pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis

advertisement
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
PADA MATERI POKOK ASAM BASA
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
oleh
Nunung Fika Amalia
4301410045
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. ArRahman: 16)
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar-Rahman: 60)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!”
maka terjadilah ia (QS. Yasin: 82)
Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarrah, niscaya ia akan
melihat balasan(Nya) (QS. Az-Zalzalah:7)
Be useful for others
Persembahan:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa
memanjatkan do’a dan mencurahkan kasih
sayang yang tulus;
2. Kakakku Mas Falah;
3. Keluarga Besar bani H. Bintoro Abbas;
4. My Bestie (Cuil, Maprezt, Dundun dan
Cyuduz), thanks for everything & miss you
so much dan New Geng (Mba Wid & Bu
Des),
makasih
untuk
do’a
dan
semangatnya.
5. “Frendsium” Gengster, terima kasih atas
persahabatan tulus dan indah yang selama
ini kalian berikan;
6. Teman-teman RoTi Pia ‘10
7. Kawan - kawan seperjuangan Pendidikan
Kimia ‘10
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan
ridho, berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan penuh kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam bentuk apapun yang
sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Endang Susilaningsih, MS selaku dosen pembimbing, terima kasih untuk
waktu, tenaga, pikiran, ilmu, semangat, perhatian dan motivasi yang senantiasa
diberikan selama penyusunan skripsi ini. Teriring do’a semoga Allah
membalas dengan kebaikan yang lebih.
5. Drs. Ersanghono Kusumo, M.S selaku dosen penguji I dan Dr. Edy Cahyono,
M.Si selaku dosen penguji II, terima kasih atas masukan, arahan dan
bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SMA N 1 Ambarawa yang telah memberikan izin dan
kemudahan saat melakukan penelitian.
7. Drs. Meibiyanto dan Dwi Hartati, S.Pd, guru bidang studi kimia SMA Negeri 1
Ambarawa atas waktu dan bimbingannya dalam membantu penulis
melaksanakan penelitian.
8. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah bersedia
bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.
9. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah bersedia bekerja sama dalam
penelitian skripsi ini.
10. Bapak, Ibu dan Mas Falah atas do’a, kasih sayang, perhatian, pengorbanan
dan bantuannya baik moril maupun materiil.
11. Keluarga besar Bani H. Bintoro Abbas atas support, do’a dan semangatnya.
v
12. Sahabat-sahabatku “FRENDSIUM” Maprezt, Cuil, Dunnu, Cyuduz, Ersa,
Nino, Krisnha, Waridi, Mastoni, Mas Wah atas bantuan, dukungan, support,
kebersamaan, warna serta pembelajaran hidup yang sangat berarti. We are
best friends forever.
13. Kos Lumintu 22, Maprezt, Mbahe dan Erin, atas kebersamaannya dan
pengertiannya selama 2 tahun, semoga bisa berlanjut sampai nanti.
14. Teman-teman PPL SMANEGA, Luthfi dan Ersa, atas doa, bantuan dan
semangatnya.
15. Teman-teman KKN Kelurahan Jomblang ‘13, Ima, Cendul, Kak Didi, Mak’e,
Farid, Bu Dian, 10 Juli, Eka dan Yuwono atas do’a, kebersamaan, pengertian,
dan bantuannya selama ini. We are Keluarga Kecil Ngangenin.
16. Teman-teman seperjuangan di RoTi PiA ‘10.
17. Teman-teman pendidikan Kimia angkatan 2010.
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi
ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan, bahasa dan isi. Oleh karena
itu masukan berupa saran, pendapat dan kritikan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan guna penyempurnaan di masa yang akan datang. Hanya ucapan
terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik
dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam
kemajuan dunia pendidikan dan secara umum kepada semua pihak
Semarang, Juni 2014
Penulis
vi
ABSTRAK
Amalia, Nunung, Fika. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Asam Basa. Skripsi, Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Utama Dr. Endang Susilaningsih, M. S.
Kata kunci: Instrumen penilaian, keterampilan berpikir kritis, asam basa.
Penelitian pendahuluan yang dilakukan menemukan bahwa, instrumen penilaian
yang digunakan di sekolah SMA Negeri 1 Ambarawa belum berorientasi pada
keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan studi literatur, ditinjau dari hakikat
kimia, tujuan pendidikan nasional dan perkembangan jaman menuntut
keterampilan berpikir kritis. Siswa dipersiapkan tidak hanya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga menyelesaikan tantangan dan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh inovasi instrumen penilaian asam basa,
dan memperoleh instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa yang
memenuhi kriteria valid dan reliabel. Jenis penelitian ini adalah Research and
Development. Prosedur pengembangan produk melalui tahap penelitian
pendahuluan dan pengembangan. Pada tahap pendahuluan terbagi menjadi dua,
yaitu studi lapangan dan studi literatur. Tahap pengembangan, melalui beberapa
bagian, yaitu 1) menyusun jenis instrumen, 2) validasi ke pakar, 3) uji coba skala
terbatas 4) uji coba skala luas dan 5) implementasi produk. Hasil dari penelitian
ini adalah jenis instrumen yang digunakan di sekolah memiliki tingkatan
taksonomi kognitif C1 sampai C2, kadang digunakan C3. Instrumen penilaian
yang dikembangkan adalah tes esai analisis, lembar aktivitas siswa, dan tes
problem solving yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis siswa.
Instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen tersebut dapat mengukur
rerata hasil belajar siswa, mengukur proporsi ketuntasan dan mengukur aktivitas
siswa.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA............................................................................................
v
ABSTRAK............................................................................................
vii
DAFTAR ISI.........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL.................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
xii
BAB
1. PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................
1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................
1.3 Batasan Masalah.........................................................................
6
6
1.4 Tujuan.........................................................................................
7
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................
8
2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
2.1 Keterampilan Berpikir Kritis.....................................................
9
2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis.....................................
10
2.3 Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis.....................................
11
2.4 Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis....................
12
2.5 Validitas dan Reliabilitas...........................................................
14
2.6 Asam Basa.................................................................................
17
2.7 Kerangka Berpikir.....................................................................
25
3. METODE PENELITIAN.................................................................
26
3.1 Desain Penelitian.......................................................................
26
3.2 Objek Penelitian.........................................................................
29
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................
29
3.4 Pengambilan Data......................................................................
29
3.5 Analisis Data..............................................................................
32
3.6 Keefektifan Instrumen...............................................................
39
4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................
41
viii
9
4.1 Hasil Penelitian Tahap Awal.....................................................
41
4.2 Analisis Data Awal Penelitian...................................................
44
4.3 Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir
Kritis..........................................................................................
48
4.4 Hasil Penelitian Tahap Pengembangan.....................................
52
4.5 Uji Keefektifan Instrumen.........................................................
74
4.6 Kepraktisan Produk...................................................................
84
4.7 Pembahasan Produk Akhir........................................................
86
5 SIMPULAN DAN SARAN..............................................................
93
5.1 Simpulan.....................................................................................
93
5.2 Saran...........................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
95
LAMPIRAN..........................................................................................
98
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Rata-rata Nilai dan Proporsi Ketuntasan Hasil Ulangan Harian
Tahun Ajaran 2012/2013.............................................................
1
2.1 Perubahan Kertas Lakmus...........................................................
21
2.2 Nilai Derajat Keasaman..............................................................
22
2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator......................
23
3.1 Interpretasi Reliabilitas Soal.......................................................
34
4.1 Jenis Imstrumen di SMA Negeri 1 Ambarawa...........................
41
4.2 Data Alasan Pengembangan Instrumen Penilaian.......................
43
4.3 Hasil Normalitas..........................................................................
47
4.4 Penilaian Aktivitas Siswa............................................................
64
4.5 Petunjuk Skoring Aktivitas Siswa...............................................
65
4.6 Indikator Aktivitas Siswa............................................................
66
4.7 Skor Validator Tes Esai Analisis................................................
67
4.8 Kriteria Instrumen Tes Esai Analisis..........................................
68
4.9 Skor Validator Tes Problem Solving..........................................
68
4.10 Kriteria Instrumen Tes Problem Solving..................................
69
4.11 Skor Validator Angket Respon Siswa.......................................
69
4.12 Kriteria Instrumen Angket Respon Siswa.................................
70
4.13 Skor Validator Lembar Aktivitas Siswa....................................
70
4.14 Kriteria Instrumen Lembar Aktivitas Siswa..............................
71
4.15 Proporsi Ketuntasan Belajar......................................................
82
4.16 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran......................................
83
4.17 Respon Siswa Terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa.................................................................
84
4.18 Respon Guru..............................................................................
85
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian.............................
25
3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis..................
28
4.1 Soal Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa di SMA Negeri 1
Ambarawa...................................................................................................
45
4.2 Soal Ulangan Tengah Semester 2 di SMA Negeri 1 Ambarawa.................
46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Bagian
1.
HASIL OBSERVASI
1.1 Daftar nilai ulangan asam basa kelas XI IPA 3 tahun ajaran
2012/2013...........................................................................
2.
3.
4.
5.
98
1.2 Uji normalitas data awal.........................................................
99
1.3 Soal ulangan pilihan ganda.....................................................
100
1.4 Soal isian singkat....................................................................
102
1.5 Gambar sarana dan prasarana.................................................
103
1.6 Indikator keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985 ................
104
TES ESAI ANALISIS
2.1 Kisi – kisi soal tes esai analisis...............................................
107
2.2 Instrumen penilaian tes esai analisis.......................................
110
2.3 Panduan penilaian tes esai analisis..........................................
115
2.4 Rubrik validasi tes esai analisis..............................................
122
2.5 Lembar validasi tes esai analisis.............................................
125
TES PROBLEM SOLVING
3.1 Kisi-kisi soal tes problem solving...........................................
133
3.2 Instrumen penilaian tes problem solving................................
135
3.3 Panduan penilaian tes problem solving...................................
139
3.4 Rubrik validasi tes problem solving........................................
144
3.5 Lembar validasi tes problem solving......................................
148
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
4.1 Indikator lembar aktivitas siswa.............................................
156
4.2 Lembar aktivitas siswa............................................................
157
4.3 Petunjuk skoring lembar aktivitas siswa.................................
159
4.4 Rubrik validasi lembar aktivitas siswa....................................
161
4.5 Lembar validasi aktivitas siswa..............................................
163
ANGKET RESPON
5.1 Indikator angket respon siswa.................................................
xii
165
6.
7.
8.
9.
5.2 Angket respon siswa...............................................................
166
5.3 Rubrik validasi angket respon siswa.......................................
169
5.4 Lembar validasi angket respon siswa......................................
171
5.5 Angket respon guru.................................................................
173
PRA UJI COBA
6.1 Data nilai hasil pra uji coba....................................................
175
6.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis..................................
176
6.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving...........................
178
UJI COBA SKALA TERBATAS
7.1 Data nilai hasil uji coba skala kecil.........................................
179
7.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis..................................
180
7.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving...........................
181
7.4 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa.......................
182
7.5 Perhitungan analisis per aspek lembar aktivitas siswa............
183
7.6 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa..........................
184
UJI COBA SKALA LUAS
8.1 Data nilai hasil uji coba skala luas..........................................
185
8.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis..................................
186
8.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving...........................
188
8.4 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa.......................
189
8.5 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa..........................
190
IMPLEMENTASI
9.1 Data nilai hasil tahap implementasi........................................
191
9.2 Data nilai kelas XI IPA 3........................................................
192
9.3 Uji normalitas data hasil tes esai analisis................................
193
9.4 Uji normalitas data hasil tes problem solving.........................
194
9.5 Uji normalitas data hasil TEA dan TPS..................................
195
9.6 Uji normalitas data hasil ulangan harian.................................
196
9.7 Uji normalitas data hasil mid semester...................................
197
9.8 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis..................................
198
9.9 Perhitungan reliabilitas tes problem solving...........................
200
9.10 Perhitungan reliabilitas hasil ulangan harian........................
201
xiii
10.
9.11 Perhitungan reliabilitas nilai hasil mid semester...................
202
9.12 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa.....................
203
9.13 Perhitungan analisis per aspek lembar aktivitas siswa..........
206
9.14 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa........................
209
Surat ijin penelitian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Semarang......................................................................................
210
11.
Surat keterangan telah melaksanakan penelitian..........................
211
12.
Dokumentasi penelitian.................................................................
212
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penilaian
hasil
belajar
oleh
pendidik
dilakukan
secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
siswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi siswa pada semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh
pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (Saptorini,
2012: 34).
Berdasarkan studi
pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti,
didapatkan data teruji pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai dan Proporsi Ketuntasan Hasil
Ulangan Harian Tahun Ajaran 2012/2013
Kelas
XI IPA 3
Proporsi
Ketuntasan
XI IPA 4
Proporsi
Ketuntasan
68,22
Larutan
Penyangga
62,08
72,65
70,57
Asam Basa
16
36
19
35
1
Hidrolisis
Ksp
67,91
67,5
3
36
15
36
16
36
14
35
11
35
13
36
69,14
63,71
2
Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai ulangan harian pada materi
asam basa dari kedua kelas terlihat paling tinggi yaitu kelas XI IPA 3 sebesar
68,22 dengan proporsi ketuntasan 16 dari 36 siswa, sedangkan pada kelas XI
IPA 4 yaitu sebesar 72,65 dengan proporsi ketuntasan sebesar 19 dari 35 siswa.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata ulangan
harian materi asam basa menunjukkan rata-rata paling tinggi dengan proporsi
ketuntasan paling tinggi dibandingkan dengan materi yang lain. Penjelasan dari
data tersebut menginspirasi peniliti untuk mengembangkan instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis dengan materi asam basa.
Berdasarkan analisis soal asam basa yang digunakan untuk penilaian
adalah sebagai berikut: (1) soal tidak mengalami perubahan yang berarti dari
tahun ke tahun, (2) soal yang digunakan hanya berkisar pada jenjang C1-C3,
yang hanya mengukur hafalan dan pemahaman konsep saja, dan (3) soal
kurang inovatif, sehingga belum bisa mengukur keterampilan berpikir kritis.
Hasil penelitian Reta (2012:4) menyatakan bahwa Pendidikan berpikir
di sekolah saat ini khususnya di SMA belum ditangani dengan baik. Guru
hanya berupaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Akibatnya
kecakapan berpikir lulusan SMA masih relatif rendah. Menurut Rofi’udin,
sebagaimana dikutip oleh Reta (2012:4), bahwa terjadi keluhan tentang
rendahnya keterampilan berpikir kritis kreatif lulusan sekolah dasar sampai
perguruan tinggi di Indonesia, karena pendidikan berpikir belum ditangani
dengan baik.
3
Pada kondisi masyarakat yang selalu berubah, pendidikan hendaknya
melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di
masa yang akan datang. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak
hanya mempersiapkan para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi, tetapi juga untuk menyelesaikan tantangan dan masalahmasalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dan
permasalahan inilah yang akan memerlukan keterampilan berpikir kritis agar
siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
SMA merupakan bagian dari pendidikan dasar yang berfungsi
membekali para siswa dengan pengetahuan sains. Ciri pembekalan
pengetahuan sains dalam kerangka tersebut adalah pengetahuan sains untuk
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pencapaian tersebut
pembelajaran sains bukan ditekankan pada pemahaman konsep sains semata,
melainkan lebih diarahkan pada efek iringan pembelajaran yang salah satunya
adalah
keterampilan
berpikir.
Keterampilan
tersebut
sangat
penting
dikembangkan, karena akan mengarahkan pola bertindak setiap individu dalam
masyarakatnya kelak.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Redhana & Liliasari
(2008: 106) menyatakan bahwa, pembelajaran berpikir kritis yang merupakan
pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi memberikan peluang kepada
siswa melatihkan sejumlah keterampilan berpikir, terutama keterampilan
berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis sangat penting dilatihkan karena
keterampilan berpikir ini tidak dibawa sejak lahir. Di samping itu, tujuan
4
melatihkan keterampilan berpikir kritis adalah untuk menyiapkan siswa
menjadi seorang pemikir kritis (critical thinker), mampu memecahkan masalah
(problem solver), dan menjadi pemikir independen (independent thinker)
sehingga mereka dapat menghadapi kehidupan, menghindarkan dirinya dari
indokrinasi, penipuan, pencucian otak, mengatasi setiap permasalahan yang
dihadapi, dan membuat keputusan dengan tepat dan bertanggung jawab.
Instrumen penilaian merupakan bagian integral dari suatu proses
penilaian dalam pembelajaran, apa yang hendak diukur dalam pembelajaran
terkait dengan ketersediaan alat ukur yang dikembangkan. Demikian juga, apa
yang akan diukur dalam pembelajaran juga menentukan kualitas pembelajaran.
Pencapaian tujuan pembelajaran kimia yang sebenarnya membutuhkan
penggunaan instrumen penilaian yang tidak hanya mencakup hafalan dan
pemahaman tetapi juga dibutuhkan suatu penilaian yang melatihkan
keterampilan berpikir kritis sehingga siswa dapat cakap, kritis dan mandiri saat
dihadapkan pada suatu masalah. Selain itu, menghadapi perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibutuhkan kemampuan dalam
menyeleksi informasi, kemampuan memutuskan suatu tindakan, kemampuan
memecahkan masalah, kemampuan menyimpulkan dan kemampuan lain yang
terkait dalam keterampilan berpikir kritis. Oleh karena itu pengembangan
instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis penting dilakukan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasasti et al. (2012: 2)
menyatakan bahwa Instrumen penilaian meliputi tes dan sistem penilaian.
Instrumen penilaian dirancang untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta
5
didik setelah mempelajari suatu kompetensi. Oleh karena itu, instrumen
penilaian yang dirancang dengan baik dan sesuai dengan tingkatan kemampuan
berpikir dapat meningkatkan daya berpikir siswa. Berkaitan dengan pentingnya
keterampilan berpikir khususnya berpikir kritis, pengembangan instrumen
penilaian digunakan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan berpikir kritis
siswa. Instrumen penilaian berpikir kritis merupakan suatu alat penilaian yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang diwujudkan
dalam bentuk tes yang memperhatikan tingkatan keterampilan berpikir kritis.
Penelitian pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir
kritis menghasilkan suatu produk yang berbeda dengan instrumen penilaian
umum yang guru gunakan. Siswa merupakan target utama dari penelitian ini
karena siswa bukan hanya membutuhkan kemampuan kognitif hafalan dan
pemahaman saja tetapi analisis, sintesis dan aplikasi juga dibutuhkan dalam
menyelesaikan masalah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu model
instrumen penilaian bagi guru untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
Instrumen penilaian yang dimodifikasi dengan keterampilan berpikir kritis
pada suatu sekolah dapat menjadi daya tarik dan ciri khas sekolah di mata
masyarakat, sehingga dapat meningkatkan nilai jual sekolah.
Instrumen
tes
yang
dikembangkan
mengacu
pada
indikator
keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis (1985) karena
kerincian teorinya. Sedangkan materi pokok pada tahun 2012 menyatakan
bahwa yang dipilih sebagai konten ialah materi asam basa yang belum banyak
diteliti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningtyas et al.
6
(2012: 46) menyatakan bahwa, “Salah satu pokok bahasan kimia di Sekolah
Menengah Atas adalah materi asam basa. Materi ini merupakan materi yang
sarat dengan konsep dan berkaitan untuk materi selanjutnya yaitu Hidrolisis,
Buffer, Ksp, sehingga perlu penanaman konsep yang utuh dan benar karena
materi ini penting sebagai awal dari konsep siswa untuk memahami konsep
kimia pada materi berikutnya.”Selain itu, materi pokok ini dipilih karena
berdasarkan rincian indikator yang terdapat dalam silabus kimia KTSP (2006)
materi asam basa dapat memenuhi kesebelas indikator keterampilan berpikir
kritis yang akan dikembangkan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan
penelitian tentang pengembangan keterampilan berpikir kritis pada materi
pokok asam basa bagi siswa kimia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir
kritis siswa?
2. Instrumen penilaian berpikir kritis yang seperti apakah yang dapat
mengukur keterampilan berpikir kritis siswa?
3. Apakah instrumen penilaian berpikir kritis yang dikembangkan telah
memenuhi kriteria valid dan reliabel?
1.3 Batasan Masalah
Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan arah penelitian
menjadi jelas, maka peneliti membatasi penelitian ini dengan batasan masalah
sebagai berikut:
7
1. Bahan kajian yang dijadikan bahan penelitian adalah asam basa yang
dipelajari di kelas XI semester 2.
2. Jenis
instrumen
yang
dikembangkan
adalah
instrumen
penilaian
keterampilan berpikir kritis pada materi pokok asam basa.
3. Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) yang
dikembangkan terfokus pada kelompok: memfokuskan pertanyaan, bertanya
dan menjawab pertanyaan, mengidentifikasi asumsi-asumsi, menganalisis
argumen, mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan suatu definisi,
mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak, membuat
dan
menentukan
hasil
pertimbangan,
mengobservasi
dan
mempertimbangkan laporan observasi, menentukan suatu tindakan,
menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, dan berinteraksi dengan
orang lain.
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengkaji proses pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir
kritis.
2. Memperoleh inovasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang
baru yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa.
3. Memperoleh instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang dapat
mengukur keterampilan berpikir kritis siswa yang memenuhi kriteria valid
dan reliabel.
8
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Instrumen evaluasi yang dikembangkan dapat dijadikan satu alternatif
contoh alat evaluasi untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada
pembelajaran asam basa.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat memandu guru
untuk menggunakan dan mengembangkan sendiri instrumen evaluasi
penilaian khususnya dalam pembelajaran kimia materi pokok asam basa.
3. Segala persoalan yang dikembangkan dalam tes evaluasi ini, diharapkan
dapat lebih memotivasi dan menantang siswa sehingga dapat meningkatkan
keterampilan berpikir.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar masukan bagi peneliti lain
untuk mengembangkan instrumen tes keterampilan berpikir kritis pada
penelitian selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah aktivitas terampil yang bisa dilakukan dengan
lebih baik atau sebaliknya, dan pemikiran kritis yang baik akan memenuhi
beragam standar intelektual, seperti kejelasan, relevansi, kecukupan, koherensi,
dan lain-lain (Fisher, 2009:13)
Berpikir secara umum dianggap sebagai proses kognitif, tindakan
mental untuk memperoleh pengetahuan. Penekanan dalam ketrampilan berpikir
menegaskan penalaran (reasoning) sebagai fokus utama kognitif. Berpikir
kritis adalah cara berpikir seseorang mengenai suatu masalah dimana pemikir
meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil
struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standarstandar intelektual padanya (Nitko, A.J & Brookhart, 2007). Dengan kata lain,
berpikir kritis merupakan proses mental yang terorganisasi dengan baik dan
berperan dalam proses mengambil keputusan untuk memecahkan masalah
dengan menganalisis dan menginterpretasi data dalam kegiatan inkuiri ilmiah.
Ennis mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal
dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau
dilakukan (Fisher, 2009: 4). Selain itu, Fisher & Scriven mengungkapkan pula
bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai interprestasi dan evaluasi yang
9
10
terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan
argumentasi (Fisher & Scriven, 1997: 21).
Dalam kegiatan pendidikan, proses berpikir kritis dapat mempersiapkan
peserta didik menuju pemenuhan sendiri akan kebutuhan intelektualnya.
Selanjutnya dalam pembelajaran, pengembangan keterampilan berpikir kritis
melibatkan peserta didik sebagai pemikir ketimbang seseorang yang belajar
secara verbalistik. Agar keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan, maka
diperlukan perpaduan antara penalaran logis dan pengalaman empiris. Salah
satu cara mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah dengan
melakukan penilaian berbasis keterampilan berpikir kritis. Tes keterampilan
berpikir
kritis
dapat
dikembangkan
berdasarkan
indikator-indikator
keterampilan berpikir kritis.
2.2
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Ennis (1985: 55-56) mengklasifikasikan keterampilan berpikir kritis
menjadi lima kelompok yang diturunkan menjadi dua belas indikator. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1 Bagian 6 Halaman 104.
Teori yang diungkapkan Ennis di atas tampak sangat rinci dan lengkap,
namun dalam pelaksanaannya untuk melakukan penelitian pengembangan
instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan semua
indikator itu tidaklah mudah, tentunya banyak kendala yang dihadapi, selain itu
indikator-indikator tersebut tidak selalu cocok untuk setiap materi dan model
pembelajaran, oleh karena itu penulis mengambil beberapa indikator yang
dianggap mewakili indikator-indikator lainnya. Begitu pula dengan instrumen
11
tes yang digunakan yang dianggap dapat mewakili indikator-indikator tes
keterampilan berpikir kritis adalah tes tertulis. Adapun indikator yang
dikembangkan pada penelitian pengembangan instrumen penilaian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Memfokuskan pertanyaan
2.
Menganalisis argumen
3.
Bertanya dan menjawab pertanyaan
4.
Mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak
5.
Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi
6.
Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi
7.
Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
8.
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan
9.
Mengidentifikasi asumsi-asumsi
10. Menentukan suatu tindakan
11. Berinteraksi dengan orang lain
2.3
Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis tidak hanya dikembangkan dalam pembelajaran saja,
tetapi juga harus didukung dengan adanya evaluasi yang menyatu dengan
pembelajaran di kelas. Tolok ukur pendidikan dapat diketahui dengan adanya
evaluasi. Artinya jika siswa diharapkan memiliki ketermpilan berpikir kritis,
maka jenis-jenis evaluasi yang diberikan juga harus mampu melatih
keterampilan berpikir kritis sesuai yang diperoleh siswa selama pembelajaran
berlangsung.
12
Instrumen penilaian yang dikembangkan dalam mengukur kemampuan
berpikir kritis dapat berbentuk tes pilihan ganda, chekboxes dan juga essay
(www.csuchico.edu/phil/cc/ct-assess.htm). Tes dapat dipilah-pilah ke dalam
berbagai kelompok. Bila dilihat konstruksinya maka tes dapat diklasifikan
sebagai berikut: (a) Menurut bentuknya, secara umum ada dua bentuk tes, yaitu
butir tes bentuk uraian (essay test) dan butir tes bentuk objektif (objective test).
Dua bentuk tes ini dapat dipilah lagi ke dalam berbagai tipe, (b) Menurut
bentuknya, butir tes uraian dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe yaitu tes
uraian terbatas (restricted essay) dan tes uraian bebas (extended essay).
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, maka perlu
dilakukan pengembangan instrumen penilaian keterampilan kritis, sesuai
dengan pernyataan berikut yaitu tes esai berpikir kritis, lebih komprehensif
daripada tes yang lain. Selain itu, butuh waktu yang lebih banyak atau biaya
yang lebih dibandingkan dengan tes pilihan ganda untuk mencapai tujuan
tersebut. Masalahnya harus serius dalam pengerjaan tes. Sampai saat ini belum
ada tes yang menguji keterampilan berpikir kritis yang mudah dan murah.
Penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan di sini. (Ennis, 1993: 184)
2.4
Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
Instrumen penilaian yang digunakan di sekolah SMA Negeri sebagian
besar belum berorientasi pada keterampilan berpikir kritis. Hakikat dari kimia,
tujuan pendidikan nasional dan perkembangan jaman menuntut keterampilan
berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis instrumen
penilaian di sekolah, mengembangkan instrumen penilaian untuk mengukur
13
keterampilan berpikir kritis dan menguji efektivitas serta kepraktisan
instrumen.
Ada empat cara dalam menilai alat ukur yaitu: (1) meneliti secara jujur
soal-soal yang sudah di susun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban tentang
ketidakjelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan soal
tersebut, (2) dengan mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal
adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasiinformasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun, (3)
mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan
guru adalah validitas kurikuler (content validity), (4) dengan mengadakan
checking reliabilitas. Salah satu indikator untuk tes yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu
mempunyai daya pembeda yang tinggi. (Suharsimi, 2007: 205-206).
Mardapi (2008) menyatakan bahwa terdapat sembilan langkah yang
perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar, yaitu: (1)
menyusun spesifikasi tes meliputi: konstruk atau definisi teoritis, definisi
opersional, menyususn kisi-kisi tes yang terdiri atas standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, jumlah butir, lama tes, menentukan tujuan tes,
menentukan bentuk tes, dan menentukan panjang tes, (2) menulis soal tes, (3)
menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal, (6)
memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan
hasil tes.
14
2.5
Validitas dan Reliabilitas
2.5.1
Validitas
Validitas atau kesahihan menunjuk pada derajat bukti dan teori
mendukung penafsiran skor tes sebagai tujuan penggunaan tes (Standard,
1999:9). Apabila tujuan tes untuk mengukur kemampuan matematika, maka
penafsiran hasil tes harus berdasarkan teori yang digunakan, yaitu definisi
tentang kemampuan matematika. Proses validasi merupakan pengumpulan
bukti-bukti untuk memberi dasar saintifik penafsiran skor tes. Jadi, validitas
merupakan hal penting dalam pengembangan instrumen baik tes maupun
nontes. (Mardapi, 2012: 37)
Koefisien validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga yang
positif. Walaupun semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti suatu tes
semakin valid hasil ukurnya namun pada kenyataannya suatu koefisien
validitas tidak pernah mencapai 1,00. Koefisien validitas yang tinggi lebih sulit
dicapai daripada koefisien reliabilitas yang tinggi. Sebutan validitas tes
diartikan sebagai validitas hasil pengukuran yang diperoleh tes tersebut.
Cronbach (1971) menekankan bahwa proses validasi sebenarnya tidak
bertujuan untuk melakukan validasi tes akan tetapi melakukan validasi
terhadap interpretasi data yang diperoleh dalam prosedur tertentu. Ketepatan
interpretasi atau penafsiran hasil suatu tes berdasarkan buktu-bukti yang
mendukung. (Mardapi, 2012: 39)
Estimasi validitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
korelasional. Namun tidak semua pendekatan validitas memerlukan analisis
15
statistika. Tipe validitas yang berbeda menghendaki cara analisis yang berbeda
pula. Berdasarkan cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi
setiap tes, tipe validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu
content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan
criterion-related validity (validitas berdasar kriteria). Namun, dalam hal ini
hanya digunakan content validity (validitas isi).
2.5.1.1 Validits Isi (Content validity)
Validitas isi berkaitan dengan pertanyaan “sejauh mana item tes
mencakup keseluruhan materi atau bahan yang ingin diukur”. Sejauhmana
suatu tes memiliki bukti valditas ini ditetapkan menurut analisis rasional
terhadap isi tes, yang penilaiannya didasarkan atas pertimbangan subjektif
individual. Walaupun subjektif, namun yang terlibat adalah beberapa pakar
pada bidang yang diukur dalam suatu forum diskusi sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan (Mardapi, 2008:18). Hasil panel pakar ini merupakan
bukti untuk menunjukkan bahwa isi tes sesuai dengan materi yang ingin diukur
atau diujikan.
Salah satu cara yang praktis untuk melihat apakah validitas isi telah
terpenuhi adalah dengan melihat item-item dalam tes telah ditulis sesuai
dengan spesifikasi tes yang telah sesuai dengan batasan domain ukur yang
telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing item telah
sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkapkannya.
16
Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi, untuk
memperoleh validitas instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis
menggunakan validasi pakar (expert judgement).
2.5.2
Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan merupakan koefisien yang menunjukkan
tingkat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes. Konsisten hasil
pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama untuk orang yang
berbeda atau pada waktu yang berbeda tetapi kondisi yang sama. Konsistensi
berkaitan dengan tingkat kesalahan hasil suatu tes yang berupa skor. Tes yang
digunakan di berbagai tempat dengan tujuan yang sama, seperti tes hasil
belajar, hasilnya yang berupa skor harus dapat dibandingkan antartempat. Hasil
tes ini juga harus dapat dibandingkan antarwaktu untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar yang dicapai. (Mardapi, 2012: 51)
Gronlund (1985) mengemukakan ada empat faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas, yaitu “panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran,
dan objektivitas”.
Panjang tes (length of test) menunjukkan banyaknya soal tes. Terdapat
kecenderungan, semakin panjang suatu tes akan lebih tinggi tingkat reliabilitas
suatu tes, karena semakin banyak soal, maka akan semakin banyak sampel
yang diukur dan proporsi jawaban yang benar semakin banyak, sehingga faktor
tebakan (guessing) akan semakin rendah.
Sebaran Skor (spread of scores). Besarnya sebaran skor akan
membuat reliabilitas menjadi lebih tinggi, karena koefisien reliabilitas yang
17
lebih besar diperoleh ketika peserta didik tetap pada posisi yang relatif sama
dalam satu kelompok pengujian ke pengujian berikutnya. Dengan kata lain,
peluang selisih dan perubahan posisi dalam kelompok dapat memperbesar
koefisisen reliabilitas.
Tingkat Kesukaran (difficulty indeks). Tingkat kesukaran soal yang
ideal untuk meningkatkan koefisien reliabilitas adalah soal yang menghasilkan
sebaran skor berbentuk kurva normal.
Objektifitas (Objectifity), menunjukkan skor tes kemampuan yang
sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya. Objektivitas
prosedur tes yang tinggi akan memperoleh reliabilitas hasil tes yang tidak
dipengaruhi oleh prosedur penskoran. Tes yang reliabel adalah apabila
koefisien reliabilitasnya tinggi dan kesalahan baku pengukurannya (standard
error of measurement) rendah.
Reliabilitas instrumen penilaian dalam penelitian ini menggunakan
formula Cronbach Alpha, karena instrumen penelitian berupa lembar angket,
tes esai analisis, tes problem solving, dan lembar aktivitas berpikir siswa.
