PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DALAM SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL SAKINAH BEKONANG NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Program Studi Muamalat (Syari’ah) M. Haiqal Agni Al-Padhilah I 000 090 017 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DALAM SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL SAKINAH BEKONANG Oleh: M. Haiqal Agni Al-Padhilah (NIM : I 000 090 017) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro yang berbasis syari’ah muncul dan menawarkan solusi bagi masyarakat kelas bawah. BMT ini merupakan model lembaga keuangan syari’ah yang paling sederhana. BMT lebih mengembangkan usahanya pada sektor keuangan dalam hal simpanpinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana nasabah serta menyalurkannya kepada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan. Prinsip bagi hasil dalam penghimpunan dana memiliki resiko kesulitan usaha antara pemilik dana (shahibul maal) maupun pengelola dana (mudharib) yang akan ditanggung bersama. Prinsip bagi hasil yang diterapkan oleh BMT Sakinah Bekonang mengandung beberapa prinsip penerapan yang perlu dikaji untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi. Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang penerapan prinsip bagi hasil dalam simpanan mudharabah berjangka di Baitul Maal Wat Tamwil Sakinah Bekonang dan bertujuan untuk menjelaskan aplikasi penerapan prinsip tersebut dalam kegiatan operasioalnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat ilmiah dan objektif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah informan dari personel BMT Sakinah Bekonang ditambah dengan buku-buku penunjang lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik wawancara dan metode dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Dalam transaksi simpanan mudharabah berjangka, anggota bertindak sebagai shahibul maal, sedangkan BMT bertindak sebagai mudharib. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening simpanan mudharabah berjangka dengan menggunakan rumus penghitungan yang sesuai dengan hukum Islam. Kata Kunci: Bagi Hasil, Simpanan Mudharabah Berjangka, dan BMT Sakinah Bekonang. 1 masyarakat PENDAHULUAN Dalam kondisi ini Baitul lembaga-lembaga keuangan syari’ah fenomena baru keuangan modern. kurang produktif. Latar Belakang Masalah Hadirnya cenderung Maal wat Tamwil (BMT) sebagai merupakan dalam bisnis Keberadaanya lembaga keuangan mikro yang berbasis syari’ah muncul dan memiliki peranan penting terhadap menawarkan solusi bagi masyarakat perekonomian bangsa. Menurut Kuat kelas bawah. BMT ini merupakan model lembaga keuangan syari’ah Ismanto (2009: 2) dalam buku Manajemen Syari’ah Implementasi yang paling sederhana (Sumiyanto, TQM dalam Lembaga Keuangan 2008: Syari’ah, menjelaskan keberadaan mengembangkan usahanya dalam hal 16). BMT lebih simpan-pinjam. Hal ini seperti usaha lembaga keuangan syari’ah tersebut sebagai upaya memasukkan prinsip- perbankan yakni menghimpun dana prinsip nasabah Islam dalam aktifitas keuangan dan menguntungkan (Ridwan, 2005: lembaga syari’ah, menyalurkannya kepada sektor ekonomi uang halal kehidupan di masyarakat. Banyaknya serta 126). merupakan bentuk semangat dari masyarakat Pada prakteknya, prosedur untuk kembali pada ajaran agama manajerial dalam BMT masih belum selaras dengan tatanan hukum