I. JUDUL : BEL OTOMATIS BERBASIS SISTEM MINIMUM

advertisement
1
I.
JUDUL
: BEL OTOMATIS BERBASIS SISTEM MINIMUM
ATMEGA8 DAN LASER
II.
PENDAHULUAN
Pada zaman seperti sekarang ini,banyak alat-alat elektronika
dirancang agar bisa memudahkan semua aktifitas manusia. Baik itu
dibidang industry,teknologi dan sebagainya. Pada bidang elektronika,di
dunia ini elektronika bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder (sampingan)
tetapi sudah menjadi kebutuhan primer (pokok) yang dimana setiap
manusia
membutuhkan
suatu
perangkat
elektronika
untuk
memudahkannya dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari seperti
contohnya handphone,laptop dan sebagainya. Jadi, dunia elektronika
sekarang sudah masuk di keadaan yang sangat genting yang dimana suatu
perusahaan sedang berlomba-lomba untuk menghasilkan atau menemukan
suatu alat yang semakin memudahkan manusia dalam melaksanakan
aktifitasnya. Hal tersebut bukan terjadi di Negara-negara besar saja tetapi
melainkan di Indonesia pun sudah seperti itu.
Pada percobaan kali ini kami merakit sebuah alat yang bernama
“BEL OTOMATIS BERBASIS SISTEM MINIMUM ATMEGA8
DAN LASER”. Kami merakit sebuah alat ini dikarenakan kebutuhan
manusia akan bagaimana semuanya bisa menjadi otomatis tanpa perlu
melakukan usaha terlebih dahulu. Alat ini berkerja dengan menggunakan
system minimum ATMega8,laser dan sensor cahaya photodiode sebagai
komponen utamanya,dan beberapa komponen tambahan lainnya.
2
III.
TEORI DASAR
3.1
ATMEGA 8
Mikrokontroler ATMega8 merupakan mikrokontroler keluarga
AVR 8bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang “berkeluarga” sama dengan
ATMega8
ini
antara
lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32,
ATmega328, dll. Yang membedakan antara mikrokontroler yang saya
sebutkan tadi antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin
input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran
fisik, ATMega8 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan
beberapa mikrokontroler yang saya sebutkan diatas. Namun untuk segi
memori dan periperial lainnya ATMega8 tidak kalah dengan yang lainnya
karena
ukuran
memori
dan
periperialnya
relatif
sama
dengan
ATMega8535, ATMega32, dll, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit
dibandingkan mikrokontroler yang lain.
Gambar 3.1 ATMega 8
(http://hardi-santosa.blog.ugm.ac.id/2012/07/03/mengenal-atmega8-3/)
3
3.1.1 Fungsi dan Kebutuhan Pin
Pinout IC mikrokontroler ATMega8 yang berpackage DIP dapat dilihat
di bawah ini.
Gambar 3.2 Karakteristik ATMega 8
(wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/)
Seperti yang kita lihat ATMega8 memiliki 3 buah PORT utama
yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output
sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output
digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.
1. PORT B
PORTB merupakan jalur data 8bit yang dapat difungsikan
sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi
alternatif seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.
4
Gambar 3.3 Tabel Port B
(wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/)
ICP1(PB0) berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
OC1A(PB1), OC1B(PB2) dan OC2(PB3) dapat difungsikan sebagai
keluaran PWM (pulse width modulation). MOSI(PB3), MISO(PB4),
SCK(PB5), SS(PB2) merupakan jalur komunikasi SPI. Selain itu pin ini
juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP). TOSC1(PB6) dan
TOSC2(PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk
timer. XTAL1(PB6) dan XTAL2(PB7) merupakan sumber clock utama
mikrokontroler. Perlu diketahui, jika kita menggunakan clock internal
(tanpa crystal) maka PB6 dan PB7 dapat difungsikan sebagai input/output
digital biasa. Namun jika kita menggunakan clock dari crystal external
maka PB6 dan PB7 tidak dapat kita gunakan sebagai input/output.
2. PORT C
5
PORT C merupakan jalur data 7bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
Gambar 3.4 Tabel Port C
(wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/)
ADC 6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi
sebesar 10bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa
tegangan analog menjadi data digital. I2C (SDA dan SDL) merupakan
salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk
komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data
tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck, dll.