2.6
Asam Basa
2.6.1
Teori Asam dan Basa
Teori mengenai laruatan asam basa telah dikemukakan oleh berbagai
ahli kimia sejak jaman dahulu. Salah satunya adalah teori Svante Arrhenius
(1884) yang menyatakan bahwa asam adalah zat yang dapat meningkatkan
konsentrasi ion hidrogen, H+ dalam air, sedangkan basa dalah zat yang dalam
18
air dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida, OH-. Secara umum,
reaksinya sebagai berikut :
HA (aq)
⇄
Asam
BOH (aq)
Basa
H+(aq) + A-(aq)
ion hidrogen
⇄
B+(aq) + OH-(aq)
ion hidroksida
Teori yang diungkapkan oleh Arrhenius masih memiliki keterbatasan
yaitu hanya memandang aspek reaksi asam basa di dalam pelarut air dan jika
suatu reaksi tidak membentuk OH- atau H+ tidak dapat dikatakan sebagai basa.
Oleh karena itu, Johanes Bronsted dan Thomas-Lowry mengungkapkan sebuah
teori yang menyatakan bahwa asam adalah pemberi/donor proton (H+) dan basa
adalah penerima/akseptor proton (H+). Teori ini dikenal dengan nama teori
asam basa Bronsted-Lowry. Teori ini mampu menjelaskan reaksi asam basa
dengan pelarut bukan air.
Jika suatu asam memberi proton, maka sisa asam tersebut mempunyai
kemampuan untuk menerima proton atau bertindak sebagai basa. Sisa asam
tersebut dinamakan basa konjugasi dari asam semula. Demikian pula, jika
suatu basa menerima proton, maka basa yang terbentuk mempunyai
kemampuan untuk melepas proton tersebut atau bertindak sebagai asam. Asam
yang terbentuk ini disebut sebagai asam konjugasi dari basa semula. Pasangan
asam dengan basa konjugasinya masing-masing disebut juga pasangan asam
basa konjugasi.
19
Berikut adalah contoh reaksi asam basa:
NH4+
+ NH2-
Asam (1)
Basa (2)
⇄
NH3 + NH3
Asam (2)
Basa (1)
Asam (1) kehilangan proton dan menjadi basa (1). Basa (2) mendapat
proton dan menjadi asam (2). Basa (1) disebut sebagai basa konjugat dari asam
(1), sedangkan asam (2) adalah asam konjugat dari basa (2). NH3(pelarut)
adalah basa konjugat dari asam NH4+ dan juga merupakan asam konjugat dari
basa NH2-.
Kelemahan utama teori Bronsted-Lowry adalah bahwa untuk pelarut
yang tidak mengandung proton tidak dapat digunakan. Selain itu, sifat suatu zat
tidak pasti, sangat bergantung pada pasangan reaksinya. Misalnya air bersifat
basa jika bereaksi dengan CH3COOH dan bersifat asam jika bereaksi dengan
NH3.
Menurut Lewis, asam adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat
bertindak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron, sedangkan basa
adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai pemberi
(donor) pasangan elektron. Reaksi asam-basa menurut teori Lewis berkaitan
dengan transfer pasangan elektron yang terjadi pada ikatan kovalen koordinasi.
Perhatikan reaksi berikut.
H
H N + H+ →
H
Basa
H
H N H
H
Asam
20
Berdasarkan reaksi tersebut, NH3 bertindak sebagai basa dan NH4+
bertindak sebagai asam. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.
Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam, sedangkan
NH3 bertindak sebagai basa.
Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu
atom yang berikatan. Contohnya pada pembentukan ion kompleks, antara ion
logam transisi (penerima pasangan elektron) dan ion nonlogam (pemberi
pasangan elektron).
Perhatikan reaksi berikut ini.
Fe3+ + 6CN- → [Fe(CN)6]3Ion Fe3+ memiliki orbital kosong yang menerima pasangan elektron
dari ion CN- . Jadi, ion Fe3+ bertindak sebagai asam, sedangkan ion CN- sebagai
basa.
2.6.2
Sifat Asam dan Basa
Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa dapat
dilakukan dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator dapat berasal
dari bahan alami dan berupa buatan (indikator sintesis). Indikator asam basa
alami dapat dijumpai pada berbagai tumbuhan diantaranya adalah bunga
hydrangea, bunga mawar, kol merah, daun teh (air teh), dan spesies lumut
21
kerak (lichen). Spesies lumut kerak yang berbentuk kertas dan larutan
dinamakan lakmus. Bentuk kertas lebih banyak digunakan karena sukar
teroksidasi, tahan lama, dan memberikan perubahan warna yang cukup jelas.
Tabel 2.1 Perubahan Kertas Lakmus
Kertas Lakmus
Kertas lakmus merah
Kertas lakmus biru
Asam
Tidak berubah (merah)
Merah
Basa
Biru
Tidak berubah (biru)
2.6.3 Kekuatan Asam dan basa
Kekuatan asam basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya, yakni
tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb). Kekuatan asam basa
ini ditentukan oleh banyak sedikitnya ion H+ dan OH- yang dilepaskan
tergantung nilai derajat ionisasi/disosiasi (α).
2.6.3.1 Tetapan ionisasi asam (Ka)
HA (aq)
⇄
H+ (aq) + A- (aq)
Tetapan ionisasi asam Ka dirumuskan sebagai berikut:
Ka =
Untuk asam kuat (α =1), hampir semua asam terurai menjadi ion-ionnya.
Dengan demikian, nilai Ka sangat besar.
2.6.3.2 Tetapan ionisasi basa (Kb)
B(aq)
+ H2O(l)
⇄
BH+(aq)
+ OH-(aq)
22
Tetapan ionisasi basa Kb dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kb =
Untuk basa kuat dengan α = 1, hampir semua basa terurai menjadi ion-ionnya.
Dengan demikian, nilai Kb sangat besar.
2.6.4
Konsep pH
Pada tahun 1909 ahli kimia bernama S. P. L. Sorenson mengusulkan
suatu konsep pH yang menyatakan derajat keasaman larutan sebagai fungsi
konsentrasi ion H untuk mempraktiskan penulisannya dengan rumus:
pH = - log [H ]
Kw = [H ]OH [H ]OH = 1,0 × 10
pKw = pH + pOH
pH + pOH = 14
Tabel 2.2 Nilai Derajat Keasaman
Jenis Larutan
Larutan asam
Larutan netral
Larutan basa
[H ]> 1,0 × 10 M
Derajat keasaman,
pH
pH < 7
[H ]< 1,0 × 10 M
pH > 7
Konsentrasi ion H+
[H ]= 1,0 × 10 M
pH = 7
Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam
larutan asam, basa, dan netral. Suatu senyawa bersifat asam, basa, atau netral
dapat diketahui dengan menggunakan indikator universal berupa kertas lakmus
dan larutan, pH meter, serta larutan indikator.
23
Tabel 2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator
Indikator
Metil hijau
Trayek perubahan warna
0,2 – 1,8
Perubahan Warna
Kuning – Biru
Timol hijau
1,2 – 2,8
Kuning – Biru
Metil jingga
3,2 – 4,4
Merah – Kuning
Metil merah
4,0 – 5,8
Tidak berwarna – Merah
Metil ungu
4,8 – 5,4
Ungu – Hijau
Bromkresol ungu
5,2 – 6,8
Kuning – Ungu
Bromotimol biru
6,0 – 7,6
Kuning – Biru
Lakmus
4,7 – 8,3
Merah – Biru
Kresol merah
7,0 – 8,8
Kuning – Merah
Timol biru
8,0 – 9,6
Kuning – Biru
Fenolftalein
8,2 - 10,0
Tidak berwarna – Merah jambu
Timolftalein
9,4 – 10,6
Tidak berwarna – Biru
Alizarin kuning R
10,3 – 12,0
Kuning – Merah
Klayton kuning
12,2 – 13,2
Kuning – Kuning gading
Sumber: Chemistry (Brady), 2000
Seiring dengan kemajuan teknologi maka tingkat pencemaran pun
meningkat. Salah satunya adalah pencemaran udara, yaitu masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain sehingga
kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu. Hal ini menyebabkan udara
menjadi kurang dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran
udara terjadi karena adanya bentuk sampingan seperti aktivitas vulkanik,
pembusukan sampah, kebakaran dan kegiatan manusia sehari-hari. Salah satu
kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran adalah penggunaan
kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas sampingan yang merupakan
24
hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar. Gas-gas ini adalah Sox dan
Nox dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga
larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan
asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan-larutan ini bercampur dan turun
bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam yang dapat
merugikan manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan
oleh hujan asam:
a. Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang
terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah.
Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak tumbuh
dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral
dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai
sehingga dapat meracuni ikan dan mahluk air lainnya.
b. Mobil, kapal laut, dan rangka bangunan akan lebih cepat berkarat jika
terkena hujan asam dalam waktu yang lama karena bahan penyusun
logamnya bereaksi dengan asam dari hujan asam yang bersifat korosif.
c. Hujan asam juga dapat merusak bangunan (gedung/rumah) yang terbuat dari
batu kapur yang ditandai dengan melapuknya batu kapur.
25
2.7
Kerangka Berfikir
Penggambaran alur pemikiran dalam penelitian pengembangan
instrumen penilaian keterampilan berfikir kritis ini dijelaskan melalui Gambar
2.1
Analisis instrumen penilaian
konvensional pada materi asam
basa
Perumusan masalah tentang
pengembangan instrumen
penilaian
Analisis kesulitan guru dalam
menyusun instrumen penilaian
berpikir kritis
Perumusan desain instrumen
penilaian keterampilan berpikir
kritis
Analisis kondisi sekolah, seperti
lokasi, sarana dan prasarana
Validasi pakar, ujicoba terbatas
dan revisi desain instrumen
penilaian
Analisis kondisi pembelajaran
seperti penggunaan media, bahan
ajar dan metode pembelajaran
Analisis tujuan pendidikan
nasional dan orientasi pendidikan
modern
Instrumen penilaian keterampilan
berpikir kritis yang
disempurnakan dan teruji
Validasi pakar, ujicoba skala luas
dan revisi desain instrumen
penilaian
Implementasi desain instrumen
penilaian keterampilan berpikir
kritis di SMA Negeri 1
Ambarawa
Revisi instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian dimulai dengan studi pendahuluan yang terbagi
menjadi studi literatur dan studi lapangan, dilanjutkan dengan penyusunan
pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dan uji coba
instrumen. Berikut penjelasan desain penelitian yang akan dilakukan:
3.1.1
Pendefinisian
Pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan, terbagi menjadi
dua yaitu studi lapangan dan studi literatur. Pada studi lapangan dilakukan
analisis tentang kondisi sekolah, jenis penilaian yang biasa dilakukan di SMA
Negeri 1 Ambarawa dan proses pembelajaran kimia. Data dari studi lapangan
dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumentasi dan observasi. Data
tentang kondisi sekolah tepatnya sarana dan prasarana sekolah dikumpulkan
untuk menjadi dasar penggunaan SMA Negeri 1 Ambarawa menjadi tempat
penelitian dan data instrumen baku sekolah dan proses pembelajaran kimia
yang
konvensional
digunakan
untuk
menjadi
data
awal
kebutuhan
pengembangan. Studi literatur artinya kajian teoritis, dilakukan analisis pada
instrumen penilaian baku di sekolah dengan keterampilan berpikir yang
digunakan, kajian hakikat kimia, kajian tuntutan pendidikan, tantangan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kajian penelitian
terdahulu yang terkait dan relevan.
26
27
3.1.2
Desain
Desain meliputi perencanaan dan penyusunan instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis, menggunakan indikator menurut Ennis (1985).
Setelah itu, diuji validasi isi dengan judgement validasi oleh pakar pendidikan,
penilaian, dan kimia.
3.1.3
Pengembangan
Pengembangan meliputi uji coba instrumen penilaian keterampilan
berpikir kritis dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba skala terbatas dengan
uji coba skala luas. Uji coba skala terbatas dilakukan pada 9 anggota
ekstrakurikuler olimpiade kimia SMA Negeri 1 Ambarawa pada bulan Januari.
Uji coba skala luas dilakukan pada 40 siswa kelas XI IPA 4.
3.1.4
Implementasi
Desain ini dilakukan pada kelas XI IPA 3. Revisi merupakan perbaikan
penggunaan bahasa pada instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang
merupakan hasil uji coba skala luas.
28
PENDEFINISIAN
STUDI
PENDAHULUAN
STUDI LAPANGAN
a. Menganalisis instrumen penilaian
kimia konvensional di SMAN 1
Ambarawa
b. Mengkaji sarana prasarana
sekolah, dan proses pembelajaran
MASALAH
(Hasil kajian
pustaka dan
studi)
lapangan
STUDI LITERATUR
a. Tujuan pendidikan nasional
b. Teori tentang berpikir kritis
c. Penelitian terdahulu yang
terkait
DESAIN
a.
Desaian awal
instrumen penilaian
keterampilan berpikir
kritis
b.
c.
d.
DESAIN AWAL
Mengidentifikasi penilaian
konvensional dari materi asam basa
Mengkaji materi asam basa
Menentukan jenis penilaian dan
indikator keterampilan berpikir kritis
Mengembangkan instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis
VALIDASI DESAIN
Validasi desain ke pakar penelitian
pendidikan, keterampilan berpikir
kritis, dan kimia
PENGEMBANGAN
UJI COBA
DESAIN
AWAL
a.
b.
a.
b.
Publikasi
SKALA TERBATAS
Implementasi instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis dari
validasi pakar di SMA Negeri 1
Ambarawa
Evaluasi dan revisi instrumen
penilaian
SKALA LUAS
Implementasi instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis dari uji
coba terbatas di SMA Negeri 1
Ambarawa
Evaluasi dan revisi instrumen
penilaian
Model Produk
PERENCANAAN DAN
PENYUSUNAN
INSTRUMEN
PENILAIAN
KETERAMPILAN
BERPIKIR
KRITIS
Desain
instrumen
yang telah
diuji coba
Revisi
IMPLEMENTASI
Gambar 3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
29
3.2
Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 3
dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Ambarawa, tahun akademik 2013/2014. Alasan
penulis memilih SMA Negeri 1 Ambarawa sebagai objek penelitian adalah
untuk kemajuan berpikir tingkat tinggi bagi siswa siswinya, karena
sebagaimana yang dipaparkan pada latar belakang penelitian adalah produk ini
ditujukan bagi siswa kelas XI SMA yang sudah mempelajari materi asam basa.
Yang mana siswa siswi SMA merupakan pembelajar yang tepat untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
3.3
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambarawa. Waktu
penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak bulan Januari sampai
dengan bulan Maret 2014. Dalam waktu tersebut sudah mencakup penelitian
dari tahap awal penelitian yaitu konsep pembuatan produk sampai dengan
tahap akhir penelitian yaitu penulisan laporan.
Konsep rancangan dan produk serta penulisan laporan dilaksanakan
dari bulan November sampai dengan bulan Maret 2014. Uji coba skala kecil,
uji coba skala besar, dan implementasi produk beserta angket yang berupa
kuesioner dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014.
3.4
Pengambilan Data
Tujuan penelitian ini, yaitu memperoleh data yang sesuai, maka
dibutuhkan alat pengumpulan data yang disebut instrumen penelitian.
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
30
dalam pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah.
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian sangat diperlukan
karena data yang diambil oleh peneliti tidak hanya terfokus pada satu sumber
sebagai acuan, namun terdiri dari beberapa sumber. Berdasarkan pertimbangan
kebutuhan data yang harus diperoleh dalam penelitian ini, penulis
mengumpulkan informasi dan data dengan menggunakan cara yaitu:
3.4.1
Angket
Angket
digunakan
pada
tahap
pengembangan
produk
untuk
mendapatkan data keterbacaan dan kepraktisan penggunaan instrumen
penilaian keterampilan berpikir kritis. Pemberian angket dilakukan pada guru
kimia, objek uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Jenis angket yang
digunakan adalah jenis angket tertutup dengan 12 pertanyaan. Pemberian
angket dilakukan pada akhir tahapan uji coba dan implementasi.
3.4.2
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan pada tahap studi pendahuluan baik pada
studi lapangan maupun studi literatur. Instrumen yang digunakan dalam studi
dokumentasi adalah lembar cheklist. Data yang didapatkan dari studi
dokumentasi adalah jenis instrumen penilaian yang digunakan di sekolah dan
kondisi sekolah. Pengambilan data langsung dilakukan oleh peneliti di SMAN
1 Ambarawa.
31
3.4.3
Observasi Aktivitas Siswa
Observasi dilakukan pada tahap uji coba skala terbatas, skala luas dan
tahap implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis. Tujuan
observasi adalah memonitoring aktivitas
siswa yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan masing-masing 1 kali untuk
uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas, sedangkan untuk tahap
implementasi observasi dilakukan sebanyak 3 kali. Instrumen yang digunakan
dengan menggunakan lembar observasi skala. Observer yang digunakan
melibatkan 3 orang pengmat yaitu mahasiswa kimia, guru kimia dan peneliti.
Kerja dari masing-masing observer memberi cheklist pada lembar observasi
skala apabila siswa melakukan aktivitas yang tertera pada lembar observasi
tersebut.
3.4.4
Tes Esai Analisis dan Tes Problem Solving
Bentuk tes dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes esai analisis dan
tes problem solving. Tes esai merupakan tes dengan pertanyaan terbuka yang
digunakan untuk pengambilan data keterampilan berpikir kritis siswa. Tes ini
dilakukan selama satu kali, yaitu setelah pembelajaran. Tes kedua yaitu tes
problem solving yang digunakan untuk melatih kecakapan siswa dalam
menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan tes esai analisis tes ini juga
dilakukan satu kali yaitu setelah pembelajaran, bentuk tes problem solving
adalah penyajian kasus-kasus yang dikaitkan dengan materi penelitian. Kedua
tes tersebut diuji cobakan pada skala terbatas dan skala luas, serta
diimplementasikan pada tahap implementasi.
32
3.4.5
Validasi Pakar
Validasi pakar atau ahli ini dilakukan untuk menilai dan meningkatkan
validitas isi dari instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, dan
instrumen penelitian seperti angket, dan lembar observasi. Instrumen yang
digunakan adalah lembar validasi dengan menggunakan lembar skala
penilaian. Pakar atau ahli yang dilibatkan dalam validasi ini adalah ahli
penilaian, pendidikan dan kimia.
3.5
Analisis Data
Data penelitian yang terkumpul, kemudian diolah dengan pengkajian
secara mendalam dengan melihat jenis data penelitian. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu: (a)
analisis
kualitatif dilakukan secara deskriptif sesuai dengan hasil angket,
dokumentasi, dan observasi. Pada uji coba terbatas dan uji coba luas analisis
data dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam rangka evaluasi terhadap
desain materi untuk mengkaji kelemahan dan kekurangan sebagai bentuk revisi
untuk memperbaiki desain materi dan mengkaji ketercapaian implementasi
desain penilaian keterampilan berpikir kritis. (b) analisis kuantitatif digunakan
untuk mengetahui pengaruh penerapan instrumen penilaian terhadap hasil
belajar dan respon positif dari siswa dan guru terhadap instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis.
Pengujian mutu instrumen dilakukan pada angket, lembar observasi, tes
aktivitas berpikir siswa, tes esai analisis maupun tes problem solving.
33
Pengujian tersebut berupa validitas dan reliabilitas. Berikut dijelaskan
pengujian mutu instrumen dan analisis data penelitian yang dilakukan.
3.5.1
Analisis Instrumen Penelitian
3.5.1.1
Tes Esai Analisis dan Tes Probem Solving
Instrumen tes esai analisis dan problem solving sebelum digunakan
dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis reliabilitas dan validitas.
3.5.1.1.1 Validitas Isi
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 2002:144). Uji
validitas yang dilakukan terbagi menjadi dua, yaitu validitas pakar dan
validitas isi. Validasi pakar digunakan untuk menguji validitas logis atau isi
dan konstruk. Tujuan validasi pakar adalah untuk menguji instrumen penilaian
dalam hal kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
keterampilan berpikir kritis, taksonomi kognitif dan materi yang digunakan
dengan soal. Selain itu juga divalidasi bahasa dan penulisan serta keterbacaan
soal.
Validasi isi digunakan untuk menguji validitas isi, sehingga apabila
didapatkan koefisien korelasi dengan kriteria cukup sampai sangat tinggi maka
soal dapat dinyatakan mampu mengukur keterampilan berpikir kritis.
3.5.1.1.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan
akan memberikan hasil ukur yang sama (Sudjana, 2001:120).
34
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2002:254)
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach
(Suharsimi, 2002:171):
! = [
"
(")
1 −
∑ '()
'*)
dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ +,- = jumlah varians butir
+.- = varians total
Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan
dengan melihat tabel 3.1.
Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal
Rentang
0,80 – 1,00
0,6 – 0,79
0,4 – 0,59
0,2 – 0,39
0,0 – 0,19
Kriteria Realiabilitas
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
3.5.1.2 Lembar Angket
Lembar angket sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu
dilakukan analisis validitas, berikut pemaparan analisisnya:
35
3.5.1.2.1 Validitas
Uji validitas lembar angket dilakukan dengan menggunakan cara
validitas isi. Uji validitas tersebut dilakukan oleh pakar untuk menganalisis
hubungan antara indikator yang dicapai, aspek penilaian, serta rubrik penilaian
dengan butir pertanyaan.
3.5.1.2.2 Reliabilitas
Analisis reliabilitas pada instrumen non tes lembar angket digunakan
dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik uji coba untuk instrumen nontes
menggunakan satu kali pengujian yaitu pada akhir tahap uji coba baik skala
terbatas maupun skala luas untuk angket. Angket dinyatakan reliabel apabila
nilai Alpha Cronbach > 0,70.
! = [
"
(")
1 −
∑ '()
'*)
dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ +,- = jumlah varians butir
+.- = varians total
Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan
dengan melihat tabel 3.1.
Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal
Rentang
Kriteria Realiabilitas
0,80 – 1,00
Sangat tinggi
0,6 – 0,79
Tinggi
0,4 – 0,59
Cukup
0,2 – 0,39
Rendah
0,0 – 0,19
Sangat Rendah
36
3.5.1.3
Lembar Aktivitas Siswa
Lembar aktivitas siswa sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih
dahulu dilakukan analisis validitas, berikut pemaparan analisisnya:
3.5.1.3.1 Validitas
Uji validitas lembar aktivitas berpikir siswa dilakukan dengan
menggunakan cara validitas isi. Uji validitas tersebut dilakukan oleh pakar
untuk menganalisis hubungan antara indikator yang dicapai, aspek penilaian,
serta rubrik penilaian dengan butir pertanyaan.
3.5.1.3.2 Reliabilitas
Analisis reliabilitas pada instrumen non tes yaitu lembar aktivitas
berpikir siswa, digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik uji coba
untuk instrumen nontes menggunakan satu kali dalam setiap materi untuk
lembar aktivitas berpikir siswa. Lembar aktivitas berpikir siswa dinyatakan
reliabel apabila nilai Alpha Cronbach > 0,70.
! =
/0/1
/0(")/1
dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = jumlah observer
Vp = Varians person
Ve= Varians eror
Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan
dengan melihat Tabel 3.1.
37
Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal
Rentang
Kriteria Realiabilitas
0,80 – 1,00
Sangat tinggi
0,6 – 0,79
Tinggi
0,4 – 0,59
Cukup
0,2 – 0,39
Rendah
0,0 – 0,19
Sangat Rendah
3.5.2
Analisis Data Penelitian
3.5.2.1
Data dari Lembar Aktivitas Berpikir Siswa
1) Mengkategorikan data dari lembar aktivitas berpikir siswa.
2) Memberi skor pada setiap lembar aktivitas berpikir siswa.
3) Menganalisis reason siswa dan guru tentang penerapan instrumen
penilaian keterampilan berpikir kritis dengan melihat reliabilitasnya
! =
/0/1
/0(")/1
dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = jumlah observer
Vp = Varians person
45= varians eror
3.5.2.2
Data dari Angket
1) Mengkategorikan data dari lembar aktivitas berpikir siswa dan angket.
2) Memberi skor pada setiap soal lembar aktivitas berpikir siswa dan lembar
angket.
3) Menganalisis reason siswa dan guru tentang penerapan instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis dengan melihat reliabilitasnya
38
! = [
"
(")
1 −
∑ '()
'*)
dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ +,- = jumlah varians butir
+.- = varians total
Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan
dengan melihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal
Rentang
0,80 – 1,00
0,6 – 0,79
0,4 – 0,59
0,2 – 0,39
0,0 – 0,19
3.5.2.3
Kriteria Realiabilitas
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Data dari Tes Esai Analisis dan Tes Problem Solving
1) Mengkategorikan data dari tes esai analisis dan problem solving.
2) Memberi skor pada setiap butir soal dalam tes esai analisis dan tes problem
solving.
3) Menghitung reliabilitasnya, apabila Alpha Cronbach < 0,70, maka harus
dilakukan revisi terlebih dahulu.
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach
(Suharsimi, 2002:171):
! = [
"
(")
1 −
∑ '()
'*)
39
dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ +,- = jumlah varians butir
+.- = varians total
Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan
dengan melihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal
Rentang
Kriteria Realiabilitas
0,80 – 1,00
Sangat tinggi
0,6 – 0,79
Tinggi
0,4 – 0,59
Cukup
0,2 – 0,39
Rendah
0,0 – 0,19
Sangat Rendah
3.6
Keefektifan Instrumen
Berdasarkan kriteria keberhasilan pengembangan instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis dikatakan efektif apabila mampu mengukur rerata
hasil belajar siswa, mengukur proporsi ketuntasan dan mengukur aktivitas
siswa.
3.6.1
Rerata Hasil Belajar Materi Asam Basa
Penelitian ini diperlukan perbandingan antara dua keadaan, yaitu
dengan membandingkan dua rerata hasil belajar siswa pada materi asam basa
dengan
instrumen penilaian yang berbeda. Untuk keperluan ini akan
digunakan dasar distribusi sampling mengenai selisih statistik, misalnya selisih
rata-rata (Sudjana, 2005: 238).
40
Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi populasi berdistribusi
normal, hingga sekarang belum ada statistik yang dapat digunakan. Pendekatan
yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistik t’ sebagai
berikut: (Sudjana, 2005: 240)
t ‘=
3.6.2
67 6)
97)
9))
8 :7 :) (Sudjana, 2005: 241)
Proporsi Ketuntasan Siswa
Proporsi ketuntasan siswa, dihitung dengan membandingkan jumlah
siswa yang tuntas dengan jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas. Proporsi
ini untuk mengetahui banyaknya siswa yang tuntas. Dalam hal ini, proporsi
ketuntasan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan
dengan proporsi ketuntasan instrumen penilaian yang biasa digunakan oleh
guru kimia.
3.6.3
Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa merupakan salah satu penilaian proses, yang dinilai
menggunakan lembar observasi penilaian aktivitas siswa. Penilaian ini
dilakukan dengan cara diamati. Keefektifan dalam penilaian ini dilihat dari
meningkatnya aktivitas siswa, dari peretemuan ke pertemuan berikutnya.
Dihitung dengan menggolongkan kategori yang telah dicapai siswa.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Tahap Awal
Pada saat penelitian tahap awal didapatkan beberapa data kualitatif
terkait dengan instrumen penelitian di SMA Negeri 1 Ambarawa diantaranya
adalah sebagai berikut:
4.1.1
Jenis Instrumen Penilaian di SMA Negeri 1 Ambarawa
Instrumen atau soal yang digunakan oleh guru-guru di sekolah dapat
dijelaskan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Jenis Instrumen di SMA Negeri 1 Ambarawa
No
1
Jenis Instrumen
Pilihan
ganda
sederhana
Jumlah
15-40 soal
a.
b.
c.
2
Isian singkat
5-8 soal
d.
a.
b.
c.
3
Esai tertutup
2-5 soal
a.
b.
c.
41
Spesifikasi
Mengukur aspek hafalan dan
pemahaman
Menggunakan 4 distrakter
Beberapa
soal
sudah
menggunakan aspek aplikasi dan
kontekstual terlihat dari perintah
soal diantaranya membandingkan,
menganalisis gambar dan tabel
Digunakan pada ujian semester.
Mengukur aspek hafalan dan
pemahaman
Jawaban merupakan konsep
singkat
Digunakan pada ulangan harian
dan mid semester
Mengukur aspek hafalan dan
pemahaman
Jawaban merupakan konsep
sesuai referensi
Digunakan pada ulangan harian,
mid semester dan ujian semester.
42
Tabel 4.1 menjelaskan jenis instrumen penilaian yang digunakan guru
kimia diantaranya adalah soal pilihan ganda dengan empat distraktor, isian
singkat dan tes esai tertutup. Ranah kognitif Bloom yang dapat dilihat dari soal
tersebut adalah tingkat C1, C2 pada setiap jenis soal dan C3 pada beberapa
soal. Hal tersebut sesuai berdasarkan hasil studi dokumentasi di SMA Negeri 1
Ambarawa. Jenis instrumen pada materi asam basa adalah pilihan ganda
sederhana, isian singkat dan esai tertutup, spesifkasi instrumen sama seperti
yang tertera pada Tabel 4. 1
Keterampilan berpikir kritis membutuhkan keterampilan yang lebih dari
hafalan, pemahaman dan aplikasi. Mengembangkan keterampilan berpikir
dibutuhkan latihan atau mengerjakan instrumen yang berorientasi pada
keterampilan berpikir kritis dengan rutin.
4.1.2
Alasan Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis
memiliki alasan pengembangan yang berdasarkan data studi pendahuluan baik
dari tahap studi lapangan maupun studi literatur. Berikut penjelasan data
penelitian tersebut dicantumkan pada Tabel 4.2.
43
Tabel 4.2 Data Alasan Pengembangan Instrumen Penilaian
Alasan
Pengembangan
Jenis instrumen
Instrumen berupa tes pilihan ganda dengan 4
penilaian di sekolah
distrakter yang berjumlah 15-40 soal, isian
Studi Lapangan
singkat dengan jumlah 5-8 soal dan esai tertutup
dengan jumlah 3-5 soal. Aspek yang diukur
hafalan dan pemahaman konsep. Data ini
berdasarkan studi dokumentasi yang tercantum
dalam Lampiran 1 Bagian 3 dan 4 Halaman 100.
Sarana dan prasarana
Berdasarkan
sekolah
Ambarawa memiliki ruang kelas dengan media
LCD,
ICT,
observasi
SMA
laboratorium,
dan
Negeri
mini
1
lab
(Lampiran 1 Bagian 5 Halaman 103).
Proses pembelajaran
Berdasarkan studi dokumentasi, kegiatan diskusi
kimia
yang dilakukan di kelas kurang kondusif,
pendekatan yang digunakan bersifat konseptual .
Alasan Pengembangan
Kimia
Studi Literatur
Ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi suatu unsur
atau zat ( KBBI).
Tujuan
pendidikan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
nasional
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab ( UU No. 20 Tahun 2003)
Teori
keterampilan Tes esai analisis dan tes problem solving
berpikir kritis
menggunakan indikator Ennis (1985).
44
Berdasarkan Tabel 4.2 digambarkan alasan pengembangan instrumen
penilaian keterampilan berpikir kritis, yaitu (1) Jenis instrumen penilaian
sekolah yang belum melatih keterampilan berpikir kritis, (2) Kondisi sekolah
yang meliputi sarana dan prasarana serta proses pembelajaran yang mendukung
siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, (3) Data studi
literatur menyebutkan kimia itu adalah ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi
suatu unsur atau zat (KBBI). Pengertian tersebut dengan bentuk penilaian,
menggunakan ranah kognitif C1-C2 belum sesuai dengan pengertian, (4)
Pemerintah melalui tujuan pendidikan nasional, salah satunya menghasilkan
generasi yang mandiri, cakap dan kritis, (5) Kajian teori tentang instrumen
penilaian keterampilan berpikir kritis untuk dikembangkannya instrumen
penilaian keterampilan berpikir kritis di SMA Negeri 1 Ambarawa.
4.2
Analisis Data Awal Penelitian
4.2.1
Analisis Soal Ulangan Harian yang Digunakan
Instrumen penilaian yang digunakan di SMA Negeri 1 Ambarawa yaitu
soal isian singkat yang berjumlah 6-8 soal, dengan mengedepankan aspek
hafalan dan pemahaman konsep. Soal yang digunakan mengikuti ranah kognitif
Bloom yaitu baru meliputi C1 – C3. Instrumen yang digunakan di SMA Negeri
1 Ambarawa adalah sebagai berikut:
45
Gambar 4.1 Soal Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa di SMA Negeri 1
Ambarawa
Analisis soal ulangan harian 1, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ranah kognitif Bloom meliputi C1 – C3:
C1 : 1, 2 dan 7
C2 : 3, 4, 5 dan 6
C3 : 8
Reliabilitas ( α- Cronbach ) = 0,671
Rata-rata (;̅ ) = 72
Nilai terendah = 50
Nilai tertinggi = 100
46
Proporsi Ketuntasan = 14 dari 40 siswa
Gambar 4.2 Soal Ulangan Tengah Semester 2 di SMA Negeri 1 Ambarawa
47
Analisis soal ulangan tengah semester 2, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Ranah kognitif Bloom meliputi C1 – C3:
C1 : 1
C2 : 2 dan 5
C3 : 3, 4 dan 6
Reliabilitas ( α- Cronbach ) = 0,58
Rata-rata (;̅ ) = 71,54
Nilai terendah = 38
Nilai tertinggi = 100
Proporsi Ketuntasan = 15 dari 40 siswa
4.2.2
Hasil Uji Syarat Parametrik
Pengujian normalitas dilakukan pada kelas implementasi yang
digunakan. Uji normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (Sudjana, 2005:
147), hal itu dilakukan karena sampel yang digunakan lebih dari 30 siswa.
