APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT!

advertisement
FOKUS KEPADA ROTI HIDUP
HARI MINGGU BIASA XVIII
02 AGUSTUS 2015
APA KATA TUHAN?
Yoh 6:24-35
(24) Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan
murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu
berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. (25) Ketika orang
banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata
kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" (26) Yesus
menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. (27)
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah
dan bisa dikonsumi oleh siapapun. Roti juga bisa mengenyangkan
perut seseorang yang sedang kelaparan.
Roti juga tidak terlepas dari isi Kitab Suci. Kitab Keluaran
menjelaskan bahwa Allah memberikan roti manna kepada bangsa
Israel sebagai makanan mereka selama perjalanan dari perbudakan
di Mesir ke kemerdekaan di Tanah Terjanji.
Bacaan hari ini berbicara tentang Roti Hidup. Setelah dikenyangkan
dengan roti, orang banyak tersebut mencari Yesus ke Kapernaum.
Mereka menemukan Yesus di seberang laut. Yesus menyambut
mereka dengan sebuah teguran! “Sesungguhnya kamu mencari Aku
karena kamu telah makan roti dan kamu kenyang!”
Kenyataan yang pahit bagi Yesus ini menjadi bagi-Nya alasan untuk
mulai berbicara tentang makanan lain, yang selama ini tidak dikenal
orang banyak, padahal makanan itulah yang harus mereka cari.
Menurut Yesus ada dua macam makanan : yang dapat binasa dan
yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal; ada manna
yang dapat hancur dan Roti yang benar-benar dari Surga datangnya.
Orang banyak terpaku pada roti yang mengenyangkan namun dapat
binasa, tetapi seharusnya mereka mencari roti baru yang akan
diberikan Anak Manusia serta Bapa, yaitu Roti Ilahi. Apa
istimewanya Roti Baru itu? Istimewanya ialah bahwa pemberinya
ialah Allah Bapa sendiri dan bahwa Roti itu memberi hidup kepada
dunia. Roti semacam ini tidak dapat dihasilkan oleh dunia. Roti itu
ialah milik Allah sendiri. Roti itu memang disediakan Allah dan kini
turun dari Surga.
Para pendengar (orang banyak) itu tertarik dengan Roti yang hebat
itu! Maka mereka berkata : “Tuhan, berikanlah kami roti itu
senantiasa!” Berhadapan dengan permintaan itu, Yesus langsung
menjawab tanpa basa-basi : “Akulah roti hidup!”
yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." (28) Lalu kata
mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami
mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" (29) Jawab Yesus
kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu
hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." (30)
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau
perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?
Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? (31) Nenek moyang kami
telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka
diberi-Nya makan roti dari sorga." (32) Maka kata Yesus kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang
memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang
memberikan kamu roti yang benar dari sorga. (33) Karena roti yang
dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup
kepada dunia." (34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa." (35) Kata Yesus kepada mereka:
"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan
lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus
lagi.
RENUNGAN SINGKAT!
Pesan dalam bacaan hari ini sangat mendalam. Yesus
memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia adalah Roti Hidup yang turun
dari Surga. Yesus menginginkan agar kita mencari Roti yang dapat
bertahan, memberikan hidup kekal, dan tentu tidak dapat binasa!
Yesus ingin agar setiap kita tidak fokus pada roti yang dapat binasa.
Seringkali kita lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga untuk
mencari roti yang dapat binasa (kekayaan, kesuksesan, karir, dsb).
Kita tergiur dengan harta benda, popularitas, dan hidup enak. Kita
lupa bahwa semua itu hanya sementara dan dapat binasa.
Segala usaha dan jerih payah kita harus bersumber dan bermuara
dari dan ke Sang Roti Hidup! Yesus tidak ingin hidup kita binasa! Dia
hanya ingin hidup kita berfokus pada Sang Roti Hidup!
Selama ini, saya lebih berfokus mencari roti manna atau Roti
Hidup? Jika belum, komitmen apa yang ingin saya lakukan agar
fokus saya hanya kepada Sang Roti Hidup? Jika sudah, apakah saya
ada kerinduan dan keinginan untuk mengajak sesama berfokus
pada Sang Roti Hidup?
Roti! Siapa yang tidak pernah makan roti? Anda dan saya pernah
makan roti bukan? Roti merupakan makanan yang sering kita jumpai
Edisi Agustus 2015
Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI
INGIN HIDUP KEKAL?
KEKAL? PERCAYA PADA YESUS!
