intrusif
Adalah perluasan secara berbeda (diferensial) dari dinding sel. Pertumbuhan
ukuran dinding terjadi secara lokal, dimana arah tonjolan bagian sel yang baru
bertambah, itu terjadi di antara dua sel berdekatan atau ke dalam ruang antar sel.
3. Pertumbuhan Simplatis
Adalah pertumbuhan dalam ukuran yang dialami oleh keseluruhan kelompok sel
muda dengan penyesuaian dalam bentuk secara bersama. Ketiga cara tumbuh
diatas terdapat pada tumbuhan. Pertumbuhan Simplatis ádalah khas bagikelompok
sel pada awal pertumbuhan. Perbedaan antara pertumbuhan meluncur dan intrusif
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
menyangkut tarafnya saja. Perbedaan bergantung pada definisi tentang ujung sel.
Bila hanya sebagain kecil pada ujung sel menjalani proses tumbuh dan
memperoleh kontak baru dengan dinding sel lain, maka disebut tumbuh intrusive.
STRUKTUR SEL TUMBUHAN
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lainnya dalam ukuran,
bentuk, struktur dan fungsinya, semua sel tumbuhan mempunyai persamaan dalam
beberapa hal , yang terdiri dari: 1) Dinding sel, 2) Protoplas 3) Rongga yang disebut
vakuola sel.
1. Dinding sel tumbuhan
Memiliki struktur yang komplek dan dapat dibedakan atas : Lamela tengah,
dinding primer dan dinding sel sekunder. Semua sel mempunyai lamela tengah dan
dinding primer, sedangkan dinding sekunder hanya didapatkan pada sel-sel tipe
tertentu.
Lamela tengah, merupakan lapisan perekat antar sel yang terdiri dari air dan zatzat pectinbersifat koloid, plastis yang memungkinkan adanya gerakan-gerakan dan
penyesuaian sebelum selselitu mencapai ukuran dan bentuk dewasa. Dinding
primer, adalah dinding pertama yang dibentuk pada waktu pembentukan sel
baru,dibentuk hanya satu lapisan terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. Dinding
sekunder, dinding ini terdiri dari lapisan-lapisan. Sel ini terdiri dari slulosa, tidak
dapat lagi menambah volume dan sukar kembali ke sifat embrionik. Sel ini
berfungsi sebagaimekanik (penguat). Meskipun sel dikelilingi dinding primer, namun
pada tempat-tempat tertentu terdapat benang-benang halus yang disebut
plasmodesmata, sehingga dapat menghubungkan antarsel dan memudahkan
berlalunya nutrisi ke dalam sel. Selama pembentukan dinding primer menimbulkan
lekukan-lekukan yang disebut noktah. Komponen utama dinding sel adalah
selulosa, yang terdiri dari 10.000 unit glukosa yang terjalin berupa benang-benang
yang disebut mikrofibril. Sedangkan unsur lainnya pada dinding sel tertentu adalah
lignin, suberin dan kitin.
2. Protoplas.
Secara struktural, sel dipisahkan ke dalam protoplas dan dinding sel yang
menyelubunginya. Protoplas mengandung macam-macam struktur protoplasma
dan benda-benda didalamnya yang tak hidup serta bersifat organik tau non organik.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
3. Sitoplasma
adalah zat protoplasma yang ada diluar inti, selaput plasma merupakan lapisan
pembatas sitoplasma. Selaput ini menyelubungi seluruh protoplas termasuk
plasmodesmata, tempat yang mungkin terjadi hubungan dengan sel lain.
4. Nukleus
Nukleus/inti bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Di dalam
nucleus terdapat kromosom yang berisi materi genetic (DNA).Sitoplasma, Fungsi
utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir seluruh kegiatan metabolisme
berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat
organe-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid,
namun tidak homogen) yang disebut matriks Plastida merupakan organel
sitoplasma terbesar dalam tumbuhan. Bentuk dan ukurannya bervariasi, namun
umumnya berbentuk pining kecil bikonvek. Variasi plastida berdasarkan pada
warnanya, yaitu leukoplas (tidak berwarna). Kloroplas (hijau) dan kromoplas
(merah, jingga tua atau kuning).
5. Leukoplas
Terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena sel matahari, seperti sel-sel yang
terdapat dalam tanah. Fungsi leukoplas adalah pusat sintesis dan penyimpanan
cadangan makanan seperti pati.
6. Kloroplas,
Mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang memberi warna hijau
berfungsi unruk fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari matriks berprotein tidak
berwarna disebut stroma terbungkus oleh dua selaput yang berpasangan disebut
lamella. Pada jarak yang tidak teratur, lamella melebar membentuk gelombang
pipih disebut tilakoid. Tilakoid bertumpuk-tumpuk membentuk struktur grana.
Klorofil terletak dalam selaput tilakoid dan lamella antar grana.
7. Kromoplas
Mengandung pigmen-pigmen lain daripada klorofil dan menentukan timbulnya
warna sebagian besar warna merah, jingga dan kuning. Pigmen-pigmen ini banyak
didapatkan pada mahkota bunga, atau buah yang berwarna misalnya cabai merah.,
8. Mitokondria
Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup.
Organel ini paling penting karena di sinilah proses perombakan atau katabolisme
untuk menghasilkan energy atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup,
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
dihasilkan dalam bentuk adenosina trifosfat. Dengan demikian, mitokondria adalah
"pembangkit tenaga" bagi sel.
9. Ribosom
Adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat
sintesis protein.
10. Aparatus Golgi
Adalah organel yang terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi
membrane.terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam
sekresi, Jadi fungsi utama Apparatus golgi ialah untuk sekresi.
11. Vakuola
Merupakan rongga dalam sel yang berisi larutan yang berisi bahan organik dan
anorganik, seperti cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola
tidak berwarna.
STRUKTUR SEL HEWAN
1.
Nukleus
Adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung
sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel.
2.
Sitoplasma
Adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota,
sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma
terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa
cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel
yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi
biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
3.
Mitokondria
Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup.
organel ini paling penting karena di sinilah proses perombakan atau katabolisme
untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup,
dihasilkan dalam bentuk adenosina trifosfat. Dengan demikian, mitokondria
adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
4.
Ribosom
Adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis
protein. Retikulum Endoplasmik sebagai perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam
sitoplsma. Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansisubstansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Terdapat duadaerah RE
yang struktur dan fungsinya berbeda jelas, sekalipun tersambung, RE halus dan
RE kasar.RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak
mempunyai ribosom. REkasar tampak kasar melalui mikroskop elektron karena
ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan
pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE
kasar. RE halus berfungsi dalam berbagai macam proses metabolisme, termasuk
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun. Jadi
fungsi RE adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic
antara inti sel dengan sitoplasma. REkasar berfungsi Mensintesis lemak dan
kolesterol Aparatus Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi
sel. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10hingga 20 badan Golgi. Mikrotubula adalah organel sel ,di
dalam sitoplasma semua sel eukariot, Mikrotubula terdiri dari molekul-molekul
bulat protein globular yang disebut tubulin.
5.
Aparatus Golgi
Adalah organel yang terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane.
Terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi, jadi
fungsi utama apparatus golgi ialah untuk sekresi.
6.
Sentriol
Sel hewan dan beberapa mikroorganisme mengandung 2 sentriol yang
terdapat dalam sitoplasma didekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap
sentriol terdiri atas silindersebanyak 9 mikrotubula.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
B.
JARINGAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Beberapa jaringan terdiri atas satu macam sel dan ada yang terdiri dari
beberapa macam sel. Selama proses evolusi sel-sel metazoa berangsur-angsur
dimodifikasi dan dikhususkan sehingga meningkatkan efisiensi fungsi. Proses
pengkhususan sel ini disebut diferensiasi sel.
JARINGAN HEWAN
Terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium,
jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri atas satu atau
banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di
bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian
dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan ikat berfungsi
untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat
terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara
embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis
matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya.
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini
terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi
karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis
otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos
JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan
kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
1. Jaringan Meristem
Jaringan Meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis)
serta belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain
:Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh
memanjang atau disebut juga tumbuh primer.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
 Protektif
Sel-selnya pipih dengan permukaan atas dan bawahnya sejajar tetapi sisinya
dapat tersusun tidak beraturan, sel-sel ini melindungi yang ada dibawahnya. Sel-sel
pada jaringan pelindung (protektif) dijumpai pada permukaan akar, batang,dan daun.
 Perisikel (perikambium)
Merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks
dan silinder pusat. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di
antara xylem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Kambium
sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat pada permukaan
batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus ke arah
luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel
feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada
tumbuhan.
2. Jaringan Parenkim
Adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai
pengisi bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya
berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak
ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan ini terletak Pada korteks dan
empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara xylem dan floem.
3. Jaringan Epidermis
Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terdapat pada tubuh sebelah luar.
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil,
kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar
stomata. Fungsi jaringan epidermis antara lain :
1. Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda.
2. Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Oleh karena itu akar-akar yang
muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
3. Untuk penguapan air yang berlebiha, bisa melalui evaporasi atau gutasi
4. Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabus.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
4. Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel hidup yang memiliki
selulosa tebal, penebalan yang utama terjadi pada sudut-sudutnya. Jaringan ini
biasanya berkelompok membentuk untaian atau silinder. Jaringan ini terletak pada
bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penyokong dan
memperkuat organ.
5. Jaringan Sklerenkim
Jaringan Sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian
dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel,
serta di antara xylem dan floem. Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber
(serat) misalnya rami, dan slereida padakulit kacang atau kulit biji. Fungsi jaringan
sklerenkim adalah sebagai alat penyokong danpelindung.
6. Jaringan Xylem
Terdapat pada bagian kayu tanaman, fungsinya menyalurkan air dari akar
menuju bagian atastanaman.
7. Jaringan Floem
Terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
III.
METODE KERJA
Praktikum dilakukan secara berkelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok-
kelompok terdiri atas 5-6 mahasiswa setiap kelompoknya. Setiap kelompok
mempersiapkan preparat, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama
asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai setiap praktikan mengumpulkan
Lembar Kerja Praktikum(LK) yang telah bersisi gambar dan keterangan hasil
pengamatan.
3.1. ALAT DAN BAHAN
Alat:
Alat-alat yang digunakan untuk kegiatan pengamatan preparat dapat dipinjam dari
petugas Lab praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah seperangkat anatomi set
dan mikroskop.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Bahan:
Hewan: preparat otot/daging, hepar, limpa usus, tulang dan lain-lainnya.
Tumbuhan: akar, batang dan daun beraneka tumbuh-tumbuhan.
3.2. Langkah Kerja
a. Amati bagian-bagian dari jaringan tumbuhan dan hewan.
b. Pelajari bagian-bagian tersebut.
c. Gambar bagian-bagian organ yang terlihat dan komunikasikan dengan para asisten.
d. Lakukan diskusi dengan Asisten dan teman satu kelompok
EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud sel prokariot dan eukariot?
2. Sebutkan perbedaan dasar antara sel hewan dan sel tumbuhan ?
3. Apa yang dimaksud dengan mitokondria? Sebutkan fungsi juga fungsinya?!
4. Apa yang dimaksud dengan Retikulum Endoplasma atau RE?
5. Apa perbedaan dari RE kasardan RE halus?
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
DIFUSI-OSMOSIS
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
a. Mengetahui hubungan osmosis dengan tekanan turgor dan plasmolisis pada sel
tumbuhan.
b. Mengetahui perubahan – perubahan sel pada saat terjadinya plasmolisis dan
hemolisis
II.
LANDASAN TEORITIS
Difusi adalah perpindahan/pergerakan molekul suatu zat dari tempat yang
konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah. Pergerakan molekul air
melalui membran sel merupakan proses difusi khusus yang disebut osmosis.
Osmosis yaitu perpindahan molekul air dari tempat yang konsentrasinya tinggi
ke tempat yang konsentrasinya rendah melalui selaput membran semipermeabel,
artinya permeable untuk molekul air tetapi impermeable untuk molekul zat lain.
Dengan perkataan lain air berdifusi dari larutan encer (konsentrasi air tinggi/
konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan pekat (konsentrasi air rendah/ konsentrasi
zat terlarut tinggi).
Jika suatu sel ditempatkan dalam larutan encer, terjadi perpindahan air ke dalam
sel dan sel menjadi mengembang. Medium di sekitar sel dikatakan hipotonik terhadap
sitoplasma dalam sel. Sebaliknya jika sel ditempatkan dalam larutan pekat medium di
sekitar sel dikatakan hipertonik terhadap sitoplasma dalam sel, maka akan terjadi
perpindahan molekul air keluar sel. Sedangkan jika konsentrasi air pada kedua sisi
membran sama (antara sel dengan medium sekitarnya) dikatakan isotonik.
Pada praktikum ini akan dipelajari hubungan osmosis dengan tekanan turgor
dan plasmolisis pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang rigid/
kaku sehingga pada saat sel tumbuhan berada pada medium hipotonik, sel hanya
akan menahan air dalam jumlah terbatas. Pertambahan volume air akan mendesak
membran sel sehingga menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekan turgor, tetapi
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
sel hewan tidak memiliki dinding sel, sehingga sel dapat pecah atau mengalami lisis
apabila tekanan yang mendesak membran selnya cukup tinggi. Sedangkan apabila sel
tumbuhan kehilangan air karena medium disekitarnya hipertonik, maka sel akan
