analisis keberlanjutan pembiayaan sistem grameen bank dan

advertisement
ANALISIS KEBERLANJUTAN PEMBIAYAAN
SISTEM GRAMEEN BANK DAN SISTEM
SYARIAH MENGGUNAKAN SISTEM
DINAMIK
By : Dina Aisyah
Pendahuluan
Pembiayaan Syariah
Mudharabah
Musyarakah
Ijarah
Istishna
Pembiayaan Konvensional
Pembiayaan Perbankan
Pembiayaan BPR
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Proyek Peningkatan Pendapatan Petani/Nelayan Kecil (P4K)
Kredit Usaha Tani (KUT)
Kredit Ketahanan Pangan (KKP)
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah:
Memodelkan sistem pembiayaan bergulir Grameen Bank
Memodelkan sistem pembiayaan sistem Mudharabah
Mengetahui variable apa yang berpengaruh pendapatan bank dan kerugian
bank jika terdapat non performing loan
Mengetahui keberlangsungan kedua pembiayaan diatas kaitannya dengan
jumlah pembiayaan yang dapat diberikan dalam kondisi tertentu.
Tinjauan Pustaka
Sistem merupakan sekumpulan dari beberapa
faktor yang berada pada fungsi tujuan yang sama.
Pengertian metode pendekatan sistem merupakan
salah satu cara penyelesaian persoalan yang
dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap
adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga
dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang
dianggap efektif (Eriyatno 1999)
Metode sistem dinamik merupakan metode untuk
meningkatkan tentang pemahaman terhadap sistem
yang komplek (Sterman, 2000). Sistem dinamis
adalah sistem yang dipengaruhi oleh perubahan
waktu. Sistem dinamis menggunakan waktu sebagai
variable independent (bebas/berpengaruh). Sistem
dinamis menunjukkan perubahannya setiap saat
akibat aktivitas-aktivitasnya. Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam sistem dapat diturunkan
sebagai fungsi dari waktu
Kredit Mikro
Kredit mikro adalah istilah lain dari mikro kredit. Berikut ini
beberpa definisi dari kredit mikro. Grameen Banking (2003)
mendefinisikan kredit mikro sebagai pengembangan pinjaman
dalam jumlah kecil kepada pengusaha yang terlalu lemah
kualifikasinya untuk dapat mengakses pada pinjaman dari bank
konvensional.
Kriteria Dasar Kredit Mikro
Kriteria
Ukuran
Sasaran
Penggunaan
Waktu dan persyaratan
Besaran
Pinjaman kecil atau sangat kecil
Pengusaha kecil (sektor informal)
Keluarga berpendapatan rendah
Meningkatkan pendapatan
Pengembangan usaha
Kegiatan sosial
Fleksibel
Disesuaikan dengan kondisi masyarakat
Pegelompokan Pembiayaan
1.
2.
3.
4.
5.
Bankable
Eligible
Feasible
Potential Active
Community Development
Pembiayaan Syariah
Sistem bagi hasil
Ekonomi syariah menawarkan sistem bagi hasil, sebagai
alternatif sistem bunga dalam ekonomi konvensional,
yaitu ketika pemilik modal (surplus spending unit) bekerja
sama dengan pelaku usaha (deficit spending unit) unuk
menjalankan suatu usaha. Apabila kegiatan usaha
menghasilkan, keuntungan dibagi kedua belah pihak dan
apabila usaha mengalami kerugian, maka akan
ditanggung bersama
Dalam penjelasan singkat, Mudharabah atau
penanaman modal adalah penyerahan modal uang
kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan
presentase keuntungan (Al-Mushlih dan Ash-Shawi, 2004)
Grameen Bank
a.
Grameen Bank berdiri pada tahun 1976 dengan Prof.
Muhammad Yunus sebagai penggagasnya. Prof Muhammad
Yunus, begawan ekonomi Bangladesh, menyadari bahwa
permasalahan kemiskinan yang menyelubungi sebagian
besar bangsanya disebabkan oleh kurangnya akses kaum
miskin terhadap modal. Modal yang diharapkan dapat
meningkatkan pemberdayaan kaum papa, hanya dapat
diakses dari perbankan konvensional
Perbandingan Bunga dan Bagi Hasil
Bank Konvensional vs Grameen Bank
Grameen Bank
Menggulirkan pinjaman tanpa agunan
Agunan berupa agunan sosial (social
collateral )
Jumlah dana pinjaman sangat kecil
Proses peminjaman sederhana
Usaha yang dibiayai tidak harus
bankable
Berada di tengah-tengah masyarakat
Bank Konvensional
Menggulirkan pinjaman dengan agunan
Agunan berupa properti
Jumlah dana pinjaman relatif besar
Proses peminjaman melalui administrasi
yang ketat
Usaha yang dibiayai harus bankable
Berada di tengah kota
Mekanisme Pembiayaan Grameen Bank
Calon peminjam diminta untuk mengikuti training
selama dua minggu. Setelah itu, calon peminjam akan
dites secara lisan tentang materi training sekaligus
wawancara untuk mengetahui latar belakang dan
keinginan calon peminjam untuk menjadi anggota. Jika
calon peminjam lulus tes wawancara tersebut, maka
calon peminjam diterima sebagai anggota Grameen
Bank dan akan mendapatkan pinjaman modal sebesar
100 dolar. Tetapi jika peminjam tersebut tidak lulus
dalam tes wawancara, peminjam diminta untuk
mengikuti training lagi dari awal.
