DIKLAT TEKNOLOGI BIOBRIKET BAGI GURU Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA MODUL PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR Disusun oleh: Drs. Dave R. Willy Umboh, M.M. Wanto, S.T., M.Eng. Editor oleh: Niamul Huda, ST., M.Pd Didukungi oleh: TEACHING BIOMASS TECHNOLOGIES AT MEDIUM TECHNICAL SCHOOLS Dikembangkan oleh: ETC Foundation the Netherlands Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri/ TEDC Bandung Maret 2014 i Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA KATA PENGANTAR Buku Modul ini dimaksudkan untuk memandu peserta pendidikan dan pelatihan kompetensi untuk melaksanakan tugas kegiatan belajar di tempat diklat ataupun di tempat masing-masing. Dengan demikian diharapkan setiap peserta diklat akan berusaha untuk melatih diri memecahkan berbagai persoalan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang akan dipilih. Di dalam buku modul ini diberikan kegiatan belajar, tugas- tugas dan tes formatif dimana seluruh kegiatan tersebut diharapkan dikerjakan/dilakukan secara mandiri/kelompok oleh setiap peserta diklat untuk melatih kemampuan dirinya dalam memecahkan berbagai persoalan Dalam pelaksanaanya seluruh kegiatan dilakukan oleh setiap peserta/siswa dengan arahan Pembimbing/Instruktur yang ditugaskan, dan pada akhir diklat seluruh materi dari modul ini akan diujikan secara mandiri untuk memenuhi tuntutan kompetensi dan standar pekerjaan/perusahaan. Materi pembelajaran atau bahan dari modul dan tugas-tugas ini diambil dari be-berapa buku referensi yang dipilih dan juga buku referensi tersebut sebagai bahan bacaan yang dianjurkan untuk memperkaya penguasaan kompetensi peserta diklat. Diharapkan setiap peserta pelatihan setelah mempelajari dan melaksanakan semua petunjuk dari modul ini secara tuntas, akan mempunyai kompetensi sesuai dengan tuntutan pekerjaan sebagai tenaga pelaksana pemeliharaan Teknik Energi Terbarukan. Bandung, 19 Agustus 2013 Kepala PPPPTK BMTI, Dr. Dedy H. Karwan, MM NIP. 19560930 198103 1 003 ii Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……..................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv DAFTAR TABEL .................................................................................................. v PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Deskripsi Modul ................................................................................... 4 C. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 5 D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .................................................. 6 BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Materi Pokok 1 1. Sebaran dan Potensi Ekonomi Kelapa............................................ 7 2. Indikator Keberhasilan .................................................................... 7 3. Uraian dan Contoh .......................................................................... 7 4. Latihan Soal .................................................................................... 9 5. Rangkuman .................................................................................... 10 6. Evaluasi Materi Pokok 1 .............................................................. 11 7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …................................................... 12 B. Materi Pokok 1 1. Pemanfaatan Biobriket Dan Asap Cair Tempurung Kelapa ............ 13 2. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 13 3. Uraian dan Contoh ........................................................................... 13 4. Latihan.............................................................................................. 36 5. Rangkuman .................................................................................... 38 6. Evaluasi Materi Pokok 2 ............................................................... 39 7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …................................................... 41 C. Materi Pokok 3 1. Pemasaran Biobriket dan Asap Cair Tempurung Kelapa................ 42 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA 2. Indikator Keberhasilan .................................................................... 42 3. Uraian dan Contoh ......................................................................... 42 4. Latihan ............................................................................................ 90 5. Rangkuman ................................................................................... 91 6. Evaluasi Materi Pokok 3 ............................................................. 92 7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ….................................................. 94 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 95 KUNCI JAWABAN ............................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 97 GLOSARIUM ........................................................................................................ 99 LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Perkebunan dan tanaman kelapa Gambar 1.2. Sebaran kebun kelapa Gambar 1.3. Luas perkebunan kelapa milik rakyat, swasta, dan pemerintah Gambar 2.1. Bagan pohon kelapa dan produk turunannya Gambar 2.2. Arang kayu Gambar 2.3. Briket serbuk gergaji Gambar 2.4. Arang sekam padi Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 2.5. Arang briket tempurung kelapa Gambar 2.8. Contoh briket untuk grill, kompor masak, dan shisa Gambar 2.9. Asap cair tempurung kelapa Gambar 2.10. Asap cair sebelum penyaringan dan sesudah proses distilasi Gambar 2.11. Ilustrasi pemprosesan asap cair Gambar 3.1. Diagram turunan produk dari tempurung kelapa dan asap cair Gambar 3.2. Diagram konsep inti pemasaran Gambar 3.3. Pasar tradisional Gambar 3.4. Pasar barter di Wulandoni-Lembata-NTT Gambar 3.5. Transaksi barter antar pedagang dari pegunungan dan pesisiran Gambar 3.6. Pasar beringharjo yogyakarta Gambar 3.7. Pasar baru bandung Gambar 3.8. Pasar modern kategori hypermarket Gambar 3.9. Pengertian produk Gambar 3.10. Konsep produk total Gambar 3.11. Macam-macam harga Gambar 3.12. Konsep harga Gambar 3.13. Tujuan penetapan harga Gambar 3.14. Kurva permintaan dan penawaran Gambar 3.15. Penentuan harga Gambar 3.16. Diagram ilustrasi konsep inti pemasaran Gambar 3.17. Komponen bauran pemasaran Gambar 3.18. Bauran pemasaran Gambar 3.19. Ilustrasi barang dan jasa Gambar 3.20. kurva S Gambar 3.21. Bagan strategi pemasaran Gambar 3.22. Segmentasi pasar Gambar 3.23. Pemosisian produk mobil DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Perbedaan konsep penjualan dan pemasaran Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Baca semua isi dan petunjuk pembelajaran modul ini; 2. Ikuti semua petunjuk pembelajaran pada setiap kegiatan belajar; 3. Belajar dan bekerjalah dengan penuh tanggung jawab, baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan tugas yang diberikan; 4. Kerjakan semua tugas yang diberikan dan kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA modul ini. Jika diperlukan Anda disarankan untuk melakukan browsing dengan internet; 5. Jagalah keselamatan dan keamanan kerja, peralatan baik di kelas, laboratorium maupun di lapangan; 6. Kompetensi yang dipelajari di dalam modul ini merupakan kompetensi minimal. Oleh karena itu disarankan anda meningkatkan kompetensi anda melalui berbagai bentuk pendalaman sehingga kemampuan dan tingkat penguasaan anda lebih optimal; 7. Laporkan semua pengalaman belajar yang anda peroleh baik tertulis maupun lisan sesuai dengan tugas setiap modul; 8. Lakukan komunikasi secara intensif dengan Pengajar/Fasilitator/ Pembimbing Anda melalui berbagai saluran yang memungkinkan. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis energi yang mendunia, telah membangunkan kesadaran masyarakat dunia terhadap dampak yang ditimbulkan oleh krisis tersebut. Sistem energi dunia sedang beralih dari sistem energi berbasis fosil ke sistem energi berbasis sumber daya terbarukan (renewable energy). Berbagai alternatif telah dikaji dan dikembangkan termasuk mengalihkan pasokan energi berbasis sumber daya fosil ke sumber daya berbasis sumber daya terbarukan (Tatang H. Soerawidjaja, 20131). Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Milenium. Deklarasi ini menghimpun komitmen para pemimpin dunia yang tidak pernah ada sebelumnya untuk menangani isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasan fundamental dalam satu paket. Negara-negara anggota PBB kemudian mengadopsi Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals disingkat "MDGs"). Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan delapan tujuan Pembangunan Milenium. Pendidikan adalah hal mendasar kehidupan. Pendidikan dapat memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, pendidikan menjadi salah satu dari tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Selain masalah pendidikan, masalah pokok yang diangkat adalah kemiskinan dan kelaparan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, kematian bayi, kesehatan ibu, penyakit menular, pelestarian lingkungan, dan kemitraan untuk pembangunan. Pelestarian lingkungan bahkan bumi, menjadi salah satu masalah karena krisis energi yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Cadangan energi di Indonesia terutama energi fosil (minyak bumi, batubara, dan gas alam) yang semakin hari semakin berkurang. Hal ini juga diperparah dengan pemborosan dalam penggunaan energi fosil. Populasi penduduk yang 1 Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya, 26-27 Juni 2013. 1 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA berdampak pada peningkatan konsumsi per kapita meningkat, menyebabkan semakin cepatnya cadangan energi fosil berkurang. Berdasarkan kajian Kementerian Perindustrian bersama INDEF pada tahun 2012, mendapati tujuh sektor indsutri yang masuk kategori padat energi, yaitu: industri pupuk, pulp, kertas, tekstil, semen, baja, keramik, dan industri pengolahan. Industri-industri tersebut boros dalam penggunaan energi. Sebagai perbandingan penggunaan energi pada industri baja; di Jepang 350 kWh per ton produk, di India 600 kWh per ton produk, di Indonesia 900 kWh per ton produk. Konsumsi energi sektor industri mencapai 38% dari konsumsi energi nasional. Padahal permintaan energi nasional bertumbuh rata-rata 7% per tahun2. Produksi minyak di Indonesia menurun setiap tahun, sedangkan konsumsi tiap tahunnya semakin meningkat. Pada akhirnya akan terjadi kesenjangan produksi minyak dan konsumsinya. Inilah salah satu penyebab terjadinya krisis energi. Pemanasan global saat ini telah menjadi isu dunia dimana penyebabnya adalah semakin banyaknya kandungan CO2 di udara. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan dan tidak terkendali. Untuk mengurangi emisi gas CO2 bisa dengan cara membatasi penggunaan sumber energi yang berasal dari fosil. Salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan energi fosil dan pemanasan global adalah penggunaan energi baru dan terbarukan. Biomassa merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang merupakan sumber daya bahan bakar. Bioenergi merupakan jembatan yang vital dari sistem energi berbasis sumber daya fosil ke sumber daya terbarukan. Indonesia yang merupakan negara yang terdiri dari kepulauan. Berkenaan dengan distribusi energi listrik ataupun bahan bakar, pasti akan menaikkan biaya operasional yang pada akhirnya memperkecil efisiensi. Sedangkan potensi biomassa dapat ditemukan di hampir semua wilayah dan pelosok tanah air. Disamping itu, potensi biomassa tersebut tersedia sepanjang tahun. Bioenergi merupakan potensi yang juga sejalan dengan perjuangan mencapai Millenium Development Goals (MDGs). Energi terbarukan harus ramah lingkungan sebagai sumber energi alternatif, tetapi juga dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, teknologi 2 Kompas, 16 Juli 2013, halaman 20, Efisiensi Energi bagi Industri. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA untuk memproses, serta sumber daya manusia sebagai pengelola energi terbarukan tersebut. Persentase ketersediaan sumber energi baru dan terbarukan, seperti biomasa, tenaga air skala kecil, tenaga surya, dan tenaga angin masih kecil yakni sekitar 5%. Industri memang harus bertumbuh untuk menggerakkan roda perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Krisis energi telah diantisipasi melalui Kebijakan Energi Nasional mencakup beberapa pokok kebijakan yakni, arah kebijakan energi minyak dan gas bumi, batubara, energi terbarukkan, energi terbarukkan bahan bakar nabati (BBN), panas bumi, energi terbarukan surya, PLT tenaga laut dan arah kebijakan energi terbarukan nuklir3. Sebagaimana kita telah ketahui bersama bahwa pada dasarnya potensi ketersedian sumber energi terbarukan Indonesia sangat besar. Namun demikian, diperlukan program yang dapat menjamin kelangsungan melalui penguasaaan pengelolaan, berkelanjutan. kompetensi serta berkenaan pemanfaatan Pembangunan dengan energi berkelanjutan teknologi terbarukan harus pengolahan, tersebut menyentuh secara ranah pendidikan. PPPPTK BMTI menjadi salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Kebudayaan, telah menginisiasi mempromosikan pendidikan energi baru terbarukan pada pendidikan kejuruan (SMK). Pada tahun 2013, peran itu diperluas melalui usulan untuk memasukkan program Energi Terbarukan pada Kurikulum SMK 2013. Sebagai institusi pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, PPPPTK BMTI diberi kepercayaan untuk ikut berperan dalam pembangunan program energi nasional, yakni Energy and Environment Partnership with Indonesia (EEP Indonesia) untuk menjadi mitra dalam Program Teaching Biomass Technologies at Medium Technical School. Sasaran pengembangan tersebut tahap awal mencakup dua wilayah yakni Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Riau. Program akan menjangkau guru-guru SMK di kedua provinsi tersebut, mencakup pengembangan program bioetanol, biobriket, dan biodiesel. 3 http://www.esdm.go.id/news-archives/56-artikel/3342-pokok-pokok-kebijakan-energi-nasional.html Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Untuk persiapan itu, maka dilakukan pelatihan bagi calon pelatih (training of trainers) bagi Widyaiswara PPPPTK BMTI dalam bidang biomassa khususnya bioetanol, biobriket, dan biodiesel. Modul ini disusun untuk mendukung program pembelajaran biobriket. B. Deskripsi Modul Modul in berisikan pengetahuan tentang hal-hal berkaitan dengan potensi ekonomi, pemanfaatan, pemasaran, serta analisis usaha biobriket dan asap cair tempurung kelapa. 1. POTENSI EKONOMI KELAPA Pengetahuan tentang tanaman kelapa dan produk turunannya. Bagian ini merupakan pengantar yang berisikan pengetahuan tentang tanaman kelapa dan eksistensinya. Rasional dari tanaman Kelapa dan produk turunannya menjadi semakin penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Kelapa sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Bagian ini juga menggambarkan tentang peluang-peluang produk turunan kelapa, khususnya briket dan asap cair. 2. PEMANFAATAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR Bagian ini mempelajari tentang kelapa dan produk turuannya khususnya biobriket dan asap cair yang diproses melalui mesin pirolisis dan distilasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bisnis/usaha. 3. PELUANG DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR Anda akan belajar tentang berbagai prinsip pemasaran dan aspek-aspek yang penting yang perlu dikuasai, agar ketika menjalankan usaha produksi biobriket dan asap cair paling tidak anda memahami betul tentang prinsip pasar, persaingan, peluang, dan strategi memasarkan produk hasil usaha, khususnya pemasaran biobriket dan asap cair. Bagian ini berisikan tentang informasi yang menjawab tentang apa itu pasar, mengapa terbentuk/terjadi pasar, dan apa fungsi pasar. Disamping itu, membahas juga tentang peluang (bagaimana memanfaatkan dan menciptakan peluang). Termasuk pemahaman tentang prinsip penawaran Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA dan permintaan, sehingga peserta didik memahami keterkaitan pasar, peluang, permintaan dan penawaran, serta bagaimana menyiapkan sebuah program pemasaran yang sesuai dengan kondisi bisnis biobriket dan asap cair. Peserta didik akan belajar aspek-aspek penting dalam pemasaran yang mencakup sisi produsen yakni 4P (product atau barang/jasa, price atau harga, place atau tempat usaha/distribusi, promotion atau promosi).; termasuk, prinsip pemasaran yang mengacu pada aspek 4C (customer needs and wants atau keinginan dan kebutuhan pelanggan, cost to the customer atau biaya yang harus ditanggung pelanggan, convenience atau kenyamanan, communication atau komunikasi dengan pelanggan). Dengan demikian diharapkan kelanggengan usaha/bisnis biobriket dan asap cair dapat bertumbuh dan berkelanjutan. C. Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, peserta akan memiliki pemahaman dan mampu memasarkan produk usaha, khususnya biobriket dan asap cair, melalui: 1. penguasaan pengetahuan tentang kebijakan enegi nasional dan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan; 2. penguasaan pengetahuan tentang tanaman kelapa dan produk turunannya sebagai salah satu sumber energi; 3. penguasaan tentang pemanfaatan biobriket dan asap cair dari tempurung kelapa; 4. menguasai aspek-aspek penting pemasaran Biobriket dan Asap Cair; 5. penguasaan aspek-aspek penting dalam membangun usaha biobriket dan asap Cair tempurung kelapa. D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Melalui modul ini, Anda akan belajar dan menguasai tentang: 1. Potensi Ekonomi Kelapa a. Sebaran Kelapa di Indonesia b. Berbagai Produk Olahan Kelapa c. Kelapa Sebagai Potensi Bioenergi 2. Pemanfaatan Biobriket dan Asap Cair a. Pohon Kelapa dan Produk Turunannya b. Manfaat Biobriket dan Asap Cair 3. Peluang dan Pemasaran Biobriket dan Asap Cair a. Peluang Biobriket dan asap Cair b. Pemasaran Biobriket dan Asap Cair Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Materi Pokok 1 1. Sebaran dan Potensi Ekonomi Kelapa 2. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan tentang sebaran kelapa di indonesia, berbagai produk olahan kelapa, dan kelapa sebagai potensi bioenergi. 3. Uraian dan Contoh a. Sebaran Kelapa di Indonesia Keberadaan kelapa dalam kehidupan masyarakat sudah tidak terlalu mendapatkan perhatian, bahkan pada beberapa wilayah tertentu cenderung ditebang dan diganti dengan tanaman lain seperti jabon, jati, dan sengon. Padahal jika hasil dari tanaman kelapa seperti daging buah kelapa, air kelapa, tempurung kelapa, dan sabut kelapa diolah dan dikelola secara baik, maka akan tercipta nilai tambah yang secara ekonomi tidak kalah dibanding tanaman lain. Masyarakat Indonesia telah lama mengenal tanaman kelapa. Sejak abad 19, minyak kelapa telah diperdagangkan oleh VOC. Sebelum Perang Dunia II, Gambar 1.1. Perkebunan dan tanaman kelapa 1 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Indonesia merupakan negara pengekspor kopra terbesar di dunia. Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas areal mencapai 3,86 juta hektare atau 31,2 persen dari total areal dunia sekitar 12 juta ha. Sebahagian besar (98%) dari total luas perkebunan kelapa di indonesia merupakan perkebunan rakyat, dan sisanya berupa perkebunan negara dan perkebunan swasta. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian besar manfaat tanaman kelapa, dan begitu banyak orang Asia dan Polinesia menamakan Kelapa sebagai ”Pohon Kehidupan”4. Dari sebuah pohon kelapa dapat diperoleh berbagai produk ikutan yang memiliki nilai ekonomi. Kelapa (Cocos nucifera L.) termasuk ke dalam famili Palmae, ordo Aracules, salah satu anggota terpenting dari klas Monocotyledone, Genus Cocos adalah monotypic yang hanya mempunya satu-satunya species yaitu Cocos nucifera L. (Woodroof, 1979). Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tanaman kelapa merupakan jenis tanaman tropik. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di wilayah yang beriklim panas, seperti Asia, Amerika dan sebagian Afrika. Di Indonesia tanaman kelapa mudah ditemui hampir di seluruh wilayah Nusantara, khususnya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua. Sebaran kebun kelapa di seluruh Indonesia seperti grafik berikut: 8,00% Sumatera 34,50% 19,60% Kalimantan Maluku dan Papua Jawa 23,20% 7,20% 7,50% Sulawesi Bali, NTB, NTT Gambar 1.2. Sebaran kebun kelapa 4 Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc, Menyingkap Keajaiban Minyak Kelapa, Kartika Creative, Yogyakarta, 2009 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Sebaran kebun kelapa berdasarkan propinsi, yakni Propinsi Riau (15,28%), Provinsi Jawa Tengah (7,68%), Provinsi Jawa Timur (7,67%), Provinsi Sulawesi Utara (7,27%), Provinsi Sulawesi Tengah (4,78%), dan Provinsi Jawa Barat (4,60%). Total produksi kelapa tahun 2007 mencapai 3,3 juta ton atau sebesar 29,8% dari total produksi dunia sebesar 10,3 juta ton (APCC, 2008). Produksi kelapa terbesar kedua adalah Filipina 2,10 juta ton (18%), India 1,85 juta ton (17,1%), Srilangka 0,51 juta ton (5,0%), Papua Newguinea 0,17 juta ton (2,0%), dan negara lainnya 2,39 juta ton (28,1%). Jenis tanaman kelapa pada awal mulanya hanya dikenal dua varietas yaitu varietas dalam (tall variety) dan varietas genjah (dwarf variety). Seiring dengan perkembangan pemuliaan tanaman, dikenal juga varietas kelapa hibrida yang merupakan hasil persilangan kelapa dalam dan kelapa genjah. Pohon kelapa memiliki nilai ekonomi dan berpotensi mendukung program kesejahteraan rakyat. Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan luas area 3,86 ha. Dari luas area tersebut 96,6% milik perkebunan rakyat, 0,7% milik negara, dan 2,7% milik swasta. Potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun, tetapi pemanfaatannya baru 50% atau sebanyak 7,5 milyar butir kelapa. Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan oleh berbagai kendala yakni terutama teknologi, permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata. Pada dasarnya tanaman kelapa dapat dijadikan sebagai: 1) Sumber penghasilan bagi petani; 2) Penyedia lapangan kerja; 3) Memacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru; 4) Mendorong bertumbuhnya hilir berbasis kelapa dan produk turunannya; 5) Sumber devisa negara. Seiring dengan krisis energi dunia dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pengembangan energi secara bijak perlu ditumbuhkembangkan, salah satunya melalui proses pendidikan. Dari sebuah kelapa pada dasarnya dapat dihasilkan berbagai produk turunannya. b. Berbagai Produk Olahan Kelapa Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Keberadaan kelapa di Indonesia sebagaimana disebut di atas, sudah dimulai sejak lama. Namun sayang masih sedikit/segelintir produsen Indonesia mencetak keuntungan dari proses nilai tambah kelapa. Dari buah murah yang berlimpah di Indonesia ini, pasar Eropa “melahap” minyak masak berkualitas terbaik, pengisi jok mobil, briket termahal untuk barbeque, hingga sabun dan parfum. Filipina saat ini merajai pasar ekspor dengan 125 jenis produk olahan kelapa. Sebaliknya, baru 25 jenis produk olahan diproduksi di Indonesia. Tahun 2005, Filipina mengantungi keuntungan ekspor kelapa senilai 757,3 juta dollar AS dari perkebunan seluas 3,1 juta ha. Pada saat yang sama, dengan perkebunan seluas 3,8 juta ha, nilai ekspor kelapa Indonesia hanya 228,7 juta dollar AS. Padahal permintaan terhadap produk-produk turunan kelapa sangat tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan industri lokal, maupun internasional. Secara ekonomi kelapa bersentuhan langsung dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebagai contoh, dengan total lahan yang ditanami kelapa hampir satu juta hektar. Pulau Jawa menyimpan potensi untuk pengembangan agribisnis kelapa di masa mendatang. Industri pengolahan kelapa skala kecil dan menengah di Pangandaran, Jawa Barat, telah mengekspor sabut kelapa sebanyak 120 ton per bulan ke Eropa. Sabut kelapa tersebut dipergunakan sebagai bahan baku jok mobil. Negara-negara penghasil kelapa terkemuka adalah Indonesia, Filipina, India, Sri Lanka, Thailand dan Malaysia. Sementara produksi dari negara-negara seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Samoa, Tonga dan Vanuatu relatif kecil. Perdagangan kelapa merupakan sumber utama pendapatan ekspor untuk negara-negara tersebut. Dalam beberapa tahun, kopra terdiri lebih dari 50% dari pendapatan ekspor bagi Vanuatu. Industri kelapa adalah penghasil bersih (netto) devisa ekspor pertanian yang tertinggi di Filipina, terhitung sekitar 1,5% dari GNP. Hal itu mengindikasikan terciptanya lapangan pekerjaan yang menakjubkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Peluang kerja yang terbuka sebesar sekitar 20 juta orang (sekitar sepertiga dari populasi) dan menghasilkan lebih dari US $ 510M per tahun5. 5 The World Market For Coconut Production: An Economic Analysis from the Perspective of the Philippines. A Project Collaboration between University of New South Wales, Centre for Applied Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Berdasarkan data tersebut dapat dihitung besarnya peluang, bila bisnis kelapa ini dikembangkan secara terpadu dan terprogram, serta berkelanjutan oleh Pemerintah Indonesia. Dampak besar akan dirasakan oleh masyarakat daerah pesisir; untuk juga turut memberikan devisa bagi negara; atau jika pasar konsumsi kelapa dan produk turunannya di dalam negeri dikembangkan, maka akan membawa manfaat besar bagi negara. Jika saja bagi Filipina, peluang kerja yang terbuka dari industri kelapa mencapai sepertiga dari populasi, maka dengan menggunakan analogi tersebut, Indonesia memiliki peluang besar (mengingat Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia yakni 3,86 juta hektar). Ini berarti dari jumlah populasi Indonesia akan terbuka peluang kerja bagi para penganggur yang telah mencapai 40 juta orang. 2,70% 0,70% Perkebunan Rakyat Perkebunan Swasta Perkebunan Negara 96,60% Gambar 1.3. Luas perkebunan kelapa milik rakyat, swasta, dan pemerintah Namun, kemampuan industri untuk memenuhi permintaan dan melakukan ekspansi usaha mungkin terancam oleh: 1) Menurunnya pangsa pasar minyak kelapa minyak dunia dan pasar lemak; 2) Retribusi yang diusulkan pada impor minyak sayur untuk Masyarakat Eropa dan kampanye melawan minyak kelapa di AS; 3) Peraturan aflatoksin lebih ketat diberlakukan di pasar kopra internasional; 4) Nerosi pasar kelapa Eropa; 5) Kurangnya pengembangan pasar dan program ekspansi; dan 6) Pendapatan rendah bagi petani kelapa. Sadar bahwa kegagalan untuk menanggapi perubahan pola dalam perdagangan dunia terhadap produk kelapa bisa memiliki efek buruk pada pekerjaan dan pendapatan. Economic Research, Australia and University of the Philippines at Los Banos, Department of Economics, Philippines. 1992-1995. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Pada dasarnya, pemanfaatan kelapa dan produk kelapa sangat tinggi. Namun, sayangnya "kelapa" tidak menjadi bagian dari kebijakan nasional Pemerintah Indonesia. Sementara, kelapa sawit malah mengalami dukungan dan menjadi bagian dari kebijakan nasional. Hal ini karena 98% perkebunan kelapa di Indonesia merupakan perkebunan rakyat, sisanya milik pemerintah dan swasta. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyingkap keajaiban dari kelapa, sehingga pohon kelapa disebut juga "pohon kehidupan/The Live Tree"6. Pada periode tahun 2000-2005, rata-rata produksi kelapa Indonesia dari Perkebunan Rakyat sebesar 3 juta ton per tahun; periode 2006–2009 terjadi peningkatan sebesar 5%. Saat ini kebutuhan akan biji kelapa, air kelapa, dan arang tempurung kelapa mengalami peningkatan. Permintaan ini seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk Indonesia. Permintaan ini diperkirakan akan semakin meningkat, alasan mendasar adalah berkenaan dengan pola hidup masyarakat Indonesia (terutama masyarakat pesisir) sulit dilepaskan dari komoditas kelapa dan hasil olahannya. Tanaman kelapa juga merupakan salah satu andalan penghasil devisa diantara sebelas komoditas andalan perkebunan, sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber pendapatan petani dan masyarakat. Dengan demikian komoditas kelapa diharapkan dapat membantu mengatasi persoalan kemiskinan, serta dapat mendorong berkembangnya agroindustri. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan komoditas kelapa. Namun upaya pengembangan komoditas kelapa dihadapkan pada berbagai kendala antara lain: 1) Produktivitas yang masih rendah; 2) Secara umum tanaman kelapa yang ada telah melampaui umur di atas 20 tahun; 3) Budidaya dengan bibit belum terprogram secara baik, tersistem, berkelanjutan; 4) Rendahnya dukungan fasilitasi pendanaan khususnya untuk perkebunan; 5) Kebijakan pembangunan yang belum mendukung sektor Perkebunan Rakyat; 6 Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc, Menyingkap Keajaiban Minyak Kelapa, Kartika Creative, Yogyakarta, 2009. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA 6) Industri hilir yang belum berkembang, sehingga sebagian besar produk dijual dalam bentuk produk primer. Pengembangan agribisnis untuk tanaman kelapa pada prinsipnya memiliki peran yang sentral dan penting, selama pengembangan itu mengarah pada peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan Petani Kelapa. Kelapa berperan dalam perekonomian karena mampu menyerap tenaga kerja, sebagai sumber bahan baku industri, dan konsumsi langsung. Persoalan lain berkenaan dengan pengembangan agrisbisnis tanaman kelapa adalah usaha tani kelapa secara umum tidak terkait langsung dengan industri pengolahan, industri hilir, serta industri jasa, bahkan keuangan. Akibatnya agribisnis kelapa tidak berhasil mendistribusikan nilai tambah, secara optimal dan proporsional, sehingga tidak signifikan pengaruhnya terhadap penambahan pendapatan petani kelapa. Pengelolaan usaha tani kelapa masih bersifat tradisional, secara umum memiliki modal terbatas, apalagi usaha tani kelapa yang memiliki kemampuan terbatas dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Padahal peluang ekspor untuk semua produk kelapa sangat terbuka. Untuk itu, diperlukan sebuah rencana strategi pengembangan sistem agribisnis kelapa yang terpadu dan berkelanjutan sehingga mampu mencapai produktivitas optimal. Peluang pengembangan agribisnis kelapa7 dapat mencakup: 1) Virgin coconut oil (VCO); Hasil produk yang bernilai tinggi dari kelapa adalah minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Produk ini telah mendapat sertifikat obat tradisional dari LPOM Republik Indonesia. virgin coconut oil diproses tanpa pemanasan atau tanpa bantuan bahan-bahan lain. Proses pemanasan ini disebut juga cold expelled coconut oil ( minyak kelapa ekstrak dingin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa virgin coconut oil mengandung asam laurat sangat tinggi yaitu sampai dengan 53%. Asam laurat merupakan sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang dengan jumlah karbon 12 dan biasa disebut medium chain fatty acid. Di dalam tubuh manusia, asam laurat akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. 2) Nata de coco 7 Untuk lebh lengkap (lihat Bagan 1. Pohon Kelapa dan Produk Turunannya). Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Nata de coco merupakan makanan berserat tinggi yang berbentuk agaragar dan berwarna putih. Larutan yang dapat dibuat nata de coco adalah larutan yang mengandung gula dan bersifat asam sebagai media tumbuhnya bakteri. Nata de coco dibuat dari air kelapa yang difermentasikan dengan bakteri Acetobacter Xylinum. 3) Kosmetik Produk kosmetik yang dikembangkan dari produk olahan kelapa adalah produk yang berbahan baku virgin coconut oil (vco), dengan kandungan vitamin E dan moisturizer alaminya menjadikan produk yang dihasilkan menjadi produk yang berkualitas tinggi. 4) Briket arang tempurung Tempurung dari proses pirolisis menghasilkan arang tempurung yang memiliki keunggulan karena dihasilkan dari pembakaran tanpa asap, sehingga sangat cocok digunakan pada hotel-hotel karena tidak terpolusi oleh asap. Selain itu sangat aman jika digunakan sebagai bahan bakar penghangat ruangan. Arang briket sebaiknya dicetak dengan menggunakan alat pres tekanan tinggi sehingga briket yang dihasilkan menjadi sangat padat. Briket tempurung kelapa ini memiliki beberapa keunggulan antara lain tidak berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah. 5) Asap cair Asap cair adalah hasil dari proses pirolisis, setelah didestilasi ulang dan diendapkan kandungan tarnya. Asap cair dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan dan sebagai bahan pengganti asam semut pada pengolahan hasil alam. 6) Oleochemical (OC); 7) Desicated coconut (DC) 8) Coconut milk/cream (CM/CC); 9) Coconut charcoal; 10) Activated carbon (AC); 11) Brown sugar (BS); 12) Coconut fiber (CF), dan 13) Cocon wood (CW). Secara umum masyarakat yang mengelola usaha kelapa dan produk turunannya memberdayakan tenaga kerja yang cukup besar. Jika keadaan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA itu digerakkan secara nasional dengan manajemen yang terpadu, dan berkelanjutan, maka masyarakat kelapa di Indonesia akan meningkat ekonominya dan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. c. Kelapa sebagai Potensi Bioenergi Bioenergi merupakan energi yang diperoleh dari biomassa. Sedangkan biomassa merupakan bahan-bahan organik berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan/hewan, produk dan limbah industri budidaya yakni pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Bentuk akhir yang terpenting bioenergi adalah bahan bakar hayati/nabati (biofuels), terutama yang berwujud cair (bioetanol, biodiesel) dan berwujud gas (biogas); serta listrik biomassa. 4. Latihan Untuk mengingatkan kembali yang telah anda pelajari, coba kerjakan latihan di bawah ini: 1) Virgin coconut oil diproses tanpa pemanasan atau tanpa bantuan bahanbahan lain. Proses pemanasan ini disebut juga apa? Jawab: Proses tanpa pemanasan atau tanpa bantuan bahan-bahan lain dalam pembuatan virgin coconut oil disebut cold expelled coconut oil ( minyak kelapa ekstrak dingin). 2) Di dalam tubuh manusia, asam laurat akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida. Sebutkan sifat dari monolaurin? Jawab: monolaurin yang merupakan sebuah senyawa monogliserida bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. 3) Sebutkan beberapa ciri-ciri fisik dari nata de coco? Jawab: Ciri-ciri fisik dari nata de coco antara lain: berbentuk agar-agar, berwarna putih, dan mempunyai serat. 4) Sebutkan beberapa keunggulan dari penggunaan briket tempurung kelapa? Jawab: Keunggulan dari penggunaan briket tempurung kelapa antara lain: tidak berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah. 5. Rangkuman a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virgin coconut oil mengandung asam laurat sangat tinggi yaitu sampai dengan 53%. Asam laurat merupakan sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang dengan jumlah karbon 12 dan biasa disebut medium chain fatty acid. Di dalam tubuh manusia, asam Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA laurat akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida yang bersifat anti virus, anti bakteri, dan anti protozoa. b. Larutan yang dapat dibuat nata de coco adalah larutan yang mengandung gula dan bersifat asam sebagai media tumbuhnya bakteri. Nata de coco dibuat dari air kelapa yang difermentasikan dengan bakteri acetobacter xylinum. c. Produk kosmetik berbahan baku virgin coconut oil mempunyai kandungan vitamin E dan moisturizer alami, sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang berkualitas tinggi. d. Briket tempurung kelapa memiliki beberapa keunggulan antara lain: tidak berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah. e. Asap cair merupakan hasil dari proses pirolisis, setelah didestilasi ulang dan diendapkan kandungan tarnya, asap cair siap untuk dijadikan sebagai bahan pengawet makanan dan sebagai bahan pengganti asam semut pada pengolahan hasil alam. 6. Evaluasi Materi pokok 1 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini: 1) Apakah kandungan produk kosmetik yang dikembangkan dari bahan baku virgin coconut oil (vco), sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang berkualitas tinggi? a. Vitamin E dan moisturizer alami b. Vitamin A dan moisturizer alami c. Vitamin B dan moisturizer alami d. Vitamin K dan moisturizer alami 2) Berikut ini merupakan keunggulan dari penggunaan briket tempurung kelapa, kecuali? a. Tidak berasap b. Kadar abu besar c. Tidak berbau d. Murah 3) Asap cair dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut, kecuali? a. Pengawet budidaya air b. Pengawet makanan c. Pengobatan penyakit d. Pengolahan hasil alam 4) Dengan bakteri apakah air kelapa difermentasikan dalam pembuatan nata de coco? a. Lactobacillus b. Shigela Shigae Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA c. Actinomycetes d. Acetobacter Xylinum 5) Asap cair dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti asam semut pada pengolahan hasil alam. Pengolahan hasil alam yang dimaksud adalah? a. Getah Karet b. Getah Pinus c. Getah Damar d. Minyak Sawit 7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Materi Pokok 1 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Pokok 1. Rumus: Jumlah Jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = X 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Materi Pokok selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Materi Pokok 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA B. MATERI POKOK 2 1. Pemanfaatan Biobriket dan Asap Cair Tempurung Kelapa 2. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan tentang pohon kelapa dan produk turunannya, dan manfaat biobriket dan asap cair dari bahan dasar tempurung kelapa. 3. Uraian dan Contoh a. Pohon Kelapa dan Produk Turunannya Sebelum menelaah lebih jauh tentang manfaat biobriket dan asap cair, baiklah dicermati potensi dari sebuah pohon kelapa dan produk turunannya. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Daun Kelapa Muda Daun Daun Kelapa Tua Air Kelapa Buah Ketandan Dagin g Ketupa t Bahan Baku Obat Tradsional Sapu lidi Bahan Baku Atap Air Kelapa untuk minuman segar Nata de Coco Kecap Pakaian Anti Peluru Vinegar/Asam Cuka Toni k Nira Bahan Masak Santan Kelapa Lilin Bioetan ol Gula Cetak Gula Cair Pakan Lebah Gula Semut Bumbu Minyak Goreng Sabun Kopr a Es krim Bungkil Kelapa (pakan ternak) Kelapa parut kering (desicated coconut) Bahan Baku Produk Oleokimia (Asam Lemak/Fatty Acid, Fatty Alcohol, dan Gliserin) POHON KELAPA Tempurung Arang Kelapa Asap Cair Sabut Serabu t Tempurung Arang Briket Carbon Briket Black Karbon Aktif Pengawet G-3 Pengawet G-2 Pengawet G-1 Jok Mobil Batan g Pengawet Kayu, Karet, Penangkal Bau Pengawet Ikan, Tahu, Desinfektan Sayuran Keset Akar Produk Kerajinan penopang Industri Kreatif Pengawet Ikan & Daging Asap, Pengawet Bakso/Mie Po t Papan Partikel Media Tanam Meb el Bahan Konstruksi Jembatan Bahan Baku Bir Zat Pewarna Bangunan Filter Absorber Tali Cocodus t Bahan Bakar Filler Karet & Gambar 2.1. Bagan pohon kelapa dan produk turunannya8 8 Berdasarkan pemaparan Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc, sebagai Pakar dalam bidang Kelapa, terdapat sekitar 65 produk turunan dari Tanaman Kelapa. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA b. Manfaat Biobriket dan Asap Cair 1) Manfaat biobriket Biobriket/briket arang adalah arang yang dirubah bentuk, ukuran dan kerapatannya dengan cara pengompakan (pres) serbuk arang yang dicampur bahan perekat. Pembuatan briket arang ini dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain; dapat ditingkatkan kerapatannya sehingga tidak memakan ruangan di dalam penyimpanannya, bentuk dan ukuran dapat disesuaikan dengan keperluan, dan praktis sebagai bahan bakar rumah tangga (Hartoyo dkk, 1978). Bahan perekat yang digunakan menentukan sifat dari briket arang yang dihasilkan. Berdasarkan perekat yang digunakan, maka produk yang dihasilkan dibedakan menjadi briket yang kurang berasap dan briket yang banyak berasap. Bahan perekat dari pati akan memberikan briket arang yang kurang berasap dan tahan lama, tetapi kalorinya tidak setinggi arang kayunya. Penggunaan tar dan molase akan memberikan briket yang tinggi kekuatannya, tetapi memberikan banyak asap jika dibakar (Soeparno, 1992). Biobriket atau juga sering disebut 'briket', merupakan produk yang dihasilkan dari proses pembakaran tempurung kelapa pada tungku khusus yang disebut mesin pirolisis. Biobriket disebut juga dengan 'arang batok' atau 'arang tempurung'. Sebagian orang menggunakan arang tempurung secara langsung untuk kebutuhan pembakaran. Namun sebenarnya tempurung dibakar secara langsung, sehingga arang yang dihasilkan ketika dibakar masih menimbulkan polusi dan secara ekonomi masih relatif rendah/murah, karena umumnya dipergunakan untuk pembakaran pada rumah makan, atau warung-warung tenda yang menjual produk bakaran. Sedangkan tempurung dari proses pirolisis menghasilkan arang tempurung yang memiliki keunggulan karena dihasilkan dari pembakaran tanpa asap, sehingga sangat cocok digunakan pada hotel-hotel karena tidak terpolusi oleh asap. Selain itu sangat aman jika digunakan sebagai bahan bakar penghangat ruangan. Arang briket yang diproduksi dengan menggunakan alat pres tekanan tinggi, menghasilkan bahan yang sangat padat. Arang tempurung dan briket dapat diolah dari bahan kayu, bambu, dan lain sebagainya. Tujuan pemanfaatan-nya berbeda. Saat ini, seiring dengan permintaan akan energi pembakaran/ pemanasan yang semakin Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA tinggi, maka arang tempurung lebih sering diproses lagi untuk mendapatkan: briket/biobriket, arang aktif, dan carbon black. Briket tempurung kelapa ini memiliki beberapa keunggulan antara lain tidak berasap, tidak berbau, mudah dinyalakan, tahan lama, dan murah. Itulah permintaan terhadap briket yang telah melalui proses seperti tersebut di atas sangat tinggi (baca Artikel Peluang Arang Briket). Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil pemanasan dari bahan yang mengandung unsur karbon. Sebagian besar dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, tar dan senyawa organik lain dan komponennya terdiri dari karbon terikat, abu, air, nitrogen dan sulfur. Arang adalah residu yang berbentuk padat hasil dari pembakaran kayu pada kondisi terkontrol. Adapun yang dikontrol adalah keluarnya asap yang berlebihan selama proses pembakaran berlangsung agar kayu tidak banyak menjadi abu tetapi terbentuk arang. Arang berbentuk residu padat berwarna hitam dan mengandung karbon tidak murni. Arang dihasilkan melalui proses menghilangkan kandungan air dan komponen volatil tumbuhan. Umumnya, arang didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, dan benda lain. Arang bersifat, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara. Arang terdiri dari 85-98% karbon; sedangkan sisanya berupa abu atau benda kimia lainnya. Arang dapat dibuat melalui proses pemanasan langsung atau tidak langsung secara ditimbun atau menggunakan tanur. Pada proses peruraian ini selain arang dapat dihasilkan produk lain berupa destilat dan gas. Produk yang memiliki nilai komersial terutama adalah arang di samping tar dan metanol (Soeparno,1992). Jenis arang ada bermacam-macam tergantung dari bahan yang digunakan untuk membuat arang. Jenis- jenis arang sebagai berikut: a) Arang kayu Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Arang kayu adalah arang yang terbuat dari bahan dasar kayu. Arang kayu paling banyak digunakan untuk pekerluan memasak seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sedangkan penggunaan arang kayu yang penjernih lainnya adalah sebagai air, penggunaan dalam bidang kesehatan, dan masih banyak lagi. Bahan digunakan untuk dibuat arang kayu adalah kayu yang masih sehat, dalam hal ini kayu belum kayu yang membusuk. Gambar 2.2. Arang kayu b) Arang serbuk gergaji Arang serbuk gergaji adalah arang yang terbuat dari serbuk gergaji yang dibakar. Gambar 2.3. Briket serbuk gergaji Serbuk gergaji biasanya mudah didapat ditempat-tempat penggergajian atau tempat pengrajin kayu. serbuk gergaji adalah bahan sisa produksi yang jarang dimanfaatkan lagi oleh pemiliknya. Sehingga harganya bisa Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA terbilang murah. selain dapat untuk bahan bakar, arang serbuk gergaji biasanya dimanfaatkan untuk campuran pupuk dan dapat diolah menjadi briket arang. c) Arang sekam padi Gambar 2.4. Arang sekam padi Arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang. Sekam yang digunakan bisa diperoleh ditempat penggilingan padi. Selain digunakan untuk arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan ternak. Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan. d) Arang serasah9 Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah termasuk bahan yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa dijadikan briket arang, karena mudah dihancurkan. e) Briket arang 9 Arang dari sampah dedaunan ini adalah hasil penelitian dari Usman (26), guru SMAN 17 Palembang, Sumatera Selatan. Beliau adalah Sarjana Biologi dari Universitas Sriwajaya. Bapak Usman merupakan salah satu dari 10 peraih penghargaan dalam bidang pendidikan sains. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 2.5. Arang briket tempurung kelapa Jenis arang yang terakhir dan sudah banyak terdapat dimasyarakat adalah Briket Arang. Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya. Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, dan arang serasah. Arang- arang tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan cepat habis. Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya tempurung yang sudah remuk. Sedangkan tempurung yang masih utuh tidak perlu dijadikan briket arang. f) Arang kulit buah mahoni Arang kulit buah mahoni adalah arang dengan bahan dasar kulit buah mahoni. Bila dilihat secara kasat mata, kulit buah mahoni memiliki tekstur yang keras dan padat. Sayang jika hanya dibiarkan tertumpuk disekitar halaman. Arang kulit buah mahoni diproses menggunakan tungku drum, sama halnya dengan arang kayu. Arang jenis ini juga dapat diolah menjadi briket arang. Arang yang dihasilkan dari kulit buah mahoni juga terbukti memiliki kualitas yang cukup baik. Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit asap. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 2.6. Arang kulit buah mahoni Nilai kalor yang dihasilkan saat dibakar sangat tinggi dan lebih tahan lama sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran. Arang kulit buah mahoni ini memang terdengar baru. Akan tetapi melihat kualitas arang yang dihasilkan, arang ini pasti akan banyak diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat luas. Hal ini juga dapat dijadikan alternatif produksi bagi para wirausaha arang. g) Arang tempurung kelapa Arang tempurung kelapa adalah arang yang berbahan dasar tempurung kelapa. Pemanfaatan arang tempurung kelapa ini termasuk cukup strategis sebagai sektor usaha. Hal ini karena jarang masyarakat yang memanfaatkan tempurung kelapanya. Selain dimanfaatkan dengan dibakar langsung, tempurung kelapa dapat dijadikan sabagai bahan dasar briket arang. Tempurung kelapa yang akan dijadikan arang harus dari kelapa yang sudah tua, karena lebih padat dan kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan dari kelapa yang masih muda. Harga jual arang tempurung kelapa terbilang cukup tinggi. Karena selain berkualitas tinggi, untuk mendapatkan tempurung kelapanya juga terbilang sulit dan harganya cukup mahal. Gambar 2.7. Arang tempurung kelapa Beberapa bentuk briket dari tempurung kelapa dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Berikut contoh penggunaan briket tempurung kelapa. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 2.8. Contoh briket untuk grill, kompor masak, dan shisa Biobriket harus memenuhi beberapa kriteria, yakni: nilai kalor, berat jenis, kadar air, dan kadar abu. Adapun karakteristik biobriket arang tempurung berdasarkan kriteria tersebut, sebagai berikut: a) Nilai kalor Biobriket arang tempurung kelapa memiliki nilai kalor yang tinggi. Nilai kalor merupakan jumlah satuan panas yang dihasilkan persatuan bobot dari proses pembakaran dengan oksigen dari suatu bahan yang mudah terbakar. Nilai kalor dinyatakan dalam satuan kal/g (Syachry, 1983). Penelitian Hartoyo dan Nurhayati (1976) besarnya nilai kalor untuk jenis-jenis kayu di Indonesia berkisar antara 5059 – 7752 kal/g. Sedangkan dalam penelitian Nurhayati dkk (1999) diperoleh nilai kalor arang tempurung kelapa berkisar antara 4267,87 – 7512,62 kal/g. b) Berat jenis Berat jenis adalah salah satu sifat fisika suatu senyawa yang paling penting. Berat jenis berhubungan dengan kerapatan. Kerapatan akan memberikan pengaruh terhadap nilai kalor suatu bahan, kerapatan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA yang tinggi cenderung memberi nilai kalor yang tinggi dibandingkan yang berkerapatan rendah (Soeparno, 1992). Haygreen dan Bowyer (1989) mendefinisikan berat jenis sebagai perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada kandungan air yang telah ditentukan) dengan kerapatan air pada suhu 4°C. Perhitungan berat jenis banyak disederhanakan dalam sistem matrik, karena 1 cm³ air beratnya tepat 1 gram. Jadi berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam gram dan volume dalam cm³. Mengingat berat jenis merupakan perbandingan kerapatan maka berat jenis tidak memiliki satuan dan nilainya berubah-ubah sesuai kadar air dalam kayu. Penelitian Sudrajat (1983) menghasilkan berat jenis briket arang berkisar antara 0,45 – 1,03. c) Kadar air Keberadaan air dalam kayu dan produk olahannya berkaitan erat dengan sifat higroskopis kayu, di mana kayu mempunyai sifat afinitas yang besar terhadap air sehingga kayu tidak pernah kering sama sekali (Brown dkk, 1952). Kandungan air didefinisikan sebagai berat air yang dinyatakan dalam persen berat kering tanur. Semakin tinggi kadar air maka semakin besar energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air. Hal ini disebabkan proses karbonisasi tidak sempurna sehingga kualitas air yang dihasilkan jelek (Haygreen dan Bowyer, 1989). Haygreen dan Bowyer (1989) berpendapat bahwa kadar air akan berpengaruh pada nilai kalor yang dihasilkan di mana semakin tinggi kadar air maka nilai kalor yang dihasilkan semakin rendah. Semakin tinggi kadar air dalam arang maka dalam proses pembakarannya akan dibutuhkan kalor yang besar untuk mengeluarkan air menjadi uap sehingga energi yang tersisa dalam arang tersebut menjadi lebih kecil. Nurhayati dkk (1999) dalam penelitiannya menghasilkan kadar air briket arang dari tempurung kelapa berkisar antara 1,12 -7,40 %. Sedangkan penelitian Soeparno dkk (1999) menghasilkan kadar air briket arang rata-rata 1,751%. d) Kadar abu Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Salah satu bagian arang yang ada dalam sisa pembakaran adalah abu yang merupakan mineral. Abu terdiri dari bahan mineral seperti lempung, silika, kalsium serta magnesium oksida. Semakin besar kadar abu berarti kualitasnya semakin jelek. Biasanya kadar abu briket arang antara 0,5–5% (Anonim, 1985). Penelitian Soeparno (1999) menghasilkan kadar abu briket arang dari serbuk pinus ratarata sebesar 5,17%. Nurhayati dkk(1999) dalam penelitiannya menghasilkan kadar abu briket arang dari tempurung kelapa antara 0,84 – 5,17%. Melihat karakteristik tersebut maka biobriket arang tempurung dapat digunakan sebagai energi alternatif terbarukan untuk rumah tangga maupun industri. 2) Manfaat asap cair a) Pembusukan makanan Pembusukan bahan pangan adalah setiap perubahan dari bahan pangan yang masih segar maupun setelah diolah di mana perubahan sifat-sifat kimiawi, fisik atau organoleptik dari bahan pangan tersebut mengakibatkan ditolaknya bahan pangan ini oleh konsumen. Secara umum pembusukan bahan pangan dapat terjadi melalui beberapa hal berikut: Kerja mikroorganisme (terutama bakteri, ragi, dan jamur), serangga, binatang pengerat dan lain-lain. Proses metabolisme (kerja enzim) dalam jaringan bahan pangan menuju pada pembusukan (buah-buahan dan sayur-sayuran), perubahan otolitik (daging dan ikan segar) dan berkecambahnya biji-bijian. Oksidasi yang mengakibatkan ketengikan pada bahan pangan berlemak dan kerusakan citarasa dan warna, dan reaksi kimia nonenzimatik lainnya. Pengeringan dan pelayuan makan basah. Penyerapan bau dan citarasa dari luar. Kesalahan dalam persiapan dan pengolahan. Kerusakan mekanis, dan kontaminasi dengan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Penyebab pembusukan yang paling utama adalah mikroorganisme dan berbagai perubahan enzimatis maupun nonenzimatis yang terjadi setelah panen, penyembelihan atau pengolahan. b) Beberapa metode pengawetan bahan pangan Pengawetan bahan pangan bukan hanya memungkinkan penjualan bahan pangan sepanjang tahun, tetapi juga memungkinkan penyediaan yang cukup untuk daerah-daerah berpenduduk padat dengan harga yang ekonomis, terlepas dari letak geografis dalam hubungannya dengan daerah penghasil bahan pangan. Pada dasarnya ada empat macam metode utama dalam pengawetan bahan pangan terhadap kebusukan karena mikroorganisme, yaitu: Perusakan mikroorganisme dengan cara pemanasan atau radiasi ion dan perlindungan dari pencemaran selanjutnya dengan pengemasan secara efektif. Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan berkadar air normal dengan pendinginan, penambahan bahan pengawet kimia termasuk pengasapan dan perendaman dalam larutan garam/curring atau antibiotika, pengasaman, penyimpanan dengan gas, dan lain-lain. Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dengan mengurangi kadar air dengan demikian juga penurunan aktivitas air (water activity) dengan cara pengeringan, pembekuan (suhu rendah juga mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme), pemberian garam, gula, pengentalan, dan lain-lain. Menghilangkan mikroorganisme, misalnya dengan penyaringan secara steril. c) Bentuk-bentuk kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Melalui pertumbuhannya, mikroorganisme dapat mengakibatkan berbagai perubahan fisik dan kimiawi dari suatu bahan pangan. Apabila perubahan tersebut tidak diinginkan atau tidak dapat diterima oleh para konsumen maka bahan pangan tersebut dikatakan mengalami kerusakan. Bentuk-bentuk kerusakan tersebut antara lain sebagai berikut: Berjamur Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Kapang bersifat aerobik, paling banyak atau terutama tumbuh pada bagian luar permukaan bahan pangan yang tercemar. Bahan pangan mungkin menjadi lekat, dan berbulu sebagai hasil produksi miselium dan spora kapang. Pembusukan (rots) Pada umumnya diartikan sebagai pembusukan dari produkproduk dengan tekstur yang cukup baik seperti buah-buahan dan sayuran di mana pertumbuhan mikroorganisme merusak bagianbagian struktur bahan pangan menjadi produk yang sangat lunak dan berair. Berlendir Pertumbuhan bakteri pada permukaan yang basah seperti sayuran, daging dan ikan dapat menyebabkan flavor dan bau yang menyimpang serta pembusukan bahan pangan dengan pembentukan lendir. Perubahan warna Beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni-koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen (zat warna) yang memberi warna pada bahan pangan yang tercemar (serratia marcescens – merah, spesies rhodotorulla – merah, pseudomonas fluorecens – hijau dengan fluorecensce, aspergillus niger – hitam, spesies Penicellium – hijau). Berlendir kental seperti tali (ropiness) Suatu lendir kental (rope) yang berbentuk tali dalam bahan pangan disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme seperti leuconostoc mesenteroides, leuconostoc dextranicum, bacillus subtilis, dan lactobacillus plantarum. Kerusakan fermentatif Beberapa tipe organisme terutama khamir, spesies Bacillus Clostridium dan bakteri asam laktat dapat memfermentasi karbohidrat. Khamir mengubah gula menjadi alkohol dan karbondioksida. Bakteri dapat mengubah gula menjadi asam laktat atau campuran asam-asam laktat, asetat, propionat dan butirat, bersama-sama dengan hidrogen dan karbondioksida. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA d) Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan hal yang penting dalam ekosistem pangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme meliputi : Suplai zat gizi Seperti halnya makhluk lain, mikroorganisme juga membutuhkan suplai makanan yang akan menjadi sumber energi dan menyediakan unsur-unsur kimia untuk pertumbuhan sel. Unsurunsur dasar tersebut adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat besi, dan sejumlah kecil logam lainnya. Waktu Bila suatu sel mikroorganisme diinokulasi pada media nutrien segar, pertumbuhan yang terlihat mula-mula adalah suatu pembesaran volume dan berat sel. Selama kondisi memungkinkan, pertumbuhan dan pembelahan sel berlangsung terus-menerus selama sampai sejumlah besar populasi sel terbentuk. Waktu antara masing-masing pembelahan sel berbeda-beda tergantung dari spesies dan kondisi lingkungannya. Suhu Suhu adalah salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme. Nilai pH Setiap mikroorganisme mempunyai kisaran nilai pH, di mana pertumbuhan masih dimungkinkan dan masing-masing biasanya mempunyai pH optimum. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6,0 – 8,0 dan nilai pH di luar kisaran itu biasanya bersifat merusak. Aktivitas air Semua mikroorganisme membutuhkan air untuk kehidupannya. Air berperan dalam reaksi metabolik sel dan merupakan alat pengangkut zat-zat gizi atau bahan limbah ke dalam dan ke luar Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA sel. Semua kegiatan ini membutuhkan air dalam bentuk cair dan apabila air tersebut mengalami kristalisasi dan membentuk es atau terikat secara kimiawi dalam larutan gula atau garam, maka air tersebut tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme. Faktor-faktor kimia Banyak zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau membunuh mikroorganisme yang telah ada. Bahan-bahan kimia yang bersifat bakteriostatik atau fungistatik adalah bahan-bahan kimia yang dipergunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau fungi, sedangkan bakterisidal dan fungisidal adalah bahan-bahan yang dapat membunuh bakteri atau fungi. Radiasi Sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu dan radiasi ionisasi seperti sinar X dan sinar Gamma dapat mudah terserap oleh sel mikroorganisme. Sinar-sinar tersebut dapat mengganggu metabolisme dan umumnya dapat mematikan. Zat hidrat arang Dalam kerusakan bahan pangan yang mengandung karbohidrat seperti kentang dan biji-bijian, hanya sejumlah kecil dari mikroorganisme yang dijumpai dalam kontaminasi awal yang kelihatannya banyak berperan. Hal ini disebabkan karena di samping kemampuan untuk tetap ada (exist) dengan kondisi suplai nitrogen dan garam yang minimum, organisme-organisme yang berkembang juga harus mempunyai kemampuan menghasilkan enzim amilolitik, yaitu untuk memecah pati menjadi monosakarida yang dibutuhkan untuk metabolisme. Lemak Adanya lemak dalam bahan pangan memberi kesempatan bagi jenis-jenis biolitik untuk tumbuh secara dominan. Keadaan ini mengakibatkan kerusakan lemak oleh mikroorganisme dan menghasilkan zat-zat yang disebut asam lemak bebas dan keton yang mempunyai bau dan rasa yang khas, seringkali disebut sebagai “tengik”(rancid). Protein dan peptisida Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Kemampuan memecah molekul protein dalam bahan pangan terbatas hanya pada beberapa spesies mikroorganisme yang dapat menghasilkan enzim proteotik akstraseluler. Pada umumnya spesies proteolitik ini yang pertama-tama berperan, kemudian dikalahkan oleh spesies lain yang tumbuh pada produk yang proteinnya telah terdegradasi. Vitamin Beberapa mikroorganisme tidak dapat tumbuh selain dalam keadaan optimal kecuali bila disediakan satu atau lebih vitaminvitamin dari kelompok vitamin B kompleks dalam jumlah yang cukup. Bahan pangan pada umumnya cukup bergizi dan tidak nampak secara jelas adanya mikroorganisme spesifik sehubungan dengan tersedianya vitamin. Pemanasan Apabila panas digunakan untuk mengolah suatu bahan pangan maka kemampuan tahan panas mikroorganisme mempunyai peranan penting dalam menentukan tipe mikroorganisme mana yang akhirnya dominan. Perlu diketahui bahwa bahan pangan yang telah dimasak atau diolah dengan pemanasan apabila tercemar kembali akan mudah rusak. Seringkali organisme tumbuh lebih baik pada bahan pangan yang telah dimasak dibandingkan pada bahan pangan yang mentah karena zat-zat gizi tersedia lebih baik dan tekanan persaingan dari mikroorganisme lain telah dikurangi. Pengeringan dan pembekuan Pengeringan bahan pangan dapat mengakibatkan kerusakan pada kontaminan yang terdapat didalamnya. Akan tetapi beberapa spesies mikroorganisme yang tahan terhadap tekanantekanan tersebut akan tetap hidup. Walaupun mikroorganismemikroorganisme ini tidak berperan selama bahan pangan dipertahankan dalam keadaan kering atau beku, mereka akan tumbuh dan menyebabkan kerusakan apabila bahan pangan tersebut direhidrasi atau dicairkan (thawing). e) Keuntungan dan sifat fungsional asap cair Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Manfaat dari bagian pohon kelapa salah satunya yaitu bisa dijadikan asap cair. Asap cair merupakan hasil kondensasi (pengembunan) asap dari pembakaran tempurung kelapa. Sedangkan manfaat dari asap cair diantaranya sebagai pengganti formalin, pengawet makanan (mie, bakso, tahu dan udang), pengeras karet, penyamakan kulit, pengawet kayu, anti rayap dan desinfektan. Asap tempurung diproses dari destilasi tempurung kelapa yang proses produksinya menggunakan peralatan dari bahan steinless steel. Produk ini berbentuk cair. Gambar 2.9. Asap cair tempurung kelapa Asap cair (bahasa Inggris: wood vinegar, liquid smoke) merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Produk dari asap cair tempurung telah dibuktikan mampu mengawetkan berbagai makanan seperti ikan, daging, mie dan mampu bertahan hingga 2 bulan. Penggunaannya sangat mudah, yakni dengan mencampurkan asap cair dengan air untuk merendam makanan. Akhir-akhir ini dalam pemberitaan media masa ternyata banyak ditemukan pelaku usaha menggunakan pengawet formalin. Padahal untuk mengganti formalin dapat digunakan asap cair sebagai bahan pengawet. Permintaan asap cair tempurung meningkat 400%. Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahanbahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa- Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair bisa juga berarti hasil pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar dalam tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan dan kemudian menjadi cair itu disebut dengan nama asap cair. Analisa kandungan asap cair menunjukkan bahwa asap cair tempurung kelapa mengandung zat-zat kimia seperti: fenol, karbonil, asam, furan, alkohol, dan ester, lakton dan polisiklik hidrokarbon. Asap cair tempurung kelapa mengandung senyawa-senyawa antimikroba dan antioksidan yang tinggi, senyawa antimokroba ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri patogen. Asap cair juga menunjukkan adanya properti antimikrobial terutama antibakterial yang sangat efektif dalam membunuh dan menghambat beberapa pertumbuhan bakteri dan antifungal. Kepulan asap putih hasil pembakaran tempurung kelapa dapat menjadi tambahan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan, yaitu dibuat menjadi asap cair organik atau organic liquid smoke. Potensi asap cair sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikroba dan antioksidannya. Asap cair dapat dipergunakan menggantikan pada proses pengasapan ikan secara tradisional sebelumnya yang langsung diberi asap, sehingga dapat mengganggu lingkungan. Asap cair dapat digunakan pula pada food processing seperti tahu, mie basah dan bakso. Industri perkebunan, asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asapcair seperti anti jamur, anti bakteri dan anti oksidan dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. Diharapkan potensi teknologi asap cair ini dapat lebih baik lagi dikembangkan dengan melihat peluang permintaan sedemikian besar. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 2.1. Asap cair sebelum penyaringan sesudah proses distilasi Asap cair tempurung kelapa diproses dari destilasi tempurung kelapa yang proses produksinya menggunakan peralatan dari bahan stainless steel. Produk ini berbentuk cair. Asap cair yang diproses dengan pirolisis/distilasi akan mendapatkan asap cair grade 3, grade 2, dan grade 1 (diagram proses asap cair). Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui bahwa kondisi penggumpalan lateks mulai terjadi pada konsentrasi asap cair 14% dengan perbandingan (4:9) masing-masing untuk lateks pekat dan asap cair. Semakin tinggi konsentrasi asap cair mengakibatkan nilai PRI 10 koagulum karet semakin tinggi. Nilai PRI berkisar antara 43,24 – 50,00. Selain itu jiga didapatkan kadar abu dan kadar zat menguap koagulum karet semakin kecil serta kadar kotoran koagulum cenderung semakin kecil. Bahan Baku PENGERINGAN (ALAMI) Panas TANGKI PEMANAS Udara N2 Serbuk PRI = Plasticity Retention Index = Nilai Plastisitas. Gas KONDENSASI Penentuan nilai Plasticity Retention Index (PRI) adalah cara pengujian yang sederhana dan cepat terkondesasis untuk mengukur ketahanan karet mentah terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi. Pengujian ini meliputi pengujian plastisitas Wallace dari potongan uji sebelum (Po) dan sesudah pengusangan (Pa) di dalam oven dengan suhu 140oC. Nilai PRI yang tinggi menunjukkan ketahanan PENAMPUNGAN yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi serta tingkat kekuatan produk. 10 ASAP CAIR Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 1.11. Ilustrasi pemprosesan asap cair Penjelasan pemanfaatan dari ilustrasi pemprosesan asap cair di atas adalah sebagai berikut: Industri pangan (asap cair grade 2 & 1) Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikrobia dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari. Cara pemakaian, sebagai berikut: Asap cair grade 2 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Untuk daging. Celupkan daging ke dalam larutan 60 % asap cair kemudian tiriskan, (daging dapat tahan sampai dengan 5 hari) Untuk ikan. Celupkan ikan yang telah dibersihkan ke dalam 50 % asap cair, tambahkan garam, maksimum 3 hari. Asap cair grade 1 Untuk bakso: didihkan larutan 15 % asap cair, masukkan bakso, tiriskan. Sebelum dimakan bakso direbus dalam air mendidih. Maksimum penyimpanan 5 hari. Industri perkebunan (asap cair grade 3) Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair / sebagai pengganti asam formiat, antijamur, antibakteri (liquid smoke grade 3). Penggunaan lain (liquid smoke grade 3): Perkebunan karet : asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair/sebagai pengganti asam formiat, anti jamur, antibakteri. Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui bahwa kondisi penggumpalan lateks mulai terjadi pada konsentrasi asap cair 14% dengan perbandingan (4:9) masingmasing untuk lateks pekat dan asap cair . Semakin tinggi konsentrasi asap cair mengakibatkan nilai PRI koagulum karet semakin tinggi. Nilai PRI berkisar antara 43,24 – 50,00. Selain itu jiga didapatkan kadar abu dan kadar zat menguap koagulum karet semakin kecil serta kadar kotoran koagulum cenderung semakin kecil. Industri kayu (asap cair grade 3) Pertahanan terhadap rayap. Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap dari pada kayu yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999). f) Komposisi asap cair Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400 senyawa kimia dalam asap telah berhasil Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA diidentifikasi. Komponen-komponen tersebut ditemukan dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis kayu, umur tanaman sumber kayu, dan kondisi pertumbuhan kayu seperti iklim dan tanah. Komponenkomponen tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH dan umur simpan produk asapan; karbonil yang bereaksi dengan protein dan membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan (Astuti, 2000). Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa penyusun asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,89,5 %), karbonil (2,6-4,0 %) dan tar (1-7 %). Kandungan senyawasenyawa penyusun asap cair sangat menentukan sifat organoleptik asap cair serta menentukan kualitas produk pengasapan. Komposisi dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifat kayu, temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel kayu serta alat pembuatan asap cair (Girard, 1992). Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap merupakan faktor yang paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Kandungan maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan asam dicapai pada temperatur pirolisis 600 0C. Tetapi produk yang diberikan asap cair yang dihasilkan pada temperatur 400 0C dinilai mempunyai kualitas organoleptik yang terbaik dibandingkan dengan asap cair yang dihasilkan pada temperatur pirolisis yang lebih tinggi. Komponen-komponen penyusun asap cair meliputi: Senyawa-senyawa fenol Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk asapan. Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada temperatur pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol, dan siringol. Senyawa-senyawa fenol yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Maga, 1987). Senyawa-senyawa karbonil Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan cita rasa produk asapan. Golongan senyawa ini mepunyai aroma seperti aroma karamel yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah vanilin dan siringaldehida. Senyawa-senyawa asam Senyawa-senyawa asam mempunyai peranan sebagai antibakteri dan membentuk citarasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, propionat, butirat dan valerat. Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) dapat terbentuk pada proses pirolisis kayu. Senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzo(a)pirena merupakan senyawa yang memiliki pengaruh buruk karena bersifat karsinogen (Girard, 1992). Girard (1992) menyatakan bahwa pembentukan berbagai senyawa HPA selama pembuatan asap tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis, waktu dan kelembaban udara pada proses pembuatan asap serta kandungan udara dalam kayu. Dikatakan juga bahwa semua proses yang menyebabkan terpisahnya partikel-partikel besar dari asap akan menurunkan kadar benzo(a)pirena. Proses tersebut antara lain adalah pengendapan dan penyaringan. Senyawa benzo(a) pirena Benzo(a) pirena mempunyai titik didih 310 0C dan dapat menyebabkan kanker kulit jika dioleskan langsung pada permukaan kulit. Akan tetapi proses yang terjadi memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003). 4. Latihan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Untuk mengingatkan kembali yang telah anda pelajari, coba kerjakan latihan di bawah ini: 1) Berilah penjelasan mengenai arang serasah? Jawab: Arang serasah yaitu arang yang terbuat dari serasah atau sampah dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah termasuk bahan yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa dijadikan briket arang, karena mudah dihancurkan. 2) Sebutkan kelebihan dari arang yang berasal dari kulit buah mahoni? Jawab: Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit asap, nilai kalor yang dihasilkan saat dibakar sangat tinggi, dan lebih tahan lama sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran. 3) Berilah penjelasan mengenai briket arang? Jawab: Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji dengan tujuan untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya. Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, arang serasah, dan arang tempurung kelapa. 4) Jelaskan karakteristik briket arang berdasarkan perekat yang digunakan? Jawab: Berdasarkan perekat yang digunakan, maka produk yang dihasilkan dibedakan menjadi briket yang kurang berasap dan briket yang banyak berasap. Bahan perekat dari pati akan memberikan briket arang yang kurang berasap dan tahan lama, tetapi kalorinya tidak setinggi arang kayunya. Penggunaan tar dan molase akan memberikan briket yang tinggi kekuatannya, tetapi memberikan banyak asap jika dibakar. 5) Jelaskan secara ringkas mengenai nilai kalor yang merupakan salah satu karakteristik dari biobriket arang tempurung kelapa? Jawab: Nilai kalor merupakan jumlah satuan panas yang dihasilkan persatuan bobot dari proses pembakaran dengan oksigen dari suatu bahan yang mudah terbakar. Nilai kalor dinyatakan dalam satuan kal/g. 6) Sebutkan beberapa hal yang secara umum dapat menjadi penyebab pembusukan bahan pangan? Jawab: Kerja mikroorganisme, proses metabolisme/kerja enzim dalam jaringan bahan pangan, oksidasi, kesalahan dalam persiapan dan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA pengolahan, kerusakan mekanis dan kontaminasi dengan senyawasenyawa yang tidak diinginkan. 7) Sebutkan empat macam metode utama dalam pengawetan bahan pangan terhadap kebusukan karena mikroorganisme? Jawab: Perusakan mikroorganisme dengan cara pemanasan atau radiasi ion dan perlindungan dari pencemaran selanjutnya dengan pengemasan secara efektif; penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan berkadar air normal dengan pendinginan, penambahan bahan pengawet kimia termasuk pengasapan dan perendaman dalam larutan garam/curring atau antibiotika, pengasaman, penyimpanan dengan gas; penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dengan mengurangi kadar air; dan menghilangkan mikroorganisme misalnya dengan penyaringan secara steril. 8) Sebutkan bentuk-bentuk kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme? Jawab: Berjamur, pembusukan (rots), berlendir, perubahan warna, berlendir kental seperti tali (ropiness), kerusakan fermentatif misalnya pada Beberapa tipe organisme terutama khamir, spesies Bacillus Clostridium dan bakteri asam laktat dapat memfermentasi karbohidrat. Khamir mengubah gula menjadi alkohol dan karbondioksida. 9) Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan Jawab: Suplai zat gizi, waktu, suhu, nilai PH, aktifitas air, faktor-faktor kimia, radiasi, zat hidrat arang, lemak, protein dan pestisida, vitamin, pemanasan, pengeringan dan pembekuan. 10) Sebutkan beberapa keuntungan dari penggunaan asap cair? Jawab: Keamanan produk asapan, aktivitas antioksidan, aktivitas antibakterial, potensi pembentukan warna coklat, kemudahan dan variasi penggunaan yaitu asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak dan bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas dan mudah untuk berbagai produk. 5. Rangkuman a) Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil pemanasan dari bahan yang mengandung unsur karbon. Sebagian besar dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, tar dan senyawa Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA organik lain dan komponennya terdiri dari karbon terikat, abu, air, nitrogen dan sulfur. b) Jenis arang ada bermacam-macam tergantung dari bahan yang digunakan untuk membuat arang, antara lain: arang kayu, arang serbuk gergaji, arang sekam padi, arang serasah, arang kulit buah mahoni, arang tempurung kelapa, dan briket arang. c) Biobriket dari arang tempurung kelapa dapat ditinjau dari beberapa karakteristik, antara lain: nilai kalor, berat jenis, kadar air, dan kadar abu. d) Contoh aplikasi biobriket yaitu: untuk skala rumah tangga biobriket digunakan sebagai bahan bakar pengganti gas/minyak tanah, dan penggunaan biobriket untuk industri kuliner. e) Pembusukan bahan pangan dapat diartikan sebagai setiap perubahan dari bahan pangan yang masih segar maupun setelah diolah di mana perubahan sifat-sifat kimiawi, fisik atau organoleptik dari bahan pangan tersebut mengakibatkan ditolaknya bahan pangan ini oleh konsumen. f) Beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni-koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen (zat warna) yang memberi warna pada bahan pangan yang tercemar (Serratia marcescens – merah, spesies Rhodotorulla – merah, Pseudomonas fluorecens – hijau dengan fluorecensce, Aspergillus niger – hitam, Spesies penicellium – hijau). g) Keuntungan penggunaan asap cair antara lain: lebih intensif dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai bahan asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan. h) Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti anti jamur, anti bakteri dan anti oksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. 6. Evaluasi Materi pokok 2 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini: 1) Pengertian dari apakah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan? a. Biobriket b. Arang Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA c. Abu d. Jelaga 2) Berikut ini merupakan jenis-jenis arang, kecuali? a. Arang kayu b. Arang serbuk gergaji c. Arang serasah d. Arang pembakaran polimer 3) Berikut ini merupakan bahan mineral yang terdapat pada abu dari arang, kecuali? a. Lempung b. Magnesium oksida c. Silika d. Magnesium klorida 4) Apa pengertian dari turbin air? a. Mesin fluida yang mengubah energi gas menjadi kerja poros. b. Mesin fluida yang mengubah energi mekanis fluida menjadi kerja poros. c. Mesin fluida yang mengubah energi uap menjadi kerja poros. d. Mesin fluida yang mengubah energi panas menjadi kerja poros. 5) Yang bukan merupakan keuntungan pemakaian pompa hydram yaitu? a. Hemat energi. b. Hemat biaya pasca konstruksi. c. Mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan. d. Membutuhkan sumber energi yang berasal dari listrik. 6) Berikut ini adalah penyebab pembusukan yang paling utama setelah kegiatan panen, penyembelihan atau pengolahan, kecuali... a. Mikroorganisme b. Perubahan enzimatis c. Perubahan nonenzimatis d. Pemanasan 7) Berikut ini adalah cara penghambatan pertumbuhan mikroorganisme dengan mengurangi kadar air melalui penurunan aktivitas air (water activity), kecuali... a. Pengeringan b. Pembekuan c. Pengenceran d. Pemberian garam 8) Keuntungan dari penggunaan asap cair dari aspek apakah adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan terhadap fraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat berperan sebagai donor hydrogen. a. Aktifitas antioksidan b. Aktifitas antibakterial c. Pembentukan warna coklat d. Keamanan produk asapan 9) Mikroorganisme jenis apakah yang menghasilkan warna merah pada bahan pangan yang tercemar? Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA a. Serratia marcescens b. Pseudomonas fluorecens c. Aspergillus niger d. Spesies penicellium 10) Senyawa-senyawa berikut merupakan penyusun asap cair yang dapat meningkatkan daya tahan daging yang diawetkan, kecuali: a. Senyawa-senyawa fenol yang berperan sebagai antioksidan. b. Senyawa-senyawa karbonil yang mempengaruhi warna dan citarasa produk c. Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis d. Senyawa-senyawa asam yang berperan sebagai antibakteri. 7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Materi Pokok 2 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Pokok 2. Rumus: Jumlah Jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = X 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Materi Pokok selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Materi Pokok 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. C. MATERI POKOK 3 1. Peluang Dan Pemasaran Biobriket Dan Asap Cair Tempurung Kelapa 2. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan tentang peluang dan pemasaran biobriket dan asap cair. 3. Uraian dan Contoh a. Peluang Biobriket dan Asap Cair Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas areal mencapai 3,86 juta hektare (ha) atau 31,2 persen dari total areal dunia sekitar 12 juta ha. Sebahagian besar (98%) dari total luas perkebunan kelapa di indonesia merupakan perkebunan rakyat, dan sisanya berupa perkebunan negara dan perkebunan swasta. Penyebaran kebun kelapa hampir merata di seluruh Indonesia, dengan sebaran terbanyak berada di Sumatera mencapai 34,5%, Jawa 23,2%, Sulawesi 19,6%, Bali, NTB dan NTT 8,0%, Kalimantan 7,2%, Maluku dan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Papua 7,5% (Deptan, 2005) Bila dilihat menurut propinsi, kebun kelapa terluas berada di propinsi Riau (15,28%), disusul Jawa Tengah (7,68%), Jawa Timur (7,67%), Sulawesi Utara (7,27%), Sulawesi Tengah (4,78%), dan Jawa Barat (4,60%), serta beberapa derah lainnya. Total produksi kelapa tahun 2007 mencapai 3,3 juta ton setara kopra, atau sebesar 29,8% dari total produksi dunia sebesar 10,3 juta ton (APCC, 2008). Produksi kelapa terbesar kedua adalah Filipina 2,10 juta ton (18%), India 1,85 juta ton (17,1%), Srilangka 0,51 juta ton (5,0%), papua New Guinea 0,17 juta ton (2,0%), dan negara lainnya 2,39 juta ton (28,1%). 1112 Sebagaimana kita ketahui, bahwa daya saing produk kelapa bukan pada industri primernya, tetapi pada industri hilirnya. Biobriket dan Asap cair sebagaimana telah digambarkan, dapat proses untuk berbagai keperluan (lihat gambar). POHON KELAPA Tempurung Arang Tempurung Kelapa Arang Briket Bahan Bakar Carbon Black Filler Karet Karbon Aktif Filter Absorber Asap Cair Pengawet G-3 Pengawet G-2 Pengawet G-1 Pengawet Kayu, Karet, Penangkal Bau Pengawet Ikan, Tahu, Desinfektan Sayuran Pengawet Ikan & Daging Asap, Pengawet Bakso/Mie Gambar 3.1. Diagram turunan produk dari tempurung kelapa dan asap cair 11 http://www.dekindo.com/acara/seminar.php?content=latar http://kelapaindonesia2020.wordpress.com/kebijakan-pengembangan-kelapa/departemenperindustrian/ 12 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Berikut ini diberikan beberapa kutipan dari berbagai sumber tentang peluang usaha briket dan asap cair. Peluang #1 Olahan limbah kelapa lain adalah arang aktif. Idealnya pengolahan arang aktif terpadu dengan asap cair. Namun, beberapa produsen hanya mengolah arang aktif. Boleh jadi lantaran teknologi produksi asap cair terbilang baru di Indonesia. Djaya Suryana sejak 2002 memasok arang aktif ke sebuah perusahaan di Tanjungbintang, Provinsi Lampung. Ia membersihkan arang hasil pembakaran tempurung kelapa di mesin diesel 30 PK. Melalui ban berjalan arang lolos sortir masuk ke mesin penghancur. Ketika keluar arang melewati saringan baja sehingga hasilnya seragam. Djaya memasarkan 3.000 ton arang aktif per bulan. Masih ada 5.000 ton permintaan rutin per bulan yang belum dapat Djaya penuhi. Sayang, ia merahasiakan harga jual ke produsen karbon aktif. Lima puluh rupiah tak bisa dibilang kecil karena secara akumulasi laba bersihnya Rp150-juta. Memang dibanding laba Doddy Suparno dan Oka Bagus Panuntun, keuntungan Djaya lebih kecil. Doddy mengutip laba Rp1.500 per kg arang aktif. Harga jual saat ini Rp4.500 per kg. Menurut Doddy biaya produksi per kg briket Rp3.000. Dari pembakaran 15 ton tempurung ia memperoleh 5 ton arang aktif per bulan. Mereka lalu menghancurkan arang dan mengolahnya menjadi briket. Margin perniagaan barang gosong itu Rp7,5-juta sebulan. Mestinya laba Doddy lebih besar jika saja setiap bulan mampu memenuhi permintaan rutin dari Yunani dan Timur Tengah masing-masing 22 ton dan 88 ton. Di luar olahan ‘limbah kelapa’ itu sebetulnya masih ada produk turunan lagi seperti tepung tempurung seperti digeluti oleh Agus Setiawan. Pria kelahiran 11 Agustus 1971 itu menggiling tempurung kelapa menjadi tepung. Rendemen 90%-10 kg tempurung menjadi 9 kg tepung. Volume produksi ‘baru’ 50 ton sebulan terserap sebuah pabrik obat nyamuk. Tepung batok bahan baku obat nyamuk bakar. Dengan harga jual Rp2.500 dan biaya produksi Rp1.000, laba bersihnya Rp75juta. Menurut Agus pasar tepung terbentang luas. Ia belum sanggup melayani order rutin 1.350 ton tepung per bulan. Sabut dan tempurung kelapa yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata komoditas prospektif yang menjanjikan laba besar. Peluang #2 Biomassa adalah campuran material organik yang kompleks, biasanya terdiri dari karbohidrat, lemak protein dan mineral lain yang jumlahnya sedikit seperti sodium, fosfor, kalsium dan besi. Komponen utama tanaman biomassa adalah Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Peluang #2 (lanjutan) Selain Bio-oil, hasil kondensasi produk destilasi kering lainnya adalah asap cair. Komposisi asap cair terdiri atas: air (11-92%), fenol (2,8-9,5%), karbonil (2,6-4,0%) dan tar (1-7%). Asap ini banyak digunakan di berbagai industri, antara lain industri pangan, perkebunan dan kayu. Arang tempurung kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku di pabrik karbon aktif, industri briket, dan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Senyawa formaldehide yang terkandung di asap cair tempurung kelapa ini telah lama dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa indonesia untuk: 1) Mengobati sakit gigi; 2) Segala macam sakit kulit yang disebabkan oleh jamur, virus, dan bakteri. Caranya dengan mengoleskan pada bagian yang sakit untuk penyakit: kutu air akut, panu, kadas, kurap, herpes, dan luka diabetes; 3) Asap tempurung cair ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggantikan asam semut pada proses penderesan getah pohon karet; 4) Pengawet ikan alami; 5) Menyuburkan tanah; 6) Menjaga tanaman agar tidak terserang virus, bakteri, jamur dan protozoa. b. Pemasaran Biobriket dan Asap Cair 1) Pendahuluan Kegiatan pemasaran (marketing) menyentuh setiap sendi kehidupan manusia. Melalui sarana pemasaran (marketing), produk dan jasa yang menciptakan standard hidup dikembangkan dan disuguhkan kepada masyarakat. Marketing mencakup banyak kegiatan, mulai dari riset pemasaran, pengembangan produk, distribusi, periklanan, dan lainnya. Pemasaran memadukan beberapa kegiatan yang dirancang untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan pada dasarnya adalah keberhasilan dalam pemasarannya. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA pada konsep inti pemasaran, yang meliputi: kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek. Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan akhir pemasaran berhubungan erat dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuannya, pihak perusahaan menitikberatkan kepada kepuasan pelanggan, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyediakan barang atau jasa, distribusi, diferensiasi produk, dan lain sebagainya. Karakteristik yang mempengaruhi perilaku pelanggan secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik secara khusus berkaitan dengan faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup: gengsi dan pengakuan, persepsi, motivasi, kepribadian dan emosi. Faktor eksternal mencakup: demografi dan gaya hidup, budaya, subkultur, kelas sosial, referensi group dan keluarga, serta faktor strategi marketing. Karakteristik secara umum antara lain: jenis kelamin, usia/umur, agama/kepercayaan, budaya, pendidikan, dan pendapatan. Secara formal, pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang dan jasa. Pada pasar tersebut produsen dan konsumen bertemu dan berkominukasi. Melalui mekanisme pasar produsen mengajukan penawaran (supply) atas produknya dan melalui mekanisme pasar pula konsumen mengajukan permintaan (demand). Pengertian pasar dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah suatu tempat yang tertentu di mana penjual dam pembeli bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan di manapun baik langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan terjadinya harga. Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran sebagai berikut: a) Berdasarkan ukuran luas geografis: pasar lokal, pasar regional, pasar internasional; Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA b) Berdasarkan ukuran waktu: pasar harian, pasar jangka pendek (short run market), pasar jangka panjang (long run market); c) Berdasarkan kegiatannya: pasar barang, pasar tenaga. Bagi perusahaan memahami pasar sangatlah penting karena tanpa adanya pasar, produk tidak akan sampai ke tangan konsumen. Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, di mana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Maksud dan tujuan segmentasi pasar ialah pasar lebih mudah dibedakan; pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik; strategi pemasaran menjadi lebih mengarah. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Produk memiliki 5 tingkatan/level yang terdiri dari: produk utama/inti (core benefit), produk generik, harapan (expected product), produk pelengkap (augmented product), dan produk potensial. Selain tingkatan/level, produk juga memiliki suatu hirarki yang meliputi: need family, produk family, kelas produk (product class), lini produk (product line), tipe produk (product type), merek (brand), dan item. Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu: a) Barang yang terdiri dari barang tidak tahan lama dan barang tahan lama; dan b) Jasa Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (consumer's goods) yang meliputi convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods; dan barang industri (industrial's goods) yang meliputi materials and parts, capital items, dan supplies and services. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi disebut taxi, biaya telepon disebut tarif, sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi. Tujuan penetapan harga adalah memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar; mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan; mendapatkan atau memaksimalkan keuntungan; mendapatkan atau merebut pangsa pasar; menjaga kelangsungan hidup kegiatan operasional; balik modal (ROI/Return On Investment). Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Distribusi barang dibedakan antara saluran untuk memindahkan hak kepemilikan barang, dan saluran untuk memindahkan barang secara fisik. Jika yang pertama berhubungan dengan saluran distribusi (channel of distribution), maka yang kedua merupakan kegiatan-kegiatan yang disebut distribusi fisik (physical distribution). Distribusi fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu. Fungsi-fungsi dalam distribusi fisik meliputi: transportation, storage dan warehousing, inventory central, material handling, border processing, dan protective packaging. Perusahaan-perusahaan yang membantu dalam proses distribusi fisik disebut fasilitator atau facilitating agencies. Fasilitator ini dapat meliputi perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan yang menyewakan gudang (public and private warehouse), perusahaan pembiayaan, dan sebagainya. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Perlu diperhatikan bahwa fasilitator bukanlah anggota di dalam suatu saluran distribusi. Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Salah satu keputusan pemasaran tersulit yang dibadapi oleh perusahaan-perusahaan adalah berapa besar yang perlu dibelanjakan untuk promosi. Terdapat empat metode utama digunakan dalam menyusun anggaran promosi. Pertama, metode sesuai kemampuan (affordable method) yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan kemampuan perusahaan. (percentage-of-sales Kedua, method) metode yaitu persentase menetapkan penjualan pengeluaran promosinya berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (baik penjualan saat ini maupun yang diantisipasi) atau dari harga jual. Ketiga, metode keseimbangan-persaingan (competitive-parity method) yaitu menetapkan anggaran promosi untuk mencapai keseimbangan pangsa suara dengan para pesaing. Dan yang terakhir adalah metode tujuandan-tugas (objective-and-task method) yaitu mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik, menentukan tugas-tugas yang harus memperkirakan dilakukan biaya untuk untuk mencapai melaksanakan tujuan tersebut, tugas-tugas dan tersebut. Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yang meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, wiraniaga, dan pemasaran langsung. Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara umum bentuk bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) meliputi: personal selling, mass selling, promosi penjualan, public relations (hubungan masyarakat), direct marketing. Untuk mencapai tujuan dari promosi diperlukan strategi promosi di mana strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi meliputi: faktor produk, faktor pasar, faktor pelanggan, faktor anggaran, faktor bauran pemasaran. Perencanaan pemasaran (marketing planning) adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Hal ini membawa kita pada titik awal dalam perencanaan pemasaran suatu pemahaman atas perbedaan antara strategi dan taktik. Strategi (strategy) menjelaskan arah yang akan dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya. Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang lebih luas. Suatu rencana strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut: Pernyataan misi, Ringkasan keuangan yang berisikan pendapatan, biaya, aliran uang, dan laba yang harus dicapai pada periode yang direncanakan. Ringkasan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan selama tahun sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut dengan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats), Daftar asumsi-asumsi tentang penentu utama keberhasilan dan kegagalan pemasaran, Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan. Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen. Program pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biayabiaya disamping peramalan penjualan anggaran. Sedangkan komponen perencanaan pemasaran meliputi: Ringkasan eksekutif, Situasi pemasaran saat ini yang terdiri dari: situasi pasar, situasi produk, situasi pesaing, situasi lingkungan makro, analisis Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA peluang/ancaman, analisis kekuatan/kelemahan, analisis masalah. Sasaran yang terdiri dari: sasaran keuangan, sasaran pemasaran. Strategi pemasaran, Program kerja, Proyeksi rugi laba, dan Pengawasan. 2) Arti pemasaran dan manajemen pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya sering disalah artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Manajemen pemasaran pelaksanaan, dan adalah pengawasan penganalisaan, program-program perencanaan, yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar. Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dankebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan perusahaan. Dasar pemikiran pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan tempat berlindung untuk bertahan hidup. Lebih dari itu manusia Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA menginginkan rekreasi, pendidikan dan jasa-jasa lainnya. Mereka memiliki preferensi yang kuat atas jenis dan merek tertentu dari barang dan jasa. Konsep inti pemasaran dapat Anda perhatikan pada bagan berikut. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Produk (Barang , Jasa dan gagasan) Nilai, Biaya, dan Kepuasan Pertukaran dan Transaksi Hubungan dan Jaringan Pasar Pemasar dan Calon Pembeli Gambar 3.2. Diagram konsep inti pemasaran 3) Kepuasan pelanggan Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Levitt, 1987). Agar hal tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable). Untuk lebih mendapatkan gambaran pelanggan/konsumen, marilah kita simak pembahasan berikut ini. a) Pelanggan/konsumen menurut UU Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dimasyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. b) Konsumen trend setter. Tipikal konsumen ini selalu suka akan sesuatu yang baru, dan dia mendedikasikan dirinya untuk menjadi bagian dari gelombang pertama yang memiliki atau memanfaatkan teknologi terbaru. Motivasinya bisa disebabkan gengsi, namun tidak sedikit dari Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA mereka yang memang paham dan memiliki tingkat ketertarikan yang tinggi untuk mencoba teknologi baru. Konsumen seperti ini yang sering dijadikan rujukan oleh orang sekitarnya. Biasanya mereka memiliki daya beli yang kuat, atau sedikitnya sangat termotivasi untuk megalokasikan penghasilannya untuk membeli teknologi terbaru. Konsumen jenis ini tidak terlalu banyak jumlahnya, sekitar 5 sampai 10%. Namun memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap konsumen follower. c) Berikutnya adalah jenis konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama oleh konsumen trend setter, sehingga disebut sebagai follower atau pengikut. Kelompok ini sangat signifikan, karena membentuk persentase terbesar, dan kelompok ini disebut konsumen follower. Konsumen ini adalah orang-orang yang terimbas efek dari konsumen trend setter. Sering disebut sebagai kelompok gelombang ke 2 (dua), alasan gengsi biasanya lebih mendominasi mereka untuk membeli produk. Mereka sangat mudah terprovokasi perkembangan terbaru. Apapun yang sedang menjadi tren akan diikuti oleh mereka. Jumlah mereka adalah yang terbesar dalam populasi konsumen, yaitu dapat mencapai 30 hingga 70% dari total konsumen. Jenis konsumen ini dapat dibedakan lagi atas kemampuan daya belinya. Bagi mereka yang memiliki daya beli yang cukup kuat, konsumen follower akan menyerap produk-produk terbaru yang bermerek yang persis sama dengan yang digunakan oleh konsumen trend setter. Namun untuk yang daya belinya lemah, mereka akan beralih pada produk-produk subtitusi atau bekas yang secara fisik hampir mirip, namun dari kualitas dan harga sangat berbeda. Komposisi dari kedua jenis konsumen ini lebih kurang adalah 30:70. d) Sedangkan jenis konsumen yang terakhir (value seeker), adalah mereka yang memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri. Kelompok ini jumlahnya lebih besar dari kelompok pertama, sehingga patut pula diberi perhatian khusus, dan konsumen ini sering disebut disebut konsumen value seeker. Jenis konsumen ini relatif sulit untuk dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan kebutuhan mereka terhadap alasan-alasan yang rasional.Konsumen ini selalu kritis akan value yang mereka peroleh dari setiap rupiah harga produk. Banyak Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA dari mereka yang mengamati tehnologi, di menyadari bahwa teknologi baru selalu berharga sangat mahal pada awal peluncurannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, semakin lama teknologi tersebut akan menjadi murah. Mereka dapat bersabar selama beberapa bulan sebelum kemudian baru membeli produk yang mereka inginkan setelah mereka rasa harganya sudah lebih masuk akal. Pemahaman mereka kurang lebih sama dengan konsumen trend setter. Namun mereka lebih mengutamakan faktor value daripada gengsi dalam membeli produk teknologi. e) Konsumen pemula adalah pelanggan yang datang banyak bertanya, dan konsumen pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang akan datang. f) Konsumen curiga yaitu konsumen yang datang dengan rasa curiga, mengira barang yang dijual merupakan barang gelap sehingga untung yang diperoleh berlipat. Konsumen ini akan menawar di bawah harga kepantasan. g) Konsumen pengadu domba yaitu yang suka mengadu domba. Konsumen jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada barang yang sedang ditawarkan. h) Konsumen pengutil yaitu konsumen yang datang dengan maksud untuk mengambil barang tanpa membayar. Konsumen jenis ini tidak selalu kumal, kadang dan biasanya malah berpenampilan parlente. i) Konsumen yang loyal pada harga. Loyalitasnya hanya pada harga bukan pada penjual. Kalau harga pada competitor lebih murah maka konsumen akan berpindah. j) Konsumen banyak uang. Cirinya uangnya banyak, tidak cerewet, lagi penurut, tetapi hati-hati menanganinya, karena bagi konsumen ini biasanya mutu nomor satu. k) Konsumen kumuh. Sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak pernah mengatakan apa-apa. Banyak konglomerat, purnawirawan atau bos-bos besar keluar-masuk toko sengaja memakai kaos oblong dan celana pendek. Pasti bukan untuk memperdaya kita, agar kita menjual murah, melainkan karena begitulah memang kepribadian mereka yang sejati: sederhana, apa Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA adanya. Ada pepatah bilang: don't judge the book from the cover. Jangan menghakimi orang dari penampilannya. j) Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa secara berulang-ulang, sedangkan pengertian kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Biasanya apabila pelanggan merasa tidak puas akan melakukan komplain. Paling tidak ada empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak (Day dalam Engel et al., 1990). Keempat faktor tersebut adalah: a) Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yaitu menyangkut derajat pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi produk, serta social visibility. b) Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya, pemahaman akan produk, persepsi terhadap kemampuan sebagai konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya. c) Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu penyelesaian masalah, gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya. d) Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain. Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi hal yang esensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Kotler, at al, (1996) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut: a) Sistem keluhan dan saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA maupun dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telpon bebas pulsa, dan lain-lain. b) Ghost shopping Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. c) Lost customer analysis Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya. d) Survei kepuasan pelanggan Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan penelitian survei, baik survei melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. 4) Pengertian pasar Dalam kehidupan sehari-hari, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual. Pengertian pasar tersebut adalah pengertian pasar secara konkret. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar tidak dikaitkan dengan tempat, tetapi pengertian pasar lebih dititik beratkan pada kegiatan. Ketika terjadi aktivitas jual-beli maka aktivitas itu disebut pasar. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.3. Pasar tradisional Gambar 3.4. Pasar barter di Wulandoni-Lembata-NTT Gambar 3.5. Transaksi barter antar pedagang dari pegunungan dan pesisiran Di era teknologi informasi transaksi jual-beli berlangsung secara online melalui internet, TV, dan bentuk-bentuk lain. Pasar sebagai tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. Pasar terbentuk jika memenuhi syarat: adanya penjual, adanya pembeli, Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA tersedianya barang yang diperjual belikan, dan terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli. a) Bagaimana pasar terbentuk Pasar terbentuk ketika terjadi transaksi jual-beli. Pasar terbentuk tanpa memandang tempat, dan waktu. Bentuk pasar dapat ditinjau dari beberapa pendekatan/karakteristik keberadaan pasar/aktivitas yang terjadi, sebagai berikut: Pasar menurut pelayanan dan kelengkapannya Pasar tradisional Dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual, sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga. Contoh Pasar Beringharjo13 di Yogyakarta, Pasar Baru Bandung14. Gambar 3.6. Pasar beringharjo yogyakarta 13 Pasar Beringhardjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang menyediakan berbagai produk terutama, batik dan produk berbahan batik, penganan, serta cinderamata khas Yogyakarta, dan lain-lain; 14 Pasar Baru Bandung merupakan pusat perbelanjaan yang sudah dikenal di Asia Tenggara, terutama pelancong/pengusaha dari Malaysia. Pasar Baru Bandung terkenal dengan produk-produk pakaian dari berbagai jenis, hingga pakaian Muslim. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.7. Pasar baru bandung Pasar modern Dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan dilayani oleh pramuniaga. Gambar 3.8. Pasar modern kategori hypermarket Pasar menurut Fisik Pasar kongkret/riil Pasar konkret/riil adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan benarbenar ada. Ciri-ciri Pasar konkret/riil: o Transaksi tunai; o Barang dapat langsung dibawa; o Barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu langsung. Pasar abstrak Pasar abstrak adalah pasar di mana penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung. Ciri-ciri pasar abstrak: o Transaksi berlandaskan rasa percaya; o Penjual pembeli berada di tempat yang berbeda; Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA o Barang yang diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contoh/sampel saja). Pasar menurut waktu terjadinya Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari; Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu sekali; Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali; Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun. Pasar menurut luas wilayah kegiatannya Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya; Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut; Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara; Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia. Pasar menurut barang yang diperjualbelikan Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah; Pasar barang memperjualbelikan produksi, barang adalah produksi pasar atau yang faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja. Pasar menurut bentuk/organisasi pasar Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Pasar persaingan sempurna, adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli. Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual. Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi: o Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. contoh: pertamina. o Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. contoh: caltex dan pertamina menguasai minyak pelumas. o Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. contoh: honda, suzuki, yamaha, dan kawasaki menguasai sepeda motor. Pasar monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan berbagai macam variasi. b) Fungsi pasar Pasar memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Fungsi pasar tersebut, yaitu: fungsi distribusi, fungsi membentuk harga, dan fungsi promosi. 1) Fungsi distribusi. Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam kegiatan transaksi dengan menyalurkan barang-barang hasil produksi atau jasa kepada konsumen. 2) Fungsi pembentukan harga. Istilah transaksi secara pasti akan melibatkan proses tawar-menawar agar diperoleh kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Melalui proses itu, pasar membentuk harga. 3) Fungsi promosi. Pasar merupakan sarana paling tepat untuk promosi, karena di pasar terdapat begitu banyak calon pembeli/konsumen. 5) Pasar sasaran Setiap perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas dan untuk pasar yang terbatas pula dengan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA maksud guna menjajaki pasar. Di samping itu adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume produksinya. Namun manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah melakukan kegiatan yang serba masal, yakni produksi masal, distribusi masal dan komunikasi masal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar. Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut: a) Pasar lebih mudah dibedakan. b) Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik. c) Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah. Dalam hal ini perusahaan hanya memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok segmen pasar tertentu saja. Strategi ini ditempuh dengan mengembangkan produk dan pembedanya serta melakukan bauran produk, harga, distribusi dan promosinya untuk kelompok tertentu saja. Strategi ini banyak dilakukan, karena adanya tingkat persaingan yang sangat tinggi. Dengan demikian, melakukan diferensiasi produk saat ini menjadi sangat penting. Beberapa ahli marketing menjelaskan tentang product differentiation. Philip Kother mengatakan bahwa strategi untuk kegiatan diferensiasi produk dapat dilakukan melalui; a) Produk, yang meliputi: fitur, performance, disain dan lainnya. b) Service yang meliputi kecepatan, kemudahan, delivery time, empati dan lainnya. c) Saluran distribusi yang meliputi bentuk saluran distribusi, kemampuan penjualnya dan lainnya. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA d) Sumber daya manusia yang meliputi budaya kerja, skill,dan lainnya. e) Citra perusahaan meliputi merek, logo, asosiasi karakter dan lainnya. Ahli marketing lainnya Rosabeth Moss Kanter menjelaskan bahwa upaya diferensiasi produk dapat dilakukan dengan tiga asset utama perusahaan yakni; a) Concept Yang dimaksud konsep adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan ide dan inovasi karena adanya upaya inovasi yang berkelanjutan. b) Competence Yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan melakukan proses pemberian nilai tambah kepada pelanggan dengan menghasilkan standar kompetensi yang semakin meningkat. c) Conection Yang dimaksud konektion adalah kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan partner atau asosiasi. Hermawan kartajaya, ahli marketing Indonesia dalam bukunya Memenangkan persaingan dengan segitiga positioning-diferensiasi brand menjelaskan bahwa terdapat tiga syarat dalam melakukan diferensiasi yakni: a) Diferensiasi harus mampu mendatangkan nilai tambah yang tinggi kepada pelanggan. b) Diferensaiasi harus merupakan keunggulan dari pesaing. c) Diferensiasi harus memiliki keunikan. 6) Produk yang akan dipasarkan Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik , jasa), orang atau pribadi , tempat ,dan ide. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.9. Pengertian produk Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan, merk, label, pelayanan, dan jaminan. Gambar 3.10. Konsep produk total 7) Jasa Sebenarnya pembedaan antara produk dan jasa sukar dilakukan, karena pembelian suatu produk seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu (misalnya instalasi), dan pembelian suatu jasa seringkali pula meliputi Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA barang-barang yang melengkapinya (misalnya makanan di restoran). Meskipun demikian, Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Walau begitu, produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. 8) Harga Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi: konsultan disebut fee, biaya transportasi disebut taxi, telepon disebut tarif. Sedangkan harga dalam dunia asuransi disebut premi. HARGA Perdagangan Produk (Harga) Perbankan (Bunga) Bisnis (Jasa Akuntansi) Konsultan (Fee) Asuransi (Premi) Telepon (Tarif) Gambar 3.11. Macam-macam harga Menurut Dolan and Simon, harga merupakan sejumlah uang atau jasa atau barang yang ditukar pembeli untuk beraneka produk atau jasa yang disediakan penjual sedangkan menurut Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksiatau tidak. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yangdiinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Biaya produksi, biaya marketing, keuntungan perusahaan, biaya operasional, sesuatu yang lain. Keinginan konsumen, Kebutuhan konsumen, Daya beli konsumen. MEMUASKAN KONSUMEN Gambar 3.12. Konsep harga Secara umum penetapan harga bertujuan sebagai berikut: a) Memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar. b) Mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan. c) Mendapatkan atau memaksimal keuntungan. d) Mendapatkan atau merebut pangsa pasar/ market share. e) Menjaga kelangsungan hidup kegiatan operasional. f) Balik modal (ROI/Return On Investment). Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Mendapatkan Keuntungan Merebut Pangsa Pasar Menjaga Kelangsungan Perusahaan Mempertahankan Kualitas TUJUAN PENETAPAN HARGA Memaksimalkan Penjualan Balik Modal ROI Gambar 3.13. Tujuan penetapan harga Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor- faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta memberikan persetujuan atas usulan harga dari manajemen di bawahnya. Mulyadi dalam bukunya menyatakan bahwa: “Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark up”. Boyd, Walker, dan Laurreche dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran menyatakan bahwa: Ada sejumlah cara dalam menetapkan harga, tetapi cara apapun yang digunakan seharusnya memperhitungkan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor itu meliputi: a) Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain didalam bauran pemasaran. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA b) Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen. c) Biaya dan harga pesaing. d) Ketersediaan dan harga dari produk pengganti. 9) Saluran pemasaran Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu: a) Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan. b) Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus pemesanan. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerja sama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya ke pasar. 10) Komunikasi pemasaran Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Setiap perusahaan tidak dapat menghindari peranannya sebagai komunikator dan promotor. Bagi sebagian besar perusahaan, pertanyaannya bukanlah apakah akan melakukan komunikasi tersebut atau tidak, tetapi Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA lebih pada apa yang akan dikomunikasikan, kepada siapa dan seberapa sering. Bauran komunikasi pemasaran (juga disebut dengan bauran promosi) terdiri dari lima cara berkomunikasi utama : a) Periklanan : semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. b) Promosi Penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. c) Hubungan masyarakat dan publisitas : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. d) Penjualan secara pribadi : interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan. e) Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. 11) Rencana pemasaran sederhana Perencanaan pemasasaran (marketing planning) adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Suatu rencana strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut: a) Pernyataan misi b) Ringkasan keuangan yang berisikan pendapatan, biaya, aliran uang, dan laba yang harus dicapai pada periode yang direncanakan. c) Ringkasan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan selama tahun sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut dengan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats) d) Daftar asumsi-asumsi tentang penentu utama keberhasilan dan kegagalan pemasaran., Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA e) Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan. f) Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen. g) Program pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biaya-biaya disamping peramalan penjualan anggaran. 12) Permintaan dan penawaran (demand-supply) Seringkali kita mendengar atau membaca kata-kata tentang "permintaan atau penawaran". Dalam bahasa Inggris disebut dengan dengan supply and demand. Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah keadaan yang menggambarkan hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku dipasaran. Misalnya pada periode resesi, yang merupakan suatu periode dimana ada keputusan Pemerintah 15 November 1978 yang menentukan nilai tukar $ 1,- (satu dolar) Amerika dari Rp. 415,- menjadi Rp. 625,-. Sehingga terjadilah reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat bisnis. Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga barang, khususnya kenaikan harga barang-barang mewah, barang impor dan barang-barang yang dibuat dengan bahan atau komponen dari luar negeri. "Penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Penawaran dan permintaan digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya". Model permintaan dan penawaran ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran. a) Permintaan Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.” b) Penawaran Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran: Harga barang itu sendiri Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hukum penawaran. Harga barang lain yang terkait Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya. Harga faktor produksi Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang. Biaya produksi Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang. Teknologi produksi Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang. Jumlah pedagang/penjual Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah. Tujuan perusahaan Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum. Kebijakan pemerintah Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran. Hukum penawaran dapat didefinisikan sebagai berikut: “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.” c) Kurva permintaan dan penawaran Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai: “suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas. Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain: Harga barang yang dituju; Biaya produksi dan ongkos; Tujuan produksi; Teknologi yang digunakan; Harga barang subsitusi; Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Lain hal (faktor sosial/politik). Dalam hal terjadi perubahan harga barang yang dituju, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti: biaya produksi dan ongkos, tujuan produksi, teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Hubungan antara harga dengan permintaan dapat digambarkan dalam bentuk kurva, disebut kurva permintaan. Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. Hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan dapat digambarkan dalam bentuk kurva, disebut kurva penawaran. Menurut teori ekonomi, harga akan ditentukan pada suatu titik pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.14. Kurva permintaan dan penawaran Gambar 3.15. Penentuan harga d) Penerapan permintaan dan penawaran Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga tinggi, walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relatif sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar. Contoh: Penjual Arang tempurung kelapa ingin menjual arang tempurung kelapa dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya kelapa. Akibatnya di pasar akan berkumpul penjual arang termpurung kelapa sehingga harga harga akan mengalami penurunan. Contoh permintaan: Di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawarmenawar yang demikian suit. e) Pemasaran Pengertian pemasaran Pemasaran adalah salah faktor kunci keberhasilan bisnis yang melibatkan aktivitas/kegiatan: Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Identifikasi kebutuhan konsumen untuk mendapatkan gambaran dan mengembangkan produk (barang/jasa) yang sesuai dengan kebutuhan; Menetapkan harga secara tepat; Mempromosikan produk melalui alat dan metoda komunikasi yang tepat. Pemasaran seringkali ditafsirkan dengan penjualan. Padahal secara dasar keilmuan tidak seperti itu. Dibawah ini diberikan ilustrasi tentang konsep penjualan dan pemasaran. Tabel 3.1. Perbedaan konsep penjualan dan pemasaran KONSEP BERWAWASAN KONSEP BERWAWASAN PENJUALAN PEMASARAN o Memusatkan perhatian o Memusatkan perhatian pada pada kebutuhan penjual kebutuhan pembeli o mementingkan o mementingkan gagasan untuk kebutuhan penjual memenuhi kebutuhan untuk menukar pelanggan dengan produk dan produknya menjadi segala yang berkaitan dengan uang tunai menciptakan, memberikan o Sudut pandang dari serta menggunakan produk itu dalam ke luar (insideo Sudut pandang dari luar ke out perspective). dalam (outside-in perspective). Untuk memaknai pemasaran secara lebih jelas, berikut ini diberikan beberapa kutipan tentang pemasaran: American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai: “the performance of business activities that direct the flow of goods and services from producer to consumer or user”15 (pelaksanaan aktivitas dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai). Definisi tersebut menekankan pada aspek distributif dari kegiatan pemasaran, sedangkan fungsi lain dari pemasaran tidak diperhatikan. Sedangkan Peter Drucker, seorang penggagas manajemen ternama, menyatakan: ”Tujuan pemasaran adalah tidak sekedar untuk membuat penjualan berlebihan, tetapi untuk 15 Winardi. Kamus Marketing, Bandung: Tarsito. 