Berikut data hasil normalitas dijelaskan pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Normalitas
χ2 hitung
Tes Esai
Analisis
7,44
Tes Problem
Solving
7,02
Hasil
Belajar
2,62
χ2 tabel
7,81
7,81
7,81
Normal
Normal
Normal
Statistik
Keterangan
Berdasarkan Tabel 4.3 dinyatakan bahwa kelas implementasi yang
digunakan memiliki distribusi data normal karena memiliki nilai χ2 hitung lebih
48
kecil dari χ2 tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 3
dan 4 Halaman 193. Data yang telah berdistribusi normal dapat dilanjutkan
pada perhitungan parametrik.
4.3
Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan
Berpikir Kritis
Langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian keterampilan
berpikir kritis adalah sebagai berikut:
4.3.1
Pendefinisian
Pendefinisian melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan yaitu
meliputi studi lapangan dan studi literatur.
4.3.1.1
Studi Lapangan
Penelitian ini diawali dengan studi lapangan, pada tahap awal ini,
peneliti menganalisis instrumen penilaian kimia konvensional di SMA N 1
Ambarawa dan hasil belajar siswa pada materi asam basa. Selain itu, mengkaji
sarana prasarana sekolah, dan proses pembelajaran kimia. Penelitian dapat
berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang
bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. (Sugiyono, 2010: 409). Dalam
hal ini, potensi yang dimiliki yaitu siswa yang tertarik pada pelajaran kimia dan
mempunyai rata-rata nilai ulangan materi
asam basa yang lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai ulangan pada materi kimia yang lain. Masalah,
seperti telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi. (Sugiyono, 2010: 410). Dari hasil analisis instrumen
penilaian kimia materi asam basa di SMA N 1 Ambarawa, didapatkan soal
yang hanya mengukur hafalan dan pemahaman konsep, berkisar pada tingkatan
49
C1-C3 saja, dari tahun ke tahun soal yang digunakan hampir sama dan tak ada
perubahan yang berarti.
4.3.1.2
Studi Literatur
Studi literatur, setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara
faktual dan uptodate, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
dapat mengatasi masalah tersebut. (Sugiyono, 2010: 411). Pada studi literatur
ini peneliti akan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan
pendidikan nasional, teori tentang berpikir kritis, serta penelitian terdahulu
yang terkait. Selain itu, peneliti juga mencari referensi mengenai kriteria
pengembangan
keterampilan
berpikir
kritis
serta
indikator-indikator
keterampilan berpikir kritis. Indikator keterampilan berpikir kritis yang
digunakan yaitu menurut Ennis (1985) ada 11 indikator yang digunakan.
4.3.2
Desain produk
Desain produk ini diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut:
4.3.2.1
Menyusun Kisi-kisi Soal
Menyusun kisi-kisi soal pengembangan keterampilan berpikir kritis.
Kisi-kisi soal memuat indikator keterampilan berpikir kritis dan indikator
kurikulum KTSP. Dalam hal ini terdapat dua model soal yaitu model tes esai
analisis (TEA) dan tes problem solving (TPS) sehingga terdapat dua kisi-kisi
yang berbeda. Selain soal, terdapat lembar pengamatan aktivitas siswa yang
berkenaan
berlangsung.
dengan
keterampilan
berpikir
kritis
selama
pembelajaran
50
4.3.2.2
Menyusun Soal
Menyusun soal untuk mengembangkan instrumen penialaian yang
mengacu pada keterampilan berpikir kritis. Ada dua model soal yaitu tes esai
analisis (TEA) yang terdiri dari 8 soal uraian dan tes problem solving (TPS)
terdiri dari 4 soal uraian. Pada lembar aktivitas siswa terdapat 10 aspek yang
disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis.
4.3.2.3
Menyusun Kunci Jawaban
Menyusun kunci jawaban disertai penyekoran tiap nomor. Kunci
jawaban dan penskoran disesuaikan dengan tiap nomor soalnya. Lembar
aktivitas siswa setiap aspek memiliki skor tertinggi sama dengan 3.
4.3.2.4
Validasi Desain
Validasi desain, dilakukan oleh pakar penelitian pendidikan, pakar
keterampilan berpikir kritis, pakar kimia, dan praktisis lapangan. Instrumen
penilaian yang telah divalidasi oleh pakar dan dinyatakan valid, maka
instrumen penilaian dapat diuji cobakan.
4.3.3
Pengembangan
Pengembangan terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya yaitu:
4.3.3.1
Tahap Pra Uji Coba
Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi pengerjaan soal oleh
siswa yang telah mendapat materi asam basa sebelumnya, dalam hal ini diuji
cobakan pada kelas XII sebanyak 36 siswa. Kemudian dianalisis, dan diperoleh
reliabilitas sebesar 0,705 untuk TEA dan 0,71 untuk TPS. Instrumen penilaian
51
dikatakan reliabel apabila memiliki Alpha Croncach ≥ 0,70, sehingga
instrumen penilaian dapat digunakan pada tahap uji coba skala terbatas.
4.3.3.2
Uji Coba Skala Terbatas
Uji coba skala terbatas, bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai instrumen penilaian yang telah dikembangkan. Uji coba skala
terbatas ini dilakukan pada siswa kelas XI kelompok ekstrakurikuler olimpiade
sebanyak 9 siswa, dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,734 untuk TEA, 0,817
untuk TPS dan 0,88 untuk reliabilitas lembar aktivitas siswa. Pada uji coba
skala terbatas ini, terdapat revisi pada soal tes esai analisis, yaitu bagian soal
yang kurang lengkap dan kata-kata yang masih janggal.
4.3.3.3
Uji Coba Skala Luas
Uji coba skala luas dilakukan di kelas XI IPA 4 dengan jumlah 40
siswa. Pada uji coba skala luas reliabilitas untuk TEA adalah sebesar 0,858,
TPS sebesar 0,863, dan lembar aktivitas siswa memiliki reliabilitas sebesar
0,925. Pada tahap uji coba skala luas terdapat revisi soal problem solving pada
nomor 4.
4.3.4
Implementasi
Implementasi
merupakan
tahapan
terakhir
sebelum
produk
pengembangan dipublikasikan. Kelas XI IPA 3 merupakan kelas yang
digunakan untuk tahapan implementasi ini. Pengujian dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan
instrumen penilaian yang lain. Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan
eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas hasil belajar instrumen penilaian
52
lama dengan yang dikembangkan. Indikatornya efektivitas instrumen penilaian
yang dikembangkan yaitu dapat mengukur rerata nilai, mengukur proporsi
ketuntasan, dan dapat mengukur aktivitas siswa yang berkenaan dengan
keterampilan berpikir kritis.
4.3.5
Produk Jadi
Setelah dilakukan implementasi, diuji keefektifan, efisien dan sudah
direvisi, maka produk siap untuk diproduksi massal dan dipublikasikan.
4.4
Hasil Penelitian Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan dimulai setelah ditemukan kebutuhan untuk
mengembangkan jenis instrumen yang melatih keterampilan berpikir kritis.
Berikut penjelasan produk yang dikembangkan dengan tahap pengembangan
beserta hasilnya.
4.4.1
Hasil Pengembangan Instrumen
Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis yang dibatasi pada tes esai analisis dan tes problem
solving dengan mengacu pada indikator Ennis (1985).
Indikator keterampilan berpiki kritis menurut Ennis (1985) yang
dikembangkan meliputi:
A1. Memfokuskan Pertanyaan
A2. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan
A3. Mengidentifikasi Asumsi – asumsi
A4. Menganalisis Argumen
A5. Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan Suatu Definisi
53
A6. Mempertimbangkan Sumber Apakah Dapat Dipercaya atau Tidak
A7. Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan
A8. Mengobservasi dan Mempertimbangkan Laporan Observasi
A9. Menentukan Suatu Tindakan
A10. Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi
A11. Berinteraksi dengan Orang Lain
Indikator mata pelajaran Kimia pada kurikulum KTSP diberi kode “B” yang
meliputi:
B1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius
B2. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator
B3. Menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry
B4. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan
Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
B5. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis
B6. Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya
B7. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari
beberapa larutan asam dan basa
yang
konsentrasinya sama
B8. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengion (>)
dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)
B9. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan
54
B10. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal
berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai
indikator asam dan basa
B11. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan
Spesifikasi instrumen penilaian tes esai analisis dalam penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut:
a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut
Ennis (1985).
b. Tujuan penilaian untuk mengukur berpikir kritis.
c. Waktu pengerjaan 55 menit.
d. Menggunakan taksonomi kognitif dari C3 sampai C7.
e. Soal merupakan tes esai terbuka
f. Soal dikerjakan mandiri dan close book.
Berikut ini adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis
siswa, yang terdiri dari 8 soal pada materi asam basa, kelas XI SMA.
55
SOAL TES ESAI ANALISIS (TEA)
1. A1, B1
Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol cuka. Biasanya
tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria
penghasil asam asetat
asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah
senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan
aroma dalam makanan. Asam etanoat bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat,
tetapi reaksi kebalikannya lebih baik
dibandingkan dengan reaksi ke arah depan
(dapat terionisasi tetapi tidak sempurna).
sempurna) Ion
bereaksi dengan sangat mudah untuk
membentuk kembali asam dan air. Berdasar
pengamatan, asam asetat memiliki daya hantar
listrik yang lemah. Molekul-molekul
molekul asam cuka
hanya melepaskan sedikit ion--ion H+, sehingga
nyala lampu redup dan gelembung udara yang
dihasilkan sangat sedikit. Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format.
format Berikut harga
Ka beberapa asam lemah.
Nama
Asam asetat
Asam florida
Asam format
Asam nitrit
Ka
1,8 × 10?
7,2 × 10
1,8 × 10
4,5 × 10
Dari pernyataan
pernyataan-pernyataan
pernyataan di atas, permasalahan apa saja yang Anda
dapatkan? Identifikasikan dengan mempertimbangkan kemungkinan
jawaban yang benar!
56
2. A2, B1
Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan salah seorang penemu
dalam ilmu Fisika dan Kimia. Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak
digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara umum, reaksinya sebagai
berikut :
HA (aq)
⇄
Asam
BOH (aq)
H+(aq) +
A-(aq)
ion hidrogen
⇄
B+(aq) +
Basa
OH-(aq)
ion hidroksida
Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu sendiri mengenai teori asam
basa Arrhenius. Ionisasi adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion
positif dan ion negatif. Di bawah ini ada beberapa contoh larutan, tuliskan reaksi
ionisasi dari larutan-larutan tersebut!
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan HClO3.
Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan sifat asam basa Arrhenius.
3. A3, B2
Perhatikan trayek perubahan warna beberapa indikator berikut!
Indikator
Kuning Alizarin
Fenolftalein
Bromtimol Biru
Metil Merah
Metil Jingga
Trayek pH
10,1 – 12,0
8,3 - 10
6,0 - 7,6
4,4 – 6,2
3,1 – 4,4
Perubahan Warna
Kuning - merah
Tak berwarna - merah
Kuning - biru
Merah – kuning
Merah - kuning
Seorang siswa sedang melakukan percobaan pengenalan asam basa. Dia
ditugaskan menguji sifat larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam
larutan tersebut diuji menggunakan indikator asam-basa berikut.
Indikator yang
Ditambahkan
Bromtimol biru
fenolftalein
Metil merah
Kuning alizarin
Warna
Biru
Tidak berwarna
Kuning
Kuning
Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan? Bagaimanakah
sifatnya? Jelaskan alasan anda!
57
4. A4, B3 & B4
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari teori asam-basa Arrhenius.
Teori asam basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa dalam pelarut air.
Teori asam basa yang lebih luas dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa
dalam pelarut air adalah teori asam basa yang dikemukakan oleh Johanes N.
Bronsted dan Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry,
bahwa jika terdapat zat yang bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa,
demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh reaksi asam basa:
NH4+
+ NH2-
Asam
Basa
⇄
NH3
Basa Konj
+ NH3
Asam Konj
Bagaimana teori asam basa Bronsted-Lowry menurut pemahamanmu? Kemudian,
identifikasi reaksi-reaksi dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa konjugasi
dan basa asam konjugasinya pada reaksi berikut :
a)
b)
c)
d)
NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l)
Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l)
CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) + H2O(l)
5. A5, B5
Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan dengan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron
dari satu atom yang berikatan. Keunggulan teori asam basa Lewis adalah dapat
menggambarkan asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh Arrhenius dan
Bronsted-Lowry. Teori asam basa Lewis memperluas pengertian asam-basa.
Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.
Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam, sedangkan NH3
bertindak sebagai basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut pendapatmu?
Gunakan struktur Lewis untuk meramalkan produk reaksi asam basa berikut :
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) →
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) →
58
6. A6, B6
Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam monoprotik. Aspirin, obat
penghilang sakit kepala, suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan
Ka = 3,16× 10 .
Obat ini diserap ke dalam darah melalui sel-sel yang melapisi perut dan
usus kecil. Karena pH cairan lambung di dalam perut kira-kira 1 dan pH di
dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kb-nya?? Dibagian manakah lebih
banyak aspirin yang terserap ke dalam aliran darah, perut atau usus kecil?
Berikan alasan Anda dengan jelas.
7. A5, B7
Seorang siswa sedang melakukan praktikum di laboratorium Kimia. Dia
mereaksikan asam monoprotik (asam berbasa satu) dan basa monohidroksida (basa
berasam satu). Jika 100 mL asam monoprotik dengan konsentarasi 0,1 M dan 100
mL larutan basa monohidroksida 0,1 M dicampurkan. Tentukan pH masingmasing larutan, bagaimana kekuatan asam-basanya, berapa pH campuran kedua
larutan tersebut dan jumlah garam (Mr = 58,5) yang terbentuk.
8. A7, B8
Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah sehingga di dalam air
dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Saat menggigit, semut merah
mengeluarkan cairan yang mengandung asam format, suatu asam lemah.
Asam format HCOOH digunakan untuk membuat etil format
(pengharum buatan), berapa pH larutan 0,12 M asam format? tersebut?
Ka = 1,8 × 10-4.
59
Spesifikasi instrumen penilaian tes problem solving dalam penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut:
a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut
Ennis (1985).
b. Tujuan penilaian untuk mengukur keterampilan memecahkan masalah.
c. Waktu pengerjaan 35 menit.
d. Menggunakan taksonomi kognitif dari C5 sampai C6.
e. Soal berupa penyajian kasus kontekstual terkait konsep.
f. Soal dikerjakan mandiri dan close book.
Berikut ini adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis
siswa soal tes problem solving, yang terdiri dari 4 kasus terkait materi asam
basa, kelas XI SMA.
SOAL TES PROBLEM SOLVING (TPS)
1. A8, B6
Seorang laboran melakukan percobaan dengan mereaksikan larutan. Dia
memiliki 100 mL larutan dengan pH = 2. Dari percobaannya tersebut,
ternyata laboran membutuhkan larutan dengan pH = 4. Kemudian dia
menambahkan sejumlah padatan NaOH ke dalam larutan tersebut. Setelah
penambahan padatan NaOH, laboran mengukur volume larutan tersebut dan
ternyata volumenya tidak berubah (tetap).
(Ar Na = 23; Ar O = 16; Ar H = 1)
a. Tuliskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan!
b. Tuliskan data yang anda butuhkan!
c. Buatlah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut, berapa
gram NaOH yang harus ditambahkan!
d. Tulislah kesimpulan anda!
60
2. A9, B9
Pak Bani merupakan seorang petani lahan gambut. Sifat kimia dan fisika
tanah gambut merupakan sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhatikan
dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia seperti pH, kadar abu, kadar N,
P, K, kejenuhan basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi yang perlu
diperhatikan dalam pemupukan di tanah gambut. Suatu hari, pak Bani
mengambil sampel tanah untuk diukur pH-nya. Pak Bani menggunakan
kertas lakmus dan ternyata kertas lakmus tersebut berwarna merah. Agar
dapat ditanami dengan baik, maka pak Bani menambahkan kapur. Berbeda
dengan lahan pak Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan kertas lakmus
menunjukkan warna biru. Kondisi tanah ini menunjukkan nilai derajat
keasaman (pH > 7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium).
Pak Suryo mendapat saran dari tetangga agar menambahkan pupuk ZA ke
dalam tanah garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran tetangga.
a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani dan Pak Suryo!
b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan yang diberikan oleh pak
Bani dan pak Suryo terhadap lahan garapannya?
c. Bagaimana solusi anda untuk menangani masalah diatas? Jelasakan secara
logis!
d. Tuliskan kesimpulan anda!
3. A10, B10
Sekelompok siswa melakukan pengujian terhadap air mineral yang mempunyai
konsentrasi [H+] = 10-7 M pada suhu 25ᵒC dan tekanan 1 atm, dari berbagai ukuran
kemasan, diantaranya yaitu:
a) Gelas plastik: 240 mL
b) Botol besar : 1500 mL
c) Botol sedang: 600 mL
d) Botol kecil : 330 mL
e) Galon : 19 Liter
61
Mereka melakukan pengujian menggunakan kertas lakmus untuk mengukur
derajat keasaman dari berbagai kemasan yang telah disediakan.
Berikut data pengujian air mineral menggunakan kertas lakmus:
Volume
Wadah
240 mL
1500 mL
600 mL
330 mL
19 Liter
Kertas
Lakmus
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Perubahan
Warna
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Diantara kelima kemasan yang telah disediakan, bagaimanakah derajat
keasaman dari masing-masing kemasan? Berbeda atau samakah? Mengapa?
Jelaskan secara logis dan jelas!
4. A11, B11
Air sadah adalah air dengan kandungan mineral-mineral tertentu di dalam
air, ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
bikarbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar
mineral yang tinggi. Metode yang paling sederhana untuk mengetahui
kesadahan air adalah dengan sabun. Pada air sadah, sabun tidak akan
menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa.
62
Air sadah tidak terlalu berbahaya jika diminum, akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa masalah, sebutkan 2 masalah yang timbul akibat
adanya air sadah!
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk
mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan
berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion.
Senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau magnesium
nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3
(aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia
setelah penambahan larutan karbonat!
63
Spesifikasi lembar aktivitas siswa terkait keterampilan berpikir kritis
adalah sebagai berikut:
a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut
Ennis (1985).
b. Menggunakan penilaian berskala dari 1 sampai 3.
c. Tujuan untuk mengobservasi aktivitas siswa terakit berpikir kritis .
d. Pernyataan berisi aktivitas saat pembelajaran.
e. Waktu Observasi selama 90 menit.
Indikator atau aspek yang dinilai pada keterampilan berpikir kritis siswa
yang digunakan dalam pengamatan lembar aktivitas siswa yaitu sebagai
berikut:
1) Merumuskan pertanyaan
2) Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban
3) Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat
4) Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah
5) Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang
6) Menyimpulkan materi yang dibahas
7) Mendefinisikan masalah
8) Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan
9) Mampu berstrategi logika
10) Mampu bekerja sama dengan siswa lain
64
Tabel 4.4 Penilaian Aktivitas Siswa
ASPEK YANG DINILAI
kode
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
65
Tabel 4.5 Petunjuk Skoring Aktivitas Siswa
No
Aspek yang dinilai
Deskripsi dan Skor
1.
Merumuskan pertanyaan
(3) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran
taksonomi bloom C3-C6 faktual.
(2) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran
taksonomi bloom C3-C6 konseptual.
(1) Pertanyaan yang diajukan berada pada kisaran
taksonomi bloom C3-C6.
2
Mengidentifikasi kriteria untuk
mempertimbangkan jawaban
3
Berpendapat sesuai dengan
sumber yang tepat
4
Mampu memberikan alasan yang
tepat dalam menyanggah
5
Menjawab pertanyaan klarifikasi
dan pertanyaan yang menantang
(3) Membuat kriteria jawaban lebih dari atau sama
dengan tiga.
(2) Membuat dua kriteria jawaban.
(1) Membuat satu kriteria jawaban.
(3) Sumber yang digunakan sudah diakui oleh nasional.
(2) Sumber yang digunakan dari buku pelajaran.
(1) Sumber yang digunakan dari pernyataan lisan guru.
(3) Alasan berdasarkan sumber lebih dari satu.
(2) Alasan bedasarkan satu sumber.
(1) Alasan berdasarkan pendapat pribadi.
(3) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C3-C6
faktual.
(2) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C3-C6
konseptual.
(1) Menjawab pertanyaan taksonomi bloom C1-C2
faktual.
6
Menyimpulkan materi yang
dibahas
(3) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan
menggunakan bahasa sendiri.
(2) Menyimpulkan semua materi yang dibahas secara text
book.
(1) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan
menggunakan bahasa sendiri maupun secara text
book.
7
Mendefinisikan masalah
(3) Mendefinisikan lebih dari satu masalah dari suatu
kondisi.
(2) Mendefinisikan satu fokus masalah dari suatu
kondisi.
(1) Mendefinisikan masalah yang kurang tepat dari suatu
kondisi.
8
Memutuskan hal-hal yang akan
dilakukan
(3)
9
Mampu berstrategi logika
(3) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber
lebih dari satu.
(2) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber
satu jenis.
(1) Berlogika dengan tidak disertai sumber.
10
Mampu bekerjasama
siswa lain
dengan
Mampu
mengambil
keputusan
setelah
mempertimbangkan dengan sumber dan keadaan.
(2) Mengambil keputusan dengan pertimbangan salah
satu dari sumber dan keadaan.
(1) Mengambil keputusan tanpa pertimbangan sumber
dan keadaan.
(3) Bertukar pendapat dan saling menghargai pendapat
sesama teman.
(2) Memberikan pendapat tetapi tidak dapat menerima
pendapat orang lain.
(1) Tidak memberikan pendapat ataupun menerima
pendapat teman yang lain.
66
Tabel 4.6 Indikator Aktivitas Siswa
No
Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis
Aspek yang Dinilai
Merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau merumuskan
1
Memfokuskan pertanyaan
kriteria untuk mempertimbangkan
kemungkinan jawaban.
2
Mempertimbangkan sumber
apakah dapat dipercaya atau
tidak
3
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
5
Mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan suatu
definisi
Menganalisis argumen
6
Menentukan suatu tindakan
4
Berpendapat sesuai dengan sumber yang
tepat
Mampu memberikan alasan yang tepat
dalam menyanggah
Menjawab pertanyaan klarifikasi dan
pertanyaan yang menantang
Menyimpulkan materi yang dibahas
Mendefinisikan masalah
Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan
Mampu berstrategi logika
7
Berinteraksi dengan orang lain
Mampu bekerjasama dengan siswa lain
Berdasarkan Tabel diatas, instrumen keterampilan berpikir kritis yang
dikembangkan pada materi asam basa adalah tes esai analisis, tes problem
solving, dan lembar aktivitas berpikir. Bentuk instrumen tes esai analisis, tes
problem solving adalah esai terbuka dengan jawaban yang luas dan terkait
konsep. Pada lembar aktivitas berpikir berupa lembar observasi yang berisi
pernyataan untuk melihat aktivitas yang berorientasi pada keterampilan
berpikir kritis. Ranah kognitif Bloom yang digunakan adalah tingkat aplikasi,
67
analisis dan evaluasi. Indikator keterampilan berpikir kritis mengacu pada
Ennis (1985: 55-56).
4.4.2
Hasil Validasi dan Reliabilitas Instrumen
4.4.2.1
Hasil Validasi Pakar
Validasi merupakan proses dalam memvalidkan instrumen penelitian
yang akan digunakan. Proses validasi yang dilakukan adalah validasi pakar.
Pakar atau ahli yang memvalidkan instrumen adalah pakar kimia yaitu Prof.
Dr. Supartono, M.S, pakar keterampilan berpikir kritis yaitu Dr. Sri Haryani,
M.Si dan pakar penelitian pendidikan yaitu Drs. Ersanghono Kusumo, M.S
dan Dr. Endang Susilaningsih, M.S serta praktisi lapangan yaitu Dwi Hartati,
S. Pd dan Drs. Meibiyanto selaku guru kimia SMA Negeri 1 Ambarawa. Jenis
validitas yang diukur adalah validitas isi.
4.4.2.1.1 Validitas Tes Esai Analisis
Validasi butir soal tes esai analisis dilakukan dengan validasi ahli.
Tabel 4.7 Skor Validator
Validator
Pakar Kimia
Jumlah Skor
30
Kriteria
Sangat Valid
Pakar Keterampilan
35
Sangat Valid
34
Sangat Valid
34
Sangat Valid
Berpikir kritis
Pakar Penelitian
Pendidikan
Praktisi Lapangan
68
Tabel 4.8 Kriteria Instrumen
Rentang
29 – 36
Kriteria Valid
Sangat Valid
21 – 28
Valid
14 – 20
Cukup Valid
< 14
Kurang Valid
Hasil validitas dari instrumen esai analisis materi asam basa dinyatakan
sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi.
Instrumen tes esai analisis dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validitas
dapat dilihat pada Lampiran 2 Bagian 5 Halaman 125.
4.4.2.1.2
Validitas Tes Problem Solving
Validasi instrumen penilaian keterampilan berpikir tes problem solving
materi asam basa dilakukan oleh pakar kimia, pakar keterampilan berpikir
kritis, pakar penelitian pendidikan dan praktisi lapangan.
Berikut hasil validasi dari para ahli.
Tabel 4.9 Skor Validator
Validator
Pakar Kimia
Jumlah Skor
39
Kriteria
Sangat Valid
Pakar Keterampilan
42
Sangat Valid
40
Sangat Valid
41
Sangat Valid
Berpikir kritis
Pakar Penelitian
Pendidikan
Praktisi Lapangan
69
Tabel 4.10 Kriteria Instrumen
Rentang
38 – 44
Kriteria Valid
Sangat Valid
28 – 37
Valid
19 – 27
Cukup Valid
< 19
Kurang Valid
Hasil validitas dari instrumen problem solving materi asam basa
dinyatakan sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah
memvalidasi. Instrumen tes problem solving dapat digunakan untuk penelitian.
Hasil validitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 Bagian 5 Halaman
148.
4.4.2.1.3
Validitas Angket Respon Siswa
Validasi angket, dilakukan oleh pakar keterampilan berpikir kritis dan
pakar penelitian pendidikan. Hasil validasi angket dinyatakan valid dilihat dari
skor yang diberikan oleh pakar. Hasil validasi angket yang lebih terperinci
dapat dilihat pada Lampiran 5 Bagian 4 Halaman 171.
Tabel 4.11 Skor Validator
Validator
Pakar
keterampilan
Jumlah Skor yang
Diperoleh
23
Sangat Valid
22
Sangat Valid
Kategori
berpikir kritis
Pakar
pendidikan
penelitian
70
Tabel 4.12 Kriteria Instrumen
Rentang
17 – 24
Kriteria Valid
Sangat Valid
13 – 18
Valid
7 – 12
Cukup Valid
<7
Kurang Valid
Hasil validitas dari angket respon siswa materi asam basa dinyatakan
sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi.
Instrumen angket respon siswa dapat digunakan untuk penelitian.
4.4.2.1.4. Validitas Lembar Aktivitas Siswa
Validasi lembar aktivitas siswa, dilakukan oleh pakar keterampilan
berpikir kritis dan pakar penelitian pendidikan. Hasil validasi lembar aktivitas
siswa dinyatakan valid dilihat dari skor yang diberikan oleh pakar. Hasil
validasi angket yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 4 Bagian 5
Halaman 163.
Tabel 4. 13 Skor Validator
Validator
Pakar
keterampilan
Jumlah Skor yang
Diperoleh
18
Sangat Valid
18
Sangat Valid
Kategori
berpikir kritis
Pakar
pendidikan
penelitian
71
Tabel 4.14 Kriteria Instrumen
Rentang
16 – 20
Kriteria Valid
Sangat Valid
11 – 15
Valid
6 – 10
Cukup Valid
≤5
Kurang Valid
Hasil validitas dari lembar aktivitas siswa materi asam basa dinyatakan
sangat valid untuk semua item oleh kedua pakar yang telah memvalidasi.
Instrumen lembar aktivitas siswa dapat digunakan untuk penelitian.
4.4.2.2
Hasil Reliabilitas Instrumen
4.4.2.2.1
Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Tahap Pra Uji Coba
Pengukuran reliabilitas tes esai analisis dan tes problem solving
dilakukan dengan menggunkan Alpha Cronbach. Hasil reliabilitas keseluruhan
dari instrumen tes esai analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen
0,705. Reliabilitas dari instrumen tes problem solving dinyatakan reliabel
dengan koefisien sebesar 0,71, dengan demikian disimpulkan instrumen
dinyatakan reliabel dengan kriteria realibilitas tinggi untuk soal tes esai analisis
dan tes problem solving.
Instrumen atau produk yang dinyatakan reliabel
dalam uji coba akan dilanjutkan pada tahap uji coba terbatas. Penjelasan dari
hasil reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 6 Bagian 2 dan 3 Halaman 176.
72
4.4.2.2.2
Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Tahap Uji Coba Skala Terbatas
Hasil reliabilitas uji coba skala terbatas dari instrumen tes esai analisis
asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,734 dengan kriteria
reliabilitas tinggi. Reliabilitas instrumen tes problem solving dinyatakan
reliabel dengan koefisien sebesar 0,817, dengan demikian disimpulkan
instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi.
Instrumen atau produk yang dinyatakan reliabel dalam uji coba skala terbatas
akan dilanjutkan pada tahap uji coba luas. Lembar aktivitas siswa pada uji coba
skala terbatas menunjukkan reliabilitas sebesar 0,715 sedangkan besarnya
tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,88 yang tergolong sangat tinggi.
Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah 0,88. Hasil
reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha
Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,856. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
instrumen yang dapat digunakan pada cakupan yang lebih luas. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Lampiran 7 Halaman 180.
4.4.2.2.3 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Tahap Uji Coba Skala Luas
Setelah dilakukan uji coba skala terbatas, langkah selanjutnya adalah uji
coba skal luas. Berikut hasil reliabilitas yang didapatkan dari uji coba skala
luas dari instrumen tes esai analisis asam basa yaitu dengan koefisisen 0,858
dan dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi, sedangkan
pada tes problem solving asam basa yaitu dengan koefisien 0,863 dan
dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi. Lembar aktivitas
73
siswa pada uji coba skala luas menunjukkan reliabilitas sebesar 0,925
sedangkan besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,805 yang
tergolong sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai
adalah 0,805. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena
memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,945. Hasil reliabilitas
instrumen tes esai analisis, tes problem solving, lembar aktivitas siswa, dan
lembar angket respon siswa yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 8
Halaman 186.
4.4.2.2.4
Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Tahap Implementasi
Tahapan terakhir dari penelitian ini adalah tahap implementasi. Produk
yang diuji cobakan merupakan produk final dari produk yang telah
dikembangkan. Hasil reliabilitas tahap implementasi dari instrumen tes esai
analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,741 dengan kriteria
reliabilitas tinggi. Reliabilitas instrumen tes problem solving dinyatakan
reliabel dengan koefisien sebesar 0,753 dengan kriteria reliabilitas tinggi, dapat
disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel. Lembar aktivitas siswa pada
tahap implementasi menunjukkan reliabilitas sebesar 0,995 sedangkan
besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,987 yang tergolong
sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah
0,987. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena
memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,874. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Lampiran 9 Halaman 198.
74
4.5
Keefektifan Instrumen
4.5.1
Rerata Hasil Belajar Materi Asam Basa
4.5.1.1
Nilai Ulangan Harian
Nilai hasil ulangan harian dan implementasi produk instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis pada kelas implementasi adalah sebagai berikut:
• Ulangan Harian materi asam basa : A = 72,08 dan + = 12,99
: A = 73,42 dan + = 9,55
• Tes Esai Analisis (TEA)
: A = 67,28 dan + = 13,10
• Tes Problem Solving (TPS)
:A = 70,35 dan + = 7,81
• Rata-rata TEA dan TPS
4.5.1.1.1 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes
Esai Analisis (TEA)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 : B = B-
2. > = 5% = 0,05
3. Statistik Uji = uji t’
t ‘=
8
67 6)
97)
9))
:7 :) 4. Komputasi =
t ‘=
C,--,EF
GH,-EEIF,E
thitung = 0,525
5. Daerah kritis : -
J7 .7 J) .)
J7 J)
<t’ <
J7 .7 J) .)
J7 J)
= 0,525
75
W1 =
H,-E
E
= 2,28, W2 =
t1 = t(0,975),39 = 2,02
-C,
E
= 5,86
, t2 = t(0,975),39 = 2,02
sehingga didapat:
J7 .7 J) .)
J7 J)
=
(-,-F)(-,E-)(?,FI)(-,E-)
-,-F?,FI
= 2,02
Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02
Daerah
Penerimaan
-2,02
0 0,525
2,02
6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan,
t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02
7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes esai analisis keterampilan berpikir
kritis siswa memberikan kenaikan rata-rata nilai. Kenaikan rata-rata nilai
pada tes esai analisis ini dapat diartikan bahwa tes esai analisis efektif
untuk dipergunakan.
