pemanfaatan dan pemasaran biobriket dan asap cair

advertisement
DIKLAT TEKNOLOGI BIOBRIKET BAGI GURU
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
MODUL
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN
BIOBRIKET DAN ASAP CAIR
Disusun oleh:
Drs. Dave R. Willy Umboh, M.M.
Wanto, S.T., M.Eng.
Editor oleh:
Niamul Huda, ST., M.Pd
Didukungi oleh:
TEACHING BIOMASS TECHNOLOGIES
AT MEDIUM TECHNICAL SCHOOLS
Dikembangkan oleh:
ETC Foundation the Netherlands
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri/ TEDC Bandung
Maret 2014
i
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
KATA PENGANTAR
Buku Modul ini dimaksudkan untuk memandu peserta pendidikan dan
pelatihan kompetensi untuk melaksanakan tugas kegiatan belajar di tempat diklat
ataupun di tempat masing-masing. Dengan demikian
diharapkan setiap peserta
diklat akan berusaha untuk melatih diri memecahkan berbagai persoalan sesuai
dengan tuntutan kompetensi yang akan dipilih.
Di dalam buku modul ini diberikan kegiatan belajar, tugas- tugas dan tes
formatif dimana seluruh kegiatan tersebut diharapkan dikerjakan/dilakukan secara
mandiri/kelompok oleh setiap peserta diklat
untuk melatih kemampuan dirinya
dalam memecahkan berbagai persoalan
Dalam pelaksanaanya seluruh kegiatan dilakukan oleh setiap peserta/siswa
dengan arahan
Pembimbing/Instruktur yang ditugaskan, dan pada akhir diklat
seluruh materi dari modul ini akan diujikan secara mandiri untuk memenuhi tuntutan
kompetensi dan standar pekerjaan/perusahaan.
Materi pembelajaran atau bahan dari modul dan tugas-tugas ini diambil dari
be-berapa buku referensi yang dipilih dan juga buku referensi tersebut sebagai
bahan bacaan
yang dianjurkan
untuk memperkaya
penguasaan
kompetensi
peserta diklat.
Diharapkan
setiap
peserta
pelatihan
setelah
mempelajari
dan
melaksanakan semua petunjuk dari modul ini secara tuntas, akan mempunyai
kompetensi sesuai dengan tuntutan
pekerjaan
sebagai tenaga pelaksana
pemeliharaan Teknik Energi Terbarukan.
Bandung, 19 Agustus 2013
Kepala PPPPTK BMTI,
Dr. Dedy H. Karwan, MM
NIP. 19560930 198103 1 003
ii
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …….....................................................................................
i
DAFTAR ISI .........................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR
.................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
v
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Deskripsi Modul ...................................................................................
4
C. Tujuan Pembelajaran ........................................................................
5
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ..................................................
6
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok 1
1. Sebaran dan Potensi Ekonomi Kelapa............................................
7
2. Indikator Keberhasilan ....................................................................
7
3. Uraian dan Contoh ..........................................................................
7
4. Latihan Soal ....................................................................................
9
5. Rangkuman .................................................................................... 10
6. Evaluasi Materi Pokok 1
.............................................................. 11
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …................................................... 12
B. Materi Pokok 1
1. Pemanfaatan Biobriket Dan Asap Cair Tempurung Kelapa ............ 13
2. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 13
3. Uraian dan Contoh ........................................................................... 13
4. Latihan.............................................................................................. 36
5. Rangkuman .................................................................................... 38
6. Evaluasi Materi Pokok 2
............................................................... 39
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …................................................... 41
C. Materi Pokok 3
1. Pemasaran Biobriket dan Asap Cair Tempurung Kelapa................ 42
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
2. Indikator Keberhasilan .................................................................... 42
3. Uraian dan Contoh ......................................................................... 42
4. Latihan ............................................................................................ 90
5. Rangkuman ................................................................................... 91
6. Evaluasi Materi Pokok 3
............................................................. 92
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ….................................................. 94
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 95
KUNCI JAWABAN ............................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 97
GLOSARIUM ........................................................................................................ 99
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Perkebunan dan tanaman kelapa
Gambar 1.2. Sebaran kebun kelapa
Gambar 1.3. Luas perkebunan kelapa milik rakyat, swasta, dan pemerintah
Gambar 2.1. Bagan pohon kelapa dan produk turunannya
Gambar 2.2. Arang kayu
Gambar 2.3. Briket serbuk gergaji
Gambar 2.4. Arang sekam padi
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 2.5. Arang briket tempurung kelapa
Gambar 2.8. Contoh briket untuk grill, kompor masak, dan shisa
Gambar 2.9. Asap cair tempurung kelapa
Gambar 2.10. Asap cair sebelum penyaringan dan sesudah proses distilasi
Gambar 2.11. Ilustrasi pemprosesan asap cair
Gambar 3.1. Diagram turunan produk dari tempurung kelapa dan asap cair
Gambar 3.2. Diagram konsep inti pemasaran
Gambar 3.3. Pasar tradisional
Gambar 3.4. Pasar barter di Wulandoni-Lembata-NTT
Gambar 3.5. Transaksi barter antar pedagang dari pegunungan dan pesisiran
Gambar 3.6. Pasar beringharjo yogyakarta
Gambar 3.7. Pasar baru bandung
Gambar 3.8. Pasar modern kategori hypermarket
Gambar 3.9. Pengertian produk
Gambar 3.10. Konsep produk total
Gambar 3.11. Macam-macam harga
Gambar 3.12. Konsep harga
Gambar 3.13. Tujuan penetapan harga
Gambar 3.14. Kurva permintaan dan penawaran
Gambar 3.15. Penentuan harga
Gambar 3.16. Diagram ilustrasi konsep inti pemasaran
Gambar 3.17. Komponen bauran pemasaran
Gambar 3.18. Bauran pemasaran
Gambar 3.19. Ilustrasi barang dan jasa
Gambar 3.20. kurva S
Gambar 3.21. Bagan strategi pemasaran
Gambar 3.22. Segmentasi pasar
Gambar 3.23. Pemosisian produk mobil
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Perbedaan konsep penjualan dan pemasaran
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Baca semua isi dan petunjuk pembelajaran modul ini;
2. Ikuti semua petunjuk pembelajaran pada setiap kegiatan belajar;
3. Belajar dan bekerjalah dengan penuh tanggung jawab, baik secara individu
maupun kelompok sesuai dengan tugas yang diberikan;
4. Kerjakan semua tugas yang diberikan dan kumpulkan sebanyak mungkin
informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
modul ini. Jika diperlukan Anda disarankan untuk melakukan browsing dengan
internet;
5. Jagalah keselamatan dan keamanan kerja, peralatan baik di kelas,
laboratorium maupun di lapangan;
6. Kompetensi yang dipelajari di dalam modul ini merupakan kompetensi
minimal. Oleh karena itu disarankan anda meningkatkan kompetensi anda
melalui berbagai bentuk pendalaman sehingga kemampuan dan tingkat
penguasaan anda lebih optimal;
7. Laporkan semua pengalaman belajar yang anda peroleh baik tertulis maupun
lisan sesuai dengan tugas setiap modul;
8. Lakukan komunikasi secara intensif dengan Pengajar/Fasilitator/ Pembimbing
Anda melalui berbagai saluran yang memungkinkan.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Krisis energi yang mendunia, telah membangunkan kesadaran masyarakat
dunia terhadap dampak yang ditimbulkan oleh krisis tersebut.
Sistem energi dunia sedang beralih dari sistem energi berbasis fosil ke sistem
energi berbasis sumber daya terbarukan (renewable energy). Berbagai
alternatif telah dikaji dan dikembangkan termasuk mengalihkan pasokan energi
berbasis sumber daya fosil ke sumber daya berbasis sumber daya terbarukan
(Tatang H. Soerawidjaja, 20131).
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB yang
sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan sepakat untuk mengadopsi
Deklarasi Milenium. Deklarasi ini menghimpun komitmen para pemimpin dunia
yang tidak pernah ada sebelumnya untuk menangani isu perdamaian,
keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasan fundamental dalam satu
paket.
Negara-negara
anggota
PBB
kemudian
mengadopsi
Tujuan
Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals disingkat "MDGs").
Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan delapan tujuan
Pembangunan Milenium.
Pendidikan adalah hal mendasar kehidupan. Pendidikan dapat memberikan
dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu,
pendidikan menjadi salah satu dari tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).
Selain masalah pendidikan, masalah pokok yang diangkat adalah kemiskinan
dan kelaparan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, kematian
bayi, kesehatan ibu, penyakit menular, pelestarian lingkungan, dan kemitraan
untuk pembangunan. Pelestarian lingkungan bahkan bumi, menjadi salah satu
masalah karena krisis energi yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Cadangan energi di Indonesia terutama energi fosil (minyak bumi, batubara,
dan gas alam) yang semakin hari semakin berkurang. Hal ini juga diperparah
dengan pemborosan dalam penggunaan energi fosil. Populasi penduduk yang
1
Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya, 26-27 Juni
2013.
1
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
berdampak pada peningkatan konsumsi per kapita meningkat, menyebabkan
semakin cepatnya cadangan energi fosil berkurang.
Berdasarkan kajian Kementerian Perindustrian bersama INDEF pada tahun
2012, mendapati tujuh sektor indsutri yang masuk kategori padat energi, yaitu:
industri pupuk, pulp, kertas, tekstil, semen, baja, keramik, dan industri
pengolahan. Industri-industri tersebut boros dalam penggunaan energi. Sebagai
perbandingan penggunaan energi pada industri baja; di Jepang 350 kWh per
ton produk, di India 600 kWh per ton produk, di Indonesia 900 kWh per ton
produk. Konsumsi energi sektor industri mencapai 38% dari konsumsi energi
nasional. Padahal permintaan energi nasional bertumbuh rata-rata 7% per
tahun2. Produksi minyak di Indonesia menurun setiap tahun, sedangkan
konsumsi tiap tahunnya semakin meningkat. Pada akhirnya akan terjadi
kesenjangan produksi minyak dan konsumsinya. Inilah salah satu penyebab
terjadinya krisis energi. Pemanasan global saat ini telah menjadi isu dunia
dimana penyebabnya adalah semakin banyaknya kandungan CO2 di udara.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan dan
tidak terkendali. Untuk mengurangi emisi gas CO2 bisa dengan cara membatasi
penggunaan sumber energi yang berasal dari fosil.
Salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan energi fosil dan pemanasan
global adalah penggunaan energi baru dan terbarukan. Biomassa merupakan
salah satu sumber energi terbarukan yang merupakan sumber daya bahan
bakar. Bioenergi merupakan jembatan yang vital dari sistem energi berbasis
sumber daya fosil ke sumber daya terbarukan. Indonesia yang merupakan
negara yang terdiri dari kepulauan. Berkenaan dengan distribusi energi listrik
ataupun bahan bakar, pasti akan menaikkan biaya operasional yang pada
akhirnya memperkecil efisiensi. Sedangkan potensi biomassa dapat ditemukan
di hampir semua wilayah dan pelosok tanah air. Disamping itu, potensi
biomassa tersebut tersedia sepanjang tahun. Bioenergi merupakan potensi
yang juga sejalan dengan perjuangan mencapai Millenium Development Goals
(MDGs).
Energi terbarukan harus ramah lingkungan sebagai sumber energi alternatif,
tetapi juga dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, teknologi
2
Kompas, 16 Juli 2013, halaman 20, Efisiensi Energi bagi Industri.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
untuk memproses, serta sumber daya manusia sebagai pengelola energi
terbarukan tersebut. Persentase ketersediaan sumber energi baru dan
terbarukan, seperti biomasa, tenaga air skala kecil, tenaga surya, dan tenaga
angin masih kecil yakni sekitar 5%. Industri memang harus bertumbuh untuk
menggerakkan roda perekonomian dan menyerap tenaga kerja.
Krisis energi telah diantisipasi melalui Kebijakan Energi Nasional mencakup
beberapa pokok kebijakan yakni, arah kebijakan energi minyak dan gas bumi,
batubara, energi terbarukkan, energi terbarukkan bahan bakar nabati (BBN),
panas bumi, energi terbarukan surya, PLT tenaga laut dan arah kebijakan
energi terbarukan nuklir3.
Sebagaimana kita telah ketahui bersama bahwa pada dasarnya potensi
ketersedian sumber energi terbarukan Indonesia sangat besar. Namun
demikian, diperlukan program yang dapat menjamin kelangsungan melalui
penguasaaan
pengelolaan,
berkelanjutan.
kompetensi
serta
berkenaan
pemanfaatan
Pembangunan
dengan
energi
berkelanjutan
teknologi
terbarukan
harus
pengolahan,
tersebut
menyentuh
secara
ranah
pendidikan.
PPPPTK BMTI menjadi salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pendidikan Kebudayaan, telah menginisiasi mempromosikan pendidikan energi
baru terbarukan pada pendidikan kejuruan (SMK). Pada tahun 2013, peran itu
diperluas melalui usulan untuk memasukkan program Energi Terbarukan pada
Kurikulum SMK 2013.
Sebagai institusi pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan, PPPPTK BMTI diberi kepercayaan untuk ikut berperan dalam
pembangunan program energi nasional, yakni Energy and Environment
Partnership with Indonesia (EEP Indonesia) untuk menjadi mitra dalam
Program Teaching Biomass Technologies at Medium Technical School.
Sasaran pengembangan tersebut tahap awal mencakup dua wilayah yakni
Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Riau. Program akan menjangkau
guru-guru SMK di kedua provinsi tersebut, mencakup pengembangan program
bioetanol, biobriket, dan biodiesel.
3
http://www.esdm.go.id/news-archives/56-artikel/3342-pokok-pokok-kebijakan-energi-nasional.html
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Untuk persiapan itu, maka dilakukan pelatihan bagi calon pelatih (training of
trainers) bagi Widyaiswara PPPPTK BMTI dalam bidang biomassa khususnya
bioetanol, biobriket, dan biodiesel.
Modul ini disusun untuk mendukung program pembelajaran biobriket.
B.
Deskripsi Modul
Modul in berisikan pengetahuan tentang hal-hal berkaitan dengan potensi
ekonomi, pemanfaatan, pemasaran, serta analisis usaha biobriket dan asap
cair tempurung kelapa.
1. POTENSI EKONOMI KELAPA
Pengetahuan tentang tanaman kelapa dan produk turunannya.
Bagian ini merupakan pengantar yang berisikan pengetahuan tentang
tanaman kelapa dan eksistensinya. Rasional dari tanaman Kelapa dan
produk turunannya menjadi semakin penting bagi pembangunan ekonomi
masyarakat. Kelapa sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
Bagian ini juga menggambarkan tentang peluang-peluang produk turunan
kelapa, khususnya briket dan asap cair.
2. PEMANFAATAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR
Bagian ini mempelajari tentang kelapa dan produk turuannya khususnya
biobriket dan asap cair yang diproses melalui mesin pirolisis dan distilasi
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bisnis/usaha.
3. PELUANG DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR
Anda akan belajar tentang berbagai prinsip pemasaran dan aspek-aspek
yang penting yang perlu dikuasai, agar ketika menjalankan usaha produksi
biobriket dan asap cair paling tidak anda memahami betul tentang prinsip
pasar, persaingan, peluang, dan strategi memasarkan produk hasil usaha,
khususnya pemasaran biobriket dan asap cair.
Bagian ini berisikan tentang informasi yang menjawab tentang apa itu
pasar, mengapa terbentuk/terjadi pasar, dan apa fungsi pasar. Disamping
itu, membahas juga tentang peluang (bagaimana memanfaatkan dan
menciptakan peluang). Termasuk pemahaman tentang prinsip penawaran
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
dan permintaan, sehingga peserta didik memahami keterkaitan pasar,
peluang, permintaan dan penawaran, serta bagaimana menyiapkan sebuah
program pemasaran yang sesuai dengan kondisi bisnis biobriket dan asap
cair.
Peserta didik akan belajar aspek-aspek penting dalam pemasaran yang
mencakup sisi produsen yakni 4P (product atau barang/jasa, price atau
harga, place atau tempat usaha/distribusi, promotion atau promosi).;
termasuk, prinsip pemasaran yang mengacu pada aspek 4C (customer
needs and wants atau keinginan dan kebutuhan pelanggan, cost to the
customer atau biaya yang harus ditanggung pelanggan, convenience atau
kenyamanan, communication atau komunikasi dengan pelanggan). Dengan
demikian diharapkan kelanggengan usaha/bisnis biobriket dan asap cair
dapat bertumbuh dan berkelanjutan.
C.
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, peserta akan memiliki pemahaman dan mampu
memasarkan produk usaha, khususnya biobriket dan asap cair, melalui:
1. penguasaan pengetahuan tentang kebijakan enegi nasional dan kesadaran
akan pentingnya energi terbarukan;
2. penguasaan pengetahuan tentang tanaman kelapa dan produk turunannya
sebagai salah satu sumber energi;
3. penguasaan tentang pemanfaatan biobriket dan asap cair dari tempurung
kelapa;
4. menguasai aspek-aspek penting pemasaran Biobriket dan Asap Cair;
5. penguasaan aspek-aspek penting dalam membangun usaha biobriket dan
asap Cair tempurung kelapa.
D.
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Melalui modul ini, Anda akan belajar dan menguasai tentang:
1. Potensi Ekonomi Kelapa
a. Sebaran Kelapa di Indonesia
b. Berbagai Produk Olahan Kelapa
c. Kelapa Sebagai Potensi Bioenergi
2. Pemanfaatan Biobriket dan Asap Cair
a. Pohon Kelapa dan Produk Turunannya
b. Manfaat Biobriket dan Asap Cair
3. Peluang dan Pemasaran Biobriket dan Asap Cair
a. Peluang Biobriket dan asap Cair
b. Pemasaran Biobriket dan Asap Cair
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok 1
1. Sebaran dan Potensi Ekonomi Kelapa
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan
tentang sebaran kelapa di indonesia, berbagai produk olahan kelapa, dan
kelapa sebagai potensi bioenergi.
3. Uraian dan Contoh
a. Sebaran Kelapa di Indonesia
Keberadaan kelapa dalam kehidupan masyarakat sudah tidak terlalu
mendapatkan perhatian, bahkan pada beberapa wilayah tertentu cenderung
ditebang dan diganti dengan tanaman lain seperti jabon, jati, dan sengon.
Padahal jika hasil dari tanaman kelapa seperti daging buah kelapa, air
kelapa, tempurung kelapa, dan sabut kelapa diolah dan dikelola secara baik,
maka akan tercipta nilai tambah yang secara ekonomi tidak kalah dibanding
tanaman lain.
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal tanaman kelapa. Sejak abad 19,
minyak kelapa telah diperdagangkan oleh VOC. Sebelum Perang Dunia II,
Gambar 1.1. Perkebunan dan tanaman kelapa
1
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Indonesia merupakan negara pengekspor kopra terbesar di dunia.
Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas
areal mencapai 3,86 juta hektare atau 31,2 persen dari total areal dunia
sekitar 12 juta ha. Sebahagian besar (98%) dari total luas perkebunan kelapa
di indonesia merupakan perkebunan rakyat, dan sisanya berupa perkebunan
negara dan perkebunan swasta.
Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang
dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh
bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian besar
manfaat
tanaman kelapa, dan begitu banyak orang Asia dan Polinesia
menamakan Kelapa sebagai ”Pohon Kehidupan”4. Dari sebuah pohon kelapa
dapat diperoleh berbagai produk ikutan yang memiliki nilai ekonomi.
Kelapa (Cocos nucifera L.) termasuk ke dalam famili Palmae, ordo Aracules,
salah satu anggota terpenting dari klas Monocotyledone, Genus Cocos
adalah monotypic yang hanya mempunya satu-satunya species yaitu Cocos
nucifera L. (Woodroof, 1979). Kelapa merupakan komoditas strategis yang
memiliki peran
sosial,
budaya,
dan
ekonomi
dalam
kehidupan
masyarakat Indonesia. Tanaman kelapa merupakan jenis tanaman tropik.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di wilayah yang beriklim panas,
seperti Asia, Amerika dan sebagian Afrika.
Di Indonesia tanaman kelapa mudah ditemui hampir di seluruh wilayah
Nusantara, khususnya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB,
NTT, Maluku dan Papua. Sebaran kebun kelapa di seluruh Indonesia seperti
grafik berikut:
8,00%
Sumatera
34,50%
19,60%
Kalimantan
Maluku dan
Papua
Jawa
23,20%
7,20%
7,50%
Sulawesi
Bali, NTB, NTT
Gambar 1.2. Sebaran kebun kelapa
4
Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc, Menyingkap Keajaiban Minyak Kelapa, Kartika Creative,
Yogyakarta, 2009
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Sebaran kebun kelapa berdasarkan propinsi, yakni Propinsi Riau (15,28%),
Provinsi Jawa Tengah (7,68%), Provinsi Jawa Timur (7,67%), Provinsi
Sulawesi Utara (7,27%), Provinsi Sulawesi Tengah (4,78%), dan Provinsi
Jawa Barat (4,60%).
Total produksi kelapa tahun 2007 mencapai 3,3 juta ton atau sebesar 29,8%
dari total produksi dunia sebesar 10,3 juta ton (APCC, 2008). Produksi
kelapa terbesar kedua adalah Filipina 2,10 juta ton (18%), India 1,85 juta ton
(17,1%), Srilangka 0,51 juta ton (5,0%), Papua Newguinea 0,17 juta ton
(2,0%), dan negara lainnya 2,39 juta ton (28,1%).
Jenis tanaman kelapa pada awal mulanya hanya dikenal dua varietas yaitu
varietas dalam (tall variety) dan varietas genjah (dwarf variety). Seiring
dengan perkembangan pemuliaan tanaman, dikenal juga varietas kelapa
hibrida yang merupakan hasil persilangan kelapa dalam dan kelapa genjah.
Pohon kelapa memiliki nilai ekonomi dan berpotensi mendukung program
kesejahteraan rakyat.
Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan luas
area 3,86 ha. Dari luas area tersebut 96,6% milik perkebunan rakyat, 0,7%
milik negara, dan 2,7% milik swasta. Potensi produksi sebesar 15 milyar butir
pertahun, tetapi pemanfaatannya baru 50% atau sebanyak 7,5 milyar butir
kelapa.
Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan
oleh berbagai kendala yakni terutama teknologi, permodalan, dan daya serap
pasar yang belum merata. Pada dasarnya tanaman kelapa dapat dijadikan
sebagai:
1) Sumber penghasilan bagi petani;
2) Penyedia lapangan kerja;
3) Memacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru;
4) Mendorong bertumbuhnya hilir berbasis kelapa dan produk turunannya;
5) Sumber devisa negara.
Seiring dengan krisis energi dunia dan kesadaran akan pentingnya menjaga
kelestarian
lingkungan.
Pengembangan
energi
secara
bijak
perlu
ditumbuhkembangkan, salah satunya melalui proses pendidikan. Dari
sebuah kelapa pada dasarnya dapat dihasilkan berbagai produk turunannya.
b. Berbagai Produk Olahan Kelapa
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Keberadaan kelapa di Indonesia sebagaimana disebut di atas, sudah dimulai
sejak lama. Namun sayang masih sedikit/segelintir produsen Indonesia
mencetak keuntungan dari proses nilai tambah kelapa. Dari buah murah
yang berlimpah di Indonesia ini, pasar Eropa “melahap” minyak masak
berkualitas terbaik, pengisi jok mobil, briket termahal untuk barbeque, hingga
sabun dan parfum.
Filipina saat ini merajai pasar ekspor dengan 125 jenis produk olahan kelapa.
Sebaliknya, baru 25 jenis produk olahan diproduksi di Indonesia.
Tahun 2005, Filipina mengantungi keuntungan ekspor kelapa senilai 757,3
juta dollar AS dari perkebunan seluas 3,1 juta ha. Pada saat yang sama,
dengan perkebunan seluas 3,8 juta ha, nilai ekspor kelapa Indonesia hanya
228,7 juta dollar AS. Padahal permintaan terhadap produk-produk turunan
kelapa sangat tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan industri lokal, maupun
internasional.
Secara
ekonomi
kelapa
bersentuhan
langsung
dengan
masyarakat
Indonesia pada umumnya. Sebagai contoh, dengan total lahan yang
ditanami kelapa hampir satu juta hektar. Pulau Jawa menyimpan potensi
untuk pengembangan agribisnis kelapa di masa mendatang.
Industri pengolahan kelapa skala kecil dan menengah di Pangandaran, Jawa
Barat, telah mengekspor sabut kelapa sebanyak 120 ton per bulan ke Eropa.
Sabut kelapa tersebut dipergunakan sebagai bahan baku jok mobil.
Negara-negara penghasil kelapa terkemuka adalah Indonesia, Filipina, India,
Sri Lanka, Thailand dan Malaysia. Sementara produksi dari negara-negara
seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Samoa, Tonga dan Vanuatu
relatif kecil. Perdagangan kelapa merupakan sumber utama pendapatan
ekspor untuk negara-negara tersebut. Dalam beberapa tahun, kopra terdiri
lebih dari 50% dari pendapatan ekspor bagi Vanuatu.
Industri kelapa adalah penghasil bersih (netto) devisa ekspor pertanian yang
tertinggi di Filipina, terhitung sekitar 1,5% dari GNP. Hal itu mengindikasikan
terciptanya lapangan pekerjaan yang menakjubkan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Peluang kerja yang terbuka sebesar sekitar 20 juta
orang (sekitar sepertiga dari populasi) dan menghasilkan lebih dari US $
510M per tahun5.
5
The World Market For Coconut Production: An Economic Analysis from the Perspective of the
Philippines. A Project Collaboration between University of New South Wales, Centre for Applied
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung besarnya peluang, bila bisnis
kelapa ini dikembangkan secara terpadu dan terprogram, serta berkelanjutan
oleh Pemerintah Indonesia. Dampak besar akan dirasakan oleh masyarakat
daerah pesisir; untuk juga turut memberikan devisa bagi negara; atau jika
pasar
konsumsi
kelapa
dan
produk
turunannya
di
dalam
negeri
dikembangkan, maka akan membawa manfaat besar bagi negara. Jika saja
bagi Filipina, peluang kerja yang terbuka dari industri kelapa mencapai
sepertiga dari populasi, maka dengan menggunakan analogi tersebut,
Indonesia memiliki peluang besar (mengingat Indonesia memiliki lahan
perkebunan kelapa terluas di dunia yakni 3,86 juta hektar). Ini berarti dari
jumlah populasi Indonesia akan terbuka peluang kerja bagi para penganggur
yang telah mencapai 40 juta orang.
2,70%
0,70%
Perkebunan Rakyat
Perkebunan
Swasta
Perkebunan
Negara
96,60%
Gambar 1.3. Luas perkebunan kelapa milik rakyat, swasta, dan pemerintah
