Marsudi dan Mohammad Hufron 265 ANALISIS PENGARUH

advertisement
ANALISIS PENGARUH DESAIN KEMASAN PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP BRAND
AWARENESS DAN DAMPAKNYA TERHADAP MINAT PEMBELIAN POCARI SWEAT
Oleh:
Marsudi *)
Muhammad Hufron **)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the product packaging design and appeal of
advertising on brand awareness and its impact on interest in the purchase of an isotonic drink
Pocari Sweat. The population in this study were all students of economics faculty of Islamic
University of Malang who has done Re-registration smester odd years 2014-2015, amounting
to 1,362 person sample taken 93 respondents using purposive sampling techniques.
This study used two dependent variables, namely brand awareness and buying
interest. Thus producing two models of regression analysis, with the following equation: Y1 =
0.973 + 0,814X1 + 0,174X2 and Y2 = 0.460 + 0,949Y1
The results of this research prove there are significant product packaging design and appeal of
advertising on brand awareness, so too there are significant brand awareness to purchase
interest pocari sweat.
Keywords: Product packaging design, advertising appeal, brand awareness, interest in the
purchase.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam bisnis minuman isotonik kita dapat mengenal merek Pocari Sweat. salah satu
merek terkenal dan sebagai pioner minuman isotonik di Indonesia. PT.Amerta Indah Otsuka
Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi minuman isotonik bermerek Pocari Sweat
pada tahun 1989. Kala itu, minuman isotonic tersebut diimpor dalam kemasan kaleng 330 ml.
Dalam perkembangannya Pocari Sweat terus mengalami perkembangan salah-satunya adalah
kemasan produnya, tidak hanya berupa kemasan kaleng 330 ml, Pocari Sweat juga
meluncurkan kemasan Pet dan Aseptic 350 ml, Pet dan Aseptic 500ml, Aseptic 900ml serta
kemasan Pet 2L, bahkan baru ini pocari sweat meluncurkan versi serbuk dalam kemasan
Sachet 15gr
Sejak awal kemunculannya baru pada tahun 2004 penjualan minuman Pocari Sweat
meningkat pesat, hal ini terkait dengan banyak kasus penyakit demam berdarah yang melanda
indonesia. Banyak dokter yang menganjurkan meminum Pocari Sweat sebagai pengganti
cairan tubuh yang telah hilang. Sebenarnya minuman isotonik tidak saja diperlukan oleh orang
yang sedang sakit, tetapi oleh orang sehabis melakukan aktivitas sehari-hari. Karena dalam
melakukan aktivitas sehari-hari tubuh manusia memerlukan cairan tubuh dan Pocari Sweat
mengganti cairan tubuh yang hilang ketika melakukan aktivitas tersebut. Hal ini yang
menyebabkan manfaat Pocari Sweat digemari oleh konsumen.
Namun pada akhir periode 2005 terdapat berbagai merek minuman isotonik yang
muncul di Indonesia untuk menyaingi Pocari Sweat, diantaranya adalah Mizone, X-ion, Prosweat, Optima Sweat, Powerade, Kino sweat, Vitazone, dan terakhir pada tahun 2008
munculah pemain baru yakni Fatigon Hydro Coco. Persaingan di pasar minuman isotonik ini
sudah penuh, namun masih banyak produsen yang berlomba-lomba untuk tetap masuk ke
Marsudi dan Mohammad Hufron
265
dalam pasar ini. Tahun 2013, Pocari Sweat memegang 52,5% top brand indeks minuman
isotonik di Indonesia.
Tabel 1 Top Brand Index Kategori Minuman Isotonik
Merek
Tahun 2012
Tahun 2013
TBI
TOP
TBI
Pocari Sweat
50,1%
TOP
52,5%
Mizone
41,7%
TOP
39,5%
Vtazone
3,6%
2,8%
Sumber : www.topbrand-award.com
TOP
TOP
TOP
Tahun 2014
TBI
49,6%
38,7%
2,2%
TOP
TOP
TOP
Tabel .1 yang ada diatas menunjukan Top Brand produk kategori minuman isotonik
Pocari Sweat selama kurun waktu 2 tahun yaitu pada tahun 2012 dan tahun 2013 menempati
posisi pertama sebagai market leader. Namun pada tahun 2014 nilai TBI Pocari Sweat
mengalami penurunan seabanyak 2,9% yang menandakan bahwa minat beli konsumen pada
merek tersebut mengalami penurunan.
