BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada konsumen. Keterlibatan semua pihak dari manajemen puncak hingga karyawan non manajerial dalam merumuskan maupun mendukung pelaksanaan pemasaran dalam melakukan aspek. Kasmir dan jakfar (2003) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Tjiptono (2005) mengemukakan bahwa oemasaran merupakan proses struktur permintaan terhadap produk dan jasa diantisipasi atau diperluas dan dipuaskan melalui konsepsi, promosi, distribusi dan pertukaran barang. 7 8 Kotler (2005) mengemukakan bahwa definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands); barang, jasa dan gagasan (product); nilai dan kepuasan (utility); pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan kerja; saluran pemasaran; rantai pasokan; persaingan; serta lingkungan pemasaran. Konsep tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini : Kebutuhan Keinginan Permintaan Produk Utilitas Nilai kepuasan Pertukaran Transaksi hubungan Pasar Pemasaran Pemasar Gambar 2.1 : Konsep-Konsep Inti Pemasaran (Kotler, 2005) Etzel dan Walker (dalam Tjandra, 2008) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan yang meliputi kegiatan-kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi yang ditujukan untuk membuat rencana, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk agar dapat memuaskan kebutuhan untuk mencapai pasar target sehingga dapat meraih sasaran-sasaran organisasi. Menurut Rangkuti (2009) berpendapat bahwa pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran dan bukan merupakan cara yang sederhana yang hanya sekedar untuk menghasilkan penjualan. 9 Machfoedz (2010) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk (barang dan jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut dengan pasar sasaran. Menurut stanton yang dikutip Maqfira Dwi Utami (2011), mengatakan bahwa : “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.” Berdasarkan definisi-definisi yang tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial ekonomi yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa secara ekonomis dari produsen ke keonsumen, sehingga secara efektif dapat memenuhi permintaan dengan kemampuan penawaran dan dapat memenuhi tujuan-tujuan masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang. Pemasaran juga mengandung arti bahwa kegiatan manusia yang diarahan pada usaha kegiatan pemasaran dan berpusat pada kebutuhan dan keinginan manusia itu sendiri. 10 2.1.2 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapau tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Menurut Lovelock dan Wright (2005), bauran pemasaran dibagi menjadi 8 (delapan) komponen, yaitu produk (product), tempat dan waktu (place and time), proses (process), orang (people), produktifitas dan kualitas (productivity and quality), promosi (promotion), bukti fisik (physical evidence), dan harga (price). 1. Produk (product), semua komponen kinerja jasa yang merupakan nilai bagi pelanggan. 2. Tempat dan Waktu (place and time), keputusan manajemen tentang kapan, dimana dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. 3. Proses (process), metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. 4. Orang (people), karyawan dan pelanggan yang terlibat dalam proses produksi. 5. Produktifitas dan Kualitas (productivity and quality), produktifitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai 11 bagi pelanggan. Sedangkan kualitas yaitu sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. 6. Promosi (promotion), semua aktifitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu. 7. Bukti fisik (physical evidence), petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kualitas jasa. 8. Harga (price), pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. 2.1.3 Tujuan Pemasaran Sebagaimana telah diketahui pada umumnya perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan laba dari hasil penjualan. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari suatu perusahaan maka terlebih dahulu diketahui bagaimana menyalurkan barang dengan tepat untuk mencapai laba yang maksimal. Suatu perusahaan yang menginginkan laba yang maksimal, maka biasanya perusahaan menggunakan dua cara, yaitu : (Maqfira Dwi Utami, 2011) 12 1. Penjualan yang dilakukan secara langsung kepada konsumen Setiap perusahaan yang memproduksi barang ataupun jasa, maka perusahaan secara langsung mengadakan penjualan produknya pada pasar atau konsumen tanpa melalui perantara. 