BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan Sebagai Suatu Aktivitas

advertisement
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Periklanan Sebagai Suatu Aktivitas Komunikasi
Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua
kepustakaan tentang iklan, periklanan dan pemasaran. Namun definisi yang baku
di Indonesia dapat dilihat dalam kitab tata karma dan tata cara periklanan di
Indonesia. Dalam tata karma dan tata cara periklanan di Indonesia dinyatakan
bahwa : “ iklan adalah segala bentuk Pesan tentang suatu Produk yang
disampaikan lewat suatu Media dan dibiayai oleh Pemrakarsa yang dikenal serta
ditujukan kepada sebagian atau seluruh Masyarakat “1.
Dari definisi diatas jelas terlihat adanya empat unsur yang menentukan
atau membentuk suatu iklan, yaitu: Pemrakarsa, Pesan, Media, Masyarakat.
Dengan demikian jelas, bahwa iklan merupakan pula suatu komunikasi. Ia
melibatkan produsen sebagai komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsur
pesan, media sebagai saluran dan khalayak sebagai public yang ditujunya.
Periklanan merupakan proses komunikasi dimana didalam periklanan
terdapat pengoperan lambang (verbal-visual) dari Produsen kepada Konsumen
agar Konsumen mengubah tingkah lakunya sesuai keinginan Produsen, lebih
jelasnya, Periklanan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung melalui
1
Endah Muwarni, op.cit., hlm. 14
17
18
perantara Media berbentuk Audio (dengar), Visual (pandang) dan Audio Visual
(dengar pandang).2
Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami
komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili
perspektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk
mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau
kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu
partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau
lambang lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat,
komunikan akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki
komunikator, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
2. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku
memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana
komunikator berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada
komunikan. Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan
bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang
verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk
memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir,
mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.
2
Sadjiman Ebdi Sanyoto, Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan, (Yogyakarta :
Dimensi Press, 2006), hlm. 11
19
Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang
berbeda, Sekarang kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia
yang disajikan dalam suatu model berikut:
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok
yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai
berikut:
1. Langkah pertama yang dilakukan sumber atau komunikator adalah
ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat
informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan landasan bagi
suatu pesan yang akan disampaikan.
2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu
sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata,
tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan
informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain. Pesan
atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan
gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku
nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar.
3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang
telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima
dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu
tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel
atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran
20
untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon.
Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang
tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis
seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber
berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun
hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang
dikehendaki.
4. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan
itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang
baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang.
Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan
penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding
dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang
akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula
memberikan respons terhadap pesan tersebut.
5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan
balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan
yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik
dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud
kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan
pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat
dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
21
Dan tahapan inilah yang disebut suatu aktifitas komunikasi karena
didalamnya adanya proses komunikasi dalam mengelola pesan.
2.2 Periklanan Sebagai Alat Komunikasi Pemasaran
Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran produk
barang atau jasa. Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang
penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk
ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat.
Iklan sendiri sebagai alat pemasaran untuk mencapai tujuan
pemasaran itu sendiri yang berkaitan dengan kehidupan suatu produk di
pasaran. Beberapa faktor yang berkaitan dengan pemasaran antara lain
produk utama yang ingin dipasarkan, strategi yang digunakan dalam
memasarkan produk, menentukan harga yang tepat, melakukan riset,
mengadakan evaluasi periklanan, pemilihan media dan mencari tahu tentang
kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam pemasaran.
Periklanan merupakan bagian dari promotion mix yang artinya
periklanan merupakan salah satu sarana pemasaran yang tepat untuk
memperkenalkan produk baru atau sebagai pengingat (remainder) untuk
produk yang sudah dikenal konsumen,oleh karena itu berbagai bentuk
periklanan dilakukan oleh para produsen untuk menunjang kegiatan
pemasaran barang dan jasa yang mereka miliki.
Proses periklanan umumnya mengandung nilai komunikasi, karena
periklanan merupakan suatu aktifitas komunikasi massa dan harus dibayar
22
untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap
atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi
pengiklan.3
Beberapa tujuan periklanan4 :
1. Membuat pasar sasaran sadar atau menyadari (aware)
2. Memfasilitasi pemahaman konsumen tentang berbagai atribut dan
manfaat merek yang diiklankan dibandingkan merek-merek
pesaing.
3. Meningkatkan
sikap-sikap
dan
mempengaruhi
niat
untuk
membeli.
4. Menarik sasaran agar mencoba
5. Mendorong perilaku pembelian ulang.
Iklan merupakan bagian dari Promotion Mix dan iklanpun merupakan
segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui media
dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sehingga dapat
dikatakan iklan adalah media yang paling potensial dalam menyampaikan
pesan penjualan yang persuasif5.
Dimensi-dimensi yang penting dalam periklanan ada enam6 :
1. Periklanan adalah suatu bentuk komunikasi yang dibayar.
3
Rhenald Khasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia, jakarta, pustaka
Utama Grafiti, 1993, hlm 51
4
Terence A.Shimp. Periklanan Promosi, Edisi Kelima. Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000, hlm 368
5
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, Jakarta, 1993, hlm. 5
6
Sutisna, perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran (PT.Remaja Rosdakarya, Bandung
2001), hlm. 275-276
23
2. Selain pesan yang harus disampaikan itu harus dibayar, dalam
periklanan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Karena iklan
tidak hanya menampilkan dan menyampaikan pesan mengenai
kehebatan atau kelebihan produk yang ditawarkan tetapi juga
sekaligus
menyampaikan
pesan
agar
konsumen
sadar
bahwasannya mereka sangat membutuhkan produk tersebut.
3. Pesan iklan dirancang sedemikian rupa (strategi kreatif) agar
mampu membujuk dan mempengaruhi konsumen.
4. Iklan memerlukan media massa untuk menyampaikan pesannya.
Pemilihan
media
yang
tepat
sangat
berpengaruh
dalam
keberhasilan suatu komunikasi.
5. Penggunaan media massa ini menjadikan periklanan dikategorikan
sebagai komunikasi massal, karena yang dituju adalah masyarakat
luas sehingga periklanan mempunyai sifat non personal (bukan
pribadi).
6. Audiens. Pemilihan audiens atau target sasaran harus jelas
sehingga pesan iklan yang telah dibentuk dapat sampai kepada
sasaran yang dimaksud sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan efektif.
Setiap iklan dirancang untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu.
Iklan sebaiknya dirancang untuk mencapai sasaran yang spesifik. Terdapat tiga
tujuan utama dari periklanan yaitu menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan. Periklanan mampu membujuk khalayak agar dapat berprilaku
24
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan sahingga dengan strategi
pemasaran dan strategi kreatif yang efektif, perusahaan akan lebih mudah dalam
mencetak penjualan dan keuntungan.
