Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek

advertisement
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
BAB III
MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.1 Manajemen Proyek
Hubungan keseluruhan antara owner (PT. Citicon Propertindo), konsultan
perencana, manajemen kontruksi, kontraktor dan subkontraktor dimaksudkan agar
terdapat suatu keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan kerja antara
owner, konsultan, perencana, manajemen kontruksi, kontarktor, dan subkontraktor
adalah:
a.
Hubungan ikatan kontrak kerja.
b.
Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan hasil
pekerjaannya kepada owner.
c.
Owner membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa kontruksi kepada
kontraktor.
d.
Konsultan perencana memberikan hasil perencanaannya kepada owner
e.
Owner memberikan imbalan jasa kepada konsultan perencana.
f.
Manajemen kontruksi memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek.
Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang
secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja,
dana, material, metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa
secara efisien dan efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan
(specification) biaya dan waktu yang direncanakan.
III - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup
tahapan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir pelaksanaan
yang berupa hasil pembangunan. Adapun definisi lain dari manajemen proyek,
yaitu sebagai berikut:
a.
Ilmu manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu
pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan tersebut bersifat spesifik, yaitu
berbentuk proyek.
b.
Sebagai ilmu manajemen, profesi manajemen proyek berkaitan erat dengan
fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir dan mengendalikan
berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat dengan kandungan disiplin
ilmu arsitektur, engineering, akutansi, dan keuangan.
c.
Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang manajemen
yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek.
d.
Perumusannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi dan
mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada kegiatan proyek.
Pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen Wang Residence , tahapan
kegiatan
tersebut
pengorganisasian
dibagi
menjadi
(organizing),
5,
yaitu
penjadwalan
perencanaan
(schedulling)
(planning),
pelaksanaan
(actuating) dan pengawasan (controlling).
Pengertian tahap kegiatan proyek:
III -2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
1.
Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang akan
dibangun, termasuk pembuatan gambar-gambar perencanaan lengkap dengan
persyaratan teknis yang diperlukan.
Kegiatan perencanaan diaplikasikan dengan menentukan metoda pelaksanaan
yang tepat sehingga pekerjaan yang sudah direncanakan dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana yang sudah dijadwalkan dan dianggarkan.
Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah:
a.
Menentukan tujuan dan sasaran proyek.
b.
Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek
ataupun perbagian-bagian dari rencana.
c.
Menetapkan penggunaan sumber daya.
d.
Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.
e.
Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.
f.
Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.
g.
Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan.
Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat pengawas maupun
pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksanaan kegiatan, serta saran untuk
memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun organisasi
yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan kerja
diantara unsur-unsur organisasi.
III -3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Penyusunan organisasi akan melibatkan unsur-unsur pelaksana pembangunan
yang terdiri dari : pemberi tugas (owner), konsultan (designer, supervisor) dan
pelaksana (contractor), yang masing-masing mempunyai tugas kewajiban,
tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peraturan/ketentuan yang telah
ditetapkan.
Didalam menjalankan fungsi organisasi diperlukan pengetahuan tentang berbagai
tipe organisasi, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis
organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan yang
dilakukan antara lain:
a.
Menetapkan daftar penugasan
b.
Menyusun lingkup kegiatan
c.
Menyusun struktur kegiatan
d.
Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya
Manfaat dari pengorganisasian merupakan pedoman pelaksanaan fungsi,
dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab delegasi kewenangan
terlihat jelas.
3.
Penjadwalan (Schedulling)
Penjadwalan (Schedulling) yaitu menghubungkan antara tenaga kerja, uang dan
bahan yang digunakan dalam proyek. Penjadwalan proyek meliputi kegiatan
menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku,
tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Pendekatan yang
populer yang digunakan adalah Diagram Gantt atau Metode Bagan Balok (Bar
III -4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Chart). Cara penjadwalan proyek yang lain adalah PERT (Project Evaluation and
Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).
Penjadwalan proyek membantu dalam bidang:
a.
Menunjukan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan
proyek.
b.
Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan diantara kegiatan.
c.
Menunjukan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk setiap
pekerjaan.
d.
Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan
cara hal-hal kritis pada proyek.
4.
Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam
rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan pelaksanaan
ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan pembangunan perlu
diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai dengan bidangnya dan
selalu tunduk serta taat kepada peraturan dan ketentuan yang telah disepakati
bersama. Penyimpangan yang terjadi akibat tindakan dari salah satu unsur akan
menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan.
Tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan (Actuating) antara lain:
a.
Mengkoordinasikan kegiatan
b.
Mendistribusikan tugas, wewenang dan tangung jawab
c.
Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.
III -5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Manfaat dari fungsi pelaksaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan
kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi dan mendorong tercapainya
efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.
5.
Pengendalian (Controlling)
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan.
