BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows

advertisement
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
1 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
La Douleur Est Temporaire, La Victoire Est Toujours
BATUAN SEDIMEN
Pengertian
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan
lepas. Hutton (1875; dalam Sanders, 1981) menyatakan Sedimentary rocks are rocks which are formed by
the “turning to stone” of sediments and that sediments, in turn, are formed by the breakdown of yet-older
WingmanArrows on Facebook
rocks. O’Dunn & Sill (1986) menyebutkan sedimentary rocks are formed by the consolidation of sediment :
Like
loose materials delivered to depositional sites by water, wind, glaciers, and landslides. They may also be
created by the precipitation of CaCO3, silica, salts, and other materials from solution (Batuan sedimen
32 people like WingmanArrows.
adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke
lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor.
Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam dan
Norbalesty
Agriemz
Den
Maulana
Dewi
material lain. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi
batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas
di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
Muhammad
Uvie
Andeskal
Marwan
Chopetz
Klasifikasi Umum
Pettijohn (1975), O’Dunn & Sill (1986) membagi batuan sedimen berdasar teksturnya menjadi dua
kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastika dan batuan sedimen non-klastika.
Muhammad
Laurensius
Joe
Rendra
Billy
Batuan sedimen klastika (detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen yang terbentuk
sebagai hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Proses pengerjaan
Faiz
PuJi
Sony
Arles
Vandris
kembali itu meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi (pengendapan kembali).
Sebagai media proses tersebut adalah air, angin, es atau efek gravitasi (beratnya sendiri). Media yang
terakhir itu sebagai akibat longsoran batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental,
atau terdiri dari butiran/pecahan batuan (klastika) sehingga bertekstur klastika.
Batuan sedimen non-klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
2 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
BATUAN BEKU
Proses pemadatan dan pengompakan, dari bahan lepas (endapan) hingga menjadi batuan sedimen
Beda waktu Indonesia dan Inggris jauh sekali
disebut diagenesa. Proses diagenesa itu dapat terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai
BATUAN SEDIMEN
Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab 3. TEKSTUR
SEDIMEN
SEJARAH GEOLOGI ZONA PEGUNUNGAN SELATAN
JAWA TIMUR
dengan suhu 300 oC dan tekanan 1 – 2 kilobar, berlangsung mulai sedimen mengalami penguburan,
hingga terangkat dan tersingkap kembali di permukaan. Berdasarkan hal tersebut, ada 3 macam
diagenesa, yaitu :
1. Diagenesa eogenik, yaitu diagenesa awal pada sedimen di bawah muka air.
Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab 5.
GEOMETRI ENDAPAN SEDIMEN
2. Diagenesa mesogenik, yaitu diagenesa pada waktu sedimen mengalami penguburan semakin dalam.
Instal Windows 7 Gagal, Pengalaman Untuk
Malam Ini
3. Diagenesa telogenik, yaitu diagenesis pada saat batuan sedimen tersingkap kembali di permukaan
Struktur Sedimen dan Perlapisan
Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab I
Pendahuluan
oleh karena pengangkatan dan erosi.
Dengan adanya berbagai macam diagenesa maka derajat kekompakan batuan sedimen juga sangat
bervariasi, yakni :
1. Bahan lepas (loose materials, masih berupa endapan atau sedimen)
2. Padu (indurated), pada tingkat ini konsolidasi material terjadi pada kondisi kering, tetapi akan terurai
bila dimasukkan ke dalam air.
3. Agak kompak (padat), pada tingkat ini masih ada butiran/fragmen yang dapat dilepas dengan
tangan atau kuku.