Iklan dan media massa tidak dapat dipisahkan, karena tanpa adanya iklan,
suatu media massa tidak akan mampu hidup. Karena biaya hidup orang-orang
yang bekerja dimedia massa dibiayai oleh iklan. Misalnya televisi, suatu stasiun
televisi tidak akan mendapatkan keuntungan apabila tidak ada produk yang
beriklan disana, program acara yang ada di stasiun televisi tersebut pun tidak akan
berjalan atau tayang apabila tidak ada iklan. Dan para produsen pun tidak dapat
melakukan promosi untuk produk mereka apabila tidak ada media yang bisa
digunakan dalam beriklan. Sehingga semuanya itu, baik pengelola stasiun televisi
dan para produsen saling membutuhkan.
Dan dari sisi masyarakat pun akan ikut merugi. Karena apabila tidak ada
iklan dan program yang di tayangkan di televisi maka masyarakatpun akan miskin
informasi. Informasi yang mereka peroleh akan sangat sedikit. Oleh karenanya
semua pihak disini sama-sama saling membutuhkan satu sama lain.
2.3 Strategi kreatif iklan
Strategi kreatif mencakup pemilihan strategi dasar untuk menciptakan
iklan dari gagasan isinya (content). Strategi kreatif ini kemudian akan dituangkan
25
kedalam bentuk rencana kerja kreatif (creative workplan) yang kemudian akan
dijadikan dasar untuk pelaksanaan eksekusi kreatif7.
Strategi periklanan yang baik bergantung pada perencanaan pemasaran
yang cermat8. Perencanaan pemasaran (Marketing Plan) merefleksikan tujuan
perusahaan yang akan beriklan yang pada prinsipnya memuat 4 hal, yaitu :
1. Situation analysis, tentang pernyataan objektif bagaimana dan dimana posisi
perusahaan sekarang dan akan kemana.
2. Marketing objectives dan Marketing Communication Objectives. Marketing
objectives tentang total volume penjualan produk yang diharapkan dicapai dan
pertumbuhan pasarnya, total pangsa pasar dan keuntungan kasar penjualan.
Sedangkan Marketing Communication Objectives tentang pesan yang
diharapkan dapat tertanam di dalam benak calon konsumen sehingga akhirnya
produk dapat diingat dengan baik.
3. Creative strategy, tentang perumusan panduan kreatif (creative work plan),
yaitu menyangkut : advertising problem (permasalahan periklanan),
advertising objectives (tujuan periklanan), perbedaan produk dari pesaing,
target audience, competitor, dan positioning produk di benak konsumen.
4. Program – program kegiatan (Action Program), yaitu merupakan kegiatan
spesifik dalam marketing mix.
Yang terpenting dari sebuah Marketing Plan haruslah lengkap dan detail,
tetapi juga haruslah mudah dibaca dan mudah dipahami. Yang lebih penting
lagi, Marketing
7
8
Plan haruslah
bersifat Customized.
Endah Muwarni, op.cit., hlm. 114
Courtland L bovee & williams f.arens hal 242
Artinya,
Marketing
26
Plan adalah produk yang spesifik untuk industri tertentu dan juga spesifik untuk
merek tertentu. Oleh karena itu, manajer pemasaran haruslah membuat
sendiri Marketing Plan-nya. Marketing Plan tidak bisa di-Copy dari Marketing
Plan milik manajer pemasaran yang lain.
Daftar
isi
dari Marketing
Plan
juga
umumnya
standar. Marketing
Plan dimulai dengan informasi tentang produk sebagai halaman pembuka yang
biasanya terdiri dari satu atau dua halaman. Setelah itu, mereka mulai melakukan
analisis situasi, termasuk di dalamnya adalah analisis pesaing, analisis pasar dan
analisis konsumennya9.
1. Analisis Pesaing
Analisis pesaing atau analisis kompetitor, dalam konsep kompetitor terdapat
dua poin yang menentukan mana kompetitor langsung dan kompetitor tidak
langsungnya, yaitu dilihat dari :
-
Produknya : kategori produk, harga, spesifikasi produk, bentuk atau desain,
dan mesin yang digunakan.
-
Konsumen : segmentasi target market atau status ekonomi sosial
Yang disebut kompetitor atau pesaing langsung adalah para pesaing yang
memiliki kesamaan pada kategori produk dan konsumennya, dan apabila hanya
memiliki kesamaan salah satu dari poin diatas disebut dengan kompetitor atau
pesaing secara tidak langsung.
9
Seperti apa marketing plan anda, http://www.marketing.co.id/2010/11/08/bagaimana-marketingplan-2011-anda/ 6 juni 2012
27
2. Analisis Pasar
Lalu menganaisis pasar, Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh
perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan seluruh industrinya (total
penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai Market Share. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Market Share merupakan proporsi kemampuan perusahaan
terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan
itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka
prosentase.
Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan juga
kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali tingkat Market Share
dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan pemasaran
perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya.
Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu
menjelaskan tentang :
1. kemampuan perusahaan menguasai pasar.
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator
keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau
meningkatkan tingkat Market Share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga
dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.
2. Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar persaingan.
28
Berdasarkan tingkat market share, kedudukan masing-masing perusahaan
dapat dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar persaingan. Secara berturutturut posisi perusahaan dapat dibedakan sebagai : Marker Leader, Challenger,
Follower, dan Market Nicher.
4.Analisis Konsumen
Yang terakhir adalah analisis konsumen, menentukan konsumen berdasarkan
Demografis (Usia, Gender, Pendapatan), Geografis (Kota, Iklim, Urban/Rural),
Psikografis (Kelas Sosial, Gaya Hidup, Personalitas), Dan Behavioral (Tingkat
Penggunaan, Status Penggunaan, Loyalitas Brand).
Pembahasan lain tentang hal menciptakan atau menemukan sesuatu yang
unik dari produk sebagai janji penjualan dalam iklan televisi akan dikembangkan
dalam suatu strategi kreatif iklan yang di sadari pada pengembangan kekuatan
identitas produknya sehingga mudah di ingat, bermakna dan menciptakan Image
positif terhadap produk yang akan ditawarkan.
Dalam pengembangan strategi kreatif iklan, biro iklan harus menerapkan
suatu analisis seperti analisis SWOT yaitu
a. Kekuatan (Strengths), yakni melihat bagaimana produk atau jasa
membangun kekuatan diantara pesaingnya dipasar.
29
b. Kelemahan (Weaknesses), yakni mengamati kelemahan produk atau jasa
secara mendalam dari bentuk yang ditawarkan sampai kepada hasil
tanggapan yang diterima dari konsumen.
c. Peluang (Opportunities), yakni melihat peluang yang dimiliki suatu
produk atau jasa dalam bersaing dipasar.
d. Ancaman (Threats), yakni menelaah bagaimana posisi produk atau jasa
dipasar, apakah sedang mendapat ancaman dari pesaingnya atau tidak.
Dari analisa SWOT tentang produk atau jasa tersebut, lalu dapat dilakukan
penilaian kekuatan suatu iklan secara realitas dan obyektif.
