REAKSI PASAR VALUTA ASING INDONESIA TERHADAP PERGANTIAN MENTERI KOORDINATOR PEREKONOMIAN Ir. ABURIZAL BAKRIE OLEH Dr. BOEDIONO BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang masalah Pada era globalisasi saat ini transaksi perdagangan tidak hanya terbatas di dalam negeri saja tetapi juga dengan negara-negara lain. Sekecil apapun transaksi tersebut apabila melibatkan dua negara atau lebih pastilah membutuhkan pertukaran atau perdagangan valuta asing Berkaitan dengan transfer dana yang bersifat internasional tersebut, maka di setiap negara diperlukan pasar valuta asing. Transaksi perdagangan valuta asing tidak terlepas dari pergerakan atau fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain karena keduanya merupakan suatu bagian yang utuh yang tak terpisahkan. Fluktuasi atau pergerakan nilai tersebut mengalami perubahan nilai setiap saat, bahkan kadang kala perubahan terjadi dalam hitungan per sekian detik. Fluktuasi yang terjadi biasa terbagi menjadi dua (www.gainscope.com 22/03/07 21:00) pertama, fluktuasi atau pergerakan naik (bullish) yang mengindikasikan adanya penguatan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang negara lain. Kedua pergerakan atau pergerakan turun (bearish) yuang mengindikasikan melemahnya nilai tukar suatu mata uang tehadap mata uang negara lain 1 Di Indonesia juga terdapat pasar valuta asing untuk memperlancar transaksi internasionalnya. Pasar valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional, di antaranya adalah untuk mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Selain itu dengan adanya pasar valuta asing memungkinkan dilakukanya lindung nilai (hedging) dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian akibat perubahan kurs Pada masa orde baru pemerintah menetapkan sistem nilai tukar mengambang terkendali, yaitu sistem dimana bank sentral ikut campur tangan dalam pasar valuta asing sehingga nilai tukar mata uang asing di bursa valuta asing di intervensi oleh Bank Sentral. Kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral dalam hal ini, Bank Indonesia (BI). Sesuai dengan fungsinya yaitu mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan adanya intervensi dari BI tersebut nilai tukar rupiah terhadap US$ relatif stabil. Perubahan terjadi pada tahun 1997 dimana di Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan terjadinya depresiasi mata uang rupiah, nilai rupiah di pasar valas asing tidak menentu. Nilai rupiah terus terdepresiasi dan mencapai puncaknya di level Rp 19.000/US$. Sekarang, dimasa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono perekonomian tidak kunjung membaik, hal inilah yang membuat presiden tidak merasa puas dengan kinerja kabinetnya. Setelah mengevaluasi kinerja kabinetnya 2 selama setahun terakhir, presiden memutuskan untuk melakukan reshuffle terbatas terhadap pos-pos yang kurang produktif. Presiden meyatakan bahwa reshuffle akan dilakukan pada berbagai sektor termasuk bidang ekonomi, selain itu presiden juga menyatakan bahwa reshuffle akan dilakukan 2 atau 3 hari mendatang, ini beliau katakan ketika berada dibandara polonia medan setelah beliau melakukan kunjungan kerja di Balige, Sumatera Utara jumat 2/12 2005. (sumber:PikranRakyat.com 2/12/05 19:45 WIB) Reshuffle terbatas ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja berbagai sektor yang dirasa kurang ada peningkatan termasuk di bidang ekonomi, presiden menyatakan bahwa bidang perekonomian merupakan sektor yang paling vital dalam mendongkrak pertumbuhan disektor lainnya, untuk itu beliau memprioritas penigkatan pertumbuhan disektor ekonomi, baik sektor keuangan ataupun disektor riil. Posisi menteri koordinator perekonoomian yang masih dijabat oleh Ir. Aburizal Bakrie diproyeksikan akan digantikan oleh Dr. Boediono mantan menteri keuangan pada era megawati saat menjabat menjadi presiden. Presiden Yudhoyono memilih Dr. Boediono berdasarkan prinsip the right people on the right place. Rencana tersebut mendapatkan sedikit ganjalan karena Dr. Boediono menolak dengan alasan masih ingin beristirahat dan memberikan kesempatan pada yang lain, namun setelah didesak dengan alasan negara dan rakyat sangat membutuhkan tenaga dan pikirannya akhirnya beliau mengiyakan. 3 Ditempat terpisah Ir. Aburizal bakrie mengatakan bahwa ia tidak mengetahui rencana presiden yang akan melakukan reshuffle terbatas dan ia merupakan salah satu menteri yang akan diganti, namun dia menyakan bahwa itu sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden. (sumber:PikranRakyat.com 2/12/05 19:45 WIB) Aburizl Bakrie menyerahkan sepenuhnya kepada presiden apakah ia akan diganti ataupun tidak, karena presidenlah yang layak menilai kinierjanya selama ini, jika ia benar-benar diganti ia berharap penggantinya kelak akan menruskan apa yang telah ia rintis selama ini, baik sektor riil, moneter, maupun fiskal. Sektor riil termasuk juga infrastruktur, pertanian, perikanan, kehutanan, dan pedesaan. Masuknya nama Boediono kejajaran kabinet SBY disambut positif oleh kalangan pengusaha, mereka menilai Track record dan pengalaman yang teruji, membuat pengusaha respek terhadap mantan menteri keuangan ini, pengusaha menilai Boediono sebagai sosok yang tepat untuk menempati posisi menteri keuangan ataupun menko perekonomian Kondisi ekonomi makro sangat baik ketika Boediono menjabat Menteri Keuangan di era pemerintahan Megawati, sehingga masuknya kembali Boediono bisa memberikan angin segar bagi investor dan kalangan industri. Meskipun orangnya sederhana tapi kinerjanya baik dan tidak banyak bicara. Itu terlihat dari pengalaman dan kinerja yang telah terbukti kata Direktur PT Astra Internasional Tbk, Johny Darmawan, di sela acara workshop di Cibogo-Bogor, Jumat (2/12). Perombakan (reshuffle) kabinet yang akan menarik Boediono pada kabinet tersebut, merupakan faktor utama yang mendorong kenaikan indeks harga saham. 