BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker 2.1.1 Pengertian Kanker

advertisement
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kanker
2.1.1 Pengertian
Kanker adalah sebuah kumpulan penyakit yang dikarakterisasikan dengan
tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika
penyebaran tidak terkontrol, maka akan menyebabkan kematian (American
Cancer Society, 2015). Sel-sel tersebut membentuk sebuah blok yang menutupi
semua jaringan dan organ didalam tubuh. Sel membelah untuk menciptakan sel
baru, dan menggantikan sel-sel yang tua maupun berbahaya. Masing-masing sel
mengandung material genetik (DNA) yang memberitahu sel kapan harus
membelah, dan kapan harus mati. Kanker terjadi ketika DNA menjadi berbahaya
dan memberikan instruksi yang salah. Sel-sel kanker bertumbuh diluar kendali.
Sel kanker membelah ketika tidak seharusnya membelah, dan bertahan lebih lama
dari waktu yang tidak seharusnya. Sel kanker dapat menutupi dan memenuhi
lebih dari sel-sel normal. Kumpulan dari sel-sel kanker dinamakan tumor. Tumor
terbagi atas ganas/malignant (cepat berkembang dengan ancaman menyebar) dan
jinak/benign (pertumbuhan lambat dan tidak menyebar) (Children’s Oncology
Group, 2011).
2.1.2 Tipe Kanker pada Anak
Berdasarkan Children’s Oncology Group (2011) menerangkan bahwa
masing-masing jenis kanker memiliki nama, pengobatan, dan prognosis. Kanker
pada anak dibagis atas tiga tipe :
Universitas Sumatera Utara
8
2.1.2.1 Leukemia
Leukemia adalah kanker pada pembentukan sel-sel darah yang
dihasilkan oleh sumsum tulang. Sumsum tulang berada pada pertengahan antara
tulang dan saraf sebagai pabrik dari pembuatan darah. Tiga jenis tipe darah yang
dihasilkan pada
sumsum tulang.
Sel darah merah yang membawa oksigen
kedalam tubuh. Sel darah putih yang membasmi infeksi. Platelet yang
menghentikan pendarahan.
2.1.2.2 Lymphoma
Lymphoma ialah kanker yang terjadi pada system limpatik. Sistem
limpatik merupakan salah satu bagian penting pada system imun. Jaringan
limpatik ditemukan di seluruh bagian tubuh pada kelenjar getah bening, tonsil,
adenoid, limpa, kelenjar thymus, dan didalam sumsum tulang. Lymphoma timbul
ketika sel dari system limpatik menjadi sel kanker yang bermutasi dan membelah
secara tidak terkontrol. Sel ganas tersebut bertumbuh dan menyebar hingga tunas
getah bening dan organ tubuh. Gejala dari lymphoma bergantung pada lokasi dari
penyebaran kelenjar limpa dan organ tubuh. Biasanya, tanda dan gejala pertama
kali ditemukan ialah benjolan atau pembengkakan, yang berada disekitar leher,
selangkangan atau dibawah lengan. Terkadang sel-sel lymphoma menyebabkan
tunas getah bening didalam dada membengkak yang akan mebimbulkan batuk
atau nyeri dada. Sel lymphoma dapat menyebabkan pembengkakan pada hati
maupun limpa, atau penyebaran pada tunas getah bening abdomen, menyebabkan
nyeri. Sel-sel lymphoma terkadang menyebar ke sumsum tulang belakang,
menyebabkan nyeri pada tulang.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.2.3 Tumor Solid (kanker pada tulang, otot, otak, atau pada jaringan
dalam tubuh)
Tumor solid terdiri dari: Otak dan jaringan saraf tulang belakang juga
dikenal dengan system saraf pusat (SSP), kanker ginjal, kanker hati,
neuroblastoma, melanoma, retinoblastoma, jaringan lunak, dan saroma tulang,
karsinoma, dan kanker tiroid.
2.1.3 Penyebab Kanker pada Anak
Kanker pada anak yang disebabkan oleh faktor keturunan memiliki angka
kejadian yang kecil. Ini berarti bahwa anak dilahirkan dengan perubahan yang
terjadi pada DNA yang menyebabkan beberapa sel berkembang menjadi kanker.