Dalam menciptakan Brand Awareness, mempertahankan suatu Brand atau
produk merupakan sesuatu yang terkait langsung dengan pesan iklan. Artinya
pesan iklan dapat mempertahankan produk yang sudah ada atau sebagai pengingat
pada Target Audience, selama pada kelanjutannya dapat pula menciptakan sikap
untuk mendorong tindakan pembelian terhadap produk.
Strategi kreatif periklanan berfungsi sebagai salah satu faktor yang dapat
membantu untuk sampai pada hal-hal tersebut termasuk mempertahankan Brand
atau sebagai pengingat produk yang sudah ada. Namun tentunya unsur-unsur
strategi media untuk suatu iklan juga memegang peran penting dalam
mempertahankan atau pengingat produk ini. Strategi kreatif merupakan formula
sebagai jalan untuk penjualan produk dan meletakkan kata bersama-sama
30
(menulis iklan), point dari strategi adalah jalan atau cara untuk menjual.10 Strategi
kreatif terfokuskan pada pesan itu sendiri, apa yang ingin dikatakan dan
bagaimana mengatakannya.11
Dalam kerangka pemikiran Sandra Moriarty dapat dikatakan bahwa
strategi kreatif periklanan merupakan sebuah strategi pesan iklan dengan memilih
pendekatan kreatif, daya tarik, Selling Promise, dan formula atau format atau
eksekusi pesan iklan yang tepat. Semua hal tersebut ditetapkan setelah
mempelajari semua hal yang menyangkut : Advertising problem (permasalahan
periklanan, Advertising objectives (tujuan periklanan), Product distinctive feature
(perbedaan produk dari pesaing), Target audience, Competitor, Positioning
(posisi produk dibenak konsumen).
Strategi kreatif bertujuan untuk menciptakan iklan sebagai senjata
pemasaran yang efektif, yaitu branding, promosi, dan positioning. Strategi kreatif
dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut :
1. What (Positioning), apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan atau
ingin dijual seperti apa.
2. Who (segmen pasar), siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari
segi demografi dan psikografi
3. When (penjadwalan), kapan kegiatan tersebut harus dilaksanakan dan akan
memerlukan waktu berapa lama.
10
A.Jerome Jewler, creative strategy in advertising. What the copywriter should know about the
creative side of the business (California : wadworth inc, 1981), hal.11
11
Sandra E.Moriarty, Creative Advertising : Theory and Practice (New Jersey : prentivehall,1992).hal.3
31
4. Where (media dan kegiatan), dimana saja daerah pasar yang perlu digarap,
serta media apa saja yang cocok untuk daerah tersebut.
5. How (kreatifitas), bagaimana menciptakan awareness produk tersebut.
Strategi terfokus pada produk, biasanya pemanfaatan - pemanfaatan
kelebihan apa yang terkandung dalam suatu produk. Tetapi apabila fokus pada
sasaran, maka strategi yang ditempuh adalah melalui hal-hal apa yang ada pada
sasaran, seperti kebutuhan, keinginan, citra yang ada dan sejenisnya.
2.3.1 Proses kreatif
Kata kreatif sering digunakan oleh para pengguna bahasa baik untuk
tujuan positif maupun negatif. Dalam konteks pembuatan iklan, tentu saja kata
kreatif dipakai untuk tujuan positif. Dalam hal ini kata kreatif diartikan sebagai
suatu kemampuan seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan
mereka
menemukan
pendekatan-pendekatan
atau
terobosan
baru dalam
menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam
pemecahan masalah dengan cara baru dan unik yang berbeda dan lebih baik dari
sebelumnya (Creative Education Foundation).
Kata kreatif merupakan kata yang sangat umum digunakan dalam dunia
iklan. Dalam hal ini proses kreatif mencakup pelaksanaan dan pengembangan
konsep ide yang dapat mengemukakan strategi pasar dalam bentuk komunikasi
yang efektif. Termasuk di dalamnya adalah pembuatan headline, perwajahan,
naskah, baik dalam bentuk kopi untuk iklan media cetak, script untuk iklan radio,
dan storyboard untuk iklan televisi.
32
Secara garis besar proses kreatif yang dipaparkan berikut ini disadur dari
pendapat Chistoper Gilson dalam bukunya Advertising : Concept and Stragies
(via Kasali,1995). Menurutnya proses kreatif dalam pembuatan iklan terdiri dari
tiga tahap.
1. Tahap pertama
Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar
orang-orang kreatif dapat dengan segera menemukan strategi kreatif mereka.
Biasanya informasi yang sangat bermanfaat adalah informasi yang menyangkut
rencana pemasaran dan komunikasi, hasil penelitian tentang konsumen sasaran,
data-data tentang produk, persaingan dipasar, serta rencana dasar tentang strategi
media, yaitu menyangkut kapan dan dalam media apa saja iklan tersebut akan
dimunculkan.
Dalam pekerjaannya, padah tahap pertama ini Copywriter mengolah
Marketing Brief atau Marketing Plan dari pengiklan atau klien. Marketing brief
atau Marketing Plan atau "taglimat pemasaran" ini dibuat oleh klien yang berisi
penjelasan mengenai data-data tentang produk, strategi pemasaran, dan persaingan
di pasar.
Namun demikian, copywriter harus menambahkan informasi lain dari
berbagai pihak. Dapat dilakukan riset pribadi dalam skala kecil: ke pasar, toko,
supermarket untuk melihat bagaimana produk tersebut di pasaran. Wawancaralah
konsumen pemakai, bagaimana komentar mereka. Jika mereka puas, tanyalah apa
33
yang menyebabkan puas. Jika mereka tidak puas, tanyalah mengapa tidak puas.
Hal ini dilakukan agar copywriter memperoleh informasi dari berbagai pihak.
Jika klien adalah perusahaan yang memiliki banyak dana, Anda dapat
mengajukan anggaran untuk research. Anda dapat bekerja dengan departemen
research dan monitoring dalam departemen di biro iklan.
2. Tahap Kedua
Selanjutnya orang-orang kreatif harus membenamkan diri mereka kedalam
informasi-informasi tersebut untuk menetapkan suatu posisi atau platform dalam
penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan. Kedua hal ini akan
dapat memberikan gambaran yang jelas kepada orang-orang kreatif mengenai cara
yang paling efektif, berikut berbagai kendalanya, untuk mengkomunikasikan
posisi tersebut dengan suatu pesan iklan yang dapat ditangkap secara efektif oleh
konsumen dan kemudian ditanggapi.
Berdasarkan Marketing
berdasarkan Reasearch yang
Brief
yang
dilakukan
dibuat
oleh
oleh Copywriter,
pengiklan,
maka
dan
untuk
memudahkan pekerjaan disusunkan sebuah Creative Brief atau brief kreatif.
Dalam tahap ini Copywriter akan mengolah kekuatan ataupun kelemahan
produk dibandingkan produk pesaing. Kemudian, Anda sebagai Copywriter harus
yakin akan keistimewaan produk tersebut. Akan sulit bagi kita untuk
mempengaruhi calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang
34
akan kita iklankan jika kita sendiri kurang yakin akan keunggulan atau
keistimewaan produk yang kita tawarkan.
