Analisis pengaruh motivasi kerja terhadap produktifitas kerja

advertisement
Analisis pengaruh motivasi kerja terhadap produktifitas kerja dengan
disertai disiplin kerja sebagai variabel antara (studi kasus pada PT.
batik keris Surakarta pada bagian produksi batik tulis)
Disusun Oleh:
Tetty Kartiana Yulianti
NIM: F.1201064
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Searah dengan masalah pembangunan yang semakin meningkat dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan membawa dampak yang
tidak menguntungkan bagi tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat sebagian tenaga
kerja yang digantikan fungsinya oleh mesin dan peralatan mekanik lainnya.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan unsur manusia tetap
merupakan faktor yang sangat penting dan utama bagi suatu perusahaan.
Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi,
baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling
penting dan sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya
sumber daya yang
memiliki akal,
perasaan, keinginan, kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya
yang memiliki ratio, rasa dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia
tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian
tujuannya.
Betapapun
majunya
teknologi,
1
berkembangnya
informasi,
2
tersedianya modal dan memadainya bahan, namun jika tanpa sumber daya
manusia maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Betapapun
bagusnya perumusan tujuan dan rencana organisasi, agaknya hanya akan sia-sia
belaka jika unsur sumber daya manusianya tidak diperhatikan, apalagi kalau
diperlantarkan. (Faustino Cardoso Games,2002 : 2). Jadi manusialah yang
mengelola serta mengembangkan sumber-sumber daya yang lain. Hal ini juga
dikemukakan oleh Manullang bahwa, “Keberhasilan suatu organisasi baik besar
maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang
tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kuantitas sumber daya manusia
yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi
yang bersangkutan”. (1998 : 19)
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa keberadaan unsur manusia yang berkualitas atau sumber daya manusia
yang memadai akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan, terutama
bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang, adalah
peningkatan produktivitas kerja secara optimal. Dengan adanya produktivitas
kerja yang tinggi dan para karyawannya maka hal tersebut akan dapat
meningkatkan produktivitas dari perusahaan itu sendiri. Bagi seorang pemimpin
perusahaan,
pemahaman
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan sangat penting. Mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas dijelaskan oleh Ravianto, bahwa :
3
“Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh pendidikan, ketrampilan,
disiplin, sikap dan etika kerja, kemampuan kerja, motivasi, jaminan
sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan kerja, hubungan
industrial dan teknologi”. (1989 : 14)
Untuk mendorong karyawan supaya bekerja lebih giat dan lebih baik
maka pimpinan perusahaan harus dapat menciptakan keseimbangan antara
tujuan perusahaan dan tujuan pribadi dari para karyawannya. Sehingga dengan
demikian produktivitas kerjapun akan tercapai.
Diketahui produktivitas kerja mempunyai pengertian seperti yang
dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan, bahwa :
“Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk
menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi
penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumbersumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu
sumber daya manusia dan ketrampilan, barang modal teknologi,
manajemen, informasi, energi , dan sumber-sumber lain menuju
kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh
masyarakat, melalui konsep produktivitas semesta, total. (2000 : 17).
Dari pengertian produktivitas kerja tersebut maka dapat dikemukakan bahwa
untuk dapat menghasilkan produktivitas kerja karyawan yang tinggi maka
seorang pemimpin harus mengikutsertakan sumber daya manusia dengan
menggali sumber-sumber ilmu pengetahuan, ketrampilan, kreatifitas, dan
potensial yang tersimpan dalam diri para karyawannya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin perusahaan adalah dengan
meningkatkan disiplin kerja para karyawan. Seperti yang dikemukakan oleh
Muchdarsyah Sinungan (2000 : 148), bahwa :
4
“……..bahwa disiplin mendorong produktivitas atau
merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas”.
