FOKUS KEPADA ROTI HIDUP HARI MINGGU BIASA XVIII 02 AGUSTUS 2015 APA KATA TUHAN? Yoh 6:24-35 (24) Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. (25) Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" (26) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. (27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah dan bisa dikonsumi oleh siapapun. Roti juga bisa mengenyangkan perut seseorang yang sedang kelaparan. Roti juga tidak terlepas dari isi Kitab Suci. Kitab Keluaran menjelaskan bahwa Allah memberikan roti manna kepada bangsa Israel sebagai makanan mereka selama perjalanan dari perbudakan di Mesir ke kemerdekaan di Tanah Terjanji. Bacaan hari ini berbicara tentang Roti Hidup. Setelah dikenyangkan dengan roti, orang banyak tersebut mencari Yesus ke Kapernaum. Mereka menemukan Yesus di seberang laut. Yesus menyambut mereka dengan sebuah teguran! “Sesungguhnya kamu mencari Aku karena kamu telah makan roti dan kamu kenyang!” Kenyataan yang pahit bagi Yesus ini menjadi bagi-Nya alasan untuk mulai berbicara tentang makanan lain, yang selama ini tidak dikenal orang banyak, padahal makanan itulah yang harus mereka cari. Menurut Yesus ada dua macam makanan : yang dapat binasa dan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal; ada manna yang dapat hancur dan Roti yang benar-benar dari Surga datangnya. Orang banyak terpaku pada roti yang mengenyangkan namun dapat binasa, tetapi seharusnya mereka mencari roti baru yang akan diberikan Anak Manusia serta Bapa, yaitu Roti Ilahi. Apa istimewanya Roti Baru itu? Istimewanya ialah bahwa pemberinya ialah Allah Bapa sendiri dan bahwa Roti itu memberi hidup kepada dunia. Roti semacam ini tidak dapat dihasilkan oleh dunia. Roti itu ialah milik Allah sendiri. Roti itu memang disediakan Allah dan kini turun dari Surga. Para pendengar (orang banyak) itu tertarik dengan Roti yang hebat itu! Maka mereka berkata : “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa!” Berhadapan dengan permintaan itu, Yesus langsung menjawab tanpa basa-basi : “Akulah roti hidup!” yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." (28) Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" (29) Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." (30) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? (31) Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." (32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. (33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." (34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." (35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. RENUNGAN SINGKAT! Pesan dalam bacaan hari ini sangat mendalam. Yesus memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Yesus menginginkan agar kita mencari Roti yang dapat bertahan, memberikan hidup kekal, dan tentu tidak dapat binasa! Yesus ingin agar setiap kita tidak fokus pada roti yang dapat binasa. Seringkali kita lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga untuk mencari roti yang dapat binasa (kekayaan, kesuksesan, karir, dsb). Kita tergiur dengan harta benda, popularitas, dan hidup enak. Kita lupa bahwa semua itu hanya sementara dan dapat binasa. Segala usaha dan jerih payah kita harus bersumber dan bermuara dari dan ke Sang Roti Hidup! Yesus tidak ingin hidup kita binasa! Dia hanya ingin hidup kita berfokus pada Sang Roti Hidup! Selama ini, saya lebih berfokus mencari roti manna atau Roti Hidup? Jika belum, komitmen apa yang ingin saya lakukan agar fokus saya hanya kepada Sang Roti Hidup? Jika sudah, apakah saya ada kerinduan dan keinginan untuk mengajak sesama berfokus pada Sang Roti Hidup? Roti! Siapa yang tidak pernah makan roti? Anda dan saya pernah makan roti bukan? Roti merupakan makanan yang sering kita jumpai Edisi Agustus 2015 Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI INGIN HIDUP KEKAL? KEKAL? PERCAYA PADA YESUS! HARI MINGGU BIASA XIX XIX 09 AGUSTUS 2015 APA KATA TUHAN? Yoh 6:41-51 (41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." (42) Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" (43) Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. (44) Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. (45) Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. (46) Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. (47) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. (48) Akulah roti hidup. (49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. (50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. (51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selamalamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." RENUNGAN SINGKAT! mengutus Anak-Nya sendiri. Yesus tidak mempunyai tugas lain, kecuali memberi hidup kekal itu. Maka jelas sekali bahwa Yesus dibantu Bapa dalam