Untuk keperluan ini tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam
membimbing dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan. Hasil akhir dari
pelaksanaan pembangunan, pada umumnya ditentukan oleh hasil kegiatan
pengawasan.
Kegiatan pengendalian dilakukan dari bahan dasar dan proses olah data output
yang diaplikasikan dalam bentuk antara lain :
a.
Pelaksanaan tes/uji terhadap material untuk menjaga kualitas dari material
yang akan digunakan tersebut.
b.
Pembuatan master schedule (daily/weekly/monthly report). ‘S’ curve actual
dan sebagainya untuk pengendalian waktu serta cost control untuk
pengendalian biaya.
c.
Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
d.
Memberikan saran-saran perbaikan.
e.
Menyusun laporan kegiatan.
Fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi
dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Fungsi pengendalian
dilaksanakan oleh semua tingkat dalam struktur organisasi, laporan-laporan
kemajuan pekerjaan dan sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi
III -6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
pengendalian harus dipersiapkan secara tepat dan segera agar menjadi bermanfaat.
Laporan-laporan itu juga harus disimpan sebagai referensi dimasa yang akan
datang sehingga suatu sistem pengarsipan secara tertib dan benar, yaitu formatformat laporan yang baik, ketepatan waktu pembuatan laporan perlu dilakukan
dengan baik.
3.2
Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak
yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan
berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu hasil yang seefektif dan
seefisien mungkin sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan
adanya organisasi proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat
dalam suatu proyek pembangunan jelas tidak berbenturan satu dengan yang
lainnya. Ada tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya
masing-masing yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang
terkait, dalam hal ini orang yang kedudukannya dalam organisasi berada
diatasnya.
3.3
STRUKTUR ORGANISASI
3.3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait
Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak – pihak
yang terkait satu sama
lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing –
masing. Keterkaitan tersebut digambarkan dalam suatu struktur organisasi yang
terdiri dari organisasi – organisasi atau pihak-pihak yang mempunyai hak dan
III -7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
kewajiban terhadap proyek yang sedang dilaksanakan.Pada pembangunan Proyek
Wang Residence , organisasi – organisasi yang terlibat dari segi pembiayaan, segi
pengawasan, segi perencanaan dan segi pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1.
Pemilik ( Owner )
Yaitu perorangan atau badan hukum ( Pemerintah / swasta ) yang mempunyai
keinginan untuk mendirikan bangunan dengan dana yang dimilikinya baik dengan
melaksanakan sendiri maupun dengan alasan tertentu tidak dapat mengerjakan
sendiri, melainkan dengan meminta atau menyampaikan keinginan kepada
perencana ahli agar dapat merencanakan dan merancang pembangunan tersebut.
Pada proyek Wang Residence yang bertindak sebagai owner adalah PT.Citicon
Propertindo.
Tugas dan wewenang dari pemberi tugas (owner), meliputi :
a.
Menyediakan dana pembangunan proyek
b.
Mengadakan pembebasan tanah.
c.
Mengusahakan
izin
yang
diperlukan
untuk
pembangunan
proyek
konstruksitersebut (IMB).
d.
Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
sesuai dengan kontrak.
e.
Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan pelelangan maupun
penunjukan langsung serta mengadakan perjanjian dengan mereka
(kontrak).
f.
Menyetujui dan menolak perubahan pekerjaan (tambahan/pengurangan
pekerjaan).
III -8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
g.
Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada perubahan
pekerjaan, waktu dan biaya.
h.
Menghadiri rapat-rapat dengan pelaksana proyek untuk dapat memantau
perkembangan proyek.
2.
Pengawas
Yaitu pihak yang mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek untukmengetahui
apakah rencana yang direncanakan benar – benar dilaksanakan sesuai aturan dan
desain yang ada. Dalam hal ini PT. Enam PM Project Management.
3.
Konsultan Perencana
Konsultan adalah perorangan atau badan hukum yang bergerak dibidang jasa
konstruksi bangunan yang memiliki kemampuan merancang, merencanakan atau
memberikan konsultasi dimana konsultasi tersebut diberikan sesuai permintaan
dan keinginan atau kebutuhan owner.
Pada proyek Wang Residence konsultan pada bidang struktur ditunjuk PT.
GistamaInti Semesta.
Tugas dan wewenang dari konsultan perencana, meliputi :
a.
Memberikan konsultasi kepada pemberi tugas (owner) saat perencanaan
mengenai desain, kekuatan konstruksi, dan scheduling.
b.
Memberikan masukan dan usulan mengenai konstruksi pendukung
bangunan.
c.
Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya jika ada yang tidak sesuai
dengan kondisi di lapangan.
d.
Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun
pelaksana proyek tentang pelaksanaan pekerjaan.
III -9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
e.
