fakultas agama islam universitas muhammadiyah surakarta 2013

advertisement
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DALAM
SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA
DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL SAKINAH BEKONANG
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar
Sarjana Syari’ah (S.Sy) Program Studi Muamalat (Syari’ah)
M. Haiqal Agni Al-Padhilah
I 000 090 017
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL
DALAM SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA
DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL SAKINAH BEKONANG
Oleh: M. Haiqal Agni Al-Padhilah (NIM : I 000 090 017)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro yang
berbasis syari’ah muncul dan menawarkan solusi bagi masyarakat kelas bawah.
BMT ini merupakan model lembaga keuangan syari’ah yang paling sederhana.
BMT lebih mengembangkan usahanya pada sektor keuangan dalam hal simpanpinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana nasabah serta
menyalurkannya kepada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan.
Prinsip bagi hasil dalam penghimpunan dana memiliki resiko kesulitan
usaha antara pemilik dana (shahibul maal) maupun pengelola dana (mudharib)
yang akan ditanggung bersama. Prinsip bagi hasil yang diterapkan oleh BMT
Sakinah Bekonang mengandung beberapa prinsip penerapan yang perlu dikaji
untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi.
Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang penerapan prinsip bagi
hasil dalam simpanan mudharabah berjangka di Baitul Maal Wat Tamwil Sakinah
Bekonang dan bertujuan untuk menjelaskan aplikasi penerapan prinsip tersebut
dalam kegiatan operasioalnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
bersifat ilmiah dan objektif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah informan dari personel BMT Sakinah Bekonang ditambah
dengan buku-buku penunjang lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik wawancara dan
metode dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Dalam transaksi simpanan mudharabah berjangka, anggota bertindak
sebagai shahibul maal, sedangkan BMT bertindak sebagai mudharib. Pembagian
keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening simpanan mudharabah berjangka dengan menggunakan
rumus penghitungan yang sesuai dengan hukum Islam.
Kata Kunci: Bagi Hasil, Simpanan Mudharabah Berjangka, dan BMT
Sakinah Bekonang.
1
masyarakat
PENDAHULUAN
Dalam kondisi ini Baitul
lembaga-lembaga
keuangan
syari’ah
fenomena
baru
keuangan
modern.
kurang
produktif.
Latar Belakang Masalah
Hadirnya
cenderung
Maal wat Tamwil (BMT) sebagai
merupakan
dalam
bisnis
Keberadaanya
lembaga
keuangan
mikro
yang
berbasis
syari’ah
muncul
dan
memiliki peranan penting terhadap
menawarkan solusi bagi masyarakat
perekonomian bangsa. Menurut Kuat
kelas bawah. BMT ini merupakan
model lembaga keuangan syari’ah
Ismanto (2009: 2) dalam buku
Manajemen Syari’ah Implementasi
yang paling sederhana (Sumiyanto,
TQM dalam Lembaga Keuangan
2008:
Syari’ah, menjelaskan keberadaan
mengembangkan usahanya dalam hal
16).
BMT
lebih
simpan-pinjam. Hal ini seperti usaha
lembaga keuangan syari’ah tersebut
sebagai upaya memasukkan prinsip-
perbankan yakni menghimpun dana
prinsip
nasabah
Islam
dalam
aktifitas
keuangan
dan menguntungkan (Ridwan, 2005:
lembaga
syari’ah,
menyalurkannya
kepada sektor ekonomi uang halal
kehidupan di masyarakat.
Banyaknya
serta
126).
merupakan
bentuk semangat dari masyarakat
Pada prakteknya, prosedur
untuk kembali pada ajaran agama
manajerial dalam BMT masih belum
selaras dengan tatanan hukum yang
Islam. Hal ini sebagai kritik terhadap
lembaga keuangan mikro yang hanya
ada. Seperti yang ditulis oleh Youbal
mengejar target pendapatan. Akan
Ganesha pada Republika Online,
tetapi
tujuan
terabaikan,
yang
lebih
khususnya
“Ketua
Umum
Asosiasi
Baitul Maal wa Tamwil seIndonesia (Absindo), Aries
Muftie,
mengakui
ada
beberapa kasus BMT nakal.
