BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari

advertisement
75
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
dari
penelitian
tentang
kegiatan
komunikasi
antarpribadi terapis terhadap anak pengidap Attention Deficit Hyperactivity
Disorder yaitu :
1.
Pesan verbal

Bahasa
baku
digunakan
karena
mengingat
keterbatasan
perbendaharaan kata yang dialami oleh anak ADHD.

Dengan dukungan yang terapis berikan melalui pesan yang
bersifat motivasional secara konsisten dan berulang-ulang,
diharapkan akan memunculkan kesadaran yang kuat dari dalam
diri siswa ADHD untuk belajar dan bersikap lebih baik lagi.

Terapis menanyakan aktivitas yang sedang, akan dan telah
dilakukan oleh anak ADHD, hal ini dilakukan untuk membangun
keakraban antara terapis dengan anak ADHD, serta membuat
tidak hanya terapis saja yang berbicara tapi juga sebaliknya, dilain
sisi ini akan membuat anak ADHD terbiasa berkomunikasi dan
menambah perbendaharaan kata anak ADHD.

Terapis selalu mengungkapkan perasaannya baik itu perasaan
senang yang digunakan sebagai motivasi untuk anak ADHD atau
pun tidak senang yang berupa konsekuensi, begitupun dengan
anak ADHD juga dilatih untuk mengungkapkan perasaannya,
sehingga nantinya anak ADHD akan berhati-hati dalam
melakukan suatu hal dan tidak mengulangi kesalahan.

Terapis selalu menanggapi perilaku anak ADHD secara positif
dan menghindari kata-kata atau kalimat judgmental, baik hal
76
positif atau hal negatif yang dilakukan anak ADHD sebagai upaya
untuk menciptakan keterbukaan dengan anak ADHD.
2.
Non Verbal

Berkomunikasi dengan anak ADHD dilakukan dari jarak pribadi.
Hal ini dilakukan mengingat bahwa anak ADHD sulit dalam
memusatkan perhatian dan sering kehilangan perhatian, keadaan
ini mengharuskan terapis untuk berkomuniksi dari jarak pribadi.

Sentuhan diberikan terapis ketika berkomunikasi dengan anak
ADHD. Dengan memberikan sentuhan dapat menunjukan
perhatian dan empati terapis, serta dapat mengarahkan perhatian
anak ADHD.

Dari ekspresi wajah, terapis dapat melihat reaksi yang diberikan
oleh anak ADHD apakah itu respon positif atau negative. Dengan
demikian ekspresi wajah dapat dijadikan bahan evaluasi bagi
terapis dalam menilai kegiatan komuniasinya dengan anak
ADHD, apakah sudah sesuai target atau tidak.

Gerakan tubuh digunakan terapis untuk memperjelas pesan yang
disampaikan secara verbal.

Kontak mata penting dilakukan, karena merupakan bukti
perhatian anak ADHD terhadap terapis.

Dirasa
paling
efektif,
nada
tegas
dipilih
terapis
untuk
berkomunikasi dengan anak ADHD.

Tempat dengan suasana yang tenang dapat membuat anak ADHD
lebih mudah diarahkan perhatiannya, sehingga memudahkan anak
ADHD dalam menerima dan mengerti pesan yang disampaikan.

Dalam berkomunikasi dengan anak ADHD tidak diperlukan
pemilihan waktu, mengingat terkadang masih random nya
perilaku anak ADHD, terapis bisa berkomunikasi dengan anak
ADHD kapanpun sesuai kebutuhan.
77

Cara terbaik berkomunikasi dengan anak ADHD adalah
komunikasi dua arah. Menjaga kontak mata dan menggunakan
bahasa yang sederhana.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penyusun merasa bahwa keberadaan
Klinik Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta perlu dipertahankan dan
dikembangkan menjadi lebih baik lagi, baik dari segi keilmuan maupun
dari segi keahliannya. Karena pengetahuan masyarakat tentang anak
ADHD masih minim dan masih seringkali terjadi kesalahpahaman tentang
ADHD.
Guna memaksimalkan dan lebih mengembangkan pelaksanaan
komunikasi di Klinik Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta, maka
penyusun perlu memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi SLBN, sebagai sekolah yang dikhususkan untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK), hendaknya untuk selalu menjaga dan
meningkatkan kualitas serta mutu pengajaran.
2. Bagi Orang tua, komunikasi dengan anak merupakan hal yang sangat
penting, setiap anak memiliki karakteristik masing-masing untuk itu
orang tua diharapkan lebih peka lagi terhadap perilaku anak. Untuk
orang tua siswa ADHD, komunikasi dengan terapis akan sangat
membantu dalam menangani anak ADHD.
3. Bagi pemerintah, untuk lebih meningkatkatkan perhatian bagi anakanak berkebutuhan khusus, bisa dengan
memperbanyak atau
meberikan sarana dan prasarana yang lebih lengkap lagi, serta lebih
memperhatikan kesejahteraan para pengajar.
4. Bagi penelitian selanjutnya, mungkin bisa meneliti komunikasi antara
anak ADHD dengan orang tua dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
Download