1988 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA mengetahui dan memahami pelanggan dengan sebaik-baiknya sehingga kita dapat menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dan terjual dengan sendirinya". Definisi menurut Phillip Kotler (Pakar di Bidang Pemasaran) adalah “Marketing is a societal process by which individual and groups obtain what they need and want through creating, offering, freely exchange products and services of value with others”16 (pemasaran adalah suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan, penawaran, pertukaran barang/jasa yang bernilai antara satu sama lain). Secara sederhana dapat ditarik suatu pengertian bahwa: "pemasaran tidak terbatas pada penjualan, tetapi mencakup usaha mengidentifikasi keinginan17 dan kebutuhan18 secara saling menguntungkan." Jika pemasar mampu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan baik dan tepat; mengaktualisasikan dalam bentuk produk-produk bermutu; dan menetapkan strategi harga, mendistribusikan, serta mempromosikan secara efektif, maka dapat dipastikan keberhasilan akan dapat dicapai. Konsep pemasaran digambarkan seperti diagram berikut: Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Produk (Barang, Jasa, Gagasan) Nilai, Biaya dan Kepuasan Pertukaran dan Transaksi Hubungan dan Jaringan PASAR 16 17 Kotler, Phillip. Marketing Management (Millenium Edition), New Jersey: Prentice Hall, Inc. 2000. Kebutuhan, adalah keadaan perasaan kekurangan akan pemenuhan dasar tertentu (misalnya: makanan, Pemasar dan Calon Pembeli pakaian, rumah, dan lain-lain). Kebutuhan ini terdapat dalam sistem jaringan biologis manusia. 18 Keinginan, adalah dorongan akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih dalam. Keinginan manusia tercipta dan terbentuk secara terus menerus oleh kekuatan-kekuatan sosial dan kelembagaan. inti Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.16. Diagram ilustrasi konsep inti pemasaran Konsep tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya terciptanya pasar, proses pertukaran, pemasaran dan pemasar, karena adanya kebutuhan, keinginan, dan permintaan, serta adanya upaya untuk pembuatan/penyediaan berupaya produk yang memenuhinya, bernilai, dan melalui mampu menjamin kepuasan pengguna (pelanggan) produk tersebut. Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh kebutuhan/keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli. Kebutuhan adalah hal-hal yang berkenaan dengan keperluan mendasar manusia baik untuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan lainnya. Sedangkan keinginan, merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya. Permintaan yaitu akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya. Bauran pemasaran Pasar adalah hal kunci dalam kegiatan bisnis/usaha. Dari pasar kita mendapatkan keuntungan setelah produk yang kita hasilkan terjual. Kegiatan pemasaran berupaya mengawinkan kepentingan penyedia barang dan jasa (penghasil produk) terhadap permintaan pasar (pemakai). Penjelasan di atas jelas mengindikasikan, bahwa pemasaran akan lebih efektif apabila faktor input atau masukan dan proses mengarah pada output atau hasil (penciptaan barang dan Price Prod Market Plac uct ing Mix e Prom otion Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA jasa) yang berkualitas, memiliki nilai bagi konsumen sebagai pemakai. Agar dapat berhasil dalam kegiatan pemasaran, maka perlu diperhatikan dimana titik sentral kekuatan kita (berdasarkan analisis lingkungan), agar tercipta mata-rantai kegiatan bisnis yang berkelanjutan.Sebagai contoh apakah kita memang sudah cukup kuat daya saingnya bila dilihat dari komponen ‘bauran pemasaran’. Gambar 3.17. Komponen bauran pemasaran Bauran pemasaran adalah fungsi-fungsi pemasaran yang merupakan perpaduan berbagai komponen yang melekat pada setiap produk atau jasa yang dihasilkan dan dikendalikan oleh produsen atau usaha atau industri untuk memenuhi kebutuhan golongan konsumen tertentu.Bauran pemasaran adalah basis utama dari produsen barang atau jasa. PRODUK Jenis Produk Kualitas Desain Ciri-ciri Prodk Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Pengembalian 4P (dari sudut pandang Produsen) HARGA Daftar Harga Potongan Bantuan Jangka Pembayaran Syarat Kredit 4 C (dari sudut pandang Pembeli) Keinginan dan kebutuhan pelanggan (Customer Needs and Wants) Biaya yang harus ditanggung pelanggan (Cost to the Customer) Kenyamanan (Convinience) Komunikasi dengan TEMPAT Saluran Daya Jangkau Jumlah Produk Lokasi Persediaan T PROMOSI 1. Promosi Penjualan 2. Periklanan 3. Tenaga Penjualan 4. Hubungan Masyarakat 5. Pemsaran Langsung Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.18. Bauran pemasaran Bauran pemasaran adalah basis utama dari produsen barang atau jasa, mencakup: Product (produk) Produk, adalah sesuatu yang dikonsumsi yang berbentuk barang atau jasa. Untuk menggambarkan perbedaan barang dan jasa (lihat ilustrasi). Baut/Paku Pakaian Restoran Salon Kecantikan Travel Konsultan/ Pengacara Intangble/ Tidak berwujud Tangble/ Berwujud Barang Jasa Gambar 3.19. Ilustrasi barang dan jasa Pada produk melekat keputusan akan penggunaannya, utilitas/manfaat/ kegunaan, kualitas/mutu, ciri, merk, gaya, rancangannya dan lain-lain. Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan: o Pasar-nya: produk konsumen (pasar masyarakat luas), produk industri (pasar pemerintahan dan swasta), produk serbaguna (pasar campuran) o Wujud-Nya: produk barang, produk jasa, produk hak atas HAKI. o Pengunaan-nya: barang kebutuhan primer, sekunder, dan mewah Konsep siklus kehidupan produk menguraikan tahap-tahap dalam sejarah penjualan sebuah kategori atua bentuk produk. Sebagian besar gambaran sikulus kehidupan mempunyai sifat-sifat berikut: Suatu produk mempunyai kehidupan terbatas. Sejarah penjualannya mengikuti kurva “S” hingga penjualan pada akhirnya menurun. Titik infleksi dalam sejarah penjualan menunjukkan tahap-tahap yang dikenal sebagai perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan. Beberapa gambaran memperlihatkan satu tahap lain dari pergolakan kompetesi, begitu laju pertumbuhan berkurang. Kehidupan produk dapat diperpanjang. Rata-rata laba per unit (dari industri) naik, kemudian turun dalam siklus kehidupan. Penjuan Perkenalan Pertumbuh Kematanga Penurunan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Gambar 3.20. kurva S Price (harga) Harga merupakan hal terpenting dari suatu jasa maupun barang, karena harga mencerminkan jumlah uang yang akan dibebankan kepada konsumen untuk mengkonsumsi produk. Pada harga melekat nilainya, potongan harga, perizinan, persyaratan kredit, jangka waktu pembayaran, dan lain-lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan harga jual sebagai berikut: o Anda harus menyelidiki harga produk anda dengan yang ada di pasar, misal harga pesaing. Kegiatan ini disebut dengan riset pasar. o Anda harus mendapatkan gambaran seberapa besar pasar dan berapa banyak produk anda dapat terjual. o Hitung biaya pembelian atau biaya pembuatan produk serta biaya pemasarannya, disebut dengan biaya langsung. Kemudian kurangi dengan harga pasar untuk menetapkan jumlah laba kotor yang akan diperoleh. o Tetapkan berapa produk yang harus terjual pada kondisi titik impas pada harga pasar yang berlaku. Hal ini perlu agar anda tidak mengalami kerugian. Place (distribusi/tempat usaha) Mengindikasikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan lokasi usaha customer awarness anda (termasuk di dalamnya dimana barang itu akan diproduksi), atau juga berhubungan dengan kemana produk kita akan disalurkan (apakah langsung ke pasar atau melalui distributor tertentu atau penyalur). Tempat usaha pada dasarnya tidak terlalu memberikan pengaruh yang besar untuk meraih minat pelanggan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan pola bisnis di era global, letak tempat usaha Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA terhadap letak pasar akan berpengaruh pada bertambahnya biaya distribusi atau penyaluran produk ke pasar. Promotion (promosi) Promosi dapat berbentuk alat yang berperan dalam menginformasikan dan mendorong target pasar. Jadi promosi merupakan alat untuk membangun dan merangsang. Promosi sendiri terdiri atas bauran promosi yang mencakup: periklanan, penjualan perorangan, publikasi, dan promosi penjualan. Keempat P di atas, harus merupakan basis pertahanan dan kekuatan pertama. Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha, bauran promosi merupakan "kombinasi strategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan". Promotion mix terdiri dari: o Periklanan Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. o Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. o Penjualan Perorangan Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. o Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Bauran Promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Berdasarkan Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull). Kotler dalam Alexander Sindoro (2000) mengemukakan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, yaitu: o Tipe produk/pasar - Perusahaan barang konsumen Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat. - Perusahaan barang Industri Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat. Strategi dorong atau tarik o Strategi dorong (push strategy) Merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk "mendorong" produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. o Strategi tarik (pull strategy) Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari produsen. 13) Strategi pemasaran biobriket dan asap cair Tujuan utama menerapkan strategi pemasaran adalah mengetahui dukungan apa saja yang kita perlukan sebagai pelaku usaha, agar pelanggan potensial mengambil keputusan membeli produk yang ditawarkan, apalagi jika proses ini terjadai pada kondisi persaingan yang sangat ketat. Untuk dapat berhasil mencapai tujuan, maka sebuah bisnis perlu menerapkan strategi bersaing persaingan tersebut adalah yang tepat. menentukan Unsur strategi segmentasi pasar Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA (segmentation), menetapkan pasar sasaran (targeting), dan menentukan posisi pasar (positioning), atau sering disebut STP. Segmentation Targeting Positioning Gambar 3.21. Bagan strategi pemasaran a) Segmentasi pasar Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. M M M M M M M M M M Tidak ada Segmentasi M 1 M Segmentasi penuh 2 1 3 3 Segmentasi menurut kelompok penghasilan/ pendapatan 1A B B B A A 2B 1B 3A A Segmentasi menurut kelompok umur 3B Segmentasi menurut pendapatan dan umur Gambar 2.22. Segmentasi pasar Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri.Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran. Salah dalam menentukan variabel segmen akan berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai. Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar itu terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli yang mempunyai karakteristik: kebutuhan yang berbeda-beda, pola pembelian yang berbeda-beda, tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran. Sebagai dasar segmentasi, dapat digunakan pedoman berikut: Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Pasar konsumen Geografi: wilayah, kota, desa; Demografi: umur, jenis kelamin, status, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, kewarganegaraan, kelompok etnis; Psikografi: status sosial, gaya hidup, kepribadian. Pasar industri/bisnis Industri Konsumen akhir Jenis perusahaan Ukuran perusahaan Lokasi geografis Kegunaan produk b) Target pasar Target pasar merupakan kelompok pelanggan potensial yang dipilih berdasarkan kriteria kemampuan layanan, dan peluang yang menguntungkan dalam jangka panjang segmen pasar. Setelah memilih segmen pasar yang akan dimasuki, strategi selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran. Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market yang tepat bagi produk dan jasa perusahaan. Philip Kotler dkk dalam bukunya rethinking marketing, targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Syarat yang perlu dipenuhi dalam mengevaluasi dan menetapkan segmen yang disasar, yaitu: memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan; strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih; Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi persaingannya yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target segmen. Langkah-langkah dalam penentuan sasaran pasar (targeting) adalah: menganalisa permintaan konsumen, penentuan sasaran pasar, dan mengembangkan strategi pemasaran. Ada tiga strategi dalam memilih target pasar, yaitu: Mass-market strategy Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar massa. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan program pemasaran yang akan melayani konsumen yang lebih besar/banyak. Strategi pemasaran massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa. Sebagai contoh, ketika Honda pertama kali memasuki pasar motor Amerika dan Eropa, target pasar yang dituju adalah segmen volume tinggi dan harga rendah. Kemudian Honda menggunakan skala ekonomis dan pemasaran massa dan memperkecil segmen pasarnya untuk meningkatkan volume penjualan. Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing. Sebagai contoh adalah sebuah produk minuman penyegar dalam botolan yang juga mengemas produknya menjadi sachet dan kaleng, sehingga penjualannya akan meningkat. Niche-market strategy Strategi ini melibatkan satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar. Concentrated marketing (growth-market strategy) Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju. c) Penentuan posisi pasar/pemosisian Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan sebagai pelopor. Perusahaan baru dapat beroperasi setelah memperoleh posisi tertentu di pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba paling besar. 14) Orientasi strategi dan positioning Segmentasi pasar, target pasar dan pemosisian (STP) merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Pemosisian menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi pelanggan. "Pemosisian merupakan proses menciptakan sebuah "image/kesan tertentu atas sebuah produk suatu produk, agar menempati pikiran atau benak konsumen." Prestasi terhebat pemosisian adalah memiliki sebuah kata di dalam benak pelanggan. Misalnya Sony memonopoli kata "inovasi", Giordano memilih kata "value for money", Wal-Mart dengan "everyday low price". 19 Langkah-langkah dalam melakukan pemosisian: a) Memposisikan produk ke dalam segmen tertentu; b) Memutuskan segmen yang akan menjadi pasar sasarannya; c) Mengetahui konsumen dalam pasar sasarannya; d) Memproduksi produk yang diinginkan dan yang diharapkan oleh konsumen; e) Mengevaluasi posisi dan citra produk dalam pasar sasarannya; f) Menentukan citra produk yang berbeda dengan pesaingnya; g) Menginformasikan kepada konsumen di dalam pasar sasarannya tentang produk (melakukan promosi). Contoh pemosisian produk kesehatan: Seringkali ketika mau menggosok gigi kita menyebutkan pasta gigi dengan "odol". padahal odol adalah merk pasta gigi jaman dulu. 19 Al Ries & Jack Trout, Positioning: The Battle for Your Mind, New York, McGraw-Hill, 2000 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Contoh pemosisian produk mobil: Ferrari, BMW, Proton, Mercuri Cougar, Hyundai, dan Daewoo. Dari peta posisi berdasarkan harga, maka akan terurut posisi sebagai berikut: a) Ferrari, b) BMW, c) Mercuri Cougar, d) Hyundai, e) Proton, dan f) Daewoo Meskipun demikian posisi ini tidak bersifat mutlak, tetapi sangat bergantung pada persepsi konsumen tentang harga mobil menurut kemampuan dan daya beli mereka. High Price FERRAR I BMW Low Economy MERCURY COUGAR High Fast Slow HYUNDA I Economy PROTON DAEWOO Low Price Gambar 3.23. Pemosisian produk mobil Pemosisian pada dasarnya berhubungan dengan diferensiasi. Bila pemosisian tidak didukung dengan diferensiasi dapat berakibat pada penurunan brand atau citra produk yang dijual. Sebaliknya bila pemosisian didukung dengan diferensiasi perusahaan akan membangun sebuah integritas merek/brand integrity. yang kokoh. Bila posisi sebuah produk terancam gagal atau kurang berhasil, dan untuk mempertahankan pertumbuhan dalam pasar yang lamban atau untuk memperbaiki posisi yang salah, maka diperlukan pemosisian kembali (repositioning). 4. Latihan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Untuk mengingatkan kembali yang telah anda pelajari, coba kerjakan latihan di bawah ini: 1) Jelaskan pengertian mengenai pemasaran secara umum? Jawab: Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. 2) Sebutkan pengertian manajemen pemasaran? Jawab: Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. 3) Sebutkan empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak? Jawab: empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak adalah: a) Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yaitu menyangkut derajat pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi produk, serta social visibility. b) Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya, pemahaman akan produk, persepsi terhadap kemampuan sebagai konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya. c) Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu penyelesaian masalah, gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya. d) Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain. 4) Sebutkan tujuan penetapan harga secara umum? Jawab: secara umum penetapan harga bertujuan sebagai berikut: a) Memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar. b) Mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan. c) Mendapatkan atau memaksimal keuntungan. d) Mendapatkan atau Merebut Pangsa Pasar/ Market Share. e) Menjaga Kelangsungan Hidup Kegiatan Operasional. f) Balik Modal ROI/Return On Investment. 5. Rangkuman Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA a) Marketing mencakup banyak kegiatan, mulai dari riset pemasaran, pengembangan produk, distribusi, periklanan, dan lainnya. Pemasaran memadukan beberapa kegiatan yang dirancang untuk melayani dan memenuhi kebutuhan perusahaan. konsumen Keberhasilan dalam perusahaan upaya pada mencapai dasarnya tujuan adalah keberhasilan dalam pemasarannya. b) Dasar pemikiran pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan tempat berlindung untuk bertahan hidup. Lebih dari itu manusia menginginkan rekreasi, pendidikan dan jasa-jasa lainnya. c) Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan ada ketergantungan sesamanya. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sandang, pangan, papan, harus mencari dan berkomunikasi dengan orang lain karena mereka tidak dapat membuat dan menghasilkan sendiri barang dan jasa yang diperlukan dalam hidupnya. Sebagai manusia memiliki keterbatasan dalam berbagai hal seperti permodalan keterampilan, kesempatan dan sebagainya. Sebagai contoh seorang petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari tidak cukup dengan hasil panennya semata. Untuk menghasilkan barang yang lain, mereka memiliki keterbatasan. d) Bauran komunikasi pemasaran atau disebut dengan bauran promosi terdiri dari lima cara berkomunikasi utama, yaitu: periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu; promosi penjualan yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa; hubungan masyarakat dan publisitas yaitu berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya; penjualan secara pribadi yaitu interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan; dan pemasaran langsung dengan penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA e) Strategi pemasaran dengan memperhatikan pangsa pasar biobriket yang cukup luas saat ini, antara lain: strategi dasar adalah mengarah pada pangsa pasar dalam negeri terutama untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, industri kuliner, kecantikan dan juga pangsa pasar luar negeri untuk mencukupi kebutuhan ekspor; seri produk ditambah dengan unit dengan harga lebih rendah dan lebih tinggi; dibuat iklan yang baru dan lebih intensif untuk meningkatkan pandangan konsumen tentang kehandalan merek; meluncurkan program promosi penjualan untuk menarik perhatian konsumen dan penyalur; meluaskan distribusi dengan toko serba ada, namun menghindari toko diskon. 