SCIENCE-2010

advertisement
SCIENCE-2010
MATERI VI
SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP
Indikator Pencapaian:
1.
Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan tumbuhan melalui percobaan
2.
Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan hewan
3.
Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan manusia
SUB I
SISTEM RESPIRASI TUMBUHAN
Mahluk hidup memerlukan respirasi untuk mempertahankan hidupnya, begitu pula
pada tumbuhan. Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi
kimiawi menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Pada siang hari,
laju proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan sepuluh kali lebih besar dari laju
respirasi. Hal itu menyebabkan seluruh karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi
akan digunakan untuk melakukan proses fotosintesis. Respirasi yang dilakukan tumbuhan
menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, sisanya akan
berdifusi ke udara melalui daun. Reaksi yang terjadi pada proses respirasi sebagai berikut.
C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O
Reaksi penguraian glukosa sampai menjadi H2O, CO2 dan energi melalui tiga tahap,
yaitu glikolisis, daur Krebs, dan transpor elektron respirasi. Glikolisis merupakan
peristiwa perubahan glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH yang
berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk setiap
molekul glukosa. Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan
penguraian asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Reaksi
ini terjadi disertai dengan rantai transportasi elektron respiratori. Produk sampingan
respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan.
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Proses respirasi ini
menghasilkan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawasenyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein, nukleotida untuk asam nukleat, dan
karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid,
pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti
SCIENCE-2010
lignin. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi dalam proses respirasi
dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dijelaskan sebagai berikut
a. Ketersediaan substrat
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan
laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak
maka laju respirasi akan meningkat.
b. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies. Bahkan, pengaruh oksigen berbeda antara
organ satu dengan yang lain pada tumbuhan yang sama.
c. Suhu
Umumnya, laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar
10oC. Namun, hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
d. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme sehingga
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies.
Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan
yang tua.
SCIENCE-2010
SUB II
SISTEM RESPIRASI HEWAN
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Alat pernafasannya dapat berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku.
Bahkan, ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen
berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh. Sebagai contoh, pada hewan bersel
satu, porifera, dan coelenterate pernafasan berlangsung secara difusi melalui rongga
tubuh.
Pada serangga dan arthropoda lainnya, alat pernafasan yang dimiliki adalah corong
hawa (trakea). Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil berbentuk pembuluh
silindris berlapis zat kitin yang disebut spirakel. Spirakel terletak berpasangan pada setiap
segmen tubuh. Lubang ini mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka
dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama
serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Jalur pernafasan pada serangga berawal dari oksigen masuk dari luar lewat spirakel.
Kemudian, udara menuju pembuluh-pembuluh trakea. Pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan
dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk
oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel
tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem
pengangkutan vertebrata.
Pada serangga air, udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke
permukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung
udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Selain itu, ada pula serangga
yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau
pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang.
Ikan bernafas dengan menggunakan insang. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat
pernapasan tetapi dapat pula sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat
pertukaran ion, dan osmoregulator. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar insang berhubungan dengan air,
SCIENCE-2010
sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filament. Tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis
(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang.
Labirin merupakan rongga-rongga tidak teratur karena membentuk lipatan-lipatan.
Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan O2. Selain labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada
fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian diikat oleh kapiler darah
untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Pada fase ekspirasi, CO2 yang
dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan
keluar tubuh.
Pernafasan pada katak dimulai dari oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut,
kulit, dan paru-paru. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung
terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut. Udara kemudian
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Katak dalam keadaan berudu bernafas dengan insang. Selain itu, katak bernapas pula
dengan kulit. Hal ini memungkinkan karena kulit katak selalu dalam keadaan basah dan
mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang
masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya, karbon dioksida dari jaringan akan di
bawa ke jantung. Dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit paru-paru
(arteri pulmo kutanea).
Di samping katak bernapas dengan kulit, katak juga menggunakan paru-paru
walaupun belum sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru
berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru
diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat
berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
SCIENCE-2010
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut.
 Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar. Akibatnya,
oksigen masuk melalui koane. Kemudian, koane menutup dan otot rahang bawah
serta otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya
rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paruparu terjadi pertukaran gas dimana oksigen diikat oleh darah yang berada dalam
kapiler dinding paru-paru dan karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut.
 Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru
tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan
sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi
yang diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil.
Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
Reptilia bernafas dengan paru-paru. Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia masih sederhana, hanya dengan beberapa
lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia
pertukaran gas tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks,
dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon.
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paruparu burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal dari lubang hidung. Pada tempat ini,
udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang
menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk
cincin. Bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink. Bagian dalamnya
terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu
menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus (bronkus sekunder).
Bronkus ini dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus
(di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh parabronkus.
