1 I. JUDUL : BEL OTOMATIS BERBASIS SISTEM MINIMUM ATMEGA8 DAN LASER II. PENDAHULUAN Pada zaman seperti sekarang ini,banyak alat-alat elektronika dirancang agar bisa memudahkan semua aktifitas manusia. Baik itu dibidang industry,teknologi dan sebagainya. Pada bidang elektronika,di dunia ini elektronika bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder (sampingan) tetapi sudah menjadi kebutuhan primer (pokok) yang dimana setiap manusia membutuhkan suatu perangkat elektronika untuk memudahkannya dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari seperti contohnya handphone,laptop dan sebagainya. Jadi, dunia elektronika sekarang sudah masuk di keadaan yang sangat genting yang dimana suatu perusahaan sedang berlomba-lomba untuk menghasilkan atau menemukan suatu alat yang semakin memudahkan manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Hal tersebut bukan terjadi di Negara-negara besar saja tetapi melainkan di Indonesia pun sudah seperti itu. Pada percobaan kali ini kami merakit sebuah alat yang bernama “BEL OTOMATIS BERBASIS SISTEM MINIMUM ATMEGA8 DAN LASER”. Kami merakit sebuah alat ini dikarenakan kebutuhan manusia akan bagaimana semuanya bisa menjadi otomatis tanpa perlu melakukan usaha terlebih dahulu. Alat ini berkerja dengan menggunakan system minimum ATMega8,laser dan sensor cahaya photodiode sebagai komponen utamanya,dan beberapa komponen tambahan lainnya. 2 III. TEORI DASAR 3.1 ATMEGA 8 Mikrokontroler ATMega8 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang “berkeluarga” sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, dll. Yang membedakan antara mikrokontroler yang saya sebutkan tadi antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega8 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler yang saya sebutkan diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega8 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, dll, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler yang lain. Gambar 3.1 ATMega 8 (http://hardi-santosa.blog.ugm.ac.id/2012/07/03/mengenal-atmega8-3/) 3 3.1.1 Fungsi dan Kebutuhan Pin Pinout IC mikrokontroler ATMega8 yang berpackage DIP dapat dilihat di bawah ini. Gambar 3.2 Karakteristik ATMega 8 (wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/) Seperti yang kita lihat ATMega8 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya. 1. PORT B PORTB merupakan jalur data 8bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti yang tertera pada gambar di bawah ini. 4 Gambar 3.3 Tabel Port B (wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/) ICP1(PB0) berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin. OC1A(PB1), OC1B(PB2) dan OC2(PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (pulse width modulation). MOSI(PB3), MISO(PB4), SCK(PB5), SS(PB2) merupakan jalur komunikasi SPI. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP). TOSC1(PB6) dan TOSC2(PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer. XTAL1(PB6) dan XTAL2(PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler. Perlu diketahui, jika kita menggunakan clock internal (tanpa crystal) maka PB6 dan PB7 dapat difungsikan sebagai input/output digital biasa. Namun jika kita menggunakan clock dari crystal external maka PB6 dan PB7 tidak dapat kita gunakan sebagai input/output. 2. PORT C 5 PORT C merupakan jalur data 7bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut. Gambar 3.4 Tabel Port C (wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/) ADC 6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck, dll. RESET merupakan salah satu pin penting di mikrokontroler, RESET dapat digunakan untuk merestart program. Pada ATMega8 pin RESET digabungkan dengan salah satu pin IO (PC6). Secara default PC6 ini didisable dan diganti menjadi pin RESET. Kita dapat mendisable fungsi pin RESET tersebut untuk menjadikan PC6 sebagai pin input/output. Kita dapat melakukan konfigurasi di fusebit untuk melakukan pengaturannya, namun saya sarankan untuk tidak merubahnya karena jika pin RESET di disable maka kita tidak dapat melakukan pemograman melalui jalur ISP. 6 3. PORT D PORT D merupakan jalur data 8bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti PORTB dan PORTC, PORTD juga memiliki fungsi alternatif seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar 3.5 Tabel Port D (wordpress.com/2010/08/16/ATmega8/) USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock. 7 T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator. 3.2 LASER Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan alat yang dapat memancarkan cahaya (gelombang radioelektromagnetik) pada daerah infrared, visible atau ultraviolet. Cahaya yang dipancarkan oleh laser dihasilkan dari stimulasi emisi radiasi dari medium yang ada di laser, emisi radiasi tersebut dikuatkan sehingga menghasilkan cahaya yang mempunyai sifat monokromatis (tunggal/hanya satu), koheren, terarah dan brightness (sifat kecerahan tinggi). Gambar 3.6 Laser (http://affinh.blogspot.com/2012/06/pengertian-laser-dan-proses.htm) 8 Gambar 3.7 Daerah spektrum gelombang elektromagnetik (http://affinh.blogspot.com/2012/06/pengertian-laser-dan-proses.htm) Cahaya laser merupakan cahaya yang sangat kuat dimana proses pembentukan cahaya tersebut melalaui beberapa tahapan seperti yang ditunjukkan pada skema pembentukan laser berikut: Gambar 3.8 Perbesaran Laser (http://affinh.blogspot.com/2012/06/pengertian-laser-dan-proses.html) 9 Proses pembentukan laser dimulai dengan proses pemompaan yang menyebabakan inversi polulasi pada eksitasi atom-atom (molekul 2, ion2, elektron2 semikonduktor) yang ada di dalam medium laser dari tingkat energi rendah menuju ke tingkat energi tinggi (level energi mekanika kuantum). Setelah itu atom2 akan kembali menuju tingkat energi semula dengan memancarkan foton. Kemudian foton2 tersebut bergerak ke kanan dan dipantulkan oleh cermin (R=)100%) kemudian bergerak ke kiri dan dipantulkan kembali oleh cermin (R=80%), begitu seterusnya berjalan bolak-balik membentuk osilasi. Karena osilasi foton2 yang terus menerus sehingga mengeluarkan foton yang sangat kuat yang menjadi cahaya keluaran laser. 3.3 PHOTODIODA Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubahubah kalau cahaya yang jatuh pada dioda berubahubah intensitasnya.Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus yang mengalir.Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika photodioda persambungan p-n bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya yang dikenakan pada persambungan tersebut. Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya yang dipakai adalah silicon (Si) atau gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk indium antimonide (InSb), indium arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan timah sulfide (PBS). Bahanbahan ini menyerap cahaya melalui karakteristik jangkauan panjang gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100 untuk nm silicon, dan 800 nm ke 2,0 μm untuk GaAs. 10 Gambar 3.9 photodiode (http://ryankudeta.wordpress.com/2012/12/17/pengertian-photodioda/) Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi diode foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis. 3.3.1 Simbol dari Photodioda Alat yang mirip dengan Photodioda adalah Phototransistor. Phototransistor ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya.Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan Dioda Foto.Hal ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari pada photodioda. Photodioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi 11 yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photodioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk. Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan diodapeka cahaya. Hal ini disebabkan karena electron yang ditimbulkan oleh foton cahaya padajunction ini diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian kolektornya. Namun demikian,waktu respons dari phototransistor secara umum akan lebih lambat dari pada dioda peka cahaya. Jika photodioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photodiode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding. 3.3.2 Bahan dari Photodioda Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor yaitu silicon (Si), atau Galium Arsenida, dan yang lain adalah Insb, InAs, PbSe. Materialmaterial ini meyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencangkup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. 3.3.3 Prinsip Kerja Photodioda Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 12 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon – menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda. Prinsip kerja photodioda : - Cahaya yang diserap oleh photodiode Terjadinya pergeseran foton Menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi Electron menuju [+] sumber & hole menuju [-] sumber Sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian Saat photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil. Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga. Ket : besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodiode tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared. Setiap warna bisa disusun dari warna dasar.Untuk cahaya, warna dasar penyusunnya adalah warna Merah, Hijau dan Biru, atau lebih dikenal dengan istilah RGB (Red-Green- 13 Blue).Gambar2 memperlihatkan beberapa sampel warna dan komposisi RGB-nya terskala 8 bit. 3.3.4 Perancangan dan Pembuatan Sensor Sistim sensor yang digunakan adalah sensor warna.Rangkaian sensor terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima cahaya. Rangkaian pemancar terdiri dari resistor sebagai pembatas arus serta LED sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Sedangkan rangkaian penerima terdiri dari resistor sebagai pull-up tegangan dan photodioda sebagai piranti yang akan menerima pantulan cahaya LED obyek. Rangkaian komparator akan membandingkan tegangan input dari sensor dengan tegangan referensi untuk menghasilkan logika ‘0’ dan ‘1’ untuk membedakan warna merah dan warna hijau. LED akan memancarkan cahaya ke obyek dan photodioda akan menerima cahaya yang dipantulkan oleh obyek tersebut. Intensitas cahaya yang diterima oleh photodioda akan mempengaruhi nilai reistasinya. Obyek berupa Warna merah dan Warna biru akan memantulkan cahaya dengan intensitas yang berbeda. Warna merah akan memantulkan cahaya dengan intensitas yang lebih tinggi daripada Warna hijau, sehingga nilai resistansinya akan berbeda. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima oleh photodioda, maka nilai 15 resistansinya akan semakin kecil dan nilai tegangan outputnya akan Semakin kecil pula. Perbedaan nilai tegangan output dari photodioda saat menerima cahaya pantulan dari Warna merah atau Warna hijau akan dideteksi oleh rangkaian komparator. Tegangan referensi dapat diatur dengan memutar variabel resistor.untuk dapat membedakan Warna merah atau Warna hijau, nilai tegangan referensi diatur sehingga memiliki nilai diantara nilai tegangan output dari photodioda saat menerima pantulan cahaya dari obyek. 14 Untuk mendeteksi warna merah maka digunakan sensor photodioda yang disinari dengan LED superbright warna merah. Pada saat photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna merah, nilai tegangan output pada photodioda akan lebih kecil dari tegangan referensi, sehingga output dari komparator akan bernilai “0”. Sedangkan saat photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna hijau, nilai tegangan outputnya akan lebih besar dari tegangan referensi, sehingga output dari komparator bernilai “1”. Sebaliknya, Untuk mendeteksi warna hijau maka digunakan sensor photodioda yang disinari dengan LED superbright warna hijau. Pada saat photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna hijau, nilai tegangan output pada photodioda akan lebih kecil dari tegangan referensi, sehingga output dari komparator akan bernilai “0”. Sedangkan saat photodioda menerima pantulan cahaya dari Warna merah, nilai tegangan outputnya akan lebih besar dari tegangan referensi, sehingga output dari komparator bernilai “1”. 3.4 ALARM Peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalamp enyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. 3.4.1 Fungsi Alarm Memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi. 15 3.4.2 Jenis Alarm Alarm rumah Jenis alarm ini biasanya ditempel di area rumah untuk menjamin dan melindungi properti yang ada di dalam rumah dari bahaya pencurian. Sistem alarm rumah dapat memonitor keamanan rumah dan memberikan laporan kepada pemilik jika terjadi tindakan yang mengancam keamanan rumah sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. Cara kerja alarm rumah terbagi dua, yaitu: - Sensor infra merah Sistem pendeteksi bahaya yang digunakan adalah infra merah yang dalam bahasa teknis disebut PIR (Passive Infra Red) – infra merah pasif. Sensor ini hanya untuk mendeteksi saja sehingga disebut pasif. Sensor infra merah memiliki keuntungan dari sisi penguasaan area di mana sensor ini mempunyai jarak radius 15m/90 derajat dan biasanya dipasang di tempat strategis. - Sistem alarm GSM Jenis alarm tanpa kabel yang dalam instalasinya relatif lebih mudah. Kelebihan alarm ini, ketika terjadi bahaya, maka alarm akan memberikan laporan kepada pemilik melalui jaringan GSM selama pemilik berada dalam jangkauan