Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191

advertisement
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Dona Dinda Pratiwi
IAIN Raden Intan Lampung: [email protected]
Submitted : 17-07-2016, Revised : 09-11-2016, Accepted : 16-12-2016
Abstract
The purpose this research is to know whether there is influence of Learning Cycle 5E model
with the Geogebra aid to understanding mathematical concepts. The type of this research is
quasi experimental research, population in this research is all students of class VII MTsN 2
Bandar Lampung as many as 10 classes with an amountof 320, sampling technique in this
research using a classroom random technique where class VIIA as experiment class with
Learning Cycle is learning 5E aided Geogebra, class VIIJ as a control class with expository
learning. Data analysis technique use N-Gain test and t test. Based on the result of N-Gain
value analysis, the understanding of mathematical concepts in the experimental class with the
use of Geogebra application is in the medium category, that is in the experimental class there
are 18 students and in the control class there are 16 students. While the average value of NGain in the experimental class is 0.686 and the mean value of N-Gain in the controller class is
0.354. Based on calculations obtained t count = 6,180, so titan> table, in other words reject
H0 and received H1. The conclusion that can be drawn is that there is an increase in the ability
of understanding the mathematical concepts of learners in the Learning Cycle 5E class
with Geogebra in the learning process, it also shows that the application of Geogebra has a
positive influence on the improvement of the ability of understanding mathematical concepts
in the learning process.
Keywords: Concepts; Geogebra; Learning Cycle 5E.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model
pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap pemahaman konsep
matematis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik seluruh kelas VII MTsN 2 Bandar lampung sebanyak
10 kelas dengan jumlah 320, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
tehnik acak kelas dimana kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran Learning
Cycle 5E berbantuan geogebra, kelas VIIJ sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran
ekspositori. Teknik analisis data menggunakan uji N-Gain dan uji t. Berdasarkan hasil analisis
nilai N-Gain kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dengan
penggunaan aplikasi geogebra berada pada kategori sedang, yaitu pada kelas eksperimen
terdapat 18 peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 16 peserta didik. Sedangkan nilai
rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,686 dan nilai rata-rata N-Gain pada kelas
kontrol adalah 0,354. Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 6,180, sehingga thitung> ttabel,
dengan kata lain tolak H0 dan diterima H1. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat
191
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
peningkatan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada kelas
Learning Cycle 5E berbantuan geogebra dalam proses pembelajaran, hal ini juga
menunjukkan bahwa aplikasi geogebra memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan
kemampuan pemahaman konsep matematis dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Geogebra; Konsep; Learning Cycle 5E.
PENDAHULUAN
Beberapa hal penting dalam pemecahan masalah matematika adalah kemampuan
pemahaman konsep matematis. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembelajaran
matematika pada pendidikan dasar dan menengah adalah peserta didik memahami konsep
masalah secara matematis. Pemahaman konsep adalah salah satu kecakapan matematis yang
harus dikuasai dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan untuk memahami konsep-konsep dalam matematika merupakan hal
yang diperlukan dalam belajar matematika. Memahami dalam pembelajaran matematika
umumnya melibatkan tindakan untuk mengetahui konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan
dengan prosedur dan berhubungan atau menciptakan hubungan yang bermakna antar
konsep yang ada dengan konsep yang baru dipelajari. Artinya, dalam proses memecahkan
masalah dibutuhkan kemampuan peserta didik untuk memahaminkonsep matematis. peserta
didik yang memiliki pemahaman konsep yang baik akan mengetahui lebih dalam tentang ideide matematika yang masih terselubung (Farida, 2015).
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pemahaman konsep matematis
menentukan keberhasilan belajar matematika siswa. Namun pada dasarnya peserta didik
banyak kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut pemahaman konsep. Hal ini
sejalan dengan penelitian Eka. P, Sadia, Suastra (2014) bahwa kurangnya instrumen
pemahaman konsep juga merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman konsep
matematis siswa. Instrumen pemahaman konsep matematis ini berupa pembelajaran
berbantuan Geogebra.