2. Penjualan yang dilakukan dengan menggunakan perantara. Pengusaha di dalam mengadakan penjualan produknya kepada konsumen menggunakan perantara, dengan demikian penjualan dilakukan tidak secara langsung. Dari pihak perantara disini mempunyai peranan penting, karena perantaralah yang mengedarkan dan memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen. Sebuah perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai tingkat keuntungan tertentu, pertumbuhan atau peningkatan share pasar. Di dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini dicapai melalui keputusan konsumen. Keputusan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Menurut Alma (2004) mengemukakan bahwa tujuan pemasaran adalah mengadakan keseimbangan antara negara/daerah saling mengisi mengadakan perdagangan antara saerah surplus dengan negara/daerah minus. 13 Di negara berkembang, jasa yang ditawarkan ke pasar saling bersaingan. Dinegara tersebut kita jumpai situasi Buyer’s market, dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai dengan kemauannya, menghadapi para penjual yang satu dengan lainnya bersaingan. Para penjual ini berusaha merebut hati konsumen dengan berbagai cara seperti meningkatkan servis, memberi hadiah, korting, harga obral, iklan, papan reklame, dan sebagainya. Sebaliknya di negara belum maju (under developed) produksi masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan masyarakatnya. Di negara ini kita jumpai situasi saller’s market, dimana para penjual berkuasa dan bisa mempermainkan harga. Para produsen di negara developed mengahadapi buyer’s market, pasaran dalam negeri sudah sempit buat mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari pasaran di luar negerinya sendiri. Penjualan barang ke pasaran seperti ini (import/export) membutuhkan organisasi an aturan-aturan tertentu. Inilah tujuan pemasaran, yaitu mengadakan keseimbangan antara negara/daerah saling mengisi mengadakan perdagangan antara daerah surplus dengan negara/daerah minus. Alma (dalam Maqfira Dwi Utami, 2004), mengemukakan tujuan pemasaran adalah : 14 1. Untuk mencari keseimbangan pasara antar buyer’s market dan seller’s market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus, dari produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon konsumen. 2. Tujuan pemasaran yang utama adalah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan pertama adalah memberikan kepuasan kepada konsumen, dengan adanya tujuan memberikan kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga produsen. Menurut subagyo (2010), mengemukakan bahwa tujuan pemasaran adalah apa yang ingin kita capai, sebuah tujuan pemasaran memperhatikan keseimbangan antara produk dan target pasar. Ini berhubungan dengan produk apa yang kita jual pada pasar tertentu supaya meningkatkan volume penjualan, memberikan kepuasan kepada pelanggan, dan memaksimalkan laba. 2.2 Promosi 2.2.1 Pengertian Promosi Dalam kegiatan pemasaran modern sekarang ini, kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan produk yang baik, penentuan harga yang menarik dan penetapan saluran distribusi yang mudah 15 terjangkau oleh konsumen sasaran, merupakan kegiatan pemasaran yang dilaksanakan di dalam lingkungan perusahaan atau di antara perusahaan dan rekanannya di dalam pemasaran. Akan tetapi hal itu belum menjadi lengkap, karena perusahaan harus memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dengan mereka yang mungkin menjadi pelanggan, atau sudah menjadi pelanggan sebelumnya, sehingga tercipta suatu interaksi antara apa yang akan ditetapkan oleh perusahaan dan apa yang dibutuhkan serta diinginkan oleh konsumen. Promosi menunjukkan pada berbagai aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Promosi terdiri dari kumpulan kegiatan intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi juga merupakan komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasif membujuk adalah adanya komunikator yang secara terencana mengatur berita/informasi dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu 16 dalam sikap dan tingkah laku si penerima (target pendengar). (Maqfira Dwi Utami, 2011). Kegiatan promosi dipergunakan oleh sebagian besar organisasi, termasuk produsen, distributor, pengecer, asosiasi perdagangan, dan organisasi nirlaba. Banyak kegiatan promosi yang tersedia. Perencanaan promosi harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, kondisi kompetitif, dan efektifitas biaya dari tiap kegiatan yang dilakukan. Kita dapat membedakan antara promosi produsen dan promosi pengecer kepada konsumen. Yang pertama diilustrasikan dengan penggunaan potongan harga yang sering digunakan oleh industri-industri berat ataupun industri ringan. Dalam hal memotivasi calon konsumen, salah satunya adalah dengan menggunakan dalih/propaganda mendapatkan hadiah, undian dan premi pengecer. Kita dapat membedakan antara kegiatan promosi yang membangun hubungan dengan konsumen termaktub dalam pesan-pesan yang dilakukan oleh perusahaan dan segala yang berhubungan dengan promosi yang dilakukan oleh perusahaannya. 