4.5.1.1.2 Perbandingan antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes
Problem Solving (TPS)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 : B = B-
2. > = 5% = 0,05
3. Statistik Uji = uji t’
t ‘=
8
67 6)
97)
9))
:7 :) 76
4. Komputasi =
t ‘=
I,-F–-,EF
G,IEIF,E
= -1,64
thitung = -1,64
5. Daerah kritis : W1 =
J7 .7 J) .)
J7 J)
,I
E
<t’ <
= 4,29, W2 =
t1 = t(0,975),39 = 2,02
J7 .7 J) .)
J7 J)
IF,
E
= 4,22
, t2 = t(0,975),39 = 2,02
sehingga didapat:
J7 .7 J) .)
J7 J)
=
(,-H)(-,E-)(,--)(-,E-)
,-H,--
= 2,02
Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02
Daerah
Penerimaan
-2,02 -1,64
0
2,02
6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita
terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.
t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02
7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes problem solving keterampilan berpikir
kritis siswa efektif untuk dipergunakan, meskipun pada tahap implementasi
ini tidak memberikan kenaikan nilai rata-rata.
77
4.5.1.1.3 Perbandingan antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes
Esai Analisis (TEA) dan Tes Problem Solving (TPS)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 : B = B-
2. > = 5% = 0,05
3. Statistik Uji = uji t’
t ‘=
67 6)
97)
9))
8 :7 :) 4. Komputasi =
t ‘=
E,C?–-,EF
GIE,HHEIF,E
= - 0,72
thitung = - 0,72
5. Daerah kritis : W1 =
J7 .7 J) .)
J7 J)
60,99
E
<t’ <
= 1,52, W2 =
t1 = t(0,975),39 = 2,02
J7 .7 J) .)
J7 J)
168,74
E
= 4,22
, t2 = t(0,975),39 = 2,02
sehingga didapat:
J7 .7 J) .)
J7 J)
=
(,?-)(-,E-)(,--)(-,E-)
,?-,--
= 2,02
Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02
Daerah
Penerimaan
-2,02
-0,72 0
2,02
6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita
terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.
78
t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02
7. Kesimpulan : instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang meliputi
tes esai analisis dan tes problem solving berada pada daerah penerimaan, itu
artinya tes esai analisis dan tes problem solving tersebut efektif untuk
digunakan.
4.5.1.2
Nilai Ulangan Tengah Semester 2
Nilai ulangan tengah semester dan implementasi produk instrumen
penilaian keterampilan berpikir kritis pada kelas implementasi adalah sebagai
berikut:
• Ulangan Tengah Semester
• Tes Esai Analisis (TEA)
• Tes Problem Solving (TPS)
• Rata-rata TEA dan TPS
: A = 71,54 dan + = 13,79
: A = 73,42 dan + = 9,55
: A = 67,28 dan + = 13,10
:A = 70,35 dan + = 7,81
4.5.1.2.1 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Asam Basa
dengan Tes Esai Analisis (TEA)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 : B = B-
2. > = 5% = 0,05
3. Statistik Uji = uji t’
t ‘=
67 6)
97)
9))
8 :7 :) 4. Komputasi =
t ‘=
C,-,?
GH,-EEHE,IE
= 0,708
79
thitung = 0,708
5. Daerah kritis : W1 =
J7 .7 J) .)
H,-E
E
J7 J)
J7 .7 J) .)
<t’ <
= 2,28, W2 =
t1 = t(0,975),39 = 2,02
J7 J)
-C,
E
= 5,86
, t2 = t(0,975),39 = 2,02
sehingga didapat:
J7 .7 J) .)
J7 J)
=
(-,-F)(-,E-)(?,FI)(-,E-)
-,-F?,FI
= 2,02
Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02
Daerah
Penerimaan
-2,02
0 0,708
2,02
6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan,
t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02
7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes esai analisis keterampilan berpikir
kritis siswa memberikan kenaikan rata-rata nilai. Tes esai analisis efektif
untuk dipergunakan.
4.5.1.2.2 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Asam Basa
dengan Tes Problem Solving (TPS)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 : B = B-
2. > = 5% = 0,05
3. Statistik Uji = uji t’
t ‘=
8
67 6)
97)
9))
:7 :) 80
4. Komputasi =
t ‘=
I,-F–,?
G,IEHE,IE
= -1,41
thitung = -1,41
5. Daerah kritis : W1 =
J7 .7 J) .)
J7 J)
,I
E
<t’ <
= 4,29, W2 =
t1 = t(0,975),39 = 2,02
J7 .7 J) .)
J7 J)
190,16
E
= 4,75
, t2 = t(0,975),39 = 2,02
sehingga didapat:
J7 .7 J) .)
J7 J)
=
(,-H)(-,E-)(,?)(-,E-)
,-H,?
= 2,02
Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02
Daerah
penerimaan
-2,02 -1,41
0
2,02
6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita
terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.
t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02
7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes problem solving keterampilan berpikir
kritis siswa efektif untuk dipergunakan, meskipun pada tahap implementasi
ini tidak memberikan kenaikan nilai rata-rata.
4.5.1.2.3 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 dengan Tes
Esai Analisis (TEA) dan Tes Problem Solving (TPS)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 : B = B-
81
2. > = 5% = 0,05
3. Statistik Uji = uji t’
t ‘=
67 6)
97)
9))
8 :7 :) 4. Komputasi =
t ‘=
E,C?–,?
GIE,HHEHE,IE
= - 0,47
thitung = - 0,47
5. Daerah kritis : W1 =
J7 .7 J) .)
J7 J)
60,99
E
<t’ <
= 1,52, W2 =
t1 = t(0,975),39 = 2,02
J7 .7 J) .)
J7 J)
190,16
E
= 4,75
, t2 = t(0,975),39 = 2,02
sehingga didapat:
J7 .7 J) .)
J7 J)
=
(,?-)(-,E-)(,?)(-,E-)
,?-,?
= 2,02
Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02
Daerah
Penerimaan
-2,02
-0,47 0
2,02
6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita
terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.
t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02
82
7. Kesimpulan : instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang meliputi
tes esai analisis dan tes problem solving berada pada daerah penerimaan, itu
artinya tes esai analisis dan tes problem solving tersebut efektif untuk
digunakan.
4.5.2
Proporsi Ketuntasan Hasil Belajar
Proporsi ketuntasan hasil belajar dari instrumen penilaian keterampilan
berpikir kritis dibandingkan dengan proporsi ketuntasan ulangan harian dapat
dilihat pada Tabel.
Tabel 4.15 Proporsi Ketuntasan Belajar
Jenis Tes
Ulangan Harian
Ulangan Tengah
Semester 2
14
40
Tes Esai Analisis (TEA) 24
40
Tes Problem Solving
(TPS)
Rata-rata
(TEA & TPS)
Proporsi
15
40
18
40
11
40
Besaran
0,35
0,375
0,6
0,45
0,275
Proporsi ketuntasan ulangan harian asam basa adalah 14 dari 40 siswa,
dengan angka desimal 0,35. Ulangan Tengah Semester 2 ada 15 siswa yang
tuntas dari 40 siswa. Tes esai analisis (TEA) memiliki proporsi ketuntasan 24
dari jumlah siswa sebanyak 40 atau 0,6. Proporsi meningkat dua kali lebih
tinggi dari ulangan harian yaitu sebesar 0,3, 50% dari proporsi ketuntasan
ulangan harian asam basa, sehingga dapat disimpulkan bahwa tes esai analisis
83
efektif untuk digunakan. Tes problem solving (TPS) dengan proporsi
ketuntasan 18 dari 40 siswa juga lebih tinggi dibandingkan dengan ulangan
harian asam basa. Proporsi ketuntasannya sebesar 0,45. Keniakan sebesar 0,15
menunjukkan bahwa tes problem solving efektif untuk digunakan. Rata-rata
dari tes esai analisis dan problem solving memiliki proporsi ketuntasan
sebanyak 11 dari 40 siswa, lebih rendah dari ulangan harian asam basa.
Penurunan proporsi ketuntasan yang sangat kecil tidak mengurangi nilai
keefektifan suatu instrumen.
4.5.3
Aktivitas Siswa Saat Pembelajaran
Lembar aktivitas berpikir siswa adalah lembar observasi untuk melihat
segala bentuk akivitas siswa yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis
siswa selama pembelajaran. Pernyataan pada lembar observasi disesuaikan
dengan indikator keterampilan berpikir kritis. Pengamatan dilakukan oleh tiga
orang pengamat, yaitu peneliti, mahasiswa kimia UNNES dan guru Kimia.
Hasil observasi dijelaskan pada Tabel 4.16
Tabel 4.16 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran
Pertemuan
Kategori
Tinggi
Banyak Siswa
2
1
Cukup
32
Kurang
6
Tinggi
5
Cukup
35
Kurang
Tinggi
21
Cukup
19
Kurang
-
2
3
Proporsi
2
40
32
40
6
40
5
40
35
40
21
40
19
40
-
-
84
Berdasarkan Tabel 4.16 dijelaskan kecenderungan siswa pada awal
pembelajaran masih belum terbiasa dengan aktivitas keterampilan berpikir
kritis namun setelah tiga kali pertemuan ada kemajuan. Hal ini ditunjukkan dari
proporsi yang meningkat.
4.6
Kepraktisan Produk
Salah satu indikator keberhasilan pengembangan instrumen adalah
dengan melihat respon positif dari responden.
4.6.1
Respon Siswa
Respon siswa dilihat dengan menggunakan angket yang disebarkan
setelah akhir penelitian. Data dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.17 Respon siswa terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa
Kategori
Sangat Tinggi
Banyak Siswa
2
Tinggi
27
Cukup
9
Rendah
2
Proporsi
2
40
27
40
9
40
2
40
Hasil dari respon siswa pada kelas implementasi menunjukkan bahwa
respon siswa tinggi, terbukti dari 40 siswa 27 siswa memberikan respon tinggi,
2 siswa memberikan respon sangat tinggi, sisanya cukup dan rendah. Hal
tersebut menunjukkan respon yang positif dari siswa tentang penggunaan
instrumen keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa
instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan dinilai praktis. Data
respon siswa dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 14 Halaman 209.
85
4.6.2
Respon Guru
Respon
guru
ini
diberikan
untuk
pengembangan
instrumen
keterampilan berpikir kritis siswa. Sebelum merespon guru diminta untuk
mengkaji instrumen yang dikembangkan setelah itu diberikan angket
responden. Hasil respon guru terhadap instrumen keterampilan berpikir kritis
siswa dijelaskan pada Tabel 4.18
Tabel 4.18 Respon Guru
Butir Pertanyaan
Ya
1
100
2
100
3
50
4
50
5
100
6
100
7
100
8
100
9
100
10
50
Rata-rata
85
Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui
Respon Guru (%)
Tidak
0
0
50
50
0
0
0
0
0
50
15
rata-rata respon guru terhadap
penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis adalah sebesar 85%, dengan
demikian disimpulkan instrumen dinyatakan praktis. Hasil respon guru
terhadap penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis didapatkan respon
yang tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa menurut guru kimia SMA
Negeri 1 Ambarawa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis untuk
digunakan karena sesuai dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah.
Beberapa guru ada yang berkeinginan belajar untuk menyusun instrumen
tersebut dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
86
4.7
Pembahasan Produk Akhir
Proses pembuatan instrumen keterampilan berpikir kritis melalui
beberapa tahapan penelitian dan pengembangan Tahapan yang digunakan
mengacu pada Sugyiono (2010). Tahap pertama yaitu penelitian pendahuluan,
didapatkan data berupa, jenis instrumen yang digunakan guru kimia di sekolah,
sarana dan prasarana, dan proses pembelajaran. Berdasarkan data tersebut,
terdapat potensi untuk dapat dikembangkan instrumen yang inovatif. Kondisi
awal yang menjadi perhatian khusus adalah jenis instrumen kimia yang ada di
sekolah. Instrumen tersebut hanya mengukur aspek hafalan dan pemahaman.
Hal ini tidak menguntungkan siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis.
Tahap studi pendahuluan didapatkan data tentang jenis instrumen
penilaian kimia tepatnya materi asam basa di sekolah, mengukur aspek hafalan
dan pemahaman konsep. Lissa (2012: 29) mengemukakan bahwa berdasarkan
taksonomi kognitif Bloom C1 (hafalan) dan C2 & C3 (pemahaman). Kondisi
seperti ini tentu tidak lebih baik untuk melatih keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa. Instrumen pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir menjadi penting dikembangkan karena kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, hal ini sejalan dengan pendapat dari Richmond (2007:6) dalam
penelitiannya yang menyatakan keterampilan berpikir yang baik dapat menjadi
modal kuat bagi siswa di Asia untuk dapat menghadapi permasalahan
kompleks yang ada pada perkembangan jaman yang modern. Tuntutan jaman
seperti itu tentu tidak dengan mudah dapat kita hadapi tanpa melalui proses
latihan, hal ini sesuai dengan pendapat Yildrim & Ozkahraman (2011:174),
87
yang menegaskan keterampilan berpikir dapat dikembangkan melalui suatu
pengkondisian untuk berpikir.
Instrumen yang berorientasi pada keterampilan berpikir dikembangkan
berdasarkan data dari penelitian pendahuluan, yaitu berupa instrumen yang
digunakan di sekolah, sistem pengajaran, tinjauan dari penelitian-penelitian
yang relevan, dan tinjauan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang orientasi
pendidikan nasional, serta mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Rancangan instrumen keterampilan berpikir kritis mengadaptasi
pada indikator berpikir kritis menurut Ennis (1985: 55-56). Instrumen
keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan difokuskan pada berpikir kritis
dan penyelesaian masalah. Bentuk instrumen penialain keterampilan berpikir
kritis yang dikembangkan adalah tes esai analisis, tes problem solving, dan
lembar aktivitas berpikir.
Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengembangan, telah dipaparkan
langkah pertama pada tahap pengembangan yaitu validasi pakar. Pada tahapan
ini instrumen yang telah dirancang akan divalidasi secara isi oleh pakar
keterampilan berpikir, pakar penelitian pendidikan, dan pakar kimia. Instrumen
yang divalidasi berupa instrumen tes esai analisis, tes problem solving, lembar
aktivitas berpikir siswa, dan angket respon siswa dan guru. Validasi pakar
dilakukan
beberapa
kali
seperti
yang
telah
dijelaskan
pada
hasil
pengembangan. Revisi validasi secara umum adalah pada tata tulis, kesesuaian
indikator, ranah kognitif soal, ketepatan gambar dan istilah. Hasil validasi
dinyatakan valid dan dapat digunakan di lapangan setelah dilakukan revisi.
88
Jenis validitas yang diukur adalah validitas isi instrumen keterampilan berpikir
hendaknya memiliki validitas konten yang baik sebelum digunakan mengukur
(Ennis & Weir, 1985:3, Docktor & Heller, 2009:9). Oleh karena itu, tahapan
ini penting karena sebelum instrumen diuji cobakan, maka sebelumnya harus
dinyatakan valid terlebih dahulu oleh pakar supaya data yang diperoleh dapat
dipetanggungjawabkan.
Langkah kedua pada tahapan pengembangan adalah pra uji coba, untuk
mengukur validitas dan reliabilitas soal. Didapatkan hasil yang valid dan
reliabel setelah melalui pengujian instrumen. Hasil validitas dinyatakan valid
dengan kategori koefisien kevalidan berkisar antara cukup sampai baik.
Reliabilitas soal berpikir, diuji dan dinyatakan reliabel terlebih dahulu sebelum
digunakan, hal ini sejalan dengan yang dikatakan (Suharsimi, 2007:86).
Keajegan soal pada instrumen tes esai analisis dan tes problem solving
memang sedikit kurang baik, hal tersebut dikarenakan tipe soal yang
berorientasi pada keterampilan berpikir. Instrumen keterampilan berpikir,
bukan hanya menekankan pada pemahaman konsep tetapi lebih pada aspek
sintesis, analisis, dan evaluasi, sehingga memiliki keajegan yang relatif rendah
(Carson, 2007:10, Docktor & Heller, 2009:10, Ennis & Weir, 1993:3). Waktu
uji coba soal berada pada kondisi kurang mendukung. Kondisi tersebut, adalah
siswa dihadapkan pada try out sekolah dan ujian praktek sehingga pengerjaan
soal terburu-buru. Hasil tersebut, sesuai dengan penjelasan Lissa (2012:31),
faktor yang mempengaruhi keajegan instrumen adalah kondisi psikis siswa,
kondisi yang kurang menyenangkan, mencontek, soal terlalu singkat, dan soal
89
terlalu mudah atau sulit. Menurut Mariana (2008) penilaian dengan tipe soal
yang mengandalkan hafalan akan memiliki keajegan atau reliabilitas yang
tinggi, sedangkan soal berpikir lebih kecil. Hal tersebut dikarenakan soal
berpikir mengandalkan kemampuan berpikir individu yang memang berbedabeda sedangkan hafalan memiliki standar jawaban yang hampir sama untuk
setiap individu.
Instrumen keterampilan berpikir kritis dinyatakan valid oleh pakar,
maka selanjutnya diuji coba skala terbatas. Pada uji coba skala terbatas diukur
reliabilitas
dan
respon
siswa.
Keterampilan
berpikir
membutuhkan
pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pengguanaan desain khusus seperti
melakukan investigasi, penyelesaian masalah ataupun bertanya dapat
meningkatkan keterampilan berpikir apabila dibandingkan dengan kelas
konvensional (Herman, 2007:52, Setiawan, 2008: 45). Pada uji coba skala
terbatas, instrumen dinyatakan praktis dengan presentase dari angket siswa
yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kepraktisan diartikan bahwa
penggunaan instrumen tidak dinilai mengacaukan pembelajaran dan tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran yang sewajarnya, sehingga
instrumen keterampilan berpikir kritis ini dapat digunakan.
Uji skala luas, instrumen yang telah diperbaiki diujikan dalam satu
kelas yang berisi 40 siswa dan dihitung reliabilitasnya, kemudian
kepraktisannya dapat dinilai dari angket respon siswa yang telah dianalisis dan
menunjukkan kategori cukup. Meskipun masuk dalam kategori cukup, namun
instrumen tersebut tetap reliabel, sehingga instrumen penilaian keterampilan
90
berpikir kritis ini dapat digunakan pada tahapan selanjutnya adalah
implementasi.
Tahapan terakhir dari pengembangan yaitu uji coba pada tahap
implementasi. Pada tahapan ini diukur keefektifan dan kepraktisan instrumen.
Indikator efektif pada tahap implementasi adalah adanya pengaruh positif
antara penerapan instrumen keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar
siswa. Kepraktisan memiliki indikator yang sama dengan pada uji coba
terbatas, namun pada tahap implementasi ditambahkan dengan respon dari guru
mengenai instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan.
Keterampilan berpikir bukanlah sebuah hasil belajar instan yang dapat
diukur dengan dua sampai tiga kali pembelajaran kemudian dinyatakan baik
ataupun tidak. Bedasarkan pendapat dari (Richmond, 2007: 2), menyatakan
dibutuhkan proses dan latihan yang tidak singkat untuk dapat mengubah
keterampilan berpikir seseorang.
Awal pembelajaran siswa diajak mengikuti pembelajaran yang
kontekstual dan berbasis masalah. Siswa yang terbiasa pasif dari menerima apa
yang guru sampaikan, perlahan diajak untuk berkontribusi aktif pada
pembelajaran. Aktivitas yang menunjukkan keterampilan berpikir kritis, pada
awal pembelajaran tidak begitu banyak muncul. Pada saat pembelajaran ke dua
sampai terakhir, siswa nampak lebih aktif dan lebih menunjukkan aktifitas
yang menggunakan keterampilan berpikir kritis, hal ini dapat dijelaskan pada
Tabel 4.16 aktivitas atau aktivitas yang berbasis keterampilan berpikir kritis
saat pembelajaran dapat dilatihkan dengan suatu pengkondisian (Carson,
91
2007:11). Aktivitas berpikir pada awal pembelajaran yang rendah itu
dikarenakan tidak terlatihnya keterampilan berpikir siswa, namun setelah
mendapatkan stimulus muncul peningkatan keterampilan berpikir.
Instrumen yang digunakan untuk menilai keterampilan berpikir kritis
dan pemecahan masalah hendaknya berpedoman pada pengetahuan dasar.
Carson (2007:12) menjelaskan, dalam menyelesaikan masalah proses berpikir
lebih penting daripada pengetahuan yang dimiliki, meskipun begitu
pengetahuan dasar juga merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam
menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, pengembangan instrumen
keterampilan berpikir kritis dilakukan tanpa menyampingkan konsep.
Keefektifan instrumen keterampilan berpikir kritis terhadap hasil
belajar tidak begitu besar, ini diartikan bahwa tidak hanya keterampilan
berpikir kritis saja yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya yaitu kondisi
keluarga, ekonomi, budaya, multibudaya, dan sosioteknologi (Lissa, 2012:28).
Selain itu, dapat juga seperti strategi mengajar guru, sarana dan prasarana
sekolah,
dan
lingkungan
sekitar
sekolah.
Dengan
demikian,
untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik maka perlu dikuatkan faktor selain
keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis siswa, baik tes esai
analisis maupun problem solving pada tahap implementasi tidak berbeda secara
signifikan.
Kepraktisan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa diukur dengan
menggunakan angket respon siswa dan guru. Hasil dari respon siswa dapat
dilihat pada Tabel 4.17 yang menyatakan respon positif siswa lebih dari 80%.
92
Ini menyatakan bahwa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis digunakan
di pembelajaran. Beberapa siswa bahkan mengusulkan ke guru kimianya untuk
digunakan tipe soal keterampilan berpikir kritis pada materi kimia yang lain.
Respon guru yang terlihat pada Tabel 4.18 dinyatakan menerima instrumen
yang dikembangkan dan menyatakan praktis untuk digunakan karena sesuai
dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah. Beberapa guru ada yang
berkeinginan
belajar
untuk
menyusun
instrumen
tersebut
dan
mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
Penyusunan produk instrumen penialaian keterampilan berpikir kritis
ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya, jenis instrumen yang
dikembangkan hanya menggunakan dua jenis keterampilan yaitu tes esai
analisis dan cara menyelesaikan masalah. Keterbatasan kedua pada
penggunaan indikator berpikir kritis dan penyelesaian masalah, tidak
menggunakan semua indikator namun hanya diambil indikator yang sesuai
dengan penelitian, dan jenis instrumen yang dikembangkan masih pada jenis
esai sehingga masih menimbulkan kesan pada siswa tes seperti layaknya biasa.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Pengembangan instrumen dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut, dimulai dari tahap pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan
meliputi studi lapangan dan studi literatur. Tahap desain produk diawali
dengan menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun kunci jawaban, dan
validasi desain. Tahap selanjutnya yaitu pengembangan meliputi pra uji coba,
uji coba skala terbatas, uji coba skala luas, dan tahap terakhir yaitu
implementasi instrumen penilaian yang dikembangkan.
Instrumen penilaian yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis
yaitu yang memuat indikator keterampilan berpikir kritis, dan dalam tingkatan
taksonomi Bloom C4-C8. Instrumen penilaian bisa berbentuk pilihan ganda
dan tes esai, dalam penelitian ini tes berbentuk esai dan problem solving.
Nilai validitas dari instrumen penelitian yang berupa tes esai analisis
dan problem solving dinyatakan dalam kategori baik. Hasil dari validasi angket
dan lembar observasi dinyatakan valid. Reliabilitas tes esai analisis dan tes
problem solving berada pada kategori baik. Lembar angket dan lembar
aktivitas berpikir dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha Cronbach > 0,70.
93
94
5.2
Saran
Pada saat pembelajaran guru hendaknya melatihkan keterampilan
berpikir kritis siswa, bukan hanya mengajarkan konsep yang berorientasi pada
hafalan dan pemahaman.
Bagi peneliti lain, apabila akan melakukan penelitian dengan dengan
jenis yang sama, disarankan untuk memperbaiki keterbatasan penelitian ini,
yaitu menambah jenis keterampilan berpikir yang akan dikembangkan dalam
instrumen penilaian, membuat soal yang lebih menarik untuk siswa dan
menambah objek uji tahap implementasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E., et al. 2000. Chemistry, The Study Matter and It’s Changes. New
York: John Wiley and Sons.
Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking
Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator, 17 (2): 714.
Docktor. J, & Heller, K. 2009. Robust Assessment Instrument For Student
Problem Solving. Prosiding the NARST 2009 Annual Meeting.
Minnesota university.
Ennis, R. H. & Weir, E. 1985. The Ennis Weir Critical Thinking Essay Test,
Pacific Grove, CA : Midwest Publication, I.
Ennis, R. H. 1993. Critical Thinking Assessment. College of education, The
Ohio State University, 32 (3): 179-186.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Grounlund, N. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. Fifth Edition.
New York: Mac Millan Publishing Company.
Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Educationist, 1(1): 47-56.
Lissa. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi Materi Sistem Respirasi Dan Ekskresi. Jurnal unnes
LIK, Vol 41 (1) : 27-32.
Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakarta: Mitra Cendikia
Mardapi, D. 2012. Pengukuran Penilaian Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Prasasti, Y.R. Suyono & Basuki, A.I. 2012. Pengembangan Instrumen
Asesmen Berpikir Kritis Melalui Membaca Untuk Siswa SD/MI. Jurnal
Universitas Negeri Malang.
Pursitasari, I.D. & Permanasari. A. 2012. Analisis Pemahaman Konsep Dan
Kesulitan Mahasiswa Untuk Pengembangan Program Perkuliahan
95
96
Dasar-Dasar Kimia Analitik Berbasis Problem Solving. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 1 (1): 98-101.
Purwaningtyas, R, Ashadi, Suparmi. 2012.Pembelajaran Kimia Menggunakan
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dengan Metode Proyek dan
Metode Eksperimen Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Berpikir
Kritis. JURNAL INKUIRI, Vol 1, No 1 2012 .Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Redhana, I W. Liliasari. 2008. Program Pembelajaran Keterampilan Berpikir
Kritis pada Topik Laju Reaksi untuk Siswa SMA. FORUM
KEPENDIDIKAN, VOLUME 27 NOMOR 2 MARET 2008.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA.
Reta, I Ketut. 2012. Pengaruh Model Pembelajran Berbasis Masalah terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Artikel
pendidikan, Juli 2012. Bali: UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA.
Richmond, J.E.D. 2007. Bringing Critical Thinking To The Education Of
Developing Country Professionals. International Education Journal, 8
(1): 1-29.
Saptorini. 2012. Strategi Pembelajran Kimia. Semarang: Jurusan Kimia
FMIPA UNNES
Setiawan, A. N. I. G. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2
SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan, 2 (1): 42-59.
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana. 2005. Metoda Statistika edisi 6. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:
Bumi Aksara
97
Sutresna, Nana. 2008. Kimia untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media
Pratama
Yildrim, B. & Ozkahraman, S. 2011. Critical Thinking in Nursing Process and
Education. International Journal of Humanities and Social Science, 1
(13): 257-262.
98
Lampiran 1.1
Daftar Nilai Ulangan Pelajaran Kimia SMA N 1 Ambarawa
Tahun Pelajaran 2012/2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Jumlah
x
s2
s
n
Kelas
XI IPA 3
XI IPA 4
65
75
55
95
85
85
80
60
55
80
85
40
90
70
60
75
68
45
40
50
65
53
70
85
75
75
53
98
95
75
80
88
65
65
85
75
65
90
70
95
65
100
85
70
75
90
75
65
50
50
95
90
70
78
75
45
90
100
85
60
45
58
90
60
50
65
45
98
90
70
60
2551
2573
70,86
73,51
222,00
14,90
36
307,02
17,52
35
99
Lampiran 1.2
UJI NORMALITAS DATA AWAL
Hipotesis
Ho
Ha
:
:
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
2
2
Ho diterima jika χ < χ
tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
=
100
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
=
=
=
40
60
7
Kelas Interval
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
−
-
49,00
59,00
69,00
79,00
89,00
100,00
Panjang Kelas
Ratarata(x )
s
n
=
10,00
=
=
=
72,17
16,30
71
Batas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
Ei
Oi
39,50
49,50
59,50
69,50
79,50
89,50
100,50
-2,00
-1,39
-0,78
-0,16
0,45
1,06
1,74
0,4775
0,4178
0,2815
0,0650
0,1736
0,3562
0,4589
0,0596
0,1364
0,2165
0,2386
0,1826
0,1027
4,2337
9,6813
15,3686
16,9400
12,9653
7,2943
6
9
14
16
11
15
(OiEi)²
Ei
0,7369
0,0479
0,1219
0,0522
0,2979
8,1403
χ²
=
9,3971
Untuk α = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh χ² tabel =

9,49
9,3971
9,49
Karena χ²² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
100
Lampiran 1.3
ULANGAN HARIAN KIMIA
ASAM BASA
I. Pilihan Ganda
1. Asam cuka (CH3COOH) termasuk
senyawa asam. Menurut Arhenius,
asam cuka mempunyai sifat asam
karena...
a. Memiliki atom hidrogen
b. Dalam air melepaskan ion H+
c. Dalam air melepaskan ion OHd. Dapat menerima apasangan
elektron
e. Dapat memberi proton kepada
molekul air
2. Data percobaan pengenalan asam-basa
sebagai berikut:
Lakmus
Lakmus
lar
merah
biru
I
biru
tetap
II
tetap
merah
III biru
tetap
IV tetap
merah
V
tetap
tetap
Yang termasuk larutan asam adalah...
a. I dan II
b. II dan III
c. II dan IV
d. III dan IV
e. III dan V
3. Diketahui trayek pH indikator.
Trayek Perubahan
Indikator
pH
warna
Metil
4,2 – 6,3 Merahmerah
kuning
fenoftalein 8,3 - 10
Tak
berwarna merah
Suatu larutan berwarna kuning jika
ditetesi indikator metil merah dan
tidak berwarna jika ditetsi fenolftalein,
maka pH larutan tersebut adalah...
a. Kurang dari 4,2
b. Antara 4,2-6,3
c. Antara 6,3 – 8,3
4.
5.
6.
7.
8.
d. Antara 8,3 – 10
e. Antara 4,2 – 10
Untuk konsentrasi yang sama di antara
senyawa asam berikut yang sifat
asamnya paling kuat adalah...
a. H2SO4
b. HCl
c. H2S
d. CH3COOH
e. HF
Diketahui reaksi:
H2S + H2O → H3O+ + HSHS- + H2O → H3O+ + S2Spesi yang bersifat amfiprotik
adalah...
a. H2S
b. H2O
c. H3O+
d. HSe. S2Dari reaksi:
H2CO3 + H2O → H3O+ +HCO3Yang merupakan pasangan asam basa
konjugasi adalah...
a. H2CO3 dan H2O
b. H2CO3 dan H3O+
c. H2CO3 dan HCO3d. H2O dan HCO3e. H3O+ dan HCO3Pada reaksi:
Ag+ (aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2- (aq)
Menurut teori lewis ion Ag+ berperan
sebagai asam, sebab...
a. Ion Ag+ menerima proton dari
NH3
b. Ion Ag+ menerima pasangan
elektron dari NH3
c. Ion Ag+ memberi proton kepada
NH3
d. Ion Ag+ memberi pasangan
elektron kepada NH3
e. Ion Ag+ menerima OH- dari
pelarut air
Derajat ionisasi larutan asam HX yang
memiliki pH = 4 - log5 adalah...
(Ka HX = 10-5)
101
a. 1%
b. 2%
c. 3%
d. 4%
e. 5%
9. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai
harga H sebesar...
a. 2
b. 2 - log2
c. 2 - log4
d. 4 - log2
e. 4
10. NaOH sebanyak 4 gram dilarutkan
dalam air menjadi 500 mL. Molaritas
larutan tersebut adalah …
a. 0,1 M
b. 0,2 M
c. 0,3 M
d. 0,4 M
e. 0,5 M
11. Asam cuka (CH3COOH) memiliki
konsentrasi 1,5M (Mr=60). Jika ρ
asam asetat = 1, maka kadar (%) asam
cuka tersebut adalah ….
a. 1%
c. 5%
b. 3%
d. 7%
e.9%
12. Jika 1 liter larutan HCl 0,1M ditambah
9 liter air, maka konsentrasi HCl
menjadi …
a. 1 M
b. 0,1 M
c. 0,01 M
d. 0,2 M
e. 0,02 M
13. Di bawah ini tabel harga Ka dari
beberapa asam pada T (K)
Asam
Ka
HA
7× 10
HB
6,5× 10?
HC
6 × 10E
HD
1,8 × 10?
HE
1 × 10F
HF
4,7 × 10
Berdasarkan tabel di atas maka urutan
kekuatan asam yang benar adalah...
a. HA > HB > HC d. HF > HB > HD
b. HC > HE > HD e. HC > HE > HF
c. HA > HF > HC
14.
Ke dalam 10 mL larutan HCl 0,1 M
ditambah air sebanyak 90 mL, maka pH
larutan akan berubah dari ....
a. 1 menjadi 2
d. 2 menjadi 3
b. 1 menjadi 3
e. 3 menjadi 4
c. 1 menjadi 4
15. Asam lemah HA 0,1 M terurai dalam air
sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah
tersebut adalah ….
a. 2 × 10–3
d. 4 × 10–4
–3
b. 4 × 10
e. 4 ×10–5
c. 2 × 10–4
II. Esai
1. Jelaskan definisi Arrhenius tentang
asam dan basa, dan berikan contohnya.