yang Islam. Hal ini sebagai kritik terhadap lembaga keuangan mikro yang hanya ada. Seperti yang ditulis oleh Youbal mengejar target pendapatan. Akan Ganesha pada Republika Online, tetapi tujuan terabaikan, yang lebih khususnya “Ketua Umum Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil seIndonesia (Absindo), Aries Muftie, mengakui ada beberapa kasus BMT nakal. “Dengan menyebut dirinya sebagai BMT, mereka menghimpun dana masyarakat tapi kemudian malah dipakai untuk besar dalam pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah. diberikan Pembiayaan berbagai yang lembaga keuangan hingga saat ini masih didominasi oleh pembiayaan konsumtif sehingga laju ekonomi 2 menjalankan usaha pribadinya”, katanya. Permasalahan BMT semacam ini, lanjutnya, timbul setelah usaha pribadi itu kemudian bermasalah, sehingga BMT tersebut lalu tak bisa mengembalikan dana nasabahnya. Jumlah BMT semacam ini tak banyak. “Hanya satu-dua”, katanya. Menurut Aries, praktek BMT semacam itu merugikan BMT-BMT lainnya yang memiliki visi-misi yang lurus dan berniat sungguh-sungguh untuk mengelola usahanya sesuai ketentuan. Dengan adanya praktek BMT semacam itu, katanya, citra BMT menjadi buruk, dan masyarakat lalu bisa menjadi tak mempercayai BMT. Kata dia, Absindo sendiri tak punya wewenang untuk menindak BMT nakal semacam itu. “Mereka memakai nama BMT, karena memang tak ada hak paten yang melarang memakai nama BMT”, katanya. Berkaitan dengan dengan lembaga monitoring BMT, sifatnya lebih bersifat Pokja dimana Absindo akan bekerja sama untuk menindaklanjuti laporan masyakarat yang masuk berkaitan dengan adanya praktek-praktek BMT menyimpang” (http://www.republika.co.id/b erita/bisnissyariah/berita/10/04/23/1125 10--waspadai-bmt-nakal-. Diakses pada tanggal 04 Februari 2013 pukul 12:34 WIB). Baitul Maal wat Sakinah Bekonang Tamwil merupakan lembaga swadaya masyarakat yang tumbuh dan berkembang di wilayah Mojolaban. BMT ini berperan sebagai perantara untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana serta menyalurkkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan. Ada banyak produk yang ditawarkan oleh BMT Sakinah Bekonang, salah satu produk BMT pada bidang penghimpunan dana adalah simpanan mudharabah berjangka. Simpanan ini merupakan simpanan anggota yang dirancang untuk investasi jangka panjang yang aman. Dana dari anggota akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada usaha-usaha produktif, halal dan sesuai dengan prinsip syari’ah untuk meningkatkan perekonomian umat. Penyetoran dilakukan sekali dan 3 penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu jatuh tempo LANDASAN TEORI sesuai dengan perjanjian di awal Berdasarkan antara anggota dengan pihak BMT. MUI Produk menetapkan bahwa: ini mudharabah menggunakan akad berjangka, yaitu No. 03 Fatwa tentang DSN- deposito 1. Deposito yang tidak dibenarkan anggota dapat menentukan jangka secara syari’ah, yaitu deposito waktu sesuai kehendak dan dalam yang investasi bunga. ini mendapatkan anggota bagi hasil berhak sesuai berdasarkan perhitungan 2. Deposito yang dibenarkan, yaitu dengan yang desepakati di awal deposito perjanjian. prinsip mudharabah. Prinsip bagi hasil dalam yang berdasarkan Menurut Muhammad Ridwan penghimpunan dana memiliki resiko (2005: 152), mudharabah merupakan kesulitan usaha antara pemilik dana merupakan akad kerja sama modal (shahibul maal) maupun pengelola dari pemilik dana (shahibul maal) dana dengan pengelola dana (mudharib) (mudharib) yang akan ditanggung bersama. Prinsip bagi atas dasar bagi hasil. Mudharabah hasil yang diterapkan oleh BMT berarti Sakinah menyediakan modal dan pihak lain Bekonang mengandung beberapa prinsip penerapan yang bahwa satu memanfaatkannya perlu dikaji untuk menyelesaikan pihak untuk menjalankan suatu usaha, permasalahan yang mungkin terjadi. berdasarkan kesepakatan bahwa Tujuan Penelitian keuntungan dari usaha tersebut akan Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dibagi menurut bagian yang telah aplikasi disepakati. penerapan bagi hasil dalam simpanan Akad mudharabah terjadi mudharabah berjangka di Baitul disebabkan oleh adanya seseorang Maal yang wat Tamwil Sakinah Bekonang. memiliki modal tapi tidak mampu menjalankan usahanya atau sebaliknya seseorang memiliki keinginan untuk berusaha tapi tidak 4 ada modal yang dapat digunakan. “...dan orang-orang yang Melalui sistem inilah kedua pihak berjalan di muka bumi mencari memungkinkan sebagian karunia Allah...” (Al- untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan jalan Muzammil: 20) saling bekerja sama (Hasan, 2003: 169). Dalam prakteknya, shahibul maal mempercayakan ... sejumlah “Apabila modal kepada si mudharib dengan Telah perjanjian yang telah disepakati di ditunaikan awal. Sebagai pihak yang dipercaya, bertebaranlah kamu di muka mudharib harus bertanggung jawab bumi; dan carilah karunia Allah dalam ...” (Al-Jumu’ah: 10) mengelola modal yang diamanahkan kepadanya (Antonio, mendapatkan laba atau ... keuntungan secara optimal dan halal, “Tidak ada dosa bagimu yang dapat dibagi secara adil sesuai untuk mencari karunia (rezki dengan kesepakatan. Landasan mudharabah syari’ah lebih Maka dkk, 2010: 124). Harapannya, dia mampu shalat, hasil dalam perniagaan) dari Tuhanmu... (Al-Baqarah: 198) menjelaskan b. Al-Hadits tentang anjuran untuk melakukan ُ صالِحِ ب ِْن َ ع َْن ِصهَ ْيبٍ ع َْن أَ ِبيه َ صلَى ّللاُ َعلَ ْي ِه َ ّللا َ َال ق َ َق ِ َ ال َرسُو ُل ٌ َو َسلَ َم ثَ ََل ث ِفي ِه َن ْال َب َر َكةُ ْال َب ْي ُع إِلَى ضةُ َوأَ ْخ ََلطُ ْالبُ ِّر َ ار َ َأَ َج ٍل َو ْال ُمق َ ِبال ت ََل لِ ْلبَي ِْع ِ ير لِ ْلبَ ْي ِ ش ِع suatu usaha. Hal ini seperti yang terdapat dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini (Antonio, 2001: 95-96). a. Al-Qur’an ... “Dari Shalih bin Shubaib r.a. bahwa Rasulullah ... SAW. bersabda, “ Tiga hal yang di 5 dalamnya terdapat keberkatan: jual beli tangguh, secara 4. Pembagian keuntunagan harus muqaradhah dinyatakan dalam bentuk nisbah (mudharabah), dan mencampur dan gandum dengan tepung untuk pembukaan rekening simpanan keperluan rumah, bukan untuk berjangka. dijual”.” (HR Ibnu Majah no. dalam Khotibul bukunya Legislasi menutup Umam biaya Fikih dengan operasional menggunakan keuntungan Produk haknya. Syari’ah akad deposito (simpanan berjangka) Ekonomi dan Penerapannya dalam Perbankan dalam 5. Bank sebagai mudharib berhak 2280, kitab at-Tijarah). Menurut dituangkan di nisbah yang menjadi Indonesia (2011: 87-89) ketentuan- 6. Bank tidak diperkenankan untuk ketentuan umum dari akad simpanan mengurangi nisbah keuntungan berjangka ini antara lain: nasabah 1. Dalam transaksi ini nasabah maal), dan dengan yang bersangkutan. Bank Kajian Pustaka bertindak sebagai pengelola dana 1. Adi Dwi Prasetyo (UMS, 2010) (mudharib). 