Namun, kemampuan industri untuk memenuhi permintaan dan melakukan
ekspansi usaha mungkin terancam oleh:
1) Menurunnya pangsa pasar minyak kelapa minyak dunia dan pasar lemak;
2) Retribusi yang diusulkan pada impor minyak sayur untuk Masyarakat
Eropa dan kampanye melawan minyak kelapa di AS;
3) Peraturan aflatoksin lebih ketat diberlakukan di pasar kopra internasional;
4) Nerosi pasar kelapa Eropa;
5) Kurangnya pengembangan pasar dan program ekspansi; dan
6) Pendapatan rendah bagi petani kelapa.
Sadar bahwa kegagalan untuk menanggapi perubahan pola dalam
perdagangan dunia terhadap produk kelapa bisa memiliki efek buruk pada
pekerjaan dan pendapatan.
Economic Research, Australia
and University of the Philippines at Los Banos, Department of
Economics, Philippines. 1992-1995.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Pada dasarnya, pemanfaatan kelapa dan produk kelapa sangat tinggi.
Namun, sayangnya "kelapa" tidak menjadi bagian dari kebijakan nasional
Pemerintah Indonesia. Sementara, kelapa sawit malah mengalami dukungan
dan menjadi bagian dari kebijakan nasional. Hal ini karena 98% perkebunan
kelapa di Indonesia merupakan perkebunan rakyat, sisanya milik pemerintah
dan swasta.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyingkap keajaiban dari kelapa,
sehingga pohon kelapa disebut juga "pohon kehidupan/The Live Tree"6.
Pada periode tahun 2000-2005, rata-rata produksi kelapa Indonesia dari
Perkebunan Rakyat sebesar 3 juta ton per tahun; periode 2006–2009 terjadi
peningkatan sebesar 5%.
Saat ini kebutuhan akan biji kelapa, air kelapa, dan arang tempurung kelapa
mengalami peningkatan. Permintaan ini seiring dengan pertumbuhan
populasi penduduk Indonesia. Permintaan ini diperkirakan akan semakin
meningkat,
alasan mendasar adalah
berkenaan dengan pola hidup
masyarakat Indonesia (terutama masyarakat pesisir) sulit dilepaskan dari
komoditas kelapa dan hasil olahannya.
Tanaman kelapa juga merupakan salah satu andalan penghasil devisa
diantara
sebelas
komoditas
andalan
perkebunan,
sebagai
sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber pendapatan petani dan masyarakat.
Dengan demikian komoditas kelapa diharapkan dapat membantu mengatasi
persoalan kemiskinan, serta dapat mendorong berkembangnya agroindustri.
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan komoditas
kelapa. Namun upaya pengembangan komoditas kelapa dihadapkan pada
berbagai kendala antara lain:
1) Produktivitas yang masih rendah;
2) Secara umum tanaman kelapa yang ada telah melampaui umur di atas 20
tahun;
3) Budidaya dengan bibit belum terprogram secara baik, tersistem,
berkelanjutan;
4) Rendahnya dukungan fasilitasi pendanaan khususnya untuk perkebunan;
5) Kebijakan pembangunan yang belum mendukung sektor Perkebunan
Rakyat;
6
Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc, Menyingkap Keajaiban Minyak Kelapa, Kartika Creative,
Yogyakarta, 2009.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
6) Industri hilir yang belum berkembang, sehingga sebagian besar produk
dijual dalam bentuk produk primer.
Pengembangan agribisnis untuk tanaman kelapa pada prinsipnya memiliki
peran yang sentral dan penting, selama pengembangan itu mengarah pada
peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan Petani
Kelapa.
Kelapa berperan dalam perekonomian karena mampu menyerap tenaga
kerja, sebagai sumber bahan baku industri, dan konsumsi langsung.
Persoalan lain berkenaan dengan pengembangan agrisbisnis tanaman
kelapa adalah usaha tani kelapa secara umum tidak terkait langsung dengan
industri pengolahan, industri hilir, serta industri jasa, bahkan keuangan.
Akibatnya agribisnis kelapa tidak berhasil mendistribusikan nilai tambah,
secara optimal dan proporsional, sehingga tidak signifikan pengaruhnya
terhadap penambahan pendapatan petani kelapa. Pengelolaan usaha tani
kelapa masih bersifat tradisional, secara umum memiliki modal terbatas,
apalagi usaha tani kelapa yang memiliki kemampuan terbatas dalam
menghasilkan produk yang berkualitas. Padahal peluang ekspor untuk
semua produk kelapa sangat terbuka. Untuk itu, diperlukan sebuah rencana
strategi pengembangan sistem agribisnis kelapa
yang terpadu dan
berkelanjutan sehingga mampu mencapai produktivitas optimal.
Peluang pengembangan agribisnis kelapa7 dapat mencakup:
1) Virgin coconut oil (VCO);
Hasil produk yang bernilai tinggi dari kelapa adalah minyak kelapa murni
(virgin coconut oil). Produk ini telah mendapat sertifikat obat tradisional
dari LPOM Republik Indonesia. virgin coconut oil diproses tanpa
pemanasan atau tanpa bantuan bahan-bahan lain. Proses pemanasan ini
disebut juga cold expelled coconut oil ( minyak kelapa ekstrak dingin).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa virgin coconut oil mengandung asam
laurat sangat tinggi yaitu sampai dengan 53%. Asam laurat merupakan
sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang dengan jumlah karbon
12 dan biasa disebut medium chain fatty acid. Di dalam tubuh manusia,
asam
laurat akan diubah
menjadi
monolaurin,
sebuah
senyawa
monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa.
2) Nata de coco
7
Untuk lebh lengkap (lihat Bagan 1. Pohon Kelapa dan Produk Turunannya).
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Nata de coco merupakan makanan berserat tinggi yang berbentuk agaragar dan berwarna putih. Larutan yang dapat dibuat nata de coco adalah
larutan yang mengandung gula dan bersifat asam sebagai media
tumbuhnya bakteri. Nata de coco
dibuat dari air kelapa yang
difermentasikan dengan bakteri Acetobacter Xylinum.
3) Kosmetik
Produk kosmetik yang dikembangkan dari produk olahan kelapa adalah
produk yang berbahan baku virgin coconut oil (vco), dengan kandungan
vitamin E dan moisturizer alaminya menjadikan produk yang dihasilkan
menjadi produk yang berkualitas tinggi.
4) Briket arang tempurung
Tempurung dari proses pirolisis menghasilkan arang tempurung yang
memiliki keunggulan karena dihasilkan dari pembakaran tanpa asap,
sehingga sangat cocok digunakan pada hotel-hotel karena tidak terpolusi
oleh asap. Selain itu sangat aman jika digunakan sebagai bahan bakar
penghangat
ruangan.
Arang
briket
sebaiknya
dicetak
dengan
menggunakan alat pres tekanan tinggi sehingga briket yang dihasilkan
menjadi sangat padat.
Briket tempurung kelapa ini memiliki beberapa
keunggulan antara lain tidak berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan,
tahan lama, dan murah.
5) Asap cair
Asap cair adalah hasil dari proses pirolisis, setelah didestilasi ulang dan
diendapkan kandungan tarnya. Asap cair dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pengawet makanan dan sebagai bahan pengganti asam semut
pada pengolahan hasil alam.
6) Oleochemical (OC);
7) Desicated coconut (DC)
8) Coconut milk/cream (CM/CC);
9) Coconut charcoal;
10) Activated carbon (AC);
11) Brown sugar (BS);
12) Coconut fiber (CF), dan
13) Cocon wood (CW).
Secara umum masyarakat yang mengelola usaha kelapa dan produk
turunannya memberdayakan tenaga kerja yang cukup besar. Jika keadaan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
itu digerakkan secara nasional dengan manajemen yang terpadu, dan
berkelanjutan, maka masyarakat kelapa di Indonesia akan meningkat
ekonominya dan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.
c. Kelapa sebagai Potensi Bioenergi
Bioenergi merupakan energi yang diperoleh dari biomassa. Sedangkan
biomassa merupakan bahan-bahan organik berumur relatif muda dan
berasal dari tumbuhan/hewan, produk dan limbah industri budidaya yakni
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Bentuk akhir
yang terpenting bioenergi adalah bahan bakar hayati/nabati (biofuels),
terutama yang berwujud cair (bioetanol, biodiesel) dan berwujud gas
(biogas); serta listrik biomassa.
4. Latihan
Untuk mengingatkan kembali yang telah anda pelajari, coba kerjakan latihan di
bawah ini:
1) Virgin coconut oil diproses tanpa pemanasan atau tanpa bantuan bahanbahan lain. Proses pemanasan ini disebut juga apa?
Jawab: Proses tanpa pemanasan atau tanpa bantuan bahan-bahan lain
dalam pembuatan virgin coconut oil disebut cold expelled coconut oil (
minyak kelapa ekstrak dingin).
2) Di dalam tubuh manusia, asam laurat akan diubah menjadi monolaurin,
sebuah senyawa monogliserida. Sebutkan sifat dari monolaurin?
Jawab: monolaurin yang merupakan sebuah senyawa monogliserida
bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa.
3) Sebutkan beberapa ciri-ciri fisik dari nata de coco?
Jawab: Ciri-ciri fisik dari nata de coco antara lain: berbentuk agar-agar,
berwarna putih, dan mempunyai serat.
4) Sebutkan beberapa keunggulan dari penggunaan briket tempurung kelapa?
Jawab: Keunggulan dari penggunaan briket tempurung kelapa antara lain:
tidak berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah.
5. Rangkuman
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virgin coconut oil mengandung asam
laurat sangat tinggi yaitu sampai dengan 53%. Asam laurat merupakan
sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang dengan jumlah karbon 12
dan biasa disebut medium chain fatty acid. Di dalam tubuh manusia, asam
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
laurat akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida yang
bersifat anti virus, anti bakteri, dan anti protozoa.
b. Larutan yang dapat dibuat nata de coco adalah larutan yang mengandung
gula dan bersifat asam sebagai media tumbuhnya bakteri. Nata de coco
dibuat dari air kelapa yang difermentasikan dengan bakteri acetobacter
xylinum.
c. Produk kosmetik berbahan baku virgin coconut oil mempunyai kandungan
vitamin E dan moisturizer alami, sehingga produk yang dihasilkan menjadi
produk yang berkualitas tinggi.
d. Briket tempurung kelapa memiliki beberapa keunggulan antara lain: tidak
berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah.
e. Asap cair merupakan hasil dari proses pirolisis, setelah didestilasi ulang dan
diendapkan kandungan tarnya, asap cair siap untuk dijadikan sebagai bahan
pengawet makanan dan sebagai bahan pengganti asam semut pada
pengolahan hasil alam.
6. Evaluasi Materi pokok 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini:
1) Apakah kandungan produk kosmetik yang dikembangkan dari bahan baku
virgin coconut oil (vco), sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk
yang berkualitas tinggi?
a. Vitamin E dan moisturizer alami
b. Vitamin A dan moisturizer alami
c. Vitamin B dan moisturizer alami
d. Vitamin K dan moisturizer alami
2) Berikut ini merupakan keunggulan dari penggunaan briket tempurung kelapa,
kecuali?
a. Tidak berasap
b. Kadar abu besar
c. Tidak berbau
d. Murah
3) Asap cair dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut, kecuali?
a. Pengawet budidaya air
b. Pengawet makanan
c. Pengobatan penyakit
d. Pengolahan hasil alam
4) Dengan bakteri apakah air kelapa difermentasikan dalam pembuatan nata de
coco?
a. Lactobacillus
b. Shigela Shigae
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
c. Actinomycetes
d. Acetobacter Xylinum
5) Asap cair dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti asam semut pada
pengolahan hasil alam. Pengolahan hasil alam yang dimaksud adalah?
a. Getah Karet
b. Getah Pinus
c. Getah Damar
d. Minyak Sawit
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Materi Pokok 1 yang
terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.
Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap Materi Pokok 1.
Rumus:
Jumlah Jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =
X 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
melanjutkan dengan Materi Pokok selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi
apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus
mempelajari kembali Materi Pokok 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
B. MATERI POKOK 2
1. Pemanfaatan Biobriket dan Asap Cair Tempurung Kelapa
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan
tentang pohon kelapa dan produk turunannya, dan manfaat biobriket dan asap
cair dari bahan dasar tempurung kelapa.
3. Uraian dan Contoh
a. Pohon Kelapa dan Produk Turunannya
Sebelum menelaah lebih jauh tentang manfaat biobriket dan asap cair,
baiklah dicermati potensi dari sebuah pohon kelapa dan produk turunannya.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Daun Kelapa
Muda
Daun
Daun Kelapa Tua
Air Kelapa
Buah
Ketandan
Dagin
g
Ketupa
t
Bahan Baku Obat
Tradsional
Sapu
lidi
Bahan Baku
Atap
Air Kelapa untuk minuman
segar
Nata de
Coco
Kecap
Pakaian Anti
Peluru
Vinegar/Asam
Cuka
Toni
k
Nira
Bahan
Masak
Santan
Kelapa
Lilin
Bioetan
ol
Gula Cetak
Gula Cair
Pakan
Lebah
Gula Semut
Bumbu
Minyak
Goreng
Sabun
Kopr
a
Es krim
Bungkil Kelapa (pakan
ternak)
Kelapa parut kering (desicated
coconut)
Bahan Baku Produk Oleokimia (Asam
Lemak/Fatty Acid, Fatty Alcohol, dan
Gliserin)
POHON
KELAPA
Tempurung
Arang
Kelapa
Asap Cair
Sabut
Serabu
t
Tempurung
Arang Briket
Carbon
Briket
Black
Karbon Aktif
Pengawet
G-3
Pengawet
G-2
Pengawet
G-1
Jok Mobil
Batan
g
Pengawet
Kayu, Karet,
Penangkal
Bau
Pengawet
Ikan,
Tahu,
Desinfektan
Sayuran
Keset
Akar
Produk Kerajinan penopang
Industri Kreatif
Pengawet
Ikan & Daging
Asap,
Pengawet
Bakso/Mie
Po
t
Papan
Partikel
Media
Tanam
Meb
el
Bahan Konstruksi
Jembatan
Bahan Baku
Bir
Zat
Pewarna
Bangunan
Filter
Absorber
Tali
Cocodus
t
Bahan
Bakar
Filler Karet
&
Gambar 2.1. Bagan pohon kelapa dan produk turunannya8
8
Berdasarkan pemaparan Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc, sebagai Pakar dalam bidang Kelapa,
terdapat sekitar 65 produk turunan dari Tanaman Kelapa.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
b. Manfaat Biobriket dan Asap Cair
1) Manfaat biobriket
Biobriket/briket arang
adalah arang yang dirubah bentuk, ukuran dan
kerapatannya dengan cara pengompakan (pres) serbuk arang yang
dicampur bahan perekat. Pembuatan briket arang ini dapat memberikan
beberapa keuntungan, antara lain; dapat ditingkatkan kerapatannya
sehingga tidak memakan ruangan di dalam penyimpanannya, bentuk dan
ukuran dapat disesuaikan dengan keperluan, dan praktis sebagai bahan
bakar rumah tangga (Hartoyo dkk, 1978).
Bahan perekat yang digunakan menentukan sifat dari briket arang yang
dihasilkan. Berdasarkan perekat yang digunakan, maka produk yang
dihasilkan dibedakan menjadi briket yang kurang berasap dan briket yang
banyak berasap. Bahan perekat dari pati akan memberikan briket arang
yang kurang berasap dan tahan lama, tetapi kalorinya tidak setinggi arang
kayunya.
Penggunaan tar dan molase akan memberikan briket yang
tinggi kekuatannya, tetapi memberikan banyak asap jika dibakar
(Soeparno, 1992).
Biobriket atau juga sering disebut 'briket', merupakan produk yang
dihasilkan dari proses pembakaran tempurung kelapa pada tungku khusus
yang disebut mesin pirolisis. Biobriket disebut juga dengan 'arang batok'
atau 'arang tempurung'. Sebagian orang menggunakan arang tempurung
secara langsung untuk kebutuhan pembakaran. Namun sebenarnya
tempurung
dibakar secara langsung, sehingga arang yang dihasilkan
ketika dibakar masih menimbulkan polusi dan secara ekonomi masih
relatif rendah/murah, karena umumnya dipergunakan untuk pembakaran
pada rumah makan, atau warung-warung tenda yang menjual produk
bakaran. Sedangkan tempurung dari proses pirolisis menghasilkan arang
tempurung yang memiliki keunggulan karena dihasilkan dari pembakaran
tanpa asap, sehingga sangat cocok digunakan pada hotel-hotel karena
tidak terpolusi oleh asap. Selain itu sangat aman jika digunakan sebagai
bahan bakar penghangat ruangan. Arang briket yang diproduksi dengan
menggunakan alat pres tekanan tinggi, menghasilkan bahan yang sangat
padat. Arang tempurung dan briket dapat diolah dari bahan kayu, bambu,
dan lain sebagainya. Tujuan pemanfaatan-nya berbeda. Saat ini, seiring
dengan permintaan akan energi pembakaran/ pemanasan yang semakin
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
tinggi, maka
arang tempurung lebih sering diproses lagi untuk
mendapatkan: briket/biobriket, arang aktif, dan carbon black. Briket
tempurung kelapa ini memiliki beberapa keunggulan antara lain tidak
berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah. Itulah
permintaan terhadap briket yang telah melalui proses seperti tersebut di
atas sangat tinggi (baca Artikel Peluang Arang Briket).
Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil
pemanasan dari bahan yang mengandung unsur karbon. Sebagian besar
dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, tar dan senyawa
organik lain dan komponennya terdiri dari karbon terikat, abu, air, nitrogen
dan sulfur. Arang adalah residu yang berbentuk padat hasil dari
pembakaran kayu pada kondisi terkontrol. Adapun yang dikontrol adalah
keluarnya asap yang berlebihan selama proses pembakaran berlangsung
agar kayu tidak banyak menjadi abu tetapi terbentuk arang. Arang
berbentuk residu padat berwarna hitam dan mengandung karbon tidak
murni. Arang dihasilkan melalui proses menghilangkan kandungan air dan
komponen volatil tumbuhan. Umumnya, arang didapatkan dengan
memanaskan kayu, gula, dan benda lain. Arang bersifat, ringan, mudah
hancur, dan meyerupai batu bara. Arang terdiri dari 85-98% karbon;
sedangkan sisanya berupa abu atau benda kimia lainnya. Arang dapat
dibuat melalui proses pemanasan langsung atau tidak langsung secara
ditimbun atau menggunakan tanur. Pada proses peruraian ini selain arang
dapat dihasilkan produk lain berupa destilat dan gas. Produk yang
memiliki nilai komersial terutama adalah arang di samping tar dan metanol
(Soeparno,1992).
Jenis arang ada bermacam-macam tergantung dari bahan yang
digunakan untuk membuat arang. Jenis- jenis arang sebagai berikut:
a) Arang kayu
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Arang kayu adalah arang yang terbuat dari bahan dasar kayu. Arang
kayu paling banyak digunakan untuk pekerluan memasak seperti yang
dijelaskan
sebelumnya.
Sedangkan penggunaan arang
kayu
yang
penjernih
lainnya
adalah
sebagai
air, penggunaan dalam bidang
kesehatan, dan masih banyak
lagi.
Bahan
digunakan
untuk
dibuat arang kayu adalah kayu
yang
masih sehat, dalam hal ini kayu
belum
kayu
yang
membusuk.
Gambar 2.2. Arang kayu
b) Arang serbuk gergaji
Arang serbuk gergaji adalah arang yang terbuat dari serbuk gergaji
yang dibakar.
Gambar 2.3. Briket serbuk gergaji
Serbuk gergaji biasanya mudah didapat ditempat-tempat penggergajian
atau tempat pengrajin kayu. serbuk gergaji adalah bahan sisa produksi
yang jarang dimanfaatkan lagi oleh pemiliknya. Sehingga harganya bisa
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
terbilang murah. selain dapat untuk bahan bakar, arang serbuk gergaji
biasanya dimanfaatkan untuk campuran pupuk dan dapat diolah
menjadi briket arang.
c) Arang sekam padi
Gambar 2.4. Arang sekam padi
Arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku
briket arang. Sekam yang digunakan bisa diperoleh ditempat
penggilingan padi. Selain digunakan untuk arang, sekam padi juga
sering dijadikan bekatul untuk pekan ternak. Arang sekam juga bisa
digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian.
Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan
menyimpan air sebagai cadangan makanan.
d) Arang serasah9
Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah
dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah
termasuk bahan yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa
dijadikan briket arang, karena mudah dihancurkan.
e) Briket arang
9
Arang dari sampah dedaunan ini adalah hasil penelitian dari Usman (26), guru SMAN 17
Palembang, Sumatera Selatan. Beliau adalah Sarjana Biologi dari Universitas Sriwajaya. Bapak
Usman merupakan salah satu dari 10 peraih penghargaan dalam bidang pendidikan sains.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 2.5. Arang briket tempurung kelapa
Jenis arang yang terakhir dan sudah banyak terdapat dimasyarakat
adalah Briket Arang. Briket arang adalah arang yang terbuat dari
arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak
sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan
briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk
menghemat biaya.
Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang
sekam, arang serbuk gergaji, dan arang serasah. Arang- arang
tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan cepat habis.
Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk
arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya
tempurung yang sudah remuk. Sedangkan tempurung yang masih
utuh tidak perlu dijadikan briket arang.
f) Arang kulit buah mahoni
Arang kulit buah mahoni adalah arang dengan bahan dasar kulit buah
mahoni. Bila dilihat secara kasat mata, kulit buah mahoni memiliki
tekstur yang keras dan padat. Sayang jika hanya dibiarkan tertumpuk
disekitar halaman. Arang kulit buah mahoni diproses menggunakan
tungku drum, sama halnya dengan arang kayu. Arang jenis ini juga
dapat diolah menjadi briket arang.
Arang yang dihasilkan dari kulit buah mahoni juga terbukti memiliki
kualitas yang cukup baik. Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit
asap.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 2.6. Arang kulit buah mahoni
Nilai kalor yang dihasilkan saat dibakar sangat tinggi dan lebih tahan
lama sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran.
Arang kulit buah mahoni ini memang terdengar baru. Akan tetapi
melihat kualitas arang yang dihasilkan, arang ini pasti akan banyak
diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat luas. Hal ini juga dapat
dijadikan alternatif produksi bagi para wirausaha arang.
g) Arang tempurung kelapa
Arang tempurung kelapa adalah arang yang berbahan dasar
tempurung kelapa. Pemanfaatan arang tempurung kelapa ini termasuk
cukup strategis sebagai sektor usaha. Hal ini karena jarang
masyarakat yang memanfaatkan tempurung kelapanya. Selain
dimanfaatkan dengan dibakar langsung, tempurung kelapa dapat
dijadikan sabagai bahan dasar briket arang.
Tempurung kelapa yang akan dijadikan arang harus dari kelapa yang
sudah tua, karena lebih padat dan kandungan airnya lebih sedikit
dibandingkan dari kelapa yang masih muda. Harga jual arang
tempurung kelapa terbilang cukup tinggi. Karena selain berkualitas
tinggi, untuk mendapatkan tempurung kelapanya juga terbilang sulit
dan harganya cukup mahal.
Gambar 2.7. Arang tempurung kelapa
Beberapa bentuk briket dari tempurung kelapa dapat digunakan untuk
berbagai kebutuhan. Berikut contoh penggunaan briket tempurung
kelapa.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 2.8. Contoh briket untuk grill, kompor masak, dan shisa
Biobriket harus memenuhi beberapa kriteria, yakni: nilai kalor, berat
jenis, kadar air, dan kadar abu. Adapun karakteristik biobriket arang
tempurung berdasarkan kriteria tersebut, sebagai berikut:
a) Nilai kalor
Biobriket arang tempurung kelapa memiliki nilai kalor yang tinggi. Nilai
kalor merupakan jumlah satuan panas yang dihasilkan persatuan
bobot dari proses pembakaran dengan oksigen dari suatu bahan yang
mudah terbakar. Nilai kalor dinyatakan dalam satuan kal/g (Syachry,
1983). Penelitian Hartoyo dan Nurhayati (1976) besarnya nilai kalor
untuk jenis-jenis kayu di Indonesia berkisar antara 5059 – 7752 kal/g.
Sedangkan dalam penelitian Nurhayati dkk (1999) diperoleh nilai kalor
arang tempurung kelapa berkisar antara 4267,87 – 7512,62 kal/g.
b) Berat jenis
Berat jenis adalah salah satu sifat fisika suatu senyawa yang paling
penting. Berat jenis berhubungan dengan kerapatan. Kerapatan akan
memberikan pengaruh terhadap nilai kalor suatu bahan, kerapatan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
yang tinggi cenderung memberi nilai kalor yang tinggi dibandingkan
yang berkerapatan rendah (Soeparno, 1992).
Haygreen dan Bowyer (1989) mendefinisikan berat jenis sebagai
perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering tanur
dan volume pada kandungan air yang telah ditentukan) dengan
kerapatan air pada suhu 4°C.
Perhitungan berat jenis banyak
disederhanakan dalam sistem matrik, karena 1 cm³ air beratnya tepat
1 gram.
Jadi berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan
membagi berat dalam gram dan volume dalam cm³. Mengingat berat
jenis merupakan perbandingan kerapatan maka berat jenis tidak
memiliki satuan dan nilainya berubah-ubah sesuai kadar air dalam
kayu. Penelitian Sudrajat (1983) menghasilkan berat jenis briket arang
berkisar antara 0,45 – 1,03.
c) Kadar air
Keberadaan air dalam kayu dan produk olahannya berkaitan erat
dengan sifat higroskopis kayu, di mana kayu mempunyai sifat afinitas
yang besar terhadap air sehingga kayu tidak pernah kering sama
sekali (Brown dkk, 1952).
Kandungan air didefinisikan sebagai berat air yang dinyatakan dalam
persen berat kering tanur. Semakin tinggi kadar air maka semakin
besar energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air.
Hal ini
disebabkan proses karbonisasi tidak sempurna sehingga kualitas air
yang dihasilkan jelek (Haygreen dan Bowyer, 1989). Haygreen dan
Bowyer (1989) berpendapat bahwa kadar air akan berpengaruh pada
nilai kalor yang dihasilkan di mana semakin tinggi kadar air maka nilai
kalor yang dihasilkan semakin rendah. Semakin tinggi kadar air dalam
arang maka dalam proses pembakarannya akan dibutuhkan kalor
yang besar untuk mengeluarkan air menjadi uap sehingga energi yang
tersisa dalam arang tersebut menjadi lebih kecil.
Nurhayati dkk (1999) dalam penelitiannya menghasilkan kadar air
briket arang dari tempurung kelapa berkisar antara 1,12 -7,40 %.
Sedangkan penelitian Soeparno dkk (1999) menghasilkan kadar air
briket arang rata-rata 1,751%.
d) Kadar abu
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Salah satu bagian arang yang ada dalam sisa pembakaran adalah
abu yang merupakan mineral. Abu terdiri dari bahan mineral seperti
lempung, silika, kalsium serta magnesium oksida. Semakin besar
kadar abu berarti kualitasnya semakin jelek.
Biasanya kadar abu
briket arang antara 0,5–5% (Anonim, 1985). Penelitian Soeparno
(1999) menghasilkan kadar abu briket arang dari serbuk pinus ratarata sebesar 5,17%.
Nurhayati dkk(1999) dalam penelitiannya
menghasilkan kadar abu briket arang dari tempurung kelapa antara
0,84 – 5,17%.
Melihat karakteristik tersebut maka biobriket arang tempurung dapat
digunakan sebagai energi alternatif terbarukan untuk rumah tangga
maupun industri.
2) Manfaat asap cair
a) Pembusukan makanan
Pembusukan bahan pangan adalah setiap perubahan dari bahan
pangan yang masih segar maupun setelah diolah di mana perubahan
sifat-sifat kimiawi, fisik atau organoleptik dari bahan pangan tersebut
mengakibatkan ditolaknya bahan pangan ini oleh konsumen. Secara
umum pembusukan bahan pangan dapat terjadi melalui beberapa hal
berikut:

Kerja mikroorganisme (terutama bakteri, ragi, dan jamur),
serangga, binatang pengerat dan lain-lain.

Proses metabolisme (kerja enzim) dalam jaringan bahan pangan
menuju pada pembusukan (buah-buahan dan sayur-sayuran),
perubahan otolitik (daging dan ikan segar) dan berkecambahnya
biji-bijian.

Oksidasi yang mengakibatkan ketengikan pada bahan pangan
berlemak dan kerusakan citarasa dan warna, dan reaksi kimia
nonenzimatik lainnya.

Pengeringan dan pelayuan makan basah.

Penyerapan bau dan citarasa dari luar.

Kesalahan dalam persiapan dan pengolahan.

Kerusakan mekanis, dan kontaminasi dengan senyawa-senyawa
yang tidak diinginkan.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Penyebab pembusukan yang paling utama adalah mikroorganisme dan
berbagai perubahan enzimatis maupun nonenzimatis yang terjadi
setelah panen, penyembelihan atau pengolahan.
b) Beberapa metode pengawetan bahan pangan
Pengawetan bahan pangan bukan hanya memungkinkan penjualan
bahan pangan sepanjang tahun, tetapi juga memungkinkan penyediaan
yang cukup untuk daerah-daerah berpenduduk padat dengan harga
yang ekonomis, terlepas dari letak geografis dalam hubungannya
dengan daerah penghasil bahan pangan.
Pada dasarnya ada empat macam metode utama dalam pengawetan
bahan pangan terhadap kebusukan karena mikroorganisme, yaitu:

Perusakan mikroorganisme dengan cara pemanasan atau
radiasi ion dan perlindungan dari pencemaran selanjutnya
dengan pengemasan secara efektif.

Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan
pangan berkadar air normal dengan pendinginan, penambahan
bahan pengawet kimia termasuk pengasapan dan perendaman
dalam larutan garam/curring atau antibiotika, pengasaman,
penyimpanan dengan gas, dan lain-lain.

Penghambatan
pertumbuhan
mikroorganisme
dengan
mengurangi kadar air dengan demikian juga penurunan aktivitas
air (water activity) dengan cara pengeringan, pembekuan (suhu
rendah juga mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme),
pemberian garam, gula, pengentalan, dan lain-lain.

Menghilangkan mikroorganisme, misalnya dengan penyaringan
secara steril.
c) Bentuk-bentuk kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Melalui
pertumbuhannya,
mikroorganisme
dapat
mengakibatkan
berbagai perubahan fisik dan kimiawi dari suatu bahan pangan. Apabila
perubahan tersebut tidak diinginkan atau tidak dapat diterima oleh para
konsumen maka bahan pangan tersebut dikatakan mengalami
kerusakan. Bentuk-bentuk kerusakan tersebut antara lain sebagai
berikut:

Berjamur
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Kapang bersifat aerobik, paling banyak atau terutama tumbuh
pada bagian luar permukaan bahan pangan yang tercemar.
Bahan pangan mungkin menjadi lekat, dan berbulu sebagai hasil
produksi miselium dan spora kapang.

Pembusukan (rots)
Pada umumnya diartikan sebagai pembusukan dari produkproduk dengan tekstur yang cukup baik seperti buah-buahan dan
sayuran di mana pertumbuhan mikroorganisme merusak bagianbagian struktur bahan pangan menjadi produk yang sangat lunak
dan berair.

Berlendir
Pertumbuhan bakteri pada permukaan yang basah seperti
sayuran, daging dan ikan dapat menyebabkan flavor dan bau
yang menyimpang serta pembusukan bahan pangan dengan
pembentukan lendir.

Perubahan warna
Beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni-koloni yang
berwarna atau mempunyai pigmen (zat warna) yang memberi
warna pada bahan pangan yang tercemar (serratia marcescens
– merah, spesies rhodotorulla – merah, pseudomonas fluorecens
– hijau dengan fluorecensce, aspergillus niger – hitam, spesies
Penicellium – hijau).

Berlendir kental seperti tali (ropiness)
Suatu lendir kental (rope) yang berbentuk tali dalam bahan
pangan disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme
seperti leuconostoc mesenteroides, leuconostoc dextranicum,
bacillus subtilis, dan lactobacillus plantarum.

Kerusakan fermentatif
Beberapa tipe organisme terutama khamir, spesies Bacillus
Clostridium dan bakteri asam laktat dapat memfermentasi
karbohidrat. Khamir mengubah gula menjadi alkohol dan
karbondioksida. Bakteri dapat mengubah gula menjadi asam
laktat atau campuran asam-asam laktat, asetat, propionat dan
butirat, bersama-sama dengan hidrogen dan karbondioksida.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan
mikroorganisme dalam bahan pangan
Kemampuan
mikroorganisme
untuk
tumbuh
dan
tetap
hidup
merupakan hal yang penting dalam ekosistem pangan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme meliputi :

Suplai zat gizi
Seperti halnya makhluk lain, mikroorganisme juga membutuhkan
suplai makanan yang akan menjadi sumber energi dan
menyediakan unsur-unsur kimia untuk pertumbuhan sel. Unsurunsur dasar tersebut adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen,
sulfur, fosfor, magnesium, zat besi, dan sejumlah kecil logam
lainnya.

Waktu
Bila suatu sel mikroorganisme diinokulasi pada media nutrien
segar, pertumbuhan yang terlihat mula-mula adalah suatu
pembesaran volume dan berat sel.
Selama kondisi memungkinkan, pertumbuhan dan pembelahan
sel berlangsung terus-menerus selama sampai sejumlah besar
populasi
sel
terbentuk.
Waktu
antara
masing-masing
pembelahan sel berbeda-beda tergantung dari spesies dan
kondisi lingkungannya.

Suhu
Suhu adalah salah satu faktor lingkungan terpenting yang
mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme.

Nilai pH
Setiap mikroorganisme mempunyai kisaran nilai pH, di mana
pertumbuhan masih dimungkinkan dan masing-masing biasanya
mempunyai pH optimum. Kebanyakan mikroorganisme dapat
tumbuh pada kisaran pH 6,0 – 8,0 dan nilai pH di luar kisaran itu
biasanya bersifat merusak.

Aktivitas air
Semua mikroorganisme membutuhkan air untuk kehidupannya.
Air berperan dalam reaksi metabolik sel dan merupakan alat
pengangkut zat-zat gizi atau bahan limbah ke dalam dan ke luar
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
sel. Semua kegiatan ini membutuhkan air dalam bentuk cair dan
apabila air tersebut mengalami kristalisasi dan membentuk es
atau terikat secara kimiawi dalam larutan gula atau garam, maka
air tersebut tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme.

Faktor-faktor kimia
Banyak zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme atau membunuh mikroorganisme yang telah
ada. Bahan-bahan kimia yang bersifat bakteriostatik atau
fungistatik adalah bahan-bahan kimia yang dipergunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri atau fungi, sedangkan
bakterisidal dan fungisidal adalah bahan-bahan yang dapat
membunuh bakteri atau fungi.

Radiasi
Sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu dan radiasi
ionisasi seperti sinar X dan sinar Gamma dapat mudah terserap
oleh
sel
mikroorganisme.
Sinar-sinar
tersebut
dapat
mengganggu metabolisme dan umumnya dapat mematikan.

Zat hidrat arang
Dalam kerusakan bahan pangan yang mengandung karbohidrat
seperti kentang dan biji-bijian, hanya sejumlah kecil dari
mikroorganisme yang dijumpai dalam kontaminasi awal yang
kelihatannya banyak berperan. Hal ini disebabkan karena di
samping kemampuan untuk tetap ada (exist) dengan kondisi
suplai nitrogen dan garam yang minimum, organisme-organisme
yang
berkembang
juga
harus
mempunyai
kemampuan
menghasilkan enzim amilolitik, yaitu untuk memecah pati
menjadi monosakarida yang dibutuhkan untuk metabolisme.

Lemak
Adanya lemak dalam bahan pangan memberi kesempatan bagi
jenis-jenis biolitik untuk tumbuh secara dominan. Keadaan ini
mengakibatkan kerusakan lemak oleh mikroorganisme dan
menghasilkan zat-zat yang disebut asam lemak bebas dan keton
yang mempunyai bau dan rasa yang khas, seringkali disebut
sebagai “tengik”(rancid).