2. Hitung harga pH larutan berikut:
a. 9,8 gram H2SO4 (Mr = 98) dilarutkan
dalam air hingga volume 250 ml.
b. 100 mL larutan HNO3 0,001 M.
3. Larutan asam lemah HA 0,1 M
mempunyai pH yang sama dengan
larutan HCl 0,001 M. Tentukan harga
Ka asam HA tersebut!
4. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,01
M dicampur dengan 100 mL NH4OH
0,4 M (Kb= 10-5). Hitung pH campuran!
5. Sebanyak 100 mL larutan H2SO4 0,004
M dicampurkan dengan 100 mL larutan
HCl 0,012 M. Tentukan pH campuran!
_ Selamat Mengerjakan_
102
Lampiran 1.4
TIPE B
ULANGAN HARIAN
MATERI ASAM BASA
MATA PELAJARAN: KIMIA
KELAS
: XI IPA
SEMESTER
:2
1. Jelaskan pengertian basa menurut
a. Arrhenius,
b. Bronsted-Lowry,
c. Lewis.
2. Tentukan asam basa konjugasi dari HNO3 + H2O
3. Berikut data pengujian suatu larutan x menggunakan indikator tertentu.
Indikator
Perubahan Warna
Kesimpulan pH
Metil jingga
Kuning
pH > 4,4
Fenolftalein
Merah muda
pH > 9,6
Kuning alizarin
Kuning
pH < 10,1
Tentukan perkiraan nilai pH dari larutan x tersebut.
4. Tentukan pH dari:
a. 100 mL larutan Ba(OH)2 0,05 M
b. 1 L larutan NH4OH 0,1 M ( Kb = 10-5)
5. Tentukan pH dari
a. 250 mL HBr 0,1 M dengan 250 mL NaOH 0,1 M
b. 250 mL HBr 0,1 M dengan 500 mL KOH 0,2 M
6. Sebanyak 20 mL larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Jika perubahan warna indikator menjadi merah muda
memerlukan 25 mL larutan penitrasi, tentukan kemolaran larutan HCl.
103
Lampiran 1.5
Studi Dokumentasi Sarana dan Prasarana
Ruang Kelas dengan LCD
Laboratorium Kimia
Perpustakaan
104
Lampiran 1.6
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985
Kelompok
Indikator
Memfokuskan
pertanyaan
Subindikator
Mengidentifikasi atau
merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
Menjaga kondisi berpikir
Indikator
Menganalisis
Mengidentifikasi kesimpulan
Keterampilan
argumen
Mengidentifikasi kalimatBerpikir
Memberikan
kalimat pertanyaan
Kritis
penjelasan
Mengidentifikasi kalimatKelompok 1
sederhana
kalimat bukan pertanyaan
Mengidentifikasi dan
menangani suatu
ketidaktepatan
Melihat struktur dari sebuah
argumen
Membuat ringkasan
Bertanya
dan Memberikan penjelasan
menjawab
sederhana
pertanyaan
Menyebutkan contoh
Mempertimbangkan
Mempertimbangkan
sumber apakah dapat
keahlian
dipercaya atau tidak
Mempertimbangkan
keahlian konflik
Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
Mempertimbangkan
reputasi
Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yang
Indikator
tepat
Keterampilan
Mempertimbangkan resiko
Membangun
Berpikir
untuk reputasi
keterampilan
Kritis
Kemampuan memberikan
dasar
Kelompok 2
alasan
Kebiasaan berhati-hati
Mengobservasi dan Melibatkan sedikit dugaan
mempertimbangkan
Menggunakan waktu yang
laporan observasi
singkat antar observasi dan
laporan
Melaporkan hasil observasi
Merekam hasil observasi
Menggunakan bukti-bukti
yang benar
Menggunakan akses yang
105
Mendefinisikan
istilah
dan
memepertimbangkan
suatu definisi
Menginduksi
dan
mempertimbangkan
hasil induksi
Indikator
Keterampilan Memberikan
Berpikir
penjelasan
Kritis
lebih lanjut Membuat
Kelompok 3
menentukan
pertimbangan
dan
hasil
Mendefinisikan
istilah
dan
mempertimbangkan
suatu definisi
Indikator
Keterampilan Memberikan
Berpikir
penjelasan
Kritis
lebih lanjut
Kelompok 4
Mengidentifikasi
asumsi-asumsi
Indikator
Keterampilan
Berpikir
Kritis
Kelompok 5
Mengatur
strategi dan
taktik
Menentukan
tindakan
suatu
baik
Menggunakan teknologi
Mempertanggungjawabkan
hasil observasi
Siklus logika Euler
Mengkondisikan logika
Menyatakan tafsiran
Menegemukakan hal yang
umum
Mengemukakan
kesimpulan dan hipotesis
1. Mengemukakan hipotesis
2. Merancang eksperimen
3. Menarik kesimpulan
sesuai fakta
4. Menarik kesimpulan dari
hasil penyelidikan
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan latar belakang
fakta
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan akibat
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan fakta
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
keseimbangan masalah
Membuat bentuk definisi
Strategi membuat
definisi
1. Bertindak dengan
memberikan penjelasan
lanjut
2. Mengidentifikasi dan
menangani masalah
sistematis
Membuat isi definisi
Penjelasan bukan
pernyataan
Mengkontruksi argumen
Mengungkap masalah
Mempertimbangkan
kriteria untuk
mempertimbangkan solusi
yang mungkin
Merumuskan solusi
106
Berinteraksi dengan
orang lain
alternatif
Menentukan tindakan
sementara
Mengulang kembali
mengamati penerapannya
Menggunakan argument
Menggunakan strategi
logika
Menggunakan strategi
retorika
Menunjukan posisi, orasi
atau tulisan.
107
Lampiran 2.1
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
TES ESAI ANALISIS
Nama Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI / genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya
No
1.1
Kompetensi
Dasar
Indikator
Mendeskrip
sikan teoriteori asam
basa
dengan
menentu Menjelaskan
kan sifat
pengertian asam dan
larutan dan
basa menurut
menghitung
Arrhenius
pH larutan.
O Butir
Nomor
Butir
Jenjang
Pencapaian
1. Siswa mampu
mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
pengertian asam dan basa
menurut Arrhenius.
1
1
C4
2. Siswa mampu menjelaskan
dengan penjelasan
sederhana dan
mengkategorikan
(menggolongkan) contoh
1
2
C5
Indikator
Keterampilan
Berpikir Kritis
Indikator Pencapaian
a. Memfokuskan
Pertanyaan
b. Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
108
Mengidentifikasi
sifat larutan asam
dan basa dengan
berbagai indikator
Menjelaskan
pengertian asam
basa menurut
Bronsted-Lowry
Menuliskan
persamaan reaksi
asam dan basa
menurut Bronsted
dan Lowry dan
menunjukkan
pasangan asam dan
basa konjugasinya
Menjelaskan
pengertian asam dan
basa menurut Lewis
Menghitung pH
larutan asam atau
basa yang diketahui
konsentrasinya
Menjelaskan
pengertian kekuatan
asam dan
menyimpulkan hasil
3. Siswa mampu
mengkonstruksi argumen
1
3
C7
4. Siswa mampu
mengidentifikasikan
kalimat-kalimat pertanyaan
melalui pengertian asam
dan basa serta mampu
menunjukkan pasangan
asam basa Bronsted-Lowry
1
4
C4
5. Siswa mampu membuat isi
definisi pengertian asam
basa menurut Lewis dan
mampu menjelaskan contoh
yang dituliskan.
6. Siswa mampu
f. Mempertimbamempertimbangkan
ngkan sumber
kesesuain sumber dan
apakah dapat
mampu memberikan alasan
dipercaya atau
dengan menghitung pH dan
tidak
memberikan alasannya
7. Siswa mampu menyatakan
g. Mendefinisitafsiran dengan menghitung
kan istilah dan
pOH dan pH dari larutan
mempertimbaasam basa yang
ngkan suatu
1
5
C5
1
6
C3
1
7
C3
c. Mengidentifikasi asumsiasumsi
d. Menganalisis
argumen
e. Mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan suatu
definisi
109
pengukuran pH dari
beberapa larutan
asam dan basa yang
konsentrasinya sama
Menghubungkan
kekuatan asam atau
basa dengan derajat
pengion (>) dan
tetapan asam (Ka)
atau tetapan basa
(Kb)
definisi
h. Membuat dan
menentukan
hasil
pertimbangan
konsentrasinya sama serta
massa dari garam yang
terbentuk.
8. Siswa mampu membuat dan
menentukan hasil
pertimbangan berdasarkan
fakta dengan
menghubungkan kekuatan
asam dengan derajat
pengion (>)
1
8
C4
110
Lampiran 2.2
Instrumen Penilaian Berpikir Kritis
TES ESAI ANALISIS
NO
1
ASPEK YANG
DINILAI
Mengidentifikasi
atau merumuskan
kriteria untuk
mempertimbangkan kemungkinan
jawaban
SOAL
Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol
cuka. Biasanya tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka
dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam
asetat
asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal
sebagai
pemberi
rasa
asam
dan
aroma
dalam makanan.
Asam etanoat bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat,
tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan
dengan reaksi ke arah depan (dapat terionisasi tetapi
tidak sempurna). Ion bereaksi dengan sangat mudah
unt
untuk membentuk kembali asam dan air. Berdasar
pengamatan, asam asetat memiliki daya hantar listrik
yang lemah. Molekul
Molekul-molekul
molekul asam cuka hanya
melepaskan sedikit ion
ion-ion H+, sehingga nyala lampu
redup dan gelembung udara yang dihasilkan sangat
sedikit. Asam asetat merupakan salah satu asam
karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
format
Berikut harga Ka bbeberapa asam lemah
Nama
Ka
Asam asetat
1,8 × 10?
Asam florida
7,2 × 10
Asam format
1,8 × 10
Asam nitrit
4,5 × 10
111
2
Memberikan
penjelasan
sederhana dan
menyebutkan
contoh
Dari pernyataan-pernyataan di atas, permasalahan
apa saja yang Anda dapatkan? Identifikasikan dengan
mempertimbangkan kemungkinan jawaban yang
benar!
Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan
salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia.
Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak
digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara
umum, reaksinya sebagai berikut :
HA (aq)
Asam
B (aq)
Basa
3
Mengkonstruksi
argumen
⇄
H+(aq) + A-(aq)
ion hidrogen
⇄
BH+(aq) + OH-(aq)
ion hidroksida
Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu
sendiri mengenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi
adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion
positif dan ion negatif. Dibawah ini ada beberapa
contoh larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari larutanlarutan tersebut!
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH,
Ba(OH)2, KOH, dan HClO3.
Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan
sifat asam basa Arrhenius.
Perhatikan trayek perubahan warna beberapa
indikator berikut!
Indikator
Trayek pH Perubahan Warna
Kuning
10,1 – 12,0 Kuning - merah
Alizarin
Fenolftalein 8,3 - 10
Tak berwarna merah
Bromtimol
6,0 - 7,6
Kuning - biru
Biru
Metil Merah 4,4 – 6,2
Merah – kuning
Metil Jingga 3,1 – 4,4
Merah - kuning
Seorang siswa sedang melakukan percobaan
pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat
larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam
larutan tersebut diuji menggunakan indikator asambasa berikut.
Indikator yang
Ditambahkan
Bromtimol biru
fenolftalein
Metil merah
Kuning alizarin
Warna
Biru
Tidak berwarna
Kuning
Kuning
112
4
Mengidentifikasi
kalimat-kalimat
pertanyaan
Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan?
Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan alasan anda!
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah
mempelajari teori asam-basa Arrhenius. Teori asam
basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa
dalam pelarut air. Teori asam basa yang lebih luas
dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa
dalam pelarut air adalah teori asam basa yang
dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan
Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa
Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat zat yang
bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa,
demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh
reaksi asam basa:
NH4+ + NH2⇄
NH3+
+ NH3
Asam
Basa
Basa Konj Asam Konj
Bagaimana teori asam basa Bronsted-Lowry menurut
pemahamanmu? Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi
dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa
konjugasi dan basa asam konjugasinya pada reaksi
berikut :
a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l)
b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l)
c) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
5
Membuat bentuk
definisi
d) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) + H2O(l)
Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan
dengan pembentukan ikatan kovalen koordinasi.
Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan
elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan
teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan
asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori asam basa
Lewis memperluas pengertian asam-basa. Perhatikan
reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.
Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak
sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai
basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut
pendapatmu?
Gunakan struktur Lewis untuk meramalkan produk
reaksi asam basa berikut :
113
6
Mempertimbangkan kesesuain
sumber dan
kemampuan
memberikan
alasan
7
Menyatakan
tafsiran
8
Membuat dan
menentukan hasil
pertimbangan
berdasarkan fakta
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) →
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) →
Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam
monoprotik. Aspiri
Aspirin,
n, obat penghilang sakit kepala,
suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan
Ka = 3,16× 10. Obat ini diserap ke dalam darah
melalui sel
sel-sel
sel yang melapisi perut dan usus kecil.
Karena pH cairan lambung di dalam perut kira
kira--kira 1
dan pH di dalam usus kecil kira
kira-kira 6. Berapa KbKb
nya?? D
Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang
terserap ke dalam aaliran
liran darah, perut atau usus kecil?
Berikan alasan Anda dengan jelas.
Seorang siswa sedang melakukan praktikum di
laboratorium Kimia. Dia mereaksikan asam
monoprotik dan basa monohidroksida. Jika 100 mL
asam monoprotik dengan kons
konsentarasi
entarasi 0,1 M dan 100
mL larutan basa monohidroksida 0,1 M
dicampurkan. Tentukan pH masing
masing-masing
masing larutan,
bagaimana kekuatan asam
asam-basanya,
basanya, berapa pH
campuran kedua larutan tersebut dan jumlah garam
(Mr= 58,5) yang terbentuk.
Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah
sehingga di dalam air dapat terionisasi, tetapi tidak
sempurna.
Saat
menggigit,
semut
merah
mengeluarkan cairan yang mengandung asam format,
suatu asam lemah. A
Asam format HCOOH
OH digunakan
untuk membuat etil format (pengharum
pengharum buatan),
berapa pH larutan 0,12 M asam format? Berapa
derajat ionisasi asam format dalam larutan
tersebut
tersebut? Ka = 1,8 × 10-4
114
115
Lampiran 2.3
PANDUAN PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
TES ESAI ANALISIS
NO
SOAL
JAWABAN
1 Pada saat makan bakso, kita sering
(5 Poin)
menjumpai botol cuka. Biasanya 1. Asam cuka merupakan asam lemah,
tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka
karena didalam air senyawa ini
dihasilkan oleh berbagai bakteria
terionisasi tidak sempurna sehingga
penghasil
asam
asetat.
Asam
masih ada molekul yang tidak
asetat, asam etanoat atau asam cuka
terionisasi. Reaksinya merupakan
adalah senyawa kimia asam organik
reaksi kesetimbangan. Penulisan
yang dikenal sebagai pemberi rasa
reaksi ionisasi asam lemah digunakan
asam dan aroma dalam makanan.
dua anak panah dengan arah bolakAsam etanoat bereaksi dengan air
balik (⇄). Dalam hal ini asam cuka
untuk
menghasilkan
ion
yang dilarutkan dalam pelarut air
hidroksonium dan ion etanoat, tetapi
adalah sebagai berikut:
reaksi kebalikannya lebih baik
CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇄
dibandingkan dengan reaksi ke arah
CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
depan (dapat terionisasi tetapi tidak
(1,5 poin)
sempurna). Ion bereaksi dengan 2. Asam cuka tergolong elektrolit lemah,
sangat mudah untuk membentuk
terbukti dengan daya hantar listrik
kembali asam dan air. Berdasar
yang lemah, nyala lampu yang redup,
pengamatan, asam asetat memiliki
dan gelembung udara yang dihasilkan
daya hantar listrik yang lemah.
sangat sedikit. Selain itu, MolekulMolekul-molekul asam cuka hanya
molekul asam cuka hanya melepaskan
melepaskan sedikit ion-ion H+,
sedikit ion-ion H+. Persamaan reaksi
sehingga nyala lampu redup dan
ionisasinya
sebagai
berikut
:
gelembung udara yang dihasilkan
CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) +
H+(aq)
sangat
sedikit.
Asam
asetat
Dari pernyataan (1) dan (2) dapat
merupakan
salah
satu
asam
disimpulkan bahwa asam lemah
karboksilat
paling
sederhana,
merupakan elektrolit lemah.
setelah asam format. Berikut harga Ka
(1,5 poin)
beberapa asam lemah
3. Dari tabel harga Ka yang telah
Nama
Ka
?
disajikan, dapat diambil kesimpulan
Asam asetat
1,8 × 10
bahwa kekuatan asam-asam lemah
Asam florida
7,2 × 10
dapat ditentukan dari harga Ka-nya,
Asam format
1,8 × 10
semakin besar harga Ka, semakin kuat
Asam nitrit
4,5 × 10
sifat keasamannya.
Dari pernyataan-pernyataan di atas,
(1 Poin)
permasalahan apa saja yang Anda Jadi, dapat disimpulkan sebagai
dapatkan? Identifikasikan dengan berikut:
mempertimbangkan
kemungkinan
HF > HNO2 > HCOOH > CH3COOH
jawaban yang benar!
Asam cuka memiliki sifat keasaman
116
2
Arrhenius adalah seorang kimiawan
asal Swedia dan salah seorang
penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia.
Salah satu teori mengenai asam basa
yang banyak digunakan adalah teori
asam basa Arrhenius. Secara umum,
reaksinya sebagai berikut :
HA (aq) ⇄
Asam
B (aq) ⇄
Basa
H+(aq) + A-(aq)
ion hidrogen
BH+(aq) + OH-(aq)
ion hidroksida
Berikan penjelasan sederhana dengan
bahasamu sendiri mengenai teori
asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah
proses fisik mengubah molekul
menjadi ion positif dan ion negatif.
Dibawah ini ada beberapa contoh
larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari
larutan-larutan tersebut!
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH,
C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan
HClO3.
Setelah itu, golongkan larutan
tersebut sesuai dengan sifat asam basa
Arrhenius.
3
paling lemah diantara asam-asam
lemah yang lainnya.
(1 Poin)
(14 Poin)
Asam adalah suatu zat yang apabila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion H+, sedangkan basa adalah suatu zat
yang apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion OH-.
(2 Poin)
Reaksi Ionisasi:
H2S(aq) ⇄ 2H+(aq) + S2-(aq)
NH4OH(aq) ⇄ NH4+ (aq) + OH-(aq)
LiOH(aq) → Li+ (aq) + OH-(aq)
HCOOH(aq) ⇄ HCOO- (aq) + H+(aq)
C2H5COOH(aq) ⇄C2H5COO- (aq) + H+(aq)
Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
KOH(aq) → K+ (aq) + OH-(aq)
HClO3 → H+(aq) + ClO3-(aq)
(8 Poin)
Larutan asam:
H2S(aq), HCOOH(aq), C2H5COOH(aq),
dan HClO3(aq)
(2 Poin)
Larutan basa:
NH4OH(aq), LiOH(aq), Ba(OH)2(aq) ,
dan KOH(aq)
(2 Poin)
Catatan:
Nilai 2 Poin apabila, contoh asam atau
basa minimal 3.
Perhatikan trayek perubahan warna
(6 Poin)
beberapa indikator berikut!
pH larutan dapat diketahui berdasarkan
Indikator Trayek Perubahan data berikut:
Indikator
Warna Kesimpulan
pH
Warna
yang
pH
Kuning
10,1 – Kuning Ditambahkan
Alizarin
12,0
merah
Bromtimol
Biru
pH > 7,6
Fenolftalein 8,3 - 10 Tak
biru
berwarna Fenolftalein
Tidak
pH < 8,3
merah
berwarna
Bromtimol 6,0
- Kuning Metil merah
Kuning
pH > 6,2
Biru
7,6
biru
Kuning
Kuning
pH < 10,1
Metil
4,4 – Merah
–
alizarin
Merah
6,2
kuning
(4 Poin)
Metil
3,1 – Merah
-
117
Jingga
4,4
kuning
Seorang siswa sedang melakukan
percobaan pengenalan asam basa. Dia
ditugaskan menguji sifat larutan yang
belum diketahui pH-nya, ke dalam
larutan tersebut diuji menggunakan
indikator asam-basa berikut.
Indikator yang
Ditambahkan
Bromtimol biru
fenolftalein
Metil merah
Kuning alizarin
Warna
Biru
Tidak
berwarna
Kuning
Kuning
6,2 7,6
8,3
10,1
(1 Poin)
Larutan tersebut memiliki pH sekitar 7,6
sampai dengan 8,3.
(1 Poin)
Berdasarkan data tersebut, berapakah
pH larutan? Bagaimanakah sifatnya?
Jelaskan alasan anda!
4
Pada pembahasan sebelumnya, Anda
telah mempelajari teori asam-basa
Arrhenius. Teori asam basa ini hanya
terbatas untuk senyawa asam basa
dalam pelarut air. Teori asam basa
yang lebih luas dan tak terbatas hanya
pada senyawa asam basa dalam
pelarut air adalah teori asam basa
yang dikemukakan oleh Johanes N.
Bronsted dan Thomas M. Lowry.
Berdasarkan
teori
asam
basa
Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat
zat yang bersifat asam, harus terdapat
zat yang bersifat basa, demikian pula
sebaliknya. Berikut ini adalah contoh
reaksi asam basa:
(9 Poin)
Menurut Bronsted dan Lowry:
Asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (donor ion H+).
Basa adalah suatu zat yang dapat
menerima proton (akseptor ion H+)
(1 Poin)
(a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄
Na2HPO4(aq) +H2O(l)
+
Na +H2PO4 +Na+ + OH- ⇄
2Na+
+
HPO42+H2O
H2PO4- + OH- ⇄ HPO42- + H2O
(b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄
Ca(HCO3)(aq) +2H2O(l)
2+
NH4+
+ NH2⇄
NH3+
+ NH3
Ca + 2OH- + H2CO3 ⇄
Asam
Basa
Basa Konj Asam Konj
Ca2+ + 2HCO3- +2H2O
Bagaimana teori asam basa Bronsted2OH + H2CO3 → HCO3- +2H2O
Lowry menurut pemahamanmu?
Basa
asam
basa konj asam konj
Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi (c) CH3COONa(aq) + H2O(l) →
dibawah ini serta tunjukkan pasangan
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
asam basa konjugasi dan basa asam
CH3COO- + Na+ + H2O →
konjugasinya pada reaksi berikut :
CH3COOH+ Na+ + OHe) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ CH3COO + H2O → CH3COOH + OHf) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄
Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l)
g) CH3COONa(aq)
+
H2O(l)
⇄
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
h) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq)
Na2HPO4(aq) +H2O(l)
+ H2O(l)
Asam
Basa
basa
asam
basa konj asam konj
asam konj
basa konj
(d) NaOH(aq) + H2S(aq) →
NaHS(aq) + H2O(l)
Na+ + OH- + H2S →
Na+ + HS- + H2O
OH- + H2S → HS- + H2O
118
5
Reaksi asam basa menurut teori Lewis
berkaitan dengan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi
terjadi karena adanya pasangan
elektron dari satu atom yang
berikatan. Keunggulan teori asam
basa
Lewis
adalah
dapat
menggambarkan asam-basa yang
tidak dapat digambarkan oleh
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori
asam basa Lewis memperluas
pengertian asam-basa. Perhatikan
reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.
Basa asam basa konj asam konj
(8 Poin)
(9 Poin)
Menurut Lewis:
Asam adalah partikel (ion atau molekul)
yang dapat bertindak sebagai
penerima
(akseptor)
pasangan
elektron.
Basa adalah partikel (ion atau molekul)
yang dapat bertindak sebagai
Pemberi (donor) pasangan elektron.
(1 Poin)
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) ⇄NaCl +
CH3OH
(1 Poin)
H
Na + O C H + H Cl
H
+
Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3
bertindak sebagai asam, sedangkan (1 Poin)
NH3
bertindak
sebagai
basa.
Bagaimana teori asam basa Lewis
H
menurut pendapatmu?
H O C H + Na+ Cl
Gunakan struktur Lewis untuk
H
meramalkan produk reaksi asam basa
(1 Poin)
berikut :
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) →
H
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) →
O C H + H Cl ⇄
⇄
H
Basa
asam
H
H O C H + Cl
H
(1 Poin)
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) ⇄
NH3 + NaOH
(1 Poin)
Na+ + H N H + H O H⇄
(1 Poin)
H N H + Na+ + O H
H
(1 Poin)
119
H N H + H O H⇄
Basa
Asam
H N H + OH
H
(1 Poin)
6
7
Aspirin merupakan asam asetil
salisilat, asam monoprotik. Aspirin,
obat penghilang sakit kepala, suatu
asam lemah yang mempunyai pKa =
3,5 dan Ka = 3,16× 10 . Obat ini
diserap ke dalam darah melalui selsel yang melapisi perut dan usus
kecil. Karena pH cairan lambung di
dalam perut kira-kira 1 dan pH di
dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa
Kb-nya?? Dibagian manakah lebih
banyak aspirin yang terserap ke
dalam aliran darah, perut atau usus
kecil? Berikan alasan Anda dengan
jelas.
Seorang siswa sedang melakukan
praktikum di laboratorium Kimia. Dia
mereaksikan asam monoprotik dan
basa monohidroksida. Jika 100 mL
asam monoprotik dengan konsentarasi
0,1 M dan 100 mL larutan basa
monohidroksida 0,1 M dicampurkan.
Tentukan pH masing-masing larutan,
bagaimana kekuatan asam-basanya,
berapa pH campuran kedua larutan
tersebut dan jumlah garam (Mr= 58,5)
yang terbentuk.
(6 Poin)
Diketahui: Ka = 3,27× 10
Ditanya:
Bagaimana sifat aspirin tersebut,
asam, basa atau netral?
Dibagian manakah lebih banyak
aspirin yang terserap ke dalam aliran
darah, perut atau usus kecil?
Dijawab:
Kw = Ka × Kb
10 = 3,27× 10 × Kb
E7U
Kb = C,-×EU = 3,06× 10
(3 Poin)
Aspirin terserap di lambung maupun di
usus kecil. Akan tetapi, aspirin lebih
banyak terserap di usus kecil. Aspirin
yang bersifat asam (Ka = 3,27× 10 )
akan lebih mudah terserap oleh larutan
yang bersifat basa (pH=6) sehingga
akan lebih netral.
(3 Poin)
(8 Poin)
Diketahui:
100 mL asam monoprotik 0,1 M
100 mL basa monohidroksida 0,1 M
Ditanyakan:
Tentukan pH masing-masing larutan.
Bagaimana kekuatan asam-basanya.
Berapa pH campuran kedua larutan
tersebut.
Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
terbentuk.
Dijawab:
pH asam monoprotik:
H+ = 0,1 M
pH = - log [H+]
= - log [0,1]
120
=1
pH basa monoprotik:
OH- = 0,1 M
pOH = - log [OH-]
= - log [0,1]
=1
pH = 14 -1 = 13
(2 Poin)
Kekuatan asam basa:
Harga pH asam monoprotik sangat
kecil yaitu 1, artinya dalam air
menghasilkan ion H+ secara sempurna
yang merupakan salah satu ciri khas
dari asam kuat, sedangkan
Harga pH basa monohidroksi sangat
besar yaitu 13, artinya dalam air
menghasilkan
ion
OH- secara
sempurna yang merupakan salah satu
ciri khas dari basa kuat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa asam dan
basa yang direaksikan kekuatannya
sama-sama kuat (asam kuat dan basa
kuat).
(2 Poin)
pH campuran kedua larutan:
jumlah mmol asam = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Jumlah mmol basa = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Persamaan reaksi (dimisalkan) :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
M: 10
10
R : 10
10
10
10
S: 10
10
Perbandingan jumlah mmol asam dan
sesuai
dengan
perbandingan
koefisiennya sehingga kedua pereaksi
tepat habis bereaksi. Hasil reaksi
memiliki pH=7.
(2 Poin)
Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
terbentuk yaitu
Massa garam = jumlah mmol×Mr
= 10 mmol × 58,5
= 585 mg
(2 Poin)
121
8
Senyawa asam lemah merupakan
(3 Poin)
elektrolit lemah sehingga di dalam air Diketahui :
dapat
terionisasi,
tetapi
tidak Ma = 0,12 M
sempurna. Saat menggigit, semut Ka = 1,8 × 10-4
merah mengeluarkan cairan yang Ditanya :
mengandung asam format, suatu asam
a. pH?
lemah. Asam format HCOOH
b. >?
digunakan untuk membuat etil Dijawab :
format (pengharum buatan), berapa
a. [H+] = √WX × YX
pH larutan 0,12 M asam format?
= Z1,8 × 10 × 0,12
Berapa derajat ionisasi asam format
= 4,65 × 10-3
dalam larutan tersebut? Ka = 1,8 ×
(1 Poin)
10-4
pH = - log [H+]
= - log [4,65 × 10-3]
= 2,33
(1 Poin)
[\
b. > = G]\
,F×EU
=G
E,-
= 0,039
(1 Poin)
Skor Total = 60 Poin
Nilai =
^_`abcdefghia`jik
^_`al`lcj
× 100
122
Lampiran 2.4
RUBRIK KRITERIA VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
“ TES ESAI ANALISIS”
Aspek yang dinilai
No
1. Kesesuaian antara standar
kompetensi, kompetensi dasar,
indikator pembelajaran dan
instrumen penilaian
2.
3.
4.
Kesesuaian antara instrumen
penilaian dengan tingkatan
taksonomi Bloom
Penggunaan tingkatan taksonomi
Bloom dalam instrumen penilaian
Kesesuaian antara instrumen
penilaian dengan indikator berpikir
kritis
Kriteria
Keterhubungkaitan yang jelas
dan tepat
Keterhubungkaitan jelas namun
kurang tepat
Keterhubungkaitan jelas dan
kurang tepat
Keterhubungkaitan tidak jelas
dan tidak tepat
Instrumen sesuai dengan
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen cukup sesuai dengan
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen kurang sesuai dengan
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen tidak sesuai dengan
tingkatan taksonomi Bloom
Tingkatan taksonomi Bloom
yang digunakan sesuai dengan
keterampilan berpikir kritis
Tingkatan taksonomi Bloom
yang digunakan cukup sesuai
dengan keterampilan berpikir
kritis
Tingkatan taksonomi Bloom
yang digunakan kurang sesuai
dengan keterampilan berpikir
kritis
Tingkatan taksonomi Bloom
yang digunakan tidak sesuai
dengan keterampilan
berpikir kritis
Instrumen penialaian sesuai
dengan indikator keterampilan
berpikir kritis
Instrumen penialaian cukup
sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir kritis
Instrumen penialaian kurang
sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir kritis
Skor
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
123
5.
6.
7.
8.
9.
Penggunaan indikator keterampilan
berpikir kritis
Pengembangan keterampilan berpikir
kritis pada instrumen penilaian
Penggunaan kriteria skoring pada
alternatif jawaban
Keterbacaan instrumen penilaian
keterapilan berpikir kritis
Kelengkapan instrumen
Instrumen penialaian tidak sesuai
dengan indikator keterampilan
berpikir kritis
Penggunaan indikator tepat dan
sesuai menurut Ennis (1985,
2000)
Penggunaan indikator cukup
tepat dan kurang sesuai menurut
Ennis (1985, 2000)
Penggunaan indikator kurang
tepat dan kurang sesuai menurut
Ennis (1985, 2000)
Penggunaan indikator tidak tepat
dan tidak sesuai menurut Ennis
(1985, 2000)
Keterampilan berpikir kritis
dapat dikembangkan dengan baik
melalui instrumen penilaian
Keterampilan berpikir kritis
cukup dapat dikembangkan
dengan baik melalui instrumen
penilaian
Keterampilan berpikir kritis
kurang dapat dikembangkan
dengan baik melalui instrumen
penilaian
Keterampilan berpikir kritis tidak
dapat dikembangkan dengan baik
melalui instrumen penilaian
Kriteria skoring sesuai dan
relevan
Kriteria skoring cukup sesuai dan
relevan
Kriteria skoring kurang sesuai
dan relevan
Kriteria skoring tidak sesuai dan
relevan
Kalimat mudah dipahami, tertulis
rapih dan menarik
Kalimat mudah dipahami, tertulis
kurang rapih dan kurang
menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis
kurang rapih dan kurang menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis
tidak rapih dan tidak menarik
Memenuhi empat komponen
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
124
penilaian(kisi-kisi soal, butir soal,
jawaban dan alternatif jawaban, dan
pedoman penskoran)
kelengkapan
Memenuhi tiga komponen
kelengkapan
Memenuhi dua komponen
kelengkapan
Memenuhi satu komponen
kelengkapan
3
2
1
125
Lampiran 2.5
126
127
128
129
130
131
132
133
Lampiran 3.1
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
TES PROBLEM SOLVING
Nama Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI / genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya
NO Kompetensi
Indikator
Indikator Berpikir
Indikator Pencapaian
O Butir
Dasar
Kritis
1.1 Mendeskrip Menghitung
pH a. Mengobservasi
1. Siswa
mampu
1
sikan teorilarutan asam atau
dan
menghubungkan antara pH
basa yang diketahui
mempertimbang
awal dan volume yang
teori asam
konsentrasinya.