“Dengan menyebut dirinya
sebagai
BMT,
mereka
menghimpun
dana
masyarakat tapi kemudian
malah
dipakai
untuk
besar
dalam
pengembangan ekonomi masyarakat
kelas
bawah.
diberikan
Pembiayaan
berbagai
yang
lembaga
keuangan hingga saat ini masih
didominasi
oleh
pembiayaan
konsumtif sehingga laju ekonomi
2
menjalankan
usaha
pribadinya”,
katanya. Permasalahan BMT
semacam
ini,
lanjutnya,
timbul setelah usaha pribadi
itu kemudian bermasalah,
sehingga BMT tersebut lalu
tak bisa mengembalikan dana
nasabahnya. Jumlah BMT
semacam ini tak banyak.
“Hanya satu-dua”, katanya.
Menurut Aries, praktek BMT
semacam
itu
merugikan
BMT-BMT lainnya yang
memiliki visi-misi yang lurus
dan berniat sungguh-sungguh
untuk mengelola usahanya
sesuai ketentuan. Dengan
adanya
praktek
BMT
semacam itu, katanya, citra
BMT menjadi buruk, dan
masyarakat lalu bisa menjadi
tak mempercayai BMT. Kata
dia, Absindo sendiri tak
punya
wewenang
untuk
menindak
BMT
nakal
semacam
itu.
“Mereka
memakai nama BMT, karena
memang tak ada hak paten
yang melarang memakai
nama BMT”,
katanya.
Berkaitan dengan dengan
lembaga monitoring BMT,
sifatnya lebih bersifat Pokja
dimana Absindo akan bekerja
sama untuk menindaklanjuti
laporan masyakarat yang
masuk berkaitan dengan
adanya praktek-praktek BMT
menyimpang”
(http://www.republika.co.id/b
erita/bisnissyariah/berita/10/04/23/1125
10--waspadai-bmt-nakal-.
Diakses pada tanggal 04
Februari 2013 pukul 12:34
WIB).
Baitul Maal wat
Sakinah
Bekonang
Tamwil
merupakan
lembaga swadaya masyarakat yang
tumbuh dan berkembang di wilayah
Mojolaban.
BMT
ini
berperan
sebagai perantara untuk menghimpun
dana dari masyarakat yang memiliki
kelebihan dana serta menyalurkkan
dana tersebut kepada masyarakat
yang membutuhkan. Ada banyak
produk yang ditawarkan oleh BMT
Sakinah Bekonang, salah satu produk
BMT pada bidang penghimpunan
dana adalah simpanan mudharabah
berjangka.
Simpanan
ini
merupakan
simpanan anggota yang dirancang
untuk investasi jangka panjang yang
aman. Dana dari anggota akan
disalurkan dalam bentuk pembiayaan
kepada usaha-usaha produktif, halal
dan sesuai dengan prinsip syari’ah
untuk meningkatkan perekonomian
umat. Penyetoran dilakukan sekali
dan
3
penarikannya
hanya
dapat
dilakukan pada waktu jatuh tempo
LANDASAN TEORI
sesuai dengan perjanjian di awal
Berdasarkan
antara anggota dengan pihak BMT.
MUI
Produk
menetapkan bahwa:
ini
mudharabah
menggunakan
akad
berjangka,
yaitu
No.
03
Fatwa
tentang
DSN-
deposito
1. Deposito yang tidak dibenarkan
anggota dapat menentukan jangka
secara syari’ah, yaitu deposito
waktu sesuai kehendak dan dalam
yang
investasi
bunga.
ini
mendapatkan
anggota
bagi
hasil
berhak
sesuai
berdasarkan perhitungan
2. Deposito yang dibenarkan, yaitu
dengan yang desepakati di awal
deposito
perjanjian.
prinsip mudharabah.
