Wealth Management Newsletter - Januari 2012

advertisement
Wealth Management Newsletter - Januari 2012
1 | Market Perspective | Januari 2012
Nasabah yang terhormat,
Kita telah memasuki tahun yang baru, sebelumnya saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012, semoga di tahun ini
segala sesuatunya menjadi lebih baik lagi termasuk dalam hal perekonomian.
Di awal tahun ini, ada baiknya dilakukan review portofolio untuk memastikan adanya pengelolaan investasi yang baik dan tahan
terhadap gejolak fluktuasi pasar yang terjadi di tahun ini. Untuk pertimbangan Anda dalam memilih produk investasi yang
tepat, pada edisi kali ini kami akan membahas mengenai outlook ekonomi di tahun 2012 baik secara lokal maupun global, tips
investasi yang aman serta analisa reksa dana terbaik dan valuta asing selama tahun 2011.
Di sini kami juga akan paparkan salah satu produk investasi yang sekaligus memberikan proteksi bila ada risiko yang dapat
Anda jadikan pilihan yaitu Manulife Select Invest Protector, di mana produk ini menawarkan potensi imbal hasil yang menarik
sekaligus perlindungan jiwa.
Semoga edisi kali ini dapat lebih membantu Anda dalam memilih produk investasi yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Terima kasih telah menjadi Nasabah setia dan menjadi bagian dari Commonwealth Bank Indonesia
Salam hangat,
Liliawati Gunawan
Executive Vice President, Head of Wealth Management
Local Outlook
Dewi Huta Djaja
Research Analyst, Wealth Management Services
S
ektor konsumen diperkirakan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Daya beli konsumen meningkat didukung oleh kenaikan pendapatan, penurunan jumlah
uang yang ditabung serta semakin bertambahnya jumlah kepemilikan kartu kredit. Peningkatan
peringkat dan pengesahan UU Pembebasan Lahan dinilai memberi katalis kepada pertumbuhan
investasi. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia tetap diekspektasi akan terus tumbuh dengan
baik memasuki tahun 2012 dengan tingkat inflasi cukup terjaga. Prospek berinvestasi pada
reksadana pendapatan masih menarik, karena dengan adanya kenaikan peringkat, tingkat imbal
hasil diekspektasi bisa menurun sehingga harga obligasi akan terdukung. Namun, bursa Indonesia
di tahun 2012 masih akan diwarnai oleh fluktuasi karena ketidakstabilan di global. Investor bisa
berinvestasi pada reksadana campuran yang mempunyai fleksibilitas investasi pada obligasi dan
saham sehingga bisa memaksimalkan return di tengah fluktuasi pasar modal.
Indonesia
Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi ke 3
di Asia pada tahun 2011 dan 2012
% y-o-y
Indonesia mungkin merupakan satu-satunya
negara di Asia yang belum menunjukkan
tanda perlambatan ekonomi walaupun BI
sudah mulai menurunkan BI Rate sebagai
langkah antisipasi. Penurunan suku bunga ini
sejalan dengan tingkat inflasi yang rendah,
dan ditujukan untuk menjaga aktifitas ekonomi
ditengah tantangan krisis hutang Uni Eropa.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Moodys
Investors Service juga telah menaikkan
peringkat Indonesia di bulan Januari 2011
menjadi Ba1. Sedangkan di bulan April 2011,
S&P juga menaikkan peringkat dari BB menjadi
BB+, dengan prediksi (outlook) positif. Dua
peringkat rating ini hanya 1 level di bawah
investment grade.