Protein dan peptisida
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Kemampuan memecah molekul protein dalam bahan pangan
terbatas hanya pada beberapa spesies mikroorganisme yang
dapat
menghasilkan
enzim
proteotik
akstraseluler.
Pada
umumnya spesies proteolitik ini yang pertama-tama berperan,
kemudian dikalahkan oleh spesies lain yang tumbuh pada
produk yang proteinnya telah terdegradasi.

Vitamin
Beberapa mikroorganisme tidak dapat tumbuh selain dalam
keadaan optimal kecuali bila disediakan satu atau lebih vitaminvitamin dari kelompok vitamin B kompleks dalam jumlah yang
cukup. Bahan pangan pada umumnya cukup bergizi dan tidak
nampak
secara
jelas
adanya
mikroorganisme
spesifik
sehubungan dengan tersedianya vitamin.

Pemanasan
Apabila panas digunakan untuk mengolah suatu bahan pangan
maka kemampuan tahan panas mikroorganisme mempunyai
peranan penting dalam menentukan tipe mikroorganisme mana
yang akhirnya dominan. Perlu diketahui bahwa bahan pangan
yang telah dimasak atau diolah dengan pemanasan apabila
tercemar kembali akan mudah rusak. Seringkali organisme
tumbuh lebih baik pada bahan pangan yang telah dimasak
dibandingkan pada bahan pangan yang mentah karena zat-zat
gizi
tersedia
lebih
baik
dan
tekanan
persaingan
dari
mikroorganisme lain telah dikurangi.

Pengeringan dan pembekuan
Pengeringan bahan pangan dapat mengakibatkan kerusakan
pada kontaminan yang terdapat didalamnya. Akan tetapi
beberapa spesies mikroorganisme yang tahan terhadap tekanantekanan tersebut akan tetap hidup. Walaupun mikroorganismemikroorganisme ini tidak berperan selama bahan pangan
dipertahankan dalam keadaan kering atau beku, mereka akan
tumbuh dan menyebabkan kerusakan apabila bahan pangan
tersebut direhidrasi atau dicairkan (thawing).
e) Keuntungan dan sifat fungsional asap cair
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Manfaat dari bagian pohon kelapa salah satunya yaitu bisa dijadikan
asap cair. Asap cair merupakan hasil kondensasi (pengembunan) asap
dari pembakaran tempurung kelapa. Sedangkan manfaat dari asap cair
diantaranya sebagai pengganti formalin, pengawet makanan (mie,
bakso, tahu dan udang), pengeras karet, penyamakan kulit, pengawet
kayu, anti rayap dan desinfektan. Asap tempurung diproses dari
destilasi tempurung kelapa yang proses produksinya menggunakan
peralatan dari bahan steinless steel. Produk ini berbentuk cair.
Gambar 2.9. Asap cair tempurung kelapa
Asap cair (bahasa Inggris: wood vinegar, liquid smoke) merupakan
suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran
secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang
banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa
karbon lainnya. Produk dari asap cair tempurung telah dibuktikan
mampu mengawetkan berbagai makanan seperti ikan, daging, mie dan
mampu bertahan hingga 2 bulan. Penggunaannya sangat mudah, yakni
dengan mencampurkan asap cair dengan air untuk merendam
makanan.
Akhir-akhir ini dalam pemberitaan media masa ternyata banyak
ditemukan pelaku usaha menggunakan pengawet formalin. Padahal
untuk mengganti formalin dapat digunakan asap cair sebagai bahan
pengawet. Permintaan asap cair tempurung meningkat 400%. Asap cair
merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil
pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahanbahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta
senyawa karbon lainnya.
Liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau
pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun
langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa-
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat
asap
cair
adalah
kayu,
bongkol
kelapa
sawit,
ampas
hasil
penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair bisa juga berarti hasil
pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar
dalam tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan
dan kemudian menjadi cair itu disebut dengan nama asap cair. Analisa
kandungan asap cair menunjukkan bahwa asap cair tempurung kelapa
mengandung zat-zat kimia seperti: fenol, karbonil, asam, furan, alkohol,
dan ester, lakton dan polisiklik hidrokarbon. Asap cair tempurung
kelapa mengandung senyawa-senyawa antimikroba dan antioksidan
yang tinggi, senyawa antimokroba ini dapat menghambat pertumbuhan
bakteri pembusuk dan bakteri patogen. Asap cair juga menunjukkan
adanya properti antimikrobial terutama antibakterial yang sangat efektif
dalam membunuh dan menghambat beberapa pertumbuhan bakteri
dan antifungal. Kepulan asap putih hasil pembakaran tempurung kelapa
dapat menjadi tambahan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan,
yaitu dibuat menjadi asap cair organik atau organic liquid smoke.
Potensi asap cair sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga
sebagai pengawet karena sifat antimikroba dan antioksidannya.
Asap cair dapat dipergunakan menggantikan pada proses pengasapan
ikan secara tradisional sebelumnya yang langsung diberi asap,
sehingga dapat mengganggu lingkungan. Asap cair dapat digunakan
pula pada food processing seperti tahu, mie basah dan bakso. Industri
perkebunan, asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks
dengan sifat fungsional asapcair seperti anti jamur, anti bakteri dan anti
oksidan dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.
Diharapkan potensi teknologi asap cair ini dapat lebih baik lagi
dikembangkan dengan melihat peluang permintaan sedemikian besar.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 2.1. Asap cair sebelum penyaringan sesudah proses distilasi
Asap cair tempurung kelapa diproses dari destilasi tempurung kelapa
yang proses produksinya menggunakan peralatan dari bahan stainless
steel. Produk ini berbentuk cair.
Asap cair yang diproses dengan pirolisis/distilasi akan mendapatkan
asap cair grade 3, grade 2, dan grade 1 (diagram proses asap cair).
Berdasarkan
hasil
uji
coba
dapat
diketahui
bahwa
kondisi
penggumpalan lateks mulai terjadi pada konsentrasi asap cair 14%
dengan perbandingan (4:9) masing-masing untuk lateks pekat dan asap
cair. Semakin tinggi konsentrasi asap cair mengakibatkan nilai PRI 10
koagulum karet semakin tinggi. Nilai PRI berkisar antara 43,24 – 50,00.
Selain itu jiga didapatkan kadar abu dan kadar zat menguap koagulum
karet semakin kecil serta kadar kotoran koagulum cenderung semakin
kecil.
Bahan
Baku
PENGERINGAN
(ALAMI)
Panas
TANGKI
PEMANAS
Udara N2
Serbuk
PRI = Plasticity Retention Index = Nilai
Plastisitas.
Gas
KONDENSASI
Penentuan nilai Plasticity Retention Index (PRI) adalah cara pengujian
yang sederhana dan cepat
terkondesasis
untuk mengukur ketahanan karet mentah terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi.
Pengujian ini meliputi pengujian plastisitas Wallace dari potongan uji sebelum (Po) dan sesudah
pengusangan (Pa) di dalam oven dengan suhu 140oC. Nilai PRI yang tinggi menunjukkan ketahanan
PENAMPUNGAN
yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi serta tingkat kekuatan produk.
10
ASAP CAIR
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 1.11. Ilustrasi pemprosesan asap cair
Penjelasan pemanfaatan dari ilustrasi pemprosesan asap cair di atas
adalah sebagai berikut:

Industri pangan (asap cair grade 2 & 1)
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai
pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pengawet
karena
sifat
antimikrobia
dan
antioksidannya.
Dengan
tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional
dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung
banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak
dapat dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya
bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari.
Cara pemakaian, sebagai berikut:
Asap cair grade 2
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
 Untuk daging. Celupkan daging ke dalam larutan 60 % asap
cair kemudian tiriskan, (daging dapat tahan sampai dengan 5
hari)
 Untuk ikan. Celupkan ikan yang telah dibersihkan ke dalam
50 % asap cair, tambahkan garam, maksimum 3 hari.
Asap cair grade 1
 Untuk bakso: didihkan larutan 15 % asap cair, masukkan
bakso, tiriskan. Sebelum dimakan bakso direbus dalam air
mendidih. Maksimum penyimpanan 5 hari.

Industri perkebunan (asap cair grade 3)
Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat
fungsional asap cair / sebagai pengganti asam formiat, antijamur,
antibakteri (liquid smoke grade 3). Penggunaan lain (liquid
smoke grade 3):
Perkebunan karet : asap cair dapat digunakan sebagai koagulan
lateks dengan sifat fungsional asap cair/sebagai pengganti asam
formiat, anti jamur, antibakteri. Berdasarkan hasil uji coba dapat
diketahui bahwa kondisi penggumpalan lateks mulai terjadi pada
konsentrasi asap cair 14% dengan perbandingan (4:9) masingmasing untuk lateks pekat dan asap cair . Semakin tinggi
konsentrasi asap cair mengakibatkan nilai PRI koagulum karet
semakin tinggi. Nilai PRI berkisar antara 43,24 – 50,00. Selain itu
jiga didapatkan kadar abu dan kadar zat menguap koagulum
karet semakin kecil serta kadar kotoran koagulum cenderung
semakin kecil.

Industri kayu (asap cair grade 3)
Pertahanan terhadap rayap. Kayu yang diolesi dengan asap cair
mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap dari pada kayu
yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999).
f) Komposisi asap cair
Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena
terjadinya pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan
lignin. Lebih dari 400 senyawa kimia dalam asap telah berhasil
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
diidentifikasi. Komponen-komponen tersebut ditemukan dalam jumlah
yang bervariasi tergantung jenis kayu, umur tanaman sumber kayu, dan
kondisi pertumbuhan kayu seperti iklim dan tanah. Komponenkomponen tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa,
pH dan umur simpan produk asapan; karbonil yang bereaksi dengan
protein dan membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang merupakan
pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan
(Astuti, 2000).
Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa
penyusun asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,89,5 %), karbonil (2,6-4,0 %) dan tar (1-7 %). Kandungan senyawasenyawa penyusun asap cair sangat menentukan sifat organoleptik
asap cair serta menentukan kualitas produk pengasapan. Komposisi
dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifat kayu,
temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel
kayu serta alat pembuatan asap cair (Girard, 1992).
Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap merupakan faktor
yang paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Kandungan
maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan asam dicapai pada
temperatur pirolisis 600 0C. Tetapi produk yang diberikan asap cair
yang dihasilkan pada temperatur 400 0C dinilai mempunyai kualitas
organoleptik yang terbaik dibandingkan dengan asap cair yang
dihasilkan pada temperatur pirolisis yang lebih tinggi.
Komponen-komponen penyusun asap cair meliputi:

Senyawa-senyawa fenol
Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga
dapat
memperpanjang
masa
simpan
produk
asapan.
Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada
temperatur pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol
pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg
Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk
asapan adalah guaiakol, dan siringol. Senyawa-senyawa fenol
yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus
hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat
mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan
ester (Maga, 1987).

Senyawa-senyawa karbonil
Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada
pewarnaan dan cita rasa produk asapan. Golongan senyawa ini
mepunyai aroma seperti aroma karamel yang unik. Jenis
senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain
adalah vanilin dan siringaldehida.

Senyawa-senyawa asam
Senyawa-senyawa
asam
mempunyai
peranan
sebagai
antibakteri dan membentuk citarasa produk asapan. Senyawa
asam ini antara lain adalah asam asetat, propionat, butirat dan
valerat.

Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis
Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) dapat terbentuk
pada proses pirolisis kayu. Senyawa hidrokarbon aromatik
seperti benzo(a)pirena merupakan senyawa yang memiliki
pengaruh buruk karena bersifat karsinogen (Girard, 1992).
Girard (1992) menyatakan bahwa pembentukan berbagai
senyawa HPA selama pembuatan asap tergantung dari
beberapa
hal,
seperti
temperatur
pirolisis,
waktu
dan
kelembaban udara pada proses pembuatan asap serta
kandungan udara dalam kayu. Dikatakan juga bahwa semua
proses yang menyebabkan terpisahnya partikel-partikel besar
dari asap akan menurunkan kadar benzo(a)pirena. Proses
tersebut antara lain adalah pengendapan dan penyaringan.