Terkadang, perubahan pada DNA terjadi pada awal tahap perkembangan (sebelum
anak lahir). Pada kisah lainnya, perubahan DNA ini dapat juga diwariskan oleh
orang tua. Ketika ini terjadi, ada kemungkinan bahwa orangtua memiliki tipe
kanker yang sama. Kanker pada anak yang diwariskan seperti retinoblastoma,
malignant, tumor saraf perifer, dan adrenokortikal karsinoma. Kebanyakan kanker
lainnya tidak diwariskan.
2.1.4 Tanda dan Gejala
Menurut American Cancer Society (2014) tanda dan gejala penyakit kanker
adalah sebagai berikut:
2.1.4.1 Demam
Demam adalah kejadian yang sangat umum dengan kanker, tetapi lebih
sering terjadi setelah kanker telah menyebar dari tempat dimana dimulai. Hampir
semua pasien dengan kanker akan mengalami demam pada beberapa waktu,
Universitas Sumatera Utara
10
terutama jika kanker atau pengobatannya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dapat membuat lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Paling
sering, demam mungkin merupakan tanda awal kanker, seperti kanker darah
seperti leukemia atau limfoma.
2.1.4.2 Kelelahan
Kelelahan yang terjadi tidak dapat segera pulih hanya dengan istirahat.
Ini merupakan gejala penting karena pertumbuhan kanker. Hal ini terjadi lebih
awal dalam beberapa kanker seperti leukemia. Beberapa kanker kolon atau
lambung dapat menyebabkan kehilangan darah. Hal ini merupakan cara kanker
untuk dapat menyebabkan kelelahan.
2.1.4.3 Nyeri
Nyeri merupakan gejala awal beberapa kanker seperti kanker tulang
atau kanker testis. Sakit kepala yang tidak hilang atau menjadi lebih baik dengan
pengobatan merupakan gejala dari tumor otak. Nyeri punggung dapat merupakan
gejala dari kanker usus besar, rektum, atau ovarium. Paling sering nyeri akibat
kanker berarti telah menyebar atau bermetastasis dari mana kanker dimulai.
2.1.4.4 Perubahan Kulit
Seiring dengan kanker kulit, beberapa kanker lainnya dapat
menyebabkan perubahan kulit yang dapat dilihat. Tanda-tanda dan gejala
termasuk: kulit yang tampak gelap (hiperpigmentasi), kulit dan mata berwarna
kekuningan (jaundice), kulit kemerahan (eritema), gatal (pruritus), dan
pertumbuhan rambut yang berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
11
2.1.4.5 Perubahan pola buang air besar atau fungsi kandung kemih
Sembelit jangka panjang, diare, atau perubahan ukuran tinja mungkin
merupakan tanda dari kanker usus besar. Nyeri saat buang air kecil, darah dalam
urin, atau perubahan fungsi kandung kemih, seperti perlu buang air lebih sering
dari biasanya dapat dikaitkan dengan kandung kemih atau kanker prostat.
2.1.4.6 Luka yang tidak kunjung sembuh
Kanker kulit dapat berdarah dan terlihat seperti luka yang tidak kunjung
sembuh. Sebuah luka yang tidak kunjung sembuh di mulut bisa menjadi kanker
mulut. Hal ini harus ditangani dengan segera, terutama pada orang yang merokok,
mengunyah tembakau, atau sering minum alkohol. Luka pada penis atau vagina
dapat berupa tanda-tanda infeksi atau kanker dini.
2.1.4.7 Bintik-bintik putih di lidah dan mulut
Bercak putih di dalam mulut dan bintik-bintik putih di lidah mungkin
leukoplakia. Leukoplakia adalah daerah pra-kanker yang disebabkan oleh sering
iritasi. Hal ini sering disebabkan oleh merokok atau penggunaan tembakau
lainnya. Orang yang merokok pipa atau menggunakan tembakau beresiko tinggi
untuk leukoplakia. Jika tidak diobati, leukoplakia bisa menjadi kanker mulut.
2.1.4.8 Pendarahan
Perdarahan yang tidak biasa bisa terjadi pada kanker dini atau lanjut.
Batuk darah di sputum merupakan tanda dari kanker paru-paru. Darah dalam tinja
yang dapat terlihat seperti tinja sangat gelap atau hitam bisa menjadi tanda dari
usus besar atau kanker rektum. Kanker serviks atau endometrium dapat
menyebabkan perdarahan vagina abnormal. Darah dalam urin merupakan tanda
Universitas Sumatera Utara
12
dari kandung kemih atau kanker ginjal. Darah yang keluar dari puting tanda
kanker payudara.