HARI MINGGU BIASA XIX
XIX
09 AGUSTUS 2015
APA KATA TUHAN?
Yoh 6:41-51
(41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia
telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." (42)
Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya
kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?"
(43) Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.
(44) Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia
tidak ditarik oleh Bapa yang
mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman.
(45) Ada tertulis dalam kitab
nabi-nabi: Dan mereka semua
akan diajar oleh Allah. Dan setiap
orang, yang telah mendengar
dan menerima pengajaran dari
Bapa, datang kepada-Ku. (46) Hal
itu tidak berarti, bahwa ada
orang yang telah melihat Bapa.
Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
(47) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia
mempunyai hidup yang kekal. (48) Akulah roti hidup. (49) Nenek
moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah
mati. (50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari
padanya, ia tidak akan mati. (51) Akulah roti hidup yang telah turun
dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selamalamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan
Kuberikan untuk hidup dunia."
RENUNGAN SINGKAT!
mengutus Anak-Nya sendiri. Yesus tidak mempunyai tugas lain,
kecuali memberi hidup kekal itu.
Maka jelas sekali bahwa Yesus dibantu Bapa dalam karya-Nya. Bapa
mendesak manusia untuk pergi kepada Anak-Nya. Bapa ‘menarik’
mereka dengan penuh kasih untuk mendekat kepada Yesus. Tetapi
karena ‘tarikan’ dan desakan itu dilandasi kasih, maka tidak ada
unsur paksaan di dalamnya. Manusia sendiri harus memutuskan
untuk menerima Anak Allah.
Bila manusia mau menerima Yesus dengan seutuh-utuhnya, artinya
sama dengan ‘mereka percaya kepada-Nya’. Jadi kunci satu-satunya
untuk memperoleh hidup yang kekal ialah percaya kepada Yesus,
Anak Allah.
Dalam ayat 45 terdapat sebuah ungkapan yang patut direnungkan :
“Mereka semua akan diajar oleh Allah.” Siapa mereka itu? Orang
yang percaya kepada Yesus. Mereka akan dijadikan murid Yesus oleh
Bapa. Sebab Bapa tahu untuk menerima hidup yang kekal, tidak ada
jalan selain menjadi murid Anak-Nya. Dengan menjadi murid Yesus,
manusia langsung diajar oleh Allah dan berhubungan dengan-Nya.
Anda dan saya harus percaya kepada Yesus. Oleh karena kita
percaya maka kita diangkat menjadi murid Yesus. Murid harus
mengikuti dan meneladani Sang Guru. Teladan terbesar yang
diberikan oleh Guru kita adalah mengasihi Allah dan mengasihi
sesama.
Iman kepercayaan bukan iman yang pasif melainkan iman yang aktif.
Kita akan memiliki hidup kekal jika iman kepada Yesus
diwujudnyatakan dengan mengikuti dan meneladani apa yang sudah
dilakukan oleh Sang Guru!
Iman yang aktif akan timbul jika kita mau diajar oleh Bapa dan
terus berhubungan dengan Sang Putra dalam bimbingan Roh
Kudus di dalam Ekaristi.
Apakah misi Yesus sudah dipahami dengan baik oleh saya?
Bagaimana hubungan saya dengan Sang Putra di dalam Doa,
Sabda, dan Ekaristi? Sharingkan pengalaman iman dalam
meneladani Sang Guru!
Roti! Ya masih soal roti, jenis makanan yang menarik untuk dibahas.
Bahkan di beberapa Negara, roti adalah makanan pokok bagi
masyarakatnya, termasuk di negeri dimana Yesus tinggal. Sehingga,
tidak mengherankan jika Yesus menggunakan roti agar
memudahkan para pendengar untuk memahami pengajaran-Nya.
Bacaan hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan minggu lalu dan
masih berada dalam satu perikop yaitu Roti Hidup. Dimulai dari ayat
41 dimana dikatakan “Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi
tentang Dia,…” Mereka ternyata bersungut-sungut, seperti bangsa
Israel dahulu kala di padang gurun, semasa Keluaran.
Atas dasar apakah Yesus berani menyatakan diri sebagai Roti Hidup?
Jawabannya adalah atas dasar misi yang dipercayakan Bapa kepadaNya! Allah Bapa bercita-cita satu saja, yaitu memberi hidup kekal
kepada dunia. Demi terlaksananya kehendak itu, Bapa telah
Edisi Agustus 2015
Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI
HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT
KE SURGA
RENUNGAN SINGKAT!