disiplin
Dari pernyataan tersebut diatas bahwa disiplin kerja yang dimiliki seorang
karyawan akan berpengaruh terhadap pencapaian produktivitas kerja. Dengan
adanya disiplin kerja yang tinggi yang dimiliki oleh setiap karyawan maka hal
tersebut akan dapat menekan tingkat absensi (tingkat kemangkiran), dengan
semakin kecilnya jumlah karyawan yang tidak masuk kerja maka hal tersebut
akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu, dengan adanya disiplin
kerja yang tinggi maka para karyawan senantiasa mematuhi berbagai peraturan
dan tata tertib yang berlaku dalam perusahaan. Hal tersebut dengan sendirinya
akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
Untuk meningkatkan disiplin kerja yang tinggi maka seseorang
karyawan harus mempunyai motivasi kerja yang tinggi pula. Hal ini
sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan (2000 :
135), bahwa, “……disiplin dalam hubungan kerja sangat erat kaitannya dengan
motivasi kerja”. Dari pendapat ini jelas bahwa dengan motivasi kerja yang
tinggi akan berpengaruh pada disiplin kerja yang tinggi pula. Karena motivasi
yang ada pada karyawan merupakan kekuatan pendorong yang akan
mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Dengan motivasi
yang tinggi dan positif maka displin kerjapun akan dapat berwujud.
PT. Batik Keris sebagai salah satu perusahaan tekstil yang ada di
Surakarta juga dituntut untuk dapat menghasilkan produktivitas kerja yang
tinggi. Dengan adanya produktivitas kerja karyawan yang tinggi maka hal
tersebut tentunya akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan itu sendiri.
5
Adanya produktivitas perusahaan yang tinggi ini merupakan tantangan yang
harus dapat dipenuhi mengingat persaingan antar perusahaan-perusahaan tekstil
sudah demikian tinggi. Dengan adanya produktivitas yang tinggi ini berarti
bahwa melalui input yang terbatas dapat menghasilkan output yang maksimal.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut dapat dipahami bahwa
secara teori faktor maotivasi kerja berpengaruh pada disiplin kerja dan disiplin
kerja berpengaruh pada produktivitas kerja.
Namun demikian untuk
membuktikan kebenarannya dari teori tersebut tentunya perlu dilakukan
pengujian melalui penelitian dilapangan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti
lebih jauh, dan hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dengan judul : “ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS
KERJA DENGAN
DISERTAI
DISIPLIN
KERJA
SEBAGAI VARIABEL ANTARA (Studi Kasus Pada PT. Batik Keris Surakarta
Pada Bagian Produksi Batik Tulis)”.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah
dalam penelitian adalah :
1. Apakah ada pengaruh antara motivasi kerja dengan disiplin kerja karyawan
bagian produksi Batik Tulis PT. Batik Keris Surakarta ?
2. Apakah ada pengaruh antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja
karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta ?
6
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja dengan disiplin kerja
karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara diplin kerja karyawan dengan
produktivitas kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis PT. Batik Keris
Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat
sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi perusahaan, khususnya pihak pengambil keputusan
dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan bagian produksi
batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta.
2. Bagi Penulis
7
Hasil penelitian ini dapat membantu peneliti dalam mengaplikasikan
motivasi kerja, disiplin kerja, dan produktivitas kerja dalam lapangan kerja
dikemudian hari.
E. Kerangka Pemikiran
Motivasi
Kerja
Disiplin
Kerja
Produktivitas
kerja karyawan
Gambar I. Kerangka Pemikiran
Motivasi kerja adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Motivasi kerja ditentukan oleh hasil yang diharapkan
diperoleh seorang karyawan sebagai akibat dari tindakannya. Semakin tinggi
motivasi kerja seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula disiplin
kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja seorang karyawan maka
akan semakin rendah pula disiplin kerjanya.
Disiplin kerja adalah kesadaran jiwa seseorang untuk taat terhadap
semua peraturan dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku. Disiplin
kerja ini ditunjukkan dengan absensi karyawan, serta kesediaan karyawan untuk
mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku diperusahaan. Disiplin kerja
merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitasnya kerja. Maka dengan
semakin tinggi disiplin kerja karyawan akan semakin tinggi pula produktivitas
8
kerja karyawan yang bersangkutan. Sebaliknya, semakin rendah disiplin kerja
karyawan akan semakin rendah pula produktivitasnya.
Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil
(perolehan) yang dapat dicapai oleh seseorang dengan keseluruhan waktu yang
dipergunakan untuk pencapai hasil tersebut.
F. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
“Sebuah anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak
pemikiran yang kebenarannya diterima penyelidik itu” (Winarno
Surachmad, 1982 : 66).
Adapun anggarapan dasar dalam penelitian ini adalah karena dalam
penelitian ini hanya membahas pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, dan
produktivitas kerja karyawan. Maka faktor lain selain motivasi kerja dan
disiplin kerja yang juga mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta dalam
model bersifat Ceteris Paribus, artinya faktor-faktor tersebut dianggap tetap.
2. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka
hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah :
1) Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja
dengan disiplin kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT.
Batik Keris Surakarta.
9
2) Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja
dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada
PT. Batik Keris Surakarta.
G. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian ini dimaksudkan untuk mengarahkan peneliti
tentang urut-urutan penelitian yang akan dilakukan serta menjelaskan tentang
tahap-tahap yang harus dilalui.
1. Ruang Lingkup Peneliti
Peneliti akan menganalisa pengaruh motivasi kerja terhadap
produktivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai antara pada PT. Batik Keris
Surakarta pada bagian produksi batik tulis yang terletak di pinggiran kota
Solo kurang lebih 3 kilometer dari pusat kota Solo dan 500 meter dari Jalan
Laweyan Solo atau di desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo. Fokus dari penelitian ini meliputi : Pengaruh motivasi kerja
terhadap produktivitas kerja dengan disertai disiplin kerja sebagai variabel
antara pada PT. Batik Tulis Surakarta.
2. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
a. Definisi Operasional
10
1) Motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menyebabkan seorang
karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta
mau bekerja. Dengan mengacu pada teori hierarki kebutuhan
Maslow, bahwa kebutuhan manusia dapat disusun menurut hierarki,
dimana kebutuhan paling atas akan menjadi motivator utama jika
kebutuhan tingkat bawahnya sudah terpenuhi. Teori Hirarki
kebutuhan ini meliputi :
(a) Kebutuhan Fisiologis
(b) Kebutuhan rasa keamanan
(c) Kebutuhan sosial
(d) Kebutuhan penghargaan
(e) Kebutuhan aktualisasi diri
Karena kebutuhan manusia tersusun didalam suatu hirarki,
maka menurut teori ini mencoba memuaskan kebutuhan yang lebih
mendasar mengarahkan perilaku dalam memuaskan kebutuhan yang
lebih tinggi (aktualisasi diri). Jadi :
♦ Motivasi sangat tinggi terjadi jika kebutuhan aktualisasi diri yang
belum terpenuhi
♦ Motivasi tinggi terjadi jika kebutuhan penghargaan yang belum
terpenuhi
♦ Motivasi sedang tejadi jika kebutuhan social yang belum
terpenuhi
11
♦ Motivasi rendah terjadi jika kebutuhan keamanan yang belum
terpenuhi terpenuhi
♦ Motivasi sangat rendah terjadi jika kebutuhan fisiologi yang
belum terpenuhi
Kategori Kebutuhan
Fisiologis
Tolok Ukur
Gaji yang wajar
Kondisi kerja yang menyenangkan
Pemanas, penerangan ,ruang, penyejuk udara, dll
Keamanan
Kondisi kerja yang aman
Keamanan kerja
Tunjangan kesejahteraan
Sosial
Peluang hubungan sosial
Stabilitas kelompok
Semangat kearah kesejahteraan
Penghargaan
Pengakuan umum untuk kinerja yang baik
Kegiatan pekerjaan yang penting
Tanggung jawab
Pelatihan-pelatihan
12
Aktualisasi diri
Peluang untuk maju
Kesempatan kreaktivitas
Motivasi ke arah prestasi yang tinggi
Sumber : Gibson, Donnelly, Ivancevich, 1996 : 347
Untuk memperoleh data mengenai motivasi kerja ini
diperlukan adanya pengukuran. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan skala / ukuran ordinal yaitu skala pengukuran yang
memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari
tingkatan “paling rendah“ ke tingkatan “paling tinggi” menurut suatu
atribut tertentu. Tingkatan ordinal biasanya digunakan dalam
penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan, sikap atau
persepsi.
