BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Standar akuntansi keuangan mengenai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan paragraf 12 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan menyebutkan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembagalembaganya dan masyarakat. Selain tujuan laporan keuangan, terdapat karekteristik kualitatif yang harus ada dalam laporan keuangan untuk menjamin bahwa laporan keuangan berguna untuk para pemakai laporan keuangan. Karakteristik kualitatif tersebut adalah: relevansi, dapat dipahami, reliabilitas atau kehandalan, dan dapat diperbandingkan. Keempat karakteristik tersebut memiliki tingkat kepentingan yang sama, namun FASB (Financial Accounting Standart Board) dalam SFAC (Statement Financial Accounting Concept) no 2 menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas sebagai kualitas primer yang membuat informasi berguna dalam pembuatan keputusan. 1 Informasi keuangan dikatakan memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna, sedangkan yang dimaksud informasi keuangan yang memiliki kualitas handal yaitu jika informasi bebas dari informasi yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Penyajian laporan keuangan dihasilkan melalui proses verifikasi, netral, dan jujur. Dalam perspektif tersebut, berarti penyajian informasi harus reliable, agar mencerminkan kejujuran penyajian transaksi dan kejadian lainnya yang merupakan pokok isi yang yang diwakili, atau secara beralasan diharapkan untuk diwakili. Nilai keterwakilan itu, akan mempengaruhi keyakinan pemakai dalam pembuatan keputusan (Suwardjono, 2006). Untuk mendapatkan kejujuran penyajian atau reliable, pengukuran akuntansi atau penggambarannya harus merefleksikan fenomena ekonomi (sumber daya ekonomi dan transaksi-transaksi yang dapat merubahnya). Penggambaran yang jujur ini, merupakan titik tolak konsep reliabilitas, atau bisa disebutnya sebagai keterandalan, yaitu kemampuan informasi memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Informasi akan mempunyai nilai tinggi kalau pemakai mempunyai keyakinan yang tinggi terhadap kebenaran informasi. Suwardjono (2006) menambahkan kata kunci dalam akuntansi adalah informasi keuangan. Sederetan angka belum tentu merupakan informasi, akan tetapi tetap hanya sekedar data, kalau deretan angka tersebut tidak mempunyai makna atau nilai bagi yang membacanya. Informasi 2 akan memiliki nilai jika memberi keyakinan pemakai dalam pembuatan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan reliable jika dapat diverifikasi, netral dan jujur dalam penyajiannya. Menurut Statement of Financial Accounting Concept no 2 dalam Ahmed Riahi Belkoi (2006:239), dapat diverifikasi adalah atribut yang memungkinkan individu berkualitas bekerja secara independen satu sama lain mengembangkan ukuran yang secara mendasar sama atau menyimpulkan suatu pengujian bukti, data atau catatan yang sama. Sedangkan informasi yang netral adalah suatu informasi yang harus diarahkan kepada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan. Sedangkan yang dimaksud kejujuran penyajian dalam Kiesso dan Weygandt (1995:46) adalah adanya hubungan atau kecocokan antara angka dan deskripsi akuntansi dan sumber-sumbernya, dengan perkataan lain angka-angka tersebut mencerminkan keadaan sebenarnya. Menurut George dan Williams (2001:1), sistem informasi akuntansi membantu mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pembuatan keputusan. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa informasi akuntansi berperan dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam persetujuan kredit bagi industri perbankan. Berdasarkan hasil exploratory pendapat-pendapat dan literatur-literatur yang digunakan, diketahui bahwa faktor-faktor penentu dari verifikasi terdiri dari fakta 3 yang obyektif, dapat diverifikasi oleh akuntan lain dengan metode yang sama, dapat dibuktikan keabsahannya, diuji oleh akuntan publik,dan tidak ada bias dari pengukur. Sedangkan netralitas ditentukan oleh faktor-faktor seperti informasi keuangan didasarkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada keinginan dan kebutuhan pihak tertentu, tidak merugikan pihak lain, bebas dari bias, faktual serta benar. Dalam kejujuran penyajian, yang menjadi faktor-faktor penentunya adalah dapat mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi, menyajikaan informasi akuntansi dengan jujur, terdapat kesesuaian antara data akuntansi dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi sesuai dengan prinsip akuntansi diterima umum. Bank Umum Nasional sebagai pemakai laporan keuangan dalam memutuskan persetujuan kredit, memerlukan laporan keuangan yang memiliki nilai reliabilitas. Bank-bank umum nasional merupakan salah satu pengguna eksternal dari laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Salah satu kegiatan utama bank adalah memberikan pinjaman atau kredit kepada nasabahnya. Dalam memberikan pinjaman, pihak bank akan terlebih dahulu melihat dan menilai laporan keuangan nasabah yang mengajukan kredit. Apabila bank umum nasional adalah pemakai laporan keuangan dalam memutuskan persetujuan kredit, maka laporan keuangan harus memiliki nilai reliabilitas. Apakah laporan keuangan yang disajikan perusahaan memiliki karakteristik kejujuran dalam penyajian, netral dan dapat diverifikasi? Reliabilitas dalam laporan keuangan debitur tentunya akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan persetujuan kredit. Di mana melalui 4 reliabilitas laporan keuangan debitur, seorang kreditur dapat mempercayai debitur akan dapat mengembalikan uang pinjaman. Dari penjelasan yang diuraikan pada latar belakang, dapat diketahui bahwa penyajian laporan keuangan yang reliabel harus dapat mencerminkan kejujuran, netralitas dan verifikasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai verifikasi, netralitas, kejujuran penyajian merupakan faktor penentu dari reliabilitas laporan keuangan dilihat dari persepsi analis kredit pada bank-bank umum nasional di Kota Denpasar. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan judul, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : Apakah nilai verifikasi, netralitas, kejujuran penyajian merupakan faktor penentu dari reliabilitas laporan keuangan yang diperlukan oleh analis kredit? 1.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, judul, dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai verifikasi, netralitas, kejujuran penyajian merupakan faktor penentu dari reliabilitas laporan keuangan yang diperlukan oleh analis kredit. 1.3. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1) Kegunaan teoritis Penelitian ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman serta untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan dalam 5 kondisi yang sebenarnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai faktor-faktor penentu reliabilitas penyajian informasi akuntansi. 2) Kegunaaan praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan mengenai faktor-faktor penentu konsep reliabilitas penyajian informasi akuntansi. 1.4 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian penelitian ini akan dibagi atas lima bab yang uraiannya sebagai berikut. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penyajian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan landasan teori, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis. Dalam landasan teori akan dibahas mengenai konsep informasi, pengertian informasi, sumber informasi wisatawan, proses pencarian informasi, pengertian wisatawan, dan hotel bagi wisatawan. Selain itu, akan diuraikan pula beberapa pembahasan hasil penelitian sebelumnya. 6 BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, pengukuran data, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penentuan populasi dan sampel, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini akan membahas serta memecahkan permasalahan penelitian yang terdiri dari ; karakteristik responden, uji validitas dan reliabilitas, melakukan analisis faktor konfirmatori menggunakan Analisis Faktor Konfirmatori, serta hasil penelitiannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saransaran yang diberikan penulis untuk pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. 7