pendahuluan - IPB Repository

advertisement
1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Ikan adalah vertebrata poikilotermis yang hidup di dalam air serta
mempunyai sirip dan insang. Ikan memiliki jumlah spesies terbanyak pada
kelompok vertebrata. Spesies ikan mempunyai variasi ukuran tubuh, mulai dari
7,9 mm pada Paedocypris progenetica (Famili Cyprinidae) (Kottelat et al. 2005)
hingga 12 m pada Rhincodon typus (Famili Rhincodontidae). Rentang umur pada
berbagai spesies ikan selama 1-120 tahun. Spesies ikan dapat hidup pada
ketinggian 5200 m di atas permukaan laut hingga 7000 m di bawah permukaan
laut. Ikan beradaptasi dengan berbagai jenis makanan. Beberapa spesies
mempunyai jenis makanan khusus atau beradaptasi dengan jenis makanan tertentu
seperti zooplankton, siput dan karang (Nelson 2006).
Evolusi ikan terjadi sejak 400 juta tahun yang lalu, dimulai dari
perpindahan ikan yang hidup di laut ke perairan tawar (Nelson 2006). Evolusi
pada ikan diketahui mempunyai dua garis utama. Garis evolusi tersebut terbagi
menjadi Superkelas Agnatha dan Gnathostomata. Karakteristik ancestral terdapat
pada Superkelas Agnatha (ikan tanpa rahang). Agnatha telah ada sejak 350-500
juta tahun lalu. Saat ini diketahui hanya 70 spesies yang tersisa pada Superkelas
Agnatha di antaranya adalah lamprey (Ordo Petromyzontiformes) dan hagfish
(Ordo Myxinformes). Sementara pada Superkelas Gnathostomata (ikan berahang)
terbagi menjadi dua kelas yaitu, Chondrichtyes (ikan bertulang rawan) dan
Osteichthyes (ikan bertulang keras) (Moyle & Cech 1988). Sebagian besar ikan
tergolong dalam Kelas Osteichthyes. Pada Kelas Osteichthyes terdapat 45 ordo,
435 famili, 4079 genus, dan 23689 spesies (Nelson 2006).
Ikan menempati berbagai bentuk ekosistem perairan seperti perairan laut,
payau dan tawar. Sekitar 43% atau 11952 spesies ikan menempati perairan tawar
(Nelson 2006). Jumlah terbesar spesies ikan air tawar di dunia berada di zona
neotropis yaitu Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Perairan tawar secara
umum terbagi kedalam dua kelompok yaitu, perairan tergenang (lentic) seperti
danau dan rawa serta perairan mengalir (lotic) seperti sungai dan parit.
2
Beranekaragamnya kondisi perairan menjadi faktor yang mengharuskan ikan
beradaptasi terhadap lingkungan setempat.
Waduk
merupakan
sebuah
danau
buatan
yang
dihasilkan
dari
pembendungan aliran sungai. Pembangunan waduk ditujukan bagi kesejahteraan
manusia, dengan beragam fungsi. Fungsi-fungsi tersebut seperti, Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, pengendali banjir, air minum, budidaya
perikanan dan pariwisata. Keberadaan waduk mengakibatkan perubahan topografi
dan hidrologi perairan. Perubahan topografi waduk akan berkaitan dengan
keanekeragaman spesies ikan yang ditemukan (Oliveira et al. 2004).
Waduk Cirata merupakan salah satu waduk utama di Indonesia, yang
terbentuk dari pembendungan aliran Sungai Citarum. Sungai Citarum merupakan
sungai terpanjang yang berada di Provinsi Jawa Barat. Jumlah spesies ikan yang
ditemukan di Sungai Citarum sebelum pembendungan berjumlah lebih dari 20
spesies ikan asli (Krismono et al. 1987). Waduk Cirata dibangun sebagai sumber
energi listrik, irigasi dan kegiatan budidaya perikanan. Budidaya perikanan
dilakukan pada kegiatan Keramba Jaring Apung (KJA).
Keberadaan serta jumlah spesies ikan asli Sungai Citarum saat ini diduga
semakin berkurang. Perubahan topografi dan hidrologi serta keberadaan spesies
asing akan berpengaruh pada keanekaragaman ikan di Waduk Cirata. Dalam
penelitian ini, dipelajari keanekaragaman ikan di Waduk Cirata sebagai respon
penyesuaian terhadap keberadaan waduk.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan;
bagaimanakah keanekaragaman, kelimpahan dan distribusi ikan di Waduk Cirata?
C.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keanekaragaman, kelimpahan, dan
distribusi ikan di Waduk Cirata.
Download