9
Pertumbuhan GDP tahun 2011
Pertumbuhan GDP tahun 2012
8
7
6
5
4
3
2
Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil
selama delapan tahun ini berkisaran sekitar
4,2% pada saat krisis finansial global sampai
7,2%, yang tertinggi pada kuartal empat
2004. Mengadapi tahun 2012, pertumbuhan
ekonomi Indonesia diekspektasi akan terjaga
karena kombinasi dari penurunan suku bunga,
mata uang rupiah yang lebih lemah serta
kebijakan fiskal yang lebih longgar. Rupiah
berpotensi melemah karena aksi flight to safe
haven currency. Dengan ekspektasi akan ada
penurunan permintaan ekspor, surplus neraca
perdagangan bisa berkurang sehingga rupiah
juga melemah. Namun, Indonesia dinilai bisa
menjaga kestabilan rupiah di sekitar 91009200 dengan posisi cadangan devisa sebesar
US$110,12 miliar pada Desember. Angka inflasi
untuk tahun 2012 juga diekspektasi masih
akan berkisar di 5,5% dengan antisipasi akan
diberhentikannya akses BBM bersubsidi dan
kenaikan harga listrik sekitar 10%.
Indonesia menunjukkan kekuatan ekonominya
dalam menghadapi kondisi perlambatan
pertumbuhan ekonomi serta menjaga
tingkat utang yang sehat. Fitch menilai ada
peningkatan kinerja perekonomian, likuiditas
eksternal yang lebih kuat, rasio utang publik
yang rendah dan terus turun, serta kebijakan
makro yang hati-hati. Fitch menaikkan
peringkat utang jangka panjang valuta asing
(foreign currency long-term senior debt) dari
BB+ menjadi BBB- dengan prediksi (outlook)
stabil (stable). Indonesia kehilangan peringkat
utang layak investasi pada krisis finansial Asia
di tahun 1997 silam.
1
0
CH
IN
ID
MY
HK
SG
Sumber: CIC, Credit Suisse
Sejarah Peringkat Hutang Indonesia
Moody’s
S&P
Flitch
Ba1(Jan 2011)
BB+ (Apr 2011)
BBB+ (Des 2011)
Ba2 (Sep 2009)
BB (Mar 2010)
BB+ (Jan 2010)
Ba3 (Okt 2007)
BB- (Jul 2006)
BB (Feb 2008)
B1 (Mei 2006)
B+ (Des 2004)
BB- (Jan 2005)
B2 (Sep 2003)
B (Okt 2003)
B+ (Nov 2003)
B3 (Mar 1998)
B- (Mei 2003)
B (Aug 2002)
B2 (Jan 1998)
CCC+ (Sep 2001)
B- (Mar 1998)
Ba 1(Des 1997)
SD (Apr 2002)
BB- (Jan 1998)
Sumber: Bloomberg, Barclays Capital
Indonesia Meraih Investment Grade
Lembaga pemeringkat Fitch akhirnya
menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi
layak investasi (investment grade) setelah
Lembaga pemeringkat lain seperti Moody dan
Standard & Poor diduga akan segera mengikuti
langkah Fitch. Jika satu lembaga pemeringkat
lagi memberikan peringkat layak investasi,
maka Indonesia dapat diakses sebagai
negara tujuan investasi bagi para investor
yang sebelumnya hanya dapat berinvestasi
pada negara yang sudah memiliki status
layak investasi. Banyak arus Foreign Direct
Investment (FDI) diekspektasi akan masuk dan
mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun
2011 lebih pesat lagi. Peningkatan peringkat
investasi, menunjukkan mulai kembalinya
kepercayaan investor pada pasar Indonesia
yang juga menandai babak pemulihan baru
bagi Indonesia setelah krisis ekonomi Asia
pada 1997-1998.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun
menargetkan angka pertumbuhan dengan ratarata 6,6% yoy sampai akhir masa jabatannya
di tahun 2014. Presiden SBY berjanji akan
mendorong pertumbuhan investasi serta terus
menurunkan defisit budget. Sejauh ini, ekonomi
Indonesia masih tetap tumbuh di level 6%
tahun meskipun krisis utang Eropa sudah mulai
mengancam tingkat ekspor negara Asia lainnya.
