Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 ANALISIS HUBUNGAN IKLIM KERJA,KOMPETENSI DAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK BRI (PERSERO) TBK. UNIT PANGKALAN BALAI Sugiri Dinah *) Aresy Fadli Alkad**) Dosen MM UTP*) dan Bank BRI Pangkalan Balai**) Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail : [email protected] ABSTRACT Penelitian ini mengkaji Hubungan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. Pelaksanaan penelitian ini selama 6 (enam) bulan termasuk didalamnya merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitian. Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai dengan jumlah sampel 60 orang. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi untuk variabel Iklim Kerja (X1) dengan kinerja Karyawan sebesar 0,578 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, koefisien korelasi untuk variabel Kompetensi sebesar 0,741 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan Komunikasi (X3) sebesar 0,773 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, sedangkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,870 atau 87,00% yang berarti mempunyai hubungan yang sangat kuat antara variabel bebas dan variabel terikat, juga diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,744. Nilai ini dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase pengaruh Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kinerja adalah sebesar 74,40% sedangkan selebihnya 25,60% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sedangkan hasil koefisien regresi untuk variabel Iklim Kerja (X1) 0,324, Kompetensi (X2) 0,228, Komunikasi (X3) 0,465 dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 13,965. sehingga persamaan Regresi Linear Berganda adalah sebagai berikut : Ý = 13,965 + 0,324X1 + 0,228X2 + 0,465X3 +E Implementasinya adalah agar pihak Pimpinan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai secara terus menerus meningkatkan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi, sehingga dengan kesadaran diri mereka bersama-sama untuk selalu berusaha guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kinerja Karyawan). Keyword : Iklim Kerja, Kompetensi, Komunikasi dan Kinerja perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu lebih dipahami dan ditangani secara serius. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi dan ditempatkan secara tepat, kemudian dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya serta dimotivasi sedemikian rupa agar dapat memberi manfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan demikian bahwa titik permasalahan yang menjadi pokok pembahasan terletak pada peranan sumberdaya manusia pada suatu organisasi, jika hal ini diabaikan oleh organisasi, maka kegagalan yang akan dicapai. Untuk mendapatkan kinerja yang meningkat dalam suatu organisasi, pimpinan harus dapat menyadari sepenuhnya bahwa manusia di dalam organisasi merupakan “tools of management” dan harus benar-benar dalam keadaan produktif. Setiap bank pasti mempunyai permasalahan masing - masing, selama bank itu masih menjalankan usahanya maka selama itu pula persoalan tersebut masih akan selalu timbul, baik itu dari segi pelayanan, fasilitas ataupun kinerjanya. Situasi demikian memaksa bank untuk lebih menaruh perhatian pada banyak faktor yang menentukan PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Perkembangan positif dunia saat ini telah membawa para pelaku perbankan ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan nasabah. Berbagai pendekatan untuk berebut dana dari masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah telah dilakukan. Persaingan untuk memberikan yang terbaik kepada nasabah yang dilakukan oleh masing masing bank telah menempatkan nasabah sebagai pengambil keputusan. Semakin banyaknya bank yang beroperasi dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Kualitas sumber daya manusia yang berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan, sehingga diharapkan tujuan 686 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 keberhasilannya, baik faktor internal maupun faktor eksternal bank. Faktor eksternal merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan, karena berhubungan langsung dengan pasar. Oleh karena itu, bank harus mengarahkan perhatiannya kearah pasar atau market oriented, dengan harapan calon nasabah suatu saat akan tertarik untuk menjadi nasabah. Hal ini pada akhirnya tentu akan meningkatkan nilai bank serta tentunya akan diikuti oleh laba atau keuntungan bank dalam jangka