17 Keuntungan promosi bagi produsen adalah dapat menghindarkan persaingan berdasarkan harga, karena konsumen membeli barang karena tertarik akan mereknya. Promosi menimbulkan keuntungan terhadap merek. Promosi bukan saja meningkatkan penjualan tapi juga dapat menstabilkan produksi. Oleh karena itu produk tersebut haruslah diperkenalkan kepada konsumen. Upaya untuk memperkenalkan produk itu kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi. Upaya tersebut bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, seringkali kita menjumpai suatu produk yang sebenarnya sangat kita butuhkan akan tetapi baru saja kita melihatnya secara kebetulan di sebuah toko. Hal ini membuktikan bahwa usaha promosi untuk memperkenalkan produk tersebut tidak atau kurang berhasil. Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui kegunaannya dan mungkin tidak akan dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk dapat menciptakan permintaan atas produk tersebut dan kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut hanya dapat dilakukan melalui kegiatan promosi yang merupakan salah satu dari bauran pemasaran. 18 Menurut sastradipoera (dalam Evelyn Tjandra, 2008), mendefinisikan promosi adalah sebagai upaya pemasaran yang fungsinya memberikan informasi atau meyakinkan para konsumen aktual atau potensial mengenaik kegunaan suatu produk atau jasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen pada harga tertentu. Machfoedz (2005) mengemukakan bahwa promosi adalah merupakan salah satu dari unsur bauran komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar, unsur yang lain adalah personal selling, pemasaran langsung, periklanan dan hubungan masyarakat. Karena sifatnya yang unik, promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan teknik lain. Menurut Sutojo (2009), promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan pemasaran tertentu yang baru diterapkan perusahaan, misalnya pemberian bonus pembelian atau potongan harga. Subagyo (2010) mengemukakan bahwa promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan 19 dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk. Dari berbagai definisi promosi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi merupakan cara bekomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang dipasarkan atau dapat juga disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk, agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan promosi itu sendiri merupakan suatu alat yang dipakai untuk menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan kepada konsumen akan produk yang ditawarkan perusahaan. Penyampaian pesan dalam proses promosi tentang suatu produk seyogyanya sesuai dengan keinginan pemakai atau konsumen yang disampaikan melalui media tertentu dengan menggambarkan dan menginformasikan semua tentang suatu barang dan jasa yang disampaikan dengan sedemikia rupa dalam bentuk visual dan baha yang baik agar setiap orang yang mengetahui tergerak untuk membeli dan menjadi konsumen tetap karena mendapatkan kepuasan dari manfaat barang dan jasa yang dipromosikan. 20 2.2.2 Bauran Promosi (Promotional Mix) Promosi merupakan suatu variabel dalam marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Menurut Kotler (2005), promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Tujuan utama promosi adalah memberikan informasi, menarik perhatian dan untuk selanjutnya memberi pengaruh terhadap meningkatnya penjualan. Bauran promosi atau promotional mix mencakup kumpulan alat-alat untuk mempromosikan produk yang terdiri dari : 1. Periklanan (advertising) Kotler (2005), menyebutkan bahwa periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Sedangkan Menurut Kasali (2007), periklanan secara sederhana dapat diartikan Sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. 21 2. Promosi penjualan (sales promotion) Menurut Alma (2004), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari sebuah produk atau jasa dengan tujuan menarik para pembeli baru, memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen-konsumen lama, meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama, menghindarkan konsumen berpindah ke merek lain, mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas kepada merek, meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka meningkatkan pangsa pasar jangka panjang. 