Meskipun demikian hal itu tidak mempengaruhi kepopuleran pocari sweat, dikalangan
masyarakat khususnya pada remaja dan mahasiswa, tidak terkecuali mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Malang. Atas dasar latar belakang permasalahan tersebut diatas
timbul ketertarikan untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Desain Kemasan
Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Terhadap Minat
Pembelian Minuman Isotonik Pocari Sweat”
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan dari penelitian ini, yakni:
1. Apakah terdapat pengaruh desain kemasan produk dan daya tarik iklan terhadap brand
awareness?
2. Apakah terdapat pengaruh brand awareness terhadap minat pembelian konsumen?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh desain kemasan produk dan daya tarik
iklan terhadap Brand Awareness.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand awareness terhadap minat beli
konsumen.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Muharam (2012) dalam penelitiannya ”Pengaruh daya tarik iklan terhadap Brand
Awareness dan dampaknya terhadap minat beli konsumen”. Menyatakan bahwa secara
serempak variabel desain kemasan produk dan daya tarik iklan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap brand awareness. Dan variabel brand awareness mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan pula terhadap minat beli susu kental manis Frisian Flag di Kota
Semarang.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Meidhika (2014) yang berjudul ”Pengaruh
Kredibilitas Endorser dan Tingkat Brand Awareness terhadap minat beli konsumen, Studi
266
Marsudi dan Mohammad Hufron
Eksplanatif Iklan Televisi KUKU BIMA ENERGI Rosa Versi “Jigojagajig” di Kecamatan
Umbulharjo Yogyakarta) Menjelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara brand
awareness terhadap minat beli konsumen,
Dewi, (2013) dalam penelitiannya ”Analisis pengaruh desain kemasan produk dan daya
tarik iklan terhadap brand awareness produk Sari Roti”. Dari hasil perhitungan diketahui
bahwa desain kemasan produk dan daya tarik iklan produk Sari Roti berpengaruh signifikan
baik secara parsial maupun secara simultan atau bersama-sama terhadap brand awareness.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Desain Kemasan Produk
Yang dimaksud dengan desain adalah model/bentuk dipandang menarik, modis dan
sesuai dengan selera konsumen yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam keputusan
pembelian. Desain berpengaruh terhadap penampilan (performance) sebuah produk. Apabila
desain produk rendah, maka minat beli produk tersebut juga rendah, demikian juga
sebaliknya.
Klimchuk dan Krasovec (2007 :33) mendefinisikan bahwa “Desain kemasan adalah
bisnis kreaftif yang mengaitkan bentuk, struktural, material warna, citra, tipografi, dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dapat dipasarkan dan
berlaku untuk pembungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, dan
membedakan sebuah produk yang pada akhirnya dapat mengkomunikasikankepribadian atau
fungsi produk konsumsi secara unik”
Klimchuk dan Krasovec (2007: 49) menyebutkan beberapa tujuan dalam mendesain
kemasan, sebagai berikut:
a. Menampilkan atribut unik sebuah produk.
b. Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk.
c. Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk.
d. Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk.
e. Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori
f. Menggunakan material baru, dan mengembangkan struktur inovatif untuk
mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan, atau meningkatkan fungsionalitas.
DAYA TARIK IKLAN
Daya tarik iklan merupakan kreatifitas dari perusahaan dalam mengemas suatu iklan
produknya agar konsumen dapat tertarik. Hal ini dikarnakan wujud respon dari konsumen
yang diharapkan oleh perusahaan adalah konsumen membeli produk. Konsumen akan
mengevaluasi produk atau merek berdasarkan atas informasi yang mereka miliki maka
perusahaan dapat mempengaruhi konsumen dengan memberikan informasi melalui beberapa
cara seperti periklanan.
Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar iklan
mampu memukau atau menarik perhatian pemirsanya (Indriarto, 2006:37). Daya tarik iklan
(advertising appeal) mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian
konsumen danmempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk.
Russel (dalam Suyanto, 2005:60) menyatakan; Unsur-unsur yang diperlukan iklan
televisi agar memiliki daya tarik yang kuat,yaitu:
a. Music atau Jingleadalah musik yang terdapatdalam iklan, bisa berupa lagu atau
hanya musik ilustrasi sebagai background.