menjadi plasmolisis. Kondisi sitoplasma kehilangan air dan menyusut volumenya
sehingga dapat menyebabkan terlepas dari dinding sel, begitu pula pada sel hewan,
sel akan mengalami krenasi (pengerutan).
III. METODE KERJA
3.1. Alat dan Bahan
1. Beaker Glass 250 ml
2. Pisau
3. Millimeterblock
4. Silet
5. Object glass dan cover glass
6. Mikroskop
7. Pipet dan pinset
8. Timbangan
9. Jangka sorong
10. Kentang/ pepaya muda
11. Aquades
12. Larutan NaCl 0,9%, 2%, dan 10%.
13. Daun Rhoe discolor
14. Eritrosit tikus
15. Larutan HCl pekat
16. Telur puyuh
3.2. Prosedur Kerja
1.
Tekanan Turgor
a.
Buat 2 buah potongan pepaya/ kentang dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 1
cm, dan tinggi 1 cm.
b.
Masukan 1 potongan pepaya/ kentang dalam beaker glass yang berisi
aquades dan 1 potongan lain dalam beaker glass berisi larutan NaCl 10%,
rendam selama 30 menit.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
c.
Ukur kembali panjang, lebar, dan tinggi masing-masing potongan pepaya/
kentang yang telah direndam pada larutan yang berbeda dan tentukan pula
berapa mm lengkungan yang terjadi dengan menggunakan milimeterblok
(Gambar.1).
2.
Plasmolisis
a.
Buat sayatan tipis epidermis bawah daun Rhoe discolor yang berwarna ungu
dan letakan di atas object glass yang telah ditetesi air kemudian tutup dengan
cover glass.
b.
Amati
di
bawah
mikroskop
dengan
pembesaran
lemah
kemudian
pembesaran lebih kuat dan gambar.
c.
Pada
object
glass
tersebut,
tambahkan
larutan
NaCl
2%
dengan
meneteskannya pada salah satu sisi cover glass. Kelebihan cairan diisap
dengan kertas saring/ tissue.
d.
Biarkan selama 10 menit kemudian amati dan gambar keadaan selnya.
Bandingkan dengan sel sebelum diberi larutan NaCl 2%.
3.
Hemolisis
a.
Sediakan 3 buah object glass yang masing-masing telah ditetesi dengan
larutan NaCl 0,9%, aquades, dan NaCl 2%.
b.
Pada masing-masing object glass tersebut, tambahkan setetes eritrosit tikus
lalu tutup dengan cover glass, amati di bawah mikroskop dan gambarkan
selnya.
4.
Osmosis melalui membran semipermeabel
a.
Siapkan 3 buah beaker glass yang masing-masing berisi larutan NaCl 0,9 %,
aquades, NaCl 10 % dan masukkan masing-masing telur pada setiap beaker
glass yang telah berisi larutan yang berbeda.
b.
Biarkan selama 1 jam kemudian tentukan kembali ukuran dan berat masingmasing telur yang telah direndam pada larutan yang berbeda.
5.
Sediakan 3 butir telur, buatlah 100 ml campuran HCl : Aquades (60 ml : 40 ml)
dan masukkan telur ke dalam larutan tersebut. Biarkan beberapa lama sampai
cangkang kapurnya larut. Tentukan ukuran (diameter, panjang, dan pendek)
dengan jangka sorong serta beratnya.
Gambar 1. Cara Mengukur Lengkungan
Jarak
Lengkunga
n
Penyang
ga
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
Milimeterblo
k
Potongan pepaya
atau kentang
http://biofapet.wordpress.com
CACING TANAH
(Lumbricus terrestris)
CLASSIS: Oligochaeta
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
c. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris
d. Menunjukkan apparatus digestorius (saluran pencernaan) Lumbricus terrestris
e. Menunjukkan apparatus respiratorius (saluran pernapasan) Lumbricus
terrestris
f. Menunjukkan sistem sirkulasi (sistem peredaran darah) Lumbricus terrestris
g. Menunjukkan sistem neuromuskular (sistem syaraf dan otot) Lumbricus
terrestris
II.
LANDASAN TEORITIS
Cacing merupakan hewan bertubuh memanjang, lunak, tidak berangka dan tidak
mempunyai kaki. Ujung depan bagian tubuh cacing disebut anterior, ujung
belakangnya disebut posterior, permukaan punggung disebut dorsal, dan permukaan
perut disebut ventral. Cacing mempunyai persamaan yang khas, dan sering disebut
vermis. Ilmu yang mempelajari tentang cacing secara umum adalah helminthology
Dalam klasifikasi, cacing dibagi 3 yaitu :
1. Plathyhelminthes
Struktur lebih sederhana dengan ciri khas tubuh :
a. Pipih dan bilateral simetris
b. Embrio trophoblastik
c. Epidermis lunak
d. Pencernaan belum sempurna
e. Tidak terdapat rongga tubuh
f. Tubuh lunak
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
g. Syaraf sepasang ganglion
h. Bersifat hemaphrodit dan internal
Kelas plathyhelminthes ada 3 yaitu :
1. Turbelaria (berbulu getar)
2. Trematoda (cacing isap)
3. Cestoda (cacing pita)
2. Nemathelminthes
Disebut juga cacing giling, karena tubuhnya bulat panjang, tidak memiliki ruas-ruas
dan
tertutup
kutikula.
Dan
cacing
giling
ini
digolongkan
Trophoblastika
pseudoselomata dan tidak punya rongga tubuh.
Nemathelminthes memiliki alat pencernaan sempurna, tubuh bilateral simetris, tidak
punya respirasi, tubuh tertutup lapisan kutikula, system syaraf berupa cincin, generatif
dan berkelamin terpisah (dioseus) dan internal, juga tidak punya system peredaran
darah tetapi memiliki cairan tubuh. Nematologi adalah ilmu tentang biologi nematoda
(cacing gilig).
Nemathelminthes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :
1. Nematoda
2. Nematropoda
3. Annelida
Cacing ini tubuhnya menyerupai cincin. Perbedaan utama dari yang lainnya,
yaitu tubuhnya bersegmen (beruas) yang disebut somit.
Ciri-ciri Annelida :
a. Tubuh bilateral
b. trophoblastik
c. Permukaan tubuh tertutupi kutikula yang lembab
d. Alat tambahan berupa rambut kecil
e. Alat pencernaan sempurna
f. Ekskresi berupa nefridium
g. Alat peredaran darah tetutup
h. Belum punya alat pernapasan yang khusus
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
i. Syaraf sepasang ganglion Bersifat
j. Hemaprodit (monoseus)
Bagian Annelida yang melekat pada endoterm disebut lapisan splanknik,
sedangkan ectoderm disebut lapisan stomatik jadi Annelida adalah organisme
trophoblastik selomata. Annelida dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
1. Oligochaeta (cacing berbulu sedikit)
2. Polychaeta (cacing berbulu banyak)
3. Hyrudinea (golongan lintah dan pacet)
Karakteristik yang dimiliki diantaranya adalah :
1. Tubuh berbentuk simetris bilateral, panjang, dan terdiri dari sigmen-sigmen.
2. Tubuh ditutupi oleh kutikula di seluruh kelenjar sensoris oleh epithelium
3. Dinding tubuh dan saluran pencernaan terdiri dari susunan otot longitudinal dan
sirkular, rongga tubuh berkembang dan di batasi septa.
4. Saluran digestivus lengkap
5. Sistem sirkulasi tertutup
6. Pernapasan dapat berlangsung dengan kulit
7. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang reproduksi
8. Sistem syaraf anterior dorsal berhubungan
9. Sistem reproduksi berkembang dengan membelah
B. TAKSONOMI
Phylum
: Annelida
Class
: Oligochaeta
Species
: Lumbricus terrestris (cacing tanah)
Phylum
: Platyhelminthes
Class
: Cestoda
Species
: Taenia sp. (cacing pita)
C. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan pada cacing meliputi :
1. Rongga mulut
2. Parynx
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
3. Oesophagus
4. Tembolok ( crop)
5. Gizzard (lambung yang menebal untuk menggiling makanan)
6. Usus (mulai segmen ke 19 sampai anus)
D. SISTEM PEREDARAN DARAH
Darah dipompa kebagian depan oleh pembuluh darah dorsal dan dialirkan
kebagian bawah melalui sepasang aortie arch atau jantung kedalam pembuluh sub
intestinue bercabang ke usus, nefridium dan dinding tubuh.
E. SISTEM RESPIRASI
Respirasi dilakukan melalui difusi pada permukaan kulit.
F. SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi oleh nefridium, setiap nefridium terdiri dari :
a. Nefrostom, berupa corong bersilia
b. Lubang ekskresi (nefridiofor) berupa ammonia, urea, dan keratin.
G. SISTEM SYARAF
Sistem syaraf berupa tangga tali dengan bagian utama sepasang ganglion otak,
dimana ganglion otak dihubungkan dengan batang syaraf ventral oleh syaraf yang
terletak di kedua sisi faring, disebut dengan circumpharingeal connectives.
H. SISTEM REPRODUKSI
Pada kelas Oligochaetes umumnya bersifat hemaphrodit. Alat reproduksi jantan,
yaitu:
1. Dua pasang testes kecil
2. Saluran sperma
3. Ductus efferent
4. Ductus defferens
5. Lubang jantan pada segmen ke-15
6. Seminal vesicles (sebagai tempat penyimpanan sementara sperma)
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Sedangkan alat reproduksi betina :
1. Dua ovary
2. Corong bersilia
3. Oviduct terdapat pada segmen ke-14
4. Dua pasang seminal receptaclet sebagai penerima sperma selama kopulasi
disimpan sampai dibutuhkan untuk proses fertilisasi.
Gambar: worm anatomy
(sumber: http://urbanext.illinois.edu , http://encarta.msn.com )
III.
METODE KERJA
Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 4 – 5
orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas.
Setelah praktikum selesai siswa menyerahkan laporan sementara hasil pengamatan
secara kelompok.
3.1.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang
harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Setelah
praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh.
Bahan: setiap kelompok kerja akan menerima 4 ekor cacing tanah untuk diamati.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
3.2
LANGKAH KERJA
Pelajari karakteristik fisik cacing dan lakukan pengamatan terhadap tingkah laku
cacing tersebut, selanjutnya lakukan gambar hasil pengamatan Anda pada Lembar
Kerja Praktikum.
EVALUASI
1. Sebutkan karateristik dari cacing secara umum (minimal 5) dan sebutkan
klasifikasi cacing beserta contohnya !
2. Jelaskan sistem pencernaan cacing secara umum !
3. Jelaskan sistem reproduksi baik jantan dan betina pada kelas Oligochaeta !
4. Carilah informasi tentang cacing terbesar dan terpanjang di dunia, beserta sumber
informasinya !
5. Sebutkan 3 manfaat dan 3 kerugian dari cacing !
Selamat Bekerja !!!
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
SERANGGA
CLASSIS : ARTHROPODA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
3.1.
Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp
3.2.
Mengetahui serangga-serangga lain yang sering terkait dengan
ternak (lalat, tungau, caplak)
II. LANDASAN TEORITIS
Ilmu yang mempelajari serangga adalah entomologi. Entomologi secara
garis besar mempunyai kaitan-kaitan dengan bidang ilmu lainnya. Contoh
keterkaitan entomologi dengan imu bidang lainnya adalah pada bidang
peternakan.
Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), memfokuskan kajian
kepada serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat
langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak
maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Hewan dapat berfungsi
sebagai inang alternatif bagi berbagai pathogen penyebab penyakit pada
manusia dan tidak jarang serangga berperan sebagai vektornya.
Insekta adalah arthropoda yang memiliki penyesuaian terhadap kehidupan di
darat dengan modifikasi dalam bentuk tubuh dan fisiologinya. Misalnya kemampuan
untuk membatasi jumlah air yang hilang dari tubuhnya, karena insekta memiliki
kutikula yang berlapis lilin sehingga menjadikan tahan air.
Karakteristik serangga secara umum, diantaranya ialah :
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
3. Secara umum tubuh serangga terbagi atas 3 ruas utama tubuh yaitu kepala
(caput), thorak, dan abdomen terpisah.
 Pada bagian kepala terdapat mulut, antena, mata majemuk(faset) dan
mata tunggal (ocelli) dengan bagian-bagiannya.
 Pada bagian torak, ditemukan tungkai 3 pasang (3 pasang kaki yang
beruas-ruas) dan dua atau sepasang sayap.
 B a gia n a b d omen terdiri atas kurang lebih 11 buku dengan beberapa
bagian terminal, misalnya genital dan dapat dilihat membran timpanum,
spirakel, dan alat kelamin.
4. Saluran digestivus terdiri dari 3 bagian yaitu depan, belakang, dan tengah. Bagian
mulut memiliki kelenjar saliva.
5. Jantung ramping dengan aorta anterior dan tidak memiliki pembuluh kapiler
6. Respirasi bercabang
7. Sistem ekskresi dengan tubulus malphigi
Lebah memiliki struktur yang menyerupai belalang, namun terdapat ciri-ciri khusus
yang membedakan dengan yang lain, diantaranya ialah :
1. Lebah ini memiliki bagian mulut yang berfungsi mengisap dan mengunyah
2. Lebah mengalami metamorfosis yang sempurna, mulai dari cacing, larva, pupa
sampai menjadi lebah dewasa.
3. Sumber bahan makanan berasal dari pollen (tepung sari) dan nektar (cairan manis
di bunga) atau ekstrafloral (cairan manis pada bagian tanaman selain bunga)
4. Hidup secara sosial dalam koloni yang permanen. Selain itu dikenal pula 3
kelompok pada lebah, yaitu ratu, pekerja, dan pejantan.
A. TAKSONOMI
Phyllum
: Arthropoda
Sub Phyllum : Mandibulata
Class
: Insecta
Sub Class
: Pterygota
Ordo
: Hymenoptera
Sub Ordo
: Clistogastra
Super Family : Apoidea
Family
: Apidea
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Genus
: Apis
Species
: Apis cerana, A. dorsata, A. mellifera, A. florea, dll
B. KLASIFIKASI
Kelompok-kelompok lebah, beserta tugas-tugasnya :
 Ratu, bertugas :
o
mengatur koloni
o
bertelur
o
hidupnya bertahun-tahun
o
hanya ada satu ratu dalam sarang
o
memiliki ukuran lebih besar (sampai 20mm)
 Pekerja, bertugas :
o
membersihkan sarang
o
memberi makan larva tua
o
memberi makan larva muda dan larva ratu
o
memberi makan ratu, pejantan.
o
menyimpan makanan di sarang
o
Membangun sarang
o
Menjaga sarang
o
Mencari makanan (nektar atau pollen)
o
Mencari propolis
o
Mencari air
o
Memiliki ukuran sekitar 12 mm dengan struktur yang disebut keranjang
pollen pada setiap kaki belakang, perut ekstra untuk menyimpan dan
mengangkut nektar atau madu dan empat pasang kelenjar khusus yang
mengeluarkan lilin lebah pada bagian bawah perut.
o
Hidupnya kurang lebih 50 hari (3 minggu disarang dan 4 minggu Di
lapangan.
o
Pejantan, bertugas :
o
mengawini ratu baru dan hidupnya berbulan-bulan.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
C. STRUKTUR DAN FUNGSI
Tubuh lebah ditutupi oleh rambut dengan barbae yang pendek sebagai tempat
sementara menempelnya butiran pollen. Rambut pada lebah tidak bercabang
merupakan bagian juga dari mata dan kaki. Pada masing-masing kaki, bagian tibia
dibatasi oleh semacam bulu getar untuk membersihkan sisa-sisa dari pollen.
Kemudian terdapat antena comb untuk memisahkan pollen atau materi asing lain.
Pollen brush berfungsi untuk mengumpulkan pollen dari bagian tubuh depan.
Lebah memiliki sepasang rahang yang terletak di kedua sisi kepala yang bertindak
seperti sebuah tang. Rahang yang digunakan untuk tugas-tugas sarang yang
memerlukan menggenggam atau memotong, menggigit bagian bunga untuk
melepaskan serbuk sari, atau mencengkeram musuh selama pertahanan sarang.
Ruangan sel lebah merupakan ruang paling streril di dunia berkat dilapisi propolis
sebagai anti virus, anti jamur dan anti bakteri.
D. REPRODUKSI
Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang
sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna
dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang
diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara,
setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam
spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali
ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
Pada musim nektar berkembang, ratu menghasilkan 1000 ekor/hari.
Selama 2 hari seluruh larva diberi makanan royal jelly yang dihasilkan kelenjar
pharyngeal dari pekerja muda. Seluruh larva pejantan dan pekerja menerima pollen
sedangkan larva ratu memanfaatkan royal jelly, yang menyebabkan pertumbuhannya
lebih cepat
E. SIKLUS HIDUP
Pada dasarnya metamorfosis serangga ada 3 macam, yaitu :
1. Metamorfosis tak sempurna
Telur
nimfa muda
nimfa
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
tua
dewasa
http://biofapet.wordpress.com
Contoh : jangkrik . Lipas .Belalang
2. Metamorfosis sempurna
Telur
larva (ulat)
kepompong (pupa)
dewasa
Contoh: kupu-kupu, lalat, dan tawon.
3. Tidak mengalami metamorfosis : telur
dewasa
Contoh: Lepisma (kutu buku)
Tiap keluarga lebah memiliki siklus hidup yang berbeda sebagai berikut :
Tingkat kehidupan
Telur
Larva (anakan)
Pupa (kepompong)
Ratu
…….
3
5*
8
Pekerja
hari
3
5**
13
Pejantan
…….
3
7
14
Ket :
*
sebelum 5 hari diberi makanan royal jelly
**
2,5 hari diberi makan royal jelly dan 2,5 hari diberi makan roti lebah
(pollen dan
madu)
F. JENIS SERANGGA
Pada dasarnya ada serangga bersayap dan ada pula yang tidak bersayap. Pada
serangga bersayap terdapat 18 jenis, adapun diantaranya yang terpenting :