3. Hubungan masyarakat dan publisitas Publisitas adalah rangsangan non personal demi permintaan akan sebuah produk jasa atau unit usaha dengan cara menyebarkan berita niaga penting mengenai produk atau jasa di media cetak atau dengan memperkenalkan produk atau jasa tersebut melalui radio, televisi atau pentas tanpa dibayar oleh sponsor (Kotler, 2005). Hubungan masyarakat adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan pendekatan dengan berbagai cara kepada masyarakat dengan tujuan tertentu. 22 4. Penjualan pribadi Menurut Kotler (2005), penjualan pribadi atau personal selling adalah penyajian secara lisan oleh perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar produk yang ditawarkan dapat terjual. 5. Pemasaran langsung Pemasaran langsung adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen. Pemasaran langsung ini langsung membidik target sasaran mereka. 2.2.3 Jenis-Jenis Promosi Perumusan pesan yang disampaikan dalam promosi haruslah sedemikian rupa sehingga dapat menyentuh perasaan atau hati sanubari konsumen. Dengan pesan-pesan yang persuasif seperti itu, maka konsumen akan menarik dan menjadi terkesan. Perumusan pesan harus bersifat tajam tetapi halus, karena pesan yang disampaikan lewat promosi merupakan senjata untuk mempengaruhi konsumennya. Media promosi yang tidak tepat biasanya disebabkan karena tidak sesuai dengan kebiasaan konsumen dalam kehidupannya sehari-hari. Misalnya saja kebiasaan konsumen membaca koran, sedangkan media promosi yang 23 dipergunakan menggunakan radio, maka pesan yang disampaikan oleh promosi tersebut tidak akan pernah sampai ke tangan konsumen yang dituju. Media yang tidak cocok dengan kehidupan konsumen menyebabkan bahwa promosi yang meskipun dilakukan secara gencar, tetapi tidak pernah bisa sampai ke hadapan konsumen oleh karena itu, media promosi harus kita pilih secara tepat agar sesuai dengan kebiasaan sehari-hari para konsumen. Menurut Jefkins (dalam Annisa Yustia, 2008), promosi dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Above The Line. Bentuk promosi yang menggunakan sarana yang menjadikan media tradisional sebagai sarana penyampaian pesan melalui sarana yang efektif. Bentuk promosi ini biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan, menggunakan media masa seperti televisi, radio, koran, film, serta pembagian brodur dan leaflet. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan promosi tersebut. 2. Below The Line. Bentuk promosi yang dilakukan secara tidak langsung. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa yang dilakukakn oleh tenaga penjual, pemberian sponsorship pada suatu kegiatan, 24 melaksanakan kegiatan sosial, dan sebagainya. Bentuk promosi tidak selalu harus dilakukan, jika bentuk promosi above the line berjalan efektif, maka promosi below the line lebih menekankan pada karakter dan sifat dari produk yang dipromosikan, sehingga dapat membangun citra merek positif suatu produk. Sedangkan Tjiptono (2009) mengemukakan bahwa bentuk-bentuk promosi menurut tugas khusus yaitu : 1. Personal Selling. Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumen. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumen itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumen karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumen serta gaya hidupnya dan dengan demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasinya dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai dengan konsumen yang bersangkutan. 25 Sifat-sifat personal selling antara lain : a. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara 2 orang atau lebih. b. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. c. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi. Oleh karena sifat-sifat tersebut, maka metode ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual, yang relatif besar, maka metode ini biasanya mahal. Aktifitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu : a. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. b. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangsungan waktu penjual demi pembeli 26 c. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan. d. Selling, memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. e. Information gathering, yaitu melakukan riset dan intelijen pasar f. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju. Penjual yang ditugaskan untuk melakukan personal selling harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Salesmanship, memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan dan mendorong pembelian. b. Negotiating, mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat-syarat penjualan c. Relationship marketing, mengetahui cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan Berdasarkan tugas dan posisinya, penjual dapat diklasifikasikan menjadi 6 (enam) macam tipe, yaitu : a. Deliverer (deliver sales person), yaitu penjual yang tugas utamanya mengantar produk ke tempat pembeli. 