2 | Market Perspective | Januari 2012
Undang-Undang Pembebasan Lahan
infrastruktur yang sangat dibutuhkan di
Indonesia seperti jalan tol, pembangkit listrik,
bandar udara dan pelabuhan. Infrastruktur
yang lebih baik berpotensi mengurangi biaya
operasional bisnis, mengurangi penundaan
dan mengendalikan tingkat inflasi. Pemerintah
Pengesahan Undang-Undang (UU)
Pembebasan Lahan pada tanggal 16
Desember 2011 lalu dinilai memberi jalan
kepada pertumbuhan investasi di Indonesia.
UU ini akan mendorong pembangunan
juga bisa lebih efisien dalam mengakuisisi
lahan dalam waktu singkat, dan memberikan
kompensasi untuk pemilik lahan. Bagi investor
asing pun, UU pembebasan lahan akan
memudahkan proses berinvestasi di Indonesia.
Global Outlook
Dewi Huta Djaja
Research Analyst, Wealth Management Services
P
ertumbuhan ekonomi serta pergerakan pasar finansial pada tahun 2011 kerap diwarnai oleh kekhawatiran akan krisis hutang Eropa
serta bencana alam. Masalah krisis utang Eropa bermula pada negara seperti Irlandia, Yunani dan Portugal, dan mulai menyebar
ke negara seperti Spanyol dan Italia, dan sekarang lembaga pemeringkat juga tengah mengkaji ulang peringkat untuk seluruh wilayah
Eropa. Lalu, juga ada pengaruh dari faktor politik terutama di Uni Eropa. Di AS, partai politik sulit mencapai kesepakatan mengenai
masalah budget dan hutang yang dihadapi AS sepanjang tahun 2011. Namun, walaupun dengan masalah di Eropa dan AS, ekonomi
global tetap berhasil tumbuh positif di tahun 2011, didukung terutama oleh pertumbuhan negara berkembang. Sejak bulan September
lalu, International Monetary Fund (IMF) masih memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 4% di tahun 2011 dan 2012.
Negara maju diekspektasi akan tumbuh 1,6% di tahun 2011 sedangkan negara berkembang diproyeksi tumbuh 6,4%. Walaupun fluktuasi
diekspektasi akan tetap mewarnai pergerakan bursa di tahun 2012 karena masih banyak masalah di Uni Eropa dan AS, investor tetap
harus aktif dalam mengelola portfolionya dengan diversifikasi ke berbagai kelas aset untuk menurunkan risiko portfolio.
Indeks 31 Desember 2010
30 Desember 2011
Perubahan
30 November 2011
Desember (%)
2011 (%)
MSCI World
1.280,07
1.182,59
1.184,6
-0,17
-7,62
IHSG Indonesia
3.703,51
3.821,99
3.715,08
2,88
3,2
US S&P
1.257,64
1.257,6
1.246,96
0,85
0
11.577,51
12.217,56
12.045,68
1,43
5,53
-21, 68
US Dow Jones
China Shanghai
2.808,08
2.199,42
2.333,41
-5,74
10.228,92
8.455,35
8.434,61
0,25
-17,34
Europe FTSE Eurofist 300
1.121,67
1.001,39
982,02
1,97
-10, 72
Australia S&P/ASX200
4.745,20
4. 056,6
4.119,8
-1,53
-14,51
92,8
99,65
99,88
-0,23
7,38
1.404,68
1.545,97
1.715,72
-9,89
10,06
Japan Nikkei
Minyak mentah
Emas
Sumber: Bloomberg
AS - Walaupun sumbangan pertumbuhan
ekonomi dari negara maju terhadap
pertumbuhan ekonomi global sudah mulai
berkurang, berita ekonomi dari AS akhir-akhir ini
merupakan kemajuan yang mengembirakan.
Di bulan November, angka pengangguran
turun ke level terendah sejak 2,5 tahun yaitu
di 8,6% sedangkan jumlah tenaga kerja
sektor privat dilaporkan naik 140,000. Lalu,
jumlah rumah seken sudah mulai berkurang
dengan sejalan dengan meningkatnya tingkat
keyakinan konsumen. Walaupun demikian,
masih panjang perjalanan pemulihan AS untuk
kembali ke angka pertumbuhan rata-rata jangka
panjangnya, terutama dengan tantangantantangan dari Eropa. AS juga mempunyai
tantangan besar dari segi politik. Di mana pada
tahun lalu, ketidaksepakatan partai Demokrat,
Republik dan White house menyumbang
terhadap situasi dimana AS kehilangan peringkat
AAAnya.
