BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan lembaga intermediasi keuangan atau financial
intermediary institution yakni badan usaha yang melakukan kegiatan
menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat lain yang membutuhkan dalam
bentuk kredit atau pembiayaan dan memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.3 Sebagai lembaga keuangan bank merupakan institusi yang
sarat dengan pengaturan sehingga dikatakan bahwa perbankan merupakan the
most heavy regulated industry in the world. Adanya merupakan suatu
keniscayaan mengingat bank merupakan lembaga yang eksistensinya sangat
membutuhkan adanya kepercayaan masyarakat atau fiduciary relation.
Tumbuhnya ekonomi Indonesia menjadikan sejumlah masyarakat
menengah ke atas di Indonesia makin bertambah. Hal ini pun berdampak
pada bank-bank yang menjalankan layanan priority banking. Bank-bank
menjadikan wealth management sebagai produk andalan yang kian
menggiurkan.
3
Hermansyah., 2005., “Hukum Perbankan Nasional Indonesia”, Kencana - Prenada Media
Group., Jakarta. H. 8.
Pasar wealth management yang masih cukup besar, penetrasi produk
bisnis tersebut diyakini masih rendah, serta ekonomi Indonesia yang terus
tumbuh memang menjadi daya tarik bagi bank-bank sehingga menekuni
bisnis tersebut. Nilai produk wealth management hingga saat ini mencapai Rp
130 triliun. Ketertarikan bank-bank dengan bisnis wealth management adalah
untuk mempertahankan 20% nasabah yang mampu memberikan keuntungan
80% bagi bank. Tentunya hal ini harus diimbangi dengan pelayanan yang
tepat dan menjaga kaidah-kaidah manajemen resiko serta tata kelola yang
baik dengan melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
disingkat GCG.
Meningkatnya jumlah orang kaya hingga + 40% per tahun memicu
bank-bank untuk menggeluti bisnis wealth management ini, termasuk BNI
dengan 11.000 nasabah dan dana kelolaan Rp 32,00 triliun. BNI merupakan
salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki 1.739 outlet cabang dan sentra
kredit yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 5 cabang luar negeri yaitu di
Singapura, Hongkong, Tokyo, New York dan London, serta perwakilan di
beberapa negara di Timur Tengah4.
Untuk jaringan elektronik, BNI memiliki 11.849 ATM ditambah
16.000 ATM LINK dan 24.000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking
24 jam BNI Call di 021-500046 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking
4
Website : www.bni.co.id
dan BNI Internet Banking melalui situs website www.bni.co.id untuk
kebutuhan transaksi perbankan dengan puluhan fitur.
Adanya Peraturan Bank Indonesia dalam bentuk surat edaran yang
baru tentang wealth management akan menjamin bank-bank kian transparan.
Meski bukan berupa Peraturan Bank Indonesia khusus, Surat Edaran tersebut
dapat memberikan kepastian hukum bagi perbankan dalam melayani nasabah
prima. PBI tersebut lebih menekankan aspek kehati-hatian serta kategori
nasabah prima dan syarat menjadi nasabah prima. Selain itu perumusan ulang
Standart Operating Procedure disingkat SOP yang diserahkan ke masingmasing bank. Salah satu rumusannya, jika bank tidak melaporkan
perkembangan bisnis wealth managementnya, akan dikenai denda dari Rp 1
juta/ hari, teguran tertulis dan denda sampai dengan Rp 50 juta hingga Rp 100
juta. Bahkan sebuah bank bisa dibekukan usahanya apabila terbukti jika
melanggar.
Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.
8/14/PBI/2006 Pasal 2 ayat (1) PBI dijelaskan, bahwa Bank wajib
melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang. Beberapa tahun
terakhir, GCG merupakan hal yang sangat erat dengan lingkungan korporasi,
khususnya perbankan. GCG diartikan sebagai sistem yang mengatur
pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi, mengatur hak dan kewajiban
pihak terkait yaitu Board of Commissioners, Board of Directors,
shareholders, dan stakeholders lainnya, memuat aturan-aturan, tata cara dan
prosedur yang harus ditempuh dalam membuat kebijakan dilingkup
korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan yang objektif dan caracara yang ditempuh untuk mencapai objektif serta pemantauan kerja.
Singkatnya, GCG adalah sebuah tatanan yang mengatur hubungan antara
semua pihak dalam struktur perusahaan yang menentukan arah dan
performance suatu perusahaan itu sendiri.
Ada empat penilaian negatif mengenai penerapan Good Corporate
Governance di Indonesia, yaitu:
1. Hanya sedikit yang yakin, bahwa Pemerintah betul-betul serius dalam
mendorong penerapan GCG.
2. Dalam
pemberantasan
korupsi
pemerintah
menghadapi
masalah
kredibilitas.
3. Keterbukaan informasi yang masih lemah terutama tentang kejadian
material dan transaksi saham dari direksi, kurangnya keterlibatan investor,
serta masih banyaknya antipati perusahaan terhadap GCG.