Menghadiri rapat - rapat teknis dan koordinasi agar bila ada perubahan perubahan bisa cepat diketahui dan diantisipasi.
4.
Kontraktor
Yaitu perseroan atau badan hukum (pemerintah / swasta ) atau pihak – pihak
yang menerima tugas untuk mewujudkan secara fisik bangunan berdasarkan
gambar kerja. Dalam pelaksanaannya kontraktor dibantu oleh pelaksana lain ( sub
kontraktor ). Pada proyek Wang Residence yang bertindak sebagai kontraktor
Utama adalah PT.PP (PERSERO).
Tugas dan wewenang dari kontraktor meliputi :
a.
Menyiapkan sumber daya manusia dari tenaga ahli sampai dengan mandor mandor dan pekerja - pekerja dalam berbagai bidang pekerjaan.
b.
Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada
pengawas setiap ada perubahan.
c.
Menyediakan alat - alat yang dipergunakan, memperbaikinya apabila rusak
dan jika pekerjaan telah selesai wajib menyingkirkan alat - alat tersebut dan
membersihkan bekas - bekasnya.
d.
Menyusun dan memperhitungkan keperluan dana untuk membiayai
pelaksanaan pekerjaan - pekerjaan.
e.
Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak tentang bentuk,
volume, mutu, dimensi dan lain - lainya dari bagian -bagian pekerjaan.
f.
Memilih dan menetapkan Metode Pelaksanaan Konstruksi yang akan
dipakai.
g.
Menyiapkan cash flow untuk pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan
rencana - rencana pendanaan (funding plan) serta sistem pengendalian
III -10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
internal, baik bagi aspek keuangan maupun bagi operasional pengendalian
waktu dan mutu.
h.
Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Struktur organisasi yang terlibat pda aktivitas diatas disusun dalam bagan struktur
organisasi dengan hubungan kerja organisasi di atas digambarkan secara umum
dalam sekema pada gambar 3.1:
PemilikProyek
Kontraktor
Konsultan
PengawasProyek
Gambar 3.1 HubunganKerjaOrganisasi
III -11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
PemilikProyek
PT. Citicon Propertindo
Konsultan Perencana
PT. GistamaInti Semesta.
KontraktorUtama
KonsultanPengawasMK
Konsultan Arsitektur
PT. PP (PERSERO)
PT. Enam PM
Ong&Ong Pte.ltd dan
Megatika International
Konsultan M & E
PT. Skemanusa
Konsultama Teknik
Subkontraktor
Pondasi : PT. Indopora
Beton : PT. Adhimix
PT. Pionir Beton
Struktur organisasi pada proyek ini bisa dilihat pada gambar 3.2 :
Gambar 3.2. struktur organisasi proyek
III -12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
3.3.2 TinjauanProyek
Dalam pelaksanaan proyek pembangunanWang Residence, owner terlebih dahulu melakukan
pemilihan terhadap pihak-pihak yang terlibat dan saling bekerjasama satu dengan yang
lainnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan proyek. Sistem pemilihan tersebut
dilakukan dengan cara pelelangan. Pada umumnya, proses pelelangan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain :
1.
PelelanganUmum
Pelelangan umum merupakan jenis pelelangan yang sifatnya terbuka untuk seluruh pihak
dalam mengakukan panawaran sesuai ketentuan yang berlaku. Sistem pelelangan ini bisanya
diumumkan melalui media cetak atau media elektronika.
2.
PelelanganTerbatas
Pelelangan terbatas merupakan jenis pelelangan yang hanya memberikan kesempatan pada
pihak-pihak tertentu yang berkualitas dan bonafit, dalam arti telah terpilih untuk memasukkan
penawaran.
3.
PenunjukanLangsung
\Merupakan pelelangan dengan sistem penunjukan langsung oleh rekanan owner, dimana
penunjukan ini hanya berlaku pada satu pihak yang memenuhi klasifikasi dan prestasi sebagai
pihak yang akan melaksanakan suatu proyek yang
ditawarkan.
Pada pelaksanaan proyek pembangunanThe Kencana Pondok Indah Apartement,
pelelangan dilakukan dengan cara pelelangan umum. Hal ini ditandai dengan banyak pihak
yang terlibat didalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut, yang dimana masingmasing pihak memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing.
III -13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
3.3.3 Tahap Kontrak
Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi tugas (owner)
dengan kontraktor. Kontrak ini dibuat setelah pemberi tugas (owner) menetapkan/menunjuk
pemenang pelelangan. Penetapan pemenang pelelangan dilaksanakan dengan cara
mengeluarkan surat pelulusan pekerjaan/surat perintah kerja (gunning).
Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dengan kontraktor. Kesepakatan
tersebut diikat oleh surat perjanjian yang diatur dalam dokumen kontrak beserta dan bersifat
menyeluruh/lumpsump. Perjanjian yang terdapat dalam dokumen kontrak beserta dengan
lampirannya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Adapun dokumen kontrak tersebut terdiri atas :
a.