Mungkin penurunan peringkat ini merupakan
pelajaran yang pahit untuk AS, dan semoga bisa
menjadi peringatan agar Republik dan White
House bisa segera mencapai kesepakatan
mengenai pajak pendapatan sebelum Natal.
Lalu, di akhir tahun 2012, AS juga akan
menyelenggaran pemilu yang dengan sendirinya
menciptakan situasi tantangan politik antar
partai.
November turun ke 13,8% yoy dari 15,9%
di bulan Oktober. Dan, tingkat pertumbuhan
produksi industri menurun dari 13,2% di bulan
Oktober ke 12,4% yoy di bulan November.
Eropa - Data ekonomi Eropa terlihat semakin
melemah sesuai dengan ekspektasi pelaku
pasar yang mengkuatirkan kemungkinan
Eropa memasuki resesi. Negara Eropa seperti
Finlandia, Belanda dan Jerman yang awalnya
diperkirakan aman dari masalah hutang negara
Eropa lainnya, mulai terkena dampaknya juga.
Hal ini karena Uni Eropa tidak mempunyai bank
sentral yang bersedia bertindak selaku penyalur
kredit terakhir untuk perbankan. Di tahun
2012, pergerakan bursa Eropa dan ekonomi
akan cukup bergantung pada perkembangan
politik. Jika pemerintah Uni Eropa tidak berhasil
mencapai kesepakatan dan solusi segera,
keadaan ekonomi Eropa bisa memburuk.
Perlambatan ekonomi Cina juga di konfirmasi
dengan menurunnya tingkat PMI manufaktur
menjadi 49 di bulan November, yang terendah
sejak tahun 2009. Walaupun lemahnya ekonomi
Eropa menekan pertumbuhan ekspor dari
Cina, tapi secara keseluruhan, turunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi serta inflasi Cina masih
sejalan dengan tujuan pemerintahnya.
Cina - Di Cina, tingkat pertumbuhan ekonominya masih terus menurun mengindikasikan softlanding dengan proyeksi angka pertumbuhan
sekitar 8-8,5% untuk tahun 2012. Investasi pada
fixed aset dan permintaan ekspor berkurang,
tetapi tingkat konsumsi domestik masih
bertahan sangat baik. Angka ekspor bulan
Pemerintah Cina sendiri sudah mulai mengambil
langkah pelonggaran, dengan menurunkan
rasio cadangan wajib minimum perbankan
sebesar 50 bps. Langkah ini merupakah langkah
pelonggaran pertama yang diambil dengan
konsiderasi adanya penurunan aliran dana
asing ke Cina serta perlambatan pertumbuhan
ekonomi Cina sendiri. Beberapa bulan ke depan,
pemerintah Cina diekspektasi akan menambah
langkah-langkah pelonggaran mengantisipasi
banyaknya tantangan terhadap pertumbuhan.
Tekanan inflasi juga diekspektasi akan terus
menurun, sehingga memberikan ruang untuk
kebijakan pelonggaran.
3 | Market Perspective | Januari 2012
Reksa Dana Terbaik
di tahun 2011
Rheza Karyanto
Investments Unit Head
P
erjalanan investasi di tahun 2011 baru saja berlalu.
Ada 2 hal menarik yang menjadi pelajaran buat para
investor Reksa Dana memasuki tahun 2012.
Pertama, Imbal hasil Reksa Dana Pendapatan Tetap selama tahun 2011
secara rata-rata melebihi Reksa Dana Saham hingga 2x lipat. Maka tak
heran investor yang menerapkan teori diversifikasi dalam alokasi aset akan
menikmati tingkat keuntungan yang optimal meskipun di tengah kondisi
investasi global yang masih tidak menentu.
Kedua, cerita mengenai ketangguhan fundamental ekonomi Indonesia
ternyata bukan isapan jempol belaka. Hal ini dibuktikan pada tanggal 15
Desember 2011 di mana Lembaga Pemeringkat Fitch akhirnya kembali
menaikkan peringkat kredit Indonesia ke level Investment Grade (BBB-)
dengan outlook “Stabil”. Berita ini sungguh menggembirakan, karena
investor boleh berharap penanaman modal asing yang bersifat jangka
panjang meningkat dan semakin menggairahkan perekonomian dalam
negeri.
Kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap Dollar AS
Untuk Reksa Dana dalam mata uang USD, BNP Paribas-IP berhasil
menempatkan Reksa Dana BNP Paribas Prima USD di posisi pertama
dengan imbal hasil tertinggi (5,66% nett). Kejelian BNP Paribas-IP untuk
berinvestasi sebagian pada obligasi pemerintah Rupiah yang memiliki imbal
hasil lebih tinggi dan potensi apresiasi penguatan Rupiah terhadap USD,
berhasil mengangkat kinerjanya di pertengahan tahun hingga mengungguli
Reksa Dana USD lainnya. Meskipun demikian, imbal hasil Danareksa Melati
Premium Dollar (4,43% nett) dan Mandiri Investa Dana Dollar (4,69% nett)
juga tidak kalah bagusnya dan sesuai dengan ekspektasi.
Nama Reksa Dana
Manajer Investasi
BNP Paribas Prima USD
BNP Paribas Investment Partner
Danareksa Melati Premium Dollar Danareksa Investment Management
Mandiri Investa Dana Dollar
Mandiri Investasi
Sumber: Bloomberg
Kategori Reksa Dana Campuran
Pertanyaan yang kemudian sering dilontarkan oleh investor adalah “jadi
Reksa Dana apa yang bagus?”. Setiap analis dan advisor mungkin punya
jawabannya masing-masing, namun pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan penilaian kami terhadap kinerja produk-produk Reksa
Dana di Bank Commonwealth selama tahun 2011 yang dipilih sebagai
Reksa Dana Terbaik di tahun 2011. Kriteria pemilihan Reksa Dana Terbaik
ini tidak hanya memperhitungkan faktor imbal hasil (total return) tetapi
juga faktor risiko (standard deviation) dan konsistensi dalam mengalahkan
benchmark (information ratio).
Manulife Dana Stabil Berimbang adalah Reksa Dana Campuran yang
dikelola secara relatif konservatif di mana bobot alokasi pada obligasi
pemerintah lebih besar dibandingkan saham. Kebijakan investasi ini
diterapkan secara konsisten sehingga menghasilkan imbal hasil terbaik
sebesar 10,94% nett. Di posisi kedua dan ketiga ditempati First State
Balance Fund (8,58% nett) dan Schroder Dana Kombinasi (5,33% nett).
Kedua produk ini punya fleksibilitas yang tinggi dalam mengatur alokasi
aset dan diversifikasi yang menguntungkan.
Nama Reksa Dana
Manajer Investasi
Kategori Reksa Dana Pasar Uang
Manulife Dana Stabil Berimbang
Manulife Asset Management Indonesia
Sesuai dengan arahan investasinya, Reksa Dana Pasar Uang bertujuan
memberikan imbal hasil di atas suku bunga deposito. Dengan imbal hasil
obligasi pemerintah yang semakin rendah, dan minimnya ketersediaan
obligasi pemerintah jangka pendek di pasar, Manajer Investasi meningkatkan alokasi pada obligasi korporasi untuk menjaga tingkat keuntungan yang
menarik buat investor. Tahun 2011 lalu, imbal hasil terbaik dihasilkan oleh
Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang (5,95% nett), Batavia Dana Kas
Maxima (5,94% nett), dan Danareksa Seruni Pasar Uang 2 (5,69% nett).