2. Dalam tanpa persetujuan bertindak sebagai pemilik dana (shahibul penyimpan menyimpulkan dalam skripsinya kapasitasnya sebagai yang berjudul “Pelaksanaan Wadi’ah di mudharib, Bank berhak Akad Lembaga melakukan berbagai macam Keuangan Syariah (Studi di BMT usaha yang tidak bertentangan HIRA dengan prinsip syari’ah serta Sragen)”, bahwa bentuk dan isi mengembangkannya, termasuk di akad Wadi’ah di BMT Hira: dalamnya a. Bentuk akad wadi’ah melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Gabungan, Penyelenggaraan Tanon, perjanjian 3. Modal harus dinyatakan dengan wadi’ah dituangkan dalam jumlahnya (dalam bentuk tunai), bentuk perjanjian tertulis. Isi dan bukan dalam bentuk piutang. dari 6 naskah perjanjian ditentukan atau dibuat oleh terhadap pihak BMT. nasabah dan mengetahui rincian b. Isi akad wadi’ah nilai Sesuatu perjanjian atau akad keempat rate dalam 3. Iqbal Habib Nawawi (UMS, unsur 2010) yakni: dalam skripsinya “Pengaruh Sistem Bagi Hasil 1) Subyek perikatan (al- Tehadap Keputusan Investasi Di ‘aqidain). Bank Syariah (Study Kasus Di 2) Obyek perikatan Bank (mahallul ‘aqd). BRI Syariah Surakarta)” 3) Ijab dan kabul (sighat al- bahwa aqd). Cabang menyimpulkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan 4) Tujuan akad (maudhu’ul antara sistem bagi hasil dengan aqd). 2. Suryo equivalent dana perhitungan bagi hasil. dapat dikatakan sah apabila memenuhi pengelolaan keputusan investasi yaitu 1) Uji f Wicaksono Mawasid ini untuk mengetahui apakah data (UMS, 2012) dalam skripsinya sesuai dengan model regresi, 2) “Tinjauan Hukum Islam Uji R2 untuk menguji ketepatan Terhadap Pengelolaan Dana model, 3) Uji t menujukkan Deposito Syariah Di BNI Syariah seberapa jauh pengaruh satu Cabang variabel penjelas/independen Surakarta” menyimpulkan pengelolaan bahwa dana secara deposito individual menerangkan dalam variabel syariah di BNI Syariah cabang independen dengan hasil (t hitung) Surakarta sudah sesuai dengan 7,711 > 1,998 (ttabel) pada taraf Hukum Islam. Hanya saja Bank signifikan α = 0,05 yang berarti tetap bahwa terdapat hubungan antara menjaga kerahasiaan perusahaan dan seluruh hal yang sistem berhubungan dengan simpanan keputusan investasi. nasabah, sehingga nasabah tidak dapat melakukan bagi hasil dengan 4. Didik Umardani (UMS, 2008) pengawasan dalam skripsinya yang berjudul 7 “Hubungan Hukum Antara Pemegang Tabungan Dan Deposito Bagi Hasil Mudharobah Dengan Bank Muamalat dibandingkan dengan pihak Bank yang bersangkutan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Surakarta” Jenis penelitian ini adalah menjelaaskan bahwa: a. Hubungan hukum penelitian lapangan (field research) antara yang bersifat ilmiah dan objektif pemegang tabungan dengan dengan pendekatan kualitatif. Yaitu Bank Muamalat berdasarkan penelitian peraturan pemerintah No. 72 prinsip kata-kata tertulis atau lisan dari bagi orang-orang dan perilaku yang dapat hasil. Pemberian keuntungan pada nasabah diamati (Moleong, 2006: 4). diberikan Objek Penelitian dalam bentuk bagi hasi yang dasar Penelitian ini dilakukan di perhitungannya Baitul Maal wat Tamwil Sakinah berdasarkan pada keuntungan Bekonang yang memiliki kantor kas yang diperoleh Bank dari nasabah pengguana di Jl. Lettu RM Hartono No. 28 dana Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa dalam mengelola usahanya. Tengah. Akan tetapi