Anda harus mengenal luar dalam produk tersebut termasuk pesaingnya.
Bila perlu coba sendiri produk tersebut dan bandingkan dengan produk lainnya
dalam kategori kompetitor. Bila perlu mintalah kepada Sample sasaran untuk
mencoba produk tersebut. Kemudian, tanyailah komentarnya setelah dia mencoba
produk tersebut.
Marketing Brief atau Marketing Plan yang dibuat oleh klien harus
dibandingkan dengan penelitian yang Anda lakukan sendiri. Bila ada kelemahan
dibandingkan saingannya, apa kira-kira kompensasi untuk kelemahan itu. Jangan
mengada-ada. Tugas seorang Copywriter adalah meminimalisasi kelemahan dan
memaksimalkan kelebihan. Jangan menipu konsumen. Dalam penyampaian pesan
dapat dilakukan dengan dramatisasi, namun, tidak dengan berbohong. Dramatisasi
adalah memberikan informasi yang benar dengan cara melebih-lebihkan sifat atau
keadaannya, dengan maksud untuk menarik perhatian sasaran (konsumen). Lebih
jauh lagi, penyampaian itu bersifat menghibur.
Dramatisasi bukanlah berbohong. Tindak kebohongan dilakukan dengan
memberikan informasi yang tidak benar sebagai sesuai yang benar dengan tujuan
mengecoh, menipu, atau memperdaya sasaran (konsumen).
Hasil pengolahan yang mendalam dan tepat dari Marketing Brief atau
Marketing Plan dan Research menyebabkan orang kreatif dapat menentukan
35
kepada siapa komunikasi pesan itu akan disampaikan atau yang disebut
dengan Target Audience. Hal ini mempengaruhi penggunaan bahasa, waktu
muat/tayang, dan media yang dipakai untuk mengkampanyekan iklan.
Sebagai contoh, untuk produk makanan anak yang memiliki banyak
kompetitor, iklan harus mampu menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa
yang dipakai oleh iklan lain, bahasa itu juga harus tepat untuk anak-anak. Hal ini
mempengaruhi media dan waktu pemuatan/penayangan.
Pada dasarnya, Marketing Brief atau Marketing Plan yang dibuat oleh
pengiklan, dan Reaserch yang dilakukan oleh Copywriter harus diolah. Untuk
memudahkan
perkerjaan
berikutnya,
disusunkan
apa
yang
disebut
dengan Creative Brief atau brief kreatif atau yang biasa disebut Creative Platform
atau Copy Platform.
3. Tahap Ketiga
Dalam sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah
presentasi di hadapan pengiklan untuk memperoleh persetujuan. Apabila telah
disetujui, rancangan iklan tersebut diproduksi dan dipublikasikan melalui mediamedia yang telah ditetapkan.
Isi Creative Workplan juga akan disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing Advertising Agency yang bisa berbeda-beda. Jika diurutkan dari segi
informasi yang mungkin diperoleh, sebuah Creative Workplan sebagai panduan
kreatif terdiri dari :
36
1. Tinjauan pemasaran
Berisi tentang uraian situasi pemasaran merek produk yang ditangani, baik
dari dari segi hasil penjualan, pangsa pasar, kondisi persaingan antar merek,
jangkauan distribusi, upaya promosi, yang telah dilakukan dan sebagainya.
Adakalanya situasi pemasaran digambarkan dengan analisis SWOT (Strengh,
Weakness, Oportunity, Threath) atau metode analisis situasi pemasaran
lainnya.
2. Perumusan masalah pemasaran
Adalah penetapan mengenai apa yang selama ini menjadi penghalang atau
tantangan dalam pemasaran merek produk yang ditangani. Masalah
pemasaran juga dapat berupa sasaran yang akan dicapai pada tahun
berikutnya.
3. Tujuan periklanan
Merupakan perumusan tentang apa yang ingin diperoleh melalui kegiatan
komunikasi pemasaran. Tujuan akan menjadi patokan arah kegiatan
komunikasi pemasaran atau periklanan yang akan dilakukan.
4. Fakta kunci
Adalah informasi penting yang memang secara faktual dimiliki oleh produk
yang ditangani. Informasi ini bisa berupa keunggulan, perbedaan, keunikan.
5. Perumusan pasar sasaran dan khalayak sasaran
37
Pasar sasaran dan khalayak sasaran dirumuskan berdasarkan metode
segmentasi pasar dengan mengaplikasikan sejumlah variabel segmentasi
seperti misalnya geografi, demografi, psikografi, perilaku, dan sebagainya.
6. Big idea
Big idea adalah ide dasar yang dirumuskan sebagai acuan dasar dalam
pengembangan pesan iklan. Secara keseluruhan, big idea sebenarnya juga
diperlukan sebagai orientasi berpikir dalam mengembangkan rencana kreatif
(yang dikerjakan oleh bagian kreatif dalam perusahaan periklanan). Rencana
media (yang dikerjakan oleh perencanaan media) dan rencana komunikasi
pemasaran (yang dikerjakan oleh bagian account service atau account
planning).
Ada enam proses atau tahapan dalam perumusan untuk menemukan big idea
dilakukan melalui 6 tahapan, yaitu :12
1. Immersion : proses dimana kita menyerap berbagai informasi melalui
membaca, penelitian atau apapun tentang masalah yang dihadapi (baca,
teliti dan pelajari semua hal yang diperoleh tentang masalah)
2. Ideation : melihat sebuah masalah dari berbagai sudut untuk
mengembangkan ide dan mencari alternatif ide sebanyak mungkin.
3. Brainfog : situasi dimana kita mengalami stagnasi
4. Incubation : proses dimana kita harus menenangkan diri dan pikiran
sebelum bertindak atau menuju proses selanjutnya.
12
Sandra E. Moriarty, Advertising Princiles & Practice (7th Edition), (New Jarsey : Prentivehall,1995) hlm. 332
38
5. Illumination : suatu tahapan ketika ide datang / moment tak terduga
ketika ide itu muncul. Karena ide Sering muncul ketika pikiran sedang
santai dan ketika sedang melakukan aktivitas lainnya atau pada saat yang
tidak pernah kita duga.
6. Evaluation : apakah ide tersebut cocok dan sesuai dengan strategi
komunikasi.
7. Pendekatan kreatif
Pendekatan kreatif akan dipilih untuk menentukan arah pengembangan pesan
secara kreatif. Pendekatan kreatif yang digunakan dapat bervariasi. Baik
dengan memilih salah satu pendekatan kreatif maupun gabungan dari dua
pendekatan.
8. Tipe daya tarik pesan iklan
Tipe daya tarik pesan iklan diperlukan untuk menentukan teknik penulisan
pesannya. Daya tarik pesan akan dipilih sesuai dengan karakteristik khalayak
sasaran dan jenis produknya.
9. Penggunaan argumen dalam pesan iklan
Argumen dalam pesan iklan diperlukan untuk memperkuat efek dari pesan
iklan agar lebih mudah diterima dan disukai oleh khalayak sasaran.