panjang, sehingga akan terus berkembang sejalan meningkatnya kepercayaan dari nasabah. Kendala yang dihadapi oleh pegawai, sering terjadi kesalah fahaman dalam menjalankan tugas tugas yang diberikan pimpinan kepada bawahan sehingga terjadi salah persepsi, ini disebabkan kurang memahami informasi maupun komunikasi. Dalam melaksanakan program kerja, keterampilan komunikasi merupakan faktor penting dalam upaya menciptakan lingkunganyang kondusif, sehingga dalam menyelesaikan suatu kegiatan atau tugastugas tidak simpang siur. Oleh karena itu cara yang efektif agar proses komunikasi dalam suatu instansi dapat berjalan dengan lancer adalah dengan komunikasi dialogis yaitu komunikasi dua arah yang sifatnya timbal balik, bahwa penyampaian pesan adalah juga penerima pesan. Apabila tidak adakomunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak mendapat masukan informasi. Maka diperlukan komunikasi-komunikasi sebagai alat penyampaian informasi dari satu orang kepada orang lain. Dengan adanya komunikasi yang baik diharapkan Kinerja Perusahaan dapat lebih meningkat. PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai merupakan salah satu bank yang melakukan kegiatan operasionalnya di wilayah Pangkalan Balai dan Kabupaten Banyuasin dan sekitarnya, yang saat ini terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Hal ini ditujukan agar tetap dapat memenangkan persaingan dengan bank-bank lain baik bank pemerintah lainnya maupun swasta. Hal ini dikarenakan dari segi teknologi informasi yang digunakan Bank dapatbersaing dengan bank lain seperti BCA, Mandiri dan bank-bank lainnya yang telah mempunyai teknologi yang canggih. Bertitik tolak dari uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada PT.Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai mengenai hubungan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kinerja dengan judul “Analisis HubunganIklim Kerja, Kompetensi danKomunikasi dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai”.B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang mempergaruhi kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai antara lain 1. Lingkungan kerja yang belum mendukung terciptanya Iklim Kerja yang baik. 2. Kompetensi Karyawan yang ada pada instansi ini belum dapat meningkatkan kinerja Karyawan 3. Masih relatif rendahnya Komunikasi yang dapat mengembangkan / meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. 4. Profesionalisme bagi Karyawan PT.Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai pada umumnya relatif rendah atau bidang tugasnya belum sesuai dengan keahliannya. 5. Disiplin kerja yang ada pada instansi ini belum dapat meningkatkan Kinerja Karyawan 6. Pengembangan Karier yang yang ada pada instansi ini belum bias meningkatkan Kinerja Karyawan 7. Karyawan belum menyadari pentingnya budaya organisasi dalam bekerja. 8. Gaya Kepemimpinan yang ada padainstansi ini belum sesuai dengan Manajemen pada Karyawan 9. Belum adanya Kompetensi yang dapat mengembangkan /meningkatkan Kinerja Karyawan 10. Kompensasi yang ada pada instansi ini belum dapat meningkatkan kinerja Karyawan C. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi diatas penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya pada hubungan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kinerja dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. A. Perumusan Masalah Adapun masalah yang akan di analiisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara bersama sama mempunyai hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai? 2. Apakah Iklim Kerja mempunyai hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai? 3. Apakah Kompetensi mempunyai hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai? 687 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 4. Apakah Komunikasi mempunyai hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai? merupakantindakan dan bukanlah suatu peristiwa karena keberhasilan melakukan pekerjaan sangat ditentukan oleh kinerja seseorang. Kinerja merupakan serangkaian perilaku dan kegiatan secara individual sesuai dengan harapan atau tujuan organisasi. Kinerja ini terkait dengan usaha, namun kinerja harus diukur dalam kaitannya dengan hasil yang dicapai, kinerja ini merupakan tindakan dariproses yang melibatkan berbagaikomponen aktivitas karena kinerja tidak hanya dipandang sebagai hasil yang dicapai akan tetapi proses pencapaian hasil tersebut juga sangat menunjang pencapaian tujuan organisasi. Dari pengertian tersebut penulis jabarkan mengenai