Surat perjanjian (kontrak)
b.
Surat keputusan penunjukan pemenang lelang
c.
Surat keputusan penetapan pemenang lelang
d.
Surat penawaran
e.
Daftar kuantitas RAB harga penawaran yang disetujuiSpesifikasi teknis dan gambargambar
f.
Berita acara hasil lelang
g.
Berita acara pembukaan penawaran
h.
Berita acara penjelasan
i.
Syarat-syarat umum kontrak
j.
Syarat-syarat khusus kontrak
k.
Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan
Ada beberapa jenis sistem kontrak yang di kenal selama ini, antara lain :
1.
Kontrak Unit Price
III -14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Yaitu semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan. Pembayaran
dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah dikerjakan.
2.
Kontrak Lump Sum Fixed
Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh Kontraktor
dengan jumlah imbalan tetap. Tetapi jika pemilih yang menyebabkan perubahan maka
dipertimbangkan dalam pekerjaan tambah kurang.
3.
Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan
Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap
ataupun bervariasi yang telah mengandung laba dan biaya-biaya umum perkantorannya
dengan mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata.
4.
Kontrak Owner Builder
Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai Kontraktor, sehingga dapat
mengerjakan proyeknya dengan kekuatan sendiri atau dengan mensubkan pekerjaan tertentu
pada subkontraktor.
5.
Kontrak Design and Build
Pada kontrak jenis ini owner hanya menyampaikan gagasan spesifikasi dan luas lahan.
Setelah itu Kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pada sistem ini
perusahaan
bertanggung jawab penuh baik desain ataupun konstruksinya. Pembayarannya dilakukan pada
saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya.
Pada pelaksanaan
proyek pembangunan Wang Residence sistem kontrak yang
digunakan ialah system Lum Sump Fixed Price. Yaitu dimana system kontrak diawal sudah
diketahui tentang apa-apa saja yang akan dikerjakan sehingga diketahui berapa besaranggaran
yang akan digunakan untuk biaya pembangunan proyek tersebut. Bisa saja di tengah-tengah
perjalanan proyek terjadi perubahan pekerjaan tetapi harus disetujui antara owner dengan
kontraktor tersebut.
III -15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Gambar 3.3. Struktur organisasi PT.PP (Persero)
III -16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
3.3.4 DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI
A. Pengertian struktur organisasi dan fungsinya
Organisasi adalah sekelompok orang (dua orang ataupun lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
B. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam
sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu
struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan,
saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara kemponen bagian-bagian
dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi
mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan
berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada
organisasi tersebut.
Di dalam sebuah struktur organisasi terdapat beberapa bagian yang juga ada mengenai
job desk masing masing didalam sebuah jabatannya. Didalam sebuah struktur oprganisasi ini
dilakukan selain dalam jangka permanen maupun sementara. Struktur organisasi permanen
yaitu sebuah perusahaan yang menggunakan itu tidak dalam waktu tertentu tetapi untuk
selamanya dimana tempat itu ada maka struktur organisasi itu ada.
III -17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
C.
Fungsi Struktur Organisasi
Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini
penjelasannya:
a.
Kejelasan tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus
dipertanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung
jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung
jawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
b.
Kejelasan Kedudukan.
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang
yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan
koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang
telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
c.
Kejelasan Mengenai Jalur Hubungan.
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan
pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan
dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur
penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan
keuntungan.
III -18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
d.
Kejelasan Uraian Tugas.
Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan
sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun
pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan
suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan
uraian tugas.
D.
Job Description Struktur Organisasi
a.
Project Manager
Project manager adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakkan organisasi proyek dan
memimpinnya dalam mencapai objective proyek. Tanggung jawab project manager adalah
untuk memenuhi kebutuhan yang berupa kebutuhan tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan
individual. Project manager menjadi penghubung antara strategi dan tim. Manajemen proyek
yang efektif mensyaratkan project manager memiliki kompetensi-kompetensi:
a)
Knowledge – Terkait pengetahuan project manager akan project management
b)
Performance – Terkait dengan apa yang project manager mampu untuk aplikasi
pengetahuan project management yang dimiliki.
c)
Personal - Terkait dengan bagaimana perilaku project manager dalam melaksanakan
proyek atau aktifitas terkait. Efektifitas personal mencakup attitude, karakter inti
personal, dan kepemimpinan, yang menyediakan kemampuan untuk membimbing team
proyek ketika mencapai objective proyek dan menyeimbangkan project constraints.
Dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan tim proyek dan stakeholder,
project manager yang efektif disyaratkan keseimbangan etika, interpersonal, dan keahlian
III -19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
konseptual yang dapat membantu mereka menganalisa situasi dan berinteraksi dengan sesuai.
