Analisis pengaruh motivasi kerja terhadap produktifitas kerja dengan disertai disiplin kerja sebagai variabel antara (studi kasus pada PT. batik keris Surakarta pada bagian produksi batik tulis) Disusun Oleh: Tetty Kartiana Yulianti NIM: F.1201064 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Searah dengan masalah pembangunan yang semakin meningkat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat sebagian tenaga kerja yang digantikan fungsinya oleh mesin dan peralatan mekanik lainnya. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan unsur manusia tetap merupakan faktor yang sangat penting dan utama bagi suatu perusahaan. Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki ratio, rasa dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Betapapun majunya teknologi, 1 berkembangnya informasi, 2 tersedianya modal dan memadainya bahan, namun jika tanpa sumber daya manusia maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Betapapun bagusnya perumusan tujuan dan rencana organisasi, agaknya hanya akan sia-sia belaka jika unsur sumber daya manusianya tidak diperhatikan, apalagi kalau diperlantarkan. (Faustino Cardoso Games,2002 : 2). Jadi manusialah yang mengelola serta mengembangkan sumber-sumber daya yang lain. Hal ini juga dikemukakan oleh Manullang bahwa, “Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kuantitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan”. (1998 : 19) Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat dikemukakan bahwa keberadaan unsur manusia yang berkualitas atau sumber daya manusia yang memadai akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan, terutama bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang, adalah peningkatan produktivitas kerja secara optimal. Dengan adanya produktivitas kerja yang tinggi dan para karyawannya maka hal tersebut akan dapat meningkatkan produktivitas dari perusahaan itu sendiri. Bagi seorang pemimpin perusahaan, pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan sangat penting. Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dijelaskan oleh Ravianto, bahwa : 3 “Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh pendidikan, ketrampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, kemampuan kerja, motivasi, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan kerja, hubungan industrial dan teknologi”. (1989 : 14) Untuk mendorong karyawan supaya bekerja lebih giat dan lebih baik maka pimpinan perusahaan harus dapat menciptakan keseimbangan antara tujuan perusahaan dan tujuan pribadi dari para karyawannya. Sehingga dengan demikian produktivitas kerjapun akan tercapai. Diketahui produktivitas kerja mempunyai pengertian seperti yang dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan, bahwa : “Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumbersumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan ketrampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi , dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat, melalui konsep produktivitas semesta, total. (2000 : 17). Dari pengertian produktivitas kerja tersebut maka dapat dikemukakan bahwa untuk dapat menghasilkan produktivitas kerja karyawan yang tinggi maka seorang pemimpin harus mengikutsertakan sumber daya manusia dengan menggali sumber-sumber ilmu pengetahuan, ketrampilan, kreatifitas, dan potensial yang tersimpan dalam diri para karyawannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin perusahaan adalah dengan meningkatkan disiplin kerja para karyawan. Seperti yang dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan (2000 : 148), bahwa : 4 “……..bahwa disiplin mendorong produktivitas atau merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas”. disiplin Dari pernyataan tersebut diatas bahwa disiplin kerja yang dimiliki seorang karyawan akan berpengaruh terhadap pencapaian produktivitas kerja. Dengan adanya disiplin kerja yang tinggi yang dimiliki oleh setiap karyawan maka hal tersebut akan dapat menekan tingkat absensi (tingkat kemangkiran), dengan semakin kecilnya jumlah karyawan yang tidak masuk kerja maka hal tersebut akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu, dengan adanya disiplin kerja yang tinggi maka para karyawan senantiasa mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam perusahaan. Hal tersebut dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Untuk meningkatkan disiplin kerja yang tinggi maka seseorang karyawan harus mempunyai motivasi kerja yang tinggi pula. Hal ini sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan (2000 : 135), bahwa, “……disiplin dalam hubungan kerja sangat erat kaitannya dengan motivasi kerja”. Dari pendapat ini jelas bahwa dengan motivasi kerja yang tinggi akan berpengaruh pada disiplin kerja yang tinggi pula. Karena motivasi yang ada pada karyawan merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Dengan motivasi yang tinggi dan positif maka displin kerjapun akan dapat berwujud. PT. Batik Keris sebagai salah satu perusahaan tekstil yang ada di Surakarta juga dituntut untuk dapat menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. Dengan adanya produktivitas kerja karyawan yang tinggi maka hal tersebut tentunya akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan itu sendiri. 