kinerja seorang Karyawan yang dalam penelitian ini adalah Karyawan PT.Bank BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai dalam melaksanakan tugasnya : a. Kuantitas Out put Kuantitas out put dari kinerja seseorang dapat dilihat dari kecepatan dan hasil dari pekerjaan yang diselesaikan oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya, jika volume pekerjaan yang dihasilkan oleh seseorang lebih sedikit dari yang ditentukan oleh organisasi maka dapat dikatakan kinerjanya belum maksimal. b. Kualitas Out put Kualitas pekerjaan juga dapat dikatakan sebagai hasil kerja seseorang dalam bekerja. Kualita sini dapat dilihat dari ketepatan, penguasaan pengetahuan, kebersihan, ketelitian, memahami tanggung jawab dan wewenang. c. Sikap Karyawan Sikap Karyawan yang telah ditentukan oleh suatu perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dapat dikatakan sebagai kinerja dari seorang Karyawan. Seorang Karyawan menyelesaikan tugasnya dengan tanggap, bekerja keras dan tertib dalam bekerja. d. Konsistensi Konsistensi pekerjaan juga dapat dilihat dari inisiatif, hati-hatidalam bekerja dan rajin dalam bekerja. B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang diinginkan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis serta membuktikan hubungan : 1. Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara bersama -sama dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. 2. Iklim Kerja dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai 3. Kompetensi dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai 4. Komunikasi dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai 2. Kegunaan Hasil Penelitian a. Sumbangan pemikiran bagi PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya agar dapat meningkatkan kemampuan yang memadai terutama yang menyangkut Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi serta kinerja. b. Merupakan informasi bagi penelitian selanjutnya dan sumbangan dalam pengembangan pengetahuan di bidang manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia. c. Diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan teori Ilmu manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan konsep Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi serta kinerja. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Kinerja a. Pengertian Kinerja Kinerja mengacu pada prestasiKaryawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahaan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier dalam Moh As’ad (2003 : 21) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut Faisal (2005 : 16) Kinerja adalah hasil kerja seseorang yang didasarkan pada penyempurnaan kegiatan tersebut sesuai dengan tanggung jawab dan hasil yangdiharapkan”. Kinerja b. Penilaian Kinerja Notoatmodjo, (2008 : 45), mengatakan bahwa “penilaian denganKinerja yang bersifat tingkah laku sangat cocok diterapkan untuk manajer tingkat bawah, sebab manajer tingkat menengah keatas sering meninggalkan pekerjaan pada waktu jam kerja, karena manajer perlu mengadakan negosiasi keluar perusahaan. 688 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 2. Iklim Kerja a. Pengertian Iklim Kerja Ada 3 (tiga) unsur pentingyang dapat digambarkan didalam pengertian Iklim Kerja yaitu ; (1) Iklim Kerja merupakan suasana dan kondisi yang dirasakan oleh anggota organisasi. (2) Suasana tersebut tercipta dari hubungan antara pribadi kerja organisasi. (3) Suasana tersebut mempengaruhi perilaku para anggota organisasi. dimaksud dapat dipahami. Komunikasi juga diartikan hubungan/kontak. b. Proses Komunikasi Menurut Mangkunegara (2001:145) ada tiga model proseskomunikasi, yaitu model proses komunikasi menurut Davis, Sikula dan Odiorne. 1. Model Proses Komunikasi Davis Komunikasi merupakan suatumetode dimana pengirim pesan(sender) dapat menyampaikan pesanya kepada penerima pesan(receiver). 2. Model Proses Komunikasi Sikula Menurut Sikula proses komunkasi adalah sangat baik dijelaskan dalam bentuk suatu model yang menggambarkan serangkaian tahapannya. 3. Model Proses KomunikasiOdiorne Berdasarkan pendapat Odirone tersebut bahwa komunikasi termasuk semua perilaku yang dihasilkan dari saling bertukar pengertian. b. Pengukuran Iklim Kerja Iklim Kerja dapat diukur melalui persepsi / tanggapan Karyawan terhadap faktor – factor indikator situasi Iklim Kerja, Simamora (2003) pengukuran Iklim Kerja dengan menggunakan 9 faktor,yaitu : (1) Structure (2) Responsibility, (3) Warmt and support, (4) Reward, (5) Conflict, (6) Standarts, (7) Organizational Identity, (8) Risk-Taking, (9) Organizational Clarity c. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Komunikasi. Menurut Mangkunegara(2001. H. 149) ada beberapa faktoryang mempengaruhi komunikasi, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Sender dan Receiver. 1. Faktor dari pihak sender atau komunikator, yaitu keterampilan, sikap pengetahuan sender, media saluran yang digunakan. 2. Faktor dari pihak receiver, yaitu keterampilan receiver, sikapreceiver, pengetahuan receiver,dan media saluran komunikasi. 3. Kompetensi Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya (an underlyingcharacterictic’s of an individualwhich is causally related to ceiterion referenced effective or superiorperformance in a job or solution) (Spencer, 2003 : 32). Berdasarkan definisi tersebut kata “underlying characteristics”mengandung makna Kompetensiadalah bagian kepribadian yangmendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas ke Karyawanan. Sedangkan kata “causally related” berarti Kompetensi adalah suatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. d. Saluran Komunikasi. Menurut Flippo dikutip oleh Mangkunegara (2001: 152) saluran komunikasi ada dua jenis, yaitu komunikasi dari bawahan kepada atasan dan sebaliknya. e. Tujuan Komunikasi. Menurut Suparlan (2006: 9) Mengadakan komunikasi berarti kita menghendaki seseorang berbuat, berpikir atau merasa dalam suatu caratertentu. Tujuan komunikasi adalah : 1. Agar semua orang mengerti, percaya, kerja sama, membantu dalam bidang yang menjadi tujuan. 2. Mengadakan perubahan disegala bidang sesuai dengan tujuan dan keinginan 3. Mengurangi ketidakpastian 4. Menguatkan keyakinan tentang arah yang akan ditempuh. 4. Komunikasi a. Pengertian Komunikasi Menurut Suparlan (2006:7) istilah komunikasi mengandung makna bersama-sama. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 454) arti kata komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang cepat sehingga pesan yang 689 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 5. Merekrut opini dalam arti menggerakkan, memperluas dan mengurangi opini. 6. Menciptakan keselarasan (harmonisasi) antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi (lembaga). uraian tersebut, Kompetensi memiliki hubungan positif dengan kinerja. 4. Hubungan Komunikasi denganKinerja Komunikasi adalah prosespemindahan suatu informasi, ide,pengertian dari seorang kepadaorang lain dengan harapan oranglain tersebut dapatmenginterprestasikannya sesuaidengan tujuan yang dimaksud. B. Hasil Penelitian Lain YangRelevan Yosep Kardi, Hubungan Iklim Kerja dan Kompetensi dengan Kinerja Karyawan pada BNI Cabang Prabumulih tahun 2009. Dengan menggunakan metode Survey dan 56 orang sample dengan teknik Sampel Random Sampling. Hasil penelitiannya menunjukkan hasil sebagai berikut : a. Terdapat Hubungan yang positif Iklim Kerja dengan Kinerja yaitu sebesar 66.87 %. b. Terdapat Hubungan yang positif Kompetensi dengan Kinerja yaitu sebesar 89,32 %. c. Terdapat Hubungan yang positif Iklim Kerja dan Kompetensi secara simultan dengan Kinerja yaitu sebesar 81,21 %. D. Hipotesis Penelitian 1. Diduga Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi terdapat hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. 2. Diduga Iklim Kerja terdapat hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. 3. Diduga Kompetensi terdapat hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. 4. Diduga Komunikasi terdapat hubungan dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. C. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara bersama-sama dengan Kinerja Dengan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara simultanakan menentukan keberhasilan kinerja Karyawan, maka dapat diharapkan tercapainya peningkatan kinerja Karyawan yang pada gilirannya dapatmewujudkan sumber daya manusia yang handal dalam mencapai tujuan yang ditetapkan olehorganisasi. Dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan positif Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara bersamasama dengan Kinerja. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan diPT. Bank BRI (Persero) Tbk. UnitPangkalan Balai yang penelitian inidiharapkan dapat memberikan andildan manfaat dalam peningkatan IklimKerja, Kompetensi, Komunikasi dankinerja. Dalam penelitian inidilaksanakan selama 6 (enam) bulandari bulan Oktober 2014 sampai bulan Maret 2015. 2. Hubungan Iklim dengan Kinerja Iklim Kerja yang kondusif sangat menunjang terhadap ketenangan dan kenyaman dalam bekerja, sehingga akan menimbulkan tingkat prestasi kerja dalam suatu pegawaian. Dapat disimpulkan semakin kondusif Iklim Kerja pada organisasi tersebut semakin baik Kinerjanya. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 60 orang. Dalam penelitian ini diambil sampel jenuh sebanyak 60 orang (sensus). Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti memerlukan pengumpulan data melalui survey data yang diperoleh langsung darisumber data dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pemberian /penyebaran kuisioner tentang keempat variabel penelitian. 3. Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Kompetensi sangat menentukan lajunya roda organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Dengan Kompetensi, Karyawan akan semakin berkembang dan lebih kreatif, dimana akan berdampak pada Kinerja Karyawan yang tinggi atas suatu tugas dan tanggung jawabnya. Kinerja Karyawan atas suatu tugas dan tanggung jawab tidak dapat dilepaskan dari usahanya untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.Berdasarkan 690 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 C. Rancangan Penelitian Metode yang dipergunakan yaitu metode survey kuantitatif dengan pendekatan deskriftif. Dalam hubungannya dengan teknik survey ini, Haryono (2007 : 62) lebih lanjut menyatakan survey adalah sebuah teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan penggunaan kuisioner. yang akan diukur/diuji pengujian item homogenitas dilakukan dalam pengujian validitas. Untuk pertanyaan yang digunakan untuk mengukursuatu variabel . pengujian skor item homogenitas dari item menunjukkan bahwa skor pertanyaan – pertanyaan dalam variabel Kinerja Karyawan, Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi mempunyai instrument yang valid. E. Instrumen Penelitian Dengan menggunakan 4 instrumen yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan atau parameter yang akan diukur. (Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S)= 4, Ragu-Ragu (RR) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Selanjutnya dari kuisioner-kuisioner tersebut akan dilakukan uji validasi dan reliabilitas. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen penelitian, instrumen dinyatakan reliabel jika alatukur yang digunakan aman karena bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda, hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item yaitu 20 pertanyaan dari variabel Kinerja Karyawan, 15 pertanyaan dari variabel Iklim Kerja 18 pertanyaan variabel Kompetensi dan 18 pertanyaan variable Komunikasi adalah reliabel dengan nilai alpha. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriftif 2. Analisis Butir Instrumen 3. Analisis Statistik Inferensial Uji Persyaratan a]. Uji Normalitas b]. Uji Homogenitas c]. Uji Linearitas B. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas dipergunakan untuk melihat apakah sebaran data hasil penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian dilakukan terhadap semua item pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Alat bantu analisis ini adalah pengujian statistika non parametrik : uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Suatu sebaran data dikatakan normal apabila nilai hasil perhitungan Kolmogorov Smirnov Z positif. HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI Sesuai dengan tujuan penelitian akan dianalisis secara berturut-turut tentang hasil penelitian dalam bentuk deskripsi data dari masingmasing variabel, UjiInstrumen Penelitian, yang terdiri dari Uji Validitas, danUji Reliabilitas, Pengujian Persyaratan analitis, meliputi ; Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linearitas, Analisis Statistik Deskriptif, Analisis statistic Inferensial serta pengujian hipotesis yang mengujihubungan Iklim Kerja,Kompetensi dan Komunikasi dengan Kinerja Karyawan PT.Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai, baik secara parsial maupun secara simultan, pembahasan hasil penelitian yang telah diolah dengan program SPSS Release 17.00 serta mencoba memberikan kesimpulan dari hasil tersebut. 2. Uji Homogenitas Pengujian ini dilakukan untuk mencari keseragaman data dari varian. Hal ini dapat dilihat dari signikansi yang lebih besar dari 0,05 dan angka Levene Statistic yang diperoleh. 3. Uji Linearitas Untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi Linear dan Korelasi. Duavariabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05. A. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Dalam melakukan analisisdata dan guna membahas pertanyaan ,maka langkah pertama adalah dengan menguji validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu alatukur itu mengukur construck C. Analisis Statistik Deskriptif 1. Analisis Butir Instrumen Setelah dilakukan tabulasi terhadap setiap butir pertanyaan/pernyataan pada setiap variabel yang diteliti, maka dilakukan analisis butir-butir instrumen. 691 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 2. Analisis Deskriptif Berikut ini diskripsi tentang variable terikat ( Kinerja ) Karyawan PT.Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai dan variable bebas (Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi) berdasarkan data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian maka dapat dilihat secara terperinci secara berturut-turut nilai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai ratarata, simpangan baku,median dan modusnya. 0,870 termasuk padakatagori tingkat hubungan yang sangat kuat dan Korelasi tersebut signifikan, karena setelah dikonsultasikan dengan nilai ( r ) pada tabel kritik (r ) product moment, nilai ( r ) hitung lebih besar dari nilai (r ) tabel. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN D. Analisis Statistik Inferensial Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, pengujian persyaratan analitis, selanjutnya dilakukan analisis statistik inferensial dengan menggunakan teknik AnalisisRegresi Linear Berganda, AnalisisKorelasi, dan koefisen determinasi serta analisa varians (Anova). A. Kesimpulan Didasarkan dari pengolahan data terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara parsial, variabel Iklim Kerja terdapat hubungan secara nyata dengan Kinerja Karyawan,variabel Kompetensi terdapat hubungan secara nyata dengan Kinerja Karyawan demikian juga variabel Komunikasi terdapat hubungan secara nyata dengan Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –t dimananilai signifikansi (µ ) lebih kecil dari tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (µ=0,05). E. Pengujian Hipotesis Untuk melihat hasil pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, maka lebih jelas pengujian tersebut Terdapat hubungan positif Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara bersama-sama dengan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –F dimana nilai signifikansi (µ ) lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% (µ=0,05). 2. Secara simultan, variabel Iklim Kerja (X1), Kompetensi (X2) dan Komunikasi (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata dengan Kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –Fdimana dimana nilai signifikansi (µ ) lebih kecil dari tingkatsignifikansi lebih kecil dari 5%(µ=0,05). 3. Dilihat dari korelasi parsial variabel Iklim Kerja, variable Kompetensi dan variable Komunikasi terdapat hubungan yang erat dan positif (searah) dengan Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai r lebihbesar dari 0,50 dengan tingkat signifikansi 5% (µ=0,05). F. Interpretasi Hasil Penelitian Hasil analisa statistik yang dilakukan dengan bantuan computer meliputi Analisis Regresi, AnalisisKorelasi Product Moment, KorelasiJamak dan Koefisien Determininasi,serta Prediksi yang menunjukkan halhalsebagai berikut : 1. Hasil perhitungan menunjukkanbahwa koefisien regresi untukvariabel Iklim Kerja (X1) sebesar0,324, Kompetensi (X2) 0,228,Komunikasi (X3) 0,465 dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 13,965 2. Ketiga variabel bebas tersebut variabel Iklim Kerja (X1), Kompetensi (X2) dan Komunikasi (X3) mempunyai korelasi yangkuat dan positif dengan Kinerja Karyawan, artinya Bila variabelIklim Kerja (X1), Kompetensi (X2), Komunikasi (X3) meningkat maka akan mengakibatkan meningkatnya Kinerja Karyawan , begitu pulasebaliknya, apabila variabel Iklim Kerja (X1) Kompetensi (X2), Komunikasi (X3) menurun maka Kinerja Karyawan juga akanmenurun. 3. Bahwa antara variabel Iklim Kerja(X1), Kompetensi (X2) Komunikasi (X3) mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) terdapat korelasisebesar 4. a. Dari hasil koefisien korelasi R = 0,870, artinya hubungan antara variabel Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi sangat erat dan searah (korelasi positif) sebesar 87.00%. b. Diperoleh koefisien Determinasi( R2 = 0,744). Hasil ini secara statistik sangat signifikan artinya 74,40% secara bersama-sama dapat menjelaskan hubungan dari variabel Iklim Kerja (X1)dan Kompetensi (X2) terhadap variable Kinerja Karyawan, sedang sisanya 25,60% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 692 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 