MODUL PRAKTIKUM I O L O G I FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG, 2011 Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com P r a k a t a Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh... Biologi merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dipelajari secara serius. Dalam banyak hal, pemahaman ilmu ini secara baik dan mendalam akan mempermudah pemahaman ilmu-llmu lainnya. Modul Penuntun Praktikum Biologi ini merupakan buku pegangan praktikum bagi mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah Biologi di lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Tujuan utamanya adalah membantu mahasiswa/i dalam pemahaman biologi sebelum dan saat praktikum berlangsung yang berbasis kurikulum Student Centered Learning. Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kemudahan untuk memperoleh informasi bukanlah hal yang lazim lagi termasuk melalui perpustakaan maupun internet. Modul ini hanyalah salah satu bahan penuntun yang sifatnya sangat umum dan superfisial, oleh karenanya para praktikan dianjurkan mencari informasi ilmiah dari sumber-sumber bacaan biologi lainnya. Masa depan hanya diperuntukan bagi mereka yang berani bermimpi !!! Menuju mimpi itu menjadi pembuktian ikhtiar yang maksimal. Bahkan kadangkala walaupun kita sudah bekerja keras, hasilnya tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jangan Menyerah !!! Tidak ada kesia-siaan dalam berusaha. Rumusnya adalah berani memulai dengan baik = hasil yang baik. Sesungguhnya “menunda itu = tidak melaksanakan” ! Jangan buat waktumu terpakai untuk menyesali kelalaianmu! Terimakasih kepada Tim Dosen Biologi dan teman-teman asisten (Adi, Anne, Shinta, Inggit, Gina, Gita, Dewi, Shena, Akbar, Novia, Ken, Ambar, Sandha, dan Lydia), yang telah bahu membahu menyusun modul penuntun praktikum ini. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 Kadangkala kita http://biofapet.wordpress.com melupakan dengan siapa kita bekerja namun kalau kita berpikir untuk siapa kita melakukan sesuatu maka langkah kita akan jauh lebih ringan. Kritik dan saran selalu mengiringi kesuksesan demi perubahan ke depan yang lebih baik, baik dan baik lagi. Amiin. -Salam HangatWassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh... Jatinangor, Agustus 2011 Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com ANATOMI DAN HISTOLOGI HEWAN DAN TUMBUHAN I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah meyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat : 1. Mengetahui beberapa sel hewan dan tumbuhan 2. Mengetahui histologi beberapa organ hewan (hepar, usus, lien, otot, dll) 3. Mengetahui histologi beberapa jenis tumbuhan II. LANDASAN TEORITIS A. SEL Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi, sedangkan ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Sel merupakan satuan unit terkecil dari kehidupan. Terdapat dua tipe dasar sel berdasarkan tingkatan organisasi bagian dalam dari sel, dari sudut pandang struktural dan fungsional yaitu tipe pertama sel prokariotik (pro, sebelum: karyon : nukleus) yang terdapat pada bakteri dan ganggang biru. (panjangnya 1-5 milimikron), materi hereditasnya yaitu DNA yang tersebar dalam sel dan tidak tertutup oleh lapisan membran. Sel ini tidak memiliki histon (protein dasar spesifik) terikat pada DNA dan umumnya tidak memiliki organel bermembran. Tipe kedua yaitu sel eukariotik (eu:baik), yang merupakan karakteristik semua organisme, kecuali bakteri dan ganggang biru. Ukuran selnya lebih besar, dengan inti jelas yang diliputi oleh selaput inti pada tumbuhan, DNA terdapat di dalam kromososm yang terdapat pada nukleus. Selain nucleus dalam kloroplas terdapat berbagai macam plastida. Kloroplas mengandung klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis. Berbeda dengan kebanyakan sel hewan, pada protoplast sel tumbuhan terdapat bagian yang berisi cairan yaitu vakuola, dan cairan di dalamnya disebut cairan vakuola. Tonoplast adalah bagian sitoplasma yang membatasi cairan vakuola. Aktivitas sel dapat Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com menghasilkan cadangan makanan dan bahan sisa yang dinamakan zat ergastik. Contoh zat ergastik adalah zat lemak, butir protein, tannin dan berbagai macam kristal. Susunan, Bentuk, dan Ukuran Sel Susunan sel yang teratur dihasilkan oleh pembelahan sel yang teratur pula yaitu dalam bidang pembelahan yang sama. Sekelompok sel dapat tersusun secara kompak atau dapat juga secara renggang (terdapat ruang antar sel). Ruang antar sel dibentuk oleh cara pemisahan dinding sel yang bersangkutan atau skizogen, tetapi dapat pula dengan larutnya beberapa sel yang asalnya menempati ruang antar sel itu yang dinamakan lisigen. Ukuran sel bervariasi. Sel parenkim memiliki diameter sepanjang 0.01 mm. Serat kayu dan serat floem Angiospermae sepanjang 1-3 mm, Gymnospermae sepanjang 2-8 mm. Serat yang amat panjang yaitu 20-250 mm terdapat pada Urticaceae dan monokotil tertentu. Perkembangan Sel Semua sel dibentuk oleh sel sebelumnya dengan caa pembelahan sel. Pada pembelahan tersebut dinding sel tidak langsung terlibat. Sel anak akan tumbuh sehingga mencapai ukuran sel induk. Pada tumbuhan terdapat tiga macam cara tumbuh sel sebagai berikut: 1. Pertumbhan meluncur Adalah peristiwa sewaktu proses tumbuh, yang terjadi peluncuaran dinding sel melalui dinding sel yang berhimpitan, sehingga terjadi daerah-daerah kontak baru pada sel tersebut dengan selsel di dekatnya, yang tadinya tidak berhubungan sama sekali. Contoh yaitu pembentukan pemula kambium, ketika keliling lingkaran kambium pembuluh bertambah. 2. Pertumbuhan intrusif Adalah perluasan secara berbeda (diferensial) dari dinding sel. Pertumbuhan ukuran dinding terjadi secara lokal, dimana arah tonjolan bagian sel yang baru bertambah, itu terjadi di antara dua sel berdekatan atau ke dalam ruang antar sel. 3. Pertumbuhan Simplatis Adalah pertumbuhan dalam ukuran yang dialami oleh keseluruhan kelompok sel muda dengan penyesuaian dalam bentuk secara bersama. Ketiga cara tumbuh diatas terdapat pada tumbuhan. Pertumbuhan Simplatis ádalah khas bagikelompok sel pada awal pertumbuhan. Perbedaan antara pertumbuhan meluncur dan intrusif Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com menyangkut tarafnya saja. Perbedaan bergantung pada definisi tentang ujung sel. Bila hanya sebagain kecil pada ujung sel menjalani proses tumbuh dan memperoleh kontak baru dengan dinding sel lain, maka disebut tumbuh intrusive. STRUKTUR SEL TUMBUHAN Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lainnya dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya, semua sel tumbuhan mempunyai persamaan dalam beberapa hal , yang terdiri dari: 1) Dinding sel, 2) Protoplas 3) Rongga yang disebut vakuola sel. 1. Dinding sel tumbuhan Memiliki struktur yang komplek dan dapat dibedakan atas : Lamela tengah, dinding primer dan dinding sel sekunder. Semua sel mempunyai lamela tengah dan dinding primer, sedangkan dinding sekunder hanya didapatkan pada sel-sel tipe tertentu. Lamela tengah, merupakan lapisan perekat antar sel yang terdiri dari air dan zatzat pectinbersifat koloid, plastis yang memungkinkan adanya gerakan-gerakan dan penyesuaian sebelum selselitu mencapai ukuran dan bentuk dewasa. Dinding primer, adalah dinding pertama yang dibentuk pada waktu pembentukan sel baru,dibentuk hanya satu lapisan terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. Dinding sekunder, dinding ini terdiri dari lapisan-lapisan. Sel ini terdiri dari slulosa, tidak dapat lagi menambah volume dan sukar kembali ke sifat embrionik. Sel ini berfungsi sebagaimekanik (penguat). Meskipun sel dikelilingi dinding primer, namun pada tempat-tempat tertentu terdapat benang-benang halus yang disebut plasmodesmata, sehingga dapat menghubungkan antarsel dan memudahkan berlalunya nutrisi ke dalam sel. Selama pembentukan dinding primer menimbulkan lekukan-lekukan yang disebut noktah. Komponen utama dinding sel adalah selulosa, yang terdiri dari 10.000 unit glukosa yang terjalin berupa benang-benang yang disebut mikrofibril. Sedangkan unsur lainnya pada dinding sel tertentu adalah lignin, suberin dan kitin. 2. Protoplas. Secara struktural, sel dipisahkan ke dalam protoplas dan dinding sel yang menyelubunginya. Protoplas mengandung macam-macam struktur protoplasma dan benda-benda didalamnya yang tak hidup serta bersifat organik tau non organik. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 3. Sitoplasma adalah zat protoplasma yang ada diluar inti, selaput plasma merupakan lapisan pembatas sitoplasma. Selaput ini menyelubungi seluruh protoplas termasuk plasmodesmata, tempat yang mungkin terjadi hubungan dengan sel lain. 4. Nukleus Nukleus/inti bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Di dalam nucleus terdapat kromosom yang berisi materi genetic (DNA).Sitoplasma, Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir seluruh kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat organe-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks Plastida merupakan organel sitoplasma terbesar dalam tumbuhan. Bentuk dan ukurannya bervariasi, namun umumnya berbentuk pining kecil bikonvek. Variasi plastida berdasarkan pada warnanya, yaitu leukoplas (tidak berwarna). Kloroplas (hijau) dan kromoplas (merah, jingga tua atau kuning). 5. Leukoplas Terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena sel matahari, seperti sel-sel yang terdapat dalam tanah. Fungsi leukoplas adalah pusat sintesis dan penyimpanan cadangan makanan seperti pati. 6. Kloroplas, Mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang memberi warna hijau berfungsi unruk fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari matriks berprotein tidak berwarna disebut stroma terbungkus oleh dua selaput yang berpasangan disebut lamella. Pada jarak yang tidak teratur, lamella melebar membentuk gelombang pipih disebut tilakoid. Tilakoid bertumpuk-tumpuk membentuk struktur grana. Klorofil terletak dalam selaput tilakoid dan lamella antar grana. 7. Kromoplas Mengandung pigmen-pigmen lain daripada klorofil dan menentukan timbulnya warna sebagian besar warna merah, jingga dan kuning. Pigmen-pigmen ini banyak didapatkan pada mahkota bunga, atau buah yang berwarna misalnya cabai merah., 8. Mitokondria Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Organel ini paling penting karena di sinilah proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energy atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup, Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com dihasilkan dalam bentuk adenosina trifosfat. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. 9. Ribosom Adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 10. Aparatus Golgi Adalah organel yang terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane.terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi, Jadi fungsi utama Apparatus golgi ialah untuk sekresi. 11. Vakuola Merupakan rongga dalam sel yang berisi larutan yang berisi bahan organik dan anorganik, seperti cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola tidak berwarna. STRUKTUR SEL HEWAN 1. Nukleus Adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel. 2. Sitoplasma Adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. 3. Mitokondria Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. organel ini paling penting karena di sinilah proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup, dihasilkan dalam bentuk adenosina trifosfat. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 4. Ribosom Adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Retikulum Endoplasmik sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma. Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansisubstansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Terdapat duadaerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas, sekalipun tersambung, RE halus dan RE kasar.RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom. REkasar tampak kasar melalui mikroskop elektron karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE kasar. RE halus berfungsi dalam berbagai macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun. Jadi fungsi RE adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma. REkasar berfungsi Mensintesis lemak dan kolesterol Aparatus Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10hingga 20 badan Golgi. Mikrotubula adalah organel sel ,di dalam sitoplasma semua sel eukariot, Mikrotubula terdiri dari molekul-molekul bulat protein globular yang disebut tubulin. 5. Aparatus Golgi Adalah organel yang terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi, jadi fungsi utama apparatus golgi ialah untuk sekresi. 6. Sentriol Sel hewan dan beberapa mikroorganisme mengandung 2 sentriol yang terdapat dalam sitoplasma didekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas silindersebanyak 9 mikrotubula. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com B. JARINGAN Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Beberapa jaringan terdiri atas satu macam sel dan ada yang terdiri dari beberapa macam sel. Selama proses evolusi sel-sel metazoa berangsur-angsur dimodifikasi dan dikhususkan sehingga meningkatkan efisiensi fungsi. Proses pengkhususan sel ini disebut diferensiasi sel. JARINGAN HEWAN Terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya. Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos JARINGAN TUMBUHAN Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem. 1. Jaringan Meristem Jaringan Meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Protektif Sel-selnya pipih dengan permukaan atas dan bawahnya sejajar tetapi sisinya dapat tersusun tidak beraturan, sel-sel ini melindungi yang ada dibawahnya. Sel-sel pada jaringan pelindung (protektif) dijumpai pada permukaan akar, batang,dan daun. Perisikel (perikambium) Merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara xylem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus ke arah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan. 2. Jaringan Parenkim Adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan ini terletak Pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara xylem dan floem. 3. Jaringan Epidermis Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terdapat pada tubuh sebelah luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar stomata. Fungsi jaringan epidermis antara lain : 1. Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda. 2. Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar. 3. Untuk penguapan air yang berlebiha, bisa melalui evaporasi atau gutasi 4. Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 4. Jaringan kolenkim Jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel hidup yang memiliki selulosa tebal, penebalan yang utama terjadi pada sudut-sudutnya. Jaringan ini biasanya berkelompok membentuk untaian atau silinder. Jaringan ini terletak pada bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penyokong dan memperkuat organ. 5. Jaringan Sklerenkim Jaringan Sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xylem dan floem. Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber (serat) misalnya rami, dan slereida padakulit kacang atau kulit biji. Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai alat penyokong danpelindung. 6. Jaringan Xylem Terdapat pada bagian kayu tanaman, fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atastanaman. 7. Jaringan Floem Terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. III. METODE KERJA Praktikum dilakukan secara berkelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok- kelompok terdiri atas 5-6 mahasiswa setiap kelompoknya. Setiap kelompok mempersiapkan preparat, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai setiap praktikan mengumpulkan Lembar Kerja Praktikum(LK) yang telah bersisi gambar dan keterangan hasil pengamatan. 3.1. ALAT DAN BAHAN Alat: Alat-alat yang digunakan untuk kegiatan pengamatan preparat dapat dipinjam dari petugas Lab praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah seperangkat anatomi set dan mikroskop. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Bahan: Hewan: preparat otot/daging, hepar, limpa usus, tulang dan lain-lainnya. Tumbuhan: akar, batang dan daun beraneka tumbuh-tumbuhan. 3.2. Langkah Kerja a. Amati bagian-bagian dari jaringan tumbuhan dan hewan. b. Pelajari bagian-bagian tersebut. c. Gambar bagian-bagian organ yang terlihat dan komunikasikan dengan para asisten. d. Lakukan diskusi dengan Asisten dan teman satu kelompok EVALUASI 1. Jelaskan apa yang dimaksud sel prokariot dan eukariot? 2. Sebutkan perbedaan dasar antara sel hewan dan sel tumbuhan ? 3. Apa yang dimaksud dengan mitokondria? Sebutkan fungsi juga fungsinya?! 4. Apa yang dimaksud dengan Retikulum Endoplasma atau RE? 5. Apa perbedaan dari RE kasardan RE halus? Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com DIFUSI-OSMOSIS I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Mengetahui hubungan osmosis dengan tekanan turgor dan plasmolisis pada sel tumbuhan. b. Mengetahui perubahan – perubahan sel pada saat terjadinya plasmolisis dan hemolisis II. LANDASAN TEORITIS Difusi adalah perpindahan/pergerakan molekul suatu zat dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah. Pergerakan molekul air melalui membran sel merupakan proses difusi khusus yang disebut osmosis. Osmosis yaitu perpindahan molekul air dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah melalui selaput membran semipermeabel, artinya permeable untuk molekul air tetapi impermeable untuk molekul zat lain. Dengan perkataan lain air berdifusi dari larutan encer (konsentrasi air tinggi/ konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan pekat (konsentrasi air rendah/ konsentrasi zat terlarut tinggi). Jika suatu sel ditempatkan dalam larutan encer, terjadi perpindahan air ke dalam sel dan sel menjadi mengembang. Medium di sekitar sel dikatakan hipotonik terhadap sitoplasma dalam sel. Sebaliknya jika sel ditempatkan dalam larutan pekat medium di sekitar sel dikatakan hipertonik terhadap sitoplasma dalam sel, maka akan terjadi perpindahan molekul air keluar sel. Sedangkan jika konsentrasi air pada kedua sisi membran sama (antara sel dengan medium sekitarnya) dikatakan isotonik. Pada praktikum ini akan dipelajari hubungan osmosis dengan tekanan turgor dan plasmolisis pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang rigid/ kaku sehingga pada saat sel tumbuhan berada pada medium hipotonik, sel hanya akan menahan air dalam jumlah terbatas. Pertambahan volume air akan mendesak membran sel sehingga menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekan turgor, tetapi Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com sel hewan tidak memiliki dinding sel, sehingga sel dapat pecah atau mengalami lisis apabila tekanan yang mendesak membran selnya cukup tinggi. Sedangkan apabila sel tumbuhan kehilangan air karena medium disekitarnya hipertonik, maka sel akan menjadi plasmolisis. Kondisi sitoplasma kehilangan air dan menyusut volumenya sehingga dapat menyebabkan terlepas dari dinding sel, begitu pula pada sel hewan, sel akan mengalami krenasi (pengerutan). III. METODE KERJA 3.1. Alat dan Bahan 1. Beaker Glass 250 ml 2. Pisau 3. Millimeterblock 4. Silet 5. Object glass dan cover glass 6. Mikroskop 7. Pipet dan pinset 8. Timbangan 9. Jangka sorong 10. Kentang/ pepaya muda 11. Aquades 12. Larutan NaCl 0,9%, 2%, dan 10%. 13. Daun Rhoe discolor 14. Eritrosit tikus 15. Larutan HCl pekat 16. Telur puyuh 3.2. Prosedur Kerja 1. Tekanan Turgor a. Buat 2 buah potongan pepaya/ kentang dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 1 cm, dan tinggi 1 cm. b. Masukan 1 potongan pepaya/ kentang dalam beaker glass yang berisi aquades dan 1 potongan lain dalam beaker glass berisi larutan NaCl 10%, rendam selama 30 menit. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com c. Ukur kembali panjang, lebar, dan tinggi masing-masing potongan pepaya/ kentang yang telah direndam pada larutan yang berbeda dan tentukan pula berapa mm lengkungan yang terjadi dengan menggunakan milimeterblok (Gambar.1). 2. Plasmolisis a. Buat sayatan tipis epidermis bawah daun Rhoe discolor yang berwarna ungu dan letakan di atas object glass yang telah ditetesi air kemudian tutup dengan cover glass. b. Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran lebih kuat dan gambar. c. Pada object glass tersebut, tambahkan larutan NaCl 2% dengan meneteskannya pada salah satu sisi cover glass. Kelebihan cairan diisap dengan kertas saring/ tissue. d. Biarkan selama 10 menit kemudian amati dan gambar keadaan selnya. Bandingkan dengan sel sebelum diberi larutan NaCl 2%. 3. Hemolisis a. Sediakan 3 buah object glass yang masing-masing telah ditetesi dengan larutan NaCl 0,9%, aquades, dan NaCl 2%. b. Pada masing-masing object glass tersebut, tambahkan setetes eritrosit tikus lalu tutup dengan cover glass, amati di bawah mikroskop dan gambarkan selnya. 4. Osmosis melalui membran semipermeabel a. Siapkan 3 buah beaker glass yang masing-masing berisi larutan NaCl 0,9 %, aquades, NaCl 10 % dan masukkan masing-masing telur pada setiap beaker glass yang telah berisi larutan yang berbeda. b. Biarkan selama 1 jam kemudian tentukan kembali ukuran dan berat masingmasing telur yang telah direndam pada larutan yang berbeda. 5. Sediakan 3 butir telur, buatlah 100 ml campuran HCl : Aquades (60 ml : 40 ml) dan masukkan telur ke dalam larutan tersebut. Biarkan beberapa lama sampai cangkang kapurnya larut. Tentukan ukuran (diameter, panjang, dan pendek) dengan jangka sorong serta beratnya. Gambar 1. Cara Mengukur Lengkungan Jarak Lengkunga n Penyang ga Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 Milimeterblo k Potongan pepaya atau kentang http://biofapet.wordpress.com CACING TANAH (Lumbricus terrestris) CLASSIS: Oligochaeta I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: c. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris d. Menunjukkan apparatus digestorius (saluran pencernaan) Lumbricus terrestris e. Menunjukkan apparatus respiratorius (saluran pernapasan) Lumbricus terrestris f. Menunjukkan sistem sirkulasi (sistem peredaran darah) Lumbricus terrestris g. Menunjukkan sistem neuromuskular (sistem syaraf dan otot) Lumbricus terrestris II. LANDASAN TEORITIS Cacing merupakan hewan bertubuh memanjang, lunak, tidak berangka dan tidak mempunyai kaki. Ujung depan bagian tubuh cacing disebut anterior, ujung belakangnya disebut posterior, permukaan punggung disebut dorsal, dan permukaan perut disebut ventral. Cacing mempunyai persamaan yang khas, dan sering disebut vermis. Ilmu yang mempelajari tentang cacing secara umum adalah helminthology Dalam klasifikasi, cacing dibagi 3 yaitu : 1. Plathyhelminthes Struktur lebih sederhana dengan ciri khas tubuh : a. Pipih dan bilateral simetris b. Embrio trophoblastik c. Epidermis lunak d. Pencernaan belum sempurna e. Tidak terdapat rongga tubuh f. Tubuh lunak Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com g. Syaraf sepasang ganglion h. Bersifat hemaphrodit dan internal Kelas plathyhelminthes ada 3 yaitu : 1. Turbelaria (berbulu getar) 2. Trematoda (cacing isap) 3. Cestoda (cacing pita) 2. Nemathelminthes Disebut juga cacing giling, karena tubuhnya bulat panjang, tidak memiliki ruas-ruas dan tertutup kutikula. Dan cacing giling ini digolongkan Trophoblastika pseudoselomata dan tidak punya rongga tubuh. Nemathelminthes memiliki alat pencernaan sempurna, tubuh bilateral simetris, tidak punya respirasi, tubuh tertutup lapisan kutikula, system syaraf berupa cincin, generatif dan berkelamin terpisah (dioseus) dan internal, juga tidak punya system peredaran darah tetapi memiliki cairan tubuh. Nematologi adalah ilmu tentang biologi nematoda (cacing gilig). Nemathelminthes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu : 1. Nematoda 2. Nematropoda 3. Annelida Cacing ini tubuhnya menyerupai cincin. Perbedaan utama dari yang lainnya, yaitu tubuhnya bersegmen (beruas) yang disebut somit. Ciri-ciri Annelida : a. Tubuh bilateral b. trophoblastik c. Permukaan tubuh tertutupi kutikula yang lembab d. Alat tambahan berupa rambut kecil e. Alat pencernaan sempurna f. Ekskresi berupa nefridium g. Alat peredaran darah tetutup h. Belum punya alat pernapasan yang khusus Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com i. Syaraf sepasang ganglion Bersifat j. Hemaprodit (monoseus) Bagian Annelida yang melekat pada endoterm disebut lapisan splanknik, sedangkan ectoderm disebut lapisan stomatik jadi Annelida adalah organisme trophoblastik selomata. Annelida dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : 1. Oligochaeta (cacing berbulu sedikit) 2. Polychaeta (cacing berbulu banyak) 3. Hyrudinea (golongan lintah dan pacet) Karakteristik yang dimiliki diantaranya adalah : 1. Tubuh berbentuk simetris bilateral, panjang, dan terdiri dari sigmen-sigmen. 2. Tubuh ditutupi oleh kutikula di seluruh kelenjar sensoris oleh epithelium 3. Dinding tubuh dan saluran pencernaan terdiri dari susunan otot longitudinal dan sirkular, rongga tubuh berkembang dan di batasi septa. 4. Saluran digestivus lengkap 5. Sistem sirkulasi tertutup 6. Pernapasan dapat berlangsung dengan kulit 7. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang reproduksi 8. Sistem syaraf anterior dorsal berhubungan 9. Sistem reproduksi berkembang dengan membelah B. TAKSONOMI Phylum : Annelida Class : Oligochaeta Species : Lumbricus terrestris (cacing tanah) Phylum : Platyhelminthes Class : Cestoda Species : Taenia sp. (cacing pita) C. SISTEM PENCERNAAN Sistem pencernaan pada cacing meliputi : 1. Rongga mulut 2. Parynx Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 3. Oesophagus 4. Tembolok ( crop) 5. Gizzard (lambung yang menebal untuk menggiling makanan) 6. Usus (mulai segmen ke 19 sampai anus) D. SISTEM PEREDARAN DARAH Darah dipompa kebagian depan oleh pembuluh darah dorsal dan dialirkan kebagian bawah melalui sepasang aortie arch atau jantung kedalam pembuluh sub intestinue bercabang ke usus, nefridium dan dinding tubuh. E. SISTEM RESPIRASI Respirasi dilakukan melalui difusi pada permukaan kulit. F. SISTEM EKSKRESI Sistem ekskresi oleh nefridium, setiap nefridium terdiri dari : a. Nefrostom, berupa corong bersilia b. Lubang ekskresi (nefridiofor) berupa ammonia, urea, dan keratin. G. SISTEM SYARAF Sistem syaraf berupa tangga tali dengan bagian utama sepasang ganglion otak, dimana ganglion otak dihubungkan dengan batang syaraf ventral oleh syaraf yang terletak di kedua sisi faring, disebut dengan circumpharingeal connectives. H. SISTEM REPRODUKSI Pada kelas Oligochaetes umumnya bersifat hemaphrodit. Alat reproduksi jantan, yaitu: 1. Dua pasang testes kecil 2. Saluran sperma 3. Ductus efferent 4. Ductus defferens 5. Lubang jantan pada segmen ke-15 6. Seminal vesicles (sebagai tempat penyimpanan sementara sperma) Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Sedangkan alat reproduksi betina : 1. Dua ovary 2. Corong bersilia 3. Oviduct terdapat pada segmen ke-14 4. Dua pasang seminal receptaclet sebagai penerima sperma selama kopulasi disimpan sampai dibutuhkan untuk proses fertilisasi. Gambar: worm anatomy (sumber: http://urbanext.illinois.edu , http://encarta.msn.com ) III. METODE KERJA Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 4 – 5 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai siswa menyerahkan laporan sementara hasil pengamatan secara kelompok. 3.1. ALAT DAN BAHAN Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Setelah praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh. Bahan: setiap kelompok kerja akan menerima 4 ekor cacing tanah untuk diamati. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 3.2 LANGKAH KERJA Pelajari karakteristik fisik cacing dan lakukan pengamatan terhadap tingkah laku cacing tersebut, selanjutnya lakukan gambar hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja Praktikum. EVALUASI 1. Sebutkan karateristik dari cacing secara umum (minimal 5) dan sebutkan klasifikasi cacing beserta contohnya ! 2. Jelaskan sistem pencernaan cacing secara umum ! 3. Jelaskan sistem reproduksi baik jantan dan betina pada kelas Oligochaeta ! 4. Carilah informasi tentang cacing terbesar dan terpanjang di dunia, beserta sumber informasinya ! 5. Sebutkan 3 manfaat dan 3 kerugian dari cacing ! Selamat Bekerja !!! Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com SERANGGA CLASSIS : ARTHROPODA I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: 3.1. Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp 3.2. Mengetahui serangga-serangga lain yang sering terkait dengan ternak (lalat, tungau, caplak) II. LANDASAN TEORITIS Ilmu yang mempelajari serangga adalah entomologi. Entomologi secara garis besar mempunyai kaitan-kaitan dengan bidang ilmu lainnya. Contoh keterkaitan entomologi dengan imu bidang lainnya adalah pada bidang peternakan. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), memfokuskan kajian kepada serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Hewan dapat berfungsi sebagai inang alternatif bagi berbagai pathogen penyebab penyakit pada manusia dan tidak jarang serangga berperan sebagai vektornya. Insekta adalah arthropoda yang memiliki penyesuaian terhadap kehidupan di darat dengan modifikasi dalam bentuk tubuh dan fisiologinya. Misalnya kemampuan untuk membatasi jumlah air yang hilang dari tubuhnya, karena insekta memiliki kutikula yang berlapis lilin sehingga menjadikan tahan air. Karakteristik serangga secara umum, diantaranya ialah : Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 3. Secara umum tubuh serangga terbagi atas 3 ruas utama tubuh yaitu kepala (caput), thorak, dan abdomen terpisah. Pada bagian kepala terdapat mulut, antena, mata majemuk(faset) dan mata tunggal (ocelli) dengan bagian-bagiannya. Pada bagian torak, ditemukan tungkai 3 pasang (3 pasang kaki yang beruas-ruas) dan dua atau sepasang sayap. B a gia n a b d omen terdiri atas kurang lebih 11 buku dengan beberapa bagian terminal, misalnya genital dan dapat dilihat membran timpanum, spirakel, dan alat kelamin. 4. Saluran digestivus terdiri dari 3 bagian yaitu depan, belakang, dan tengah. Bagian mulut memiliki kelenjar saliva. 5. Jantung ramping dengan aorta anterior dan tidak memiliki pembuluh kapiler 6. Respirasi bercabang 7. Sistem ekskresi dengan tubulus malphigi Lebah memiliki struktur yang menyerupai belalang, namun terdapat ciri-ciri khusus yang membedakan dengan yang lain, diantaranya ialah : 1. Lebah ini memiliki bagian mulut yang berfungsi mengisap dan mengunyah 2. Lebah mengalami metamorfosis yang sempurna, mulai dari cacing, larva, pupa sampai menjadi lebah dewasa. 3. Sumber bahan makanan berasal dari pollen (tepung sari) dan nektar (cairan manis di bunga) atau ekstrafloral (cairan manis pada bagian tanaman selain bunga) 4. Hidup secara sosial dalam koloni yang permanen. Selain itu dikenal pula 3 kelompok pada lebah, yaitu ratu, pekerja, dan pejantan. A. TAKSONOMI Phyllum : Arthropoda Sub Phyllum : Mandibulata Class : Insecta Sub Class : Pterygota Ordo : Hymenoptera Sub Ordo : Clistogastra Super Family : Apoidea Family : Apidea Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Genus : Apis Species : Apis cerana, A. dorsata, A. mellifera, A. florea, dll B. KLASIFIKASI Kelompok-kelompok lebah, beserta tugas-tugasnya : Ratu, bertugas : o mengatur koloni o bertelur o hidupnya bertahun-tahun o hanya ada satu ratu dalam sarang o memiliki ukuran lebih besar (sampai 20mm) Pekerja, bertugas : o membersihkan sarang o memberi makan larva tua o memberi makan larva muda dan larva ratu o memberi makan ratu, pejantan. o menyimpan makanan di sarang o Membangun sarang o Menjaga sarang o Mencari makanan (nektar atau pollen) o Mencari propolis o Mencari air o Memiliki ukuran sekitar 12 mm dengan struktur yang disebut keranjang pollen pada setiap kaki belakang, perut ekstra untuk menyimpan dan mengangkut nektar atau madu dan empat pasang kelenjar khusus yang mengeluarkan lilin lebah pada bagian bawah perut. o Hidupnya kurang lebih 50 hari (3 minggu disarang dan 4 minggu Di lapangan. o Pejantan, bertugas : o mengawini ratu baru dan hidupnya berbulan-bulan. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com C. STRUKTUR DAN FUNGSI Tubuh lebah ditutupi oleh rambut dengan barbae yang pendek sebagai tempat sementara menempelnya butiran pollen. Rambut pada lebah tidak bercabang merupakan bagian juga dari mata dan kaki. Pada masing-masing kaki, bagian tibia dibatasi oleh semacam bulu getar untuk membersihkan sisa-sisa dari pollen. Kemudian terdapat antena comb untuk memisahkan pollen atau materi asing lain. Pollen brush berfungsi untuk mengumpulkan pollen dari bagian tubuh depan. Lebah memiliki sepasang rahang yang terletak di kedua sisi kepala yang bertindak seperti sebuah tang. Rahang yang digunakan untuk tugas-tugas sarang yang memerlukan menggenggam atau memotong, menggigit bagian bunga untuk melepaskan serbuk sari, atau mencengkeram musuh selama pertahanan sarang. Ruangan sel lebah merupakan ruang paling streril di dunia berkat dilapisi propolis sebagai anti virus, anti jamur dan anti bakteri. D. REPRODUKSI Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi. Proses perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. Pada musim nektar berkembang, ratu menghasilkan 1000 ekor/hari. Selama 2 hari seluruh larva diberi makanan royal jelly yang dihasilkan kelenjar pharyngeal dari pekerja muda. Seluruh larva pejantan dan pekerja menerima pollen sedangkan larva ratu memanfaatkan royal jelly, yang menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat E. SIKLUS HIDUP Pada dasarnya metamorfosis serangga ada 3 macam, yaitu : 1. Metamorfosis tak sempurna Telur nimfa muda nimfa Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 tua dewasa http://biofapet.wordpress.com Contoh : jangkrik . Lipas .Belalang 2. Metamorfosis sempurna Telur larva (ulat) kepompong (pupa) dewasa Contoh: kupu-kupu, lalat, dan tawon. 3. Tidak mengalami metamorfosis : telur dewasa Contoh: Lepisma (kutu buku) Tiap keluarga lebah memiliki siklus hidup yang berbeda sebagai berikut : Tingkat kehidupan Telur Larva (anakan) Pupa (kepompong) Ratu ……. 3 5* 8 Pekerja hari 3 5** 13 Pejantan ……. 