Untuk itu, diperlukan solusi untuk mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah
dan pemahaman konsep matematis peserta didik. Menurut hasil penelitian dari Karunia Eka
Lestari yang berjudul “Implementasi Brain-Based Leraning untuk Meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematis dan Kemampuan Berpikir Kritis serta Motivasi Belajar Siswa
SMP”, bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang
memperoleh suatu penerapan akan lebih baik daripada kelompok peserta didik yang tidak
mendapat penerapan . Untuk itu dalam kegiatan pembelajaran guru memerlukan alat atau
media sebagai perantara penyampaian materi, salah satunya adalah komputer.
Peserta didik tentunya akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang bersifat
abstrak dengan pembelajaran berbasis komputer. Peserta didik tidak lagi kebingungan dalam
memahami hubungan antara konsep baru yang akan disampaikan dengan konsep yang telah
diterima sebelumnya untuk membantu peserta didik memahami pembelajaran (Mahmudi,
2010). Solusinya adalah dengan menerapkan pembelajaran menggunakan aplikasi geogebra.
Dalam penelitian ini, aplikasi yang digunakan adalah geogebra. Geogebra merupakan
software dinamis yang menggabungkan geometri, aljabar dan kalkulus. Software ini
dikembangkan untuk mempelajari matematika dan diajarkan pertama kali di sekolah oleh
Markus Hohenwarter dari Universitas Florida Atlantic. Aplikasi geogebra dipilih karena pada
dasarnya menurut Ljubica Dikovic dalam artikelnya yang berjudul Applications Geogebra into
192
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
Teaching Some Topics of Mathematics at the College Level, menuliskan bahwa Geogebra
diciptakan untuk membantu peserta didik memperoleh pemahaman matematika yang lebih
baik (Widianingrum, 2012).
Dengan menerapkan pembelajaran dengan penggunaan aplikasi geogebra, peserta
didik dibuat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berpikir kreatif. Seperti pada materi
bilangan bulat, peserta didik dapat mengeksplorasi pemahaman dengan membuat dan
melihat secara jelas objek yang akan dipelajari contohnya garis bilangan, serta peserta didik
dapat memanipulasi garis bilangan tersebut, membuat peserta didik lebih aktif berpikir dan
mudah memahami konsep-konsep yang dipelajari, itulah yang membuat geogebra dipilih dan
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalahan penelitian ini adalah “Pembelajaran
Learning Cycle 5E Berbatuan Geogebra Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis”.
Pemahaman Konsep Matematis
Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan peserta didik dalam
menemukan dan menjelaskan, menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu
konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar
menghafal. Indikator pemahaman konsep matematis yang digunakan dalam penelitian ini
(Lestari, 2014) adalah
1. Menyatakan ulang setiap konsep.
2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya).
3. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
Geogebra
Geogebra adalah perangkat lunak matematika dinamis yang menggabungkan
geometri, aljabar, dan kalkulus (Yulia Tri Widianingrum: 2012). Berikut contoh langkahlangkah cara penggunaan geogebra dalam mengkonstruksikan bangun datar layang-layang:
1. Konstruksikanlah dua lingkaran yang saling berpotongan dengan menggunakan tool
Circle with Centre through Point
2. Konstruksikanlah dua titik potong dari kedua lingkaran dengan menggunakan tool
Intersect Two Objects
3. Pilih tool Polygon
4. Sembunyikan semua informasi dan konstruksi yang tidak diinginkan. Klik kanan pada
garis atau objek dan pilih salah satu dari Show Object atau Show Label
193
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
Gambar 1.
Konstruksi Garis Koordinat
Selanjutnya peserta didik dapat mengeksplorasi garis bilangan dengan bantuan geogebra.