B. Implikasi Berdasarkan penelitian di atas diketahui bahwa keempat hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu : Iklim Kerja mempunyai hubungan positif dengan Kinerja Karyawan ; Kompetensi mempunyai hubungan positif dengan Kinerja Karyawan dan ; Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi secara bersama-sama mempunyai hubunganpositif dengan Kinerja Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja Karyawan dapat dilakukan melalui upaya peningkatan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi. Berikut ini dikemukakan beberapa upaya meningkatkan Iklim Kerja, Kompetensi dan Komunikasi yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja Karyawan. semangat dan selalu ada rasa kebersamaan. Kedua, secara terus menerus mensosialisasikan Tata Tertib pegawai, Aturan-aturan, informasi dan hal-hal lain. C. Saran Bertolak dari kesimpulan hasil penelitian di atas, berikut ini diajukan beberapa saran yang kiranya dapat berguna sebagai bahan pertimbangan guna meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Pangkalan Balai. 1. Agar pihak Pimpinan terus menerus berupaya untuk memberikan Iklim Kerja yang kondusif dan memberikan kesempatan yang sama untuk diikutkan sebagai peserta pelatihan dalam meningkatkan Kompetensi Karyawan, memberikan Komunikasi, sehingga dengan sadar mereka secara bersama –sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai indicator variabel Kinerja Karyawan. 2. Perlu adanya peningkatan Kinerja karyawan melalui “tertib dalam bekerja”, peningkatan Iklim Kerja melalui “tanggung jawab” dan peningkatan Kompetensi melalui “Kepercayaan diri” serta peningkatan Komunikasi melalui hubungan yang baik. 3. Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan yang mengkaji masalah masalah Kinerja Karyawan danfaktor - faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan berbagai variable bebas lainnya. 1. Upaya Meningkatkan IklimKerja Upaya meningkatkan Iklim Kerja dalam rangka memberi kontribusi dengan Kinerja Karyawan, diantaranya sebagai berikut :Pertama, menggunakan pendekatan situasional, maksudnya agar pimpinan dapat memberikan situasi yang kondusif agar karyawan lebih beradaptasi dengan lingkungan dan iklim kerja. Kedua, mengadakan kegiatan kegiatan yang memberikan kenyaman dan keindahan lingkungan kerja. 2. Upaya Meningkatkan Kompetensi Upaya meningkatkan Kompetensi dalam rangka memberi kontribusi dengan Kinerja Karyawan adalah :Pertama, melaksanakan pelatihan pelatihan secara kontinyu guna meningkatkan professional masing-masing karyawan, yang pada giliranya meningkatkan kinerja organisasi. Kedua, memberikan kesempatan yang merata kepada karyawan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, misal; melanjutkan pendidikan pasca sarjana bagi lulusan Sarjana (S1), guna meningkatkan kemampuan kerja dengan tetap menjunjung Kompetensi yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA As’ad, 2008. Seri Sumber DayaManusia: Psikologi Industri.Edisi Keempat. Yogyakarta :Liberty. Arikunto, Suharsimi, 2006.Prosedur Penelitian : SuatuPendekatan Praktek. EdisiRevisi III. Jakarta : RinekaCipta. Cowling and james, 2006.Organisasi dan manajemenperilaku, struktur dan proses.Erlangga. Jakarta. Faisal. 2005. Manajemen SumberDaya Manusia. Cintia Press,jakarta. Faustino Cardoso (2005).Manajemen Sumber DayaManusia. Yogyakarta : Andi Offset. Gibson. 1997. Perilaku dalamOrganisasi Struktur,Airlangga, Jakarta. Haryono, Siswoyo, 2007, PanduanKeberhasilan Menulis Tesis,MM-UTP Palembang Handoko, Hani, 2009. ManajemenPersonalia dan SumberDaya Manusia. BPFE.Jogyakarta. 3. Upaya Meningkatkan Komunikasi Upaya meningkatkan Komunikasi dalam rangka memberi kontribusi dengan Kinerja karyawan adalah : Pertama, menggunakan pendekatan komunikatif, maksudnya agar pimpinan dankaryawan lainnya lebih terbuka dan menjalin Komunikasi yang baik agar termotivasi untuk bekerja lebih giat, misalnya suasana kerja yang nyaman, memberikan conto bekerja dengan penuh 693 Strategi Volume 5, No. 8, April 2015 ISSN : 2089-6948 Haidir. 2007. Kinerja dan organisasi.Binaaksara, jakarta. Sulbahri Madjir, Kamsrin Sa’i,Baidowi Abdie, 2013,Panduan Pengolahan datadengan Program SPSS, edisi Revisi, Penerbit Unsripalembang Sulbahri Madjir, Kamsrin Sa’i,2013, Pedoman Penulisantesis, Penerbit UnsriPalembang Thomson, 2002. Manajemen SumberDaya manusia. SalembaEmpat, jakarta. Winardi, 2009. Kepemimpinandalam manajemen, PT. RenikaCipta Jakarta. Ziglar, Russel, Schuller, 1998.Perilaku dalam Organisasi,airlangga, jakarta. 694