Marsudi dan Mohammad Hufron
267
b. Storyboard adalah visualisasi untuk iklan televisi yang merupakan rangkaian gambar
yang menampilkan alur cerita.
c. Copy atau Scriptadalah susunan suatu kalimat yang membentuk headline atau pesan
utama dalam sebuah iklan.
d. Endorser, berarti pengguna tokoh pendukung yang dapat digunakan sebagai
pemeran iklan yang bertujuan untuk memperkuat pesan yang disampaikan.
e. Signature Slogan atau Strapline (barisan penutup), dapat ditampilkan dalam bentuk
suara (voice) saja,visual (tulisan/gambar) saja atau audio dan visual(tulisan/gambar
dan suara).
f. Logo, digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali
produk/perusahaan atau siapa yang menampilkan iklan tersebut.
BRAND AWARENESS
Terence A.Shimp (2003:11) dalam Muharam (2012) mengemukakan bahwa brand
awareness merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen
ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama
tersebut dimunculkan. Pengenalan dan pengingat merek kepada masyarakat merupakan hal
yang yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan hal ini akan menentukan langkah
peusahaan selanjutnya dalam menetapka strategi pasar.
Menurut Rangkuti (2002:243) Brand awareness adalah kemampuan seseorang
pelanggan untuk mengingat suatu merektertentu atau iklan tertentu secara spontan atau
setelah dirangsang dengan kata-kata kunci.
Ambadar dkk, mendefinisikan bahwa brand awareness merupakan ukuran kekuatan
eksistensi suatu merek dibenak pelanggan. Brand awareness ini meliputi, brand recognition
(merek yang pernah diketahui pelanggan), Brand Recall (merek apa saja yang pernah diingat
oleh pelanggan untuk kategori tertentu), top of mind (merek pertama apa yang disebut
pelanggan untuk satu produk tertentu), dan dominant brand (satusatunya merek yang paling
diingat pelanggan).
MINAT BELI
Minat beli (intention) adalah perilaku yang akan dilakukan oleh seseorang konsumen,
Sumarwan (2011:147). Dharmmesta (1998), dalam Ferrinadewi dan Pantja, (2004 :12)
menjelaskan, minat terkait dengan sikap dan perilaku. Minat dianggap sebagai suatu
“penangkap” atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku,
minat juga mengindikasikan seberapa keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba.
Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan
sesuatu dan minat berhubungan dengan perilaku.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001:75).
Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai
dengan keinginan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu pelayanan jasa, berdasarkan
hal tersebut maka analisa mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri konsumen sangat
penting dilakukan.
Perilaku minat konsumen adalah hasil dari evaluasi terhadap merek atau jasa.
Tahapan terakhir dari proses tersebut adalah pengambilan keputusan secara kompleks
268
Marsudi dan Mohammad Hufron
termasuk menggunakan merek atau jasa yang diinginkan, mengevaluasi merek atau jasa
tersebut pada saat digunakan dan menyimpan informasi untuk digunakan pada masa yang
akan datang.
Sehingga pada saat seorang konsumen melakukan evaluasi terhadap merek produk
atau jasa, konsumen cenderung akan menggunakan merek produk atau jasa yang memberikan
tingkat kepuasan tertinggi.
HIPOTESIS
H1 :Desain kemasan produk dan daya tarik iklan akan berpengaruh terhadap brand awareness.
H2 : Brand awareness akan berpengaruh positif terhadap minat beli.
METODE PENELITIAN
JENIS, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan dari variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara
satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2008:10).
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh suatu data
yang berasal dari responden. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah pada Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Malang yang beralamat di Jl. MT. Haryono No. 193 Malang.
Penelitian ini dilakulan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Juni tahun 2015.
POPULASI DAN SAMPEL
Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang yang telah melakukan herregistrasi smester ganjil
tahun 2014-2015 yang berdasarkan data BAAK Unisma diketahui berjumlah 1.362 orang.
Dalam menentukan sampel yang akan diambil, peneliti melakukannya secara
accidental sampling. Singarimbun dan Effendi (dalam Soehartami, 2006) mengungkapkan
bahwa accidental sampling adalah pemilihan responden yang dilakukan secara kebetulan pada
orang-orang yang ditemui peneliti.
