Perfecta Caritas No. 7 (Tarekat-tarekat yang seutuhnya terarah kepada kontemplasi) Tarekat-tarekat yang seutuhnya terarah kepada kontemplasi sehingga para anggotanya betapapun mendesaknya kebutuhan akan kerasulan yang aktif dalam kesunyian dan dengan berdiam diri, dalam doa yang tekun, dan ulah tapa penuh semangat mempersembahkan segenap waktu mereka kepada Allah, selalu memainkan peranan yang mulia dalam tubuh mistik Kristus yang anggotanya tidak semua mempunyai tugas yang sama. Sebab mereka mempersembahkan korban pujian yang istimewah kepada Allah, menerangi umat Allah dengan buah-buah kesucian yang melimpah serta menggerakkan nya dengan teladan mereka. Lagipula mengembangkannya dengan kesuburan kerasulan yang rahasia. Begitulah mereka menjadi seri semarak Gereja dan pancaran rahmat surgawi. Tetap cara hidup mereka hendaklah ditinjau kembali, menurut asas-asas serta kaidah-kaiah pembaharuan, yang sesuai seperti telah disebutkan, namun tetap mempertahankan penuh hormat penyendirian mereka dari dunia dan latihanlatihan khas hidup kontemplatif. Seperti St Teresia dari Kanak – Kanak Yesus yang mengatakan : ”Kalau Gereja itu tubuh tersusun dengan berbagai macam anggota, tentu tidak akan dapat berdiri tanpa bagian yang paling mulia : harus mempunyai jantung hati, dan hati yang bernyala dengan cinta. Dan aku menyadari, bahwa cinta ini adalah kekuatan penggerak yang sebenarnya yang memungkinkan anggota-anggota lainnya di dalam Gereja bergerak; kalau jantung tidak bekerja, para rasul akan lupa mewartakan Injil, para martir akan menolak menumpahkan darahnya. Cinta ternyata panggilan yang mencakup semua lainnya; ini sendiri merupakan alam semesta, meliputi semua ruang dan waktu; cinta itu abadi. Meluap penuh kegembiraan, aku berseru, “ Yesus, cintaku!” Aku telah menemukan panggilanku,dan panggilanku adalah cinta! Aku telah menemukan, dimana aku termasuk dalam Gereja, tempat berjaga yang ditunjukkan oleh Tuhan kepadaku. Tidak menjadi apa-apa selain cinta, di dalam lubuk hati Ibu Gereja; di sini sekaligus ternyata: segala mimpiku menjadi nyata, bukan sekedar impian hampa”. No. 9 Kelestarian hidup monastik konventual Lembaga hidup monastik yang patut di hormati di sepanjang sejarah telah banyak sekali berjasa dalam gereja maupun masyarakat manusia .Maka hendaknya tetap di lestarikan dengan setia dan semakin cemerlang menampilkan semangatnya yang asli baik di timur maupun di barat. Tugas utama para rahib ialah dalam kerendahan hati mengamalkan bakti yang mulia kepada Allah yang Maha agung dalam lingkungan biara, entah mereka membaktikan diri sepenuhnya dalam ibadat kepada Allah dalam suasana hidup menyendiri yang teduh ,entah mereka dengan sah menerima beberapa karya kerasulan atau cinta kasih kristiani. Maka dengan mempertahankan corak khas tata hidupnya hendaknya lembaga-lembaga itu membaharui tradisi tradisi yang bermanfaat dan menyesuaikannya dengan kebutuhan jiwa jiwa jaman sekarang , sehingga biara-biara merupakan tempat persemaian bagi kemajuan rohani umat kristiani. Begitu pula tarekat-tarekat religius, yang berdasarkan pedoman hidup atau kelembagaannya erat-erat menggabungkan hidup merasul dengan tugas doa koor serta tata-laksana hidup monastik, hendaknya memadukan corak hidup mereka dengan tuntutan kerasulan yang cocok bagi mereka, sehingga mereka tetap setia mempertahankan corak hidup mereka, yang memang termasuk kesejahteraan gereja yang istimewah. Siapa yang kamu cari? ( Yoh. 1,38) Dua murid Yohanes mengikuti Yesus, , maka Yesus berkata kepada mereka : “ Apa yang kamu cari? Juga kata Yesus yang bangkit ketika menampakan diri pertama kali kepada Maria Magdalena mirip dengan ini : “ Siapa yang engkau cari?” ( Yoh2, 15)... Pertanyaan ini mempunyai arti yang baru , maka Yesus sekarang juga bertanya kepadaku, kepada setiap orang dari kita : “ Bagaimana kita mencari-Nya? Setiap dari kita berhenti sejenak untuk mengkontemplasikan Yesus yang lewat di samping perjalanan kita. Kitapun telah menemui-Nya, mengingat dengan gembira hati dan dengan rasa syukur saat dimana setiap kita menempatkan diri untuk mengikuti Yesus, untuk mengenal-Nya, membuat pengalaman hidup bersama-Nya dan telah mendengar pertanyaanNya: “ Apa yang engkau cari?” Saya akan mengikuti-Mu kemanapun Engkau pergi! Pada tanggal 20 Agustus yang lalu seorang postulan kami yang bernama Teresia Arnoldiana Eugenia Boru mulai memasuki masa novisiatnya dengan mengenakan jubah biara. Dia mengambil nama Sr Eugenia dari Bunda Maria Berduka cita. Dia telah mengalami hidup berkomunitas dengan kami selama masa postulannya dan telah mengalami sendiri apa artinya hidup dan tinggal bersama-sama dengan Yesus . Maka dia mau maju terus untuk tetap tinggal bersama Yesus. Inilah cerita bagaimana ia sampai memilih untuk mencintai Yesus : MENCINTAIMU ADALAH KEPUTUSANKU Saya memilih motto ini, karena saya melihat dari perjalanan panggilan hidup saya sendiri, dimana pada awal mulanya saya merasa tertarik untuk masuk biara kongregasi passionis dan kemudian mengalami hidup bersama para suster-suster di dalam pertapaan ini, dengan memelihara semangat doa, karya dan hidup di dalam kesunyian demi kebaktian akan sengsara Yesus Kristus. Setelah melewati masa pengenalanku dengan Yesus, mulai dari awal masuk aspiran ke masa postulan, kini saya memutuskan untuk tetap memilih tinggal dan hidup bersama Yesus dalam masa pembentukanku yang selanjutnya yaitu masa novisiat. Walaupun saya menyadari bahwa untuk mengikutiNya tidaklah mudah, saya harus menanggung banyak penderitaan dan resiko, tetapi semuanya itu tidak membuat saya merasa takut, cemas/gelisah, melainkan saya tetap yakin dan percaya bahwa, Yesus yang telah memanggil saya, Dia jugalah yang akan mendampingi, membimbing dan menuntun perjalanan hidup panggilan saya. Dan saya merasa rahmat dan anugerah