Mekanisme Pembiayaan Syariah
Pembiayaan syariah, seperti juga jenis pembiayaan lainnya,
perbankan syariah menetapkan syarat-syarat umum yang juga
diterapkan di bank konvensional untuk sebuah pembiayaan. Syaratsyarat umum untk memperoleh pembiayaan antara lain :
Surat permohonan tertulis dengan dilampiri proposal yang memuat
diantranya gambaran umum usaha yang dijalankan, gambaran
tentang prospek usaha kedepannya, perincian anggaran dana
usaha, jumlah kebutuhan modal yang diperlukan dan jangka waktu
pengembalian dana.
Legalitas usaha, seperti identitas diri, akta pendirian usaha, surat
izin umum peruahaan dan tanda daftar perusahaan.
Laporan keuangan, seperti neraca dan laporan rugi laba, data
persediaan akhir, data penjualan, dan fotokopi rekening bank
Pemodelan Pembiayaan Syariah
Biaya Pengelolaan
Usaha
<Time>
Hasil Usaha
<Time>
Nisbah Bagi Hasil P.
Mudharabah
<Time>
Bagi Hasil P.
Mudharabah
Pembiayaan
Mudharabah
Hasil Penjualan
Usaha
<Time>
Pembayaran Pokok
P. Mudharabah
Distribusi Hasil
Pennijualan Usaha
Jumlah Masa Angsuran
P. Mudharabah
<Time>
Total Pembayaran P.
Mudharabah
Angsuran Pokok
Pembiayaan <Pendapatan untuk
Pemilik Modal>
<Angsuran
Pokok>
Bagi Hasil
Pendapatan
Pendapatan
Bank
Pendapatan Bank
perbulan
<Time>
<Total Bagi Hasil
DPK>
<Angsuran margin
perbulan>
Pemodelan Jumlah Pembiayaan yang
Disalurkan
Total Bagi Hasil
DPK
Nisbah Rek
Deposito
Deposito
Mudharabah
Bagi Hasil
Deposito
Bagi Hasil
Pendapatan
Pendapatan
Bank
Pendapatan Bank
perbulan
<Time>
Deposito untuk
Pembiayaan
konversi
GWM
Tabungan untuk
Pembiayaan
<Time>
<Pendapatan untuk
Pemilik Modal>
Bagi Hasil
Tabungan
<Angsuran margin
perbulan>
Tabungan
Mudharabah
<Time>
Wadiah untuk
Pembiayaan
Nisbah Rek
Tabungan
Pendapatan Bagi Rp
1000 DPK
Wadiah
Saldo Total DPK
<Jumlah dana
pembiayaan>
Jumlah Pembiayaan
yang Diberikan
<Jumlah
Pembiayaan>
<Time>
DPK untuk
Pembiayaan
Pemodelan Sistem Pembiayaan
Grameen
<Time>
<Time>
Penyaluran
Pembiayaan
Sisa Pokok yang
belum dibayar Pembayaran Pokok
Pembiayaan
Total Pembiayaan
Pembiayaan dengan
skema lainnya
<Time>
<Time>
Angsuran Pokok
Angsuran Bunga
Perbulan
<Time>
Total Angsuran
Perbulan
Grace Period
Pembiayaan
Angsuran Pokok
Pembiayaan
<Time>
Pendapatan
Bank
Pemberian deviden
<konversi>
<Pendapatan untuk
Pemilik Modal>
Pendapatan Bank
perbulan
<Time>
<Total Pendapatan
Nasabah>
<Angsuran Bunga
Pembiayaan Usaha>
Angsuran Perbulan
Periode
Pembiayaan
Formulasi Pemodelan Matematis
Jumlah Pembiayaan
Bulan
6
12
18
24
30
36
42
48
Jumlah Bagi Hasil (Rupiah)
143.317.104
286.634.208
429.951.312
573.268.416
716.585.520
859.902.624
1.003.219.728
1.146.536.832
Jumlah Pembiayaan
3,982393309
7,964786618
11,94717993
15,92957324
19,91196654
23,89435985
27,87675316
31,85914647
Perbandinga Laba
Bulan
6
12
18
24
30
36
42
48
Laba Grameen Bank (Rupiah)
35.987.682
71.975.364
107.963.046
143.950.728
179.938.410
215.926.092
251.913.774
287.901.456
Jumlah Bagi Hasil
(Rupiah)
143.317.104
286.634.208
429.951.312
573.268.416
716.585.520
859.902.624
1.003.219.728
1.146.536.832
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
Beberapa faktor yang sangat menentukan bagi bank syariah untuk memberikan persetjuan
usaha antara lain ;
Ketersediaan dana pembiayaan
Kelayakan dan kehalalan usaha
Kredibilitas nasabah
Jumlah keuntungan yang diterima bank dengan sistem bagi hasil dengan nisbah rasio
40%:60% lebih tinggi jik dibandingkan dengan keunungan sistem bunga grameen bank
dengan tingkat suku bunga 20% pertahunnya.
Jumlah pembiayaan yang dapat disalurkan oleh sistem bagi hasil lebih tinggi jika
dibandingkan dengan sistem grameen bank. Hal ini dikarenakan keuntungan yang
diperoleh sistem bagi hasil lebh besar dibaningkan dengan keuntungan bunga.
Jika terjadi kerugian usaha yang dijalankan, maka sistem grameen bank mempunyai
keuntungan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sistem bagi hasil. Hal ini
dikarenakan sistem grameen bank tidak ikut menanggung resiko kerugian yang terjadi.
THANX FOR
UR ATTENTION
Download