Rumus yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel pada penelitian ini adalah
rumus slovin (Suliyanto,2010, h.100) yaitu:
dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Margin of Error 10%,
n=
n=
(
)
n = 93,16
Berdasarkan hasil perhitungan maka jumlah sampel yang digunakan adalah sekitar
93,16 responden atau dibulatkan menjadi 93 responden.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Variabel Desain Kemasan Produk (X1)
Desain kemasan merupakan suatu rancangan atas kemasan pada produk Pocari
Sweat yang dilakukan sebagai upaya peningkatan penjualan dan syarat produksi yang
mendukung pemasaran produk pocari sweat. Adapun indikator-indikator yang diambil
Marsudi dan Mohammad Hufron
269
2.
3.
4.
untuk desain kemasan produk adalah: Menarik dilihat, Mudah dibuka, Mudah
penggunaanya dan Mudah dibawa
Variabel Daya Tarik Iklan (X2)
Daya tarik iklan adalah semua bentuk penyajian komunikasi non personal tentang
ide-ide, produk pocari sweat yang akan ditawarkan oleh produsen, dengan maksud untuk
mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk pocari sweat Adapun indikatorindikator yang diambil untuk daya tarik iklan adalah: Tema yang ditampilkan, Endorser
yang dipakai, Visual yang ditampilkan dan Jingles yang ditampilkan
Variabel Brand Awareness (Y1)
Brand awareness merupakan langkah awal seorang konsumen terhadap suatu
produk atau merek yang ditawarkan melalui periklanan. Brand Awareness merupakan
kemmapuan pelanggan untuk mengenali produk pocari sweat, atau mengingat kembali
merek tersebut yang berkaitan dengan seluruh kategori produk pocari sweat. Adapun
indikator-indikator yang diambil untuk brand awareness adalah: Merek mudah diingat,
Dapat mengenali logo/symbol, Mempunyai pengetahuan merek dan Dapat membedakan
dengan merek lain.
Variabel Minat Beli (Y2)
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum
keputusan membeli Pocari sweat benar-benar dilaksanakan. Adapun indikator-indikator
yang diambil untuk minat beli adalah: Keinginan membeli, Minat prefensial, Mengikuti
perkembangan merek dan Frekuensi mencari informasi
MODEL PENELITIAN
Gambar 1 Model Penelitian
METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini digunakan skala likert dengan menggunakan koesioner. Jawaban
yang diberikan oleh konsumen kemudian diberi skor dengan teknik agree-disagree scale
dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju–tidak setuju dalam
berbagai rentang nilai. Urutan skala terdiri dari Angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5
(Sangat Setuju) untuk semua variabel.
270
Marsudi dan Mohammad Hufron
METODE ANALISIS DATA.
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. “Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut” (Ghozali,
2007:49).
Untuk mengukur validitas, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara korelasi
bivariate. Yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor
total. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total
menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap
apa yang ingin diungkap.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria
pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
2) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak
valid).
b. Uji Reabilitas
Menurut Ghozali (2007:45), “reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau
konstruk”. Suetu kuesioner, dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian dilakukan dengan cara One shot atau
pengukuran sekali saja, disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha>0,60.
2. Uji Normalitas
. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. “Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil” (Ghozali,
2007:147).
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik
Kolmogorov Smirnov (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis
a. Jika nilai Asymp (2-tailed) ≥ 0,05 data berdistibusi normal.
b. Jika nilai Asymp (2-tailed) ≤ 0,05 data tidak berdistibusi normal.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual jawaban responden satu ke responden yang lain
Marsudi dan Mohammad Hufron
271
tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali,
2007:125).
Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yang digunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik Scatterplot antara variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali,2001).
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah
(Ghozali, 2001):
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur
(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali, (2007) untuk mendeteksi ada tidaknya Multikolinieritas di
dalam sebuah model regresi dapat dicermati hal-hal beriku:
1) Jika nilai tolerance-nya lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi
masalah Multikolinieritas.
2) Jika nilai tolerance-nya kurang dari 0,1 dan VIF lebih dari 10 maka terjadi
masalah Multikolinieritas.
4. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara daya
tarik, kredibilitas, dan keahlian terhadap keputusan pembelian. Rumus yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 +e1
(Persamaan 1)
Y2 = β0 + β3Y1 + e2
(Persamaan 2)
Keterangan : X1
= Desain kemasan
X2
= Daya tarik iklan
Y1
= Brand Awareness
Y2
= Minat beli
β
= Koefisien regresi
e
= Error
UJI HIPOTESIS
a. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
nol dan satu.