Sehingga diperlukan interpersonal skill yang penting bagi project manager (PMBOK), yaitu:
a)
Leadership.
b)
Team building.
c)
Motivation
d)
Communication.
e)
Influencing.
f)
Decision Making (termasuk dalam problem solving).
g)
Kesadaran budaya dan politis.
h)
Negosiasi.
i)
Trust building.
j)
Manajemen konflik.
k)
Coaching.
b.
Officer
a)
Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk intern
kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau owner untuk memastikan
material yang akan digunakan sudah sesuai dengan criteria yang diinginkan pemilik
proyek bangunan.
b)
Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada pelaksana, sub kontraktor
atau mandor apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan atau pemngadaan
material yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan dilapangan.
c)
Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkankan maupun yang
sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status kepada bahan bangunan tersebut
apakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitas bahan.
III -20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
d)
Mengikuti jalanya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap penyimpangan dalam
pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah, hal ini lebih baik
jika dibanding perlakuan pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja sehingga apabila
terjadi mutu yang kurang baik harus dilakukan bingkar pasang yang dapat
menyebabkan biaya tambahan.
e)
Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan sudah sesuai dengan
gambar pelaksanaan atau shop drawing.
f)
Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material bahan kepada
supplier sebelum melakukan pembelian sehingga material terpilih sesuai dengan
standar kualitas yang dalam kontrak kerja.
Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang berhubungan dengan
pekerjaan quality qontrol pada proyek bangunan.
c.
Administrasi
a)
Mengurus kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi, serta peralatan-peralatan kerja
lainnya.
b)
Mewakili project manager untuk urusan dengan pihak lain berkaitan dengan masalah
umum dan administrasi.
c)
Membuat laporan-laporan yang berkenaan dengan personalia proyek, inventaris
peralatan proyek.
Bertanggung jawab terhadap surat-menyurat antar pejabat yang berwenang
d.
SHE Officer
Pekerjaan suatu konstruksi bangunan marupakan pekerjaan yang berbahaya. Secara khusus
pada pekerjaan konstruksi. Maka dari itu pelaksanaan Keselamatan dah Kesehatan kerja (K3)
harus dilakukan pada setiap bagiannya, perlindungan terhadap alat berat, pengamanan
III -21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
terhadap kebakaran, pengamanan terhadap arus listrik, dan yag lain dimana memerlukan
pengamanan saat pelaksanaan konstruksi yang harus diperhatikan.
a)
Perhatikan jalan dan langkah saat berada dilokasi pekerjaan.
b)
Jangan berada dibawah beban yang sedang diangkat, saat pengangkatan beban
dipastikan beban tersebut terikat kuat.
c)
Pergunakan perlengkapan sefty saat berada dilokasi pekerjaan.
d)
Tempatkan material, peralatan atau apapun pada tempat yang disediakan.
e)
Siapkan sarana dan prasarana sementara untuk keadaan darurat, seperti kotak P3K dan
tabung pemadam kebakaran (aphar).
Pada lokasi yang berbahaya dan sekitarnya penting untuk diberi pembatas. Sedangkan
perlindungan diberikan kepada pekerja dan pengunjung, maka perlu ada rambu-rambu dan
pembatas untuk setiap daerah yang berbahaya.
1.
Tipe dari pembatas :
a.
Pembatas dan handholds
b.
Tape
c.
Landasan
d.
Pembatas lain yang diperlukan (batas pejalan kaki, pembatas area yang licin, dll)
2.
Area yang memerlukan pembatas dan perlindungan :
a.
Tangga
b.
Lubang
c.
Tanjakan
d.
Manholes terbuka
e.
Area alat berat bekerja
f.
Area galian
g.
Area dalam pekerjaan
III -22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
3.
Penggunaan pembatas dan pelindungan :
a.
Jika dibutuhkan, route pejalan kaki dan lalu lintas alat berat perlu diberikan pembatas.
b.
Perlindungan diberikan pada galian terbuka dimana orang bisa jatuh.
c.
Pastikan bahwa lantai yang terbuka, seperti manhole yang terbuka, diberikan pembatas,
jika tidak harus ada orang yang standby.
d.
Pastikan bahwa setiap tangga, lubang manhole, dan yang lain jika diperlukan memiliki
handrail yang sesuai.
e.
Berikan tanda dan perlindungan di setiap pekerjaan.
e.
Struktur engineer
Tugas dan wewenangnya adalah mwngawasi pekerjaan struktur yang sedang berjalan.
f.
Drafter
Tugas dan tanggung jawab draftman :
a.
Bertanggung jawab atas record-record pekerjaan.
b.
Melakukan pengarsipan serta penyimpanangambar desain dan perencana.
c.