SCIENCE-2010
Parabronkus berupa tabung tabung kecil, tempat bermuara banyak kapiler sehingga
memungkinkan udara berdifusi.
Selain paru-paru, burung memiliki pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan
paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan.
Pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan
meringankan tubuh. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada
bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian
belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).
Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya
kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan
tulang dada bergerak ke bawah. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paruparu dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat burung sedang
mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa
di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru
(inspirasi). Ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan
tulang dada kembali ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanannya
menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar. Hal ini menyebabkan udara dari paru-paru
yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara
dari kantung hawa masuk ke paru-paru. Kemudian terjadi pelepasan oksigen dalam
pembuluh kapiler di paru-paru.
SCIENCE-2010
SUB III
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Bernapas/respirasi adalah proses pembebasan energi kimiawi yang terdapat pada
makanan menjadi energi yang diperlukan untuk hidup. Proses respirasi terdiri atas dua
pengertian, yaitu :
a. Respirasi sel/respirasi internal, merupakan proses masuknya oksigen dari dalam darah
ke jaringan (sel) dan keluarnya karbondioksida dari jaringan (sel) ke dalam darah.
Oksigen yang masuk ke dalam sel akan digunakan untuk proses oksidasi yang
menghasilkan energi. Proses respirasi berlangsung pada organ sel yang disebut
mitokondria dan terjadi melalui empat tahap reaksi, yaitu tahap glikolisis, tahap antara
glokolisis dan siklus Krebs, tahap siklus Krebs, dan tahap sistem sitokrom. Energi yang
dihasilkan berupa ATP. Dari empat tahap respirasi tersebut, persamaan kimia respirasi
adalah : C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O + Energi.
b. Respirasi eksternal, merupakan proses masuknya oksigen dari udara luar melalui alat
pernapasan ke dalam darah dan keluarnya karbondioksida dan air dari darah ke alat
pernapasan.
Sistem pernapasan terdiri dari organ-organ pernapasan. Organ-organ ini meliputi
rongga hidung, faring, laring, trakhea, bronkus dan paru-paru.
1. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar, berfungsi untuk
menghirup udara. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan
selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda
lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat
sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gasgas beracun atau berbau busuk. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir
ke tenggorokan.
SCIENCE-2010
2. Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan. Tenggorokan berupa suatu
pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan
cabang batang tenggorokan (bronkus).
a. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring)
melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan
antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah
melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada
batang tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan
cara membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan
makanan. Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan
akan menuju lambung. Di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara
melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara.
b. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan
kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di
dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya
masuk menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
c. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus
terbagi menjadi dua, yaitu menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri.
Bronkus bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut
berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat
terjadinya difusi oksigen ke dalam darah.
SCIENCE-2010
3. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan dibatasi dengan rongga perut dengan
diafragma. Paru-paru merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya
bergelembung (alveoli) tempat terjadinya pertukaran gas-gas. Paru-paru terbagi
menjadi paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan
sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar
dibandingkan yang kiri.
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas (inspirasi) serta
mengeluarkan napas (ekspirasi). Otot diafragma berkontraksi pada saat menarik nafas,
dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang
rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah
mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara
masuk. Sewaktu menarik napas, udara masuk melalui hidung. Dari hidung, udara menuju
ke tenggorokan, kemudian masuk ke paru-paru. Setelah mencapai paru-paru, udara akan
mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung
dalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada
di pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh
hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh
tubuh.
Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas.
Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga
udara keluar. Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan
SCIENCE-2010
ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk
dikembalikan ke alveolus paru-paru. Karbon dioksida dikeluarkan ke udara melalui
hidung saat mengeluarkan napas.
Berdasarkan organ yang terlibat dalam proses respirasi, terdapat dua jenis pernafasan,
yaitu pernafasan dada dan perut. Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar.
Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paruparu mengembang. Akibatnya, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang
rusuk turun. Hal ini menyebabkan volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di
dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.
Sedangkan pernapasan perut terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara
akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke
keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga
mengempis dan udara keluar.
Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara
komplementer, dan volume udara suplementer. Volume udara tidal (udara pernafasan)
SCIENCE-2010
adalah udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa.
Volume udara tidal orang dewasa kira-kira 500 mL. Udara komplementer adalah volume
udara yang dapat ditarik ketika menarik napas dalam-dalam. Volume udara yang dapat
ditarik mencapai 1500 mL. Udara suplementer merupakan volume udara yang dapat
dihembuskan jika mengembuskan napas sekuat-kuatnya. Volume udara yang dapat
diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara residu adalah sisa udara dalam paru-paru ketika
mengeluarkan napas sekuat-kuatnya. Sisa udara dalam paru-paru volumenya kira-kira
1500 mL.
