BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dengan menggunakan gerak isyarat tubuh merupakan bentuk komunikasi yang umum di masyarakat. Gerak isyarat tubuh tidak hanya memungkinkan manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain dan benda-benda, tetapi juga dalam beberapa kasus, menggantikan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dengan orang tuli. Di sisi lain, perkembangan komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat, mempengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari dalam lingkup komunikasi dan interaksi. Perkembangan pada bidang informatika yang sangat cepat dalam beberapa dekade terakhir menemukan bentuk-bentuk baru cara berinteraksi dengan komputer. Penggunaan keyboard dan mouse saat berinteraksi dengan komputer, membatasi potensi interaksi dan kealamian interaksi. Penelitian Huang dan Pavlovic (1995) menunjukkan bahwa penggunaan jari telunjuk untuk menunjuk kepada suatu objek dan memanipulasinya, lebih alami bila dibandingkan dengan penggunaan piranti keyboard atau mouse. Selain lebih mudah untuk dipahami, interaksi manusia dengan komputer yang alami ini akan meningkatkan efektivitas sistem. Interaksi secara alami antara manusia dan komputer pertama kali dilakukan dengan menggunakan teknologi pengenalan suara.. Ide dasarnya adalah bagaimana membuat komputer memahami bahasa manusia, sehingga komputer dapat membantu dalam menyelesaikan tugas tertentu, berinteraksi atau hanya berkomunikasi dengan manusia. Dikombinasikan dengan pengenalan wajah dan pengenalan ekspresi wajah, interaksi antara manusia dan komputer menjadi lebih baik. Namun, interaksi menggunakan teknologi pengenalan suara dan ekspresi wajah baru mencakup sebagian dari interaksi antar manusia. Dalam beberapa tahun terakhir Universitas Sumatera Utara 2 banyak upaya dilakukan agar sarana komunikasi dan interaksi lainnya diperkenalkan, termasuk interaksi dan komunikasi berbasis pada gerak isyarat tubuh. Implementasi pengenalan gerak isyarat tangan pertama kali diperkenalkan pada akhir 70-an, dengan menggunakan sarung tangan yang dilengkapi dengan sensor dan prosesor untuk mengenali gerakan tangan dan jari-jarinya. Namun, sistem pengenalan gerakan berbasis sarung tangan ini, meskipun akurat, memiliki keterbatasan karena pengguna harus menggunakan peralatan tambahan, hal ini mengurangi kealamian yang merupakan kebutuhan dasar dari interaksi manusia dengan komputer. Dalam beberapa tahun terakhir penelitian interaksi manusia komputer mengarah pada pemberian perintah menggunakan gerak isyarat tubuh dengan menggunakan sensor berbasis kamera. Mengenai gerak isyarat tubuh Aly dan Tapus (2009) mengemukakan : gerakan-gerakan tubuh merupakan komunikasi non-verbal yang tidak hanya digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya, namun juga dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer atau robot. Pada interaksi tersebut gerak isyarat berperan penting untuk mengirim pesan dari manusia kepada komputer. Mengenai interaksi manusia-robot ini Feil-Seifer dan Mataric (2008) mengemukakan : interaksi manusia dengan komputer/mesin sangat diperlukan saat kegiatan dan tugas-tugas yang diberikan kepada komputer/mesin sangat kompleks dan tidak terstruktur. Kompleksitas pekerjaan yang akan dilakukan ini mendorong penelitianpenelitian baru terkait interaksi manusia komputer. Tujuannya adalah mengembangkan prinsip-prinsip dan algoritma sistem komputer yang membuat komputer atau mesin menjadi pintar, efektif dan aman bagi manusia. Dengan mengenal gerak isyarat, komputer dapat mengetahui jenis aktifitas yang sedang dilakukan manusia. Ning et al., (2009) dan Gupta et al., (2009) melakukan penelitian berkenaan dengan pengenalan gerak isyarat dan klasifikasi aktifitas manusia menggunakan kamera video 2D. Pengenalan dengan menempelkan peralatan RFID pada manusia atau objek dilakukan oleh Wu et al., (2007). Hasil penelitian oleh Liu et al. (2008), bahwa penggunaan sumber video 2D memiliki keakuratan yang rendah (78.5%), meskipun kualitas gambar sumbernya sangat baik. Penggunaan peralatan RFID pada Universitas Sumatera Utara 3 manusia secara umum dinilai kurang baik karena harus memasukkan benda asing ke dalam tubuh. Penelitian penulis berkenaan dengan pengenalan gerak isyarat manusia dengan menggunakan dataset yang dicuplik dari perangkat sensor Red Green Blue-Depth (RGBD) Kinect. Dataset memiliki informasi dalam berbagai bentuk seperti video 2D, video inframerah, video partisipan, data skeleton dan data suara. Untuk mengenali gerak isyarat yang disampaikan oleh partisipan, penulis memanfaatkan data 20 skeleton partisipan pada setiap frame data, dipadukan dengan layar sentuh virtual 3D dan teknologi neural network backpropagation. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana teknik pencuplikan data gerak isyarat dalam koordinat 3D? 2. Bagaimana mengolah data objek hasil pencuplikan agar dapat digunakan sebagai data input pada neural network backpropagation? 3. Seberapa besar pengaruh perubahan ukuran parameter learning rate, momentum dan jumlah neuron pada layer hidden mempengaruhi kinerja neural network backpropagation? 4. Seberapa jauh penggunaan neural network backpropagation dapat mengenali jenis gerak isyarat? 1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut : 1. Dataset gerak isyarat yang digunakan pada pelatihan neural network dibatasi sebanyak 400 data gerak isyarat. 2. Pengenalan gerak isyarat hanya menggunakan satu jenis sumber data yaitu data skeleton. Universitas Sumatera Utara 4 1.4 Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui teknik pengambilan data gerak isyarat objek dalam koordinat 3D. 2. Mengetahui cara mengolah data objek agar dapat digunakan sebagai parameter input pada neural network backpropagation. 3. Mengetahui hasil komparasi perubahan parameter learning rate, momentum dan jumlah node pada layer hidden serta pengaruhnya terhadap kinerja neural network. 4. Mengetahui ketepatan neural network back propagation dalam mengenal berbagai gerak isyarat. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam teknologi pengenalan gerak isyarat dan kecerdasan buatan, serta dapat dijadikan bahan kajian perbandingan antara teknik layar sentuh virtual dan neural network backpropagation dibanding dengan teknik lainnya. Universitas Sumatera Utara