26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan 2014. 2. Jenis Data Jenis data yang diperlukn dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data berupa kuantitatif. Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini antara lain laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2010 sampai dengan 2014. Semua sumber data yang digunakan untuk menghitung tiap-tiap faktor dalam studi ini diperoleh dari: a. Annual report dari Indonesia Stock Exchange (IDX) periode 2010-2014. b. Jurnal Pasar Modal 3. Tekhnik Pengambilan Sample Tekhnik pengambilan sample data dilakukan secara tidak random atau bersifat purposive sampling.kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Seluruh Perusahaan Sektor Perbankan yang listing di BEI selama tahun 20102014 b. Perusahaan yang membagikan dividen berturut-turut dari tahun 2010-2014 27 Alasan menggunakan purposive sampling karena dalam penelitian ini meneliti dividen, sehingga perusahaan yang tidak membagi dividen tidak bisa diteliti. 4. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan perbankan pada tahun 2010-2014 yang juga secara konsisten mengeluarkan dividen.Data diperoleh dari website PT Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. 5. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang terkandung dalam hipotesis, maka perlu didefenisikan untuk memudahkan penelitian . Variable Independen: a. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan. 28 Menurut Hanafi dan Halim (2003:27), Return on Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. ROAit = b. Likuiditas Menurut Bambang Riyanto (1997:25), likuiditas adalah“kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finasialnya yang segera harus dipenuhi.” Sama halnya dengan pendapat Sutrisno (2000:259) menyebutkan bahwa : “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban- kewajibannya yang segera harus dipenuhi”. Dalam penelitian ini Likuiditas diukur menggunakan proksi Cash ratio yaitu salah satu alat ukur dari rasio likuiditas (liquidity ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giroatau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan kemampuan kasperusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya(Brigham, 1996). Kas dan equivalennya dalam persamaan tersebut menunjukkan besarnya kas dan setara kas 29 (giro dan simpanan lain yang pengambilannya tidak dibatasi oleh waktu) yang tercermin dalam neraca (sisi assets/ currentassets). Sedangkan current liability menunjukkan jumlah kewajiban jangka pendek perusahaan yang tercermin dalam neraca (sisi liability/ currentliability). Mollah et al., (2000) menunjukkan bahwa posisi cash ratio merupakan variabel penting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam kebijakan dividen. Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar, free cash flow yang tinggi akan memungkinkan perusahaan lebih berfokus pada pembayaran dividen atau menyelesaikan hutang untuk mengurangi biaya keagenan (Mollah et al. 2000). Sehingga semakin kuat cash ratio perusahaan, berarti semakin besar kemampuan untuk membayar dividen .Dalam penelitian ini Cash Rati digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, dengan rumus : Cash Ratioit= c. Leverage Syamsuddin (2002:90) mengemukakan bahwa : “Rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or funds) yang gunanya untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan.” Sedangkan menurut Martono dan Harjito (2008:295) mengemukakan bahwa :”Rasio leverage adalah mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan asset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap.” 30 Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), dengan rumus: Debt to Equityit = Variable Dependen: a. Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen adalah keputusan dimana laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan menjadi dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba yang ditahan untuk pembiayaan dimasa mendatang.Bambang Riyanto (2001: 281) mendefinisikan kebijakan dividen sebagai “politik yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan (laba ditahan). Pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham disebut pembagian dividen.Karena dividen yang diperoleh para pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah embar saham yang dimiliki.Indicator yang digunakan untuk menguji kebijakan dividen adalah ratio pembayaran dividen yaitu dividen payout ratio, hal tersebut berdasarkan kebijakan dividen dengan ratio konstan (sugiono, 2009:306).Warsono (2003:275) mengatakan bahwa dividen payout ratio adalah hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. 31 Dividen payout ratio diukur dengan membandingkan dividen kas per lembar saham terhadap laba yang diperoleh per lembar saham. DPRit= 6. Tekhnik Analisis Data Tekhnik analisis data dalam penelitian adalah analisis statistic deskriptif dan analisis regresi linier berganda.analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan variable penelitian yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, minimum dan maksimum.statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui profil perusahaan yang berhubungan dengan pengumpulan dan peningkatan data serta penyajian hasil pada sampel tersebut.(Ghozali,2005).Analisis regresi liner berganda adalah tekhnik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen terhadap variable dependen.Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan, dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik.Dengan tujuan agar hasil penelitian ini dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien.Interpretasi hasil penelitian, baik secara parsial melalui uji-t maupun secara simultan melalui uji F, hanya dilakukan terhadap variable-variabel independen yang secara statistic mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh variable independen terhadap variable dependen adalah model regresi liniear berganda (liniear regression method).Model analisis statistik ini dipilih karena 32 penelitian dirancang untuk meneliti variable-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variable terkait dengan menggunakan data time series cross section (pooling data). Y i,t= α+ βi,tPROFi,t + βi,tLIKi,t+ βi,tLEVi,t + e Keterangan : Y = Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan DPR a = Konstanta β1 – β3 = Koefisien regresi pada tiap- tiap variable independen XPROF = Profitabilitas diproksikan dengan ROA XLIK =Likuiditas diproksikan dengan Current Ratio XLEV = Leverage diproksikan dengan DER e = error 7. Pengujian Hipotesis Dan Analisis Data 1) Uji Asumsi Klasik Penggunaan model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini asumsi klasik yang dianggap penting adalah tidak terjadinya multikolinearitas antar variable independen , tidak terjadi heteroskedastisitas atau varian variable penganggu yang konstan (homoskedastisitas) dan tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variable independen (Ghozali, 2001 dalam laili sofia rahman ).Ada empat Uji Asumsi Klasik yaitu: 33 a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable bebas dan variable terikat keduanya mempunyai distribusi data normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Deteteksi adanya normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, dimana jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y , maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Pengujian terhadap gejala multikolineritas ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat antara variable independen dalam model persamaan regresi. Adanya multikolinearitas dalam model persamaan regresi yang digunakan akan mengakibatkan ketidakpastian estimasi, sehingga mengarahkan kesimpulan yang menerima hipotesis nol. Hal ini menyebabkan koefisien regresi menjadi tidak 34 signifikan dan standar deviasi sangat sensitive terhadap perubahan data (Ghozali, 2001). d. Uji Autokolerasi Uji ini bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan penganggu periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Autokorelasi dinilai dari Durbin Watson (DW hitung) -2 DW 2. 2) Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sample menaksir nilai actual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistic, setidaknya dapat diukur dari, nilai statistic F ,nilai statistic t dan kofisien determinasi. Pengujian tingkat penting (test of significance) adalah prosedur dimana hasil sampel digunakan untuk menguji suatu hipotesis dengan alat uji yang digunakan yaitu a. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui secara parsial apakah variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variable dependen. Adapun persyaratan Uji t adalah: 1. P value < α (5%) artinya ada pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat atau Hₒ menerima Hₐ. 35 2. P value > α (5%) artinya tidak ada pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat atau tidak dapat menerima Hₒ dan menolak Hₐ. (Ghozali,2005) b. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji f) Uji f digunakan untuk mengetahui secara parsial apakah variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variable dependen.Adapun persyaratan Uji F adalah : 1. P value < α (5%) artinya ada pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat atau Hₒ menerima Hₐ. 2. P value > α (5%) artinya tidak ada pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat atau tidak dapat menerima Hₒ dan menolak Hₐ. (Ghozali,2005) c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kmampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.nilai R² yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variable dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen.Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.(Laili Sofia Rahman, 2015) 36 8. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Sektor Perbankan Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang.Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Selain itu sektor perbankan memiliki peranan penting dalam system perekonomian suatu Negara.Oleh karenanya, eksistensi lembaga perbankan dalam bentuk kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat sangatlah penting dan perlu dijaga untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan perbankan serta efisiensi intermediasi. Perbankan pada umumnya adalah suatu aktivitas yang kompleks dengan melibatkan berbagai variasi sumber daya dan aktivitas sebagai berikut : a. Penciptaan Uang b. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran c. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat d. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional e. Penyimpanan Barang-Barang Berharga f. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya 37 2. Gambaran Sample Penelitian Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan criteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti agar relevan dengan tujuan penelitian dan yang memenuhi kriteria sebagai sampel pada penelitian ini berjumlah 20 perusahaan dengan 40 sampel data. Hasil pemilihan sampel mengunkan metode purposive sampling disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.1 Pemilihan Sample Uraian Perusahaan perbankan Perusahaan yang membagikan dividen sesuai criteria Perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai criteria Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 43 43 43 43 43 6 7 9 9 9 20 20 20 20 20 Sumber: Indonesian Capital Market Directory Berdasarkan tabel 3.1 proses pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak semua perusahaan memenuhi kriteria yang telah diuraikan diatas. Perusahaan yang memenuhi kriteria yaitu perusahaan yang membagikan dividen dalam waktu 5 tahun yaitu tahun 2010-2014 adalah sebanyak 20 perusahaan perbankan.