4 Sedangkan penguatan indeks harga saham regional, hanya sebagai faktor pendukung saja. Kata Branch Manager Trimegah Securities, Asep Saepudin, dia milai indeks harga saham hari Jumat (2/12) lebih karena respons positif pada reshuffle. Selain indeks saham, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sedikit mendapat penguatan. Pada sesi penutupan sore, kurs tengah rupiah berada pada posisi di bawah Rp 10.000,00 per dolar AS, tepatnya Rp 9.980,00 per dolar AS. (sumber:PikranRakyat.com 2/12/05 19:45 WIB) Nama Boediono benar-benar sakti. Beberapa menit setelah SBY menyebut namanya, pasar langsung menyambut girang. IHSG langsung meroket 19,269 poin. Rupiah juga menguat di level 10.020. Analis menyebutkan, pasar bergerak positif justru bukan karena kabar reshuffle itu, melainkan karena penyebutan sosok Boediono oleh SBY. Pada penutupan perdagangan 02/12/05 rupiah bahkan menguat di level 9.988. (sumber : Detik.com 02/12/05 19:45 WIB) Pelantikan anggota Kabinet Indonesia Bersatu hasil reshuffle oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu 07 desember 2005, membawa dampak psikologis ke arah penguatan rupiah. Rupiah kembali menembus level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Pada akhir perdagangan kemarin pukul 17.00 WIB, rupiah ditutup menguat 80 poin pada level Rp 9.835 per dolar AS. Padahal, pada awal perdagangan, rupiah dibuka pada level Rp 9.885 per dolar AS. Begitu namanya dimunculkan, pasar menanggapi secara positif. Bukan saja terlihat dari IHSG di Bursa Efek Jakarta yang terus menguat dari 1.119 pada 5 akhir pekan lalu ke level 1.120 (5/12), 1.123 (6/12), dan 1.151 pada saat pelantikan 7/12, serta rupiah yang berturut-turut menguat terhadap dolar dari kisaran Rp 10 ribuan ke level Rp 9.955, Rp 9.920, Rp 9.835, bahkan pekan ini sudah masuk level Rp 9.700-an. Kalangan analis, pelaku dunia usaha dan politikus pun sebagian besar menyambut baik masuknya ekonom UGM ini sebagai komandan tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). (Sumber: Detik.Finance.com 8/12/05 20:05 WIB) Berikut ini penulis sajikan total perdagangan yang terjadi antara Indonesia dengan negara-negara yang yang menjadi mitra dagang Indonesia selama tahun 2005 hasil kerja dari Kabinet Indonesia Bersatu sebelum direshuflle. No Negara Total perdagangan dengan Indonesia tahun 2005 1 Amerika Serikat US$15.06 Milyar 2 Inggris US$ 3.25 Milyar 3 Jepang US$ 19.15 Milyar 4 Australia US$ 2.56 Milyar 5 Uni Eropa US$ 17 Milyar 6 Singapura US$ 15 Milyar 7 China US$ 15 Milyar 8 Swiss US$ 300 Juta 9 Hongkong USS 2.26 Milyar Sumber: Di ambil dari berbagai sumber (detik.com, pikiranrakyat.com, kadin.net.id, kompas.com, detik.finance 07 mei 2007 15:00 WIB) Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah ekspektasi akan nilai tukar dimasa yang akan datang. Pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak dimasa yang akan datang. Peristiwa yang memiliki 6 informasi buruk akan direspon negatif oleh pasar dan peristiwa yang memiliki informasi yang baik akan direspon positif oleh pasar. Melihat reaksi pasar yang sangat positif dengan masuknya Dr.boediono dalam jajaran Kabinet Indonesia bersatu menggantikan Ir. Aburizal bakrie penulis tertarik untuk megkaji lebih dalam mengenai pengaruhnya terhadap pasar valuta asing indonesia, oleh karena itu penulis mengambil Judul Reaksi Pasar Valuta Asing Indonesia terhadap pergantian menteri koordinator perekonomian Ir. Aburizal bakrie oleh Dr. Boediono. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah yang dikemukakan adalah “Apakah Pasar Valuta Asing Indonesia bereaksi positif terhadap pergantian menteri koordinator perekonomian dari Ir. Aburizal bakrie oleh Dr. Boediono”. C. Batasan penelitian Untuk menghindari perluasan masalah dan lebih terfokus terhadap pembahasan masalah yang diteliti, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Valuta yang akan diteliti merupakan valuta yang aktif diperdagangkan dipasar valuta asing Indonesia, yaitu Dollar Amerika, Yen jepang, Poundsterling, EURO, Dollar Singapura dengan menggunakan kurs tengah harian uang kertas harian uang kertas asing terhadap Rupiah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 7 2. Objek penelitian yang dimaksud return adalah tingkat pengembalian dimasing-masing valuta asing yang diperoleh selama 60 (enam puluh) hari perdagangan sebelum peristiwa 1 (satu) hari saat peristiwa dan 7 (tujuh) hari setelah peristiwa. 3. Hari peristiwa (event day) yang dimaksud adalah hari pengumuman Dr. Boediono sebagai pengganti menteri koordinator perkonomian Ir. Aburizal Bakrie pada 2 desember 2005 sebagai tolak ukur apakah sebelum dan sesudah peristiwa terjadi pengaruh tidak normal (abnormal return) D.Tujuan & Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pergantian menteri koordinator perekonomian terhadap pasar valuta asing Indonesia sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi di pasar valuta asing. 2. Manfaat penelitian a. Bagi pelaku pasar valuta asing Indonesia Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan informasi dan acuan bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasi dipasar valuta asing sehingga menambah kepekaan terhadap berbagai peristiwa yang dapat mempengaruhi fluktuasi kurs valuta asing. 8 b. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pasar valuta asing 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Landasan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai perbandinganan bagi penulis adalah “reaksi pasar valuta asing terhadap pergantian presiden Indonesia pada 20 oktober 2004” penelitian tersebut disususun oleh triwahyu wibowo mahasiswa universitas muhammadiyah malang (UMM). Hipotesis dalam penelitian tersebut adalah “bahwa pasar valuta asing Indonesia bereaksi negatif terhadap pergantian presiden 20 oktober 2004” Penelitian menggunakan metode even study yang dilakukan terhadap 5 (lima) valuta asing yang aktif diperdagangkan dipasar valuta asing Indonesia, yaitu: Dollar Amerika, Yen Jepang, Pounsterling, Dollar Singapura, dan EURO. Sedangkan pengujian menggunakan analisis kuantitatif dan uji statistik (uji-t). tolak ukurnya, taraf signifikansi yang dihasilkan pengolahan data ini yang lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar -1,645. Kedua tingkat kepercayaan (tk) sebesar 95% dan KSE (kesalahan standart edtimasi) 5% Dari analisis yang teah dilakukan dihasilkan nilai pengujian yang signifikan (uji-t) sebesar 2,667794183 pada periode waktu +1 sehingga kesimpulan adalah pergantian president (20 oktober 2004) memberikan efek pengembalian negatif dipasar valuta asing Indonesia Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah sama-sama menggunakan analisis kuantitatif dan uji statistik (uji-t) yang merupakan merupakan penelitian event study serta mata uang yang 10 diteliti. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis meliputi: Event yang diteliti, serta periode (rentang waktu) yang dijadikan penelitian. Event yang diteliti oleh peneliti terdahulu adalah pergantian presiden Indonesia pada 20 oktober 2004 sedangkan yang diteliti oleh peneliti sekarang adalah pengumuman pergantian menteri koordinator perekonomian pada tanggal 2 desember 2005. B. Tinjauan Teori 1. Keputusan investasi Menurut Abdul Halim (2003: 2) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang Menurut Warsono (2001: 2) dalam investasi ada dua atribut penting, yaitu: a. Tujuan, tujuan investasi adalah untuk menghasilkan pendapatan atau perolehan modal. b. Waktu, waktu berkaitan dengan unsur ketidakpastian, bahwa pendapatan atau perolehan modal baru dapat dinikmati dimasa yang akan datang. 2. Proses investasi Proses investasi menunjukkan bagaimana seorang investor membuat keputusan investasi, tahapan-tahapan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut (Halim, 2003: 2): a. Menentukan tujuan investasi Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu: 11 1) Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) 2) Tingkat risiko (rate of risk) 3) Ketersediaan dana yang akan diinvestasikan Apabila dana cukup tesedia maka investor menginginkan penghasilan yang maksimal dengan risiko tertentu. Umumnya hubungan antara risiko dan return bersifat linear artinya makin besar rate of risk semakin besar pula expected rate of return. b. Melakukan analisis investasi Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu investasi atau kumpulan investasi. c. Melakukan pembentukan portofolio investasi Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap investasi mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masingmasing investasi. d. Melakukan evaluasi kinerja portofolio investasi Dalam tahap ini dilakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio investasi yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. e. Melakukan revisi portofolio investasi Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi (perubahan) terhadap investasi yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa komposisi 12 portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi, misalnya rete of return-nya lebih rendah dari yang disayaratkan. 3. Macam-macam investasi Ada berbagai macam bentuk investasi menurut warsono (2001: 3) yaitu: a. Berdasarkan bentuk asetnya investasi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1) Investasi pada asset riil, investasi yang dilakukan pada asset-asset nyata seperti investasi pada gedung, mesin, dll 2) Investasi pada asset sekuritas, investasi yang dilakukan pada suratsurat berharga seperti pada surat-surat berharga seperti investasi pada saham, obligasi, sertifikat deposito dll. b. Berdasarkan jangka waktu perputaran dananya investasi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu: 1) Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang pertukarn dananya kurang dari atau sama dengan 1 (satu) tahun, bentuk investasi jangka pendek ini misalnya investasi pada modal kerja, ataupun investasi pada sekuritas jangka pendek seperti sertifikat deposito, comercial paper dan lain-lain. 2) Investasi jangka panjang, yaitu investasi yang perputaran dananya lebih dari 1 (satu) tahun, bentuk investai jangka panjang ini misalnya pada aktiva tetap dan surat berharga jangka panjang seperti saham dan obligasi. 13 c. Berdasarkan pihak yang mengadakan investasi, investasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Investasi swasta, yaitu investasi yang dilakukan individu ataupun institusional swasta. Tujuan investasi swasta ini biasanya lebih bersifat profit oriented 2) Investasi pemerintah, yaitu investasi yang dilakukan oleh pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah dan biasanya bersifat social oriented. 