4. Kompak (keras), butiran tidak dapat dilepas dengan tangan/kuku.
5. Sangat kompak (sangat keras, biasanya sudah mengalami rekristalisasi).
Tekstur
Seperti diuraikan di atas, maka batuan sedimen dapat bertekstur klastika atau non klastika. Namun
Dapatkan Widget Jadwal Sholat!
demikian apabila batuannya sudah sangat kompak dan telah terjadi rekristalisasi (pengkristalan
kembali), maka batuan sedimen itu bertekstur kristalin. Batuan sedimen kristalin umum terjadi pada
batugamping dan batuan sedimen kaya silika yang sangat kompak dan keras.
Bentuk Butir
Berdasar perbandingan diameter panjang (long) (l), menengah (intermediate) (i) dan pendek (short) (s)
maka terdapat empat bentuk butir di dalam batuan sedimen, yaitu (Gambar 3.2):
1. Oblate, bila l = i tetapi tidak sama dengan s.
2. Equant, bila l = i = s.
3. Bladed, bila l tidak sama dengan i tidak sama dengan s.
4. Prolate, bila i = s, tetapi tidak sama dengan l.
Apabila bentuk-bentuk teratur tersebut tidak dapat diamati, maka cukup disebutkan bentuknya tidak
teratur. Pada kenyataannya, bentuk butir yang dapat diamati secara megaskopik adalah yang
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
3 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
berukuran paling kecil granule (kerikil, f 3 2 mm). Bentuk butir itu dapat disebutkan seperti halnya
pemerian
kebundaran
di
bawah
ini.
Ahsanfile\’s Blog
bErAtz FamiLy※
blog ahsanfile
Blognya Ahli Geologi Indonesia
CelotehanMoo
dr fatma hastanti\’s Blog
HMTG BUMI blog
HUMOR SERU DAN SEGAR
Inamuth blog
Indonesia Morange V
Kelly's blog
Nokia E71
omahreyot blog
One Piece Wiki
Yorzaholix\’s Blog
Jemput abah dan umi (@ KH. Mas mansyur
international boarding school UMS) http://t.co
/6mBodkEn
1 day ago
Gambar 3.2 Empat kelas bentuk butir berdasarkan perbandingan diameter panjang (l), menengah (i)
Heading east with my wife @fhastanti (@ Gate A4
Terminal 1A) http://t.co/YFhXeLwQ
dan pendek (s) menurut T. Zingg. Kelas A = oblate (tabular atau bentuk disk); B = equant (kubus atau
bulat); C = bladed dan D = prolate (bentuk rod). Masing-masing kelas bentuknya digambarkan seperti
2 days ago
Shopping bareng istri tercinta (@ Mall Puri Indah)
http://t.co/gkHtx7F5
terlihat pada gambar 3.3.
Kebundaran
3 days ago
Alhamdulillah akad nikah dan resepsi lancar.
Terimakasih buat semuanya.
3 days ago
Berdasarkan kebundaran atau keruncingan butir sedimen maka Pettijohn, dkk., (1987) membagi
kategori kebundaran menjadi enam tingkatan ditunjukkan dengan pembulatan rendah dan tinggi
(Gambar 3.3). Keenam kategori kebundaran tersebut yaitu:
Terimakasih RT @cristinaningrum Congratz ya bwt
bang @MualMaul yg hr ini resmi jdi SUAMI. Hehe. 1. Sangat meruncing (sangat menyudut) (very angular)