First State Ind Balance Fund
First State Investment Indonesia
Schroder Dana Kombinasi
Schroder Investment Management
Nama Reksa Dana
Manajer Investasi
Mandiri Investa Pasar Uang
Mandiri Investasi
Batavia Dana Kas Maxima
Batavia Prosperindo Asset Management
Danareksa Seruni Pasar Uang 2
Danareksa Investment Management
Sumber: Bloomberg
Kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap Rupiah
Di awal tahun 2011, banyak analis memperkirakan prospek Reksa Dana
Pendapatan Tetap akan suram karena lonjakan inflasi yang begitu tinggi
di awal tahun. Namun dengan kejelian dan keputusan Manajer Investasi
BNP Paribas-IP dalam membaca arah pergerakan inflasi dan suku bunga
ke depan, membuat mereka tetap optimis dan mempertahankan durasi
portofolio obligasi yang panjang. Hasilnya, BNP Paribas Prima II berhasil
menjadi Reksa Dana dengan imbal hasil tertinggi di tahun 2011 yaitu
23,4% nett. Posisi kedua ditempati First State Bond Fund (17,13% nett)
yang unggul dalam kestabilan, diikuti oleh Manulife Obligasi Negara
Indonesia II (18% nett).
Nama Reksa Dana
Manajer Investasi
BNP Paribas Prima 2
BNP Paribas Investment Partner
First State Indonesian Bond
First State Investment Indonesia
Manulife Obigasi Negara Ind II
Manulife Asset Management Indonesia
Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg
Kategori Reksa Dana Saham
Schroder Dana Istimewa tercatat sebagai Reksa Dana Saham Terbaik
tahun 2011 untuk kategori Reksa Dana Saham dengan imbal hasil 5,63%
nett. Posisi runner up ditempati oleh First State Indoequity Sectoral yang
sejak awal tahun memiliki pandangan yang positif terhadap penurunan
suku bunga sehingga mengoleksi saham-saham di sektor keuangan dan
konsumer. Strategi ini terbukti berhasil dan memberikan imbal hasil sebesar
4,15% nett. Posisi ketiga diperoleh BNP Paribas Pesona Amanah (3,51%
nett) yang dikelola menggunakan prinsip Syariah. Pemilihan saham yang
selektif dan prudent menjadi kunci keberhasilan Reksa Dana ini.
Nama Reksa Dana
Manajer Investasi
Schroder Dana Istimewa
Schroder Investment Management
First State Indoequity Sectoral
First State Investment Indonesia
BNP Paribas Pesona Amanah
BNP Paribas Investment Partner
Sumber: Bloomberg
Sebagai penutup, perlu kami ingatkan kembali bahwa kinerja produk di
masa lalu tidak mencerminkan kinerja yang akan dihasilkan di masa depan.
Tentunya analisa dan keputusan Manajer Investasi dalam menentukan
strategi portofolio investasi tahun ini akan menentukan apakah produk
tersebut mampu menjadi Reksa Dana Terbaik di tahun 2012.
Nantikan produk-produk Reksa Dana terbaru yang akan diluncurkan tahun
ini dan pastikan Anda selalu berinvestasi melalui Commonwealth Bank.
Sudah menjadi komitmen kami untuk selalu menyediakan produk dan
layanan yang terbaik dan terdepan untuk Anda.
Selamat Berinvestasi !
4 | Market Perspective | Januari 2012
Analisa
Valuta Asing
Mika Martumpal
Senior Market Analyst, Treasury Department
USD masih akan diminati investor saat
persepsi risiko meningkat, karena status USD
sebagai safe haven currency. Semakin kuatnya
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan
meningkatnya tingkat suku bunga pasar USD
akibat kesulitan likuiditas di Eropa adalah
faktor penunjang USD. Tingginya inflasi, tingkat
pengangguran dan tingkat utang adalah faktor
negatif bagi USD.
EUR saat ini masih berpeluang melemah
akibat masalah defisit dan utang pemerintah
beberapa negara anggota yang berlarutlarut. Pengurangan defisit dan utang mutlak
dilakukan oleh Uni Eropa, karena saat ini
tingkat kepercayaan investor semakin tipis. Hal
positif dari lemahnya EUR adalah barang dan
jasa dari Uni Eropa menjadi lebih kompetitif dan
menguntungkan negara-negara eksportir.