RESET merupakan salah satu pin penting di mikrokontroler,
RESET dapat digunakan untuk merestart program. Pada ATMega8 pin
RESET digabungkan dengan salah satu pin IO (PC6). Secara default PC6
ini didisable dan diganti menjadi pin RESET. Kita dapat mendisable fungsi
pin RESET tersebut untuk menjadikan PC6 sebagai pin input/output. Kita
dapat melakukan konfigurasi di fusebit untuk melakukan pengaturannya,
namun saya sarankan untuk tidak merubahnya karena jika pin RESET di
disable maka kita tidak dapat melakukan pemograman melalui jalur ISP.
6
3. PORT D
PORT D merupakan jalur data 8bit yang masing-masing pin-nya
juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti PORTB dan
PORTC, PORTD juga memiliki fungsi alternatif seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Tabel Port D
(wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/)
USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial
dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data
serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi
untuk menerima data serial. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin
dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya
digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program
berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program
utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk
USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga
tidak perlu membutuhkan external clock.
7
T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer
1 dan timer 0. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk
analog comparator.
3.2
LASER
Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation)
merupakan
alat
yang
dapat
memancarkan
cahaya
(gelombang
radioelektromagnetik) pada daerah infrared, visible atau ultraviolet.
Cahaya yang dipancarkan oleh laser dihasilkan dari stimulasi emisi radiasi
dari medium yang ada di laser, emisi radiasi tersebut dikuatkan sehingga
menghasilkan cahaya yang mempunyai sifat monokromatis (tunggal/hanya
satu), koheren, terarah dan brightness (sifat kecerahan tinggi).
Gambar 3.6 Laser
(http://affinh.blogspot.com/2012/06/pengertian-laser-dan-proses.htm)
8
Gambar 3.7 Daerah spektrum gelombang
elektromagnetik
(http://affinh.blogspot.com/2012/06/pengertian-laser-dan-proses.htm)
Cahaya laser merupakan cahaya yang sangat kuat dimana proses
pembentukan cahaya tersebut melalaui beberapa tahapan seperti yang
ditunjukkan pada skema pembentukan laser berikut:
Gambar 3.8 Perbesaran Laser
(http://affinh.blogspot.com/2012/06/pengertian-laser-dan-proses.html)
9
Proses pembentukan laser dimulai dengan proses pemompaan yang
menyebabakan inversi polulasi pada eksitasi atom-atom (molekul 2, ion2,
elektron2 semikonduktor) yang ada di dalam medium laser dari tingkat
energi rendah menuju ke tingkat energi tinggi (level energi mekanika
kuantum). Setelah itu atom2 akan kembali menuju tingkat energi semula
dengan memancarkan foton. Kemudian foton2 tersebut bergerak ke kanan
dan dipantulkan oleh cermin (R=)100%) kemudian bergerak ke kiri dan
dipantulkan kembali oleh cermin (R=80%), begitu seterusnya berjalan
bolak-balik membentuk osilasi. Karena osilasi foton2 yang terus menerus
sehingga mengeluarkan foton yang sangat kuat yang menjadi cahaya
keluaran laser.
3.3
PHOTODIODA
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubahubah
kalau
cahaya
yang
jatuh
pada
dioda
berubahubah
intensitasnya.Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis
tidak ada arus yang mengalir.Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda
maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin
besar. Jika photodioda persambungan p-n bertegangan balik disinari, maka
arus akan berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya yang
dikenakan pada persambungan tersebut. Photodioda terbuat dari bahan
semikonduktor. Biasanya yang dipakai adalah silicon (Si) atau gallium
arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk indium antimonide (InSb), indium
arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan timah sulfide (PBS). Bahanbahan ini menyerap cahaya melalui karakteristik jangkauan panjang
gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100 untuk nm silicon, dan 800 nm ke
2,0 μm untuk GaAs.
10
Gambar 3.9 photodiode
(http://ryankudeta.wordpress.com/2012/12/17/pengertian-photodioda/)
Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya.
Berbeda dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah
cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda
ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai
dengan sinar-X. Aplikasi diode foto mulai dari penghitung kendaraan di
jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa
peralatan di bidang medis.
3.3.1 Simbol dari Photodioda
Alat yang mirip dengan Photodioda adalah Phototransistor.