Senyawa benzo(a) pirena
Benzo(a) pirena mempunyai titik didih 310 0C dan dapat
menyebabkan kanker kulit jika dioleskan langsung pada
permukaan kulit. Akan tetapi proses yang terjadi memerlukan
waktu yang lama (Winaprilani, 2003).
4. Latihan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Untuk mengingatkan kembali yang telah anda pelajari, coba kerjakan latihan
di bawah ini:
1) Berilah penjelasan mengenai arang serasah?
Jawab: Arang serasah yaitu arang yang terbuat dari serasah atau sampah
dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah termasuk
bahan yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa dijadikan
briket arang, karena mudah dihancurkan.
2) Sebutkan kelebihan dari arang yang berasal dari kulit buah mahoni?
Jawab: Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit asap, nilai kalor yang
dihasilkan saat dibakar sangat tinggi, dan lebih tahan lama sehingga dapat
menghemat biaya pengeluaran.
3) Berilah penjelasan mengenai briket arang?
Jawab: Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang
dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan
campuran tepung kanji dengan tujuan untuk menambah jangka waktu
bakar dan untuk menghemat biaya. Arang yang sering dijadikan briket
arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, arang
serasah, dan arang tempurung kelapa.
4) Jelaskan karakteristik briket arang berdasarkan perekat yang digunakan?
Jawab: Berdasarkan perekat yang digunakan, maka produk yang
dihasilkan dibedakan menjadi briket yang kurang berasap dan briket yang
banyak berasap. Bahan perekat dari pati akan memberikan briket arang
yang kurang berasap dan tahan lama, tetapi kalorinya tidak setinggi arang
kayunya. Penggunaan tar dan molase akan memberikan briket yang tinggi
kekuatannya, tetapi memberikan banyak asap jika dibakar.
5) Jelaskan secara ringkas mengenai nilai kalor yang merupakan salah satu
karakteristik dari biobriket arang tempurung kelapa?
Jawab: Nilai kalor merupakan jumlah satuan panas yang dihasilkan
persatuan bobot dari proses pembakaran dengan oksigen dari suatu
bahan yang mudah terbakar. Nilai kalor dinyatakan dalam satuan kal/g.
6) Sebutkan beberapa hal yang secara umum dapat menjadi penyebab
pembusukan bahan pangan?
Jawab: Kerja mikroorganisme, proses metabolisme/kerja enzim dalam
jaringan bahan pangan, oksidasi, kesalahan dalam persiapan dan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
pengolahan, kerusakan mekanis dan kontaminasi dengan senyawasenyawa yang tidak diinginkan.
7) Sebutkan empat macam metode utama dalam pengawetan bahan pangan
terhadap kebusukan karena mikroorganisme?
Jawab: Perusakan mikroorganisme dengan cara pemanasan atau radiasi
ion dan perlindungan dari pencemaran selanjutnya dengan pengemasan
secara efektif; penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan
pangan berkadar air normal dengan pendinginan, penambahan bahan
pengawet kimia termasuk pengasapan dan perendaman dalam larutan
garam/curring atau antibiotika, pengasaman, penyimpanan dengan gas;
penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dengan mengurangi kadar
air; dan menghilangkan mikroorganisme misalnya dengan penyaringan
secara steril.
8) Sebutkan bentuk-bentuk kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme?
Jawab: Berjamur, pembusukan (rots), berlendir, perubahan warna,
berlendir kental seperti tali (ropiness), kerusakan fermentatif misalnya pada
Beberapa tipe organisme terutama khamir, spesies Bacillus Clostridium
dan bakteri asam laktat dapat memfermentasi karbohidrat. Khamir
mengubah gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
9) Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan
mikroorganisme dalam bahan pangan
Jawab: Suplai zat gizi, waktu, suhu, nilai PH, aktifitas air, faktor-faktor
kimia, radiasi, zat hidrat arang, lemak, protein dan pestisida, vitamin,
pemanasan, pengeringan dan pembekuan.
10) Sebutkan beberapa keuntungan dari penggunaan asap cair?
Jawab:
Keamanan
produk
asapan,
aktivitas
antioksidan,
aktivitas
antibakterial, potensi pembentukan warna coklat, kemudahan dan variasi
penggunaan yaitu asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam
fasa pelarut minyak dan bentuk serbuk sehingga memungkinkan
penggunaan asap cair yang lebih luas dan mudah untuk berbagai produk.
5. Rangkuman
a) Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil
pemanasan dari bahan yang mengandung unsur karbon. Sebagian besar
dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, tar dan senyawa
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
organik lain dan komponennya terdiri dari karbon terikat, abu, air, nitrogen
dan sulfur.
b) Jenis arang ada bermacam-macam tergantung dari bahan yang digunakan
untuk membuat arang, antara lain: arang kayu, arang serbuk gergaji, arang
sekam padi, arang serasah, arang kulit buah mahoni, arang tempurung
kelapa, dan briket arang.
c) Biobriket dari arang tempurung kelapa dapat ditinjau dari beberapa
karakteristik, antara lain: nilai kalor, berat jenis, kadar air, dan kadar abu.
d) Contoh aplikasi biobriket yaitu: untuk skala rumah tangga biobriket
digunakan sebagai bahan bakar pengganti gas/minyak tanah, dan
penggunaan biobriket untuk industri kuliner.
e) Pembusukan bahan pangan dapat diartikan sebagai setiap perubahan dari
bahan pangan yang masih segar maupun setelah diolah di mana
perubahan sifat-sifat kimiawi, fisik atau organoleptik dari bahan pangan
tersebut mengakibatkan ditolaknya bahan pangan ini oleh konsumen.
f) Beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni-koloni yang berwarna atau
mempunyai pigmen (zat warna) yang memberi warna pada bahan pangan
yang tercemar (Serratia marcescens – merah, spesies Rhodotorulla –
merah, Pseudomonas fluorecens – hijau dengan fluorecensce, Aspergillus
niger – hitam, Spesies penicellium – hijau).
g) Keuntungan penggunaan asap cair antara lain: lebih intensif dalam
pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam
pemakaian kayu sebagai bahan asap, polusi lingkungan dapat diperkecil
dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan berbagai cara seperti
penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan.
h) Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional
asap cair seperti anti jamur, anti bakteri dan anti oksidan tersebut dapat
memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.
6. Evaluasi Materi pokok 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini:
1) Pengertian dari apakah residu hitam berisi karbon tidak murni yang
dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil
dari hewan atau tumbuhan?
a. Biobriket
b. Arang
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
c. Abu
d. Jelaga
2) Berikut ini merupakan jenis-jenis arang, kecuali?
a. Arang kayu
b. Arang serbuk gergaji
c. Arang serasah
d. Arang pembakaran polimer
3) Berikut ini merupakan bahan mineral yang terdapat pada abu dari arang,
kecuali?
a. Lempung
b. Magnesium oksida
c. Silika
d. Magnesium klorida
4) Apa pengertian dari turbin air?
a. Mesin fluida yang mengubah energi gas menjadi kerja poros.
b. Mesin fluida yang mengubah energi mekanis fluida menjadi kerja poros.
c. Mesin fluida yang mengubah energi uap menjadi kerja poros.
d. Mesin fluida yang mengubah energi panas menjadi kerja poros.
5) Yang bukan merupakan keuntungan pemakaian pompa hydram yaitu?
a. Hemat energi.
b. Hemat biaya pasca konstruksi.
c. Mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan.
d. Membutuhkan sumber energi yang berasal dari listrik.
6) Berikut ini adalah penyebab pembusukan yang paling utama setelah
kegiatan panen, penyembelihan atau pengolahan, kecuali...
a. Mikroorganisme
b. Perubahan enzimatis
c. Perubahan nonenzimatis
d. Pemanasan
7) Berikut ini adalah cara penghambatan pertumbuhan mikroorganisme
dengan mengurangi kadar air melalui penurunan aktivitas air (water
activity), kecuali...
a. Pengeringan
b. Pembekuan
c. Pengenceran
d. Pemberian garam
8) Keuntungan dari penggunaan asap cair dari aspek apakah adanya
senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan terhadap
fraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat
berperan sebagai donor hydrogen.
a. Aktifitas antioksidan
b. Aktifitas antibakterial
c. Pembentukan warna coklat
d. Keamanan produk asapan
9) Mikroorganisme jenis apakah yang menghasilkan warna merah pada bahan
pangan yang tercemar?
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
a. Serratia marcescens
b. Pseudomonas fluorecens
c. Aspergillus niger
d. Spesies penicellium
10) Senyawa-senyawa berikut merupakan penyusun asap cair yang dapat
meningkatkan daya tahan daging yang diawetkan, kecuali:
a. Senyawa-senyawa fenol yang berperan sebagai antioksidan.
b. Senyawa-senyawa karbonil yang mempengaruhi warna dan citarasa
produk
c. Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis
d. Senyawa-senyawa asam yang berperan sebagai antibakteri.
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Materi Pokok 2
yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang
benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap Materi Pokok 2.
Rumus:
Jumlah Jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =
X 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
melanjutkan dengan Materi Pokok selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi
apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus
mempelajari kembali Materi Pokok 2, terutama bagian yang belum Anda
kuasai.
C. MATERI POKOK 3
1. Peluang Dan Pemasaran Biobriket Dan Asap Cair Tempurung Kelapa
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan
tentang peluang dan pemasaran biobriket dan asap cair.
3. Uraian dan Contoh
a. Peluang Biobriket dan Asap Cair
Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas
areal mencapai 3,86 juta hektare (ha) atau 31,2 persen dari total areal
dunia sekitar 12 juta ha. Sebahagian besar (98%) dari total luas
perkebunan kelapa di indonesia merupakan perkebunan rakyat, dan
sisanya berupa perkebunan negara dan perkebunan swasta.
Penyebaran kebun kelapa hampir merata di seluruh Indonesia, dengan
sebaran terbanyak berada di Sumatera mencapai 34,5%, Jawa 23,2%,
Sulawesi 19,6%, Bali, NTB dan NTT 8,0%, Kalimantan 7,2%, Maluku dan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Papua 7,5% (Deptan, 2005) Bila dilihat menurut propinsi, kebun kelapa
terluas berada di propinsi Riau (15,28%), disusul Jawa Tengah (7,68%),
Jawa Timur (7,67%), Sulawesi Utara (7,27%), Sulawesi Tengah (4,78%),
dan Jawa Barat (4,60%), serta beberapa derah lainnya.
Total produksi kelapa tahun 2007 mencapai 3,3 juta ton setara kopra, atau
sebesar 29,8% dari total produksi dunia sebesar 10,3 juta ton (APCC,
2008). Produksi kelapa terbesar kedua adalah Filipina 2,10 juta ton (18%),
India 1,85 juta ton (17,1%), Srilangka 0,51 juta ton (5,0%), papua New
Guinea 0,17 juta ton (2,0%), dan negara lainnya 2,39 juta ton (28,1%). 1112
Sebagaimana kita ketahui, bahwa daya saing produk kelapa bukan pada
industri primernya, tetapi pada industri hilirnya. Biobriket dan Asap cair
sebagaimana telah digambarkan, dapat proses untuk berbagai keperluan
(lihat gambar).
POHON
KELAPA
Tempurung
Arang Tempurung Kelapa
Arang Briket
Bahan Bakar
Carbon Black
Filler Karet
Karbon Aktif
Filter
Absorber
Asap Cair
Pengawet G-3
Pengawet G-2
Pengawet G-1
Pengawet
Kayu,
Karet,
Penangkal Bau
Pengawet Ikan,
Tahu,
Desinfektan
Sayuran
Pengawet Ikan
& Daging Asap,
Pengawet
Bakso/Mie
Gambar 3.1. Diagram turunan produk dari tempurung kelapa dan asap cair
11
http://www.dekindo.com/acara/seminar.php?content=latar
http://kelapaindonesia2020.wordpress.com/kebijakan-pengembangan-kelapa/departemenperindustrian/
12
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Berikut ini diberikan beberapa kutipan dari berbagai sumber tentang
peluang usaha briket dan asap cair.
Peluang #1
Olahan limbah kelapa lain adalah arang aktif. Idealnya pengolahan
arang aktif terpadu dengan asap cair. Namun, beberapa produsen hanya
mengolah arang aktif. Boleh jadi lantaran teknologi produksi asap cair
terbilang baru di Indonesia. Djaya Suryana sejak 2002 memasok arang
aktif ke sebuah perusahaan di Tanjungbintang, Provinsi Lampung.
Ia membersihkan arang hasil pembakaran tempurung kelapa di mesin
diesel 30 PK. Melalui ban berjalan arang lolos sortir masuk ke mesin
penghancur. Ketika keluar arang melewati saringan baja sehingga
hasilnya seragam. Djaya memasarkan 3.000 ton arang aktif per bulan.
Masih ada 5.000 ton permintaan rutin per bulan yang belum dapat Djaya
penuhi. Sayang, ia merahasiakan harga jual ke produsen karbon aktif.
Lima puluh rupiah tak bisa dibilang kecil karena secara akumulasi
laba bersihnya Rp150-juta. Memang dibanding laba Doddy Suparno dan
Oka Bagus Panuntun, keuntungan Djaya lebih kecil. Doddy mengutip
laba Rp1.500 per kg arang aktif. Harga jual saat ini Rp4.500 per kg.
Menurut Doddy biaya produksi per kg briket Rp3.000. Dari pembakaran
15 ton tempurung ia memperoleh 5 ton arang aktif per bulan.
Mereka lalu menghancurkan arang dan mengolahnya menjadi
briket. Margin perniagaan barang gosong itu Rp7,5-juta sebulan.
Mestinya laba Doddy lebih besar jika saja setiap bulan mampu memenuhi
permintaan rutin dari Yunani dan Timur Tengah masing-masing 22 ton
dan 88 ton.
Di luar olahan ‘limbah kelapa’ itu sebetulnya masih ada produk
turunan lagi seperti tepung tempurung seperti digeluti oleh Agus
Setiawan.
Pria kelahiran 11 Agustus 1971 itu menggiling tempurung kelapa menjadi
tepung. Rendemen 90%-10 kg tempurung menjadi 9 kg tepung.
Volume produksi ‘baru’ 50 ton sebulan terserap sebuah pabrik obat
nyamuk. Tepung batok bahan baku obat nyamuk bakar. Dengan harga
jual Rp2.500 dan biaya produksi Rp1.000, laba bersihnya Rp75juta.
Menurut Agus pasar tepung terbentang luas. Ia belum sanggup melayani
order rutin 1.350 ton tepung per bulan.
Sabut dan tempurung kelapa yang selama ini dipandang sebelah
mata ternyata komoditas prospektif yang menjanjikan laba besar.
Peluang #2
Biomassa adalah campuran material organik yang kompleks, biasanya terdiri
dari karbohidrat, lemak protein dan mineral lain yang jumlahnya sedikit seperti
sodium, fosfor, kalsium dan besi. Komponen utama tanaman biomassa adalah
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Peluang #2 (lanjutan)
Selain Bio-oil, hasil kondensasi produk destilasi kering lainnya adalah asap
cair. Komposisi asap cair terdiri atas: air (11-92%), fenol (2,8-9,5%), karbonil
(2,6-4,0%) dan tar (1-7%). Asap ini banyak digunakan di berbagai industri, antara
lain industri pangan, perkebunan dan kayu. Arang tempurung kelapa
dimanfaatkan sebagai bahan baku di pabrik karbon aktif, industri briket, dan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Senyawa formaldehide yang terkandung di asap cair tempurung kelapa ini
telah lama dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa indonesia untuk:
1) Mengobati sakit gigi;
2) Segala macam sakit kulit yang disebabkan oleh jamur, virus, dan bakteri.
Caranya dengan mengoleskan pada bagian yang sakit untuk penyakit:
kutu air akut, panu, kadas, kurap, herpes, dan luka diabetes;
3) Asap tempurung cair ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggantikan
asam semut pada proses penderesan getah pohon karet;
4) Pengawet ikan alami;
5) Menyuburkan tanah;
6) Menjaga tanaman agar tidak terserang virus, bakteri, jamur dan
protozoa.
b. Pemasaran Biobriket dan Asap Cair
1) Pendahuluan
Kegiatan pemasaran (marketing) menyentuh setiap sendi kehidupan
manusia. Melalui sarana pemasaran (marketing), produk dan jasa yang
menciptakan standard hidup dikembangkan dan disuguhkan kepada
masyarakat. Marketing mencakup banyak kegiatan, mulai dari riset
pemasaran, pengembangan produk, distribusi, periklanan, dan lainnya.
Pemasaran memadukan beberapa kegiatan yang dirancang untuk
melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen dalam upaya mencapai
tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan pada dasarnya adalah
keberhasilan dalam pemasarannya.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
pada konsep inti pemasaran, yang meliputi: kebutuhan (needs),
keinginan (wants) dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, dan
gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan transaksi;
hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek. Manajemen
pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Tujuan akhir pemasaran berhubungan erat dengan tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuannya, pihak perusahaan
menitikberatkan kepada kepuasan pelanggan, memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan, menyediakan barang atau jasa, distribusi,
diferensiasi
produk,
dan
lain
sebagainya.
Karakteristik
yang
mempengaruhi perilaku pelanggan secara garis besar dibedakan
menjadi dua yaitu karakteristik secara khusus berkaitan dengan faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup: gengsi dan
pengakuan, persepsi, motivasi, kepribadian dan emosi. Faktor eksternal
mencakup: demografi dan gaya hidup, budaya, subkultur, kelas sosial,
referensi
group
dan
keluarga,
serta
faktor
strategi
marketing.
Karakteristik secara umum antara lain: jenis kelamin, usia/umur,
agama/kepercayaan, budaya, pendidikan, dan pendapatan.
Secara
formal,
pasar
adalah
suatu
institusi
atau
badan
yang
menjalankan aktivitas jual-beli barang dan jasa. Pada pasar tersebut
produsen
dan
konsumen
bertemu
dan
berkominukasi.
Melalui
mekanisme pasar produsen mengajukan penawaran (supply) atas
produknya dan melalui mekanisme pasar pula konsumen mengajukan
permintaan (demand). Pengertian pasar dapat diperluas lagi menjadi
pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah suatu tempat yang
tertentu di mana penjual dam pembeli bertemu untuk saling menawar.
Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan di manapun baik
langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan terjadinya
harga. Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar
didasarkan atas berbagai ukuran sebagai berikut:
a) Berdasarkan ukuran luas geografis: pasar lokal, pasar regional, pasar
internasional;
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
b) Berdasarkan ukuran waktu: pasar harian, pasar jangka pendek (short
run market), pasar jangka panjang (long run market);
c) Berdasarkan kegiatannya: pasar barang, pasar tenaga.
Bagi perusahaan memahami pasar sangatlah penting karena tanpa
adanya pasar, produk tidak akan sampai ke tangan konsumen.
Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen
kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, di mana kepada setiap
satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang
dicapai dengan marketing mix tersendiri. Maksud dan tujuan segmentasi
pasar ialah pasar lebih mudah dibedakan; pelayanan kepada pembeli
menjadi lebih baik; strategi pemasaran menjadi lebih mengarah.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik,
jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Produk memiliki 5
tingkatan/level yang terdiri dari: produk utama/inti (core benefit), produk
generik, harapan (expected product), produk pelengkap (augmented
product), dan produk potensial. Selain tingkatan/level, produk juga
memiliki suatu hirarki yang meliputi: need family, produk family, kelas
produk (product class), lini produk (product line), tipe produk (product
type), merek (brand), dan item. Klasifikasi produk bisa dilakukan atas
berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya,
produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
a) Barang yang terdiri dari barang tidak tahan lama dan barang tahan
lama; dan
b) Jasa
Selain
berdasarkan
daya
tahannya,
produk
umumnya
juga
diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk
tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan
menjadi
barang
konsumen
(consumer's
goods)
yang
meliputi
convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought
goods; dan barang industri (industrial's goods) yang meliputi materials
and parts, capital items, dan supplies and services.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan
kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya
mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan
yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan
perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Dalam dunia bisnis
harga
mempunyai
banyak
nama,
sebagai
contoh
dalam
dunia
perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut
bunga, dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya
transportasi disebut taxi, biaya telepon disebut tarif, sedangkan dalam
dunia asuransi disebut premi. Tujuan penetapan harga adalah
memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar; mempertahankan
kualitas atau diferensiasi pelayanan; mendapatkan atau memaksimalkan
keuntungan; mendapatkan atau merebut pangsa pasar; menjaga
kelangsungan hidup kegiatan operasional; balik modal (ROI/Return On
Investment).
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran
yang
berusaha
memperlancar
dan
mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,
harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Distribusi barang dibedakan antara
saluran untuk memindahkan hak kepemilikan barang, dan saluran untuk
memindahkan barang secara fisik. Jika yang pertama berhubungan
dengan saluran distribusi (channel of distribution), maka yang kedua
merupakan kegiatan-kegiatan yang disebut distribusi fisik (physical
distribution).
Distribusi fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam
kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu
tertentu. Fungsi-fungsi dalam distribusi fisik meliputi: transportation,
storage dan warehousing, inventory central, material handling, border
processing, dan protective packaging. Perusahaan-perusahaan yang
membantu dalam proses distribusi fisik disebut fasilitator atau facilitating
agencies.
Fasilitator
ini
dapat
meliputi
perusahaan
transportasi,
perusahaan asuransi, perusahaan yang menyewakan gudang (public
and private warehouse), perusahaan pembiayaan, dan sebagainya.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Perlu diperhatikan bahwa fasilitator bukanlah anggota di dalam suatu
saluran distribusi.
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan
produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan
membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus
juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan
pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki
kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum.
Salah
satu
keputusan
pemasaran
tersulit
yang
dibadapi
oleh
perusahaan-perusahaan adalah berapa besar yang perlu dibelanjakan
untuk promosi. Terdapat empat metode utama digunakan dalam
menyusun anggaran promosi. Pertama, metode sesuai kemampuan
(affordable method) yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan
kemampuan
perusahaan.
(percentage-of-sales
Kedua,
method)
metode
yaitu
persentase
menetapkan
penjualan
pengeluaran
promosinya berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (baik
penjualan saat ini maupun yang diantisipasi) atau dari harga jual. Ketiga,
metode keseimbangan-persaingan (competitive-parity method) yaitu
menetapkan anggaran promosi untuk mencapai keseimbangan pangsa
suara dengan para pesaing. Dan yang terakhir adalah metode tujuandan-tugas (objective-and-task method) yaitu mengembangkan anggaran
promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik, menentukan tugas-tugas
yang
harus
memperkirakan
dilakukan
biaya
untuk
untuk
mencapai
melaksanakan
tujuan
tersebut,
tugas-tugas
dan
tersebut.
Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima
alat promosi yang meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan publisitas, wiraniaga, dan pemasaran langsung. Promosi
berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap,
menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan
produk tersebut. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara umum bentuk bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut
dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion
blend, communication mix) meliputi: personal selling, mass selling,
promosi penjualan, public relations (hubungan masyarakat), direct
marketing. Untuk mencapai tujuan dari promosi diperlukan strategi
promosi di mana strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif
dengan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi
meliputi: faktor produk, faktor pasar, faktor pelanggan, faktor anggaran,
faktor bauran pemasaran.
Perencanaan pemasaran (marketing planning) adalah suatu bagan dari
suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk
menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan
perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan
yang saling menguntungkan. Hal ini membawa kita pada titik awal dalam
perencanaan pemasaran suatu pemahaman atas perbedaan antara
strategi dan taktik. Strategi (strategy) menjelaskan arah yang akan dituju
perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya.
Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk
menerapkan strategi yang lebih luas. Suatu rencana strategis harus
berisikan beberapa hal sebagai berikut: Pernyataan misi, Ringkasan
keuangan yang berisikan pendapatan, biaya, aliran uang, dan laba yang
harus dicapai pada periode yang direncanakan. Ringkasan faktor-faktor
eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan
selama tahun sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan
dan kelemahan perusahaan dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut
dengan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats),
Daftar asumsi-asumsi tentang penentu
utama
keberhasilan dan
kegagalan pemasaran, Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan.
Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen. Program
pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biayabiaya disamping peramalan penjualan anggaran.
Sedangkan komponen perencanaan pemasaran meliputi: Ringkasan
eksekutif, Situasi pemasaran saat ini yang terdiri dari: situasi pasar,
situasi produk, situasi pesaing, situasi lingkungan makro, analisis
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
peluang/ancaman,
analisis
kekuatan/kelemahan,
analisis masalah.
Sasaran yang terdiri dari: sasaran keuangan, sasaran pemasaran.
Strategi
pemasaran,
Program
kerja,
Proyeksi
rugi
laba,
dan
Pengawasan.
2) Arti pemasaran dan manajemen pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya
sering disalah artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan
distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian
dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan.
Manajemen
pemasaran
pelaksanaan,
dan
adalah
pengawasan
penganalisaan,
program-program
perencanaan,
yang
bertujuan
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud
untuk mencapai tujuan perusahaan. Titik berat diletakkan pada
penawaran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan
distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani
pasar.
Jadi, manajemen
pemasaran
dirumuskan
sebagai suatu
proses
manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik
yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat
memenuhi
kebutuhan
psikologis,
sosial
dankebudayaan.
Proses
pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang
menguntungkan kedua belah pihak.
Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku
konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang
ditawarkan perusahaan.
Dasar pemikiran pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan
manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan
tempat berlindung untuk bertahan hidup. Lebih dari itu manusia
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
menginginkan rekreasi, pendidikan dan jasa-jasa lainnya. Mereka
memiliki preferensi yang kuat atas jenis dan merek tertentu dari barang
dan jasa.
Konsep inti pemasaran dapat Anda perhatikan pada bagan berikut.
Kebutuhan, Keinginan dan
Permintaan
Produk
(Barang , Jasa dan gagasan)
Nilai, Biaya, dan Kepuasan
Pertukaran dan Transaksi
Hubungan dan Jaringan
Pasar
Pemasar dan Calon
Pembeli
Gambar 3.2. Diagram konsep inti pemasaran
3) Kepuasan pelanggan
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan
dan mempertahankan pelanggan (Levitt, 1987). Agar hal tersebut
tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan
harga yang pantas (reasonable).
Untuk lebih mendapatkan gambaran pelanggan/konsumen, marilah kita
simak pembahasan berikut ini.
a) Pelanggan/konsumen menurut UU Konsumen adalah setiap orang
pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dimasyarakat baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan.
b) Konsumen trend setter. Tipikal konsumen ini selalu suka akan sesuatu
yang baru, dan dia mendedikasikan dirinya untuk menjadi bagian dari
gelombang pertama yang memiliki atau memanfaatkan teknologi
terbaru. Motivasinya bisa disebabkan gengsi, namun tidak sedikit dari
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
mereka yang memang paham dan memiliki tingkat ketertarikan yang
tinggi untuk mencoba teknologi baru. Konsumen seperti ini yang
sering dijadikan rujukan oleh orang sekitarnya. Biasanya mereka
memiliki daya beli yang kuat, atau sedikitnya sangat termotivasi untuk
megalokasikan penghasilannya untuk membeli teknologi terbaru.
Konsumen jenis ini tidak terlalu banyak jumlahnya, sekitar 5 sampai
10%. Namun memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap konsumen
follower.
c) Berikutnya adalah jenis konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama
oleh konsumen trend setter, sehingga disebut sebagai follower atau
pengikut.
Kelompok ini
sangat
signifikan,
karena
membentuk
persentase terbesar, dan kelompok ini disebut konsumen follower.
Konsumen ini adalah orang-orang yang terimbas efek dari konsumen
trend setter. Sering disebut sebagai kelompok gelombang ke 2 (dua),
alasan gengsi biasanya lebih mendominasi mereka untuk membeli
produk. Mereka sangat mudah terprovokasi perkembangan terbaru.
Apapun yang sedang menjadi tren akan diikuti oleh mereka. Jumlah
mereka adalah yang terbesar dalam populasi konsumen, yaitu dapat
mencapai 30 hingga 70% dari total konsumen. Jenis konsumen ini
dapat dibedakan lagi atas kemampuan daya belinya. Bagi mereka
yang memiliki daya beli yang cukup kuat, konsumen follower akan
menyerap produk-produk terbaru yang bermerek yang persis sama
dengan yang digunakan oleh konsumen trend setter. Namun untuk
yang daya belinya lemah, mereka akan beralih pada produk-produk
subtitusi atau bekas yang secara fisik hampir mirip, namun dari
kualitas dan harga sangat berbeda. Komposisi dari kedua jenis
konsumen ini lebih kurang adalah 30:70.
d) Sedangkan jenis konsumen yang terakhir (value seeker), adalah
mereka yang memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri. Kelompok
ini jumlahnya lebih besar dari kelompok pertama, sehingga patut pula
diberi perhatian khusus, dan konsumen ini sering disebut disebut
konsumen value seeker. Jenis konsumen ini relatif sulit untuk
dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan kebutuhan mereka
terhadap alasan-alasan yang rasional.Konsumen ini selalu kritis akan
value yang mereka peroleh dari setiap rupiah harga produk. Banyak
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
dari mereka yang mengamati tehnologi, di menyadari bahwa teknologi
baru selalu berharga sangat mahal pada awal peluncurannya. Namun
seiring dengan berjalannya waktu, semakin lama teknologi tersebut
akan menjadi murah. Mereka dapat bersabar selama beberapa bulan
sebelum kemudian baru membeli produk yang mereka inginkan
setelah mereka rasa harganya sudah lebih masuk akal. Pemahaman
mereka kurang lebih sama dengan konsumen trend setter. Namun
mereka lebih mengutamakan faktor value daripada gengsi dalam
membeli produk teknologi.
e) Konsumen pemula adalah pelanggan yang datang banyak bertanya,
dan konsumen pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang
akan datang.
f) Konsumen curiga yaitu konsumen yang datang dengan rasa curiga,
mengira barang yang dijual merupakan barang gelap sehingga untung
yang diperoleh berlipat. Konsumen ini akan menawar di bawah harga
kepantasan.
g) Konsumen pengadu domba yaitu yang suka mengadu domba.
Konsumen jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih
murah daripada barang yang sedang ditawarkan.
h) Konsumen pengutil yaitu konsumen yang datang dengan maksud
untuk mengambil barang tanpa membayar. Konsumen jenis ini tidak
selalu kumal, kadang dan biasanya malah berpenampilan parlente.
i) Konsumen yang loyal pada harga. Loyalitasnya hanya pada harga
bukan pada penjual. Kalau harga pada competitor lebih murah maka
konsumen akan berpindah.
j) Konsumen banyak uang. Cirinya uangnya banyak, tidak cerewet, lagi
penurut, tetapi hati-hati menanganinya, karena bagi konsumen ini
biasanya mutu nomor satu.
k) Konsumen kumuh. Sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente
tidak
pernah
mengatakan
apa-apa.
Banyak
konglomerat,
purnawirawan atau bos-bos besar keluar-masuk toko sengaja
memakai kaos oblong dan celana pendek. Pasti bukan untuk
memperdaya kita, agar kita menjual murah, melainkan karena
begitulah memang kepribadian mereka yang sejati: sederhana, apa
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
adanya. Ada pepatah bilang: don't judge the book from the cover.
Jangan menghakimi orang dari penampilannya.
j) Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian
produk/jasa secara berulang-ulang, sedangkan pengertian kepuasan
merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan. Biasanya apabila pelanggan merasa
tidak puas akan melakukan komplain.
Paling tidak ada empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang
konsumen yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak (Day
dalam Engel et al., 1990). Keempat faktor tersebut adalah:
a) Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yaitu menyangkut derajat
pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang dibutuhkan
untuk mengkonsumsi produk, serta social visibility.
b) Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya,
pemahaman akan produk, persepsi terhadap kemampuan sebagai
konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya.
c) Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu
penyelesaian masalah, gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya.
d) Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.
Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah
menjadi hal yang esensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan
langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi
keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan
kepuasan pelanggan. Kotler, at al, (1996) mengidentifikasi 4 metode
untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut:
a) Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer
oriented) perlu memberikan
kesempatan yang luas kepada para
pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan
mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang
diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah dijangkau atau
sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
maupun dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telpon bebas
pulsa, dan lain-lain.
b) Ghost shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan
mempekerjakan beberapa orang untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk
perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan
temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian
produk-produk tersebut.
c) Lost customer analysis
Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang
telah pindah pemasok agar dapat
memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat
mengambil
kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.
d) Survei kepuasan pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang
dilakukan dengan penelitian survei, baik survei melalui pos, telepon
maupun wawancara pribadi. Melalui survei, perusahaan akan
memperoleh tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung
dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa
perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
4) Pengertian pasar
Dalam
kehidupan
sehari-hari,
pasar
diartikan
sebagai
tempat
bertemunya pembeli dan penjual. Pengertian pasar tersebut adalah
pengertian pasar secara konkret. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar
tidak dikaitkan dengan tempat, tetapi pengertian pasar lebih dititik
beratkan pada kegiatan. Ketika terjadi aktivitas jual-beli maka aktivitas itu
disebut pasar.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.3. Pasar tradisional
Gambar 3.4. Pasar barter di Wulandoni-Lembata-NTT
Gambar 3.5. Transaksi barter antar pedagang dari pegunungan dan
pesisiran
Di era teknologi informasi transaksi jual-beli berlangsung secara online
melalui internet, TV, dan bentuk-bentuk lain.
Pasar sebagai tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli.
Pasar terbentuk jika memenuhi syarat: adanya penjual, adanya pembeli,
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
tersedianya barang yang diperjual belikan, dan terjadinya kesepakatan
antara penjual dan pembeli.
a) Bagaimana pasar terbentuk
Pasar terbentuk ketika terjadi transaksi jual-beli. Pasar terbentuk
tanpa memandang tempat, dan waktu. Bentuk pasar dapat ditinjau
dari beberapa pendekatan/karakteristik keberadaan pasar/aktivitas
yang terjadi, sebagai berikut:

Pasar menurut pelayanan dan kelengkapannya
 Pasar tradisional
Dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh
penjual, sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar
harga. Contoh Pasar Beringharjo13 di Yogyakarta, Pasar Baru
Bandung14.
Gambar 3.6. Pasar beringharjo yogyakarta
13
Pasar Beringhardjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang menyediakan berbagai produk terutama,
batik dan produk berbahan batik, penganan, serta cinderamata khas Yogyakarta, dan lain-lain;
14 Pasar Baru Bandung merupakan pusat perbelanjaan yang sudah dikenal di Asia Tenggara, terutama
pelancong/pengusaha dari Malaysia. Pasar Baru Bandung terkenal dengan produk-produk pakaian dari berbagai
jenis, hingga pakaian Muslim.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.7. Pasar baru bandung
 Pasar modern
Dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri
dan dilayani oleh pramuniaga.
Gambar 3.8. Pasar modern kategori hypermarket

Pasar menurut Fisik
 Pasar kongkret/riil
Pasar konkret/riil adalah pasar di mana penjual dan pembeli
bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan benarbenar ada.
Ciri-ciri Pasar konkret/riil:
o Transaksi tunai;
o Barang dapat langsung dibawa;
o Barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan
penjual pembeli bertemu langsung.
 Pasar abstrak
Pasar abstrak adalah pasar di mana penjual dan pembeli tidak
bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan
tidak tersedia secara langsung.
Ciri-ciri pasar abstrak:
o Transaksi berlandaskan rasa percaya;
o Penjual pembeli berada di tempat yang berbeda;
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
o Barang yang diperjualbelikan tidak tersedia (hanya
contoh/sampel saja).

Pasar menurut waktu terjadinya
 Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari;
 Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap
seminggu sekali;
 Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan
sekali;
 Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun.

Pasar menurut luas wilayah kegiatannya
 Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya
meliputi daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah
barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya;
 Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi
wilayah satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah
barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut;
 Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya
meliputi beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya
didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di
wilayah Asia Tenggara;
 Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah
pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang
diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua
masyarakat dunia.

Pasar menurut barang yang diperjualbelikan
Pasar
barang
konsumsi,
adalah
pasar
yang
memperjualbelikan barang yang secara langsung dapat
dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah;
Pasar
barang
memperjualbelikan
produksi,
barang
adalah
produksi
pasar
atau
yang
faktor-faktor
produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik,
bursa tenaga kerja.

Pasar menurut bentuk/organisasi pasar
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
 Pasar persaingan sempurna, adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa
ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli.
 Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana
jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual. Pasar
persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:
o Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai
satu penjual. contoh: pertamina.
o Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual.
contoh: caltex dan pertamina menguasai minyak pelumas.
o Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa
penjual. contoh: honda, suzuki, yamaha, dan kawasaki
menguasai sepeda motor.
Pasar monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan
berbagai macam variasi.
b) Fungsi pasar
Pasar memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam kegiatan
ekonomi masyarakat. Fungsi pasar tersebut, yaitu: fungsi distribusi,
fungsi membentuk harga, dan fungsi promosi.
1) Fungsi distribusi. Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi
mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam
kegiatan transaksi dengan menyalurkan barang-barang hasil
produksi atau jasa kepada konsumen.
2) Fungsi pembentukan harga. Istilah transaksi secara pasti akan
melibatkan proses tawar-menawar agar diperoleh kesepakatan
harga antara penjual dan pembeli. Melalui proses itu, pasar
membentuk harga.
3) Fungsi promosi. Pasar merupakan sarana paling tepat untuk
promosi,
karena
di
pasar
terdapat
begitu
banyak
calon
pembeli/konsumen.
5) Pasar sasaran
Setiap perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam
jumlah yang terbatas dan untuk pasar yang terbatas pula dengan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
maksud guna menjajaki pasar. Di samping itu adanya selera pasar yang
tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi produsen dan
persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu guna
menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya
volume produksinya. Namun manakala produknya ternyata dapat
menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu bersaing dan disukai
pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah melakukan kegiatan
yang serba masal, yakni produksi masal, distribusi masal dan komunikasi
masal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula
dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan
perusahaan rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh
konsumen yang sifatnya sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini
perusahaan mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang
akan dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan
segmentasi pasar. Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi
pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
a) Pasar lebih mudah dibedakan.
b) Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik.
c) Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah.
Dalam hal ini perusahaan hanya memusatkan usaha pemasarannya
pada satu atau beberapa kelompok segmen pasar tertentu saja. Strategi
ini ditempuh dengan mengembangkan produk dan pembedanya serta
melakukan bauran produk, harga, distribusi dan promosinya untuk
kelompok tertentu saja. Strategi ini banyak dilakukan, karena adanya
tingkat persaingan yang sangat tinggi.
Dengan demikian, melakukan diferensiasi produk saat ini menjadi sangat
penting.
Beberapa
ahli
marketing
menjelaskan
tentang
product
differentiation.
Philip Kother mengatakan bahwa strategi untuk kegiatan diferensiasi
produk dapat dilakukan melalui;
a) Produk, yang meliputi: fitur, performance, disain dan lainnya.
b) Service yang meliputi kecepatan, kemudahan, delivery time, empati
dan lainnya.
c) Saluran distribusi yang meliputi bentuk saluran distribusi, kemampuan
penjualnya dan lainnya.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
d) Sumber daya manusia yang meliputi budaya kerja, skill,dan lainnya.
e) Citra perusahaan meliputi merek, logo, asosiasi karakter dan lainnya.
Ahli marketing lainnya Rosabeth Moss Kanter menjelaskan bahwa upaya
diferensiasi produk dapat dilakukan dengan tiga asset utama perusahaan
yakni;
a) Concept
Yang dimaksud konsep adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan ide dan inovasi karena adanya upaya inovasi yang
berkelanjutan.
b) Competence
Yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan melakukan proses
pemberian nilai tambah kepada pelanggan dengan menghasilkan
standar kompetensi yang semakin meningkat.
c) Conection
Yang dimaksud konektion adalah kemampuan dalam menjalin
kerjasama dengan partner atau asosiasi.
Hermawan
kartajaya,
ahli
marketing
Indonesia
dalam
bukunya
Memenangkan persaingan dengan segitiga positioning-diferensiasi brand
menjelaskan bahwa terdapat tiga syarat dalam melakukan diferensiasi
yakni:
a) Diferensiasi harus mampu mendatangkan nilai tambah yang tinggi
kepada pelanggan.
b) Diferensaiasi harus merupakan keunggulan dari pesaing.
c) Diferensiasi harus memiliki keunikan.
6) Produk yang akan dipasarkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik ,
jasa), orang atau pribadi , tempat ,dan ide.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.9. Pengertian produk
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen
atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli
pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi
konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan, merk,
label, pelayanan, dan jaminan.
Gambar 3.10. Konsep produk total
7) Jasa
Sebenarnya pembedaan antara produk dan jasa sukar dilakukan, karena
pembelian suatu produk seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu
(misalnya instalasi), dan pembelian suatu jasa seringkali pula meliputi
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
barang-barang yang melengkapinya (misalnya makanan di restoran).
Meskipun demikian, Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Walau begitu, produksi jasa
bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
8) Harga
Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh
dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan
disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi: konsultan disebut fee,
biaya transportasi disebut taxi, telepon disebut tarif. Sedangkan harga
dalam dunia asuransi disebut premi.
HARGA
Perdagangan Produk
(Harga)
Perbankan
(Bunga)
Bisnis
(Jasa Akuntansi)
Konsultan
(Fee)
Asuransi
(Premi)
Telepon
(Tarif)
Gambar 3.11. Macam-macam harga
Menurut Dolan and Simon, harga merupakan sejumlah uang atau jasa
atau barang yang ditukar pembeli untuk beraneka produk atau jasa yang
disediakan penjual sedangkan menurut Monroe (1990) menyatakan
bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan
pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah
salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melakukan transaksiatau tidak.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang
yang
ditentukan
perusahaan
berdasarkan
kalkulasi
biaya
yang
dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk,
biaya
marketing,
biaya
operasional,
keuntungan
yangdiinginkan
perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk
memuaskan keinginan konsumen.
Biaya produksi, biaya
marketing,
keuntungan
perusahaan, biaya
operasional, sesuatu
yang lain.
Keinginan konsumen,
Kebutuhan
konsumen, Daya beli
konsumen.
MEMUASKAN
KONSUMEN
Gambar 3.12. Konsep harga
Secara umum penetapan harga bertujuan sebagai berikut:
a) Memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar.
b) Mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan.
c) Mendapatkan atau memaksimal keuntungan.
d) Mendapatkan atau merebut pangsa pasar/ market share.
e) Menjaga kelangsungan hidup kegiatan operasional.
f) Balik modal (ROI/Return On Investment).
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Mendapatkan
Keuntungan
Merebut Pangsa
Pasar
Menjaga
Kelangsungan
Perusahaan
Mempertahankan
Kualitas
TUJUAN
PENETAPAN
HARGA
Memaksimalkan
Penjualan
Balik Modal ROI
Gambar 3.13. Tujuan penetapan harga
Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah
menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama
bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan,
permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor- faktor
tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan
perusahaan.Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai
cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil harga biasanya ditetapkan oleh
manajemen puncak bukannya oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada
perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh
manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga
menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta
memberikan persetujuan atas usulan harga dari manajemen di
bawahnya.
Mulyadi
dalam
bukunya
menyatakan
bahwa:
“Pada
prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah
dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi
ditambah mark up”.
Boyd, Walker, dan Laurreche dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Pemasaran menyatakan bahwa: Ada sejumlah cara dalam menetapkan
harga, tetapi cara apapun yang digunakan seharusnya memperhitungkan
faktor-faktor situasional. Faktor-faktor itu meliputi:
a) Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain didalam bauran
pemasaran.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
b) Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang
berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau
tingkat pelayanan konsumen.
c) Biaya dan harga pesaing.
d) Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.
9) Saluran pemasaran
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran
yang
berusaha
memperlancar
dan
mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,
harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi
merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
a) Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran
yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu,
dan kepemilikan.
b) Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow)
secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran
adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara lembaga-lembaga
pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran
tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi,
arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan,
arus penanggungan risiko, dan arus pemesanan.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali
harus bekerja sama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran
distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya ke pasar.
10) Komunikasi pemasaran
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan
produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan
membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus
juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan
pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki
kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Setiap
perusahaan tidak dapat menghindari peranannya sebagai komunikator
dan promotor. Bagi sebagian besar perusahaan, pertanyaannya
bukanlah apakah akan melakukan komunikasi tersebut atau tidak, tetapi
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
lebih pada apa yang akan dikomunikasikan, kepada siapa dan seberapa
sering.
Bauran komunikasi pemasaran (juga disebut dengan bauran promosi)
terdiri dari lima cara berkomunikasi utama :
a) Periklanan : semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide,
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
b) Promosi Penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c) Hubungan masyarakat dan publisitas : berbagai program untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
d) Penjualan secara pribadi : interaksi langsung dengan satu calon
pembeli
atau
lebih
untuk
melakukan
presentasi,
menjawab
pertanyaan, dan menerima pesanan.
e) Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail,
dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
11) Rencana pemasaran sederhana
Perencanaan pemasasaran (marketing planning) adalah suatu bagan
dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk
menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan
perusahaan atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan
yang saling menguntungkan.
Suatu rencana strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Pernyataan misi
b) Ringkasan keuangan yang berisikan pendapatan, biaya, aliran uang,
dan laba yang harus dicapai pada periode yang direncanakan.
c) Ringkasan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kinerja
pemasaran perusahaan selama tahun sebelumnya bersama dengan
suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam
persaingan yang dihadapi. Ini disebut dengan analisis SWOT
(strengths, weakness, opportunities, threats)
d) Daftar asumsi-asumsi tentang penentu utama keberhasilan dan
kegagalan pemasaran.,
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
e) Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan.
f) Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen.
g) Program pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab,
dan biaya-biaya disamping peramalan penjualan anggaran.
12) Permintaan dan penawaran (demand-supply)
Seringkali kita mendengar atau membaca kata-kata tentang "permintaan
atau penawaran". Dalam bahasa Inggris disebut dengan dengan supply
and demand. Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah
keadaan yang menggambarkan hubungan-hubungan di pasar, antara
para
calon
pembeli
dan
penjual
dari
suatu
barang.
Keadaan
perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku
dipasaran. Misalnya pada periode resesi, yang merupakan suatu periode
dimana
ada
keputusan
Pemerintah
15
November
1978
yang
menentukan nilai tukar $ 1,- (satu dolar) Amerika dari Rp. 415,- menjadi
Rp. 625,-. Sehingga terjadilah reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat
bisnis. Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya
kenaikan harga-harga barang, khususnya kenaikan harga barang-barang
mewah, barang impor dan barang-barang yang dibuat dengan bahan
atau komponen dari luar negeri.
"Penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar. Penawaran dan permintaan digunakan
sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya".
Model permintaan dan penawaran ini memperkirakan bahwa dalam
suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang
antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang
ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi
antara harga dan kuantitas.
Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat
mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
a) Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya
permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan:
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat
atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan
sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
b) Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau
jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:

Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi
pada hukum penawaran.

Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu
barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk
barang komplemen, dapat dinyatakan bahwa apabila harga
barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang
berkurang, atau sebaliknya.

Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran
yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan
sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan
mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.

Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila
biaya produksi meningkat, maka produsen akan mengurangi
hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.

Teknologi produksi
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi,
dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan
kenaikan dalam penawaran barang.

Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak,
maka penawaran barang tersebut akan bertambah.

Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil
produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi
akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan maksimum.

Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor
menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut
dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Hukum penawaran dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang
tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah
harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.”
c) Kurva permintaan dan penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai: “suatu kurva yang
menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.

Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di
luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.

Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang
dan jasa, antara lain:

Harga barang yang dituju;

Biaya produksi dan ongkos;

Tujuan produksi;

Teknologi yang digunakan;

Harga barang subsitusi;
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA

Lain hal (faktor sosial/politik).
Dalam hal terjadi perubahan harga barang yang dituju, sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti: biaya produksi
dan ongkos, tujuan produksi, teknologi yang digunakan, harga barang
subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan
ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang
ditawarkan tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred
Marshall perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran
disebut sebagai hukum penawaran.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada
tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah
akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Hubungan
antara harga dengan permintaan dapat digambarkan dalam bentuk
kurva, disebut kurva permintaan.
Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada
umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan
lebih besar. Hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan
dapat digambarkan dalam bentuk kurva, disebut kurva penawaran.
Menurut teori ekonomi, harga akan ditentukan pada suatu titik
pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Hal ini
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.14. Kurva permintaan dan penawaran
Gambar 3.15. Penentuan harga
d) Penerapan permintaan dan penawaran
Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya
dengan harga tinggi, walaupun resikonya adalah barang yang terjual
akan relatif sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan,
seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap
perilaku pasar.
Contoh:
Penjual Arang tempurung kelapa ingin menjual arang tempurung
kelapa dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu
bertepatan dengan musim panen raya kelapa. Akibatnya di pasar
akan berkumpul penjual arang termpurung kelapa sehingga harga
harga akan mengalami penurunan.
Contoh permintaan:
Di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah
pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi
transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat
terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawarmenawar yang demikian suit.
e) Pemasaran
 Pengertian pemasaran
Pemasaran adalah salah faktor kunci keberhasilan bisnis yang
melibatkan aktivitas/kegiatan:
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
 Identifikasi kebutuhan konsumen untuk mendapatkan gambaran
dan mengembangkan produk (barang/jasa) yang sesuai dengan
kebutuhan;
 Menetapkan harga secara tepat;
 Mempromosikan produk melalui alat dan metoda komunikasi
yang tepat.
Pemasaran seringkali ditafsirkan dengan penjualan. Padahal
secara dasar keilmuan tidak seperti itu. Dibawah ini diberikan
ilustrasi tentang konsep penjualan dan pemasaran.
Tabel 3.1. Perbedaan konsep penjualan dan pemasaran
KONSEP BERWAWASAN
KONSEP BERWAWASAN
PENJUALAN
PEMASARAN
o Memusatkan perhatian o Memusatkan perhatian pada
pada kebutuhan penjual
kebutuhan pembeli
o mementingkan
o mementingkan gagasan untuk
kebutuhan penjual
memenuhi kebutuhan
untuk menukar
pelanggan dengan produk dan
produknya menjadi
segala yang berkaitan dengan
uang tunai
menciptakan, memberikan
o Sudut pandang dari
serta menggunakan produk itu
dalam ke luar (insideo Sudut pandang dari luar ke
out perspective).
dalam (outside-in perspective).
Untuk memaknai pemasaran secara lebih jelas, berikut ini diberikan
beberapa kutipan tentang pemasaran:
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran
sebagai: “the performance of business activities that direct the flow
of goods and services from producer to consumer or user”15
(pelaksanaan aktivitas dunia usaha yang mengarahkan arus barang
dan jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai).
Definisi tersebut menekankan pada aspek distributif dari kegiatan
pemasaran,
sedangkan
fungsi
lain
dari
pemasaran
tidak
diperhatikan. Sedangkan Peter Drucker, seorang penggagas
manajemen ternama, menyatakan: ”Tujuan pemasaran adalah tidak
sekedar untuk membuat penjualan berlebihan, tetapi untuk
15
Winardi. Kamus Marketing, Bandung: Tarsito. 1988
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
mengetahui dan memahami pelanggan dengan sebaik-baiknya
sehingga kita dapat menghasilkan produk atau jasa yang sesuai
dan terjual dengan sendirinya".
Definisi menurut Phillip Kotler (Pakar di Bidang Pemasaran) adalah
“Marketing is a societal process by which individual and groups
obtain what they need and want through creating, offering, freely
exchange products and services of value with others”16 (pemasaran
adalah suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui
penciptaan, penawaran, pertukaran barang/jasa yang bernilai
antara satu sama lain).
Secara sederhana dapat ditarik suatu pengertian bahwa:
"pemasaran tidak terbatas pada penjualan, tetapi mencakup
usaha mengidentifikasi keinginan17 dan kebutuhan18 secara
saling menguntungkan."
Jika pemasar mampu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan
konsumen dengan baik dan tepat; mengaktualisasikan dalam
bentuk produk-produk bermutu; dan menetapkan strategi harga,
mendistribusikan, serta mempromosikan secara efektif, maka dapat
dipastikan
keberhasilan
akan
dapat
dicapai.
Konsep
pemasaran digambarkan seperti diagram berikut:
Kebutuhan, Keinginan, dan
Permintaan
Produk
(Barang, Jasa, Gagasan)
Nilai, Biaya dan Kepuasan
Pertukaran dan Transaksi
Hubungan dan Jaringan
PASAR
16
17
Kotler, Phillip. Marketing Management (Millenium Edition), New Jersey: Prentice Hall, Inc. 2000.
Kebutuhan, adalah keadaan perasaan kekurangan akan pemenuhan dasar tertentu (misalnya: makanan,
Pemasar dan Calon Pembeli
pakaian, rumah, dan lain-lain). Kebutuhan ini terdapat dalam sistem jaringan biologis manusia.
18
Keinginan, adalah dorongan akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih dalam. Keinginan manusia
tercipta dan terbentuk secara terus menerus oleh kekuatan-kekuatan sosial dan kelembagaan.
inti
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.16. Diagram ilustrasi konsep inti pemasaran
Konsep
tersebut
menggambarkan
bahwa
pada
dasarnya
terciptanya pasar, proses pertukaran, pemasaran dan pemasar,
karena adanya kebutuhan, keinginan, dan permintaan, serta
adanya
upaya
untuk
pembuatan/penyediaan
berupaya
produk
yang
memenuhinya,
bernilai,
dan
melalui
mampu
menjamin kepuasan pengguna (pelanggan) produk tersebut.
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga
konsumen dapat memperoleh kebutuhan/keinginan mereka melalui
permintaan, penawaran, dan penukaran nilai suatu produk antara
penjual dan pembeli.
Kebutuhan adalah hal-hal yang berkenaan dengan keperluan
mendasar manusia baik untuk minum, makan, pakaian, pendidikan
dan lainnya. Sedangkan keinginan, merupakan kondisi lebih khusus
dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi,
pendidikan tinggi, atau lainnya.
Permintaan yaitu akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial
untuk digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan
lainnya.
 Bauran pemasaran
Pasar adalah hal kunci dalam kegiatan bisnis/usaha. Dari pasar kita
mendapatkan keuntungan setelah produk yang kita hasilkan terjual.
Kegiatan
pemasaran
berupaya
mengawinkan
kepentingan
penyedia barang dan jasa (penghasil produk) terhadap permintaan
pasar (pemakai). Penjelasan di atas jelas mengindikasikan, bahwa
pemasaran akan lebih efektif apabila faktor input atau masukan dan
proses mengarah pada output atau hasil (penciptaan barang dan
Price
Prod Market Plac
uct ing Mix e
Prom
otion
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
jasa) yang berkualitas, memiliki nilai bagi konsumen sebagai
pemakai. Agar dapat berhasil dalam kegiatan pemasaran, maka
perlu diperhatikan dimana titik sentral kekuatan kita (berdasarkan
analisis lingkungan), agar tercipta mata-rantai kegiatan bisnis yang
berkelanjutan.Sebagai contoh apakah kita memang sudah cukup
kuat daya saingnya bila dilihat dari komponen ‘bauran pemasaran’.
Gambar 3.17. Komponen bauran pemasaran
Bauran
pemasaran
adalah
fungsi-fungsi
pemasaran
yang
merupakan perpaduan berbagai komponen yang melekat pada
setiap produk atau jasa yang dihasilkan dan dikendalikan oleh
produsen atau usaha atau industri untuk memenuhi kebutuhan
golongan konsumen tertentu.Bauran pemasaran adalah basis
utama dari produsen barang atau jasa.
PRODUK
 Jenis Produk
 Kualitas
 Desain
 Ciri-ciri Prodk
 Merek
 Kemasan
 Ukuran
 Pelayanan
 Garansi
 Pengembalian
4P (dari sudut
pandang
Produsen)
HARGA

Daftar Harga

Potongan

Bantuan

Jangka
Pembayaran

Syarat Kredit
4 C (dari sudut pandang
Pembeli)
 Keinginan dan kebutuhan
pelanggan (Customer Needs
and Wants)
 Biaya yang harus ditanggung
pelanggan (Cost to the
Customer)
 Kenyamanan (Convinience)
 Komunikasi dengan
TEMPAT
 Saluran
 Daya Jangkau
 Jumlah Produk
 Lokasi
 Persediaan
T
PROMOSI
1. Promosi
Penjualan
2. Periklanan
3. Tenaga
Penjualan
4. Hubungan
Masyarakat
5. Pemsaran
Langsung
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.18. Bauran pemasaran
Bauran pemasaran adalah basis utama dari produsen barang atau jasa,
mencakup:
 Product (produk)
Produk, adalah sesuatu yang dikonsumsi yang berbentuk barang atau jasa.
Untuk menggambarkan perbedaan barang dan jasa (lihat ilustrasi).
Baut/Paku
Pakaian
Restoran
Salon
Kecantikan
Travel
Konsultan/
Pengacara
Intangble/
Tidak
berwujud
Tangble/
Berwujud
Barang
Jasa
Gambar 3.19. Ilustrasi barang dan jasa
Pada produk melekat keputusan akan penggunaannya, utilitas/manfaat/
kegunaan, kualitas/mutu, ciri, merk, gaya, rancangannya dan lain-lain.
Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan:
o Pasar-nya: produk konsumen (pasar masyarakat luas), produk industri
(pasar pemerintahan dan swasta), produk serbaguna (pasar campuran)
o Wujud-Nya: produk barang, produk jasa, produk hak atas HAKI.
o Pengunaan-nya: barang kebutuhan primer, sekunder, dan mewah
Konsep siklus kehidupan produk menguraikan tahap-tahap dalam sejarah
penjualan sebuah kategori atua bentuk produk. Sebagian besar gambaran
sikulus kehidupan mempunyai sifat-sifat berikut:
Suatu produk mempunyai kehidupan terbatas. Sejarah penjualannya
mengikuti kurva “S” hingga penjualan pada akhirnya menurun. Titik infleksi
dalam sejarah penjualan menunjukkan tahap-tahap yang dikenal sebagai
perkenalan,
pertumbuhan,
kematangan
dan
penurunan.
Beberapa
gambaran memperlihatkan satu tahap lain dari pergolakan kompetesi,
begitu laju pertumbuhan berkurang. Kehidupan produk dapat diperpanjang.
Rata-rata laba per unit (dari industri) naik, kemudian turun dalam siklus
kehidupan.
Penjuan
Perkenalan
Pertumbuh
Kematanga
Penurunan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Gambar 3.20. kurva S
 Price (harga)
Harga merupakan hal terpenting dari suatu jasa maupun barang, karena
harga mencerminkan jumlah uang yang akan dibebankan kepada
konsumen untuk mengkonsumsi produk. Pada harga melekat nilainya,
potongan harga, perizinan, persyaratan kredit, jangka waktu pembayaran,
dan lain-lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan harga jual
sebagai berikut:
o Anda harus menyelidiki harga produk anda dengan yang ada di
pasar, misal harga pesaing. Kegiatan ini disebut dengan riset
pasar.
o Anda harus mendapatkan gambaran seberapa besar pasar dan
berapa banyak produk anda dapat terjual.
o Hitung biaya pembelian atau biaya pembuatan produk serta biaya
pemasarannya, disebut dengan biaya langsung. Kemudian
kurangi dengan harga pasar untuk menetapkan jumlah laba kotor
yang akan diperoleh.
o Tetapkan berapa produk yang harus terjual pada kondisi titik
impas pada harga pasar yang berlaku. Hal ini perlu agar anda
tidak mengalami kerugian.
 Place (distribusi/tempat usaha)
Mengindikasikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan lokasi usaha
customer awarness anda (termasuk di dalamnya dimana barang itu akan
diproduksi), atau juga berhubungan dengan kemana produk kita akan
disalurkan (apakah langsung ke pasar atau melalui distributor tertentu atau
penyalur).
Tempat usaha pada dasarnya tidak terlalu memberikan pengaruh yang
besar untuk meraih minat pelanggan. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan pola bisnis di era global, letak tempat usaha
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
terhadap letak pasar akan berpengaruh pada bertambahnya biaya distribusi
atau penyaluran produk ke pasar.
 Promotion (promosi)
Promosi dapat berbentuk alat yang berperan dalam menginformasikan dan
mendorong target pasar. Jadi promosi merupakan alat untuk membangun
dan merangsang. Promosi sendiri terdiri atas bauran promosi yang
mencakup: periklanan, penjualan perorangan, publikasi, dan promosi
penjualan. Keempat P di atas, harus merupakan basis pertahanan dan
kekuatan pertama.
Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi
penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha, bauran
promosi merupakan "kombinasi strategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang
kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan".
Promotion mix terdiri dari:
o Periklanan
Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi
ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
o Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
o Penjualan Perorangan
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau
lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
o Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
Bauran Promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah
perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan iklan dan pemasarannya. Berdasarkan Lamb, Hair, Mc-Daniel
(2001), bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor: sifat produk, tahapan
dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan
pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi
mendorong (push) maupun menarik (pull).
Kotler dalam Alexander Sindoro (2000) mengemukakan berbagai faktor
dalam menentukan bauran promosi, yaitu:
o
Tipe produk/pasar
- Perusahaan barang konsumen
Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun
promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan
masyarakat.
- Perusahaan barang Industri
Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti
dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat.
Strategi dorong atau tarik
o
Strategi dorong (push strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan
promosi perdagangan untuk "mendorong" produk lewat saluran
distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar,
pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan
kepada konsumen.
o
Strategi tarik (pull strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk
periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan
konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari
produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan
pedagang besar akan mencari dari produsen.
13) Strategi pemasaran biobriket dan asap cair
Tujuan utama menerapkan strategi pemasaran adalah mengetahui
dukungan apa saja yang kita perlukan sebagai pelaku usaha, agar
pelanggan potensial mengambil keputusan membeli produk yang
ditawarkan, apalagi jika proses ini terjadai pada kondisi persaingan yang
sangat ketat. Untuk dapat berhasil mencapai tujuan, maka sebuah bisnis
perlu menerapkan strategi bersaing
persaingan
tersebut
adalah
yang tepat.
menentukan
Unsur strategi
segmentasi
pasar
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
(segmentation), menetapkan pasar sasaran (targeting), dan menentukan
posisi pasar (positioning), atau sering disebut STP.
Segmentation
Targeting
Positioning
Gambar 3.21. Bagan strategi pemasaran
a) Segmentasi pasar
Segmentasi
pasar
artinya
membagi
pasar
menjadi
beberapa
kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk
atau marketing mix yang berbeda pula.
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
Tidak ada
Segmentasi
M
1
M
Segmentasi
penuh
2
1
3
3
Segmentasi
menurut
kelompok
penghasilan/
pendapatan
1A
B
B
B
A
A
2B
1B
3A
A
Segmentasi
menurut
kelompok
umur
3B
Segmentasi
menurut
pendapatan
dan umur
Gambar 2.22. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar
terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya.
Oleh karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar
tersendiri.Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa
variabel yang harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi
yang telah dilakukan tepat sasaran. Salah dalam menentukan variabel
segmen akan berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai.
Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap
pasar itu terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam
setiap
segmen
terdapat
pembeli-pembeli
yang
mempunyai
karakteristik: kebutuhan yang berbeda-beda, pola pembelian
yang
berbeda-beda, tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai
macam penawaran. Sebagai dasar segmentasi, dapat digunakan
pedoman berikut:
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA

Pasar konsumen
 Geografi: wilayah, kota, desa;
 Demografi: umur, jenis kelamin, status, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, kewarganegaraan, kelompok
etnis;
 Psikografi: status sosial, gaya hidup, kepribadian.

Pasar industri/bisnis
 Industri
 Konsumen akhir
 Jenis perusahaan
 Ukuran perusahaan
 Lokasi geografis
 Kegunaan produk
b) Target pasar
Target pasar merupakan kelompok pelanggan potensial yang dipilih
berdasarkan
kriteria
kemampuan
layanan,
dan
peluang
yang
menguntungkan dalam jangka panjang segmen pasar.
Setelah memilih segmen pasar yang akan dimasuki, strategi
selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran.
Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market
yang tepat bagi produk dan jasa perusahaan. Philip Kotler dkk dalam
bukunya
rethinking
marketing,
targeting
adalah
strategi
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Syarat yang
perlu dipenuhi dalam mengevaluasi dan menetapkan segmen yang
disasar, yaitu:

memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan
akan cukup menguntungkan bagi perusahaan;

strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan
kompetitif
perusahaan
yang
bersangkutan.
Keunggulan
kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan
itu memiliki kekuatan untuk mendominasi segmen pasar yang
dipilih;
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA

segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi
persaingannya yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi daya tarik target segmen.
Langkah-langkah dalam penentuan sasaran pasar (targeting) adalah:

menganalisa permintaan konsumen,

penentuan sasaran pasar, dan

mengembangkan strategi pemasaran.
Ada tiga strategi dalam memilih target pasar, yaitu:

Mass-market strategy
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar
massa. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap
segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan program
pemasaran
yang
akan
melayani
konsumen
yang
lebih
besar/banyak. Strategi pemasaran massa ini memerlukan
sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta
kemampuan pemasaran untuk produk massa. Sebagai contoh,
ketika Honda pertama kali memasuki pasar motor Amerika dan
Eropa, target pasar yang dituju adalah segmen volume tinggi dan
harga rendah. Kemudian Honda menggunakan skala ekonomis
dan pemasaran massa dan memperkecil segmen pasarnya
untuk meningkatkan volume penjualan.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu
membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang
berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing.
Sebagai contoh adalah sebuah produk minuman penyegar
dalam botolan yang juga mengemas produknya menjadi sachet
dan kaleng, sehingga penjualannya akan meningkat.

Niche-market strategy
Strategi ini melibatkan satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini
adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen
yang lebih besar.