6. Evaluasi Materi pokok 3 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini: 1) Berikut ini yang bukan merupakan konsep inti pemasaran adalah? a. Kebutuhan (needs) b. Keinginan (wants) dan permintaan (demands) c. Produk (barang, jasa, dan gagasan) d. Profit 2) Disebut apakah salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk- produk tersebut. a. Ghost shopping b. Lost customer analysis c. Sistem keluhan dan saran d. Survei kepuasan pelanggan 3) Pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran. Berdasarkan ukuran luas geografis pasar dibedakan menjadi sebagai berikut, kecuali? a. Pasar lokal b. Pasar regional c. Pasar Internasional d. Pasar desa 4) Berikut ini adalah keunggulan briket arang, kecuali? Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA a. Tidak berbahaya. b. Mudah menggunakannya. c. Dengan kalori yang dihasilkan dari briket ini lebih dari 6300 K joule maka panas yang di hasilkan cukup tinggi sehingga akan cepat masak. d. Meninggalkan sisa pembakaran yang berupa abu. 5) Hermawan kartajaya, ahli marketing Indonesia dalam bukunya Memenangkan persaingan dengan segitiga positioning- diferensiasi brand menjelaskan bahwa terdapat tiga syarat dalam melakukan diferensiasi yakni sebagai berikut, kecuali: a. Diferensiasi harus mampu mendatangkan nilai tambah yang tinggi kepada pelanggan. b. Diferensiasi harus memenangkan persaingan pasar c. Diferensaiasi harus merupakan keunggulan dari pesaing. d. Diferensiasi harus memiliki keunikan. 7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Materi Pokok 3 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Pokok 3. Rumus: Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Jumlah Jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = X 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Materi Pokok selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Materi Pokok 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai. BAB III PENUTUP Pohon kelapa sudah terbukti sebagai pohon yang semua bagaian tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hal yang berbeda-beda. Buahnya dapat di konsumsi langsung, dibuat minyak, dibuat santan, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Tempurungnya dapat dimanfaatkan untuk memasak sebagai sumber bahan bakar, baik langsung maupun dalam bentuk briket, dan arangnya bisa untuk membantu Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA proses penjernihan air. Sabutnya bisa dibuat sapu dan pengganti busa pada jok mobil maupun sofa, keset, dan lain-lain. Manfaat lainnya: lidinya bisa dibuat sapu, daunnya di indonesia biasa dibuat ketupat dan bahan dinding atau atap alami, bagaian tubuhnya untuk bahan bangunan, dan sisa-sisa bagaian lainnya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Manfaat yang begitu banyak dan beraneka ragam ini akan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat indonesia yang diatas tanahnya banyak tumbuh pohon kelapa, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan. Namun demikian belum semua petani kelapa mau dan mampu membuat produk-produk berbasis kelapa ini. Pada umumnya kelapa, terutama buahnya dijual langsung kepada para pedagang/pengepul. Sedangkan industri kreatif masih dibuat oleh perusahaanperusahaan maupun sebagaian kecil masyarakat, yang terutama bukan petani kelapa. Dengan banyaknya aneka macam produk berbasis pohon kelapa, maka untuk mengenalkan dan menjual produk perlu dilakukan kegiatan pemasaran. Melalui kegiatan ini diharapkan produsen mendapat keuntungan, dan pembeli mendapatkan manfaat semaksimal mungkin. Tanpa pemasaran produsen akan sulit berkembang karena pemasaran merupakan ujung tombak dalam sebuah dunia usaha sebagai mesin penghasil pendapatan untuk membiayai semua kegiatan usaha dan mendapatkan profit, sehingga kegiatan usaha dapat terus berjalan dan berkembang. Melalui pengetahuan tentang pemanfaatan dan pemasaran biobriket dan asap cair ini, diharapkan masyarakat memiliki gambaran tentang produk kreatif berbasis pohon kelapa dan mampu membuatnya serta mampu memasarkannya. KUNCI JAWABAN a. Evaluasi Materi pokok 1 1. a 2. b 3. c 4. d 5. a Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA b. Evaluasi Materi pokok 2 1. b 2. d 3. a 4. b 5. d 6. d 7. c 8. b 9. a 10. a c. Evaluasi Materi pokok 3 1. a 2. c 3. c 4. a 5. a DAFTAR PUSTAKA Al Ries & Jack Trout, Positioning: The Battle for Your Mind, New York, McGrawHill, 2000 Basu Swastha DH, 1999, Saluran Pemasaran, BPFE Yogyakarta. Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang. Brosur Bioenergy for a Bright Future, ETC Foundation & TEDC Bandung bekerjasama dengan Energy and Environment Partnership with Indonesia: Teaching Biomass Technology at Medium Technical School. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Dyanti, 2002. Studi Komparatif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Halaman 26-40 Economic Research, Australia and University of the Philippines at Los Banos, Department of Economics, Philippines. 1992-1995. Eman Prijono Wasito Adi, Makalah Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Tengah: Pemanfaatan Bioenergi di PT. PLN (PERSERO) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Palangkaraya, 26-27 Juni 2013 Erwan, 2003. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor http://www.pertamina.com (Cadangan Sumber Daya Alam, 2005) http://www.chemsoc.org/networks/learnnet/green/biodiesel/home.htm (Biodiesel, 2005) http://www.dekindo.com/acara/seminar.php?content=latar http://kelapaindonesia2020.wordpress.com/kebijakan-pengembangankelapa/departemen-perindustrian/ Iqbal H., 1999, Pokok-pokok Materi Statistik I, Cetakan Pertama, Bumi Aksara, Jakarta. Kartajaya Hermawan, Marketing Plus 2000: Siasat Memenangkan Persaingan Global, PT. Gramedia, Jakarta, 1997 Kotler Philip, Marketing Management,The Millenium Edition, Printice Hall: New Jersey, 2000 Kotler, (terjemahan A.B. Susanto), 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta. Lamb, Hair, Mc-Daniel, (terjemahan Oetarevia), 2001, Pemasaran, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Mahmud Yunus, 2008, Program Pengembangan Agroindustri Kelapa Terpadu Marius P. Angipora, 1999, Dasar-Dasar Pemasaran, Cetakan Pertama Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mugiarti Hanifah, Februari 2012, Karya Ilmiah : Pemanfaatan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai Briket Bioarang, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kebumen-Jawa Tengah, Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Pari G. 2002.,” Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu. Makalah M.K. Falsafah Sains”. Program Pascasarjana IPB, Bogor. Seran, J.B.1990.,” Bioarang untuk memasak”, Edisi II, Liberti, Yogyakarta Sinly Evan Putra http://www.chem-is-try.org 2008 Soeyanto ,T, 1982. “Cara Membuat Sampah jadi Arang dan Kompos”, Yudhistira, Jakarta. Sri handayani, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/POTENSI%20NIRA%20DA RI%20KELAPA.docx Tatang H. Soerawidjaja, Makalah Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Tengah: Potensi dan Pemanfaatan Bioenergi untuk Pembangunan Berkelanjutan, Palangkaraya, 26-27 Juni 2013 GLOSARIUM Arang adalah suatu bahan padat yang berpori dan merupakan hasil pemanasan dari bahan yang mengandung unsur karbon Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah dedaunan. Asap cair adalah hasil dari proses pirolisis, setelah didestilasi ulang dan diendapkan kandungan tarnya. Berat jenis adalah perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada kandungan air yang telah ditentukan) dengan kerapatan air pada suhu 4 oC. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Kandungan air yaitu berat air yang dinyatakan dalam persen berat kering tanur. Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang dan jasa. Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa secara berulang-ulang. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Perencanaan pemasaran adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Lampiran 1 A. MEMBUAT RENCANA USAHA BIOBRIKET DAN ASAP CAIR 1. Aspek Rencana Pemasaran Untuk membuat sebuah rencana pemasaran sebaiknya Anda mempelajari beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan jawab. Berikut ini diberikan beberapa hal yang menjadi perhatian bagi Anda. a. Pasar Sasaran 1) Kepada siapa produk usaha Anda akan dijual? 2) Apa yang menjadi ciri khas (utama) dari pasar yang Anda tetapkan yang mendukung harapan Anda sehinga mereka akan membeli produk Anda. Ciri-ciri tersebut, antara lain: Pengetahuan tentang pola beli pelanggan. Kecenderungan perekonomian yang mempengaruhi pengeluaran pelanggan. Kesimpulan Anda berdasarkan pengamatan di daerah lain. Seberapa sering dan seberapa banyak pembeli melakukan pembelian terhadap produk serupa? 3) Seberapa besar pasar yang Anda masuki? Berapa kira-kira pelanggan yang tinggal pada daerah tempat Anda memasarkan produk tersebut? 4) Berapa banyak produk/jasa yang akan Anda jual, dan atas dasar apa halhal tersebut ditetapkan? 5) Apa sebenarnya yang Anda jual (uraikan secara rinci)? 6) Apa keunggulan produk Anda? Apa ciri kekhususannya? 7) Apakah ada kemungkinan melakukan perluasan usaha? 8) Bagaimana dengan situasi persaingan? b. Strategi penetapan harga Harga adalah jumlah uang yang bersedia dibayar/dikorbankan oleh pembeli, untuk mendapatkan barang atau jasa dibutuhkan dan jumlah uang itu bersedia diterima oleh penjual. 1 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Lampiran 2 1) Berapa besar kemungkinan penjualan Anda (omset)? 2) Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan produk/jasa tersebut? 3) Berapa banyak yang akan Anda buat atau produksi? Penetapan harga didasarkan pada perkiraan berapa jumlah yang diduga dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan itu, dan berapa pemasukan (penjualan) yang diperkirakan pada jangka waktu tertentu (misal: Bulan I, Kuartal I, Tahun I, dan seterusnya). c. Biaya Catat semua biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat atau menyiapkan produk/jasa pada jumlah atau volume yang Anda rencanakan. Biaya-biaya ini biasanya dibagi ke dalam dua kategori yakni biaya langsung dan biaya tak langsung. 1) Biaya langsung, adalah biaya-biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan produksi barang atau jasa, seperti: bahan baku, tenaga kerja. 2) Biaya tidak langsung, adalah biaya tetap yang dikeluarkan walaupun produksi tidak berjalan atau dilakukan, seperti: listrik, penerangan, telepon, bunga pinjaman, sewa alat dan lain sebagainya. d. Penjualan Perkirakan secara rasional keuntungan yang akan diperoleh. Setelah diperoleh kedua jenis biaya di atas, serta keuntungan yang ingin diterima, berapa harga dibebankan terhadap produk/jasa tersebut. Setelah ditetapkan harga jual tersebut, temukan produk/jasa sejenis serta bandingkan harga jual yang ditetapkan. Bila harga yang ditetapkan jauh lebih tinggi dibanding pesaing Anda, maka Anda perlu meneliti ulang biaya-biaya mana saja yang memungkinkan untuk ditekan/dikurangi. Jika Anda tidak dapat bersaing dalam harga tersebut, Anda harus mampu meyakinkan pelanggan bahwa mereka akan memperoleh keuntungan dengan menggunakan produk Anda. Untuk itu, Anda perlu menambahkan sedikit keunggulan pada produk Anda dibanding pesaing Anda. Sebaliknya, jika harga jual produk terlalu rendah dibanding harga pesaing Anda, kemungkinan kurang tepat menetapkan biaya langsung (terlalu murah). Atau karena dapat melakukan efisiensi produksi, misal Anda Lampiran 3 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA memiliki sumber bahan baku sendiri atau Anda mengetahui cara produksi lebih sederhana dan murah dibanding pesaing Anda. Atau kemungkinan Anda menggunakan teknologi tertentu, atau menemukan teknik produksi. Perbedaan harga yang lebih baik antara produk Anda dengan produk sejenis di pasar atau yang dijual oleh pesaing, akan membuat Anda tertarik untuk melakukan pengkajian lebih lanjut. 1) Pastikan kembali bahwa semua informasi yang berkenaan dengan biaya lengkap dan tepat. 2) Permasalahan yang umum terjadi dalam menjalankan usaha baru adalah perhitungan biaya rendah dan penetapan keuntungan20 terlalu tinggi. e. Harga Jual Sebelum suatu produk dijual, harga jual produk itu terlebih dahulu harus ditetapkan. Penetapan harga jual ini fleksibel, sejauh biaya produksi dan biaya waktu diperhitungkan. Harga jual sangat bergantung pada tingkat permintaan dan tingkat ketersediaan suatu produk/jasa. Contoh: Bila permintaan terhadap Briket Tempurung Kelapa di suatu daerah tinggi, dan tingkat ketersediaanya terbatas, maka harga Briket Tempurung Kelapa akan melambung. Dengan kata lain produsen yang mampu menyediakan Briket Tempurung Kelapa dengan jumlah sesuai permintaan pasar dapat menetapkan harga sedikit lebih tinggi dari harga normal. Kadang-kadang biaya yang sebenarnya atau sesungguhnya dikeluarkan sulit dihitung. Kunci utama penetapan harga jual ini dapat saja ditetapkan dengan pendekatan: strategi pemasaran, harga pesaing, mengacu kepada permintaan pasar terhadap produk dan kebutuhan untuk menutupi biayabiaya dan keuntungan. f. Strategi Promosi 1) Bagaimana anda memperkenalkan, meyakinkan dan mempengaruhi pra calon pembeli? 2) Jenis iklan dan publikasi apa yang akan anda gunakan? 3) Bagaimana dan dimana produk anda akan dijual? Lampiran 4 20 Penetapan keuntungan ideal antara 15–25 % dari seluruh biaya yang dikeluarkan. Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA 4) Bagaimana anda mendorong dan meningkatkan kebutuhan atau permintaan produk anda? Apa saja yang dianggap khusus dan khas dari produk anda yang dapat dipakai untuk meyakinkan pelanggan membeli produk anda. Hal ini harus dikaitkan dengan pola dan daya beli pasar yang dimasuki. g. Peralatan dan Bahan 1) Peralatan utama apa yang harus dimiliki? 2) Peralatan apa yang digunakan untuk membuat produk Anda tetapi tidak merupakan keharusan? 3) Berapa lama usia peralatan tersebut dan pemeliharaan bagaimana yang dibutuhkan oleh peralatan itu? 4) Bahan-bahan apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut? 5) Berapa jumlah/volume bahan yang diperlukan untuk membuat sejumlah produk tertentu? h. Keuangan 1) Berapa biaya/jumlah uang yang diperlukan untuk memulai usaha anda? 2) Pengeluaran dan pemasukan apa saja yang diharapkan/ diperkirakan akan terjadi pada tahun pertama? 3) Bagaimana pemasukan dan pengeluaran kas (aliran/arus kas)? 2. Menyusun Sebuah Rencana Pemasaran Dalam menyusun rencana pemasaran Anda harus memikirkan bagaimana memasarkan barang atau jasa usaha Anda. Salah satu cara untuk mengorganisir rencana pemasaran adalah dengan mengikuti bauran pemasaran (4P: Produk, Harga, Tempat, Promosi), yakni barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pelanggan Anda, pada harga berapa barang atau jasa itu akan ditawarkan, dimana menjangkau pelanggan, bagaimana memberitahukan/mengkomunikasikan kepada pelanggan Anda tentang barang atau jasa usaha Anda dan bagaimana menarik minat pelanggan untuk membuat keputusan membeli. Untuk membat sebuah Rencana Pemasaran Usaha Biobriket dan Asap Cair, gunakan tabel berikut sebagai pedoman (Perlu diketahui bahwa ini hanya mencakup rencana pemasaran sederhana). Lampiran 5 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA B. RENCANA PEMASARAN BARANG 1. Deskripsi Usaha Saya Nama Usaha : Alamat Usaha : Telepon : Fax : HP : Email : Usaha saya termasuk dalam kelompok usaha (pilih salah satu): Pembuat barang (Manufaktur) Pedagang Eceran Layanan jasa Pertanian Usaha baru Usaha yang telah ada ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. Alasan-alasan pemilihan usaha …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………............................................................................................. ................................................................................................................................. Lampiran 6 a. Penilaian Terhadap Pasar dan Persaingan Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA 1) Pelanggan saya dapat dideskripsikan sebagai berikut ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... 2) Jumlah atau volume yang ada di pasar ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... 3) Proyeksi masa depan volume di pasar ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... 4) Kekuatan utama pesaing Usaha Saya: ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Lampiran 7 5) Kelemahan utama pesaing Usaha Saya: ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... b. Strategi Bauran Pemasaran 1) Produk Produk (Barang / Jasa Anda) Aspek yang ditinjau Barang A ................................ ..... Barang C ................................... ... Barang C .................................. ... Jenis Produk Kualitas Desain Ciri-ciri Produk Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Pengembalian Lampiran 8 Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA 2) Harga Produk (Barang / Jasa Anda) Aspek yang ditinjau Biaya Produksi Pada harga berapa pelanggan bersedia membayarnya Harga Pesaing Harga Produk Usaha Anda Apa alasan Anda sehingga menetapkan harga tersebut Potongan harga yang akan diberikan kepada pelanggan Alasan memberikan potongan harga Kredit yang akan diperbolehkan kepada pelanggan Alasan membolehkan pembelian secara kredit Barang A .............................. ....... Barang C ............................ .......... Barang C ............................ ......... Lampiran 9 3) Tempat Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Lokasi (deskripsikan rencana lokasi usaha/bisnis secara detil lengkap dengan situasi usaha-usaha di dekat usaha Anda) ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... Alasan memilih lokasi usaha tersebut di atas ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... Cara Penyaluran Barang Barang A: akan dijual ke : Perorangan Pengecer Grosir lain Barang B: akan dijual ke : Perorangan Pengecer Grosir lain Barang C: akan dijual ke : Perorangan Pengecer Grosir lain Alasan memilih cara penyaluran tersebut ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... Modul Pembelajaran PEMANFAATAN DAN PEMASARAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Lampiran 10 Jenis Iklan Papan di Gedung Iklan di Koran Lokal Selebaran/Brosur Rincian ............................................................................. ............................................................................. ............................................................................. ............................................................................. ............................................................................. ............................................................................. Jenis Promosi Lanjutan Rincian Meletakkan produk secaraa kelompok ............................................................................. Peragaan ............................................................................. ............................................................................. ............................................................................. Pameran Biaya Iklan ............................................................................. ............................................................................. Biaya Iklan