-kan
laporan
diketahui
untuk
basa
dengan
observasi
menentukan pH akhir dan
menentujumlah massa garam yang
kan sifat
terbentuk.
larutan dan Menjelaskan
b. Menentukan
2. Siswa mampu menjelaskan
1
menghitung
penggunaan konsep
suatu tindakan
mengenai konsep pH dalam
pH larutan.
pH
dalam
lingkungan
dengan
lingkungan
melakukan tindakan yang
tepat.
Memperkirakan pH c. Menginduksi
3. Siswa
mampu
1
Nomor
Butir
1
Jenjang
Pencapaian
C5
2
C5
3
C6
134
suatu
larutan
elektrolit yang tidak
dikenal berdasarkan
hasil
pengamatan
trayek
perubahan
warna
berbagai
indikator asam dan
basa
Menjelaskan
penggunaan konsep
pH
dalam
lingkungan
dan
mempertimbangkan
hasil
induksi
menyimpulkan data hasil
pengamatan dari perubahan
warna kertas lakmus dan
mampu menafsirkan harga
pH suatu larutan.
d. Berinteraksi
4. Siswa
mampu
dengan orang
menyimpulkan
masalah
lain
yang ditimbulkan akibat
adanya air sadah serta
mampu
menghubungkan
dengan reaksi kimia yang
terjadi.
1
4
C6
135
Lampiran 3.2
Instrumen Penilaian Berpikir Kritis
TES PROBLEM SOLVING
N
O
1
ASPEK YANG
DINILAI
Merekam hasil
observasi
2
Menentukan suatu
tindakan
SOAL
Seorang laboran melakukan percobaan dengan
mereaksikan larutan. Dia memiliki 100 mL larutan
dengan pH = 2. Dari percobaannya tersebut,
ternyata laboran membutuhkan larutan dengan pH
= 4. Kemudian dia menambahkan sejumlah
padatan NaOH ke dalam larutan tersebut. Setelah
penambahan padatan NaOH, laboran mengukur
volume larutan tersebut dan ternyata volumenya
tidak berubah (tetap).
(Ar Na = 23; Ar O = 16; Ar H = 1)
a. Tuliskan masalah tersebut dalam bentuk
pertanyaan!
b. Tuliskan data yang anda butuhkan!
c. Buatlah langkah-langkah untuk menyelesaikan
masalah tersebut, berapa gram NaOH yang
harus ditambahkan!
d. Tulislah kesimpulan anda!
Pak Bani merupakan seorang petani lahan gambut.
Sifat kimia dan fisika tanah gambut merupakan
sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhatikan
dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia
seperti pH, kadar abu, kadar N, P, K, kejenuhan
basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi
yang perlu diperhatikan dalam pemupukan di tanah
gambut. Suatu hari, pak Bani mengambil sampel
tanah untuk diukur pH-nya. Pak Bani
menggunakan kertas lakmus dan ternyata kertas
lakmus tersebut berwarna merah. Agar dapat
ditanami dengan baik, maka pak Bani
menambahkan kapur. Berbeda dengan lahan pak
Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan kertas
lakmus menunjukkan warna biru. Kondisi tanah ini
menunjukkan nilai derajat keasaman (pH > 7)
unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca
(kalsium). Pak Suryo mendapat saran dari tetangga
agar menambahkan pupuk ZA ke dalam tanah
garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran
tetangga.
136
a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani
dan Pak Suryo!
b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan
yang diberikan oleh pak Bani dan pak Suryo
terhadap lahan garapannya?
c. Bagaimana solusi anda untuk menangani
masalah diatas? Jelasakan secara logis!
d. Tuliskan kesimpulan anda!
3
Mengemukakan hal
yang umum
Sekelompok siswa melakukan pengujian terhadap
air mineral yang mempunyai konsentrasi 10-7 M
dari berbagai ukuran kemasan, diantaranya yaitu:
a) Gelas plastik: 240 mL
b) Botol besar : 1500 mL
c) Botol sedang: 600 mL
d) Botol kecil : 330 mL
e) Galon : 19 Liter
Mereka melakukan pengujian menggunakan kertas
lakmus untuk mengukur derajat keasaman dari
berbagai kemasan yang telah disediakan.
137
Berikut data pengujian air mineral menggunakan
kertas lakmus:
Volume
Kertas
Perubahan
Wadah
Lakmus
Warna
240 mL
Merah
Merah
1500 mL
Biru
Biru
600 mL
Merah
Merah
330 mL
Merah
Merah
19 Liter
Biru
Biru
4
Menggunakan strategi
logika
Diantara kelima kemasan yang telah disediakan,
bagaimanakah derajat keasaman dari masingmasing kemasan? Berbeda atau samakah?
Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas!
Air sadah adalah air dengan kandungan mineralmineral tertentu di dalam air, yaitu ion kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
bikarbonat. Air sadah atau air keras adalah air
yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Metode
yang
paling
sederhana
untuk
mengetahui kesadahan air adalah dengan sabun.
Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan
busa atau menghasilkan sedikit sekali busa.
Air sadah tidak terlalu berbahaya jika diminum,
akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah,
sebutkan 2 masalah yang timbul akibat adanya air
sadah!
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan
diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya
digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan
menggunakan resin penukar ion. Senyawa yang
138
terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau
magnesium nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya
dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau
K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat
dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan
atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia
setelah penambahan larutan karbonat!
139
Lampiran 3.3
PANDUAN PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
TES PROBLEM SOLVING
NO
SOAL
1 Seorang
laboran
melakukan
percobaan
dengan
mereaksikan
larutan. Dia memiliki
larutan dengan volume
100 mL dan pH = 2. Dari
percobaannya tersebut,
ternyata
laboran
membutuhkan
larutan
dengan
pH
=
4.
Kemudian
dia
menambahkan sejumlah
padatan NaOH kedalam
larutan tersebut. Setelah
penambahan
padatan
NaOH,
laboran
mengukur
volume
larutan tersebut dan
ternyata
volumenya
tidak berubah (tetap).
(Ar Na = 23; Ar O = 16;
Ar H = 1)
a. Tuliskan
masalah
tersebut dalam bentuk
pertanyaan!
b. Tuliskan data yang
anda butuhkan!
c. Buatlah
langkahlangkah
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut,
berapa gram NaOH
yang
harus
ditambahkan?
d. Tulislah kesimpulan
anda!
JAWABAN
(6 Poin)
a. Berapa gram NaOH yang dibutuhkan untuk
mengubah larutan dari pH = 2 menjadi
pH = 4?
b. Jumlah Mr NaOH
(1 Poin)
c. Diketahui:
pH awal = 2
pH akhir = 4
Ditanya:
Berapa jumlah NaOH padatan yang harus
ditambahkan agar pH larutan bertambah
menjadi 4?
Dijawab:
Keadan awal:
pH = 2
[H+] = 10-2M
Jumlah mmol H+ =volume × kemolaran H+
= 100 mL×10-2M
= 1 mmol
(1 Poin)
Keadaan akhir:
pH = 4
[H+] = 10-4M
Jumlah mmol H+ =volume × kemolaran H+
= 100 mL×10-4M
= 0,01 mmol
Jumlah mmol H+ yang bereaksi = Jumlah
mmol H+ awal - Jumlah mmol H+ akhir
= 1 mmol – 0,01 mmol
= 0,99 mmol
(1 Poin)
Ion H+ bereaksi dengan NaOH berdasarkan
persamaan reaksi sebagai berikut:
H+(aq) + NaOH(aq) → Na+(aq) + H2O (l)
Jumlah mmol NaOH = jumlah mmol H+
= 0,99 mmol
140
(1 Poin)
= 0,99 mmol × 40 mg mmol-1
= 39,6 mg.
Jadi, NaOH yang harus ditambahkan
sebanyak = 39,6 mg
(1 Poin)
Kesimpulan:
Untuk membuat larutan NaOH yang semula
memiliki pH = 2 menjadi pH = 4, dibutuhkan
NaOH sebanyak 39,6 mg.
(1 Poin)
(9 Poin)
Masalah yang dihadapi pak Bani:
Lahan gambut yang bersifat asam terbukti
dengan pengujian kertas lakmus yang
berwarna merah.
Masalah yang dihadapi pak Suryo:
Tanah garapan yang bersifat basa terbukti
dengan pengujian kertas lakmus yang
berwarna biru.
(1 Poin)
Menurut pendapat saya, yang dilakukan oleh
pak Bani dan pak Suryo sudah tepat.
Alasannya yaitu lahan pak Bani yang bersifat
asam, ditambahkan kapur (CaO) agar bersifat
netral, sedangkan lahan pak Suryo yang
bersifat basa ditambahakan pupuk ZA
((NH4)2SO4) agar bersifat netral.
(1 Poin)
Solusi untuk lahan pak Bani yaitu dengan
menambahkan kapur (CaO)
CaO + H2O → Ca(OH)2
dimana Ca(OH)2 bersifat basa dan apabila zat
tersebut dicampurkan kedalam tanah yang
bersifat asam, maka tanah akan bersifat
netral.
Secara
umum
para
ahli
mengemukakan bahwa masalah tanah asam
dapat diatasi dengan teknologi pengapuran,
karena pengapuran dapat menaikkan pH
tanah.
Solusi untuk lahan pak Suryo yaitu dengan
menambahkan
pupuk
ZA.
Ketika
penambahan pupuk ZA, (NH4)2SO4 akan
teroksidasi
dalam
tanah
kemudian
Massa NaOH = jumlah mmol NaOH×Mr NaOH
d.
2
Pak Bani merupakan
seorang petani lahan a.
gambut. Sifat kimia dan
fisika tanah gambut
merupakan
sifat-sifat
tanah
gambut
yang
penting
diperhatikan
dalam pengelolaan lahan
gambut. Sifat kimia
seperti pH, kadar abu,
kadar N, P, K, kejenuhan b.
basa (KB), dan hara
mikro
merupakan
informasi yang perlu
diperhatikan
dalam
pemupukan di tanah
gambut. Suatu hari, pak
Bani mengambil sampel
tanah untuk diukur pH- c.
nya.
Pak
Bani
menggunakan
kertas
lakmus dan ternyata
kertas lakmus tersebut
berwarna merah. Agar
dapat ditanami dengan
baik, maka pak Bani
menambahkan
kapur.
Berbeda dengan lahan
pak Bani, lahan pak
Suryo yang diuji dengan
kertas
lakmus
menunjukkan
warna
biru. Kondisi tanah ini
141
menunjukkan
nilai
derajat keasaman (pH >
7) unsur P (fosfor) akan
banyak terikat oleh Ca
(kalsium). Pak Suryo
mendapat saran dari
tetangga
agar
menambahkan
pupuk
ZA ke dalam tanah
garapannya, dan pak
Suryo mengikuti saran
tetangga.
a. Tuliskan
masalah
yang diahadapi oleh
pak Bani dan Pak
Suryo!
b. Menurut
anda,
apakah sudah tepat
perlakuan
yang
diberikan oleh pak
Bani dan pak Suryo
terhadap
lahan
garapannya?
c. Bagaimana
solusi
anda
untuk
menangani masalah
diatas?
Jelasakan
secara logis!
d. Tuliskan kesimpulan
anda!
3
membentuk SO3, kemudian ketika di dalam
tanah akan bereaksi dengan air membentuk
H2SO4. H2SO4 merupakan asam dan apabila
diberikan ke tanah yang bersifat basa, maka
tanah tersebut akan menjadi netral.
(4 Poin)
d. Kesimpulan:
Derajat keasaman tanah (pH tanah) pada
kondisi
netral
mempunyai
banyak
keuntungan. Tanaman mampu tumbuh
dengan baik sehingga produksinya dapat
optimal. Tanaman mampu menyerap unsur
hara dengan baik karena pada kondisi ini
unsur hara mudah larut dalam air.
∴Pada tanah dengan pH rendah (tanah asam)
dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara
pengapuran, sedangkan pada tanah basa (pH
tinggi), penetralan pH dapat dilakukan
dengan penambahan pupuk ZA.
(3 Poin)
Sekelompok
siswa
(4 Poin)
melakukan
pengujian Diketahui : [H+] = 10-7
terhadap air mineral Ditanya :
yang
mempunyai 1. Derajat keasaman dari masing-masing
konsentrasi 10-7 M dari
kemasan?
berbagai
ukuran 2. Berbeda atau samakah?
kemasan,
diantaranya 3. Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas!
yaitu:
Dijawab :
f) Gelas plastik: 240 mL 1. Derajat keasaman dari masing-masing
g) Botol besar : 1500
kemasan yaitu:
mL
a) 240 mL → pH = -log [H+]
h) Botol sedang: 600
= -log [10-7] = 7
mL
b) 1500 mL → pH = -log [H+]
i) Botol kecil : 330 mL
= -log [10-7] = 7
j) Galon : 19 Liter
c) 600 mL→ pH = -log [H+]
142
4
= -log [10-7] = 7
Mereka
melakukan
perhitungan
derajat d) 330 mL→ pH = -log [H+]
= -log [10-7] = 7
keasaman dari berbagai
kemasan yang telah e) 19 Liter → pH = -log [H+]
disediakan.
= -log [10-7] = 7
Diantara
kelima 2. Derajat keasaman (pH) dari berbagai kemasan
kemasan yang telah
yaitu sama.
disediakan,
(2 Poin)
bagaimanakah
derajat 3. Karena pada kondisi air murni, yaitu kondisi
keasaman dari masingdimana tanpa asam atau basa (netral) harga pH
masing
kemasan?
suatu larutan akan sama dengan pOH. Banyak
Berbeda atau samakah?
sedikitnya volume tidak mempengaruhi nilai
Mengapa?
Jelaskan
derajat keasaman, jadi nilai pH akan sama
secara logis dan jelas!
selama konsentrasi tidak berubah meskipun
ditempatkan pada kemasan dengan volume
yang berbeda.
(2 Poin)
Air sadah adalah air
(6 poin)
dengan
kandungan 2 masalah yang timbul akibat adanya air sadah
mineral-mineral tertentu yaitu:
di dalam air, yaitu ion
1) Air sadah dapat menyebabkan terjadinya
kalsium
(Ca)
dan
pengendapan mineral, yang menyumbat
magnesium (Mg) dalam
saluran pipa dan keran.
bentuk
garam
2) Air
sadah
juga
menyebabkan
bikarbonat. Air
pemborosan sabun di rumah tangga, dan
sadah atau air keras
air sadah yang bercampur sabun dapat
adalah air yang memiliki
membentuk gumpalan scum yang sukar
kadar mineral
yang
dihilangkan.
tinggi. Metode
yang (2 Poin)
paling sederhana untuk Persamaan Kimia setelah penambahan karbonat:
mengetahui kesadahan CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
air adalah dengan sabun. (2 Poin)
Pada air sadah, sabun Mg(NO3)2(aq) + K2CO3(aq) → MgCO3(s) + 2KNO3(aq)
tidak akan menghasilkan (2 Poin)
busa atau menghasilkan
sedikit sekali busa.
Catatan:
Air sadah tidak terlalu Nilai 2 Poin apabila, dalam persamaan reaksi
berbahaya jika diminum, suatu senyawa disertai fase zat.
akan
tetapi
dapat
menyebabkan beberapa
masalah, sebutkan 2
masalah yang timbul
akibat adanya air sadah!
Dalam
industri,
kesadahan air yang
digunakan
diawasi
143
dengan ketat untuk
mencegah
kerugian.
Untuk menghilangkan
kesadahan
biasanya
digunakan berbagai zat
kimia, ataupun dengan
menggunakan
resin
penukar ion. Senyawa
yang terlarut boleh jadi
berupa kalsium klorida
atau
magnesium
nitrat. Zat-zat
kimia
yang biasanya dipakai
larutan karbonat, yaitu
Na2CO3 (aq) atau K2CO3
(aq).
Penambahan
larutan
karbonat
dimaksudkan
untuk
mengendapkan ion Ca2+
dan atau Mg2+. Tuliskan
persamaan reaksi kimia
setelah
penambahan
larutan karbonat!
Skor Total = 25 Poin
Nilai =
^_`abcdefghia`jik
^_`al`lcj
× 100
144
Lampiran 3.4
RUBRIK KRITERIA VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
“ PROBLEM SOLVING”
No
Aspek yang dinilai
1 Keterkaitan antara
Kriteria
Keterhubungkaitan yang jelas dan tepat
standar kompetensi,
Keterhubungkaitan jelas namun kurang
kompetensi dasar dan
tepat
indikator pembelajran
Keterhubungkaitan jelas dan kurang
tepat
Skor
4
3
2
Keterhubungkaitan tidak jelas dan tidak
tepat
2
Kesesuaian indikator
Instrumen penialaian mengacu pada
pembelajaran dengan
indikator pembelajaran dengan baik
instrumen penilaian
Instrumen penialaian mengacu pada
indikator pembelajaran dengan cukup
1
4
3
baik
Instrumen penialaian mengacu pada
indikator pembelajaran dengan kurang
2
baik
Instrumen penialaian mengacu pada
indikator pembelajaran dengan tidak
1
baik
3
Kesesuaian antara
Instrumen sesuai dengan tingkatan
instrumen penilaian
taksonomi Bloom yang disuguhkan
dengan tingkatan
Instrumen cukup sesuai dengan
taksonomi Bloom
tingkatan taksonomi Bloom yang
4
3
disuguhkan
Instrumen kurang sesuai dengan
tingkatan taksonomi Bloom yang
2
145
disuguhkan
Instrumen tidak sesuai dengan tingkatan
taksonomi Bloom yang disuguhkan
4
Materi dalam instrumen
Materi instrumen luas, aplikatif, dan
penilaian
sesuai dengan materi ajar
1
4
Materi instrumen cukup luas, aplikatif,
dan sesuai dengan materi ajar
3
Materi instrumen kurang luas, aplikatif,
dan kurang sesuai dengan materi ajar
2
Materi instrumen keluar dari materi ajar
, dan tidak aplikatif
5
Penyajian bahasa dan
Penyajian kasus menarik dan terkait
tulisan dalam instrumen
materi ajar
penilaian
Penyajian kasus cukup menarik dan
terkait materi ajar
1
4
3
Penyajian kasus kurang menarik dan
kurang terkait materi ajar
2
Penyajian kasus tidak menarik dan tidak
terkait materi ajar
6
Penyajian bahasa dan
Bahasa dan tulisan yang digunakan
tulisan dalam instrumen
sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia
penilaian
Bahasa dan tulisan yang digunakan
cukup sesuai dengan EYD Bahasa
1
4
3
Indonesia
Bahasa dan tulisan yang digunakan
kurang sesuai dengan EYD Bahasa
2
Indonesia
Bahasa dan tulisan yang digunakan
tidak sesuai dengan EYD Bahasa
Indonesia
1
146
7
Penyajian gambar pada
Gambar jelas dan sesuai pertanyaan
instrumen penilaian
Gambar jelas dan cukup sesuai
pertanyaan
4
3
Gambar jelas dan kurang sesuai
pertanyaan
2
Gambar jelas dan tidak sesuai
pertanyaan
8
Keterbacaan instrumen
Kalimat mudah dipahami, tertulis rapih
penilaian keterampilan
dan menarik
berpikir kritis
Kalimat mudah dipahami, tertulis
kurang rapih dan kurang menarik
1
4
3
Kalimat sulit dipahami, tertulis kurang
rapih dan kurang menarik
2
Kalimat sulit dipahami, tertulis tidak
rapih dan tidak menarik
9
Kesesuaian keluasan
Keluasan pertanyaan sesuai dengan
pertanyaan dengan
perkembangan siswa SMA
perkembangan siswa
Keluasan pertanyaan cukup sesuai
SMA
sesuai dengan perkembangan siswa
1
4
3
SMA
Keluasan pertanyaan kurang sesuai
dengan perkembangan siswa SMA
2
Keluasan pertanyaan tidak sesuai
dengan perkembangan siswa SMA
10
Kesesuaian instrumen
Pertanyaan dan jawaban instrumen
penilaian dengan
penilaian sesuai dan tepat
jawaban dari instrumen
Pertanyaan dan jawaban instrumen
tersebut
penilaian cukup sesuai .
1
4
3
Pertanyaan dan jawaban instrumen
penilaian kurang sesuai .
2
147
Pertanyaan dan jawaban instrumen
penilaian tidak sesuai.
11
1
Kelengkapan instrumen
Memenuhi empat komponen
penilaian(kisi-kisi soal,
kelengkapan
butir soal, jawaban dan
Memenuhi tiga komponen kelengkapan
3
alternatif jawaban, dan
Memenuhi dua komponen kelengkapan
2
pedoman penskoran)
Memenuhi satu komponen kelengkapan
1
4
148
Lampiran 3.5
149
150
151
152
153
154
155
156
Lampiran 4.1
INDIKATOR LEMBAR AKTIVITAS BERPIKIR SISWA
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Nama Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/ Semester
: XI / genap
No
Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis
Aspek yang Dinilai
Merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria
1
Memfokuskan pertanyaan
untuk mempertimbangkan kemungkinan
jawaban.
2
Mempertimbangkan sumber
apakah dapat dipercaya atau
tidak
3
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
5
Mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan suatu
definisi
Menganalisis argumen
6
Menentukan suatu tindakan
4
Berpendapat sesuai dengan sumber yang
tepat
Mampu memberikan alasan yang tepat
dalam menyanggah
Menjawab pertanyaan klarifikasi dan
pertanyaan yang menantang
Menyimpulkan materi yang dibahas
Mendefinisikan masalah
Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan
Mampu berstrategi logika
7
Berinteraksi dengan orang lain
Mampu bekerjasama dengan siswa lain
157
Lampiran 4.2
Lembar Aktivitas Siswa
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi
: Asam Basa
Kelas/ Semester
: XI IPA/ II
Tanggal Observasi :
Petunjuk :
a. Berilah tanda (√ ) pada kolom kualifikasi dengan rentang nomor yang sudah dituliskan
b. Bacalah petunjuk skoring dengan teliti, diskusikan dengan peneliti saat menemukan hal-hal yang kurang dipahami.
c. Lakukan observasi secara objektif
ASPEK YANG DINILAI
N
o
1
2
3
4
5
6
Nama
Merumuskan
pertanyaan
Mengidentifikasi kriteria untuk
mempertimbangkan jawaban
Berpendapat
sesuai
dengan
sumber
yang tepat
1
1
1
2
3
2
3
2
3
Mampu
memberikan
alasan yang
tepat dalam
menyanggah
Menjawab
pertanyaan
klarifikasi
dan
pertanyaan
yang
menantang
Menyimpulkan
materi yang
dibahas
1
1
1
2
3
2
3
2
3
Mendefinisikan
masalah
1
2
3
Memutuskan
hal-hal yang
akan
dilakukan
1
2
3
Mampu
berstrategi
logika
1
2
3
Mampu
bekerjasama
dengan
siswa lain
1
2
3
158
ASPEK YANG DINILAI
N
o
Nama
Merumuskan
pertanyaan
Mengidentifikasi kriteria untuk
mempertimbangkan jawaban
Berpendapat
sesuai
dengan
sumber
yang tepat
1
1
1
2
3
2
3
2
3
Mampu
memberikan
alasan yang
tepat dalam
menyanggah
Menjawab
pertanyaan
klarifikasi
dan
pertanyaan
yang
menantang
Menyimpulkan
materi yang
dibahas
1
1
1
2
3
2
3
2
3
Mendefinisikan
masalah
1
2
3
Memutuskan
hal-hal yang
akan
dilakukan
1
2
3
Mampu
bekerjasama
dengan
siswa lain
Mampu
berstrategi
logika
1
2
3
1
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Ambarawa,
Januari 2014
Observer,
(
)
2
3
159
Lampiran 4.3
PETUNJUK SKORING LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Petunjuk :
d. Bacalah petunjuk skoring dengan teliti, diskusikan dengan peneliti saat
menemukan hal-hal yang kurang dipahami.
e. Lakukan observasi secara objektif
No
Aspek yang dinilai
1.
Merumuskan pertanyaan
2
Mengidentifikasi kriteria
untuk mempertimbangkan
jawaban
3
Berpendapat sesuai dengan
sumber yang tepat
4
Mampu memberikan alasan
yang tepat dalam
menyanggah
5
Menjawab pertanyaan
klarifikasi dan pertanyaan
yang menantang
6
Menyimpulkan materi yang
dibahas
Deskripsi dan Skor
(3) Pertanyaan yang diajukan berada pada
kisaran taksonomi bloom C3-C6
faktual.
(2) Pertanyaan yang diajukan berada pada
kisaran taksonomi bloom C3-C6
konseptual.
(1) Pertanyaan yang diajukan berada pada
kisaran taksonomi bloom C3-C6.
(3) Membuat kriteria jawaban lebih dari
atau sama dengan tiga.
(2) Membuat dua kriteria jawaban.
(1) Membuat satu kriteria jawaban.
(3) Sumber yang digunakan sudah diakui
oleh nasional.
(2) Sumber yang digunakan dari buku
pelajaran.
(1) Sumber yang digunakan dari
pernyataan lisan guru.
(3) Alasan berdasarkan sumber lebih dari
satu.
(2) Alasan bedasarkan satu sumber.
(1) Alasan berdasarkan pendapat pribadi.
(3) Menjawab pertanyaan taksonomi
bloom C3-C6 faktual.
(2) Menjawab pertanyaan taksonomi
bloom C3-C6 konseptual.
(1) Menjawab pertanyaan taksonomi
bloom C1-C2 faktual.
(3) Menyimpulkan semua materi yang
dibahas dengan menggunakan bahasa
sendiri.
(2) Menyimpulkan semua materi yang
dibahas secara text book.
(1) Menyimpulkan semua materi yang
160
dibahas dengan menggunakan bahasa
sendiri maupun secara text book.
7
8
9
10
Mendefinisikan masalah
(3)
Mendefinisikan lebih dari satu
masalah dari suatu kondisi.
(2) Mendefinisikan satu fokus masalah
dari suatu kondisi.
(1) Mendefinisikan masalah yang kurang
tepat dari suatu kondisi.
Memutuskan hal-hal yang (3) Mampu mengambil keputusan setelah
akan dilakukan
mempertimbangkan dengan sumber
dan keadaan.
(2) Mengambil keputusan dengan
pertimbangan salah satu dari sumber
dan keadaan.
(1)
Mengambil
keputusan
tanpa
pertimbangan sumber dan keadaan.
Mampu berstrategi logika
(3) Berlogika dengan menunjukkan bukti
atau sumber lebih dari satu.
(2) Berlogika dengan menunjukkan bukti
atau sumber satu jenis.
(1) Berlogika dengan tidak disertai
sumber.
Mampu bekerjasama dengan (3) Bertukar pendapat dan saling
siswa lain
menghargai pendapat sesama teman.
(2) Memberikan pendapat tetapi tidak
dapat menerima pendapat orang lain.
(1) Tidak memberikan pendapat ataupun
menerima pendapat teman yang lain.
161
Lampiran 4.4
RUBRIK KRITERIA VALIDASI
LEMBAR AKTIVITAS BERPIKIR SISWA
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
No
Aspek yang dinilai
1 Ketepatan penggunaan
Kriteria
Indikator yang digunakan mewakili
indikator pada lembar
aktivitas siswa yang diharapkan.
aktivitas siswa
Indikator yang digunakan cukup
mewakili aktivitas siswa yang
Skor
4
3
diharapakan.
Indikator yang digunakan kurang
mewakili aktivitas siswa yang
2
diharapakan.
Indikator yang digunakan tidak
mewakili aktivitas siswa yang
1
diharapakan.
2
Kesesuaian antara
Aspek yang dinilai sesuai dengan
indikator dengan aspek
indikator.
yang dinilai
Aspek yang dinilai cukup sesuai dengan
indikator.
4
3
Aspek yang dinilai kurang sesuai
dengan indikator.
2
Aspek yang dinilai tidak sesuai dengan
indikator.
3
Pemilihan aspek yang
Pemilihan aspek sesuai dengan tujuan
dinilai
penggunaan lembar aktivitas berpikir
1
4
siswa.
Pemilihan aspek cukup sesuai dengan
tujuan penggunaan lembar aktivitas
berpikir siswa.
3
162
Pemilihan aspek kurang sesuai dengan
tujuan penggunaan lembar aktivitas
2
berpikir siswa.
Pemilihan aspek tidak sesuai dengan
tujuan penggunaan lembar aktivitas
1
berpikir siswa.
4
Jumlah aspek dari
Jumlah aspek untuk setiap indikator
masing-masing indikator
sudah mewakili.
4
Jumlah aspek untuk setiap indikator
cukup mewakili.
3
Jumlah aspek untuk setiap indikator
kurang mewakili.
2
Jumlah aspek untuk setiap indikator
tidak mewakili.
5
Jumlah keseluruhan
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
aspek pada lembar
yang sesuai dan tepat untuk masing-
aktivitas siswa
masing indikator.
1
4
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
yang cukup sesuai dan tepat untuk
3
masing-masing indikator.
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
yang kurang sesuai dan tepat untuk
2
masing-masing indikator.
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
yang tidak sesuai dan tepat untuk
masing-masing indikator.
1
163
Lampiran 4.5
164
165
Lampiran 5.1
INDIKATOR
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Nama Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/ Semester
: XI / genap
No
1
Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis
Memfokuskan Pertanyaan
2
Menganalisis Argumen
3
Bertanya dan Menjawab
Pertanyaan
Membuat dan Menentukan
Hasil Pertimbangan
4
5
6
7
8
9
Menentukan Suatu
Tindakan
Berinteraksi dengan Orang
Lain
Mempertimbangkan
Sumber Apakah Dapat
Dipercaya atau Tidak
Mengidentifikasi Asumsiasumsi
Mendefinisikan Istilah dan
Mempertimbangkan Suatu
Definisi
Aspek yang Dinilai
Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
Mengidentifikasi kalimatkalimat pertanyaan
Memberikan penjelasan
sederhana
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan latar belakang
fakta
Mempertimbangkan
kriteria untuk
mempertimbangkan solusi
yang mungkin
Menggunakan strategi
retorika
Kemampuan memberikan
alasan
Mengkontruksi argumen
Penjelasan bukan
pernyataan
Menyatakan tafsiran
∑
Butir
Nomor
Butir
1
1
1
2
2
3, 4
2
5, 8
1
6
1
7
1
9
1
10
1
12
1
11
166
Lampiran 5.2
ANGKET RESPON SISWA
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
a. Angket ini berisi 12 pertanyaan. Perhatikan dengan baik setiap pertanyaan
sebelum menjawab.
b. Pertimbangkan dengan seksama setiap pertanyaan, dan berilah jawaban yang
sesuai dengan pilihan anda karena jawaban anda tidak mempengaruhi nilai
pelajaran kimia.
c. Jawablah dengan melingkari alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat
anda pada lembar angket langsung dan tulislah alasan dari setiap jawaban.
1. Apakah materi pada soal-soal yang telah anda kerjakan sudah dipelajari dalam
pembelajaran Kimia?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan..............................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Apakah anda menemukan materi yang aplikatif pada soal-soal yang anda
kerjakan?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
3. Apakah pertanyaan pada tes esai maupun problem solving melatih
keterampilan menganalisis?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Apakah pertanyaan pada tes esai maupun problem solving melatih
keterampilan mengidentifikasi?
a. Iya
167
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
5. Apakah setelah berlatih tes esai dan problem solving, anda dapat lebih mudah
memberikan solusi dari masalah keseharian yang menyangkut dengan materi
Kimia?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Apakah soal tes esai maupun problem solving melatih keterampilan
memutuskan suatu tindakan?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
7. Apakah penggunaan bahasa pada soal tes esai dan problem solving dapat
dipahami dengan mudah?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
8. Apakah saat anda mengerjakan soal mengerti maksud dari soal-soal tersebut?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
9. Apakah anda membutuhkan pemahaman konsep saat menjawab tes esai dan
problem solving?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
10. Apakah anda menggunakan keterampilan berpikir yang lebih dari biasa untuk
menjawab tes esai dan problem solving?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
168
11. Menurut anda, apakah setelah mengerjakan tes esai dan problem solving
dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
12. Apakah tes esai dan problem solving dapat menjadi media untuk berlatih
soal-soal olimpiade Kimia dan soal Ujian Nasional?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
169
Lampiran 5.3
RUBRIK KRITERIA VALIDASI
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
No
Aspek yang dinilai
1 Ketepatan penggunaan
indikator pada angket
Kriteria
Indikator yang digunakan mewakili
respon yang diharapakan.
Skor
4
Indikator yang digunakan cukup
mewakili respon yang diharapakan.
3
Indikator yang digunakan kurang
mewakili respon yang diharapakan.
2
Indikator yang digunakan tidak
mewakili respon yang diharapakan.
2
Kesesuaian antara
Pertanyaan angket sesuai dengan
indikator dengan
indikator pencapaian respon.
pertanyaan angket
Pertanyaan angket cukup sesuai dengan
indikator pencapaian respon.
1
4
3
Pertanyaan angket kurang sesuai dengan
indikator pencapaian respon.
2
Pertanyaan angket tidak sesuai dengan
indikator pencapaian respon.
3
Pemilihan pertanyaan
Pertanyaan angket sesuai dengan tujuan
angket
penggunaan angket.
1
4
Pertanyaan angket cukup sesuai dengan
tujuan penggunaan angket.
3
Pertanyaan angket kurang sesuai dengan
tujuan penggunaan angket.
2
Pertanyaan angket tidak sesuai dengan
tujuan penggunaan angket.
4
Jumlah pertanyaan dari
Jumlah pertanyaan untuk setiap
1
4
170
masing-masing indikator
indikator sudah mewakili.