4. Penegakan hukum oleh regulator masih lemah dan kurang independennya
Self Regulatory Organization disingkat SRO.
Berdasarkan perkembangan dan semakin diperlukannya pelaksanaan
GCG pada industri perbankan, penulis tertarik untuk menyajikan tesis dengan
judul Penerapan Prinsip Transparancy Dalam Good Corporate Governance
disingkat GCG Pada Layanan Prioritas Nasabah Bank atau Wealth
Management Dalam Sistem Perbankan di Indonesia (Studi Kasus PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, akhirnya penulis dapat
menarik beberapa permasalahan yang nantinya akan dikaji serta dilakukan
pembahasan yang lebih mendalam lagi agar didapat suatu penjelasan yang
benar. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Penerapan prinsip „Transparancy‟ dalam mencegah terjadinya
transaksi keuangan mencurigakan oleh nasabah layanan prioritas Bank ?
2. Bagaimana
regulasi Pemerintah terhadap layanan
Prioritas nasabah
Bank ?
3. Bagaimana mitigasi risiko operasional dalam layanan prioritas kepada
nasabah Wealth Management di PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip „Transparancy‟ dalam
mencegah terjadinya transaksi keuangan mencurigakan oleh nasabah
layanan prioritas Bank.
2. Untuk mengetahui bagaimana regulasi Pemerintah terhadap layanan
Prioritas nasabah Bank.
3. Untuk mengetahui bagaimana mitigasi risiko operasional dalam layanan
prioritas kepada nasabah Wealth Management di PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk.
4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat
secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis :
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
pengetahuan bagi ilmu hukum tentang pentingnya penerapan prinsip
Transparancy dalam Good Corporate Governance di singkat GCG pada
layanan prioritas nasabah Bank atau Wealth Management dalam sistem
perbankan di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta masukan
bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jakarta dalam
menerapkan prinsip transparansi Good Corporate Governance
singkat GCG untuk menunjang usahanya.
di
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
penjelasan bagi pelaku usaha pada umumnya tentang pentingnya tata
kelola perusahaan yang baik dalam pengembangan usaha.
c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
pejelasan serta pengetahuan bagi masyarakat umum untuk mulai
menggunakan jasa perbankan.
5. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai penerapan prinsip Transparancy dalam Good Corporate
Governance
di singkat GCG pada layanan prioritas nasabah Bank atau
Wealth Management dalam sistem perbankan di Indonesia sejauh yang
penulis ketahui belum pernah diteliti oleh pihak lain. Di dalam penulisan tesis
ini, penulis akan meneliti sejauh manakah penerapan prinsip Transparancy
dalam Good Corporate Governance di singkat GCG pada layanan prioritas
nasabah Bank atau Wealth Management dalam sistem perbankan di
Indonesia. Untuk itu maka penelitian ini merupakan hasil pemikiran sendiri
dan akan diteliti lebih lanjut oleh penulis sendiri.
6. Sistematika Penulisan
BAB I :
PENDAHULUAN
Di dalam bab ini berisikan latar belakang permasalahan,
selanjutnya diringkas menjadi permasalahan yang akan diteliti,
kemudian dijelaskan mengenai tujuan penelitian dan manfaat
penelitian serta keaslian penelitian yang menjelaskan bahwa
penelitian ini belum pernah diteliti oleh orang/pihak lain dan
sistematika penulisan untuk memudahkan dalam mengetahui isi
dari tesis ini.
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori ; Pengertian
Good Corporate Governance, Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, Pedoman Good Corporate Governance, Good
Corporate Governance pada Bank, Penerapan Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance pada PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, Pengertian Prinsip Transparansi, Penerapan prinsip
transparansi pada Good Corporate Governance, Dasar Hukum
penerapan
prinsip
transparansi
pada
bank
dan
Wealth
Management pada Bank.
BAB III:
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan mengenai metode penelitian yang
diterapkan
dalam melakukan penelitian antara lain jenis
penelitian, lokasi penelitian, bahan penelitian, alat dan teknik
pengumpulan data, jalannya penelitian serta analisa hasil
penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian disertai
pembahasannya baik dari studi kepustakaan maupun melalui
penelitian dilapangan melalui wawancara mengenai Penerapan
prinsip „Transparancy‟ dalam mencegah terjadinya transaksi
keuangan mencurigakan oleh nasabah layanan prioritas Bank,
Regulasi Pemerintah Terhadap Layanan Prioritas Nasabah Bank
sebagaimana Surat Edaran Bank Indonesia nomor 13/29/DPNP
tentang penerapan manajemen risiko pada bank umum yang
melakukan layanan prima nasabah dan Pelaksanaan mitigasi risiko
operasional dalam layanan prioritas kepada nasabah Prioritas
“Wealth Management” di PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk.
BAB V :
PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan
diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan ini
merupakan jawaban dari permasalahan yang diteliti, selanjutnya
dari kesimpulan yang diperoleh, penulis memberikan saran yang
merupakan penyempurnaan atas kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian dan pembahasan.
Download