Maaph bang ga bs ... http://t.co/XCOmHuDC
2. Meruncing (menyudut) (angular)
3 days ago
Terimakasih cha. Kira kmrn mau datang RT
@varicha99 Happy wedding to bu Dok @fhastanti
dan @MualMaul http://t.co/9NvRIVc9
3. Meruncing (menyudut) tanggung (subangular)
4. Membundar (membulat) tanggung (subrounded)
3 days ago
Thanks om. Gpp RT @D3_M0N @MualMaul slmt y
mas,smg jd klrga skinah mwadah warohmah,sry g
bs dtg,udh g dkjrt lg, T_T
5. Membundar (membulat (rounded), dan
6. Sangat membundar (membulat) (well-rounded).
3 days ago
Wakakaka RT @Bedypetrucci hai
@cristinaningrum @BetoAbrauw @ridho_ds
@RizkyAnshari @hangga_nata bersiap menunggu
... http://t.co/HjPRKG7f
3 days ago
RT @BIGREDS_IOLSC Selamat pagi. Hari terakhir
sblm berakhir pekan. Ada yg berkegiatan
menggunakan atribut @LFC hari ... http://t.co
/yePM3veU
6 days ago
Masalahnya disana nyari kambing yg warna hitam
susah RT @seputar_bola #news Sir Alex Ferguson
Tak Cari 'Kambing ... http://t.co/2EjUMppX
6 days ago
Gambar 3.3 kategori kebundaran dan keruncingan butiran sedimen (Pettijohn, dkk., 1987).
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
4 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Follow @mualmaul
Tekstur Permukaan
1. Kasar, bila pada permukaan butir terlihat meruncing dan terasa tajam. Tekstur permukaan kasar
biasanya dijumpai pada butir dengan tingkat kebundaran sangat meruncing-meruncing.
2. Sedang, jika permukaan butirnya agak meruncing sampai agak rata. Tekstur ini terdapat pada butir
Masukan email anda dan dapatkan notifikasi
emailnya
Join 197 other followers
dengan tingkat kebundaran meruncing tanggung hingga membulat tanggung.
3. Halus, bila pada permukaan butir sudah halus dan rata. Hal ini mencerminkan proses abrasi
permukaan butir yang sudah lanjut pada saat mengalami transportasi. Dengan demikian butiran
sedimen yang mempunyai tekstur permukaan halus terjadi pada kebundaran membulat sampai
sangat membulat.
Gambar 3.3, sekalipun hal itu dinyatakan sebagai katagori kebundaran, tingkatan ini nampaknya lebih
didasarkan pada tekstur permukaan daripada butir.
Ukuran Butir
97,685 hits
Ukuran butir batuan sedimen klastika umumnya mengikuti Skala Wentworth (1922, dalam Boggs,
1992) seperti tersebut pada Tabel 3.7.
Butir lanau dan lempung tidak dapat diamati dan diukur secara megaskopik. Ukuran butir lanau dapat
diketahui jika material itu diraba dengan tangan masih terasa ada butir seperti pasir tetapi sangat halus.
Ukuran butir lempung akan terasa sangat halus dan lembut di tangan, tidak terasa ada gesekan butiran
seperti pada lanau, dan bila diberi air akan terasa sangat licin.
Tabel 3.7 Skala ukuran butir sedimen (disederhanakan).
Martinez hails 'unique' Stevie
5.30pm: The Academy on LFC TV
Video: Six angles of Seb's stunner
Ukuran butir (mm)
Nama Butiran
Nama batuan
Æ > 256
Boulder / block (bongkah)
Breksi
64 – 256
Cobble (kerakal)
(bentuk / kebundaran butiran
meruncing)
4 – 64
Pebble
Konglomerat
2–4
Granule (kerikil)
Young Reds face Marseille
Blackburn v LFC: Ticket news
Relive Seb's stunning strike
Kenny's QPR verdict
Late goals leave Reds frustrated
Pics: Reds' Muamba message
Suarez starts - listen live
(bentuk / kebundaran butiran
membulat)
Lengtu Lengmua
Tepat tengah malam celeng-celeng yang telah
kerasukan ratusan iblis itu akan menyeruduk
seluruh warga dan tak memberi kesempatan
mereka untuk mendengarkan lagi keributan
bangau dan gesekan daun-daun bakau dengan
angin amis yang risau…. Laut tak sedang
mendamparkan perahu Nuh ke kampung yang
karena terlalu sunyi lebih mirip hiu tidur itu.
