SISTEMATIKA/ TAKSONOMI IKAN Mata Kuliah Iktiologi Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA KONSEP SISTEMATIKA (TAKSONOMI) SISTEMATIKA ---------- Bahasa Latin “Systema” Carolus Linaeus (1773): mengemukakan konsep “ Systema naturae”: suatu konsep untuk mengelompokkan tumbuhan dan binatang. TAKSONOMI ---------- Bahasa Yunani Taxis = Susunan Nomos = Hukum Sistematika/taksonomi ikan Ilmu mengenai klasifikasi /pengelompokan ikan Aliran Sistematika Sistematika Lama Posisi memusat dari spesies bersifat tipologis, morfologis dan nondimensial Perhatian variasi geografis sangat sedikit Penentuan spesies diketahui dari satu atau beberapa contoh spesimen saja. Individu merupakan unit sistematika dasar Sistematika Baru ☼ Definisi morfologis diganti bersifat biologis diikuti faktor ekologis, variasi geografi, genetik, dll ☼ Bersifat multidimensional ☼ Populasi merupakan unit sistematika dasar Spesies bersifat multidimensional (monotipik, allopatrik, dan sibling). Tipe spesies: Spesies Monotipik: spesies yang tidak punya sub spesies atau hanya terapat satu sub spesies saja Spesies Allopatrik: spesies yang punya 2 sub spesies atau lebih yang terdapat pada suatu daerah Spesies Sibling (kriptik): spesies yang secara morfologi sama, tetapi pada genetik, fisiologi, ekologi, reproduksi, dan tingkah laku sangat berbeda. Konsepsi Sistematika Konsepsi Tipe Semua anggota dari suatu kategori taksonomi tergolong ke dalam suatu tipe Menonjolkan ciri-ciri yang memisahkan kategori, faktor keragaman ekologi, geografi dianggap soal kecil Ahli tipologi sering menolak adanya evolusi timbul perubahan makromutasi Pengamatan memakai satu/dua contoh individu yang setipe dari suatu spesies Konsepsi Populasi ☼ Spesies disusun oleh berbagai populasi yang agak berbeda ☼ Memperhatikan faktor keragaman ekologi, variasi geografi dan genetik ☼ Mengumpulkan contoh spesimen sebanyak-banyaknya dari setiap daerah geografis yan termasuk daerah distribusi suatu spesies. Konsepsi tipe masih banyak digunakan karena dapat memperoleh gambaran terlebih dahulu kedalam kategori mana individu tersebut dapat dimasukkan dalam sistematika klasifikasinya Tugas pokok ahli taksonomi Identifikasi (tingkatan analisa) Klasifikasi (tingkatan sintesa) Mempelajari pembentukan spesies dan faktor evolusi Tugas pokok ahli taksonomi Identifikasi: mengelompokkan jasad yang beranekaragam dalam berbagai kelompok yang mudah dikenal. Mencari perbedaan yang tetap diantara kelompok tersebut. ahli harus memberikan nama ilmiah terhadap kelompok tersebut. Klasifikasi: tugas pertama, pengenalan dan deskripsi yang seksama dari spesies. Kedua, menciptakan klasifikasi (2 jasad yang bentuknya sama dianggap masuk dalam 1 atau dua spesies). Memutuskan apa persamaan antara 2 spesies disebabkan masalah bentuk tubuh atau hubungan phylogenetis yang dekat. Mempelajari pembentukan spesies dan faktor evolusi: tugas ketiga dari ahli dimana perlu mengetahui genetika, sitologi, dengan biogeografi dan ekologi Pengukuran morfometrik Metode dalam bidang taksonomi Ciri meristik Ciri-ciri anatomi Pola Pewarnaan Kariotipe Elektroferosis Ciri Meristik apa saja pada ikan yang dapat dihitung (jari-jari dan duri pada sirip, jumlah sisik pada LL) dan ciri ini menjadi tanda spesies Ciri-ciri anatomi bentuk, kesempurnaan dan letak LL, letak dan ukuran organ-organ internal, anatomi khusus (gelembung renang), bentuk badan, sirip dan sungut Pola pewarnaan ciri spesifik spesies, kondisi organ reproduksi, jenis kelamin Kariotipe jumlah dan morfologi kromosom, penghitungan jumlah DNA tiap sel Elektroferosis mengetahui kesamaan genetik Tata Nama Pemberian nama hewan ditulis dalam bahasa latin secara binomial (dua kata) atau trinomial (tiga kata) Tata nama diatur oleh komisi “International Comission on Zoological Nomenclature” (1901) Pada umumnya ada tiga macam penamaan yang sering digunakan yaitu nama latin, nama umum, dan nama daerah. Nama Latin Nama ilmiah ditulis dalam bahasa latin dan dilengkapi nama author Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua ditujukan untuk nama spesies Ex: Clarias bathrachus Pada perkembangannya, ada yang menerapkan trinomial dengan kata ketiga menunjukan subspesies Ex: Cyprinus carpio flavipinnis C.V Pada bagian belakang genus sering ditulis sp. Atau spp. karena nama spesiesnya belum diketahui secara tepat. Nama Umum dan Daerah Nama umum untuk ikan pada setiap negara berbeda- beda Ex: Cyprinus carpio Ikan mas (Indonesia), Common carp (Inggris) Nama daerah untuk ikan disetiap negara sangat bervariasi dan bergantung pada banyaknya nama daerah Ex: Cyprinus carpio tombro, karper (Jawa), kancra, cingkeuk (Sunda), ameh (Padang). Sekian ….