Empat langkah Lectio Divina :
16 AGUSTUS 2015
1.
Lectio – Membaca Firman Tuhan dengan lembut dan
beberapa kali pengulangan (Dapat 2 atau 3 kali). Temukan
ayat yang menyentuh dari perikop tersebut. Ayat tersebut
bisa satu, dua, atau tiga.s
2.
Meditatio – Renungkan
ayat yang menyentuh
tersebut.
Renungkan
bagaimana saya dapat
mengaplikasikan kedalam
hidup kita.
3.
Oratio – Merespon dari
ayat tersebut dengan
membuka hati kepada
Tuhan.
4.
Contemplatio – Dengarkan
Tuhan. Apa yang mau
Tuhan katakana melalui
ayat yang menyentuh ini.
Buka pikiran, hati, dan jiwa
kita kepada Tuhan.
APA KATA TUHAN?
Luk 1:39-56
(39) Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung
berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. (40) Di situ
ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
(41) Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak
yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
(42) lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di
antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. (43)
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (44)
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. (45) Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (46) Lalu kata Maria:
"Jiwaku memuliakan Tuhan, (47) dan hatiku bergembira karena
Keterangan : Setelah lakukan keempat langkah tersebut, bagikan
kepada anggota sel kamu, apa yang kamu dapatkan, ayat mana yang
menyentuh, dan apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kamu
melalui ayat tersebut.
INGAT!! Saat sharing, tidak ada jawaban yang salah dalam lectio
divina. Jadi tidak ada koreksi dan tidak ada penjelasan karena
setiap orang bisa mendapatkan hal yang berbeda.
Allah, Juruselamatku, (48) sebab Ia telah memperhatikan
kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala
keturunan akan menyebut aku berbahagia, (49) karena Yang
Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku
dan nama-Nya adalah kudus. (50) Dan rahmat-Nya turun-temurun
atas orang yang takut akan Dia. (51) Ia memperlihatkan kuasa-Nya
dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang
yang congkak hatinya; (52) Ia menurunkan orang-orang yang
berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
(53) Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan
menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; (54) Ia
menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, (55)
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada
Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." (56) Dan Maria
tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu
pulang kembali ke rumahnya.
Edisi Agustus 2015
Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI
AKU TELAH DATANG DARI ALLAH!
HARI MINGGU BIASA XX
XXI
23 AGUSTUS 2015
APA KATA TUHAN?
Yoh 6:60-69
(60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid
Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya?" (61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa
murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada
mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? (62) Dan
bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat
Bacaan hari ini dimulai dengan sebuah pernyataan dari para murid
“Perkataan ini keras, siapa yang sanggup mendengarkannya?”
Yesus di dalam hati-Nya juga tahu, bahwa para murid bersungutsungut. Hal yang sama dilakukan orang-orang Yahudi yang
bersungut-sungut. Apa yang mereka persungutkan? Jawabannya
adalah karena pernyataan Yesus yang mengatakan : Aku Telah
Datang dari Allah.
Tentu saja hal ini tidak diterima dengan mudah oleh para
pendengar, bahkan sejumlah murid malah mengundurkan diri.
Beberapa murid mulai terguncang imannya! Sewaktu menyaksikan
banyak murid-Nya mengundurkan diri, Yesus mengajukan
pertanyaan kepada kedua belas rasul-Nya. Apakah kamu tidak mau
pergi juga? Jawab Petrus, Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Sungguh mengharukan! Bagi Petrus, juru bicara kedua belas Rasul,
tidak ada pilihan lain. Maka ia menyerahkan diri kepada Yesus secara
buta, artinya ia menyatakan imannya, satu-satunya hal yang dapat
menyelamatkannya. Iman itu sudah terungkap dalam sapaan Tuhan.
Namun Yesus mengetahui sesuatu yang tidak mungkin diketahui
Petrus yaitu : salah seorang dari kedua belas Rasul yang (menurut
Petrus) begitu percaya itu, akan menyerahkan Tuhannya.
Murid Yesus tidak ada yang sempurna. Iblis berada di tengah-tengah
murid yang paling inti dan yang paling dekat dengan Tuhan sekali
pun. Orang beriman tidak pernah boleh yakin, bahwa ia tidak
mungkin tergelincir. Yesus sendiri pernah berkata, “Orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya, ia akan selamat.” (Mrk
13:13).
di mana Ia sebelumnya berada? (63) Rohlah yang memberi hidup,
daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. (64) Tetapi di antaramu
ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang
tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. (65) Lalu Ia
berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada
seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak
mengaruniakannya kepadanya." (66) Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
(67) Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu
tidak mau pergi juga?" (68) Jawab Simon Petrus kepada-Nya:
"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah
perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu,
bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
RENUNGAN SINGKAT!