5 Adanya produktivitas perusahaan yang tinggi ini merupakan tantangan yang harus dapat dipenuhi mengingat persaingan antar perusahaan-perusahaan tekstil sudah demikian tinggi. Dengan adanya produktivitas yang tinggi ini berarti bahwa melalui input yang terbatas dapat menghasilkan output yang maksimal. Dari uraian latar belakang masalah tersebut dapat dipahami bahwa secara teori faktor maotivasi kerja berpengaruh pada disiplin kerja dan disiplin kerja berpengaruh pada produktivitas kerja. Namun demikian untuk membuktikan kebenarannya dari teori tersebut tentunya perlu dilakukan pengujian melalui penelitian dilapangan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih jauh, dan hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul : “ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN DISERTAI DISIPLIN KERJA SEBAGAI VARIABEL ANTARA (Studi Kasus Pada PT. Batik Keris Surakarta Pada Bagian Produksi Batik Tulis)”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian adalah : 1. Apakah ada pengaruh antara motivasi kerja dengan disiplin kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis PT. Batik Keris Surakarta ? 2. Apakah ada pengaruh antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta ? 6 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja dengan disiplin kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara diplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis PT. Batik Keris Surakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, khususnya pihak pengambil keputusan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta. 2. Bagi Penulis 7 Hasil penelitian ini dapat membantu peneliti dalam mengaplikasikan motivasi kerja, disiplin kerja, dan produktivitas kerja dalam lapangan kerja dikemudian hari. E. Kerangka Pemikiran Motivasi Kerja Disiplin Kerja Produktivitas kerja karyawan Gambar I. Kerangka Pemikiran Motivasi kerja adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi kerja ditentukan oleh hasil yang diharapkan diperoleh seorang karyawan sebagai akibat dari tindakannya. Semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula disiplin kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja seorang karyawan maka akan semakin rendah pula disiplin kerjanya. Disiplin kerja adalah kesadaran jiwa seseorang untuk taat terhadap semua peraturan dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku. Disiplin kerja ini ditunjukkan dengan absensi karyawan, serta kesediaan karyawan untuk mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku diperusahaan. Disiplin kerja merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitasnya kerja. Maka dengan semakin tinggi disiplin kerja karyawan akan semakin tinggi pula produktivitas 8 kerja karyawan yang bersangkutan. Sebaliknya, semakin rendah disiplin kerja karyawan akan semakin rendah pula produktivitasnya. Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil (perolehan) yang dapat dicapai oleh seseorang dengan keseluruhan waktu yang dipergunakan untuk pencapai hasil tersebut. F. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar “Sebuah anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima penyelidik itu” (Winarno Surachmad, 1982 : 66). Adapun anggarapan dasar dalam penelitian ini adalah karena dalam penelitian ini hanya membahas pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, dan produktivitas kerja karyawan. Maka faktor lain selain motivasi kerja dan disiplin kerja yang juga mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta dalam model bersifat Ceteris Paribus, artinya faktor-faktor tersebut dianggap tetap. 2. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah : 1) Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja karyawan bagian produksi Batik Tulis pada PT. Batik Keris Surakarta. 9 2) Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta. G. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini dimaksudkan untuk mengarahkan peneliti tentang urut-urutan penelitian yang akan dilakukan serta menjelaskan tentang tahap-tahap yang harus dilalui. 1. Ruang Lingkup Peneliti Peneliti akan menganalisa pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai antara pada PT. Batik Keris Surakarta pada bagian produksi batik tulis yang terletak di pinggiran kota Solo kurang lebih 3 kilometer dari pusat kota Solo dan 500 meter dari Jalan Laweyan Solo atau di desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Fokus dari penelitian ini meliputi : Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja dengan disertai disiplin kerja sebagai variabel antara pada PT. Batik Tulis Surakarta. 2. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian a. Definisi Operasional 10 1) Motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menyebabkan seorang karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta mau bekerja. Dengan mengacu pada teori hierarki kebutuhan Maslow, bahwa kebutuhan manusia dapat disusun menurut hierarki, dimana kebutuhan paling atas akan menjadi motivator utama jika kebutuhan tingkat bawahnya sudah terpenuhi. Teori Hirarki kebutuhan ini meliputi : (a) Kebutuhan Fisiologis (b) Kebutuhan rasa keamanan (c) Kebutuhan sosial (d) Kebutuhan penghargaan (e) Kebutuhan aktualisasi diri Karena kebutuhan manusia tersusun didalam suatu hirarki, maka menurut teori ini mencoba memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar mengarahkan perilaku dalam memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi (aktualisasi diri). Jadi : ♦ Motivasi sangat tinggi terjadi jika kebutuhan aktualisasi diri yang belum terpenuhi ♦ Motivasi tinggi terjadi jika kebutuhan penghargaan yang belum terpenuhi ♦ Motivasi sedang tejadi jika kebutuhan social yang belum terpenuhi 11 ♦ Motivasi rendah terjadi jika kebutuhan keamanan yang belum terpenuhi terpenuhi ♦ Motivasi sangat rendah terjadi jika kebutuhan fisiologi yang belum terpenuhi Kategori Kebutuhan Fisiologis Tolok Ukur Gaji yang wajar Kondisi kerja yang menyenangkan Pemanas, penerangan ,ruang, penyejuk udara, dll Keamanan Kondisi kerja yang aman Keamanan kerja Tunjangan kesejahteraan Sosial Peluang hubungan sosial Stabilitas kelompok Semangat kearah kesejahteraan Penghargaan Pengakuan umum untuk kinerja yang baik Kegiatan pekerjaan yang penting Tanggung jawab Pelatihan-pelatihan 12 Aktualisasi diri Peluang untuk maju Kesempatan kreaktivitas Motivasi ke arah prestasi yang tinggi Sumber : Gibson, Donnelly, Ivancevich, 1996 : 347 Untuk memperoleh data mengenai motivasi kerja ini diperlukan adanya pengukuran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala / ukuran ordinal yaitu skala pengukuran yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan “paling rendah“ ke tingkatan “paling tinggi” menurut suatu atribut tertentu. Tingkatan ordinal biasanya digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan, sikap atau persepsi. Melalui penelitian ini, peneliti dapat membagi respondennya kedalam urutan rangking atas dasar sikapnya pada obyek atau tindakan tertentu. (Sidney Seagal, 1996 :102). Dari skala pengukuran tersebut, maka peneliti memerlukan scoring atau pemberian skor yang dimulai dari tingkatan paling rendah sampai tingkatan paling tinggi. Adapun interprestasi nilai itu adalah sebagai berikut : ♦ Untuk jawaban STS (sangat tidak setuju) dengan skor 1 ♦ Untuk jawaban TS (tidak setuju) dengan skor 2 ♦ Untuk jawaban S (setuju) dengan skor 3 ♦ Untuk jawaban SS (sangat setuju) dengan skor 4 13 2) Disiplin kerja adalah suatu sikap, tingkah dan perbuatan seorang karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak. Disiplin kerja ini diukur dari catatan jumlah absensi (tanpa surat ijin), catatan pelanggaran ringan (misalnya tidak memakai seragam, tidak memakai pengaman, datang terlambat), serta catatan pelanggaran berat (seperti mencuri baik waktu maupun barang, tidur pada saat jam kerja, merusak peralatan) yang dilakukan oleh karyawan PT. Batik Keris Surakarta selama menjalankan tugas pekerjaannya dalam satu tahun terakhir. Selanjutnya nilai disiplin kerja karyawan akan dilihat dari daftar laporan mengenai disiplin kerja karyawan yang dibuat oleh PT. Batik Keris Surakarta. Berdasarkan daftar laporan mengenai disiplin kerja karyawan tersebut, nilai disiplin kerja karyawan diukur dengan skala 1–10, yang klasifikasinya dibedakan menjadi 4 kategori sebagai berikut (Dikutip dari peraturan ketenagakerjaan PT. Batik Keris Surakarta tahun 2002). 8,1 – 10 = Disiplin sangat tinggi 6,0 – 8,0 = Disiplin tinggi 4,0 – 5,9 = Disiplin sedang 0 – 3,9 = Disiplin rendah 3) Produktivitas kerja adalah perbandingan antara harga per kain yang dihasilkan oleh seseorang karyawan bagian produksi batik tulis 14 dengan keseluruhan waktu yang dipergunakan untuk pencapaian hasil tersebut. Selanjutnya produktivitas kerja karyawan bagian produksi batik tulis PT. Batik Keris Surakarta ini akan dilihat dari perbandingan antara harga kain yang dihasilkan dengan jumlah waktu yang digunakan untuk menghasilkan satuan kain tersebut selama satu tahun terakhir. b. Variabel Penelitian 1) Variabel independen = Motivasi kerja, Disiplin kerja 2) Variabel dependen = Disiplin kerja, produktivitas kerja 3. Jenis dan Sumber Data a) Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan melalui peneliti yang diperoleh langsung dari sumbernya dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam bantuk