Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan

advertisement
Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Di
Klinik Harapan Keluarga Dan Klinik Hadijah Tahun 2014
Niasty Lasmy Zaen,SST
Nurhidayah
Nurhikmah Harahap
ABSTRAK
ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni tanpa tambahan makanan lain
sampai bayi berusia enam bulan. Berdasarkan data dinas kesehatan kota Medan angka
pemberian ASI eksklusif hanya 46,37 masih jauh dari target yang harus dilaksanakan yaitu
80%. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Di Klinik Harapan Keluarga Dan Klinik Hadijah Medan
Tahun 2014.
Desain penelitian bersifat One Group Pretest-postest. Populasi penelitian adalah ibu
nifas di Klinik Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah sebanyak 40 orang dan sampel dalam
penelitian adalah ibu nifas di Klinik Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah sebanyak 40
orang. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Uji analisis yang dilakukan
adalah uji paired sampel t-test.
Hasil penelitian sebelum diberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif mayoritas
responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%) dan setelah diberikan
penyuluhan didapatkan hasil mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 19
orang (47,5%). Sikap responden sebelum diberikan penyuluhan mayoritas kurang sebanyak
22 orang (55%) dan setelah diberikan penyuluhan mayoritas sikap responden cukup sebanyak
19 orang (47,5%). Hasil uji t pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif diperoleh nilai t hitung =
-7,398 dengan nilai signifikansi 0,00 (<0,05) dan hasil uji t sikap ibu tentang ASI Ekslusif
diperoleh nilai t hitung = -4,852 dengan nilai signifikansi 0,00 (<0,05).
Terdapat pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap pengetahuan dan sikap ibu
nifas di Klinik Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah Medan Tahun 2013 sehingga
disarankan kepada bidan perlu meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam
pemberian ASI Eksklusif khususnya dengan memberikan penyuluhan agar masyarakat
mengetahui manfaat dari ASI Eksklusif.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: Penyuluhan, pengetahuan, sikap, ASI eksklusif
: 13 Pustaka (2005-2011)
4 internet (2006-2008)
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan
sumber
gizi
yang
sangat
ideal
berkomposisi seimbang dan secara alami
disesuaikan dengan kebutuhan masa
pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan
bayi yang paling sempurna baik kualitas
maupun
kuantitasnya.
Dengan
melaksanakan manajemen laktasi secara
baik, ASI sebagai makanan tunggal akan
mencukupi kebutuhan bayi hingga usia
enam bulan. Bayi yang sering berada
dalam dekapan ibunya karena menyusui
dapat merasakan kasih sayang ibu dan
mendapatkan rasa aman, tenteram, dan
terlindung dan disayang inilah yang
menjadi dasar perkembangan emosi bayi
yang kemudian membentuk kepribadian
anak menjadi baik dan penuh percaya diri
(Danuatmaja, 2009 ; 40).
Dalam penelitian, bayi yang
kekurangan gizi berat pada masa
pertumbuhan cepat pertama yaitu dari usia
0-6 bulan akan menerima dampak
pengurangan jumlah sel otak sebanyak 155
(20%). Alam membekali manusia obat
gangguan gizi untuk periode ini yaitu ASI.
Pemberian ASI eksklusif sampai bayi
berusia 6 bulan akan menjamin terjadinya
perkembangan potensi kecerdasan anak
secara optimal (Danuatmaja, 2009 ; 39).
Ada
banyak
manfaat
yang
terkandung dalam ASI. Oleh karena itu
tidak ada alasan apa pun bagi ibu untuk
tidak
menyusui.
Pemberian
ASI
merupakan hak anak sehingga jika ibu
menolak melakukannya maka ia telah
menelantarkan anaknya sendiri. Makanan
terbaik sebenarnya bukan susu formula
tetapi ASI eksklusif yaitu makanan terbaik
bagi bayi yang harus diberikan kepada
bayinya karena di dalamnya terkandung
hampir semua zat gizi yang dibutuhkan
oleh bayi.
Tidak ada yang dapat
menggantikan ASI karena ASI di desain
khusus untuk bayi, sedangkan komposisi
susu sapi (susu sapi segar atau susu
formula yang sudah diformulasikan khusus
untuk bayi) sangat berbeda sehingga tidak
dapat menggantikan ASI (Yuliarti, 2010 ;
2).
Para ahli menyatakan bahwa
manfaat ASI meningkat jika bayi hanya
diberikan ASI saja selama 6 bulan pertama
kehidupannya. Peningkatan itu sesuai
dengan pemberian ASI eksklusif, serta
lamanya pemberian ASI bersama-sama
dengan makanan padat setelah bayi
berumur 6 bulan. Pedoman internasional
yang menganjurkan pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama
didasarkan
pertumbuhan
dan
perkembangan bayi. ASI memberikan
semua energi dan gizi atau nutrisi
(Yuliarti, 2010 ; 31).