3 7 14 Ket : * sebelum 5 hari diberi makanan royal jelly ** 2,5 hari diberi makan royal jelly dan 2,5 hari diberi makan roti lebah (pollen dan madu) F. JENIS SERANGGA Pada dasarnya ada serangga bersayap dan ada pula yang tidak bersayap. Pada serangga bersayap terdapat 18 jenis, adapun diantaranya yang terpenting : Sayap bersisik, contoh : Lepidoptera ( kupu-kupu dan ngengat ) Bagian mulut berbentuk pipa disesuaikan untuk menusuk dan menghisap, contoh Hemiptera dan Homoptera (kutu sejati) Sayap depan dengan pembuluh darah seperti sayap belakang, walaupun lebih besar dari kaki dan menutupi sayap belakang, contoh : Orthoptera (belalang, jangkrik, kecoa ). Sayap depan pendek, contoh : Permapthera ( cocopet ). Sayap selalu panjang, Coleopthera (kumbang) Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Bagian mulut berbentuk pipa, disesuaikan untuk menghisap, contoh : Homopthera (kutu daun, wereng, tonggerek) Serangga kecil bertubuh lunak, contoh : Psocopthera (kutu buku). Serangga lebih besar, tubuh keras, abdomen menciut kebagian pangkal. Contoh : Hymenopthera (lebah, tawon, semut) serangga kecil, tidak lebih dari 1,5 cm panjangnya, dan antenna panjang. Contoh : Isopthera (rayap) Serangga tidak bersayap, terdiri dari 36 jenis, diantaranya : Tubuh pipih dari samping ke samping, keras dan berambut, bertungkai kuat, serangga pelompat, parasit yang hidup di burung dan mamalia. Contoh : Siphonapthera (pinjal) Pipih, agak menyerupai laba-laba dengan kepala yang tepat masuk di lekukan pada thorak dengan antenna tersembunyi, cakar berkait. Contoh Dipthera (lalat kutu, kutu domba) Abdomen pada bagian pangkal menciut menjadi kerucut, kadang antena tertekuk pada siku. Contoh : Hymenopthera (semut dan tawon tak bersayap) Tungkai belakang membesar untuk melompat. Contoh : Orthopthera (nimfa belalang dan jangkrik) Ujung tungkai memiliki 4 ruas, warna pucat, tubuhnya lunak, hidupnya dalam kayu atau tanah. Contoh : Isopthera (rayap) G. HAMA DAN PENYAKIT o Hama penting : b. Ngengat lilin c. Tungau (acarin) d. Semut e. Tabuhan vespa o Penyakit penting : f. Busuk larva g. Keracunan h. Mencret Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com H. SISTEM PENCERNAAN Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu : 1. Saluran pencernaan depan (Stomodeum) Rongga mulut Faring Oesophagus Tembolok Proventrikulus 2. Saluran pencernaan tengah (Mesenteron) Saluran pencernaan bagian tengah berfungsi sebagai pencerna dan penyerap makanan. 3. Saluran pencernaan belakang (Proktodeum) Pilorus Illeum Rektum Anus I. SISTEM SARAF Pada dasarnya jaringan saraf pusat terdiri atas sebuah otak yang terletak di kepala ,subespha-geal ganglion dan tali saraf ventral yang berpangkal di otak terus ke sepanjang abdomen di bagian ventral rongga tubuh. Pada setiap segmen terjadi pengumpulan sel saraf yang kemudian dinamakan ganglion. Sistem saraf pusat ini mengawasi dan mengkoordinasikan keseuruh aktivitas tubuh serangga. J. SISTEM RESPIRASI Serangga memiliki sistem pernapasan yang bervariasi, tergantung dari habitat serangga tersebut. Serangga darat umumnya mempunyai sistem pernapasan terbuka dengan menggunakan sistem traken yang dilengkapi spirakel, sedangkan serangga semi akuatik dan serangga air memiliki sitem pernapasan tertutup. Pada pernafasan terbuka trachea bercabang dan berhubungan dengan seluruh bagian tubuh. Trachea bercabang dengan tracheoles membawa O2 dan menggerakkan CO2 dari seluruh jaringan. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com K. SISTEM EKSKRESI Sistem ekskresi pada serangga berupa tubulus malphigian yang menyaring urea dan garam dari darah. Tubulus malphigi terletak di dalam tubuh serangga pada saluran makanan di awal proktodeum. III. METODE KERJA Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 4 – 5 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai siswa menyerahkan laporan sementara hasil pengamatan secara kelompok. 3.1. ALAT DAN BAHAN Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Segera praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh. Bahan: setiap kelompok kerja akan mendapatkan beberapa ekor lebah dan diharuskan membawa beberapa ekor serangga lainnya yang berhubungan dengan bidang peternakan seperti lalat, tungau, caplak dan lain-lain, disertai dengan teori yang berhubungan dengan serangga tersebut, yang secara teknis pelaksanaannya akan diatur oleh asisten. 3.2. LANGKAH KERJA Amati anatomi dan histologi dari serangga, kemudian amati tingkah laku dan diskusikan dengan asisten dan teman sekelompok. Selanjutnya buat laporan dalam lembar kerja. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Evaluasi o Jelaskan kaitan entimologi dengan bidang peternakan ? o Sebutkan 4 jenis serangga yang dapat mengganggu produktivitas ternak ? o Sebutkan sumber pakan bagi lebah madu yang sebagian besar dihasilkan oleh tanaman, minimal 2 ! o Sebutkan 3 jenis kasta pada keluarga lebah madu, beserta tugastugasnya ! o Jelaskan terjadinya proses reproduksi pada lebah ? o Sebutkan organ pencernaan, system syaraf dan system peredaran darah pada lebah, secara lengkap beserta keterangannya ! Selamat Bekerja !!! Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com KATAK HIJAU Rana cancrivora CLASSIS : AMPHIBIA I. TUJUAN PRAKTIKUM a. b. c. d. e. f. Setelah menyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat : menyebutkan karakteristik Rana sp menunjukkan apparatus digestorius (saluran pencernaan) Rana sp menunjukkan apparatus respiratorius (saluran pernapasan) Rana sp menunjukkan sistem sirkulasi (sistem peredaran darah) Rana sp menunjukkan sistem neuromuskular (sistem syaraf dan otot) Rana sp menunjukkan apparatus urogenitalis Rana sp II. LANDASAN TEORITIS Amphibia berasal dari kata amphi (rangkap) dan bios (kehidupan) karena amphibia merupakan hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan yaitu pada awalnya di air tawar selanjutnya di darat. Fase awal (di dalam air) sebelum alat reproduksinya terbentuk atau merupakan fase larva (disebut berudu), selanjutnya setelah tumbuh columna vertebralisnya dan digiti mulailah katak hidup di darat. Namun demikian ada juga yang selamanya hidup di air atau di darat saja sehingga ada yang menamakannya dengan Batrachia (batachos, katak). Karakteristik yang dimiliki amphibi diantaranya : 1. Pada kulit terdapat kelenjar-kelenjar 2. Terdapat 2 pasang alat gerak untuk berjalan dan berenang 3. Nostril berhubungan dengan mulut yang berhubungan dengan pengeluaran air dan saluran pernapasan Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 4. Jantung terdiri dari 3 ruang yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel 5. Respirasi dilakukan dengan kulit,saluran pernapasan dan mulut. 6. Otak memiliki 10 pasang syaraf cranial 7. Temperatur tubuh bersifat poikilothermis 8. Fertilisasi dapat berlangsung secara eksternal dan internal Adapun karakteristik khusus pada katak antara lain adalah : 1. Kulit yang selalu basah dan berlendir. Lendir pada umumnya tidak berwarna dan kadang beracun. Warna kulit bervariasi baik warna maupun polanya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh ragam sel-sel pigmen seperti melanophora (hitam atau coklat), lipophora (merah atau kuning), guanophora (biru atau hijau) dan sebagainya. 2. Endoskeleton utama adalah cranium, skeleton trunci, cingulum anterior, cingulum posterior dan skeleton liberi. 3. Sistem respirasi terdiri atas sepasang paru-paru (pulmo), kulit dan permukaan dinding cavum oris. Semuanya memiliki ephitelium yang selalu basah dan kaya akan kapiler. 4. Tengkorak memiliki dua kondilus oksipitalis. Otak memiliki 10 pasang syaraf cranial, temperatur tubuh sesuai lingkungan (poikilothermal). 5. Fertilisasi eksternal dan internal. Telur terbungkus oleh lendir dan selalu diletakan di dalam air. 6. Jantung (cor) memiliki 3 ruangan yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel. 7. Alat indera katak berupa organon olfactorius (alat pembau), organon gustus (alat pengecap), organon visus dan organon auditus. Ada 3 sub kelas amphibia yaitu Stegocephala, Caudate dan Salienta. A. TAKSONOMI Phylum : Chordata Sub-phylum : Vertebrata Classis : Amphibia Sub-classis : Salienta ( Anura ) Ordo : Diplasiocoela Familia : Ranidae Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Genus : Rana Species : Rana cancrivora (katak hijau) B. INSPECTIO Tubuh dapat dibedakan menjadi 3 bagian : caput ( kepala ) truncus ( badan ) extremitas ( anggota badan ) Pelajari bagian-bagian tubuh secara sistematis dan rinci berdasarkan pembagian tersebut. Caput (kepala) : rima oris ( celah mulut ) : dibangun oleh maxilla ( rahang atas ) dan mandibula ( rahang bawah ) nares anteriorus ( nares externa ), lubang hidung luar, sepasang, menembus sampai ke cavum oris ( ruang mulut ) organon visus ( mata ) : besar, mempunyai : palpebra ( um ) superior ( kelopak mata atas ) palpebra ( um ) inferior ( kelopak mata bawah ) membrana nictitans ( selaput mata ) : lanjutan dari palpebra inferior pupil : berbentuk belah ketupat iris : berwarna keemas-emasan membrana tympani ( gendang telinga ) : posterior dari organon visus , dan besar. Pada vertebrata yang lebih tinggi derajatnya membrana ini terletak dalam lubang telinga. Truncus (badan) : Dermal ( kulit ) : selalu basah, halus dan terdapat butir – butir pigment, serta plicae dorsolateralis ( lipatan2 kulit ) yang mengandung pembuluh darah, sehingga melalui kulit dapat terjadi pertukaran gas. Daerah truncus memiliki plicae dermales dorsolaterales yaitu lipatan yang terbentuk oleh penebalan kulit, terletak sebelah posterior dari mata menjulur ke bagian belakang sepanjang punggung. Plicae Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com dermales longitudinale merupakan lipatan kulit tak teratur terdapat diantara plicae dermales dorsolaterales. Anus ( lubang pengeluaran ) : pada ujung posterior tubuh. Selain sisa makanan yang tidak tercerna dan urine juga keluar dari bagian tersebut sel kelamin (baik sel telur betina maupun jantan/spermatozoa) Extremitas atau Alat Gerak Terdiri dari : Extremitas anterior ( anggota/ kaki depan ) Extremitas posterior ( anggota/ kaki belakang ) Ad.1 : Extremitas anterior : Sepasang, masing-masing mempunyai bagian : brachium ( lengan atas ) disokong oleh os humerus antebrachium ( lengan bawah ) – tulang radio-ulna manus ( telapak ) – disokong oleh os. carpus dan metacarpus, dan pada manus ini menempel 4 buah digiti yang disokong oleh ruas2 os phalanges ( ruas2 tulang jari ). Ad.2 : Extremitas posterior : Sepasang, masing-masing mempunyai bagian : femur ( paha ) – disokong oleh os. femur crus ( kaki bawah, betis ) – disokong oleh os tibia- fibula pes ( telapak kaki ) – disokong oleh os tarsus dan metatarsus. Tarsus terdiri dari 2 tulang yang panjang yaitu os astragalus (talus) dan calcaneum, dan dibagian distalnya terdiri dari 2 atau 3 tulang rawan atau tulang2 yang kecil. Pada pes ini menempel 5 buah digiti yang disokong oleh ruas2 phalanges, dan digiti dihubungkan oleh selaput renang. Disebelah digitus terdapat tonjolan tulang kecil yaitu prehalux atau calcar. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com C. SITUS VISCERUM Alat-alat didalam rongga perut (cavum abdominalis) yang ditutupi oleh peritonium (selaput rongga perut), terdiri dari : cor : letak anterior truncus arteriosus : keluar dari ventrikel menuju anterior dan bercabang kerarah lateral menjadi arcus aorta. vena abdominalis : tepat dibagian bawah linea alba, yang menuju hepar pulmonum ( paru-paru ) : warna merah muda, sepasang, dikiri kanan cor hepar ( hati ) : posterior dari cor, warna coklat ventriculus ( lambung ) : sebelah kiri dari hepar, bentuk melengkung ke kanan duodenum : lanjutan dari ventriculus, diantara duodenum dan ventriculus terentang pancreas rectum : bangian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca anus : lubang pengeluaran lien : bulat, warna merah kecoklatan, dekat intestinum. D. PENYELIDIKAN MASING-MASING SISTEM Apparatus Digestivus (alat pencernaan makanan) Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Terdiri dari : Cavum oris ( ruang mulut ), dibentuk oleh : maxilla ( rahang atas ) dan mandibula ( rahang bawah ) Pada cavum oris ini terdapat : dentes maxillaris : gigi-gigi halus yang tersusun dipinggir maxilla sulcus marginalis : medial dari dentes maxillaris dan berjalan sejajar dengan gigi tersebut dentes vomeres ( gigi vomer ) : melekat pada tulang vomer, berbentuk V, letak dekat nares posterius nares posterius : anterior dari gigi vomer, merupakan tembusan dari nares anterius ( nares externa, lubang hidung luar ) palatum ( langit-langit ) osteum pharyngeum tubae auditivae ( Eustachii ) : lubang yang berhubungan dengan ruang telinga, dibagian lateral dekat sudut cavum oris aditus oesophagicus : lubang saluran makanan ke oesophagus aditus laryngicus ( glottis ) : celah medio-ventral yang menuju pharynx untuk pernapasan, celah ini akan menutup bila hewan sedang menelan lingua bifida : pangkalnya diujung anterior mandibula dan ujungnya mengarah kebelakang aditus sacci vocalis : lubang yang menuju kantung suara ( sacci vocalis ) terdapat sepasang, dikiri-kanan dekat osteum pharyngeum tubae auditivae, lubang ini hanya terdapat pada yang jantan. Dalam cavum oris ini makanan bercampur dengan sekresi mucus (lendir), dan tak mempunyai glandula salivary ( kelenjar ludah ). Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Traktus digestivus ( saluran pencernaan makanan ), terdiri dari : cavum oris pharynx oesophagus : terdapat kelenjar yang mengeluarkan cairan pencernaan yang bersifat basa ventriculus : dibagian kiri coelom, membesar pada bagian anteriornya (pada ujung cardiaca) dan memipih kearah posterior (pada ujung pylorus), berfungsi untuk menyimpan dan menggiling makanan yang dicampur dengan enzimenzim yang dikeluarkannya. Dindingnya mempunyai 4 lapisan : mucosa : bagian yang terdalam, banyak kelenjar-kelenjar (glandulae) submucosa muscularis serosa Dengan gerakan peristaltik dari ventriculus, makanan melalui : valvula pylorus : klep yang terbentuk dari otot daging duodenum : di medial, berbentuk lengkung, diantara ventriculus dan jejenum ileum : duodenum, jejenum dan ileum ini ketiganya disebut intestinum tenue (usus kecil, usus halus) rectum : disebut usus besar (intestinum crassum) cloaca Glandulae digestoria (kelenjar-kelenjar pencernaan makanan), terdiri dari : hepar ( hati ) : posterior dari cor, besar, terdiri dari 3 lobi : lobus dexter ( belahan kanan ) lobus sentralis ( belahan tengah ) lobus sinister ( belahan kiri ) vesica fellea ( kandung empedu ) : diantara belahan-belahan hepar, kecil, hasil sekresi hepar, yaitu empedu, disimpan dalam kandung ini. Pembuluh2 yang membawa empedu yang keluar dari hepar disebut ducti hepatici dan pembuluh empedu dari vesica fellea disebut ductus cysticus, kedua jenis pembuluh ini bersatu menjadi ductus choledochus yang menuju dan bermuara pada duodenum. Hasil sekresi tersebut untuk membantu pencernaan. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Pancreas : pembuluhnya disebut ductus pancreaticus yang bermuara pada duodenum. E. TRACTUS RESPIRATORIUS (alat-alat pernapasan) Pada waktu muda (kecebong, berudu, tadpole). Rana cancrivora bernapas dengan insang (branchium), pada waktu dewasa dengan paru-paru (pulmonum). Tractus respiratorius ini terdiri dari: nares anterius cavum oris pharynx larynx : terdapat 2 pita elastis yang disebut corda vocalis (kantung suara); apabila udara dengan cepat keluar dari pulmonum maka corda tersebut bergetar dan mengeluarkan bunyi. Bronchus : pendek Pulmonum : sepasang, dikiri-kanan cor, merupakan kantung yang tipis dan elastis serta banyak pembuluh-pembuluh darah. Selain itu katak juga bernafas dengan kulitnya. Pada kulitnya banyak terdapat pembuluh-pembuluh darah (arteria cutaneus, cabang dari arteria monalis), sehingga melalui pembuluh-pembuluh ini terjadi pertukaran gas, baik dari udara bebas maupun yang larut dalam air. F. TRACTUS UROGENITALIA (alat-alat eksresi dan kelamin) Terdiri dari : 1. Organa uropoetica 2. Organa genitalia ad.1. Organa uropoetica, terdiri dari : ren ( ginjal ) : terjadi dari mesonephros, terdapat sepasang, warna coklat, dorsal dari coelom dan retroperitonial (dibelakang/diluar peritonium) ureter (saluran kencing) : hasil-hasil pengeluaran dari ren yaitu urine, melalui saluran ini Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com vesica urinaria (kandung kencing) : menempel pada cloaca ad.2. Organa genitalia : Organa genitalia masculina (pada yang jantan), terdiri dari : testis : sepasang, letaknya berdekatan dan ventral dari ren, alat penggantungnya disebut mesorchium. Spermatozoa yang dihasilkan testis ini dialirkan melalui beberapa saluran kecil yaitu vasa efferentia, yang kemudian dibagian anterior dari ren berhubungan denga tubuli uriniferi, teruis mengalir kebawah dan bersatu dengan ureter. Ductus urospermaticus Vesicula seminalis Corpus adiposum (badan lemak) : sepasang, masing-masing terdapat pada bagian anterior testis atau ovarium (terdapat pada yang jantan dan betina), warna putih-kuning, merupakan persediaan kalori pada musim kawin (breeding season) atau pada waktu hibernation (tidur musim dingin). Organa genitalia femina (organ kelamin betina), terdiri dari : ovarium : sepasang, penghasil ova, ventral dari ren dan alat penggantungnya disebut mesovarium. Ova yang masak dilepaskan kedalam coelom, kemudian masuk kedalam: oviduct : saluran telur, sepasang, kiri-kanan dari ren, berbelit-belit dan mempunyai bagian-bagian : ostium : ujung dari oviduct, disebelah kiri dan kanan dari oesophagus infundibulum uterus : bagian oviduct yang membesar, posterior dari oviduct corpus adiposum (badan lemak) : seperti pada hewan jantan G. SISTEM OTOT DAN SKELET Rangka katak dikelompokkan dalam skelet axialis dan skeletum appendicularis. Skelet axialis terdiri atas: 1. Cranium (tengkorak) 2. Columna vertebralis (tulang punggung, 10 ruas) 3. Sternum Skelet appendicularis terdiri atas : Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 1. Cingulum cranialis (gelang bahu) 2. Extremitas anterior (anggota badan anterior) 3. Cingulum caudalis (gelang pinggul) 4. Extremitas posterior (anggota badan posterior). III. METODE KERJA Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai mahasiswa menyerahkan buku lembar kerja praktikum yang berisi hasil pengamatan secara individu. 3.1. ALAT DAN BAHAN Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Setelah praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh. Bahan: setiap kelompok kerja akan mendapatkan 1 ekor katak hijau 3.2. LANGKAH KERJA 1. Amati karakteristik fisik dan tingkah laku, diskusikan. 2. Katak dibius dengan ether atau chloroform, kemudian diterlentangkan pada punggungnya. 3. Di bagian medial, kulitnya digunting mulai dari ujung posterior sampai ke ujung anterior, dan juga ke arah lateral menuju anggota tubuh. Selama membuka kulit tersebut, perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menempel pada musculi (otot daging) di bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja, sehingga membentuk ruangan-ruangan (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging, yang disebut sacci lymphatici ( kantung limpa ). Kantung-kantung tersebut berisi cairan. Setelah bagian-bagian sacci lymphatici digambar, kemudian perhatikan musculi dibagian ventral dan digambar. Lalu otot daging dibuka pula, dengan menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba (digaris medial) mulai dari ujung posterior sampai kebatas caput (kepala). Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 4. Pada waktu menyayat harus hati-hati, sebab tepat dibawah linea alba terdapat vena abdominalis. Juga ke arah lateral menuju anggota badan, musculi disayat. 5. Pelajari bagian-bagian skelet. Pada saat section dimulai pelajari dan amati antara lain m. sternoradialis, m. submandibularis, m. pectoralis, m. deltoidalis, m. rectus abdominis, m. obliquus abdominis externus, m. obliquus abdominis internus, linea alba, vasa cutanea (yang berbentuk U) dan sebagainya, Perhatikan juga pada saat tubuh dibalikkan, pelajari nervi spinalis (yang keluar dari columna vertebralis) dan otot-otot seperti m. longissimus dorsi, m. depressor mandibulae, m. latissimus dorsi, m. spinalis, m. ileocostalis, m. iliacus externus. 6. Amati organ-organ dalam seperti saluran pencernaan (digestivus), dan alat-alat reproduksinya. 7. Gambar dan beri keterangan masing-masing sistem. EVALUASI 1. Sebutkan karakteristik dari Rana sp (katak) ! 2. Pada tingkatan taksonomi Rana sp (katak) yang disebut diplasiocoela adalah ! 3. Organ yang selalu basah, halus, dan terdapat butir-butir pigmen pada katak disebut. ! 4. Berapa ruangan jantung pada katak dan sebutkan ! 5. Sebutkan 4 organ genital pada katak jantan ! 6. Sebutkan ekstremitas anterior pada katak ! Selamat Bekerja !!! Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com AYAM ( Gallus – gallus bankiva ) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum praktikan diharapkan dapat : g. menyebutkan karakteristik Gallus-gallus bankiva h. menunjukkan apparatus digestorius Gallus-gallus bankiva i. menunjukkan apparatus respiratorius Gallus-gallus bankiva j. menunjukkan sistem sirkulasi Gallus-gallus bankiva k. menunjukkan apparatus urogenitalis Gallus-gallus bankiva II. LANDASAN TEORITIS Aves termasuk ke dalam kelompok hewan yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Tubuh ditutupi oleh bulu, temperatur tubuh homoiothermal atau endothermal. Alat gerak bagian depan berupa sayap untuk terbang, alat gerak belakang biasanya digunakan untuk berjalan. Selain itu, kaki biasanya ditutupi oleh kulit bersisik. Pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi. Jantung (cor) terdiri dari atas 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel) Saluran pernapasan dilengkapi dengan kantung udara yang terdapat pada organ dalam dan memiliki syrinx Tidak terdapat kantung kemih, sisa ekskresi berbentuk semisolid, Hanya bagian ovarium dan oviduct kiri yang berkembang sedangkan yang kanan mengalami rudimenter. Fertilisasi berlangsung secara internal. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com A. TAKSONOMI Sistematika atau Klasifikasi dari Gallus-gallus bankiva adalah: Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Classis : Aves Sub classis : Neomithes Divisio : Carinatae Ordo : Galliformes Familia : Gallitordae Genus : Gallus Species : Gallus-gallus bankiva B. INSPEKSI (Pengamatan Tampak Luar) Morfologi luar dari Gallus-gallus bankiva terdiri atas: 1. Tubuh yang terdiri atas bagian Caput (kepala), Collum (cervix), Truncus (badan), dan cauda (ekor) 2. Ekstremitas (alat gerak) Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Tubuh a. Caput, (bagian kepala) Bagian kepala terdiri antara lain sebagai berikut: 1. Paruh (Rostrum) yang terdiri dari maxilla dan mandibula yang berguna sebagai tangan dan mulut. 2. Nares (lubang hidung) berjumlah sepasang terletak pada lateral rostrum bagian atas. 3. Cera, yaitu tonjolan kulit yang lunak terletak pada bagian atas rostrum. 4. Organon visus (mata), dikelilingi oleh kulit yang berbulu, padanya antara lain terdapat iris yang berwarana kuning atau jingga kemerah-merahan serta terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan besar matanya. 