27 b. Order getter, yaitu penjual yang mencari pembeli atau mendatangi pembeli (sifat kerjanya di lapangan) c. Order taker, yaitu penjual yang melayani pelanggan di dalam outler (sifat kerjanya di dalam) d. Missionary sales people (merchandiser, retailer), yaitu penjual yang ditugaskan untuk mendidik/melatih dan membangun goodwill dengan pelanggan atau calon pelanggan. e. Technical specialist (technician), yaitu penjual yang memiliki atau memberikan pengetahuan teknis kepada pelanggan. f. Demand creator, yaitu penjual yang harus memiliki kreatifitas dalam menjual produk (tangible and intangible) 2. Mass Selling Mass selling, merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Mass selling terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu : a. Periklanan Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan 28 suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. AMA (American Marketing Assosiasion) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adlah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding) serta menciptaan informasi (entertainment). b. Publisitas Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. 29 3. Promosi penjualan Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Promosi penjualan adalah bentuk persuasif langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayaan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Sifat-sifat yang terkandung di dalam promosi penjualan, diantaranya adalah komunikasi, insentif dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberikan informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi 30 pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga. 4. Public relations (hubungan masyarakat) Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dan suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompokkelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok tersebut bisa terdiri dari karyawan dan keluargannya, pemegang saham, pelanggan, orang-orang yang tinggal disekitar organisasi pemasok, perantara, pemerintah, serta media masa. Dalam pelaksanaannya public relations dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi public relatins dalam struktur organisasi. Public relation kerap kali disampaikan dengan propaganda. Memang tujuannya sama, yaitu memperoleh dukungan publik, akan tetapi propaganda kebanyakan bersifat tidak jujur dan menyesatkan. Akibatnya timbul anggapan bahwa public relations hanya memberi informasi yang baik-baik saja dan 31 menutupi hal-hal yang buruk, termasuk dalam anggaran tersebut adalah public relations sering mengendalikan pers. Anggapan-anggapan tersebut timbul karena kurang pahamnya masyarakat terhadap fungsi dan peran public relations. Oleh karena itu, public relations juga perlu mengembangkan citra melalui komunikasi dua arah untuk mencapai pengertian bersama. Keberhasilan public relations ditentukan oleh pencapaian itikad baik, pengertian dan dukungan publik. 5. Direct marketing Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu arah atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan/atau transaksi disembarang lokasi. Dalam direct marketing komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, dimana perusahaan relatif mudah mendatangi langsung calon pelanggan ataupun 32 menghubungi via telepon atau surat. Banyaknya wanita yang bekerja juga turut andil bagi perkembangan direct marketing, karena semakin kurangnya waktu mereka untuk berbelanja. Faktor lain yang mendorong pertumbuhan direct marketing adalah panjangnya antrian di kasir sehingga menyebabkan konsumen harus sabar menunggu sekian lama baru dilayani, padahal mereka sangat diburu waktu. Meskipun demikian, direct selling juga menghadapi masalah-masalah seperti orang yang terganggu karena penjualan yang agresif, timbulnya citra buruk bagi industri bila ada salah satu direct marketer yang menipu pelanggannya, mengganggu privacy orang lain, dan kadangkala terjadi pula ada beberapa direct marketer yang memanfaatkan pembeli implusif atau pembeli yang kurang mengerti teknologi. 2.2.4 Tujuan Promosi Tujuan utama dari promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar terdiri dari beberapa alternatif, antara lain : menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Oleh karena itu secara mendalam tujuan promosi tersebut menurut Subagyo (2010) dapat diuraikan sebagai berikut : 33 1. Menginformasikan Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat diketahui secara jelas. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai hal yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat berupa : a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar d. Menjelaskan cara kerja produk e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan f. Meluruskan kesan yang salah g. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli h. Membangun citra perusahaan 2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembelian terhadap produk-produk 34 yang dihasilkan perusahaan. Tujuan utama dari kegiatan mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran adalah : a. Membentuk pilihan merek b. Mengalihkan pilihan ke merek lain c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman 3. Mengingatkan kembali konsumen sasaran Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya dimanapun mereka berada. Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan dapat terdiri atas : a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang akan menjual produk-produk perusahaan c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye iklan 35 d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Berdasarkan uraian dari keseluruhan alternatif tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan tersebut di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang dilakukan berkaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon konsumen dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan pada akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Selain itu dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa tujuan promosi adalah : 1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit 3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan 4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika teradi lesu pasar 5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing 6. Membentuk citra produk dimata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. Meskipun tujuan promosi yang digambarkan di atas merupakan panduan untuk menciptakan permintaan, namun tujuan promosi tersebut tidak mempunyai unsur mendesak yang akan membantu perusahaan dalam pencapaian sasaran, karena tujuan promosi tersebut tidak memastikan bahwa perusahaan akan sampai 36 disana. Dalam berbagai kegiatan bisnis yang nyata dimana kegiatan promosi yang akan dilakukan tidak hanya sekedar mengkomunikasikan tujuan, tetapi kegiatan tersebut harus menentukan secara jelas kapan perusahaan akan melakukan dan berapa banyak dari apa untuk mencapai tujuan itu. Artinya harus menentukan secara jelas sasaran promosi yang ingin dicapai dalam periode waktu tertentu. 2.3 Penjualan dan Volume Penjualan 2.3.1 Pengertian Penjualan dan Volume Penjualan Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan. Perusahaan, dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepasa masyarakat. Oleh karena itu, penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan menutupi semua ongkos serta memberikan penghasilan dan laba bagi perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan (demand), menemukan si pembeli, negosiasi harga dan syarat-syarat pebayaran. Dalam hal penjualan ini, si penjual harus menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti dilaksanakannya rencana penjualan yang telah ditetapkan. untuk memungkinkan 37 Usaha mencari dan menentukan si pembeli merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penjualan untuk memungkinkan bertemunya pembeli dan penjualan bersama-sama dalam rangka terlaksananya transaksi. Walaupun sering terlihat bahwa usaha atau inisiatif mencari produk datangnya si pembeli, tetapi si penjual haruslah berusaha untuk dapat menemukan si pembli agar transaksi penjualan dapat terlaksana (Assauri, 2004). Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya. Kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan. Pengertian penjualan menurut Marbun (2003) adalah total barang yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Berikut ini pengertian volume penjualan dikemukakan oleh Rangkuti (2009) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilogram, ton atau liter. 38 Menurut Pass & Lowers (dalam Evelyn Tjandra, 2008) penjualan merupakan pembelian suatu barang atau jasa oleh seorang pembeli dan dari seorang penjual dengan harga yang telah ditetapkan atau dalam beberapa kasus melalui perjanjian pertukaran barang maupun imbal beli. Volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk kepentingan volume penjualan itu sendiri. Terdapat beberapa indikator dari volume penjualan yang dikutip dari Kotler oleh Swastha (2008) yaitu : 1. Mencapai volume penjualan 2. Mendapatkan laba 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan 39 Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan adalah total penjualan yang dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. 