2.1.4.9 Benjolan
Banyak kanker dapat dirasakan melalui kulit. Kanker ini kebanyakan
terjadi pada payudara, testis, kelenjar getah bening (kelenjar), dan jaringan lunak
tubuh. Sebuah benjolan atau penebalan merupakan tanda awal atau akhir dari
kanker. Kanker payudara muncul dengan kulit merah atau menebal serta adanya
tonjolan.
2.1.5 Prosedur Pemeriksaan
Banyak cara cara dan pengobatan yang berbeda-beda untuk membantu
menurunkan nyeri dan ansietas yang dirasakan oleh anak selama prosedur dan tes
dilakukan. Berikut ialah informasi mengenai beberapa jenis pengobatan yang
tersedia (Children’s Oncology Group, 2011).
2.1.5.1 Anestesi lokal
Sebelum tes dan prosedur dilakukan, pengobatan untuk mematikan rasa
dapat diberikan. Pengobatan ini bisa dalam bentuk krim topikal, tambalan, cairan,
atau alat lain yang diletakkan pada kulit. Obat yang diberikan akan mematikan
rasa pada kulit dan jaringan. Untuk beberapa anak, pengobatan ini cukup untuk
mematikan rasa dalam prosedur pengambilan melalui jarum suntik. Jika
diperlukan, setelah obat berhasil mematikan rasa pada permukaan kulit, obat
lainnya dapat juga digunakan menggunakan jarum suntik berukuran kecil yang
ditempatkan lebih dalam menuju jaringan.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.5.2 Sedasi
Jika obat yang diperlukan lebih dari lokal anastesi, para tenaga
kesehatan selanjutnya akan membicarakan mengenai sedasi (pengunaan obatobatan, kombinasi dari beberapa obat, untuk membuat anak merasa lebih relaks
atau tertidur selama proses tes dan prosedur). Sedasi dapat diberikan pada level
yang berbeda, berkisar dari perasaan tenang, keadaan mengantuk, anestesi umum
(dalam keadaan tertidur). Level sedasi bergantung pada kondisi anak, prosedur
ansietas, dan panduan rumah sakit.
2.1.5.3 Biopsi
Dalam biopsi, beberapa bagian jaringan akan diambil dari tubuh dan
diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat sel kanker. Biopsi terbuka dilakukan
ketika kulit dibuka dalam pembedahan untuk mendapatkan sampel dari jaringan.
Biopsi tertutup dilakukan ketika jarum dimasukkan kedalam kulit untuk
mengambil jaringan tanpa melakukan pembedahan.
2.1.5.4 Pengeluaran cairan dari sumsum tulang
Pengeluaran cairan dari sumsum tulang ialah tes yang dilakukan untuk
mengetahui apakah sel didalam sumsum tulang dalam keadaan sehat dan
menemukan jika ada sel kanker yang menyebar ke tulang sumsum dari bagian
lain didalam tubuh. Sumsum tulang ialah pabrik dimana sel-sel darah dihasilkan.
Sumsum tulang belakang juga berada pada pusat tulang dan menyusun antara
tulang berongga dan cairan sumsum. Dalam tes ini, jarum akan ditempatkan pada
tulang (biasanya tulang pinggul) dan sebagian sampel cairan pada sumsum tulang
akan dimasukkan kedalam alat injeksi.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.5.5 Biopsi pada sumsum tulang
Ketika pengambilan cairan pad sumsum tulang telah dilakukan untuk
melihat darah, biopsi pada sumsum tulang dilakukan untuk mempelajari bagian
sesungguhnya dari sumsum tulang berongga. Biopsi juga membantu untuk
menentukan apakah sel dalam sumsum tulang dalam keadaan sehat atau terdapat
sel kanker. Dalam tes ini, jarum suntik akan ditempatkan pada tulang (biasanya
pada tulang pinggul), dan sebagian kecil pada sumsum tulang berongga akan
diambil dan dikirm ke laboratorium untuk menentukan hasil
2.1.5.6 Magnetic resonance imaging/ MRI
MRI dilakukan dengan menggunbakan mesin khusus untuk melihat
keadaan didalam tubuh. Mesin tyersebut menggunakan gelombvang magnetic
untuk menciptakan gambar didalam tubuh. Anak akan dibaringkan pada meja
yang tersdia didalam mesin MRI selama pencetakan gambar. Anak tidak akan
memakai barang-barang yang megandung metal (perhiasaan. tali pinggang, dsb)
karena mesin mengikat metal.