Melalui
penelitian
ini,
peneliti
dapat
membagi
respondennya kedalam urutan rangking atas dasar sikapnya pada
obyek atau tindakan tertentu. (Sidney Seagal, 1996 :102). Dari skala
pengukuran tersebut, maka peneliti memerlukan scoring atau
pemberian skor yang dimulai dari tingkatan paling rendah sampai
tingkatan paling tinggi. Adapun interprestasi nilai itu adalah sebagai
berikut :
♦ Untuk jawaban STS (sangat tidak setuju) dengan skor 1
♦ Untuk jawaban TS (tidak setuju) dengan skor 2
♦ Untuk jawaban S (setuju) dengan skor 3
♦ Untuk jawaban SS (sangat setuju) dengan skor 4
13
2) Disiplin kerja adalah suatu sikap, tingkah dan perbuatan seorang
karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta
dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak.
Disiplin kerja ini diukur dari catatan jumlah absensi (tanpa surat
ijin), catatan pelanggaran ringan (misalnya tidak memakai seragam,
tidak
memakai pengaman,
datang
terlambat),
serta catatan
pelanggaran berat (seperti mencuri baik waktu maupun barang, tidur
pada saat jam kerja, merusak peralatan) yang dilakukan oleh
karyawan PT. Batik Keris Surakarta selama menjalankan tugas
pekerjaannya dalam satu tahun terakhir. Selanjutnya nilai disiplin
kerja karyawan akan dilihat dari daftar laporan mengenai disiplin
kerja karyawan yang dibuat oleh PT. Batik Keris Surakarta.
Berdasarkan daftar laporan mengenai disiplin kerja karyawan
tersebut, nilai disiplin kerja karyawan diukur dengan skala 1–10,
yang klasifikasinya dibedakan menjadi 4 kategori sebagai berikut
(Dikutip dari peraturan ketenagakerjaan PT. Batik Keris Surakarta
tahun 2002).
8,1 – 10
= Disiplin sangat tinggi
6,0 – 8,0
= Disiplin tinggi
4,0 – 5,9
= Disiplin sedang
0 – 3,9
= Disiplin rendah
3) Produktivitas kerja adalah perbandingan antara harga per kain yang
dihasilkan oleh seseorang karyawan bagian produksi batik tulis
14
dengan keseluruhan waktu yang dipergunakan untuk pencapaian
hasil tersebut. Selanjutnya produktivitas kerja karyawan bagian
produksi batik tulis PT. Batik Keris Surakarta ini akan dilihat dari
perbandingan antara harga kain yang dihasilkan dengan jumlah
waktu yang digunakan untuk menghasilkan satuan kain tersebut
selama satu tahun terakhir.
b. Variabel Penelitian
1) Variabel independen = Motivasi kerja, Disiplin kerja
2) Variabel dependen = Disiplin kerja, produktivitas kerja
3. Jenis dan Sumber Data
a) Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan melalui peneliti yang diperoleh langsung
dari sumbernya dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam bantuk kuisioner. Data
primer ini merupakan data yang dibutuhkan untuk mengukur variabel
motivasi kerja dan identitas responden.
b) Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari file-file, catatan-catatan, laporan-laporan
yang ada dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian
ini. Data sekunder ini merupakan data yang dibutuhkan untuk mengukur
variable disiplin kerja yang berupa data absensi, serta jumlah
pelanggaran-pelanggaran, dan juga untuk mengukur hasil produktivitas
15
kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris
Surakarta
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Penetapan populasi dalam penelitian merupakan hal yang penting
agar diketahui dengan jelas individu-individu yang menjadi subyek
peneliti tersebut. Menurut Suharsini Ari Kunto (1996 : 102) bahwa
,”populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”. Jadi populasi adalah
keseluruhan individu yang menjadi subyek peneliti, populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan bagi produksi batik tulis PT.
Batik Keris Surakarta sebanyak 92 orang.
