1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsurnya terdiri dari logika, intuisi, analisis, kontruksi, generalitas dan individualitas menurut Uno (2009:129). Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, matematika juga mempunyai peran yang strategis dalam proses pendidikan karena banyak cabang ilmu lain yang memanfaatkan matematika. Mengingat begitu banyaknya manfaat matematika. Pemerintah mengupayakan peningkatan pengajaran matematika di setiap jenjang pendidikan antara lain pendidikan Sekolah Dasar, Menengah bahkan sampai Perguruan Tinggi. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa termasuk siswa Sekolah Dasar, dengan memberikan matematika diharapkan dapat membekali siswa untuk berpikir secara logis dan sistematis. Namun saat ini, matematika justru dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami dan dianggap menakutkan. Anggapan tersebut membuat siswa takut untuk mempelajari matematika dan malu bertanya sehingga percaya diri siswa kurang terhadap materi yang masih belum dapat dipahami ketika guru sudah selesai menyampaikan materi pembelajaran matematika. Percaya diri siswa yang kurang tersebut dapat berakibat pada prestasi belajar matematika siswa. 1 Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016 2 Percaya diri dan prestasi belajar siswa yang rendah seharusnya diteliti lebih dalam oleh guru berkaitan dengan model pembelajaran yang diterapkan, melalui model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Guru perlu menggunakan model pembelajaran yang bervariatif dalam proses pembelajaran untuk mengatasi kesulitan siswa. Guru harus mampu menyajikan pelajaran yang menarik dan inspiratif kepada siswa, khususnya mata pelajaran matematika. Hal ini sangat diperlukan agar siswa dapat lebih tertarik dan membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran matematika. Salah satu cara paling efektif dan efisien untuk meningkatkan kegiatan belajar aktif adalah dengan membagi kelas menjadi berpasangan dan membentuk kemitraan dalam belajar. Sulit juga untuk menyembunyikan diri atau tidak aktif dalam berpasangan (Melvin, 2012:44). Ketidakaktifan siswa mempengaruhi percaya diri dan prestasi belajar matematika siswa kelas IV. Berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran terlihat bahwa ppercaya diri siswa kurang dikarenakan pada saat guru meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah diterangkan oleh guru kebanyakan siswa hanya terdiam dan saling tunjuk kepada teman yang lain untuk bertanya mengenai materi yang masih belum dapat dipahami dengan baik dan pada saat guru membagikan lembar soal untuk dikerjakan secara mandiri kebanyakan siswa melihat hasil pekerjaan teman yang lain hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 4 Gumelar menjadi rendah. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016 3 ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata, nilai ulangan mata pelajaran matematika pada tiga tahun terakhir yang ditunjukkan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut Tabel 1.1. Nilai Rata-rata Ulangan Matematika SD Negeri 4 Gumelar No Tahun Pelajaran Semester Rata-rata 1 2011/2012 Genap 53,4 6 7 2 2012/2013 Genap 54,6 10 5 3 2013/2014 Genap 58,9 12 5 Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika kelas IV SD Negeri 4 Gumelar belum memperoleh hasil yang memuaskan. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 4 Gumelar disebabkan kurangnya percaya diri siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Pada saat pembelajaran matematika, siswa kurang berani mengemukakan pendapatnya kepada guru maupun pada teman. Siswa masih ragu untuk bertanya sehingga menyebabkan siswa kurang memahami materi pelajaran yang telah disampaikan guru. Pada saat siswa mengerjakan soal, beberapa siswa sering mencontek pekerjaan teman. Perbuatan mencontek dapat dikatakan sebagai penyebab dari kurangnya sikap percaya diri siswa. Perbuatan mencontek membuat siswa menjadi kurang percaya diri khususnya dalam pembelajaran matematika materi bangun datar. Model pembelajaran yang sesuai untuk mempelajari materi bangun datar adalah model pembelajaran tutor sebaya. Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016 4 Model pembelajaran tutor sebaya dapat dibantu oleh siswa lain karena dilakukan oleh seorang tutor. Djamarah (2014:26) menyebutkan bahwa siswa saling memberi kesempatan untuk saling membagikan ide dengan sesama teman, terkadang hasil lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru. Model pembelajaran tutor sebaya dapat mempererat hubungan antara sesama siswa untuk mempertebal perasaan sosialnya. Hal ini terlihat dari hasil penelitian Sumardi dan Adi Priyono (2011) yang meneliti tentang Penerapan Strategi Pembelajaran Active Learning dengan Pendekatan Tutor Sebaya Berdasarkan Hasil UAS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hasil siswa ditunjukkan antara lain dari sikap dan prestasi siswa. Salah satu sikap yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu percaya diri. Percaya diri merupakan sikap individu yang percaya akan kemampuan diri sendiri untuk bertingkah laku Willis dalam Risnawati (2010:34). Adapun indikator yang dapat meningkatkan percaya diri siswa adalah memiliki keyakinan, persamaan kesempatan, dan menghilangkan inferioritas (menghilangkan rasa minder atau rasa rendah diri). Percaya diri yang baik akan berdampak positif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan mendapatkan fakta bahwa sebagian besar siswa masih banyak yang belum paham mengenai materi bangun datar yang diajarkan oleh guru dikarenakan malu bertanya, hal ini yang menyebabkan Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016 5 percaya diri sebagian besar siswa kurang. Percaya diri siswa yang kurang menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti berinisiatif melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Percaya Diri Dan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Kelas IV SD Negeri 4 Gumelar. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan percaya diri dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya dapat meningkatkan percaya diri siswa kelas IV SD Negeri 4 Gumelar pada mata pelajaran matematika materi bangun datar ? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Gumelar pada mata pelajaran matematika materi bangun datar ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan percaya diri siswa kelas IV SD Negeri 4 Gumelar pada mata pelajaran matematika materi bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran Tutor Sebaya. Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016 6 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Gumelar pada mata pelajaran matematika materi bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran Tutor Sebaya. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemikiran baru mengenai upaya meningkatkan percaya diri dan prestasi belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan kajian oleh peneliti lain yang akan meneliti kajian mengenai tutor sebaya secara lebih dalam. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi siswa Melalui model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar dan percaya diri siswa, siswa akan lebih aktif dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, karena memperoleh pengalaman baru. b. Bagi guru Masukan bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai, sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016 7 c. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengajar matematika. Sebagai sarana untuk mengimplementasi kan ilmu yang telah dipelajari dalam dunia pendidikan. d. Bagi sekolah Sebagai referensi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran matematika. Upaya Meningkatkan Percaya…, Wahyu Tri Sari Puspo, FKIP UMP, 2016