Definisi ASI ekslusif menurut
World Health Organisation (WHO, 2002)
telah bergeser dalam hal periode
pemberian ASI, yakni sejak bayi
dilahirkan diberikan ASI saja tanpa
tambahan cairan apapun maupun makanan
padat sampingan sampai usia enam bulan.
Sebelum tahun 2002, definisi ASI ekslusif
hanya sampai 4 bulan. Rendahnya
persentase bayi di Indonesia yang
mendapat ASI ekslusif didukung data dari
Unicef, lembaga bagian dari WHO yang
menangani permasalahan anak-anak, yakni
30% pada periode survey tahun 20032008. Sedangkan data baru pada tahun
2010 yang diambil dari riset kesehatan
dasar
persentase
bayi
yang
mendapat ASI ekslusif di Indonesia adalah
15,3%
(http://thedoctorundercover.
wordpress.com).
Pencapaian
pemberian
ASI
Eksklusif di Kota Malang Tahun 2011
41,54% dimana cakupan tersebut masih
kurang dari target 50%. Target pada Tahun
2012 meningkat menjadi 55%. Kota
Malang merupakan salah satu dari 7
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
yang mendapat bantuan fasilitas laktasi
dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
yang bekerja sama dalam rangka
penyediaan ruang laktasi dan kelengkapan
lainnya (http://Ebookbrowse.com).
Berdasarkan data dari dinas
kesehatan kota Medan pada tahun 2012
angka pemberian ASI eksklusif
baru
tercapai sebanyak 46,37%, sedangkan
target yang harus dicapai yaitu 80%.
Sedangkan jumlah kelahiran per tahun di
kota Medan adalah 4.500 bayi. Hal ini
disebabkan kurangnya pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif dan kesibukan ibu
yang bekerja dari pagi sampai sore
sehingga kebutuhan bayi akan ASI
terabaikan
(http//infosumutasieksklusif.co.id).
Setelah penulis melakukan survey
awal pada akhir Februari 2013 di Klinik
Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah
Medan pada 7 orang ibu nifas tentang
pengetahuan dan sikap terhadap ASI
eksklusif, di dapatkan 4 orang ibu pernah
mendapatkan informasi tentang Pemberian
ASI eksklusif, akan tetapi ibu tidak
memberikannya karena menurut ibu bayi
tidak akan merasa kenyang dan rewel pada
malam hari jika diberikan ASI saja dan ibu
memberikan makanan pendamping ASI
seperti madu dan Susu formula sedangkan
3 orang ibu lagi tidak pernah mendapatkan
informasi tentang ASI eksklusif dan tidak
memberikannya kepada bayi.
Berdasarkan uraian tersebut penulis
perlu melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Nifas Di Klinik Harapan Keluarga Dan
Klinik Hadijah Tahun 2013”.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat di
identifikasikan permasalahan dan faktor
apa saja yang mempengaruhi penyuluhan
ASI Ekslusif? Meliputi bagaimana
mengembangkan pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif dan bagaimana sikap ibu
dalam memberikan ASI eksklusif.
1.3
Pembatasan Masalah
Dari identifikaasi masalah diatas,
penulis membatasi permasalahan pada
Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Nifas Di Klinik Harapan Keluarga Dan
Klinik Hadijah Medan Tahun 2013.
1.4
Rumusan Masalah
Apakah ada Pengaruh Penyuluhan
ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Nifas Di Klinik Harapan
Keluarga Dan Klinik Hadijah Medan
Tahun 2013?
1.5
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas,
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
1.5.1 Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
Pengaruh
Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Di
Klinik Harapan Keluarga Dan Klinik
Hadijah Medan Tahun 2013.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Untuk
mengidentifikasi
penyuluhan ASI eksklusif pada ibu
nifas di Klinik Harapan Keluarga
dan Klinik Hadijah Medan Tahun
2013.
2. Untuk
mengidentifikasi
pengetahuan ibu nifas di Klinik
Harapan Keluarga dan Hadijah
Medan Tahun 2013 pada pretes dan
posttest.
3. Untuk mengidentifikasi sikap ibu
nifas di Klinik Harapan Keluarga
dan Hadijah Medan Tahun 2013
pada pretes dan posttest.
4. Untuk
mengetahui
pengaruh
penyuluhan ASI eksklusif terhadap
pengetahuan ibu nifas di Klinik
Harapan Keluarga dan
Klinik
Hadijah Medan Tahun 2013.
5. Untuk
mengetahui
pengaruh
penyuluhan ASI eksklusif terhadap
sikap ibu nifas di Klinik Harapan
Keluarga dan Klinik Hadijah
Medan Tahun 2013.
1.6
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat secara teoritis maupun
praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
a. Menambah khasanah pengetahuan
tentang pengaruh Penyuluhan ASI
Eksklusif terhadap pengetahuan
dan sikap ibu nifas di Klinik
Harapan Keluarga dan Klinik
Hadijah Medan Tahun 2013.
METODOLOGI PENELITIAN
kemudian penyuluhan (perlakuan) dan
postest. Penelitian ini untuk melihat
pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap
penyuluhan ASI Eksklusif.