Sayap bersisik, contoh : Lepidoptera ( kupu-kupu dan ngengat )

Bagian mulut berbentuk pipa disesuaikan untuk menusuk dan menghisap,
contoh Hemiptera dan Homoptera (kutu sejati)

Sayap depan dengan pembuluh darah seperti sayap belakang, walaupun lebih
besar dari kaki dan menutupi sayap belakang, contoh : Orthoptera (belalang,
jangkrik, kecoa ).

Sayap depan pendek, contoh : Permapthera ( cocopet ). Sayap selalu panjang,
Coleopthera (kumbang)
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com

Bagian mulut berbentuk pipa, disesuaikan untuk menghisap, contoh :
Homopthera (kutu daun, wereng, tonggerek)

Serangga kecil bertubuh lunak, contoh : Psocopthera (kutu buku). Serangga
lebih besar, tubuh keras, abdomen menciut kebagian pangkal. Contoh :
Hymenopthera (lebah, tawon, semut)

serangga kecil, tidak lebih dari 1,5 cm panjangnya, dan antenna panjang.
Contoh : Isopthera (rayap)
Serangga tidak bersayap, terdiri dari 36 jenis, diantaranya :

Tubuh pipih dari samping ke samping, keras dan berambut, bertungkai kuat,
serangga pelompat, parasit yang hidup di burung dan mamalia. Contoh :
Siphonapthera (pinjal)

Pipih, agak menyerupai laba-laba dengan kepala yang tepat masuk di lekukan
pada thorak dengan antenna tersembunyi, cakar berkait. Contoh Dipthera (lalat
kutu, kutu domba)

Abdomen pada bagian pangkal menciut menjadi kerucut, kadang antena
tertekuk pada siku. Contoh : Hymenopthera (semut dan tawon tak bersayap)

Tungkai belakang membesar untuk melompat. Contoh : Orthopthera (nimfa
belalang dan jangkrik)

