16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Agar

advertisement
16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Agar kinerja perusahaan terlihat bagus, manajemen berusaha untuk
mengatur laba yaitu dengan melakukan manajemen laba (earnings management).
Ada berbagai cara dalam manajemen laba, diantaranya adalah dengan kebijakan
akrual atau discretionary accruals yaitu dengan mengendalikan transaksi nondiscretionary accruals dan discretionary accruals, transaksi non-discretionary
accruals misalnya biaya depresiasi, sedangkan transaksi discretionary accruals
misalnya waktu dari pengakuan pendapatan.
Earnings management suatu bentuk intervensi manajemen dalam proses
penyusunan laporan keuangan dengan tujuan mempengaruhi tingkat laba yang
ditampilkan. Banyak hal yang mendukung keberadaan earnings management
diantaranya adalah kecenderungan pemakai laporan keuangan yang lebih berfokus
kepada angka laba yang terdapat dalam laporan laba rugi (income statement).
Kecenderungan ini mendorong manajemen untuk mengubah laporan keuangan
sedemikian rupa sehingga dapat menampilkan angka laba tertentu sehingga
diyakini mampu memaksimalkan kepentingan mereka atau yang disebut dengan
istilah earnings management.
Keinginan yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham
menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham,
antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi.
17
Principal dapat memecahkan permasalahan kecurangan akuntansi dengan
memberi kompensasi yang sesuai kepada agent, serta mengeluarkan biaya
monitoring. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan
mekanisme kontrol internal perusahaan yang efektif.
Pemisahan antara kepemilikan dan kontrol perusahaan mendasari masalah
agency yang mendorong manajer untuk mengejar kegunaan mereka sendiri
sekalipun itu dengan mengorbankan nilai perusahaan (Jensen dan Meckling,
1997:123). Konflik kepentingan ini juga dapat mempengaruhi kualitas informasi
akuntansi karena laporan keuangan contohnya, pendapatan yang dilaporkan
sedikitnya menentukan kompensasi bagi manajer, kemungkinan corporate
takeover, management buyouts, perjanjian hutang dan lain-lain. Oleh karena itu,
insider (orang dalam) dapat berkepentingan dalam mengelola pendapatan untuk
mendistorsikan kinerja perusahaan demi melindungi kepentingan mereka sendiri,
menurut Gul et al. (2003:107) sebagai contohnya, manajer dapat mengurangi
pendapatan mendatang dalam laporan keuangan atau menunda biaya kini untuk
menutupi kinerja yang buruk. Sebaliknya, insider dapat mempunyai insentif untuk
masa mendatang.
Jika suatu sistem mekanisme kontrol internal lemah maka akan
mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak terjamin keamanannya, informasi
akuntansi yang ada tidak teliti dan tidak dapat dipercaya, tidak efisien dan
efektifnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan serta tidak dapat dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen yang ditetapkan. Dengan adanya pengendalian
wewenang oleh pemilik kepada pengelola, maka fungsi pengendalian semakin
18
bertambah penting. Hal ini untuk menentukan apakah tugas dan wewenang yang
didelegasikan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Dengan
adanya pengendalian wewenang oleh pemilik kepada pengelola, maka fungsi
pengendalian semakin bertambah penting. Hal ini untuk menentukan apakah tugas
dan wewenang yang didelegasikan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan. Proses mekanisme kontrol internal tersebut dilakukan untuk oleh
pihak manajemen yang bertanggung jawab untuk melindungi dan mengamankan
harta perusahaan.
Dasar dari penelitian ini adalah melakukan uji dari variabel terikat yang
menjadi proksi untuk earnings management adalah nilai absolut dari discretionary
accruals. Variabel penjelas yang menjadi fokus peneliti disebabkan oleh pengaruh
kontrol internal terhadap akuntansi diskresioner, adalah:
1.
Struktur kepemilikan ekuitas diukur melalui konsentrasi kepemilikan atau
proporsi saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar (OCI).
2.
Struktur modal diukur melaui rasio Total Debt to Total Assets (TDTA).
Untuk menganalisis dan mengkaji permasalahan diatas maka peneliti
mengambil judul “Pengaruh Mekanisme Kontrol Internal Terhadap Earnings
Management”.
19
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Mekanisme Kontrol
Internal Seperti Struktur Kepemilikan, Struktur Modal, dan Peluang Pertumbuhan
Berpengaruh Terhadap Earnings Management”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menguji pengaruh dari beberapa mekanisme kontrol internal seperti struktur
kepemilikan, struktur modal, dan peluang pertumbuhan terhadap earnings
management.
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Kontribusi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan perspektif ilmu akuntansi keuangan mengenai teori-teori dan
konsep mekanisme kontrol internal perusahaan dalam hubungannya dengan
tindakan dan penerapan earnings management pada perusahaan.
2.
Kontribusi Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak manajemen
perusahaan mengenai pemahaman pentingnya mekanisme kontrol internal
perusahaan terhadap tindakan dan praktik earnings management yang
dilakukan perusahaan.
20
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada analisis tentang hubungan dan pengaruh
beberapa mekanisme kontrol internal seperti struktur kepemilikan, struktur modal,
dan peluang pertumbuhan terhadap earnings management perusahaan-perusahaan
food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai
dengan 2011.
Download