ABSTRAK Stroke dapat menimbulkan akibat yang bervariasi pada penderitanya. Pada kasus stroke berat dapat menyebabkan kematian, sedangkan pada kasus ringan (tidak meninggal) kemungkinan dapat terjadi stroke berulang. Risiko kematian pada 5 tahun pasca stroke 45-61% dan terjadinya stroke berulang 25-37%. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan kasus stroke di RSUD dr. Pirngadi Medan yaitu dari 298 kasus stroke tahun 2009 menjadi 363 kasus stroke tahun 2010. Keluarga sebagai sumber dukungan sosial berperan dalam menjaga perilaku penderita pasca stroke dengan memberi dukungan dalam bentuk informasi, penilaian, instrumental dan emosional. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan rancangan kasus kontrol (case control) yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap kejadian stroke berulang di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pasca stroke yang rawat jalan lebih dari 5 tahun di RSUD dr. Pirngadi Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang yang terdiri dari 40 orang kelompok kasus (stroke berulang) dan kelompok kontrol (tidak berulang). Responden pada penelitian adalah keluarga yang mendampingi pasien stroke yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian melalui uji Chi Square memperlihatkan ada pengaruh dukungan informasi dengan p=0,032 dan OR=4,846 (95%CI:1,882-12,482), dukungan penilaian dengan p=0,001 dan OR=3,370 (95%CI:1,070-10,613) dengan kejadian stroke berulang di RSUD dr. Pirngadi medan Tahun 2011. Nilai OR>1 menunjukkan bahwa variabel dukungan informasi dan dukungan penilaian merupakan faktor risiko terjadinya stroke berulang. Berdasarkan hasil analisis uji regresi logistik berganda dapat disimpulkan bahwa dukungan penilaian merupakan variabel dominan yang berpengaruh terhadap kejadian stroke berulang dengan nilai β=1,521. Pihak rumah sakit diharapkan dapat membuat media informasi tentang penyakit stroke, menyelenggarakan seminar tentang stroke dengan bekerjasama dengan institusi pendidikan/perguruan tinggi secara berkesinambungan. Dokter dan perawat juga perlu memperhatikan psikologis penderita begitu juga dengan pihak keluarga. Untuk tahap jangka panjang diharapkan pihak Dinas Kesehatan bekerja sama dengan rumah sakit dapat memfasilitasi perkumpulan khusus (klub stroke) bagi penderita stroke di Kota Medan. Kata Kunci : Stroke, Dukungan Sosial Keluarga Universitas Sumatera Utara