Prinsip
bagi
hasil
dalam
yang
berdasarkan
Menurut Muhammad Ridwan
penghimpunan dana memiliki resiko
(2005: 152), mudharabah merupakan
kesulitan usaha antara pemilik dana
merupakan akad kerja sama modal
(shahibul maal) maupun pengelola
dari pemilik dana (shahibul maal)
dana
dengan pengelola dana (mudharib)
(mudharib)
yang
akan
ditanggung bersama. Prinsip bagi
atas dasar bagi hasil. Mudharabah
hasil yang diterapkan oleh BMT
berarti
Sakinah
menyediakan modal dan pihak lain
Bekonang
mengandung
beberapa prinsip penerapan yang
bahwa
satu
memanfaatkannya
perlu dikaji untuk menyelesaikan
pihak
untuk
menjalankan
suatu
usaha,
permasalahan yang mungkin terjadi.
berdasarkan
kesepakatan
bahwa
Tujuan Penelitian
keuntungan dari usaha tersebut akan
Tujuan penelitian ini adalah
untuk
menjelaskan
dibagi menurut bagian yang telah
aplikasi
disepakati.
penerapan bagi hasil dalam simpanan
Akad
mudharabah
terjadi
mudharabah berjangka di Baitul
disebabkan oleh adanya seseorang
Maal
yang
wat
Tamwil
Sakinah
Bekonang.
memiliki modal tapi tidak
mampu menjalankan usahanya atau
sebaliknya
seseorang
memiliki
keinginan untuk berusaha tapi tidak
4
ada modal yang dapat digunakan.
“...dan orang-orang yang
Melalui sistem inilah kedua pihak
berjalan di muka bumi mencari
memungkinkan
sebagian karunia Allah...” (Al-
untuk
mencapai
suatu tujuan bersama dengan jalan
Muzammil: 20)
saling bekerja sama (Hasan, 2003:
    
169).
Dalam prakteknya, shahibul
maal
mempercayakan
...     
sejumlah
“Apabila
modal kepada si mudharib dengan
Telah
perjanjian yang telah disepakati di
ditunaikan
awal. Sebagai pihak yang dipercaya,
bertebaranlah kamu di muka
mudharib harus bertanggung jawab
bumi; dan carilah karunia Allah
dalam
...” (Al-Jumu’ah: 10)
mengelola
modal
yang
diamanahkan kepadanya (Antonio,
mendapatkan
laba
atau
...   
keuntungan secara optimal dan halal,
“Tidak ada dosa bagimu
yang dapat dibagi secara adil sesuai
untuk mencari karunia (rezki
dengan kesepakatan.
Landasan
mudharabah
syari’ah
lebih
Maka
    
dkk, 2010: 124). Harapannya, dia
mampu
shalat,
hasil
dalam
perniagaan)
dari
Tuhanmu... (Al-Baqarah: 198)
menjelaskan
b. Al-Hadits
tentang anjuran untuk melakukan
ُ ‫صالِحِ ب ِْن‬
َ ‫ع َْن‬
ِ‫صهَ ْيبٍ ع َْن أَ ِبيه‬
َ ‫صلَى‬
‫ّللاُ َعلَ ْي ِه‬
َ ‫ّللا‬
َ َ‫ال ق‬
َ َ‫ق‬
ِ َ ‫ال َرسُو ُل‬
ٌ ‫َو َسلَ َم ثَ ََل‬
‫ث ِفي ِه َن ْال َب َر َكةُ ْال َب ْي ُع إِلَى‬
‫ضةُ َوأَ ْخ ََلطُ ْالبُ ِّر‬
َ ‫ار‬
َ َ‫أَ َج ٍل َو ْال ُمق‬
َ ‫ِبال‬
‫ت ََل لِ ْلبَي ِْع‬
ِ ‫ير لِ ْلبَ ْي‬
ِ ‫ش ِع‬
suatu usaha. Hal ini seperti yang
terdapat dalam ayat-ayat dan hadits
berikut ini (Antonio, 2001: 95-96).
a. Al-Qur’an
    ...