karya-Nya. Bapa mendesak manusia untuk pergi kepada Anak-Nya. Bapa ‘menarik’ mereka dengan penuh kasih untuk mendekat kepada Yesus. Tetapi karena ‘tarikan’ dan desakan itu dilandasi kasih, maka tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Manusia sendiri harus memutuskan untuk menerima Anak Allah. Bila manusia mau menerima Yesus dengan seutuh-utuhnya, artinya sama dengan ‘mereka percaya kepada-Nya’. Jadi kunci satu-satunya untuk memperoleh hidup yang kekal ialah percaya kepada Yesus, Anak Allah. Dalam ayat 45 terdapat sebuah ungkapan yang patut direnungkan : “Mereka semua akan diajar oleh Allah.” Siapa mereka itu? Orang yang percaya kepada Yesus. Mereka akan dijadikan murid Yesus oleh Bapa. Sebab Bapa tahu untuk menerima hidup yang kekal, tidak ada jalan selain menjadi murid Anak-Nya. Dengan menjadi murid Yesus, manusia langsung diajar oleh Allah dan berhubungan dengan-Nya. Anda dan saya harus percaya kepada Yesus. Oleh karena kita percaya maka kita diangkat menjadi murid Yesus. Murid harus mengikuti dan meneladani Sang Guru. Teladan terbesar yang diberikan oleh Guru kita adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Iman kepercayaan bukan iman yang pasif melainkan iman yang aktif. Kita akan memiliki hidup kekal jika iman kepada Yesus diwujudnyatakan dengan mengikuti dan meneladani apa yang sudah dilakukan oleh Sang Guru! Iman yang aktif akan timbul jika kita mau diajar oleh Bapa dan terus berhubungan dengan Sang Putra dalam bimbingan Roh Kudus di dalam Ekaristi. Apakah misi Yesus sudah dipahami dengan baik oleh saya? Bagaimana hubungan saya dengan Sang Putra di dalam Doa, Sabda, dan Ekaristi? Sharingkan pengalaman iman dalam meneladani Sang Guru! Roti! Ya masih soal roti, jenis makanan yang menarik untuk dibahas. Bahkan di beberapa Negara, roti adalah makanan pokok bagi masyarakatnya, termasuk di negeri dimana Yesus tinggal. Sehingga, tidak mengherankan jika Yesus menggunakan roti agar memudahkan para pendengar untuk memahami pengajaran-Nya. Bacaan hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan minggu lalu dan masih berada dalam satu perikop yaitu Roti Hidup. Dimulai dari ayat 41 dimana dikatakan “Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia,…” Mereka ternyata bersungut-sungut, seperti bangsa Israel dahulu kala di padang gurun, semasa Keluaran. Atas dasar apakah Yesus berani menyatakan diri sebagai Roti Hidup? Jawabannya adalah atas dasar misi yang dipercayakan Bapa kepadaNya! Allah Bapa bercita-cita satu saja, yaitu memberi hidup kekal kepada dunia. Demi terlaksananya kehendak itu, Bapa telah Edisi Agustus 2015 Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA RENUNGAN SINGKAT! Empat langkah Lectio Divina : 16 AGUSTUS 2015 1. Lectio – Membaca Firman Tuhan dengan lembut dan beberapa kali pengulangan (Dapat 2 atau 3 kali). Temukan ayat yang menyentuh dari perikop tersebut. Ayat tersebut bisa satu, dua, atau tiga.s 2. Meditatio – Renungkan ayat yang menyentuh tersebut. Renungkan bagaimana saya dapat mengaplikasikan kedalam hidup kita. 3. Oratio – Merespon dari ayat tersebut dengan membuka hati kepada Tuhan. 4. Contemplatio – Dengarkan Tuhan. Apa yang mau Tuhan katakana melalui ayat yang menyentuh ini. Buka pikiran, hati, dan jiwa kita kepada Tuhan. APA KATA TUHAN? Luk 1:39-56 (39) Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. (40) Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. (41) Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, (42) lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. (43) Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (44) Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. (45) Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (46) Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, (47) dan hatiku bergembira karena Keterangan : Setelah lakukan keempat langkah tersebut, bagikan kepada anggota sel kamu, apa yang kamu dapatkan, ayat mana yang menyentuh, dan apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kamu melalui ayat tersebut. INGAT!! Saat sharing, tidak ada jawaban yang salah dalam lectio divina. Jadi tidak ada koreksi dan tidak ada penjelasan karena setiap orang bisa mendapatkan hal yang berbeda. Allah, Juruselamatku, (48) sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, (49) karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. (50) Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. (51) Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; (52) Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; (53) Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; (54) Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, (55) seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." (56) Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. Edisi Agustus 2015 Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI AKU TELAH DATANG DARI ALLAH! HARI MINGGU BIASA XX XXI 23 AGUSTUS 2015 APA KATA TUHAN? Yoh 6:60-69 (60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? (62) Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat Bacaan hari ini dimulai dengan sebuah pernyataan dari para murid “Perkataan ini keras, siapa yang sanggup mendengarkannya?” Yesus di dalam hati-Nya juga tahu, bahwa para murid bersungutsungut. Hal yang sama dilakukan orang-orang Yahudi yang bersungut-sungut. Apa yang mereka persungutkan? Jawabannya adalah karena pernyataan Yesus yang mengatakan : Aku Telah Datang dari Allah. Tentu saja hal ini tidak diterima dengan mudah oleh para pendengar, bahkan sejumlah murid malah mengundurkan diri. Beberapa murid mulai terguncang imannya! Sewaktu menyaksikan banyak murid-Nya mengundurkan diri, Yesus mengajukan pertanyaan kepada kedua belas rasul-Nya. Apakah kamu tidak mau pergi juga? Jawab Petrus, Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Sungguh mengharukan! Bagi Petrus, juru bicara kedua belas Rasul, tidak ada pilihan lain. Maka ia menyerahkan diri kepada Yesus secara buta, artinya ia menyatakan imannya, satu-satunya hal yang dapat menyelamatkannya. Iman itu sudah terungkap dalam sapaan Tuhan. Namun Yesus mengetahui sesuatu yang tidak mungkin diketahui Petrus yaitu : salah seorang dari kedua belas Rasul yang (menurut Petrus) begitu percaya itu, akan menyerahkan Tuhannya. Murid Yesus tidak ada yang sempurna. Iblis berada di tengah-tengah murid yang paling inti dan yang paling dekat dengan Tuhan sekali pun. Orang beriman tidak pernah boleh yakin, bahwa ia tidak mungkin tergelincir. Yesus sendiri pernah berkata, “Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, ia akan selamat.” (Mrk 13:13). di mana Ia sebelumnya berada? (63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. (64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. (65) Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." (66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (67) Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" (68) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." RENUNGAN SINGKAT! Sebagai murid Yesus, Anda dan saya ditantang imannya. Apakah iman kita terguncang saat banyak masalah terjadi dalam hidup kita, dan merasa Tuhan tidak peduli? Atau justru sebaliknya, iman kita semakin kokoh saat badai masalah terjadi di dalam kehidupan kita? Mari kita terus belajar untuk taat dan setia dalam proses pendewasaan iman. Jangan menjadi begitu rendah diri jika berbuat kesalahan dan dosa, juga sebaliknya jangan menjadi tinggi hati jika rajin berdoa dan membaca Kitab Suci. Karena semua yang kita alami di dunia adalah bagian dari sebuah proses panjang dan kita ditantang untuk tidak mengundurkan diri melainkan bertahan sampai pada kesudahannya! Apakah saya pernah meragukan bahwa Yesus adalah yang Datang dari Allah? Apakah saya pernah merasa Tuhan tidak peduli dengan kehidupan saya? Sharingkan pengalaman iman yang terbesar dalam hidup saya! Bacaan hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan dua minggu lalu dan masih sama dalam satu perikop yaitu Roti Hidup. Dalam tiga minggu, Gereja membahas satu perikop dengan pendengar yang berbeda-beda. Jika kita perhatikan, di minggu pertama, penulis Injil menekankan bahwa pendengar Yesus adalah orang banyak yang diberi makan oleh Yesus. Lalu di minggu kedua, penulis menekankan bahwa pendengar Yesus adalah orang-orang Yahudi. Dan di minggu ketiga, penulis menekankan bahwa pendengar Yesus adalah para murid! Edisi Agustus 2015 Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI PERHATIKAN YANG DI DALAM! HARI MINGGU BIASA XX XXII 30 AGUSTUS 2015 APA KATA TUHAN? Mrk 7:1-8.14-15.21-23 (1) Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. (2) Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. (3) Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; (4) dan kalau ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka biasanya sangat anti Yesus. Dalam Mrk 3:20-30, sudah diceritakan bahwa ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem, menuduh Yesus sebagai orang kerasukan Beelzebul, sebagai orang yang dengan penghulu setan mengusir setan. Kali ini mereka datang kepada Yesus, sebab menurut mereka beberapa murid Yesus tidak beres kelakuannya. Murid-murid itu makan tanpa membasuh tangan lebih dahulu. Bagi mereka, perbuatan ini berakibat fatal karena murid-murid menjadi najis sehingga makanan yang disantapnya menjadi najis pula. Hal ini sangat mengerikan di mata orang Yahudi. Bila dilihat secara mendalam, bagian pertama perikop ini menegaskan penolakan Yesus terhadap adat istiadat Yahudi. Penolakan Yesus ini pertama-tama didasari oleh adat istiadat yang dibuat