3.3 Definisi Operasional
Definisi
Operasional
adalah
mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati,
memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena untuk
menghindari tanggapan yang berbeda-beda
tentang istilah atau pun konsep yang
terdapat dalam penelitian ini, maka
peneliti akan memberikan batasan
operasional sebagai berikut:
Tabel 1
Definisi operasional
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di lakukan di
Klinik Harapan Keluarga dan Klinik
Variabel
Hadijah Medan, alasan pemilihan lokasi No.
Penelitian
penelitian yaitu karena adanya masalah
Independen:
kurangnya pengetahuan dan sikap ibu nifas 1.
Penyuluhan
tentang ASI eksklusif, belum pernah
ASI
diteliti sebelumnya, populasi dan sampel
Eksklusif
mencukupi, mudah dijangkau dari tempat
peneliti serta adanya referensi.
Waktu penelitian dilaksanakan 2.
Dependent:
Pengetahuan
pada tanggal 1 Juni - 30 Juni 2013.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini bersifat Quasi
Eksperimen yaitu untuk melihat apakah
ada pengaruh penyuluhan ASI eksklusif
terhadap pengetahuan dan sikap ibu nifas,
Karena itu peneliti cenderung untuk
mencari apakah berpengaruh atau tidak
dan menguji keberartian dari pengaruh
yang terjadi.
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian secara umum
sangat ditentukan oleh rumusan masalah
yang akan dijawab dalam penelitian,
tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
rumusan masalah dan desain penelitian
yang digunakan adalah rancangan One
Group Pretest-postest yaitu tidak ada
kelompok pembanding hanya kelompok
perlakuan, penelitian ini dilakukan pretest
26
Sikap
3.4
Definisi
Alat Ukur
Hasil U
Upaya pemberian
informasi
kesehatan kepada
ibu nifas tentang
ASI eksklusif
Lembar
observasi
a. Dilaku
b. Tidak
dilaku
Apa yang
diketahui oleh
responden
tentang ASI
Eksklusif
Kuesioner 13
pernyataan
dengan
pilihan:
Benar, Salah
Baik = 11
Cukup =
Kurang =
reaksi atau respon
seseorang
terhadap
pemberian ASI
eksklusif
Kuesioner 15
pernyataan
dengan pilihan
setuju tidak,
setuju
Baik = 11
Cukup =
Kurang =
HASIL
PEMBAHASAN
DAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik
Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah
Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 1 Juni sampai 30 Juni 2013 dengan
total responden sebanyak 40 orang.
Masing-masing dari Klinik Harapan
keluarga berjumlah 20 orang dan Klinik
Hadijah berjumlah 20 orang. Penelitian
dengan menggunakan rancangan One
Group Pretest-postest untuk mengetahui
pengaruh penyuluhan ASI Eksklusif
terhadap pengetahuan dan sikap ibu nifas
di klinik harapan keluarga dan klinik
hadijah
Medan.
Penilaian
tentang
pengetahuan terdiri 13 pertanyaan, untuk
penilaian sikap terdiri dari 15 pertanyaan.
4.2 Data Demografi
Berdasarkan hasil penelitian di
Klinik Harapan Keluarga dan Klinik
Hadijah Medan diketahui data demografi
ibu dengan mengetahui karakteristik umur,
pendidikan, pekerjaan, dan sumber
informasi yang diperoleh dari 20
responden dari klinik harapan keluarga
daan 20 responden dari klinik hadijah
Medan. Hasil data demografi responden
disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 2
Data Demografi Responden di Klinik 36
Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah
Tahun 2013
Data Demografi
Frekuensi
Presentase
(%)
20
12
8
50
30
20
Jumlah
Pendidikan
SMP
SMA
S-1
40
100
9
21
10
22,5
52,5
25
Jumlah
40
100
Umur
20 – 30 thn
31 – 40 thn
> 40 thn
Pekerjaan
IRT
Wiraswasta
Pegawai Negeri
25
12
3
62,5
30
7,5
Jumlah
Sumber Informasi
Media(cetak/elektronik)
Pengalaman
Tenaga kesehatan
Orang lain
40
100
21
5
9
4
52,5
12,5
22,5
10
Jumlah
40
100
Berdasarkan tabel diatas, data
demografi responden di klinik harapan
keluarga dan Khadijah mayoritas berumur
20-30 tahun sebanyak 20 orang (50%),
berpendidikan SMA sebanyak 21 orang
(52,5%), ibu rumah tangga sebanyak 25
orang (62,5%), dan sumber informasi yang
diperoleh dari media (cetak/elektronik)
sebanyak 21 orang (52,5%).
4.3 Deskripsi Data Penelitian
4.3.1 Penyuluhan ASI Eksklusif pada ibu
nifas di Klinik Harapan keluarga
dan
Klinik Hadijah.
Tabel 3
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan penyuluhan ASI eksklusif
di Klinik Harapan keluarga dan klinik
Hadijah tahun 2013
Penyuluhan
ASI
eksklusif
Dilakukan
Tidak
Dilakukan
Total
Jumlah
responden
(orang)
40
-
Persentase
(%)
40
100
100
-
Berdasarkan tabel diatas dapat
dilihat bahwa jumlah responden yang
diberikan penyuluhan ASI eksklusif
sebanyak 40 orang (100%).
4.3.2 Pengetahuan ibu nifas tentang ASI
eksklusif
Tabel 4
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan pengetahuan tentang ASI
Eksklusif di Klinik Harapan Keluarga
Dan Klinik Hadijah Tahun 2013
Pre Test
Post Test
F
%
F
%
Baik
Cukup
Kurang
22
18
55
45
19
11
10
47,5
27,5
25
Jumlah
40
100
40
100
Pengetahuan
Berdasarkan
hasil
pretest
didapatkan hasil tingkat pengetahuan
responden sebelum diberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif mayoritas memiliki
pengetahuan cukup sebanyak 22 orang
(55%). Sedangkan post test di dapatkan
hasil
bahwa
tingkat
pengetahuan
responden setelah diberikan penyuluhan
mayoritas memiliki pengetahuan baik
sebanyak 19 orang (47,5%).
4.3.3 Sikap ibu nifas tentang ASI eksklusif
Tabel 5
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan sikap tentang ASI Ekslusif
di Klinik Harapan Keluarga Dan Klinik
Hadijah Tahun 2013
Sikap
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Pre Test
F
%
Post Test
F
%
18
22
40
9
19
12
40
45
55
100
22,5
47,5
30
100
Berdasarkan hasil pretest di
dapatkan hasil tingkat sikap responden
sebelum diberikan penyuluhan kurang
sebanyak 22 orang (55%), sedangkan post
test di dapatkan hasil bahwa tingkat sikap
responden setelah diberikan penyuluhan
mayoritas memiliki sikap cukup sebanyak
19 orang (47,5%).
4.3.4 Pengaruh Penyuluhan ASI eksklusif
terhadap Pengetahuan Ibu Nifas di
Klinik Harapan keluarga dan Hadijah
Tabel 6
Pengaruh Penyuluhan ASI eksklusif
terhadap Pengetahuan Ibu Nifas di
Klinik Harapan keluarga dan Hadijah
Tahun 2013
Pengetahuan
Sebelum
penyuluhan
Sesudah
penyuluhan
Ratarata
Standart
Deviasi
5,60
1,795
8,90
Ci
Lower
Upper
-4,202
-2,398
3,125
Berdasarkan hasil pengujian diatas
terdapat nilai rata-rata pengetahuan ibu
nifas sebelum penyuluhan sebesar 5,60
dan standart deviasi 1,795. Sedangkan
nilai rata-rata sesudah penyuluhan sebesar
8,90 dan standart deviasi 3,125. Selisih
sebelum
dan
sesudah
dilakukan
penyuluhan antara -4,202 sampai -2,398.
Hasil pengujian terlihat bahwa terjadi
peningkatan pengetahuan yang sangat
berarti sesudah dilakukan penyuluhan.
Diperoleh t hitung = -7,398 dengan nilai
signifikansi 0,000 (<0.05). Maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang bearti ada
pengaruh
penyuluhan ASI eksklusif
terhadap pengetahuan ibu nifas di Klinik
Harapan Keluarga dan Klinik Hadijah
Medan tahun 2013. Besar pengaruh yang
diberikan oleh penyuluhan ASI Eksklusif
terhadap pengetahuan ibu nifas sebesar 7,398 (73,98%).
4.3.5 Pengaruh Penyuluhan ASI eksklusif
terhadap Sikap Ibu Nifas di Klinik
Harapan keluarga dan Hadijah
Tabel 7
Pengaruh Penyuluhan ASI eksklusif
terhadap Sikap Ibu Nifas di Klinik
Harapan keluarga dan Hadijah Tahun
2013
Sikap
Ratarata
Standart
Deviasi
Sebelum
pesnyuluhan
6,00
1,468
Sesudah
penyuluhan
8,25
2,968
t-hitung
p
-4,852
0,000
Berdasarkan hasil Pengujian diatas
terdapat nilai rata-rata sikap ibu nifas
sebelum penyuluhan sebesar 6,00 dan
standart deviasi 1,468. Sedangkan nilai
rata-rata sesudah penyuluhan sebesar 8,25
dan 2,968 standart deviasi. Selisih sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan antara 3,188 sampai -1,312 Hasil pengujian
terlihat bahwa terjadi peningkatan sikap
yang sangat berarti sesudah dilakukan
penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari tabel
diatas, diperoleh t hitung = -4,852 dengan
nilai signifikansi 0,000 (<0.05). Maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang bearti ada
pengaruh
penyuluhan ASI eksklusif
terhadap sikap ibu nifas di Klinik Harapan
Keluarga dan Klinik Hadijah Medan tahun
2013.Besar pengaruh yang diberikan oleh
penyuluhan ASI Eksklusif sikap ibu nifas
sebesar -4,852 (48,52%).