Phototransistor ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang
menggunakan
kontak
(junction)
base-collector
untuk
menerima
cahaya.Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika
dibandingkan dengan Dioda Foto.Hal ini disebabkan karena elektron yang
ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian
Base dan diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian, waktu
respons dari Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari pada
photodioda. Photodioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada
tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat
ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2
sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi
11
yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan
photodioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo
dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk. Komponen
ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan
diodapeka cahaya. Hal ini disebabkan karena electron yang ditimbulkan
oleh foton cahaya padajunction ini diinjeksikan di bagian Base dan
diperkuat di bagian kolektornya. Namun demikian,waktu respons dari
phototransistor secara umum akan lebih lambat dari pada dioda peka
cahaya. Jika photodioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang
mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka
photodiode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda
tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian
pembanding.
3.3.2 Bahan dari Photodioda
Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor yaitu silicon (Si),
atau Galium Arsenida, dan yang lain adalah Insb, InAs, PbSe. Materialmaterial ini meyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang
mencangkup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk
GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari
sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan
menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan
sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron.
3.3.3 Prinsip Kerja Photodioda
Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer
adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi
InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik
panjang gelombang mencakup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å –
12
20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam
cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu
elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah
elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara
tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan
photon – menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan)
mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Prinsip kerja photodioda :
-
Cahaya yang diserap oleh photodiode
Terjadinya pergeseran foton
Menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi
Electron menuju [+] sumber & hole menuju [-] sumber
Sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian
Saat photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai
sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil.
Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya
akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga.
Ket : besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh
photodiode tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh
infrared
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang
dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang
dipancarkan oleh infrared. Setiap warna bisa disusun dari warna
dasar.Untuk cahaya, warna dasar penyusunnya adalah warna Merah, Hijau
dan Biru, atau lebih dikenal dengan istilah RGB (Red-Green-
13
Blue).Gambar2 memperlihatkan beberapa sampel warna dan komposisi
RGB-nya terskala 8 bit.
3.3.4 Perancangan dan Pembuatan Sensor
Sistim sensor yang digunakan adalah sensor warna.Rangkaian
sensor terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima
cahaya. Rangkaian pemancar terdiri dari resistor sebagai pembatas arus
serta LED sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Sedangkan
rangkaian penerima terdiri dari resistor sebagai pull-up tegangan dan
photodioda sebagai piranti yang akan menerima pantulan cahaya LED
obyek. Rangkaian komparator akan membandingkan tegangan input dari
sensor dengan tegangan referensi untuk menghasilkan logika ‘0’ dan ‘1’
untuk membedakan warna merah dan warna hijau.
LED akan memancarkan cahaya ke obyek dan photodioda akan
menerima cahaya yang dipantulkan oleh obyek tersebut. Intensitas cahaya
yang diterima oleh photodioda akan mempengaruhi nilai reistasinya.
Obyek berupa Warna merah dan Warna biru akan memantulkan cahaya
dengan intensitas yang berbeda. Warna merah akan memantulkan cahaya
dengan intensitas yang lebih tinggi daripada Warna hijau, sehingga nilai
resistansinya akan berbeda. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima
oleh photodioda, maka nilai 15 resistansinya akan semakin kecil dan nilai
tegangan outputnya akan Semakin kecil pula. Perbedaan nilai tegangan
output dari photodioda saat menerima cahaya pantulan dari Warna merah
atau Warna hijau akan dideteksi oleh rangkaian komparator. Tegangan
referensi dapat diatur dengan memutar variabel resistor.untuk dapat
membedakan Warna merah atau Warna hijau, nilai tegangan referensi
diatur sehingga memiliki nilai diantara nilai tegangan output dari
photodioda saat menerima pantulan cahaya dari obyek.
14
Untuk
mendeteksi
warna
merah
maka
digunakan
sensor
photodioda yang disinari dengan LED superbright warna merah. Pada saat
photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna merah, nilai tegangan
output pada photodioda akan lebih kecil dari tegangan referensi, sehingga
output dari komparator akan bernilai “0”. Sedangkan saat photodioda
menerima pantulan cahaya dari Warna hijau, nilai tegangan outputnya
akan lebih besar dari tegangan referensi, sehingga output dari komparator
bernilai “1”. Sebaliknya, Untuk mendeteksi warna hijau maka digunakan
sensor photodioda yang disinari dengan LED superbright warna hijau.
