158 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

advertisement
158
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ada beberapa alasan mengapa studi ini dilakukan. Setiap proyek punya cara
dan manajemen yang pastinya berbeda secara umum. Hal tersebut pada dasarnya
dilakukan untuk mendapatkan nilai efektif proyek yang tinggi. Baik biaya maupun
waktu menjadi tujuan akhir yang dituntut perusahaan agar diperoleh nilai yang
maksimal. Metode pekerjaan pada proyek adalah salah satu manajemen proyek yang
paling menentukan besarnya nilai efektif dalam biaya dan waktu.
Kesimpulan dari keseluruhan evaluasi dalam perhitungan antara proyek
Student Castle dan proyek Geografi UGM dengan batasan permasalahan yang telah
diberikan sebelumnya.
a. Biaya/m2 yang dibutuhkan pada pekerjaan bekisting pelat pada metode
konvensional lebih kecil dibandingkan floor deck pada metode floor deck. Besar
efesiensi biaya/m2 penggunaan bekisting pelat terhadap floor deck sebesar 15,7%.
b. Man power/m2 pada pekerjaan floor deck lebih kecil dibandingkan dengan
bekisting pelat. Besar nilai efesiensi man power/m2floor deck terhadap bekisting
pelat sebesar 20,2%.
c. Durasi/m2 yang dibutuhkan pada pekerjaan floor deck lebih kecil dibandingkan
dengan bekisting pelat. Besar nilai efesiensi durasi/m2floor deck terhadap
bekisting pelat sebesar 35,56%.
d.
Perbandingan kontribusi biaya, man power, dan durasi dalam satuan luas meter
persegi pada floor deck lebih kecil dibandingkan dengan bekisting pelat.
Kontribusi biaya floor deck terhadap bangunan struktur lebih besar karena
penggunaan volume beton pada tiap meter persegi proyek metode floor deck lebih
besar dibandingkan proyek metode konvensional. Untuk tiap meter persegi
bangunan metode floor deck terdapat 0,28 m3 dan metode konvensional 0,22 m3,
159
selain itu penggunaan tulangantiap meter persegi bangunan pada proyek metode
floor deck lebih besar juga. Oleh karena itu, kontribusi biaya/m2floor deck
terhadap bangunan strukturnya lebih kecil karena pembanding (biaya keseluruhan
struktur) besar sehingga diperoleh nilai presentase yang kecil.
5.2 Saran
Setiap proyek memiliki manajemen dan kebijakan yang berbeda. Secara detail, pasti
ada perbedaan satu dengan yang lainnya meskipun dilakukan oleh pelaksana yang
sama dan metode yang sama hal ini adalah kontraktor. Jika pada kontraktor yang
sama dengan metode yang sama pula dapat terjadi perbedaan satu proyek dengan
proyek yang lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan kontraktor yang berbeda
dengan metode yang berbeda.
Sesuai hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk proyek Student Castle
dengan metode konvensional dan proyek Geografi dengan metode floor deck
didapatkan hasil dibutuhkan pekerja yang lebih pada Geografi tiap meter perseginya.
Selain itu, didapat pula total biaya per meter persegi dan biaya per meter kubik pada
Student Castle lebih kecil dibandingkan dengan Geografi UGM. Sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa tidak hanya satu faktor saja yang menjadikan hasil perhitungan
seperti itu, namun banyak faktor yang menjadi sebab hasil yang diperoleh demikian.
Faktor-faktor itu adalah faktor pekerja, material, dan alat, serta kebijakan dari
manajemen proyek yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap proyek harus benar-benar
memiliki manajemen perencanaan yang baik sehingga dapat diperoleh efektivitas
yang tinggi.
Setiap proyek memiliki kebutuhan yang berbeda dalam proses konstruksi.
Hal ini perlu diperhatikan dalam pernecanaan karena akan berdampak pada proses
konstruksi dan sampai kepada total biaya konstruksi. Menentukan dengan baik
metode apa yang akan digunakan yang dikondisikan dengan berbagai keperluan.
160
Keperluan dapat berbicara waktu dan biaya sehingga ada estimasi yang menjadi dasar
penggunaan suatu metode. Pada akhirnya, harapan untuk memperoleh efektivitas
yang tinggi dapat dilakukan dalam proyek.
Download