4. Studi peristiwa (event study) Studi peristiwa (event study) menurut jogiyanto (2000: 410) merupakan studi yang mempelajari reaksi-reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event studi dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content) maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar, reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya pergerakan harga dari valuta asing bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberi abnormal return kepada 14 pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kapada pasar seperi tampak pada gambar berikut ini: Gambar 1 Kandungan informasi suatu pengumuman Peristiwa Reaksi Pasar terhadap Kandungan Informasi Hasil Ada abnormal return Ada kandungan informasi Tidak ada abnormal return Tidak ada kandungan informasi Pengumuman peristiwa Sumber : Jogiyanto, 2000: 393 Dalam menguji kandungan informasi dalam event study langkahlangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Actual return (pengembalian actual) Untuk menghitung return sesungguhnya yang terjadi maka digunakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga ssebelumnya (Jogiyanto, 2000: 108) b. Expected return (pengembalian diharapkan) 15 Pengembalian yang diharapkan oleh investor bersifat subjektif berdasar dari perhitungan ecpected return ini menggunakan data hitoris harga valuta asing. (Jogiyanto, 2000: 127) c. Abnormal return (pengembalian tidak normal) Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return yang diharapkan investor (expected return) (Jogiyanto, 2000: 415) d. Rata-rata abnormal return Rata-rata abnormal return untuk hari ke-t tidak dilakukan untuk tiap-tiap valuta tetapi dilakukan secara aggregat dengan menguji rata-rata return tidak normal seluruh valuta secara cross section untuk tiap-tiap hari diperiode peristiwa (Jogiyanto, 2000: 429) 5. Hubungan antara investasi dan event study Suatu peristiwa yang memiliki informasi buruk akan direspon negatif oleh pasar dan peristiwa yang memiliki informasi yang baik akan direspon positif oleh pasar. Jika pengumuman suatu peristiwa mengandung informasi (information conten) maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas atau instrument investasi bersangkutan. (Jogiyanto, 2000: 392) Oleh karena itu suatu event sangat berpengaruh terhadap investasi terutama jika investasi tersebut disektor keuangan baik itu di bursa efek ataupun di bursa valas karena informasi berkembang dengan cepat dan pasarpun bergerak dengan cepat 16 6. Definisi pasar valuta asing Perkembangan dalam dunia ekonomi dan bisnis global menyebabkan valuta asing tidak hanya dibutuhkan oleh pelaku bisnis internasional, namun kalangan masyarakat umum juga membutuhkan valuta asing untuk berbagai keperluan transaksi. Meningkatnya kebutuhan valuta asing menyebabkan valuta asing diperdagangkan dipasar valuta asing. FOREX (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan Valuta Asing (Valas) (Gainscope.com: 26 Desember 2006) adalah merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (mulai dari hari Senin pk.4 pagi sampai dengan hari Sabtu pk.4 pagi WIB/GMT+7) Pasar valuta asing adalah (Madura, 19997: 57) pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar forex mencapai lebih dari USD$1,4 Trilyun per harinya. Dan di tahun 2006, nilai transaksi pasar forex telah melebihi USD$ 2 Trilyun per harinya. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex adalah sangat bagus. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, FOREX juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return On Investment atau kembalinya nilai investasi yang telah 17 kita tanam) serta profit yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya (biasanya rata-rata return berkisar lebih dari 5% - 20% per bulannya, bahkan bisa mencapai lebih dari 100% per bulannya untuk professional trader). 7. Fungsi dan bentuk pasar valuta asing Seiring perkembangan pasar valuta asing, pasar valuta asing mempunyai fungsi (Siamat, 1999: 136) antara lain: a. Sebagai sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan dan peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya. b. Sebagai sarana pengendali moneter Pasar valuta asing tidak hanya berupa bentuk fisik seperti newyork stock excange, namun sebuah jaringan hubungan telepon dan komputer antara bank, pedagang valuta asing dan pialang. 8. Pelaku pasar valuta asing Pelaku utama pasar valuta asing (Kuncoro, 2001: 118) adalah a. Individu Individu-individu yang bermain dipasar valuta asing terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya.kebutuhan bisnis muncul bila seseorang terlibat dalam bisnis internasional. b. Institusi 18 Instisusi merupakan pelaku penting dalam pasar valuta asing karena kebutuhan mereka yang besar dan bervariasi akan mata uang. Transnational Corporation atau Multinational Corporation adalah pelaku utama dipasar valuta asing yang mentransfer sejumlah besar mata uang melewati batas-batas Negara, mereka seringkali harus mengkonversi investasi multi currency-nya yang pada gilirannya akan menciptakan transaksi valuta asing yang cukup besar. c. Perbankan Perbankan adalah pelaku pasar yang terbesar dan paling aktif, perbankan beroperasi dalam pasar valuta asing lewat para pedagangnya (exchange dealer atau exchange trader). Pedagang valuta asing dari suatu bank membeli dan menjual mata uang atas nama banknya, untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya. d. Bank sentral dan lembaga pemerintah Tujuan utama bank sentral bukan untuk memperoleh laba atau menghindari risiko dari operasi valuta asing yang dilakukannya, tujuan utama bank sentral adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut bank sentral tersebut sesuai dengan kepentingan ekonomi negaranya. e. Sepekulan dan arbitraser Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valuta asing semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi dipasar valuta asing. Dengan kata lain 19 mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi dipasar valuta asing. f. Pialang-pialang valuta asing Pialang valuta asing adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valuta asing dipasar valuta asing. 