Sebagai murid Yesus, Anda dan saya ditantang imannya. Apakah
iman kita terguncang saat banyak masalah terjadi dalam hidup kita,
dan merasa Tuhan tidak peduli? Atau justru sebaliknya, iman kita
semakin kokoh saat badai masalah terjadi di dalam kehidupan kita?
Mari kita terus belajar untuk taat dan setia dalam proses
pendewasaan iman. Jangan menjadi begitu rendah diri jika berbuat
kesalahan dan dosa, juga sebaliknya jangan menjadi tinggi hati jika
rajin berdoa dan membaca Kitab Suci. Karena semua yang kita alami
di dunia adalah bagian dari sebuah proses panjang dan kita
ditantang untuk tidak mengundurkan diri melainkan bertahan
sampai pada kesudahannya!
Apakah saya pernah meragukan bahwa Yesus adalah yang Datang
dari Allah? Apakah saya pernah merasa Tuhan tidak peduli dengan
kehidupan saya? Sharingkan pengalaman iman yang terbesar
dalam hidup saya!
Bacaan hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan dua minggu lalu
dan masih sama dalam satu perikop yaitu Roti Hidup. Dalam tiga
minggu, Gereja membahas satu perikop dengan pendengar yang
berbeda-beda.
Jika kita perhatikan, di minggu pertama, penulis Injil menekankan
bahwa pendengar Yesus adalah orang banyak yang diberi makan
oleh Yesus. Lalu di minggu kedua, penulis menekankan bahwa
pendengar Yesus adalah orang-orang Yahudi. Dan di minggu ketiga,
penulis menekankan bahwa pendengar Yesus adalah para murid!
Edisi Agustus 2015
Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI
PERHATIKAN YANG DI DALAM!
HARI MINGGU BIASA XX
XXII
30 AGUSTUS 2015
APA KATA TUHAN?
Mrk 7:1-8.14-15.21-23
(1) Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli
Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. (2) Mereka melihat,
bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu
dengan tangan yang tidak dibasuh. (3) Sebab orang-orang Farisi
seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak
melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka
berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; (4) dan kalau
ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka biasanya sangat anti Yesus.
Dalam Mrk 3:20-30, sudah diceritakan bahwa ahli-ahli Taurat yang
datang dari Yerusalem, menuduh Yesus sebagai orang kerasukan
Beelzebul, sebagai orang yang dengan penghulu setan mengusir
setan.
Kali ini mereka datang kepada Yesus, sebab menurut mereka
beberapa murid Yesus tidak beres kelakuannya. Murid-murid itu
makan tanpa membasuh tangan lebih dahulu. Bagi mereka,
perbuatan ini berakibat fatal karena murid-murid menjadi najis
sehingga makanan yang disantapnya menjadi najis pula. Hal ini
sangat mengerikan di mata orang Yahudi.
Bila dilihat secara mendalam, bagian pertama perikop ini
menegaskan penolakan Yesus terhadap adat istiadat Yahudi.
Penolakan Yesus ini pertama-tama didasari oleh adat istiadat yang
dibuat oleh karya manusia yang dalam kenyataannya menurunkan
wibawa perintah Allah sendiri. Kedua, adat istiadat itu ternyata tidak
mampu benar-benar menjadikan manusia suci dan tahir. Manusia
yang memelihara ‘warisan kuno’, nyata-nyata bisa ‘buruk’ secara
rohani!
Di bagian kedua, inti masalah terletak dalam kata najis! Adakah
makanan yang dapat begitu saja membuat manusia najis? Atau
sebaliknya : Adakah makanan yang dapat begitu saja menjadikan
manusia suci? TIDAK ADA! Kalau demikian semua peraturan tentang
‘najis-tidak najis’ dengan sendirinya tidak berguna!
pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu
membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka
pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakasperkakas tembaga. (5) Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak
hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan
dengan tangan najis?" (6) Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah
nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada
tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku. (7) Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
(8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat
manusia." (14) Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata
kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan
camkanlah. (15) Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang,
tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya." (21) sebab dari dalam, dari hati orang,
timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
(22) perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri
hati, hujat, kesombongan, kebebalan. (23) Semua hal-hal jahat ini
timbul dari dalam dan menajiskan orang."