10. Urutan penyajian dalam pesan iklan
Urutan penyajian dirancang untuk menciptakan kesan iklan yang menarik
perhatian khalayak sasaran atau agar inti pesan yang disampaikan dalam iklan
dapat teringat dengan jelas.
11. Single Minded Proposition / Promise
39
Konsep ini diperlukan agar penulis pesan iklan atau pembuat pesan visual
dapat membuat pesan yang jelas sesuai dengan informasi tentang produk
yang diiklankan. Demikian pula, khalayak sasaran akan lebih mudah
memahami dan mengingat pesan iklan yang memiliki Single Minded
Proposition.
Strategi kreatif terfokuskan pada pesan itu sendiri, apa yang ingin dikatakan
dan bagaimana mengatakannya13. Dalam kerangka pemikiran Sandra Moriarty
dapat dikatakan bahwa strategi kreatif periklanan merupakan sebuah strategi
pesan iklan dengan memilih pendekatan kreatif, daya tarik, selling promise, dan
formula atau format atau eksekusi pesan iklan yang tepat. Semua hal tersebut
ditetapkan setelah mempelajari semua hal yang menyangkut : Advertising
problem (permasalahan periklanan), Advertising objectives (tujuan periklanan),
Product distinctive feature (perbedaan produk dari pesaing), Target audience,
Competitor, Positioning (posisi produk dibenak konsumen).
Kerangka pemikiran ini dituangkan dalam satu halaman naskah yang berisi
Creative Workplan atau Copy Platform. Copy Platform ini dimulai dengan uraian
semua permasalahan seperti yang telah disebutkan diatas, lalu diakhiri dengan
uraian strategi pesan yang menetapkan pendekatan, daya tarik, selling promise,
format pesan, dan detail eksekusinya.
Copy Platform tersebut antara lain :
1. Advertising Problem, merupakan pertanyaan yang diharapkan bisa dicapai
melalui iklan sebagai pemecahan yang ada pada produk yang diiklankan.
13
Sandra E.Moriarty, Creative Advertising : Theory and Practice (New Jersey : prentivehall,1992).hal.3
40
Dalam hal ini dilihat dari kategori produk dan perkembangannya di pasaran.
Kategori produk yang berbeda dalam tahapan perkembangannya yang
berbeda menuntut strategi pesan yang berbeda.
2. Advertising Objectives, merupakan Copy Platform yang secara langsung
merefleksikan keinginan pengiklan terhadap Awareness Attitude dan
preference konsumen. Sandra Moriarty mengatakan sebagai sebuah
pertanyaan tentang tujuan, yaitu efek pesan apa yang dicapai. Ada 5 unsur
dalam membuat pertanyaan, yaitu :
1. To do merupakan sesuatu dimana pesan iklan ingin dicapai agar
audiensnya melakukan sesuatu, misalnya membujuk terjadinya
tindakan mencoba produk oleh konsumen, mempertahankan pilihan,
mengintensifkan pengguna, mempertegas citra produk, merubah
kebiasaan, membangun hasrat dan membangun perluasan pemakaian
terhadap produk pada konsumen.
2. What, secara spesifik apa yang ingin dicapai pesan iklan, misalnya
menciptakan kesadartahuan yang meliputi pengenalan, pengingat
kembali atau keduanya pada target audience kepada sesuatu yang juga
spesifik seperti merek, slogan, logo, tema, inti pesan, dan lain-lain dari
produk.
3. Whom, yaitu siapa target audience-nya
4. How many, yaitu persentase target audiens yang diharapkan akan bisa
dipengaruhi oleh pesan iklan, misalnya sekian persen audiens untuk
mengenali kemasan produk atau memahami maksud iklan. Secara tidak
41
langsung hasil persentase yang sesungguhnya sama dengan tingkat
kesuksesan sebuah iklan. Biasanya sebuah iklan dengan pesan yang
semakin sederhana dapat membuat semakin banyak orang terpengaruhi.
Dan sebaliknya apabila semakin rumit sebuah pesan maka semakin
sedikit jumlah orang yang akan terpengaruhi.
5. When, yaitu lamanya kampanye sebuah iklan dijalankan.
3. Product’s distinctive feature dalam platform merupakan penekanan pada
sebuah atribut yang merupakan keunggulan (feature) produk yang paling
penting dan berbeda.
4. Target audience, merupakan siapa yang harus dikenal secara spesifik yang
menjadi
sasaran periklanan
yang diketahui
berdasarkan informasi
demografi, profil gaya hidup, dan psikografis. Untuk lebih tepat sasaran,
dalam perencanaan kreatif harus lebih menggali informasi gaya hidup dan
psikografis. Kedua info tersebut langsung mengarah pada bagaimana
perasaan dan emosional target audience yang lebih mudah untuk
disosialisasikan dengan pesan iklan.
5. Pesaing, harus dikenali siapa pesaing produk yang langsung dan tidak
langsung. Harus pula ditargetkan pesaing mana yang sebenarnya sama kuat.
6. Positioning, Konsep pengembangan strategi pesan yang disebut positioning
ini diperkenalkan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an,
dalam bukunya “Positioning, The Battle For Your Mind”. Sandra moriarty
dalam bukunya Creative Advertising : Theory And Practice, menjelaskan
bahwa Positioning bukanlah jaringan pemasaran melainkan sebuah
42
pernyataan singkat dalam bahasa yang natural dan sederhana mengarah
hanya pada satu hal dan tidak agak berbeda. Positioning berperan dalam
situasi pasar yang kompetitif sekaligus terkait dengan keunikan produk
dipasaran.
7. Message Strategy, apa yang menjadi unsur-unsur Message Strategy dalam
Platform ini atau strategi kreatif periklanan itu sendiri seperti :
-
Pendekatan kreatif : Pendekatan kreatif akan dipilih untuk
menentukan arah pengembangan pesan secara kreatif. Pendekatan
kreatif yang digunakan dapat bervariasi. Baik dengan memilih salah
satu pendekatan kreatif maupun gabungan dari dua pendekatan.
-
Daya tarik pesan iklan : daya tarik pesan iklan diperlukan untuk
menentukan teknik penulisan pesannya. Daya tarik pesan akan dipilih
sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran dan jenis produknya.
-
Selling promise : Konsep ini diperlukan agar penulis pesan iklan atau
pembuat pesan visual dapat membuat pesan yang jelas sesuai dengan
informasi tentang produk yang diiklankan. Demikian pula, khalayak
sasaran akan lebih mudah memahami dan mengingat pesan iklan yang
memiliki Selling Promise.
-
Format pesan : Format pesan dirancang untuk menciptakan kesan
iklan yang menarik perhatian khalayak sasaran atau agar inti pesan
yang disampaikan dalam iklan dapat teringat dengan jelas.
Aspek penggunaan kreatif merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam mencapai tujuannya, untuk itulah diperlukan strategi dasar dalam
43
pengembangan kreatif. Pengembangan ini diawali pada fakta-fakta kondisi
sasaran maupun lingkungan, fakta inilah yang akan menjadi suatu ketentuan
seperti apa yang ingin di komunikasikan.