R2 = (r2) × 100%
Keterangan:
R = Koefisien determinasi
r
= Koefisien korelasi
Menurut Ghozali,(2007) “kelemahan dasar penggunaan koefisien determinasi ini
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model”.
272
Marsudi dan Mohammad Hufron
Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana
model regresi yang terbaik.
b. Uji Statistik t (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2007:88) tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh veriabel panjelasan (independen) secara individual dalam
menjelaskan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah uji
parameter koefisien regresi (b1) sama dengan nol, atau :
Ho = b1 = 0 Artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu
variabel lebih besar daripada nol.
HA = b1 > 0 Artinya suatu variabel independen X1 merupakan penjelasan yang
signifikan terhadap variabel dependen Dengan α = 5% maka untuk menentukan apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak dilakukan analisis melalui peluang alatnya (p) dengan
kriteria sebagai berikut:
1) p> 0,05 maka dikatakan non signifikan atau H0 diterima
2) 0,05 > p> 0,01 maka dinyatakan signifikan atau H0 ditolak
3) p< 0,01 maka dinyatakan sangat signifikan atau H0 ditolak.
c. Uji Signifikasi simultan (uji statistik F)
Menurut Ghozali (2007:88), uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen/terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
1) Bila nilai signifikansi F lebih besar dari 0,05 maka Ho dapat diambil kesimpulan bahwa
semua variabel independen secara serentak tidak mempengaruhi variabel dependen
2) Bila nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka semua variabel independen secara
serentak tidak mempengaruhi variabel dependen
HASIL PENELITIAN
HASIL UJI INSTRUMEN
1. Uji Validitas
Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Validitas Desain kemasan (X1)
Nomor
Perbandingan r table
Variabel
r hitung
item
(  =0,05) N=32
X1.1
1
0,815
0,8815>0,349
X1.2
2
0,728
0,728>0,349
X1.3
3
0,428
0,428>0,349
X1.4
4
0,661
0,661>0,349
X2.1
1
0,634
0,634>0,349
X2.2
2
0,526
0,526>0,349
X2.3
3
0,477
0,477>0,349
X2.4
4
0,534
0,534>0,349
Y1
1
0,706
0,706>0,349
Y2
2
0,488
0,488>0,349
Y3
3
0,633
0,633>0,349
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Marsudi dan Mohammad Hufron
273
Nomor
Perbandingan r table
r hitung
Keterangan
item
(  =0,05) N=32
Y4
4
0,833
0,833>0,349
Valid
Y1
1
0,706
0,706>0,349
Valid
Y2
2
0,488
0,488>0,349
Valid
Y3
3
0,633
0,633>0,349
Valid
Y4
4
0,833
0,833>0,349
Valid
Sumber: Data diolah 2015
Berdasarkan analisis variabel Desain kemasan (X1), Daya tarik iklan (X2), Brand
Awareness (Y1) dan minat beli (Y2) dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua
variabel adalah valid dan disimpulan variabel ini ditunjukkan oleh r hitung >r tabel dengan
taraf signifikan  = 0,05.
Variabel
2. Uji Reabilitas
Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Angket
Variabel
Cronbach's Alpha
Keterangan
Desain kemasan (X1)
0,772
Reliabel
Daya tarik iklan (X2)
0,799
Reliabel
Brand Awareness(Y)
0,798
Reliabel
Minat beli (Y2)
Sumber: Data diolah 2015
0,816
Reliabel
Dari table diatas menunjukkan nilai Cronbach's Alpha variabel Desain kemasan
(X1), Daya tarik iklan (X2), Brand Awareness (Y1) dan minat beli (Y2) mempunyai nilai lebih
besar dari 0,5 dengan demikian seluruh item dianggap reliabel dalam melakukan fungsinya
sebagai alat ukur.
HASIL UJI NORMALITAS
Tabel 4 Rangkuman Dari Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov
Variabel
Sig, (2-tailed)
α=0,05 Keterangan
Desain kemasan (X1)
0,538
0,05
Normal
Daya tarik iklan (X2)
0,340
0,05
Normal
Brand Awareness (Y1)
0,231
0,05
Normal
Minat beli (Y2)
0,341
0,05
Normal
Sumber: Data diolah 2015
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Desain kemasan (X1) = 0,538, Daya tarik
iklan (X2) = 0,340, Brand Awareness = 0,231 dan minat beli yaitu sebesar 0,341 lebih besar dari
α=0,05 sehingga dapat disimpulkan seluruh data sampel setiap variable berdistribusi normal.