RENUNGAN SINGKAT!
Bacaan hari ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pembasuhanpembasuhan Yahudi Tradisional dan perbedaan antara ‘najis’ dan
‘tahir’. Pada suatu hari Yesus ditemui serombongan orang Farisi dan
Edisi Agustus 2015
Peraturan-peraturan itu malah halangan saja, sebab secara otomatis
bersifat diskriminatif. Bila seseorang makan sesuatu yang oleh orang
tertentu dianggap najis, maka ia langsung dicap sebagai manusia
najis juga. Hanya atas dasar jenis makanan saja! Diskriminasi mana
pun juga tidak pernah menguntungkan manusia, dan dengan tegas
sekali tidak mau dibenarkan oleh Yesus.
Selama ini ada berbagai peraturan yang bertujuan baik, yaitu
menjadikan manusia suci di hadapan Allah. Namun ternyata semua
peraturan itu tidak mampu mencapai tujuannya. Yesus menolaknya
secara tegas, sebab dengan datangnya di bumi, datanglah pula
Kerajaan Allah. Kini Allah benar-benar menyucikan manusia
sedalam-dalamnya dengan mengampuni dosa-dosanya (Mrk 2:1-17).
Sebagai murid Yesus, yang harus kita lakukan adalah melakukan
perintah-Nya. Perintah Tuhan membimbing kepada kehidupan kekal
dan bukan kepada kebinasaan.
Sebagai murid Yesus, kita harus perhatikan yang ‘di dalam’, karena
bukan yang dari luar ke dalam yang menajiskan, tetapi yang dari
dalam ke luar, itulah yang dapat menajiskan dirinya! Jika
perbendaharan hati kita baik maka apapun yang kita keluarkan akan
baik pula.
Apakah masih ada hal-hal negatif yang sering keluar dari dalam
hati saya seperti benci, dendam, dan sebagainya? Sharingkan! Apa
yang saya rasakan dengan mengalami hal-hal negatif tersebut?
Buat Komitmen untuk tidak lagi berkata-kata dan bersikap yang
tidak baik!
Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI
REFLEKSI
Dalam minggu ini, kita disuguhkan dengan tema besar Roti Hidup.
Fokus bacaan minggu pertama, kedua, dan keempat terdapat pada
perikop di Yohanes 6. Dalam perikop ini, Yohanes mengajak
pembacanya untuk melihat tanggapan dari tiga macam pendengar
yaitu orang banyak yang diberi makan oleh Yesus, orang-orang
Yahudi, serta para murid!
Tetapi minggu ke 3, Gereja merayakan Hari Raya Santa Perawan
Maria diangkat ke Surga. Dimana dalam bacaan minggu ini, Maria
mengunjungi Elizabeth saudarinya, bayi yang ada di rahim Elizabeth
melonjak dan penuhlah Elizabeth dengan Roh Kudus.
Pada minggu ke 4, banyak murid yang terguncang imannya dan
mengundurkan diri karena perkataan Yesus yang keras bahwa Yesus
adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Yesus menantang murid
yang lain, mengapa murid yang lain tidak pergi juga?
Pada minggu ke 5, fokus sudah berubah kepada perihal adat istiadat
dan perkara najis atau tidak najis. Yesus menentang adat istiadat
yang merupakan karya manusia yang justru menurunkan wibawa
perintah Allah sendiri. Yesus datang ke bumi, dengan demikian
datang pula Kerajaan Allah di bumi.
Gereja mengajak Anda dan saya untuk semakin menyadari bahwa
Yesus adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Yesus adalah satusatunya penyelamat manusia. IHS : Iesu Hominum Salvator (Yesus
Penyelamat Manusia).
Sebagai Orang Muda Katolik, mari jadikan Yesus sebagai Roti Hidup,
bukan sebagai pengenyang atau pelengkap, tetapi sebagai makanan
pokok! Karena Roti Hidup tersebut maka kita bisa bertahan hidup.
Kita harus terus tergantung dengan Roti Hidup karena tanpa-Nya
kita pasti mati.
Anda dan saya ditantang imannya, untuk tidak mundur dengan
perkataan Yesus yang keras tersebut. Melainkan berani terus maju
sebagai anak-anak-Nya dengan menunjukkan perbuatan Kasih dalam
setiap perkataan, sikap, dan tindakan kita!
Edisi Agustus 2015
Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI
Download