7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Sebagai Salah Satu Elemen Bauran Pemasaran Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu : advertising, sales promotion, public relation, personal selling, dan direct selling. Sedangkan event dan exhibition merupakan bagian dari bauran komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh bagian promosi penjualan. Komunikasi dalam kegiatan promosi penjualan membutuhkan media promosi seperti flyer, banner, poster, folder, katalog dan profil perusahaan. Sedangkan pada personal selling, media – media itu juga dibutuhkan khususnya untuk membantu sales (tenaga penjualan) dalam menawarkan produk pada konsumen secara tatap muka. Bauran pemasaran komunikasi selalu dikaitkan dengan sejumlah penyampaian pesan tentang ; barang, jasa pelayanan, pengalaman, kegiatan, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan gagasan. Pentingnya pemahaman tentang komunikasi ini ditujukan agar informasi yang disampaikan dapat memberikan dampak yang diinginkan dan mencapai sebuah kesamaan kehendak. Segala jenis komunikasi, seperti komunikasi yang bersifat instruksional maupun yang bersifat 8 motivasional, ditujukan agar penerima pesan dapat menjalankan sesuatu yang dikehendaki. 5 Aktivitas promosi tidak lepas dari suatu kegiatan komunikasi. Ada pesan yang disampaikan ketika melakukan kegiatan promosi. Apabila komunikasi secara umum adalah suatu penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media atau saluran tertentu. maka, promosi merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan produsen. Kegiatan promosi suatu produk harus terus berkesinambung sesuai dengan tujuan dan karakteristik dari produk tersebut. Untuk produk-produk baru tentu saja memiliki strategi yang berbeda dengan produk yang sudah ”mature” (sudah dikenal pasaran). Tujuan dari kegiatan promosi 6 : 1. Memberi Informasi kepada pasar 2. Meningkatkan permintaan barang atau jasa. 3. Membedakan produk 4. Meningkatkan suatu nilai produk 5. Menarik pelanggan baru 6. Memperkenalkan merek baru. 5 Rd. Soemanegara,. Strategic Marketing Communication Konsep Strategis dan Terapan.ALFABETA Bandung. 2006 hal: 2 6 Indriyo ,Gitosudarmo,. Manajemen Barang Dalam Pemasaran.BPE Yogyakarta. 1997 hal: 29 9 2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Untuk menentukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan dalam benak konsumen, maka perusahaan perlu membuat suatu konsep agar produk mendapat respon dari pasar sasaran. Konsep tersebut disebut Marketing Mix (bauran pemasaran). Yang terdiri dari Produk (product), Harga (price), Tempat (place). Dan Promosi (promotion) atau biasa di singkat 4P. 7 Seperti digambarkan pada gambar berikut ini : Gambar 2.2 Marketing Mix dan Promotion Mix. 8 Marketing Mix (The 4P) Product Price Promotion Mix 7 Place Promotion Advertising Sales promotiom Publicity Personal selling Direct marketing Bilson,Simamora,. Memenangkan pasar-dengan Pemasaran Efektif dan Profitable.PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta. 2001 hal :29 8 Delozien, M, Wayne,The Marketing Communication Process, Prentince Hall Inc Tokyo. hal :231 10 Berikut adalah unsur dalam marketing mix yang terdiri dari : 9 1. produk Adalah sesuatu yang dapat ditawarkan individu, rumah tangga, maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli dan dimiliki, karena merupakan suatu tawaran. Produk juga sering disebut sebagai tawaran pasar ( Market Offer). 2. Harga Adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk biasanya, harga dihitung dengan nilai uang. Menetapkan berapa harga yang tepat, yaitu tidak terlalu murah dan tidak terlau mahal dimata konsumen. Masih memberikan keuntungan bagi perusahaan dan tidak menjadi kelemahan perusahaan dimata pesaing. 3. Tempat Esensi dari istilah tempat adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat, dan jumlah yang tepat. Tempat yang dimaksud adalah dimana konsumen biasanya membeli produk tersebut. Oleh karena itu, dengan konsep ini perusahaan harus menyebarluaskan atau memberikan distribusi produk-produk sehingga ada di tempat-tempat yang biasanya di datangi oleh konsumen yang ingin membeli produk tersebut. 9 Simamora, Op.Cit., 30. 11 4. Promosi Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. 2.3 Bauran Promosi (Promotion Mix) Dalam kegiatan promosinya, perusahaan membuat suatu rencana dengan tujuan mengetahui siapa sasaran khalayaknya dan dapat memilih media promosi yang tepat. Adapun sasaran yang dimaksud adalah mempromosikan produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menimbulkan kepuasan dan membujuk masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan, sehingga kegiatan promosi memegang peranan penting bagi perusahaan dalam memperkenalkan produknya. 