Dengan demikian, diharapkan dengan diterapkannya aplikasi geogebra dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.
Penilaian tes pada penelitian ini merujuk pada teori pemahaman konsep matematis
(Mas’ud Zein dan Darto; 2013) yang tercantum pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Pemberian Skor Pemahaman Konsep Matematis
Skor
Pemahaman Soal
Penyelesaian Soal
Menjawab Soal
0
Tidak ada usaha Tidak asa usaha
Tanpa jawwab atau
memahami soal
jawaban salah yang
diakibatkan prosedur
penyelesaian
tidak
tepat
1
Salah interpretasi Perencanaan
Salah komputasi, tiada
soal
secara penyelesaian yang pernyataan
jawab
keseluruhan
tidak sesuai
pelabelan salah
2
Salah
intepretasi Sebagian prosedur Penyelesaian benar
pada sebagian besar benar tetapi masih
soal
terdapat kesalahan
3
Salah
nterpretasi Prosedur
pada sebagian kecil substansial benar,
soal
194
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
4
tapi masih terdapat
kesalahan
Interpretasi
soal Prosedur
benar seluruhnya
penyelesaian tepat
tanpa kesalahan
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = 2
Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbantuan Geogebra
Model pembelajaran Learning Cycle 5E (siklus belajar) adalah suatu model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Learning Cycle 5E
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan atau fase-fase yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan ikut berperanan aktif (Athiyah, 2014). Dalam penelitian ini tahap-tahap
yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra pada
Tabel 2 yang diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2. Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbantuan Geogebra
Kegiatan
Tahapan Siklus Belajar
Guru
Peserta Didik
1. Engagement
a. Mengondisikan peserta a. Menyiapkan
diri
didik
untuk
mengikuti
b. Membangkitkan minat
kegiatan
peserta didik terhadap
pembelejaran
materi pokok yang akan b. Mengembangkan
dipelajari.
Dengan
minat atau rasa ingin
mengenalkan aplikasi
tahu terhadap materi
geogebra sebagai media
pokok yang akan
atau alat yang akan
dipelajari
digunakan pada saat c. Memberikan respon
proses pembelajaran
terhadap pertanyaan
c. Melakukan Tanya jawab
guru
dalam
rangka
mengeksplorasi
pengalaman awal, ideide peserta didik untuk
mengetahui
kemungkinan terjadinya
d. miskonsepsi
peserta
didik
2. Exploration
a. Mengajak peserta didik a. Membentuk
untuk
kelompok-kelompok
b. membentuk kelompok
kecil
kecil 3-4 peserta didik
b. Memanfaatkan
c. Memberikan
panca indera mereka
kesempatan
kepada
untuk berinteraksi
195
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
d.
3. Explanation
a.
b.
c.
4. Elaboration
5. Evaluation
peserta didik untuk
memanfaatkan panca
indera
mereka
semaksimal
mungkin
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungan
melalui kegiatan telaah
literature
Memberikan
kesempatan
kepada
peserta didik untuk
bekerja sama dengan
kelompok kecil, menguji
hipotesis, melakukan
dan
mencatat
pengamatan serta ideide
Mendorong
peserta
didik untuk menjelaskan
konsep dengan kalimat
mereka sendiri
Meminta bukti dan
klarifikasi
penjelasan
peserta didik
Mendengarkan secara
kritis penjelasan antar
peserta didik
a. Mengajak peserta didik
untuk mengaplikasikan
konsep
dan
keterampilan yang telah
mereka miliki terhadap
situasi lain, misalnya
dengan mengerjakan
soal-soal pemecahan
masalah
a. Mengobservasi
pengetahuan
dan
dengan lingkungan
melalui
kegiatan
telaah literature
c. Bekerja sama dalam
kelompok-kelompok
kecil,
menguji
hipotesis, melakukan
dan mencatat hasil
pengamatan dan ideide
a. Memberikan
penjelasan terhadap
konsep
yang
ditemukan dengan
kalimatnya sendiri.