“Dari
Shalih
bin
Shubaib r.a. bahwa Rasulullah
...     
SAW. bersabda, “ Tiga hal yang
di
5
dalamnya
terdapat
keberkatan:
jual
beli
tangguh,
secara
4. Pembagian keuntunagan harus
muqaradhah
dinyatakan dalam bentuk nisbah
(mudharabah), dan mencampur
dan
gandum dengan tepung untuk
pembukaan rekening simpanan
keperluan rumah, bukan untuk
berjangka.
dijual”.” (HR Ibnu Majah no.
dalam
Khotibul
bukunya
Legislasi
menutup
Umam
biaya
Fikih
dengan
operasional
menggunakan
keuntungan
Produk
haknya.
Syari’ah
akad
deposito (simpanan berjangka)
Ekonomi dan Penerapannya dalam
Perbankan
dalam
5. Bank sebagai mudharib berhak
2280, kitab at-Tijarah).
Menurut
dituangkan
di
nisbah
yang
menjadi
Indonesia (2011: 87-89) ketentuan-
6. Bank tidak diperkenankan untuk
ketentuan umum dari akad simpanan
mengurangi nisbah keuntungan
berjangka ini antara lain:
nasabah
1. Dalam
transaksi
ini
nasabah
maal),
dan
dengan
yang
bersangkutan.
Bank
Kajian Pustaka
bertindak sebagai pengelola dana
1. Adi Dwi Prasetyo (UMS, 2010)
(mudharib).
2. Dalam
tanpa
persetujuan
bertindak sebagai pemilik dana
(shahibul
penyimpan
menyimpulkan dalam skripsinya
kapasitasnya
sebagai
yang
berjudul
“Pelaksanaan
Wadi’ah
di
mudharib,
Bank
berhak
Akad
Lembaga
melakukan
berbagai
macam
Keuangan Syariah (Studi di BMT
usaha yang tidak bertentangan
HIRA
dengan prinsip syari’ah serta
Sragen)”, bahwa bentuk dan isi
mengembangkannya, termasuk di
akad Wadi’ah di BMT Hira:
dalamnya
a. Bentuk akad wadi’ah
melakukan
akad
mudharabah dengan pihak lain.
Gabungan,
Penyelenggaraan
Tanon,
perjanjian
3. Modal harus dinyatakan dengan
wadi’ah dituangkan dalam
jumlahnya (dalam bentuk tunai),
bentuk perjanjian tertulis. Isi
dan bukan dalam bentuk piutang.
dari
6
naskah
perjanjian
ditentukan atau dibuat oleh
terhadap
pihak BMT.
nasabah dan mengetahui rincian
b. Isi akad wadi’ah
nilai
Sesuatu perjanjian atau akad
keempat
rate
dalam
3. Iqbal Habib Nawawi (UMS,
unsur
2010)
yakni:
dalam
skripsinya
“Pengaruh Sistem Bagi Hasil
1) Subyek
perikatan
(al-
Tehadap Keputusan Investasi Di
‘aqidain).
Bank Syariah (Study Kasus Di
2) Obyek
perikatan
Bank
(mahallul ‘aqd).
BRI
Syariah
Surakarta)”
3) Ijab dan kabul (sighat al-
bahwa
aqd).
Cabang
menyimpulkan
hasil
penelitian
menunjukkan terdapat hubungan
4) Tujuan akad (maudhu’ul
antara sistem bagi hasil dengan
aqd).