10 1. Periklanan Periklanan adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarkannya untuk melakukan sesuatu. Periklanan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu : 11 10 Nuradi, dkk,. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. 1987 hal :66 Terennce,A Shimp,. Advertising and Promotion & Supplemental Aspects Of Integrated Communiction. Edisi 6 Thomson – Westren Ohio. 2003 hal:357-361 11 12 a. Informing (memberi informasi) Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merek tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relatif rendah. b. Persuading (mempersuasi) Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu. Beberapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merek/produk secara eksplisit. c. Reminding (mengingat) Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merek/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang terkait dengan produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting untuk produk matang. 12 12 Ibid hal 363 13 d. Adding Value (memberi nilai tambah) Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merek tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nila tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan cara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya. 2. Sales Promotion Promosi penjualan (sales promotion) adalah arahan langsung dimana terjadinya peralihan nilai terhadap produk pada kekuatan penjualan , distribusikan dengan tujuan utama terjadinya kekuatan penjualan secara langsung. Promosi penjualan terbagi menjadi dua, yaitu promosi penjualan berorientasi – konsumen (consumer – oriented promotion) dan promosi berorientasi dagang ( trade – oriented promotion ). 13 Tujuan promosi berorientasi – konsumen adalah mengajak konsumen untuk mencoba produk yang belum pernah mereka kenal atau gunakan. Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam program promosi penjualan ini adalah: 13 Purnama C.M. Lingga,. Strategic Marketing Plan. Gramedia Pustaka Utama. 2004 hal:171-172 14 a. Obtaining trail and repurchase : Agar konsumen mau mencoba produk, penggunan kupon dan sample dapat membantu meningkatkan daya tarik mereka. b. Increasing consumption of esthabilished brand : Persaingan memaksa perusahaan untuk lebih menonjol dari pesaing konsumen akan tertarik membeli atau menggunakan jasa karena mereka dikenalkan dengan suatu cara baru dalam mengkonsumsi produk itu. c. Depend curret customer : Sebagai upaya mempertahankan jumlah pembelian karena tingginya persaingan, agar konsumen tidak beralih pada produk dan layanan lainnya. d. Targeting a specific market : Promosi penjualan dianggap berhasil menjangkau sasaran yang specific dengan menawarkan produk mereka melalui penggunaan kupon pembelian, sample, dan cara lainnya pada suatu lingkup atau area yang didasarkan atas pemilihan sasaran pasar: - Aspek Geografis - Aspek Demografis - Aspek Psikografis - Aspek Etnikgrafis 15 3. Personal Selling Personal selling adalah menggunakan komunikasi improvisasi dari penjualan dengan a person to person communication. Personal selling sangat dominan dalam industri. Dalam marketing communication, personal selling merupakan mitra penting yang tidak dapat digantikan dengan unsur promosi lainnya. Personal selling biasanya dilakukan oleh sales di bawah naungan sales manajer penjulan yang mempromosikan produk secara langsung pada target market. Menurut Belch dan Belch menyebutkan satu istilah dalam personal selling yaitu dyadic communication, mereka menyebutnya ”this direct and interpersonal communication lets sender immediately receive and evaluate feedback from the receiver. This communication process, known as dyadic communication (between two people or groups) allows for more specific tailorng of the message and more personal communication than do many of other media discussed” (2004:599). 14 14 Soemanagara,. Marketing Communication Taktik & Strategi. ALFABETA. 2006 ha:l 43 16 Beberapa kendala atau kelemahan personal selling dibandingkan dengan kegiatan marketing lainnya adalah: 1. Pesan sering tidak konsisten berubah-ubah. 2. Kekuatan sales atau konflik manajemen menyebabkan kegiatan sales tidak berfungsi. 3. Biaya tinggi, hal ini tampak pada kegiatan sales call cenderung tinggi dan kadang-kadang tidak memperoleh hasil yang memuaskan atau sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. 4. Jangkauan raihan yang rendah karena jumlah target market sangat besar, namun karena jaraknya terpisah jauh antara satu tempat dengan tempat lainnya menyebabkan jumlah target market yang dijangkau informasinya lebih sedikit. 