Concentrated marketing (growth-market strategy)
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil
untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan
besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran
untuk
mengidentifikasi
serta
mengembangkan
dan
memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran
(target) pasar yang dituju.
c) Penentuan posisi pasar/pemosisian
Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang
dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan
sebagai
pelopor.
Perusahaan
baru
dapat
beroperasi
setelah
memperoleh posisi tertentu di pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat
perusahaan harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan
penjualan serta tingkat laba paling besar.
14) Orientasi strategi dan positioning
Segmentasi pasar, target pasar dan pemosisian (STP) merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan. Pemosisian menyangkut bagaimana
membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi pelanggan.
"Pemosisian merupakan proses menciptakan sebuah "image/kesan
tertentu atas sebuah produk suatu produk, agar menempati pikiran atau
benak konsumen."
Prestasi terhebat pemosisian adalah memiliki sebuah kata di dalam benak
pelanggan. Misalnya Sony memonopoli kata "inovasi", Giordano memilih
kata "value for money", Wal-Mart dengan "everyday low price".
19
Langkah-langkah dalam melakukan pemosisian:
a) Memposisikan produk ke dalam segmen tertentu;
b) Memutuskan segmen yang akan menjadi pasar sasarannya;
c) Mengetahui konsumen dalam pasar sasarannya;
d) Memproduksi produk yang diinginkan dan yang diharapkan oleh
konsumen;
e) Mengevaluasi posisi dan citra produk dalam pasar sasarannya;
f) Menentukan citra produk yang berbeda dengan pesaingnya;
g) Menginformasikan kepada konsumen di dalam pasar sasarannya
tentang produk (melakukan promosi).
Contoh pemosisian produk kesehatan:
Seringkali ketika mau menggosok gigi kita menyebutkan pasta gigi
dengan "odol". padahal odol adalah merk pasta gigi jaman dulu.
19
Al Ries & Jack Trout, Positioning: The Battle for Your Mind, New York, McGraw-Hill, 2000
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Contoh pemosisian produk mobil:
Ferrari, BMW, Proton, Mercuri Cougar, Hyundai, dan Daewoo. Dari peta
posisi berdasarkan harga, maka akan terurut posisi sebagai berikut:
a) Ferrari,
b) BMW,
c) Mercuri Cougar,
d) Hyundai,
e) Proton, dan
f) Daewoo
Meskipun demikian posisi ini tidak bersifat mutlak, tetapi sangat
bergantung pada persepsi konsumen tentang harga mobil menurut
kemampuan dan daya beli mereka.
High Price
FERRAR
I
BMW
Low Economy
MERCURY
COUGAR
High
Fast
Slow
HYUNDA
I
Economy
PROTON
DAEWOO
Low Price
Gambar 3.23. Pemosisian produk mobil
Pemosisian pada dasarnya berhubungan dengan diferensiasi. Bila
pemosisian tidak didukung dengan diferensiasi dapat berakibat pada
penurunan brand atau citra produk yang dijual. Sebaliknya bila
pemosisian didukung dengan diferensiasi perusahaan akan membangun
sebuah integritas merek/brand integrity. yang kokoh.
Bila posisi sebuah produk terancam gagal atau kurang berhasil, dan
untuk mempertahankan pertumbuhan dalam pasar yang lamban atau
untuk memperbaiki posisi yang salah, maka diperlukan pemosisian
kembali (repositioning).
4. Latihan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Untuk mengingatkan kembali yang telah anda pelajari, coba kerjakan latihan
di bawah ini:
1) Jelaskan pengertian mengenai pemasaran secara umum?
Jawab: Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
2) Sebutkan pengertian manajemen pemasaran?
Jawab: Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan
program-program
yang
bertujuan
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan.
3) Sebutkan empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen
yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak?
Jawab: empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang
tidak puas akan melakukan komplain atau tidak adalah:
a) Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yaitu menyangkut derajat
pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang dibutuhkan untuk
mengkonsumsi produk, serta social visibility.
b) Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya,
pemahaman akan produk, persepsi terhadap kemampuan sebagai
konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya.
c) Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu
penyelesaian masalah, gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya.
d) Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.
4) Sebutkan tujuan penetapan harga secara umum?
Jawab: secara umum penetapan harga bertujuan sebagai berikut:
a) Memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar.
b) Mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan.
c) Mendapatkan atau memaksimal keuntungan.
d) Mendapatkan atau Merebut Pangsa Pasar/ Market Share.
e) Menjaga Kelangsungan Hidup Kegiatan Operasional.
f) Balik Modal ROI/Return On Investment.
5. Rangkuman
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
a) Marketing mencakup banyak kegiatan, mulai dari riset pemasaran,
pengembangan produk, distribusi, periklanan, dan lainnya. Pemasaran
memadukan beberapa kegiatan yang dirancang untuk melayani dan
memenuhi
kebutuhan
perusahaan.
konsumen
Keberhasilan
dalam
perusahaan
upaya
pada
mencapai
dasarnya
tujuan
adalah
keberhasilan dalam pemasarannya.
b) Dasar pemikiran pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan
manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan
tempat berlindung untuk bertahan hidup. Lebih dari itu manusia
menginginkan rekreasi, pendidikan dan jasa-jasa lainnya.
c) Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak
dapat hidup sendiri melainkan ada ketergantungan sesamanya. Demikian
pula dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sandang, pangan, papan,
harus mencari dan berkomunikasi dengan orang lain karena mereka tidak
dapat membuat dan menghasilkan sendiri barang dan jasa yang
diperlukan dalam hidupnya. Sebagai manusia memiliki keterbatasan dalam
berbagai
hal
seperti
permodalan
keterampilan,
kesempatan
dan
sebagainya. Sebagai contoh seorang petani dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari tidak cukup dengan hasil panennya semata. Untuk
menghasilkan barang yang lain, mereka memiliki keterbatasan.
d) Bauran komunikasi pemasaran atau disebut dengan bauran promosi terdiri
dari lima cara berkomunikasi utama, yaitu: periklanan adalah semua
bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang
dibayar oleh suatu sponsor tertentu; promosi penjualan yaitu berbagai
insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli
suatu produk atau jasa; hubungan masyarakat dan publisitas yaitu
berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individualnya; penjualan secara pribadi yaitu
interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan
presentasi,
menjawab
pertanyaan,
dan
menerima
pesanan;
dan
pemasaran langsung dengan penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail,
dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
e) Strategi pemasaran dengan memperhatikan pangsa pasar biobriket yang
cukup luas saat ini, antara lain: strategi dasar adalah mengarah pada
pangsa pasar dalam negeri terutama untuk mencukupi kebutuhan rumah
tangga, industri kuliner, kecantikan dan juga pangsa pasar luar negeri
untuk mencukupi kebutuhan ekspor; seri produk ditambah dengan unit
dengan harga lebih rendah dan lebih tinggi; dibuat iklan yang baru dan
lebih
intensif
untuk
meningkatkan
pandangan
konsumen
tentang
kehandalan merek; meluncurkan program promosi penjualan untuk
menarik perhatian konsumen dan penyalur; meluaskan distribusi dengan
toko serba ada, namun menghindari toko diskon.
6. Evaluasi Materi pokok 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini:
1) Berikut ini yang bukan merupakan konsep inti pemasaran adalah?
a. Kebutuhan (needs)
b. Keinginan (wants) dan permintaan (demands)
c. Produk (barang, jasa, dan gagasan)
d. Profit
2) Disebut apakah salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai
kepuasan pelanggan adalah dengan
mempekerjakan beberapa orang
untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli
potensial
produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan
temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan
pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-
produk tersebut.
a. Ghost shopping
b. Lost customer analysis
c. Sistem keluhan dan saran
d. Survei kepuasan pelanggan
3) Pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran. Berdasarkan ukuran
luas geografis pasar dibedakan menjadi sebagai berikut, kecuali?
a. Pasar lokal
b. Pasar regional
c. Pasar Internasional
d. Pasar desa
4) Berikut ini adalah keunggulan briket arang, kecuali?
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
a. Tidak berbahaya.
b. Mudah menggunakannya.
c. Dengan kalori yang dihasilkan dari briket ini lebih dari 6300 K joule maka
panas yang di hasilkan cukup tinggi sehingga akan cepat masak.
d. Meninggalkan sisa pembakaran yang berupa abu.
5)
Hermawan
kartajaya,
ahli
marketing
Indonesia
dalam
bukunya
Memenangkan persaingan dengan segitiga positioning- diferensiasi brand
menjelaskan bahwa terdapat tiga syarat dalam melakukan diferensiasi
yakni sebagai berikut, kecuali:
a. Diferensiasi harus mampu mendatangkan nilai tambah yang tinggi
kepada pelanggan.
b. Diferensiasi harus memenangkan persaingan pasar
c. Diferensaiasi harus merupakan keunggulan dari pesaing.
d. Diferensiasi harus memiliki keunikan.
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Materi Pokok 3
yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang
benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap Materi Pokok 3.
Rumus:
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Jumlah Jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =
X 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
melanjutkan dengan Materi Pokok selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi
apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus
mempelajari kembali Materi Pokok 3, terutama bagian yang belum Anda
kuasai.
BAB III
PENUTUP
Pohon kelapa sudah terbukti sebagai pohon yang semua bagaian tubuhnya dapat
dimanfaatkan untuk hal yang berbeda-beda. Buahnya dapat di konsumsi langsung,
dibuat
minyak,
dibuat
santan,
dan
masih
banyak
lagi
manfaat
lainnya.
Tempurungnya dapat dimanfaatkan untuk memasak sebagai sumber bahan bakar,
baik langsung maupun dalam bentuk briket, dan arangnya bisa untuk membantu
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
proses penjernihan air. Sabutnya bisa dibuat sapu dan pengganti busa pada jok
mobil maupun sofa, keset, dan lain-lain. Manfaat lainnya: lidinya bisa dibuat sapu,
daunnya di indonesia biasa dibuat ketupat dan bahan dinding atau atap alami,
bagaian tubuhnya untuk bahan bangunan, dan sisa-sisa bagaian lainnya dapat
dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Manfaat yang begitu banyak dan beraneka ragam ini akan dapat menjadi sumber
pendapatan bagi masyarakat indonesia yang diatas tanahnya banyak tumbuh pohon
kelapa, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan. Namun demikian
belum semua petani kelapa mau dan mampu membuat produk-produk berbasis
kelapa ini. Pada umumnya kelapa, terutama buahnya dijual langsung kepada para
pedagang/pengepul. Sedangkan industri kreatif masih dibuat oleh perusahaanperusahaan maupun sebagaian kecil masyarakat, yang terutama bukan petani
kelapa.
Dengan banyaknya aneka macam produk berbasis pohon kelapa, maka untuk
mengenalkan dan menjual produk perlu dilakukan kegiatan pemasaran. Melalui
kegiatan ini diharapkan produsen mendapat keuntungan, dan pembeli mendapatkan
manfaat semaksimal mungkin. Tanpa pemasaran produsen akan sulit berkembang
karena pemasaran merupakan ujung tombak dalam sebuah dunia usaha sebagai
mesin penghasil pendapatan untuk membiayai semua kegiatan usaha dan
mendapatkan profit, sehingga kegiatan usaha dapat terus berjalan dan berkembang.
Melalui pengetahuan tentang pemanfaatan dan pemasaran biobriket dan asap cair
ini, diharapkan masyarakat memiliki gambaran tentang produk kreatif berbasis pohon
kelapa dan mampu membuatnya serta mampu memasarkannya.
KUNCI JAWABAN
a. Evaluasi Materi pokok 1
1. a
2. b
3. c
4. d
5. a
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
b. Evaluasi Materi pokok 2
1. b
2. d
3. a
4. b
5. d
6. d
7. c
8. b
9. a
10. a
c. Evaluasi Materi pokok 3
1. a
2. c
3. c
4. a
5. a
DAFTAR PUSTAKA
Al Ries & Jack Trout, Positioning: The Battle for Your Mind, New York, McGrawHill, 2000
Basu
Swastha
DH,
1999,
Saluran
Pemasaran,
BPFE
Yogyakarta.
Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang.
Brosur Bioenergy for a Bright Future, ETC Foundation & TEDC Bandung
bekerjasama dengan Energy and Environment Partnership with Indonesia:
Teaching Biomass Technology at Medium Technical School.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Dyanti, 2002. Studi Komparatif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren. Skripsi.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor. Halaman 26-40
Economic Research, Australia
and University of the Philippines at Los Banos,
Department of Economics, Philippines. 1992-1995.
Eman Prijono Wasito Adi, Makalah Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan
Provinsi Kalimantan Tengah: Pemanfaatan Bioenergi di PT. PLN (PERSERO)
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Palangkaraya, 26-27 Juni
2013
Erwan, 2003. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pascasarjana/S3 Institut
Pertanian Bogor
http://www.pertamina.com (Cadangan Sumber Daya Alam, 2005)
http://www.chemsoc.org/networks/learnnet/green/biodiesel/home.htm (Biodiesel,
2005)
http://www.dekindo.com/acara/seminar.php?content=latar
http://kelapaindonesia2020.wordpress.com/kebijakan-pengembangankelapa/departemen-perindustrian/
Iqbal H., 1999, Pokok-pokok Materi Statistik I, Cetakan Pertama, Bumi Aksara,
Jakarta.
Kartajaya Hermawan, Marketing Plus 2000: Siasat Memenangkan Persaingan
Global, PT. Gramedia, Jakarta, 1997
Kotler Philip, Marketing Management,The Millenium Edition, Printice Hall: New
Jersey, 2000
Kotler, (terjemahan A.B. Susanto), 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi
Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar
Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta.
Lamb, Hair, Mc-Daniel, (terjemahan Oetarevia), 2001, Pemasaran, Edisi Pertama,
Salemba Empat, Jakarta.
Mahmud Yunus, 2008, Program Pengembangan Agroindustri Kelapa Terpadu
Marius P. Angipora, 1999, Dasar-Dasar Pemasaran, Cetakan Pertama Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Mugiarti Hanifah, Februari 2012, Karya Ilmiah : Pemanfaatan Tempurung Kelapa
(Cocos nucifera L.) sebagai Briket Bioarang, Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kebumen-Jawa Tengah,
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Pari G. 2002.,” Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu.
Makalah M.K. Falsafah Sains”. Program Pascasarjana IPB, Bogor.
Seran, J.B.1990.,” Bioarang untuk memasak”, Edisi II, Liberti, Yogyakarta
Sinly Evan Putra http://www.chem-is-try.org 2008
Soeyanto ,T, 1982. “Cara Membuat Sampah jadi Arang dan Kompos”, Yudhistira,
Jakarta.
Sri handayani, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/POTENSI%20NIRA%20DA
RI%20KELAPA.docx
Tatang H. Soerawidjaja, Makalah Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan Provinsi
Kalimantan Tengah: Potensi dan Pemanfaatan Bioenergi untuk Pembangunan
Berkelanjutan, Palangkaraya, 26-27 Juni 2013
GLOSARIUM
Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil pemanasan
dari bahan yang mengandung unsur karbon
Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah dedaunan.
Asap cair adalah hasil dari proses pirolisis, setelah didestilasi ulang dan diendapkan
kandungan tarnya.
Berat jenis adalah perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering
tanur dan volume pada kandungan air yang telah ditentukan) dengan kerapatan air
pada suhu 4 oC.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan
terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji.
Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi
biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya
marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu
yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen.
Kandungan air yaitu berat air yang dinyatakan dalam persen berat kering tanur.
Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja/hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang
dan jasa.
Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa secara
berulang-ulang.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
Perencanaan pemasaran adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai
suatu tujuan.
Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan
dengan harapan.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Lampiran 1
A. MEMBUAT RENCANA USAHA BIOBRIKET DAN ASAP CAIR
1. Aspek Rencana Pemasaran
Untuk membuat sebuah rencana pemasaran sebaiknya Anda mempelajari
beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan jawab. Berikut ini diberikan beberapa
hal yang menjadi perhatian bagi Anda.
a. Pasar Sasaran
1) Kepada siapa produk usaha Anda akan dijual?
2) Apa yang menjadi ciri khas (utama) dari pasar yang Anda tetapkan yang
mendukung harapan Anda sehinga mereka akan membeli produk Anda.
Ciri-ciri tersebut, antara lain:

Pengetahuan tentang pola beli pelanggan.
 Kecenderungan
perekonomian
yang
mempengaruhi
pengeluaran
pelanggan.

Kesimpulan Anda berdasarkan pengamatan di daerah lain.
 Seberapa sering dan seberapa banyak pembeli melakukan pembelian
terhadap produk serupa?
3) Seberapa besar pasar yang Anda masuki? Berapa kira-kira pelanggan
yang tinggal pada daerah tempat Anda memasarkan produk tersebut?
4) Berapa banyak produk/jasa yang akan Anda jual, dan atas dasar apa halhal tersebut ditetapkan?
5) Apa sebenarnya yang Anda jual (uraikan secara rinci)?
6) Apa keunggulan produk Anda? Apa ciri kekhususannya?
7) Apakah ada kemungkinan melakukan perluasan usaha?
8) Bagaimana dengan situasi persaingan?
b. Strategi penetapan harga
Harga adalah jumlah uang yang bersedia dibayar/dikorbankan oleh pembeli,
untuk mendapatkan barang atau jasa dibutuhkan dan jumlah uang itu
bersedia diterima oleh penjual.
1
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Lampiran 2
1) Berapa besar kemungkinan penjualan Anda (omset)?
2) Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan produk/jasa
tersebut?
3) Berapa banyak yang akan Anda buat atau produksi?
Penetapan harga didasarkan pada perkiraan berapa jumlah yang diduga
dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan itu, dan berapa
pemasukan (penjualan) yang diperkirakan pada
jangka waktu tertentu
(misal: Bulan I, Kuartal I, Tahun I, dan seterusnya).
c. Biaya
Catat semua biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat atau menyiapkan
produk/jasa pada jumlah atau volume yang Anda rencanakan. Biaya-biaya ini
biasanya dibagi ke dalam dua kategori yakni biaya langsung dan biaya tak
langsung.
1) Biaya langsung, adalah biaya-biaya yang langsung berhubungan dengan
kegiatan produksi barang atau jasa, seperti: bahan baku, tenaga kerja.
2) Biaya tidak langsung, adalah biaya tetap yang dikeluarkan walaupun
produksi tidak berjalan atau dilakukan, seperti: listrik, penerangan,
telepon, bunga pinjaman, sewa alat dan lain sebagainya.
d. Penjualan
Perkirakan secara rasional keuntungan yang akan diperoleh. Setelah
diperoleh kedua jenis biaya di atas, serta keuntungan yang ingin diterima,
berapa harga dibebankan terhadap produk/jasa tersebut. Setelah ditetapkan
harga jual tersebut, temukan produk/jasa sejenis serta bandingkan harga jual
yang ditetapkan. Bila harga yang ditetapkan jauh lebih tinggi dibanding
pesaing Anda, maka Anda perlu meneliti ulang biaya-biaya mana saja yang
memungkinkan untuk ditekan/dikurangi. Jika Anda tidak dapat bersaing
dalam harga tersebut, Anda harus mampu meyakinkan pelanggan bahwa
mereka akan memperoleh keuntungan dengan menggunakan produk Anda.
Untuk itu, Anda perlu menambahkan sedikit keunggulan pada produk Anda
dibanding pesaing Anda.
Sebaliknya, jika harga jual produk terlalu rendah dibanding harga pesaing
Anda, kemungkinan kurang tepat menetapkan biaya langsung (terlalu
murah). Atau karena dapat melakukan efisiensi produksi, misal Anda
Lampiran 3
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
memiliki sumber bahan baku sendiri atau Anda mengetahui cara produksi
lebih sederhana dan murah dibanding pesaing Anda. Atau kemungkinan
Anda menggunakan teknologi tertentu, atau menemukan teknik produksi.
Perbedaan harga yang lebih baik antara produk Anda dengan produk sejenis
di pasar atau yang dijual oleh pesaing, akan membuat Anda tertarik untuk
melakukan pengkajian lebih lanjut.
1) Pastikan kembali bahwa semua informasi yang berkenaan dengan biaya
lengkap dan tepat.
2) Permasalahan yang umum terjadi dalam menjalankan usaha baru adalah
perhitungan biaya rendah dan penetapan keuntungan20 terlalu tinggi.
e. Harga Jual
Sebelum suatu produk dijual, harga jual produk itu terlebih dahulu harus
ditetapkan. Penetapan harga jual ini fleksibel, sejauh biaya produksi dan
biaya waktu diperhitungkan. Harga jual sangat bergantung pada tingkat
permintaan dan tingkat ketersediaan suatu produk/jasa. Contoh: Bila
permintaan terhadap Briket Tempurung Kelapa di suatu daerah tinggi, dan
tingkat ketersediaanya terbatas, maka harga Briket Tempurung Kelapa akan
melambung. Dengan kata lain produsen yang mampu menyediakan Briket
Tempurung Kelapa dengan jumlah sesuai permintaan pasar dapat
menetapkan harga sedikit lebih tinggi dari harga normal. Kadang-kadang
biaya yang sebenarnya atau sesungguhnya dikeluarkan sulit dihitung.
Kunci utama penetapan harga jual ini dapat saja ditetapkan dengan
pendekatan:
strategi
pemasaran,
harga
pesaing,
mengacu
kepada
permintaan pasar terhadap produk dan kebutuhan untuk menutupi biayabiaya dan keuntungan.
f.
Strategi Promosi
1) Bagaimana anda memperkenalkan, meyakinkan dan mempengaruhi pra
calon pembeli?
2) Jenis iklan dan publikasi apa yang akan anda gunakan?
3) Bagaimana dan dimana produk anda akan dijual?
Lampiran 4
20
Penetapan keuntungan ideal antara 15–25 % dari seluruh biaya yang dikeluarkan.
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
4) Bagaimana anda mendorong dan meningkatkan kebutuhan atau
permintaan produk anda?
Apa saja yang dianggap khusus dan khas dari produk anda yang dapat
dipakai untuk meyakinkan pelanggan membeli produk anda. Hal ini harus
dikaitkan dengan pola dan daya beli pasar yang dimasuki.
g. Peralatan dan Bahan
1) Peralatan utama apa yang harus dimiliki?
2) Peralatan apa yang digunakan untuk membuat produk Anda tetapi tidak
merupakan keharusan?
3) Berapa lama usia peralatan tersebut dan pemeliharaan bagaimana yang
dibutuhkan oleh peralatan itu?
4) Bahan-bahan apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut?
5) Berapa jumlah/volume bahan yang diperlukan untuk membuat sejumlah
produk tertentu?
h. Keuangan
1) Berapa biaya/jumlah uang yang diperlukan untuk memulai usaha anda?
2) Pengeluaran dan pemasukan apa saja yang diharapkan/ diperkirakan
akan terjadi pada tahun pertama?
3) Bagaimana pemasukan dan pengeluaran kas (aliran/arus kas)?
2. Menyusun Sebuah Rencana Pemasaran
Dalam menyusun rencana pemasaran Anda harus memikirkan bagaimana
memasarkan barang atau jasa usaha Anda. Salah satu cara untuk mengorganisir
rencana pemasaran adalah dengan mengikuti bauran pemasaran (4P: Produk,
Harga, Tempat, Promosi), yakni barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada
pelanggan Anda, pada harga berapa barang atau jasa itu akan ditawarkan,
dimana menjangkau pelanggan, bagaimana memberitahukan/mengkomunikasikan
kepada pelanggan Anda tentang barang atau jasa usaha Anda dan bagaimana
menarik minat pelanggan untuk membuat keputusan membeli.
Untuk membat sebuah Rencana Pemasaran Usaha Biobriket dan Asap Cair,
gunakan tabel berikut sebagai pedoman (Perlu diketahui bahwa ini hanya
mencakup rencana pemasaran sederhana).
Lampiran 5
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
B. RENCANA PEMASARAN BARANG
1. Deskripsi Usaha Saya
Nama Usaha :
Alamat Usaha :
Telepon
:
Fax
:
HP
:
Email
:
Usaha saya termasuk dalam kelompok usaha (pilih salah satu):
 Pembuat barang (Manufaktur)
 Pedagang Eceran
 Layanan jasa
 Pertanian
 Usaha baru
 Usaha yang telah ada
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Alasan-alasan pemilihan usaha
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………….............................................................................................
.................................................................................................................................
Lampiran 6
a. Penilaian Terhadap Pasar dan Persaingan
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
1) Pelanggan saya dapat dideskripsikan sebagai berikut
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2) Jumlah atau volume yang ada di pasar
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3) Proyeksi masa depan volume di pasar
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
4) Kekuatan utama pesaing Usaha Saya:
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Lampiran 7
5) Kelemahan utama pesaing Usaha Saya:
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
b. Strategi Bauran Pemasaran
1) Produk
Produk (Barang / Jasa Anda)
Aspek yang
ditinjau
Barang A
................................
.....
Barang C
...................................
...
Barang C
..................................
...
Jenis Produk
Kualitas
Desain
Ciri-ciri Produk
Merek
Kemasan
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Pengembalian
Lampiran 8
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
2) Harga
Produk (Barang / Jasa Anda)
Aspek yang ditinjau

Biaya Produksi

Pada harga berapa
pelanggan bersedia
membayarnya

Harga Pesaing

Harga Produk
Usaha Anda

Apa alasan Anda
sehingga
menetapkan harga
tersebut

Potongan harga
yang akan diberikan
kepada pelanggan

Alasan memberikan
potongan harga

Kredit yang akan
diperbolehkan
kepada pelanggan

Alasan
membolehkan
pembelian secara
kredit
Barang A
..............................
.......
Barang C
............................
..........
Barang C
............................
.........
Lampiran 9
3) Tempat
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA

Lokasi (deskripsikan rencana lokasi usaha/bisnis secara detil lengkap
dengan situasi usaha-usaha di dekat usaha Anda)
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Alasan memilih lokasi usaha tersebut di atas
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Cara Penyaluran Barang
 Barang A: akan dijual ke :  Perorangan  Pengecer  Grosir lain
 Barang B: akan dijual ke :  Perorangan  Pengecer  Grosir lain
 Barang C: akan dijual ke :  Perorangan  Pengecer  Grosir lain

Alasan memilih cara penyaluran tersebut
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Modul Pembelajaran
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Lampiran 10
Jenis Iklan
Papan di Gedung
Iklan di Koran Lokal
Selebaran/Brosur
Rincian
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
Jenis Promosi
Lanjutan
Rincian
Meletakkan produk
secaraa kelompok
.............................................................................
Peragaan
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
Pameran
Biaya
Iklan
.............................................................................
.............................................................................
Biaya
Iklan
Download