4.4 Pembahasan
4.4.1 Identifikasi penyuluhan ASI
eksklusif pada ibu nifas di Klinik
Harapan Keluarga dan Klinik
Hadijah Medan Tahun 2013.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil bahwa jumlah
responden yang diberikan penyuluhan ASI
eksklusif sebanyak 40 orang. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pretest
dan postest. Dimana hasil postest
pengetahuan dan sikap yang didapatkan
terjadi peningkatan setelah diberikan
penyuluhan di bandingkan dengan pretest.
Hal ini didukung oleh data demografi ibu
yang mayoritas berusia 20-30 tahun
sebanyak
20
orang,
mayoritas
berpendidikan SMA sekitar 21 orang,
mayoritas bekerja sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 25 orang, dan mayoritas
sumber informasi yang di dapat dari media
(cetak/elektronik) sebanyak 21 orang.
Menurut
Nyswander
(1947)
penyuluhan yaitu suatu proses perubahan
diri manusia yang ada hubungannya
dengan tercapainya tujuan kesehatan
perorangan dan masyarakat. Penyuluhan
bukanlah suatu yang dapat diberikan oleh
seseorang kepada orang lain dan bukan
pula sesuatu rangkaian tata laksana yang
akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan
dicapai,
melainkan
suatu
proses
perkembangan yang selalu berubah secara
dinamis dimana seseorang dapat menerima
atau menolak keterangan baru, sikap baru
dan perilaku baru yang ada hubungannya
dengan tujuan hidup.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Arbon dan Byme
(2001) bahwa dukungan orang-orang yang
terdekat seperti saudara, teman dekat,
tenaga kesehatan dan lingkungan hidup
juga merupakan faktor terlaksananya
pemberian ASI. Dukungan bisa dilakukan
dengan memberikan informasi atau
pengetahuan tentang keuntungan menyusui
dan cara menyusui, member pengertian,
menyayangi dan memberikan pertolongan
fisik agar ibu dapat menyusui bayinya
karna dukungan seperti itu dapat
membangkitkan rasa percaya diri ibu.
Menurut
Williams
(2003)
menyatakan bahwa pertama kali seorang
ibu merawat bayi mungkin akan merasa
kecil hati sejenak, merasa kaku untuk
mengerjakannya dan ingin lari dari
kenyataannya. Perasaan ini hanya dialami
setiap orang tua yang baru pertama kali
merawat anaknya karena kurangnya
keterampilan dan pengalaman ibu dalam
merawat bayi. Berbeda dengan kelahiran
anak kedua dan ketiga yang akan memberi
perubahan yang lebih jauh untuk
memerankan fungsinya dengan baik dalam
merawat bayi.
Menurut
asumsi
peneliti
memberikan penyuluhan pada ibu nifas
tentang ASI ekslusif merupakan salah satu
bentuk dukungan yang telah diberikan oleh
tenaga kesehatan dalam menyukseskan
pemberian
ASI
ekslusif.
Dengan
penyuluhan
yang diberikan, maka
pengetahuan yang dimiliki oleh ibu nifas
menjadi semakin bertambah akibatnya
muncul suatu respon/sikap yang positif
dari ibu nifas tersebut tentang pemberian
ASI ekslusif. Bahkan hal yang paling
penting adalah ibu nifas bersedia untuk
memberikan ASI ekslusif pada bayinya.
4.4.2 Identifikasi pengetahuan ibu nifas di
Klinik Harapan Keluarga dan Hadijah
Medan Tahun 2013 pada pretes dan
posttest.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sebelum dilakukan penyuluhan
mayoritas ibu nifas memiliki pengetahuan
cukup sebanyak 22 orang, sedangkan
setelah dilakukan penyuluhan mayoritas
ibu nifas memiliki pengetahuan baik
sebanyak 19 orang. Hal ini didukung oleh
data demografi ibu yang mayoritas
berpendidikan SMA sekitar 21 orang,
semakin
meningkatnya
kedewasaan
semakin meningkat pula pengetahuan.
Pada umumnya semakin tinggi
pendidikan maka akan semakin baik pula
tingkat pengetahuannya. Pengetahuan itu
sendiri merupakan kemampuan seseorang
untuk mengingat fakta prosedur teknik dan
teori. Bagi seseorang yang berpendidikan,
timbul kesadaran dan tanggung jawab
bahwa kualitas anak yang dilahirkan lebih
penting dari pada kuantitasnya sehingga
orang yang berpendidikan cenderung
untuk memelihara anaknya dengan cara
yang lebih baik dengan memenuhi
kebutuhan fisik maupun psikisnya.