Pada saat photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna hijau, nilai
tegangan output pada photodioda akan lebih kecil dari tegangan referensi,
sehingga output dari komparator akan bernilai “0”. Sedangkan saat
photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna merah, nilai tegangan
outputnya akan lebih besar dari tegangan referensi, sehingga output dari
komparator bernilai “1”.
3.4
ALARM
Peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat
juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi
penurunan atau kegagalan dalamp enyampaian
sinyal
komunikasi
data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan
kinerja).
Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau
administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm
memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
3.4.1
Fungsi Alarm
Memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan
ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui
sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat
diantisipasi.
15
3.4.2
Jenis Alarm
Alarm rumah
Jenis alarm ini biasanya ditempel di area rumah untuk
menjamin dan melindungi properti yang ada di dalam rumah dari
bahaya pencurian. Sistem alarm rumah dapat memonitor keamanan
rumah dan memberikan laporan kepada pemilik jika terjadi
tindakan yang mengancam keamanan rumah sehingga hal-hal yang
tidak diinginkan dapat diminimalisir.
Cara kerja alarm rumah terbagi dua, yaitu:
-
Sensor infra merah
Sistem pendeteksi bahaya yang digunakan adalah infra
merah yang dalam bahasa teknis disebut PIR (Passive Infra
Red) – infra merah pasif. Sensor ini hanya untuk
mendeteksi saja sehingga disebut pasif. Sensor infra merah
memiliki keuntungan dari sisi penguasaan area di mana
sensor ini mempunyai jarak radius 15m/90 derajat dan
biasanya dipasang di tempat strategis.
-
Sistem alarm GSM
Jenis alarm tanpa kabel yang dalam instalasinya
relatif lebih mudah. Kelebihan alarm ini, ketika terjadi
bahaya, maka alarm akan memberikan laporan kepada
pemilik melalui jaringan GSM selama pemilik berada
dalam jangkauan sinyal GSM.
3.4.3
Kelebihan Alarm
Dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya yang
akan
terjadi
sehingga
manusia
dapat
mengantisipasi
meminimalisir korban jiwa maupun kerugian harta benda.
dan
16
3.4.4
Kelemahan Alarm
Alarm merupakan alat yang mampu menyebabkan reaksi
positif dan negatif pada manusia. Orang yang mendengar bunyi
alarm yang nyaring dapat mengeluarkan reaksi panik dan
menyelamatkan
diri
secara
tidak
rasional
yang
dapat
membahayakan dirinya.
IV.
RANCANG BANGUN ALAT
4.1
Diagram Blok
INPUT
PROSES
SENSOR
PROXIMITY WITH
LASER
ATMEGA 8
OUTPUT
ALARM
Gambar 4.1 Diagram Blok Rangkaian
Penjelasaan Diagram Blok :
INPUT
Pada input rangkaian ini kami menggunakan 1 buah laser
yang berhadapan langsung atau cahaya langsung menembak kearah
photioda,yang dimana apabila ada benda atau objhek yang
melewatinya maka sensor tersebut akan memberikan perintah
kemikrokontroler secara otomatis.
PROSES
Setelah mikrokontroler mendapatkan perintah atau logic 1
dari sensor proximity,maka mikrokontroler ATMega8 akan
memberikan output atau logika 1 pada port keluarannya sesuai
dengan program.
17
OUTPUT
Port keluaran mikrokontroler yang berlogika 1 akan menuju
ke bel rumah,sehingga bel rumah akan hidup secara otomatis.
4.2
Flowchart Rangkaian
Dibawah ini gambar 3.2 yang menunjukan flowchart dari
system keamanan ruangan dengan laser berbasis mikrokontrorel
ATMega 8 yang digambarkan sebagai berikut.
START
START
ME
ADC 1
>100
ADC 2
>100
ALARM
END
Gambar 4.2 Flowchart
18
Dari Flowchart diatas menunjukkan bahwa alat bekerja
dimulai dengan memberikan objek yang akan melewati sensor dari
ruangan yang
akan diberi sinar laser. Kemudian sensor
mendapatkan input yang akan mengubah logic 0 menjadi logic 1
ketika laser terhalang oleh objek. Sensor tersebut akan memberikan
perintah kepada mikrokontroler untuk menjalankan program yang
ada didalam mikro tersebut,dan akan memberikan sinyal output
kepada buzzer.
