BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peminatan siswa SMA sudah diberlakukan diseluruh SMA. Kurikulum terbaru yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013, dimana penjurusan atau peminatan dilakukan sejak siswa duduk di kelas X(1 SMA). Pilihan peminatan terdiri dari 3 kelompok minat yaitu Matematika dan Sains, Sosial dan Bahasa (Dokumen Kurikulum 2013). Diberlakukannya sistem peminatan pada SMA, tidak jarang membuat siswa bingung dan ragu dalam memilih jurusan yang tepat dan sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Ketika siswa memilih kelompok minat yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka siswa tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Hal ini tentu saja nantinya akan berdampak besar terhadap nilai dan perkembangan siswa. Untuk melakukan peminatan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, diperlukan dukungan dari pihak siswa, wali kelas dan guru BP. Peminatan berdasarkan kurikulum 2013 dilakukan berdasarkan nilai rapor SMP dan wawancara oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK). Dengan begitu, peminatan ditinjau dari sisi kemampuan siswa dengan mempertimbangkan minat siswa. Penentuan keputusan peminatan siswa di SMA, khususnya pada SMAK Harapan Denpasar selama ini dilakukan secara manual yaitu dengan melakukan analisis nilai rapor SMP masing-masing siswa dan mempertimbangkan hasil dari wawancara yang dilakukan. Dengan jumlah siswa baru yang banyak, proses analisis nilai yang dilakukan akan memakan waktu yang lumayan lama. Selain itu, karena pakar yang memutuskan peminatan tidak hanya satu orang, sehingga terkadang ada perbedaan pada hasil peminatan. Maka dari itu dirasa perlu untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan atau klasifikasi untuk mendukung proses peminatan siswa. Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang dibangun untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini penentuan 1 2 kelompok minat yang sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Ada beberapa algoritma yang dapat diguankan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atau klasifikasi. Terdapat algoritma decision tree dan bayesian yang digunakan dalam kasus pengklasifikasian. Ada beberapa jenis algoritma decision tree antara lain adalah ID3, C4.5 (merupakan pengembangan dari ID3), CART (Munawaroh, 2013:4) dan yang terbaru adalah algoritma C5.0 yang merupakan pengembangan teranyar dari algoritma ID3 dan C4.5 (Wirdhaningsih, 2012:2). Secara umum algoritma C4.5 untuk membangun pohon keputusan yaitu pertama pilih atribut sebagai akar, kemudian buat cabang untuk masing-masing nilai, bagi kasus dalam cabang dan ulangi proses untuk masing-masing cabang sampai semua kasus pada cabang memiliki kelas yang sama. Dalam tesis Sibaroni (2008:72), algortima C4.5, merupakan algoritma yang populer digunakan dalam banyak kasus klasifikasi, karena algoritma C4.5 memiliki tingkat akurasi yang tinggi serta tergolong mudah. Masalah peminatan siswa SMA dapat diatasi dengan membangun sebuah sistem peminatan dengan mengimplementasikan algoritma C4.5, maka pada penelitian ini penulis menggunakan C4.5 sebagai metode peminatan untuk sistem pendukung keputusan peminatan siswa SMAK Harapan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana membangun sebuah sistem penjurusan akademik yang dapat menentukan jurusan akademik yang tepat bagi siswa? 2. Bagaimana membangun sistem penjurusan akademik yang dapat menentukan jurusan akademik siswa dengan cepat ? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut 1. Sistem yang dibuat berdasarkan kebutuhan SMAK Harapan. 2. Sistem yang dibuat berbasis desktop. 3 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut. 1. Untuk dapat membangun sebuah sistem penjurusan akademik yang dapat menentukan jurusan akademik yang tepat bagi siswa. 2. Untuk dapat membangun sistem penjurusan akademik yang dapat menentukan jurusan akademik siswa dengan cepat. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat membantu siswa dan guru dalam menentukan jurusan yang tepat bagi masing-masing siswa. 2. Dapat menghemat waktu dalam proses penjurusan siswa 3. Dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam proses penjurusan siswa.