5. Masalah etika, kadang-kadang kehadiran dari sales person menggangu kesibukan seseorang, namun pemaksaan seringterjadi menebabkan sales person mulai melanggar etika bisnis yang lazim. 15 15 Ibid, hal 44 17 4. Direct Marketing Direct marketing dilaksanakan sebagai cara untuk bertemu dengan konsumen setelah muncul respon dari pasar atas informasi produk yang telah disebarkan pada konsumen. Informasi dsebarkan melalui beberapa cara, yaitu melalui iklan di surat kabar, televisi, majalah atau media massa lainnya. Tetapi penyebaran informasi juga dapat dilakukan melalui pengiriman brosur atau leaflet pos, atau disebut direct mail. Kendala atau kelemahan direct marketing dibandingkan dengan kegiatan pemasaran lainnya adalah: 16 a. Pesan sering tidak konsisten. b. Konflik dalam manajemen atau tenaga penjualan menyebabkan kegiatan sales tidak berfungsi. c. Biaya tinggi. Hal ini tampak pada sales call yang cenderung tinggi dan terkadang tidak memperoleh hasil yang memuaskan atau sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. 16 Jhon, E Kennedy.. R. Dermawan Soemanagara,. Marketing CommunicTion taktik & strategi. BIP. hal 35 18 d. Jangkauan raihan yang rendah karena jumlah pasar sasaran sangat besar, tetapi karena jaraknya terpisah jauh antara satu tempat dengan tempat yang lainnya, jumlah pasar sasaran yang dijangkau oleh informasinya lebih sedikit. e. Masalah etika. Terkadang sales dianggap mengganggu kesibukan seseorang; sales melanggar etika bisnis yang lazim melalui pemaksaan, sehingga konsumen cenderung menghindari sales atau bahkan mengabaikannya. 5. Publicity Publicity adalah salah satu teknik yang sering digunakan dalam program PR (public relation). Mengapa ? karena akar berdirinya PR diawali oleh press agency. Dan, dalam kegiatannya press agency ini menggunakan teknik publicity.dalam dunia usaha ini, peran publicity semakin penting kerana dapat menjangkau opini publik yang dapa men – support produk dan layanan serta membentuk sebuah percive quality dalam bentuk konsumen. Publicity berkaitan dengan usaha perusahaan dan menumbuhkan dan menciptakan citra, baik citra perusahaan (cotporate image) maupun brand atau citra produk (product image). 17 17 RD Soemanagara,. Marketing Communication taktik & strategi. ALFABETA. 2006 hal 33 19 Mengapa publicity disebut memiliki kekuatan sebanding dengan advertising atau sales promotion, dan bentuk lain dari kegiatan public relations? Hal ini disebabkan oleh : 1. Publicity memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, karena konsumen dibantu untuk memberikan penalaran secara objektif. Dalam penyampaian informasi melalui publicity mengenal fakta-fakta keberadaan produk, ini, konsumen dapat alasan-alasan atau argumentasi yang tepat. Informasi yang disampaikan dengan demikian dapat dianggap memiliki kebenaran obyektif. 2. Publicity sering kali diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan publik dengan melakukan sebuah pembenaran terhadap keunggulan yang dimiliki. Publicity seperti ini biasanya muncul pada majalah produk seperti ponsel, motor, atau kesehatan. 3. Publicity memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dari judul dan photo-photo. Selain itu latent needs, dan mendorong konsumen untuk melakukan uji coba (trial). 20 2.4 Strategi Promosi Strategi dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan. Karena strategi merupakan upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. 18 Sebuah strategi diperlukan agar tujuan promosi dan persyaratan posisi di organisasi dan produk dapat tercapai. Strategi ini digolongkan menjadi dua jenis pertama, fokus kepada konsumen dan kedua, mereka yang membeli produk atas nama organisasi untuk distributor atau pengecer. Harapan yang dimiliki oleh masing- masing jenis perusahaan adalah adanya sebuah peningkatan untuk perencanaan komunikasi karena adanya persaingan di pasar. Menuju penekanan lebih besar pada pemasaran perdagangan dan juga karena ada peningkatan kompleksitas kinerja jaringan saluran dengan membawa rentang yang lebih besar dan berbagi harapan tersebut perlu ditangani melalui perencanaan marketing komunikasi. 19 Sedangkan promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau 18 http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2117278-pengertianstrategi/#ixzz1YSXQxMzS 19 Chriss,. Fill, Marketing Communication: Framework,Theorus, and Application,. Prentice Hall London. 2004 hal 254 21 membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan atau produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal kepada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (tjiptono. 2000:219). 