Pekerjaan ibu mayoritas Ibu rumah
tangga sekitar 25 orang sehingga ibu lebih
banyak memiliki waktu luang yang
dimanfaatkan oleh ibu untuk menonton TV
atau membaca majalah yang berkaitan
dengan ASI eksklusif serta ibu lebih
mudah untuk memberikan ASI ekslusif
dibandingkan ibu yang bekerja diluar
rumah. Umur ibu nifas mayoritas 20-30
tahun sekitar 20 orang sehingga semakin
bertambahnya usia seseorang maka akan
semakin meningkat pula kedewasaan
seseorang sehingga lebih mudah menerima
informasi yang diberikan khususnya
tentang penyuluhan ASI ekslusif.
Melalui pengalaman pribadi pun
dapat digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh
pengetahuan,
hal
ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa lainnya. Karena pengalaman
merupakan gambaran pengetahuan atau
suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan.
Menurut Asumsi peneliti proses
pemberian ASI eksklusif bergantung pada
visi para ibu terutama ibu baru harus
menambah
pengetahuan
mengenai
pentingnya ASI eksklusif, termasuk untuk
keterikatan antara ibu dan bayi (bonding)
dan tingginya imunitas dalam ASI
sehingga anak akan jarang sakit. Selain
manfaat bagi bayi, pemberian ASI
eksklusif juga bermanfaat bagi ibu untuk
mengurangi
anemia,
mempercepat
pengembalian
berat
badan
pasca
kehamilan,
dan
mencegah
kanker
payudara.
4.4.3 Identifikasi sikap ibu nifas di
Klinik Harapan Keluarga dan
Hadijah Medan Tahun 2013 pada
pretes dan posttest.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sebelum dilakukan penyuluhan
mayoritas ibu nifas memiliki sikap kurang
sebanyak 22 orang, sedangkan setelah
dilakukan penyuluhan mayoritas ibu nifas
memiliki sikap baik sebanyak 19 orang.
Hal ini didukung oleh data demografi ibu
yang mayoritas berpendidikan SMA
sekitar 21 orang dan umur ibu nifas
mayoritas 20-30 tahun sekitar 20 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa baik buruknya
tindakan seorang ibu dalam pemberian
ASI ekslusif tergantung dari pada reaksi
atau respon dari ibu itu sendiri. Jika
seorang ibu bersikap baik maka pemberian
ASI ekslusif akan baik pula.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
(2010) bahwa sikap itu merupakan reaksi
atau respon seseorang yang baik atau
buruk terhadap suatu atau stimulus atau
objek, jadi dengan adanya sikap yang baik
maka akan ada reaksi baik pula terhadap
suatu objek.
Apabila individu memiliki sikap
yang mendukung terhadap suatu stimulus
atau objek kesehatan maka ia akan
mempunyai sikap yang menerima,
merespon,
menghargai,
bertanggung
jawab. Sebaliknya, bila ia memiliki sikap
tidak mendukung terhadap suatu objak
maka ia akan memiliki sikap yang
menunjukkan
atau
memperlihatkan
penolakkan
atau
tidak
setuju
(
Notoatmodjo, 2010 ; 32).
Menurut
Asumsi
Peneliti
keberhasilan ASI eksklusif bisa diperoleh
bila ibu punya persepsi yang benar,
sehingga sikap ibu akan benar pula soal
ASI eksklusif dan keadaan emosinya
stabil. Dengan demikian, ASI eksklusif
akan diberikan dengan senang hati. Rasa
cemas, stress, bingung dan depresi pada
ibu yang menyusui akan menyebabkan
hubungan ibu dan bayi kurang harmonis
sehingga umumnya mengurangi frekuensi
menyusui.
4.4.4 Pengaruh
penyuluhan
ASI
eksklusif terhadap pengetahuan ibu
nifas di Klinik Harapan Keluarga
dan Klinik Hadijah Medan Tahun
2013.
Berdasarkan hasil uji di atas maka
dapat
dilihat
bahwa
pengetahuan
responden terjadi perubahan sangat berarti.
Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas,
diperoleh thitung= -8,388 dengan nilai
signifikasi 0,000 yang mana nilai p<0,05.
Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti ada pengaruh penyuluhan ASI
eksklusif terhadap pengetahuan ibu nifas
pada saat pretest dan postest dan besar
pengaruh penyuluhan ASI eksklusif
dipengaruhi oleh karena ibu yakin bahwa
bayi yang diberikan ASI Eksklusif selama
0-6 bulan memiliki daya tahan tubuh yang
lebih kuat dibandingkan dengan yang
diberi susu formula, memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi dan praktis.
Sesuai teori ASI disebut makanan
ajaib bagi bayi karena mudah dicerna
karena selain mengandung zat gizi yang
sesuai, juga mengandung enzim-enzim
untuk mencernakan zat-zat gizi yang
terdapat dalam ASI tersebut. ASI
mengandung zat-zat berkualitas tinggi
yang antara lain berguna untuk daya tahan
tubuh bayi karena mengandung berbagai
zat antibody sehingga bayi akan jarang
sakit, meningkatkan kecerdasan, dengan
menyusui maka akan terjalin kasih sayang
antara ibu dan bayi, sebagai makanan
tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan
pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan,
melindungi anak dari serangan alergi,
mengandung asam lemak yang diperlukan
untuk pertumbuhan otak sehungga bayi
lebih
pandai,
meningkatkan
daya
penglihatan dan kepandaian berbicara.
Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh Padilla Hidayanti tentang
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bonto Perak Kabupaten
Pangkep Tahun 2011 bahwa ada hubungan
pengetahuan dengan pemberian ASI
eksklusif pada bayi baru lahir (nilai
p=0,0001).
Berdasarkan penelitian Rika Candra
Emilia (2009) dengan judul Pengaruh
Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di
Mukim Laure-E Kecamatan Simelue
Tengah
Kab.
Simeulue
(NAD).
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
t hitung adalah -16, 852 dengan nilai
probabilitas (p=0,000) oleh karena
(P<0,005) maka dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan pengetahuan antara
sebelum
dan
sesudah
diberikan
penyuluhan sehingga dapat diartikan
bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang ASI
Eksklusif.
Menurut Roesli (2005) bahwa
hambatan utama tercapainya ASI ekslusif
adalah
karena
kurang
sampainya
pengetahuan yang benar tentang ASI
ekslusif pada para ibu. Seorang ibu harus
mempunyai pengetahuan yang baik dalam
menyusui.
Kehilangan
pengetahuan
tentang menyusui berarti kehilangan besar
akan kepercayaan diri seorang ibu untuk
dapat memberikan perawatan terbaik
untuk bayinya dan bayi akan kehilangan
sumber makanan yang vital dan cara
perawatan yang optimal. Pengetahuan
yang kurang mengenai ASI eksklusif
terlihat dari pemanfaatan susu formula
secara dini di perkotaan dan pemberian
atau nasi sebagai tambahan ASI di
pedesaan.
4.4.5 pengaruh
penyuluhan
ASI
eksklusif terhadap sikap ibu nifas
di Klinik Harapan Keluarga dan
Klinik Hadijah Medan Tahun 2013.
Berdasarkan hasil uji di atas maka
dapat dilihat bahwa sikap responden
terjadi perubahan sangat berarti. Hal ini
dapat dilihat pada tabel di atas, diperoleh
thitung= -7,251 dengan nilai signifikasi
0,000 yang mana nilai p<0,05. Maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada
pengaruh penyuluhan ASI eksklusif
terhadap sikap ibu nifas pada saat pretest
dan posttest dan besar pengaruh
penyuluhan ASI eksklusif dipengaruhi
oleh karena ibu menerima informasi yang
disampaikan
peneliti
pada
saat
penyuluhan, merespon memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan
penelitian
Rika
Candra Emilia
(2009) dengan judul
Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan
Simelue Tengah Kab. Simeulue (NAD).
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
t hitung adalah -16, 852 dengan nilai
probabilitas (p=0,000) oleh karena
(P<0,005) maka dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan pengetahuan dan sikap
antara sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan sehingga dapat diartikan
bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang
ASI Eksklusif.
Kunci sukses dalam menyusui
secara eksklusif adalah percaya diri. Ibu
yang ragu-ragu, bahkan meyakini bahwa
pemberian ASI saja tidak mencukupi. Ini
akan mempengaruhi rasa percaya diri pada
pengasuh bayinya, apalagi bila tidak ada
dukungan dari keluarga. Dukungan aktif
hanya memberikan ASI eksklusif perlu
diperoleh sejak masa kehamilan terutama
keluarga dan masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan
tentang Pengaruh Penyuluhan ASI
Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Nifas Di Klinik Harapan
Keluarga Dan Klinik Hadijah Medan 2013
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Efektifitas dari penyuluhan ASI
eksklusif Positif bagi ibu nifas.
2. Mayoritas Ibu nifas memiliki
pengetahuan yang cukup sebelum
diberi penyuluhan ASI eksklusif
dan sesudah diberikan penyuluhan
memiliki pengetahuan baik.
3. Mayoritas Ibu nifas memiliki sikap
yang kurang sebelum diberi
penyuluhan ASI eksklusif dan
sesudah diberikan penyuluhan
memiliki sikap cukup.
4. Terdapat pengaruh penyuluhan
ASI
eksklusif
terhadap
pengetahuan ibu nifas di Klinik
Harapan Keluarga dan
Klinik
Hadijah Medan Tahun 2013
dengan t-hitung 83,38% dan nilai
signifikansi 0,000 (p<0,05)
5. Terdapat pengaruh penyuluhan ASI
eksklusif terhadap sikap ibu nifas
di Klinik Harapan Keluarga dan
Klinik Hadijah Medan Tahun 2013
dengan t-hitung 72,51% dan nilai
signifikansi 0,000 (p<0,05)
5.2 Implikasi
Dari hasil penelitian telah diketahui
bahwa penyuluhan ASI eksklusif sangat
berpengaruh dalam pengetahuan dan sikap
ibu nifas dalam pemberian ASI Ekslusif.