Gangguan pernafasan biasanya berupa kelainan atau penyakit yang menyebabkan
terganggunya proses pernapasan. Gangguan atau penyakit pada system pernafasan adalah
sebagai berikut.
1. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya
kemasukan udara.
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi. Kelainan ini dapat diturunkan dan dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup
rendah atau keadaan dingin.
3. Kanker paru-paru, merupakan kerusakan paru-paru karena pertumbuhan sel yang tidak
terkendali. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
4. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding
alveolus. Penyakit ini dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya, paruparu akan kuncup atau mengecil dan menyebabkan napas penderita sering terengahengah.
5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi.
Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang
menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.
6. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini
timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
7. Pneumoniae, merupakan infeksi yang menyebabkan radang paru-paru atau radang
dinding alveolus.
SCIENCE-2010
8. Polip dan amandel, merupakan pembengkakan kelenjar limfa di daerah hidung (polip)
dan di daerah tekak (amandel).
Kegiatan I
Kapasitas Udara Paru-Paru
KAPASITAS PERNAFASAN PARU-PARU
Tujuan
Mengetahui kapasitas pernafasan paru-paru
Alat dan Bahan
1. Bak air
2. Botol/stoples bervolume 4 – 5 liter
3. Selang plastik  40 cm
4. Gelas ukur
5. Air secukupnya
6. Spidol besar
Cara Kerja
1. Letakkan botol bervolume 5 liter dan isilah botol dengan air bertahap hingga penuh.
Setiap 10 cc air yang masuk dibuat skalanya dengan spidol.
2. Balikkan botol berskala yang telah penuh air tadi pada bak air dan pasang selang
karet.
3. Hiruplah nafas secara normal, hembuskan ke dalam botol melalui selang. Hirup nafas
dalam-dalam dan hembuskan nafas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol
berskala melalui selang tadi.
4. Amati volume air (volume air yang turun berarti kapasitas udara pernafasan kita).
5. Timbanglah berat badan orang yang meniup tadi dan catat umurnya. Bandingkan
dengan orang lain yang berat dan umurnya berbeda.
6. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel dan lakukan pula setelah lari-lari di tempat.
Hasil Percobaan
No
Berat Badan
Umur
Sebelum lari
Sesudah lari
Kapasitas pernafasan
Kapasitas pernafasan
SCIENCE-2010
Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi pada botol setelah meniupkan udara pernafasan?
2. Berapakah volume udara yang kamu hembuskan secara normal dan dengan cara
sekuat-kuatnya?
3. Berapakah kapasitas volume udara pernafasan suplemen, komplemen, dan vital dalam
paru-parumu?
4. Apakah perbedaan kapasitas paru-paru sebelum lari dengan sesudah lari? Apa pula
perbedaan kapasitas paru-paru pada perbedaan umur dan berat badan?
5. Ajukanlah hipotesismu berdasarkan percobaan di atas!
Simpulan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
Soal
1. Memasukkan udara ke dalam saluran pernapasan disebut ..
a. Inspirasi
b. Ekspirasi
c. Respirasi
d. Oksidasi
2. Pernapasan dibantu dengan kontraksi otot-otot diafragma disebut ...
a. Pernapasan perut
b. Pernapasan dada
c. Pernapasan diafragma
d. Pernapasan otot.
3. Hewan yang memiliki insang luar yang digunakan sepanjang hidupnya adalah…
a. belalang
b. salamander
c. hiu
d. keong
e. laba-laba
4. Di bawah ini adalah hasil pengamatan dari percobaan respirasi anaerob dengan
fermentasi menggunakan substrat gula.
Nama Substrat
Waktu
Jumlah gelembung
Gula
2
28
4
56
6
84
8
112
SCIENCE-2010
Berdasarkan tabel di atas, buatlah grafik hubungan antara waktu dan jumlah
gelembung yang dihasilkan!
5.
Seorang siswa melakukan percobaan tentang fermentasi dengan prosedur
kerja seperti berikut.
1. Buat larutan gula 30% sebagai pembanding.
2. Masukkan larutan gula tersebut ke dalam erlenmeyer sampai sepertiganya.
3. Tambahkan 2 gram ragi ke dalam larutan gula tadi.
5. Amati selama 15 menit kemudian catat kenaikan suhu, jumlah gelembung yang
timbul di erlenmeyer yang berisi air kapur, perubahan pada air kapur, dan bau
hasil fermentasi.
6. Ganti larutan gula tadi dengan ekstrak talok, ekstrak lidah buaya, dan ekstrak
sorgum dan ulangi percobaan tadi.
Tentukan tujuan, alat dan bahan percobaan tersebut!
Download