kuisioner. Data primer ini merupakan data yang dibutuhkan untuk mengukur variabel motivasi kerja dan identitas responden. b) Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari file-file, catatan-catatan, laporan-laporan yang ada dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Data sekunder ini merupakan data yang dibutuhkan untuk mengukur variable disiplin kerja yang berupa data absensi, serta jumlah pelanggaran-pelanggaran, dan juga untuk mengukur hasil produktivitas 15 kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta 4. Populasi dan Sampel a. Populasi Penetapan populasi dalam penelitian merupakan hal yang penting agar diketahui dengan jelas individu-individu yang menjadi subyek peneliti tersebut. Menurut Suharsini Ari Kunto (1996 : 102) bahwa ,”populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”. Jadi populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subyek peneliti, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagi produksi batik tulis PT. Batik Keris Surakarta sebanyak 92 orang. b. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya) (Djarwanto dan Pangestu Subagyo, 1993 : 108). Winarno Surakhmad berpendapat,” bila populasi cukup homogen terhadap populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, dan di atas seribu sebesar 15%”,( 1982 : 100).Jadi jumlah sampel yang akan diteliti adalah 50 orang. Dalam peneliti ini responen yang akan diteliti diambil dengan menggunakan sampel random sampling (sampel acak sederhana) yaitu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi bagian atau 16 anggota sampel, dan setiap unit elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Catatan Digunakan untuk mencari data disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan, dengan cara melihat data evaluasi disiplin kerja dan produktivitas kerja tahunan karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta. b. Metode Kuisioner Digunakan untuk mencari data motivasi kerja karyawan. Pertanyaan yang disajikan disini merupakan pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan. H. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitasi digunakan untuk menguji valid tidaknya alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini (kuisioner). Untuk menguji validitas instrumen penelitian digunakan teknik korelasi product moment. Rumus yang digunakan adalah : NΣXY – (ΣX) (ΣY) rxy = (NΣX2 – (ΣX)2) (NΣy2 – (Σy)2) 17 dimana : r : Koefisien korelasi antara skor pertanyaan tertentu dengan skor total skala sikap. X : skor subyek pada pertanyaan tertentu. Y : skor total pada skala sikap N : banyakanya subyek keseluruhan Item dalam penelitian ini dinyatakan valid apabila r – hitung > nilai kritis 2. Uji Reliabilitas Uji realiabilitas digunakan untuk menguji konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik alpha dengan rumus sebagai berikut : Σab2 K r11 = 1– K–1 at2 Dimana : r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyak butir pertanyaan Σ ab2 = jumlah varian butir at2 3. = varian total Uji t (Uji signifikan parsial) Uji t ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya peranan motivasi kerja terhadap disiplin kerja dan disiplin kerja terhadap 18 produktivitas kerja karyawan bagian produksi batik tulis pada PT. Batik Keris Surakarta. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai-hitung dengan t-tabel. Sementara itu untuk t-hitung sendiri dihitung dengan menggunakan rumus = Bi t= αbi dimana : bi = koefisien regresi αbi = standar error. Sementara itu nilai t-tabel dapat dilihat pada tabel distribusi t, pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (df) = n – k, dimana n adalah besarnya sampel, sementara K adalah jumlah variabel. Selanjutnya yang diuji dalam penelitian ini adalah : Langkah selanjutnya dalam pengujian ini adalah membandingkan nilai t– hitung dengan nilai t-tabel, dengan ketentuan sebagai berikut : ♦ Bila t-hitung > t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain ada pengaruh antara variabel independen dengan variable dependen. ♦ Bila t-hitung < t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima atau tidak ada hubungan antara variable independen dengan variable dependen. Daerah penolakan Ho t hitung Daerah penerimaan Ho t tabel Daerah penolakan Ho t hitung 19 4. AnalisisRegresi Linear Analisis ini digunakan untuk mengukur pengaruh variabel motivasi kerja dengan disiplin kerja dan pengaruh disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan. a. Pengaruh motivasi kerja dengan disiplin kerja Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Y1 = a + bx1 Dimana = Y1 = Disiplin kerja a = konstanta b = Koefisien regresi x1 = Motivasi kerja b. Pengaruh disiplin kerja dengan produktivitas kerja Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Y2 = a + bx1 Dimana = Y2 = Produktivitas kerja a = Konstanta b = Koefisien regresi x1 = Disiplin kerja 20