oleh karya manusia yang dalam kenyataannya menurunkan wibawa perintah Allah sendiri. Kedua, adat istiadat itu ternyata tidak mampu benar-benar menjadikan manusia suci dan tahir. Manusia yang memelihara ‘warisan kuno’, nyata-nyata bisa ‘buruk’ secara rohani! Di bagian kedua, inti masalah terletak dalam kata najis! Adakah makanan yang dapat begitu saja membuat manusia najis? Atau sebaliknya : Adakah makanan yang dapat begitu saja menjadikan manusia suci? TIDAK ADA! Kalau demikian semua peraturan tentang ‘najis-tidak najis’ dengan sendirinya tidak berguna! pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakasperkakas tembaga. (5) Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" (6) Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (7) Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (14) Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. (15) Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (21) sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, (22) perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. (23) Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." RENUNGAN SINGKAT! Bacaan hari ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pembasuhanpembasuhan Yahudi Tradisional dan perbedaan antara ‘najis’ dan ‘tahir’. Pada suatu hari Yesus ditemui serombongan orang Farisi dan Edisi Agustus 2015 Peraturan-peraturan itu malah halangan saja, sebab secara otomatis bersifat diskriminatif. Bila seseorang makan sesuatu yang oleh orang tertentu dianggap najis, maka ia langsung dicap sebagai manusia najis juga. Hanya atas dasar jenis makanan saja! Diskriminasi mana pun juga tidak pernah menguntungkan manusia, dan dengan tegas sekali tidak mau dibenarkan oleh Yesus. Selama ini ada berbagai peraturan yang bertujuan baik, yaitu menjadikan manusia suci di hadapan Allah. Namun ternyata semua peraturan itu tidak mampu mencapai tujuannya. Yesus menolaknya secara tegas, sebab dengan datangnya di bumi, datanglah pula Kerajaan Allah. Kini Allah benar-benar menyucikan manusia sedalam-dalamnya dengan mengampuni dosa-dosanya (Mrk 2:1-17). Sebagai murid Yesus, yang harus kita lakukan adalah melakukan perintah-Nya. Perintah Tuhan membimbing kepada kehidupan kekal dan bukan kepada kebinasaan. Sebagai murid Yesus, kita harus perhatikan yang ‘di dalam’, karena bukan yang dari luar ke dalam yang menajiskan, tetapi yang dari dalam ke luar, itulah yang dapat menajiskan dirinya! Jika perbendaharan hati kita baik maka apapun yang kita keluarkan akan baik pula. Apakah masih ada hal-hal negatif yang sering keluar dari dalam hati saya seperti benci, dendam, dan sebagainya? Sharingkan! Apa yang saya rasakan dengan mengalami hal-hal negatif tersebut? Buat Komitmen untuk tidak lagi berkata-kata dan bersikap yang tidak baik! Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI REFLEKSI Dalam minggu ini, kita disuguhkan dengan tema besar Roti Hidup. Fokus bacaan minggu pertama, kedua, dan keempat terdapat pada perikop di Yohanes 6. Dalam perikop ini, Yohanes mengajak pembacanya untuk melihat tanggapan dari tiga macam pendengar yaitu orang banyak yang diberi makan oleh Yesus, orang-orang Yahudi, serta para murid! Tetapi minggu ke 3, Gereja merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga. Dimana dalam bacaan minggu ini, Maria mengunjungi Elizabeth saudarinya, bayi yang ada di rahim Elizabeth melonjak dan penuhlah Elizabeth dengan Roh Kudus. Pada minggu ke 4, banyak murid yang terguncang imannya dan mengundurkan diri karena perkataan Yesus yang keras bahwa Yesus adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Yesus menantang murid yang lain, mengapa murid yang lain tidak pergi juga? Pada minggu ke 5, fokus sudah berubah kepada perihal adat istiadat dan perkara najis atau tidak najis. Yesus menentang adat istiadat yang merupakan karya manusia yang justru menurunkan wibawa perintah Allah sendiri. Yesus datang ke bumi, dengan demikian datang pula Kerajaan Allah di bumi. Gereja mengajak Anda dan saya untuk semakin menyadari bahwa Yesus adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Yesus adalah satusatunya penyelamat manusia. IHS : Iesu Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Manusia). Sebagai Orang Muda Katolik, mari jadikan Yesus sebagai Roti Hidup, bukan sebagai pengenyang atau pelengkap, tetapi sebagai makanan pokok! Karena Roti Hidup tersebut maka kita bisa bertahan hidup. Kita harus terus tergantung dengan Roti Hidup karena tanpa-Nya kita pasti mati. Anda dan saya ditantang imannya, untuk tidak mundur dengan perkataan Yesus yang keras tersebut. Melainkan berani terus maju sebagai anak-anak-Nya dengan menunjukkan perbuatan Kasih dalam setiap perkataan, sikap, dan tindakan kita! Edisi Agustus 2015 Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI