SIARAN PERS Indonesia Sepakat Mendukung Integrasi

advertisement
SIARAN PERS NO.SP-58/DKNS/OJK/12/2014
SIARAN PERS NO.16/103/DKom
SIARAN PERS
Indonesia Sepakat Mendukung Integrasi Perbankan ASEAN
Rabu, 31 Desember 2014, Indonesia sepakat mendukung integrasi perbankan
ASEAN yang menjadi langkah penting guna menfasilitasi kemajuan integrasi ekonomi
dan keuangan ASEAN. Dalam hal ini, Indonesia diwakili oleh Bank Indonesia
memberikan persetujuan terhadap ASEAN Banking Integration Framework (ABIF)
Guidelines yang akan menjadi panduan kerangka operasional bagi negara-negara ASEAN
dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip dan proses integrasi perbankan di bawah
kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan bekerjasama erat dalam mewujudkan tercapainya kesepakatan ini. Dengan
implementasi ABIF diharapkan perbankan dan pelaku bisnis dapat mengembangkan
bisnisnya dengan lebih luas, efisien dan stabil di kawasan ASEAN.
Tujuan utama ABIF adalah menyediakan akses pasar (market access) dan
keleluasaan beroperasi (operational flexibility) di negara anggota ASEAN bagi Qualified
ASEAN Banks (QAB) yakni bank-bank ASEAN yang memenuhi persyaratan tertentu yang
telah disepakati bersama oleh ASEAN. Persyaratan bank untuk menjadi kandidat QAB
antara lain adalah bank-bank milik ASEAN yang kuat permodalannya, berdaya tahan
tinggi dan dikelola dengan baik, serta memenuhi ketentuan kehati-hatian sesuai standar
internasional yang berlaku. Bank-bank tersebut diharapkan akan menjadi pendorong
perdagangan dan investasi di ASEAN.
Azas resiprokal menjadi salah satu prinsip utama ABIF dimana akses pasar dan
fleksibilitas operasional harus saling menguntungkan dan dapat diterima oleh negara
yang bersepakat. ABIF tetap memperhatikan pemenuhan persyaratan prudensial bagi
kandidat QAB yang akan masuk dan beroperasi di suatu negara ASEAN. Partisipasi
suatu negara dalam implementasi ABIF juga memperhatikan kesiapan sektor keuangan
masing-masing negara anggota ASEAN. Dalam hal ini, negara-negara ASEAN utama akan
saling membantu kesiapan negara ASEAN lainnya dalam proses percepatan integrasi
perbankan di kawasan ASEAN melalui dukungan pendidikan, pelatihan dan tenaga ahli.
Dalam proses ABIF, bank-bank sentral ASEAN merumuskan ABIF Guidelines
secara multilateral, yang diikuti dengan tahap perjanjian bilateral terkait bank yang akan
hadir di pasar perbankan ASEAN. Dalam hal ini, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan bekerjasama untuk melakukan simulasi guna memastikan bahwa prinsipprinsip di dalam ABIF tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif dan mendukung
kepentingan nasional. Untuk itu, Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara yang
memimpin proses pembentukan ABIF di ASEAN bersama-sama melakukan simulasi yang
1
menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam Heads of Agreement antara Bank
Indonesia,
Otoritas
Jasa
Keuangan
dan
Bank
Negara
Malaysia
yang
penandatanganannya dilakukan pada hari ini. Heads of Agreement tersebut pada intinya
diarahkan untuk mengurangi kesenjangan dalam akses pasar dan fleksibilitas
operasional QAB asal Indonesia di Malaysia berdasarkan azas resiprokal. Kesepakatan
dalam Heads of Agreement ini nantinya akan dituangkan di dalam Bilateral Agreement
antara Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Negara Malaysia.
Dampak positif ABIF bagi Indonesia adalah adanya peluang dan potensi bagi
perbankan dan pelaku bisnis Indonesia untuk melakukan ekspansi ke pasar ASEAN.
Dengan dikedepankannya azas resiprokal dan disepakatinya mekanisme untuk
mengurangi kesenjangan dalam hal akses pasar dan fleksibilitas operasional dalam
proses integrasi perbankan ASEAN, maka akan terbuka peluang yang lebih besar kepada
perbankan Indonesia untuk mendapatkan akses pasar dan kegiatan usaha yang lebih
luas di kawasan ASEAN dimana QAB asal Indonesia akan mendapat perlakuan sama
dengan bank lokal. Namun demikian perbankan Indonesia juga harus mengantisipasi
ABIF dengan memperkuat permodalan, kualitas SDM dan efisiensi untuk dapat bersaing
di tingkat regional maupun global. Pelaku bisnis akan memperoleh keuntungan dengan
peningkatan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih besar dan aman untuk
perdagangan antar negara dan aktivitas investasi.
Kerangka ABIF selanjutnya akan dituangkan menjadi salah satu provisi dalam
protokol untuk mengimplementasikan paket ke-6 komitmen jasa keuangan di bawah
ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) yang merupakan kerangka kerja di
ASEAN yang mempunyai mandat liberalisasi di bidang jasa.
2
Download