akses cepat mendapat darah melalui utdrs

advertisement
29-10-2017
1/2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id
AKSES CEPAT MENDAPAT DARAH MELALUI UTDRS
DIPUBLIKASIKAN PADA : SENIN, 01 AGUSTUS 2011 02:36:46, DIBACA : 50.471 KALI
Keberadaan Unit Transfusi Darah (UTDRS) di rumah sakit pemerintah dapat membantu pencapaian target MDGs (Millenium Development Goals). Salah satunya
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah tidak hanya memenuhi ketersediaan darah, namun juga menjamin darah yang diberikan kepada pasien sudah sesuai
standar, seperti pendonor yang terseleksi, proses pengeluaran darah yang sesuai prosedur, serta ketepatan indikasi penyakit. Hal ini dilakukan untuk menghindari
penularan penyakit melalui transfusi darah.
Demikian pernyataan Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, dr Bambang Sarjono kepada wartawan pada saat melakukan peninjauan unit transfusi darah Rumah
Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati (29/07).
Transfusi darah berisiko menularan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS, Hepatitis C, Hepatitis B, serta risiko lain yang dapat mengancam nyawa. Oleh karena itu,
pemerintah dengan melibatkan berbagai institusi seperti RS dan PMI, berkomitmen mewujudkan pelayanan tranfusi darah yang aman, tepat waktu serta mudah
diakses, tegas Bambang.
Dr. Bambang menambahkan, sampai saat ini, pasien kerap kesulitan mendapatkan darah tepat waktu. Ini dikarenakan persediaan darah yang ada di UTD
maupun PMI masih sangat terbatas. Padahal, ketersediaan darah darah tepat waktu akan menyelamatkan nyawa pasien.
Kebutuhan nasional darah nasional per tahun mencapai 4 juta kantong. Sampai saat ini baru tersedia 1,7 juta kantong darah per tahun. Dari jumlah tersebut,
hanya 20 persen yang diperoleh dari para pendonor sukarela. Sedangkan sisanya, pasien masih dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan darah, kata dr.
Bambang.
Di Indonesia, saat ini ada sekitar 414 UTD terdiri dari 211 unit dikelola PMI, 202 unit oleh rumah sakit (UTDRS) dan 1 unit oleh pemerintah daerah. UTDRS
Fatmawati yang dibangun sejak 2009 merupakan UTDRS percontohan di Indonesia, jelas dr. Bambang.
Sementara itu, Direktur RSUP Fatmawati, dr Andi Wahyuningsih Attas Sp.An., menjelaskan keberadaan UTD di RSUP Fatmawati yang diresmikan Oktober 2010,
memudahkan pasien memperoleh darah di RS Fatmawati dan RS di sekitarnya. Saat ini, kebutuhan darah di RSUP Fatmawati mencapai sekitar 2000 kantong
darah per bulan.
Sebagian besar kebutuhan darah bisa dipenuhi, sehingga risiko waktu tunggu pemenuhan darah yang dibutuhkan pasien bisa ditekan kurang dari 2 jam, jelas dr.
Andi.
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2/2
29-10-2017
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor
telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021)52960661, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567, atau alamat e-mail kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- 2 -
Printed @ 29-10-2017 15:10
Download