2.1.6 Penatalaksanaan
Masing-masing tipe kanker pada anak dapat disembuhkan dengan cara yang
berbeda, bergantung pada tipe pengobatan yang paling efektif sesuai dengan jenis
kanker. Berikut adalah beberapa tipe pengobatan yang diberikan (Children’s
Oncology Group, 2011).
2.1.6.1 Kemoterapi
Kemoterapi
ialah
pengobatan
kanker
dengan
menghentikan
pertumbuhan ataupun menghancurkan sel-sel kanker. Beberapa tipe dari
Universitas Sumatera Utara
15
pengobatan
kemoterapi
mungkin
digunakan,
sebab
kemoterapi
akan
menghentikan maupun menghancurkan sel-sel kanker dengan cara yang berbeda.
Ketika kemoterapi menghancurkan sel-sel kanker, juga akan membahayakan selsel sehat. Bahaya yang diterima oleh sel-sel sehat dapat menyebabkan efek
samping. Biasanya efek samping yang dialami akan membaik atau menghilang
ketika pengobatan selesai.
2.1.6.2 Terapi Radiasi
Terapi radiasi memberikan cahaya dengan kekuatan tinggi yang
membahayakan DNA dan dengan cepat menghancurkan sel-sel pertumbuhan,
seperti sel kanker. Radiasi bisa saja digunakan dengan sendiri atau bahkan
dikombinasikan dengan terapi lain, seperti kemoterapi dan pembedahan.
Pengobatan ini dapat membahayakan baik sel sehat maupun sel kanker, namun
sel sehat memiliki kemampuan dalam penyembuhan diri. Tidak seperti
kemoterapi, radiasi tidak menyebabkan bahaya pada sel di seluruh tubuh. Radiasi
hanya membahayakan sel pada area dimana radiasi diberikan.
2.1.6.3 Pembedahan
Banyak tipe pembedahan yang digunakan untuk menyembuhkan
kanker. Terkadang, mengangkat tumor ialah satu-satunya jalan dalam pengobatan
yang diperlukan, tetapi biasanya kemoterapi atau radiasi juga digunakan untuk
menghancurkan sisa dari sel kanker : 1) pembedahan primer ialah pembedahan
yang mengangkat hampir semua bagian tumor saat didiagnosa. Beberapa bagian
tumor tidak dapat diangkat secara aman dikarenakan bentuk maupun lokasi
tempat tumor berada, 2) Pembedahan kedua biasanya dilakukan setelah
Universitas Sumatera Utara
16
pengobatan dengan kemoterapi dan/atau radiasi, dan 3) pembedahan perawatan
dukungan dilakukan untuk membantu anak melalui pengobatan kanker yang
dialami, jika pengobatan tersebut membuat anak menjadi sulit makan, sebuah
tabung makan akan dipasangkan langsung ke lambung atau saluran pencernaan
sampai anak mampu mengkonsumsi nutrisi makanan lewat mulut.
2.1.6.4 Bioterapi
Bioterapi dikenal juga dengan imunoterapi. Bioterapi menggunakan
sistem imun tubuh untuk memerangi sel kanker. Sistem imun tubuh ialah sebuah
penghubung antara organ dan sel-sel yang bekerja untuk melindungi tubuh
melawan penyakit. Sistem ini bekerja untuk mencari sel-sel yang tidak normal dan
mencoba untuk menghancurkan. Bioterapi ini dapat menolong sel sistem imun
tubuh untuk menemukan sel yang tidak normal lalu menghancurkan sel kanker.
2.1.6.5 Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif adalah perawatan yang penuh pengertian dan
pendekatan menyeluruh kepada anak dengan penyakit serius. Perawatan ini
mendukung anak dan keluarga dengan menenangkan gejala fisik seperti menolong
secara emosional, sosial, dan aspek spiritual. Penting untuk mengetahui bahwa
perawatan paliatif ini dapat dimulai kapan saja selama penyakit berlangsung, anak
dengan penyakit serius dapat memanfaatkan, baik penyembuhan yang diharapkan
atau pengobatan penyembuhan bukan lagi sebuah pilihan.