Ujung tungkai memiliki 4 ruas, warna pucat, tubuhnya lunak, hidupnya dalam
kayu atau tanah. Contoh : Isopthera (rayap)
G. HAMA DAN PENYAKIT
o Hama penting :
b. Ngengat lilin
c. Tungau (acarin)
d. Semut
e. Tabuhan vespa
o Penyakit penting :
f. Busuk larva
g. Keracunan
h. Mencret
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
H. SISTEM PENCERNAAN
Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
1. Saluran pencernaan depan (Stomodeum)
Rongga mulut
Faring
Oesophagus
Tembolok
Proventrikulus
2. Saluran pencernaan tengah (Mesenteron)
Saluran pencernaan bagian tengah berfungsi sebagai pencerna dan penyerap
makanan.
3. Saluran pencernaan belakang (Proktodeum)
Pilorus
Illeum
Rektum
Anus
I. SISTEM SARAF
Pada dasarnya jaringan saraf pusat terdiri atas sebuah otak yang terletak
di kepala ,subespha-geal ganglion dan tali saraf ventral yang berpangkal di otak
terus ke sepanjang abdomen di bagian ventral rongga tubuh. Pada setiap segmen
terjadi pengumpulan sel saraf yang kemudian dinamakan ganglion. Sistem saraf
pusat ini mengawasi dan mengkoordinasikan keseuruh aktivitas tubuh serangga.
J. SISTEM RESPIRASI
Serangga memiliki sistem pernapasan yang bervariasi, tergantung dari
habitat serangga tersebut. Serangga darat umumnya mempunyai sistem
pernapasan terbuka dengan menggunakan sistem traken yang dilengkapi spirakel,
sedangkan serangga semi akuatik dan serangga air memiliki sitem pernapasan
tertutup.
Pada pernafasan terbuka trachea bercabang dan berhubungan dengan seluruh
bagian
tubuh.
Trachea
bercabang
dengan
tracheoles
membawa
O2
dan
menggerakkan CO2 dari seluruh jaringan.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
K. SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi pada serangga berupa tubulus malphigian yang menyaring
urea dan garam dari darah. Tubulus malphigi terletak di dalam tubuh
serangga
pada saluran makanan di awal proktodeum.
III. METODE KERJA
Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 4 –
5 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang
bertugas. Setelah praktikum selesai siswa menyerahkan laporan sementara hasil
pengamatan secara kelompok.
3.1. ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang
harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Segera
praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh.
Bahan: setiap kelompok kerja akan mendapatkan
beberapa ekor lebah dan
diharuskan membawa beberapa ekor serangga lainnya yang berhubungan dengan
bidang peternakan seperti lalat, tungau, caplak dan lain-lain, disertai dengan teori
yang berhubungan dengan serangga tersebut, yang secara teknis pelaksanaannya
akan diatur oleh asisten.
3.2. LANGKAH KERJA
Amati anatomi dan histologi dari serangga, kemudian amati tingkah laku dan
diskusikan dengan asisten dan teman sekelompok. Selanjutnya buat laporan dalam
lembar kerja.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Evaluasi
o
Jelaskan kaitan entimologi dengan bidang peternakan ?
o
Sebutkan 4 jenis serangga yang dapat mengganggu produktivitas
ternak ?
o
Sebutkan sumber pakan bagi lebah madu yang sebagian besar
dihasilkan oleh tanaman, minimal 2 !
o
Sebutkan 3 jenis kasta pada keluarga lebah madu, beserta tugastugasnya !
o
Jelaskan terjadinya proses reproduksi pada lebah ?
o
Sebutkan
organ pencernaan, system syaraf dan system peredaran
darah pada lebah, secara lengkap beserta keterangannya !
Selamat Bekerja !!!
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
KATAK HIJAU
Rana cancrivora
CLASSIS : AMPHIBIA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Setelah menyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat :
menyebutkan karakteristik Rana sp
menunjukkan apparatus digestorius (saluran pencernaan) Rana sp
menunjukkan apparatus respiratorius (saluran pernapasan) Rana sp
menunjukkan sistem sirkulasi (sistem peredaran darah) Rana sp
menunjukkan sistem neuromuskular (sistem syaraf dan otot) Rana sp
menunjukkan apparatus urogenitalis Rana sp
II. LANDASAN TEORITIS
Amphibia berasal dari kata amphi (rangkap) dan bios (kehidupan) karena
amphibia merupakan hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan yaitu pada
awalnya di air tawar selanjutnya di darat. Fase awal (di dalam air) sebelum alat
reproduksinya terbentuk atau merupakan fase larva (disebut berudu), selanjutnya
setelah tumbuh columna vertebralisnya dan digiti mulailah katak hidup di darat.
Namun demikian ada juga yang selamanya hidup di air atau di darat saja sehingga
ada yang menamakannya dengan Batrachia (batachos, katak).
Karakteristik yang dimiliki amphibi diantaranya :
1. Pada kulit terdapat kelenjar-kelenjar
2. Terdapat 2 pasang alat gerak untuk berjalan dan berenang
3. Nostril berhubungan dengan mulut yang berhubungan dengan pengeluaran air
dan saluran pernapasan
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
4. Jantung terdiri dari 3 ruang yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel
5. Respirasi dilakukan dengan kulit,saluran pernapasan dan mulut.
6. Otak memiliki 10 pasang syaraf cranial
7. Temperatur tubuh bersifat poikilothermis
8. Fertilisasi dapat berlangsung secara eksternal dan internal
Adapun karakteristik khusus pada katak antara lain adalah :
1. Kulit yang selalu basah dan berlendir.
Lendir pada umumnya tidak berwarna dan kadang beracun.
Warna kulit
bervariasi baik warna maupun polanya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
ragam sel-sel pigmen seperti melanophora (hitam atau coklat), lipophora
(merah atau kuning), guanophora (biru atau hijau) dan sebagainya.
2. Endoskeleton utama adalah cranium, skeleton trunci, cingulum anterior,
cingulum posterior dan skeleton liberi.
3. Sistem respirasi terdiri atas sepasang paru-paru (pulmo), kulit dan permukaan
dinding cavum oris. Semuanya memiliki ephitelium yang selalu basah dan kaya
akan kapiler.
4. Tengkorak memiliki dua kondilus oksipitalis. Otak memiliki 10 pasang syaraf
cranial, temperatur tubuh sesuai lingkungan (poikilothermal).
5. Fertilisasi eksternal dan internal. Telur terbungkus oleh lendir dan selalu
diletakan di dalam air.
6. Jantung (cor) memiliki 3 ruangan yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel.
7. Alat indera katak berupa organon olfactorius (alat pembau), organon gustus
(alat pengecap), organon visus dan organon auditus.
Ada 3 sub kelas amphibia yaitu Stegocephala, Caudate dan Salienta.
A. TAKSONOMI
Phylum
: Chordata
Sub-phylum
: Vertebrata
Classis
: Amphibia
Sub-classis
: Salienta ( Anura )
Ordo
: Diplasiocoela
Familia
: Ranidae
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Genus
: Rana
Species
: Rana cancrivora (katak hijau)
B. INSPECTIO
Tubuh dapat dibedakan menjadi 3 bagian :

caput ( kepala )

truncus ( badan )

extremitas ( anggota badan )
Pelajari bagian-bagian tubuh secara sistematis dan rinci berdasarkan pembagian
tersebut.
Caput (kepala) :

rima oris ( celah mulut ) : dibangun oleh maxilla ( rahang atas ) dan
mandibula ( rahang bawah )

nares anteriorus ( nares externa ), lubang hidung luar, sepasang,
menembus sampai ke cavum oris ( ruang mulut )

organon visus ( mata ) : besar, mempunyai :
palpebra ( um ) superior ( kelopak mata atas )
palpebra ( um ) inferior ( kelopak mata bawah )

membrana nictitans ( selaput mata ) : lanjutan dari palpebra inferior

pupil : berbentuk belah ketupat

iris : berwarna keemas-emasan

membrana tympani ( gendang telinga ) : posterior dari organon visus ,
dan besar. Pada vertebrata yang lebih tinggi derajatnya membrana ini
terletak dalam lubang telinga.
Truncus (badan) :

Dermal ( kulit ) : selalu basah, halus dan terdapat butir – butir pigment,
serta plicae dorsolateralis ( lipatan2 kulit ) yang mengandung pembuluh
darah, sehingga melalui kulit dapat terjadi pertukaran gas.

Daerah truncus memiliki plicae dermales dorsolaterales yaitu lipatan
yang terbentuk oleh penebalan kulit, terletak sebelah posterior dari
mata menjulur ke bagian belakang sepanjang punggung. Plicae
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
dermales longitudinale merupakan lipatan kulit tak teratur terdapat
diantara plicae dermales dorsolaterales.

Anus ( lubang pengeluaran ) : pada ujung posterior tubuh. Selain sisa
makanan yang tidak tercerna dan urine juga keluar dari bagian tersebut
sel kelamin (baik sel telur betina maupun jantan/spermatozoa)
Extremitas atau Alat Gerak
Terdiri dari :

Extremitas anterior ( anggota/ kaki depan )

Extremitas posterior ( anggota/ kaki belakang )
Ad.1 : Extremitas anterior :
Sepasang, masing-masing mempunyai bagian :

brachium ( lengan atas ) disokong oleh os humerus

antebrachium ( lengan bawah ) – tulang radio-ulna

manus ( telapak ) – disokong oleh os. carpus dan metacarpus, dan
pada manus ini menempel 4 buah digiti yang disokong oleh ruas2 os
phalanges ( ruas2 tulang jari ).
Ad.2 : Extremitas posterior :
Sepasang, masing-masing mempunyai bagian :

femur ( paha ) – disokong oleh os. femur

crus ( kaki bawah, betis ) – disokong oleh os tibia- fibula

pes ( telapak kaki ) – disokong oleh os tarsus dan metatarsus. Tarsus
terdiri dari 2 tulang yang panjang yaitu os astragalus (talus)
dan
calcaneum, dan dibagian distalnya terdiri dari 2 atau 3 tulang rawan
atau tulang2 yang kecil. Pada pes ini menempel 5 buah digiti yang
disokong oleh ruas2 phalanges, dan digiti dihubungkan oleh selaput
renang. Disebelah digitus terdapat tonjolan tulang kecil yaitu prehalux
atau calcar.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
C.
SITUS VISCERUM
Alat-alat didalam rongga perut (cavum abdominalis) yang ditutupi oleh
peritonium (selaput rongga perut), terdiri dari :
 cor : letak anterior
 truncus arteriosus : keluar dari ventrikel menuju anterior dan bercabang kerarah
lateral menjadi arcus aorta.
 vena abdominalis : tepat dibagian bawah linea alba, yang menuju hepar
 pulmonum ( paru-paru ) : warna merah muda, sepasang, dikiri kanan cor
 hepar ( hati ) : posterior dari cor, warna coklat
 ventriculus ( lambung ) : sebelah kiri dari hepar, bentuk melengkung ke kanan
 duodenum : lanjutan dari ventriculus, diantara duodenum dan ventriculus
terentang pancreas
 rectum : bangian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca
 anus : lubang pengeluaran
 lien : bulat, warna merah kecoklatan, dekat intestinum.
D. PENYELIDIKAN MASING-MASING SISTEM
Apparatus Digestivus (alat pencernaan makanan)
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Terdiri dari :
Cavum oris ( ruang mulut ), dibentuk oleh :

maxilla ( rahang atas ) dan

mandibula ( rahang bawah )
Pada cavum oris ini terdapat :

dentes maxillaris
: gigi-gigi halus yang
tersusun dipinggir maxilla

sulcus marginalis : medial dari dentes maxillaris dan berjalan sejajar dengan
gigi tersebut

dentes vomeres ( gigi vomer ) : melekat pada tulang vomer, berbentuk V,
letak dekat nares posterius
 nares posterius : anterior dari gigi vomer, merupakan tembusan dari nares
anterius ( nares externa, lubang hidung luar )

palatum ( langit-langit )

osteum pharyngeum tubae auditivae ( Eustachii ) : lubang yang
berhubungan dengan ruang telinga, dibagian lateral dekat sudut cavum
oris

aditus oesophagicus : lubang saluran makanan ke oesophagus

aditus laryngicus ( glottis ) : celah medio-ventral yang menuju pharynx
untuk pernapasan, celah ini akan menutup bila hewan sedang menelan

lingua bifida : pangkalnya diujung anterior mandibula dan ujungnya
mengarah kebelakang

aditus sacci vocalis : lubang yang menuju kantung suara ( sacci vocalis )
terdapat sepasang, dikiri-kanan dekat osteum pharyngeum tubae
auditivae, lubang ini hanya terdapat pada yang jantan.
Dalam cavum oris ini makanan bercampur dengan sekresi mucus (lendir), dan
tak mempunyai glandula salivary ( kelenjar ludah ).
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Traktus digestivus ( saluran pencernaan makanan ), terdiri dari :

cavum oris

pharynx

oesophagus : terdapat kelenjar yang mengeluarkan cairan pencernaan yang
bersifat basa

ventriculus : dibagian kiri coelom, membesar pada bagian anteriornya (pada
ujung cardiaca) dan memipih kearah posterior (pada ujung pylorus), berfungsi
untuk menyimpan dan menggiling makanan yang dicampur dengan enzimenzim yang dikeluarkannya.
Dindingnya mempunyai 4 lapisan :
mucosa : bagian yang terdalam, banyak kelenjar-kelenjar (glandulae)
submucosa
muscularis
serosa
Dengan gerakan peristaltik dari ventriculus, makanan melalui :

valvula pylorus : klep yang terbentuk dari otot daging

duodenum : di medial, berbentuk lengkung, diantara ventriculus dan jejenum

ileum : duodenum, jejenum dan ileum ini ketiganya disebut intestinum tenue
(usus kecil, usus halus)

rectum : disebut usus besar (intestinum crassum)

cloaca
Glandulae digestoria (kelenjar-kelenjar pencernaan makanan), terdiri dari :


hepar ( hati ) : posterior dari cor, besar, terdiri dari 3 lobi :

lobus dexter ( belahan kanan )

lobus sentralis ( belahan tengah )

lobus sinister ( belahan kiri )
vesica fellea ( kandung empedu ) : diantara belahan-belahan hepar, kecil,
hasil sekresi hepar, yaitu empedu, disimpan dalam kandung ini. Pembuluh2
yang membawa empedu yang keluar dari hepar disebut ducti hepatici dan
pembuluh empedu dari vesica fellea disebut ductus cysticus, kedua jenis
pembuluh ini bersatu menjadi ductus choledochus yang menuju dan
bermuara pada duodenum. Hasil sekresi tersebut untuk membantu
pencernaan.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com

