JAMILLA UPlK NORAS. Penilaian Pasien terhadap Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Teratai Rurnah Sakit Umurn Pusat Fatrnawati Jakarta. (Di bawah biinbingan RETNANINGSIH dan VERA URIPI). b Penelitian ini secara urnurn bertujuan untuk rnengetahui penilaian pasien terhadap pelayanan gizi di Ruang Rawat Teratai Rurnah Sakit Urnurn Pusat (RSUP) Fatrnawati Jakarta. Sedangkan tujuan khususnya adalah rnengetahui penilaian pasien terhadap penyuluhan/konsultasi gizi, rnengetahui penilaian pasien terhadap citarasa rnakanan, penarnpilan rnakanan, rnengetahui kernampuan pasien rnenghabiskan rnakanan, dan hubungan penilaian pasien terhadap pelayanan rnakanan dengan kernarnpuan pasien dalarn rnenghabiskan rnakanan yang disajikan. Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Teratai RSUP Fatrnawati, Jakarta Selatan, pada Bulan April 2000. Pengarnbilan sarnpel dilakukan secara sengaja, dengan kriteria sampel sebagai berikut; pasien dewasa usia 17 tahun sarnpai 55 tahun, telah dirawat minimal 3 hari, dapat rnakan rnelalui rnulut, tidak rnendapatkan diit rnakan cair dan rnakan saring, telah rnendapat diit yang sarna selarna 3 hari, dapat diajak berkornunikasi, dan tidak rnengalarni gangguan kejiwaan. Dari 159 pasien yang dirawat hanya 86 pasien yang rnernenuhi kriteria. Data yang dikurnpulkan terdiri dari data primer dan data skunder. Jenis data primer yang dikurnpulkan adalah identitas pasien, penilaian pasien terhadap penyuluhan dan konsultasi gizi, pelayanan rnakanan, dan evaluasi diit. Data primer ini dikurnpulkan dengan cara wawancara rnenggunakan kuesioner dan pengarnatan langsung. Jenis data sekunder yang dikurnpulkan adalah garnbaran urnurn Rurnah Sakit dan lnstalasi Gizi, didapat dari bagian Perencanaan dan lnformasi (PI) RSUP Fatrnawati, dan tata usaha lnstalasi Gizi. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan statistik rnenggunakan uji f dan uji korelasi spearman, dengan rnenggunakan program kornputer SPSS 7,5 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (63,9%) adalah perernpuan, persentase terbesar (16,3%) responden berusia antara 25-29 tahun, jenjang pendidikan sangat beragam persentase terbesar pada jenjang pendidikan SLTA (51,1%). Sebanyak 39,5% responden dirawat di ruang kebidananlkandungan, 69,8% responden kelas 3, 64,0% responden dengan diit biasa, dan 73,3% dirawat selarna 3-6 hari. Penyuluhan gizi pada saat penelitian tidak dilaksanakan, dan sebagian besar responden (76,7%) belurn mendapatkan konsultasi gizi. Dari 20 responden yang mendapatkan konsultasi gizi 90,0% rnenilai bahwa konsultasi yang diberikan sesuai dengan terapi diit, 75,0% responden menilai konsultasi gizi yang diberikan jelas, dan sikap petugas gizi yang mernberikan konsultasi dinilai oleh 85,0% responden rarnah dan sopan. Sebagian besar responden (54,7%) menilai makan pagi kurang enak dan tidak enak, 52,3% responden menilai dalam keadaan dingin tetapi 54,65% responden menilai menu cukup bervariasi. Sebagian besar responden (59,3%) rnenilai rnakan siang enak, 51,2% responden menilai dalam keadaan hangat, 73,3% responden menilai menu cukup bervariasi. Sedangkan rnakan sore dinilai sebagian besar responden (553%) kurang enak dan tidak enak, 51,2% responden menilai > rnakanan dalarn keadaan hangat dan menu cukup bervariasi dinilai oleh 61,62% responden. Sebagian responden rnenilai bahwa penarnpilan rnakan pagi rneliputi variasi warna kurang rnenarik (50,0%), cara penyajian kurang rnenarik (50,0%), alat rnakan tidak lengkap (60,4%) tetapi cukup bersih (69,8%), penarnpilan rnakan siang yang meliputi variasi warna rnenarik (50,0%), cara penyajian kurang rnenarik (51,2%), alat rnakan tidak lengkap (60,4%) tetapi cukup bersih (69,8%), penarnpilan rnakan sore rneliputi variasi warna kurang rnenarik (53,5%), cara penyajian kurang rnenarik (45,3%), alat rnakan tidak lengkap (60.4%) tetapi bersih (69,8%). Secara keseluruhan sebagian besar responden (88,4%) rnenilai pelayanan rnakanan baik. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kelas perawatan, jenis diit, dan hari rawat dalarn rnernberikan penilaian terhadap pelayanan rnakanan, sedangkan penilaian pasien terhadap pelayanan rnakanan pagi, siang, dan sore, berbeda nyata. Kernarnpuan rnenghabiskan rnakan rata-rata responden adalah sebagai berikut rnakan pagi 50%, rnakan siang 60%, dan rnakan sore 65%. Tidak terdapat hubungan antara pernberian konsultasi gizi dengan kemarnpuan pasien rnenghabiskan rnakanan. Sedangkan penilaian terhadap pelayanan rnakanan berhubungan dengan kernarnpuan pasien rnenghabiskan rnakanan yang disajikan rurnah sakit. Dari hasil penelitian diharapkan adanya perbaikan untuk pelayanan rnakanan di ruang rawat inap terutarna terhadap citarasa rnakanan, perlu dilakukan pengkajian ulang tentang cara pendistribusian rnakanan, dan evaluasi terhadap menu yang berlaku. Diharapkan adanya perhatian terhadap kelengkapan alat rnakan, agar rnernpermudah pasien dalarn rnengkonsurnsi rnakanan yang disajikan.