Laut—dalam ket […]
Renjana
Aku berangkat ke kotamu pagi ini dengan kereta
paling awal, diantar hawa dingin dan kabut bulan
Maret yang menusuk tulang. Mungkin kau tak
mengira bertahun-tahun setelah kita tak lagi
menghabiskan waktu bersama aku selalu
melakukan perbuatan tolol ini: mencarimu di kota
yang tak lagi kau tinggali. Ataukah kau sudah
menduganya, dan membayangkan dari kejauhan
[…]
1/16 – 2
Sand (pasir)
Batupasir
1/16 – 1/256
Silt (lanau)
Batulanau
Æ < 1/256
Clay (lempung)
Batulempung
Kemas atau Fabrik
1. Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen saling bersentuhan atau
bersinggungan atau berhimpitan, satu sama lain (grain/clast supported). Apabila ukuran butir fragmen
ada dua macam (besar dan kecil), maka disebut bimodal clast supported. Tetapi bila ukuran butir
fragmen ada tiga macam atau lebih maka disebut polymodal clast supported.
2. Kemas terbuka, bila butiran fragmen tidak saling bersentuhan, karena di antaranya terdapat
material yang lebih halus yang disebut matrik (matrix supported).
Gambar 3.4 memperlihatkan kemas di dalam batuan sedimen, meliputi bentuk pengepakan (packing),
hubungan antar butir/fragmen (contacts), orientasi butir atau arah-arah memanjang (penjajaran) butir,
dan hubungan antara butir fragmen dan matriks.
Ambe Masih Sakit
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
5 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Di kampungku, Tana Toraja, aura kematian sering
kali berembus seperti angin. Jika terlihat secarik
kain putih melambai di halaman tongkonan, itu
pertanda ada orang yang masih hidup meski
sudah mati, ”to makula”. Di sini, kematian
dirayakan dengan biaya yang tak sedikit.Inilah
akibatnya. Sudah hampir sepuluh tahun Ambe
terbaring di dalam erong, seolah menanti […]
Laki-laki Pemanggul Goni
Setiap kali akan sembahyang, sebelum sempat
menggelar sajadah untuk sembahyang, Karmain
selalu ditarik oleh kekuatan luar biasa besar untuk
mendekati jendela, membuka sedikit kordennya,
dan mengintip ke bawah, ke jalan besar, dari
apartemennya di lantai sembilan, untuk
menyaksikan laki-laki pemanggul goni
menembakkan matanya ke arah matanya. Tidak
tergantung […]
titiek cuantik
hmmmm,,,,makacih y dah d ks
informasikan
MualMaul
terimakasih
batseba rumbrapuk
whoaaa bagus blognya...... bravo Geologi....
MualMaul
jika ada sumber referensi pasti akan saya
cantumkan.
nirwani
minta sumbernya jg dicantumkan ya..
MualMaul
salam kenal juga dari saya. btw emang
tugas apaan? insyaallah Nanti kalo ada waktu
senggang Pasti sa
Gambar 3.4 Batuan sedimen berkemas butir: paking, kontak dan orientasi butir serta hubungan antara
butir matrik.
Pemilahan
Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan sedimen, artinya bila
semakin seragam ukurannya dan besar butirnya maka pemilahan semakin baik.
1. Pemilahan baik, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut seragam. Hal ini biasanya
terjadi pada batuan sedimen dengan kemas tertutup.
2. Pemilahan sedang, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang seragam maupun
yang tidak seragam.
3. Pemilahan buruk, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen sangat beragam, dari halus hingga
kasar. Hal ini biasanya terdapat pada batuan sedimen dengan kemas terbuka.
MualMaul
sama-sama. semoga informasinya bisa
bermanfaat.
Almira Anissofira
hai mas broooo. waaaahhhhh thx
sebelumnya blog nya mas ngebantu tugas saya
juga nih, hehehe. kenalin
Gambar 3.5 Pemilahan ukuran butir di dalam batuan sedimen.