20 Dalam pengertian diatas mengenai strategi dan promosi, jadi dapat disimpulkan bahwa strategi promosi adalah perencanaan taktik operasional, berupa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan mengarahkan sasarannya agar membeli produk barang dan jasa. Dalam promosi ada dua elemen strategi yang biasanya digunakan perusahaan untuk mengembangkan bauran pemasaran yaitu pulling strategy (strategi tarik ) dan pushing strategy (strategy dorong). Dijelaskan sebagai berikut : 1. Pulling Strategy (Strategi Tarik) Adalah strategi yang dilakukan oleh pihak pemasar untuk merangsang permintaan konsumen melalui channel distribusi dan kemudian langsung kepada pengguna barang tersebut. 21 20 http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2115324-pengertianpromosi/#ixzz1YSbzSCxF 21 Philip,Kotler & Amstrong,Gary,. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 2. PT.Indeks Jakarta. 2004 hal 625 22 Gambar 2.2 Strategi Tarik. 22 Permintaan Produsen Permintaan Pedagang Eceran & Pedagang Besar Komsumen Berbagai Kegiatan Produsen (iklan, promosi, penjualan dll) Agar strategi ini berjalan efektif, maka pemasar membutuhkan pembangunan pengertian dari persepri dan tanggapan terhadap pesan yang disampaikan kepada audience sebelum membentuk prilaku konsumen. 23 pada penggunaan strategi tarik, produsen mengarahkan aktivitas-aktivitas pemasarannya ( terutama pemasangan iklan dan promosi konsumen) ke pada konsumen akhir untuk membujuk mereka membeli produk tersebut. Jika strategi tarik teresbut efektif, konsumen kemudian akan meminta produk daro produsen. Dengan demikian, pada strategi tarik, permintaan konsumen ”menarik” produk melalui saluran. 22 Ibid. hal : 625 Chriss Fill, ,. Marketing Communication: Framework,Theorus, and Application. Prentice Hall London. 2004 hal 254 23 23 2. Pushing Strategy ( Strategi Dorong) Adalah aktivitas promosi melibatkan upaya ”mendorong” produk melalui sejumlah saluran distribusi produsen kepada perantara (umumnya dengan penjualan pribadi dan trade promotion). Dengan tujuan agar pada perantara memesan, kemudian menjual, dan mempromosikan produk terhadap konsumen akhir. 24 Gambar 2.3 Strategi Dorong. 25 Berbagai kegiatan produsen Produsen (penjualan personal, promosi penjualan,dll) Berbagai kegiatan pedagangan perantara Pedagang Eceran & Pedagang Besar Komsumen (penjualan personal, pemasangan iklan dll) Pada strategi dorong/push strategy, produsen mengarahkan aktivitas-aktivitas pemasarannya (khususnya penjualan personal dan promosi dagang) ke anggota-anggota saluran untuk membujuk mereka supaya bersedia memajang produk tersebutdan mempromosikannya kepada para konsumen akhir. 24 25 Philip, Kotler & Amstrong, Gary, Op.Cit., 625 Ibid. hal 625 24 Pada penetapan strategi promosi, sangat dibutuhkan sekali analisa situasi pada pasar dan lingkungan, agar strategi yang sudah ditentukan dapat berjalan sesuai rencana yang sudah ditentukan. Serta, perusahaan tidak salah dalam membidik target pasar yang. Maka tahap berikutnya dalam stategi promosi adalah penetapan analisa STP (Segmentation, Targeting, Positioning). dan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Theart) 2.4.1. Identifikasi STP (Segmentation, Targeting, Positioning) Dalam kegiatan komunikasi pemasaran, pemasar harus mengetahui segmentation, targeting, dan positioning. Hal ini dilakukan karena ketatnya persaingan dan sebuah produk tidak mungkin memenangkan persaingan disemua bagian pasar. Oleh karenanya, sebuah produk perlu memilih pasar tertentu sebagai sasarannya. Tujuan pokok strategi segmentasi,targeting dan positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif dan berkesinambungan. 26 26 Fandy ,Tjipto, Gregoris Chandra, Dedi Adriana,. Pemasaran Strategi. ANDI Yogyakarta. 2008 hal 211 25 Dalam proses pemasaran segmentation, Targeting, dan Positioning tidak dapat berdiri sendiri. Philip Kotler (2001) menegaskan bahwa segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting dan positioning. a. Segmentasi Ialah teknik yang diaplikasikan untuk memilah pasar massal menjadi unit-unit yang lebih mudah diidentifikasikan, sehingga kebutuhan individu konsumen dapat lebih mudah dipenuhi. Segmentasi dapat dipilah berdasarkan: 1. Demografi : usia, jenis kelamin, satus, pekerjaan, pendapatan, dan pendidikan. 2. Psikografi : dorongan atas kebutuhan (tempat tinggal, keamanan, pengetahuan). 3. Geografi : wilayah, ibu kota, daerah berkembang, urban, dan pedesaan. 4. Geo – Demografis : konsumen yang tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografi uang sejenis. 5. Psikografis : membagi pembeli menjadi kelompok- kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakter kepribadian. 