1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dari berbagai organisasi menjadikan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG) sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan (Warta Ekonomi, 2008). Keputusan yang diambil eksekutif senior banyak yang justru lebih menguntungkan manajemen dan mengesampingkan kepentingan stakeholders, khususnya pemegang saham. Kesenjangan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham mengimplikasikan adanya asimetri informasi. Healy dan Palepu (2007:128) menyatakan bahwa pengungkapan merupakan salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi. Asimetri informasi dapat dikurangi dengan tanggung jawab sosial (CSR) yang diungkapkan dalam CSR disclosure atau sering disebut sebagai Corporate Social Reporting. Perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian sosial dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial (kegiatan CSR) sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan (Zuhroh dan Sukmawati, 2008;78). Epstein dan Freedman (2007:109) menemukan bahwa stakeholders tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan, sehingga manajemen perusahaan tidak hanya dituntut terbatas atas pengelolaan dana yang diberikan, namun juga meliputi dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan sosial. Keterkaitan perusahaan 1 2 dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) sehingga diperlukannya tata kelola usaha yang baik (GCG). Melalui pelaksanaan CSR dan GCG, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan, masyarakat, investasi sosial perusahaan, kinerja keuangan perusahaan dan akses capital serta citra perusahaan di mata publik menjadi baik. Jika CSR dilaksanakan maka GCG akan memadai, karena dengan dilakukannya CSR pada lingkungan perusahaan maka akan dapat memberi jaminan kepada pemangku kepentingan (stakeholders) bahwa perusahaan telah melakukan tata kelola perusahan yang baik. Menurut Wahidahwati (2009;89) profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan ukuran ROE. Menurut Hanafi dan Halim (2009;115) menyatakan bahwa ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham. Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE yang berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan. 3 Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas (Devina et al., 2010). Hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Anggraini, 2010). Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mencerminkan suatu pendekatan manajemen adaptive dalam menghadapi lingkungan yang dinamis dan multidimensional serta kemampuan untuk mempertemukan tekanan sosial dengan reaksi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, ketrampilan manajemen perlu dipertimbangkan untuk survive dalam lingkungan perusahaan masa kini (Devina et al., 2010). Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin (2008), karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris (Nurlela dan Islahuddin, 2008). Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam 4 meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Berdasarkan penelitian Gunawan dan Yeremia. (2008) ini, peneliti menempatkan GCG sebagai variabel intervening, yang diharapkan akan memperkuat pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan. Penerapan GCG dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sedangkan menurut Kusumawati, dan Riyanto (2009) mengemukakan bahwa corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan pemegang saham. Etty (2009) yang menyatakan Good Corporate Governance yaitu kepemilikan managerial dan institusional mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Paramita (2008) menyatakan Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan Good Corporate Governance merupakan variabel intervening penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian Etty (2009), sedangkan penelitian ini mengacu pada penelitian Rimba (2010) yang dahulu meneliti pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating pada tahun periode 2006 dan 2008. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel profitabilitas 5 sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan. Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, khususnya manajemen perusahaan, pemegang saham, investor, kreditor, pemasok, konsumen, regulator (BEI) dan masyarakat mengenai relevansi dari Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance dalam laporan tahunan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. Dari uraian diatas penulis bermaksud untuk menelaah dan menguji lebih lanjut mengenai pengaruh CSR dan GCG terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menguji dengan menggunakan data tahun 2010-2014 dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. Alasan peneliti menggunakan variabel intervening karena variabel intervening secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, tetapi tidak dapat dilihat, diukur dan dimanipulasi. Profitabilitas dipilih sebagai variabel intervening dalam penelitian ini karena prestasi yang ditunjukkan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan khususnya yang tercermin dari kondisi keuangan perusahaan. Informasi utama yang dapat menggambarkan kinerja keuangan melalui laporan keuangan adalah laba atau profitabilitas. Apabila perolehan laba dari tahun ke tahun mengalamai kenaikan, akan mempengaruhi pembagian deviden serta keyakinan investor akan kelangsungan hidup perusahaan yang melakukan CSR dan GCG, diharapkan ada capital gain 6 dimasa datang. Hal ini menarik bagi investor yang akan menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan : Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. (Pada Perusahaan BUMN Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. 1.2 Rumusan Masalah Atas dasar uraian tersebut permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah corporate social responsibility secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan ? 2. Apakah good corporate governance secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan ? 3. Apakah corporate social responsibility secara langsung mempengaruhi profitabilitas ? 4. Apakah good corporate governance secara langsung mempengaruhi profitabilitas ? 5. Apakah corporate social responsibility dan good corporate governance berpengaruh tidak langsung terhadap nilai perusahaan, pada saat profitabilitas sebagai variabel intervening ? 7 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh secara langsung corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. 2. Menganalisis pengaruh secara langsung good corporate governance terhadap nilai perusahaan. 3. Menganalisis pengaruh secara langsung corporate social responsibility terhadap profitabilitas. 4. Menganalisis pengaruh secara langsung good corporate governance terhadap profitabilitas. 5. Menganalisis pengaruh secara tidak langsung Corporate Social Responsibility dan Good Corporate terhadap nilai perusahaan, dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel intervening. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pihak – pihak yang berkepentingan antara lain: 1.4.1 Kontribusi Praktis Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan informasi tentang tentang pentingnya corporate social responsibility dan good corporate governance yang diungkapkan di dalam laporan yang disebut sustainability reporting dan sebagai pertimbangan 8 dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial. 1.4.2 Kontribusi Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna untuk penelitian, juga berguna sebagai bacaan untuk memperluas wawasan mengenai informasi dan referensi dalam pengembangan ilmu akuntansi berkaitan dengan pentingnya corporate social responsibility dan good corporate governance, profitabilitas serta nilai perusahaan pada penelitian-penelitian sejenis dimasa yang akan datang. 1.4.3 Kontribusi Kebijakan Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh dan stakeholders tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Melalui pelaksanaan CSR dan GCG, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan, masyarakat, investasi sosial perusahaan, kinerja keuangan perusahaan dan akses capital serta citra perusahaan di mata publik menjadi baik. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance 9 Terhadap Nilai Perusahaan serta menganalisis Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel intervening pada perusahaan BUMN Non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2014.