Jumlah pertanyaan untuk setiap
indikator cukup mewakili.
3
Jumlah pertanyaan untuk setiap
indikator kurang mewakili.
2
Jumlah pertanyaan untuk setiap
indikator tidak mewakili.
5
Jumlah keseluruhan
Pertanyaan angket memiliki jumlah
pertanyaan pada angket
yang sesuai dan tepat untuk masing-
1
4
masing indikator.
Pertanyaan angket memiliki jumlah
yang cukup sesuai dan tepat untuk
3
masing-masing indikator.
Pertanyaan angket memiliki jumlah
yang kurang sesuai dan tepat untuk
2
masing-masing indikator.
Pertanyaan angket memiliki jumlah
yang tidak sesuai dan tepat untuk
1
masing-masing indikator.
6
Pemilihan alternatif
Alternatif jawaban respon sesuai dengan
jawaban respon angket
tujuan penggunaan angket.
4
Alternatif jawaban respon cukup sesuai
dengan tujuan penggunaan angket.
3
Alternatif jawaban respon kurang sesuai
dengan tujuan penggunaan angket.
2
Alternatif jawaban respon tidak sesuai
dengan tujuan penggunaan angket.
1
171
Lampiran 5.4
172
173
ANGKET RESPON GURU
Nama
:
Guru pada kelas
:
Petunjuk :
a. Angket ini berisi 10 pertanyaan. Perhatikan dengan baik setiap pertanyaan
sebelum menjawab.
b. Pertimbangkan dengan seksama setiap pertanyaan, dan berilah jawaban yang
sesuai dengan pilihan anda.
c. Jawablah dengan melingkari alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat
anda pada lembar angket langsung dan tulislah alasan dari setiap jawaban.
a. Apakah materi pada soal tes esai dan problem solving berkaitan dengan asam
basa?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
b. Apakah materi pada soal tes esai dan problem solving itu aplikatif?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Apakah cakupan materi tes esai dan problem solving sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar KTSP?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Apakah pencapaian indikator dari tes esai dan problem solving sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar dari KTSP?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
.........................................................................................................................
5. Apakah tes esai dan problem solving dapat melatih keterampilan siswa dalam
menganalisis argumen?
174
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Apakah tes esai dan problem solving dapat memicu siswa untuk berpikir kritis?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
7. Menurut anda, setelah mengerjakan tes esai dan problem solving apakah siswa
dapat terlatih untuk mengidentifikasi masalah?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
8. Apakah tes esai dan problem solving dapat menumbuhkan keterampilan siswa
untuk memutuskan suatu tindakan?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
9. Apakah tes esai dan problem solving dapat diterapkan sebagai instrumen
penilaian alternatif bagi guru sebagai pendamping instrumen penilaian baku?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
10. Apakah tes esai dan problem solving dapat digunakan sebagai instrumen
penilaian untuk materi selain asam dan basa?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
175
Lampiran 6.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS DAN TES PROBLEM SOLVING
PRA UJI COBA SOAL
NILAI
NO
NAMA
TEA
TPS
AKHIR
1 UC-001
64,17
60,58
62,37
2 UC-002
58,75
66,35
62,55
3 UC-003
59,17
64,42
61,79
4 UC-004
48,75
26,92
37,84
5 UC-005
59,17
60,58
59,87
6 UC-006
47,08
45,19
46,14
7 UC-007
51,67
62,50
57,08
8 UC-008
47,92
36,54
42,23
9 UC-009
65,83
42,31
54,07
10 UC-010
66,25
50,96
58,61
11 UC-011
68,75
54,81
61,78
12 UC-012
51,67
57,69
54,68
13 UC-013
52,92
54,81
53,86
14 UC-014
69,58
63,46
66,52
15 UC-015
62,50
50,00
56,25
16 UC-016
56,67
58,65
57,66
17 UC-017
62,50
55,77
59,13
18 UC-018
51,67
50,00
50,83
19 UC-019
56,25
59,62
57,93
20 UC-020
59,58
75,00
67,29
21 UC-021
63,75
58,65
61,20
22 UC-022
53,33
67,31
60,32
23 UC-023
66,25
60,58
63,41
24 UC-024
68,75
65,38
67,07
25 UC-025
67,50
64,42
65,96
26 UC-026
56,25
73,08
64,66
27 UC-027
58,33
68,27
63,30
28 UC-028
52,50
55,77
54,13
29 UC-029
43,75
62,50
53,13
30 UC-030
71,25
66,35
68,80
31 UC-031
63,33
60,58
61,96
32 UC-032
66,25
42,31
54,28
RATA-RATA
59,13
57,54
58,33
176
Lampiran 6.2
ANALISIS UJI COBA SOAL TES ESAI ANALISIS
KELAS XII IPA 1 SMAN 1 AMBARAWA
SELASA, 28 JANUARI 2014
SKOR MAKSIMAL
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
KODE
UC - 001
UC - 002
UC - 003
UC - 004
UC - 005
UC - 006
UC - 007
UC - 008
UC - 009
UC - 010
UC - 011
UC - 012
UC - 013
UC - 014
UC - 015
UC - 016
UC - 017
UC - 018
UC - 019
UC - 020
UC - 021
UC - 022
UC - 023
UC - 024
UC - 025
UC - 026
UC - 027
UC - 028
UC - 029
UC - 030
UC - 031
UC - 032
JUMLAH
JUMLAH SKOR
JUMLAH KUADRAT
1
2
3
4
5
6
7
8
TOTAL
SKOR
5
14
6
9
9
6
8
3
60
38,5
35,25
35,5
29,25
35,5
28,25
31
28,75
39,5
39,75
41,25
31
31,75
41,75
37,5
34
37,5
31
33,75
35,75
38,25
32
39,75
41,25
40,5
33,75
35
31,5
26,25
42,75
38
39,75
1135,25
1288792,563
3600
1482,25
1242,5625
1260,25
855,5625
1260,25
798,0625
961
826,5625
1560,25
1580,0625
1701,5625
961
1008,0625
1743,0625
1406,25
1156
1406,25
961
1139,0625
1278,0625
1463,0625
1024
1580,0625
1701,5625
1640,25
1139,0625
1225
992,25
689,0625
1827,5625
1444
1580,0625
40893,0625
0,5
1
1
2
0
0
2
0,25
3
2
4
0,25
1,25
3
1
3
2
1,5
1,25
2
2
1
2
3
2
1
1,5
0
2,5
3
2
0,5
51,5
2652,25
11
11
11
9
11
11
10
10,25
13
11
11,25
10,25
10,5
11,25
11,5
10,25
11
9
10
11
10
9
12
11
13,25
12
10
9
10
14
11,25
12,75
348,5
121452,25
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
5
5,5
5
5
5
5
2
5
5
5
160,5
25760,25
4,25
4,25
4,25
4,25
4,25
3
4
4,25
5
4,25
4,25
4,25
4,25
5
6
4
4,25
4
4,25
4,25
5
4,5
5
4,25
4,5
4
4,25
5
3,75
3,75
4,5
4,25
139
19321
3,75
2,25
1,25
1
2,25
0,25
1
1
1
3,5
2,75
0,25
1,75
4,5
1
2,25
3,25
1,5
1,25
3
3,25
1,5
3,75
4
3,75
1,75
2,25
1,5
0,75
5
3,25
3,25
72,75
5292,5625
4
2,75
3
0
4
1
3
1
2,5
3
6
3
3
4
3
2,5
2
2
3
2,5
3
2
3
3,5
3
3
3
3
2
3
2
3
88,75
7876,5625
7
6
7
7
6
5
4
5
7
7
5
5
4
7
7
5
7
6
7
4
7
6
7
7
7
5
6
6
5
7
7
8
196
38416
3
3
3
1
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
0,25
2
3
3
78,25
6123,0625
177
PERHITUNGAN REALIBILITAS
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
0,25
1
1
4
0
0
4
0,0625
9
4
16
0,0625
1,5625
9
1
9
4
2,25
1,5625
4
4
1
4
9
4
1
2,25
0
6,25
9
4
0,25
121
121
121
81
121
121
100
105,0625
169
121
126,5625
105,0625
110,25
126,5625
132,25
105,0625
121
81
100
121
100
81
144
121
175,5625
144
100
81
100
196
126,5625
162,5625
25
25
25
25
25
25
25
25
36
36
25
25
25
25
25
25
25
25
25
36
25
25
25
30,25
25
25
25
25
4
25
25
25
18,0625
18,0625
18,0625
18,0625
18,0625
9
16
18,0625
25
18,0625
18,0625
18,0625
18,0625
25
36
16
18,0625
16
18,0625
18,0625
25
20,25
25
18,0625
20,25
16
18,0625
25
14,0625
14,0625
20,25
18,0625
14,0625
5,0625
1,5625
1
5,0625
0,0625
1
1
1
12,25
7,5625
0,0625
3,0625
20,25
1
5,0625
10,5625
2,25
1,5625
9
10,5625
2,25
14,0625
16
14,0625
3,0625
5,0625
2,25
0,5625
25
10,5625
10,5625
16
7,5625
9
0
16
1
9
1
6,25
9
36
9
9
16
9
6,25
4
4
9
6,25
9
4
9
12,25
9
9
9
9
4
9
4
9
49
36
49
49
36
25
16
25
49
49
25
25
16
49
49
25
49
36
49
16
49
36
49
49
49
25
36
36
25
49
49
64
9
9
9
1
9
9
4
4
4
9
9
9
4
4
9
4
9
4
4
9
9
9
4
9
4
4
9
4
0,0625
4
9
9
JML
116,5
3841,5
817,25
611,875
216,4375
279,5625
1238
206,0625
S2 t
S2 1
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S2i
r11
19,32171631
1,050537109
1,441162109
0,382568359
0,252929688
1,595153809
1,044372559
1,171875
0,459899902
7,398498535
0,705
178
Lampiran 6.3
ANALIS IS UJI COBA S OAL TES PROBLEM S OLVING
KELAS XII IPA 1 S MAN 1 AMBARAWA
S KOR MAKS IMAL
NO
KODE
1 UC - 001
2 UC - 002
3 UC - 003
4 UC - 004
5 UC - 005
6 UC - 006
7 UC - 007
8 UC - 008
9 UC - 009
10 UC - 010
11 UC - 011
12 UC - 012
13 UC - 013
14 UC - 014
15 UC - 015
16 UC - 016
17 UC - 017
18 UC - 018
19 UC - 019
20 UC - 020
21 UC - 021
22 UC - 022
23 UC - 023
24 UC - 024
25 UC - 025
26 UC - 026
27 UC - 027
28 UC - 028
29 UC - 029
30 UC - 030
31 UC - 031
32 UC - 032
JUMLAH
1
2
3
4
JUMLAH S KOR
TOTAL
6
9
4
7
26
676
15,75
17,25
16,75
7
15,75
11,75
16,25
9,5
11
13,25
14,25
15
14,25
16,5
13
15,25
14,5
13
15,5
19,5
15,25
17,5
15,75
17
16,75
19
17,75
14,5
16,25
17,25
15,75
11
478,75
229201,5625
248,0625
297,5625
280,5625
49
248,0625
138,0625
264,0625
90,25
121
175,5625
203,0625
225
203,0625
272,25
169
232,5625
210,25
169
240,25
380,25
232,5625
306,25
248,0625
289
280,5625
361
315,0625
210,25
264,0625
297,5625
248,0625
121
7390,3125
3
3,75
2,75
0
4
1,25
3
1
2
3
3,75
3
2,5
3
3
2,5
2
3
2
3,75
2
3
2,5
3
2
3
3,5
2,25
3,5
3,5
3
2
85,5
7310,25
6,75
7
7
5
5,25
7
6,75
6
5,5
5,25
5,75
7
5,5
7
5,5
6,5
7,5
5
7
8
5,5
7
7,25
7
7,25
8,25
7
7,25
6,75
7,25
6,5
5
208,25
43368,063
3
3
4
2
2,5
2,5
3,5
1,5
1
2
1
2
3
3,5
2
3,75
3
2,75
2,5
4
3,75
3,75
3,5
3,75
4
4
3,5
1
2
2,5
3
2
89,25
7965,5625
3
3,5
3
0
4
1
3
1
2,5
3
3,75
3
3,25
3
2,5
2,5
2
2,25
4
3,75
4
3,75
2,5
3,25
3,5
3,75
3,75
4
4
4
3,25
2
95,75
9168,0625
JUMLAH
KUADRAT
S ELAS A, 28 JANUARI 2014
PERHITUNGAN RELIABILITAS
1
9
14,0625
7,5625
0
16
1,5625
9
1
4
9
14,0625
9
6,25
9
9
6,25
4
9
4
14,0625
4
9
6,25
9
4
9
12,25
5,0625
12,25
12,25
9
4
251,875
2
45,5625
49
49
25
27,5625
49
45,5625
36
30,25
27,5625
33,0625
49
30,25
49
30,25
42,25
56,25
25
49
64
30,25
49
52,5625
49
52,5625
68,0625
49
52,5625
45,5625
52,5625
42,25
25
1380,9375
3
9
9
16
4
6,25
6,25
12,25
2,25
1
4
1
4
9
12,25
4
14,0625
9
7,5625
6,25
16
14,0625
14,0625
12,25
14,0625
16
16
12,25
1
4
6,25
9
4
276,0625
7,117615
0,732178
0,802673
0,848083
0,939392
3,322327
4
9
12,25
9
0
16
1
9
1
6,25
9
14,0625
9
10,5625
9
6,25
6,25
4
5,0625
16
14,0625
16
14,0625
6,25
10,5625
12,25
14,0625
14,0625
16
16
16
10,5625
4
316,5625
r11
0,71097
179
Lampiran 7.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS DAN TES PROBLEM SOLVING
UJI SKALA KECIL
NILAI
KETUNTASAN
NO NAMA
BELAJAR
TEA TPS AKHIR
TIDAK TUNTAS
1 SK-001 73,33 73,08
73,21
TIDAK TUNTAS
2 SK-002 72,08 65,38
68,73
TIDAK TUNTAS
3 SK-003 75,00 76,92
75,96
TIDAK TUNTAS
4 SK-004 42,92 44,23
43,57
TIDAK TUNTAS
5 SK-005 54,58 5,77
30,18
TIDAK TUNTAS
6 SK-006 61,67 23,08
42,37
TIDAK TUNTAS
7 SK-007 62,08 59,62
60,85
TIDAK TUNTAS
8 SK-008 45,42 46,15
45,79
TIDAK TUNTAS
9 SK-009 29,17 26,92
28,04
RATATIDAK TUNTAS
52,08
57,36 46,79
RATA
180
Lampiran 7.2
ANALISIS UJI SKALA KECIL PRODUK TES ESAI ANALISIS
EKSTRAKURIKULER OLIMPIADE KIMIA
SKOR MAKSIMAL
NO
NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
5
14
6
9
9
6
8
3
JUMLAH
JUMLAH
SKOR
KUADRAT
TOTAL
1
2
3
4
5
6
7
8
1 SK-001
1
12
5
7
7
6
5
1
44
1936
1
144
25
49
49
36
25
1
2 SK-002
1
12,75
5
4,5
9
6
4
1
43,25
1870,5625
1
162,563
25
20,25
81
36
16
1
3 SK-003
1
13
5
5
9
6
5
1
45
2025
1
169
25
25
81
36
25
1
4 SK-004
0,5
8,5
0
1
7,25
6
1
1,5
25,75
663,0625
0,25
72,25
0
1 52,5625
36
1
2,25
5 SK-005
1
6,5
6
4
6,25
6
2
1
32,75
1072,5625
1
42,25
36
16 39,0625
36
4
1
6 SK-006
1
12,5
6
3,5
4
6
3
1
37
1369
1
156,25
36
12,25
36
9
1
37,25
1387,5625
2,25
100
25
45,563
25
36
4
1
76,5625
25
2,25
2,25
36
1
2,25
4
0,25
0
0
0
175,31 346,125
288
85
10,5
7 SK-007
1,5
10
5
6,75
5
6
2
1
8 SK-008
2
8,75
5
1,5
1,5
6
1
1,5
27,25
742,5625
4
9 SK-009
0
10
5
2
0,5
0
0
0
17,5
306,25
0
100
25
35,25
49,5
48
23
9
309,75
11372,5625
11,5
1022,88
222
1242,56 2450,25
2304
529
81
95945,063
JUMLAH
9
94
42
81
8836
1764
PERHITUNGAN REALIBILITAS
S2t
79,111
S21
0,2778
2
S2
4,5664
S23
4,6667
S24
3,9167
2
S5
8,2083
S26
3,5556
2
S7
2,9136
2
0,1667
S8
28,272
r11
0,734
16
181
Lampiran 7.3
ANALISIS UJI PRODUK SKALA KECIL
TES PROBLEM SOLVING
EKSTRAKURIKULER OLIMPIADE KIMIA
SKOR MAKSIMAL
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NAMA
SK-001
SK-002
SK-003
SK-004
SK-005
SK-006
SK-007
SK-008
SK-009
JUMLAH
1
6
4
3,5
3
2,5
1,5
2
3
3
2
24,5
600,25
2
9
4
4,5
6
4
0
3
4,5
2
4
32
1024
PERHITUNGAN REALIBILITAS
St
2
35,72222
2
S1
0,561728
2
2,635802
S2
2
S3
2,17284
2
S4
8,444444
13,81481
r11
0,81769
3
4
4
7
4
2
4
1
0
1
3
4
1
20
400
7
7
7
4
0
0
5
3
0
33
1089
JUMLAH
JUMLAH
S KOR TOTAL KUADRAT
26
19
17
20
11,5
1,5
6
15,5
12
7
109,5
11990,25
676
361
289
400
132,25
2,25
36
240,25
144
49
1653,75
1
16
12,25
9
6,25
2,25
4
9
9
4
71,75
2
16
20,25
36
16
0
9
20,25
4
16
137,5
3
16
4
16
1
0
1
9
16
1
64
4
49
49
49
16
0
0
25
9
0
197
182
Lampiran 7.4
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR AKTIVITAS SISWA
UJI COBA SKALA KECIL
TABEL 1. DATA
TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS
RESPONDEN
A
∑Xp
(∑xP)2
B
∑Xp
C
1
2
3
4
5
6
18
21
17
16
17
22
21
25
20
18
19
23
22
24
19
20
21
23
61
70
56
54
57
68
3721
4900
3136
2916
3249
4624
7
8
9
15
19
19
164
17
23
20
186
22
25
24
200
54
67
63
2916
4489
3969
550
33920
26896
34596
40000
VARIASI
(∑xP)2
JK
db
JKT
200,296296
26
JK antar raters
JKs
JKr
73,1851852
102,962963
24,1481481
2
8
16
r11 (1 RATERS)
r11 (3 RATERS)
0,715034965
0,882733813
MK
12,87037037
1,509259259
183
Lampiran 7.5
DATA NILAI AKTIVITAS S IS WA
S KALA KECIL
KRITERIA PER SISWA
24 - 30 = TINGGI
17 - 23 = CUKUP
10 - 16 = KURANG
KRITERIA PER RATER
2,4 - 3 = TINGGI
1,7 - 2,3 = CUKUP
1 - 1,6 = KURANG
RATA-RATA
1,7
2,0
1,7
1,7
1,7
2,0
1,3
1,7
1,3
1,7
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
2
3
2,7
3,0
2,0
2,3
2,7
2,3
2,7
3,0
2,3
2,6
TINGGI
TINGGI
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
III
TINGGI
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
II
TINGGI
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
RATA-RATA
1,3
2,0
1,7
1,7
2,0
3,0
2,0
2,0
2,3
2,0
I
KURANG
III
KURANG
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
II
CUKUP
1
2
1
2
2
3
2
2
2
2
I
KURANG
1
2
2
1
2
3
2
2
2
2
RATA-RATA
2,3
1,7
1,7
2,3
1,3
2,0
1,7
1,7
1,7
1,8
10
CUKUP
III
CUKUP
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
II
CUKUP
3
2
2
3
1
2
2
2
1
2
I
CUKUP
1
1
2
2
1
2
1
1
2
1
RATA-RATA
2,7
2,0
1,7
2,3
1,7
2,0
1,7
1,7
1,3
1,9
9
CUKUP
III
CUKUP
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
II
CUKUP
3
2
2
3
1
2
2
2
1
2
I
KURANG
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
RATA-RATA
2,0
2,3
2,0
1,7
1,3
2,0
1,7
2,0
2,3
1,9
8
CUKUP
III
CUKUP
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
II
CUKUP
2
3
2
2
1
2
2
2
2
2
I
KURANG
2
2
2
1
1
2
1
2
3
2
RATA-RATA
TINGGI
2,3
2,7
2,0
1,7
2,0
3,0
2,0
2,3
2,3
2,3
7
CUKUP
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
III
CUKUP
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
II
CUKUP
2
3
2
1
2
3
2
2
2
2
I
CUKUP
1,7
2,0
2,3
1,7
1,7
2,7
1,7
2,3
2,3
2,0
RATA-RATA
III
6
CUKUP
II
CUKUP
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
I
CUKUP
1
2
3
2
2
3
2
2
2
2
RATA-RATA
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
5
CUKUP
TINGGI
2,3
2,3
2,3
1,7
2,0
1,7
2,0
2,7
2,7
2,2
CUKUP
2
3
3
1
2
2
3
3
3
2
III
CUKUP
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
II
KURANG
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
RATA-RATA
2,3
2,0
2,0
1,7
1,3
2,7
1,7
2,3
1,3
1,9
I
CUKUP
II III
CUKUP
2
2
1
2
1
3
2
2
2
2
I
CUKUP
KRITERIA
3
2
2
1
2
3
1
2
1
2
CUKUP
CUKUP
CUKUP
SK-001 2
SK-002 2
SK-003 3
SK-004 2
SK-005 1
SK-006 2
SK-007 2
SK-008 3
SK-009 1
RATA-RATA 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
II III
RATA-RATA
I
4
3
CUKUP
KODE
NO
SISWA
2
JUMLAH
SKOR
RATARATA
21,3
22,0
19,3
18,7
17,7
23,3
18,3
21,7
20,0
20,3
KRITERIA
ASPEK
1
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
184
Lampiran 7.6
ANALISIS ANGKET RESPO N SISWA
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
NO MO R
NO
1
1 SK-001
2 SK-002
3 SK-003
4 SK-004
5 SK-005
6 SK-006
7 SK-007
8 SK-008
9 SK-009
JUMLAH
NO
NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SK-001
SK-002
SK-003
SK-004
SK-005
SK-006
SK-007
SK-008
SK-009
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
4
4
1
4
4
4
4
4
3
576
32
1024
24
1
2
9
4
9
4
9
9
9
4
9
16
16
1
16
16
16
16
16
9
66
S2 1
50,09877 0,222222
0,85649
122
S2 2
0,91358
JUMLAH
S2 t
r11
JUMLAH
TO TAL
NAMA
4
4
4
4
4
3
4
3
4
1
31
5
4
3
3
3
3
4
1
3
1
6
2
4
2
3
4
4
3
4
0
7
4
4
4
3
3
3
3
4
1
8
3
3
3
3
3
3
2
2
0
9
3
2
2
4
2
2
2
3
2
10
3
3
4
4
3
4
4
1
1
11
4
3
4
4
4
4
3
1
1
12
4
4
4
4
4
3
4
4
4
25
4
4
4
4
4
3
3
4
1
26
29
22
22
27
28
35
625
676
841
484
484
729
784
1225
PERHITUNGAN REALIBILITAS DAN RESPO N SISW A
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
31
3
12
961
4
16
16
16
16
9
16
9
16
1
5
16
9
9
9
9
16
1
9
1
6
4
16
4
9
16
16
9
16
0
7
16
16
16
9
9
9
9
16
1
115
79
90
101
S2 3
S2 4
S2 5
S2 6
0,91358 1,061728 1,654321 0,839506
8
9
9
9
9
9
9
4
4
0
9
9
4
4
16
4
4
4
9
4
10
9
9
16
16
9
16
16
1
1
11
16
9
16
16
16
16
9
1
1
16
16
16
16
16
9
16
16
16
62
58
93
100
137
S2 7
S2 8
S2 9
S2 10
S2 11
0,91358 0,469136 1,333333 1,432099 0,098765
KRITERIA RESPO N SISWA
39 - 48 = SANGAT T INGGI
30 - 38 = T INGGI
21 - 29 = CUKUP
12 - 20 = RENDAH
961
42
40
38
42
40
41
35
36
18
332
110224
JUMLAH
KUADRAT
1764
1600
1444
1764
1600
1681
1225
1296
324
12698
RESPO N SISWA
16
16
16
16
16
9
9
16
1
SANGAT T INGGI
SANGAT T INGGI
T INGGI
SANGAT T INGGI
SANGAT T INGGI
SANGAT T INGGI
T INGGI
T INGGI
RENDAH
115
S2 12
0,91358 10,7654321
185
Lampiran 8.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS & TES PROBLEM SOLVING
TAHAP SKALA LUAS
NILAI
KETUNTASAN
NO
NAMA
BELAJAR
TEA TPS AKHIR
1 SB - 001 76,25
85 80,63 TUNTAS
2 SB - 002 70,00
57 63,50 TIDAK TUNTAS
3 SB - 003 71,67
64 67,83 TIDAK TUNTAS
4 SB - 004 62,92
80 71,46 TIDAK TUNTAS
5 SB - 005 61,67
81 71,33 TIDAK TUNTAS
6 SB - 006 43,33
58 50,67 TIDAK TUNTAS
7 SB - 007 56,67
54 55,33 TIDAK TUNTAS
8 SB - 008 73,33
56 64,67 TIDAK TUNTAS
9 SB - 009 70,00
50 60,00 TIDAK TUNTAS
10 SB - 010 62,92
52 57,46 TIDAK TUNTAS
11 SB - 011 68,75
60 64,38 TIDAK TUNTAS
12 SB - 012 53,33
63 58,17 TIDAK TUNTAS
13 SB - 013 58,33
55 56,67 TIDAK TUNTAS
14 SB - 014 70,42
57 63,71 TIDAK TUNTAS
15 SB - 015 83,33
62 72,67 TIDAK TUNTAS
16 SB - 016 50,83
63 56,92 TIDAK TUNTAS
17 SB - 017 72,92
69 70,96 TIDAK TUNTAS
18 SB - 018 72,50
50 61,25 TIDAK TUNTAS
19 SB - 019 84,17
74 79,08 TUNTAS
20 SB - 020 57,08
75 66,04 TIDAK TUNTAS
21 SB - 021 60,83
78 69,42 TIDAK TUNTAS
22 SB - 022 64,17
72 68,08 TIDAK TUNTAS
23 SB - 023 69,58
51 60,29 TIDAK TUNTAS
24 SB - 024 70,42
56 63,21 TIDAK TUNTAS
25 SB - 025 80,42
71 75,71 TIDAK TUNTAS
26 SB - 026 71,67
55 63,33 TIDAK TUNTAS
27 SB - 027 75,00
52 63,50 TIDAK TUNTAS
28 SB - 028 71,00
56 63,50 TIDAK TUNTAS
29 SB - 029 65,42
62 63,71 TIDAK TUNTAS
30 SB - 030 62,50
60 61,25 TIDAK TUNTAS
31 SB - 031 57,08
80 68,54 TIDAK TUNTAS
32 SB - 032 74,58
55 64,79 TIDAK TUNTAS
33 SB - 033 82,08
75 78,54 TUNTAS
34 SB - 034 80,42
62 71,21 TIDAK TUNTAS
35 SB - 035 80,42
79 79,71 TUNTAS
36 SB - 036 78,75
59 68,88 TIDAK TUNTAS
37 SB - 037 61,25
56 58,63 TIDAK TUNTAS
38 SB - 038 47,50
55 51,25 TIDAK TUNTAS
39 SB - 039 70,83
88 79,42 TUNTAS
40 SB - 040 82,50
60 71,25 TIDAK TUNTAS
RATA68,17 63,68 65,92
RATA
186
Lampiran 8.2
ANALISIS TES ESAI ANALISIS
UJI COBA SKALA BESAR
KELAS XI IPA
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
NAMA
SB - 001
SB - 002
SB - 003
SB - 004
SB - 005
SB - 006
SB - 007
SB - 008
SB - 009
SB - 010
SB - 011
SB - 012
SB - 013
SB - 014
SB - 015
SB - 016
SB - 017
SB - 018
SB - 019
SB - 020
SB - 021
SB - 022
SB - 023
SB - 024
SB - 025
SB - 026
SB - 027
SB - 028
SB - 029
SB - 030
SB - 031
SB - 032
SB - 033
SB - 034
SB - 035
SB - 036
SB - 037
SB - 038
SB - 039
SB - 040
JUMLAH
1
2
3
5
14
6
4
2
4
1
3,5
2
3
3
1,5
3
1
2
2
3,5
4,5
3,5
3,75
4
4
0,5
3,5
3,5
2
3
4
2
4
3,75
3,5
3
2,5
2
3,25
3,25
3,25
3,25
1
3,5
3,5
4
117,5
13806,25
11
10,25
10,5
11,25
10
6
11
11
12,5
10
11
12
12
12,25
12
11
12
13
13
12
10
7,5
10,25
12
11,75
13
12
11
11
10
9
13
13
12
10,5
11
12
11
11
12
446,75
199585,56
6
6
6
6
5
6
3
6
6
3
6
2
6
4
6
1
6
6
5
6
5
6
6
6
5
6
6
4
4
6
6
5
6
6
6
6
6
4
6
6
212
44944
S KO R MAKSIMAL
4
5
9
5
5,5
7
4,5
6
4
3
6
5
5,5
4
4
3
5
6
4
7
5,5
7
4
4
4,5
8
6,5
6,5
5
5,75
4,25
4,25
4,75
4,25
4,25
5,5
7,5
7,5
7,5
5,75
2
6
7,5
212,25
45050,063
9
5,25
4,25
5,5
4,5
4,5
5
6
6,5
6
5,25
5,75
5
5
5,5
7
1
5,5
5
7,5
5,75
5
5
4,5
4,75
7,5
4
4,75
6,6
4,5
3,75
3,5
6
7
7
6,5
6
5
1
3
7,5
208,6
43513,96
6
7
8
6
8
3
4,5
4
3
3,5
3
1
3
3,5
3
4
3,5
3
4
4
4,5
4
3,5
3
5
1
2
4
3
2
4,5
4
3,5
3
4
3
3
5,5
4,5
3,5
4,5
3,5
2
3
4
4,5
139
19321
7
7
4
5
2
2
2
5
5
4
7
3
2
5
7
5
3
4
6
5
4
5
5
5
6
6
6
7
6
4
3
7
7
6
7
7
3
3
6
5
198
39204
3
3
3
2
3
0
3
3
3
3
3
1
1
3
3
1
3
3
3
0
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
1
3
3
102
10404
JUMLAH
45,75
42
43
37,75
37
26
34
44
42
37,75
41,25
32
35
42,25
50
30,5
43,75
43,5
50,5
34,25
36,5
38,5
41,75
42,25
48,25
43
45
42,6
39,25
37,5
34,25
44,75
49,25
48,25
48,25
47,25
36,75
28,5
42,5
49,5
1636,1
2676823,21
JUMLAH KUADRAT
2093,0625
1764
1849
1425,0625
1369
676
1156
1936
1764
1425,0625
1701,5625
1024
1225
1785,0625
2500
930,25
1914,0625
1892,25
2550,25
1173,0625
1332,25
1482,25
1743,0625
1785,0625
2328,0625
1849
2025
1814,76
1540,5625
1406,25
1173,0625
2002,5625
2425,5625
2328,0625
2328,0625
2232,5625
1350,5625
812,25
1806,25
2450,25
68368,135
187
PERHITUNGAN RELIABILITAS
2
1
16
4
16
1
12,25
4
9
9
2,25
9
1
4
4
12,25
20,25
12,25
14,0625
16
16
0,25
12,25
12,25
4
9
16
4
16
14,0625
12,25
9
6,25
4
10,5625
10,5625
10,5625
10,5625
1
12,25
12,25
16
385,375
2
121
105,0625
110,25
126,5625
100
36
121
121
156,25
100
121
144
144
150,0625
144
121
144
169
169
144
100
56,25
105,0625
144
138,0625
169
144
121
121
100
81
169
169
144
110,25
121
144
121
121
144
5069,8125
3
36
36
36
36
25
36
9
36
36
9
36
4
36
16
36
1
36
36
25
36
25
36
36
36
25
36
36
16
16
36
36
25
36
36
36
36
36
16
36
36
1184
4
25
30,25
49
20,25
36
16
9
36
25
30,25
16
16
9
25
36
16
49
30,25
49
16
16
20,25
64
42,25
42,25
25
33,0625
18,0625
18,0625
22,5625
18,0625
18,0625
30,25
56,25
56,25
56,25
33,0625
4
36
56,25
1204,9375
5
27,5625
18,0625
30,25
20,25
20,25
25
36
42,25
36
27,5625
33,0625
25
25
30,25
49
1
30,25
25
56,25
33,0625
25
25
20,25
22,5625
56,25
16
22,5625
43,56
20,25
14,0625
12,25
36
49
49
42,25
36
25
1
9
56,25
1172,31
6
20,25
16
9
12,25
9
1
9
12,25
9
16
12,25
9
16
16
20,25
16
12,25
9
25
1
4
16
9
4
20,25
16
12,25
9
16
9
9
30,25
20,25
12,25
20,25
12,25
4
9
16
20,25
519,5
7
49
49
16
25
4
4
4
25
25
16
49
9
4
25
49
25
9
16
36
25
16
25
25
