PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK ASAM BASA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Nunung Fika Amalia 4301410045 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 ii iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. ArRahman: 16) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar-Rahman: 60) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6) Apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia (QS. Yasin: 82) Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarrah, niscaya ia akan melihat balasan(Nya) (QS. Az-Zalzalah:7) Be useful for others Persembahan: Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memanjatkan do’a dan mencurahkan kasih sayang yang tulus; 2. Kakakku Mas Falah; 3. Keluarga Besar bani H. Bintoro Abbas; 4. My Bestie (Cuil, Maprezt, Dundun dan Cyuduz), thanks for everything & miss you so much dan New Geng (Mba Wid & Bu Des), makasih untuk do’a dan semangatnya. 5. “Frendsium” Gengster, terima kasih atas persahabatan tulus dan indah yang selama ini kalian berikan; 6. Teman-teman RoTi Pia ‘10 7. Kawan - kawan seperjuangan Pendidikan Kimia ‘10 iv PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan ridho, berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam bentuk apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4. Dr. Endang Susilaningsih, MS selaku dosen pembimbing, terima kasih untuk waktu, tenaga, pikiran, ilmu, semangat, perhatian dan motivasi yang senantiasa diberikan selama penyusunan skripsi ini. Teriring do’a semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih. 5. Drs. Ersanghono Kusumo, M.S selaku dosen penguji I dan Dr. Edy Cahyono, M.Si selaku dosen penguji II, terima kasih atas masukan, arahan dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala Sekolah SMA N 1 Ambarawa yang telah memberikan izin dan kemudahan saat melakukan penelitian. 7. Drs. Meibiyanto dan Dwi Hartati, S.Pd, guru bidang studi kimia SMA Negeri 1 Ambarawa atas waktu dan bimbingannya dalam membantu penulis melaksanakan penelitian. 8. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah bersedia bekerja sama dalam penelitian skripsi ini. 9. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah bersedia bekerja sama dalam penelitian skripsi ini. 10. Bapak, Ibu dan Mas Falah atas do’a, kasih sayang, perhatian, pengorbanan dan bantuannya baik moril maupun materiil. 11. Keluarga besar Bani H. Bintoro Abbas atas support, do’a dan semangatnya. v 12. Sahabat-sahabatku “FRENDSIUM” Maprezt, Cuil, Dunnu, Cyuduz, Ersa, Nino, Krisnha, Waridi, Mastoni, Mas Wah atas bantuan, dukungan, support, kebersamaan, warna serta pembelajaran hidup yang sangat berarti. We are best friends forever. 13. Kos Lumintu 22, Maprezt, Mbahe dan Erin, atas kebersamaannya dan pengertiannya selama 2 tahun, semoga bisa berlanjut sampai nanti. 14. Teman-teman PPL SMANEGA, Luthfi dan Ersa, atas doa, bantuan dan semangatnya. 15. Teman-teman KKN Kelurahan Jomblang ‘13, Ima, Cendul, Kak Didi, Mak’e, Farid, Bu Dian, 10 Juli, Eka dan Yuwono atas do’a, kebersamaan, pengertian, dan bantuannya selama ini. We are Keluarga Kecil Ngangenin. 16. Teman-teman seperjuangan di RoTi PiA ‘10. 17. Teman-teman pendidikan Kimia angkatan 2010. 18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan, bahasa dan isi. Oleh karena itu masukan berupa saran, pendapat dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan di masa yang akan datang. Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan dan secara umum kepada semua pihak Semarang, Juni 2014 Penulis vi ABSTRAK Amalia, Nunung, Fika. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Asam Basa. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Endang Susilaningsih, M. S. Kata kunci: Instrumen penilaian, keterampilan berpikir kritis, asam basa. Penelitian pendahuluan yang dilakukan menemukan bahwa, instrumen penilaian yang digunakan di sekolah SMA Negeri 1 Ambarawa belum berorientasi pada keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan studi literatur, ditinjau dari hakikat kimia, tujuan pendidikan nasional dan perkembangan jaman menuntut keterampilan berpikir kritis. Siswa dipersiapkan tidak hanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga menyelesaikan tantangan dan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh inovasi instrumen penilaian asam basa, dan memperoleh instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa yang memenuhi kriteria valid dan reliabel. Jenis penelitian ini adalah Research and Development. Prosedur pengembangan produk melalui tahap penelitian pendahuluan dan pengembangan. Pada tahap pendahuluan terbagi menjadi dua, yaitu studi lapangan dan studi literatur. Tahap pengembangan, melalui beberapa bagian, yaitu 1) menyusun jenis instrumen, 2) validasi ke pakar, 3) uji coba skala terbatas 4) uji coba skala luas dan 5) implementasi produk. Hasil dari penelitian ini adalah jenis instrumen yang digunakan di sekolah memiliki tingkatan taksonomi kognitif C1 sampai C2, kadang digunakan C3. Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah tes esai analisis, lembar aktivitas siswa, dan tes problem solving yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis siswa. Instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen tersebut dapat mengukur rerata hasil belajar siswa, mengukur proporsi ketuntasan dan mengukur aktivitas siswa. vii DAFTAR ISI Halaman PRAKATA............................................................................................ v ABSTRAK............................................................................................ vii DAFTAR ISI......................................................................................... viii DAFTAR TABEL................................................................................. x DAFTAR GAMBAR............................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xii BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 1.3 Batasan Masalah......................................................................... 6 6 1.4 Tujuan......................................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian...................................................................... 8 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis..................................................... 9 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis..................................... 10 2.3 Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis..................................... 11 2.4 Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis.................... 12 2.5 Validitas dan Reliabilitas........................................................... 14 2.6 Asam Basa................................................................................. 17 2.7 Kerangka Berpikir..................................................................... 25 3. METODE PENELITIAN................................................................. 26 3.1 Desain Penelitian....................................................................... 26 3.2 Objek Penelitian......................................................................... 29 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 29 3.4 Pengambilan Data...................................................................... 29 3.5 Analisis Data.............................................................................. 32 3.6 Keefektifan Instrumen............................................................... 39 4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 41 viii 9 4.1 Hasil Penelitian Tahap Awal..................................................... 41 4.2 Analisis Data Awal Penelitian................................................... 44 4.3 Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis.......................................................................................... 48 4.4 Hasil Penelitian Tahap Pengembangan..................................... 52 4.5 Uji Keefektifan Instrumen......................................................... 74 4.6 Kepraktisan Produk................................................................... 84 4.7 Pembahasan Produk Akhir........................................................ 86 5 SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 93 5.1 Simpulan..................................................................................... 93 5.2 Saran........................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 95 LAMPIRAN.......................................................................................... 98 ix DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Rata-rata Nilai dan Proporsi Ketuntasan Hasil Ulangan Harian Tahun Ajaran 2012/2013............................................................. 1 2.1 Perubahan Kertas Lakmus........................................................... 21 2.2 Nilai Derajat Keasaman.............................................................. 22 2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator...................... 23 3.1 Interpretasi Reliabilitas Soal....................................................... 34 4.1 Jenis Imstrumen di SMA Negeri 1 Ambarawa........................... 41 4.2 Data Alasan Pengembangan Instrumen Penilaian....................... 43 4.3 Hasil Normalitas.......................................................................... 47 4.4 Penilaian Aktivitas Siswa............................................................ 64 4.5 Petunjuk Skoring Aktivitas Siswa............................................... 65 4.6 Indikator Aktivitas Siswa............................................................ 66 4.7 Skor Validator Tes Esai Analisis................................................ 67 4.8 Kriteria Instrumen Tes Esai Analisis.......................................... 68 4.9 Skor Validator Tes Problem Solving.......................................... 68 4.10 Kriteria Instrumen Tes Problem Solving.................................. 69 4.11 Skor Validator Angket Respon Siswa....................................... 69 4.12 Kriteria Instrumen Angket Respon Siswa................................. 70 4.13 Skor Validator Lembar Aktivitas Siswa.................................... 70 4.14 Kriteria Instrumen Lembar Aktivitas Siswa.............................. 71 4.15 Proporsi Ketuntasan Belajar...................................................... 82 4.16 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran...................................... 83 4.17 Respon Siswa Terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa................................................................. 84 4.18 Respon Guru.............................................................................. 85 x DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian............................. 25 3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis.................. 28 4.1 Soal Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa di SMA Negeri 1 Ambarawa................................................................................................... 45 4.2 Soal Ulangan Tengah Semester 2 di SMA Negeri 1 Ambarawa................. 46 xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Bagian 1. HASIL OBSERVASI 1.1 Daftar nilai ulangan asam basa kelas XI IPA 3 tahun ajaran 2012/2013........................................................................... 2. 3. 4. 5. 98 1.2 Uji normalitas data awal......................................................... 99 1.3 Soal ulangan pilihan ganda..................................................... 100 1.4 Soal isian singkat.................................................................... 102 1.5 Gambar sarana dan prasarana................................................. 103 1.6 Indikator keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985 ................ 104 TES ESAI ANALISIS 2.1 Kisi – kisi soal tes esai analisis............................................... 107 2.2 Instrumen penilaian tes esai analisis....................................... 110 2.3 Panduan penilaian tes esai analisis.......................................... 115 2.4 Rubrik validasi tes esai analisis.............................................. 122 2.5 Lembar validasi tes esai analisis............................................. 125 TES PROBLEM SOLVING 3.1 Kisi-kisi soal tes problem solving........................................... 133 3.2 Instrumen penilaian tes problem solving................................ 135 3.3 Panduan penilaian tes problem solving................................... 139 3.4 Rubrik validasi tes problem solving........................................ 144 3.5 Lembar validasi tes problem solving...................................... 148 LEMBAR AKTIVITAS SISWA 4.1 Indikator lembar aktivitas siswa............................................. 156 4.2 Lembar aktivitas siswa............................................................ 157 4.3 Petunjuk skoring lembar aktivitas siswa................................. 159 4.4 Rubrik validasi lembar aktivitas siswa.................................... 161 4.5 Lembar validasi aktivitas siswa.............................................. 163 ANGKET RESPON 5.1 Indikator angket respon siswa................................................. xii 165 6. 7. 8. 9. 5.2 Angket respon siswa............................................................... 166 5.3 Rubrik validasi angket respon siswa....................................... 169 5.4 Lembar validasi angket respon siswa...................................... 171 5.5 Angket respon guru................................................................. 173 PRA UJI COBA 6.1 Data nilai hasil pra uji coba.................................................... 175 6.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis.................................. 176 6.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving........................... 178 UJI COBA SKALA TERBATAS 7.1 Data nilai hasil uji coba skala kecil......................................... 179 7.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis.................................. 180 7.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving........................... 181 7.4 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa....................... 182 7.5 Perhitungan analisis per aspek lembar aktivitas siswa............ 183 7.6 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa.......................... 184 UJI COBA SKALA LUAS 8.1 Data nilai hasil uji coba skala luas.......................................... 185 8.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis.................................. 186 8.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving........................... 188 8.4 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa....................... 189 8.5 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa.......................... 190 IMPLEMENTASI 9.1 Data nilai hasil tahap implementasi........................................ 191 9.2 Data nilai kelas XI IPA 3........................................................ 192 9.3 Uji normalitas data hasil tes esai analisis................................ 193 9.4 Uji normalitas data hasil tes problem solving......................... 194 9.5 Uji normalitas data hasil TEA dan TPS.................................. 195 9.6 Uji normalitas data hasil ulangan harian................................. 196 9.7 Uji normalitas data hasil mid semester................................... 197 9.8 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis.................................. 198 9.9 Perhitungan reliabilitas tes problem solving........................... 200 9.10 Perhitungan reliabilitas hasil ulangan harian........................ 201 xiii 10. 9.11 Perhitungan reliabilitas nilai hasil mid semester................... 202 9.12 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa..................... 203 9.13 Perhitungan analisis per aspek lembar aktivitas siswa.......... 206 9.14 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa........................ 209 Surat ijin penelitian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang...................................................................................... 210 11. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian.......................... 211 12. Dokumentasi penelitian................................................................. 212 xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar siswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa pada semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (Saptorini, 2012: 34). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan data teruji pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Rata-rata Nilai dan Proporsi Ketuntasan Hasil Ulangan Harian Tahun Ajaran 2012/2013 Kelas XI IPA 3 Proporsi Ketuntasan XI IPA 4 Proporsi Ketuntasan 68,22 Larutan Penyangga 62,08 72,65 70,57 Asam Basa 16 36 19 35 1 Hidrolisis Ksp 67,91 67,5 3 36 15 36 16 36 14 35 11 35 13 36 69,14 63,71 2 Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai ulangan harian pada materi asam basa dari kedua kelas terlihat paling tinggi yaitu kelas XI IPA 3 sebesar 68,22 dengan proporsi ketuntasan 16 dari 36 siswa, sedangkan pada kelas XI IPA 4 yaitu sebesar 72,65 dengan proporsi ketuntasan sebesar 19 dari 35 siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata ulangan harian materi asam basa menunjukkan rata-rata paling tinggi dengan proporsi ketuntasan paling tinggi dibandingkan dengan materi yang lain. Penjelasan dari data tersebut menginspirasi peniliti untuk mengembangkan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dengan materi asam basa. Berdasarkan analisis soal asam basa yang digunakan untuk penilaian adalah sebagai berikut: (1) soal tidak mengalami perubahan yang berarti dari tahun ke tahun, (2) soal yang digunakan hanya berkisar pada jenjang C1-C3, yang hanya mengukur hafalan dan pemahaman konsep saja, dan (3) soal kurang inovatif, sehingga belum bisa mengukur keterampilan berpikir kritis. Hasil penelitian Reta (2012:4) menyatakan bahwa Pendidikan berpikir di sekolah saat ini khususnya di SMA belum ditangani dengan baik. Guru hanya berupaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Akibatnya kecakapan berpikir lulusan SMA masih relatif rendah. Menurut Rofi’udin, sebagaimana dikutip oleh Reta (2012:4), bahwa terjadi keluhan tentang rendahnya keterampilan berpikir kritis kreatif lulusan sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia, karena pendidikan berpikir belum ditangani dengan baik. 3 Pada kondisi masyarakat yang selalu berubah, pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga untuk menyelesaikan tantangan dan masalahmasalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dan permasalahan inilah yang akan memerlukan keterampilan berpikir kritis agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. SMA merupakan bagian dari pendidikan dasar yang berfungsi membekali para siswa dengan pengetahuan sains. Ciri pembekalan pengetahuan sains dalam kerangka tersebut adalah pengetahuan sains untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pencapaian tersebut pembelajaran sains bukan ditekankan pada pemahaman konsep sains semata, melainkan lebih diarahkan pada efek iringan pembelajaran yang salah satunya adalah keterampilan berpikir. Keterampilan tersebut sangat penting dikembangkan, karena akan mengarahkan pola bertindak setiap individu dalam masyarakatnya kelak. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Redhana & Liliasari (2008: 106) menyatakan bahwa, pembelajaran berpikir kritis yang merupakan pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi memberikan peluang kepada siswa melatihkan sejumlah keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis sangat penting dilatihkan karena keterampilan berpikir ini tidak dibawa sejak lahir. Di samping itu, tujuan 4 melatihkan keterampilan berpikir kritis adalah untuk menyiapkan siswa menjadi seorang pemikir kritis (critical thinker), mampu memecahkan masalah (problem solver), dan menjadi pemikir independen (independent thinker) sehingga mereka dapat menghadapi kehidupan, menghindarkan dirinya dari indokrinasi, penipuan, pencucian otak, mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi, dan membuat keputusan dengan tepat dan bertanggung jawab. Instrumen penilaian merupakan bagian integral dari suatu proses penilaian dalam pembelajaran, apa yang hendak diukur dalam pembelajaran terkait dengan ketersediaan alat ukur yang dikembangkan. Demikian juga, apa yang akan diukur dalam pembelajaran juga menentukan kualitas pembelajaran. Pencapaian tujuan pembelajaran kimia yang sebenarnya membutuhkan penggunaan instrumen penilaian yang tidak hanya mencakup hafalan dan pemahaman tetapi juga dibutuhkan suatu penilaian yang melatihkan keterampilan berpikir kritis sehingga siswa dapat cakap, kritis dan mandiri saat dihadapkan pada suatu masalah. Selain itu, menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibutuhkan kemampuan dalam menyeleksi informasi, kemampuan memutuskan suatu tindakan, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menyimpulkan dan kemampuan lain yang terkait dalam keterampilan berpikir kritis. Oleh karena itu pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis penting dilakukan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasasti et al. (2012: 2) menyatakan bahwa Instrumen penilaian meliputi tes dan sistem penilaian. Instrumen penilaian dirancang untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta 5 didik setelah mempelajari suatu kompetensi. Oleh karena itu, instrumen penilaian yang dirancang dengan baik dan sesuai dengan tingkatan kemampuan berpikir dapat meningkatkan daya berpikir siswa. Berkaitan dengan pentingnya keterampilan berpikir khususnya berpikir kritis, pengembangan instrumen penilaian digunakan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen penilaian berpikir kritis merupakan suatu alat penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang diwujudkan dalam bentuk tes yang memperhatikan tingkatan keterampilan berpikir kritis. Penelitian pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis menghasilkan suatu produk yang berbeda dengan instrumen penilaian umum yang guru gunakan. Siswa merupakan target utama dari penelitian ini karena siswa bukan hanya membutuhkan kemampuan kognitif hafalan dan pemahaman saja tetapi analisis, sintesis dan aplikasi juga dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu model instrumen penilaian bagi guru untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. Instrumen penilaian yang dimodifikasi dengan keterampilan berpikir kritis pada suatu sekolah dapat menjadi daya tarik dan ciri khas sekolah di mata masyarakat, sehingga dapat meningkatkan nilai jual sekolah. Instrumen tes yang dikembangkan mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis (1985) karena kerincian teorinya. Sedangkan materi pokok pada tahun 2012 menyatakan bahwa yang dipilih sebagai konten ialah materi asam basa yang belum banyak diteliti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningtyas et al. 6 (2012: 46) menyatakan bahwa, “Salah satu pokok bahasan kimia di Sekolah Menengah Atas adalah materi asam basa. Materi ini merupakan materi yang sarat dengan konsep dan berkaitan untuk materi selanjutnya yaitu Hidrolisis, Buffer, Ksp, sehingga perlu penanaman konsep yang utuh dan benar karena materi ini penting sebagai awal dari konsep siswa untuk memahami konsep kimia pada materi berikutnya.”Selain itu, materi pokok ini dipilih karena berdasarkan rincian indikator yang terdapat dalam silabus kimia KTSP (2006) materi asam basa dapat memenuhi kesebelas indikator keterampilan berpikir kritis yang akan dikembangkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan keterampilan berpikir kritis pada materi pokok asam basa bagi siswa kimia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa? 2. Instrumen penilaian berpikir kritis yang seperti apakah yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa? 3. Apakah instrumen penilaian berpikir kritis yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan reliabel? 1.3 Batasan Masalah Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan arah penelitian menjadi jelas, maka peneliti membatasi penelitian ini dengan batasan masalah sebagai berikut: 7 1. Bahan kajian yang dijadikan bahan penelitian adalah asam basa yang dipelajari di kelas XI semester 2. 2. Jenis instrumen yang dikembangkan adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis pada materi pokok asam basa. 3. Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) yang dikembangkan terfokus pada kelompok: memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan, mengidentifikasi asumsi-asumsi, menganalisis argumen, mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan suatu definisi, mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak, membuat dan menentukan hasil pertimbangan, mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi, menentukan suatu tindakan, menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, dan berinteraksi dengan orang lain. 1.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengkaji proses pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis. 2. Memperoleh inovasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang baru yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa. 3. Memperoleh instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa yang memenuhi kriteria valid dan reliabel. 8 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Instrumen evaluasi yang dikembangkan dapat dijadikan satu alternatif contoh alat evaluasi untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran asam basa. 2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat memandu guru untuk menggunakan dan mengembangkan sendiri instrumen evaluasi penilaian khususnya dalam pembelajaran kimia materi pokok asam basa. 3. Segala persoalan yang dikembangkan dalam tes evaluasi ini, diharapkan dapat lebih memotivasi dan menantang siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir. 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan instrumen tes keterampilan berpikir kritis pada penelitian selanjutnya. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis Berpikir kritis adalah aktivitas terampil yang bisa dilakukan dengan lebih baik atau sebaliknya, dan pemikiran kritis yang baik akan memenuhi beragam standar intelektual, seperti kejelasan, relevansi, kecukupan, koherensi, dan lain-lain (Fisher, 2009:13) Berpikir secara umum dianggap sebagai proses kognitif, tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan. Penekanan dalam ketrampilan berpikir menegaskan penalaran (reasoning) sebagai fokus utama kognitif. Berpikir kritis adalah cara berpikir seseorang mengenai suatu masalah dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standarstandar intelektual padanya (Nitko, A.J & Brookhart, 2007). Dengan kata lain, berpikir kritis merupakan proses mental yang terorganisasi dengan baik dan berperan dalam proses mengambil keputusan untuk memecahkan masalah dengan menganalisis dan menginterpretasi data dalam kegiatan inkuiri ilmiah. Ennis mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan (Fisher, 2009: 4). Selain itu, Fisher & Scriven mengungkapkan pula bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai interprestasi dan evaluasi yang 9 10 terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi (Fisher & Scriven, 1997: 21). Dalam kegiatan pendidikan, proses berpikir kritis dapat mempersiapkan peserta didik menuju pemenuhan sendiri akan kebutuhan intelektualnya. Selanjutnya dalam pembelajaran, pengembangan keterampilan berpikir kritis melibatkan peserta didik sebagai pemikir ketimbang seseorang yang belajar secara verbalistik. Agar keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan, maka diperlukan perpaduan antara penalaran logis dan pengalaman empiris. Salah satu cara mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah dengan melakukan penilaian berbasis keterampilan berpikir kritis. Tes keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kritis. 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Ennis (1985: 55-56) mengklasifikasikan keterampilan berpikir kritis menjadi lima kelompok yang diturunkan menjadi dua belas indikator. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1 Bagian 6 Halaman 104. Teori yang diungkapkan Ennis di atas tampak sangat rinci dan lengkap, namun dalam pelaksanaannya untuk melakukan penelitian pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan semua indikator itu tidaklah mudah, tentunya banyak kendala yang dihadapi, selain itu indikator-indikator tersebut tidak selalu cocok untuk setiap materi dan model pembelajaran, oleh karena itu penulis mengambil beberapa indikator yang dianggap mewakili indikator-indikator lainnya. Begitu pula dengan instrumen 11 tes yang digunakan yang dianggap dapat mewakili indikator-indikator tes keterampilan berpikir kritis adalah tes tertulis. Adapun indikator yang dikembangkan pada penelitian pengembangan instrumen penilaian ini adalah sebagai berikut: 1. Memfokuskan pertanyaan 2. Menganalisis argumen 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan 4. Mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak 5. Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi 6. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi 7. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi 8. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 9. Mengidentifikasi asumsi-asumsi 10. Menentukan suatu tindakan 11. Berinteraksi dengan orang lain 2.3 Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Berpikir kritis tidak hanya dikembangkan dalam pembelajaran saja, tetapi juga harus didukung dengan adanya evaluasi yang menyatu dengan pembelajaran di kelas. Tolok ukur pendidikan dapat diketahui dengan adanya evaluasi. Artinya jika siswa diharapkan memiliki ketermpilan berpikir kritis, maka jenis-jenis evaluasi yang diberikan juga harus mampu melatih keterampilan berpikir kritis sesuai yang diperoleh siswa selama pembelajaran berlangsung. 12 Instrumen penilaian yang dikembangkan dalam mengukur kemampuan berpikir kritis dapat berbentuk tes pilihan ganda, chekboxes dan juga essay (www.csuchico.edu/phil/cc/ct-assess.htm). Tes dapat dipilah-pilah ke dalam berbagai kelompok. Bila dilihat konstruksinya maka tes dapat diklasifikan sebagai berikut: (a) Menurut bentuknya, secara umum ada dua bentuk tes, yaitu butir tes bentuk uraian (essay test) dan butir tes bentuk objektif (objective test). Dua bentuk tes ini dapat dipilah lagi ke dalam berbagai tipe, (b) Menurut bentuknya, butir tes uraian dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe yaitu tes uraian terbatas (restricted essay) dan tes uraian bebas (extended essay). Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, maka perlu dilakukan pengembangan instrumen penilaian keterampilan kritis, sesuai dengan pernyataan berikut yaitu tes esai berpikir kritis, lebih komprehensif daripada tes yang lain. Selain itu, butuh waktu yang lebih banyak atau biaya yang lebih dibandingkan dengan tes pilihan ganda untuk mencapai tujuan tersebut. Masalahnya harus serius dalam pengerjaan tes. Sampai saat ini belum ada tes yang menguji keterampilan berpikir kritis yang mudah dan murah. Penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan di sini. (Ennis, 1993: 184) 2.4 Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Instrumen penilaian yang digunakan di sekolah SMA Negeri sebagian besar belum berorientasi pada keterampilan berpikir kritis. Hakikat dari kimia, tujuan pendidikan nasional dan perkembangan jaman menuntut keterampilan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis instrumen penilaian di sekolah, mengembangkan instrumen penilaian untuk mengukur 13 keterampilan berpikir kritis dan menguji efektivitas serta kepraktisan instrumen. Ada empat cara dalam menilai alat ukur yaitu: (1) meneliti secara jujur soal-soal yang sudah di susun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban tentang ketidakjelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan soal tersebut, (2) dengan mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasiinformasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun, (3) mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan guru adalah validitas kurikuler (content validity), (4) dengan mengadakan checking reliabilitas. Salah satu indikator untuk tes yang mempunyai reliabilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu mempunyai daya pembeda yang tinggi. (Suharsimi, 2007: 205-206). Mardapi (2008) menyatakan bahwa terdapat sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar, yaitu: (1) menyusun spesifikasi tes meliputi: konstruk atau definisi teoritis, definisi opersional, menyususn kisi-kisi tes yang terdiri atas standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah butir, lama tes, menentukan tujuan tes, menentukan bentuk tes, dan menentukan panjang tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal, (6) memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan hasil tes. 14 2.5 Validitas dan Reliabilitas 2.5.1 Validitas Validitas atau kesahihan menunjuk pada derajat bukti dan teori mendukung penafsiran skor tes sebagai tujuan penggunaan tes (Standard, 1999:9). Apabila tujuan tes untuk mengukur kemampuan matematika, maka penafsiran hasil tes harus berdasarkan teori yang digunakan, yaitu definisi tentang kemampuan matematika. Proses validasi merupakan pengumpulan bukti-bukti untuk memberi dasar saintifik penafsiran skor tes. Jadi, validitas merupakan hal penting dalam pengembangan instrumen baik tes maupun nontes. (Mardapi, 2012: 37) Koefisien validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga yang positif. Walaupun semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya namun pada kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah mencapai 1,00. Koefisien validitas yang tinggi lebih sulit dicapai daripada koefisien reliabilitas yang tinggi. Sebutan validitas tes diartikan sebagai validitas hasil pengukuran yang diperoleh tes tersebut. Cronbach (1971) menekankan bahwa proses validasi sebenarnya tidak bertujuan untuk melakukan validasi tes akan tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh dalam prosedur tertentu. Ketepatan interpretasi atau penafsiran hasil suatu tes berdasarkan buktu-bukti yang mendukung. (Mardapi, 2012: 39) Estimasi validitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasional. Namun tidak semua pendekatan validitas memerlukan analisis 15 statistika. Tipe validitas yang berbeda menghendaki cara analisis yang berbeda pula. Berdasarkan cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi setiap tes, tipe validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan criterion-related validity (validitas berdasar kriteria). Namun, dalam hal ini hanya digunakan content validity (validitas isi). 2.5.1.1 Validits Isi (Content validity) Validitas isi berkaitan dengan pertanyaan “sejauh mana item tes mencakup keseluruhan materi atau bahan yang ingin diukur”. Sejauhmana suatu tes memiliki bukti valditas ini ditetapkan menurut analisis rasional terhadap isi tes, yang penilaiannya didasarkan atas pertimbangan subjektif individual. Walaupun subjektif, namun yang terlibat adalah beberapa pakar pada bidang yang diukur dalam suatu forum diskusi sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan (Mardapi, 2008:18). Hasil panel pakar ini merupakan bukti untuk menunjukkan bahwa isi tes sesuai dengan materi yang ingin diukur atau diujikan. Salah satu cara yang praktis untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan melihat item-item dalam tes telah ditulis sesuai dengan spesifikasi tes yang telah sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing item telah sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkapkannya. 16 Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi, untuk memperoleh validitas instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis menggunakan validasi pakar (expert judgement). 2.5.2 Reliabilitas Reliabilitas atau keandalan merupakan koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes. Konsisten hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama untuk orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda tetapi kondisi yang sama. Konsistensi berkaitan dengan tingkat kesalahan hasil suatu tes yang berupa skor. Tes yang digunakan di berbagai tempat dengan tujuan yang sama, seperti tes hasil belajar, hasilnya yang berupa skor harus dapat dibandingkan antartempat. Hasil tes ini juga harus dapat dibandingkan antarwaktu untuk mengetahui perkembangan hasil belajar yang dicapai. (Mardapi, 2012: 51) Gronlund (1985) mengemukakan ada empat faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas, yaitu “panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran, dan objektivitas”. Panjang tes (length of test) menunjukkan banyaknya soal tes. Terdapat kecenderungan, semakin panjang suatu tes akan lebih tinggi tingkat reliabilitas suatu tes, karena semakin banyak soal, maka akan semakin banyak sampel yang diukur dan proporsi jawaban yang benar semakin banyak, sehingga faktor tebakan (guessing) akan semakin rendah. Sebaran Skor (spread of scores). Besarnya sebaran skor akan membuat reliabilitas menjadi lebih tinggi, karena koefisien reliabilitas yang 17 lebih besar diperoleh ketika peserta didik tetap pada posisi yang relatif sama dalam satu kelompok pengujian ke pengujian berikutnya. Dengan kata lain, peluang selisih dan perubahan posisi dalam kelompok dapat memperbesar koefisisen reliabilitas. Tingkat Kesukaran (difficulty indeks). Tingkat kesukaran soal yang ideal untuk meningkatkan koefisien reliabilitas adalah soal yang menghasilkan sebaran skor berbentuk kurva normal. Objektifitas (Objectifity), menunjukkan skor tes kemampuan yang sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya. Objektivitas prosedur tes yang tinggi akan memperoleh reliabilitas hasil tes yang tidak dipengaruhi oleh prosedur penskoran. Tes yang reliabel adalah apabila koefisien reliabilitasnya tinggi dan kesalahan baku pengukurannya (standard error of measurement) rendah. Reliabilitas instrumen penilaian dalam penelitian ini menggunakan formula Cronbach Alpha, karena instrumen penelitian berupa lembar angket, tes esai analisis, tes problem solving, dan lembar aktivitas berpikir siswa. 2.6 Asam Basa 2.6.1 Teori Asam dan Basa Teori mengenai laruatan asam basa telah dikemukakan oleh berbagai ahli kimia sejak jaman dahulu. Salah satunya adalah teori Svante Arrhenius (1884) yang menyatakan bahwa asam adalah zat yang dapat meningkatkan konsentrasi ion hidrogen, H+ dalam air, sedangkan basa dalah zat yang dalam 18 air dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida, OH-. Secara umum, reaksinya sebagai berikut : HA (aq) ⇄ Asam BOH (aq) Basa H+(aq) + A-(aq) ion hidrogen ⇄ B+(aq) + OH-(aq) ion hidroksida Teori yang diungkapkan oleh Arrhenius masih memiliki keterbatasan yaitu hanya memandang aspek reaksi asam basa di dalam pelarut air dan jika suatu reaksi tidak membentuk OH- atau H+ tidak dapat dikatakan sebagai basa. Oleh karena itu, Johanes Bronsted dan Thomas-Lowry mengungkapkan sebuah teori yang menyatakan bahwa asam adalah pemberi/donor proton (H+) dan basa adalah penerima/akseptor proton (H+). Teori ini dikenal dengan nama teori asam basa Bronsted-Lowry. Teori ini mampu menjelaskan reaksi asam basa dengan pelarut bukan air. Jika suatu asam memberi proton, maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan untuk menerima proton atau bertindak sebagai basa. Sisa asam tersebut dinamakan basa konjugasi dari asam semula. Demikian pula, jika suatu basa menerima proton, maka basa yang terbentuk mempunyai kemampuan untuk melepas proton tersebut atau bertindak sebagai asam. Asam yang terbentuk ini disebut sebagai asam konjugasi dari basa semula. Pasangan asam dengan basa konjugasinya masing-masing disebut juga pasangan asam basa konjugasi. 19 Berikut adalah contoh reaksi asam basa: NH4+ + NH2- Asam (1) Basa (2) ⇄ NH3 + NH3 Asam (2) Basa (1) Asam (1) kehilangan proton dan menjadi basa (1). Basa (2) mendapat proton dan menjadi asam (2). Basa (1) disebut sebagai basa konjugat dari asam (1), sedangkan asam (2) adalah asam konjugat dari basa (2). NH3(pelarut) adalah basa konjugat dari asam NH4+ dan juga merupakan asam konjugat dari basa NH2-. Kelemahan utama teori Bronsted-Lowry adalah bahwa untuk pelarut yang tidak mengandung proton tidak dapat digunakan. Selain itu, sifat suatu zat tidak pasti, sangat bergantung pada pasangan reaksinya. Misalnya air bersifat basa jika bereaksi dengan CH3COOH dan bersifat asam jika bereaksi dengan NH3. Menurut Lewis, asam adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron, sedangkan basa adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai pemberi (donor) pasangan elektron. Reaksi asam-basa menurut teori Lewis berkaitan dengan transfer pasangan elektron yang terjadi pada ikatan kovalen koordinasi. Perhatikan reaksi berikut. H H N + H+ → H Basa H H N H H Asam 20 Berdasarkan reaksi tersebut, NH3 bertindak sebagai basa dan NH4+ bertindak sebagai asam. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini. Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai basa. Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu atom yang berikatan. Contohnya pada pembentukan ion kompleks, antara ion logam transisi (penerima pasangan elektron) dan ion nonlogam (pemberi pasangan elektron). Perhatikan reaksi berikut ini. Fe3+ + 6CN- → [Fe(CN)6]3Ion Fe3+ memiliki orbital kosong yang menerima pasangan elektron dari ion CN- . Jadi, ion Fe3+ bertindak sebagai asam, sedangkan ion CN- sebagai basa. 2.6.2 Sifat Asam dan Basa Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator dapat berasal dari bahan alami dan berupa buatan (indikator sintesis). Indikator asam basa alami dapat dijumpai pada berbagai tumbuhan diantaranya adalah bunga hydrangea, bunga mawar, kol merah, daun teh (air teh), dan spesies lumut 21 kerak (lichen). Spesies lumut kerak yang berbentuk kertas dan larutan dinamakan lakmus. Bentuk kertas lebih banyak digunakan karena sukar teroksidasi, tahan lama, dan memberikan perubahan warna yang cukup jelas. Tabel 2.1 Perubahan Kertas Lakmus Kertas Lakmus Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru Asam Tidak berubah (merah) Merah Basa Biru Tidak berubah (biru) 2.6.3 Kekuatan Asam dan basa Kekuatan asam basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya, yakni tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb). Kekuatan asam basa ini ditentukan oleh banyak sedikitnya ion H+ dan OH- yang dilepaskan tergantung nilai derajat ionisasi/disosiasi (α). 2.6.3.1 Tetapan ionisasi asam (Ka) HA (aq) ⇄ H+ (aq) + A- (aq) Tetapan ionisasi asam Ka dirumuskan sebagai berikut: Ka = Untuk asam kuat (α =1), hampir semua asam terurai menjadi ion-ionnya. Dengan demikian, nilai Ka sangat besar. 2.6.3.2 Tetapan ionisasi basa (Kb) B(aq) + H2O(l) ⇄ BH+(aq) + OH-(aq) 22 Tetapan ionisasi basa Kb dapat dirumuskan sebagai berikut: Kb = Untuk basa kuat dengan α = 1, hampir semua basa terurai menjadi ion-ionnya. Dengan demikian, nilai Kb sangat besar. 2.6.4 Konsep pH Pada tahun 1909 ahli kimia bernama S. P. L. Sorenson mengusulkan suatu konsep pH yang menyatakan derajat keasaman larutan sebagai fungsi konsentrasi ion H untuk mempraktiskan penulisannya dengan rumus: pH = - log [H ] Kw = [H ]OH [H ]OH = 1,0 × 10 pKw = pH + pOH pH + pOH = 14 Tabel 2.2 Nilai Derajat Keasaman Jenis Larutan Larutan asam Larutan netral Larutan basa [H ]> 1,0 × 10 M Derajat keasaman, pH pH < 7 [H ]< 1,0 × 10 M pH > 7 Konsentrasi ion H+ [H ]= 1,0 × 10 M pH = 7 Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Suatu senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat diketahui dengan menggunakan indikator universal berupa kertas lakmus dan larutan, pH meter, serta larutan indikator. 23 Tabel 2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator Indikator Metil hijau Trayek perubahan warna 0,2 – 1,8 Perubahan Warna Kuning – Biru Timol hijau 1,2 – 2,8 Kuning – Biru Metil jingga 3,2 – 4,4 Merah – Kuning Metil merah 4,0 – 5,8 Tidak berwarna – Merah Metil ungu 4,8 – 5,4 Ungu – Hijau Bromkresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning – Ungu Bromotimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru Lakmus 4,7 – 8,3 Merah – Biru Kresol merah 7,0 – 8,8 Kuning – Merah Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning – Biru Fenolftalein 8,2 - 10,0 Tidak berwarna – Merah jambu Timolftalein 9,4 – 10,6 Tidak berwarna – Biru Alizarin kuning R 10,3 – 12,0 Kuning – Merah Klayton kuning 12,2 – 13,2 Kuning – Kuning gading Sumber: Chemistry (Brady), 2000 Seiring dengan kemajuan teknologi maka tingkat pencemaran pun meningkat. Salah satunya adalah pencemaran udara, yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu. Hal ini menyebabkan udara menjadi kurang dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran udara terjadi karena adanya bentuk sampingan seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah, kebakaran dan kegiatan manusia sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran adalah penggunaan kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas sampingan yang merupakan 24 hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar. Gas-gas ini adalah Sox dan Nox dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan-larutan ini bercampur dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam yang dapat merugikan manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam: a. Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah. Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak tumbuh dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai sehingga dapat meracuni ikan dan mahluk air lainnya. b. Mobil, kapal laut, dan rangka bangunan akan lebih cepat berkarat jika terkena hujan asam dalam waktu yang lama karena bahan penyusun logamnya bereaksi dengan asam dari hujan asam yang bersifat korosif. c. Hujan asam juga dapat merusak bangunan (gedung/rumah) yang terbuat dari batu kapur yang ditandai dengan melapuknya batu kapur. 25 2.7 Kerangka Berfikir Penggambaran alur pemikiran dalam penelitian pengembangan instrumen penilaian keterampilan berfikir kritis ini dijelaskan melalui Gambar 2.1 Analisis instrumen penilaian konvensional pada materi asam basa Perumusan masalah tentang pengembangan instrumen penilaian Analisis kesulitan guru dalam menyusun instrumen penilaian berpikir kritis Perumusan desain instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis Analisis kondisi sekolah, seperti lokasi, sarana dan prasarana Validasi pakar, ujicoba terbatas dan revisi desain instrumen penilaian Analisis kondisi pembelajaran seperti penggunaan media, bahan ajar dan metode pembelajaran Analisis tujuan pendidikan nasional dan orientasi pendidikan modern Instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang disempurnakan dan teruji Validasi pakar, ujicoba skala luas dan revisi desain instrumen penilaian Implementasi desain instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis di SMA Negeri 1 Ambarawa Revisi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dimulai dengan studi pendahuluan yang terbagi menjadi studi literatur dan studi lapangan, dilanjutkan dengan penyusunan pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dan uji coba instrumen. Berikut penjelasan desain penelitian yang akan dilakukan: 3.1.1 Pendefinisian Pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan, terbagi menjadi dua yaitu studi lapangan dan studi literatur. Pada studi lapangan dilakukan analisis tentang kondisi sekolah, jenis penilaian yang biasa dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa dan proses pembelajaran kimia. Data dari studi lapangan dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumentasi dan observasi. Data tentang kondisi sekolah tepatnya sarana dan prasarana sekolah dikumpulkan untuk menjadi dasar penggunaan SMA Negeri 1 Ambarawa menjadi tempat penelitian dan data instrumen baku sekolah dan proses pembelajaran kimia yang konvensional digunakan untuk menjadi data awal kebutuhan pengembangan. Studi literatur artinya kajian teoritis, dilakukan analisis pada instrumen penilaian baku di sekolah dengan keterampilan berpikir yang digunakan, kajian hakikat kimia, kajian tuntutan pendidikan, tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kajian penelitian terdahulu yang terkait dan relevan. 26 27 3.1.2 Desain Desain meliputi perencanaan dan penyusunan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, menggunakan indikator menurut Ennis (1985). Setelah itu, diuji validasi isi dengan judgement validasi oleh pakar pendidikan, penilaian, dan kimia. 3.1.3 Pengembangan Pengembangan meliputi uji coba instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba skala terbatas dengan uji coba skala luas. Uji coba skala terbatas dilakukan pada 9 anggota ekstrakurikuler olimpiade kimia SMA Negeri 1 Ambarawa pada bulan Januari. Uji coba skala luas dilakukan pada 40 siswa kelas XI IPA 4. 3.1.4 Implementasi Desain ini dilakukan pada kelas XI IPA 3. Revisi merupakan perbaikan penggunaan bahasa pada instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang merupakan hasil uji coba skala luas. 28 PENDEFINISIAN STUDI PENDAHULUAN STUDI LAPANGAN a. Menganalisis instrumen penilaian kimia konvensional di SMAN 1 Ambarawa b. Mengkaji sarana prasarana sekolah, dan proses pembelajaran MASALAH (Hasil kajian pustaka dan studi) lapangan STUDI LITERATUR a. Tujuan pendidikan nasional b. Teori tentang berpikir kritis c. Penelitian terdahulu yang terkait DESAIN a. Desaian awal instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis b. c. d. DESAIN AWAL Mengidentifikasi penilaian konvensional dari materi asam basa Mengkaji materi asam basa Menentukan jenis penilaian dan indikator keterampilan berpikir kritis Mengembangkan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis VALIDASI DESAIN Validasi desain ke pakar penelitian pendidikan, keterampilan berpikir kritis, dan kimia PENGEMBANGAN UJI COBA DESAIN AWAL a. b. a. b. Publikasi SKALA TERBATAS Implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dari validasi pakar di SMA Negeri 1 Ambarawa Evaluasi dan revisi instrumen penilaian SKALA LUAS Implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dari uji coba terbatas di SMA Negeri 1 Ambarawa Evaluasi dan revisi instrumen penilaian Model Produk PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Desain instrumen yang telah diuji coba Revisi IMPLEMENTASI Gambar 3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis 29 3.2 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Ambarawa, tahun akademik 2013/2014. Alasan penulis memilih SMA Negeri 1 Ambarawa sebagai objek penelitian adalah untuk kemajuan berpikir tingkat tinggi bagi siswa siswinya, karena sebagaimana yang dipaparkan pada latar belakang penelitian adalah produk ini ditujukan bagi siswa kelas XI SMA yang sudah mempelajari materi asam basa. Yang mana siswa siswi SMA merupakan pembelajar yang tepat untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambarawa. Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014. Dalam waktu tersebut sudah mencakup penelitian dari tahap awal penelitian yaitu konsep pembuatan produk sampai dengan tahap akhir penelitian yaitu penulisan laporan. Konsep rancangan dan produk serta penulisan laporan dilaksanakan dari bulan November sampai dengan bulan Maret 2014. Uji coba skala kecil, uji coba skala besar, dan implementasi produk beserta angket yang berupa kuesioner dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014. 3.4 Pengambilan Data Tujuan penelitian ini, yaitu memperoleh data yang sesuai, maka dibutuhkan alat pengumpulan data yang disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti 30 dalam pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian sangat diperlukan karena data yang diambil oleh peneliti tidak hanya terfokus pada satu sumber sebagai acuan, namun terdiri dari beberapa sumber. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan data yang harus diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan informasi dan data dengan menggunakan cara yaitu: 3.4.1 Angket Angket digunakan pada tahap pengembangan produk untuk mendapatkan data keterbacaan dan kepraktisan penggunaan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis. Pemberian angket dilakukan pada guru kimia, objek uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Jenis angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup dengan 12 pertanyaan. Pemberian angket dilakukan pada akhir tahapan uji coba dan implementasi. 3.4.2 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan pada tahap studi pendahuluan baik pada studi lapangan maupun studi literatur. Instrumen yang digunakan dalam studi dokumentasi adalah lembar cheklist. Data yang didapatkan dari studi dokumentasi adalah jenis instrumen penilaian yang digunakan di sekolah dan kondisi sekolah. Pengambilan data langsung dilakukan oleh peneliti di SMAN 1 Ambarawa. 31 3.4.3 Observasi Aktivitas Siswa Observasi dilakukan pada tahap uji coba skala terbatas, skala luas dan tahap implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis. Tujuan observasi adalah memonitoring aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan masing-masing 1 kali untuk uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas, sedangkan untuk tahap implementasi observasi dilakukan sebanyak 3 kali. Instrumen yang digunakan dengan menggunakan lembar observasi skala. Observer yang digunakan melibatkan 3 orang pengmat yaitu mahasiswa kimia, guru kimia dan peneliti. Kerja dari masing-masing observer memberi cheklist pada lembar observasi skala apabila siswa melakukan aktivitas yang tertera pada lembar observasi tersebut. 3.4.4 Tes Esai Analisis dan Tes Problem Solving Bentuk tes dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes esai analisis dan tes problem solving. Tes esai merupakan tes dengan pertanyaan terbuka yang digunakan untuk pengambilan data keterampilan berpikir kritis siswa. Tes ini dilakukan selama satu kali, yaitu setelah pembelajaran. Tes kedua yaitu tes problem solving yang digunakan untuk melatih kecakapan siswa dalam menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan tes esai analisis tes ini juga dilakukan satu kali yaitu setelah pembelajaran, bentuk tes problem solving adalah penyajian kasus-kasus yang dikaitkan dengan materi penelitian. Kedua tes tersebut diuji cobakan pada skala terbatas dan skala luas, serta diimplementasikan pada tahap implementasi. 32 3.4.5 Validasi Pakar Validasi pakar atau ahli ini dilakukan untuk menilai dan meningkatkan validitas isi dari instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, dan instrumen penelitian seperti angket, dan lembar observasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi dengan menggunakan lembar skala penilaian. Pakar atau ahli yang dilibatkan dalam validasi ini adalah ahli penilaian, pendidikan dan kimia. 3.5 Analisis Data Data penelitian yang terkumpul, kemudian diolah dengan pengkajian secara mendalam dengan melihat jenis data penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu: (a) analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif sesuai dengan hasil angket, dokumentasi, dan observasi. Pada uji coba terbatas dan uji coba luas analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam rangka evaluasi terhadap desain materi untuk mengkaji kelemahan dan kekurangan sebagai bentuk revisi untuk memperbaiki desain materi dan mengkaji ketercapaian implementasi desain penilaian keterampilan berpikir kritis. (b) analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan instrumen penilaian terhadap hasil belajar dan respon positif dari siswa dan guru terhadap instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis. Pengujian mutu instrumen dilakukan pada angket, lembar observasi, tes aktivitas berpikir siswa, tes esai analisis maupun tes problem solving. 33 Pengujian tersebut berupa validitas dan reliabilitas. Berikut dijelaskan pengujian mutu instrumen dan analisis data penelitian yang dilakukan. 3.5.1 Analisis Instrumen Penelitian 3.5.1.1 Tes Esai Analisis dan Tes Probem Solving Instrumen tes esai analisis dan problem solving sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis reliabilitas dan validitas. 3.5.1.1.1 Validitas Isi Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 2002:144). Uji validitas yang dilakukan terbagi menjadi dua, yaitu validitas pakar dan validitas isi. Validasi pakar digunakan untuk menguji validitas logis atau isi dan konstruk. Tujuan validasi pakar adalah untuk menguji instrumen penilaian dalam hal kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keterampilan berpikir kritis, taksonomi kognitif dan materi yang digunakan dengan soal. Selain itu juga divalidasi bahasa dan penulisan serta keterbacaan soal. Validasi isi digunakan untuk menguji validitas isi, sehingga apabila didapatkan koefisien korelasi dengan kriteria cukup sampai sangat tinggi maka soal dapat dinyatakan mampu mengukur keterampilan berpikir kritis. 3.5.1.1.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Sudjana, 2001:120). 34 Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2002:254) Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi, 2002:171): ! = [ " (") 1 − ∑ '() '*) dimana : r11= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ +,- = jumlah varians butir +.- = varians total Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan dengan melihat tabel 3.1. Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal Rentang 0,80 – 1,00 0,6 – 0,79 0,4 – 0,59 0,2 – 0,39 0,0 – 0,19 Kriteria Realiabilitas Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah 3.5.1.2 Lembar Angket Lembar angket sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis validitas, berikut pemaparan analisisnya: 35 3.5.1.2.1 Validitas Uji validitas lembar angket dilakukan dengan menggunakan cara validitas isi. Uji validitas tersebut dilakukan oleh pakar untuk menganalisis hubungan antara indikator yang dicapai, aspek penilaian, serta rubrik penilaian dengan butir pertanyaan. 3.5.1.2.2 Reliabilitas Analisis reliabilitas pada instrumen non tes lembar angket digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik uji coba untuk instrumen nontes menggunakan satu kali pengujian yaitu pada akhir tahap uji coba baik skala terbatas maupun skala luas untuk angket. Angket dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha Cronbach > 0,70. ! = [ " (") 1 − ∑ '() '*) dimana : r11= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ +,- = jumlah varians butir +.- = varians total Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan dengan melihat tabel 3.1. Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal Rentang Kriteria Realiabilitas 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,6 – 0,79 Tinggi 0,4 – 0,59 Cukup 0,2 – 0,39 Rendah 0,0 – 0,19 Sangat Rendah 36 3.5.1.3 Lembar Aktivitas Siswa Lembar aktivitas siswa sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis validitas, berikut pemaparan analisisnya: 3.5.1.3.1 Validitas Uji validitas lembar aktivitas berpikir siswa dilakukan dengan menggunakan cara validitas isi. Uji validitas tersebut dilakukan oleh pakar untuk menganalisis hubungan antara indikator yang dicapai, aspek penilaian, serta rubrik penilaian dengan butir pertanyaan. 3.5.1.3.2 Reliabilitas Analisis reliabilitas pada instrumen non tes yaitu lembar aktivitas berpikir siswa, digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik uji coba untuk instrumen nontes menggunakan satu kali dalam setiap materi untuk lembar aktivitas berpikir siswa. Lembar aktivitas berpikir siswa dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha Cronbach > 0,70. ! = /0/1 /0(")/1 dimana : r11= reliabilitas instrumen k = jumlah observer Vp = Varians person Ve= Varians eror Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan dengan melihat Tabel 3.1. 37 Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal Rentang Kriteria Realiabilitas 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,6 – 0,79 Tinggi 0,4 – 0,59 Cukup 0,2 – 0,39 Rendah 0,0 – 0,19 Sangat Rendah 3.5.2 Analisis Data Penelitian 3.5.2.1 Data dari Lembar Aktivitas Berpikir Siswa 1) Mengkategorikan data dari lembar aktivitas berpikir siswa. 2) Memberi skor pada setiap lembar aktivitas berpikir siswa. 3) Menganalisis reason siswa dan guru tentang penerapan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dengan melihat reliabilitasnya ! = /0/1 /0(")/1 dimana : r11= reliabilitas instrumen k = jumlah observer Vp = Varians person 45= varians eror 3.5.2.2 Data dari Angket 1) Mengkategorikan data dari lembar aktivitas berpikir siswa dan angket. 2) Memberi skor pada setiap soal lembar aktivitas berpikir siswa dan lembar angket. 3) Menganalisis reason siswa dan guru tentang penerapan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dengan melihat reliabilitasnya 38 ! = [ " (") 1 − ∑ '() '*) dimana : r11= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ +,- = jumlah varians butir +.- = varians total Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan dengan melihat Tabel 3.1. Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal Rentang 0,80 – 1,00 0,6 – 0,79 0,4 – 0,59 0,2 – 0,39 0,0 – 0,19 3.5.2.3 Kriteria Realiabilitas Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Data dari Tes Esai Analisis dan Tes Problem Solving 1) Mengkategorikan data dari tes esai analisis dan problem solving. 2) Memberi skor pada setiap butir soal dalam tes esai analisis dan tes problem solving. 3) Menghitung reliabilitasnya, apabila Alpha Cronbach < 0,70, maka harus dilakukan revisi terlebih dahulu. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi, 2002:171): ! = [ " (") 1 − ∑ '() '*) 39 dimana : r11= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ +,- = jumlah varians butir +.- = varians total Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan dengan melihat Tabel 3.1. Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal Rentang Kriteria Realiabilitas 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,6 – 0,79 Tinggi 0,4 – 0,59 Cukup 0,2 – 0,39 Rendah 0,0 – 0,19 Sangat Rendah 3.6 Keefektifan Instrumen Berdasarkan kriteria keberhasilan pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dikatakan efektif apabila mampu mengukur rerata hasil belajar siswa, mengukur proporsi ketuntasan dan mengukur aktivitas siswa. 3.6.1 Rerata Hasil Belajar Materi Asam Basa Penelitian ini diperlukan perbandingan antara dua keadaan, yaitu dengan membandingkan dua rerata hasil belajar siswa pada materi asam basa dengan instrumen penilaian yang berbeda. Untuk keperluan ini akan digunakan dasar distribusi sampling mengenai selisih statistik, misalnya selisih rata-rata (Sudjana, 2005: 238). 40 Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi populasi berdistribusi normal, hingga sekarang belum ada statistik yang dapat digunakan. Pendekatan yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistik t’ sebagai berikut: (Sudjana, 2005: 240) t ‘= 3.6.2 67 6) 97) 9)) 8 :7 :) (Sudjana, 2005: 241) Proporsi Ketuntasan Siswa Proporsi ketuntasan siswa, dihitung dengan membandingkan jumlah siswa yang tuntas dengan jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas. Proporsi ini untuk mengetahui banyaknya siswa yang tuntas. Dalam hal ini, proporsi ketuntasan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan proporsi ketuntasan instrumen penilaian yang biasa digunakan oleh guru kimia. 3.6.3 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa merupakan salah satu penilaian proses, yang dinilai menggunakan lembar observasi penilaian aktivitas siswa. Penilaian ini dilakukan dengan cara diamati. Keefektifan dalam penilaian ini dilihat dari meningkatnya aktivitas siswa, dari peretemuan ke pertemuan berikutnya. Dihitung dengan menggolongkan kategori yang telah dicapai siswa. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Tahap Awal Pada saat penelitian tahap awal didapatkan beberapa data kualitatif terkait dengan instrumen penelitian di SMA Negeri 1 Ambarawa diantaranya adalah sebagai berikut: 4.1.1 Jenis Instrumen Penilaian di SMA Negeri 1 Ambarawa Instrumen atau soal yang digunakan oleh guru-guru di sekolah dapat dijelaskan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Jenis Instrumen di SMA Negeri 1 Ambarawa No 1 Jenis Instrumen Pilihan ganda sederhana Jumlah 15-40 soal a. b. c. 2 Isian singkat 5-8 soal d. a. b. c. 3 Esai tertutup 2-5 soal a. b. c. 41 Spesifikasi Mengukur aspek hafalan dan pemahaman Menggunakan 4 distrakter Beberapa soal sudah menggunakan aspek aplikasi dan kontekstual terlihat dari perintah soal diantaranya membandingkan, menganalisis gambar dan tabel Digunakan pada ujian semester. Mengukur aspek hafalan dan pemahaman Jawaban merupakan konsep singkat Digunakan pada ulangan harian dan mid semester Mengukur aspek hafalan dan pemahaman Jawaban merupakan konsep sesuai referensi Digunakan pada ulangan harian, mid semester dan ujian semester. 