Porositas (Kesarangan)
Porositas adalah tingkatan banyaknya lubang (porous) rongga atau pori-pori di dalam batuan. Batuan
dikatakan mempunyai porositas tinggi apabila pada batuan itu banyak dijumpai lubang (vesicles) atau
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
6 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
pori-pori. Sebaliknya, batuan dikatakan mempunyai porositas rendah apabila kenampakannya
kompak, padat atau tersemen dengan baik sehingga sedikit sekali atau bahkan tidak mempunyai
pori-pori.
Permeabilitas (Kelulusan)
Permeabilitas adalah tingkatan kemampuan batuan meluluskan air (zat cair).
1. Permeable (lulus air), jika batuan tersebut dapat meluluskan air, yaitu :
a. Bahan lepas, atau terkompakkan lemah, biasanya berbutir pasir atau lebih kasar.
b. Batuan dengan porositas tinggi, lubang-lubangnya saling berhubungan.
c. Batuan mempunyai pemilahan baik, kemas tertutup, dan ukuran butir pasir atau lebih kasar.
d. Batuan yang pecah-pecah atau mempunyai banyak retakan / rekahan.
2. Impermeable (tidak lulus air), jika batuan itu tidak mampu meluluskan air, yaitu :
a. Batuan berporositas tinggi, tetapi lubang-lubangnya tidak saling berhubungan.
b. Batuan mempunyai pemilahan buruk, kemas terbuka, ukuran butir lanau – lempung. Material lanau
dan lempung itu yang menutup pori-pori antar butir.
c. Batuan bertekstur non klastika atau kristalin, masif, kompak dan tidak ada rekahan.
Secara praktis megaskopis, suatu batuan mempunyai tingkat kelulusan tinggi apabila di permukaannya
diteteskan air maka air itu segera habis meresap ke dalam batuan. Sebaliknya, batuan mempunyai
kelulusan rendah atau bahkan tidak lulus air bila di permukaannya diteteskan air maka air itu tidak
segera meresap ke dalam batuan atau tetap di permukaan batuan.
Struktur Sedimen
1. Struktur di dalam batuan (features within strata) :
a. Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi). Jika tebal perlapisan < 1 cm disebut struktur laminasi.
b. Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination).
c. Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)
ü Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin halus.
ü Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar.
2. Struktur permukaan (surface features) :
a. Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)
b. Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals)
c. Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling animals)
d. Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
e. Gumuk pasir (dunes, antidunes)
3. Struktur erosi (erosional sedimentary structures)
a. Alur/galur (flute marks, groove marks,linear ridges)
b. Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau fosil)
c. Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours)
d. Cekungan gerusan dan pengisian (scours & fills)
Pettijohn (1975) membagi struktur sedimen menjadi 2 kelompok besar, yaitu struktur inorganik
(anorganik) (Gambar 3.6) dan struktur organik (Gambar 3.7). Struktur anorganik di bagi lagi menjadi
struktur primer (mekanis) dan struktur sekunder (kimiawi) (Tabel 3.8).
Kompaksi
Batuan sedimen klastika berbutir kasar (rudites, f > 2 mm) biasanya terdiri dari fragmen dan matriks.
Fragmen adalah klastika butiran lebih besar yang tertanam di dalam butiran yang lebih kecil atau
matriks. Matriks mungkin berbutir lempung sampai dengan pasir, atau bahkan granule. Sedangkan
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
7 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
fragmen berbutir pebble sampai boulder. Mineral utama penyusun batuan silisiklastika adalah mineral
silika (kuarsa, opal dan kalsedon), felspar serta mineral lempung. Sebagai mineral tambahan adalah
mineral berat (turmalin, zirkon), mineral karbonat, klorit, dan mika. Untuk batuan klastika gunungapi
biasanya ditemukan gelas atau kaca gunungapi. Selain mineral, maka di dalam batuan sedimen juga
dijumpai fragmen batuan, serta fosil binatang dan fosil tumbuh-tumbuhan.
Batuan karbonat (klastika dan non klastika) tersusun oleh mineral kalsit, cangkang fosil dan kadangkadang dolomit. Batuan evaporit (non klastika hasil penguapan), utamanya tersusun oleh mineral
gipsum (CaSO4.2H2O), anhidrit (CaSO4) dan halit (NaCl). Batuan sedimen “ironstone” tersusun oleh
mineral oksida besi (hematit, magnetit, limonit, glaukonit dan pirit). Batuan sedimen posfat tersusun
oleh mineral apatit. Batubara tersusun oleh mineral carbon. Batuan sedimen silika (chert atau
opal)tersusun oleh kuarsa dan kalsedon.
Fragmen dan matriks di dalam batuan sedimen lebih menyatu karena adanya bahan semen. Bahan
penyemen butiran fragmen dan matriks tersebut adalah material karbonat, oksida besi, dan silika.
Semen karbonat dicirikan oleh bereaksinya dengan cairan HCl. Semen oksida besi, selain tidak bereaksi
dengan HCl secara khas berwarna coklat, Semen silika umumnya tidak berwarna, tidak bereaksi dengan
HCl dan batuan yang terbentuk sangat keras. Semen itu tidak selalu dapat diamati secara megaskopik
.
A
B
.
.
C
D
F
E.
G
K
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
8 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
H
I
J
Gambar 3.6 Berbagai macam struktur sedimen. A. Current dan Graded; B. Daur Bouma; C. Konvolut dan
Dike Batupasir; D. Konkresi dan Nodule; E. Mudcracks; F. Striation dan Groove casts; G dan K. Ripple
bedding; H. Flute casts; I. Liniasi dan Furrow; J. Cone-in-cone dan Kristal pasir.
Gambar 3.7 Beberapa perbedaan jejak fosil yang menunjukkan fasies sedimentasi.
Tabel 3.8 Klasifikasi struktur sedimen (Pettijohn, 1975).
INORGANIC STRUCTURE
ORGANIC STRUCTURE
MECHANICAL (“PRIMARY”)
CHEMICAL
(“SECONDARY”)
A. Beddding : geometry
A. Solution structures
A. Petrifactions
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
9 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
1. Laminations
1. Stylolites
2. Wavy bedding
2. Corrosion zone
3. Vugs, oolicasts etc.
B. Bedding internal structures
1. Cross-bedding
2. Ripple-bedding
3. Graded bedding
4. Growth bedding
B. Accretionary
B. Bedding (weedia and
structures
other stromatolites)
1. Nodules
2. Concretions
3. Crystal aggregates
(sperulites & osettes)
4. Veinlets
5. Color banding
C. Bedding-plane marking (on surface)
C. Composite structures
C. Miscellaneous
1. Scour or current marks (flutes)
1. Geodes
1. Borings
2. Tool marks (grooves etc.)
2. Septaria
2. Tracks and trails
3. Cone-in-cone
3. Casts and molds
4. Fecal pellets and
coprolites
D. Bedding-plane marking (on surface)
1. Wave and swash marks
2. Pits and prints (rain etc.)
3. Parting lineation
E. Deformed bedding
1. Load and founder structures
2. Synsedimentary folds and breccias
3. Sandstone dikes and sills
Penamaan Batuan
Penaman batuan sedimen secara deskriptif, tergantung pada data pemerian (data deskriptif) yang
meliputi warna, tekstur, struktur dan komposisi. Pembagian batuan sedimen silisiklastika umumnya
berdasar ukuran butir, ditambah dengan bentuk butir, struktur dan komposisi (Tabel 3.9), yaitu :
1. Rudit (f > 2 mm), termasuk breksi (fragmen meruncing), konglomerat (fragmen membulat). Apabila
komposisi fragmen batuan secara megaskopik dapat diamati, maka penamaaan tambahan dapat
diberikan berdasarkan komposisi utama fragmen batuan tersebut. Misalnya breksi andesit, breksi
batuapung, konglomerat kuarsa.
2. Arenit, adalah batuan sedimen berbutir pasir (batupasir). Penamaan batupasir ini dapat
ditambahkan berdasar kenampakan struktur sedimen (contoh batupasir berlapis, batupasir silangsiur),
atau komposisi penyusun utamanya, misal batupasir kuarsa.
3. Lutit, terdiri dari batulempung, batulanau, dan serpih. Batulempung berbutir lempung, batulanau
tersusun oleh mineral/fragmen batuan berbutir lanau. Serpih adalah batulempung atau batulanau
berstruktur laminasi.
Tabel 3.9 Penamaan batuan sedimen klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
10 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Tekstur/Struktur
Komposisi
Nama batuan
Ciri-ciri khas
Konglomerat
Fragmen umumnya
mineral/fragmen
Rudit
(2 – 256 mm)
Komposisi sejenis atau
campuran, terutama
bulat atau agak
dengan rijang, kuarsa,
membulat
granit, kuarsit,
batugamping dll.
Breksi
Fragmen umumnya
runcing, dan
menyudut
Fanglomerat
Kipas aluvial yang
mengalami
pembatuan
Pecahan batuan
Tillit
Umumnya tidak
bercapur dengan
terpisah. Fragmen
semen
batuan terdapat
bekas goresan
Arenit
Terutama kuarsa 25%,
Arenit atau
(1/16 – 2 mm)
felspar kalium atau
plagioklas 10-25%.
batupasir kuarsa
Pemilahan baik dan
bersih
Pecahan batuan: basal,
riolit, batusabak dll.
Mineral mika, serisit,
klorit, bijih besi.
Arkose
Pemilahan jelek, warna
abu-abu kemerahan
Batupasir felspatik
Lebih dewasa dari
Graywacke
arkose antara
graywacke dan arenit
subgraywacke
Lutit
(1/16 – 1/256 mm)
Umumnya mineral
lempung, kuarsa, opal,
Batulanau
Antara batupasir
dan serpih
kalsedon, klorit dan
bijih besi.
Serpih
Batulumpur
Batulempung
Mudah membelah,
tidak plastis, bila
dipanasi menjadi
plastis
Untuk batuan karbonat bertekstur klastika :
1. Kalsirudit, adalah breksi atau konglomerat dengan fragmen batugamping.
2. Kalkarenit, adalah batupasir yang tersusun oleh mineral karbonat.
3. Kalsilutit, adalah batugamping klastis berbutir halus (lanau – lempung).
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
11 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Untuk batugamping bertekstur non klastika, cukup diberi nama batugamping non klastika. Apabila di
dalam batugamping banyak mengandung fosil maka dapat disebut batugamping berfosil.
Sedangkan batuan karbonat yang sudah tersusun oleh kristal kalsit atau dolomit disebut
batugamping kristalin. Napal adalah terminologi untuk batuan sedimen berbutir lanau dan
lempung, tersusun oleh bahan silisiklastika dan karbonat (Tabel 3.10 dan Tabel 3.11).
Untuk batuan klastika gunungapi, tata namanya mengikuti batuan piroklastika yang telah dijelaskan
pada acara analisis batuan beku, yaitu terdiri dari tuf (halus dan kasar), batulapili, breksi gunungapi
dan aglomerat (Gambar 3.8). Dalam beberapa hal, secara megaskopik, warna yang sangat khas dapat
ditambahkan untuk penamaan batuan, contoh tuf hijau, batupasir merah, batulempung hitam dsb.