sinyal GSM. 3.4.3 Kelebihan Alarm Dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya yang akan terjadi sehingga manusia dapat mengantisipasi meminimalisir korban jiwa maupun kerugian harta benda. dan 16 3.4.4 Kelemahan Alarm Alarm merupakan alat yang mampu menyebabkan reaksi positif dan negatif pada manusia. Orang yang mendengar bunyi alarm yang nyaring dapat mengeluarkan reaksi panik dan menyelamatkan diri secara tidak rasional yang dapat membahayakan dirinya. IV. RANCANG BANGUN ALAT 4.1 Diagram Blok INPUT PROSES SENSOR PROXIMITY WITH LASER ATMEGA 8 OUTPUT ALARM Gambar 4.1 Diagram Blok Rangkaian Penjelasaan Diagram Blok : INPUT Pada input rangkaian ini kami menggunakan 1 buah laser yang berhadapan langsung atau cahaya langsung menembak kearah photioda,yang dimana apabila ada benda atau objhek yang melewatinya maka sensor tersebut akan memberikan perintah kemikrokontroler secara otomatis. PROSES Setelah mikrokontroler mendapatkan perintah atau logic 1 dari sensor proximity,maka mikrokontroler ATMega8 akan memberikan output atau logika 1 pada port keluarannya sesuai dengan program. 17 OUTPUT Port keluaran mikrokontroler yang berlogika 1 akan menuju ke bel rumah,sehingga bel rumah akan hidup secara otomatis. 4.2 Flowchart Rangkaian Dibawah ini gambar 3.2 yang menunjukan flowchart dari system keamanan ruangan dengan laser berbasis mikrokontrorel ATMega 8 yang digambarkan sebagai berikut. START START ME ADC 1 >100 ADC 2 >100 ALARM END Gambar 4.2 Flowchart 18 Dari Flowchart diatas menunjukkan bahwa alat bekerja dimulai dengan memberikan objek yang akan melewati sensor dari ruangan yang akan diberi sinar laser. Kemudian sensor mendapatkan input yang akan mengubah logic 0 menjadi logic 1 ketika laser terhalang oleh objek. Sensor tersebut akan memberikan perintah kepada mikrokontroler untuk menjalankan program yang ada didalam mikro tersebut,dan akan memberikan sinyal output kepada buzzer. V. SKEMA RANGKAIAN Gambar 5.1 Skema Rangkaian Keseluruhan Gambar rangkaian tersebut terdiri dari beberapa gambar rangkaian yaitu. 5.1 Rangkaian Sistem Minimum ATMega 8. Rangkaian laser. Rangkaian alarm Rangkaian catu daya +5 Vdc. Prinsip Kerja Alat 19 Rangkaian bel otomatis ini bekerja dengan menangkap suatu objek yang menghalangi sensor photodiode. Sensor akan memberikan perintah kepada mikrokontroler jika sensor tersebut mendapatkan atau menangkap suatu objek yang melewati laser. Laser pada alat ini adalah sebagai pencahayaan utama untuk photodiode yang akan sensistif berdasarkan ADC pada mikrokontrorel.Penghalangan suatu objek akan memotong laser tersebut dan akan memberikan perintah logic 1 pada photiode sehingga photodiode akan menimbulkan reaksi ke mikrokontroler yang akan diproses dengan program yang telah dimasukkan dalam mikrokontroler tersebut. Mikrokontroler akan memproses dan akan memberikan sinyal output kepada bel rumah,sehingga akan menimbulkan suatu suara jika laser tersebut terhalangi oleh suatu objek. VI. KEBUTUHAN KOMPONEN / RENCANA ANGGARAN BIAYA 20 Daftar Harga Alat No Nama 1 Komponen Transistor 2 Resistor 3 Laser IC Regulator 6 LED 10 Jumlah TIP31 1KΩ 6 9 Satuan Rp.2.500,Rp. 50,- 680 Ω 2200µF 3 1 Rp. 50,Rp.700,- Rp. 150,Rp.700,- 470 µF 1 3 1 3 Rp.500,Rp.7.000,Rp.3.500,Rp.500,- Rp.500,Rp.21.000,Rp.3.500,Rp.1.500,- 1 1 3 1 1 Rp.1.500,Rp.3.000,Rp.2.500,Rp.20.000,Rp.50.000,- Rp.1.500,Rp.3.000,Rp.7.500,Rp.20.000,Rp.50.000,- Dioda Bridge Photodiode ATMega8 Bel Rumah Keperluan Tambahan Rp.100.000,- Rp.100.000,- 7805 Flash Blue Flash Red 2A Minggu Rp.15.000,Rp.450,- Simulasi Miniatur Ruangan Total Biaya yang Dibutuhkan : V.II Harga Total Kapasitor 4 5 7 8 9 10 Harga Spesifikasi Rp.239.800,- JADWAL KEGIATAN Pengerjaan Proposal Melengkapi Komponen Pembuatan Layout PCB Perakitan Alat Pengujian Alat Pembuatan Hasil Prrcobaan / Laporan 21 Minggu -1 5 Desember Minggu -2 12 Desember Minggu -3 19 Desember Minggu -4 26Desember X X Minggu -5 2 Januari X X Minggu -6 9 Januari V.III X X X X ORGANISASI PELAKSANA 1. NAMA KELAS : DESTRY ELIZA : 5. EEA 22 NIM : 0612 30320918 JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PRODI : TEKNIK ELEKTRONIKA E-MAIL : [email protected] ALAMAT : JL. GOTONG ROYONG Gg. JITU RT.30 RW.08 NO. 3835 2. NAMA : MUHAMMAD INDRA KELAS : 4 EEA NIM : 061230320928 JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PRODI : TEKNIK ELEKTRONIKA EMAIL : [email protected] 23 ALAMAT : JL. H. FAQIH USMAN NO.343 RT.15 RW.03 LRG. 2 ULU PERIGI DARAT, PALEMBANG