Pancreas : pembuluhnya disebut ductus pancreaticus yang bermuara pada
duodenum.
E. TRACTUS RESPIRATORIUS (alat-alat pernapasan)
Pada waktu muda (kecebong, berudu, tadpole).
Rana cancrivora bernapas
dengan insang (branchium), pada waktu dewasa dengan paru-paru (pulmonum).
Tractus respiratorius ini terdiri dari:
 nares anterius
 cavum oris
 pharynx
 larynx : terdapat 2 pita elastis yang disebut corda vocalis (kantung suara); apabila
udara dengan cepat keluar dari pulmonum maka corda tersebut bergetar dan
mengeluarkan bunyi.
 Bronchus : pendek
 Pulmonum : sepasang, dikiri-kanan cor, merupakan kantung yang tipis dan elastis
serta banyak pembuluh-pembuluh darah.
Selain itu katak juga bernafas dengan kulitnya. Pada kulitnya banyak terdapat
pembuluh-pembuluh darah (arteria cutaneus, cabang dari arteria monalis), sehingga
melalui pembuluh-pembuluh ini terjadi pertukaran gas, baik dari udara bebas
maupun yang larut dalam air.
F. TRACTUS UROGENITALIA (alat-alat eksresi dan kelamin)
Terdiri dari :
1. Organa uropoetica
2. Organa genitalia
ad.1. Organa uropoetica, terdiri dari :
 ren ( ginjal ) : terjadi dari mesonephros, terdapat sepasang, warna coklat,
dorsal dari coelom dan retroperitonial (dibelakang/diluar peritonium)
 ureter (saluran kencing) : hasil-hasil pengeluaran dari ren yaitu urine,
melalui saluran ini
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
 vesica urinaria (kandung kencing) : menempel pada cloaca
ad.2. Organa genitalia :
Organa genitalia masculina (pada yang jantan), terdiri dari :
 testis : sepasang, letaknya berdekatan dan ventral dari ren, alat
penggantungnya disebut mesorchium. Spermatozoa yang dihasilkan testis
ini dialirkan melalui beberapa saluran kecil yaitu vasa efferentia, yang
kemudian dibagian anterior dari ren berhubungan denga tubuli uriniferi,
teruis mengalir kebawah dan bersatu dengan ureter.
 Ductus urospermaticus
 Vesicula seminalis
 Corpus adiposum (badan lemak) : sepasang, masing-masing terdapat pada
bagian anterior testis atau ovarium (terdapat pada yang jantan dan betina),
warna putih-kuning, merupakan persediaan kalori pada musim kawin
(breeding season) atau pada waktu hibernation (tidur musim dingin).
Organa genitalia femina (organ kelamin betina), terdiri dari :
 ovarium
:
sepasang,
penghasil
ova,
ventral
dari
ren
dan
alat
penggantungnya disebut mesovarium. Ova yang masak dilepaskan
kedalam coelom, kemudian masuk kedalam:
 oviduct : saluran telur, sepasang, kiri-kanan dari ren, berbelit-belit dan
mempunyai bagian-bagian :
 ostium : ujung dari oviduct, disebelah kiri dan kanan dari oesophagus
 infundibulum
 uterus : bagian oviduct yang membesar, posterior dari oviduct
 corpus adiposum (badan lemak) : seperti pada hewan jantan
G. SISTEM OTOT DAN SKELET
Rangka katak dikelompokkan dalam skelet axialis dan skeletum appendicularis.
Skelet axialis terdiri atas:
1. Cranium (tengkorak)
2. Columna vertebralis (tulang punggung, 10 ruas)
3. Sternum
Skelet appendicularis terdiri atas :
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
1. Cingulum cranialis (gelang bahu)
2. Extremitas anterior (anggota badan anterior)
3. Cingulum caudalis (gelang pinggul)
4. Extremitas posterior (anggota badan posterior).
III.
METODE KERJA
Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam
kelompok, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang
bertugas. Setelah praktikum selesai mahasiswa menyerahkan buku lembar kerja
praktikum yang berisi hasil pengamatan secara individu.
3.1.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat
yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll.
Setelah praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh.
Bahan: setiap kelompok kerja akan mendapatkan 1 ekor katak hijau
3.2.
LANGKAH KERJA
1. Amati karakteristik fisik dan tingkah laku, diskusikan.
2. Katak dibius dengan ether atau chloroform, kemudian diterlentangkan
pada punggungnya.
3. Di bagian medial, kulitnya digunting mulai dari ujung posterior sampai ke
ujung anterior, dan juga ke arah lateral menuju anggota tubuh. Selama
membuka kulit tersebut, perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya
menempel pada musculi (otot daging) di bagian bawahnya, melainkan
pada beberapa tempat saja, sehingga membentuk ruangan-ruangan
(kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging, yang disebut sacci
lymphatici ( kantung limpa ). Kantung-kantung tersebut berisi cairan.
Setelah bagian-bagian sacci lymphatici digambar, kemudian perhatikan
musculi dibagian ventral dan digambar. Lalu otot daging dibuka pula,
dengan menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba
(digaris medial) mulai dari ujung posterior sampai
kebatas caput
(kepala).
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
4. Pada waktu menyayat harus hati-hati, sebab tepat dibawah linea alba
terdapat vena abdominalis. Juga ke arah lateral menuju anggota badan,
musculi disayat.
5. Pelajari bagian-bagian skelet. Pada saat section dimulai pelajari dan
amati antara lain m. sternoradialis, m. submandibularis, m. pectoralis, m.
deltoidalis, m. rectus abdominis, m. obliquus abdominis externus, m.
obliquus abdominis internus, linea alba, vasa cutanea (yang berbentuk U)
dan sebagainya, Perhatikan juga pada saat tubuh dibalikkan, pelajari
nervi spinalis (yang keluar dari columna vertebralis) dan otot-otot seperti
m. longissimus dorsi, m. depressor mandibulae, m. latissimus dorsi, m.
spinalis, m. ileocostalis, m. iliacus externus.
6. Amati organ-organ dalam seperti saluran pencernaan (digestivus), dan
alat-alat reproduksinya.
7. Gambar dan beri keterangan masing-masing sistem.
EVALUASI
1. Sebutkan karakteristik dari Rana sp (katak) !
2. Pada tingkatan taksonomi Rana sp (katak) yang disebut diplasiocoela adalah !
3. Organ yang selalu basah, halus, dan terdapat butir-butir pigmen pada katak
disebut. !
4. Berapa ruangan jantung pada katak dan sebutkan !
5. Sebutkan 4 organ genital pada katak jantan !
6. Sebutkan ekstremitas anterior pada katak !
Selamat Bekerja !!!
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
AYAM
( Gallus – gallus bankiva )
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan praktikum praktikan diharapkan dapat :
g. menyebutkan karakteristik Gallus-gallus bankiva
h. menunjukkan apparatus digestorius Gallus-gallus bankiva
i. menunjukkan apparatus respiratorius Gallus-gallus bankiva
j. menunjukkan sistem sirkulasi Gallus-gallus bankiva
k. menunjukkan apparatus urogenitalis Gallus-gallus bankiva
II. LANDASAN TEORITIS
Aves termasuk ke dalam kelompok hewan yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Tubuh ditutupi oleh bulu, temperatur tubuh homoiothermal atau endothermal.
Alat gerak bagian depan berupa sayap untuk terbang, alat gerak belakang
biasanya digunakan untuk berjalan. Selain itu, kaki biasanya ditutupi oleh kulit
bersisik.
Pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi.
Jantung (cor) terdiri dari atas 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel)
Saluran pernapasan dilengkapi dengan kantung udara yang terdapat pada organ
dalam dan memiliki syrinx
Tidak terdapat kantung kemih, sisa ekskresi berbentuk semisolid,
Hanya bagian ovarium dan oviduct kiri yang berkembang sedangkan yang kanan
mengalami rudimenter.
Fertilisasi berlangsung secara internal.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
A. TAKSONOMI
Sistematika atau Klasifikasi dari Gallus-gallus bankiva adalah:
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Classis
: Aves
Sub classis
: Neomithes
Divisio
: Carinatae
Ordo
: Galliformes
Familia
: Gallitordae
Genus
: Gallus
Species
: Gallus-gallus bankiva
B. INSPEKSI (Pengamatan Tampak Luar)
Morfologi luar dari Gallus-gallus bankiva terdiri atas:
1. Tubuh yang terdiri atas bagian Caput (kepala), Collum (cervix), Truncus
(badan), dan cauda (ekor)
2. Ekstremitas (alat gerak)
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Tubuh
a. Caput, (bagian kepala)
Bagian kepala terdiri antara lain sebagai berikut:
1. Paruh (Rostrum) yang terdiri dari maxilla dan mandibula yang berguna
sebagai tangan dan mulut.
2. Nares (lubang hidung) berjumlah sepasang terletak pada lateral rostrum
bagian atas.
3. Cera, yaitu tonjolan kulit yang lunak terletak pada bagian atas rostrum.
4. Organon visus (mata), dikelilingi oleh kulit yang berbulu, padanya antara lain
terdapat iris yang berwarana kuning atau jingga kemerah-merahan serta
terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan besar matanya.
5. Porus acustic externus (lubang telinga luar), terletak di sebelah dorso caudal
mata. Membrana tympani terdapat di sebelah dalamnya dan berguna untuk
menangkap getaran suara.
b. Truncus
Bagian truncus ditumbuhi bulu-bulu yang khas dan bulu-bulu ini berfungsi
sebagai pelindung terhadap gangguan cuaca, memiliki bentuk tersendiri
dibandingkan dengan bulu-bulu yang terdapat pada vertebrata yang lain.
Bulu dibedakan berdasarkan (a) anatomi dan (b) letaknya.
Menurut susunan anatomisnya, bulu dapat dibedakan ke dalam : Plumae,
Plumulae dan Filoplumulae (pelajari dan gambar bagian-bagiannya).
Gambar : Bagian-bagian dari bulu plumae (Radiopoetra, 1991)
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Keterangan :
Rd
: Radioli
Br
: Barbae
R
: Rachis
V
: Vexillum
C
: Calamus
US
: Umbilicus Superior
UI
: Umbilicus Inferior
A
: Barbulae Distal
B
: Barbulae Proximal
C
:Barbulae Dasal (tanpa radioli )
Plumae terdiri dari calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus superior dan
vexillum.
Callamus yaitu tangkai bulu berbentuk memanjang dengan rongga didalamnya.
Pada pangkalnya ada lubang yang disebut : umbilicus inferior sedang bagian distalnya
terdapat lubang yang disebut umbilicus superior, di mana lubang ini ke arah rachis
menjadi sulcus.
Waktu bulu masih muda kedua umbilicus tadi dilalui oleh pembuluh-pembuluh
darah untuk memberi makanan pada bulu-bulu yang masih muda tadi.
Vexillum dibentuk oleh barbae, ialah suatu cabang ke arah lateral daripada rachis.
Plumulae, terdapat pada burung yang masih muda, kadang-kadang terdapat pada
burung yang sedang mengerami telurnya. Terdiri dari : calamus, rachis, barbae dan
barbulae. Tidak membentuk vexillum.
Filoplumulae, fungsinya belum jelas. Tumbuh di seluruh tubuh tetapi jaraknya
sangat jarang. Mempunyai tangkai panjang dan puncaknya ada beberapa barbae.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Menurut letaknya, bulu-bulu dapat digolongkan kedalam: remiges, rectrices, tetrices,
paraterium, alula atau ala spuria.
Remiges adalah bulu-bulu yang terdapat pada sayap.
Rectrices adalah bulu-bulu yang terdapat di daerah ekor.
Tectrices adalah bulu-bulu lainnya yang menutupi badan.
Parapterium adalah bulu-bulu yang terdapat di daerah bahu dan sayap.
Ala spuria adalah bulu-bulu kecil yang melekat pada jari ke II dari extremitas
superior
c. Cauda
Berbentuk pendek dan biasa dikenal dengan uropygium selain itu juga cauda ini ditutupi
denga bulu-bulu yang disebut rectrices, pada bagian uropygium bagian dorsal terdapat
kelenjar minyak yang disebut glandula uropygialis.
Extremitas
Extremitas Cranialis Superius, merupakan sayap yang ditumbuhi bulu-bulu dan
Extremitas Caudalis Inferius, kaki bagian bawah ditutupi oleh sisik-sisik.
Gambar: Skeleton Ayam
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
C. SITUS VISCERUM
Setelah sternum diangkat, maka tampak alat-alat dalam, antara lain:
Cor
o
terletak di linea mediana, berbentuk sebagai conus dan dibungkus oleh
pericardium
Hepar
o
terletak caudal dari cor, terdiri atas 2 lobi
Pulmo
o
terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada dinding
dorsal thorak. Pulmo ini dibungkus oleh selaput pleura, sebelah lateral hepar
berwarna merah muda seperti spons.
Ventriculus
o
berdinding tebal, dengan lumen kecil sebelah caudal lobus sinister hepar
warnanya merah tua
Duodenum
berbentuk huruf U, mempunyai pars descendens dan pars ascendens caudal dari
ventriculus diantaranya terjepit pancreas. Kemudian setelah duodenum terdapat
jejunum, dan ileum.
Pancreas
o
Terjepit diantara bagian duodenum berwarna kuning tua
Trachea
o
lanjutan dari larynx ke arah cauda berupa suatu pipa yang mempunyai cincincincin tulang yang disebut annulus trachealis
Esophagus
o
Merupakan corong dan melanjutkan diri ke posterior menjadi proventriculus yang
sangat glanduler, dan ventriculus yang sangat musculer / berotot.
Ingluvies (tembolok)
o
merupakan Esophagus yang membesar membentuk bangunan atau membentuk
kantong yang lebar saat sebelum masuk ke dalam rongga badan. Berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan.
Thymus
o
panjang dan membelit-belit di daerah leher.
Glandula thyroidea
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Di sebelah dorsalnya dekat trachea berwarna coklat kemerah-merahan, kanan kiri
diantara a. carotis dan a. subclavia.
D. SISTEMA DIGESTORIA
1. Tractus digestivus
a. Lingua, yang panjang sebagai tanduk
b. Choanae, celah di palatum (tidak termasuk sistem ini)
c. Pharynx sebagai corong
d. Ingluvies sebagai kantong tipis
e. Esophagus
f.
Proventriculus : dinding tipis, banyak kelenjar di bagian dalamnya.
g. Ventriculus, dinding tebal dari otot. Pada bagian dalamnya terdapat
lembaran –lembaran keratinoid dan terdapat banyak batu-batu kecil. Pada
dinding lateral ada discus tendineus
h. Duodenum, mulai muaranya dari daratan dorsal ventriculus berbentuk huruf
U melingkari pankreas.
i.
Intestinum tenue lainnya, lanjutan duodenum berakhir sebagai caecum.
j.
Caecum, dua buah usus buntu yang pendek.
k. Rectum, lanjutan dari intestinum tenue pendek, tebal bermuara di cloaca.
2. Glandula Digestoria
a. Hepar, berwarna merah coklat ada 2 lobi dan terdapat ductuli hepatici
b. Pancreas, terjepit diantara bagian duodenum berwarna kuning tua. Terdapat
pula ductus pancreaticus.
Gambar : Organ Pencernaan pada Ayam
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
E. SISTEM RESPIRATORIUS
Terdiri atas :
1. Nares anteriores (lubang hidung), berjumlah sepasang terdapat pada pangkal
rostrum bagian dorsal.
2. Nares posteriores, lubang pada palatum, hanya 1 buah, terletak di tengah.
3. Glottis terlatak tepat di belakang pangkal lidah dan melanjutkan ke caudal,
kedalam larynx.
4. Glottis ini berhubungan dengan rongga mulut melalui celah yang disebut : Rima
glotidis.
5. Larynx ini disokong oleh cartilago cricodea dan cartilago arytenoidea yang
berjumlah sepasang. Tersusun dari lingkaran tulang rawan.
6. Trachea adalah lanjutan larynx ke arah caudal. Berupa suatu pipa, mempunyai
cincin-cincin tulang rawan yang disebut annulus trachealis yang bentuknya
panjang sekali.
7. Bifurcatio trachea, trachea bercabang 2 agak membesar demikian juga cincincincin tulang rawannya.
8. Syrinx, yaitu alat suara pada burung. Terdapat pada bifurcatio trachea, tersusun
dari beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus bronchialis
yang paling cranial. Alat ini membatasi suatu ruangan yang agak melebar yang
disebut : Tympanum.
9. Bronchus, adalah percabangan trachea ke kanan dan kiri, disebut bronchus
dexter dan sinister. Tempat percabangan branchia atau bifurcatio trachea.
10. Bronchi ini masih terbagi, kedalam bronchi lateralis yang masing-masing akan
terbagi lagi menjadi parabronchi.
11. Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada
dinding dorsal thorax. Pulmo ini dibungkus oleh selaput yang kita sebut : pleura.
Berwarna merah muda berupa spons menempel pada dinding dorsal thorax
diantara costae.
12. Saccus pneumaticus, merupakan kantong-kantong hawa tonjolan dari pulmo.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Gambar : Organ Respirasi
F. SISTEM UROGENITAL
1. Ren, bentuknya besar, terbagi atas 3 lobi dan ditutupi peritoneum. Terdapat
sepasang di kanan dan kiri. Ren berbentuk metanephros. Ke dalam ren
terdapat banyak arteriae renalis. Dari ren akan keluar saluran sekresi yang
disebut ureter.
2. Ureter, berupa tubulus yang sempit yang keluar dari dataran ventral ren dan
bermuara di cloaca.
3. Glandula suprarenalis, ventro-cranial ren berwarna kuning.
4. Testes (pada yang jantan), besarnya bergantung pada masa kelamin. Yang
kanan lebih kecil dari yang kiri. Berbentuk oval terletak sebelah ventral dari
lobus renis yang paling cranial.
5. Vas deferens, sepasang, masing-masing keluar dari testis dan bersama
ureter bermuara di cloaca.
6. Ovarium (pada yang betina), hanya terdapat pada sebelah kiri.
7. Oviduct, juga hanya terdapat sebelah kiri dimulai dari muara yang disebut
ostium abdominale, berupa corong kemudian berbelok-belok dan bermuara
di cloaca sebelah lateral muara ureter.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Oviduct terdiri dari :
 Infundibulum tubae.
 Pars gladularis
 Isthmus
 Uterus (shellgland)
Gambar: Reproduksi Jantan
Gambar : Reproduksi Betina
G. SISTEM NERVOSUM
a. Otak, terdiri atas :