26 b. Targeting Setelah diidentifikasi peluang-peluang segmen pasar, maka tahap selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen, memutuskan beberapa banyak, dan segmen mana yang akan dibidik. 27 Kegiatan targeting adalah kegiatan yang dilakukan dengan melakukan analisis Cross Tabulasi untuk mengetahui hubungan antara profile target market dan masing-masing segmen. Hubungan masing – masing segmentasi ini akan menghasilkan kesimpulan segmen mana yang paling potensial dan paling menguntungkan untuk dijadikan target penjualan produk/jasa yang kita inginkan. Tagreting berfokus pada : 28 a. Pelanggan sekarang yang memiliki kecenderungan untuk membeli kembali atau mengajak orang lain untuk melakukan pembelian. b. Pelanggan atau prospek yang memiliki kesamaan karakteristik dengan produk/jasa yang ingin ditawarkan. c. Penentuan targeting harus tepat sehingga target market yang dituju akan semakin jelas dan fokus. Artinya, dengan semakin jelas mengetahui siapa target market yang dituju, kita dapat dengan mudah menentukan strategi yang sesuai sehingga menarik perhatian target market yang dituju. 27 Bilson,Simamora,. Memenangkan Pasar-Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta. 2001 hal 131 28 Freddy,Rangkuti,. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus IMC. PT. Gramedia Pustaka Jakarta. 2009 hal 65 27 c. Positioning Setelah melakukan segmentasi dan menentukan pasar sasaran, langkah berikutnya memposisikan produk ke dalam benak konsumen, menurut Rhenald Kasali, positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. 29 Semakin banyak produk yang dihasilkan dengan berbagai merek membuat konsumen memilah merek yang mereka terima di dalam pikirannya. Semakin banyak pikiran mereka banjiri informasi tentang suatu merek tertentu, akan semakin dikenal merek tersebut. Dalam strategi positioning ada beberapa cara yang digunakan yaitu : 1. Penonjolan karakteristik produk 2. Penonjolan harga dan mutu 3. Penonjolan penggunaan 4. Positioning menurut kelas produk 5. Positioning menggunakan simbol budaya 6. Positioning langsung terhadap pesaing 29 Rhenald,Kasali,. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti Jakarta. 2005 hal 157 28 2.4.2. Identifikasi SWOT Mengelola fungsi pemasaran diawali dengan analisis menyeluruh dari situasi perusahaan. Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis). SWOT merupakan singkatan dari Strenght, Weakness, Oppurtunities, dan Thearth. Analisis SWOT adalah evaluasi mengenai kekuatan, kelemahan semua indikator internal atau indikator yang dapat dikendalikan perusahaan. Sedangkan analisis peluang dan ancaman adalah analisis semua indikator eksternal yang tidak dapat dikendalikan oeleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan faktor yang sangat penting dalam analisis SWOT bila ingin membuat perencanaan karena hanya pada kedua faktor inilah perusahaan memegang kendali. Kekuatan merupakan keunggulan bersaing sehingga harus dipertahankan dan diperkuat. Sedangkan, kelemahan merupakan suatu kerugian dalam persaingan sehingga harus diminimalkan. 30 Perusahaan harus menganalisi pasarnya dan lingkungan pemasaran agar menemukan peluang yang menarik dan mengidentifikasikan ancaman dari lingkungannya. Perusahaan harus menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta tindakan pemasaran saat ini dan mungkin dilakukan menentukan peluang mana yang paling baik untuk dikejar. 30 Freddy,Rangkuti,. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus IMC. PT. Gramedia Pustaka Jakarta. 2009 hal: 67 29 2.5 Tujuan Promosi Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu untuk kegiatan tentu mempunyai tujuan. Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada umumya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut : 31 1. Modifikasi tingkah laku Tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk. Penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atu mendorong pembelian barang – barang dan jasa perusahaan. 2. Memberitahu Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk. Promosi yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. 31 Ibid hal :51 30 3. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi, kenyataannya, sekarang ini yang banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu terutama untuk mendorong pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk tersebut. 4. Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus berlangsung secara terus-menerus. 