BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang menginginkan kekayaan yang dimiliki semakin hari semakin banyak jumlahnya. Oleh karena itu, setiap orang perlu melakukan investasi. Investasi merupakan kegiatan menempatkan uang atau dana pada suatu aset dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Ketika seseorang melakukan sebuah investasi, ia berharap investasi tersebut akan memberikan keuntungan pada tingkat tertentu sehingga kekayaaan yang dimilikinya akan bertambah. Beberapa alternatif investasi yaitu saham, tabungan, deposito, obligasi, properti, emas, dan instrument investasi lainnya. Saham adalah alternatif investasi yang dapat dipelajari. Banyak buku yang mengulas tentang saham dan dapat dengan mudah kita jumpai di toko buku terkemuka. Mulai dari buku saham yang membahas pemahaman dasar, sampai ke pemahan tingkat lanjutan. Keuntungan saham dapat diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual atau lebih dikenal dengan istilah capital gain, dan ditambah dengan keuntungan perusahaan yang dibagikan ke pemegang atau lebih dikenal dengan istilah deviden. Dividen ini hanya diterima oleh pemegang saham yang memiliki saham tersebut sampai dengan batas waktu atau tanggal tertentu yang ditetapkan oleh perusahaan. Keuntungan saham bisa diperoleh dengan cara investasi maupun dengan cara beli jual secara aktif atau lebih di kenal dengan istilah trading. Ellen May dalam bukunya mengatakan, “Perbedaan investasi dengan trading terletak dalam rentang waktu beli dan jual.” (E. May, 2011,p.3). Motif terbesar investor melakukan investasi saham adalah mendapatkan keuntungan tinggi dengan resiko yang rendah. Resiko dapat diminimumkan dengan diversifikasi yaitu membentuk portofolio saham. Untuk memperoleh suatu portofolio yang dianggap efisien, seorang investor diharapkan dapat melakukan analisis terhadap portofolio tersebut. Salah satu metode analisis portofolio optimal adalah dengan 1 2 menggunakan Single Indeks Model. Model ini merupakan bentuk penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Markowitz (1959) juga berpendapat bahwa “analisis berdasarkan semivariansi cenderung menghasilkan portofolio yang lebih baik dibandingkan portofolio berdasarkan variansi”. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, penulis tertarik untuk membahas penentuan portofolio optimal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informasi yang disajikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI) atas saham-saham yang listed dan pada akhirnya hasil pembobotan dengan metode Single Indeks Model akan dibandingkan dengan Mean-Semivariance. 1.2. Perumusan dan Batasan Masalah Dalam penelitian ini, pembatasan masalah sangat diperlukan untuk menjamin keabsahan dalam kesimpulan yang diperoleh. Agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan semula dan pemecahan masalah lebih terkonsentrasi. Berdasarkan pada latar belakang masalah, penulis hanya membatasi pada teori dan analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan metode optimasi Single Index Models, kemudian membandingkan metode tersebut dengan metode optimasi Mean-Semivariance. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Mempelajari dan memahami teori portofolio dan analisis investasi pada sekuritas berdasarkan prinsip statistika dalam menentukan kebijakan investasi. 2. Mempelajari dan memahami tentang manajemen portofolio. 3. Menentukan pembobotan portofolio optimal dengan menggunakan metode optimasi Single Indeks Models kemudian membandingkannya dengan optimasi metode Mean-Semivariance. 3 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi siapa saja, terutama yang mendalami bidang portofolio sehingga dapat digunakan sebagai pijakan untuk penelitian lebih lanjut tentang portofolio yang menggunakan Single Indeks Model dan Mean-Semivarian serta dapat menambah khazanah keilmuan statiska di bidang investasi saham. Penelitian ini diharapkan dapat membantu semua pihak, khususnya para investor yang akan melakukan investasi melalui portofolio saham. 1.5. Tinjauan Pustaka Portofolio optimal berdasarkan Single Indeks Model dikembangkan oleh William Sharpe (1963) sehingga model ini sering disebut sebagai Sharpe Single Indeks Model. Model ini digunakan untuk menyerderhanakan model Markowitz yang telah dikenalkan terlebih dahulu. Model ini didasarkan atas asumsi bahwa korelasi return masing-masing sekuritas terjadi karena adanya respon sekuritas tersebut terhadap perubahan indeks tertentu (seperti IHSG). Hasil pengembalian suatu sekuritas maupun portofolio dapat ditunjukkan sebagai fungsi linear dari hasil pengembalian indeks pasar. Sehingga Single Indeks Model dapat diartikan juga sebagai pemilihan jenis saham yang naik-turun keuntungannya cenderung searah dengan naik-turunnya kinerja bursa atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Model ini dapat dikatakan sebagai model portofolio yang berorientasi pada pasar. Markowitz (1959) berpendapat bahwa “analisis berdasarkan semivariansi cenderung menghasilkan portofolio yang lebih baik dibandingkan portofolio berdasarkan variansi”. Dalam edisi revisi dari bukunya (Markowitz, 1991), ia melanjutkan dan mengklaim bahwa “semivariansi adalah ukuran yang lebih masuk akal untuk ukuran resiko”. Kemudian ia mengklaim bahwa karena “kekhawatiran seorang investor adalah tentang underperformance daripada overpervormance, semideviasi adalah ukuran yang lebih tepat dari risiko investor dibandingkan dengan variansi” (Markowitz, Todd, Xu, Yamane, 1993). Estrada (2008) memakai pendekatan heuristik yang berguna untuk mengestimasi semivariansi dari return portofolio dengan suatu ekspresi yang hampir sama digunakan untuk mengestimasi variansi dari return portofolio. Pendekatan heuristik ini juga 4 mengubah matriks semivariansi-semikovariansi menjadi simetrik dan eksogen. Sehingga perhitungan bobot portofolio Mean-Semivariance bisa menggunakan metode yang sama dengan Mean-Variance. 1.6. Metodologi Penelitian Metode yang dipakai dalam penulisan tesis ini adalah studi literatur dan studi kasus. Untuk studi literatur dengan mempelajari referensi-referensi yang berkaitan dengan teori pembentukan portofolio optimal yang diperoleh dari perpustakaan maupun mediamedia lain, seperti berbagai buku elektronik, jurnal, dan artikel resmi yang diperoleh dari situs-situs internet. Sedangkan untuk studi kasus, penulis menggunakan data sahamsaham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan tergabung dalam kelompok LQ-45, yang diakses melalui situs finance.yahoo.com. 1.7. Sistematika Penulisan Untuk memahami tesis dari tahapan-tahapan penelitian, penulisan disusun secara sistematis dalam beberapa bab, dengan rincian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan, dan menguraikan tentang metode dan hasil penelitian sebelumnya yang menjadi bahan rujukan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas beberapa definisi, teorema yang mendasari, dan teori yang mendukung. BAB III PERBANDINGAN OPTIMASI PORTOFOLIO METODE SINGLE INDEKS MODEL DENGAN METODE MEAN-SEMIVARIANCE Bab ini berisi return, expected return, variansi portofolio, portofolio Single Indeks Model, dan pertofolio Mean-Semivariance. BAB IV STUDI KASUS Bab ini membahas tentang penerapan metode pada beberapa sekuritas tertentu yang dipilih oleh penulis untuk dibangun menjadi suatu portofolio. Kemudian akan 5 dilakukan perbandingan antara metode Single Indeks Model dengan MeanSemivariance. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran berdasarkan materi yang telah dibahas dalam bab sebelumnya.