274
Marsudi dan Mohammad Hufron
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Multikolinearitas
Tabel 5 Coefficients
Model
Desaian kemasaan
Daya tarik iklan
Sumber: Data diolah 2015
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
0,983
1,004
0,993
1,064
Nilai VIF sebagaimana tabel coefficients tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan
bahwa model terbebas dari multikolinearitas.
2. Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Brand Awareness
20
Brand Awareness
18
16
14
12
10
-4
-2
0
2
4
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 2 Scatterplot
Dari gambar Scatterplot terlihat bahwa penyebaran titik-titik data tidak berpola, titiktitik data menyebar di atas atau di bawah atau disekitar angka 0, dan titiktitik data tidak
mengumpul hanya di atas atau hanya di bawah saja. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data tidak terdapat heteroskedastisitas.
PEMBAHASAN
Regresi Linier Berganda
Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masingmasing variabel bebas yang terdiri dari Desain kemasan (X1), Daya tarik iklan (X2) terhadap
Brand Awareness . Hasil olah SPSS 13.0for windows dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6 Nilai Koofisiean Regresi Linier berganda Hasil Analisis
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Desain Kemasan Produk
Day a Tarik Iklan
Unstandardized
Coeff icients
B
Std. Error
.973
1.036
.814
.060
.174
.059
Standardized
Coeff icients
Beta
.782
.170
t
.939
13.522
2.944
Sig.
.350
.000
.004
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Marsudi dan Mohammad Hufron
275
Sumber: Data diolah 2015
Dari tabel diatas dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y= 0,973 + 0,814X1+ 0,174X2 + e
Regresi Linier Sederhana
Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel
bebas Brand Awareness (Y1) terhadap Minat pembelian. Hasil olah SPSS 13.0 for windows
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 Nilai Koofisiean Regresi Linier Hasil Analisis
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Brand Awareness
Unstandardized
Coeff icients
B
Std. Error
.460
1.158
.949
.070
Standardized
Coeff icients
Beta
.819
t
.397
13.628
Sig.
.692
.000
a. Dependent Variable: Minat Pembelian Minuman Isotonik Pocari Sweat
Sumber: Data diolah 2015
Dari tabel diatas dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y2= 0,460 + 0,949Y1+ e
PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Koefisien Korelasi (r) dan Determinasi Simultan (r2)
Dalam pengujian korelasi (r) dari koefisien determinasi (r2) dapat dilihat hsil dari
perhitungan SPSS 13,0 for windows sebagai berikut:
Tabel 8 Koefisien korelasi dan determinasi
Adjusted
Std. Error of
Model
R
R Squere
R Squere
the Estimate
1
.863a
.745
.739
1.197
2
.819a
.671
.668
1.564
Sumber: Data diolah 2015
Dari tabel model 1 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (r) adalah 0,863.
Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang kuat searah dari variabel
independen yaitu Desain kemasan (X1) dan variabel Daya tarik iklan (X2) terhadap variabel
dependen yaitu Brand Awareness, koefisien determinasi (r2) sebesar 0,745, hal ini berarti
naik turunnya variabel Brand Awareness dipengaruhi variabel Desain kemasan (X1) dan
Daya tarik iklan (X2) sebesar 74,5% dan sisanya sebesar 25,5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam model persamaan regresi dalam penelitian ini.
Sedangkan dari tabel model 2 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (r) adalah
0,819. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang kuat searah dari variabel
independen yaitu Brand Awareness (Y1) terhadap variabel dependen yaitu Minat
pembelian (Y2), koefisien determinasi (r2) sebesar 0,671, hal ini berarti naik turunnya
variabel Minat pembelian dipengaruhi variabel Brand Awareness sebesar 67,1%.
276
Marsudi dan Mohammad Hufron
2. Uji F (Uji Bersama)
Pengujian bersama inimenggunakan uji F dimana uji ini dipergunakan untuk
mengukur signifikasi hubungan antara variabel bebas yaitu variabel Desain kemasan(X1)
dan variabel Daya tarik iklan (X2) secara bersama terhadap variabel terikat yaitu Brand
Awareness.