2.2
Studi Fenomenologi
Penelitian kualitatif ialah jenis penelitian yang berfokus akan individu
maupun grup yang memiliki perspektif berbeda dalam memandang sebuah realita
Universitas Sumatera Utara
17
(biasanya realita sosial maupun psikologikal). Penelitian ini berfokus pada
pengalaman yang dirangkum sebagai data yang tidak dapat dihitung menggunakan
angka (Hancock, Ockleford & Windridge, 2009).
Fenomenologi, berakar dari tradisi filosofi yang dikembangkan oleh
Husserl dan Heidegger, sebuah pendekatan untuk mengerti pengalaman kehidupan
manusia setiap hari. Para pakar fenomenologi percaya bahwa pengalaman hidup
memberikan arti tersendiri bagi masing-masing persepsi manusia pada setiap
fenomena yang terjadi. Tujuan dari pendekatan ini ialah untuk mengerti persepsi
dan pengalaman hidup bagi yang mengalami. Empat aspek pengalaman kehidupan
yang diamati oleh para pakar fenomenologi ialah ruang kehidupan, ruang jasmani,
ruang duniawi, dan hubungan sesama manusia (Polit & Beck, 2012).
Ada beberapa variasi dan interpretasi metodologi dalam fenomenologi
yaitu fenomenologi deskriptif dan fenomenologi interpretif (Polit & Beck, 2012).
Fenomenologi deskriptif pertama kali dikembangkan oleh Husserl pada tahun
1962. Fenomenologi ini mencakup hal yang didengar, dilihat, dirasakan,
dipercaya, diingat, diputuskan, dievaluasi, dan aksi. Fenomenologi deskriptif
memiliki empat tahap: bracketing, intuiting, analyzing, dan describing (Polit &
Beck, 2012).
Langkah
pertama
yaitu
bracketing.
Bracketing
adalah
proses
mengidentifikasi dan mengurungkan keyakinan yang terbentuk sebelumnya serta
opini yang objektif tentang fenomena yang diteliti. Bracketing tidak pernah dapat
diwujudkan secara total, tetapi peneliti berjuang untuk tidak menambahkan
anggapan untuk menjaga data dalam keadaan asli (Polit & Beck, 2012).
Universitas Sumatera Utara
18
Langkah selanjutnya ialah intuiting. Intuiting ialah keadaan dimana
peneliti benar-benar memahami dan tenggelam dalam fenomena sesuai dengan
apa yang dijelaskan oleh partisipan. Peneliti menghindari segara kritik, evaluasi,
ataupun opini dan tetap memerhatikan fenomena sesuai dengan yang dijelaskan
partisipan (Streubert & Carpenter, 2011).
Pada tahap berikutnya adalah analyzing. Pada tahap ini peneliti
mengidentifikasi esensi fenomena yang telah diinvestigasi berdasarkan data yang
diperoleh dan bagaimana data diberikan (Streubert & Carpenter, 2011).
Langkah terakhir yaitu describing. Tujuan melakukan describing untuk
mengkomunikasikan, menuliskan, juga memberikan perbedaan deskripsi secara
verbal, elemen-elemen pengkritik dari fenomena. Deskripsi yang dilakukan
berdasarkan klasifikasi dari fenomena. Peneliti harus menghindari dalam
menambahkan deskripsi sebelum waktunya (Streubert & Carpenter, 2011).
Proses analisis data pada fenomenologi deskriptif adalah Collaizi (1978),
Giorgi (1985), dan Van Kaam (1966). Ketiga fenomenologi tersebut berpedoman
pada filosofi Husserl dimana fokus utamanya ialah mengetahui gambaran dari
sebuah fenomena (Beck, 2013).
Jenis fenomenologi yang kedua adalah fenomenologi interpretif.
Fenomenologi interpretif dikembangkan oleh Heidegger. Jenis penelitian ini
menekankan pada pemahaman dan penafsiran, tidak sekedar deskripsi
pengalaman manusia. Penelitian interpretif bertujuan untuk menemukan
pemahaman dari makna pengalaman hidup dengan cara masuk ke dalam dunia
partisipan (Polit & Beck, 2012).
