BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pemilihan Judul
Perkembangan dunia ekonomi di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut
setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan
menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang
berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international (multinational
corporation), maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik
dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang
dalam
segala
segi
termasuk
dalam
manajemen
keuangan
(https://sitisarahadi.wordpress.com/).
Semakin maju dan berkembangnya dunia ekonomi, suatu instansi pemerintah
membawa konsekuensi bahwa pimpinan tidaklah mungkin dapat menangani
pengawasan secara penuh akan jalannya instansi. Cara tepat yang dapat ditempuh
pimpinan yaitu dengan menyusun rencana yang baik serta perlunya pengarahan untuk
mencapai tujuan. Rencana yang baik merupakan suatu patokan sebagai bahan
pembanding dengan kenyataan sebenarnya. Data akuntansi sangat penting bagi setiap
tingkat pimpinan untuk diolah data menjadi suatu rencana yang disusun secara baik
serta di imbangi dengan penerapan pengawasan yang efektif. Penerapan akuntansi
sebagai dasar untuk perencanaan dan mengarahkan ke arah prinsip pengawasan
semakin nyata. Semua data ini menyelamatkan harta instansi, menjamin ketepatan data
akuntansi serta ketaatan terhadap kebijakan yang digariskan dan meningkatkan
efisiensi kerja (Maulana, 2009).
Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan
dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis. Penyusunan anggaran merupakan
suatu bentuk perencanaan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan agar dapat
mengontrol pemakaian atau pengeluaran biaya pada masing-masing aktivitas, karena
anggaran merupakan suatu rencana terinci secara menyeluruh atas segala kegiatan dan
aktivitas perusahaan yang akan dilakukan sesuai dengan kurun waktu perencanaan
(Ekasari, 2010).
Anggaran juga membantu seorang pemimpin untuk mengetahui tindakantindakan yang diambil dan keputusan lainnya yang diperlukan dalam mekanisme kerja
pada setiap aktivitas perusahaan. Anggaran juga membantu pimpinan untuk
mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam perusahaan sehingga
dapat dilakukan perbaikan dan pencegahan di masa yang akan datang. Penyusunan
anggaran merupakan suatu bentuk perencanaan yang harus dibuat oleh setiap
perusahaan, karena anggaran merupakan suatu rencana terinci secara menyeluruh atas
segala kegiatan dan aktivitas perusahaan yang akan dilakukan dalam waktu tertentu.
Salah satu anggaran yang ada dalam perusahaan adalah anggaran biaya operasional
(Novita, 2009).
Anggaran biaya operasional merupakan faktor yang controllable yaitu faktorfaktor yang dalam batas-batas tertentu masih bisa disesuaikan dengan keinginan atau
kebutuhan untuk periode yang akan datang. Agar kelangsungan perusahaan tetap
terjaga, maka dalam menyusun anggaran biaya operasional harus seteliti mungkin
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga dapat membantu seorang manajer
perusahaan dalam melaksanakan fungsinya sebagai perencana dan pengendali biaya
operasional sehingga pengeluaran dapat dibatasi dan diarahkan untuk memberikan
manfaat paling banyak (Novita, 2009).
Anggaran biaya operasional dapat membantu seorang pimpinan perusahaan
dalam melaksanakan fungsinya sebagai perencana, pengendali dan pengelola seluruh
biaya operasional sehingga pengeluaran disusun, diatur dan diarahkan seefektif,
seefisien serta seekonomis mungkin untuk memberikan manfaat dan hasil guna yang
sangat baik.
Ketepatan dan kecermatan dalam menyusun sebuah anggaran sangatlah
diperlukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Karena kegagalan dalam
penanganan penyusunan sebuah anggaran akan menghambat kelancaran kegiatan
sehari-hari perusahaan. Oleh karena itu penyusunan anggaran harus dikerjakan secara
teliti sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, sehingga dapat membantu manajemen
perusahaan dalam melaksanakan fungsinya sebagai :
1. Perencana, menetapkan tujuan-tujuan untuk masa depan dan sarana yang tepat
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2. Pengendali, aktivitas yang dijalankan dalam upaya untuk menjamin agar hasil hasil
aktual sesuai dengan hasil-hasil yang direncanakan.
3. Pengorganisasian, pembagian seluruh tugas kedalam berbagai kerja individual
dengan wewenang dan tanggung jawab kemudian dikumpulkan kedalam berbagai
departement.
4. Pengawasan, aktivitas pengendalian dalam hubungannya dengan kebijakan
kebijakan yang telah ditetapkan.
Penerapan serta penyusunan anggaran biaya operasional tidak hanya diterapkan
pada suatu jenis perusahaan tertentu yang profit oriented saja, akan tetapi dapat juga
diterapkan pada perusahaan umum milik pemerintah. Dengan kata lain anggaran biaya
operasional bersifat fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai jenis usaha seperti
Direktorat Kepegawaian Institut Teknologi Bandung (ITB) (Yunita, 2010).