9. Struktur pasar valuta asing Pasar valuta asing dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi yang kompleks dan beragam secara efisien dan segera. Perantara utama dalam pasar valuta asing, bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valuta asing. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang amat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Ada dua tingkatan dalam pasar valuta asing menurut Mudrajad kuncoro (2001: 117) yang pertama adalah pasar konsumen atau eceran (consumer/retail market) dimana individu atau institusi membeli dan menjual valuta asing kepada bank. Tingkatan kedua adalah pasar antar bank (interbank market) dimana bank membeli dan menjual valuta asing satu sama lain untuk menutup kekurangan dan mengurangi kelebihan akibat transaksi dengan para pelanggannya. 20 Gambar 2 Struktur Pasar Valuta asing Konsumen membeli $ dengan £ Pialang valuta asing Bank lokal Pialang saham Pasar antar bank IMM, LIFFE, PSE Bank lokal Pialang saham Konsumen membeli £ dengan $ Sumber : Mudrajad kuncoro (2001: 119) 10. Kurs dan Quotation Valuta asing Kurs valuta asing (Siamat, 1999: 185) adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain, sedangkan quotation valuta asing merupakan suatu pernyataan kesediaan melakukan transaksi jual beli valuta 21 asing pada suatu kurs yang diumumkan. Quotition valuta asing dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Kutipan langsung (direct quotation) Kutipan langsung menunjukkan berapa unit mata uang domestik yang diperlukan untuk membeli 1 (satu) unit mata uang asing. b. Kutipan tidak langsung (indirect quotation) Kutipan tidak langsung menunjukkan berapa mata uang asing yang diperlukan untuk membeli 1(satu) unit mata uang domestik. c. USD quotation Dalam transaksi valuta asing international USD selalu dijadikan sebagai mata uang referensi dalam penentuan kurs mata uang asing lain. d. Point quotation Dikalangan trader valuta asing mereka sering menyatakan forward rate dalam bentuk poin. Quotation dalam bentuk poin sesungguhnya bukanlah kurs valuta asing melainkan perbedaan atau selisih antara forward rate dengan spot rate dengan demikain spot rate tidak dapat di sebut dengan menggunakan poin atau point basis. e. Bid dan offer rate quotation Quotaition dibuat dengan penentuan harga bid (kurs beli) dan offer (kurs jual). Bid dalam transaksi jual beli valuta asing berarti dealer bersedia membeli mata uang tertentu pada harga yang telah ditetapkan , sedangkan offer berarti berarti dealer bersedia menjual mata uang tertentu pada harga yang telah ditetapkan 22 11. Transaksi utama pasar valuta asing Ada dua tipe transaksi utama pasar valuta asing menurut (artur dkk, 2001:882) yaitu: a. Kurs spot Kurs spot adalah harga mata uang asing terhadap mata uang domestik. Sedangkan transkasi spot adalah transaksi satu mata uang untuk ditukarkan dengan mata uang asing satu hari. Dalam pasar transaksi spot kurs dapat dilakukan dalam dua penawaran 1) Penawaran langsung Nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing. 2) Penawaran tidak langsung Nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang domestik. b. Kurs forward Transaksi kurs forward adalah transaksi harian dimana pembayaran dilakukan dimasa datang seseuai dengan kontrak. Biasanya kontrk forward ditewarkan untuk periode 30, 90, dan 180 hari. 12. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar valuta asing Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar valuta asing menurut madura (1997: 89): 23 a. Laju inflasi relatif Perubahan laju inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional, karena mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta dengan demikian mempengaruhi nilai tukar, kenaikan laju inflasi secara tiba-tiba didalam suatu negara akan meningkatkan permintaan negara tersebut terhadap mata uang asing. Lonjakan inflasi dalam suatu negara akan mengurangi keingginan konsumen terhadap prosuk-produk negara yang mengalami inflasi sehingga mengurangi penawaran mata uang domestik dalam pasar valuta asing. b. Suku bunga relatif Perubahan suku bunga relatif mempengaruhji investasi-investasi dalam sekuritas-sekuritas asing yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing dan nilai tukar. Suku bunga yang relatif dapat menarik arus kas dari luar negeri untuk berinvestasi dalam sekuritas yang menawarkan yield tinggi. Suku bunga yang relatif tinggi disisi lain mungkin mencerminkan ekpektasi tingginya tingkat inflasi. Inflasi yang tinggi dapat menekan nilai valuta, hal ini bisa membuat sejumlah investor luar negeri membatalkan investasi dalam sekuritassekuritas yang didominasi dalam valuta tersebut. Suku bunga riil dalam hali ini perlu diperhatikan yaitu suku bunga nominal yang telah siesuaikan dengan investasi. Suku bunga riil antar negara sering diperbandingkan untuk menilai pergerakan nilai 24 tukar, karena suku bunga riil mengkombinasikan suku bunga nominal dengan inflasi yang kesemuanya mempengaruhi nilai tukar. c. Tingkat pendapatan relatif Pendapatan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan kemampuan melakukan investasi, semakin tinggi pendapatan maka kemampuan untuk berinvestasi akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknnya. d. Kontrol pemerintah Kontrol pemerintah sangat berpengaruh terhadap iklim investasi, bila pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendukung iklim investasi maka para investor akan bergairah untuk menanamkan modalnya dinegara tersebut. e. Ekpektasi Ekspektasi yang tinggi dari investor untuk berinvestasi di suatu negara akan sangat berpengaruh terhadap iklim investasi dinegara tersebut. 