Peserta
didik
membacakan hasil
diskusi tersebut di
depan kelas.
b. Menggunakan
pengamatan
dan
catatan
dalam
member penjelasan
c. Memberikan
pembuktian
terhadap
konsep
yang diajukan
a. Menerapkan konsep
dan
keterampilan
yang telah dimiliki
terhadap situasi lain
dengan mengerjakan
soal-soal pemecahan
masalah
melalui
aplikasi geogebra
a. Menjawab
pertanyaan dari guru
196
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
kecakapan peserta didik
dalam mengaplikasikan
konsep dan perubahan
berpikir peserta didik.
Dapat dilakuka melalui
pemberian pertanyaan.
dan
hasil
menganalisis
METODE PENELITIAN
Penelitian berbentuk kontrol pretest-postest (pretest-posttest control group design),
karena adanya pengelompokkan subjek dipilih secara random (Sugiyono, 2013). Adapun
desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
O1 X O2 kelas eksperimen
O1
O2 kelas kontrol
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara random ataupun
acak. Pengaruh perlakuan adalah sebagai berikut:
(O2 – O1) – (O2 – O1).
Keterangan:
X : Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan aplikasi geogebra
O1 : Pretest pemahaman konsep matematis
O2 : Posttest pemahaman konsep matematis
Pada penelitian ini, peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik
dilihat dari analisis gain, yaitu selisih antara nilai posttest dan pretest (Margono, 2010). Pada
uji Gain, untuk menghindari hasil kesimpulan penelitian, karena pada nilai pretest kedua
kelompok penelitian sudah berbeda maka digunakanlah uji normalitas. Indeks gain (gain
ternormalisasi) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
<𝑔 >=
𝑆𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Uji hipotesis dengan menggunakan uji t dua sample berkorelasi (Budiyono, 2003).
thitung =
𝑥₁−𝑥₂
𝑠2
√ 1
𝑛1
𝑠2
+ 2
𝑛2
− 2𝑟
ttabel = t(𝛼, 𝑛1 + 𝑛2 − 2)
𝑠
𝑠
( 1 )( 2 )
𝑛₁ 𝑛₂
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X (bebas) adalah “implementasi
pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra”. Sedangkan variabel terikat
(dependent variabel) atau variabel Y dalam penelitian ini adalah “kemampuan pemahaman
konsep matematis peserta didik”. Penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu peserta didik yang menggunakan
pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra. Kelompok kedua adalah kelompok
kontrol, yaitu peserta didik yang menggunakan pembelajaran ekspositori.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dengan tes essay (tes
pemahaman konsep matematis). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTsN
2 Bandar lampung sebanyak 10 kelas dengan jumlah 320 peserta didik. Pengambilan sampel
197
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
dengan teknik acak kelas memperoleh sampel kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah 32 peserta didik dan kelas VIIJ sebagai kelas kontrol dengan jumlah 27 peserta didik.
Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah (1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan
Geogebra, (2) Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes pemahaman konsep matematis
(essay) (3) Melaksanakan uji coba Instrumen untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya,
(4) Melaksanakan pembelajaran yaitu dengan memberi perlakuan pada kelas eksprimen dan
kelas kontrol. Kelas ekperimen dengan menggunakan pembelajaran berbantuan geogebra
dengan 6 kali pertemuan, (5) Tes pemahaman konsep matematis (essay), (6) Pengolahan
data.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis uji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas
instrumen, dari 10 butir soal yang telah diuji cobakan. Diperoleh 10 soal dengan kriteria valid.
Pada analisis reliabilitas instrumen diperoleh koefisien reliabilitasnya 0,942 yang berarti
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih dari 0,70 sehingga sesuai dengan ketentuan koefisien reliabilitas. Dengan tidak
mengabaikan tingkat kesukaran dan daya beda yang dimiliki maka instrumen yang dinyatakan
layak digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 7 soal esay.