2. Suryo
equivalent
dana
perhitungan bagi hasil.
dapat dikatakan sah apabila
memenuhi
pengelolaan
keputusan investasi yaitu 1) Uji f
Wicaksono
Mawasid
ini untuk mengetahui apakah data
(UMS, 2012) dalam skripsinya
sesuai dengan model regresi, 2)
“Tinjauan
Hukum
Islam
Uji R2 untuk menguji ketepatan
Terhadap
Pengelolaan
Dana
model, 3) Uji t menujukkan
Deposito Syariah Di BNI Syariah
seberapa
jauh pengaruh satu
Cabang
variabel
penjelas/independen
Surakarta”
menyimpulkan
pengelolaan
bahwa
dana
secara
deposito
individual
menerangkan
dalam
variabel
syariah di BNI Syariah cabang
independen dengan hasil (t hitung)
Surakarta sudah sesuai dengan
7,711 > 1,998 (ttabel) pada taraf
Hukum Islam. Hanya saja Bank
signifikan α = 0,05 yang berarti
tetap
bahwa terdapat hubungan antara
menjaga
kerahasiaan
perusahaan dan seluruh hal yang
sistem
berhubungan dengan simpanan
keputusan investasi.
nasabah, sehingga nasabah tidak
dapat
melakukan
bagi
hasil
dengan
4. Didik Umardani (UMS, 2008)
pengawasan
dalam skripsinya yang berjudul
7
“Hubungan
Hukum
Antara
Pemegang
Tabungan
Dan
Deposito
Bagi
Hasil
Mudharobah
Dengan
Bank
Muamalat
dibandingkan dengan pihak
Bank yang bersangkutan
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Surakarta”
Jenis penelitian ini adalah
menjelaaskan bahwa:
a. Hubungan
hukum
penelitian lapangan (field research)
antara
yang bersifat ilmiah dan objektif
pemegang tabungan dengan
dengan pendekatan kualitatif. Yaitu
Bank Muamalat berdasarkan
penelitian
peraturan pemerintah No. 72
prinsip
kata-kata tertulis atau lisan dari
bagi
orang-orang dan perilaku yang dapat
hasil. Pemberian keuntungan
pada
nasabah
diamati (Moleong, 2006: 4).
diberikan
Objek Penelitian
dalam bentuk bagi hasi yang
dasar
Penelitian ini dilakukan di
perhitungannya
Baitul Maal wat Tamwil Sakinah
berdasarkan pada keuntungan
Bekonang yang memiliki kantor kas
yang diperoleh Bank dari
nasabah
pengguana
di Jl. Lettu RM Hartono No. 28
dana
Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa
dalam mengelola usahanya.
Tengah.
Akan tetapi bila ditinjau dari
hukum
bentuk
perjanjian
hubungan
Metode Pengumpulan data
maka
1. Wawancara
Hukum
Tehnik ini dilakukan dengan cara
antara nasabah dengan Bank
memperoleh
Muamalat adalah berdasrkan
cakap,
b. Dalam kenyataannya nasabah
tabungan
dan
deposito tetap berada pada
posisi
yang
data
dengan
berhadapan langsung, bercakap-
perjanjian pinjam meminjam.
pemegang
prosedurnya
menghasilkan data deskriptif berupa
tahun 1992 tentang Bank
berdasarkan
yang
baik
antara
dengan
individu
individu
dengan
(Ratna, 2010: 224).
lemah
8
individu
maupun
kelompok
2. Dokumentasi
Tehnik
dengan kata-kata atau kalimat yang
ini
digunakan
untuk
dipisah-pisahkan menurut kategori
mencari data mengenai hal-hal
untuk
yang variabel berupa catatan,
(Moleong, 2006: 4).
transkip, buku, prestasi, notulen
Pada Fatwa DSN-MUI No.
234)
03, dinyatakan bahwa deposito yang
Sumber Data
dibenarkan dalam perbankan Islam
1. Primer
a. Manager
BMT
menggunakan prinsip mudharabah.