Walaupun demikian, masih ada hal lainnya
yang dapat dilakukan agar pengetahuan
dan sikap ibu nifas menjadi lebih baik lagi
dalam pemberian ASI Ekslusif, seperti
menempelkan poster-poster tentang ASI
Ekslusif. Ibu juga harus menambah
pengetahuan agar ilmu yang diketahui
tentang pemberian ASI Ekslusif bisa lebih
luas lagi. Ibu bisa mengikuti penyuluhanpenyuluhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan
karena
informasi
yang
disampaikan akan mempengaruhi prilaku
ibu nantinya dalam pemberian ASI
Ekslusif. Diharapkan kepada ibu untuk
meluangkan waktunya dalam memberikan
ASI demi keberhasilan pemberian ASI
ekslusif. Bagi bidan maupun keluarga
harus menghindari susu formula atau
makanan tambahan lainnya sampai bayi
berusia 6 bulan. Dukungan bidan juga
sangat mempengaruhi prilaku ibu dalam
pemberian ASI Ekslusif, selain dukungan
dari bidan dukungan dari suami atau
keluarga pun dapat mempengaruhi
keberhasilan ibu dalam memberikan ASI
Ekslusif. Dukungan dapat diberikan
dengan bentuk pemberian semangat
kepada ibu dan memperhatikan keadaan
ibu.
5.3 Saran
Dari hasil penelitian yang di dapat
maka muncul saran dari peneliti yaitu
1. Klinik Harapan keluarga dan klinik
Hadijah
Perlu meningkatkan pembinaan
peran serta masyarakat dalam
pemberian
ASI
Eksklusif
khususnya dengan memberikan
penyuluhan tentang ASI Eksklusif
supaya masyarakat mengetahui apa
itu ASI Eksklusif dan apa manfaat
dari ASI Eksklusif tersebut.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan
kepada
pihak
pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Rumah Sakit Haji
Medan untuk menjadikan Karya
Tulis Ilmiah ini sebagai bahan
bacaan diperpustakaan agar dapat
menambah
wawasan
bagi
mahasiswa
dan
mahasiswi
khususnya
tentang
pengaruh
penuluhan ASI eksklusif.
3. Peneliti Selanjutnya
Semoga penelitian ini dapat
menjadi bahan acuan penelitian
dan
referensi
serta
dapat
mengembangkan
dengan
melakukan
penelitian
yang
berhubungan dengan pemberian
ASI Eksklusif. Diharapkan bagi
peneliti selanjutnya agar dapat
memperbanyak responden yang
akan diteliti dengan jenis penelitian
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.W, Wulandari. D. (2010).
Asuhan
Kebidanan
Nifas.
Yogyakarta. Nuha Medika.
Azwar, Saifuddin. (2011). Sikap Manusia.
Edisi II. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Danuatmaja, B. Meiliasari, M. (2009). 40
hari pasca persalinan. Jakarta.
Puspa Swara.
Dewi, V.N. Sunarsih, T. (2011). Asuhan
Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta
Selatan. Salemba Medika.
Hidayat, A, A. (2011). Metode Penelitian
Kebidanan Dan Teknik Analisa
Analisa. Jakarta. Penerbit Salemba
Medika
Mubarak, W.I. ; Chayatin, N. (2009). Ilmu
Keperawatan
Komunitas
“Pengantar Dan Teori”. Jakarta.
Salemba Medika.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2005).
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta. PT Rineka Cipta.
______(2007).
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. PT Rineka Cipta.
______(2010). Ilmu Perilaku Kesehatan.
Jakarta. Rineka Cipta.
Sudjana. (2005).
Bandung. Tarsito.
Metode
Statistika.
Sujiyatini, Dkk. (2010). Asuhan Ibu Nifas.
Yogyakarta. Cyrillus Publisher.
Susilo,
Rakhmat. (2011). Pendidikan
Kesehatan Dalam Keperawatan.
Yogyakarta. Nuha Medika.
Yuliarti, Nurheti. (2010). Keajaiban ASI.
Yogyakarta. CV. Andi offset.
_____(2008). Ruang Menyusui Khusus di
Pusat
Perbelanjaan.
Malang.
(http://Ebookbrowse.com). Tanggal
16 Januari 2013. Jam 22.25 WIB
_____(2006). Angka Kejadian Menurut
WHO dan Susu Formula Di
Masyarakat.
(http://thedoctorundercover.wordpr
ess.com). Tanggal 12 Februari
2013. Jam 05.30 WIB
_____(2007).
Data
Dinkes
Kabupaten/Kota
di
Sumatera
Utara.
(http://www.mailarchive.com). Tanggal 12 Februari
2013. Jam 06.00 WIB
_____(2008). Informasi terbaru tentang
manfaat
ASI.
Cirebon.
(http://dinkes.cirebonkab.go.id).
Tanggal 20 februari 2013. Jam
21.00 WIB
Download