Tabel 3.10 Penamaan batuan sedimen non klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
Tekstur/Struktur
Komposisi
Nama batuan
Ciri-ciri khas
Batugamping
Breaksi dengan HCl,
mengandung
mineral/fragmen
Rapat, afanitik,
berbutir kasar,
Terutama kalsit
kristalin, porus, oolit
organik, bioklastika,
dan mosaik
Terutama dolomit
Dolomit
Tidak segera bereaksi
dengan HCl, jarang
mengandung fosil,
berbutir sedang
Berbutir halus
Kristal halus dengan
Kapur
mikroorganisme
Putih – abu-abu
terang, sangat
rapuh, mengandung
fosil
Karbonat dan
lempung
Napal
Abu-abu terang,
rapuh, pecahan
konkoidal
Rapat dan berlapis
Campuran silika, opal
dan kalsedon dll.
Rijang
Warna beragam,
keras, kilap non
logam, konkoidal
Terutama gips
Gips
Anhidrit
Evaporit, tidak sendiri
melainkan
berasosiasi dengan
mineral/batuan lain.
Terutama malit
Dijumpai kristal yang
mengelompok
Masif atau berlapis
Mineral fosfat dan
Fosforit
fragmen tulang
Amorf, berlapis, tebal
Humus, tumbuhan
Diperlukan
penentuan kadar
P2O3
Batubara, lignit
Warna coklat,
pecahan prismatik
Genesis
Berdasar data pemerian batuan sedimen tersebut di atas, maka secara genesa dapat diinterpretasikan
mengenai :
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
12 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
1. Asal-usul atau sumber batuan sedimen (provenance)
2. Energi pengangkut (angin, air, es, longsoran, letusan gunungapi atau kombinasi di antaranya),
jaraknya dengan sumber dan proses transportasinya.
3. Lingkungan pengendapan, di darat kering, darat berair tawar (danau, sungai), di pantai atau di laut
(dangkal atau dalam).
4. Diagenesa dan lain-lain.
Tabel 3.11 Sifat – sifat batuan sedimen yang harus dilakukan pemerian.
Nama
Campuran/
Fragmen/mineral
Batuan
semen/matrix
pembentuk x)
Warna
Besar
Pemilahan
Breksi
X
X
X
X
X
X
Konglomerat
X
X
X
X
X
X
Tufa
X
X
X
X
X
X
Batupasir
X
X
X
X
X
X
Batulanau
X
-
X
-
-
-
Serpih
X
-
X
-
-
-
Lempung
X
-
X
-
-
-
Napal
X
-
X
-
-
-
Gamping
X
X
X
X
X
X
Dolomit
X
X
X
X
X
X
Batubara
X
X
X
-
-
-
Rijang
X
-
X
-
-
-
Anhidrit
X
-
X
-
-
-
Fosfat, dll
X
X
X
X
-
-
butir
Bentuk
butir
Lempung
X = Sifat yang dimiliki
- = Sifat yang tidak dimiliki
x) Termasuk jenis mineral lempung
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
13 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Gambar 3.8 Berbagai macam bentuk tepra (piroklast).
tweet
Share this:
rizki | March 31, 2011 at 5:04 pm
terimakasih banyak atas artikelnya, sangat membantu tugas saya.
sekali lagi terimakasih.
kembali kasih. mohon maaf jika saya belum bisa menambah artikel geologi lagi di
blog ini.
ineke | August 7, 2011 at 1:58 pm
mkasih udh bantuin bkin tugas…:)
23/03/2012 3:04
BATUAN SEDIMEN « Wingman Arrows
14 of 14
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
iya. sama2.
ti_ka | November 23, 2011 at 12:15 pm
keren …. semangad berkarya
Harun Al Rasyid | January 16, 2012 at 10:29 pm
makasih banget ya.. udah ngasi inform bgs, sangat membantu, good job
semoga bisa sunting bacaan yang lebih bagus lagi….
nirwani | February 19, 2012 at 8:16 pm
minta sumbernya jg dicantumkan ya..
jika ada sumber referensi pasti akan saya cantumkan.
Leave a Reply
Notify me of follow-up comments via email.
Post Comment
23/03/2012 3:04
Download