Tabel 9 Nilai F Hitung
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
376.163
129.020
505.183
df
2
90
92
Mean Square
188.082
1.434
F
131.200
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Day a Tarik Iklan, Desain Kemasan Produk
b. Dependent Variable: Brand Awareness
a. Kriteria penolakan dan penerimaan H0
Jika f hitung > f tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti secara
bersama variabel Desain kemasan (X1) dan variabel Daya tarik iklan (X2) berpengaruh
signifikan terhadap variabel Brand Awareness.
Jika f hitung < f tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel
Desain kemasan(X1) dan variabel Daya tarik iklan (X2) tidak berpengaruh terhadap
variabel Brand Awareness.
b. Menginterprestasikan hasil
Sesuai dengan hasil perhitungan Uji F yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 131,200 dengan tingkat signifikasi yang diperoleh
adalah sebesar 0,000. Nilai signifikasi ini lebih kecil daripada nilai α yaitu 0,05 dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel Desain kemasan (X1) dan variabel
Daya tarik iklan (X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel Brand Awareness
(Y1).
3. Uji t (Uji Parsial)
Dalam pengujian secara parsial ini penulis menggunakan uji t dimana uji ini
dipergunakan untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
a. Uji parsial yang pertama dipergunakan untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh
antara variabel bebas yang meliputi variabel Desain kemasan (X1), dan variabel Daya
tarik iklan (X2) secara parsial terhadap variabel terikat yaitu Brand Awareness (Y1).
Langkah-langkah pengujian uji t adalahsebagaiberikut :
1) Menentukan Hipotesis
Ho: β1 = β2 = 0, berarti secara partial variabel Desain kemasan (X1), dan variabel
Daya tarik iklan (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel Brand Awareness (Y).
Ha : β1≠ β2 ≠ 0, berrarti secara partial variabel Desain kemasan (X1), dan
variabel Daya tarik iklan (X2) berpengaruh terhadap variabel Brand Awareness
(Y).
Marsudi dan Mohammad Hufron
277
2)
Menentukan nilai t hitung
Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil pengeo lahan SPSS 13,0 for windows
disajikan pada tabel di bawahini :
Tabel 10 Nilai t Hitung Dan Signifikansi
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Desain Kemasan Produk
Day a Tarik Iklan
Unstandardized
Coeff icients
B
Std. Error
.973
1.036
.814
.060
.174
.059
Standardized
Coeff icients
Beta
t
.782
.170
.939
13.522
2.944
Sig.
.350
.000
.004
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber: Data diolah 2015
3)
Kriteria penolakan dan penerimaan Ho:
a) Ho ditolak karena nilai t statistik 13,522 dengan tingkat signifikasi 0,000
yang berarti bahwa secara parsial variabel Desain kemasan (X1)
mempunyai pengaruh terhadap Brand Awareness (Y1).
b) Uji pengaruh variabel Daya tarik iklan (X2) terhadap Brand Awareness
Ho ditolak karena nilai t statistik 2,95 dengan tidak signifikan 0,004 yang
berarti bahwa secara parsial variabel Daya tarik iklan (X2) mempunyai
pengaruh terhadap Brand Awareness (Y1).
b. Uji parsial yang kedua dipergunakan untuk mengukur tingkat signifikansi
pengaruh antara variabel Brand Awareness (Y1) terhadap variabel terikat yaitu
minat beli (Y2).
Langkah-langkah pengujian uji t adalah sebagai berikut :
1) Menentukan Hipotesis
Ho: β1 = β2 = 0, berarti secara partial variabel Brand Awareness (Y1), tidak
berpengaruh terhadap variabel minat pembelian (Y2)
Ha : β1≠ β2 ≠ 0, berrarti secara partial variabel Brand Awareness (Y1),
berpengaruh terhadap variabel minat pembelian (Y2)
2) Menentukannilai t hitung
Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil pengeo lahan SPSS 13,0 for
windows disajikan pada tabel di bawahini :
Tabel 11 Nilai t Hitung Dan Signifikansi
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Brand Awareness
Unstandardized
Coeff icients
B
Std. Error
.460
1.158
.949
.070
Standardized
Coeff icients
Beta
.819
a. Dependent Variable: Minat Pembelian Minuman Isotonik Pocari Sweat
278
Marsudi dan Mohammad Hufron
t
.397
13.628
Sig.