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi
(jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya) (Djarwanto dan
Pangestu Subagyo, 1993 : 108). Winarno Surakhmad berpendapat,” bila
populasi cukup homogen terhadap populasi dibawah 100 dapat
dipergunakan sampel sebesar 50%, dan di atas seribu sebesar 15%”,(
1982 : 100).Jadi jumlah sampel yang akan diteliti adalah 50 orang.
Dalam peneliti ini responen yang akan diteliti diambil dengan
menggunakan sampel random sampling (sampel acak sederhana) yaitu
cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi bagian atau
16
anggota sampel, dan setiap unit elemen mendapat kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi Catatan
Digunakan untuk mencari data disiplin kerja dan produktivitas kerja
karyawan, dengan cara melihat data evaluasi disiplin kerja dan
produktivitas kerja tahunan karyawan bagian produksi batik tulis pada
PT. Batik Keris Surakarta.
b. Metode Kuisioner
Digunakan untuk mencari data motivasi kerja karyawan. Pertanyaan
yang disajikan disini merupakan pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan
yang jawabannya sudah disediakan.
H. Metode Analisis Data
1.
Uji Validitas
Uji validitasi digunakan untuk menguji valid tidaknya alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini (kuisioner). Untuk menguji validitas
instrumen penelitian digunakan teknik korelasi product moment.
Rumus yang digunakan adalah :
NΣXY – (ΣX) (ΣY)
rxy =
(NΣX2 – (ΣX)2)
(NΣy2 – (Σy)2)
17
dimana :
r
: Koefisien korelasi antara skor pertanyaan tertentu dengan skor total
skala sikap.
X
: skor subyek pada pertanyaan tertentu.
Y
: skor total pada skala sikap
N
: banyakanya subyek keseluruhan
Item dalam penelitian ini dinyatakan valid apabila r – hitung > nilai kritis
2.
Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas digunakan untuk menguji konsistensi suatu alat pengukur di
dalam mengukur gejala yang sama. Untuk menguji reliabilitas digunakan
teknik alpha dengan rumus sebagai berikut :
Σab2
K
r11 =
1–
K–1
at2
Dimana :
r 11
= Reliabilitas instrumen
K
= Banyak butir pertanyaan
Σ ab2 = jumlah varian butir
at2
3.
= varian total
Uji t (Uji signifikan parsial)
Uji t ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya peranan
motivasi kerja terhadap disiplin kerja dan disiplin kerja terhadap
18
produktivitas kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik
Keris Surakarta. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai-hitung
dengan t-tabel. Sementara itu untuk t-hitung sendiri dihitung dengan
menggunakan rumus =
Bi
t=
αbi
dimana :
bi
= koefisien regresi
αbi
= standar error.
Sementara itu nilai t-tabel dapat dilihat pada tabel distribusi t, pada tingkat
kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (df) = n – k, dimana n adalah
besarnya sampel, sementara K adalah jumlah variabel. Selanjutnya yang
diuji dalam penelitian ini adalah :
Langkah selanjutnya dalam pengujian ini adalah membandingkan nilai t–
hitung dengan nilai t-tabel, dengan ketentuan sebagai berikut :
♦ Bila t-hitung > t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan
kata lain ada pengaruh antara variabel independen dengan variable
dependen.
♦ Bila t-hitung < t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima atau tidak ada
hubungan antara variable independen dengan variable dependen.
Daerah penolakan Ho
t hitung
Daerah penerimaan Ho
t tabel
Daerah penolakan Ho
t hitung
19
4.
AnalisisRegresi Linear
Analisis ini digunakan untuk mengukur pengaruh variabel motivasi kerja
dengan disiplin kerja dan pengaruh disiplin kerja dengan produktivitas kerja
karyawan.
a. Pengaruh motivasi kerja dengan disiplin kerja
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y1 = a + bx1
Dimana =
Y1 = Disiplin kerja
a = konstanta
b = Koefisien regresi
x1 = Motivasi kerja
b. Pengaruh disiplin kerja dengan produktivitas kerja
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y2 = a + bx1
Dimana =
Y2 = Produktivitas kerja
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
x1 = Disiplin kerja
20
Download