Berdasarkan perhitungan uji prasyarat yang dilakukan, data telah memenuhi syarat
yaitu berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan bervariansi homogen. Untuk
mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta
didik, digunakan rumus gain ternormalisasi (N-Gain) yaitu skor posttest dikurangi skor pretest
kemudian dibagi dengan skor maksimum dikurangi skor pretest. Adapun hasil dari
perhitungan N-gain pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai Gain Ternormalisasi
Nilai NGain
<g>> 0, 7
0,3 <<g>≤ 0, 7
<g>≤ 0,30
Jumlah
Kelas Eksperimen
12
18
2
32
Kelas Kontrol
2
16
9
27
Interprestari
Tinggi
Sedang
Rendah
Berdasarkan Tabel 3 terlihat nilai N-Gain yang masuk dalam kategori tinggi pada kelas
eksperimen 12 peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 2 peserta didik. Kategori sedang
pada kelas eksperimen terdapat 18 peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 16 peserta
didik. Untuk kategori rendah pada kelas eksperimen terdapat 2 orang peserta didik dan pada
kelas kontrol terdapat 9 peserta didik. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain pada kelas
eksperimen adalah 0,686 dan nilai rata-rata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,364.
Untuk menguji perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis
peserta didik digunakan rumus uji t, karena data yang diperoleh berdistribusi normal dan
memiliki nilai variansi sama, maka rumus yang digunakan sebagai berikut dengan besar dk =
n1 + n2– 2, harga ttabel dihitung dk = 32 + 27− 2 = 57, maka harga ttabel =2,00 dengan taraf
signifikansi 5%. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:
198
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
Tabel 4.
Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Jumlah
Sampel
32
27
Rata-rata (x)
79,56
61,01
thitung
6,180
ttabel
2,002
Keterangan
Terima H1
Berdasarkan perhitungan Tabel 4 diperoleh thitung = 6,180, sehingga thitung> ttabel,
dengan kata lain tolak H0 dan diterima H1. Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan
tersebut adalah terdapat peningkatan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis
peserta didik kelas eksperimen yang menerapkan aplikasi geogebra dalam proses
pembelajaran, hal ini juga menunjukkan bahwa aplikasi geogebra memiliki pengaruh yang
positif terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa, proses pembelajaran Learning Cycle 5E
berbantuan geogebra memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik dibandingkan dengan metode pembelajaran
konvensional yang bersifat ekspositori. Menurut teori Ljubica Dikovic, pembelajaran dengan
aplikasi geogebra membuat peserta didik lebih aktif, berpikir kreatif dan mudah dalam
memahami konsep-konsep yang dipelajari.
Proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi geogebra melibatkan peran aktif
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Setiap pembelajaran di kelas, peserta
didik diberikan handout yang berisi materi ajar bilangan bulat dan pecahan sebagai sarana
berlangsungnya tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran, sehingga mendorong peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematisnya. Peserta didik dapat
mengeksplorasi pemahaman terhadap materi yang dipelajari dan melihat atau membuat
contoh objek yang akan dipelajari secara langsung. Peserta didik menjadi lebih aktif saat
proses pembelajaran, hal ini terlihat ketika peserta didik terlibat langsung dalam membuat
garis bilangan dengan aplikasi geogebra, dan dapat memanipulasi garis bilangan tersebut,
sehingga mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik menjadi
lebih baik.
Peserta didik pada kelas eksperimen mampu menggunakan konsep-konsep yang
diajarkan dan dapat menerapkan dalam perhitungan untuk menyelesaikan soal. Sesuai
dengan teori menurut Rusffendi, salah satu pentingnya peserta didik diberikan latihan-latihan
yang berkenaan dengan pemahaman konsep adalah dapat membuat kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik meningkat.
Baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen, peserta didik mampu menguraikan
apa yang terdapat pada soal, menuliskan hal-hal yang diketahui dalam soal. Dengan demikian,
peserta didik mampu menerjemahkan soal ke dalam bentuk model matematika. Namun
berbeda pada kebenaran hasil, peserta didik di kelas kontrol hanya mampu memahami
konsep saja, belum adanya kesimpulan dari hasil jawaban. Sedangkan di kelas eksperimen,
peserta didik mampu menjawab dengan benar, mengambangan syarat perlu dengan cara
mengerjakan secara sistematis, menyimpulkan jawaban akhir dari soal yang diberikan.
199
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
Pembelajaran konvensional lebih berfokus pada guru dan cenderung peserta didik
hanya memperhatikan dan menerima, tidak menuntut peserta didik aktif. Hal tersebutyang
membuat peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan karena
belum terbiasa dilatih dengan soal-soal tentang pemahaman konsep matematis, hal ini
terlihat pada saat peserta didik memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemahaman
konsep matematis, seperti hal nya peserta didik tidak dapat mengoneksikan konsep bilangan
bulat dengan konsep pecahan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian menurut Eka Lestari yang
berjudul “Implementasi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Peserta Didik”, menuliskan bahwa pembelajaran konvensional yang
bersifat ekspositori tidak mampu membuat peserta didik berpikir secara kritis dan aktif dalam
proses pembelajaran.
Peserta didik mampu menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau
operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah, menerapkan
konsep matematika ke dalam konteks-konteks di luar matematika, contohnya menerapkan
konsep matematika ke dalam ilmu fisika. Peserta didik juga dapat menghubungkan
matematika dengan kehidupan sehari-hari yang dalam penerapannya peserta didik dapat
membuat model matematika dari permasalahan sehari-hari di kehidupan nyata.
Dengan demikian, pembelajaran dengan aplikasi geogebra ini sangat cocok diterapkan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran, aplikasi
geogebra membantu daya pemahaman, kreatifitas, serta wawasan peserta didik yang dapat
mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Learning Cycle 5E
berbantuan geogebra terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis
peserta didik kelas VII MTsN 2 Bandar Lampung.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis data yang mengacu pada rumusan masalah
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi geogebra terhadap peningkatan kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik.
2. Kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang memperoleh
pembelajaran Learning Cycle 5E dengan aplikasi geogebra lebih baik daripada peserta
didik yang memperoleh pembelajaran secara konvensional.
3. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dengan
penggunaan aplikasi geogebra berada pada kategori sedang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, ada beberapa saran yang perlu dilakukan,
yaitu :
1. Guru dapat menggunakan berbagai media dalam proses pembelajaran matematika, salah
satunya dengan menggunakan aplikasi geogebra.
200
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 2, 2016, Hal 191 - 202
2. Aplikasi geogebra diharapkan dapat disosialisasikan sebagai alternatif dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik
3. Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra dalam kaitannya dengan
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik disarankan untuk dicoba
kembali karena dalam penelitian ini belum dapat menghasilkan kualitas kemampuan
pemahaman konsep matematis yang tinggi dikarenakan keterbatasan waktu yang peneliti
dapat dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Athiyah, Z. (2014). Pengembangan CD Interaktif Dengan Menggunakan Model Learning Cycle
“5E” Berbantuan Software Geogebra. Prosiding Mathematics and Science Forum ISBN
978-602-0960-00-5.
Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University
Pers.
Farida. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee terhadap Kemampuan. AlJabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 111-119.
Lestari, S. W. (2014). Penerapan Model Pembelajaran M-APOS Dalam Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Kalkulus II. Program Pascasarjana
Universitas Terbuka Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Vol. 1.
Mahmudi, A. (2010). Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika. seminar
nasional Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika, yang
diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.
Margono, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Widianingrum, Y. T. (2012). Pengaruh Media Pembelajaran Geogebra Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA
UNY ISBN 978-979-16353-8-7.
201
Download