Universitas Sumatera Utara
19
Sumber data dalam studi fenomenologi berasal dari perbincangan yang
cukup dalam (in-depth interview) antara peneliti dan partisipan dimana peneliti
membantu partisipan untuk menggambarkan pengalaman hidupnya tanpa adanya
suatu diskusi. Melalui perbincangan yang cukup dalam peneliti berusaha untuk
menggali informasi sebanyak mungkin dari partisipan (Polit & Beck, 2012).
Dalam studi fenomenologi, jumlah partisipan yang terlibat adalah 10 orang
atau lebih sedikit. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini akan dipilih dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu metode pemilihan partisipan dalam
suatu penelitian dengan menentukan terlebih dahulu kriteria partisipan yang akan
dilibatkan dalam penelitian. (Polit & Beck, 2012).
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan pendekatan fenomenologi
desriptif. Hasil penelitian dalam studi fenomenologi diperoleh melalui proses
analisa data Collaizi (1978 dalam Polit & Beck, 2012) menyatakan ada tujuh
langkah yang harus dilalui untuk menganalisa data. Proses analisa data tersebut
meliputi: 1) membaca transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan
partisipan, 2) meninjau setiap transkrip dan menarik peryataan yang signifikan, 3)
menguraikan makna dari setiap pernyataan yang signifikan dan memilih kata
kuncinya, 4) mengelompokkan makna-makna tersebut kedalam kelompokkelompok
tema,
5)
mengintegrasikan
kedalam
bentuk
transkrip,
6)
memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai
identifikasi pernyataan, dan 7) memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada
partisipan sebagai tahap validasi akhir.
Universitas Sumatera Utara
20
Penelitian kualitatif termasuk fenomenologi perlu ditingkatkan kualitas
dan integritas dalam proses penelitiannya, sehingga perlu diperiksa bagaimana
tingkat keabsahan data pada penelitian kualitatif termasuk fenomenologi. Lincoln
dan Guba (1985 dalam Polit & Beck, 2012) menyatakan bahwa untuk
memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka data divalidasi dengan
beberapa kriteria yaitu: 1) credibility (dapat dipercaya), 2) dependability
(konsisten), 3) confirmability (persetujuan relevansi), 4) transferability (bisa
digunakan pada konteks lain), dan 5) authenticity.
Credibility
meliputi
keyakinan
terhadap
kebenaran
data
dan
interpretasinya. Kredibilitas yang tinggi tercapai jika partisipan yakin dan
mengenali dengan benar tentang hal-hal yang diceritakannya. Tujuan prosedur ini
adalah untuk memvalidasi keakuratan hasil laporan transkrip kepada partisipan
terhadap apa yang telah diceritakan tentang pengalamannya.
Dependability merupakan suatu bentuk kestabilan data pada setiap waktu
dan kondisi. Dependability dilakukan dengan melibatkan pembimbing penelitian
atau pakar penelaahan data. Pembimbing merupakan eksternal viewer yang
berfungsi untuk memeriksa hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti.
Confirmability mengandung makna bahwa sesuatu hal dinilai secara
objektif dan netral, dimana ada beberapa orang independen yang menilai data-data
yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Prinsip confirmability dilakukan dengan
cara mendiskusikan hasil penelitian berupa tema-tema yang telah didapatkan
kepada ahli dalam penelitian ini yaitu pembimbing.
Universitas Sumatera Utara
21
Transferability merupakan bentuk validitas eksternal yang menunjukkan
derajat ketepatan sehingga hasil penelitian dapat diterapkan pada setting dan
kelompok yang berbeda pada populasi yang sama. Seorang peneliti harus dapat
menyediakan deskripsi data dengan rinci, jelas, sistematis dan mudah dimengerti
pada laporan penelitiannya sehingga pengguna lainnya dapat mengevaluasi data
kedalam konteks yang lain.
Authenticity memfokuskan pada sejauh mana peneliti dapat menunjukkan
berbagai realitas. Authenticity muncul dalam penelitian ketika partisipan
menyampaikan pengalaman partisipan dengan penuh perasaan. Penelitian
memiliki keaslian jika dapat mengajak pembaca merasakan pengalaman
kehidupan
yang
digambarkan,
dan
memungkinkan
pembaca
untuk
mengembangkan kepekaan yang meningkat sesuai masalah yang digambarkan.
Universitas Sumatera Utara
Download