bila ditinjau dari hukum bentuk perjanjian hubungan Metode Pengumpulan data maka 1. Wawancara Hukum Tehnik ini dilakukan dengan cara antara nasabah dengan Bank memperoleh Muamalat adalah berdasrkan cakap, b. Dalam kenyataannya nasabah tabungan dan deposito tetap berada pada posisi yang data dengan berhadapan langsung, bercakap- perjanjian pinjam meminjam. pemegang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa tahun 1992 tentang Bank berdasarkan yang baik antara dengan individu individu dengan (Ratna, 2010: 224). lemah 8 individu maupun kelompok 2. Dokumentasi Tehnik dengan kata-kata atau kalimat yang ini digunakan untuk dipisah-pisahkan menurut kategori mencari data mengenai hal-hal untuk yang variabel berupa catatan, (Moleong, 2006: 4). transkip, buku, prestasi, notulen Pada Fatwa DSN-MUI No. 234) 03, dinyatakan bahwa deposito yang Sumber Data dibenarkan dalam perbankan Islam 1. Primer a. Manager BMT menggunakan prinsip mudharabah. Sakinah Sedangkan Bekonang. b. Ketua Bagian Operasional BMT Sakinah Bekonang. karya BMT telah Sakinah sesuai dengan Baitul Maal wat Tamwil mudharabah dilaksanakan Ahmad berjangka kepada beberapa shahibul maal atau mudharib. Ketentuan d. Manajemen Bisnis Syariah lain di dalam mudharabah adalah memiliki batas karya Buchari Alma. waktu yang telah ditentukan dan Metode Analisis Data disepakati secara bersama. Pada Dalam metode ini penulis analisis prinsip karena perjanjian mudharabah dapat Sumiyanto. menggunakan prinsip diperbolehkan dalam hukum Islam, Koperasi karya menggunakan dengan banyak anggota. Hal ini Ridwan. Modern Bekonang simpanan karya Muhammad Menuju Sakinah Sakinah Bekonang melakukan akad b. Manajemen Baitul Maal Wat c. BMT BMT hukum Islam. Muhammad. Tamwil di Bekonang Bagi Hasil dan Profit Margin pada Syariah simpanan berjangka secara 2. Sekunder perhitungan dalam mudharabah muthlaqah, sehingga c. Administrasi Umum. Bank kesimpulan HASIL PENELITIAN dan sebagainya (Ratna, 2010: a. Teknik memperoleh BMT Sakinah Bekonang jangka deskriptif waktu kualitatif yaitu data digambarkan 9 simpanan mudharabah berjangka adalah selama 1, 3, 6 dan penerima dan penyalur dana kepada 12 bulan. Sehingga tidak dibenarkan anggota yang membutuhkan modal. apabila pembagian dilakukan sebelum keutungan jatuh SIPULAN DAN SARAN tempo Simpulan waktu yang telah dijanjikan. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan teori bahwa bagi hasil dari simpanan berjangka yang telah diungkapkan sebelumnya, akan dapat disimpulkan bahwa penerapan dibagikan sesuai dengan tanggal prinsip bagi hasil dalam simpanan perjanjian simpanan berjangka. mudharabah Akad yang digunakan dalam simpanan mudharabah Sakinah Bekonang adalah: berjangka 1. Dalam pada BMT Sakinah Bekonang adalah sedangkan kerja sama antara shahibul maal BMT 2. Pembagian menyediakan modal dan memberikan anggota bertindak keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah kewenangan penuh kepada BMT dan selaku mudharib dalam mengelola dituangkan dalam akad pembukaan rekening simpanan dana. Sikap shahibul maal ini sesuai mudharabah berjangka. mudharabah 3. Modal harus dalam bentuk tunai. muthlaqah, yaitu tidak membatasi 4. Rumus yang digunakan dalam pihak BMT dalam mengelola dana. Berdasarkan ini sebagai mudharib. dengan mudharib. Shahibul maal penerapan transaksi bertindak sebagai shahibul maal, mudharabah muthlaqah