Setelah Brief kreatif tersusun, Copywriter melanjutkannya ke dalam
bentuk penyusunan Headline, Bodytex hingga Flash jika itu iklan media cetak,
Script jika itu iklan radio dan televisi. Selanjutnya Art Director akan memberikan
aspek visual dan layout pada rancangan yang telah dibuat Copywriter tersebut.
2.3.2 Pendekatan Kreatif
Pendekatan-pendekatan ini biasanya berhubungan dengan informasi
tentang produk yang di iklankan, yaitu14:
1. Generik (umum)
Klaim produk atau keuntungan langsung tanpa penegasan superioritas.
Dalam strategi ini pengiklan hanya membuat pernyataan umum yang juga
bisa dibuat oleh pesaing dalam memasarkan merek untuk kategori produk
yang sama. Dengan kata lain pengiklan tidak berupaya untuk membedakan
mereknya dengan pesaing atau menyatakan keunggulan produknya. Dan
kondisi pasar yang sesuai adalah monopoli atau dominasi ekstrem atas
kategori produk.
2. Hak pembelian awal (Preemptive)
14
Terence A.Shimp. Periklanan Promosi, Edisi Kelima. Jakarta, Penerbit erlangga, 2000,
hlm.437-447
44
Klaim generik dengan penegasan superioritas. Dalam strategi ini
pengiklan membuat suatu pernyataan tipe-generik namun melakukannya
dengan menyatakan keunggulan produknya. Dan kondisi pasar yang sesuai
adalah paling bermanfaat dalam pasar yang sedang tumbuh dan bangkit
dimana periklanan kompetitif adalah generik (umum) atau tidak ada.
3. Proposisi penjualan unik (Unique Selling Proposition-USP)
Klaim superioritas berdasarkan pada keistimewaan atau keuntungan fisik
yang dimiliki produk. Dalam setrategi ini pengiklan menyatakan
keunggulan atribut produk yang unik, yang memberikan suatu manfaat
yang nyata bagi konsumen. USP memperkenalkan perbedaan penting yang
membuat suatu merek menjadi unik, lalu mengembangkan suatu klaim
periklanan hingga para pesaing tidak bisa memilih atau tidak memiliki
pilihan. Dan kondisi pasar yang sesuai adalah sebagian besar bermanfaat
ketika poin diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para kompetitor.
4. Citra merek (Brand Image Strategy)
Klaim-klaim berdasarkan pada pembedaan psikologis. Biasanya berupa
asosiasi simbolik. Periklanan berupaya untuk mengembangkan citra atau
identitas bagi suatu merek dengan mengasosiasikan produk tersebut
dengan simbol-simbol tertentu. Karena strategi yang didasari pada
pengembangan kekuatan dan identitas produk yang mudah diingat atau
45
mempunyai makna tertentu, hal ini disebut strategi pembentukan citra15.
Kondisi pasar yang sesuai adalah pasar untuk barang-barang yang
homogen dimana perbedaan fisiknya sulit untuk dikembangkan atau sulit
untuk bisa ditandingi dengan cepat. Strategi ini memerlukan pemahaman
yang mencukupi tentang konsumen untuk mengembangkan berbagai
simbol atau asosiasi yang penuh makna.
5. Positioning
Upaya iklan untuk memposisikan suatu merek dalam benak konsumen
untuk dapat menyaingi pesaingnya. Iklan yang sukses seharusnya
menancapkan tentang makna yang jelas dari produk tersebut dan
bagaimana produk itu dibandingkan dengan penawaran yang kompetitif.
Kondisi pasar yang sesuai adalah strategi terbaik untuk menyerang suatu
pemimpin pasar. Memerlukan komitmen jangka panjang secara relatif bagi
upaya-upaya periklanan yang agresif serta memahami konsumen.
Positioning ini bisa di implementasikan dengan menggunakan USP, citra
merek, atau pendekatan kreatif lainnya.
Beberapa pendekatan Positioning yang dapat dilakukan :
6. Resonansi
Upaya iklan untuk menimbulkan pengalaman yang tersimpan dalam benak
khalayak dan berusaha untuk mengasosiasikan produk dengan makna yang
relevan atau signifikan. Kondisi pasar yang sesuai adalah paling cocok
15
Sandra E Moriarty, op cit, hlm. 110
46
untuk
barang-barang
yang
kelihatan
secara
sosial,
memerlukan
pemahaman konsumen yang bisa dipertimbangkan untuk mendesain polapola pesan.
7. Emosional
Upaya untuk memprovokasi keterlibatan atau emosi melalui ambiguitas,
humor, atau semacamnya tanpa penekanan penjualan yang kuat. Kondisi
pasar yang sesuai adalah strategi emosional bisa digunakan ketika iklan
menyatakan produk apapun. Namun, strategi ini tampak berhasil untuk
produk-produk yang secara alami diasosiasiakn dengan emosi seperti
makanan, pakaian, perhiasaan, kosmetik dan yang lainnya.
2.3.3 Strategi Pesan Iklan
Dalam pelaksanaan pesan iklan terdapat empat hal yang harus
diperhatikan oleh tim kreatif yaitu gaya, nada, kata, dan format. Pesan iklan harus
dapat disampaikan secara kreatif agar mempu membentuk positioning terhadap
produk.
Gaya terdiri dari16 :
1. Menjual langsung
Salah satu gaya dasar yang paling banyak dipakai dalam mengeksekusi pesan
adalah menjual langsung. Gaya menjual langsung tertuju langsung pada
16
Christopher Gilson and Haroll W. Berkman. Advertising Concept And Strategies. New York,
Rundon House Business Diwision, 1980, hlm. 390-392
47
informasi produk atau jasa. Gaya ini sering digunakan bersama daya tarik
rasional yang memfokuskan pesan pada produk atau jasa dan manfaat atau
atribut spesifiknya.
2. Potongan kehidupan
Potongan kehidupan umumnya didasarkan pada pendekatan pemecahan
masalah sehari-hari, kemudian pengiklan menunjukan bahwa produk yang
diiklankan sebagai pemecah masalah. Pengiklan banyak menggunakan gaya
ini karena keefektifannya dalam menyajikan situasi dimana sebagian besar
konsumen dapat memperoleh manfaat dari kelebihan produk yang diiklankan.
3. Gaya hidup
Gaya ini menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan gaya hidup
tertentu.
4. Fantasi
Gaya ini menggunakan pendekatan dengan menciptakan fantasi di sekitar
produk atau cara penggunaannya, dimana produk menjadi bagian pusat dari
situasi yang diciptakan oleh pengiklan.
5. Suasana dan Citra
Gaya ini menggunakan pendekatan yang membangkitkan suasana atau citra di
sekitar produk tersebut. Seperti kecantikan, cinta, atau ketenangan. Untuk
48
mendapatkan pengakuan atas produk yang diiklankan, pengiklan harus
membuat sugesti untuk dapat bersaing.
6. Musik
Menggunakan latar belakang musik atau menunjukkan satu atau beberapa
orang atau tokoh kartun menyanyikan suatu lagu tentang produk tersebut.
7. Simbol kepribadian
Menciptakan suatu karakter yang menjadi jati diri produk.
8. Bukti ilmiah
Menyajikan bukti survey atau ilmiah bahwa merek tersebut lebih disukai atau
mengungguli kompetitornya.
9. Bukti kesaksian
Manampilkan seorang sumber yang sangat dipercaya, disukai, atau ahli yang
mendukung produk tersebut.
10. Demontrasi
Dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan kunci suatu produk.
11. Perbandingan
Merupakan cara langsung yang menunjukan keunggulan merek terhadap
pesaing atau posisi merek terkenal, merek baru, atau merek pemimpin
industri.
49
12. Kombinasi
Banyak teknik eksekusi pesan dalam iklan yang merupakan kombinasi dari
teknik-teknik lain.
13. Animasi
Merupakan teknik, cerita animasi yang digambarkan oleh artis.
14. Humor
Gaya ini sering membuat iklan lebih mudah dikenal dan mudah diingat.
Pada prinsipnya, pesan produk diputuskan sebagai bagian dari
pengembangan konsep produk, namun terdapat sejumlah kemungkinan pesan.
Yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah isi/daya tarik pesan, sumber
pesan, dan untuk periklanan penting juga untuk mengetahui gaya pesan yang
sesuai.
2.3.4 Daya Tarik Pesan Iklan
Terdapat tiga jenis daya tarik pesan17 yaitu:
a) Daya Tarik Rasional (Informational Appeals): berkaitan dengan minat pribadi
audiens dan menunjukkan bahwa produk tersebut akan menghasilkan manfaat
yang dikehendaki.
b) Daya Tarik Emosional (Emotional Appeals): bertujuan untuk menggugah
emosi positif atau negatif yang dapat memotivasi pembelian.
17
Endah Muwarni, op.cit., hlm. 119-121
50
c) Daya Tarik Moral: diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang benar
dan layak. Umumnya daya tarik moral dipakai untuk mendorong orang agar
mendukung gerakan - gerakan sosial.
Ada sembilan poin yang bisa digunakan untuk menyajikan atau
menampilkan pesan iklan, yaitu18:
1. Case History (sejarah tentang produk)
Dengan menampilkan sejarah tentang sesuatu yang menarik atau sesuatu
yang tidak biasa mengenai produk selama produk itu telah digunakan.
2. Testimonial (testimoni)
Suatu cara dimana satu orang atau lebih memberikan kesan mengenai
produk yang telah digunakannya, sehingga orang tersebut dapat dijadikan
sumber informasi bagi konsumen lainnya.
3. Endorsement
Testimonial yang singkat dari selebriti. Atau yang menjadi endorsernya
adalah para selebriti agar dapat membuat arti atau rasa dengan produk
4. Product As Hero/Problem Solution
Ekspresi pesan iklan yang menampilkan atau menyajikan masalah
konsumen, lalu produk tersebut menawarkan solusi bagi konsumen atau
problem solution.
5. Demonstration
18
Christopher Gilson and Haroll W. Berkman. Advertising Concept And Strategies. New York,
Rundon House Business Diwision, 1980, hlm. 393-395
51
Merupakan cara yang efektif untuk menunjukan keuntungan atau benefit
dari produk bagi konsumen. Biasanya digunakan untuk produk-produk
yang memilih media televisi sebagai media periklanannya.
6. Torture testing (uji penyiksaan)
Demonstrasi bagaimana kekuatan produk, bagaimana keadaan produk
ketika diuji dan ketika dibawah tekanan.
7. Exaggerated statement (pernyataan yang dibesar-besarkan)
Tujuannya untuk memberikan point dramatis yang diterapkan atau point
dapat dibesar-besarkan dari permulaan sampai habis.
8. Association
Diferensiasi produk divisualisasikan dengan menghubungkan sesuatu yang
tak berhubungan untuk menangkap semangat dari produk tersebut.
9. Comparison
Teknik perbandingan mengenai produk tertentu dengan produk yang
lainnya, dalam hal penamaan, keunggulan dan bisanya cara ini tidak
digunakan untuk kompetitor yang kecil.
2.3.5 Visualisasi
Daya tarik visual dalam periklanan digunakan untuk mendapatkan
tanggapan dan dapat mempengaruhi perasaan sasaran terhadap produk atau jasa
tertentu. Daya tarik visual adalah daya tarik yang disampaikan melalui unsurunsur grafis, seperti warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak. Dalam
penelitian ini visual dilihat dari layout, ilustrasi, huruf dan warna.
52
1. Warna
Warna merupakan salah satu daya tarik dalam sebuah visual. Warna
adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek kemata
manusia yang menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retina bereaksi
yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada objek yang dilihat
sehingga mengubah persepsi manusia19.
Menurut iwan wirya ada beberapa fungsi warna dalam penggunaannya
yaitu :
1. Untuk identifikasi.
2. Untuk menarik perhatian.
3. Untuk menimbulkan pengaruh pesikologis seperti membangkitkan
minat dan selera konsumen.
4. Untuk membangkitkan asosiasi.
5. Menciptakan suatu citra.
6. Untuk menghiasi produk.
7. Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum.
8. Untuk mendorong tindakan.
9. Untuk proteksi dari cahaya.
19
Iwan wirya, kemasan yang menjual, penerbit gramedia pustaka utama, 1999, hlm. 28-29
53
10. Untuk mengendalikan temperature.
11. Untuk membangkitkan minat dalam mode.
2. Ilustrasi
Ilustrasi berfungsi untuk membangkitkan emosi konsumen dengan
menampilkan gambar-gambar yang menarik sehingga dapat menarik
perhatian konsumen.
Ilustrasi yang terdapat dalam sebuah iklan dapat menggunakan teknik
fotografi, drawing (gambar), ataupun kombinasi antara keduanya.
Tujuan dari penggunaan ilustrasi antara lain :
a. Menangkap perhatian pembaca
b. Memperkenalkan subyek iklan
c. Menimbulkan minat untuk membaca copy iklan
d. Memperjelas pernyataan-pernyataan dalam copy iklan
e. Menekankan ciri-ciri dan keunikan produk
f. Melengkapi
kelanjutan
seluruh
kampanye
penggunaan teknik ilustrasi yang sama.
Beberapa ilustrasi dalam iklan :
1. Show The Product
iklan
melalui
54
Menampilkan produk yang diiklankan, banyak tampilan dalam
ukuran besar sehingga mempermudah brand atau produk dikenal.
2. Single Out Part Of The Product That Needs Emphesis
Menampilkan bagian-bagian produk yang perlu penekanan
khusus.
3. Show The Product Ready For Use
Menampilkan produk yang telah siap untuk digunakan.
4. Show How This Product Differs From It’s Competition
Memperlihatkan
bagaimana
produk
tersebut
berbeda
pesaingnya.
5. Show The Product Being Tested
Menampilkan produk yang sedang diuji coba.