2.3.2 Teknik Penjualan Berdasarkan modul Force One Selling and Distribution Consultant (dalam Evelyn Tjandra, 2008), ada dua teknik yang dibutuhkan dalam penjualan yaitu : 1. Keterampilan Teknis (Technical Skills = Hard Skills) Keahlian menjual yang dimiliki salesman yang mengacu pada keterampilan atau kemampuan teknik dalam menjual (product knowlage). Keterampilan teknis dalam menjual terbagi menjadi : a. Product Features (Fitur Produk), Pemahaman perusahaan terhadap fitur yang ditawarkan b. Product Benefits (Keunggulan Produk), pemahaman perusahaan terhadap keunggulan dan manfaat produk. c. Product Positioning (Penempatan Produk), perbandingan posisi produk dengan produk pesaing. 40 d. Product Competitiveness (Daya Saing Produk), berkaitan dengan daya saing produk dibanding kompetitor. e. Unique Selling Proportion (Proporsi Kenaikan Penjualan), kemampuan perusahaan dalam menawarkan keunikan produk. f. Route Planning (Perencanaan rute), perencanaan rute untuk mengoptimalkan rencana kunjungan penjualan g. Daily Sales Itynerary (Kunjungan Penjualan Harian), perencanaan kunjungan harian oleh perusahaan. h. Time and Territory management (Manajemen Waktu dan Tempat), pengaturan waktu dan wilayah yang dikunjungi perusahaan. i. Sales Collection (Penagihan Penjualan), kemampuan perusahaan dalam melakukan penagihan piutang ke konsumen. j. Sales Invoicing (Faktur Penjualan), berhubungan dengan pembuatan faktur penjualan perusahaan. k. Sales Reporting (Pelaporan Penjualan), berisi laporan kerja untuk mempermudah proses evaluasi jadwal kunjungan yang telah dan akan dilakukan. 41 l. Sales Budgeting (Anggaran Penjualan), Digunakan untuk menentukan biaya penjualan dan besarnya target p[enjualan yang harus diperoleh perusahaan. m. Stocking Keeping (Penyediaan Stok), Berkaitan dengan tingkat optimalisasi jumlah persediaan produk dalam perusahaan. n. Sales Promotion (Promosi Penjualan), kemampuan perusahaan dalam membuat insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan. o. Trade Prmotion (Promosi Perdagangan), pemberian insentif barang atau potongan harga oleh perusahaan kepada pihak lain yang membantu menjual produk perusahaan. p. Overcoming Objection (Penguasaan Terhadap Objek), cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi kesulitan atau keberatan pelanggan. 2. Keterampilan Diri/Hidup (Life Skills = Soft Skills) : Keahlian menjual yang dimiliki salesman yang tidak diajarkan di universitas atau dalam teori namun amat dibutuhkan dalam pelaksanaan di lapangan susai kondisi yang berbeda. Keterampilan diri/hidup dalam menjual terbagi : a. Sales Presentation (Presentasi Penjualan), berhubungan dengan keahlian dalam melakukan presentasi penjualan dihadapan konsumen secara langsung. 42 b. Product Presentasion (Presentasi Produk), dikaitkan dengan keahlian mempresentasikan keunggulan produk yang ditawarkan ke konsumen. c. Selft Presentation (Presentasi Diri), Merupakan keahlian berpresentasi di hadapan pelanggan sehingga terlihat menarik dan tidak membosankan. d. Communication Skills (Keahlian Berkomunikasi), keahlian yang dimiliki seseorang atau perusahaan dalam berkomunikasi untuk meyakinkan calon konsumen. e. Body Language Skill (Kemampuan Berbahasa Tubuh), gerak tubuh yang dilakukan ketika mempresentasikan produk agar dapat meyakinkan calon konsumen. f. Inter Personal (Antar Personal), keahlian seseorang dalam menjalin hubungan (relationship) dengan pelanggan. g. Intra Personal, Keahlian seseorang dalam menjalin hubungan (relationships) rekan sekerjanya. h. Network Bilder (Pembangunan Jaringan), keahlian seseorang dalam mebangun sebuah jaringan atau relasi dengan pihak lain. i. Problem Identification (Identifikasi Masalah), mengidentifikasi masalah yang dihadapi konsumen. keahlian dalam 43 j. Sales Negotiation (Negosiasi Penjualan), keahlian perusahaan dalam melakukan negosiasi dengan konsumen. k. Sales Bargaining (Penawaran Penjualan), keahlian perusahaan dalam melakukan tawar menawar dengan calon pembeli. l. Mind Setting (Pengaturan Pola Pikir), keahlian yang dimiliki perusahaan untuk mengubah pola pikir konsumen. m. Decision Making (Pembuatan Keputusan), keahlian dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan proses penjualan produk. n. Problem Solving (Pemecahan Masalah), keahlian perusahaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi calon konsumen. o. Conflict Resolution (Resolusi konflik), keahlian dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. p. Teamwork Building (Pembangunan Tim Kerja), keahlian dalam membangun hubungan kerjasama antar sesama rekan kerja.