BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi No. 1 (revisi 2015) disebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi entitas mengenai entitas yang meliputi: aset; liabilitas; ekuitas; penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dan kapasitasnya sebagai pemilik; dan arus kas. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan sesuai dengan paragraf 117-124; mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian manapun dalam 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan (PSAK No. 1 Revisi 2015). Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan. Pengungkapan sering juga dimaknai sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statemen keuangan formal (Suwardjono, 2006). Auditor eksternal merupakan suatu kontrol sosial yang memberikan jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak luar perusahaan yang diaudit. Auditornya adalah pihak luar perusahaan yang independen. Pihak di luar perusahaan yang independen adalah akuntan publik yang telah diakui oleh yang berwenang untuk melaksanakan tugas tersebut. Auditing ini pada umumnya bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Auditor tersebut pada umumnya dibayar oleh manajemen perusahaan. Auditor independen bekerja dan memperoleh penghasilan yang dapat berupa fee per jam (Halim, 2015). Tidak semua perusahaan mencantumkan besar jumlah audit fee dalam laporan keuangan maupun laporan tahunan perusahaan, hal ini dikarenakan audit fee termasuk dalam voluntary disclosure yang pengungkapannya bersifat sukarela. Beberapa perusahaan mengungkapkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 besar audit fee dalam akun beban jasa profesional (professional fees). Akun beban jasa profesional terdiri dari, beban jasa audit (audit fee), beban jasa konsultan pajak, beban jasa aktuaria, beban jasa konsultan legal, beban jasa manajemen, beban dokter bulanan dan beban jasa profesional lainnya. Dan juga beberapa perusahaan mencantumkannya pada Laporan Tahunan perusahaan (annual report) dalam bentuk paragraf. Penelitian ini akan meneliti beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi besarnya audit fee untuk auditor eksternal pada perusahaan. Dalam berbagai penelitian sebelumnya terkait dengan audit fee, terdapat dua faktor penentu audit fee (Gammal, 2012). Faktor pertama adalah faktor dari klien atau auditee, yaitu karakteristik ukuran (Simunic, 1980), kompleksitas (Hackenbrack dan Knechel, 1997), risiko (Stice, 1991) dan profitabilitas perusahaan (Hay et al, 2006). Faktor kedua adalah faktor dari auditor, yaitu ukuran perusahaan audit atau kantor akuntan publik (Francis, 1984; Palmrose, 1986), reputasi auditor (Larcker dan Richardson, 2004, Gonthier dan Schatt, 2007) pengalaman auditor (Pearson dan Trompeter, 1994; Craswell et al., 1995; Cullinan, 1998) dan termasuk dalam Big Four (Palmrose, 1986; Francis dan Simon, 1987; Butterworth dan Houghton, 1995) Dan penelitian lainnya seperti yang sudah dilakukan Hanlon et al. (2012) yang menggunakan data dari Amerika Serikat pada tahun 2007, menemukan bahwa terdapat hubungan antara book-tax differences yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 tinggi dengan audit fee yang tinggi. Hubungan tersebut mereka jadikan proksi untuk penilaian risiko auditor dan upaya auditor. Hanlon et al. (2012) dalam penelitiannya menguji pengaruh antara book-tax differences dengan audit fee. Dengan sampel perusahaan yang ada di Amerika Serikat pada tahun 2007, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara book-tax differences dan audit fee. Untuk mendukung penelitiannya Hanlon et al. menggunakan beberapa variabel pendukung, seperti Total Akrual Perusahaan, Big Four, Total Asset Perusahaan dan beberapa variabel pendukung lainnya. Hanlon et al. (2012) mempelajari bahwa terdapat hubungan antara book-tax differences dan audit fee yang lebih tinggi pada perusahaan yang memiliki total akrual yang lebih tinggi. Jong-Hag Choi et al. (2010) melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan besar yang ada di Amerika Serikat menggunakan data periode 2000-2005. Dari hasil penelitian tersebut mereka menemukan bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik signifikan positif mempengaruhi kualitas audit dan audit fee. Menurut mereka Kantor Akuntan Publik besar (Big Four) menyediakan audit yang lebih berkualitas dibandingkan dengan Kantor Akuntan Publik selain Big Four. Dan perbedaan kualitas audit tersebut yang menjadikan adanya perbedaan audit fee pada jasa audit. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hanlon et al. (2012). Menguji hubungan keterkaitan book-tax differences dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 variabel lainnya yang mempengaruhi audit fee. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tempat dan variabel pendukung lainnnya yang digunakan. Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Book-tax Differences, Ukuran Perusahaan dan Reputasi Auditor Terhadap Audit fee (Study Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 B. Rumusan Masalah Penelitian Penelitian ini memperluas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan menguji faktor yang mempengaruhi penetapan audit fee untuk auditor eksternal di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia belum banyak penelitian yang meneliti audit fee, sehingga hal tersebut membuat audit fee menarik untuk diteliti kembali. Karena pengungkapan audit fee dalam laporan keuangan masih bersifat sukarela (voluntary disclosures) maka data tentang audit fee merupakan data yang sulit didapatkan dalam artian lain termasuk data yang eksklusif. Sehingga masih jarang penelitian yang meneliti tentang audit fee untuk auditor eksternal. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah book-tax differences berpengaruh terhadap jumlah audit fee ? 2. Apakah ukuran perusahaan auditee berpengaruh terhadap jumlah audit fee ? 3. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap jumlah audit fee ? http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk menguji secara empiris pengaruh book-tax differences, ukuran perusahaan auditee dan reputasi auditor terhadap audit fee. 2. Kontribusi Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, maka penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk beberapa pihak, sebagai berikut : a. Teoritis Hasil penilitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan menjadi tambahan pengetahuan mengenai pengaruh book-tax differences, ukuran perusahaan auditee dan reputasi auditor terhadap audit fee. b. Praktis Hasil penilitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi untuk modal riset pasar yang meneliti audit fee dan juga penelitian lainnya yang meneliti kegunaan book-tax differences untuk pelaku pasar. http://digilib.mercubuana.ac.id/