Melaksanakan penyediaan gambar pelaksana lapangan.
g.
Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertugas dalam pengawasan dan pengendalian keuangan proyek agar
dalam hal penggunaannya tidak menyimpang dari perencanaan dan bertugas dalam
pembuatan dokumen lelang, dokumen kontrak dan bills of Quantities dan mencatat progress
kemajuan konstruksi.
h.
Supervisor 1 (Pelaksana Besi)
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Mengatur dan mengawasi pemasangan pembesian di lapangan mulai dari tulangan
pokok, tulangan torsi, tulangan geser pada kolom, plat lantai dan dinding geser.
b.
Mengatur serta mengawasi pengadaan pembesian dan pembengkokan pembesian.
III -23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
c.
Membantu pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
d.
Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksanaan struktur.
i.
Supervisor 2 (Pelaksana bekisting)
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Mengatur pembuatan bekisting.
b.
Mengatur pelaksanaan pemasangan bekisting sebelum pengecoran dilakukan.
c.
Melakukan pemeriksaan bekisting sebelum dan sesudah di isi coran beton.
d.
Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksanaan struktur.
j.
Supervisor 3 (Pelaksana cor/beton)
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Mengatur waktu pelaksanaan pengecoran.
b.
Berkoordinasi dengan pelaksanaan pembesiaan dan pelaksana bekisting sebelum
pengecoran.
c.
Melakukan pengecekkan bahan beton sebelum melakukan pengecoran.
d.
Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksana struktur.
k.
Surveyor
Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah sebagai berikut :
a.
Bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran di lapangan yang dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
b.
Menggunakan dan merawat alat-alat ukur yang dipakai agar sesuai kebutuhan di
lapangan.
c.
Melakukan metode plaksanaan survey yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
III -24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
l.
M/E
M & E bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek dan mengawasi pengadaan
alat yang dibutuhkan di proyek
m.
Supervisor M/E (Pelaksana M/E)
Mekanikal bertanggung jawab penuh atas kelancaran pelaksanaan proyek dalam hal
pemenuhan keperluan alat-alat yang diperlukan, serta melaksanakan perawatan atas segala
alat yang digunakan dalam penyelesaian proyek.
Tugas dan tanggung jawab Mechanical adalah sebagai berikut :
a.
Mempersiapkan keperluan pelaksanaan alat.
b.
Penyediaan alat bantu untuk kerja, seperti saran lampu, panel, air supply, dll.
c.
Membuat laporan harian dan pemakaian bahan bakar dan alat-alat setiap minggu.
d.
Membuat order spare-part/alat yang diperlukan dengan disetujui site manager/chief
supervisor.
e.
Mengatur pembagian kerja mekanik.
f.
Memelihara/menjaga kebersihan semua alat yang ada dalam proyek.
n.
Staff Acounting & Finance
Tugas dan tanggung jawab Administrasi Keuangan :
a.
Mengendalikan biaya proyek agar tidak melebihi dari anggaran yang telah ada.
b.
Menerima tagihan dari sub-kontraktor dan membuat tanda terima dalam bentuk
kwitansi.
c.
Menangani pembukuan biaya proyek secara rinci dan benar.
o.
Logistik
Tugas dan wewenangnya adalah :
III -25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
a.
Memonitor dan membuat laporan keluar masuk barang.
b.
Membantu memonitor material/ alat yang diperlukan.
c.
Belanja keperluan material/ alat yang diperlukan (bila perlu)
d.
Order beton Readymix.
3.3.5
Hubungan Kerja Organisasi Proyek
Hubungan kerja adalah hubungan antar pengelola yang mempunyai tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pembangunan proyek.Oleh karena itu dibuat hubungan kerja agar dapat
mencapai target dari pelaksanaan proyek. Hubungan kerja antar unsure pengelola terhadap
penyelenggara proyek dapat dilihat dalam bagan kerja.
1.
a.
Hubungan Kerja Antara Owner dengan Manajemen Konstruksi
Owner memberikan tugas kepada Manajemen Konstruksi untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.
b.
Manajemen Konstruksi menerima tugas dari owner dan dalam pelaksanaan tugasnya
senantiasa berkoordinasi dengan owner.
c.
Segala hal-hal mengenai hubungan kerja antara owner dengan manajemen konstruksi
diatur dalam suatu kontrak kerja yang di sepakatioleh kedua belah pihak.
d.
Pemberi tugas (owner) memberikan tugas kepada kontraktor untuk dilaksanakan oleh
kontraktor harus melewati manajemen konstruksi.
2.
Hubungan Kerja Antara Manajemen Konstruksi Dengan Kontraktor
a.
Manajemen Konstruksi memberikan pengarahan dan teguran kepada
kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
lancar, baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
III -26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
b.
Sebaliknya kontraktor meminta penjelasan kepada manajemen konstruksi bila ada halhal yang kurang jelas.
c.
Kontraktor dan manajemen konstruksi dapat bersama-sama memecahkan masalahmasalah yang dihadapi dilapangan dan disetujui terlebih dahulu oleh owner.
d.
Anatara manajemen konstruksi dan kontraktor tidak ada hubungan kontrak secara
langsung.
3.4 Manajemen Pelaksanaan Proyek
Pada suatu proyek pembangunan rapat merupakan hal yang paling penting. Rapat berfungsi
sebagai sarana untuk berdiskusi antara pihak owner, konsultan maupun kontraktor. Hasil dari
suatu rapat disebut laporan.
Laporan proyek dibagi menjadi 3 bagian yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan
bulanan. Pada proyek Apartemen The Windsor – Puri Indah Residence laporan harian,
mingguan dan bulanan dibuat oleh kontraktor kemudian dilaporkan kepengawas dan
disesuaikan dengan laporan pengawas.
1.
Laporan Harian
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya
suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa
berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a.
Pengadaan bahan dan material yang telah dilaksanakan.
b.
Peralatan yang tersedia dilapangan.
c.
Pekerjaan yang telah diselesaikan.
d.
Keadaan cuaca.
III -27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
e.
Waktu atau jam kerja, jumlah tenaga kerja
2.
Laporan Mingguan
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya
suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa
berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a.
Laporan progress dan koordinasi konstruksi.
1.
Kondisi site safety.
2.
Membandingkan progress dengan program (rencana vs realisasi).
3.
Antisipasi keterlambatan.
4.
Quality control
5.
Koordinasi antar kontraktor
6.
Informasi work outstanding
7.
Shop drawing
b. Laporan Perencanaan
1.
Merencanakan koordinasi dan mengontrol pekerjaan (current and future) yang menjadi
tanggung jawab konsultan.
2.
Mempertimbangkan dan membuat rekomendasi terhadap usulan perubahan desain.
3.
Review, pantau dan evaluasi progress design atau produksi dokumen, bila diperlukan
menerbitkan instruksi tindakan perbaikan yang diperlukan.
4.
Evaluasi respon konsultan terhadap informasi yang belum clear (ex. RFI, design).
c.
Laporan safety meeting
1.
Meyakinkan seluruh aspek healthy safety, environment and security dikelola dengan
baik.
2.
Melaksanakan audit safety pada proyek.
III -28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
3.
Mendiskusikan dan mengantisipasi seluruh kejadian dan kecelakaan yang terjadi dari
unsafe activities and condition, nearmisses, serious and minor injuries termasuk kasus
first aid.
4.
Menciptakan safety awareness
5.
Meyakinkan bahwa standar safety dan upaya berkelanjutan selalu dilaksanakan seiring
dengan upaya-upaya healthy, safety, environment and security (dalam rencana
mingguan).
6.
Meningkatkan komnikasi dalam hal safety.
7.
Melaksanakan analisa terhadap informasi dari laporan kecelakaan.
3.
Laporan Bulanan
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya
suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa
berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a.
Penjelasan atas upaya
yang dilakukan proyek untuk
mencegah terjadinya
ketidaksesuaian agar realisasi tercapai sesuai yang direncanakan, termasuk penjelasan
upaya antisipasi, pencegahan dan perbaikan.
b.
Realisasi pelaksanaan proyek secara fisik terhadap rencana yang telah ditetapkan.
c.
Pengaturan pendapatan biaya anggaran proyek dan biaya pengeluaran proyek.
d.
Foto-foto dokumentasi pekerjaan dari beberapa pekerjaan.
Pengendalian suatu proyek merupakan salah satu bagian dari siklus manajemen proyek, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, pelaksanaan dan pengendalian. Pengendalian
proyek dimaksudkan untuk menjaga agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat sesuai dengan
tujuan proyek tersebut sehingga proyek dapat diselesaikan secara tepat waktu, dengan biaya
yang sesuai dan memenuhi persyaratan kualitas yang diharapkan.
III -29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian proyek adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan efisiensi dari pekerjaan sehingga dapat meminimalkan pengeluaran
proyek (pengendalian biaya).
2.
Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan (pengendalian mutu).
3.
Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak pemilik proyek
maupun
pelaksana
tidak
merasa
dirugikan
karena
adanya
keterlambatan
(pengendalian waktu).
Maka untuk dapat menciptakan tujuan-tujuan tersebut diperlukan beberapa pertimbanganpertimbangan agar mendapatkan rencana yang baik, teliti yaitu sebagai berikut:
1.
Metode pelaksanaan sesuai dengan tender atau rencana yang telah dibuat.
2.
Dana dan tenaga kerja yang tersedia.
3.
Bahan bangunan atau material dan peralatan yang tersedia.
4.
Waktu yang telah ditentukan.
3.4.1 Pengendalian Biaya Proyek
Pengendalian biaya proyek adalah semua upaya yang dilakukan seluruh staff proyek, untuk
mencapai biaya pelaksanaan proyek sesuai dengan yang diharapkan. Pengendalian biaya
proyek sangat dipengaruhi oleh:
1.
Pengendalian waktu pelaksanaan karena semakin bertambahnya waktu pelaksanaan
semakin besar biaya yang dikeluarkan.
2.
Penegndalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek karena jika hasil pelaksanaan dan
mutu tidak sesuai dengan rencana maka harus menambah biaya pekerjaan ulang,
finishing dan pembongkaran.
3.
Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang bersangkutan yang kurang
baik atau tidak konsisten dalam pelaksanaanya atau penerapannya dikarenakan in-efektivitas
III -30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
dari cara dan sistem kerja serta efisiensi realitas biaya pekerjaan dari yang seharusnya yang
direncanakan.
Pengendalian biaya proyek dilakukan secara rutin selama proyek berlangsung dan
hasilnya diwujudkan dalam bentuk laporan yang berisikan rincian pemasukan dan
pengeluaran operasional dan non-operasional.
3.4.2 Pengendalian Mutu Bahan
Pengendalian mutu bahan dalam proyek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengawasan
pekerjaan dan uji mutu dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan. Pengendalian mutu bahan
sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan
spesifikasi dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
3.4.3 Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Pengendalian waktu proyek
mumnya dilakukan dengan sistem penjadwalan dengan
pembuatan time schedule yang merupakan sistem pengendalian waktu dengan menetapkan
alokasi waktu untuk masing-masing tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika
pekerjaan.
Pengendalian waktu dilakukan dengan cara sebagi berikut:
1.
Pengendalian jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan, apabila terjadi sebuah
keterlambatan maka diperlukan penambahan tenaga kerja atau mengadakan jam kerja
tambahan (kerja lembur).
2.
Pengecekan pengadaan material dan alat yang selalu siap apabila suatu pekerjaan akan
berlangsung.
3.
Menetapkan tenaga ahli pada tiap pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing
sehingga akan tercipta keselarasan pekerjaan yang bagus dan saling membantu.
III -31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
II.4
Lingkup Pekerjaan Proyek
Pekerjaan yang terdapat di proyek Pembangunan Wang Residence meliputi :
a.
Persiapan :
1.
Mobilisasi dan demobilisasi
2.
Direksi keet dan perlengkapan
3.
Air kerja
4.
Listrik kerja
5.
Papan nama proyek
6.
Pengukuran dan pemasangan bowplank
7.
Pagar proyek
8.
Bedeng pekerja
9.
Pembersihan tapak bangunan
10.
Proteksi
b.
Struktur
1.
Pekerjaan Galian Tanah
2.
Pekerjaan Urugan Tanah dan Pemadatan
3.
Pekerjaan Dewatering
4.
Pekerjaan Pile Cap
5.
Pekerjaan Raft pondasi
6.
Pekerjaan potong bore pile, kepala D wall
7.
Pekerjaan slab
8.
Pekerjaan sump pit
9.
Pekerjaan dinding basement
10.
Pekerjaan Facing Wall
III -32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
11.
Pekerjaan Capping beam
12.
Pekerjaan kolom
13.
Pekerjaan Shear Wall
14.
Pekerjaan dinding GWT & STP
15.
Pekerjaan Drop Panel
16.
Pekerjaan tangga
17.
Pekerjaan dinding Parapet
18.
Pekerjaan Swimming Pool
19.
Arsitektur
20.
Pekerjaan dinding bata ringan
21.
Plester + aci
22.
Floor hardener
23.
Precast concrete facade
24.
Pekerjaan Cat
25.
Plafond ( proposed to be excluded)
Adapun lingkup pekerjaan yang diamati selama kerja praktek berlangsung antara lain:
1.
Pekerjaan pembesian pelat basement 2
2.
Pekerjaan pile cap
3.
Pekerjaan pelat dengan tulangan khusus untuk basement 2
4.
Pekerjaan struktur beton kolom
5.
Pekerjaan struktur beton shear wall
6.
Pekerjaan Ramp tower 1 lantai basement 2 menuju 1, lantai basement 1 ke semi
basement, semi basement ke ground.
7.
Pekerjaan pembuatan tempat produksi Half Slab
8.
Pekerjaan pembuatan tempat produksi Wall Precast
III -33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen dan Organisasi Proyek
9.
Pekerjaan pembuatan modul tiap lantai dengan menggunakan Half Slab
10.
Pekerjaan fabrikasi untuk cetakan Half Slab sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
11.
Pekerjaan pembuatan mbiditch
III -34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download