6. Show The Product In Use
Menampilkan produk yang sedang digunakan atau dipakai.
7. Show The Happy Result Of Using The Product
Memperlihatkan kegembiraan dari hasil pemakaian produk.
8. Show What Can Happen When You Don’t Use The Product
dari
55
Memperlihatkan apa yang bisa terjadi bila tidak menggunakan
produk tersebut.
2.3.6 Copywriting
Copywriting adalah seni penulisan pesan iklan atau naskah iklan.
Copywriting juga didefinisikan sebagai rangkaian kalimat berisi pesan penjualan
yang harus mampu menimbulkan ketertarikan. Copywriting adalah penempatan
kata-kata dalam kombinasi gambar atau serangkaian yang mendramatisasikan
pesan apa yang akan diperlihatkan kepada masyarakat.
Copywriting yang ideal adalah copy yang membuat unsur-unsur
pertimbangan target audience sebagai pemirsa bidikannya, menjabarkan konsep
produk secara transparan, mempehatikan komunikasi, penempatan media dan
menyampaikan dengan efektif pesan penjualan sejak awal hingga akhir.
Kelebihan produk yang dituangkan dalam iklan sangat berpengaruh terhadap citra
dari Honda Scoopy itu sendiri. Fungsi dari naskah atau copy iklan ini agar
konsumen mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai produk Honda
Scoopy sehingga dapat dikenal dan dimengerti dengan lebih baik.
Adapun alternatif gaya dan jenis kata copywriting yang dimaksud adalah :
1. Eksploratif, yaitu mengulas dengan tajam hakikat produk dengan
kata-kata yang akurat.
2. Naratif, yaitu berbentuk cerita, menguraikan produk yang
diiklankan dalam suasana cerita.
56
3. Argumentatif, yaitu pendapat yang isinya mempengaruhi audience
secara jelas dan nyata.
4. Retoris, yaitu mengungkapkan kebenaran sejujurnya tanpa
mengharapkan jawaban atau komentar karena sejak awal
diproyeksikan agar tidak ada bantahan terhadapnya.
5. Informatif, yaitu menginformasikan secara mendetail tentang
produk atau jasa yang ditawarkan20.
Pada proses pembuatan naskah iklan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar setiap naskah iklan dapat diperhatikan khalayak yang
membacanya. Sebuah naskah iklan haruslah mempunyai ciri khas tertentu agar
informasi yang terkandung didalamnya dapat dicerna dengan baik.
Beberapa rumus yang biasa digunakan dalam membuat naskah iklan
yaitu21
1. Kata-kata yang digunakan harus bersifat menyegarkan.
2. Kata-kata yang digunakan harus menarik perhatian.
3. Membangun image positif.
4. Efektif dan efisien.
Dalam menerapkan naskah iklan juga ada tahapan yang sebaiknya
dilakukan dalam mengeksekusi naskah. Tahap penerapan Copywriting ke dalam
karya iklan22:
20
Agustrijanto, Copywriting; : Seni Mengasah Dan Memahami Bahasa Iklan, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, BANDUNG 2001, hlm. 78-82
21
Ibid., hlm. 43
57
a. Message : penerapan pesan periklanan
b. Consideration Aspects : pertimbangan terhadap media
c. Concept Idea : kemampuan menerjemahkan ide kreatif ke dalam
bahasa copywriting
d. Copy Platform : kerangka dasar suatu copywriting akan dibentuk
menjadi copy style (penampilan), copy element (para pendukung
copy), headline (kepala copy), sub headline (bagian penguin
kepala copy), body copy (materi bangunan copywriting yang
memperkuat
headline),
slogan
(kata-kata
singkat
yang
menyangkut kuat dalam pikiran audience), supporting elemen
lainnya.
Seperti kita ketahui, sebuah iklan pastinya mempunyai naskah iklan yang
akan disampaikan ke khalayak. Naskah iklan terdiri dari beberapa unsur yang
terdiri dari struktur Naskah Iklan (Judul (Headline), Sub Judul (Subheadline),
Penjelasan (Body Copy), Gaya Naskah (Copy Style), Dan Slogan (Tagline).
2.3.7 Audio
Desain tata suara yang baik memuat ketiga elemen semenjak awal.
Misalnya iklan yang dibuat tidak perlu musik, maka sebaiknya dialog dan efek
suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria iklan yang dibuat.
22
Ibid., hlm. 70
58
Ketiga elemen tersebut antara lain23:
1. Dialog : Proses perekaman dialog bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
perekaman langsung (Direct Sound) atau tidak langsung (After Sound).
Adanya dialog untuk menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutradara
yang digariskan oleh skrip. Di tahap pasca produksi, penata suara juga
membantu editor untuk meletakkan semua elemen suara agar sesuai dengn
rekaman gambar dan suasana yang diinginkan.
2. Musik : Elemen musik dimaksudkan untuk mempertegas sebuah adegan agar
lebih kuat maknanya. Musik terbagi menjadi dua yaiTu ilustrasi musik dan
Theme Song. Ilustrasi musik adalah suara baik dihasilkan melalui instrumen
musik atau bukan yang disertakan dalam suatu adegan guna memperkuat
suasana. Penanggung jawab ilustrasi musik disebut ilustrator musik.
Sedangkan theme song adalah lagu yang dimaksudkan sebagai bagian dari
identitas sebuah iklan, bisa merupakan lagu yang ditulis khusus untuk iklan
tersebut ataupun lagu yang telah popular sebelumnya.
3. Sound : Bunyi gemerincing sebuah kunci, seperti langkah orang berjalan,
suara pintu ditutup, suara petir, ombak, tangis bayi, semua ini adalah Sound
Effect dalam sebuah iklan. Suara yang ditimbulkan oleh semua aksi dan
reaksi dalam iklan termasuk dalam elemen efek suara. Efek suara yang baik
akan memasukan semua bunyi yang masuk akal dengan cerita yang
menghilangkan semua yang tidak diperlukan.
23
Heru Effendy, mari membuat film ; panduan menjadi produser, Yogyakarta, Jalasutra, 2002
59
2.4 Televisi Sebagai Media Periklanan
Televisi merupakan salah satu media yang sangat baik untuk beriklan
karena media ini memiliki elemen – elemen penunjang seperti: Video. Audio,
Talent, Setting, Lighting, Graphic, dan Pacing. Sehingga media ini mampu
menciptakan imajinasi-imajinasi para penontonnya karena apabila beriklan di
televisi itu gambar iklan terlihat, suaranya terdengar sehingga isi pesan yang ingin
diciptakan lebih mudah untuk di artikan atau di persepsi.
Karakteristik media televisi:
1. Kesan realistic
2. Media hiburan yang popular
3. Repetisi
4. Ideal untuk pedagang eceran
Kelemahan media televisi:
1. Menjangkau pemirsa secara massal
2. Keterbatasan durasi dan materi
3. Biaya relatif mahal
4. Pembuatan iklan relatif lama
5. Jika terlalu banyak repetisi, cenderung membosankan.
Download