BAB V KESIMPULAN

advertisement
BAB V
KESIMPULAN
Melalui penelitian ini, penulis menemukan faktor-faktor dominan terkait
penelusuran terhadap aspek manusia, aspek fungsi dan aspek eskpresi dalam
proses desain Erha Clinic Surabaya, faktor dominan ini merupakan kaitan secara
langsung dari tiga aspek sebelumnya, sehingga dapat dijabarkan bahwa: (1)aspek
manusia sangat berpengaruh dalam penetapan strategi desain, (2)aspek fungsi
sangat berpengaruh terhadap penentuan nilai-nilai dalam desain, dan (3)aspek
ekspresi sangat menentukan dalam penerapan estetika desain. Sekilas hubungan
ketiganya tampak linear; namun apabila ditelusuri lebih jauh, ketiga aspek ini
memiliki hubungan khusus dalam pembentukan ide dasar.
Melalui analisis pembentukan ide dan gagasan yang ditetapkan Joke Roos
interior-consultant, sebagai desainer interior, dapat disimpulkan bahwa konstruksi
ide, gagasan awal desain yang terjadi selama proses desain, sangat dipengaruhi
oleh kekuatan yang ditimbulkan oleh hubungan yang sinergis antara strategi
desain, nilai-nilai dalam desain, dan estetika desain. Di dalam sinergisitas inilah
timbul primary generator yang memiliki kekuatan pemicu bagi dasar pemikiran
dan batasan dalam proses pembentuk ide dasar desain pada projek Erha Surabaya.
Menurut Darke, primary generator dalam proses desain merupakan
tahapan awal yang akan menentukan tahap desain selanjutnya, karena primary
generator merupakan konfigurasi yang mendorong struktur desain dari tingkat
yang general sampai pada hal yang detail.
101 Melalui penelusuran lebih jauh, penulis berpendapat bahwa struktur dari
konstruksi ide tidak akan lepas dan akan saling terkait terhadap tiga aspek strategi
desain, nilai-nilai dalam desain, dan estetika desain. Aspek manusia menghasilkan
dua hal yang terkait di dalamnya yaitu: konsep arsitektur dan keinginan klien.
Melalui penekanan bahwa arsitektur harus menjadi pusat Erha di kota Surabaya,
dikenal oleh masyarakat Surabaya dan menarik perhatian masyarakat Surabaya,
maka konsep “grand” dalam arsitektur memberi pengaruh yang penting dalam
desain interiornya, khususnya pada bagian ruang depan/ lobby, sehingga konsep
“lounge” yang memiliki penekanan-penekanan khusus terhadap penataan
merupakan perpaduan yang sinergis.
Sesuai dengan pendapat Coleman (2005) bahwa subjek sebenarnya dari
interior adalah ruang tertutup, yaitu pengaturan dalam bangunan yang
mengakomodasikan aktifitas manusia di dalamnya, khususnya dalam desain
interior, adalah bagaimana desainer memperhatikan kehendak
klien untuk
mengalami ruang tersebut dan bagaimana desain mengakomodasi kegiatan
pengguna desain yang berbeda-beda?.
Ada dua hal penting yang menunjukkan hubungan konsekuensi logis:
policy dan operasional/ fungsi. Policy adalah ketetapan-ketetapan yang dibuat
oleh pihak Erha, sedangkan tampilan merupakan upaya persuasif (berwujud
strategi) yang dilakukan desainer untuk mempertemukan keinginan klien dengan
pemenuhan kebutuhan pembeli jasa Erha Clinic Surabaya. Policy yang ditetapkan
adalah bagaimana nilai fungsional jika dilihat dari segi keinginan klien, dengan
memberikan pelayanan yang lebih untuk mempertahankan profesionalitas;
sebaliknya, dari segi operasional menimbulkan pertanyaan, bagaimana desainer
102 dapat mengaplikasikan nilai fungsional sesuai dengan norma, yaitu bagaimana
desainer mempertahankan keindahan/ estetika yang ada pada projek Erha
Surabaya?.
Pada kasus Erha Surabaya, klien sangat menginginkan konsep ruang
tunggu seperti “lounge” agar pengunjung tidak merasa seperti “pesakitan”.
Desainer kemudian mengembangkan konsep “lounge” secara mendalam dengan
memperhatikan aspek-aspek terkait dan pengaruh-pengaruh dari arsitekturnya.
Struktur konstruksi ide, gagasan awal desain Joke Roos interior-consultant
diawali dengan memperhatikan kepentingan Erha Surabaya, sebagai penjual jasa
dibidang kecantikan, pelayanan yang bersifat profesional, pertimbangan
komersial, aspek fungsional dan estetika. Melalui keempat hal ini desainer
mengembangkan konsep desain interior Erha. Pertama, profesionalisme menjadi
acuan yang dilatar belakangi oleh kepentingan Erha Surabaya, sebagai perusahaan
yang bergerak dibidang jasa dan pelayanan sehingga profesionalitas dapat
ditampilkan melalui desain interior. Pengaplikasian konsep desain terkait dengan
profesionalitas dapat dilihat dari keteraturan tata letak, layout, pola lantai, material
penggunaan warna dan norma yang diterapkan sebagai nilai desain.
Norma adalah aturan/ pedoman desain yang non-visual, pada projek Erha
Surabaya terdapar norma yang dianggap bersifat teknis dan non-teknis.
Keberadaan norma menuntut desainer untuk memberikan nilai desain, nilai desain
inilah yang memberi kekuatan
dalam desain. Norma teknis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam desain interior, antara lain: aspek thermal,
aspek pencahayaan, aspek sirkulasi, aspek keamanan, aspek fungsi dan aspek
103 konstruksi. Sedangkan norma yang bersifat non-teknis dilihat dari aspek budaya
dan tata letak.
Prinsip mendesain Joke-Roos interior-consultant juga melihat aspek
fungsional, dilatarbelakangi sebagai klinik dermatologi yang bertujuan untuk
menjadikan proyek ini sebagai sarana untuk medical activities, oleh karena itu
strategi yang dilakukan pada desain interior proyek Erha Surabaya antara lain
memenuhi standar ergonomis, flow of activity/ sirkulasi dan aspek keamanan bagi
pengguna desain.
Estetika desain pada Erha Surabaya mengarah pada aspek psikologis,
khususnya aspek visual (pencitraan). Aspek psikologis dapat memberikan
suasana/ atmosfer ruang seperti “lounge”. Ekpresi desain inilah yang ingin dicapai
dalam projek Erha Surabaya dengan penghawaan, pencahayaan dan aspek visual
lebih kepada elemen desain, seperti komposisi warna, unity/harmony, tekstur dan
bentuk. Aspek visual ini sangat membantu desainer untuk menghasilkan ekspresi
desain.
Konstruksi ide, gagasan awal desain interior Erha Surabaya adalah proses
pengembangan konsep desain Erha Surabaya yang dikaitkan dengan empat
prinsip desainer dalam mendesain. Keterkaitan prinsip profesionalisme yang
didasari dari kepentingan Erha Surabaya, prinsip komersial sebagai tujuan dari
proyek, prinsip fungsi proyek Erha sebagai klinik dermatologi yang bersifat
medical dan prinsip estetika desain yang memberikan ekpresi desain sehingga
pengguna desain dapat merasakan ambience yang ingin dicapai.
104 
Download