Hemisphaerium cerebri; bagian yang terbesar dan berbentuk jantung.

Lobus olfactorius; di bagian dorsal hemisphaerium cerebri dan lobus
olfactorius termasuk :

Mesencephalon; terjepit diantara hemisphaerium cerebri.

Cerebellum; ruang bagian mediumnya besar dan mempunyai lipatan-lipatan
transversal.

Fossa rhomboidea.

Medula oblongata; fossa rhomboidea dan medulla oblongata tertutup oleh
cerebellum

Chiasma vervi optici; merupakan persilangan dari nervi opticus.

Hypophysa; suatu tonjolan di sebelah caudal chiasma nervi opticus..
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
b. Nervi craniales pada Aves berjumlah 12 pasang, yaitu :

N. Olfactorius, menuju ke alat-alat pembau, bersifat sensoris.

N. Opticus, menuju ke alat penglihatan. Kedua nervi optici mengadakan
persilangan yang disebut: chiasma nervi optici.

N. Oculomotorius, menuju ke otot-otot mata (otot yang menggerakkan bola
mata).

N. Trochlearis, menuju ke otot-otot mata.

N. Trigeminus, menuju ke kulit sekitar lubang hidung dan musoca dalam
cavum nasi.

N. Abduscens, menuju ke otot-otot mata.

N. Facialis, menuju ke otot-otot muka dan lidah.

N. Vestibulo-cochlearis, menuju ke alat pendengaran dan keseimbangan.

N. Glossopharyngeus, menuju ke lidah bagian belakang.

N. Vagus, menuju ke alat-alat dalam.

N. Accessorius, manuju ke otot-otot tengkuk.

N. Hypoglossus, menuju ke otot-otot lidah.
Susunan skeleton/ musculare (perototan) di daerah thorax (dada), terdapat furcula,
coracoid, dan scapula, yang bersama-sama membentuk lubang, yang disebut
foramen triosseum, yang dilalui oleh m. pectorals minor. Ketiga tulang tersebut
berfungsi sebagai katrol untuk mengangkat sayap.
1.
METODE KERJA
Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 8
orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang
bertugas. Setelah praktikum selesai siswa menyerahkan laporan sementara hasil
pengamatan secara kelompok..
3.1. ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat
yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik
dll. Segera praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh.
Bahan: setiap kelompok kerja akan mendapatkan 1 ekor ayam
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
3.2. LANGKAH KERJA
1. Gallus-gallus bankiva terlebih dahulu disembelih sesuai dengan prosedur
pemotongan hewan dengan tujuan untuk memudahkan pembedahan.
2. Kemudian cabuti bulu bagian truncus dan cauda lalu amati.
3. Bedah kulit secara linea mediana pada bagian ventral hingga cloaca, ke
lateral pembedahan kulit daerah leher hingga ke rostrum.
4. Perhatikan semua organ-organ yang ada dalam Gallus-gallus bankiva.
Usus-ususnya dijulurkan agar dapat diamati serta mempermudah organ
lain untuk dilihat.
5. Bagian mulut rostrum diamati sistem tractus digestivus dan tractus
respiratorius.
6. Pelajari dan amati sistem dan susunan skeleton/ musculare (perototan) di
daerah thorax (dada).
Dimana letak m. pectorales major dan m.
pectorales minor, apa fungsinya, dimana origo dan insertionya.
EVALUASI
1. Sebutkan karakteristik dari Gallus-gallus bankiva ?
2. Bagaimana sistem pencernaan pada ayam?
3. Sebutkan bulu-bulu pada truncus menurut letaknya yang terdapat pada
Gallus - gallus bankiva ?
4 Sebutkan keistimewaan yang terdapat pada saluran pencernaan yang
membedakan ayam dengan hewan yang lainnya ?
5. Sebutkan perbedaan sistem urogenitalia pada ayam jantan dan betina?
Selamat Bekerja !!!
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
DOMBA
( Ovis aries )
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat:
a. Menyebutkan karakteristik Ovis aries
b. Menunjukkan apparatus digestorius Ovis aries
c. Menunjukkan apparatus respiratorius Ovis aries
d. Menunjukkan sistem sirkulasi Ovis aries
e. Menunjukkan sistem neuromuskular Ovis aries
f.
Menunjukkan apparatus urogenitalis Ovis aries
II. LANDASAN TEORITIS
Mamalia memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Tubuh biasanya ditutupi oleh rambut dan memiliki berbagai kelenjar (seperti
sebaceous, keringat dan mammary atau susu)
2.
Jantung terdiri dari 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel)
3.
Saluran respirasi berlangsung berdasarkan saluran pernapasan
4.
Terdapat kandung kemih sebagai saluran ekskresi
5.
Terdapat 12 pasang syaraf cranial dan bagian otak lebih berkembang, bagian
cerebrum dan cerebellum lebih besar
6.
Suhu tubuh bersifat homoithermal
7.
Alat reproduksi jantan memiliki organ copulatory (penis), alat reproduksi betina
berupa ovarium. Fertilisasi berlangsung secara internal.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
A. TAKSONOMI
B.
Phylum
: Chordata
Sub Phylum
: Vertebrata
Classis
: Mamalia
Ordo
: Ungulata
Familia
: Pecora
Genus
: Ovis
Species
: Ovis aries
INSPEKSI
Caput (kepala), terdiri dari :
1.
Tanduk (cornue), terdiri dari satu pasang, dimana waktu muda disebelah luar
diseliputi oleh bulu halus seperti beludru, dimana makin besar lapisan kulit
mengelupas. Bentuknya melengkung, terbuat dari keratin berupa protein serat yang
dihasilkan oleh sel epidermis.
2.
Nares anteriores (lubang hidung), berjumlah sepasang terletak pada bagian atas
mulut.
3.
Gigi (dentes), berjumlah 32 buah. Terdiri atas incicivus 8 buah, caninus tidak ada,
premolar 12 buah dan molare 12 buah.
4.
3
3
0
0
0
0
3
3
M
P
C
I
I
C
P
M
3
3
0
4
4
0
3
3
Domba memiliki
Vertebrae cervicales (7 buah) di daerah leher, vertebrae
thoracales 13 buah daerah dorsal (dada), vertebrae lumbales 6 – 7 buah di daerah
atas pinggang, vertebrae sakrales
4 – 6 buah dan vertebrae kaudales atau
koksigealis 12 – 16 buah tergantung bangsa domba. Vertebrae cervicales yang
pertama disebut atlas. Vertebrae cervicales yang kedua disebut axis. Vertebrae
cervicales lainnya bentuknya sama. Vertebrae thoracales ditandai oleh prosessus
spinosus ( tonjolan di bagian tengah vertebrae ) yang sangat berkembang.
Fovea kostalis (Faset artikularis) pada korpus vertebrae thoracales merupakan
kapitas untuk tempat persendian ujung kranial kosta. Vertebrae lumbales
mempunyai prosessus transversus yang besar, pipih, menonjol ke lateral.
Vertebrae sakrales menjadi satu membentuk bangunan seperti pasak dan dikenal
sebagai sakrum.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
5.
Organon visus (mata), berupa bola, disebut bola mata. Berada dalam cekungan
tengkorak, disebut orbit.
6.
Organon auditus (telinga), ukurannya sesuai dengan species.
Trunchus
Seluruh bagian tubuh domba dipenuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai
penghangat tubuh. Untuk mengetahui kurus atau gemuk, dapat dilakukan judging
dengan meraba bagian punggung, karena pada bagian ini terdapat dua otot yang
terkenal yaitu loin (musculus longissimus dorsi) dan sirloin (musculus latissimus dorsi).
Extremitas atau ekstremitas
Extremitas atau alat gerak terdiri atas 2 bagian yaitu bagian depan (extremitas
anterior) dan bagian belakang (extremitas posterior).
Extremitas anterior disusun antara lain oleh os (tulang) sebagai berikut:

os. Scapula

os. Humerus

os. Radius dan Ulna

os. Carpal

os. Metacarpal

os. Phalanges

os. Digiti
Extremitas posterior terdiri atas

os. Femur

os. Tibia dan fibula

os. Tarsal

os. Meta tarsal

os. Phalanges

os. Digiti.
Scapula (tulang belikat) pada semua hewan agak pipih dan merupakan tulang
triangularis. Permukaan ventral skapula mempunyai peninggian yang disebut spina,
memanjang dari bagian ventral ke bagian dorsal. Permukaan kostalis scapula
merupakan tempat perlekatan beberapa otot yang menghubungkan ekstremitas dengan
tubuh.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Humerus (tulang lengan atas) merupakan tulang panjang yang mempunyai
struktur halus yang bervariasi. Tulang tersebut mempunyai bagian utama dan
dilengkapi dengan dua ekstremitas. Ujung proksimal (ujung atas) bersendi dengan sisi
ventral skapula membentuk persendian bahu.
Tulang yang besar pada lengan bawah disebut radius sedangkan yang kecil
disebut ulna. Radius merupakan tulang panjang yang terletak disisi medial lengan
bawah, yang dapat langsung diraba dibawah kulit. Ulna mempunyai tingkat
perkembangan yang bervariasi tergantung pada spesies hewan. Sapi, kambing, dan
domba masing-masing mempunyai ulna yang sempurna, tetapi gerakannya terbatas
atau antara ulna dan radius tidak dapat digerakkan.
Pada semua mamalia carpus merupakan daerah yang kompleks yang terdiri
dari dua deret tulang-tulang kecil. Sebagai tambahan tulang carpal dilengkapi dengan
sebuah tonjolan kearah belakang, berasal dari sisi lateral karpus.
Pada sapi dan domba, metacarpus merupakan hasil fusi tulang-tulang
metacarpus yang ketiga dan keempat. Suatu alur vertikal pada metacarpus
menunjukkan garis fusi kedua tulang tersebut.
Pada sapi, kambing dan domba, pada prinsipnya mempunyai dua jari atau kuku,
yaitu jari ketiga dan keempat. Jari kedua dan kelima hanya merupakan bangunan
seperti cakar yang terletak disebelah belakang tumit.
Femur (tulang paha) berpangkal pada persendian pinggul dan memanjang
sampai stifle. Bila dilihat pada penampang melintang dengan potongan yang membulat,
femur merupakan tulang yang bulat.
Tibia dan Fibula setara dengan radius dan ulna pada ekstremitas anterior.
Tarsus disusun oleh tulang-tulang kecil seperti halnya carpus pada ekstremitas
anterior.
Metatarsus dan digiti pada ekstremitas posterior sama dengan metacarpus
dan digiti pada ekstremitas anterior.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
C.
SITUS VISCERUM
 Lidah (lingua), ujungnya meruncing. Mempunyai bentuk lebih sempit di
pertengahan badan, akar dan apeks (ujung) sama lebarnya. Pigmentasi
bervariasi, mempunyai sifat khusus yaitu penonjolan pada bagian caudal dari
dorsum. Lidah mempunyai fungsi dalam membantu proses pengunyahan.
 Perut (abdomen), mempunyai kapasitas 11,3 liter. Mempunyai bentuk kompleks
dengan empat bagian, kapasitas rumen 78%, retikulum 6,5%, omasum 3%,
abomasum 13,5%.
 Rumen adalah lambung yang berukuran besar sebagai tempat menyimpan
makanan. Makanan yang tersimpan di rumen diolah beberapa bakteri fermentasi
(bakteri rumen). Hasil fermentasinya berupa asam lemak terbang (VFA).
 Intestinum tenue, panjang berukuran 18 sampai 35 m dengan diameter 2,5 cm.
Duodenum 0,6 sampai 0,9 m. Terdiri dari duodenum, jejenum, illeum.
 Usus besar, berukuran kurang lebih 4,5 m dengan diameter rata-rata 5cm.
 Caecum (sekum), mempunyai kapasitas 1 liter berukuran panjang 25 cm dengan
diameter 5 cm
 Hati (hepar), mempunyai berat kira-kira 700 gr, sekitar 1,5% berat badan yang
berbentuk persegi. Posterior dari cor, warna coklat. Kantung empedu (vesica
felea) tubular dan sempit, panjangnya 10 cm.
 Jantung (cor), suatu struktur muscular berongga yang bentuknya menyerupai
kerucut dasarnya mengarah dorsal atau keraniodorsal dan melekat pada
struktur-struktur torasik lainnya dengan perantaraan arteri-arteri besar, vena dan
kantung verikardial. Sebagian dari jantung dilingkupi oleh suatu kantung serosa
yang disebut pericardium.
 Pulmonum (paru-paru), berwarna merah muda, di kiri dan kanan cor.
 Ginjal (ren) pada domba merupakan organ mesoderm
 Lien (limpa), berbentuk bulat, warna merah kecoklatan.
 Rektum, bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke anus.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
D. TRACTUS DIGESTIVUS
1.
Canalis digestivus yang secara berurutan terdiri atas:
 Esophagus
 Rumen ( perut handuk )
 Retikulum ( perut jala )
 Omasum ( perut kitab )
 Abomasum ( perut kelenjar )
 Duodenum
 Jejenum
 Illeum
 Caecum
 Colon
 Rectum
 Anus
Tahap Ruminasi
 Mastikasi ( mengunyah makanan )
 Deglutisi ( menelan makanan )
 Regurgitasi ( pengeluaran Digesta dari rumen ke mulut )
 Remastikasi ( pengunyahan kembali )
 Redeglutisi ( penelanan kembali )
2. Glandula digestoria : antara lain
 Glandula saliva
 Pankreas (glandula tubulo-alveolar)
 Hepar (digolongkan sebagai glandula tubular)
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
E. TRACTUS RESPIRATORIUS
Terdiri atas berturut-turut:
 Nares anterior (lubang hidung luar)
 Nares posterior (lubang pada palatum)
 Glotis ( klep )
 Pharinx
 Larynx
 Trachea
 Glandula thyrodea (kelenjar gondok)
 Bronchus, Bronchiolus, Alveolus
 Pulmonum
F. TRACTUS UROGENITALIA
Terdiri dari :
a.
Organa Uropoetica
b.
Organa Genitalia
a. Organa uropoetica,
Terdiri dari :
 Ren (ginjal) : terdiri dari mesonephros, terdapat sepasang, warna coklat, dorsal
dari coelom dan petroperitonial (dibelakang/diluar peritoneum)
 Ureter (saluran kencing) : hasil-hasil pengeluaran dari ren, yaitu urine, melalui
saluran ini
 Vesica urinaria (kandung kemih) : menempel pada cloaca.
 Urethra
b. Organa genitalia
Organa genitalia masculine
Terdiri dari : Dua testes yang dibungkus oleh skrotum, organ-organ tambahan
meliputi duktus-duktus, kelenjar-kelenjar dan penis. Testis sapi dan domba terletak
disebelah krania fleksura sigmoid penis (berbentuk S). Sumbu longitudinal dari masingmasing testis hampir vertikal, sehingga skrotum memanjang arah dorsoventral.
Kelenjar-kelenjar kelamin aksesoris meliputi ampula, duktus deferens, kelenjar
vesikular, kelenjar prostat dan bulbo urethalis.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Organa genitalia femina
Ovari adalah organ primer reproduksi pada betina, merupakan sepasang
kelenjar.
Terdiri dari :
 Ovari kanan dan ovari kiri.
 Tuba uterina yang disebut juga Tuba falopii adalah saluran yang berpasangan
dan berkonpolusi dan juga merupakan tempat terjadinya fertilisasi ova oleh
spermatozoa.
 Uterus yang terdiri dari corpus, cervix, dan cornua.
 Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak didalam pelvis diantara
uterus dan vulva. Vulva merupakan bagian eksternal dari genitalia feminina.
Kelenjar Mamae Domba dan Kambing
Ambing domba dan kambing berbeda dengan ambing sapi, yaitu pada masingmasing setengah bagian ambing hanya mempunyai satu puting susu, satu streak canal,
satu sisterna puting dan satu sisterna kelenjar. Setengah ambing domba menyerupai
satu kuarter ambing sapi. Puting ditutupi rambut halus dan jarang. Masing-masing
setengah bagian ambing domba menempati bagian-bagian dan kranial terhadap sinus
inguinal pada sisi yang sama. Puting tambahan pada domba betina tidak tampak
mempunyai jaringan kelenjar yang terpisah seperti yang sering ditemukan pada sapi.
Meskipun telah diusahakan untuk menambah puting domba melalui cara-cara seleksi,
tapi penambahan puting hanya berpengaruh kecil pada produksi susu.
IV.
METODE KERJA
Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 6 –
7 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas.
Setelah praktikum selesai praktikan menyerahkan laporan
sementara hasil
pengamatan secara kelompok.
3.2.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang
harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Setelah
praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Bahan: 1 ekor domba jantan dan betina
3.2.
LANGKAH KERJA
o Amati organ-organ bagian dalam pada domba
o Pelajari semua sistem termasuk rangka dan perototan. Buat laporan dalam buku
lembar kerja.
EVALUASI
1.
Domba termasuk ke dalam Familia . . .
2.
Organ yang bentuknya melengkung, terbuat dari keratin berupa protein serat yang
dihasilkan oleh sel epidermis pada domba disebut . . .
3.
Dua otot yang terkenal pada domba adalah . . .
4.
Tulang femur dan tulang tarsal pada domba, termasuk ekstremitas. . .
5.
Perut pada domba terbagi menjadi 4 bagian. Sebutkan !
6.
Ada berapa organa uropoetica (saluran urine), Sebutkan !
Selamat Bekerja !!!
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Glossary
A
Abiotik, Faktor-faktor lingkungan, seperti faktor iklim dan faktor edafik, yang secara
langsung atau tidak langsung disebabkan adanya organisme lain.
Active transport (transport aktif), pengangkutan suatu substansi yang melintasi
membran sel dengan menggunakan energi
Adaptasi, penyesuaian suatu organisme akibat keadaan lingkungan tertentu, sehingga
memungkinkan organisme tersebut lebih tanggap terhadap lingkungannya.
Aerobik, Memerlukan oksigen bebas baik dalam bentuk gas atau oksigen terlarut.
Afferent, menuju ke dalam arah titik pusat, misal serabut saraf (sensori) menghantar
impuls menuju saraf pusat, merupakan lawan dari efferent.
Agnatha, tidak memiliki rahang
Air sacs (kantung udara), Pembuluh napas (bronchi) yang diperluas dalam perut dan
toraks burung.
Alveolus, kantong kecil berisi udara, berkelompok sebagai kantung alveolus untuk
membentuk titik akhir bronkioli dalam paru-paru vertebrata.
Anaerobik, kemampuan hidup tanpa memerlukan oksigen bebas (dalam bentuk gas
atau terlarut)
Anabolism, sintesis enzimatik molekul yang lebih kompleks dari yang lebih sederhana
Anura, tidak berekor (katak dan kodok)
Arthropoda,
filum terbesar dalam dunia hewan baik dalam jumlah takson dan
biomassa.
Asexual,
reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, produksi gamet, fertilisasi,
perpindahan materi genetik antar individu dan partenogenesis.
Asimilasi, penyerapan bahan-bahan sederhana oleh organisme dan perubahannya
menjadi molekul-molekul kompleks yang menjadi konstituennya (bahan pokok)
Axis, sumbu embrio pada hewan, pada umumnya ada tiga: anteroposterior,
dorsoventral, dsan mediolateral.
B