yaitu adanya dengan berjangka di BMT penghitungan bagi hasil pada kedudukannya BMT Sakinah Bekonang adalah: BMT Sakinah Bekonang befungsi (Investasi Anggota / Total Rata- sebagai penghimpun dana anggota rata Saldo) x Pendapatan BMT x serta menyalurkan kembali kepada Porsi Bagi Hasil. anggota yang membutuhkan modal. Saran Tugas dan kedudukan BMT dalam Setelah kontrak mudharabah ini telah sesuai membaca dan meneliti kembali data yang telah dengan hukum Islam yaitu sebagai terkumpul, dan selesai dianalisis, 10 maka penulis akan memberikan DAFTAR PUSTAKA saran sebagai berikut: Antonio, Muhammad Syafi’i, dkk. 1. Baitul Maal wat Tamwil Sakinah Bekonang memiliki 2010. Ensiklopedia produk Leadership dan Manajemen simpanan yang disebut simpanan Muhammad SAW “The Super mudharabah berjangka. Produk Leader ini belum sepenuhnya dipahami Bisnis Dan Kewirausahaan. oleh anggota BMT, sehingga Jakarta: Tazkia Publishing. diharapkan adanya sebuah Super Manager” Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010. kegiatan yang dikemas untuk Ensiklopedia pengenalan produk yang dimiliki Bisnis dan Kewirausahaan. oleh BMT kepada para anggota Jakarta: Tazkia Publishing. khususnya pada produk simpanan Departemen Agama RI. 2005. Al- mudharabah berjangka. 2. Dalam pelaksanaan Qur’an prosedur Terjemahnya. Media Sakinah Bekonang baik pimpinan anggota dan Bandung: PT Syaamil Cipta operasional, seluruh pihak BMT maupun Leadership: Hasan, Ali. 2003. Berbagai Macam diharapkan Transaksi dalam Islam (Fiqh untuk tetap istiqamah terhadap Muamalat). prinsip syari’ah dan bertanggung RajaGrafindo Persada. jawab dalam melaksanakan tugas Ismanto, Kuat. 2009. Manajemen penghimpunan maupun dalam Lembaga Keuangan 3. Baitul Maal wat Tamwil Sakinah Syari’ah. Bekonang diharapkan lebih teliti kepada Yogyakarta: Pustaka Pelajar. menyalurkan danannya usaha-usaha PT Syari’ah Implementasi TQM penyaluran dana. dalam Jakarta: Mardani. syari’ah, 2012. FIQH Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah. agar dalam perolehan keuntungan Jakarta: Kencana terjamin kehalalannya. Media Group. Prenada Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian 11 Kualitatif. Bandung: PT Remaja Umam, Rosdakarya. 2009. Trend Pembentukan Bank Umum Puji, Siwi Tri. 2010. Waspadai BMT Syariah Pasca UU No. 21 Nakal Tahun (http://www.republika.co.id/b Regulasi dan Implementasi). erita/bisnis/syariah) Yogyakarta: diakses 04-02-2013. Ratna, Nyoman 2008 (Konsep, BPFE- YOGYAKARTA. Kutha. 2010. Umam, Khotibul. 2011. Legislasi Metodologi Penelitian Kajian Fikih Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial Penerapannya dalam Produk Humaniora pada Umumnya. Perbankan Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Indonesia. Ridwan, Muhammad. 2005. Tamwil. Yogyakarta: dan Syariah di Yogyakarta: Widodo, Hertanto, dkk. 1999. PAS UII (Pedoman Akuntansi Syariat) Press. Panduan Praktis Operasional Veithzal. 2010. Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Baitul Sholahuddin, Aplikasi. Muhammad. Kamus Istilah Keuangan, Syari’ah. 2011. Ekonomi, dan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ahmad. menuju 2008. Koperasi BMT Modern. Yogyakarta: Penerbit ISES Publishing PT. Mal wat Tamwil (BMT). Bandung: Mizan. Jakarta: Sinar Grafika Offest. Sumiyanto, Ekonomi BPFE-YOGYAKARTA. Manajemen Baitul Maal wat Rivai, Khotibul. ISES Consulting Indonesia. 12