31 2.6 Pengertian Loyalitas Pelanggan Era perdagangan dewasa ini, perusahaan di tuntut untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggan. Dua hal yang menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam melakukan retensi pelanggan ini adalah, pertama karena semakin mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi yang sedemikian ketat, kedua adalah adanya kenyataan bahwa tingkat kemampu labaan perusahaan berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antara perusahaan dan pelanggan secara permanen (Stauss: 2001:7) Jones dan Saner (1995) dalam mempelajari persiapan penerapan berbagai kesempatan perdagangan di era globalisasi berkeyakinan bahwa di era perdagangan bebas yang tidak terproteksi sama sekalli tersebut, tumpuan perusahaan untuk tetap mampu bertahan hidup adalah pelanggan-pelanggan yang loyal (Gilbert;2000:178). Untuk itulah perusahaan dituntut untuk memupuk keunggulan kompetitifnya masing-masing melalui upaya –upaya yang kreatif, inovatif serta efisien, sehingga menjadi pilihan dari banyak pelanggan yang pada gilirannya nanti diharapkan “loyal” (Java;1997: 165). 32 32 Hurriyati,Ratih. Bauran pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Penerbit Alfabeta Bandung. 2005 hal :127 32 Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan terakhir dari semua perusahaan. Tetapi kebanyakan dari perusahaan tidak mengetahui bahwa loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari menari calon konsumen potensial sampai dengan advocate cutomers yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Sebelum membahas labih jauh mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk membentuk loyaliltas dibawah ini. Griffin (2002:4) menyatakan bahwa “ Loyality is definded as non random purchase expressed overtime by some decisions making unit”. Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa loyalitas lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditujukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan keputusan. Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bias dilakukan sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari pelanggan potensial sampai memperoleh partners. Sebelum membahas lebih jauh mengenai tahapan pembentukan loyalitas pelanggan, dibawah ini diuraikan definisi loyalitas pelanggan. 33 2.5.1 Definisi Loyalitas Oliver (1996:392) menggungkapkan definisi loyalitas pelanggan sebagai berikut : 33 “ Customer loyality is deefly held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service consistenly in the future, despite situasional influences and marketing efforts the potential to cause switching behavior” Dari definisi diatas terlihat bahwa loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan prilaku. Menurut Griffin (2003:3) “ Loyality is definded as non random purchase expressed overtime by some decision making unit” berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang/jasa perusahaan yang terpilih. 33 Ibid hal : 128 34 Selanjutnya Griffin (2003:13) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal antara lain: 1. Dapat menggurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru lebih mahal). 2. Dapat mengurangi transaksi. 3. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen (karena penggnatian konsumen yang lebih sedikit). 4. Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan. 5. Mendorong word of mouth yang lebih posotif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas. 6. Dapat menngurangi biaya kegagalan (seperti biaaya penggantian dll). 34 2.5.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan Proses seorang calon pelanggan menjadi pelanggan yang loyal terhadap perusahaan terbentuk melalui beberapa tahapan. Tahapan menurut Niegel Hill (1996:60), loyalitas pelanggan dibagi menjadi enam tahapan yaitu : 1. Suspect: meliputi semua yang diyakini akan membeli (membutuhkan) barang/jasa, tetapi belum memiliki informasi tentang barang/jasa perusahaan. 2. Prospect : adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu, dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada taha ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah mengetahui keberadaan perusahaan dan jasa yang akan ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain (word of mouth). 3. Customer : pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan transaski dengan perusahaan, tetapi tidak mempunyai perasaan positif terhadap perusahaan, loyalitas pada tahap ini belum terlihat. 4. Client : meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang/jasa yang dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratus,hubungan ini berlangsung lama, dan mereka telah memiliki sifat retention. 5. Advocate : pada tahap ini, client secara aktif mendukung perusahaan dengan memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau membeli barang/jasa di perusahaan tersebut. 34 Ibid hal : 129