ITB adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat yang memiliki karakteristik
berbeda dengan bentuk organisasi lainnya. Manajemen ITB yang telah terpisah dari
campur tangan pemerintah membuat manajemen ITB lebih independent dalam
mengambil keputusan dalam pelaksanaan aktivitas operasionalnya dibandingkan
dengan institusi pendidikan lain. Berbagai aktivitas operasional di ITB membuat
manajemen membutuhkan pengawasan yang baik terhadap aktivitas operasional,
sehingga dipandang perlu untuk membuat penyusunan anggaran operasional dalam
Direktorat Kepegawaian ITB agar anggaran biaya operasional terhindar dari
penyalahgunaan serta kejahatan yang dapat merugikan institusi (Indriyani, 2011).
Menyadari pentingnya kegiatan operasional dalam menyusun sebuah anggaran
biaya operasional dalam kelangsungan aktivitas perusahaan harus tetap terjaga, maka
perusahaan menyusun anggaran biaya operasional sebaik mungkin agar apa yang telah
direncanakan dapat tercapai. Dalam menyusun sebuah anggaran tentunya ada kendala
yang harus selalu dihadapi. Kendala yang sering terjadi di dalam sebuah instansi
diantaranya kurangnya kerjasama dan koordinasi antar setiap bagian yang terkait, dapat
menghambat penyusunan anggaran instansi. Serta keterlambatan pelaporan anggaran
dan adanya kegiatan yang tidak terduga terjadi/mendadak sehingga anggaran biaya
operasional tidak dianggarkan pada rencana sebelumnya. Apabila banyak kegiatan
yang harus terealisasikan maka anggaran biaya operasional diminimalisir se-efektif
mungkin agar kegiatan yang telah direncanakan dapat tercapai. Oleh karena itu sebagai
alat pengawasan, anggaran biaya operasional merupakan alat bantu para manajer yang
bertanggung jawab dalam mengendalikan biaya opersional dan mendorong
dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan menyangkut dengan biaya operasional.
Sehingga dengan semakin efisiennya pemakaian biaya operasional, maka dapat
membantu perusahaan dalam usahanya untuk meningkatkan efisiensi pemakaian biaya
opersional yang sangat besar. Peranan anggaran sangat membantu dalam
mengendalikan biaya operasional atau pengeluaran yang spesifik karena dengan
demikian pengeluaran dapat dibatasi dan diarahkan ke saluran yang memberikan
banyak harapan.
Dari uraian diatas dapat diperoleh gambaran mengenai bagaimana cara
manajemen melakukan fungsi-fungsi manajemen. Khususnya fungsi perencanaan dan
pengendalian dalam pengambilan keputusan terhadap penyusunan anggaran biaya
operasional pada perusahaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menyususn
Laporan Tugas Akhir dengan judul “TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN
ANGGARAN
BIAYA
OPERASIONAL
PADA
DIREKTORAT
KEPEGAWAIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG”
1.2
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang pemilihan judul yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah dalam Laporan Tugas Akhir sebagai
berikut :
1. Bagaimana kebijakan dan prosedur penyusunan anggaran biaya operasional
pada Direktorat Kepegawaian Institut Teknologi Bandung.
2. Bagaimana pelaksanaan anggaran biaya operasional pada Direktorat
Kepegawaian Institut Teknologi Bandung.
3. Bagaimana
pelaporan
anggaran
biaya
operasional
pada
Direktorat
Kepegawaian Institut Teknologi Bandung.
1.3
Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
ujian akhir (sidang) Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama.
Adapun tujuan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kebijakan dan prosedur penyusunan anggaran biaya
operasional pada Direktorat Kepegawaian Institut Teknologi Bandung.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran biaya operasional pada Direktorat
Kepegawaian Institut Teknologi Bandung.
3. Untuk mengatahui pelaporan anggaran biaya operasional pada Direktorat
Kepegawaian Institut Teknologi Bandung.
1.4
Kegunaan Laporan Tugas Akhir
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang terkait, antara lain :
1. Bagi Penulis
Pelaksanaan kerja praktik yang dilakukan dapat memberikan pengalaman bagi
penulis untuk melihat kondisi perusahaan, dapat membekali diri, dan
meningkatkan serta memperluas pengetahuan mengenai ilmu akuntansi.
2. Bagi Perusahaan
Semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan koreksi
dalam menilai efektifitas anggaran sebagai alat bantu pengendalian biaya
operasional bagi manajemen, serta menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3. Bagi Pihak Lain
Laporan Tugas Akhir ini juga diharapkan bermanfaat dan menjadi bahan
referensi bagi para mahasiswa yang akan menyusun laporan tugas akhir yang
berkaitan dengan masalah ini.
1.5
Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Sesuai dengan judul yang diajukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini, maka objek penelitian yang diambil dilakukan pada Kantor Direktorat
Kepegawaian Institut Teknologi Bandung yang berlokasi di Jalan Tamansari No. 64
Bandung. Sedangkan waktu penelitian yang dilaksanakan penulis yaitu pada tanggal
22 Februari 2016 sampai dengan 22 Maret 2016.
Download