.692
.000
3)
Kriteria penolakan dan penerimaan Ho:
Ho ditolak karena nilai t statistik 13,628 dengan tingkat signifikasi
0,000 yang berarti bahwa secara parsial variabel Brand Awareness (Y1).
mempunyai pengaruh terhadap Minat pembelian (Y2).
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh desain kemasan produk dan daya tarik iklan terhadap brand
awareness. Adanya pengaruh tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin menariknya
desain produk dan iklan maka akan terjadi peningkatan brand awareness.
2. Terdapat pengaruh brand awareness terhadap minat pembelian konsumen. Adanya
pengaruh tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya brand awareness
maka akan terjadi peningkatan minat pembelian konsumen.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan maka diajukan
beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Diharapkan perusahaan selalu berupaya untuk membuat desain kemasan yang
lebih menarik serta dapat memberikan jaminan untuk melindungi atas kualitas
produk yang ditawarkan.
b. Dalam upaya untuk mempengaruhi dan memberikan informasi yang lengkap
terhadap keberadaan produk diharapkan perusahaan selalu berupaya untuk
membuat suatu iklan yang benar-benar dapat mendukung dan mempengaruhi
konsumen dalam melakkan pembelian produk.
c. Perusahaan harus selalu berupaya memberikan dukungan agar merek dapat selalu
dikenal oleh konsumen, yaitu dengan menjaga kualitas dan mutu produk sehingga
merek selalu diingat oleh konsumen sebagai produk yang benar-benar
memberikan jaminan mutu.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lain yang
digunakan untuk mengukur minat pembelian konsumen agar hasil penelitian
berikutnya dapat lebih berkembang
DAFTAR PUSTAKA
Ashari Satrio Muharam. 2012, “ Analisis Pengaruh Desain Kemasan Produkdan Daya Tarik
Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen”
Studi kasus pada konsumen produk susu kental manis Frisian Flagkota Semarang“.
Esthi Dwityanti, 2008 “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi MinatBeli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri” Studi kasus departemen pekerjaan
umum Jakarta.
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. 2006, ”Aplikasi Statistika Dalam Penelitian’’
Bandung: Pustaka Setia.
Marsudi dan Mohammad Hufron
279
Ferrinadewi, Erna dan Djati, S. Pantja. 2004. Upaya Mencapai Loyalitas Konsumen Dalam
Perspektif Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 6.
No.1 Maret.
Ghozali Imam, 2011, Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19 (edisi kelima),
Semarang: Universitas Diponegoro
Kertajaya, Hermawan. 2004. On Brand. Jakarta :Gramedia
Kotler, Philip. 1997. Dasar – DasarPemasaran. Jakarta :Prenhallindo.
Natadjaja, Listia. Analisa Elemen Grafis Kemasan Indomie Goreng Pasar Lokal dan Ekspor.
Jurnal Nirmana (online) Vol. 9 No. 1 Januari 2007 (http://www.petra.ac.id di akses
30 Oktober 2014).
Rangkuti, Freddy, 2002. The Power of Brand :Tehnik Mengelola Brand Equity dan Strategi
Perkembangan Merek, Jakarta : Gramedia.
Sebayang, Siahaan Simon, 2008, ”Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha Mio Pada Mio Automatik Club (MAC)
Medan”, Fakultas Ekonomi USU, Jurnal Manajemen Bisnis,Vol.1 No.3 Hal. 117-125.
Shinda Rosandi, 2014, “Pengaruh Citra Merek dan Desain Kemasan terhadap Minat Beli”
Studi pada Cafetaria Srikandi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya: Jurnal
Online Universitas Negeri Surabaya
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis,Bandung: CV. Alphabeta
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Ghalia Indonesia: Bogor,
Supranto, J. 2006. ”Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: untuk menaikkan pangsa
pasar”. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyanto, M. 2005 “Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran” Yogyakarta:
Andi,
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi2. Andi, Yogyakarta
Yoestini dan Eva Sheilla. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanandan Citra Merek
Terhadap Minat Beli dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian.” Jurnal Sains
Pemasaran Indonesia, Vol. VI, No. 3
Yurisa Dewi. 2013, ”Analisis pengaruh desain kemasan produk dan daya tarik iklan
terhadap brand awareness produk Sari Roti di Kalangan Mahasiswa Universitas
Gunadarma Kalimalang”
*) Marsudi adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma
**) Mohamad Hufron adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
280
Marsudi dan Mohammad Hufron
Download