42 Tabel 4.1 menjelaskan jenis instrumen penilaian yang digunakan guru kimia diantaranya adalah soal pilihan ganda dengan empat distraktor, isian singkat dan tes esai tertutup. Ranah kognitif Bloom yang dapat dilihat dari soal tersebut adalah tingkat C1, C2 pada setiap jenis soal dan C3 pada beberapa soal. Hal tersebut sesuai berdasarkan hasil studi dokumentasi di SMA Negeri 1 Ambarawa. Jenis instrumen pada materi asam basa adalah pilihan ganda sederhana, isian singkat dan esai tertutup, spesifkasi instrumen sama seperti yang tertera pada Tabel 4. 1 Keterampilan berpikir kritis membutuhkan keterampilan yang lebih dari hafalan, pemahaman dan aplikasi. Mengembangkan keterampilan berpikir dibutuhkan latihan atau mengerjakan instrumen yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis dengan rutin. 4.1.2 Alasan Pengembangan Instrumen Pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis memiliki alasan pengembangan yang berdasarkan data studi pendahuluan baik dari tahap studi lapangan maupun studi literatur. Berikut penjelasan data penelitian tersebut dicantumkan pada Tabel 4.2. 43 Tabel 4.2 Data Alasan Pengembangan Instrumen Penilaian Alasan Pengembangan Jenis instrumen Instrumen berupa tes pilihan ganda dengan 4 penilaian di sekolah distrakter yang berjumlah 15-40 soal, isian Studi Lapangan singkat dengan jumlah 5-8 soal dan esai tertutup dengan jumlah 3-5 soal. Aspek yang diukur hafalan dan pemahaman konsep. Data ini berdasarkan studi dokumentasi yang tercantum dalam Lampiran 1 Bagian 3 dan 4 Halaman 100. Sarana dan prasarana Berdasarkan sekolah Ambarawa memiliki ruang kelas dengan media LCD, ICT, observasi SMA laboratorium, dan Negeri mini 1 lab (Lampiran 1 Bagian 5 Halaman 103). Proses pembelajaran Berdasarkan studi dokumentasi, kegiatan diskusi kimia yang dilakukan di kelas kurang kondusif, pendekatan yang digunakan bersifat konseptual . Alasan Pengembangan Kimia Studi Literatur Ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi suatu unsur atau zat ( KBBI). Tujuan pendidikan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan nasional potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( UU No. 20 Tahun 2003) Teori keterampilan Tes esai analisis dan tes problem solving berpikir kritis menggunakan indikator Ennis (1985). 44 Berdasarkan Tabel 4.2 digambarkan alasan pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, yaitu (1) Jenis instrumen penilaian sekolah yang belum melatih keterampilan berpikir kritis, (2) Kondisi sekolah yang meliputi sarana dan prasarana serta proses pembelajaran yang mendukung siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, (3) Data studi literatur menyebutkan kimia itu adalah ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi suatu unsur atau zat (KBBI). Pengertian tersebut dengan bentuk penilaian, menggunakan ranah kognitif C1-C2 belum sesuai dengan pengertian, (4) Pemerintah melalui tujuan pendidikan nasional, salah satunya menghasilkan generasi yang mandiri, cakap dan kritis, (5) Kajian teori tentang instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis untuk dikembangkannya instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis di SMA Negeri 1 Ambarawa. 4.2 Analisis Data Awal Penelitian 4.2.1 Analisis Soal Ulangan Harian yang Digunakan Instrumen penilaian yang digunakan di SMA Negeri 1 Ambarawa yaitu soal isian singkat yang berjumlah 6-8 soal, dengan mengedepankan aspek hafalan dan pemahaman konsep. Soal yang digunakan mengikuti ranah kognitif Bloom yaitu baru meliputi C1 – C3. Instrumen yang digunakan di SMA Negeri 1 Ambarawa adalah sebagai berikut: 45 Gambar 4.1 Soal Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa di SMA Negeri 1 Ambarawa Analisis soal ulangan harian 1, dapat dijelaskan sebagai berikut: Ranah kognitif Bloom meliputi C1 – C3: C1 : 1, 2 dan 7 C2 : 3, 4, 5 dan 6 C3 : 8 Reliabilitas ( α- Cronbach ) = 0,671 Rata-rata (;̅ ) = 72 Nilai terendah = 50 Nilai tertinggi = 100 46 Proporsi Ketuntasan = 14 dari 40 siswa Gambar 4.2 Soal Ulangan Tengah Semester 2 di SMA Negeri 1 Ambarawa 47 Analisis soal ulangan tengah semester 2, dapat dijelaskan sebagai berikut: Ranah kognitif Bloom meliputi C1 – C3: C1 : 1 C2 : 2 dan 5 C3 : 3, 4 dan 6 Reliabilitas ( α- Cronbach ) = 0,58 Rata-rata (;̅ ) = 71,54 Nilai terendah = 38 Nilai tertinggi = 100 Proporsi Ketuntasan = 15 dari 40 siswa 4.2.2 Hasil Uji Syarat Parametrik Pengujian normalitas dilakukan pada kelas implementasi yang digunakan. Uji normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (Sudjana, 2005: 147), hal itu dilakukan karena sampel yang digunakan lebih dari 30 siswa. Berikut data hasil normalitas dijelaskan pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Normalitas χ2 hitung Tes Esai Analisis 7,44 Tes Problem Solving 7,02 Hasil Belajar 2,62 χ2 tabel 7,81 7,81 7,81 Normal Normal Normal Statistik Keterangan Berdasarkan Tabel 4.3 dinyatakan bahwa kelas implementasi yang digunakan memiliki distribusi data normal karena memiliki nilai χ2 hitung lebih 48 kecil dari χ2 tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 3 dan 4 Halaman 193. Data yang telah berdistribusi normal dapat dilanjutkan pada perhitungan parametrik. 4.3 Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis adalah sebagai berikut: 4.3.1 Pendefinisian Pendefinisian melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan yaitu meliputi studi lapangan dan studi literatur. 4.3.1.1 Studi Lapangan Penelitian ini diawali dengan studi lapangan, pada tahap awal ini, peneliti menganalisis instrumen penilaian kimia konvensional di SMA N 1 Ambarawa dan hasil belajar siswa pada materi asam basa. Selain itu, mengkaji sarana prasarana sekolah, dan proses pembelajaran kimia. Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. (Sugiyono, 2010: 409). Dalam hal ini, potensi yang dimiliki yaitu siswa yang tertarik pada pelajaran kimia dan mempunyai rata-rata nilai ulangan materi asam basa yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ulangan pada materi kimia yang lain. Masalah, seperti telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. (Sugiyono, 2010: 410). Dari hasil analisis instrumen penilaian kimia materi asam basa di SMA N 1 Ambarawa, didapatkan soal yang hanya mengukur hafalan dan pemahaman konsep, berkisar pada tingkatan 49 C1-C3 saja, dari tahun ke tahun soal yang digunakan hampir sama dan tak ada perubahan yang berarti. 4.3.1.2 Studi Literatur Studi literatur, setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptodate, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang dapat mengatasi masalah tersebut. (Sugiyono, 2010: 411). Pada studi literatur ini peneliti akan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional, teori tentang berpikir kritis, serta penelitian terdahulu yang terkait. Selain itu, peneliti juga mencari referensi mengenai kriteria pengembangan keterampilan berpikir kritis serta indikator-indikator keterampilan berpikir kritis. Indikator keterampilan berpikir kritis yang digunakan yaitu menurut Ennis (1985) ada 11 indikator yang digunakan. 4.3.2 Desain produk Desain produk ini diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut: 4.3.2.1 Menyusun Kisi-kisi Soal Menyusun kisi-kisi soal pengembangan keterampilan berpikir kritis. Kisi-kisi soal memuat indikator keterampilan berpikir kritis dan indikator kurikulum KTSP. Dalam hal ini terdapat dua model soal yaitu model tes esai analisis (TEA) dan tes problem solving (TPS) sehingga terdapat dua kisi-kisi yang berbeda. Selain soal, terdapat lembar pengamatan aktivitas siswa yang berkenaan berlangsung. dengan keterampilan berpikir kritis selama pembelajaran 50 4.3.2.2 Menyusun Soal Menyusun soal untuk mengembangkan instrumen penialaian yang mengacu pada keterampilan berpikir kritis. Ada dua model soal yaitu tes esai analisis (TEA) yang terdiri dari 8 soal uraian dan tes problem solving (TPS) terdiri dari 4 soal uraian. Pada lembar aktivitas siswa terdapat 10 aspek yang disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis. 4.3.2.3 Menyusun Kunci Jawaban Menyusun kunci jawaban disertai penyekoran tiap nomor. Kunci jawaban dan penskoran disesuaikan dengan tiap nomor soalnya. Lembar aktivitas siswa setiap aspek memiliki skor tertinggi sama dengan 3. 4.3.2.4 Validasi Desain Validasi desain, dilakukan oleh pakar penelitian pendidikan, pakar keterampilan berpikir kritis, pakar kimia, dan praktisis lapangan. Instrumen penilaian yang telah divalidasi oleh pakar dan dinyatakan valid, maka instrumen penilaian dapat diuji cobakan. 4.3.3 Pengembangan Pengembangan terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya yaitu: 4.3.3.1 Tahap Pra Uji Coba Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi pengerjaan soal oleh siswa yang telah mendapat materi asam basa sebelumnya, dalam hal ini diuji cobakan pada kelas XII sebanyak 36 siswa. Kemudian dianalisis, dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,705 untuk TEA dan 0,71 untuk TPS. Instrumen penilaian 51 dikatakan reliabel apabila memiliki Alpha Croncach ≥ 0,70, sehingga instrumen penilaian dapat digunakan pada tahap uji coba skala terbatas. 4.3.3.2 Uji Coba Skala Terbatas Uji coba skala terbatas, bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai instrumen penilaian yang telah dikembangkan. Uji coba skala terbatas ini dilakukan pada siswa kelas XI kelompok ekstrakurikuler olimpiade sebanyak 9 siswa, dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,734 untuk TEA, 0,817 untuk TPS dan 0,88 untuk reliabilitas lembar aktivitas siswa. Pada uji coba skala terbatas ini, terdapat revisi pada soal tes esai analisis, yaitu bagian soal yang kurang lengkap dan kata-kata yang masih janggal. 4.3.3.3 Uji Coba Skala Luas Uji coba skala luas dilakukan di kelas XI IPA 4 dengan jumlah 40 siswa. Pada uji coba skala luas reliabilitas untuk TEA adalah sebesar 0,858, TPS sebesar 0,863, dan lembar aktivitas siswa memiliki reliabilitas sebesar 0,925. Pada tahap uji coba skala luas terdapat revisi soal problem solving pada nomor 4. 4.3.4 Implementasi Implementasi merupakan tahapan terakhir sebelum produk pengembangan dipublikasikan. Kelas XI IPA 3 merupakan kelas yang digunakan untuk tahapan implementasi ini. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan instrumen penilaian yang lain. Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas hasil belajar instrumen penilaian 52 lama dengan yang dikembangkan. Indikatornya efektivitas instrumen penilaian yang dikembangkan yaitu dapat mengukur rerata nilai, mengukur proporsi ketuntasan, dan dapat mengukur aktivitas siswa yang berkenaan dengan keterampilan berpikir kritis. 4.3.5 Produk Jadi Setelah dilakukan implementasi, diuji keefektifan, efisien dan sudah direvisi, maka produk siap untuk diproduksi massal dan dipublikasikan. 4.4 Hasil Penelitian Tahap Pengembangan Tahap pengembangan dimulai setelah ditemukan kebutuhan untuk mengembangkan jenis instrumen yang melatih keterampilan berpikir kritis. Berikut penjelasan produk yang dikembangkan dengan tahap pengembangan beserta hasilnya. 4.4.1 Hasil Pengembangan Instrumen Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang dibatasi pada tes esai analisis dan tes problem solving dengan mengacu pada indikator Ennis (1985). Indikator keterampilan berpiki kritis menurut Ennis (1985) yang dikembangkan meliputi: A1. Memfokuskan Pertanyaan A2. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan A3. Mengidentifikasi Asumsi – asumsi A4. Menganalisis Argumen A5. Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan Suatu Definisi 53 A6. Mempertimbangkan Sumber Apakah Dapat Dipercaya atau Tidak A7. Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan A8. Mengobservasi dan Mempertimbangkan Laporan Observasi A9. Menentukan Suatu Tindakan A10. Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi A11. Berinteraksi dengan Orang Lain Indikator mata pelajaran Kimia pada kurikulum KTSP diberi kode “B” yang meliputi: B1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius B2. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator B3. Menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry B4. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya B5. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis B6. Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya B7. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama B8. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengion (>) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb) B9. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan 54 B10. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa B11. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan Spesifikasi instrumen penilaian tes esai analisis dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985). b. Tujuan penilaian untuk mengukur berpikir kritis. c. Waktu pengerjaan 55 menit. d. Menggunakan taksonomi kognitif dari C3 sampai C7. e. Soal merupakan tes esai terbuka f. Soal dikerjakan mandiri dan close book. Berikut ini adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa, yang terdiri dari 8 soal pada materi asam basa, kelas XI SMA. 55 SOAL TES ESAI ANALISIS (TEA) 1. A1, B1 Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol cuka. Biasanya tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam asetat asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam etanoat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat, tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan dengan reaksi ke arah depan (dapat terionisasi tetapi tidak sempurna). sempurna) Ion bereaksi dengan sangat mudah untuk membentuk kembali asam dan air. Berdasar pengamatan, asam asetat memiliki daya hantar listrik yang lemah. Molekul-molekul molekul asam cuka hanya melepaskan sedikit ion--ion H+, sehingga nyala lampu redup dan gelembung udara yang dihasilkan sangat sedikit. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. format Berikut harga Ka beberapa asam lemah. Nama Asam asetat Asam florida Asam format Asam nitrit Ka 1,8 × 10? 7,2 × 10 1,8 × 10 4,5 × 10 Dari pernyataan pernyataan-pernyataan pernyataan di atas, permasalahan apa saja yang Anda dapatkan? Identifikasikan dengan mempertimbangkan kemungkinan jawaban yang benar! 56 2. A2, B1 Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia. Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara umum, reaksinya sebagai berikut : HA (aq) ⇄ Asam BOH (aq) H+(aq) + A-(aq) ion hidrogen ⇄ B+(aq) + Basa OH-(aq) ion hidroksida Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu sendiri mengenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion positif dan ion negatif. Di bawah ini ada beberapa contoh larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari larutan-larutan tersebut! H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan HClO3. Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan sifat asam basa Arrhenius. 3. A3, B2 Perhatikan trayek perubahan warna beberapa indikator berikut! Indikator Kuning Alizarin Fenolftalein Bromtimol Biru Metil Merah Metil Jingga Trayek pH 10,1 – 12,0 8,3 - 10 6,0 - 7,6 4,4 – 6,2 3,1 – 4,4 Perubahan Warna Kuning - merah Tak berwarna - merah Kuning - biru Merah – kuning Merah - kuning Seorang siswa sedang melakukan percobaan pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam larutan tersebut diuji menggunakan indikator asam-basa berikut. Indikator yang Ditambahkan Bromtimol biru fenolftalein Metil merah Kuning alizarin Warna Biru Tidak berwarna Kuning Kuning Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan? Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan alasan anda! 57 4. A4, B3 & B4 Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari teori asam-basa Arrhenius. Teori asam basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa dalam pelarut air. Teori asam basa yang lebih luas dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa dalam pelarut air adalah teori asam basa yang dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat zat yang bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa, demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh reaksi asam basa: NH4+ + NH2- Asam Basa ⇄ NH3 Basa Konj + NH3 Asam Konj Bagaimana teori asam basa Bronsted-Lowry menurut pemahamanmu? Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa konjugasi dan basa asam konjugasinya pada reaksi berikut : a) b) c) d) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) + H2O(l) 5. A5, B5 Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan dengan pembentukan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori asam basa Lewis memperluas pengertian asam-basa. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini. Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut pendapatmu? Gunakan struktur Lewis untuk meramalkan produk reaksi asam basa berikut : (a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) → (b) NaNH2(aq) + H2O(l) → 58 6. A6, B6 Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam monoprotik. Aspirin, obat penghilang sakit kepala, suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan Ka = 3,16× 10 . Obat ini diserap ke dalam darah melalui sel-sel yang melapisi perut dan usus kecil. Karena pH cairan lambung di dalam perut kira-kira 1 dan pH di dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kb-nya?? Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang terserap ke dalam aliran darah, perut atau usus kecil? Berikan alasan Anda dengan jelas. 7. A5, B7 Seorang siswa sedang melakukan praktikum di laboratorium Kimia. Dia mereaksikan asam monoprotik (asam berbasa satu) dan basa monohidroksida (basa berasam satu). Jika 100 mL asam monoprotik dengan konsentarasi 0,1 M dan 100 mL larutan basa monohidroksida 0,1 M dicampurkan. Tentukan pH masingmasing larutan, bagaimana kekuatan asam-basanya, berapa pH campuran kedua larutan tersebut dan jumlah garam (Mr = 58,5) yang terbentuk. 8. A7, B8 Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah sehingga di dalam air dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Saat menggigit, semut merah mengeluarkan cairan yang mengandung asam format, suatu asam lemah. Asam format HCOOH digunakan untuk membuat etil format (pengharum buatan), berapa pH larutan 0,12 M asam format? tersebut? Ka = 1,8 × 10-4. 59 Spesifikasi instrumen penilaian tes problem solving dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985). b. Tujuan penilaian untuk mengukur keterampilan memecahkan masalah. c. Waktu pengerjaan 35 menit. d. Menggunakan taksonomi kognitif dari C5 sampai C6. e. Soal berupa penyajian kasus kontekstual terkait konsep. f. Soal dikerjakan mandiri dan close book. Berikut ini adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa soal tes problem solving, yang terdiri dari 4 kasus terkait materi asam basa, kelas XI SMA. SOAL TES PROBLEM SOLVING (TPS) 1. A8, B6 Seorang laboran melakukan percobaan dengan mereaksikan larutan. Dia memiliki 100 mL larutan dengan pH = 2. Dari percobaannya tersebut, ternyata laboran membutuhkan larutan dengan pH = 4. Kemudian dia menambahkan sejumlah padatan NaOH ke dalam larutan tersebut. Setelah penambahan padatan NaOH, laboran mengukur volume larutan tersebut dan ternyata volumenya tidak berubah (tetap). (Ar Na = 23; Ar O = 16; Ar H = 1) a. Tuliskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan! b. Tuliskan data yang anda butuhkan! c. Buatlah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut, berapa gram NaOH yang harus ditambahkan! d. Tulislah kesimpulan anda! 60 2. A9, B9 Pak Bani merupakan seorang petani lahan gambut. Sifat kimia dan fisika tanah gambut merupakan sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhatikan dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia seperti pH, kadar abu, kadar N, P, K, kejenuhan basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi yang perlu diperhatikan dalam pemupukan di tanah gambut. Suatu hari, pak Bani mengambil sampel tanah untuk diukur pH-nya. Pak Bani menggunakan kertas lakmus dan ternyata kertas lakmus tersebut berwarna merah. Agar dapat ditanami dengan baik, maka pak Bani menambahkan kapur. Berbeda dengan lahan pak Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan kertas lakmus menunjukkan warna biru. Kondisi tanah ini menunjukkan nilai derajat keasaman (pH > 7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium). Pak Suryo mendapat saran dari tetangga agar menambahkan pupuk ZA ke dalam tanah garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran tetangga. a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani dan Pak Suryo! b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan yang diberikan oleh pak Bani dan pak Suryo terhadap lahan garapannya? c. Bagaimana solusi anda untuk menangani masalah diatas? Jelasakan secara logis! d. Tuliskan kesimpulan anda! 3. A10, B10 Sekelompok siswa melakukan pengujian terhadap air mineral yang mempunyai konsentrasi [H+] = 10-7 M pada suhu 25ᵒC dan tekanan 1 atm, dari berbagai ukuran kemasan, diantaranya yaitu: a) Gelas plastik: 240 mL b) Botol besar : 1500 mL c) Botol sedang: 600 mL d) Botol kecil : 330 mL e) Galon : 19 Liter 61 Mereka melakukan pengujian menggunakan kertas lakmus untuk mengukur derajat keasaman dari berbagai kemasan yang telah disediakan. Berikut data pengujian air mineral menggunakan kertas lakmus: Volume Wadah 240 mL 1500 mL 600 mL 330 mL 19 Liter Kertas Lakmus Merah Biru Merah Merah Biru Perubahan Warna Merah Biru Merah Merah Biru Diantara kelima kemasan yang telah disediakan, bagaimanakah derajat keasaman dari masing-masing kemasan? Berbeda atau samakah? Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas! 4. A11, B11 Air sadah adalah air dengan kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam bikarbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Metode yang paling sederhana untuk mengetahui kesadahan air adalah dengan sabun. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. 62 Air sadah tidak terlalu berbahaya jika diminum, akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah, sebutkan 2 masalah yang timbul akibat adanya air sadah! Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion. Senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau magnesium nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia setelah penambahan larutan karbonat! 63 Spesifikasi lembar aktivitas siswa terkait keterampilan berpikir kritis adalah sebagai berikut: a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985). b. Menggunakan penilaian berskala dari 1 sampai 3. c. Tujuan untuk mengobservasi aktivitas siswa terakit berpikir kritis . d. Pernyataan berisi aktivitas saat pembelajaran. e. Waktu Observasi selama 90 menit. Indikator atau aspek yang dinilai pada keterampilan berpikir kritis siswa yang digunakan dalam pengamatan lembar aktivitas siswa yaitu sebagai berikut: 1) Merumuskan pertanyaan 2) Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban 3) Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat 4) Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah 5) Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang 6) Menyimpulkan materi yang dibahas 7) Mendefinisikan masalah 8) Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan 9) Mampu berstrategi logika 10) Mampu bekerja sama dengan siswa lain 64 Tabel 4.4 Penilaian Aktivitas Siswa ASPEK YANG DINILAI kode No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 65 Tabel 4.5 Petunjuk Skoring Aktivitas Siswa No Aspek yang dinilai Deskripsi dan Skor 1. Merumuskan pertanyaan (3) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran taksonomi bloom C3-C6 faktual. (2) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran taksonomi bloom C3-C6 konseptual. (1) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran taksonomi bloom C3-C6. 2 Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban 3 Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat 4 Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah 5 Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang (3) Membuat kriteria jawaban lebih dari atau sama dengan tiga. (2) Membuat dua kriteria jawaban. (1) Membuat satu kriteria jawaban. (3) Sumber yang digunakan sudah diakui oleh nasional. (2) Sumber yang digunakan dari buku pelajaran. (1) Sumber yang digunakan dari pernyataan lisan guru. (3) Alasan berdasarkan sumber lebih dari satu. (2) Alasan bedasarkan satu sumber. (1) Alasan berdasarkan pendapat pribadi. (3) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C3-C6 faktual. (2) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C3-C6 konseptual. (1) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C1-C2 faktual. 6 Menyimpulkan materi yang dibahas (3) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan menggunakan bahasa sendiri. (2) Menyimpulkan semua materi yang dibahas secara text book. (1) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan menggunakan bahasa sendiri maupun secara text book. 7 Mendefinisikan masalah (3) Mendefinisikan lebih dari satu masalah dari suatu kondisi. (2) Mendefinisikan satu fokus masalah dari suatu kondisi. (1) Mendefinisikan masalah yang kurang tepat dari suatu kondisi. 8 Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan (3) 9 Mampu berstrategi logika (3) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber lebih dari satu. (2) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber satu jenis. (1) Berlogika dengan tidak disertai sumber. 10 Mampu bekerjasama siswa lain dengan Mampu mengambil keputusan setelah mempertimbangkan dengan sumber dan keadaan. (2) Mengambil keputusan dengan pertimbangan salah satu dari sumber dan keadaan. (1) Mengambil keputusan tanpa pertimbangan sumber dan keadaan. (3) Bertukar pendapat dan saling menghargai pendapat sesama teman. (2) Memberikan pendapat tetapi tidak dapat menerima pendapat orang lain. (1) Tidak memberikan pendapat ataupun menerima pendapat teman yang lain. 66 Tabel 4.6 Indikator Aktivitas Siswa No Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Aspek yang Dinilai Merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan 1 Memfokuskan pertanyaan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban. 2 Mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak 3 Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 5 Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi Menganalisis argumen 6 Menentukan suatu tindakan 4 Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Menyimpulkan materi yang dibahas Mendefinisikan masalah Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan Mampu berstrategi logika 7 Berinteraksi dengan orang lain Mampu bekerjasama dengan siswa lain Berdasarkan Tabel diatas, instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan pada materi asam basa adalah tes esai analisis, tes problem solving, dan lembar aktivitas berpikir. Bentuk instrumen tes esai analisis, tes problem solving adalah esai terbuka dengan jawaban yang luas dan terkait konsep. Pada lembar aktivitas berpikir berupa lembar observasi yang berisi pernyataan untuk melihat aktivitas yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis. Ranah kognitif Bloom yang digunakan adalah tingkat aplikasi, 67 analisis dan evaluasi. Indikator keterampilan berpikir kritis mengacu pada Ennis (1985: 55-56). 4.4.2 Hasil Validasi dan Reliabilitas Instrumen 4.4.2.1 Hasil Validasi Pakar Validasi merupakan proses dalam memvalidkan instrumen penelitian yang akan digunakan. Proses validasi yang dilakukan adalah validasi pakar. Pakar atau ahli yang memvalidkan instrumen adalah pakar kimia yaitu Prof. Dr. Supartono, M.S, pakar keterampilan berpikir kritis yaitu Dr. Sri Haryani, M.Si dan pakar penelitian pendidikan yaitu Drs. Ersanghono Kusumo, M.S dan Dr. Endang Susilaningsih, M.S serta praktisi lapangan yaitu Dwi Hartati, S. Pd dan Drs. Meibiyanto selaku guru kimia SMA Negeri 1 Ambarawa. Jenis validitas yang diukur adalah validitas isi. 4.4.2.1.1 Validitas Tes Esai Analisis Validasi butir soal tes esai analisis dilakukan dengan validasi ahli. Tabel 4.7 Skor Validator Validator Pakar Kimia Jumlah Skor 30 Kriteria Sangat Valid Pakar Keterampilan 35 Sangat Valid 34 Sangat Valid 34 Sangat Valid Berpikir kritis Pakar Penelitian Pendidikan Praktisi Lapangan 68 Tabel 4.8 Kriteria Instrumen Rentang 29 – 36 Kriteria Valid Sangat Valid 21 – 28 Valid 14 – 20 Cukup Valid < 14 Kurang Valid Hasil validitas dari instrumen esai analisis materi asam basa dinyatakan sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi. Instrumen tes esai analisis dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validitas dapat dilihat pada Lampiran 2 Bagian 5 Halaman 125. 4.4.2.1.2 Validitas Tes Problem Solving Validasi instrumen penilaian keterampilan berpikir tes problem solving materi asam basa dilakukan oleh pakar kimia, pakar keterampilan berpikir kritis, pakar penelitian pendidikan dan praktisi lapangan. Berikut hasil validasi dari para ahli. Tabel 4.9 Skor Validator Validator Pakar Kimia Jumlah Skor 39 Kriteria Sangat Valid Pakar Keterampilan 42 Sangat Valid 40 Sangat Valid 41 Sangat Valid Berpikir kritis Pakar Penelitian Pendidikan Praktisi Lapangan 69 Tabel 4.10 Kriteria Instrumen Rentang 38 – 44 Kriteria Valid Sangat Valid 28 – 37 Valid 19 – 27 Cukup Valid < 19 Kurang Valid Hasil validitas dari instrumen problem solving materi asam basa dinyatakan sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi. Instrumen tes problem solving dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 Bagian 5 Halaman 148. 4.4.2.1.3 Validitas Angket Respon Siswa Validasi angket, dilakukan oleh pakar keterampilan berpikir kritis dan pakar penelitian pendidikan. Hasil validasi angket dinyatakan valid dilihat dari skor yang diberikan oleh pakar. Hasil validasi angket yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 5 Bagian 4 Halaman 171. Tabel 4.11 Skor Validator Validator Pakar keterampilan Jumlah Skor yang Diperoleh 23 Sangat Valid 22 Sangat Valid Kategori berpikir kritis Pakar pendidikan penelitian 70 Tabel 4.12 Kriteria Instrumen Rentang 17 – 24 Kriteria Valid Sangat Valid 13 – 18 Valid 7 – 12 Cukup Valid <7 Kurang Valid Hasil validitas dari angket respon siswa materi asam basa dinyatakan sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi. Instrumen angket respon siswa dapat digunakan untuk penelitian. 4.4.2.1.4. Validitas Lembar Aktivitas Siswa Validasi lembar aktivitas siswa, dilakukan oleh pakar keterampilan berpikir kritis dan pakar penelitian pendidikan. Hasil validasi lembar aktivitas siswa dinyatakan valid dilihat dari skor yang diberikan oleh pakar. Hasil validasi angket yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 4 Bagian 5 Halaman 163. Tabel 4. 13 Skor Validator Validator Pakar keterampilan Jumlah Skor yang Diperoleh 18 Sangat Valid 18 Sangat Valid Kategori berpikir kritis Pakar pendidikan penelitian 71 Tabel 4.14 Kriteria Instrumen Rentang 16 – 20 Kriteria Valid Sangat Valid 11 – 15 Valid 6 – 10 Cukup Valid ≤5 Kurang Valid Hasil validitas dari lembar aktivitas siswa materi asam basa dinyatakan sangat valid untuk semua item oleh kedua pakar yang telah memvalidasi. Instrumen lembar aktivitas siswa dapat digunakan untuk penelitian. 4.4.2.2 Hasil Reliabilitas Instrumen 4.4.2.2.1 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Tahap Pra Uji Coba Pengukuran reliabilitas tes esai analisis dan tes problem solving dilakukan dengan menggunkan Alpha Cronbach. Hasil reliabilitas keseluruhan dari instrumen tes esai analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,705. Reliabilitas dari instrumen tes problem solving dinyatakan reliabel dengan koefisien sebesar 0,71, dengan demikian disimpulkan instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria realibilitas tinggi untuk soal tes esai analisis dan tes problem solving. Instrumen atau produk yang dinyatakan reliabel dalam uji coba akan dilanjutkan pada tahap uji coba terbatas. Penjelasan dari hasil reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 6 Bagian 2 dan 3 Halaman 176. 72 4.4.2.2.