5. Porus acustic externus (lubang telinga luar), terletak di sebelah dorso caudal mata. Membrana tympani terdapat di sebelah dalamnya dan berguna untuk menangkap getaran suara. b. Truncus Bagian truncus ditumbuhi bulu-bulu yang khas dan bulu-bulu ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan cuaca, memiliki bentuk tersendiri dibandingkan dengan bulu-bulu yang terdapat pada vertebrata yang lain. Bulu dibedakan berdasarkan (a) anatomi dan (b) letaknya. Menurut susunan anatomisnya, bulu dapat dibedakan ke dalam : Plumae, Plumulae dan Filoplumulae (pelajari dan gambar bagian-bagiannya). Gambar : Bagian-bagian dari bulu plumae (Radiopoetra, 1991) Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Keterangan : Rd : Radioli Br : Barbae R : Rachis V : Vexillum C : Calamus US : Umbilicus Superior UI : Umbilicus Inferior A : Barbulae Distal B : Barbulae Proximal C :Barbulae Dasal (tanpa radioli ) Plumae terdiri dari calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus superior dan vexillum. Callamus yaitu tangkai bulu berbentuk memanjang dengan rongga didalamnya. Pada pangkalnya ada lubang yang disebut : umbilicus inferior sedang bagian distalnya terdapat lubang yang disebut umbilicus superior, di mana lubang ini ke arah rachis menjadi sulcus. Waktu bulu masih muda kedua umbilicus tadi dilalui oleh pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu-bulu yang masih muda tadi. Vexillum dibentuk oleh barbae, ialah suatu cabang ke arah lateral daripada rachis. Plumulae, terdapat pada burung yang masih muda, kadang-kadang terdapat pada burung yang sedang mengerami telurnya. Terdiri dari : calamus, rachis, barbae dan barbulae. Tidak membentuk vexillum. Filoplumulae, fungsinya belum jelas. Tumbuh di seluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang. Mempunyai tangkai panjang dan puncaknya ada beberapa barbae. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Menurut letaknya, bulu-bulu dapat digolongkan kedalam: remiges, rectrices, tetrices, paraterium, alula atau ala spuria. Remiges adalah bulu-bulu yang terdapat pada sayap. Rectrices adalah bulu-bulu yang terdapat di daerah ekor. Tectrices adalah bulu-bulu lainnya yang menutupi badan. Parapterium adalah bulu-bulu yang terdapat di daerah bahu dan sayap. Ala spuria adalah bulu-bulu kecil yang melekat pada jari ke II dari extremitas superior c. Cauda Berbentuk pendek dan biasa dikenal dengan uropygium selain itu juga cauda ini ditutupi denga bulu-bulu yang disebut rectrices, pada bagian uropygium bagian dorsal terdapat kelenjar minyak yang disebut glandula uropygialis. Extremitas Extremitas Cranialis Superius, merupakan sayap yang ditumbuhi bulu-bulu dan Extremitas Caudalis Inferius, kaki bagian bawah ditutupi oleh sisik-sisik. Gambar: Skeleton Ayam Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com C. SITUS VISCERUM Setelah sternum diangkat, maka tampak alat-alat dalam, antara lain: Cor o terletak di linea mediana, berbentuk sebagai conus dan dibungkus oleh pericardium Hepar o terletak caudal dari cor, terdiri atas 2 lobi Pulmo o terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada dinding dorsal thorak. Pulmo ini dibungkus oleh selaput pleura, sebelah lateral hepar berwarna merah muda seperti spons. Ventriculus o berdinding tebal, dengan lumen kecil sebelah caudal lobus sinister hepar warnanya merah tua Duodenum berbentuk huruf U, mempunyai pars descendens dan pars ascendens caudal dari ventriculus diantaranya terjepit pancreas. Kemudian setelah duodenum terdapat jejunum, dan ileum. Pancreas o Terjepit diantara bagian duodenum berwarna kuning tua Trachea o lanjutan dari larynx ke arah cauda berupa suatu pipa yang mempunyai cincincincin tulang yang disebut annulus trachealis Esophagus o Merupakan corong dan melanjutkan diri ke posterior menjadi proventriculus yang sangat glanduler, dan ventriculus yang sangat musculer / berotot. Ingluvies (tembolok) o merupakan Esophagus yang membesar membentuk bangunan atau membentuk kantong yang lebar saat sebelum masuk ke dalam rongga badan. Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Thymus o panjang dan membelit-belit di daerah leher. Glandula thyroidea Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Di sebelah dorsalnya dekat trachea berwarna coklat kemerah-merahan, kanan kiri diantara a. carotis dan a. subclavia. D. SISTEMA DIGESTORIA 1. Tractus digestivus a. Lingua, yang panjang sebagai tanduk b. Choanae, celah di palatum (tidak termasuk sistem ini) c. Pharynx sebagai corong d. Ingluvies sebagai kantong tipis e. Esophagus f. Proventriculus : dinding tipis, banyak kelenjar di bagian dalamnya. g. Ventriculus, dinding tebal dari otot. Pada bagian dalamnya terdapat lembaran –lembaran keratinoid dan terdapat banyak batu-batu kecil. Pada dinding lateral ada discus tendineus h. Duodenum, mulai muaranya dari daratan dorsal ventriculus berbentuk huruf U melingkari pankreas. i. Intestinum tenue lainnya, lanjutan duodenum berakhir sebagai caecum. j. Caecum, dua buah usus buntu yang pendek. k. Rectum, lanjutan dari intestinum tenue pendek, tebal bermuara di cloaca. 2. Glandula Digestoria a. Hepar, berwarna merah coklat ada 2 lobi dan terdapat ductuli hepatici b. Pancreas, terjepit diantara bagian duodenum berwarna kuning tua. Terdapat pula ductus pancreaticus. Gambar : Organ Pencernaan pada Ayam Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com E. SISTEM RESPIRATORIUS Terdiri atas : 1. Nares anteriores (lubang hidung), berjumlah sepasang terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal. 2. Nares posteriores, lubang pada palatum, hanya 1 buah, terletak di tengah. 3. Glottis terlatak tepat di belakang pangkal lidah dan melanjutkan ke caudal, kedalam larynx. 4. Glottis ini berhubungan dengan rongga mulut melalui celah yang disebut : Rima glotidis. 5. Larynx ini disokong oleh cartilago cricodea dan cartilago arytenoidea yang berjumlah sepasang. Tersusun dari lingkaran tulang rawan. 6. Trachea adalah lanjutan larynx ke arah caudal. Berupa suatu pipa, mempunyai cincin-cincin tulang rawan yang disebut annulus trachealis yang bentuknya panjang sekali. 7. Bifurcatio trachea, trachea bercabang 2 agak membesar demikian juga cincincincin tulang rawannya. 8. Syrinx, yaitu alat suara pada burung. Terdapat pada bifurcatio trachea, tersusun dari beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus bronchialis yang paling cranial. Alat ini membatasi suatu ruangan yang agak melebar yang disebut : Tympanum. 9. Bronchus, adalah percabangan trachea ke kanan dan kiri, disebut bronchus dexter dan sinister. Tempat percabangan branchia atau bifurcatio trachea. 10. Bronchi ini masih terbagi, kedalam bronchi lateralis yang masing-masing akan terbagi lagi menjadi parabronchi. 11. Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo ini dibungkus oleh selaput yang kita sebut : pleura. Berwarna merah muda berupa spons menempel pada dinding dorsal thorax diantara costae. 12. Saccus pneumaticus, merupakan kantong-kantong hawa tonjolan dari pulmo. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Gambar : Organ Respirasi F. SISTEM UROGENITAL 1. Ren, bentuknya besar, terbagi atas 3 lobi dan ditutupi peritoneum. Terdapat sepasang di kanan dan kiri. Ren berbentuk metanephros. Ke dalam ren terdapat banyak arteriae renalis. Dari ren akan keluar saluran sekresi yang disebut ureter. 2. Ureter, berupa tubulus yang sempit yang keluar dari dataran ventral ren dan bermuara di cloaca. 3. Glandula suprarenalis, ventro-cranial ren berwarna kuning. 4. Testes (pada yang jantan), besarnya bergantung pada masa kelamin. Yang kanan lebih kecil dari yang kiri. Berbentuk oval terletak sebelah ventral dari lobus renis yang paling cranial. 5. Vas deferens, sepasang, masing-masing keluar dari testis dan bersama ureter bermuara di cloaca. 6. Ovarium (pada yang betina), hanya terdapat pada sebelah kiri. 7. Oviduct, juga hanya terdapat sebelah kiri dimulai dari muara yang disebut ostium abdominale, berupa corong kemudian berbelok-belok dan bermuara di cloaca sebelah lateral muara ureter. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Oviduct terdiri dari : Infundibulum tubae. Pars gladularis Isthmus Uterus (shellgland) Gambar: Reproduksi Jantan Gambar : Reproduksi Betina G. SISTEM NERVOSUM a. Otak, terdiri atas : Hemisphaerium cerebri; bagian yang terbesar dan berbentuk jantung. Lobus olfactorius; di bagian dorsal hemisphaerium cerebri dan lobus olfactorius termasuk : Mesencephalon; terjepit diantara hemisphaerium cerebri. Cerebellum; ruang bagian mediumnya besar dan mempunyai lipatan-lipatan transversal. Fossa rhomboidea. Medula oblongata; fossa rhomboidea dan medulla oblongata tertutup oleh cerebellum Chiasma vervi optici; merupakan persilangan dari nervi opticus. Hypophysa; suatu tonjolan di sebelah caudal chiasma nervi opticus.. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com b. Nervi craniales pada Aves berjumlah 12 pasang, yaitu : N. Olfactorius, menuju ke alat-alat pembau, bersifat sensoris. N. Opticus, menuju ke alat penglihatan. Kedua nervi optici mengadakan persilangan yang disebut: chiasma nervi optici. N. Oculomotorius, menuju ke otot-otot mata (otot yang menggerakkan bola mata). N. Trochlearis, menuju ke otot-otot mata. N. Trigeminus, menuju ke kulit sekitar lubang hidung dan musoca dalam cavum nasi. N. Abduscens, menuju ke otot-otot mata. N. Facialis, menuju ke otot-otot muka dan lidah. N. Vestibulo-cochlearis, menuju ke alat pendengaran dan keseimbangan. N. Glossopharyngeus, menuju ke lidah bagian belakang. N. Vagus, menuju ke alat-alat dalam. N. Accessorius, manuju ke otot-otot tengkuk. N. Hypoglossus, menuju ke otot-otot lidah. Susunan skeleton/ musculare (perototan) di daerah thorax (dada), terdapat furcula, coracoid, dan scapula, yang bersama-sama membentuk lubang, yang disebut foramen triosseum, yang dilalui oleh m. pectorals minor. Ketiga tulang tersebut berfungsi sebagai katrol untuk mengangkat sayap. 1. METODE KERJA Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 8 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai siswa menyerahkan laporan sementara hasil pengamatan secara kelompok.. 3.1. ALAT DAN BAHAN Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Segera praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh. Bahan: setiap kelompok kerja akan mendapatkan 1 ekor ayam Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 3.2. LANGKAH KERJA 1. Gallus-gallus bankiva terlebih dahulu disembelih sesuai dengan prosedur pemotongan hewan dengan tujuan untuk memudahkan pembedahan. 2. Kemudian cabuti bulu bagian truncus dan cauda lalu amati. 3. Bedah kulit secara linea mediana pada bagian ventral hingga cloaca, ke lateral pembedahan kulit daerah leher hingga ke rostrum. 4. Perhatikan semua organ-organ yang ada dalam Gallus-gallus bankiva. Usus-ususnya dijulurkan agar dapat diamati serta mempermudah organ lain untuk dilihat. 5. Bagian mulut rostrum diamati sistem tractus digestivus dan tractus respiratorius. 6. Pelajari dan amati sistem dan susunan skeleton/ musculare (perototan) di daerah thorax (dada). Dimana letak m. pectorales major dan m. pectorales minor, apa fungsinya, dimana origo dan insertionya. EVALUASI 1. Sebutkan karakteristik dari Gallus-gallus bankiva ? 2. Bagaimana sistem pencernaan pada ayam? 3. Sebutkan bulu-bulu pada truncus menurut letaknya yang terdapat pada Gallus - gallus bankiva ? 4 Sebutkan keistimewaan yang terdapat pada saluran pencernaan yang membedakan ayam dengan hewan yang lainnya ? 5. Sebutkan perbedaan sistem urogenitalia pada ayam jantan dan betina? Selamat Bekerja !!! Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com DOMBA ( Ovis aries ) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Ovis aries b. Menunjukkan apparatus digestorius Ovis aries c. Menunjukkan apparatus respiratorius Ovis aries d. Menunjukkan sistem sirkulasi Ovis aries e. Menunjukkan sistem neuromuskular Ovis aries f. Menunjukkan apparatus urogenitalis Ovis aries II. LANDASAN TEORITIS Mamalia memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Tubuh biasanya ditutupi oleh rambut dan memiliki berbagai kelenjar (seperti sebaceous, keringat dan mammary atau susu) 2. Jantung terdiri dari 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel) 3. Saluran respirasi berlangsung berdasarkan saluran pernapasan 4. Terdapat kandung kemih sebagai saluran ekskresi 5. Terdapat 12 pasang syaraf cranial dan bagian otak lebih berkembang, bagian cerebrum dan cerebellum lebih besar 6. Suhu tubuh bersifat homoithermal 7. Alat reproduksi jantan memiliki organ copulatory (penis), alat reproduksi betina berupa ovarium. Fertilisasi berlangsung secara internal. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com A. TAKSONOMI B. Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata Classis : Mamalia Ordo : Ungulata Familia : Pecora Genus : Ovis Species : Ovis aries INSPEKSI Caput (kepala), terdiri dari : 1. Tanduk (cornue), terdiri dari satu pasang, dimana waktu muda disebelah luar diseliputi oleh bulu halus seperti beludru, dimana makin besar lapisan kulit mengelupas. Bentuknya melengkung, terbuat dari keratin berupa protein serat yang dihasilkan oleh sel epidermis. 2. Nares anteriores (lubang hidung), berjumlah sepasang terletak pada bagian atas mulut. 3. Gigi (dentes), berjumlah 32 buah. Terdiri atas incicivus 8 buah, caninus tidak ada, premolar 12 buah dan molare 12 buah. 4. 3 3 0 0 0 0 3 3 M P C I I C P M 3 3 0 4 4 0 3 3 Domba memiliki Vertebrae cervicales (7 buah) di daerah leher, vertebrae thoracales 13 buah daerah dorsal (dada), vertebrae lumbales 6 – 7 buah di daerah atas pinggang, vertebrae sakrales 4 – 6 buah dan vertebrae kaudales atau koksigealis 12 – 16 buah tergantung bangsa domba. Vertebrae cervicales yang pertama disebut atlas. Vertebrae cervicales yang kedua disebut axis. Vertebrae cervicales lainnya bentuknya sama. Vertebrae thoracales ditandai oleh prosessus spinosus ( tonjolan di bagian tengah vertebrae ) yang sangat berkembang. Fovea kostalis (Faset artikularis) pada korpus vertebrae thoracales merupakan kapitas untuk tempat persendian ujung kranial kosta. Vertebrae lumbales mempunyai prosessus transversus yang besar, pipih, menonjol ke lateral. Vertebrae sakrales menjadi satu membentuk bangunan seperti pasak dan dikenal sebagai sakrum. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com 5. Organon visus (mata), berupa bola, disebut bola mata. Berada dalam cekungan tengkorak, disebut orbit. 6. Organon auditus (telinga), ukurannya sesuai dengan species. Trunchus Seluruh bagian tubuh domba dipenuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai penghangat tubuh. Untuk mengetahui kurus atau gemuk, dapat dilakukan judging dengan meraba bagian punggung, karena pada bagian ini terdapat dua otot yang terkenal yaitu loin (musculus longissimus dorsi) dan sirloin (musculus latissimus dorsi). Extremitas atau ekstremitas Extremitas atau alat gerak terdiri atas 2 bagian yaitu bagian depan (extremitas anterior) dan bagian belakang (extremitas posterior). Extremitas anterior disusun antara lain oleh os (tulang) sebagai berikut: os. Scapula os. Humerus os. Radius dan Ulna os. Carpal os. Metacarpal os. Phalanges os. Digiti Extremitas posterior terdiri atas os. Femur os. Tibia dan fibula os. Tarsal os. Meta tarsal os. Phalanges os. Digiti. Scapula (tulang belikat) pada semua hewan agak pipih dan merupakan tulang triangularis. Permukaan ventral skapula mempunyai peninggian yang disebut spina, memanjang dari bagian ventral ke bagian dorsal. Permukaan kostalis scapula merupakan tempat perlekatan beberapa otot yang menghubungkan ekstremitas dengan tubuh. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Humerus (tulang lengan atas) merupakan tulang panjang yang mempunyai struktur halus yang bervariasi. Tulang tersebut mempunyai bagian utama dan dilengkapi dengan dua ekstremitas. Ujung proksimal (ujung atas) bersendi dengan sisi ventral skapula membentuk persendian bahu. Tulang yang besar pada lengan bawah disebut radius sedangkan yang kecil disebut ulna. Radius merupakan tulang panjang yang terletak disisi medial lengan bawah, yang dapat langsung diraba dibawah kulit. Ulna mempunyai tingkat perkembangan yang bervariasi tergantung pada spesies hewan. Sapi, kambing, dan domba masing-masing mempunyai ulna yang sempurna, tetapi gerakannya terbatas atau antara ulna dan radius tidak dapat digerakkan. Pada semua mamalia carpus merupakan daerah yang kompleks yang terdiri dari dua deret tulang-tulang kecil. Sebagai tambahan tulang carpal dilengkapi dengan sebuah tonjolan kearah belakang, berasal dari sisi lateral karpus. Pada sapi dan domba, metacarpus merupakan hasil fusi tulang-tulang metacarpus yang ketiga dan keempat. Suatu alur vertikal pada metacarpus menunjukkan garis fusi kedua tulang tersebut. Pada sapi, kambing dan domba, pada prinsipnya mempunyai dua jari atau kuku, yaitu jari ketiga dan keempat. Jari kedua dan kelima hanya merupakan bangunan seperti cakar yang terletak disebelah belakang tumit. Femur (tulang paha) berpangkal pada persendian pinggul dan memanjang sampai stifle. Bila dilihat pada penampang melintang dengan potongan yang membulat, femur merupakan tulang yang bulat. Tibia dan Fibula setara dengan radius dan ulna pada ekstremitas anterior. Tarsus disusun oleh tulang-tulang kecil seperti halnya carpus pada ekstremitas anterior. Metatarsus dan digiti pada ekstremitas posterior sama dengan metacarpus dan digiti pada ekstremitas anterior. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com C. SITUS VISCERUM Lidah (lingua), ujungnya meruncing. Mempunyai bentuk lebih sempit di pertengahan badan, akar dan apeks (ujung) sama lebarnya. Pigmentasi bervariasi, mempunyai sifat khusus yaitu penonjolan pada bagian caudal dari dorsum. Lidah mempunyai fungsi dalam membantu proses pengunyahan. Perut (abdomen), mempunyai kapasitas 11,3 liter. Mempunyai bentuk kompleks dengan empat bagian, kapasitas rumen 78%, retikulum 6,5%, omasum 3%, abomasum 13,5%. Rumen adalah lambung yang berukuran besar sebagai tempat menyimpan makanan. Makanan yang tersimpan di rumen diolah beberapa bakteri fermentasi (bakteri rumen). Hasil fermentasinya berupa asam lemak terbang (VFA). Intestinum tenue, panjang berukuran 18 sampai 35 m dengan diameter 2,5 cm. Duodenum 0,6 sampai 0,9 m. Terdiri dari duodenum, jejenum, illeum. Usus besar, berukuran kurang lebih 4,5 m dengan diameter rata-rata 5cm. Caecum (sekum), mempunyai kapasitas 1 liter berukuran panjang 25 cm dengan diameter 5 cm Hati (hepar), mempunyai berat kira-kira 700 gr, sekitar 1,5% berat badan yang berbentuk persegi. Posterior dari cor, warna coklat. Kantung empedu (vesica felea) tubular dan sempit, panjangnya 10 cm. Jantung (cor), suatu struktur muscular berongga yang bentuknya menyerupai kerucut dasarnya mengarah dorsal atau keraniodorsal dan melekat pada struktur-struktur torasik lainnya dengan perantaraan arteri-arteri besar, vena dan kantung verikardial. Sebagian dari jantung dilingkupi oleh suatu kantung serosa yang disebut pericardium. Pulmonum (paru-paru), berwarna merah muda, di kiri dan kanan cor. Ginjal (ren) pada domba merupakan organ mesoderm Lien (limpa), berbentuk bulat, warna merah kecoklatan. Rektum, bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke anus. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com D. TRACTUS DIGESTIVUS 1. Canalis digestivus yang secara berurutan terdiri atas: Esophagus Rumen ( perut handuk ) Retikulum ( perut jala ) Omasum ( perut kitab ) Abomasum ( perut kelenjar ) Duodenum Jejenum Illeum Caecum Colon Rectum Anus Tahap Ruminasi Mastikasi ( mengunyah makanan ) Deglutisi ( menelan makanan ) Regurgitasi ( pengeluaran Digesta dari rumen ke mulut ) Remastikasi ( pengunyahan kembali ) Redeglutisi ( penelanan kembali ) 2. Glandula digestoria : antara lain Glandula saliva Pankreas (glandula tubulo-alveolar) Hepar (digolongkan sebagai glandula tubular) Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com E. TRACTUS RESPIRATORIUS Terdiri atas berturut-turut: Nares anterior (lubang hidung luar) Nares posterior (lubang pada palatum) Glotis ( klep ) Pharinx Larynx Trachea Glandula thyrodea (kelenjar gondok) Bronchus, Bronchiolus, Alveolus Pulmonum F. TRACTUS UROGENITALIA Terdiri dari : a. Organa Uropoetica b. Organa Genitalia a. Organa uropoetica, Terdiri dari : Ren (ginjal) : terdiri dari mesonephros, terdapat sepasang, warna coklat, dorsal dari coelom dan petroperitonial (dibelakang/diluar peritoneum) Ureter (saluran kencing) : hasil-hasil pengeluaran dari ren, yaitu urine, melalui saluran ini Vesica urinaria (kandung kemih) : menempel pada cloaca. Urethra b. Organa genitalia Organa genitalia masculine Terdiri dari : Dua testes yang dibungkus oleh skrotum, organ-organ tambahan meliputi duktus-duktus, kelenjar-kelenjar dan penis. Testis sapi dan domba terletak disebelah krania fleksura sigmoid penis (berbentuk S). Sumbu longitudinal dari masingmasing testis hampir vertikal, sehingga skrotum memanjang arah dorsoventral. Kelenjar-kelenjar kelamin aksesoris meliputi ampula, duktus deferens, kelenjar vesikular, kelenjar prostat dan bulbo urethalis. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Organa genitalia femina Ovari adalah organ primer reproduksi pada betina, merupakan sepasang kelenjar. Terdiri dari : Ovari kanan dan ovari kiri. Tuba uterina yang disebut juga Tuba falopii adalah saluran yang berpasangan dan berkonpolusi dan juga merupakan tempat terjadinya fertilisasi ova oleh spermatozoa. Uterus yang terdiri dari corpus, cervix, dan cornua. Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak didalam pelvis diantara uterus dan vulva. Vulva merupakan bagian eksternal dari genitalia feminina. Kelenjar Mamae Domba dan Kambing Ambing domba dan kambing berbeda dengan ambing sapi, yaitu pada masingmasing setengah bagian ambing hanya mempunyai satu puting susu, satu streak canal, satu sisterna puting dan satu sisterna kelenjar. Setengah ambing domba menyerupai satu kuarter ambing sapi. Puting ditutupi rambut halus dan jarang. Masing-masing setengah bagian ambing domba menempati bagian-bagian dan kranial terhadap sinus inguinal pada sisi yang sama. Puting tambahan pada domba betina tidak tampak mempunyai jaringan kelenjar yang terpisah seperti yang sering ditemukan pada sapi. Meskipun telah diusahakan untuk menambah puting domba melalui cara-cara seleksi, tapi penambahan puting hanya berpengaruh kecil pada produksi susu. IV. METODE KERJA Praktikum dilakukan secara kelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 6 – 7 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai praktikan menyerahkan laporan sementara hasil pengamatan secara kelompok. 3.2. ALAT DAN BAHAN Alat yang dipergunakan dapat dipinjam dari petugas jaga praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah: pinset, gunting, bak preparat, pisau, plastik dll. Setelah praktikum selesai alat tersebut harus dikembalikan secara utuh. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Bahan: 1 ekor domba jantan dan betina 3.2. LANGKAH KERJA o Amati organ-organ bagian dalam pada domba o Pelajari semua sistem termasuk rangka dan perototan. Buat laporan dalam buku lembar kerja. EVALUASI 1. Domba termasuk ke dalam Familia . . . 2. Organ yang bentuknya melengkung, terbuat dari keratin berupa protein serat yang dihasilkan oleh sel epidermis pada domba disebut . . . 3. Dua otot yang terkenal pada domba adalah . . . 4. Tulang femur dan tulang tarsal pada domba, termasuk ekstremitas. . . 5. Perut pada domba terbagi menjadi 4 bagian. Sebutkan ! 6. Ada berapa organa uropoetica (saluran urine), Sebutkan ! Selamat Bekerja !!! Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Glossary A Abiotik, Faktor-faktor lingkungan, seperti faktor iklim dan faktor edafik, yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan adanya organisme lain. Active transport (transport aktif), pengangkutan suatu substansi yang melintasi membran sel dengan menggunakan energi Adaptasi, penyesuaian suatu organisme akibat keadaan lingkungan tertentu, sehingga memungkinkan organisme tersebut lebih tanggap terhadap lingkungannya. Aerobik, Memerlukan oksigen bebas baik dalam bentuk gas atau oksigen terlarut. Afferent, menuju ke dalam arah titik pusat, misal serabut saraf (sensori) menghantar impuls menuju saraf pusat, merupakan lawan dari efferent. Agnatha, tidak memiliki rahang Air sacs (kantung udara), Pembuluh napas (bronchi) yang diperluas dalam perut dan toraks burung. Alveolus, kantong kecil berisi udara, berkelompok sebagai kantung alveolus untuk membentuk titik akhir bronkioli dalam paru-paru vertebrata. Anaerobik, kemampuan hidup tanpa memerlukan oksigen bebas (dalam bentuk gas atau terlarut) Anabolism, sintesis enzimatik molekul yang lebih kompleks dari yang lebih sederhana Anura, tidak berekor (katak dan kodok) Arthropoda, filum terbesar dalam dunia hewan baik dalam jumlah takson dan biomassa. Asexual, reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, produksi gamet, fertilisasi, perpindahan materi genetik antar individu dan partenogenesis. Asimilasi, penyerapan bahan-bahan sederhana oleh organisme dan perubahannya menjadi molekul-molekul kompleks yang menjadi konstituennya (bahan pokok) Axis, sumbu embrio pada hewan, pada umumnya ada tiga: anteroposterior, dorsoventral, dsan mediolateral. B Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Barbs, Ramus, cabang dalam sisi barisan di setiap sisi rakis suatu kontur bulu yang menyusun bagian pena dan menanggalkan barbul Barbuks, barbul, Filamen sangat kecil yang terletak dalam dua baris, satu proksimal (dekat) dan satu lagi distal (jauh) dari setiap ramus suatu kontur bulu. Bilk, empedu, cairan yang dihasilkan sel-sel hati vertebrata (hepatosit), yang mengandung produk sekresi dan ekskresi, dan melalui saluran empedu menuju duodenum Bursa fabricius, organ limfoid serupa timus yang terdapat pada burung, yang berkembang di bagian dorsal dari kloaka. C Carpus, daerah anggota depan vertebrata yang mengandung tulang karpus. Pada manusia kira-kira pada pergelangan. Caruntok (karankula), tonjolan kecil pada biji beberapa tumbuhan berbunga, misalnya kastor; mengaburkan mikrofil. Centrum, bagian besar dari tulang punggung vertebrata, terletak ventral terhadap jaringan saraf tulang punggung. Cervix, leher silindris pada uterus mamalia, menuju ke dalam vagina. Chlorophyl, pigmen hijau yang terdapat pada semua alga dan tumbuhan hijau tingkat tinggi, kecuali beberapa saprotof dan parasit. Berperan dalam penangkapan cahaya pada fotosintesis. Chloroplast, plastid yang mengandung klorofil; organel yang didalamnya berlangsung pada fase gelap dan fase terang dari fotosintesis. Choanae, lubang hidung dalam. Chordata, filum hewan yang mencakup anak filum avertebrata urochordata, cephalochordata, dan vertebrata. Clavicle (klavikula), tulang membran di sisi ventral dari gelang dada pada kebanyakan vertebrata. Cuticula (kutikula), lapisan superfisial non-selular, menutupi dan disekresi oleh epidermis sebagian besar tumbuhan dan avertebrata. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Cutin (kutin), substansi berlemak yang disimpan dalam dinding sel banyak tumbuhan, khususnya dipermukaan luar sel-sel epidermis, dan membentuk lapisan yang dinamakan kutikula. Cytosol (sitosol), matriks ccairan dan semi-cairan pada sitoplasma, termasuk sitoskeleton dan didalamnya tersuspensi organel-organel. D Difusi, kecenderungan partikel-partikel (khususnya atom, molekul) gas, cairan, dan larutan untuk menyebar secara acak dan mengisi ruangan yang tersedia. Differensiasi, proses yang menjadikan sel atau klon sel menerima fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tak ada. Dorsal, bagian atas Ductus, saluran E Ectoderm, lapisan nutfah paling luar pada embrio metazoa yang terutama berkembang menjadi jaringan epidermis dan jaringan saraf. Exocrine gland (kelenjar eksokrin), kelenjar hewan yang asalnya dari ephitelium yang disekresi, secara langsung ke permukaan ephitelium, tetapi paling sering melalui duktus. I Infundibulum, akhir anterior dari cerobong bersilia pada indung telur vertebrata. Invertebrata, Avertebrata, istilah untuk semua organisme yang bukan anggota vertebrata Iritabilitas, Kepekaan organisme terhadap perubahan dalam internal dan/atau eksternal; merupakan salahsatu ciri kemampuan organisme hidup. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com L Lumen, 1. rongga dalam suatu tabung (pembuluh darah, usus) atau dalam kantung. 2. rongga dalam dinding sel atau sel tumbuhan yang telah kehilangan protoplasmanya. M Medula, bagian tengah dari suatu organ hewan yang bagian luarnya disebut korteks. Meristem, bagian tanaman tempat terdapat pembelahan mitosis secara aktif yang merupakan asal dari jaringan permanen. Morphogenesis, terjadinya bentuk serta struktur selama perkembangan organisme. N Nares, lubang hidung eksternal pada vertebrata. Nephron, unit terkecil dari ginjal Neuron, unit terkecil sistem syaraf O Operculum, tutup insang. Organel, bagian struktural dan fungsional sel, yang terpisah dari sitosol. P Pancreas, kelenjar majemuk vertebrata, dalam mesentrium dekat duodenum; berfungsi endokrin dan eksokrin. Phloem, jaringan penyalur makanan utama pada tumbuhan berpembuluh. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Photosynthesis, pembentukan molekul organik tergantung pada cahaya dari molekul anorganik yang berlangsung dalam kloroplast dan sel alga hijau-biru dan beberapa bakteri, dan adanya satu atau lebih jenis pigmen penangkap cahaya. Pneumathocyt (pneumatosit), bagian berongga dari tangkai beberapa alga coklat yang mengandung gas dan membantu mengapung alga. Pollen (serbuk sari), mikrospora tumbuhan berbiji yang mengandung mikrogametofit masak atau belum masak. Proboscis (belalai), saran makan pengisap beberapa lalat diptera dan sebagian besar Lepidoptera. Protista, istilah untuk menyatakan salah satu kingdom yang mencakup eukariot yang mempunyai organisasi yang relatif sederhana. Pylorus, pertemuan lambung dan duodenum vertebrata, mempunyai otot sfingter dalam lipatan membran mukosa yang menutup tempat pertemuan itu sementara makanan di cerna dalam lambung. R Ren, ginjal. Ruminansia, hewan pemamah biak Rumen, retikulum, salah satu bagian lambung ternak ruminansia Rhyzopoda, salah satu kelas protozoa S Scolex, bagian dari cacing pita yang diletakkan oleh penghisap dan pengait pada dinding saluran pencernaan inang, kadang-kadang di sebut kepala. Secondary growth (pertumbuhan sekunder), pada tumbuhan, pertumbuhan yang berasal dari meristem sekunder atau meristem lateral, kambium pembuluh atau kambium gabus. Secondary meristem (meristem sekunder), Bagian yang melangsungkan pembelahan sel aktif dan terbentuk jaringan permanen; seperti kambium gabus (felogen). Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Sternum, tulang dada. Stolon, batang yang tumbuh horizontal di atas tanah dan berakar pada buku. Stoma (jamak : stomata), pori pada epidermis tumbuhan, tempat pertukaran gas. Masing-masing dikelilingi sel penjaga. T Tetrapoda. Vertebrata berkaki empat. Mencakup amfibia, reptilia, burung dan mamalia Tissue (jaringan), kumpulan sel organisme multi sel dengan asal usul atau jalur embriologi yang sama dan struktur serta fungsi yang mirip. Toksin. Setiap zat beracun yang dihasilkan oleh organisme; biasanya membahayakan bagi pesaing/predator. V Varietas. Kategori taksonomi di bawah anak jenis. Seringkali digunakan untuk setiap variasi dalam satu jenis Vena, berkas pembuluh yang merupakan bagian dari jaringan penyalur dan penopang daun/organ berukuran lebar lainnya. Velamen, epidermis berganda yang menutupi akar aerial tumbuhan tertentu (umpamanya; anggrek epifit), yang terdiri atas lapisan sel mati. Ventral, pada umumnya merupakan permukaan yang menumpu atau menghadap subtrum. Pada chordata, merupakan permukaan tubuh yang paling jauh dari sumsum tulang belakang. Ventrikel, 1. kamar jantung vertebrata; tunggal atau berpasangan. Berdinding lebih tebal daripada atrium. 2. kamar jantung moluska yang memompa darah ke jaringan 3. salah satu rongga dalam otak vertebrata yang berisi cairan cerebrospinal Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Venula, pembuluh darah kecil pada vertebrata, merupakan struktur peralihan dan letaknya antara kapiler dan vena. Vertebrata, nama lainnya kraniata. Anak filum utama dari Chordata adalah makhluk hidup yang bertulang belakang. Vessel (trachea), pembuluh (trakea), ialah unsur tidak hidup dari xilem yang terdiri atas rangkaian sel mirip tabung dan tersusun ujung dengan ujung, menjulur sejajar dengan sumbu panjang organ yang mengandung jaringan tersebut. Vestibular apparatus, alat vestibulum, ialah bagian kompleks membran labirin yang merupakan bagian telinga dalam sebagian besar vertebrata. Virus, salah satu dari kelompok agen penginfeksi berukuran kecil (panjang dan/atau lebar 20 – 300 nm), tidak mampu berkembang biak. Kecuali dalam sel hidup inangnya. Viscera, Viscera, ialah organ-organ besar yang terdapat dalam rongga selom hewan (misalnya; dalam rongga toraks dan abdomen manusia). Vivipara, reproduksi pada hewan yang embrionya berkembang dalam induk betina dan mendapatkan makanan melalui hubungan dengan jaringan induknya. W Water vascular system (sistem pembuluh air), sistem saluran berisi air yang membentuk komponen tabung berongga (selom) pada echinodermata. Weeds, gulma, tumbuhan yang tumbuh ditempat-tempat yang tidak diinginkan; bersaing untuk mendapatkan ruang, cahaya, air dan makanan dengan tumbuhan pangan. X Xanthophyll, santofil, pugmen karotinoid, masing-masing merupakan derivat karoten yang teroksidasi. Xanthophyta, santopita, Divisi algae eukariotik yang sebagian besar hidup di air tawar; alga kuning-hijau. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com Xylem, xilem. Kayu. Jaringan pembuluh campuran, menyalurkan air dan garam mineral yang diambil akar ke seluruh tumbuhan yang ditopangnya secara mekanis. Y Yeast, ragi. Jamur bersel satu yang tersebar luas, sebagian besar masuk dalam Ascomycotina, yang secara khas berkembang biak dengan proses pertunasan. Yolk, kuning telur. Simpanan bahan makanan, terutama protein dan lemak, dalam telur sebagian besar hewan. Yolk sac, kantung kuning telur. Membran ekstra embrionik vertebrata, jelas pada elasmobranki, teleostei, reptil, dan burung. Mengandung kuning telur dan menggantung pada permukaan ventral embrio. Z Zona pellucida, membran glikoprotein yang terdapat di sekitar ovum mamalia, hilang sebelum implantasi. Disekresi oleh sel-sel folikel graaf. Zoochlorella, alga hijau simbiotik, dimasukkan dalam chlorophyta (contoh ; chlorella, Oocystis); keduanya hidup di air tawar dan laut. Zoology, cabang biologi yang khusus berkaitan dengan hewan. Akan tetapi terdapat banyak tumpang tindih yang besar dengan botani. Zooplankton, hewan plankton Zoosporangium, sporangium yang menghasilkan zoospora; terdapat pada jamur dan alga tertentu. Zoospora, spora telanjang yang dihasilkan dalam sporangium (zoosporangium); motil, mempunyai satu, dua atau banyak flagelum; terdapat pada jamur dan alga tertentu. Zooxanthellae, alga dengan variasi warna dari keemasan, kekuningan, kecoklatan sampai kemerah-merahan, hidup bersimbiosis dengan berbagai hewan air. Zygospore, spora istirahat berdinding tebal hasil konjugasi pada zygomycotina dan beberapa alga hijau. Zygote, produk penyatuan gamet, biasanya diploid. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011 http://biofapet.wordpress.com