V. SKEMA RANGKAIAN
Gambar 5.1 Skema Rangkaian Keseluruhan
Gambar rangkaian tersebut terdiri dari beberapa gambar rangkaian yaitu.
5.1
Rangkaian Sistem Minimum ATMega 8.
Rangkaian laser.
Rangkaian alarm
Rangkaian catu daya +5 Vdc.
Prinsip Kerja Alat
19
Rangkaian bel otomatis ini bekerja dengan menangkap
suatu objek yang menghalangi sensor photodiode. Sensor akan
memberikan perintah kepada mikrokontroler jika sensor tersebut
mendapatkan atau menangkap suatu objek yang melewati laser.
Laser pada alat ini adalah sebagai pencahayaan utama
untuk photodiode yang akan sensistif berdasarkan ADC pada
mikrokontrorel.Penghalangan suatu objek akan memotong laser
tersebut dan akan memberikan perintah logic 1 pada photiode
sehingga photodiode akan menimbulkan reaksi ke mikrokontroler
yang akan diproses dengan program yang telah dimasukkan dalam
mikrokontroler tersebut. Mikrokontroler akan memproses dan akan
memberikan sinyal output kepada bel rumah,sehingga akan
menimbulkan suatu suara jika laser tersebut terhalangi oleh suatu
objek.
VI.
KEBUTUHAN KOMPONEN / RENCANA ANGGARAN BIAYA
20
Daftar Harga Alat
No
Nama
1
Komponen
Transistor
2
Resistor
3
Laser
IC Regulator
6
LED
10
Jumlah
TIP31
1KΩ
6
9
Satuan
Rp.2.500,Rp. 50,-
680 Ω
2200µF
3
1
Rp. 50,Rp.700,-
Rp. 150,Rp.700,-
470 µF
1
3
1
3
Rp.500,Rp.7.000,Rp.3.500,Rp.500,-
Rp.500,Rp.21.000,Rp.3.500,Rp.1.500,-
1
1
3
1
1
Rp.1.500,Rp.3.000,Rp.2.500,Rp.20.000,Rp.50.000,-
Rp.1.500,Rp.3.000,Rp.7.500,Rp.20.000,Rp.50.000,-
Dioda Bridge
Photodiode
ATMega8
Bel Rumah
Keperluan
Tambahan
Rp.100.000,-
Rp.100.000,-
7805
Flash Blue
Flash Red
2A
Minggu
Rp.15.000,Rp.450,-
Simulasi
Miniatur
Ruangan
Total Biaya yang Dibutuhkan :
V.II
Harga Total
Kapasitor
4
5
7
8
9
10
Harga
Spesifikasi
Rp.239.800,-
JADWAL KEGIATAN
Pengerjaan
Proposal
Melengkapi
Komponen
Pembuatan
Layout PCB
Perakitan
Alat
Pengujian
Alat
Pembuatan
Hasil
Prrcobaan /
Laporan
21
Minggu -1
5 Desember
Minggu -2
12 Desember
Minggu -3
19 Desember
Minggu -4
26Desember
X
X
Minggu -5
2 Januari
X
X
Minggu -6
9 Januari
V.III
X
X
X
X
ORGANISASI PELAKSANA
1. NAMA
KELAS
: DESTRY ELIZA
: 5. EEA
22
NIM
: 0612 30320918
JURUSAN
: TEKNIK ELEKTRO
PRODI
: TEKNIK ELEKTRONIKA
E-MAIL
: [email protected]
ALAMAT
: JL. GOTONG ROYONG Gg. JITU RT.30 RW.08
NO. 3835
2. NAMA
: MUHAMMAD INDRA
KELAS
: 4 EEA
NIM
: 061230320928
JURUSAN
: TEKNIK ELEKTRO
PRODI
: TEKNIK ELEKTRONIKA
EMAIL
: [email protected]
23
ALAMAT
: JL. H. FAQIH USMAN NO.343 RT.15 RW.03
LRG. 2 ULU PERIGI DARAT, PALEMBANG
Download