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Tahap Uji Coba Skala Terbatas Hasil reliabilitas uji coba skala terbatas dari instrumen tes esai analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,734 dengan kriteria reliabilitas tinggi. Reliabilitas instrumen tes problem solving dinyatakan reliabel dengan koefisien sebesar 0,817, dengan demikian disimpulkan instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi. Instrumen atau produk yang dinyatakan reliabel dalam uji coba skala terbatas akan dilanjutkan pada tahap uji coba luas. Lembar aktivitas siswa pada uji coba skala terbatas menunjukkan reliabilitas sebesar 0,715 sedangkan besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,88 yang tergolong sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah 0,88. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,856. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang dapat digunakan pada cakupan yang lebih luas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 7 Halaman 180. 4.4.2.2.3 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Tahap Uji Coba Skala Luas Setelah dilakukan uji coba skala terbatas, langkah selanjutnya adalah uji coba skal luas. Berikut hasil reliabilitas yang didapatkan dari uji coba skala luas dari instrumen tes esai analisis asam basa yaitu dengan koefisisen 0,858 dan dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi, sedangkan pada tes problem solving asam basa yaitu dengan koefisien 0,863 dan dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi. Lembar aktivitas 73 siswa pada uji coba skala luas menunjukkan reliabilitas sebesar 0,925 sedangkan besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,805 yang tergolong sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah 0,805. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,945. Hasil reliabilitas instrumen tes esai analisis, tes problem solving, lembar aktivitas siswa, dan lembar angket respon siswa yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 8 Halaman 186. 4.4.2.2.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Tahap Implementasi Tahapan terakhir dari penelitian ini adalah tahap implementasi. Produk yang diuji cobakan merupakan produk final dari produk yang telah dikembangkan. Hasil reliabilitas tahap implementasi dari instrumen tes esai analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,741 dengan kriteria reliabilitas tinggi. Reliabilitas instrumen tes problem solving dinyatakan reliabel dengan koefisien sebesar 0,753 dengan kriteria reliabilitas tinggi, dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel. Lembar aktivitas siswa pada tahap implementasi menunjukkan reliabilitas sebesar 0,995 sedangkan besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,987 yang tergolong sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah 0,987. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,874. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9 Halaman 198. 74 4.5 Keefektifan Instrumen 4.5.1 Rerata Hasil Belajar Materi Asam Basa 4.5.1.1 Nilai Ulangan Harian Nilai hasil ulangan harian dan implementasi produk instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis pada kelas implementasi adalah sebagai berikut: • Ulangan Harian materi asam basa : A = 72,08 dan + = 12,99 : A = 73,42 dan + = 9,55 • Tes Esai Analisis (TEA) : A = 67,28 dan + = 13,10 • Tes Problem Solving (TPS) :A = 70,35 dan + = 7,81 • Rata-rata TEA dan TPS 4.5.1.1.1 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes Esai Analisis (TEA) Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. H0 : B = B- 2. > = 5% = 0,05 3. Statistik Uji = uji t’ t ‘= 8 67 6) 97) 9)) :7 :) 4. Komputasi = t ‘= C,--,EF GH,-EEIF,E thitung = 0,525 5. Daerah kritis : - J7 .7 J) .) J7 J) <t’ < J7 .7 J) .) J7 J) = 0,525 75 W1 = H,-E E = 2,28, W2 = t1 = t(0,975),39 = 2,02 -C, E = 5,86 , t2 = t(0,975),39 = 2,02 sehingga didapat: J7 .7 J) .) J7 J) = (-,-F)(-,E-)(?,FI)(-,E-) -,-F?,FI = 2,02 Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02 Daerah Penerimaan -2,02 0 0,525 2,02 6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02 7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes esai analisis keterampilan berpikir kritis siswa memberikan kenaikan rata-rata nilai. Kenaikan rata-rata nilai pada tes esai analisis ini dapat diartikan bahwa tes esai analisis efektif untuk dipergunakan. 4.5.1.1.2 Perbandingan antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes Problem Solving (TPS) Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. H0 : B = B- 2. > = 5% = 0,05 3. Statistik Uji = uji t’ t ‘= 8 67 6) 97) 9)) :7 :) 76 4. Komputasi = t ‘= I,-F–-,EF G,IEIF,E = -1,64 thitung = -1,64 5. Daerah kritis : W1 = J7 .7 J) .) J7 J) ,I E <t’ < = 4,29, W2 = t1 = t(0,975),39 = 2,02 J7 .7 J) .) J7 J) IF, E = 4,22 , t2 = t(0,975),39 = 2,02 sehingga didapat: J7 .7 J) .) J7 J) = (,-H)(-,E-)(,--)(-,E-) ,-H,-- = 2,02 Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02 Daerah Penerimaan -2,02 -1,64 0 2,02 6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05. t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02 7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes problem solving keterampilan berpikir kritis siswa efektif untuk dipergunakan, meskipun pada tahap implementasi ini tidak memberikan kenaikan nilai rata-rata. 77 4.5.1.1.3 Perbandingan antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes Esai Analisis (TEA) dan Tes Problem Solving (TPS) Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. H0 : B = B- 2. > = 5% = 0,05 3. Statistik Uji = uji t’ t ‘= 67 6) 97) 9)) 8 :7 :) 4. Komputasi = t ‘= E,C?–-,EF GIE,HHEIF,E = - 0,72 thitung = - 0,72 5. Daerah kritis : W1 = J7 .7 J) .) J7 J) 60,99 E <t’ < = 1,52, W2 = t1 = t(0,975),39 = 2,02 J7 .7 J) .) J7 J) 168,74 E = 4,22 , t2 = t(0,975),39 = 2,02 sehingga didapat: J7 .7 J) .) J7 J) = (,?-)(-,E-)(,--)(-,E-) ,?-,-- = 2,02 Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02 Daerah Penerimaan -2,02 -0,72 0 2,02 6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05. 78 t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02 7. Kesimpulan : instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang meliputi tes esai analisis dan tes problem solving berada pada daerah penerimaan, itu artinya tes esai analisis dan tes problem solving tersebut efektif untuk digunakan. 4.5.1.2 Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Nilai ulangan tengah semester dan implementasi produk instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis pada kelas implementasi adalah sebagai berikut: • Ulangan Tengah Semester • Tes Esai Analisis (TEA) • Tes Problem Solving (TPS) • Rata-rata TEA dan TPS : A = 71,54 dan + = 13,79 : A = 73,42 dan + = 9,55 : A = 67,28 dan + = 13,10 :A = 70,35 dan + = 7,81 4.5.1.2.1 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Asam Basa dengan Tes Esai Analisis (TEA) Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. H0 : B = B- 2. > = 5% = 0,05 3. Statistik Uji = uji t’ t ‘= 67 6) 97) 9)) 8 :7 :) 4. Komputasi = t ‘= C,-,? GH,-EEHE,IE = 0,708 79 thitung = 0,708 5. Daerah kritis : W1 = J7 .7 J) .) H,-E E J7 J) J7 .7 J) .) <t’ < = 2,28, W2 = t1 = t(0,975),39 = 2,02 J7 J) -C, E = 5,86 , t2 = t(0,975),39 = 2,02 sehingga didapat: J7 .7 J) .) J7 J) = (-,-F)(-,E-)(?,FI)(-,E-) -,-F?,FI = 2,02 Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02 Daerah Penerimaan -2,02 0 0,708 2,02 6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02 7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes esai analisis keterampilan berpikir kritis siswa memberikan kenaikan rata-rata nilai. Tes esai analisis efektif untuk dipergunakan. 4.5.1.2.2 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Asam Basa dengan Tes Problem Solving (TPS) Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. H0 : B = B- 2. > = 5% = 0,05 3. Statistik Uji = uji t’ t ‘= 8 67 6) 97) 9)) :7 :) 80 4. Komputasi = t ‘= I,-F–,? G,IEHE,IE = -1,41 thitung = -1,41 5. Daerah kritis : W1 = J7 .7 J) .) J7 J) ,I E <t’ < = 4,29, W2 = t1 = t(0,975),39 = 2,02 J7 .7 J) .) J7 J) 190,16 E = 4,75 , t2 = t(0,975),39 = 2,02 sehingga didapat: J7 .7 J) .) J7 J) = (,-H)(-,E-)(,?)(-,E-) ,-H,? = 2,02 Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02 Daerah penerimaan -2,02 -1,41 0 2,02 6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05. t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02 7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes problem solving keterampilan berpikir kritis siswa efektif untuk dipergunakan, meskipun pada tahap implementasi ini tidak memberikan kenaikan nilai rata-rata. 4.5.1.2.3 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 dengan Tes Esai Analisis (TEA) dan Tes Problem Solving (TPS) Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. H0 : B = B- 81 2. > = 5% = 0,05 3. Statistik Uji = uji t’ t ‘= 67 6) 97) 9)) 8 :7 :) 4. Komputasi = t ‘= E,C?–,? GIE,HHEHE,IE = - 0,47 thitung = - 0,47 5. Daerah kritis : W1 = J7 .7 J) .) J7 J) 60,99 E <t’ < = 1,52, W2 = t1 = t(0,975),39 = 2,02 J7 .7 J) .) J7 J) 190,16 E = 4,75 , t2 = t(0,975),39 = 2,02 sehingga didapat: J7 .7 J) .) J7 J) = (,?-)(-,E-)(,?)(-,E-) ,?-,? = 2,02 Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02 Daerah Penerimaan -2,02 -0,47 0 2,02 6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05. t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02 82 7. Kesimpulan : instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang meliputi tes esai analisis dan tes problem solving berada pada daerah penerimaan, itu artinya tes esai analisis dan tes problem solving tersebut efektif untuk digunakan. 4.5.2 Proporsi Ketuntasan Hasil Belajar Proporsi ketuntasan hasil belajar dari instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan proporsi ketuntasan ulangan harian dapat dilihat pada Tabel. Tabel 4.15 Proporsi Ketuntasan Belajar Jenis Tes Ulangan Harian Ulangan Tengah Semester 2 14 40 Tes Esai Analisis (TEA) 24 40 Tes Problem Solving (TPS) Rata-rata (TEA & TPS) Proporsi 15 40 18 40 11 40 Besaran 0,35 0,375 0,6 0,45 0,275 Proporsi ketuntasan ulangan harian asam basa adalah 14 dari 40 siswa, dengan angka desimal 0,35. Ulangan Tengah Semester 2 ada 15 siswa yang tuntas dari 40 siswa. Tes esai analisis (TEA) memiliki proporsi ketuntasan 24 dari jumlah siswa sebanyak 40 atau 0,6. Proporsi meningkat dua kali lebih tinggi dari ulangan harian yaitu sebesar 0,3, 50% dari proporsi ketuntasan ulangan harian asam basa, sehingga dapat disimpulkan bahwa tes esai analisis 83 efektif untuk digunakan. Tes problem solving (TPS) dengan proporsi ketuntasan 18 dari 40 siswa juga lebih tinggi dibandingkan dengan ulangan harian asam basa. Proporsi ketuntasannya sebesar 0,45. Keniakan sebesar 0,15 menunjukkan bahwa tes problem solving efektif untuk digunakan. Rata-rata dari tes esai analisis dan problem solving memiliki proporsi ketuntasan sebanyak 11 dari 40 siswa, lebih rendah dari ulangan harian asam basa. Penurunan proporsi ketuntasan yang sangat kecil tidak mengurangi nilai keefektifan suatu instrumen. 4.5.3 Aktivitas Siswa Saat Pembelajaran Lembar aktivitas berpikir siswa adalah lembar observasi untuk melihat segala bentuk akivitas siswa yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis siswa selama pembelajaran. Pernyataan pada lembar observasi disesuaikan dengan indikator keterampilan berpikir kritis. Pengamatan dilakukan oleh tiga orang pengamat, yaitu peneliti, mahasiswa kimia UNNES dan guru Kimia. Hasil observasi dijelaskan pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Pertemuan Kategori Tinggi Banyak Siswa 2 1 Cukup 32 Kurang 6 Tinggi 5 Cukup 35 Kurang Tinggi 21 Cukup 19 Kurang - 2 3 Proporsi 2 40 32 40 6 40 5 40 35 40 21 40 19 40 - - 84 Berdasarkan Tabel 4.16 dijelaskan kecenderungan siswa pada awal pembelajaran masih belum terbiasa dengan aktivitas keterampilan berpikir kritis namun setelah tiga kali pertemuan ada kemajuan. Hal ini ditunjukkan dari proporsi yang meningkat. 4.6 Kepraktisan Produk Salah satu indikator keberhasilan pengembangan instrumen adalah dengan melihat respon positif dari responden. 4.6.1 Respon Siswa Respon siswa dilihat dengan menggunakan angket yang disebarkan setelah akhir penelitian. Data dapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.17 Respon siswa terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kategori Sangat Tinggi Banyak Siswa 2 Tinggi 27 Cukup 9 Rendah 2 Proporsi 2 40 27 40 9 40 2 40 Hasil dari respon siswa pada kelas implementasi menunjukkan bahwa respon siswa tinggi, terbukti dari 40 siswa 27 siswa memberikan respon tinggi, 2 siswa memberikan respon sangat tinggi, sisanya cukup dan rendah. Hal tersebut menunjukkan respon yang positif dari siswa tentang penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan dinilai praktis. Data respon siswa dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 14 Halaman 209. 85 4.6.2 Respon Guru Respon guru ini diberikan untuk pengembangan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa. Sebelum merespon guru diminta untuk mengkaji instrumen yang dikembangkan setelah itu diberikan angket responden. Hasil respon guru terhadap instrumen keterampilan berpikir kritis siswa dijelaskan pada Tabel 4.18 Tabel 4.18 Respon Guru Butir Pertanyaan Ya 1 100 2 100 3 50 4 50 5 100 6 100 7 100 8 100 9 100 10 50 Rata-rata 85 Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui Respon Guru (%) Tidak 0 0 50 50 0 0 0 0 0 50 15 rata-rata respon guru terhadap penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis adalah sebesar 85%, dengan demikian disimpulkan instrumen dinyatakan praktis. Hasil respon guru terhadap penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis didapatkan respon yang tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa menurut guru kimia SMA Negeri 1 Ambarawa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis untuk digunakan karena sesuai dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah. Beberapa guru ada yang berkeinginan belajar untuk menyusun instrumen tersebut dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran. 86 4.7 Pembahasan Produk Akhir Proses pembuatan instrumen keterampilan berpikir kritis melalui beberapa tahapan penelitian dan pengembangan Tahapan yang digunakan mengacu pada Sugyiono (2010). Tahap pertama yaitu penelitian pendahuluan, didapatkan data berupa, jenis instrumen yang digunakan guru kimia di sekolah, sarana dan prasarana, dan proses pembelajaran. Berdasarkan data tersebut, terdapat potensi untuk dapat dikembangkan instrumen yang inovatif. Kondisi awal yang menjadi perhatian khusus adalah jenis instrumen kimia yang ada di sekolah. Instrumen tersebut hanya mengukur aspek hafalan dan pemahaman. Hal ini tidak menguntungkan siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis. Tahap studi pendahuluan didapatkan data tentang jenis instrumen penilaian kimia tepatnya materi asam basa di sekolah, mengukur aspek hafalan dan pemahaman konsep. Lissa (2012: 29) mengemukakan bahwa berdasarkan taksonomi kognitif Bloom C1 (hafalan) dan C2 & C3 (pemahaman). Kondisi seperti ini tentu tidak lebih baik untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Instrumen pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir menjadi penting dikembangkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini sejalan dengan pendapat dari Richmond (2007:6) dalam penelitiannya yang menyatakan keterampilan berpikir yang baik dapat menjadi modal kuat bagi siswa di Asia untuk dapat menghadapi permasalahan kompleks yang ada pada perkembangan jaman yang modern. Tuntutan jaman seperti itu tentu tidak dengan mudah dapat kita hadapi tanpa melalui proses latihan, hal ini sesuai dengan pendapat Yildrim & Ozkahraman (2011:174), 87 yang menegaskan keterampilan berpikir dapat dikembangkan melalui suatu pengkondisian untuk berpikir. Instrumen yang berorientasi pada keterampilan berpikir dikembangkan berdasarkan data dari penelitian pendahuluan, yaitu berupa instrumen yang digunakan di sekolah, sistem pengajaran, tinjauan dari penelitian-penelitian yang relevan, dan tinjauan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang orientasi pendidikan nasional, serta mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rancangan instrumen keterampilan berpikir kritis mengadaptasi pada indikator berpikir kritis menurut Ennis (1985: 55-56). Instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan difokuskan pada berpikir kritis dan penyelesaian masalah. Bentuk instrumen penialain keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan adalah tes esai analisis, tes problem solving, dan lembar aktivitas berpikir. Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengembangan, telah dipaparkan langkah pertama pada tahap pengembangan yaitu validasi pakar. Pada tahapan ini instrumen yang telah dirancang akan divalidasi secara isi oleh pakar keterampilan berpikir, pakar penelitian pendidikan, dan pakar kimia. Instrumen yang divalidasi berupa instrumen tes esai analisis, tes problem solving, lembar aktivitas berpikir siswa, dan angket respon siswa dan guru. Validasi pakar dilakukan beberapa kali seperti yang telah dijelaskan pada hasil pengembangan. Revisi validasi secara umum adalah pada tata tulis, kesesuaian indikator, ranah kognitif soal, ketepatan gambar dan istilah. Hasil validasi dinyatakan valid dan dapat digunakan di lapangan setelah dilakukan revisi. 88 Jenis validitas yang diukur adalah validitas isi instrumen keterampilan berpikir hendaknya memiliki validitas konten yang baik sebelum digunakan mengukur (Ennis & Weir, 1985:3, Docktor & Heller, 2009:9). Oleh karena itu, tahapan ini penting karena sebelum instrumen diuji cobakan, maka sebelumnya harus dinyatakan valid terlebih dahulu oleh pakar supaya data yang diperoleh dapat dipetanggungjawabkan. Langkah kedua pada tahapan pengembangan adalah pra uji coba, untuk mengukur validitas dan reliabilitas soal. Didapatkan hasil yang valid dan reliabel setelah melalui pengujian instrumen. Hasil validitas dinyatakan valid dengan kategori koefisien kevalidan berkisar antara cukup sampai baik. Reliabilitas soal berpikir, diuji dan dinyatakan reliabel terlebih dahulu sebelum digunakan, hal ini sejalan dengan yang dikatakan (Suharsimi, 2007:86). Keajegan soal pada instrumen tes esai analisis dan tes problem solving memang sedikit kurang baik, hal tersebut dikarenakan tipe soal yang berorientasi pada keterampilan berpikir. Instrumen keterampilan berpikir, bukan hanya menekankan pada pemahaman konsep tetapi lebih pada aspek sintesis, analisis, dan evaluasi, sehingga memiliki keajegan yang relatif rendah (Carson, 2007:10, Docktor & Heller, 2009:10, Ennis & Weir, 1993:3). Waktu uji coba soal berada pada kondisi kurang mendukung. Kondisi tersebut, adalah siswa dihadapkan pada try out sekolah dan ujian praktek sehingga pengerjaan soal terburu-buru. Hasil tersebut, sesuai dengan penjelasan Lissa (2012:31), faktor yang mempengaruhi keajegan instrumen adalah kondisi psikis siswa, kondisi yang kurang menyenangkan, mencontek, soal terlalu singkat, dan soal 89 terlalu mudah atau sulit. Menurut Mariana (2008) penilaian dengan tipe soal yang mengandalkan hafalan akan memiliki keajegan atau reliabilitas yang tinggi, sedangkan soal berpikir lebih kecil. Hal tersebut dikarenakan soal berpikir mengandalkan kemampuan berpikir individu yang memang berbedabeda sedangkan hafalan memiliki standar jawaban yang hampir sama untuk setiap individu. Instrumen keterampilan berpikir kritis dinyatakan valid oleh pakar, maka selanjutnya diuji coba skala terbatas. Pada uji coba skala terbatas diukur reliabilitas dan respon siswa. Keterampilan berpikir membutuhkan pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pengguanaan desain khusus seperti melakukan investigasi, penyelesaian masalah ataupun bertanya dapat meningkatkan keterampilan berpikir apabila dibandingkan dengan kelas konvensional (Herman, 2007:52, Setiawan, 2008: 45). Pada uji coba skala terbatas, instrumen dinyatakan praktis dengan presentase dari angket siswa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kepraktisan diartikan bahwa penggunaan instrumen tidak dinilai mengacaukan pembelajaran dan tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran yang sewajarnya, sehingga instrumen keterampilan berpikir kritis ini dapat digunakan. Uji skala luas, instrumen yang telah diperbaiki diujikan dalam satu kelas yang berisi 40 siswa dan dihitung reliabilitasnya, kemudian kepraktisannya dapat dinilai dari angket respon siswa yang telah dianalisis dan menunjukkan kategori cukup. Meskipun masuk dalam kategori cukup, namun instrumen tersebut tetap reliabel, sehingga instrumen penilaian keterampilan 90 berpikir kritis ini dapat digunakan pada tahapan selanjutnya adalah implementasi. Tahapan terakhir dari pengembangan yaitu uji coba pada tahap implementasi. Pada tahapan ini diukur keefektifan dan kepraktisan instrumen. Indikator efektif pada tahap implementasi adalah adanya pengaruh positif antara penerapan instrumen keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. Kepraktisan memiliki indikator yang sama dengan pada uji coba terbatas, namun pada tahap implementasi ditambahkan dengan respon dari guru mengenai instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan. Keterampilan berpikir bukanlah sebuah hasil belajar instan yang dapat diukur dengan dua sampai tiga kali pembelajaran kemudian dinyatakan baik ataupun tidak. Bedasarkan pendapat dari (Richmond, 2007: 2), menyatakan dibutuhkan proses dan latihan yang tidak singkat untuk dapat mengubah keterampilan berpikir seseorang. Awal pembelajaran siswa diajak mengikuti pembelajaran yang kontekstual dan berbasis masalah. Siswa yang terbiasa pasif dari menerima apa yang guru sampaikan, perlahan diajak untuk berkontribusi aktif pada pembelajaran. Aktivitas yang menunjukkan keterampilan berpikir kritis, pada awal pembelajaran tidak begitu banyak muncul. Pada saat pembelajaran ke dua sampai terakhir, siswa nampak lebih aktif dan lebih menunjukkan aktifitas yang menggunakan keterampilan berpikir kritis, hal ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.16 aktivitas atau aktivitas yang berbasis keterampilan berpikir kritis saat pembelajaran dapat dilatihkan dengan suatu pengkondisian (Carson, 91 2007:11). Aktivitas berpikir pada awal pembelajaran yang rendah itu dikarenakan tidak terlatihnya keterampilan berpikir siswa, namun setelah mendapatkan stimulus muncul peningkatan keterampilan berpikir. Instrumen yang digunakan untuk menilai keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah hendaknya berpedoman pada pengetahuan dasar. Carson (2007:12) menjelaskan, dalam menyelesaikan masalah proses berpikir lebih penting daripada pengetahuan yang dimiliki, meskipun begitu pengetahuan dasar juga merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, pengembangan instrumen keterampilan berpikir kritis dilakukan tanpa menyampingkan konsep. Keefektifan instrumen keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar tidak begitu besar, ini diartikan bahwa tidak hanya keterampilan berpikir kritis saja yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya yaitu kondisi keluarga, ekonomi, budaya, multibudaya, dan sosioteknologi (Lissa, 2012:28). Selain itu, dapat juga seperti strategi mengajar guru, sarana dan prasarana sekolah, dan lingkungan sekitar sekolah. Dengan demikian, untuk mendapatkan hasil belajar yang baik maka perlu dikuatkan faktor selain keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis siswa, baik tes esai analisis maupun problem solving pada tahap implementasi tidak berbeda secara signifikan. Kepraktisan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa diukur dengan menggunakan angket respon siswa dan guru. Hasil dari respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.17 yang menyatakan respon positif siswa lebih dari 80%. 92 Ini menyatakan bahwa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis digunakan di pembelajaran. Beberapa siswa bahkan mengusulkan ke guru kimianya untuk digunakan tipe soal keterampilan berpikir kritis pada materi kimia yang lain. Respon guru yang terlihat pada Tabel 4.18 dinyatakan menerima instrumen yang dikembangkan dan menyatakan praktis untuk digunakan karena sesuai dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah. Beberapa guru ada yang berkeinginan belajar untuk menyusun instrumen tersebut dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Penyusunan produk instrumen penialaian keterampilan berpikir kritis ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya, jenis instrumen yang dikembangkan hanya menggunakan dua jenis keterampilan yaitu tes esai analisis dan cara menyelesaikan masalah. Keterbatasan kedua pada penggunaan indikator berpikir kritis dan penyelesaian masalah, tidak menggunakan semua indikator namun hanya diambil indikator yang sesuai dengan penelitian, dan jenis instrumen yang dikembangkan masih pada jenis esai sehingga masih menimbulkan kesan pada siswa tes seperti layaknya biasa. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pengembangan instrumen dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut, dimulai dari tahap pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan meliputi studi lapangan dan studi literatur. Tahap desain produk diawali dengan menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun kunci jawaban, dan validasi desain. Tahap selanjutnya yaitu pengembangan meliputi pra uji coba, uji coba skala terbatas, uji coba skala luas, dan tahap terakhir yaitu implementasi instrumen penilaian yang dikembangkan. Instrumen penilaian yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis yaitu yang memuat indikator keterampilan berpikir kritis, dan dalam tingkatan taksonomi Bloom C4-C8. Instrumen penilaian bisa berbentuk pilihan ganda dan tes esai, dalam penelitian ini tes berbentuk esai dan problem solving. Nilai validitas dari instrumen penelitian yang berupa tes esai analisis dan problem solving dinyatakan dalam kategori baik. Hasil dari validasi angket dan lembar observasi dinyatakan valid. Reliabilitas tes esai analisis dan tes problem solving berada pada kategori baik. Lembar angket dan lembar aktivitas berpikir dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha Cronbach > 0,70. 93 94 5.2 Saran Pada saat pembelajaran guru hendaknya melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa, bukan hanya mengajarkan konsep yang berorientasi pada hafalan dan pemahaman. Bagi peneliti lain, apabila akan melakukan penelitian dengan dengan jenis yang sama, disarankan untuk memperbaiki keterbatasan penelitian ini, yaitu menambah jenis keterampilan berpikir yang akan dikembangkan dalam instrumen penilaian, membuat soal yang lebih menarik untuk siswa dan menambah objek uji tahap implementasi. DAFTAR PUSTAKA Brady, J.E., et al. 2000. Chemistry, The Study Matter and It’s Changes. New York: John Wiley and Sons. Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator, 17 (2): 714. Docktor. J, & Heller, K. 2009. Robust Assessment Instrument For Student Problem Solving. Prosiding the NARST 2009 Annual Meeting. Minnesota university. Ennis, R. H. & Weir, E. 1985. The Ennis Weir Critical Thinking Essay Test, Pacific Grove, CA : Midwest Publication, I. Ennis, R. H. 1993. Critical Thinking Assessment. College of education, The Ohio State University, 32 (3): 179-186. Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Grounlund, N. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. Fifth Edition. New York: Mac Millan Publishing Company. Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama. Educationist, 1(1): 47-56. Lissa. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Materi Sistem Respirasi Dan Ekskresi. Jurnal unnes LIK, Vol 41 (1) : 27-32. Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Mardapi, D. 2012. Pengukuran Penilaian Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika Prasasti, Y.R. Suyono & Basuki, A.I. 2012. Pengembangan Instrumen Asesmen Berpikir Kritis Melalui Membaca Untuk Siswa SD/MI. Jurnal Universitas Negeri Malang. Pursitasari, I.D. & Permanasari. A. 2012. Analisis Pemahaman Konsep Dan Kesulitan Mahasiswa Untuk Pengembangan Program Perkuliahan 95 96 Dasar-Dasar Kimia Analitik Berbasis Problem Solving. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 (1): 98-101. Purwaningtyas, R, Ashadi, Suparmi. 2012.Pembelajaran Kimia Menggunakan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dengan Metode Proyek dan Metode Eksperimen Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis. JURNAL INKUIRI, Vol 1, No 1 2012 .Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Redhana, I W. Liliasari. 2008. Program Pembelajaran Keterampilan Berpikir Kritis pada Topik Laju Reaksi untuk Siswa SMA. FORUM KEPENDIDIKAN, VOLUME 27 NOMOR 2 MARET 2008. UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA. Reta, I Ketut. 2012. Pengaruh Model Pembelajran Berbasis Masalah terhadap Keterampilan Berpikir Kritis ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Artikel pendidikan, Juli 2012. Bali: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA. Richmond, J.E.D. 2007. Bringing Critical Thinking To The Education Of Developing Country Professionals. International Education Journal, 8 (1): 1-29. Saptorini. 2012. Strategi Pembelajran Kimia. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES Setiawan, A. N. I. G. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2 (1): 42-59. Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana. 2005. Metoda Statistika edisi 6. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara 97 Sutresna, Nana. 2008. Kimia untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama Yildrim, B. & Ozkahraman, S. 2011. Critical Thinking in Nursing Process and Education. International Journal of Humanities and Social Science, 1 (13): 257-262. 98 Lampiran 1.1 Daftar Nilai Ulangan Pelajaran Kimia SMA N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2012/2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jumlah x s2 s n Kelas XI IPA 3 XI IPA 4 65 75 55 95 85 85 80 60 55 80 85 40 90 70 60 75 68 45 40 50 65 53 70 85 75 75 53 98 95 75 80 88 65 65 85 75 65 90 70 95 65 100 85 70 75 90 75 65 50 50 95 90 70 78 75 45 90 100 85 60 45 58 90 60 50 65 45 98 90 70 60 2551 2573 70,86 73,51 222,00 14,90 36 307,02 17,52 35 99 Lampiran 1.2 UJI NORMALITAS DATA AWAL Hipotesis Ho Ha : : Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan 2 2 Ho diterima jika χ < χ tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = 100 Nilai minimal Rentang Banyak kelas = = = 40 60 7 Kelas Interval 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 − - 49,00 59,00 69,00 79,00 89,00 100,00 Panjang Kelas Ratarata(x ) s n = 10,00 = = = 72,17 16,30 71 Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi 39,50 49,50 59,50 69,50 79,50 89,50 100,50 -2,00 -1,39 -0,78 -0,16 0,45 1,06 1,74 0,4775 0,4178 0,2815 0,0650 0,1736 0,3562 0,4589 0,0596 0,1364 0,2165 0,2386 0,1826 0,1027 4,2337 9,6813 15,3686 16,9400 12,9653 7,2943 6 9 14 16 11 15 (OiEi)² Ei 0,7369 0,0479 0,1219 0,0522 0,2979 8,1403 χ² = 9,3971 Untuk α = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh χ² tabel = 9,49 9,3971 9,49 Karena χ²² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 100 Lampiran 1.3 ULANGAN HARIAN KIMIA ASAM BASA I. Pilihan Ganda 1. Asam cuka (CH3COOH) termasuk senyawa asam. Menurut Arhenius, asam cuka mempunyai sifat asam karena... a. Memiliki atom hidrogen b. Dalam air melepaskan ion H+ c. Dalam air melepaskan ion OHd. Dapat menerima apasangan elektron e. Dapat memberi proton kepada molekul air 2. Data percobaan pengenalan asam-basa sebagai berikut: Lakmus Lakmus lar merah biru I biru tetap II tetap merah III biru tetap IV tetap merah V tetap tetap Yang termasuk larutan asam adalah... a. I dan II b. II dan III c. II dan IV d. III dan IV e. III dan V 3. Diketahui trayek pH indikator. Trayek Perubahan Indikator pH warna Metil 4,2 – 6,3 Merahmerah kuning fenoftalein 8,3 - 10 Tak berwarna merah Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi indikator metil merah dan tidak berwarna jika ditetsi fenolftalein, maka pH larutan tersebut adalah... a. Kurang dari 4,2 b. Antara 4,2-6,3 c. Antara 6,3 – 8,3 4. 5. 6. 7. 8. d. Antara 8,3 – 10 e. Antara 4,2 – 10 Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya paling kuat adalah... a. H2SO4 b. HCl c. H2S d. CH3COOH e. HF Diketahui reaksi: H2S + H2O → H3O+ + HSHS- + H2O → H3O+ + S2Spesi yang bersifat amfiprotik adalah... a. H2S b. H2O c. H3O+ d. HSe. S2Dari reaksi: H2CO3 + H2O → H3O+ +HCO3Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah... a. H2CO3 dan H2O b. H2CO3 dan H3O+ c. H2CO3 dan HCO3d. H2O dan HCO3e. H3O+ dan HCO3Pada reaksi: Ag+ (aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2- (aq) Menurut teori lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab... a. Ion Ag+ menerima proton dari NH3 b. Ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3 c. Ion Ag+ memberi proton kepada NH3 d. Ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3 e. Ion Ag+ menerima OH- dari pelarut air Derajat ionisasi larutan asam HX yang memiliki pH = 4 - log5 adalah... (Ka HX = 10-5) 101 a. 1% b. 2% c. 3% d. 4% e. 5% 9. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga H sebesar... a. 2 b. 2 - log2 c. 2 - log4 d. 4 - log2 e. 4 10. NaOH sebanyak 4 gram dilarutkan dalam air menjadi 500 mL. Molaritas larutan tersebut adalah … a. 0,1 M b. 0,2 M c. 0,3 M d. 0,4 M e. 0,5 M 11. Asam cuka (CH3COOH) memiliki konsentrasi 1,5M (Mr=60). Jika ρ asam asetat = 1, maka kadar (%) asam cuka tersebut adalah …. a. 1% c. 5% b. 3% d. 7% e.9% 12. Jika 1 liter larutan HCl 0,1M ditambah 9 liter air, maka konsentrasi HCl menjadi … a. 1 M b. 0,1 M c. 0,01 M d. 0,2 M e. 0,02 M 13. Di bawah ini tabel harga Ka dari beberapa asam pada T (K) Asam Ka HA 7× 10 HB 6,5× 10? HC 6 × 10E HD 1,8 × 10? HE 1 × 10F HF 4,7 × 10 Berdasarkan tabel di atas maka urutan kekuatan asam yang benar adalah... a. HA > HB > HC d. HF > HB > HD b. HC > HE > HD e. HC > HE > HF c. HA > HF > HC 14. Ke dalam 10 mL larutan HCl 0,1 M ditambah air sebanyak 90 mL, maka pH larutan akan berubah dari .... a. 1 menjadi 2 d. 2 menjadi 3 b. 1 menjadi 3 e. 3 menjadi 4 c. 1 menjadi 4 15. Asam lemah HA 0,1 M terurai dalam air sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah tersebut adalah …. a. 2 × 10–3 d. 4 × 10–4 –3 b. 4 × 10 e. 4 ×10–5 c. 2 × 10–4 II. Esai 1. Jelaskan definisi Arrhenius tentang asam dan basa, dan berikan contohnya. 2. Hitung harga pH larutan berikut: a. 9,8 gram H2SO4 (Mr = 98) dilarutkan dalam air hingga volume 250 ml. b. 100 mL larutan HNO3 0,001 M. 3. Larutan asam lemah HA 0,1 M mempunyai pH yang sama dengan larutan HCl 0,001 M. Tentukan harga Ka asam HA tersebut! 4. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,01 M dicampur dengan 100 mL NH4OH 0,4 M (Kb= 10-5). Hitung pH campuran! 5. Sebanyak 100 mL larutan H2SO4 0,004 M dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,012 M. Tentukan pH campuran! _ Selamat Mengerjakan_ 102 Lampiran 1.4 TIPE B ULANGAN HARIAN MATERI ASAM BASA MATA PELAJARAN: KIMIA KELAS : XI IPA SEMESTER :2 1. Jelaskan pengertian basa menurut a. Arrhenius, b. Bronsted-Lowry, c. Lewis. 2. Tentukan asam basa konjugasi dari HNO3 + H2O 3. Berikut data pengujian suatu larutan x menggunakan indikator tertentu. Indikator Perubahan Warna Kesimpulan pH Metil jingga Kuning pH > 4,4 Fenolftalein Merah muda pH > 9,6 Kuning alizarin Kuning pH < 10,1 Tentukan perkiraan nilai pH dari larutan x tersebut. 4. Tentukan pH dari: a. 100 mL larutan Ba(OH)2 0,05 M b. 1 L larutan NH4OH 0,1 M ( Kb = 10-5) 5. Tentukan pH dari a. 250 mL HBr 0,1 M dengan 250 mL NaOH 0,1 M b. 250 mL HBr 0,1 M dengan 500 mL KOH 0,2 M 6. Sebanyak 20 mL larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein. Jika perubahan warna indikator menjadi merah muda memerlukan 25 mL larutan penitrasi, tentukan kemolaran larutan HCl. 103 Lampiran 1.5 Studi Dokumentasi Sarana dan Prasarana Ruang Kelas dengan LCD Laboratorium Kimia Perpustakaan 104 Lampiran 1.6 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985 Kelompok Indikator Memfokuskan pertanyaan Subindikator Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban Menjaga kondisi berpikir Indikator Menganalisis Mengidentifikasi kesimpulan Keterampilan argumen Mengidentifikasi kalimatBerpikir Memberikan kalimat pertanyaan Kritis penjelasan Mengidentifikasi kalimatKelompok 1 sederhana kalimat bukan pertanyaan Mengidentifikasi dan menangani suatu ketidaktepatan Melihat struktur dari sebuah argumen Membuat ringkasan Bertanya dan Memberikan penjelasan menjawab sederhana pertanyaan Menyebutkan contoh Mempertimbangkan Mempertimbangkan sumber apakah dapat keahlian dipercaya atau tidak Mempertimbangkan keahlian konflik Mempertimbangkan kesesuaian sumber Mempertimbangkan reputasi Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang Indikator tepat Keterampilan Mempertimbangkan resiko Membangun Berpikir untuk reputasi keterampilan Kritis Kemampuan memberikan dasar Kelompok 2 alasan Kebiasaan berhati-hati Mengobservasi dan Melibatkan sedikit dugaan mempertimbangkan Menggunakan waktu yang laporan observasi singkat antar observasi dan laporan Melaporkan hasil observasi Merekam hasil observasi Menggunakan bukti-bukti yang benar Menggunakan akses yang 105 Mendefinisikan istilah dan memepertimbangkan suatu definisi Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi Indikator Keterampilan Memberikan Berpikir penjelasan Kritis lebih lanjut Membuat Kelompok 3 menentukan pertimbangan dan hasil Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi Indikator Keterampilan Memberikan Berpikir penjelasan Kritis lebih lanjut Kelompok 4 Mengidentifikasi asumsi-asumsi Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Kelompok 5 Mengatur strategi dan taktik Menentukan tindakan suatu baik Menggunakan teknologi Mempertanggungjawabkan hasil observasi Siklus logika Euler Mengkondisikan logika Menyatakan tafsiran Menegemukakan hal yang umum Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis 1. Mengemukakan hipotesis 2. Merancang eksperimen 3. Menarik kesimpulan sesuai fakta 4. Menarik kesimpulan dari hasil penyelidikan Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan akibat Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan fakta Membuat dan menentukan hasil pertimbangan keseimbangan masalah Membuat bentuk definisi Strategi membuat definisi 1. Bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut 2. Mengidentifikasi dan menangani masalah sistematis Membuat isi definisi Penjelasan bukan pernyataan Mengkontruksi argumen Mengungkap masalah Mempertimbangkan kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin Merumuskan solusi 106 Berinteraksi dengan orang lain alternatif Menentukan tindakan sementara Mengulang kembali mengamati penerapannya Menggunakan argument Menggunakan strategi logika Menggunakan strategi retorika Menunjukan posisi, orasi atau tulisan. 107 Lampiran 2.1 KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TES ESAI ANALISIS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI / genap Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya No 1.1 Kompetensi Dasar Indikator Mendeskrip sikan teoriteori asam basa dengan menentu Menjelaskan kan sifat pengertian asam dan larutan dan basa menurut menghitung Arrhenius pH larutan. O Butir Nomor Butir Jenjang Pencapaian 1. Siswa mampu mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban pengertian asam dan basa menurut Arrhenius. 1 1 C4 2. Siswa mampu menjelaskan dengan penjelasan sederhana dan mengkategorikan (menggolongkan) contoh 1 2 C5 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Indikator Pencapaian a. Memfokuskan Pertanyaan b. Bertanya dan menjawab pertanyaan 108 Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator Menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil 3. Siswa mampu mengkonstruksi argumen 1 3 C7 4. Siswa mampu mengidentifikasikan kalimat-kalimat pertanyaan melalui pengertian asam dan basa serta mampu menunjukkan pasangan asam basa Bronsted-Lowry 1 4 C4 5. Siswa mampu membuat isi definisi pengertian asam basa menurut Lewis dan mampu menjelaskan contoh yang dituliskan. 6. Siswa mampu f. Mempertimbamempertimbangkan ngkan sumber kesesuain sumber dan apakah dapat mampu memberikan alasan dipercaya atau dengan menghitung pH dan tidak memberikan alasannya 7. Siswa mampu menyatakan g. Mendefinisitafsiran dengan menghitung kan istilah dan pOH dan pH dari larutan mempertimbaasam basa yang ngkan suatu 1 5 C5 1 6 C3 1 7 C3 c. Mengidentifikasi asumsiasumsi d. Menganalisis argumen e. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi 109 pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengion (>) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb) definisi h. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan konsentrasinya sama serta massa dari garam yang terbentuk. 8. Siswa mampu membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan fakta dengan menghubungkan kekuatan asam dengan derajat pengion (>) 1 8 C4 110 Lampiran 2.2 Instrumen Penilaian Berpikir Kritis TES ESAI ANALISIS NO 1 ASPEK YANG DINILAI Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban SOAL Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol cuka. Biasanya tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam asetat asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam etanoat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat, tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan dengan reaksi ke arah depan (dapat terionisasi tetapi tidak sempurna). Ion bereaksi dengan sangat mudah unt untuk membentuk kembali asam dan air. Berdasar pengamatan, asam asetat memiliki daya hantar listrik yang lemah. Molekul Molekul-molekul molekul asam cuka hanya melepaskan sedikit ion ion-ion H+, sehingga nyala lampu redup dan gelembung udara yang dihasilkan sangat sedikit. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. format Berikut harga Ka bbeberapa asam lemah Nama Ka Asam asetat 1,8 × 10? Asam florida 7,2 × 10 Asam format 1,8 × 10 Asam nitrit 4,5 × 10 111 2 Memberikan penjelasan sederhana dan menyebutkan contoh Dari pernyataan-pernyataan di atas, permasalahan apa saja yang Anda dapatkan? Identifikasikan dengan mempertimbangkan kemungkinan jawaban yang benar! Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia. Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara umum, reaksinya sebagai berikut : HA (aq) Asam B (aq) Basa 3 Mengkonstruksi argumen ⇄ H+(aq) + A-(aq) ion hidrogen ⇄ BH+(aq) + OH-(aq) ion hidroksida Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu sendiri mengenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion positif dan ion negatif. Dibawah ini ada beberapa contoh larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari larutanlarutan tersebut! H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan HClO3. Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan sifat asam basa Arrhenius. Perhatikan trayek perubahan warna beberapa indikator berikut! Indikator Trayek pH Perubahan Warna Kuning 10,1 – 12,0 Kuning - merah Alizarin Fenolftalein 8,3 - 10 Tak berwarna merah Bromtimol 6,0 - 7,6 Kuning - biru Biru Metil Merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning Metil Jingga 3,1 – 4,4 Merah - kuning Seorang siswa sedang melakukan percobaan pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam larutan tersebut diuji menggunakan indikator asambasa berikut. Indikator yang Ditambahkan Bromtimol biru fenolftalein Metil merah Kuning alizarin Warna Biru Tidak berwarna Kuning Kuning 112 4 Mengidentifikasi kalimat-kalimat pertanyaan Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan? Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan alasan anda! Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari teori asam-basa Arrhenius. Teori asam basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa dalam pelarut air. Teori asam basa yang lebih luas dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa dalam pelarut air adalah teori asam basa yang dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat zat yang bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa, demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh reaksi asam basa: NH4+ + NH2⇄ NH3+ + NH3 Asam Basa Basa Konj Asam Konj Bagaimana teori asam basa Bronsted-Lowry menurut pemahamanmu? Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa konjugasi dan basa asam konjugasinya pada reaksi berikut : a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l) b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l) c) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq) 5 Membuat bentuk definisi d) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) + H2O(l) Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan dengan pembentukan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori asam basa Lewis memperluas pengertian asam-basa. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini. Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut pendapatmu? Gunakan struktur Lewis untuk meramalkan produk reaksi asam basa berikut : 113 6 Mempertimbangkan kesesuain sumber dan kemampuan memberikan alasan 7 Menyatakan tafsiran 8 Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan fakta (a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) → (b) NaNH2(aq) + H2O(l) → Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam monoprotik. Aspiri Aspirin, n, obat penghilang sakit kepala, suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan Ka = 3,16× 10. Obat ini diserap ke dalam darah melalui sel sel-sel sel yang melapisi perut dan usus kecil. Karena pH cairan lambung di dalam perut kira kira--kira 1 dan pH di dalam usus kecil kira kira-kira 6. Berapa KbKb nya?? D Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang terserap ke dalam aaliran liran darah, perut atau usus kecil? Berikan alasan Anda dengan jelas. Seorang siswa sedang melakukan praktikum di laboratorium Kimia. Dia mereaksikan asam monoprotik dan basa monohidroksida. Jika 100 mL asam monoprotik dengan kons konsentarasi entarasi 0,1 M dan 100 mL larutan basa monohidroksida 0,1 M dicampurkan. Tentukan pH masing masing-masing masing larutan, bagaimana kekuatan asam asam-basanya, basanya, berapa pH campuran kedua larutan tersebut dan jumlah garam (Mr= 58,5) yang terbentuk. Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah sehingga di dalam air dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Saat menggigit, semut merah mengeluarkan cairan yang mengandung asam format, suatu asam lemah. A Asam format HCOOH OH digunakan untuk membuat etil format (pengharum pengharum buatan), berapa pH larutan 0,12 M asam format? Berapa derajat ionisasi asam format dalam larutan tersebut tersebut? Ka = 1,8 × 10-4 114 115 Lampiran 2.3 PANDUAN PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TES ESAI ANALISIS NO SOAL JAWABAN 1 Pada saat makan bakso, kita sering (5 Poin) menjumpai botol cuka. Biasanya 1. Asam cuka merupakan asam lemah, tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka karena didalam air senyawa ini dihasilkan oleh berbagai bakteria terionisasi tidak sempurna sehingga penghasil asam asetat. Asam masih ada molekul yang tidak asetat, asam etanoat atau asam cuka terionisasi. Reaksinya merupakan adalah senyawa kimia asam organik reaksi kesetimbangan. Penulisan yang dikenal sebagai pemberi rasa reaksi ionisasi asam lemah digunakan asam dan aroma dalam makanan. dua anak panah dengan arah bolakAsam etanoat bereaksi dengan air balik (⇄). Dalam hal ini asam cuka untuk menghasilkan ion yang dilarutkan dalam pelarut air hidroksonium dan ion etanoat, tetapi adalah sebagai berikut: reaksi kebalikannya lebih baik CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇄ dibandingkan dengan reaksi ke arah CH3COO-(aq) + H3O+(aq) depan (dapat terionisasi tetapi tidak (1,5 poin) sempurna). Ion bereaksi dengan 2. Asam cuka tergolong elektrolit lemah, sangat mudah untuk membentuk terbukti dengan daya hantar listrik kembali asam dan air. Berdasar yang lemah, nyala lampu yang redup, pengamatan, asam asetat memiliki dan gelembung udara yang dihasilkan daya hantar listrik yang lemah. sangat sedikit. Selain itu, MolekulMolekul-molekul asam cuka hanya molekul asam cuka hanya melepaskan melepaskan sedikit ion-ion H+, sedikit ion-ion H+. Persamaan reaksi sehingga nyala lampu redup dan ionisasinya sebagai berikut : gelembung udara yang dihasilkan CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H+(aq) sangat sedikit. Asam asetat Dari pernyataan (1) dan (2) dapat merupakan salah satu asam disimpulkan bahwa asam lemah karboksilat paling sederhana, merupakan elektrolit lemah. setelah asam format. Berikut harga Ka (1,5 poin) beberapa asam lemah 3. Dari tabel harga Ka yang telah Nama Ka ? disajikan, dapat diambil kesimpulan Asam asetat 1,8 × 10 bahwa kekuatan asam-asam lemah Asam florida 7,2 × 10 dapat ditentukan dari harga Ka-nya, Asam format 1,8 × 10 semakin besar harga Ka, semakin kuat Asam nitrit 4,5 × 10 sifat keasamannya. Dari pernyataan-pernyataan di atas, (1 Poin) permasalahan apa saja yang Anda Jadi, dapat disimpulkan sebagai dapatkan? Identifikasikan dengan berikut: mempertimbangkan kemungkinan HF > HNO2 > HCOOH > CH3COOH jawaban yang benar! Asam cuka memiliki sifat keasaman 116 2 Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia. Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara umum, reaksinya sebagai berikut : HA (aq) ⇄ Asam B (aq) ⇄ Basa H+(aq) + A-(aq) ion hidrogen BH+(aq) + OH-(aq) ion hidroksida Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu sendiri mengenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion positif dan ion negatif. Dibawah ini ada beberapa contoh larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari larutan-larutan tersebut! H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan HClO3. Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan sifat asam basa Arrhenius. 3 paling lemah diantara asam-asam lemah yang lainnya. (1 Poin) (14 Poin) Asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-. (2 Poin) Reaksi Ionisasi: H2S(aq) ⇄ 2H+(aq) + S2-(aq) NH4OH(aq) ⇄ NH4+ (aq) + OH-(aq) LiOH(aq) → Li+ (aq) + OH-(aq) HCOOH(aq) ⇄ HCOO- (aq) + H+(aq) C2H5COOH(aq) ⇄C2H5COO- (aq) + H+(aq) Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH-(aq) KOH(aq) → K+ (aq) + OH-(aq) HClO3 → H+(aq) + ClO3-(aq) (8 Poin) Larutan asam: H2S(aq), HCOOH(aq), C2H5COOH(aq), dan HClO3(aq) (2 Poin) Larutan basa: NH4OH(aq), LiOH(aq), Ba(OH)2(aq) , dan KOH(aq) (2 Poin) Catatan: Nilai 2 Poin apabila, contoh asam atau basa minimal 3. Perhatikan trayek perubahan warna (6 Poin) beberapa indikator berikut! pH larutan dapat diketahui berdasarkan Indikator Trayek Perubahan data berikut: Indikator Warna Kesimpulan pH Warna yang pH Kuning 10,1 – Kuning Ditambahkan Alizarin 12,0 merah Bromtimol Biru pH > 7,6 Fenolftalein 8,3 - 10 Tak biru berwarna Fenolftalein Tidak pH < 8,3 merah berwarna Bromtimol 6,0 - Kuning Metil merah Kuning pH > 6,2 Biru 7,6 biru Kuning Kuning pH < 10,1 Metil 4,4 – Merah – alizarin Merah 6,2 kuning (4 Poin) Metil 3,1 – Merah - 117 Jingga 4,4 kuning Seorang siswa sedang melakukan percobaan pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam larutan tersebut diuji menggunakan indikator asam-basa berikut. Indikator yang Ditambahkan Bromtimol biru fenolftalein Metil merah Kuning alizarin Warna Biru Tidak berwarna Kuning Kuning 6,2 7,6 8,3 10,1 (1 Poin) Larutan tersebut memiliki pH sekitar 7,6 sampai dengan 8,3. (1 Poin) Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan? Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan alasan anda! 4 Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari teori asam-basa Arrhenius. Teori asam basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa dalam pelarut air. Teori asam basa yang lebih luas dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa dalam pelarut air adalah teori asam basa yang dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat zat yang bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa, demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh reaksi asam basa: (9 Poin) Menurut Bronsted dan Lowry: Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (donor ion H+). Basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton (akseptor ion H+) (1 Poin) (a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l) + Na +H2PO4 +Na+ + OH- ⇄ 2Na+ + HPO42+H2O H2PO4- + OH- ⇄ HPO42- + H2O (b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)(aq) +2H2O(l) 2+ NH4+ + NH2⇄ NH3+ + NH3 Ca + 2OH- + H2CO3 ⇄ Asam Basa Basa Konj Asam Konj Ca2+ + 2HCO3- +2H2O Bagaimana teori asam basa Bronsted2OH + H2CO3 → HCO3- +2H2O Lowry menurut pemahamanmu? Basa asam basa konj asam konj Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi (c) CH3COONa(aq) + H2O(l) → dibawah ini serta tunjukkan pasangan CH3COOH(aq) + NaOH(aq) asam basa konjugasi dan basa asam CH3COO- + Na+ + H2O → konjugasinya pada reaksi berikut : CH3COOH+ Na+ + OHe) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ CH3COO + H2O → CH3COOH + OHf) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l) g) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq) h) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) Na2HPO4(aq) +H2O(l) + H2O(l) Asam Basa basa asam basa konj asam konj asam konj basa konj (d) NaOH(aq) + H2S(aq) → NaHS(aq) + H2O(l) Na+ + OH- + H2S → Na+ + HS- + H2O OH- + H2S → HS- + H2O 118 5 Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan dengan pembentukan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori asam basa Lewis memperluas pengertian asam-basa. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini. Basa asam basa konj asam konj (8 Poin) (9 Poin) Menurut Lewis: Asam adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron. Basa adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai Pemberi (donor) pasangan elektron. (1 Poin) (a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) ⇄NaCl + CH3OH (1 Poin) H Na + O C H + H Cl H + Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam, sedangkan (1 Poin) NH3 bertindak sebagai basa. Bagaimana teori asam basa Lewis H menurut pendapatmu? H O C H + Na+ Cl Gunakan struktur Lewis untuk H meramalkan produk reaksi asam basa (1 Poin) berikut : (a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) → H (b) NaNH2(aq) + H2O(l) → O C H + H Cl ⇄ ⇄ H Basa asam H H O C H + Cl H (1 Poin) (b) NaNH2(aq) + H2O(l) ⇄ NH3 + NaOH (1 Poin) Na+ + H N H + H O H⇄ (1 Poin) H N H + Na+ + O H H (1 Poin) 119 H N H + H O H⇄ Basa Asam H N H + OH H (1 Poin) 6 7 Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam monoprotik. Aspirin, obat penghilang sakit kepala, suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan Ka = 3,16× 10 . Obat ini diserap ke dalam darah melalui selsel yang melapisi perut dan usus kecil. Karena pH cairan lambung di dalam perut kira-kira 1 dan pH di dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kb-nya?? Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang terserap ke dalam aliran darah, perut atau usus kecil? Berikan alasan Anda dengan jelas. Seorang siswa sedang melakukan praktikum di laboratorium Kimia. Dia mereaksikan asam monoprotik dan basa monohidroksida. Jika 100 mL asam monoprotik dengan konsentarasi 0,1 M dan 100 mL larutan basa monohidroksida 0,1 M dicampurkan. Tentukan pH masing-masing larutan, bagaimana kekuatan asam-basanya, berapa pH campuran kedua larutan tersebut dan jumlah garam (Mr= 58,5) yang terbentuk. (6 Poin) Diketahui: Ka = 3,27× 10 Ditanya: Bagaimana sifat aspirin tersebut, asam, basa atau netral? Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang terserap ke dalam aliran darah, perut atau usus kecil? Dijawab: Kw = Ka × Kb 10 = 3,27× 10 × Kb E7U Kb = C,-×EU = 3,06× 10 (3 Poin) Aspirin terserap di lambung maupun di usus kecil. Akan tetapi, aspirin lebih banyak terserap di usus kecil. Aspirin yang bersifat asam (Ka = 3,27× 10 ) akan lebih mudah terserap oleh larutan yang bersifat basa (pH=6) sehingga akan lebih netral. (3 Poin) (8 Poin) Diketahui: 100 mL asam monoprotik 0,1 M 100 mL basa monohidroksida 0,1 M Ditanyakan: Tentukan pH masing-masing larutan. Bagaimana kekuatan asam-basanya. Berapa pH campuran kedua larutan tersebut. Jumlah garam (Mr = 58,5) yang terbentuk. Dijawab: pH asam monoprotik: H+ = 0,1 M pH = - log [H+] = - log [0,1] 120 =1 pH basa monoprotik: OH- = 0,1 M pOH = - log [OH-] = - log [0,1] =1 pH = 14 -1 = 13 (2 Poin) Kekuatan asam basa: Harga pH asam monoprotik sangat kecil yaitu 1, artinya dalam air menghasilkan ion H+ secara sempurna yang merupakan salah satu ciri khas dari asam kuat, sedangkan Harga pH basa monohidroksi sangat besar yaitu 13, artinya dalam air menghasilkan ion OH- secara sempurna yang merupakan salah satu ciri khas dari basa kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa asam dan basa yang direaksikan kekuatannya sama-sama kuat (asam kuat dan basa kuat). (2 Poin) pH campuran kedua larutan: jumlah mmol asam = volume × kemolaran = 100 mL × 0,1M = 10 mmol Jumlah mmol basa = volume × kemolaran = 100 mL × 0,1M = 10 mmol Persamaan reaksi (dimisalkan) : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l) M: 10 10 R : 10 10 10 10 S: 10 10 Perbandingan jumlah mmol asam dan sesuai dengan perbandingan koefisiennya sehingga kedua pereaksi tepat habis bereaksi. Hasil reaksi memiliki pH=7. (2 Poin) Jumlah garam (Mr = 58,5) yang terbentuk yaitu Massa garam = jumlah mmol×Mr = 10 mmol × 58,5 = 585 mg (2 Poin) 121 8 Senyawa asam lemah merupakan (3 Poin) elektrolit lemah sehingga di dalam air Diketahui : dapat terionisasi, tetapi tidak Ma = 0,12 M sempurna. Saat menggigit, semut Ka = 1,8 × 10-4 merah mengeluarkan cairan yang Ditanya : mengandung asam format, suatu asam a. pH? lemah. Asam format HCOOH b. >? digunakan untuk membuat etil Dijawab : format (pengharum buatan), berapa a. [H+] = √WX × YX pH larutan 0,12 M asam format? = Z1,8 × 10 × 0,12 Berapa derajat ionisasi asam format = 4,65 × 10-3 dalam larutan tersebut? Ka = 1,8 × (1 Poin) 10-4 pH = - log [H+] = - log [4,65 × 10-3] = 2,33 (1 Poin) [\ b. > = G]\ ,F×EU =G E,- = 0,039 (1 Poin) Skor Total = 60 Poin Nilai = ^_`abcdefghia`jik ^_`al`lcj × 100 122 Lampiran 2.4 RUBRIK KRITERIA VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS “ TES ESAI ANALISIS” Aspek yang dinilai No 1. Kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran dan instrumen penilaian 2. 3. 4. Kesesuaian antara instrumen penilaian dengan tingkatan taksonomi Bloom Penggunaan tingkatan taksonomi Bloom dalam instrumen penilaian Kesesuaian antara instrumen penilaian dengan indikator berpikir kritis Kriteria Keterhubungkaitan yang jelas dan tepat Keterhubungkaitan jelas namun kurang tepat Keterhubungkaitan jelas dan kurang tepat Keterhubungkaitan tidak jelas dan tidak tepat Instrumen sesuai dengan tingkatan taksonomi Bloom Instrumen cukup sesuai dengan tingkatan taksonomi Bloom Instrumen kurang sesuai dengan tingkatan taksonomi Bloom Instrumen tidak sesuai dengan tingkatan taksonomi Bloom Tingkatan taksonomi Bloom yang digunakan sesuai dengan keterampilan berpikir kritis Tingkatan taksonomi Bloom yang digunakan cukup sesuai dengan keterampilan berpikir kritis Tingkatan taksonomi Bloom yang digunakan kurang sesuai dengan keterampilan berpikir kritis Tingkatan taksonomi Bloom yang digunakan tidak sesuai dengan keterampilan berpikir kritis Instrumen penialaian sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis Instrumen penialaian cukup sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis Instrumen penialaian kurang sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 123 5. 6. 7. 8. 9. Penggunaan indikator keterampilan berpikir kritis Pengembangan keterampilan berpikir kritis pada instrumen penilaian Penggunaan kriteria skoring pada alternatif jawaban Keterbacaan instrumen penilaian keterapilan berpikir kritis Kelengkapan instrumen Instrumen penialaian tidak sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis Penggunaan indikator tepat dan sesuai menurut Ennis (1985, 2000) Penggunaan indikator cukup tepat dan kurang sesuai menurut Ennis (1985, 2000) Penggunaan indikator kurang tepat dan kurang sesuai menurut Ennis (1985, 2000) Penggunaan indikator tidak tepat dan tidak sesuai menurut Ennis (1985, 2000) Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan baik melalui instrumen penilaian Keterampilan berpikir kritis cukup dapat dikembangkan dengan baik melalui instrumen penilaian Keterampilan berpikir kritis kurang dapat dikembangkan dengan baik melalui instrumen penilaian Keterampilan berpikir kritis tidak dapat dikembangkan dengan baik melalui instrumen penilaian Kriteria skoring sesuai dan relevan Kriteria skoring cukup sesuai dan relevan Kriteria skoring kurang sesuai dan relevan Kriteria skoring tidak sesuai dan relevan Kalimat mudah dipahami, tertulis rapih dan menarik Kalimat mudah dipahami, tertulis kurang rapih dan kurang menarik Kalimat sulit dipahami, tertulis kurang rapih dan kurang menarik Kalimat sulit dipahami, tertulis tidak rapih dan tidak menarik Memenuhi empat komponen 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 124 penilaian(kisi-kisi soal, butir soal, jawaban dan alternatif jawaban, dan pedoman penskoran) kelengkapan Memenuhi tiga komponen kelengkapan Memenuhi dua komponen kelengkapan Memenuhi satu komponen kelengkapan 3 2 1 125 Lampiran 2.5 126 127 128 129 130 131 132 133 Lampiran 3.1 KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TES PROBLEM SOLVING Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI / genap Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya NO Kompetensi Indikator Indikator Berpikir Indikator Pencapaian O Butir Dasar Kritis 1.1 Mendeskrip Menghitung pH a. Mengobservasi 1. Siswa mampu 1 sikan teorilarutan asam atau dan menghubungkan antara pH basa yang diketahui mempertimbang awal dan volume yang teori asam konsentrasinya. -kan laporan diketahui untuk basa dengan observasi menentukan pH akhir dan menentujumlah massa garam yang kan sifat terbentuk. larutan dan Menjelaskan b. Menentukan 2. Siswa mampu menjelaskan 1 menghitung penggunaan konsep suatu tindakan mengenai konsep pH dalam pH larutan. pH dalam lingkungan dengan lingkungan melakukan tindakan yang tepat. Memperkirakan pH c. Menginduksi 3. Siswa mampu 1 Nomor Butir 1 Jenjang Pencapaian C5 2 C5 3 C6 134 suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan dan mempertimbangkan hasil induksi menyimpulkan data hasil pengamatan dari perubahan warna kertas lakmus dan mampu menafsirkan harga pH suatu larutan. d. Berinteraksi 4. Siswa mampu dengan orang menyimpulkan masalah lain yang ditimbulkan akibat adanya air sadah serta mampu menghubungkan dengan reaksi kimia yang terjadi. 1 4 C6 135 Lampiran 3.2 Instrumen Penilaian Berpikir Kritis TES PROBLEM SOLVING N O 1 ASPEK YANG DINILAI Merekam hasil observasi 2 Menentukan suatu tindakan SOAL Seorang laboran melakukan percobaan dengan mereaksikan larutan. Dia memiliki 100 mL larutan dengan pH = 2. Dari percobaannya tersebut, ternyata laboran membutuhkan larutan dengan pH = 4. Kemudian dia menambahkan sejumlah padatan NaOH ke dalam larutan tersebut. Setelah penambahan padatan NaOH, laboran mengukur volume larutan tersebut dan ternyata volumenya tidak berubah (tetap). (Ar Na = 23; Ar O = 16; Ar H = 1) a. Tuliskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan! b. Tuliskan data yang anda butuhkan! c. Buatlah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut, berapa gram NaOH yang harus ditambahkan! d. Tulislah kesimpulan anda! Pak Bani merupakan seorang petani lahan gambut. Sifat kimia dan fisika tanah gambut merupakan sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhatikan dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia seperti pH, kadar abu, kadar N, P, K, kejenuhan basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi yang perlu diperhatikan dalam pemupukan di tanah gambut. Suatu hari, pak Bani mengambil sampel tanah untuk diukur pH-nya. Pak Bani menggunakan kertas lakmus dan ternyata kertas lakmus tersebut berwarna merah. Agar dapat ditanami dengan baik, maka pak Bani menambahkan kapur. Berbeda dengan lahan pak Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan kertas lakmus menunjukkan warna biru. Kondisi tanah ini menunjukkan nilai derajat keasaman (pH > 7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium). Pak Suryo mendapat saran dari tetangga agar menambahkan pupuk ZA ke dalam tanah garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran tetangga. 136 a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani dan Pak Suryo! b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan yang diberikan oleh pak Bani dan pak Suryo terhadap lahan garapannya? c. Bagaimana solusi anda untuk menangani masalah diatas? Jelasakan secara logis! d. Tuliskan kesimpulan anda! 3 Mengemukakan hal yang umum Sekelompok siswa melakukan pengujian terhadap air mineral yang mempunyai konsentrasi 10-7 M dari berbagai ukuran kemasan, diantaranya yaitu: a) Gelas plastik: 240 mL b) Botol besar : 1500 mL c) Botol sedang: 600 mL d) Botol kecil : 330 mL e) Galon : 19 Liter Mereka melakukan pengujian menggunakan kertas lakmus untuk mengukur derajat keasaman dari berbagai kemasan yang telah disediakan. 137 Berikut data pengujian air mineral menggunakan kertas lakmus: Volume Kertas Perubahan Wadah Lakmus Warna 240 mL Merah Merah 1500 mL Biru Biru 600 mL Merah Merah 330 mL Merah Merah 19 Liter Biru Biru 4 Menggunakan strategi logika Diantara kelima kemasan yang telah disediakan, bagaimanakah derajat keasaman dari masingmasing kemasan? Berbeda atau samakah? Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas! Air sadah adalah air dengan kandungan mineralmineral tertentu di dalam air, yaitu ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam bikarbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Metode yang paling sederhana untuk mengetahui kesadahan air adalah dengan sabun. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Air sadah tidak terlalu berbahaya jika diminum, akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah, sebutkan 2 masalah yang timbul akibat adanya air sadah! Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion. Senyawa yang 138 terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau magnesium nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia setelah penambahan larutan karbonat! 139 Lampiran 3.3 PANDUAN PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TES PROBLEM SOLVING NO SOAL 1 Seorang laboran melakukan percobaan dengan mereaksikan larutan. Dia memiliki larutan dengan volume 100 mL dan pH = 2. Dari percobaannya tersebut, ternyata laboran membutuhkan larutan dengan pH = 4. Kemudian dia menambahkan sejumlah padatan NaOH kedalam larutan tersebut. Setelah penambahan padatan NaOH, laboran mengukur volume larutan tersebut dan ternyata volumenya tidak berubah (tetap). (Ar Na = 23; Ar O = 16; Ar H = 1) a. Tuliskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan! b. Tuliskan data yang anda butuhkan! c. Buatlah langkahlangkah untuk menyelesaikan masalah tersebut, berapa gram NaOH yang harus ditambahkan? d. Tulislah kesimpulan anda! JAWABAN (6 Poin) a. Berapa gram NaOH yang dibutuhkan untuk mengubah larutan dari pH = 2 menjadi pH = 4? b. Jumlah Mr NaOH (1 Poin) c. Diketahui: pH awal = 2 pH akhir = 4 Ditanya: Berapa jumlah NaOH padatan yang harus ditambahkan agar pH larutan bertambah menjadi 4? Dijawab: Keadan awal: pH = 2 [H+] = 10-2M Jumlah mmol H+ =volume × kemolaran H+ = 100 mL×10-2M = 1 mmol (1 Poin) Keadaan akhir: pH = 4 [H+] = 10-4M Jumlah mmol H+ =volume × kemolaran H+ = 100 mL×10-4M = 0,01 mmol Jumlah mmol H+ yang bereaksi = Jumlah mmol H+ awal - Jumlah mmol H+ akhir = 1 mmol – 0,01 mmol = 0,99 mmol (1 Poin) Ion H+ bereaksi dengan NaOH berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut: H+(aq) + NaOH(aq) → Na+(aq) + H2O (l) Jumlah mmol NaOH = jumlah mmol H+ = 0,99 mmol 140 (1 Poin) = 0,99 mmol × 40 mg mmol-1 = 39,6 mg. Jadi, NaOH yang harus ditambahkan sebanyak = 39,6 mg (1 Poin) Kesimpulan: Untuk membuat larutan NaOH yang semula memiliki pH = 2 menjadi pH = 4, dibutuhkan NaOH sebanyak 39,6 mg. (1 Poin) (9 Poin) Masalah yang dihadapi pak Bani: Lahan gambut yang bersifat asam terbukti dengan pengujian kertas lakmus yang berwarna merah. Masalah yang dihadapi pak Suryo: Tanah garapan yang bersifat basa terbukti dengan pengujian kertas lakmus yang berwarna biru. (1 Poin) Menurut pendapat saya, yang dilakukan oleh pak Bani dan pak Suryo sudah tepat. Alasannya yaitu lahan pak Bani yang bersifat asam, ditambahkan kapur (CaO) agar bersifat netral, sedangkan lahan pak Suryo yang bersifat basa ditambahakan pupuk ZA ((NH4)2SO4) agar bersifat netral. (1 Poin) Solusi untuk lahan pak Bani yaitu dengan menambahkan kapur (CaO) CaO + H2O → Ca(OH)2 dimana Ca(OH)2 bersifat basa dan apabila zat tersebut dicampurkan kedalam tanah yang bersifat asam, maka tanah akan bersifat netral. Secara umum para ahli mengemukakan bahwa masalah tanah asam dapat diatasi dengan teknologi pengapuran, karena pengapuran dapat menaikkan pH tanah. Solusi untuk lahan pak Suryo yaitu dengan menambahkan pupuk ZA. Ketika penambahan pupuk ZA, (NH4)2SO4 akan teroksidasi dalam tanah kemudian Massa NaOH = jumlah mmol NaOH×Mr NaOH d. 2 Pak Bani merupakan seorang petani lahan a. gambut. Sifat kimia dan fisika tanah gambut merupakan sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhatikan dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia seperti pH, kadar abu, kadar N, P, K, kejenuhan b. basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi yang perlu diperhatikan dalam pemupukan di tanah gambut. Suatu hari, pak Bani mengambil sampel tanah untuk diukur pH- c. nya. Pak Bani menggunakan kertas lakmus dan ternyata kertas lakmus tersebut berwarna merah. Agar dapat ditanami dengan baik, maka pak Bani menambahkan kapur. Berbeda dengan lahan pak Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan kertas lakmus menunjukkan warna biru. Kondisi tanah ini 141 menunjukkan nilai derajat keasaman (pH > 7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium). Pak Suryo mendapat saran dari tetangga agar menambahkan pupuk ZA ke dalam tanah garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran tetangga. a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani dan Pak Suryo! b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan yang diberikan oleh pak Bani dan pak Suryo terhadap lahan garapannya? c. Bagaimana solusi anda untuk menangani masalah diatas? Jelasakan secara logis! d. Tuliskan kesimpulan anda! 3 membentuk SO3, kemudian ketika di dalam tanah akan bereaksi dengan air membentuk H2SO4. H2SO4 merupakan asam dan apabila diberikan ke tanah yang bersifat basa, maka tanah tersebut akan menjadi netral. (4 Poin) d. Kesimpulan: Derajat keasaman tanah (pH tanah) pada kondisi netral mempunyai banyak keuntungan. Tanaman mampu tumbuh dengan baik sehingga produksinya dapat optimal. Tanaman mampu menyerap unsur hara dengan baik karena pada kondisi ini unsur hara mudah larut dalam air. ∴Pada tanah dengan pH rendah (tanah asam) dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara pengapuran, sedangkan pada tanah basa (pH tinggi), penetralan pH dapat dilakukan dengan penambahan pupuk ZA. (3 Poin) Sekelompok siswa (4 Poin) melakukan pengujian Diketahui : [H+] = 10-7 terhadap air mineral Ditanya : yang mempunyai 1. Derajat keasaman dari masing-masing konsentrasi 10-7 M dari kemasan? berbagai ukuran 2. Berbeda atau samakah? kemasan, diantaranya 3. Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas! yaitu: Dijawab : f) Gelas plastik: 240 mL 1. Derajat keasaman dari masing-masing g) Botol besar : 1500 kemasan yaitu: mL a) 240 mL → pH = -log [H+] h) Botol sedang: 600 = -log [10-7] = 7 mL b) 1500 mL → pH = -log [H+] i) Botol kecil : 330 mL = -log [10-7] = 7 j) Galon : 19 Liter c) 600 mL→ pH = -log [H+] 142 4 = -log [10-7] = 7 Mereka melakukan perhitungan derajat d) 330 mL→ pH = -log [H+] = -log [10-7] = 7 keasaman dari berbagai kemasan yang telah e) 19 Liter → pH = -log [H+] disediakan. = -log [10-7] = 7 Diantara kelima 2. Derajat keasaman (pH) dari berbagai kemasan kemasan yang telah yaitu sama. disediakan, (2 Poin) bagaimanakah derajat 3. Karena pada kondisi air murni, yaitu kondisi keasaman dari masingdimana tanpa asam atau basa (netral) harga pH masing kemasan? suatu larutan akan sama dengan pOH. Banyak Berbeda atau samakah? sedikitnya volume tidak mempengaruhi nilai Mengapa? Jelaskan derajat keasaman, jadi nilai pH akan sama secara logis dan jelas! selama konsentrasi tidak berubah meskipun ditempatkan pada kemasan dengan volume yang berbeda. (2 Poin) Air sadah adalah air (6 poin) dengan kandungan 2 masalah yang timbul akibat adanya air sadah mineral-mineral tertentu yaitu: di dalam air, yaitu ion 1) Air sadah dapat menyebabkan terjadinya kalsium (Ca) dan pengendapan mineral, yang menyumbat magnesium (Mg) dalam saluran pipa dan keran. bentuk garam 2) Air sadah juga menyebabkan bikarbonat. Air pemborosan sabun di rumah tangga, dan sadah atau air keras air sadah yang bercampur sabun dapat adalah air yang memiliki membentuk gumpalan scum yang sukar kadar mineral yang dihilangkan. tinggi. Metode yang (2 Poin) paling sederhana untuk Persamaan Kimia setelah penambahan karbonat: mengetahui kesadahan CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq) air adalah dengan sabun. (2 Poin) Pada air sadah, sabun Mg(NO3)2(aq) + K2CO3(aq) → MgCO3(s) + 2KNO3(aq) tidak akan menghasilkan (2 Poin) busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Catatan: Air sadah tidak terlalu Nilai 2 Poin apabila, dalam persamaan reaksi berbahaya jika diminum, suatu senyawa disertai fase zat. akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah, sebutkan 2 masalah yang timbul akibat adanya air sadah! Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi 143 dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion. Senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau magnesium nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia setelah penambahan larutan karbonat! Skor Total = 25 Poin Nilai = ^_`abcdefghia`jik ^_`al`lcj × 100 144 Lampiran 3.4 RUBRIK KRITERIA VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS “ PROBLEM SOLVING” No Aspek yang dinilai 1 Keterkaitan antara Kriteria Keterhubungkaitan yang jelas dan tepat standar kompetensi, Keterhubungkaitan jelas namun kurang kompetensi dasar dan tepat indikator pembelajran Keterhubungkaitan jelas dan kurang tepat Skor 4 3 2 Keterhubungkaitan tidak jelas dan tidak tepat 2 Kesesuaian indikator Instrumen penialaian mengacu pada pembelajaran dengan indikator pembelajaran dengan baik instrumen penilaian Instrumen penialaian mengacu pada indikator pembelajaran dengan cukup 1 4 3 baik Instrumen penialaian mengacu pada indikator pembelajaran dengan kurang 2 baik Instrumen penialaian mengacu pada indikator pembelajaran dengan tidak 1 baik 3 Kesesuaian antara Instrumen sesuai dengan tingkatan instrumen penilaian taksonomi Bloom yang disuguhkan dengan tingkatan Instrumen cukup sesuai dengan taksonomi Bloom tingkatan taksonomi Bloom yang 4 3 disuguhkan Instrumen kurang sesuai dengan tingkatan taksonomi Bloom yang 2 145 disuguhkan Instrumen tidak sesuai dengan tingkatan taksonomi Bloom yang disuguhkan 4 Materi dalam instrumen Materi instrumen luas, aplikatif, dan penilaian sesuai dengan materi ajar 1 4 Materi instrumen cukup luas, aplikatif, dan sesuai dengan materi ajar 3 Materi instrumen kurang luas, aplikatif, dan kurang sesuai dengan materi ajar 2 Materi instrumen keluar dari materi ajar , dan tidak aplikatif 5 Penyajian bahasa dan Penyajian kasus menarik dan terkait tulisan dalam instrumen materi ajar penilaian Penyajian kasus cukup menarik dan terkait materi ajar 1 4 3 Penyajian kasus kurang menarik dan kurang terkait materi ajar 2 Penyajian kasus tidak menarik dan tidak terkait materi ajar 6 Penyajian bahasa dan Bahasa dan tulisan yang digunakan tulisan dalam instrumen sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia penilaian Bahasa dan tulisan yang digunakan cukup sesuai dengan EYD Bahasa 1 4 3 Indonesia Bahasa dan tulisan yang digunakan kurang sesuai dengan EYD Bahasa 2 Indonesia Bahasa dan tulisan yang digunakan tidak sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia 1 146 7 Penyajian gambar pada Gambar jelas dan sesuai pertanyaan instrumen penilaian Gambar jelas dan cukup sesuai pertanyaan 4 3 Gambar jelas dan kurang sesuai pertanyaan 2 Gambar jelas dan tidak sesuai pertanyaan 8 Keterbacaan instrumen Kalimat mudah dipahami, tertulis rapih penilaian keterampilan dan menarik berpikir kritis Kalimat mudah dipahami, tertulis kurang rapih dan kurang menarik 1 4 3 Kalimat sulit dipahami, tertulis kurang rapih dan kurang menarik 2 Kalimat sulit dipahami, tertulis tidak rapih dan tidak menarik 9 Kesesuaian keluasan Keluasan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan dengan perkembangan siswa SMA perkembangan siswa Keluasan pertanyaan cukup sesuai SMA sesuai dengan perkembangan siswa 1 4 3 SMA Keluasan pertanyaan kurang sesuai dengan perkembangan siswa SMA 2 Keluasan pertanyaan tidak sesuai dengan perkembangan siswa SMA 10 Kesesuaian instrumen Pertanyaan dan jawaban instrumen penilaian dengan penilaian sesuai dan tepat jawaban dari instrumen Pertanyaan dan jawaban instrumen tersebut penilaian cukup sesuai . 1 4 3 Pertanyaan dan jawaban instrumen penilaian kurang sesuai . 2 147 Pertanyaan dan jawaban instrumen penilaian tidak sesuai. 11 1 Kelengkapan instrumen Memenuhi empat komponen penilaian(kisi-kisi soal, kelengkapan butir soal, jawaban dan Memenuhi tiga komponen kelengkapan 3 alternatif jawaban, dan Memenuhi dua komponen kelengkapan 2 pedoman penskoran) Memenuhi satu komponen kelengkapan 1 4 148 Lampiran 3.5 149 150 151 152 153 154 155 156 Lampiran 4.1 INDIKATOR LEMBAR AKTIVITAS BERPIKIR SISWA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI / genap No Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Aspek yang Dinilai Merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria 1 Memfokuskan pertanyaan untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban. 2 Mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak 3 Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 5 Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi Menganalisis argumen 6 Menentukan suatu tindakan 4 Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Menyimpulkan materi yang dibahas Mendefinisikan masalah Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan Mampu berstrategi logika 7 Berinteraksi dengan orang lain Mampu bekerjasama dengan siswa lain 157 Lampiran 4.2 Lembar Aktivitas Siswa Mata Pelajaran : Kimia Materi : Asam Basa Kelas/ Semester : XI IPA/ II Tanggal Observasi : Petunjuk : a. Berilah tanda (√ ) pada kolom kualifikasi dengan rentang nomor yang sudah dituliskan b. Bacalah petunjuk skoring dengan teliti, diskusikan dengan peneliti saat menemukan hal-hal yang kurang dipahami. c. Lakukan observasi secara objektif ASPEK YANG DINILAI N o 1 2 3 4 5 6 Nama Merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat 1 1 1 2 3 2 3 2 3 Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Menyimpulkan materi yang dibahas 1 1 1 2 3 2 3 2 3 Mendefinisikan masalah 1 2 3 Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan 1 2 3 Mampu berstrategi logika 1 2 3 Mampu bekerjasama dengan siswa lain 1 2 3 158 ASPEK YANG DINILAI N o Nama Merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat 1 1 1 2 3 2 3 2 3 Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Menyimpulkan materi yang dibahas 1 1 1 2 3 2 3 2 3 Mendefinisikan masalah 1 2 3 Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan 1 2 3 Mampu bekerjasama dengan siswa lain Mampu berstrategi logika 1 2 3 1 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Ambarawa, Januari 2014 Observer, ( ) 2 3 159 Lampiran 4.3 PETUNJUK SKORING LEMBAR AKTIVITAS SISWA Petunjuk : d. Bacalah petunjuk skoring dengan teliti, diskusikan dengan peneliti saat menemukan hal-hal yang kurang dipahami. e. Lakukan observasi secara objektif No Aspek yang dinilai 1. Merumuskan pertanyaan 2 Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban 3 Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat 4 Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah 5 Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang 6 Menyimpulkan materi yang dibahas Deskripsi dan Skor (3) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran taksonomi bloom C3-C6 faktual. (2) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran taksonomi bloom C3-C6 konseptual. (1) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran taksonomi bloom C3-C6. (3) Membuat kriteria jawaban lebih dari atau sama dengan tiga. (2) Membuat dua kriteria jawaban. (1) Membuat satu kriteria jawaban. (3) Sumber yang digunakan sudah diakui oleh nasional. (2) Sumber yang digunakan dari buku pelajaran. (1) Sumber yang digunakan dari pernyataan lisan guru. (3) Alasan berdasarkan sumber lebih dari satu. (2) Alasan bedasarkan satu sumber. (1) Alasan berdasarkan pendapat pribadi. (3) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C3-C6 faktual. (2) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C3-C6 konseptual. (1) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C1-C2 faktual. (3) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan menggunakan bahasa sendiri. (2) Menyimpulkan semua materi yang dibahas secara text book. (1) Menyimpulkan semua materi yang 160 dibahas dengan menggunakan bahasa sendiri maupun secara text book. 7 8 9 10 Mendefinisikan masalah (3) Mendefinisikan lebih dari satu masalah dari suatu kondisi. (2) Mendefinisikan satu fokus masalah dari suatu kondisi. (1) Mendefinisikan masalah yang kurang tepat dari suatu kondisi. Memutuskan hal-hal yang (3) Mampu mengambil keputusan setelah akan dilakukan mempertimbangkan dengan sumber dan keadaan. (2) Mengambil keputusan dengan pertimbangan salah satu dari sumber dan keadaan. (1) Mengambil keputusan tanpa pertimbangan sumber dan keadaan. Mampu berstrategi logika (3) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber lebih dari satu. (2) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber satu jenis. (1) Berlogika dengan tidak disertai sumber. Mampu bekerjasama dengan (3) Bertukar pendapat dan saling siswa lain menghargai pendapat sesama teman. (2) Memberikan pendapat tetapi tidak dapat menerima pendapat orang lain. (1) Tidak memberikan pendapat ataupun menerima pendapat teman yang lain. 161 Lampiran 4.4 RUBRIK KRITERIA VALIDASI LEMBAR AKTIVITAS BERPIKIR SISWA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS No Aspek yang dinilai 1 Ketepatan penggunaan Kriteria Indikator yang digunakan mewakili indikator pada lembar aktivitas siswa yang diharapkan. aktivitas siswa Indikator yang digunakan cukup mewakili aktivitas siswa yang Skor 4 3 diharapakan. Indikator yang digunakan kurang mewakili aktivitas siswa yang 2 diharapakan. Indikator yang digunakan tidak mewakili aktivitas siswa yang 1 diharapakan. 2 Kesesuaian antara Aspek yang dinilai sesuai dengan indikator dengan aspek indikator. yang dinilai Aspek yang dinilai cukup sesuai dengan indikator. 4 3 Aspek yang dinilai kurang sesuai dengan indikator. 2 Aspek yang dinilai tidak sesuai dengan indikator. 3 Pemilihan aspek yang Pemilihan aspek sesuai dengan tujuan dinilai penggunaan lembar aktivitas berpikir 1 4 siswa. Pemilihan aspek cukup sesuai dengan tujuan penggunaan lembar aktivitas berpikir siswa. 3 162 Pemilihan aspek kurang sesuai dengan tujuan penggunaan lembar aktivitas 2 berpikir siswa. Pemilihan aspek tidak sesuai dengan tujuan penggunaan lembar aktivitas 1 berpikir siswa. 4 Jumlah aspek dari Jumlah aspek untuk setiap indikator masing-masing indikator sudah mewakili. 4 Jumlah aspek untuk setiap indikator cukup mewakili. 3 Jumlah aspek untuk setiap indikator kurang mewakili. 2 Jumlah aspek untuk setiap indikator tidak mewakili. 5 Jumlah keseluruhan Aspek yang dinilai memiliki jumlah aspek pada lembar yang sesuai dan tepat untuk masing- aktivitas siswa masing indikator. 1 4 Aspek yang dinilai memiliki jumlah yang cukup sesuai dan tepat untuk 3 masing-masing indikator. Aspek yang dinilai memiliki jumlah yang kurang sesuai dan tepat untuk 2 masing-masing indikator. Aspek yang dinilai memiliki jumlah yang tidak sesuai dan tepat untuk masing-masing indikator. 1 163 Lampiran 4.5 164 165 Lampiran 5.1 INDIKATOR ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI / genap No 1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Memfokuskan Pertanyaan 2 Menganalisis Argumen 3 Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan 4 5 6 7 8 9 Menentukan Suatu Tindakan Berinteraksi dengan Orang Lain Mempertimbangkan Sumber Apakah Dapat Dipercaya atau Tidak Mengidentifikasi Asumsiasumsi Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan Suatu Definisi Aspek yang Dinilai Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban Mengidentifikasi kalimatkalimat pertanyaan Memberikan penjelasan sederhana Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta Mempertimbangkan kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin Menggunakan strategi retorika Kemampuan memberikan alasan Mengkontruksi argumen Penjelasan bukan pernyataan Menyatakan tafsiran ∑ Butir Nomor Butir 1 1 1 2 2 3, 4 2 5, 8 1 6 1 7 1 9 1 10 1 12 1 11 166 Lampiran 5.2 ANGKET RESPON SISWA Nama : Kelas : Petunjuk : a. Angket ini berisi 12 pertanyaan. Perhatikan dengan baik setiap pertanyaan sebelum menjawab. b. Pertimbangkan dengan seksama setiap pertanyaan, dan berilah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda karena jawaban anda tidak mempengaruhi nilai pelajaran kimia. c. Jawablah dengan melingkari alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat anda pada lembar angket langsung dan tulislah alasan dari setiap jawaban. 1. Apakah materi pada soal-soal yang telah anda kerjakan sudah dipelajari dalam pembelajaran Kimia? a. Iya b. Tidak c. Alasan.............................................................................................................. ......................................................................................................................... 2. Apakah anda menemukan materi yang aplikatif pada soal-soal yang anda kerjakan? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 3. Apakah pertanyaan pada tes esai maupun problem solving melatih keterampilan menganalisis? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 4. Apakah pertanyaan pada tes esai maupun problem solving melatih keterampilan mengidentifikasi? a. Iya 167 b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 5. Apakah setelah berlatih tes esai dan problem solving, anda dapat lebih mudah memberikan solusi dari masalah keseharian yang menyangkut dengan materi Kimia? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 6. Apakah soal tes esai maupun problem solving melatih keterampilan memutuskan suatu tindakan? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 7. Apakah penggunaan bahasa pada soal tes esai dan problem solving dapat dipahami dengan mudah? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 8. Apakah saat anda mengerjakan soal mengerti maksud dari soal-soal tersebut? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 9. Apakah anda membutuhkan pemahaman konsep saat menjawab tes esai dan problem solving? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 10. Apakah anda menggunakan keterampilan berpikir yang lebih dari biasa untuk menjawab tes esai dan problem solving? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 168 11. Menurut anda, apakah setelah mengerjakan tes esai dan problem solving dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 12. Apakah tes esai dan problem solving dapat menjadi media untuk berlatih soal-soal olimpiade Kimia dan soal Ujian Nasional? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 169 Lampiran 5.3 RUBRIK KRITERIA VALIDASI ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS No Aspek yang dinilai 1 Ketepatan penggunaan indikator pada angket Kriteria Indikator yang digunakan mewakili respon yang diharapakan. Skor 4 Indikator yang digunakan cukup mewakili respon yang diharapakan. 3 Indikator yang digunakan kurang mewakili respon yang diharapakan. 2 Indikator yang digunakan tidak mewakili respon yang diharapakan. 2 Kesesuaian antara Pertanyaan angket sesuai dengan indikator dengan indikator pencapaian respon. pertanyaan angket Pertanyaan angket cukup sesuai dengan indikator pencapaian respon. 1 4 3 Pertanyaan angket kurang sesuai dengan indikator pencapaian respon. 2 Pertanyaan angket tidak sesuai dengan indikator pencapaian respon. 3 Pemilihan pertanyaan Pertanyaan angket sesuai dengan tujuan angket penggunaan angket. 1 4 Pertanyaan angket cukup sesuai dengan tujuan penggunaan angket. 3 Pertanyaan angket kurang sesuai dengan tujuan penggunaan angket. 2 Pertanyaan angket tidak sesuai dengan tujuan penggunaan angket. 4 Jumlah pertanyaan dari Jumlah pertanyaan untuk setiap 1 4 170 masing-masing indikator indikator sudah mewakili. Jumlah pertanyaan untuk setiap indikator cukup mewakili. 3 Jumlah pertanyaan untuk setiap indikator kurang mewakili. 2 Jumlah pertanyaan untuk setiap indikator tidak mewakili. 5 Jumlah keseluruhan Pertanyaan angket memiliki jumlah pertanyaan pada angket yang sesuai dan tepat untuk masing- 1 4 masing indikator. Pertanyaan angket memiliki jumlah yang cukup sesuai dan tepat untuk 3 masing-masing indikator. Pertanyaan angket memiliki jumlah yang kurang sesuai dan tepat untuk 2 masing-masing indikator. Pertanyaan angket memiliki jumlah yang tidak sesuai dan tepat untuk 1 masing-masing indikator. 6 Pemilihan alternatif Alternatif jawaban respon sesuai dengan jawaban respon angket tujuan penggunaan angket. 4 Alternatif jawaban respon cukup sesuai dengan tujuan penggunaan angket. 3 Alternatif jawaban respon kurang sesuai dengan tujuan penggunaan angket. 2 Alternatif jawaban respon tidak sesuai dengan tujuan penggunaan angket. 1 171 Lampiran 5.4 172 173 ANGKET RESPON GURU Nama : Guru pada kelas : Petunjuk : a. Angket ini berisi 10 pertanyaan. Perhatikan dengan baik setiap pertanyaan sebelum menjawab. b. Pertimbangkan dengan seksama setiap pertanyaan, dan berilah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda. c. Jawablah dengan melingkari alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat anda pada lembar angket langsung dan tulislah alasan dari setiap jawaban. a. Apakah materi pada soal tes esai dan problem solving berkaitan dengan asam basa? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... b. Apakah materi pada soal tes esai dan problem solving itu aplikatif? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... ......................................................................................................................... 3. Apakah cakupan materi tes esai dan problem solving sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar KTSP? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 4. Apakah pencapaian indikator dari tes esai dan problem solving sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari KTSP? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... ......................................................................................................................... 5. Apakah tes esai dan problem solving dapat melatih keterampilan siswa dalam menganalisis argumen? 174 a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 6. Apakah tes esai dan problem solving dapat memicu siswa untuk berpikir kritis? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 7. Menurut anda, setelah mengerjakan tes esai dan problem solving apakah siswa dapat terlatih untuk mengidentifikasi masalah? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 8. Apakah tes esai dan problem solving dapat menumbuhkan keterampilan siswa untuk memutuskan suatu tindakan? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 9. Apakah tes esai dan problem solving dapat diterapkan sebagai instrumen penilaian alternatif bagi guru sebagai pendamping instrumen penilaian baku? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 10. Apakah tes esai dan problem solving dapat digunakan sebagai instrumen penilaian untuk materi selain asam dan basa? a. Iya b. Tidak c. Alasan............................................................................................................... .......................................................................................................................... 175 Lampiran 6.1 NILAI AKHIR PRODUK TES ESAI ANALISIS DAN TES PROBLEM SOLVING PRA UJI COBA SOAL NILAI NO NAMA TEA TPS AKHIR 1 UC-001 64,17 60,58 62,37 2 UC-002 58,75 66,35 62,55 3 UC-003 59,17 64,42 61,79 4 UC-004 48,75 26,92 37,84 5 UC-005 59,17 60,58 59,87 6 UC-006 47,08 45,19 46,14 7 UC-007 51,67 62,50 57,08 8 UC-008 47,92 36,54 42,23 9 UC-009 65,83 42,31 54,07 10 UC-010 66,25 50,96 58,61 11 UC-011 68,75 54,81 61,78 12 UC-012 51,67 57,69 54,68 13 UC-013 52,92 54,81 53,86 14 UC-014 69,58 63,46 66,52 15 UC-015 62,50 50,00 56,25 16 UC-016 56,67 58,65 57,66 17 UC-017 62,50 55,77 59,13 18 UC-018 51,67 50,00 50,83 19 UC-019 56,25 59,62 57,93 20 UC-020 59,58 75,00 67,29 21 UC-021 63,75 58,65 61,20 22 UC-022 53,33 67,31 60,32 23 UC-023 66,25 60,58 63,41 24 UC-024 68,75 65,38 67,07 25 UC-025 67,50 64,42 65,96 26 UC-026 56,25 73,08 64,66 27 UC-027 58,33 68,27 63,30 28 UC-028 52,50 55,77 54,13 29 UC-029 43,75 62,50 53,13 30 UC-030 71,25 66,35 68,80 31 UC-031 63,33 60,58 61,96 32 UC-032 66,25 42,31 54,28 RATA-RATA 59,13 57,54 58,33 176 Lampiran 6.2 ANALISIS UJI COBA SOAL TES ESAI ANALISIS KELAS XII IPA 1 SMAN 1 AMBARAWA SELASA, 28 JANUARI 2014 SKOR MAKSIMAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 KODE UC - 001 UC - 002 UC - 003 UC - 004 UC - 005 UC - 006 UC - 007 UC - 008 UC - 009 UC - 010 UC - 011 UC - 012 UC - 013 UC - 014 UC - 015 UC - 016 UC - 017 UC - 018 UC - 019 UC - 020 UC - 021 UC - 022 UC - 023 UC - 024 UC - 025 UC - 026 UC - 027 UC - 028 UC - 029 UC - 030 UC - 031 UC - 032 JUMLAH JUMLAH SKOR JUMLAH KUADRAT 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL SKOR 5 14 6 9 9 6 8 3 60 38,5 35,25 35,5 29,25 35,5 28,25 31 28,75 39,5 39,75 41,25 31 31,75 41,75 37,5 34 37,5 31 33,75 35,75 38,25 32 39,75 41,25 40,5 33,75 35 31,5 26,25 42,75 38 39,75 1135,25 1288792,563 3600 1482,25 1242,5625 1260,25 855,5625 1260,25 798,0625 961 826,5625 1560,25 1580,0625 1701,5625 961 1008,0625 1743,0625 1406,25 1156 1406,25 961 1139,0625 1278,0625 1463,0625 1024 1580,0625 1701,5625 1640,25 1139,0625 1225 992,25 689,0625 1827,5625 1444 1580,0625 40893,0625 0,5 1 1 2 0 0 2 0,25 3 2 4 0,25 1,25 3 1 3 2 1,5 1,25 2 2 1 2 3 2 1 1,5 0 2,5 3 2 0,5 51,5 2652,25 11 11 11 9 11 11 10 10,25 13 11 11,25 10,25 10,5 11,25 11,5 10,25 11 9 10 11 10 9 12 11 13,25 12 10 9 10 14 11,25 12,75 348,5 121452,25 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5,5 5 5 5 5 2 5 5 5 160,5 25760,25 4,25 4,25 4,25 4,25 4,25 3 4 4,25 5 4,25 4,25 4,25 4,25 5 6 4 4,25 4 4,25 4,25 5 4,5 5 4,25 4,5 4 4,25 5 3,75 3,75 4,5 4,25 139 19321 3,75 2,25 1,25 1 2,25 0,25 1 1 1 3,5 2,75 0,25 1,75 4,5 1 2,25 3,25 1,5 1,25 3 3,25 1,5 3,75 4 3,75 1,75 2,25 1,5 0,75 5 3,25 3,25 72,75 5292,5625 4 2,75 3 0 4 1 3 1 2,5 3 6 3 3 4 3 2,5 2 2 3 2,5 3 2 3 3,5 3 3 3 3 2 3 2 3 88,75 7876,5625 7 6 7 7 6 5 4 5 7 7 5 5 4 7 7 5 7 6 7 4 7 6 7 7 7 5 6 6 5 7 7 8 196 38416 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 0,25 2 3 3 78,25 6123,0625 177 PERHITUNGAN REALIBILITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 0,25 1 1 4 0 0 4 0,0625 9 4 16 0,0625 1,5625 9 1 9 4 2,25 1,5625 4 4 1 4 9 4 1 2,25 0 6,25 9 4 0,25 121 121 121 81 121 121 100 105,0625 169 121 126,5625 105,0625 110,25 126,5625 132,25 105,0625 121 81 100 121 100 81 144 121 175,5625 144 100 81 100 196 126,5625 162,5625 25 25 25 25 25 25 25 25 36 36 25 25 25 25 25 25 25 25 25 36 25 25 25 30,25 25 25 25 25 4 25 25 25 18,0625 18,0625 18,0625 18,0625 18,0625 9 16 18,0625 25 18,0625 18,0625 18,0625 18,0625 25 36 16 18,0625 16 18,0625 18,0625 25 20,25 25 18,0625 20,25 16 18,0625 25 14,0625 14,0625 20,25 18,0625 14,0625 5,0625 1,5625 1 5,0625 0,0625 1 1 1 12,25 7,5625 0,0625 3,0625 20,25 1 5,0625 10,5625 2,25 1,5625 9 10,5625 2,25 14,0625 16 14,0625 3,0625 5,0625 2,25 0,5625 25 10,5625 10,5625 16 7,5625 9 0 16 1 9 1 6,25 9 36 9 9 16 9 6,25 4 4 9 6,25 9 4 9 12,25 9 9 9 9 4 9 4 9 49 36 49 49 36 25 16 25 49 49 25 25 16 49 49 25 49 36 49 16 49 36 49 49 49 25 36 36 25 49 49 64 9 9 9 1 9 9 4 4 4 9 9 9 4 4 9 4 9 4 4 9 9 9 4 9 4 4 9 4 0,0625 4 9 9 JML 116,5 3841,5 817,25 611,875 216,4375 279,5625 1238 206,0625 S2 t S2 1 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S2i r11 19,32171631 1,050537109 1,441162109 0,382568359 0,252929688 1,595153809 1,044372559 1,171875 0,459899902 7,398498535 0,705 178 Lampiran 6.3 ANALIS IS UJI COBA S OAL TES PROBLEM S OLVING KELAS XII IPA 1 S MAN 1 AMBARAWA S KOR MAKS IMAL NO KODE 1 UC - 001 2 UC - 002 3 UC - 003 4 UC - 004 5 UC - 005 6 UC - 006 7 UC - 007 8 UC - 008 9 UC - 009 10 UC - 010 11 UC - 011 12 UC - 012 13 UC - 013 14 UC - 014 15 UC - 015 16 UC - 016 17 UC - 017 18 UC - 018 19 UC - 019 20 UC - 020 21 UC - 021 22 UC - 022 23 UC - 023 24 UC - 024 25 UC - 025 26 UC - 026 27 UC - 027 28 UC - 028 29 UC - 029 30 UC - 030 31 UC - 031 32 UC - 032 JUMLAH 1 2 3 4 JUMLAH S KOR TOTAL 6 9 4 7 26 676 15,75 17,25 16,75 7 15,75 11,75 16,25 9,5 11 13,25 14,25 15 14,25 16,5 13 15,25 14,5 13 15,5 19,5 15,25 17,5 15,75 17 16,75 19 17,75 14,5 16,25 17,25 15,75 11 478,75 229201,5625 248,0625 297,5625 280,5625 49 248,0625 138,0625 264,0625 90,25 121 175,5625 203,0625 225 203,0625 272,25 169 232,5625 210,25 169 240,25 380,25 232,5625 306,25 248,0625 289 280,5625 361 315,0625 210,25 264,0625 297,5625 248,0625 121 7390,3125 3 3,75 2,75 0 4 1,25 3 1 2 3 3,75 3 2,5 3 3 2,5 2 3 2 3,75 2 3 2,5 3 2 3 3,5 2,25 3,5 3,5 3 2 85,5 7310,25 6,75 7 7 5 5,25 7 6,75 6 5,5 5,25 5,75 7 5,5 7 5,5 6,5 7,5 5 7 8 5,5 7 7,25 7 7,25 8,25 7 7,25 6,75 7,25 6,5 5 208,25 43368,063 3 3 4 2 