Kondisi ekonomi yang masih sangat lemah
adalah alasan di belakang rencana bank sentral
untuk kembali membeli obligasi pemerintah dan
swasta untuk menurunkan yield dengan tujuan
menyediakan dana murah untuk investasi.
Namun efek negatif program pembelian obligasi
adalah naiknya suplai uang yang berpotensi
meningkatkan inflasi. Saat ini dengan inflasi di
atas 5%, tingkat suku bunga mendekati nol,
dan ancaman resesi di tahun 2012 maka GBP
di jangka panjang akan cenderung lemah.
Keputusan Reserve Bank of Australia (RBA)
untuk menurunkan tingkat suku bunga sebesar
50bps ke 4,25% adalah akibat kecenderungan
inflasi yang turun dan ancaman melemahnya
perekonomian global. Dengan tingkat inflasi
tahunan di sekitar 3–3,5% dan harga komoditas
yang lebih rendah maka masih terbuka
kemungkinan turunnya suku bunga RBA, hanya
saja dengan tingkat pengangguran yang relatif
rendah maka penurunan suku bunga akan
terbatas.
Turunnya tingkat suku bunga RBA tidak
otomatis menyebabkan AUD lemah karena
dengan inflasi yang juga turun maka real
interest rate AUD tetap positif.
Bantuan pinjaman ECB untuk bank-bank
di Eropa diharapkan akan mengurangi
kesulitan likuiditas dan juga membantu
menurunkan tekanan jual terhadap
obligasi pemerintah Eropa.
EUR juga bisa mendapatkan
tekanan jual karena banyak
ketidakpastian dengan
pemilu di beberapa negara
Eropa di tahun 2012.
Turunnya surplus perdagangan, naiknya
tingkat pengangguran dan melambatnya inflasi
adalah tiga faktor penggerak domestik untuk
NZD. Turunnya surplus perdagangan dan
naiknya tingkat pengangguran adalah faktor
yang bersifat negatif sedangkan turunnya
inflasi adalah faktor positif. Dengan tingkat
suku bunga yang masih rendah, maka kecil
kemungkinan bank sentral menurunkan suku
bunga dengan agresif. Dengan turunnya inflasi
dan suku bunga yang relatif stabil maka nilai
NZD secara relatif menjadi lebih menarik.
IDR cenderung melemah terhadap USD di
jangka pendek lebih disebabkan oleh masalah
eksternal di Eropa ketimbang faktor domestik.
Namun, pelemahan IDR bisa tertahan karena
dengan naiknya peringkat utang Indonesia
menjadi investment grade, inflasi yang
rendah, suku bunga yang cukup tinggi dan
perekonomian domestik yang kuat maka IDR
berpeluang menguat di jangka menengah –
panjang.
Penguatan JPY telah mengakibatkan turunnya
nilai ekspor Jepang dan merupakan ancaman
bagi pertumbuhan ekonomi Jepang. Tingkat
suku bunga yang mendekati nol, neraca
perdagangan yang cenderung menjadi defisit
dan tingkat utang yang besar seharusnya
mengurangi daya tarik JPY. Tapi JPY masih
diuntungkan oleh terus turunnya tingkat harga di
dalam negeri.
Perekonomian Singapura yang mengandalkan
perdagangan internasional dan jasa sangat
bergantung pada kesehatan perekonomian
negara-negara seperti AS dan Cina. Dengan
kondisi yang tidak menguntungkan di AS
dan melambatnya perekonomian Cina
menyebabkan SGD melemah terhadap USD.
Turunnya tingkat inflasi juga mengurangi
kecenderungan Monetary Authority of
Singapore untuk mempertahankan nilai SGD
terlalu kuat.
Strategi Forex Trading
Tahun 2012 akan menjadi tahun yang bergairah untuk investasi valas, kerena diperkirakan belum ada solusi yang permanen dalam
masalah hutang Uni Eropa, sehingga fluktuasi akan tetap tinggi. Tingginya fluktuasi akan membuka peluang investasi valas.