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Barbs, Ramus, cabang dalam sisi barisan di setiap sisi rakis suatu kontur bulu yang
menyusun bagian pena dan menanggalkan barbul
Barbuks, barbul, Filamen sangat kecil yang terletak dalam dua baris, satu proksimal
(dekat) dan satu lagi distal (jauh) dari setiap ramus suatu kontur bulu.
Bilk, empedu,
cairan yang dihasilkan sel-sel hati vertebrata (hepatosit), yang
mengandung produk sekresi dan ekskresi, dan melalui saluran empedu menuju
duodenum
Bursa fabricius,
organ limfoid serupa timus yang terdapat pada burung, yang
berkembang di bagian dorsal dari kloaka.
C
Carpus,
daerah anggota depan vertebrata yang mengandung tulang karpus. Pada
manusia kira-kira pada pergelangan.
Caruntok (karankula), tonjolan kecil pada biji beberapa tumbuhan berbunga, misalnya
kastor; mengaburkan mikrofil.
Centrum,
bagian besar dari tulang punggung vertebrata, terletak ventral terhadap
jaringan saraf tulang punggung.
Cervix, leher silindris pada uterus mamalia, menuju ke dalam vagina.
Chlorophyl, pigmen hijau yang terdapat pada semua alga dan tumbuhan hijau tingkat
tinggi, kecuali beberapa saprotof dan parasit. Berperan dalam penangkapan
cahaya pada fotosintesis.
Chloroplast, plastid yang mengandung klorofil; organel yang didalamnya berlangsung
pada fase gelap dan fase terang dari fotosintesis.
Choanae, lubang hidung dalam.
Chordata,
filum hewan yang mencakup anak filum avertebrata urochordata,
cephalochordata, dan vertebrata.
Clavicle (klavikula), tulang membran di sisi ventral dari gelang dada pada kebanyakan
vertebrata.
Cuticula (kutikula),
lapisan superfisial non-selular, menutupi dan disekresi oleh
epidermis sebagian besar tumbuhan dan avertebrata.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Cutin (kutin), substansi berlemak yang disimpan dalam dinding sel banyak tumbuhan,
khususnya dipermukaan luar sel-sel epidermis, dan membentuk lapisan yang
dinamakan kutikula.
Cytosol (sitosol),
matriks ccairan dan semi-cairan pada sitoplasma, termasuk
sitoskeleton dan didalamnya tersuspensi organel-organel.
D
Difusi,
kecenderungan partikel-partikel (khususnya atom, molekul) gas, cairan, dan
larutan untuk menyebar secara acak dan mengisi ruangan yang tersedia.
Differensiasi,
proses yang menjadikan sel atau klon sel menerima fungsi-fungsi
biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tak ada.
Dorsal, bagian atas
Ductus, saluran
E
Ectoderm, lapisan nutfah paling luar pada embrio metazoa yang terutama berkembang
menjadi jaringan epidermis dan jaringan saraf.
Exocrine gland (kelenjar eksokrin),
kelenjar hewan yang asalnya dari ephitelium
yang disekresi, secara langsung ke permukaan ephitelium, tetapi paling sering
melalui duktus.
I
Infundibulum, akhir anterior dari cerobong bersilia pada indung telur vertebrata.
Invertebrata, Avertebrata, istilah untuk semua organisme yang bukan anggota
vertebrata
Iritabilitas, Kepekaan organisme terhadap perubahan dalam internal dan/atau
eksternal; merupakan salahsatu ciri kemampuan organisme hidup.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
L
Lumen, 1. rongga dalam suatu tabung (pembuluh darah, usus) atau dalam kantung.
2. rongga dalam dinding sel atau sel tumbuhan yang telah kehilangan
protoplasmanya.
M
Medula, bagian tengah dari suatu organ hewan yang bagian luarnya disebut korteks.
Meristem,
bagian tanaman tempat terdapat pembelahan mitosis secara aktif yang
merupakan asal dari jaringan permanen.
Morphogenesis, terjadinya bentuk serta struktur selama perkembangan organisme.
N
Nares, lubang hidung eksternal pada vertebrata.
Nephron, unit terkecil dari ginjal
Neuron, unit terkecil sistem syaraf
O
Operculum, tutup insang.
Organel, bagian struktural dan fungsional sel, yang terpisah dari sitosol.
P
Pancreas,
kelenjar majemuk vertebrata, dalam mesentrium dekat duodenum;
berfungsi endokrin dan eksokrin.
Phloem, jaringan penyalur makanan utama pada tumbuhan berpembuluh.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Photosynthesis, pembentukan molekul organik tergantung pada cahaya dari molekul
anorganik yang berlangsung dalam kloroplast dan sel alga hijau-biru dan
beberapa bakteri, dan adanya satu atau lebih jenis pigmen penangkap cahaya.
Pneumathocyt (pneumatosit),
bagian berongga dari tangkai beberapa alga coklat
yang mengandung gas dan membantu mengapung alga.
Pollen (serbuk sari), mikrospora tumbuhan berbiji yang mengandung mikrogametofit
masak atau belum masak.
Proboscis (belalai), saran makan pengisap beberapa lalat diptera dan sebagian besar
Lepidoptera.
Protista, istilah untuk menyatakan salah satu kingdom yang mencakup eukariot yang
mempunyai organisasi yang relatif sederhana.
Pylorus,
pertemuan lambung dan duodenum vertebrata, mempunyai otot sfingter
dalam lipatan membran mukosa yang menutup tempat pertemuan itu sementara
makanan di cerna dalam lambung.
R
Ren, ginjal.
Ruminansia, hewan pemamah biak
Rumen, retikulum, salah satu bagian lambung ternak ruminansia
Rhyzopoda, salah satu kelas protozoa
S
Scolex,
bagian dari cacing pita yang diletakkan oleh penghisap dan pengait pada
dinding saluran pencernaan inang, kadang-kadang di sebut kepala.
Secondary growth (pertumbuhan sekunder), pada tumbuhan, pertumbuhan yang
berasal dari meristem sekunder atau meristem lateral, kambium pembuluh atau
kambium gabus.
Secondary
meristem
(meristem
sekunder),
Bagian
yang
melangsungkan
pembelahan sel aktif dan terbentuk jaringan permanen; seperti kambium gabus
(felogen).
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Sternum, tulang dada.
Stolon, batang yang tumbuh horizontal di atas tanah dan berakar pada buku.
Stoma (jamak : stomata),
pori pada epidermis tumbuhan, tempat pertukaran gas.
Masing-masing dikelilingi sel penjaga.
T
Tetrapoda. Vertebrata berkaki empat. Mencakup amfibia, reptilia, burung dan mamalia
Tissue (jaringan),
kumpulan sel organisme multi sel dengan asal usul atau jalur
embriologi yang sama dan struktur serta fungsi yang mirip.
Toksin. Setiap zat beracun yang dihasilkan oleh organisme; biasanya membahayakan
bagi pesaing/predator.
V
Varietas. Kategori taksonomi di bawah anak jenis. Seringkali digunakan untuk setiap
variasi dalam satu jenis
Vena, berkas pembuluh yang merupakan bagian dari jaringan penyalur dan penopang
daun/organ berukuran lebar lainnya.
Velamen,
epidermis berganda yang menutupi akar aerial tumbuhan tertentu
(umpamanya; anggrek epifit), yang terdiri atas lapisan sel mati.
Ventral,
pada umumnya merupakan permukaan yang menumpu atau menghadap
subtrum. Pada chordata, merupakan permukaan tubuh yang paling jauh dari
sumsum tulang belakang.
Ventrikel,
1. kamar jantung vertebrata; tunggal atau berpasangan. Berdinding lebih tebal
daripada atrium.
2. kamar jantung moluska yang memompa darah ke jaringan
3. salah satu rongga dalam otak vertebrata yang berisi cairan cerebrospinal
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Venula,
pembuluh darah kecil pada vertebrata, merupakan struktur peralihan dan
letaknya antara kapiler dan vena.
Vertebrata, nama lainnya kraniata. Anak filum utama dari Chordata adalah makhluk
hidup yang bertulang belakang.
Vessel (trachea), pembuluh (trakea), ialah unsur tidak hidup dari xilem yang terdiri
atas rangkaian sel mirip tabung dan tersusun ujung dengan ujung, menjulur
sejajar dengan sumbu panjang organ yang mengandung jaringan tersebut.
Vestibular apparatus, alat vestibulum, ialah bagian kompleks membran labirin yang
merupakan bagian telinga dalam sebagian besar vertebrata.
Virus, salah satu dari kelompok agen penginfeksi berukuran kecil (panjang dan/atau
lebar 20 – 300 nm), tidak mampu berkembang biak. Kecuali dalam sel hidup
inangnya.
Viscera, Viscera, ialah organ-organ besar yang terdapat dalam rongga selom hewan
(misalnya; dalam rongga toraks dan abdomen manusia).
Vivipara, reproduksi pada hewan yang embrionya berkembang dalam induk betina dan
mendapatkan makanan melalui hubungan dengan jaringan induknya.
W
Water vascular system (sistem pembuluh air),
sistem saluran berisi air yang
membentuk komponen tabung berongga (selom) pada echinodermata.
Weeds, gulma,
tumbuhan yang tumbuh ditempat-tempat yang tidak diinginkan;
bersaing untuk mendapatkan ruang, cahaya, air dan makanan dengan
tumbuhan pangan.
X
Xanthophyll, santofil, pugmen karotinoid, masing-masing merupakan derivat karoten
yang teroksidasi.
Xanthophyta, santopita,
Divisi algae eukariotik yang sebagian besar hidup di air
tawar; alga kuning-hijau.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Xylem, xilem. Kayu. Jaringan pembuluh campuran, menyalurkan air dan garam mineral
yang diambil akar ke seluruh tumbuhan yang ditopangnya secara mekanis.
Y
Yeast, ragi. Jamur bersel satu yang tersebar luas, sebagian besar masuk dalam
Ascomycotina, yang secara khas berkembang biak dengan proses pertunasan.
Yolk, kuning telur. Simpanan bahan makanan, terutama protein dan lemak, dalam
telur sebagian besar hewan.
Yolk sac, kantung kuning telur. Membran ekstra embrionik vertebrata, jelas pada
elasmobranki, teleostei, reptil, dan burung. Mengandung kuning telur dan
menggantung pada permukaan ventral embrio.
Z
Zona pellucida, membran glikoprotein yang terdapat di sekitar ovum mamalia, hilang
sebelum implantasi. Disekresi oleh sel-sel folikel graaf.
Zoochlorella, alga hijau simbiotik, dimasukkan dalam chlorophyta (contoh ; chlorella,
Oocystis); keduanya hidup di air tawar dan laut.
Zoology, cabang biologi yang khusus berkaitan dengan hewan. Akan tetapi terdapat
banyak tumpang tindih yang besar dengan botani.
Zooplankton, hewan plankton
Zoosporangium, sporangium yang menghasilkan zoospora; terdapat pada jamur dan
alga tertentu.
Zoospora, spora telanjang yang dihasilkan dalam sporangium (zoosporangium); motil,
mempunyai satu, dua atau banyak flagelum; terdapat pada jamur dan alga
tertentu.
Zooxanthellae,
alga dengan variasi warna dari keemasan, kekuningan, kecoklatan
sampai kemerah-merahan, hidup bersimbiosis dengan berbagai hewan air.
Zygospore, spora istirahat berdinding tebal hasil konjugasi pada zygomycotina dan
beberapa alga hijau.
Zygote, produk penyatuan gamet, biasanya diploid.
Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011
http://biofapet.wordpress.com
Download