Sakinah
Sedangkan
Bekonang.
b. Ketua Bagian Operasional
BMT Sakinah Bekonang.
karya
BMT
telah
Sakinah
sesuai
dengan
Baitul Maal wat
Tamwil
mudharabah
dilaksanakan
Ahmad
berjangka
kepada
beberapa
shahibul maal atau mudharib.
Ketentuan
d. Manajemen Bisnis Syariah
lain
di
dalam
mudharabah adalah memiliki batas
karya Buchari Alma.
waktu yang telah ditentukan dan
Metode Analisis Data
disepakati secara bersama. Pada
Dalam metode ini penulis
analisis
prinsip
karena perjanjian mudharabah dapat
Sumiyanto.
menggunakan
prinsip
diperbolehkan dalam hukum Islam,
Koperasi
karya
menggunakan
dengan banyak anggota. Hal ini
Ridwan.
Modern
Bekonang
simpanan
karya Muhammad
Menuju
Sakinah
Sakinah Bekonang melakukan akad
b. Manajemen Baitul Maal Wat
c. BMT
BMT
hukum Islam.
Muhammad.
Tamwil
di
Bekonang
Bagi
Hasil dan Profit Margin pada
Syariah
simpanan
berjangka
secara
2. Sekunder
perhitungan
dalam
mudharabah muthlaqah, sehingga
c. Administrasi Umum.
Bank
kesimpulan
HASIL PENELITIAN
dan sebagainya (Ratna, 2010:
a. Teknik
memperoleh
BMT Sakinah Bekonang jangka
deskriptif
waktu
kualitatif yaitu data digambarkan
9
simpanan
mudharabah
berjangka adalah selama 1, 3, 6 dan
penerima dan penyalur dana kepada
12 bulan. Sehingga tidak dibenarkan
anggota yang membutuhkan modal.
apabila
pembagian
dilakukan
sebelum
keutungan
jatuh
SIPULAN DAN SARAN
tempo
Simpulan
waktu yang telah dijanjikan. Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian
sesuai dengan teori bahwa bagi hasil
dari
simpanan
berjangka
yang telah diungkapkan sebelumnya,
akan
dapat disimpulkan bahwa penerapan
dibagikan sesuai dengan tanggal
prinsip bagi hasil dalam simpanan
perjanjian simpanan berjangka.
mudharabah
Akad yang digunakan dalam
simpanan
mudharabah
Sakinah Bekonang adalah:
berjangka
1. Dalam
pada BMT Sakinah Bekonang adalah
sedangkan
kerja sama antara shahibul maal
BMT
2. Pembagian
menyediakan modal dan memberikan
anggota
bertindak
keuntungan
dinyatakan dalam bentuk nisbah
kewenangan penuh kepada BMT
dan
selaku mudharib dalam mengelola
dituangkan
dalam
akad
pembukaan rekening simpanan
dana. Sikap shahibul maal ini sesuai
mudharabah berjangka.
mudharabah
3. Modal harus dalam bentuk tunai.
muthlaqah, yaitu tidak membatasi
4. Rumus yang digunakan dalam
pihak BMT dalam mengelola dana.
Berdasarkan
ini
sebagai mudharib.
dengan mudharib. Shahibul maal
penerapan
transaksi
bertindak sebagai shahibul maal,
mudharabah muthlaqah yaitu adanya
dengan
berjangka di BMT
penghitungan bagi hasil pada
kedudukannya
BMT Sakinah Bekonang adalah:
BMT Sakinah Bekonang befungsi
(Investasi Anggota / Total Rata-
sebagai penghimpun dana anggota
rata Saldo) x Pendapatan BMT x
serta menyalurkan kembali kepada
Porsi Bagi Hasil.
anggota yang membutuhkan modal.
Saran
Tugas dan kedudukan BMT dalam
Setelah
kontrak mudharabah ini telah sesuai
membaca
dan
meneliti kembali data yang telah
dengan hukum Islam yaitu sebagai
terkumpul, dan selesai dianalisis,
10
maka
penulis
akan
memberikan
DAFTAR PUSTAKA
saran sebagai berikut:
Antonio, Muhammad Syafi’i, dkk.