2,5 2,5 3,5 1,5 1 2 1 2 3 3,5 2 3,75 3 2,75 2,5 4 3,75 3,75 3,5 3,75 4 4 3,5 1 2 2,5 3 2 89,25 7965,5625 3 3,5 3 0 4 1 3 1 2,5 3 3,75 3 3,25 3 2,5 2,5 2 2,25 4 3,75 4 3,75 2,5 3,25 3,5 3,75 3,75 4 4 4 3,25 2 95,75 9168,0625 JUMLAH KUADRAT S ELAS A, 28 JANUARI 2014 PERHITUNGAN RELIABILITAS 1 9 14,0625 7,5625 0 16 1,5625 9 1 4 9 14,0625 9 6,25 9 9 6,25 4 9 4 14,0625 4 9 6,25 9 4 9 12,25 5,0625 12,25 12,25 9 4 251,875 2 45,5625 49 49 25 27,5625 49 45,5625 36 30,25 27,5625 33,0625 49 30,25 49 30,25 42,25 56,25 25 49 64 30,25 49 52,5625 49 52,5625 68,0625 49 52,5625 45,5625 52,5625 42,25 25 1380,9375 3 9 9 16 4 6,25 6,25 12,25 2,25 1 4 1 4 9 12,25 4 14,0625 9 7,5625 6,25 16 14,0625 14,0625 12,25 14,0625 16 16 12,25 1 4 6,25 9 4 276,0625 7,117615 0,732178 0,802673 0,848083 0,939392 3,322327 4 9 12,25 9 0 16 1 9 1 6,25 9 14,0625 9 10,5625 9 6,25 6,25 4 5,0625 16 14,0625 16 14,0625 6,25 10,5625 12,25 14,0625 14,0625 16 16 16 10,5625 4 316,5625 r11 0,71097 179 Lampiran 7.1 NILAI AKHIR PRODUK TES ESAI ANALISIS DAN TES PROBLEM SOLVING UJI SKALA KECIL NILAI KETUNTASAN NO NAMA BELAJAR TEA TPS AKHIR TIDAK TUNTAS 1 SK-001 73,33 73,08 73,21 TIDAK TUNTAS 2 SK-002 72,08 65,38 68,73 TIDAK TUNTAS 3 SK-003 75,00 76,92 75,96 TIDAK TUNTAS 4 SK-004 42,92 44,23 43,57 TIDAK TUNTAS 5 SK-005 54,58 5,77 30,18 TIDAK TUNTAS 6 SK-006 61,67 23,08 42,37 TIDAK TUNTAS 7 SK-007 62,08 59,62 60,85 TIDAK TUNTAS 8 SK-008 45,42 46,15 45,79 TIDAK TUNTAS 9 SK-009 29,17 26,92 28,04 RATATIDAK TUNTAS 52,08 57,36 46,79 RATA 180 Lampiran 7.2 ANALISIS UJI SKALA KECIL PRODUK TES ESAI ANALISIS EKSTRAKURIKULER OLIMPIADE KIMIA SKOR MAKSIMAL NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 5 14 6 9 9 6 8 3 JUMLAH JUMLAH SKOR KUADRAT TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 1 SK-001 1 12 5 7 7 6 5 1 44 1936 1 144 25 49 49 36 25 1 2 SK-002 1 12,75 5 4,5 9 6 4 1 43,25 1870,5625 1 162,563 25 20,25 81 36 16 1 3 SK-003 1 13 5 5 9 6 5 1 45 2025 1 169 25 25 81 36 25 1 4 SK-004 0,5 8,5 0 1 7,25 6 1 1,5 25,75 663,0625 0,25 72,25 0 1 52,5625 36 1 2,25 5 SK-005 1 6,5 6 4 6,25 6 2 1 32,75 1072,5625 1 42,25 36 16 39,0625 36 4 1 6 SK-006 1 12,5 6 3,5 4 6 3 1 37 1369 1 156,25 36 12,25 36 9 1 37,25 1387,5625 2,25 100 25 45,563 25 36 4 1 76,5625 25 2,25 2,25 36 1 2,25 4 0,25 0 0 0 175,31 346,125 288 85 10,5 7 SK-007 1,5 10 5 6,75 5 6 2 1 8 SK-008 2 8,75 5 1,5 1,5 6 1 1,5 27,25 742,5625 4 9 SK-009 0 10 5 2 0,5 0 0 0 17,5 306,25 0 100 25 35,25 49,5 48 23 9 309,75 11372,5625 11,5 1022,88 222 1242,56 2450,25 2304 529 81 95945,063 JUMLAH 9 94 42 81 8836 1764 PERHITUNGAN REALIBILITAS S2t 79,111 S21 0,2778 2 S2 4,5664 S23 4,6667 S24 3,9167 2 S5 8,2083 S26 3,5556 2 S7 2,9136 2 0,1667 S8 28,272 r11 0,734 16 181 Lampiran 7.3 ANALISIS UJI PRODUK SKALA KECIL TES PROBLEM SOLVING EKSTRAKURIKULER OLIMPIADE KIMIA SKOR MAKSIMAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 NAMA SK-001 SK-002 SK-003 SK-004 SK-005 SK-006 SK-007 SK-008 SK-009 JUMLAH 1 6 4 3,5 3 2,5 1,5 2 3 3 2 24,5 600,25 2 9 4 4,5 6 4 0 3 4,5 2 4 32 1024 PERHITUNGAN REALIBILITAS St 2 35,72222 2 S1 0,561728 2 2,635802 S2 2 S3 2,17284 2 S4 8,444444 13,81481 r11 0,81769 3 4 4 7 4 2 4 1 0 1 3 4 1 20 400 7 7 7 4 0 0 5 3 0 33 1089 JUMLAH JUMLAH S KOR TOTAL KUADRAT 26 19 17 20 11,5 1,5 6 15,5 12 7 109,5 11990,25 676 361 289 400 132,25 2,25 36 240,25 144 49 1653,75 1 16 12,25 9 6,25 2,25 4 9 9 4 71,75 2 16 20,25 36 16 0 9 20,25 4 16 137,5 3 16 4 16 1 0 1 9 16 1 64 4 49 49 49 16 0 0 25 9 0 197 182 Lampiran 7.4 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR AKTIVITAS SISWA UJI COBA SKALA KECIL TABEL 1. DATA TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING RATERS RESPONDEN A ∑Xp (∑xP)2 B ∑Xp C 1 2 3 4 5 6 18 21 17 16 17 22 21 25 20 18 19 23 22 24 19 20 21 23 61 70 56 54 57 68 3721 4900 3136 2916 3249 4624 7 8 9 15 19 19 164 17 23 20 186 22 25 24 200 54 67 63 2916 4489 3969 550 33920 26896 34596 40000 VARIASI (∑xP)2 JK db JKT 200,296296 26 JK antar raters JKs JKr 73,1851852 102,962963 24,1481481 2 8 16 r11 (1 RATERS) r11 (3 RATERS) 0,715034965 0,882733813 MK 12,87037037 1,509259259 183 Lampiran 7.5 DATA NILAI AKTIVITAS S IS WA S KALA KECIL KRITERIA PER SISWA 24 - 30 = TINGGI 17 - 23 = CUKUP 10 - 16 = KURANG KRITERIA PER RATER 2,4 - 3 = TINGGI 1,7 - 2,3 = CUKUP 1 - 1,6 = KURANG RATA-RATA 1,7 2,0 1,7 1,7 1,7 2,0 1,3 1,7 1,3 1,7 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2,7 3,0 2,0 2,3 2,7 2,3 2,7 3,0 2,3 2,6 TINGGI TINGGI 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 III TINGGI 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 II TINGGI 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 RATA-RATA 1,3 2,0 1,7 1,7 2,0 3,0 2,0 2,0 2,3 2,0 I KURANG III KURANG 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 II CUKUP 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 I KURANG 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 RATA-RATA 2,3 1,7 1,7 2,3 1,3 2,0 1,7 1,7 1,7 1,8 10 CUKUP III CUKUP 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 II CUKUP 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 I CUKUP 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 RATA-RATA 2,7 2,0 1,7 2,3 1,7 2,0 1,7 1,7 1,3 1,9 9 CUKUP III CUKUP 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 II CUKUP 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 I KURANG 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 RATA-RATA 2,0 2,3 2,0 1,7 1,3 2,0 1,7 2,0 2,3 1,9 8 CUKUP III CUKUP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 II CUKUP 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 I KURANG 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 RATA-RATA TINGGI 2,3 2,7 2,0 1,7 2,0 3,0 2,0 2,3 2,3 2,3 7 CUKUP 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 III CUKUP 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 II CUKUP 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 I CUKUP 1,7 2,0 2,3 1,7 1,7 2,7 1,7 2,3 2,3 2,0 RATA-RATA III 6 CUKUP II CUKUP 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 I CUKUP 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 RATA-RATA 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 5 CUKUP TINGGI 2,3 2,3 2,3 1,7 2,0 1,7 2,0 2,7 2,7 2,2 CUKUP 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 III CUKUP 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 II KURANG 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 RATA-RATA 2,3 2,0 2,0 1,7 1,3 2,7 1,7 2,3 1,3 1,9 I CUKUP II III CUKUP 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 I CUKUP KRITERIA 3 2 2 1 2 3 1 2 1 2 CUKUP CUKUP CUKUP SK-001 2 SK-002 2 SK-003 3 SK-004 2 SK-005 1 SK-006 2 SK-007 2 SK-008 3 SK-009 1 RATA-RATA 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 II III RATA-RATA I 4 3 CUKUP KODE NO SISWA 2 JUMLAH SKOR RATARATA 21,3 22,0 19,3 18,7 17,7 23,3 18,3 21,7 20,0 20,3 KRITERIA ASPEK 1 CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP 184 Lampiran 7.6 ANALISIS ANGKET RESPO N SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS NO MO R NO 1 1 SK-001 2 SK-002 3 SK-003 4 SK-004 5 SK-005 6 SK-006 7 SK-007 8 SK-008 9 SK-009 JUMLAH NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SK-001 SK-002 SK-003 SK-004 SK-005 SK-006 SK-007 SK-008 SK-009 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 576 32 1024 24 1 2 9 4 9 4 9 9 9 4 9 16 16 1 16 16 16 16 16 9 66 S2 1 50,09877 0,222222 0,85649 122 S2 2 0,91358 JUMLAH S2 t r11 JUMLAH TO TAL NAMA 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 31 5 4 3 3 3 3 4 1 3 1 6 2 4 2 3 4 4 3 4 0 7 4 4 4 3 3 3 3 4 1 8 3 3 3 3 3 3 2 2 0 9 3 2 2 4 2 2 2 3 2 10 3 3 4 4 3 4 4 1 1 11 4 3 4 4 4 4 3 1 1 12 4 4 4 4 4 3 4 4 4 25 4 4 4 4 4 3 3 4 1 26 29 22 22 27 28 35 625 676 841 484 484 729 784 1225 PERHITUNGAN REALIBILITAS DAN RESPO N SISW A TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA 31 3 12 961 4 16 16 16 16 9 16 9 16 1 5 16 9 9 9 9 16 1 9 1 6 4 16 4 9 16 16 9 16 0 7 16 16 16 9 9 9 9 16 1 115 79 90 101 S2 3 S2 4 S2 5 S2 6 0,91358 1,061728 1,654321 0,839506 8 9 9 9 9 9 9 4 4 0 9 9 4 4 16 4 4 4 9 4 10 9 9 16 16 9 16 16 1 1 11 16 9 16 16 16 16 9 1 1 16 16 16 16 16 9 16 16 16 62 58 93 100 137 S2 7 S2 8 S2 9 S2 10 S2 11 0,91358 0,469136 1,333333 1,432099 0,098765 KRITERIA RESPO N SISWA 39 - 48 = SANGAT T INGGI 30 - 38 = T INGGI 21 - 29 = CUKUP 12 - 20 = RENDAH 961 42 40 38 42 40 41 35 36 18 332 110224 JUMLAH KUADRAT 1764 1600 1444 1764 1600 1681 1225 1296 324 12698 RESPO N SISWA 16 16 16 16 16 9 9 16 1 SANGAT T INGGI SANGAT T INGGI T INGGI SANGAT T INGGI SANGAT T INGGI SANGAT T INGGI T INGGI T INGGI RENDAH 115 S2 12 0,91358 10,7654321 185 Lampiran 8.1 NILAI AKHIR PRODUK TES ESAI ANALISIS & TES PROBLEM SOLVING TAHAP SKALA LUAS NILAI KETUNTASAN NO NAMA BELAJAR TEA TPS AKHIR 1 SB - 001 76,25 85 80,63 TUNTAS 2 SB - 002 70,00 57 63,50 TIDAK TUNTAS 3 SB - 003 71,67 64 67,83 TIDAK TUNTAS 4 SB - 004 62,92 80 71,46 TIDAK TUNTAS 5 SB - 005 61,67 81 71,33 TIDAK TUNTAS 6 SB - 006 43,33 58 50,67 TIDAK TUNTAS 7 SB - 007 56,67 54 55,33 TIDAK TUNTAS 8 SB - 008 73,33 56 64,67 TIDAK TUNTAS 9 SB - 009 70,00 50 60,00 TIDAK TUNTAS 10 SB - 010 62,92 52 57,46 TIDAK TUNTAS 11 SB - 011 68,75 60 64,38 TIDAK TUNTAS 12 SB - 012 53,33 63 58,17 TIDAK TUNTAS 13 SB - 013 58,33 55 56,67 TIDAK TUNTAS 14 SB - 014 70,42 57 63,71 TIDAK TUNTAS 15 SB - 015 83,33 62 72,67 TIDAK TUNTAS 16 SB - 016 50,83 63 56,92 TIDAK TUNTAS 17 SB - 017 72,92 69 70,96 TIDAK TUNTAS 18 SB - 018 72,50 50 61,25 TIDAK TUNTAS 19 SB - 019 84,17 74 79,08 TUNTAS 20 SB - 020 57,08 75 66,04 TIDAK TUNTAS 21 SB - 021 60,83 78 69,42 TIDAK TUNTAS 22 SB - 022 64,17 72 68,08 TIDAK TUNTAS 23 SB - 023 69,58 51 60,29 TIDAK TUNTAS 24 SB - 024 70,42 56 63,21 TIDAK TUNTAS 25 SB - 025 80,42 71 75,71 TIDAK TUNTAS 26 SB - 026 71,67 55 63,33 TIDAK TUNTAS 27 SB - 027 75,00 52 63,50 TIDAK TUNTAS 28 SB - 028 71,00 56 63,50 TIDAK TUNTAS 29 SB - 029 65,42 62 63,71 TIDAK TUNTAS 30 SB - 030 62,50 60 61,25 TIDAK TUNTAS 31 SB - 031 57,08 80 68,54 TIDAK TUNTAS 32 SB - 032 74,58 55 64,79 TIDAK TUNTAS 33 SB - 033 82,08 75 78,54 TUNTAS 34 SB - 034 80,42 62 71,21 TIDAK TUNTAS 35 SB - 035 80,42 79 79,71 TUNTAS 36 SB - 036 78,75 59 68,88 TIDAK TUNTAS 37 SB - 037 61,25 56 58,63 TIDAK TUNTAS 38 SB - 038 47,50 55 51,25 TIDAK TUNTAS 39 SB - 039 70,83 88 79,42 TUNTAS 40 SB - 040 82,50 60 71,25 TIDAK TUNTAS RATA68,17 63,68 65,92 RATA 186 Lampiran 8.2 ANALISIS TES ESAI ANALISIS UJI COBA SKALA BESAR KELAS XI IPA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA SB - 001 SB - 002 SB - 003 SB - 004 SB - 005 SB - 006 SB - 007 SB - 008 SB - 009 SB - 010 SB - 011 SB - 012 SB - 013 SB - 014 SB - 015 SB - 016 SB - 017 SB - 018 SB - 019 SB - 020 SB - 021 SB - 022 SB - 023 SB - 024 SB - 025 SB - 026 SB - 027 SB - 028 SB - 029 SB - 030 SB - 031 SB - 032 SB - 033 SB - 034 SB - 035 SB - 036 SB - 037 SB - 038 SB - 039 SB - 040 JUMLAH 1 2 3 5 14 6 4 2 4 1 3,5 2 3 3 1,5 3 1 2 2 3,5 4,5 3,5 3,75 4 4 0,5 3,5 3,5 2 3 4 2 4 3,75 3,5 3 2,5 2 3,25 3,25 3,25 3,25 1 3,5 3,5 4 117,5 13806,25 11 10,25 10,5 11,25 10 6 11 11 12,5 10 11 12 12 12,25 12 11 12 13 13 12 10 7,5 10,25 12 11,75 13 12 11 11 10 9 13 13 12 10,5 11 12 11 11 12 446,75 199585,56 6 6 6 6 5 6 3 6 6 3 6 2 6 4 6 1 6 6 5 6 5 6 6 6 5 6 6 4 4 6 6 5 6 6 6 6 6 4 6 6 212 44944 S KO R MAKSIMAL 4 5 9 5 5,5 7 4,5 6 4 3 6 5 5,5 4 4 3 5 6 4 7 5,5 7 4 4 4,5 8 6,5 6,5 5 5,75 4,25 4,25 4,75 4,25 4,25 5,5 7,5 7,5 7,5 5,75 2 6 7,5 212,25 45050,063 9 5,25 4,25 5,5 4,5 4,5 5 6 6,5 6 5,25 5,75 5 5 5,5 7 1 5,5 5 7,5 5,75 5 5 4,5 4,75 7,5 4 4,75 6,6 4,5 3,75 3,5 6 7 7 6,5 6 5 1 3 7,5 208,6 43513,96 6 7 8 6 8 3 4,5 4 3 3,5 3 1 3 3,5 3 4 3,5 3 4 4 4,5 4 3,5 3 5 1 2 4 3 2 4,5 4 3,5 3 4 3 3 5,5 4,5 3,5 4,5 3,5 2 3 4 4,5 139 19321 7 7 4 5 2 2 2 5 5 4 7 3 2 5 7 5 3 4 6 5 4 5 5 5 6 6 6 7 6 4 3 7 7 6 7 7 3 3 6 5 198 39204 3 3 3 2 3 0 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 102 10404 JUMLAH 45,75 42 43 37,75 37 26 34 44 42 37,75 41,25 32 35 42,25 50 30,5 43,75 43,5 50,5 34,25 36,5 38,5 41,75 42,25 48,25 43 45 42,6 39,25 37,5 34,25 44,75 49,25 48,25 48,25 47,25 36,75 28,5 42,5 49,5 1636,1 2676823,21 JUMLAH KUADRAT 2093,0625 1764 1849 1425,0625 1369 676 1156 1936 1764 1425,0625 1701,5625 1024 1225 1785,0625 2500 930,25 1914,0625 1892,25 2550,25 1173,0625 1332,25 1482,25 1743,0625 1785,0625 2328,0625 1849 2025 1814,76 1540,5625 1406,25 1173,0625 2002,5625 2425,5625 2328,0625 2328,0625 2232,5625 1350,5625 812,25 1806,25 2450,25 68368,135 187 PERHITUNGAN RELIABILITAS 2 1 16 4 16 1 12,25 4 9 9 2,25 9 1 4 4 12,25 20,25 12,25 14,0625 16 16 0,25 12,25 12,25 4 9 16 4 16 14,0625 12,25 9 6,25 4 10,5625 10,5625 10,5625 10,5625 1 12,25 12,25 16 385,375 2 121 105,0625 110,25 126,5625 100 36 121 121 156,25 100 121 144 144 150,0625 144 121 144 169 169 144 100 56,25 105,0625 144 138,0625 169 144 121 121 100 81 169 169 144 110,25 121 144 121 121 144 5069,8125 3 36 36 36 36 25 36 9 36 36 9 36 4 36 16 36 1 36 36 25 36 25 36 36 36 25 36 36 16 16 36 36 25 36 36 36 36 36 16 36 36 1184 4 25 30,25 49 20,25 36 16 9 36 25 30,25 16 16 9 25 36 16 49 30,25 49 16 16 20,25 64 42,25 42,25 25 33,0625 18,0625 18,0625 22,5625 18,0625 18,0625 30,25 56,25 56,25 56,25 33,0625 4 36 56,25 1204,9375 5 27,5625 18,0625 30,25 20,25 20,25 25 36 42,25 36 27,5625 33,0625 25 25 30,25 49 1 30,25 25 56,25 33,0625 25 25 20,25 22,5625 56,25 16 22,5625 43,56 20,25 14,0625 12,25 36 49 49 42,25 36 25 1 9 56,25 1172,31 6 20,25 16 9 12,25 9 1 9 12,25 9 16 12,25 9 16 16 20,25 16 12,25 9 25 1 4 16 9 4 20,25 16 12,25 9 16 9 9 30,25 20,25 12,25 20,25 12,25 4 9 16 20,25 519,5 7 49 49 16 25 4 4 4 25 25 16 49 9 4 25 49 25 9 16 36 25 16 25 25 25 36 36 36 49 36 16 9 49 49 36 49 49 9 9 36 25 1084 8 9 9 9 4 9 0 9 9 9 9 9 1 1 9 9 1 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 4 9 9 9 9 4 1 9 9 290 St 2 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S8 r11 75,1162 1,186273 4,923706 2,141582 2,589158 2,707168 1,176978 3,117192 0,883998 18,72606 0,85795 188 Lampiran 8.3 ANALISIS TES PROBLEM SOLVING UJI COBA SKALA BESAR KELAS XI IPA No Nama SB - 001 SB - 002 SB - 003 SB - 004 SB - 005 SB - 006 SB - 007 SB - 008 SB - 009 SB - 010 SB - 011 SB - 012 SB - 013 SB - 014 SB - 015 SB - 016 SB - 017 SB - 018 SB - 019 SB - 020 SB - 021 SB - 022 SB - 023 SB - 024 SB - 025 SB - 026 SB - 027 SB - 028 SB - 029 SB - 030 SB - 031 SB - 032 SB - 033 SB - 034 SB - 035 SB - 036 SB - 037 SB - 038 SB - 039 SB - 040 JUMLAH JUMLAH KUADRAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 2 3 4 6 9 4 6 5,5 2,5 3 5,25 5,25 2,5 3 2,5 3 2 3 3,5 2,25 3,5 3 3,75 4 2,5 5 5 5 4,5 2 3 3,75 3 2,5 3 3 2,5 4,5 3 4,5 3,5 4,5 2,5 1,5 2 5,5 3 136,75 18700,563 7,5 5 6 5,5 5,5 4 4 6 3 5 6 5 6 5 6 5 6 4,5 5,5 6 7 6 5 4 6 5 5 4 6 6 6,5 5 6 6 7 5 6 5 7 6 220 48400 3,75 3,75 3,5 4 4 4 3,5 2,5 2 2,5 3 3,5 2,5 2,5 3,5 3,5 3,75 2 3,5 3 3,75 3,5 2 3,75 3 2,75 2,5 4 3 3 4 2 3,5 2,5 3,5 3,5 3 3,75 4 2,5 127,75 16320,063 4,5 3 3,5 5,25 5,5 4 3 3 4,5 3,5 3 3,75 3 3,25 3 3,5 3,5 3,5 4,5 4,75 3,75 4 3,75 3,25 5 3 3 3 3,5 3,5 5 3,75 4,75 3,5 4,75 3,75 3,5 3 5,5 3,5 152,25 23180,063 JUMLAH 21,25 14,25 16 20 20,25 14,5 13,5 14 12,5 13 15 15,75 13,75 14,25 15,5 15,75 17,25 12,5 18,5 18,75 19,5 18 12,75 14 17,75 13,75 13 14 15,5 15 20 13,75 18,75 15,5 19,75 14,75 14 13,75 22 15 636,75 405450,56 JUMLAH KUADRAT 451,5625 203,0625 256 400 410,0625 210,25 182,25 196 156,25 169 225 248,0625 189,0625 203,0625 240,25 248,0625 297,5625 156,25 342,25 351,5625 380,25 324 162,5625 196 315,0625 189,0625 169 196 240,25 225 400 189,0625 351,5625 240,25 390,0625 217,5625 196 189,0625 484 225 10415,313 1 30,25 6,25 9 27,5625 27,5625 6,25 9 6,25 9 4 9 12,25 5,0625 12,25 9 14,0625 16 6,25 25 25 25 20,25 4 9 14,0625 9 6,25 9 9 6,25 20,25 9 20,25 12,25 20,25 6,25 2,25 4 30,25 9 514,5625 2 56,25 25 36 30,25 30,25 16 16 36 9 25 36 25 36 25 36 25 36 20,25 30,25 36 49 36 25 16 36 25 25 16 36 36 42,25 25 36 36 49 25 36 25 49 36 1244,5 3 14,0625 14,0625 12,25 16 16 16 12,25 6,25 4 6,25 9 12,25 6,25 6,25 12,25 12,25 14,0625 4 12,25 9 14,0625 12,25 4 14,0625 9 7,5625 6,25 16 9 9 16 4 12,25 6,25 12,25 12,25 9 14,0625 16 6,25 424,1875 4 20,25 9 12,25 27,5625 30,25 16 9 9 20,25 12,25 9 14,0625 9 10,5625 9 12,25 12,25 12,25 20,25 22,5625 14,0625 16 14,0625 10,5625 25 9 9 9 12,25 12,25 25 14,0625 22,5625 12,25 22,5625 14,0625 12,25 9 30,25 12,25 602,4375 Perhitungan Reliabilitas 2 S t 12,835961 2 S 1 1,4256395 2 S 2 1,5612731 2 S 3 0,6374926 2 S 4 0,9041493 4,5285544 r11 0,86293 189 Lampiran 8.4 TABEL 1. DATA RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑Xp (∑xP)2 A 18 24 22 20 17 19 21 18 22 17 19 21 17 18 23 22 17 21 20 17 22 21 20 22 18 21 18 22 22 22 18 21 17 19 18 21 22 18 23 17 795 632025 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA UJI SKALA BESAR TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING RATERS B C 18 20 23 19 17 21 22 17 20 17 22 22 17 17 21 20 17 19 20 19 26 24 17 25 21 17 17 22 19 21 22 23 21 23 19 22 25 19 17 18 806 649636 ∑Xp 19 25 22 22 17 23 24 20 23 18 20 24 17 21 19 20 17 23 23 17 21 24 18 23 17 23 19 24 21 20 17 18 19 22 17 20 23 23 21 21 825 680625 55 69 67 61 51 63 67 55 65 52 61 67 51 56 63 62 51 63 63 53 69 69 55 70 56 61 54 68 62 63 57 62 57 64 54 63 70 60 61 56 2426 (∑xP)2 3025 4761 4489 3721 2601 3969 4489 3025 4225 2704 3721 4489 2601 3136 3969 3844 2601 3969 3969 2809 4761 4761 3025 4900 3136 3721 2916 4624 3844 3969 3249 3844 3249 4096 2916 3969 4900 3600 3721 3136 148454 VARIASI JKT JK antar raters JKs JKr r11 r11 JK 1884,601626 1207,751626 1635,268293 237,8166667 db 122 2 40 78 0,805302714 0,925420639 MK 40,88170732 3,048931624 190 Lampiran 8.5 ANALISIS ANGKET RESPON SISWA DAN PERHITUNGAN RELIABILITAS TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA No Nama 1 SB - 001 2 SB - 002 3 SB - 003 4 SB - 004 5 SB - 005 6 SB - 006 7 SB - 007 8 SB - 008 9 SB - 009 10 SB - 010 11 SB - 011 12 SB - 012 13 SB - 013 14 SB - 014 15 SB - 015 16 SB - 016 17 SB - 017 18 SB - 018 19 SB - 019 20 SB - 020 21 SB - 021 22 SB - 022 23 SB - 023 24 SB - 024 25 SB - 025 26 SB - 026 27 SB - 027 28 SB - 028 29 SB - 029 30 SB - 030 31 SB - 031 32 SB - 032 33 SB - 033 34 SB - 034 35 SB - 035 36 SB - 036 37 SB - 037 38 SB - 038 39 SB - 039 40 SB - 040 JUMLAH S 2t r11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 20 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 32 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 28 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 30 2 1 2 2 0 1 0 1 1 0 1 1 12 0 1 3 2 0 1 1 1 1 0 1 1 12 1 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 0 12 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 32 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 2 2 3 3 3 1 1 2 3 2 3 26 3 3 3 3 1 0 1 1 3 2 2 2 24 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 35 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 26 1 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 35 3 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 4 36 2 3 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 26 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 23 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 30 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 30 1 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 4 23 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 30 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 29 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 19 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 30 2 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 29 1 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 25 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 30 2 2 2 3 4 3 3 1 2 2 2 2 28 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 28 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 4 29 2 1 1 1 1 1 0 1 1 2 2 2 15 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 4 32 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 34 74 77 92 93 91 89 63 58 83 87 85 93 985 5476 5929 8464 8649 8281 7921 3969 3364 6889 7569 7225 8649 970225 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73,9262 S2 1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S 10 S 11 S 12 Si 1,2 0,92 0,54 0,58 0,71 0,99 0,7 1,42 10,1856 0,9406 0,89 0,69 0,72 0,83 RESPON RENDAH T INGGI CUKUP CUKUP RENDAH RENDAH RENDAH T INGGI RENDAH CUKUP CUKUP T INGGI CUKUP CUKUP RENDAH T INGGI T INGGI CUKUP RENDAH CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP RENDAH RENDAH CUKUP RENDAH CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP RENDAH T INGGI T INGGI RENDAH T INGGI JML2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 4 4 4 9 1 1 1 4 4 4 1 400 9 4 9 9 9 4 4 4 9 9 4 16 1024 4 9 9 9 9 9 4 1 4 9 4 1 784 4 4 9 9 4 9 4 9 9 4 9 4 900 4 1 4 4 0 1 0 1 1 0 1 1 144 0 1 9 4 0 1 1 1 1 0 1 1 144 1 1 1 1 1 4 4 0 1 1 1 0 144 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 4 4 1024 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 169 1 4 4 9 9 9 1 1 4 9 4 9 676 9 9 9 9 1 0 1 1 9 4 4 4 576 9 4 9 9 9 9 4 9 4 9 16 16 1225 4 9 9 4 4 9 4 4 1 4 9 1 676 1 1 9 9 9 9 4 4 9 4 9 9 841 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 144 4 9 9 9 9 9 4 4 9 16 9 16 1225 9 9 9 16 16 9 9 1 4 9 9 16 1296 4 9 4 9 4 4 1 1 4 9 4 9 676 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 144 1 4 9 4 4 4 1 4 4 4 4 4 529 1 4 9 9 9 9 4 4 9 4 9 9 900 1 4 9 9 9 9 4 9 9 4 4 9 900 1 1 4 4 9 4 1 1 4 4 4 16 529 4 4 9 9 9 9 4 1 4 9 9 9 900 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 169 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 169 9 4 4 9 9 9 4 1 4 9 9 4 841 9 1 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4 361 4 4 9 4 9 9 4 9 9 9 4 4 900 4 4 4 9 9 9 1 1 9 9 9 9 841 1 1 4 4 9 9 4 4 4 9 4 4 625 9 9 9 9 9 9 1 1 4 9 4 9 900 4 4 4 9 16 9 9 1 4 4 4 4 784 9 4 4 9 9 4 4 1 4 4 9 9 784 4 9 1 4 9 4 4 4 9 9 4 16 841 4 1 1 1 1 1 0 1 1 4 4 4 225 9 9 4 4 9 9 4 1 9 9 9 16 1024 4 9 4 9 4 9 9 4 9 9 4 9 961 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 144 9 4 9 9 9 9 4 4 9 9 9 16 1156 26695 170 173 236 245 251 231 119 106 197 225 205 269 191 Lampiran 9.1 NILAI AKHIR PRODUK TES ESAI ANALISIS & TES PROBLEM SOLVING TAHAP IMPLEMENTASI NO NAMA NILAI TEA TPS AKHIR KETUNTASAN 1 IM - 001 73,33 76 74,67 TIDAK TUNTAS 2 IM - 002 60,83 80 70,42 TIDAK TUNTAS 3 IM - 003 60,00 81 70,50 TIDAK TUNTAS 4 IM - 004 70,00 42 56,00 TIDAK TUNTAS 5 IM - 005 72,50 78 75,25 TIDAK TUNTAS 6 IM - 006 70,83 81 75,92 TIDAK TUNTAS 7 IM - 007 81,67 81 81,33 TUNTAS 8 IM - 008 60,83 56 58,42 TIDAK TUNTAS 9 IM - 009 85,00 84 84,50 TUNTAS 10 IM - 010 77,50 60 68,75 TIDAK TUNTAS 11 IM - 011 78,33 82 80,17 TUNTAS 12 IM - 012 77,50 84 80,75 TUNTAS 13 IM - 013 78,33 56 67,17 TIDAK TUNTAS 14 IM - 014 79,17 54 66,58 TIDAK TUNTAS 15 IM - 015 85,00 71 78,00 TUNTAS 16 IM - 016 65,83 62 63,92 TIDAK TUNTAS 17 IM - 017 78,33 74 76,17 TUNTAS 18 IM - 018 82,50 78 80,25 TUNTAS 19 IM - 019 81,67 58 69,83 TIDAK TUNTAS 20 IM - 020 78,33 84 81,17 TUNTAS 21 IM - 021 78,33 66 72,17 TIDAK TUNTAS 22 IM - 022 76,67 79 77,83 TUNTAS 23 IM - 023 77,50 54 65,75 TIDAK TUNTAS 24 IM - 024 58,33 52 55,17 TIDAK TUNTAS 25 IM - 025 76,67 52 64,33 TIDAK TUNTAS 26 IM - 026 77,50 79 78,25 TUNTAS 27 IM - 027 60,00 84 72,00 TIDAK TUNTAS 28 IM - 028 80,83 54 67,42 TIDAK TUNTAS 29 IM - 029 54,17 64 59,08 TIDAK TUNTAS 30 IM - 030 66,67 65 65,83 TIDAK TUNTAS 31 IM - 031 60,83 70 65,42 TIDAK TUNTAS 32 IM - 032 86,67 60 73,33 TIDAK TUNTAS 33 IM - 033 81,67 48 64,83 TIDAK TUNTAS 34 IM - 034 52,50 78 65,25 TIDAK TUNTAS 35 IM - 035 82,50 56 69,25 TIDAK TUNTAS 36 IM - 036 63,33 48 55,67 TIDAK TUNTAS 37 IM - 037 60,83 74 67,42 TIDAK TUNTAS 38 IM - 038 80,83 76 78,42 TUNTAS 39 IM - 039 82,50 40 61,25 TIDAK TUNTAS 40 IM - 040 80,83 70 75,42 TIDAK TUNTAS RATA-RATA 73,42 67,275 70,35 TIDAK TUNTAS 192 Lampiran 9.2 193 Lampiran 9.3 UJI NORMALITAS DATA NILAI TES ESAI ANALISIS KELAS XI IPA 3 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k χ 2 = ∑ (O i i =1 − Ei Ei )2 Kriteria yang digunakan Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 52,50 59,50 66,50 73,50 80,50 87,50 − - 58,50 65,50 72,50 79,50 86,50 93,50 = = = = 87 52,50 34 6 Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n = = = = 5,7 73,42 9,55 40 Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi 52,00 59,00 66,00 73,00 80,00 87,00 94,00 -2,24 -1,51 -0,78 -0,04 0,69 1,42 2,16 0,4876 0,4345 0,2814 0,0174 0,2548 0,4226 0,4845 0,0531 0,1531 0,2640 0,2722 0,1678 0,0619 2,1234 6,1245 10,5582 10,8861 6,7133 2,4747 3 7 5 13 11 1 0,3619 0,1251 2,9260 0,4105 2,7372 0,8788 χ² = 7,4396 (Oi-Ei)² Ei Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho 7,4396 7,81 Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 194 Lampiran 9.4 UJI NORMALITAS DATA NILAI TES PROBLEM SOLVING KELAS XI IPA 3 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: (O i k χ 2 = ∑ i =1 − Ei Ei )2 Kriteria yang digunakan Ho diterima jika χ2 < χ2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 40,00 48,00 56,00 64,00 72,00 80,00 − - 47,00 55,00 63,00 71,00 79,00 87,00 tabel = = = = 84 40 44 6 Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n = = = = 7,33 67,28 13,10 40 Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi 39,50 47,50 55,50 63,50 71,50 79,50 87,50 -2,12 -1,51 -0,90 -0,29 0,32 0,93 1,54 0,4830 0,4344 0,3156 0,1134 0,1265 0,3246 0,4387 0,0486 0,1188 0,2022 0,2398 0,1982 0,1141 1,9438 4,7516 8,0893 9,5936 7,9265 4,5622 2 7 7 6 9 9 Ei 0,0016 1,0640 0,1467 1,3461 0,1454 4,3169 = 7,0206 χ² (Oi-Ei)² Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho 7,0206 7,81 Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 195 Lampiran 9.5 UJI NORMALITAS DATA NILAI TEA & TPS KELAS XI IPA 3 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: (O i k χ 2 = ∑ i =1 − Ei Ei )2 Kriteria yang digunakan Ho diterima jika χ2 < χ2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 55,00 61,00 67,00 73,00 79,00 85,00 − - 60,00 66,00 72,00 78,00 84,00 90,00 tabel = = = = 85 55 29 6 Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n = = = = 4,89 70,35 7,81 40 Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi 54,50 60,50 66,50 72,50 78,50 84,50 90,50 -2,03 -1,26 -0,49 0,28 1,04 1,81 2,58 0,4787 0,3962 0,1887 0,1086 0,3517 0,4650 0,4951 0,0825 0,2075 0,2974 0,2431 0,1133 0,0301 3,3006 8,2992 11,8948 9,7231 4,5315 1,2026 5 8 10 9 7 1 Ei 0,8750 0,0108 0,3018 0,0538 1,3447 0,0341 χ² = 2,6202 (Oi-Ei)² Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho 2,6202 7,81 Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 196 Lampiran 9.6 UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN XI IPA 3 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k χ 2 = ∑ (O i i =1 − Ei Ei )2 Kriteria yang digunakan Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 − - 49,00 59,00 69,00 79,00 89,00 99,00 = = = = Batas Kelas 39,50 49,50 59,50 69,50 79,50 89,50 99,50 95 40 55 6 Z untuk batas kls. -1,80 -1,14 -0,49 0,16 0,81 1,47 2,12 Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n Peluang untuk Z 0,4638 0,3737 0,1884 0,0642 0,2923 0,4289 0,4830 Luas Kls. Untuk Z 0,0901 0,1853 0,2526 0,2281 0,1365 0,0541 = = = = 9,17 67,03 15,32 40 Ei Oi 3,6044 7,4134 10,1033 9,1253 5,4619 2,1658 4 8 12 5 6 5 (Oi-Ei)² Ei 0,0434 0,0464 0,3561 1,8649 0,0530 3,7090 χ² = 6,0729 Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81 Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho 6,0729 7,81 Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 197 Lampiran 9.7 UJI NORMALITAS NILAI MID SEMESTER KELAS XI IPA 3 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k χ 2 = ∑ (O i i =1 − Ei Ei )2 Kriteria yang digunakan Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 38,33 45,33 52,33 59,33 66,33 73,33 − - 44,33 51,33 58,33 65,33 72,33 79,33 = = = = Batas Kelas 37,83 44,83 51,83 58,83 65,83 72,83 79,83 100 38,33 62 6 Z untuk batas kls. -2,44 -1,94 -1,43 -0,92 -0,41 0,09 0,60 Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n Peluang untuk Z 0,4928 0,4736 0,4236 0,3217 0,1606 0,0373 0,2262 = = = = Luas Kls. Untuk Z 0,0191 0,0501 0,1019 0,1611 0,1979 0,1889 10,3 71,54 13,79 40 Ei Oi 0,7647 2,0029 4,0758 6,4439 7,9159 7,5558 1 2 6 3 9 10 (Oi-Ei)² Ei 0,0724 0,0000 0,9085 1,8405 0,1485 0,7907 = 3,7606 χ² Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81 Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho 3,7606 7,81 Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 198 Lampiran 9.8 199 NO KODE 1 IM - 001 2 IM - 002 3 IM - 003 4 IM - 004 5 IM - 005 6 IM - 006 7 IM - 007 8 IM - 008 9 IM - 009 10 IM - 010 11 IM - 011 12 IM - 012 13 IM - 013 14 IM - 014 15 IM - 015 16 IM - 016 17 IM - 017 18 IM - 018 19 IM - 019 20 IM - 020 21 IM - 021 22 IM - 022 23 IM - 023 24 IM - 024 25 IM - 025 26 IM - 026 27 IM - 027 28 IM - 028 29 IM - 029 30 IM - 030 31 IM - 031 32 IM - 032 33 IM - 033 34 IM - 034 35 IM - 035 36 IM - 036 37 IM - 037 38 IM - 038 39 IM - 039 40 IM - 040 JUMLAH JUMLAH KUADRAT 1 5 2 14 3 6 3,5 2 3 4,5 4 2 3 2 3 3 4 3,5 4,5 3 3 3 3,5 4 4 4 3 4,5 4 3,5 3 3,5 1 3,5 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3,5 4 134 17956 10 8 8 10,5 8,5 12 12 5 12 12 12 12 12 12 14 8 10 12 12 12 10 12 9 9 12 10 8 12 8 12 12 12 12 10 12 12 10 11 14 11 432 186624 6 6 6 4 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 4 6 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 227 51529 ANALISIS TES ESAI ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK KELAS XI IPA 4 5 6 9 9 6 5 6 4,5 4,5 4 4 3,5 7 1,5 5,5 5,5 5 7 6,5 3 7,5 4 4 8 5,5 5 4,5 4,5 4 8 6 5 6,5 5 4 6,5 5,5 4 7 7 4 5,5 6 5 7,5 5 4 6,5 7,5 4 5 6,5 2 5,5 7 5 9 7,5 3 6 8 5 6 6,5 4 7,5 7,5 4 6,5 5,5 5,5 6 7,5 4 5 3 2,5 7,5 6,5 4 7 7 5 4,5 6,5 3 6,5 7 4,5 1 3 3,5 4 3,5 4 3,5 3,5 4 8 8 5 7,5 5,5 4 2 0,5 4 7 6,5 4 4 3 4 4 5,5 2 7,5 7 5 6 7 5 8 7,5 4 238 231 161 56644 53361 25921 7 8 6 5 4 5 5,5 6 6,5 7,5 8 7 6 4 5 7 7 6 7 7 5 5,5 6 5 7 5 6 5 4 6 5 5,5 0,5 7 7 3 7 2 2 6 6 5 220 48400 8 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119 14161 JUMLAH 44 36,5 36 42 43,5 42,5 49 36,5 51 46,5 47 46,5 47 47,5 51 39,5 47 49,5 49 47 47 46 46,5 35 46 46,5 36 48,5 32,5 40 36,5 52 49 31,5 49,5 38 36,5 48,5 49,5 48,5 1762 3104644 JUMLAH KUADRAT 1936 1332,25 1296 1764 1892,25 1806,25 2401 1332,25 2601 2162,25 2209 2162,25 2209 2256,25 2601 1560,25 2209 2450,25 2401 2209 2209 2116 2162,25 1225 2116 2162,25 1296 2352,25 1056,25 1600 1332,25 2704 2401 992,25 2450,25 1444 1332,25 2352,25 2450,25 2352,25 78896 200 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 12,25 4 9 20,25 16 4 9 4 9 9 16 12,25 20,25 9 9 9 12,25 16 16 16 9 20,25 16 12,25 9 12,25 1 12,25 9 4 16 9 16 9 16 16 16 9 12,25 16 472,5 2 100 64 64 110,25 72,25 144 144 25 144 144 144 144 144 144 196 64 100 144 144 144 100 144 81 81 144 100 64 144 64 144 144 144 144 100 144 144 100 121 196 121 4803,5 3 36 36 36 16 36 16 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 16 36 36 36 16 36 16 16 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 25 36 1309 4 5 36 16 49 30,25 49 16 64 20,25 64 42,25 42,25 49 30,25 56,25 42,25 25 30,25 81 36 36 56,25 42,25 36 25 56,25 49 20,25 42,25 1 16 12,25 64 56,25 4 49 16 16 56,25 36 64 1533 25 20,25 12,25 30,25 42,25 56,25 30,25 20,25 36 25 30,25 49 36 25 56,25 42,25 49 56,25 64 42,25 56,25 30,25 56,25 9 42,25 49 42,25 49 9 12,25 12,25 64 30,25 0,25 42,25 9 30,25 49 49 56,25 1446 6 20,25 16 2,25 25 9 16 25 16 25 16 16 16 25 16 16 4 25 9 25 16 16 30,25 16 6,25 16 25 9 20,25 12,25 16 16 25 16 16 16 16 4 25 25 16 680,5 7 36 25 16 25 30,25 36 42,25 56,25 64 49 36 16 25 49 49 36 49 49 25 30,25 36 25 49 25 36 25 16 36 25 30,25 0,25 49 49 9 49 4 4 36 36 25 1308,5 8 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 355 Reliabilitas 2 S t 220,08691 2 S 1 1,6328395 2 S 2 14,584444 2 S 3 3,6424691 2 S 4 6,094321 2 S 5 5,7822222 2 S 6 2,3217284 2 S 7 5,1765432 2 S 8 0,8958025 2 ∑S i 40,13037 r11 0,93447 201 Lampiran 9.9 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA IM - 001 IM - 002 IM - 003 IM - 004 IM - 005 IM - 006 IM - 007 IM - 008 IM - 009 IM - 010 IM - 011 IM - 012 IM - 013 IM - 014 IM - 015 IM - 016 IM - 017 IM - 018 IM - 019 IM - 020 IM - 021 IM - 022 IM - 023 IM - 024 IM - 025 IM - 026 IM - 027 IM - 028 IM - 029 IM - 030 IM - 031 IM - 032 IM - 033 IM - 034 IM - 035 IM - 036 IM - 037 IM - 038 IM - 039 IM - 040 JUMLAH JUMLAH KUADRAT 1 6 5,5 5 4,25 3,5 5 4,5 5,5 3 5,5 3,5 5 5,5 3,5 2 5 4 3,5 5 2,5 5 6 5 4 4 4 5 5,5 5 3 5,25 5,25 2,5 3 4 3 3,5 5 6 3 5,5 173,75 30189,063 2 9 6 7 8 5 7 7 8 6 8 6 7 7 5 6 5,25 6 7 6,5 5 7,5 6,5 6 6 4 5 7 7 5 6 6 6 6 4,5 6 6 5 6 5 4 6 243,25 59170,563 3 4 4 3 4 1 3,5 3,75 3,75 3,5 4 4 4 3,5 3 2 2,5 3 3,5 3 2,5 3,5 3,5 3,75 2 3,5 3 3,75 3,5 2 3 3,5 3 3 3 4 4 2,5 2,5 3,5 2,5 1 125,5 15750,25 ANALISIS TES PROBLEM SOLVING