13. Metode peramalan kurs untuk masa akan datang Dalam investasi dipasar valuta asing diperlukan peramalan kurs, berbagai metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Madura, 1997: 292) a. Peramalan teknis Peramalan teknis melibatkan pemakaian data-data nilai tukar historis untuik memprediksi nilai tukar dimasa depan. Sejumlah kasus 25 analisa statistik yang komplek digunakan dalam peramalan teknis. Peramalan teknis untuk nilai tukar serupa dengan peramalan harga saham, jika pola pergerakan nilai tukar sepanjang waktu perilakunya acak, maka peramalan teknis tidak tepat kecuali kalau trend-trend historis dalam pergerkan nilai tukar dapat diidentifikasi, pengkajian atas pergerakan masa lalu tidak akan bermanfaat untuk memprediksi pergerakan dimasa depan. Model-model peramalan teknis telah seringkali membantu spekulan dalam pasar valuta asing, namun suatu model yang berkinerja sangat baik dalam satu periode tetentu belum tentu akan berhasil dalam periode lain. Spekulan–spekulan yang menggunakan peramalan teknis seringkali menanggung biaya transaksi. b. Peramalan fundamental Peramalan fundamental didasarkan pada hubungan fundamental antara variabel-varibel ekonomi serta dampak historis atas nilai valuta diketahui, korporasi-korporasi dapat membuat proyeksi nilai tukar, proyeksi nilai tukar bisa muncul dari penilaian subjektif menyangkut sejauh mana pergerakan umum dari variabel-variabel ekonomi di satu negara mempengaruhi nilai tukar. Dari perspektif statistik, proyeksi akan didasarkan pada dampak kuantitatif dari faktor-faktor yang dimaksud atas nilai tukar. c. Permalan berbasis pasar Proses pengembangan proyeksi dari indikator-indikator pasar yang dikenal dengan peramalan berbasis pasar biasanya didasarkan pada kurs 26 spot atau kurs forwad. Kurs spot bisa berfungsi dalam peramalan ini karena kurs spot mencerminkan ekpektasi pasar mengenai nilai tukar spot dalam beberapa saat kedepan. Sedangkan kurs forward mencerminkan ekpektasi pasar menyangkut kurs spot pada akhir horizon. Spekulasilah yang membantu kurs forward kearah yang mencerminkan ekpektasi umum mengenai kurs spot dimasa depan. d. Peramalan campuran Peramalan ini merupakan gabungan dari teknik-teknik yang ada diberbagai proyeksi untuk valuta asing tertentu dapat dikembangkan menggunakan beberapa teknik peramalan. Masing-masing teknik yang digunakan diberikan bobot totalnya adalah 100%. Teknik-teknik yang dipandang lebih handal mendapat bobot yang lebih tinggi nilai prediksi aktual yang dihasilkan merupakan rata-rata tertimbang dari nilai-nilai yang dihasilkan oleh masing-masing teknik peramalan yang digunakan. 14. Sistem moneter international Secara umum sistem kurs yang dianut oleh banyak Negara sekarang ini meliputi (Kuncoro, 2001: 29) a. Sistem kurs mengambang (floating exchange rates) Ciri sistem ini selain tidak konvertibel terhadap emas, kurs ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilitasi oleh otoritas moneter. 27 1) Mengambang bebas atau murni (Clean/Freely/Pure floating) dimana kurs suatu mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. 2) Mengambang terkendali (managed or dirty floating rates) dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menyetabilkan kurs pada tingkat tertentu b. Sistem kurs tertambat (pegged exchange rates) Dalam sistem ini suatu negara mengaitkan mata uangnya dengan suatu mata uang lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama. c. Sistem tertambat merangkak (crawling pegs) Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju suat nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. d. Sekeranjang mata uang (basket of currency) Keuntungan utama sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam keranjang umumnya ditentukan oleh perannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu. e. Sistem kurs tetap (fixed exchange) Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk 28 membeli atau menjual valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau di perbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit. 15. Efisiensi pasar valuta asing Pasar valuta asing dikatakan efisien apabila harga kurs di pasar valuta asing benar-benar mencerminkan semua informasi yang tersedia dan relevan. Ada 3 (tiga) jenis efisiensi pasar valuta asing secara umum (Kuncoro, 2001: 51) a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weakly efficient market) Efisiensi pasar bentuk lemah yaitu suatu pasar yang memasukkan semua informasi perdagangan dan harga dimasa lalu. Pengujian pasar bentuk lemah berusaha untuk mengetahui apakah semua informasi yang tercermin dalam harga valuta asing historis tercermin seluruhnya dalam harga saat ini. b. Efisiensi pasar bentuk semi kuat ( semi strong market) Efisiensi pasar bentuk semi kuat yaitu kondisi pasar dimana memasukkan semua informasi yang tercermin dalam kurs valuta asing spot lebih dari sejarah kurs. Tetapi juga mencerminkan semua informasi yang tersedia bagi publik lainnya (selain harga historis) yang mencerminkan dalam harga saat ini. c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strongly efficient market) Efisiensi pasar bentuk kuat yaitu jika harga saat ini mencerminkan semua informasi yang memungkinkan dipublikasikan maupun yang belum, 29 informasi-informasi tersebut dapat menyangkut penawaran dan permintaan kurs valuta asing perubahan faktor-faktor fundamental dan keadaan ekonomi makro. C.Hipotesis Presiden sebelum benar-benar merombak kabinetnya ia perlu melakukan tes pasar dari Medan untuk menguji sejauh mana tingkat penerimaan publik dengan melempar nama Boediono tanpa menyebut secara definitif pos yang bakal ditempati. Terbukti, ternyata Boedionolah yang dikehendaki publik. Dalam jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara Kelapa Sawit, Medan, Sumatera Utara, Jumat (2/12) Presiden susilo bambang yudhoyono mengungkapkan mengapa dia akan menata kembali tim ekonomi. "Karena kita ingin semuanya tertata baik, makro-ekonomi, mikro-ekonomi, jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang. Ada yang harus bergerak cepat, yaitu ekonomi, tetapi harus ada yang menjaga stabilitas jangka panjang, sustainability, dan balance," katanya. Begitu namanya dimunculkan, pasar menanggapi secara positif. Bukan saja terlihat dari IHSG di Bursa Efek Jakarta yang terus menguat dari 1.119 pada akhir pekan lalu ke level 1.120 (5/12), 1.123 (6/12), dan 1.151 pada saat pelantikan 7/12, serta rupiah yang berturut-turut menguat terhadap dolar dari kisaran Rp 10 ribuan ke level Rp 9.955, Rp 9.920, Rp 9.835, bahkan pekan ini sudah masuk level Rp 9.700-an. Kalangan analis, pelaku dunia usaha dan 30 politikus pun sebagian besar menyambut baik masuknya ekonom UGM ini sebagai komandan tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Meski kedengarannya agak berlebihan, masuknya Boediono sudah cukup memulihkan kepercayaan pasar dan optimisme publik, mengingat yang dilakukan SBY adalah reshuffle kabinet terbatas. Dari tiga menteri baru, hanya dua yang masuk tim ekonomi. Dan dari dua itu, yang satu adalah Meneg Perencanaan Pembangunan/ Kepala Bappenas, yang pengaruhnya tidak sesignifikan dulu. Berdasarkam tinjauan teori bahwa suatu peristiwa yang memiliki informasi buruk akan direspon negatif oleh pasar dan peristiwa yang memiliki informasi yang baik akan direspon positif oleh pasar. Berdasarkan tujuan penelitian untuk mengetahui reaksi pasar valuta asing dan hal-hal tersebut diatas maka dapat dapat di tarik sebuah hipotesis “bahwa pasar valas Indonesia bereaksi positif terhadap pergantian menteri koordinator perekonomian Ir.Aburizal Bakrie oleh Dr.Boediono” 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus (case study) yang mempelajari secara intensif latar belakang keadaan yang terjadi sekarang dan interaksinya yang diberikan lingkungan. Ruang lingkup dari studi kasus dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu, kelompok, dan sebagainya baik dengan penekanan teradap faktorfaktor dan fenomene-fenomena dalam hal ini adalah pasar valuta asing Indonesia (Nazir, 1999: 67). Berarti bahwa kesimpulan dan implikasinya dari penelitian ini dapat diterapkan pada pasar valuta asing dan hanya berlaku pada periode tertentu. B. Definisi Operasional Variabel Variabel adalah segala sesuatu objek pengamatan penelitian yang berupa faktor yang memiliki variasi nilai, adapun variabel yang berkaitan dengan penelitian ini adalah return. Return merupakan ukuran kuantitatif dari performa investasi, return menyajikan persentase peningkatan dari kekayaan investor yang berasal dari investasi, return biasa deberi symbol (R). Dalam penelitian ini return dalam satuan rupiah (Rp) karena merupakan penelitian mengenai valuta. Untuk menghitung return yang berupa analisis kuantitatif dan berupa angka-angka maka formula yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Actual return (pengembalian actual) 32 Untuk menghitung return sesungguhnya yang terjadi maka digunakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya yang diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2000: 110) Rit = Pit Pit 1 Pit 1 Keterangan: Rit = Return realisasi valuta asing ke-i pada periode estimasi ke j Pit = Harga kurs sekarang relatif Pit1 = Harga kurs hari sebelumnya Untuk menghitung kurs harian: Harga kurs sekarang relatif = kursjual kursbeli 2 2. Expected Return (pengembalian diharapkan) Mencari estimasi pengembalian ekspektasi valuta asing yang menggunakan mean adjusted model dengan rumus matematis sebagai berikut: t1 Ri , t E[Ri,t] = j t 1 T Keterangan: E[Ri,t] = Return ekpektasi valuta asing ke I untuk periode t 33 Ri, t = Return realisasi yang terjadi untuk valas ke i selama periode estimasi T = Lamanya periode estimasi 3. Abnormal return Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadasp return yang diharapkan investor (ER) yang diformulasikan sebagai berikut: RTNi,t = Ri,t – E(Ri,t) Keterangan: RTNi,t = Return tidak normal (Abnormal return) valuta asing ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk valuta asing ke-i pada periode peristiwa ke t E(Ri,t) = Return ekpektasi (ER) valuta asing ke-i untuk periode peristiwake t 4. Rata-rata abnormal return Rata-rata abnormal return untuk hari ke-t dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika sebagai berikut (Jogiyanto, 2000: 429) k RTN ARRTNt = 34 i 1 K 1t Keterangan: ARRTNt = akumulasi rata-rata return tidak normal (acumualtive average abnormal return) pada hari ke t RTN 1t = akumulasi return tidak normal (acumulatif abnormal return) untuk valas ke-i pada hari ke t K = jumlah valuta asing yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa. 5. Pengujian statitik terhadap abnormal return (t-test) Pengujian statistik ini dilakukan untuk menentukan signifikansi dari returnreturn tidak normal berdasaarkan rata-rata return selama periode estimasi. Pengujian statistik ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Jogiyanto, 2000: 437) a. Menghitung deviasi standar Nilai standar yang digunakan untuk mengukur deviasi standar adalah nilai estimasi returnnya sebagai berikut (Jogiyanto, 2000: 437) t2 ( Ri , t R) DSi = 2 j t1 T1 2 Keterangan: DSi = deviasi standar estimasi untuk valuta asing ke i Ri,t = Return valuta ke i hari ke t selama periode estimasi R = rata-rata return valuta asing selama periode estimasi Ti = jumlah hari estimasi yaitu dari hari ke t1 dan ke t-t2 35 b. Menghitung kasalahan estimasi (jogiyanto,2000;444) k DSi KSE = i 1 K , 1 K Keterangan: KSE = kesalahan standar estimasi K = jumlah valuta asing DSi = deviasi standar untuk masing-masing valas yang dihitung dari periode estimasi C. Populasi dan sampel Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Jogiyanto, 2004: 73). Dalam penelitian ini populasinya adalah pasar valua asing Indonesia. Untuk mewakili populasi maka diambil sejumlah sampel dengan teknik “purposive random sampling” yaitu pengambilan sampel berdasar kriteria tertentu. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 5 valas yang merupakan valuta dengan kriteria sebagai berikut: 1. Aktif diperdagangkan di pasar valas Indonesia 2. Tergolong mata uang dalam kriteria Hard Currency 3. Merupakan valuta suatu negara yang aktif melakukan perdagangan dengan Negara Indonesia (mitra dagang Indonesia) 4. Merupakan valuta suatu negara dengan kapitalisasi perdagangan tertinggi dengan Negara Indonesia. 36 D. Data dan sumber data 1. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif, yaitu data publikasi yang berupa angka-angka mengenai fluktuasi kurs tengah valuta asing terhadap rupiah yang ditetapkan oleh BI , terhitung 60 hari sebelum dan 7 hari perdagangan setelah event day (Jogiyanto, 2000: 448). Hari peristiwa (event day) yang dimaksud adalah hari pengumuman Dr. Boediono sebagai pengganti menteri koordinator perekonomian yaitu tanggal 2 Desember 2005 2. Sumber data Data sekunder kuantitatif mengenai kurs valuta asing diperoleh dari catatan-catatan laporan harian transaksi kurs tengah uang kertas asing terhadap rupiah yang ditatapkan BI yang dipublikasikan melaui internet periode november sampai dengan desember 2005. E. Teknik pengambilan data Tenik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu dengan cara mempelajari dan membaca catatan (Jogiyanto, 2004: 117) tentang kurs tengah harian valuta asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia melalui internet F. Teknik Analis isi Data Penelitian ini menggunakan event study, teknik analisis isi data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan periode penelitian sebagaimana yang dijelaskan pada gambar berikut: 37 Gambar 3 Periode estimasi dan periode jendela Periode Estimasi Periode jendela t-60 t-7 t0 t+7 T1 T2 T3 T4 Ket : b. Periode estimasi adalah rentang waktu yang dipakai untuk mengamati tingkat hasil yang diharapkan dari pengembalian yaitu T1 hingga T2, selama 53 hari yakni terhitung 60 hari sebelum peristwa (-)7 hari sebelum hari H c. Periode jendela adalah rentang waktu yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian pasar sebelum dan setelah terjadinya peristiwa yaitu T2 hingga T4 selama 15 hari (7hari sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa dan 7 hari setelah peristiwa). Periode jendela diambil 15 hari oleh peneliti karena pasar cenderung bergolak selama 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah hari H, dan sesudah periode terebut pasar cenderung stabil. Untuk menghitung analisis kuantitatif yang berupa angka-angka, rumus yang digunakan adalah seperti yang dijelaskan dalam definisi opersional variabel. 38 G. UJI HIPOTESIS Uji hipotesis dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis (dajan,1996;4) pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah secara signifikan peristiwa pengumuman pergantian menko perekonomian Ir. Aburizal bakrie oleh Dr. Boediono 2 Desember 2005 bereaksi positif terhadap pasar valuta asing Indonesia adalah dengan t-hitung. Sebagaimana telah dijelaskan diatas, pengujian yang dilakukan menggunakan tingkat signifikan 95% (α = 5%) langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dijelaskan dibawah ini 1) Menyusun Ho dan Hi Ho : µi = µo Keterangan: Ho : hipotesis nihil / hiopotesis diterima Ha : hipotesis alternatif / hipotesis ditolak dengan sementara µo : Rata-rata return periode estimasi µi : Rata-rata return periode jendela 2) Menentukan nilai t-tabel Pengujian dengan satu sisi untuk menentukan nilai t-tabel, ditentukan dangan tingkat kepercayaan / konfidental interval (tk = 95%), sehingga 100% - 95% = 5%, atau level of significance (α = 5%). Nilai t-tabel 5% = 1.645 39 3) Perhitungan nilai t dengan rumus Pengujian t-hitung tt = RRTNt KSE 4) Kesimpulan apakah diterima /ditolak Ho : t-hitung > 1,645 berarti pasar valuta asing Indonesia bereaksi positif tehadap peristiwa pergantian menko perekonomian Ho : t-hitung ≤ 1,645 berarti pasar valuta asing Indonesia tidak bereaksi positif tehadap peristiwa pergantian menko perekonomian 40 Daftar Pustaka Dajan, A. 1996. Pengantar Metode Statistika. Jilid kedua. LP3ES. Jakarta Faisal, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Penerbit Salemba Empat. Jakarata Halim, A. 2003. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarata Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua. Cetakan Pertama. Penrbit PT. BPFE. Yogyakarta Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit PT BPFE. Yogyakarta Kuncoro, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi kedua. Cetakan Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta Madura, Jeff. 1997. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi keempat. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta Nazir, M. 1999. Metode Penelitian. Ghalid Indonesia, Jakarta Siamat, D. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi kedua. Penerbit Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta Warsono, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama. Cetakan Petama. Penerbit UMM Press. Malang http/www.bi.go.id http/www.detik.com http/www.detikfinance.com http/www.gainscope.com http/www.kadin.net.id http/www.kompas.com 41 http/www.pikiranrakyat.com 42