1. Baitul Maal wat Tamwil Sakinah
Bekonang
memiliki
2010.
Ensiklopedia
produk
Leadership dan Manajemen
simpanan yang disebut simpanan
Muhammad SAW “The Super
mudharabah berjangka. Produk
Leader
ini belum sepenuhnya dipahami
Bisnis Dan Kewirausahaan.
oleh anggota BMT, sehingga
Jakarta: Tazkia Publishing.
diharapkan
adanya
sebuah
Super
Manager”
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010.
kegiatan yang dikemas untuk
Ensiklopedia
pengenalan produk yang dimiliki
Bisnis dan Kewirausahaan.
oleh BMT kepada para anggota
Jakarta: Tazkia Publishing.
khususnya pada produk simpanan
Departemen Agama RI. 2005. Al-
mudharabah berjangka.
2. Dalam
pelaksanaan
Qur’an
prosedur
Terjemahnya.
Media
Sakinah Bekonang baik pimpinan
anggota
dan
Bandung: PT Syaamil Cipta
operasional, seluruh pihak BMT
maupun
Leadership:
Hasan, Ali. 2003. Berbagai Macam
diharapkan
Transaksi dalam Islam (Fiqh
untuk tetap istiqamah terhadap
Muamalat).
prinsip syari’ah dan bertanggung
RajaGrafindo Persada.
jawab dalam melaksanakan tugas
Ismanto, Kuat. 2009. Manajemen
penghimpunan
maupun
dalam Lembaga Keuangan
3. Baitul Maal wat Tamwil Sakinah
Syari’ah.
Bekonang diharapkan lebih teliti
kepada
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
menyalurkan danannya
usaha-usaha
PT
Syari’ah Implementasi TQM
penyaluran dana.
dalam
Jakarta:
Mardani.
syari’ah,
2012.
FIQH
Ekonomi
Syariah:
Fiqh
Muamalah.
agar dalam perolehan keuntungan
Jakarta:
Kencana
terjamin kehalalannya.
Media Group.
Prenada
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi
Penelitian
11
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Umam,
Rosdakarya.
2009.
Trend
Pembentukan Bank Umum
Puji, Siwi Tri. 2010. Waspadai BMT
Syariah Pasca UU No. 21
Nakal
Tahun
(http://www.republika.co.id/b
Regulasi dan Implementasi).
erita/bisnis/syariah)
Yogyakarta:
diakses
04-02-2013.
Ratna,
Nyoman
2008
(Konsep,
BPFE-
YOGYAKARTA.
Kutha.
2010.
Umam, Khotibul. 2011. Legislasi
Metodologi Penelitian Kajian
Fikih
Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial
Penerapannya dalam Produk
Humaniora pada Umumnya.
Perbankan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indonesia.
Ridwan,
Muhammad.
2005.
Tamwil.
Yogyakarta:
dan
Syariah
di
Yogyakarta:
Widodo, Hertanto, dkk. 1999. PAS
UII
(Pedoman Akuntansi Syariat)
Press.
Panduan Praktis Operasional
Veithzal.
2010.
Islamic
Banking
Sebuah
Teori,
Konsep,
dan
Baitul
Sholahuddin,
Aplikasi.
Muhammad.
Kamus
Istilah
Keuangan,
Syari’ah.
2011.
Ekonomi,
dan
Bisnis
Jakarta:
PT
Gramedia Pustaka Utama.
Ahmad.
menuju
2008.
Koperasi
BMT
Modern.
Yogyakarta: Penerbit ISES
Publishing
PT.
Mal
wat
Tamwil
(BMT). Bandung: Mizan.
Jakarta: Sinar Grafika Offest.
Sumiyanto,
Ekonomi
BPFE-YOGYAKARTA.
Manajemen Baitul Maal wat
Rivai,
Khotibul.
ISES
Consulting Indonesia.
12
Download