IMPLEMENTASI PRODUK KELAS XI IPA JUMLAH 4 JUMLAH KUADRAT 6 3,5 19 361 5 20 400 4 20,25 410,0625 1 10,5 110,25 4 19,5 380,25 5 20,25 410,0625 3 20,25 410,0625 1,5 14 196 3,5 21 441 1,5 15 225 4,5 20,5 420,25 5 21 441 2,5 14 196 3,5 13,5 182,25 5 17,75 315,0625 2,5 15,5 240,25 4,5 18,5 342,25 5 19,5 380,25 4,5 14,5 210,25 5 21 441 0,5 16,5 272,25 5 19,75 390,0625 1,5 13,5 182,25 1,5 13 169 1 13 169 4 19,75 390,0625 5 21 441 1,5 13,5 182,25 4 16 256 1,5 16,25 264,0625 3,25 17,5 306,25 3,5 15 225 1,5 12 144 5,5 19,5 380,25 1 14 196 1 12 144 5 18,5 342,25 4,5 19 361 0,5 10 100 5 17,5 306,25 130,25 672,75 11733,188 16965,063 452592,56 1 30,25 25 18,0625 12,25 25 20,25 30,25 9 30,25 12,25 25 30,25 12,25 4 25 16 12,25 25 6,25 25 36 25 16 16 16 25 30,25 25 9 27,5625 27,5625 6,25 9 16 9 12,25 25 36 9 30,25 799,6875 2 36 49 64 25 49 49 64 36 64 36 49 49 25 36 27,5625 36 49 42,25 25 56,25 42,25 36 36 16 25 49 49 25 36 36 36 36 20,25 36 36 25 36 25 16 36 1519,5625 3 16 9 16 1 12,25 14,0625 14,0625 12,25 16 16 16 12,25 9 4 6,25 9 12,25 9 6,25 12,25 12,25 14,0625 4 12,25 9 14,0625 12,25 4 9 12,25 9 9 9 16 16 6,25 6,25 12,25 6,25 1 417 4 12,25 25 16 1 16 25 9 2,25 12,25 2,25 20,25 25 6,25 12,25 25 6,25 20,25 25 20,25 25 0,25 25 2,25 2,25 1 16 25 2,25 16 2,25 10,5625 12,25 2,25 30,25 1 1 25 20,25 0,25 25 526,5625 2 St 2 S1 2 S2 2 S3 2 S4 2 ∑S i r11 Reliabilitas 37,235 2,862654 4,548025 1,488765 3,32358 12,22302 0,895644 202 Lampiran 9.10 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 KODE 1 4 IM - 001 4 IM - 002 2 IM - 003 3 IM - 004 2 IM - 005 4 IM - 006 2,5 IM - 007 4 IM - 008 2 IM - 009 4 IM - 010 4 IM - 011 3 IM - 012 3 IM - 013 2 IM - 014 4 IM - 015 4 IM - 016 4 IM - 017 4 IM - 018 4 IM - 019 4 IM - 020 4 IM - 021 4 IM - 022 4 IM - 023 4 IM - 024 3 IM - 025 3 IM - 026 4 IM - 027 4 IM - 028 4 IM - 029 4 IM - 030 4 IM - 031 3 IM - 032 4 IM - 033 3,5 IM - 034 4 IM - 035 2 IM - 036 3 IM - 037 3 IM - 038 4 IM - 039 4 IM - 040 3 139 JUMLAH JUMLAH KUADRAT 19321 2 2 3 4 4 5 5 5 6 3 5 2 4 5 1 4 2 3 4 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 5 2 2 5 2 2 4 5 5 3 1,5 2 3,5 3 0 2 4 5 5 1 2 4 4 2 2 2 4 5 5 2 2 4 5 3 1 2 3 2,5 2,5 2 2 4 3 3 1 2 4 5 5 1,5 2 3 5 5 1,5 2 4 4 4 2 2 4 3 3 2 1 4 2,5 2,5 2 2 4 5 5 0 2 2 3 3 0,5 2 2 2,5 2,5 0,5 2 4 5 3 2 2 3 3 2 1 2 4 3 2,5 3 5 2 4 5 1 4 2 4 3 1 3 2 2 3 1 2 2 3 2 0 4 2 3 3,5 3 3 2 3 3 1,5 5 2 2 3 1,5 3 2 2 4 3 5 2 2 3 1,5 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1,5 2 4 5 3 1 2 4 3,5 3,5 0 2 4 5 1 0 2 4 3,5 3,5 0 78,5 130 153 132,5 55 6162 16900 23409 17556 3025 ULANGAN HARIAN KELAS IMPLEMENTASI PRODUK XI IPA JUMLAH 7 8 JUMLAH KUADRAT 2 5 1 2 2 2,5 25,5 650,3 16 4 1 2,5 19,5 380,3 4 4 1 3 18 324 9 4 1 2 15 225 4 4 1 4 24 576 16 4 2 5 25,5 650,3 6,25 4 2 5 30 900 16 4 2 2,5 16,5 272,3 4 2,25 2 5 28 784 16 4 2 4 24 576 16 4 0,5 4 25,5 650,3 9 4 1 2 21 441 9 4 2 3,5 19,5 380,3 4 4 1 1 19 361 16 4 2 5 28,5 812,3 16 4 2 3 25,5 650,3 16 4 1 3 24 576 16 4 1,5 3 22,5 506,3 16 4 1,5 2 19,5 380,3 16 1 2 5 27 729 16 4 2 3 19,5 380,3 16 4 2 2,5 18 324 16 4 0 4 24 576 16 4 1 3 18 324 9 4 1 1 19,5 380,3 9 4 1 5 27 729 16 4 1 2 21 441 16 4 1 2 18 324 16 4 0 2 15 225 16 4 2 2,5 24 576 16 4 1 3 19,5 380,3 9 4 1 4 22,5 506,3 16 4 2 3 22,5 506,3 12,25 4 1 4 22,5 506,3 16 4 1 1 15 225 4 4 1 2 16,5 272,3 9 4 1 2 21 441 9 4 0 5 22 484 16 4 2 3 21 441 16 4 1 2,5 19,5 380,3 9 4 52,5 123,5 864 19247 503,5 155,3 2756,3 15252 746496 3 16 9 4 4 16 4 16 4 16 16 16 16 9 16 16 9 16 16 16 16 4 4 16 9 16 16 16 4 9 9 9 4 4 4 4 9 16 16 16 16 452 4 5 25 16 9 4 16 25 25 12,25 25 16 25 25 6,25 9 25 25 16 9 6,25 25 9 6,25 25 9 9 25 16 9 4 16 9 25 9 25 9 4 25 12,25 25 12,25 628,5 25 16 4 4 9 25 25 9 25 4 25 9 6,25 9 25 25 16 9 6,25 25 9 6,25 9 4 6,25 25 9 9 4 12,25 9 9 16 9 9 4 9 12,25 1 12,25 485,8 6 7 1 4 1 1 4 1 4 1 4 1 4 4 9 4 0 4 1 4 4 4 4 0,25 1 1 4 4 1 1 2,25 4 2,25 4 4 1 4 2,25 4 2,25 0 4 0,25 4 0,25 4 4 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 4 2,25 1 2,25 1 9 4 2,25 1 1 1 2,25 1 1 1 0 0 0 4 0 1 105 83,75 8 6,25 6,25 9 4 16 25 25 6,25 25 16 16 4 12,25 1 25 9 9 9 4 25 9 6,25 16 9 1 25 4 4 4 6,25 9 16 9 16 1 4 4 25 9 6,25 436,8 Reliabilitas 2 S t 14,6025 2 S 1 0,511875 2 S 2 0,029844 2 S 3 0,7375 2 S 4 1,081875 2 S 5 1,171094 2 S 6 0,734375 2 S 7 0,371094 2 S 8 1,386094 2 ∑S i 6,02375 r11 0,671411 203 Lampiran 9.11 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 KODE 1 6 IM - 001 6 IM - 002 6 IM - 003 3 IM - 004 4 IM - 005 6 IM - 006 6 IM - 007 6 IM - 008 6 IM - 009 6 IM - 010 6 IM - 011 6 IM - 012 6 IM - 013 4 IM - 014 3 IM - 015 6 IM - 016 6 IM - 017 6 IM - 018 6 IM - 019 4 IM - 020 6 IM - 021 6 IM - 022 5 IM - 023 6 IM - 024 6 IM - 025 6 IM - 026 6 IM - 027 6 IM - 028 4 IM - 029 6 IM - 030 6 IM - 031 6 IM - 032 6 IM - 033 6 IM - 034 6 IM - 035 3 IM - 036 5 IM - 037 4 IM - 038 6 IM - 039 4 IM - 040 6 217 JUMLAH JUMLAH KUADRAT 47089 ANALISIS NILAI MID SEMESTER KELAS IMPLEMENTASI XI IPA 2 4 5 6 JUMLAH JUMLAH 4 2 8 6 4 1 KUADRAT 4 4 2 6 4 26 676 36 4,5 2 2 4 0 18,5 342,25 36 0 2 2 4 3,5 14,5 210,25 9 3 2 5 3 3,5 20,5 420,25 16 4 2 6 4,5 4 26,5 702,25 36 3 4 2 6 2,5 23,5 552,25 36 4 2 8 6 2,5 28,5 812,25 36 2 2 6 3 1,5 20,5 420,25 36 4 2 8 6 1,5 27,5 756,25 36 1,5 0 6 6 4 23,5 552,25 36 4 2 5 3 3,5 23,5 552,25 36 4 2 6 1 2 21 441 36 2 2 5 4,5 0 17,5 306,25 16 1 2 4 3 1,5 14,5 210,25 9 4 2 8 6 4 30 900 36 4 2 6,5 4 2 24,5 600,25 36 4 2 4 5 2,5 23,5 552,25 36 4 2 5 4,5 0 21,5 462,25 36 3 2 6 2,5 0 17,5 306,25 16 4 0,5 8 6 4 28,5 812,25 36 4 2 4 3 2 21 441 36 2 2 6 1,5 0 16,5 272,25 25 4 2 6 4 0,5 22,5 506,25 36 4 2 6 4 1,5 23,5 552,25 36 4 2 5 2 2 21 441 36 8 4 2 3 2 25 625 36 4 4 2 3 3 22 484 36 3 4 2 2 1,5 16,5 272,25 16 3 2 2 3 0,5 16,5 272,25 36 6,5 4 2 1 4 23,5 552,25 36 2 4 2 2,5 4 20,5 420,25 36 6 4 2 2 2 22 484 36 6 4 2 4 0,5 22,5 506,25 36 4 4 2 3 2 21 441 36 1 1 3 2 1,5 11,5 132,25 9 2 2 3 2 2,5 16,5 272,25 25 3 2 4 3 3,5 19,5 380,25 16 4 2 8 3 2,5 25,5 650,25 36 3 2 6 4 0,5 19,5 380,25 16 4 2 6 2 0,5 20,5 420,25 36 133,5 75,5 216 133,5 83 858,5 19092,75 1217 17822,25 5700,25 46656 17822,25 6889 737022,25 2 16 4 4 9 16 16 16 4 16 2,25 16 16 4 1 16 16 16 16 9 16 16 4 16 16 16 16 16 16 4 16 16 16 16 16 1 4 9 16 9 16 484,25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0,25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 149,25 4 36 16 16 25 36 36 64 36 64 36 25 36 25 16 64 42,25 16 25 36 64 16 36 36 36 25 64 16 9 9 42,25 4 36 36 16 9 9 16 64 36 36 1265,5 5 16 20,25 0 9 20,25 9 36 9 36 36 9 1 20,25 9 36 16 25 20,25 6,25 36 9 2,25 16 16 4 9 9 4 9 1 6,25 4 16 9 4 4 9 9 16 4 530,75 6 16 0 12 12 16 6,3 6,3 2,3 2,3 16 12 4 0 2,3 16 4 6,3 0 0 16 4 0 0,3 2,3 4 4 9 2,3 0,3 16 16 4 0,3 4 2,3 6,3 12 6,3 0,3 0,3 244 Reliabilitas 2 S t 16,67984 2 S 1 0,994375 2 S 2 0,967344 2 S 3 0,168594 2 S 4 2,4775 2 S 5 2,129844 2 S 6 1,794375 2 ∑S i 8,532031 r11 0,586179 204 Lampiran 9.12 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA TAHAP IMPLEMENTASI PERTEMUAN KE-1 TABEL 1. DATA RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑Xp (∑xP)2 A 18 24 22 22 15 17 22 21 16 23 15 21 17 18 23 22 17 21 20 17 26 21 20 22 18 18 18 22 22 23 17 19 17 20 17 22 24 19 21 18 795 632025 TABEL 2. RINGKAS AN ANAVA RELIABILITAS RATING RATERS B C 21 20 18 23 17 22 19 22 18 27 16 19 15 22 20 23 18 20 22 17 22 24 17 25 17 17 17 25 23 23 19 21 18 19 19 25 22 22 21 20 815 664225 ∑Xp 22 22 20 21 17 18 17 20 17 25 17 20 17 20 21 20 18 18 22 15 24 22 18 23 15 15 19 24 21 20 16 18 17 20 17 22 23 20 21 18 780 608400 61 66 60 66 49 57 58 63 51 75 48 60 49 60 64 65 53 59 64 49 72 67 55 70 50 50 54 71 66 66 52 58 52 59 53 69 69 61 63 56 2390 (∑xP)2 3721 4356 3600 4356 2401 3249 3364 3969 2601 5625 2304 3600 2401 3600 4096 4225 2809 3481 4096 2401 5184 4489 3025 4900 2500 2500 2916 5041 4356 4356 2704 3364 2704 3481 2809 4761 4761 3721 3969 3136 144932 VARIASI JKT JK antar raters JKs JKr r11 r11 JK 887,1666667 15,41666667 709,8333333 161,9166667 db 119 2 39 78 0,721393748 0,885947405 MK 18,2008547 2,075854701 205 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA TAHAP IMPLEMENTASI PERTEMUAN KE-2 TABEL 1. DATA RES PO NDEN IM-001 IM-002 IM-003 IM-004 IM-005 IM-006 IM-007 IM-008 IM-009 IM-010 IM-011 IM-012 IM-013 IM-014 IM-015 IM-016 IM-017 IM-018 IM-019 IM-020 IM-021 IM-022 IM-023 IM-024 IM-025 IM-026 IM-027 IM-028 IM-029 IM-030 IM-031 IM-032 IM-033 IM-034 IM-035 IM-036 IM-037 IM-038 IM-039 IM-040 ∑Xp (∑xP)2 A 23 22 22 20 22 20 24 18 20 24 22 20 19 18 22 20 24 23 26 23 24 20 18 24 20 22 20 23 22 20 25 24 18 24 22 22 20 21 23 23 867 751689 TABEL 2. RINGKAS AN ANAVA RELIABILITAS RATING RATERS B C 24 20 23 24 23 21 23 19 21 25 25 20 19 18 21 20 23 25 25 20 23 22 20 23 18 23 21 22 21 20 23 22 18 22 20 18 21 22 25 25 868 753424 ∑Xp 23 20 23 22 21 21 23 17 23 23 21 18 18 20 20 21 23 24 24 21 24 19 19 24 17 23 20 20 20 21 24 21 20 22 19 17 22 22 24 24 848 719104 70 62 68 66 66 62 70 54 64 72 68 58 56 56 63 61 70 72 75 64 71 61 57 71 55 68 61 65 63 61 72 67 56 68 61 57 63 65 72 72 2583 (∑xP)2 4900 3844 4624 4356 4356 3844 4900 2916 4096 5184 4624 3364 3136 3136 3969 3721 4900 5184 5625 4096 5041 3721 3249 5041 3025 4624 3721 4225 3969 3721 5184 4489 3136 4624 3721 3249 3969 4225 5184 5184 168077 VARIASI JKT JK antar raters JKs JKr r11 r11 JK 535,925 6,35 426,5916667 102,9833333 db 119 2 39 78 0,708303829 0,879295189 MK 10,93824786 1,320299145 206 TABEL 1. DATA RESPONDEN IM - 001 IM - 002 IM - 003 IM - 004 IM - 005 IM - 006 IM - 007 IM - 008 IM - 009 IM - 010 IM - 011 IM - 012 IM - 013 IM - 014 IM - 015 IM - 016 IM - 017 IM - 018 IM - 019 IM - 020 IM - 021 IM - 022 IM - 023 IM - 024 IM - 025 IM - 026 IM - 027 IM - 028 IM - 029 IM - 030 IM - 031 IM - 032 IM - 033 IM - 034 IM - 035 IM - 036 IM - 037 IM - 038 IM - 039 IM - 040 ∑Xp (∑xP)2 I 24 24 24 22 24 21 26 21 21 23 24 23 22 20 23 22 26 24 26 25 26 21 20 25 21 24 25 26 22 23 27 26 20 22 25 24 24 24 25 25 940 883600 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA TAHAP IMPLEMENTASI PERTEMUAN KE-3 TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATERS II 25 23 25 23 24 22 25 20 22 27 26 23 20 22 22 23 24 26 24 24 25 23 22 25 21 25 24 25 23 23 25 25 21 24 25 25 25 24 26 25 951 904401 III 25 22 23 21 23 20 24 20 23 25 23 22 20 20 21 22 24 24 25 24 24 20 23 23 20 23 26 24 22 22 24 23 22 23 24 22 23 25 26 26 916 839056 ∑Xp 74 69 72 66 71 63 75 61 66 75 73 68 62 62 66 67 74 74 75 73 75 64 65 73 62 72 75 75 67 68 76 74 63 69 74 71 72 73 77 76 2807 (∑xP)2 5476 4761 5184 4356 5041 3969 5625 3721 4356 5625 5329 4624 3844 3844 4356 4489 5476 5476 5625 5329 5625 4096 4225 5329 3844 5184 5625 5625 4489 4624 5776 5476 3969 4761 5476 5041 5184 5329 5929 5776 197889 VARIASI JKT JK antar raters JKs JKr r11 r11 JK 390,5916667 16,01666667 302,5916667 71,98333333 db 119 2 39 78 0,711739972 0,881055328 MK 7,758760684 0,922863248 207 Lampiran 9.13 REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA TAHAP IMPLEMENTASI PERTEMUAN KE - 1 RATARATA KRITERIA II III 2,33 2,33 2,33 3 2 2 2,67 2,67 2 2,67 2,33 2,67 2,33 2,67 3 2,33 2,67 2,33 2,33 2 3 2 2,33 2 2,33 2 2,67 2,33 2,67 2 2,33 2,67 2,67 2,67 2 2,67 2,67 2 2,67 2,33 2,42 20,3 22,0 20,0 22,0 16,3 19,0 19,3 21,0 17,0 25,0 16,0 20,0 16,3 20,0 21,3 21,7 17,7 19,7 21,3 16,3 24,0 22,3 18,3 23,3 16,7 16,7 18,0 23,7 22,0 22,0 17,3 19,3 17,3 19,7 17,7 23,0 23,0 20,3 21,0 18,7 19,9 CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP KURANG CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI KURANG CUKUP KURANG CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP KURANG TINGGI CUKUP CUKUP CUKUP KURANG KURANG CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP RATARATA I 1,67 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1,67 3 3 3 1,33 2 2 2 1,67 1 3 2 1,67 3 2 3 2 3 3 2 1,33 2 2 2 2,33 3 3 2 1,33 2 3 2 1,67 3 2 3 1,33 2 3 2 1,33 3 3 2 1,67 3 3 3 2 2 3 2 1,33 3 2 3 1,67 3 2 2 1,67 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1,33 2 2 2 1,33 3 2 2 1,67 2 2 2 1,33 3 2 2 1,67 2 2 2 1,33 2 3 3 1,67 3 2 2 1,67 2 3 3 2 2 2 2 1,67 2 3 2 2 3 3 2 1,67 2 3 3 1,67 3 3 2 1,33 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1,67 2 2 2 2 3 2 3 1,67 2 2 3 1,66 2,5 2,5 2,3 CUKUP KURANG KURANG JUMLAH SKOR RATARATA 10 KURANG I II III 2,3 1 2 2 2,0 2 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 2 2 1,3 1 2 1 1,7 1 2 2 1,7 2 1 2 1,7 2 2 2 1,7 1 2 1 2,3 2 3 2 1,7 1 1 2 2,0 2 2 1 1,7 1 1 2 1,7 1 2 1 1,7 2 1 2 2,0 2 2 2 1,7 1 2 1 1,7 2 2 1 2,0 1 2 2 1,3 1 1 1 2,0 2 2 2 2,3 1 2 1 1,3 1 1 2 2,3 1 2 2 1,3 1 1 2 1,7 2 1 2 1,3 1 1 2 2,3 2 2 1 1,7 2 2 1 2,3 2 2 2 1,3 2 2 1 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 2,0 2 1 2 1,7 1 2 1 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,8 2 2 2 KURANG KURANG KURANG RATARATA II III 9 KURANG RATARATA I 1,7 2 2 3 2,0 2 2 2 1,7 2 1 2 2,0 2 2 2 1,3 1 1 2 1,7 1 2 2 1,7 2 2 1 2,0 2 1 2 1,3 2 2 1 2,7 2 3 2 1,3 2 1 2 1,7 2 2 2 1,7 2 1 2 1,7 1 2 2 1,7 2 2 1 2,0 2 2 2 1,3 1 2 2 1,7 2 2 1 2,0 2 2 2 1,3 1 2 1 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 1,7 1 2 1 1,7 2 2 3 1,7 2 1 1 1,0 2 2 1 1,3 2 1 1 2,3 2 2 3 2,3 2 2 1 2,3 2 3 2 1,3 1 2 1 1,7 2 2 2 1,7 2 2 2 1,7 2 2 2 1,3 2 2 1 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 1,3 2 2 2 1,8 1,9 1,9 1,8 KURANG KURANG KURANG 8 KURANG I II III 2,0 2 2 1 2,3 2 2 2 2,3 2 1 2 2,0 2 2 2 1,7 1 1 2 1,7 2 2 1 2,0 2 2 1 2,0 2 2 2 1,7 2 1 1 2,3 2 3 3 1,3 1 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 1 2 1,7 2 2 1 2,0 1 2 2 2,0 2 2 2 1,7 2 1 1 2,3 2 2 1 2,3 2 2 2 1,7 1 2 1 2,3 2 2 2 2,3 1 2 3 1,7 2 2 1 2,3 1 2 2 1,3 2 2 1 1,3 1 1 1 1,7 2 1 1 2,7 3 2 2 2,7 3 2 2 2,3 2 3 2 1,7 2 1 1 1,7 1 2 2 1,3 2 1 2 1,7 2 1 2 2,0 1 2 1 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 1 2 1 2,0 2 1,8 1,7 KURANG KURANG CUKUP RATARATA II III 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2,1 1,8 7 KURANG RATARATA I 2,0 2,3 1,7 2,3 1,3 1,7 1,7 1,7 1,7 2,7 1,3 2,0 1,3 2,0 2,3 2,3 1,3 2,3 2,0 1,7 2,3 2,3 1,7 2,7 1,7 1,3 1,7 2,3 2,3 2,0 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 2,3 2,0 2,0 2,0 2,0 1,9 CUKUP CUKUP KURANG 6 KURANG II III 2 KURANG CUKUP 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 I 1,7 2 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 1 2 2,0 3 2 2 2,0 1 1 2 2,0 2 2 1 2,7 2 2 1 2,3 2 2 1 1,3 2 2 1 2,7 3 2 3 1,7 1 1 2 2,3 2 1 3 1,7 1 1 2 2,0 1 2 3 2,7 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 1 2 1 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 2,7 2 2 3 2,7 2 2 3 2,3 1 2 2 2,7 3 3 2 1,3 1 2 2 1,7 2 1 1 1,7 1 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 1,7 2 1 2 1,7 1 2 2 1,3 2 1 2 2,0 1 2 2 1,7 1 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 1,7 2 2 2 2,1 1,8 1,9 2,1 CUKUP II III RATARATA 5 CUKUP I 2,3 1 2 2,0 3 2 2,0 3 2 2,7 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 1,7 3 2 2,3 2 2 2,0 1 2 2,7 2 3 2,0 1 2 2,3 2 2 1,7 2 2 2,0 2 2 2,3 3 3 2,3 2 3 1,7 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 1,7 3 1 2,7 3 3 2,7 3 3 2,0 2 2 2,7 3 3 1,7 1 2 1,7 2 2 1,7 2 2 2,3 2 3 2,0 2 3 2,3 3 2 2,0 2 2 2,0 2 2 1,7 2 1 2,3 2 2 1,7 2 1 2,7 2 2 2,3 2 2 2,0 2 3 2,0 2 2 2,0 2 2 2,1 2,1 2,2 CUKUP KURANG CUKUP RATARATA II III CUKUP I 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 2 1,7 2 2 2 2,3 2 2 2 1,7 2 2 1 2,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 3 3 2 1,3 3 2 1 1,7 2 2 3 1,3 2 2 1 2,3 2 2 2 1,7 3 2 2 2,0 3 2 2 1,7 2 1 2 1,7 2 2 2 2,3 2 2 2 1,7 2 2 1 2,3 3 2 3 2,3 3 3 2 1,7 3 1 2 2,7 3 3 2 1,7 2 2 1 2,0 2 2 1 2,3 2 1 2 2,7 2 3 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 1,7 2 2 2 1,7 3 2 1 1,3 2 2 1 2,0 2 3 2 2,0 2 1 2 2,3 3 3 2 2,7 3 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2,3 2,1 1,9 CUKUP 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2,1 RATARATA II III 4 3 KURANG I 2,3 2 2,3 2 2,0 2 2,3 2 1,7 2 2,3 2 2,0 2 2,3 2 2,0 1 2,3 2 1,7 1 2,0 2 1,7 1 2,7 2 2,3 2 2,3 2 2,0 1 2,0 2 2,3 2 2,0 1 2,7 3 2,3 2 2,3 2 2,7 2 2,3 2 2,3 2 2,3 2 2,7 2 2,3 2 2,3 2 2,0 1 2,3 1 2,0 1 2,0 2 2,3 2 2,7 2 2,7 3 2,0 2 2,0 2 2,0 2 2,2 1,9 CUKUP CUKUP CUKUP KRIT ERIA CUKUP 2 3 1 IM - 001 2 2 2 2 IM - 002 3 2 2 3 IM - 003 2 3 2 4 IM - 004 2 2 2 5 IM - 005 1 3 2 6 IM - 006 2 2 2 7 IM - 007 2 2 3 8 IM - 008 2 2 3 9 IM - 009 1 2 3 10 IM - 010 2 1 2 11 IM - 011 2 2 2 12 IM - 012 2 1 2 13 IM - 013 2 3 3 14 IM - 014 2 2 2 15 IM - 015 3 3 2 16 IM - 016 2 2 2 17 IM - 017 2 2 2 18 IM - 018 2 2 3 19 IM - 019 2 2 2 20 IM - 020 2 2 3 21 IM - 021 3 3 2 22 IM - 022 2 2 2 23 IM - 023 3 3 2 24 IM - 024 3 2 3 25 IM - 025 2 3 2 26 IM - 026 2 2 3 27 IM - 027 2 3 3 28 IM - 028 2 2 3 29 IM - 029 2 2 2 30 IM - 030 3 2 2 31 IM - 031 2 2 3 32 IM - 032 2 2 2 33 IM - 033 2 2 2 34 IM - 034 2 3 2 35 IM - 035 2 3 3 36 IM - 036 2 3 2 37 IM - 037 3 2 2 38 IM - 038 2 2 2 39 IM - 039 2 2 2 40 IM - 040 2 RATA-RAT A 2,1 2,2 2,3 CUKUP II III KURANG I 2 RATARATA 1 KODE SISWA CUKUP NO ASPEK 208 REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA RATARATA 23,3 20,7 22,7 22,0 22,0 20,7 23,3 18,0 21,3 24,7 22,7 19,3 18,7 18,7 21,0 20,3 23,3 24,0 25,0 21,3 23,7 20,3 19,0 23,7 18,3 22,7 20,3 21,7 21,0 20,3 24,0 22,3 18,7 22,7 20,3 19,0 21,0 21,7 24,0 24,0 21,5 KURANG CUKUP CUKUP II III CUKUP I CUKUP RATARATA 10 KURANG II III KURANG I KURANG RATARATA 9 KURANG KURANG 2 CUKUP 2,0 3 2 2 2,33 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 2 2,33 2,0 2 1 2 1,67 2 2 2 2 2,3 2 2 2 2 2 3 3 2,67 2,3 2 1 2 1,67 3 3 3 3 2,0 1 2 2 1,67 3 3 3 3 2,0 2 2 2 2 3 2 3 2,67 2,0 1 1 1 1 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 1,7 2 2 1 1,67 2 2 2 2 2,0 2 1 2 1,67 2 2 2 2 1,3 2 1 2 1,67 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 2,3 2 2 3 2,33 2 3 2 2,33 2,0 2 2 2 2 3 2 3 2,67 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 1,7 1 2 1 1,33 3 3 2 2,67 1,7 1 2 1 1,33 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 3 2,67 1,7 2 1 1 1,33 2 3 2 2,33 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 2,0 2 2 1 1,67 2 3 3 2,67 2,0 2 3 2 2,33 2 3 2 2,33 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 2,0 2 2 2 2 3 2 2 2,33 2,3 2 2 1 1,67 2 2 3 2,33 1,7 1 2 2 1,67 2 2 2 2 2,3 1 1 2 1,33 2 2 3 2,33 2,0 2 2 1 1,67 3 2 2 2,33 1,7 2 1 2 1,67 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 3 2,67 2,0 2 1 2 1,67 3 2 3 2,67 2,3 2 2 2 2 3 3 2 2,67 2,0 1,9 1,8 1,8 1,83 2,4 2,5 2,5 2,43 II III 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1,9 CUKUP 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 CUKUP I 2,0 2,0 2,3 2,0 2,0 2,0 2,0 1,7 2,0 2,3 2,3 2,0 2,0 1,7 2,0 2,0 2,0 2,3 2,0 2,0 2,3 2,0 2,0 2,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,7 2,0 2,3 2,0 2,3 2,0 2,0 2,0 2,3 2,1 CUKUP RATARATA II III CUKUP I 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 3,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 1,7 1 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 3 2 2,7 2 3 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,7 2 2 3 2,7 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 2 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,0 2 2 2 1,7 3 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,2 2,1 2,1 2,1 CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 RATARATA II III 2,7 3 2 2,0 2 2 2,0 3 3 2,0 2 2 2,0 2 3 2,0 2 2 2,0 3 2 1,7 2 2 2,3 2 2 2,3 3 3 2,3 3 3 2,0 2 2 1,7 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,3 3 2 2,3 2 3 3,0 3 3 2,0 3 2 2,7 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,0 3 2 1,7 2 2 2,3 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,3 3 2 2,3 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 1,7 2 2 2,0 2 2 2,3 3 2 2,7 2 3 2,3 2 2 2,1 2,3 2,2 JUMLAH SKOR RATARATA 8 CUKUP I 7 CUKUP II III RATARATA I CUKUP II III RATARATA I 3,0 2 3 3 2,7 2 3 3 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 3 3 3 3,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 2,3 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 3 2 3 2,7 2 3 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,7 3 3 2 2,7 3 3 3 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,7 3 3 3 3,0 2 3 3 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 2 1,7 2 2 1 1,7 2 1 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 3,0 3 3 3 3,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 3,0 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 2,4 2,4 2,2 2,3 2,1 2,2 2,1 CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 RATARATA II III 6 CUKUP I 2 2 2 2,0 3 3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2,3 3 3 2 2 2 2,0 2 3 2 2 2 2,0 2 3 2 2 2 2,0 2 2 2 3 2 2,3 2 3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3,0 3 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 3 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2,3 3 3 3 2 2 2,3 2 3 3 2 2 2,3 3 3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 3 3 2 2 2 2,0 2 2 1 2 2 1,7 2 2 2 2 3 2,3 3 3 2 2 2 2,0 2 2 2 3 2 2,3 2 3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 3 2 2 2 2 2,0 3 2 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2,3 3 3 2 2 2 2,0 3 2 1 1 2 1,3 2 2 3 2 2 2,3 3 3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2,0 2 2 2 3 2 2,3 2 2 2 2 2 2,0 2 3 2 3 3 2,7 3 3 2 3 2 2,3 3 3 2 2,1 2,2 2,1 2,4 2,4 5 CUKUP II III RATARATA I CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP KRIT ERIA CUKUP 2 3 2 2,3 1 IM - 001 2 2 2 2,0 2 IM - 002 2 2 3 2,3 3 IM - 003 2 3 2 2,3 4 IM - 004 2 2 2 2,0 5 IM - 005 2 2 2 2,0 6 IM - 006 3 2 3 2,7 7 IM - 007 2 2 2 2,0 8 IM - 008 2 2 2 2,0 9 IM - 009 2 3 2 2,3 10 IM - 010 2 3 3 2,7 11 IM - 011 2 2 2 2,0 12 IM - 012 2 2 2 2,0 13 IM - 013 2 2 2 2,0 14 IM - 014 2 2 2 2,0 15 IM - 015 2 2 2 2,0 16 IM - 016 3 2 3 2,7 17 IM - 017 3 2 3 2,7 18 IM - 018 3 2 3 2,7 19 IM - 019 2 2 2 2,0 20 IM - 020 3 2 3 2,7 21 IM - 021 2 3 2 2,3 22 IM - 022 2 2 3 2,3 23 IM - 023 3 2 2 2,3 24 IM - 024 2 2 2 2,0 25 IM - 025 3 2 2 2,3 26 IM - 026 2 2 2 2,0 27 IM - 027 3 2 2 2,3 28 IM - 028 2 2 3 2,3 29 IM - 029 2 2 2 2,0 30 IM - 030 2 3 3 2,7 31 IM - 031 3 2 3 2,7 32 IM - 032 2 2 2 2,0 33 IM - 033 2 3 3 2,7 34 IM - 034 2 2 2 2,0 35 IM - 035 3 2 2 2,3 36 IM - 036 2 2 3 2,3 37 IM - 037 2 2 2 2,0 38 IM - 038 2 3 3 2,7 39 IM - 039 2 3 3 2,7 40 IM - 040 RAT A-RAT A 2,3 2,2 2,4 2,3 CUKUP II III 4 3 CUKUP I 2 RATARATA NO ASPEK 1 KODE SISWA KRITERIA TAHAP IMPLEMENTASI PERTEMUAN KE - 2 CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI TINGGI CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI TINGGI CUKUP 209 REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA ASPEK RATARATA II III CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP 2 I 2 2,33 2 3 3 2,67 2 2 3 3 2 2,67 1 2,33 2 3 2 2,33 1 1,67 3 2 3 2,67 1 1,67 3 3 2 2,67 2 1,67 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1,67 3 3 2 2,67 1 1,67 3 3 3 3 1 1,67 3 3 2 2,67 1 1,67 3 2 2 2,33 2 2 3 3 2 2,67 1 1,33 3 2 2 2,33 2 1,67 2 2 2 2 1 1,33 3 3 3 3 1 1,67 3 2 2 2,33 1 1,67 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2,33 3 2 2 2,33 1 1,67 3 3 2 2,67 1 1,67 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2,33 2 2 3 3 2 2,67 1 1,33 3 2 3 2,67 1 2 3 3 2 2,67 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2,33 2 1,67 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2,33 3 2 2 2,33 2 2 2 3 2 2,33 2 2 2 3 2 2,33 2 2 3 3 2 2,67 2 2 3 2 3 2,67 2 2 3 3 2 2,67 2 2,33 2 3 2 2,33 2 2 3 3 3 3 2 2,33 3 3 3 3 1,7 1,89 2,8 2,7 2,5 2,65 KURANG 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 10 RATARATA II III 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 KURANG I CUKUP 2,7 2,0 2,3 2,3 2,7 2,3 2,0 2,3 2,7 2,3 1,7 2,0 1,7 2,0 1,7 2,0 2,7 2,3 2,0 2,3 2,0 2,0 2,3 2,3 2,0 2,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,3 2,0 2,3 2,0 2,3 2,3 2,0 2,3 2,7 2,2 KURANG CUKUP CUKUP RATARATA II III 9 CUKUP I 2,3 2 3 3 2,3 2 2 2 2,3 2 3 2 2,0 2 3 2 2,3 3 2 3 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,0 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 2 2 1 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 2 2 2 2,0 2 1 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 3 2,3 2 2 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,7 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 3 2 2 2,7 2 2 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 2 2 2,3 2 2 2 2,3 2 2 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,0 2 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 3,0 2 2 3 2,3 3 2 3 2,3 2,1 2,2 2,3 CUKUP CUKUP CUKUP RATARATA II III 8 CUKUP I 2,7 2 2 3 2,0 3 2 2 2,3 2 2 3 2,0 2 2 2 3,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 3 3 2,3 2 2 3 2,0 2 2 3 1,7 2 2 2 2,0 1 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,7 2 2 2 2,7 2 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 2 3 2,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 2 3 3 2,3 2 2 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 3 2,3 3 3 2 2,7 2 2 2 2,7 3 3 2 2,3 2 3 2 2,7 3 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,7 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 3 2 2 2,7 3 2 2 2,7 3 3 3 2,7 2 2 3 2,3 2,2 2,3 2,3 CUKUP CUKUP CUKUP RATARATA II III 7 CUKUP I 2,3 3 2 3 2,7 2 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 3 2,0 2 2 2 2,7 3 2 2 2,0 3 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 3 2 3 2,3 3 3 2 2,3 3 2 3 2,3 2 2 2 2,3 3 3 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 3 3 2 2,3 2 3 3 2,7 3 2 2 2,7 3 2 3 2,3 2 2 2 2,3 2 2 3 2,7 3 2 3 2,0 2 2 2 2,7 3 2 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 3 2 3 2,3 2,5 2,3 2,3 CUKUP CUKUP CUKUP RATARATA II III 6 CUKUP I 2,3 2 3 2 2,7 3 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 3 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 3 3,0 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 2 2 2,3 2 2 3 2,7 2 3 2 2,3 2 2 3 2,7 2 3 2 3,0 2 3 2 2,0 2 2 2 2,7 2 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,7 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,7 3 2 2 2,3 3 2 3 2,7 2 3 3 2,0 2 2 3 2,3 2 3 2 3,0 3 3 2 3,0 2 2 2 2,7 2 3 3 2,7 2 3 3 2,7 3 3 2 2,3 2 3 3 2,4 2,2 2,4 2,4 CUKUP CUKUP CUKUP RATARATA II III 5 CUKUP I 2,7 3 2 2 2,0 3 2 3 2,3 2 2 3 2,0 2 3 2 2,7 2 2 2 2,3 2 2 2 2,3 2 3 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 3,0 2 3 2 2,7 3 3 3 2,3 2 3 2 2,7 3 2 2 2,0 3 3 2 3,0 2 2 2 2,3 2 3 3 2,7 3 2 2 2,7 3 2 3 2,7 3 2 2 2,7 3 3 2 3,0 3 3 3 2,0 2 2 2 2,0 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 2 3,0 3 2 3 3,0 2 3 2 3,0 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 3 3 2 3,0 3 2 2 2,7 3 3 2 2,0 2 2 2 2,7 2 3 2 3,0 3 3 3 2,3 3 3 3 2,7 2 3 3 2,7 3 2 3 3,0 3 3 2 2,7 3 2 2 2,5 2,5 2,5 2,4 CUKUP CUKUP CUKUP RATARATA II III CUKUP I 2,3 3 3 2 2,3 2 2 2 2,7 2 3 2 2,0 2 2 2 2,3 3 3 2 1,7 2 3 2 2,7 3 2 2 1,3 2 2 2 2,3 2 2 2 2,3 3 3 3 3,0 2 3 3 2,3 2 3 2 2,3 3 3 2 2,0 2 2 2 1,7 3 3 3 2,3 2 2 3 2,7 2 3 3 2,0 3 3 2 3,0 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 3 3 3 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 3 3 2 2,0 2 3 2 2,0 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 3 3 3 2,0 3 2 2 2,3 3 2 2 3,0 3 3 3 2,3 3 3 2 2,3 2 2 2 2,7 3 3 2 2,7 3 3 3 2,7 3 2 2 2,0 3 3 2 2,0 3 2 3 2,0 3 3 3 2,3 2 3 3 2,3 2,6 2,7 2,4 CUKUP CUKUP RATARATA II III 4 3 CUKUP I 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,7 3 2 3 2,7 2 2 2 3,0 2 2 3 2,0 2 2 1 3,0 3 3 2 2,0 2 1 1 2,3 2 2 3 3,0 2 2 3 3,0 3 3 3 2,3 3 2 2 2,3 2 2 3 2,7 2 2 2 3,0 2 2 1 2,7 2 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 2 3,0 3 3 3 3,0 3 2 3 2,7 3 2 3 2,3 2 2 2 2,3 2 2 2 3,0 2 2 3 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 2,3 3 3 3 2,3 3 3 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,7 3 3 3 2,3 2 3 2 2,0 2 2 3 2,0 3 2 3 2,0 2 3 3 2,3 3 3 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 3 2 2,5 2,3 2,3 2,4 CUKUP CUKUP CUKUP KRIT ERIA CUKUP 2 2 3 1 IM - 001 2 3 2 2 IM - 002 3 3 2 3 IM - 003 3 3 2 4 IM - 004 2 2 3 5 IM - 005 2 2 2 6 IM - 006 3 3 3 7 IM - 007 2 2 2 8 IM - 008 2 2 3 9 IM - 009 3 3 3 10 IM - 010 3 3 3 11 IM - 011 3 2 2 12 IM - 012 2 3 2 13 IM - 013 3 3 2 14 IM - 014 3 3 3 15 IM - 015 3 3 2 16 IM - 016 3 3 2 17 IM - 017 2 3 3 18 IM - 018 3 3 3 19 IM - 019 3 3 3 20 IM - 020 3 2 3 21 IM - 021 2 3 2 22 IM - 022 2 3 2 23 IM - 023 3 3 3 24 IM - 024 2 2 2 25 IM - 025 2 3 2 26 IM - 026 2 2 3 27 IM - 027 3 2 2 28 IM - 028 2 2 3 29 IM - 029 2 2 2 30 IM - 030 3 3 2 31 IM - 031 3 2 2 32 IM - 032 2 2 2 33 IM - 033 2 2 2 34 IM - 034 2 2 2 35 IM - 035 2 3 2 36 IM - 036 2 2 2 37 IM - 037 2 2 2 38 IM - 038 2 2 2 39 IM - 039 2 3 2 40 IM - 040 RAT A-RAT A 2,4 2,5 2,4 CUKUP II III CUKUP I 2 RATARATA 1 KODE NO SISWA JUMLAH SKOR RATARATA 24,7 23,0 24,0 22,0 24,3 21,0 25,0 20,3 22,0 24,7 24,3 22,7 20,7 20,7 22,0 22,3 24,7 24,7 25,0 24,3 25,0 21,3 21,7 24,3 20,7 24,0 25,0 25,0 22,3 22,7 25,3 24,7 21,0 23,0 24,7 23,7 23,7 23,7 25,3 25,3 23,4 KRITERIA TAHAP IMPLEMENTASI PERTEMUAN KE - 3 TINGGI CUKUP TINGGI CUKUP TINGGI CUKUP TINGGI CUKUP CUKUP TINGGI TINGGI CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI CUKUP CUKUP TINGGI CUKUP TINGGI TINGGI TINGGI CUKUP CUKUP TINGGI TINGGI CUKUP CUKUP TINGGI CUKUP CUKUP CUKUP TINGGI TINGGI CUKUP 210 Lampiran 9.14 ANALISIS ANGKET RESPON SISWA DAN PERHITUNGAN RELIABILITAS TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 2 NAMA IM-001 IM-002 IM-003 IM-004 IM-005 IM-006 IM-007 IM-008 IM-009 IM-010 IM-011 IM-012 IM-013 IM-014 IM-015 IM-016 IM-017 IM-018 IM-019 IM-020 IM-021 IM-022 IM-023 IM-024 IM-025 IM-026 IM-027 IM-028 IM-029 IM-030 IM-031 IM-032 IM-033 IM-034 IM-035 IM-036 IM-037 IM-038 IM-039 IM-040 135,88 R11 0,9715 St 1 2 3 4 5 6 7 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 3 3 3 3 3 1 2 2 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 0 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 104 116 125 116 117 117 89 10816 13456 15625 13456 13689 13689 7921 2 S1 2 S 2 2 S3 2 S4 2 S 5 2 S6 2 S 7 9 10 11 12 JUMLAH RESPON SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 3 3 3 4 35 TINGGI 1 1225 9 9 9 9 9 1 9 9 9 9 9 16 1 3 3 2 3 29 CUKUP 2 841 9 4 4 4 4 9 9 1 9 9 4 9 2 3 3 2 4 34 TINGGI 3 1156 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 4 16 2 3 3 3 3 30 CUKUP 4 900 0 9 9 9 9 9 1 4 9 9 9 9 2 1 1 1 1 20 RENDAH 5 400 4 4 9 1 1 9 4 4 1 1 1 1 3 3 2 3 4 36 TINGGI 6 1296 9 9 9 9 9 16 4 9 9 4 9 16 2 3 2 2 3 26 CUKUP 7 676 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 4 9 2 3 2 3 3 32 TINGGI 8 1024 9 9 9 9 9 4 4 4 9 4 9 9 2 3 3 3 3 30 CUKUP 9 900 0 9 9 9 9 9 1 4 9 9 9 9 2 2 2 2 1 26 CUKUP 10 676 4 9 9 4 9 4 4 4 4 4 4 1 3 2 2 2 2 25 CUKUP 11 625 1 4 4 4 4 4 9 9 4 4 4 4 2 3 3 3 1 31 TINGGI 12 961 9 9 9 9 9 9 1 4 9 9 9 1 2 1 1 1 1 20 RENDAH 13 400 4 4 9 1 1 9 4 4 1 1 1 1 2 3 2 3 3 33 TINGGI 14 1089 4 9 9 9 9 9 9 4 9 4 9 9 1 2 3 3 3 32 TINGGI 15 1024 9 9 9 9 9 9 4 1 4 9 9 9 2 3 3 2 3 34 TINGGI 16 1156 16 4 16 9 16 4 4 4 9 9 4 9 2 3 3 3 3 36 TINGGI 17 1296 4 9 16 16 16 9 4 4 9 9 9 9 2 3 3 3 3 35 TINGGI 18 1225 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 3 3 3 3 4 33 TINGGI 19 1089 4 4 9 9 9 4 4 9 9 9 9 16 2 4 4 4 4 39 TINGGI 20 1521 9 9 9 9 9 16 4 4 16 16 16 16 3 4 4 4 4 46 SANGAT TINGGI 21 2116 16 16 16 16 16 16 9 9 16 16 16 16 2 3 2 3 2 32 TINGGI 22 1024 9 9 9 9 4 9 9 4 9 4 9 4 1 2 2 2 2 29 CUKUP 23 841 9 9 9 4 9 16 4 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 38 TINGGI 24 1444 9 9 9 9 9 16 9 9 16 9 9 9 2 4 3 3 4 38 TINGGI 25 1444 4 9 9 16 16 16 4 4 16 9 9 16 3 3 4 4 4 39 TINGGI 26 1521 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 2 2 2 2 1 25 CUKUP 27 625 4 9 9 4 4 1 9 4 4 4 4 1 2 3 3 4 2 35 TINGGI 28 1225 9 9 9 9 9 16 4 4 9 9 16 4 1 2 3 3 3 31 TINGGI 29 961 9 9 9 9 9 9 1 1 4 9 9 9 2 3 3 3 3 34 TINGGI 30 1156 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 9 9 2 3 3 3 4 39 TINGGI 31 1521 9 16 16 9 9 16 9 4 9 9 9 16 3 3 3 3 4 37 TINGGI 32 1369 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 3 3 3 3 3 32 TINGGI 33 1024 4 9 9 4 9 4 4 9 9 9 9 9 2 3 2 4 3 37 TINGGI 34 1369 16 4 16 16 16 9 4 4 9 4 16 9 2 3 4 4 4 42 SANGAT TINGGI 35 1764 16 16 16 16 16 9 4 4 9 16 16 16 2 3 3 3 4 37 TINGGI 36 1369 9 9 9 16 9 16 4 4 9 9 9 16 2 3 3 4 4 37 TINGGI 37 1369 4 16 16 9 9 9 4 4 9 9 16 16 2 3 4 3 2 37 TINGGI 38 1369 9 9 16 16 16 9 4 4 9 16 9 4 1 1 1 2 2 24 CUKUP 39 576 4 9 9 9 4 4 4 1 1 1 4 4 2 3 4 4 4 38 TINGGI 40 1444 9 9 9 9 9 9 9 4 9 16 16 16 84 112 110 115 118 1323 45011 302 348 401 358 363 367 213 190 334 328 355 388 7056 12544 12100 13225 13924 1750329 8 2 S8 2 S9 2 S 10 2 S 11 2 S 12 2 S i 1,37 1,088 1,195 1,311 1,307 1,396 0,82 0,738 1,228 1,314 1,358 1,746 14,8711 211 Lampiran 10 212 Lampiran 11 213 Lampiran 12 DOKUMENTASI PENELITIAN Pra Uji Coba Soal di Kelas XII IPA 1 Uji Coba Skala Kecil Ekstrakurikuler Olimpiade Tahap Implementasi Kelas XI IPA 3