Dengan potensi return yg tinggi, maka akan ada juga risiko yang tinggi, maka disarankan untuk berinvestasi jangka pendek dan terus
mengikuti perkembangan pasar. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi valas, adalah:
• Informasi tentang data data ekonomi.
• Pergerakan harga di bursa saham dan komoditas.
• Kemungkinan adanya intervensi dari central bank yg bisa mengubah arah secara tiba tiba.
• Kondisi sosial politik karena adanya beberapa pemilih di beberapa negara Eropa dan AS.
5 | Market Perspective | Januari 2012
Cara Cerdik Berinvestasi
dan Sekaligus Mendapatkan
Proteksi
Alexander Wiharja
Bancassurance Product Manager
Banyak pertanyaan – pertanyaan yang sering muncul dalam
berinvestasi, seperti :
• Bagaimana cara yang paling mudah dan fleksibel untuk meningkatkan
portofolio investasi Anda?
• Bagaimana cara agar investasi saya mendapatkan biaya ringan?
• Bagaimana caranya mendapatkan proteksi hidup dengan jaminan aplikasi pasti
disetujui?
• Bagaimana jika saya ingin berinvestasi di pasar luar negeri?
Manulife Select Invest Protector adalah jawaban dari pertanyaanpertanyaan di atas.
Manulife Select Invest Protector merupakan pilihan solusi
investasi dengan potensi imbal hasil yang atraktif dan dilakukan
dengan cara yang mudah, sekaligus merupakan solusi bagi
pengelolaan risiko jiwa.
1. Fleksibel
Untuk menjawab kebutuhan fleksibilitas investor, program ini menyediakan fasilitas top-up (penambahan dana investasi) dan
withdrawal (penarikan sebagian) serta bebas biaya perubahan
alokasi dana investasi (switching). Anda juga bebas memilih dalam
mata uang Rupiah atau USD.
2. Komprehensif
Produk ini juga memberikan berbagai keringanan yaitu bebas
biaya transaksi pembelian, bebas biaya administrasi bulanan,
bebas biaya perubahan alokasi dana investasi, dan memberikan
pengelolaan dana yang kompetitif. Sebagai tambahan, produk ini
memiliki manfaat bebas pajak setelah tahun ketiga kepesertaan.
4. Mudah
Kemudahan dari produk ini adalah persetujuan (approval) aplikasi
yang dijamin pasti. Tidak perlu proses underwriting untuk mendapatkan proteksi asuransi jiwa.
Mengapa Manulife Select Invest Protector?
3. Biaya Ringan
Manulife Select Invest Protector memberikan potensi imbal hasil
investasi sesuai profil investasi yang tersedia; agresif, moderat,
atau konservatif dengan 11 pilihan dana investasi, 3 pilihan
asuransi tambahan, dan pengembalian biaya pertanggungan.
Produk ini juga dapat diperkaya dengan perlindungan 38 penyakit
kritis, kecelakaan, dan atau jiwa.
5. Pilihan investasi di luar negeri
Manulife Select Invest Protector menyediakan 2 pilihan dana
investasi ekuitas dengan eksposur pada instrumen efek luar
negeri yaitu pada bursa Cina dan India. Untuk mengakomodir
kebutuhan nasabah dengan profil risiko moderat, Manulife
Select Invest Protector menyediakan investasi pada instrumen
Obligasi Negara Republik Indonesia dalam mata uang USD.
Dalam menghadapi berbagai tahap kehidupan, manusia memerlukan
perencanaan dan solusi yang taktis dalam menghadapinya. Pastikan
anda tunggu kehadiran solusi investasi dan proteksi inovatif lainnya
di Commonwealth Bank.
DISCLAIMER
Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas
pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk
tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas
untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau
penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum
bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu
mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan
setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang
dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktuwaktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan
perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap
bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan
yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi.
Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh
PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal
yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi,
maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut
agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini.
Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi
Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di [email protected].
commbank.co.id
Download