25
36
36
36
49
36
16
9
49
49
36
49
49
9
9
36
25
1084
8
9
9
9
4
9
0
9
9
9
9
9
1
1
9
9
1
9
9
9
0
9
9
9
9
9
9
9
9
4
9
9
4
9
9
9
9
4
1
9
9
290
St
2
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S8
r11
75,1162
1,186273
4,923706
2,141582
2,589158
2,707168
1,176978
3,117192
0,883998
18,72606
0,85795
188
Lampiran 8.3
ANALISIS TES PROBLEM SOLVING
UJI COBA SKALA BESAR
KELAS XI IPA
No
Nama
SB - 001
SB - 002
SB - 003
SB - 004
SB - 005
SB - 006
SB - 007
SB - 008
SB - 009
SB - 010
SB - 011
SB - 012
SB - 013
SB - 014
SB - 015
SB - 016
SB - 017
SB - 018
SB - 019
SB - 020
SB - 021
SB - 022
SB - 023
SB - 024
SB - 025
SB - 026
SB - 027
SB - 028
SB - 029
SB - 030
SB - 031
SB - 032
SB - 033
SB - 034
SB - 035
SB - 036
SB - 037
SB - 038
SB - 039
SB - 040
JUMLAH
JUMLAH KUADRAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1
2
3
4
6
9
4
6
5,5
2,5
3
5,25
5,25
2,5
3
2,5
3
2
3
3,5
2,25
3,5
3
3,75
4
2,5
5
5
5
4,5
2
3
3,75
3
2,5
3
3
2,5
4,5
3
4,5
3,5
4,5
2,5
1,5
2
5,5
3
136,75
18700,563
7,5
5
6
5,5
5,5
4
4
6
3
5
6
5
6
5
6
5
6
4,5
5,5
6
7
6
5
4
6
5
5
4
6
6
6,5
5
6
6
7
5
6
5
7
6
220
48400
3,75
3,75
3,5
4
4
4
3,5
2,5
2
2,5
3
3,5
2,5
2,5
3,5
3,5
3,75
2
3,5
3
3,75
3,5
2
3,75
3
2,75
2,5
4
3
3
4
2
3,5
2,5
3,5
3,5
3
3,75
4
2,5
127,75
16320,063
4,5
3
3,5
5,25
5,5
4
3
3
4,5
3,5
3
3,75
3
3,25
3
3,5
3,5
3,5
4,5
4,75
3,75
4
3,75
3,25
5
3
3
3
3,5
3,5
5
3,75
4,75
3,5
4,75
3,75
3,5
3
5,5
3,5
152,25
23180,063
JUMLAH
21,25
14,25
16
20
20,25
14,5
13,5
14
12,5
13
15
15,75
13,75
14,25
15,5
15,75
17,25
12,5
18,5
18,75
19,5
18
12,75
14
17,75
13,75
13
14
15,5
15
20
13,75
18,75
15,5
19,75
14,75
14
13,75
22
15
636,75
405450,56
JUMLAH
KUADRAT
451,5625
203,0625
256
400
410,0625
210,25
182,25
196
156,25
169
225
248,0625
189,0625
203,0625
240,25
248,0625
297,5625
156,25
342,25
351,5625
380,25
324
162,5625
196
315,0625
189,0625
169
196
240,25
225
400
189,0625
351,5625
240,25
390,0625
217,5625
196
189,0625
484
225
10415,313
1
30,25
6,25
9
27,5625
27,5625
6,25
9
6,25
9
4
9
12,25
5,0625
12,25
9
14,0625
16
6,25
25
25
25
20,25
4
9
14,0625
9
6,25
9
9
6,25
20,25
9
20,25
12,25
20,25
6,25
2,25
4
30,25
9
514,5625
2
56,25
25
36
30,25
30,25
16
16
36
9
25
36
25
36
25
36
25
36
20,25
30,25
36
49
36
25
16
36
25
25
16
36
36
42,25
25
36
36
49
25
36
25
49
36
1244,5
3
14,0625
14,0625
12,25
16
16
16
12,25
6,25
4
6,25
9
12,25
6,25
6,25
12,25
12,25
14,0625
4
12,25
9
14,0625
12,25
4
14,0625
9
7,5625
6,25
16
9
9
16
4
12,25
6,25
12,25
12,25
9
14,0625
16
6,25
424,1875
4
20,25
9
12,25
27,5625
30,25
16
9
9
20,25
12,25
9
14,0625
9
10,5625
9
12,25
12,25
12,25
20,25
22,5625
14,0625
16
14,0625
10,5625
25
9
9
9
12,25
12,25
25
14,0625
22,5625
12,25
22,5625
14,0625
12,25
9
30,25
12,25
602,4375
Perhitungan Reliabilitas
2
S t
12,835961
2
S 1
1,4256395
2
S 2
1,5612731
2
S 3
0,6374926
2
S 4
0,9041493
4,5285544
r11
0,86293
189
Lampiran 8.4
TABEL 1. DATA
RESPONDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
∑Xp
(∑xP)2
A
18
24
22
20
17
19
21
18
22
17
19
21
17
18
23
22
17
21
20
17
22
21
20
22
18
21
18
22
22
22
18
21
17
19
18
21
22
18
23
17
795
632025
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA
UJI SKALA BESAR
TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS
B
C
18
20
23
19
17
21
22
17
20
17
22
22
17
17
21
20
17
19
20
19
26
24
17
25
21
17
17
22
19
21
22
23
21
23
19
22
25
19
17
18
806
649636
∑Xp
19
25
22
22
17
23
24
20
23
18
20
24
17
21
19
20
17
23
23
17
21
24
18
23
17
23
19
24
21
20
17
18
19
22
17
20
23
23
21
21
825
680625
55
69
67
61
51
63
67
55
65
52
61
67
51
56
63
62
51
63
63
53
69
69
55
70
56
61
54
68
62
63
57
62
57
64
54
63
70
60
61
56
2426
(∑xP)2
3025
4761
4489
3721
2601
3969
4489
3025
4225
2704
3721
4489
2601
3136
3969
3844
2601
3969
3969
2809
4761
4761
3025
4900
3136
3721
2916
4624
3844
3969
3249
3844
3249
4096
2916
3969
4900
3600
3721
3136
148454
VARIASI
JKT
JK antar raters
JKs
JKr
r11
r11
JK
1884,601626
1207,751626
1635,268293
237,8166667
db
122
2
40
78
0,805302714
0,925420639
MK
40,88170732
3,048931624
190
Lampiran 8.5
ANALISIS ANGKET RESPON SISWA DAN PERHITUNGAN RELIABILITAS
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
No
Nama
1 SB - 001
2 SB - 002
3 SB - 003
4 SB - 004
5 SB - 005
6 SB - 006
7 SB - 007
8 SB - 008
9 SB - 009
10 SB - 010
11 SB - 011
12 SB - 012
13 SB - 013
14 SB - 014
15 SB - 015
16 SB - 016
17 SB - 017
18 SB - 018
19 SB - 019
20 SB - 020
21 SB - 021
22 SB - 022
23 SB - 023
24 SB - 024
25 SB - 025
26 SB - 026
27 SB - 027
28 SB - 028
29 SB - 029
30 SB - 030
31 SB - 031
32 SB - 032
33 SB - 033
34 SB - 034
35 SB - 035
36 SB - 036
37 SB - 037
38 SB - 038
39 SB - 039
40 SB - 040
JUMLAH
S 2t
r11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JML
1
2
2
2
3
1
1
1
2
2
2
1
20
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
4
32
2
3
3
3
3
3
2
1
2
3
2
1
28
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
2
30
2
1
2
2
0
1
0
1
1
0
1
1
12
0
1
3
2
0
1
1
1
1
0
1
1
12
1
1
1
1
1
2
2
0
1
1
1
0
12
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
32
0
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
2
2
3
3
3
1
1
2
3
2
3
26
3
3
3
3
1
0
1
1
3
2
2
2
24
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
4
4
35
2
3
3
2
2
3
2
2
1
2
3
1
26
1
1
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
2
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
4
35
3
3
3
4
4
3
3
1
2
3
3
4
36
2
3
2
3
2
2
1
1
2
3
2
3
26
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
1
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
23
1
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
30
1
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
30
1
1
2
2
3
2
1
1
2
2
2
4
23
2
2
3
3
3
3
2
1
2
3
3
3
30
0
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
3
2
2
3
3
3
2
1
2
3
3
2
29
3
1
1
1
1
2
1
2
2
1
2
2
19
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
30
2
2
2
3
3
3
1
1
3
3
3
3
29
1
1
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
25
3
3
3
3
3
3
1
1
2
3
2
3
30
2
2
2
3
4
3
3
1
2
2
2
2
28
3
2
2
3
3
2
2
1
2
2
3
3
28
2
3
1
2
3
2
2
2
3
3
2
4
29
2
1
1
1
1
1
0
1
1
2
2
2
15
3
3
2
2
3
3
2
1
3
3
3
4
32
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
34
74
77
92
93
91
89
63
58
83
87
85
93
985
5476 5929 8464 8649 8281 7921 3969 3364 6889 7569 7225 8649 970225
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
73,9262 S2 1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S 10 S 11 S 12
Si
1,2 0,92 0,54 0,58 0,71 0,99
0,7 1,42 10,1856
0,9406 0,89 0,69 0,72 0,83
RESPON
RENDAH
T INGGI
CUKUP
CUKUP
RENDAH
RENDAH
RENDAH
T INGGI
RENDAH
CUKUP
CUKUP
T INGGI
CUKUP
CUKUP
RENDAH
T INGGI
T INGGI
CUKUP
RENDAH
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RENDAH
RENDAH
CUKUP
RENDAH
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RENDAH
T INGGI
T INGGI
RENDAH
T INGGI
JML2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
4
4
4
9
1
1
1
4
4
4
1
400
9
4
9
9
9
4
4
4
9
9
4
16
1024
4
9
9
9
9
9
4
1
4
9
4
1
784
4
4
9
9
4
9
4
9
9
4
9
4
900
4
1
4
4
0
1
0
1
1
0
1
1
144
0
1
9
4
0
1
1
1
1
0
1
1
144
1
1
1
1
1
4
4
0
1
1
1
0
144
9
9
9
9
9
9
4
4
9
9
4
4
1024
0
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
169
1
4
4
9
9
9
1
1
4
9
4
9
676
9
9
9
9
1
0
1
1
9
4
4
4
576
9
4
9
9
9
9
4
9
4
9
16
16
1225
4
9
9
4
4
9
4
4
1
4
9
1
676
1
1
9
9
9
9
4
4
9
4
9
9
841
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
144
4
9
9
9
9
9
4
4
9
16
9
16
1225
9
9
9
16
16
9
9
1
4
9
9
16
1296
4
9
4
9
4
4
1
1
4
9
4
9
676
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
144
1
4
9
4
4
4
1
4
4
4
4
4
529
1
4
9
9
9
9
4
4
9
4
9
9
900
1
4
9
9
9
9
4
9
9
4
4
9
900
1
1
4
4
9
4
1
1
4
4
4
16
529
4
4
9
9
9
9
4
1
4
9
9
9
900
0
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
169
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
169
9
4
4
9
9
9
4
1
4
9
9
4
841
9
1
1
1
1
4
1
4
4
1
4
4
361
4
4
9
4
9
9
4
9
9
9
4
4
900
4
4
4
9
9
9
1
1
9
9
9
9
841
1
1
4
4
9
9
4
4
4
9
4
4
625
9
9
9
9
9
9
1
1
4
9
4
9
900
4
4
4
9
16
9
9
1
4
4
4
4
784
9
4
4
9
9
4
4
1
4
4
9
9
784
4
9
1
4
9
4
4
4
9
9
4
16
841
4
1
1
1
1
1
0
1
1
4
4
4
225
9
9
4
4
9
9
4
1
9
9
9
16
1024
4
9
4
9
4
9
9
4
9
9
4
9
961
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
144
9
4
9
9
9
9
4
4
9
9
9
16
1156
26695 170 173 236 245 251 231 119 106 197 225 205 269
191
Lampiran 9.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS & TES PROBLEM SOLVING
TAHAP IMPLEMENTASI
NO
NAMA
NILAI
TEA
TPS
AKHIR
KETUNTASAN
1
IM - 001
73,33
76
74,67
TIDAK TUNTAS
2
IM - 002
60,83
80
70,42
TIDAK TUNTAS
3
IM - 003
60,00
81
70,50
TIDAK TUNTAS
4
IM - 004
70,00
42
56,00
TIDAK TUNTAS
5
IM - 005
72,50
78
75,25
TIDAK TUNTAS
6
IM - 006
70,83
81
75,92
TIDAK TUNTAS
7
IM - 007
81,67
81
81,33
TUNTAS
8
IM - 008
60,83
56
58,42
TIDAK TUNTAS
9
IM - 009
85,00
84
84,50
TUNTAS
10
IM - 010
77,50
60
68,75
TIDAK TUNTAS
11
IM - 011
78,33
82
80,17
TUNTAS
12
IM - 012
77,50
84
80,75
TUNTAS
13
IM - 013
78,33
56
67,17
TIDAK TUNTAS
14
IM - 014
79,17
54
66,58
TIDAK TUNTAS
15
IM - 015
85,00
71
78,00
TUNTAS
16
IM - 016
65,83
62
63,92
TIDAK TUNTAS
17
IM - 017
78,33
74
76,17
TUNTAS
18
IM - 018
82,50
78
80,25
TUNTAS
19
IM - 019
81,67
58
69,83
TIDAK TUNTAS
20
IM - 020
78,33
84
81,17
TUNTAS
21
IM - 021
78,33
66
72,17
TIDAK TUNTAS
22
IM - 022
76,67
79
77,83
TUNTAS
23
IM - 023
77,50
54
65,75
TIDAK TUNTAS
24
IM - 024
58,33
52
55,17
TIDAK TUNTAS
25
IM - 025
76,67
52
64,33
TIDAK TUNTAS
26
IM - 026
77,50
79
78,25
TUNTAS
27
IM - 027
60,00
84
72,00
TIDAK TUNTAS
28
IM - 028
80,83
54
67,42
TIDAK TUNTAS
29
IM - 029
54,17
64
59,08
TIDAK TUNTAS
30
IM - 030
66,67
65
65,83
TIDAK TUNTAS
31
IM - 031
60,83
70
65,42
TIDAK TUNTAS
32
IM - 032
86,67
60
73,33
TIDAK TUNTAS
33
IM - 033
81,67
48
64,83
TIDAK TUNTAS
34
IM - 034
52,50
78
65,25
TIDAK TUNTAS
35
IM - 035
82,50
56
69,25
TIDAK TUNTAS
36
IM - 036
63,33
48
55,67
TIDAK TUNTAS
37
IM - 037
60,83
74
67,42
TIDAK TUNTAS
38
IM - 038
80,83
76
78,42
TUNTAS
39
IM - 039
82,50
40
61,25
TIDAK TUNTAS
40
IM - 040
80,83
70
75,42
TIDAK TUNTAS
RATA-RATA
73,42
67,275
70,35
TIDAK TUNTAS
192
Lampiran 9.2
193
Lampiran 9.3
UJI NORMALITAS DATA NILAI TES ESAI ANALISIS KELAS XI IPA 3
Hipotesis
Ho
:
Data berdistribusi normal
Ha
:
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
χ
2
=
∑
(O i
i =1
− Ei
Ei
)2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
Kelas Interval
52,50
59,50
66,50
73,50
80,50
87,50
−
-
58,50
65,50
72,50
79,50
86,50
93,50
=
=
=
=
87
52,50
34
6
Panjang Kelas
Rata-rata ( x )
s
n
=
=
=
=
5,7
73,42
9,55
40
Batas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
Ei
Oi
52,00
59,00
66,00
73,00
80,00
87,00
94,00
-2,24
-1,51
-0,78
-0,04
0,69
1,42
2,16
0,4876
0,4345
0,2814
0,0174
0,2548
0,4226
0,4845
0,0531
0,1531
0,2640
0,2722
0,1678
0,0619
2,1234
6,1245
10,5582
10,8861
6,7133
2,4747
3
7
5
13
11
1
0,3619
0,1251
2,9260
0,4105
2,7372
0,8788
χ²
=
7,4396
(Oi-Ei)²
Ei
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah penolakan
Ho
Daerah
penerimaan Ho
7,4396
7,81
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
194
Lampiran 9.4
UJI NORMALITAS DATA NILAI TES PROBLEM SOLVING KELAS XI IPA 3
Hipotesis
Ho
:
Data berdistribusi normal
Ha
:
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
(O i
k
χ
2
=
∑
i =1
− Ei
Ei
)2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
Kelas Interval
40,00
48,00
56,00
64,00
72,00
80,00
−
-
47,00
55,00
63,00
71,00
79,00
87,00
tabel
=
=
=
=
84
40
44
6
Panjang Kelas
Rata-rata ( x )
s
n
=
=
=
=
7,33
67,28
13,10
40
Batas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
Ei
Oi
39,50
47,50
55,50
63,50
71,50
79,50
87,50
-2,12
-1,51
-0,90
-0,29
0,32
0,93
1,54
0,4830
0,4344
0,3156
0,1134
0,1265
0,3246
0,4387
0,0486
0,1188
0,2022
0,2398
0,1982
0,1141
1,9438
4,7516
8,0893
9,5936
7,9265
4,5622
2
7
7
6
9
9
Ei
0,0016
1,0640
0,1467
1,3461
0,1454
4,3169
=
7,0206
χ²
(Oi-Ei)²
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
7,0206
7,81
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
195
Lampiran 9.5
UJI NORMALITAS DATA NILAI TEA & TPS KELAS XI IPA 3
Hipotesis
Ho
:
Data berdistribusi normal
Ha
:
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
(O i
k
χ
2
=
∑
i =1
− Ei
Ei
)2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
Kelas Interval
55,00
61,00
67,00
73,00
79,00
85,00
−
-
60,00
66,00
72,00
78,00
84,00
90,00
tabel
=
=
=
=
85
55
29
6
Panjang Kelas
Rata-rata ( x )
s
n
=
=
=
=
4,89
70,35
7,81
40
Batas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
Ei
Oi
54,50
60,50
66,50
72,50
78,50
84,50
90,50
-2,03
-1,26
-0,49
0,28
1,04
1,81
2,58
0,4787
0,3962
0,1887
0,1086
0,3517
0,4650
0,4951
0,0825
0,2075
0,2974
0,2431
0,1133
0,0301
3,3006
8,2992
11,8948
9,7231
4,5315
1,2026
5
8
10
9
7
1
Ei
0,8750
0,0108
0,3018
0,0538
1,3447
0,0341
χ²
=
2,6202
(Oi-Ei)²
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
2,6202
7,81
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
196
Lampiran 9.6
UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN XI IPA 3
Hipotesis
Ho
:
Data berdistribusi normal
Ha
:
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
χ
2
=
∑
(O i
i =1
− Ei
Ei
)2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
Kelas Interval
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
−
-
49,00
59,00
69,00
79,00
89,00
99,00
=
=
=
=
Batas
Kelas
39,50
49,50
59,50
69,50
79,50
89,50
99,50
95
40
55
6
Z untuk
batas kls.
-1,80
-1,14
-0,49
0,16
0,81
1,47
2,12
Panjang Kelas
Rata-rata ( x )
s
n
Peluang
untuk Z
0,4638
0,3737
0,1884
0,0642
0,2923
0,4289
0,4830
Luas Kls.
Untuk Z
0,0901
0,1853
0,2526
0,2281
0,1365
0,0541
=
=
=
=
9,17
67,03
15,32
40
Ei
Oi
3,6044
7,4134
10,1033
9,1253
5,4619
2,1658
4
8
12
5
6
5
(Oi-Ei)²
Ei
0,0434
0,0464
0,3561
1,8649
0,0530
3,7090
χ²
=
6,0729
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah
penerimaan Ho
Daerah penolakan
Ho
6,0729
7,81
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
197
Lampiran 9.7
UJI NORMALITAS NILAI MID SEMESTER KELAS XI IPA 3
Hipotesis
Ho
:
Data berdistribusi normal
Ha
:
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
χ
2
=
∑
(O i
i =1
− Ei
Ei
)2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
Kelas Interval
38,33
45,33
52,33
59,33
66,33
73,33
−
-
44,33
51,33
58,33
65,33
72,33
79,33
=
=
=
=
Batas
Kelas
37,83
44,83
51,83
58,83
65,83
72,83
79,83
100
38,33
62
6
Z untuk
batas kls.
-2,44
-1,94
-1,43
-0,92
-0,41
0,09
0,60
Panjang Kelas
Rata-rata ( x )
s
n
Peluang
untuk Z
0,4928
0,4736
0,4236
0,3217
0,1606
0,0373
0,2262
=
=
=
=
Luas Kls.
Untuk Z
0,0191
0,0501
0,1019
0,1611
0,1979
0,1889
10,3
71,54
13,79
40
Ei
Oi
0,7647
2,0029
4,0758
6,4439
7,9159
7,5558
1
2
6
3
9
10
(Oi-Ei)²
Ei
0,0724
0,0000
0,9085
1,8405
0,1485
0,7907
=
3,7606
χ²
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
Daerah
penerimaan Ho
Daerah penolakan
Ho
3,7606
7,81
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
198
Lampiran 9.8
199
NO
KODE
1 IM - 001
2 IM - 002
3 IM - 003
4 IM - 004
5 IM - 005
6 IM - 006
7 IM - 007
8 IM - 008
9 IM - 009
10 IM - 010
11 IM - 011
12 IM - 012
13 IM - 013
14 IM - 014
15 IM - 015
16 IM - 016
17 IM - 017
18 IM - 018
19 IM - 019
20 IM - 020
21 IM - 021
22 IM - 022
23 IM - 023
24 IM - 024
25 IM - 025
26 IM - 026
27 IM - 027
28 IM - 028
29 IM - 029
30 IM - 030
31 IM - 031
32 IM - 032
33 IM - 033
34 IM - 034
35 IM - 035
36 IM - 036
37 IM - 037
38 IM - 038
39 IM - 039
40 IM - 040
JUMLAH
JUMLAH KUADRAT
1
5
2
14
3
6
3,5
2
3
4,5
4
2
3
2
3
3
4
3,5
4,5
3
3
3
3,5
4
4
4
3
4,5
4
3,5
3
3,5
1
3,5
3
2
4
3
4
3
4
4
4
3
3,5
4
134
17956
10
8
8
10,5
8,5
12
12
5
12
12
12
12
12
12
14
8
10
12
12
12
10
12
9
9
12
10
8
12
8
12
12
12
12
10
12
12
10
11
14
11
432
186624
6
6
6
4
6
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
6
6
4
6
4
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
5
6
227
51529
ANALISIS TES ESAI ANALISIS
IMPLEMENTASI PRODUK
KELAS XI IPA
4
5
6
9
9
6
5
6
4,5
4,5
4
4
3,5
7
1,5
5,5
5,5
5
7
6,5
3
7,5
4
4
8
5,5
5
4,5
4,5
4
8
6
5
6,5
5
4
6,5
5,5
4
7
7
4
5,5
6
5
7,5
5
4
6,5
7,5
4
5
6,5
2
5,5
7
5
9
7,5
3
6
8
5
6
6,5
4
7,5
7,5
4
6,5
5,5
5,5
6
7,5
4
5
3
2,5
7,5
6,5
4
7
7
5
4,5
6,5
3
6,5
7
4,5
1
3
3,5
4
3,5
4
3,5
3,5
4
8
8
5
7,5
5,5
4
2
0,5
4
7
6,5
4
4
3
4
4
5,5
2
7,5
7
5
6
7
5
8
7,5
4
238
231
161
56644
53361
25921
7
8
6
5
4
5
5,5
6
6,5
7,5
8
7
6
4
5
7
7
6
7
7
5
5,5
6
5
7
5
6
5
4
6
5
5,5
0,5
7
7
3
7
2
2
6
6
5
220
48400
8
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
119
14161
JUMLAH
44
36,5
36
42
43,5
42,5
49
36,5
51
46,5
47
46,5
47
47,5
51
39,5
47
49,5
49
47
47
46
46,5
35
46
46,5
36
48,5
32,5
40
36,5
52
49
31,5
49,5
38
36,5
48,5
49,5
48,5
1762
3104644
JUMLAH KUADRAT
1936
1332,25
1296
1764
1892,25
1806,25
2401
1332,25
2601
2162,25
2209
2162,25
2209
2256,25
2601
1560,25
2209
2450,25
2401
2209
2209
2116
2162,25
1225
2116
2162,25
1296
2352,25
1056,25
1600
1332,25
2704
2401
992,25
2450,25
1444
1332,25
2352,25
2450,25
2352,25
78896
200
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1
12,25
4
9
20,25
16
4
9
4
9
9
16
12,25
20,25
9
9
9
12,25
16
16
16
9
20,25
16
12,25
9
12,25
1
12,25
9
4
16
9
16
9
16
16
16
9
12,25
16
472,5
2
100
64
64
110,25
72,25
144
144
25
144
144
144
144
144
144
196
64
100
144
144
144
100
144
81
81
144
100
64
144
64
144
144
144
144
100
144
144
100
121
196
121
4803,5
3
36
36
36
16
36
16
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
16
36
36
36
16
36
16
16
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
25
36
1309
4
5
36
16
49
30,25
49
16
64
20,25
64
42,25
42,25
49
30,25
56,25
42,25
25
30,25
81
36
36
56,25
42,25
36
25
56,25
49
20,25
42,25
1
16
12,25
64
56,25
4
49
16
16
56,25
36
64
1533
25
20,25
12,25
30,25
42,25
56,25
30,25
20,25
36
25
30,25
49
36
25
56,25
42,25
49
56,25
64
42,25
56,25
30,25
56,25
9
42,25
49
42,25
49
9
12,25
12,25
64
30,25
0,25
42,25
9
30,25
49
49
56,25
1446
6
20,25
16
2,25
25
9
16
25
16
25
16
16
16
25
16
16
4
25
9
25
16
16
30,25
16
6,25
16
25
9
20,25
12,25
16
16
25
16
16
16
16
4
25
25
16
680,5
7
36
25
16
25
30,25
36
42,25
56,25
64
49
36
16
25
49
49
36
49
49
25
30,25
36
25
49
25
36
25
16
36
25
30,25
0,25
49
49
9
49
4
4
36
36
25
1308,5
8
9
9
9
4
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
355
Reliabilitas
2
S t
220,08691
2
S 1
1,6328395
2
S 2
14,584444
2
S 3
3,6424691
2
S 4
6,094321
2
S 5
5,7822222
2
S 6
2,3217284
2
S 7
5,1765432
2
S 8
0,8958025
2
∑S i
40,13037
r11
0,93447
201
Lampiran 9.9
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
NAMA
IM - 001
IM - 002
IM - 003
IM - 004
IM - 005
IM - 006
IM - 007
IM - 008
IM - 009
IM - 010
IM - 011
IM - 012
IM - 013
IM - 014
IM - 015
IM - 016
IM - 017
IM - 018
IM - 019
IM - 020
IM - 021
IM - 022
IM - 023
IM - 024
IM - 025
IM - 026
IM - 027
IM - 028
IM - 029
IM - 030
IM - 031
IM - 032
IM - 033
IM - 034
IM - 035
IM - 036
IM - 037
IM - 038
IM - 039
IM - 040
JUMLAH
JUMLAH KUADRAT
1
6
5,5
5
4,25
3,5
5
4,5
5,5
3
5,5
3,5
5
5,5
3,5
2
5
4
3,5
5
2,5
5
6
5
4
4
4
5
5,5
5
3
5,25
5,25
2,5
3
4
3
3,5
5
6
3
5,5
173,75
30189,063
2
9
6
7
8
5
7
7
8
6
8
6
7
7
5
6
5,25
6
7
6,5
5
7,5
6,5
6
6
4
5
7
7
5
6
6
6
6
4,5
6
6
5
6
5
4
6
243,25
59170,563
3
4
4
3
4
1
3,5
3,75
3,75
3,5
4
4
4
3,5
3
2
2,5
3
3,5
3
2,5
3,5
3,5
3,75
2
3,5
3
3,75
3,5
2
3
3,5
3
3
3
4
4
2,5
2,5
3,5
2,5
1
125,5
15750,25
ANALISIS TES PROBLEM SOLVING
IMPLEMENTASI PRODUK
KELAS XI IPA
JUMLAH
4
JUMLAH
KUADRAT
6
3,5
19
361
5
20
400
4
20,25
410,0625
1
10,5
110,25
4
19,5
380,25
5
20,25
410,0625
3
20,25
410,0625
1,5
14
196
3,5
21
441
1,5
15
225
4,5
20,5
420,25
5
21
441
2,5
14
196
3,5
13,5
182,25
5
17,75
315,0625
2,5
15,5
240,25
4,5
18,5
342,25
5
19,5
380,25
4,5
14,5
210,25
5
21
441
0,5
16,5
272,25
5
19,75
390,0625
1,5
13,5
182,25
1,5
13
169
1
13
169
4
19,75
390,0625
5
21
441
1,5
13,5
182,25
4
16
256
1,5
16,25
264,0625
3,25
17,5
306,25
3,5
15
225
1,5
12
144
5,5
19,5
380,25
1
14
196
1
12
144
5
18,5
342,25
4,5
19
361
0,5
10
100
5
17,5
306,25
130,25
672,75 11733,188
16965,063 452592,56
1
30,25
25
18,0625
12,25
25
20,25
30,25
9
30,25
12,25
25
30,25
12,25
4
25
16
12,25
25
6,25
25
36
25
16
16
16
25
30,25
25
9
27,5625
27,5625
6,25
9
16
9
12,25
25
36
9
30,25
799,6875
2
36
49
64
25
49
49
64
36
64
36
49
49
25
36
27,5625
36
49
42,25
25
56,25
42,25
36
36
16
25
49
49
25
36
36
36
36
20,25
36
36
25
36
25
16
36
1519,5625
3
16
9
16
1
12,25
14,0625
14,0625
12,25
16
16
16
12,25
9
4
6,25
9
12,25
9
6,25
12,25
12,25
14,0625
4
12,25
9
14,0625
12,25
4
9
12,25
9
9
9
16
16
6,25
6,25
12,25
6,25
1
417
4
12,25
25
16
1
16
25
9
2,25
12,25
2,25
20,25
25
6,25
12,25
25
6,25
20,25
25
20,25
25
0,25
25
2,25
2,25
1
16
25
2,25
16
2,25
10,5625
12,25
2,25
30,25
1
1
25
20,25
0,25
25
526,5625
2
St
2
S1
2
S2
2
S3
2
S4
2
∑S i
r11
Reliabilitas
37,235
2,862654
4,548025
1,488765
3,32358
12,22302
0,895644
202
Lampiran 9.10
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
KODE
1
4
IM - 001
4
IM - 002
2
IM - 003
3
IM - 004
2
IM - 005
4
IM - 006
2,5
IM - 007
4
IM - 008
2
IM - 009
4
IM - 010
4
IM - 011
3
IM - 012
3
IM - 013
2
IM - 014
4
IM - 015
4
IM - 016
4
IM - 017
4
IM - 018
4
IM - 019
4
IM - 020
4
IM - 021
4
IM - 022
4
IM - 023
4
IM - 024
3
IM - 025
3
IM - 026
4
IM - 027
4
IM - 028
4
IM - 029
4
IM - 030
4
IM - 031
3
IM - 032
4
IM - 033
3,5
IM - 034
4
IM - 035
2
IM - 036
3
IM - 037
3
IM - 038
4
IM - 039
4
IM - 040
3
139
JUMLAH
JUMLAH KUADRAT 19321
2
2
3
4
4
5
5
5
6
3
5
2
4
5
1
4
2
3
4
1
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
4
4
3
2
5
2
2
5
2
2
4
5
5
3
1,5
2
3,5
3
0
2
4
5
5
1
2
4
4
2
2
2
4
5
5
2
2
4
5
3
1
2
3
2,5
2,5
2
2
4
3
3
1
2
4
5
5
1,5
2
3
5
5
1,5
2
4
4
4
2
2
4
3
3
2
1
4
2,5
2,5
2
2
4
5
5
0
2
2
3
3
0,5
2
2
2,5
2,5
0,5
2
4
5
3
2
2
3
3
2
1
2
4
3
2,5
3
5
2
4
5
1
4
2
4
3
1
3
2
2
3
1
2
2
3
2
0
4
2
3
3,5
3
3
2
3
3
1,5
5
2
2
3
1,5
3
2
2
4
3
5
2
2
3
1,5
2
2
3
3
1
2
3
2
2
1,5
2
4
5
3
1
2
4
3,5
3,5
0
2
4
5
1
0
2
4
3,5
3,5
0
78,5
130
153 132,5
55
6162 16900 23409 17556 3025
ULANGAN HARIAN
KELAS IMPLEMENTASI PRODUK
XI IPA
JUMLAH
7
8
JUMLAH KUADRAT
2
5
1
2
2
2,5
25,5 650,3
16
4
1
2,5
19,5 380,3
4
4
1
3
18
324
9
4
1
2
15
225
4
4
1
4
24
576
16
4
2
5
25,5 650,3
6,25
4
2
5
30
900
16
4
2
2,5
16,5 272,3
4
2,25
2
5
28
784
16
4
2
4
24
576
16
4
0,5
4
25,5 650,3
9
4
1
2
21
441
9
4
2
3,5
19,5 380,3
4
4
1
1
19
361
16
4
2
5
28,5 812,3
16
4
2
3
25,5 650,3
16
4
1
3
24
576
16
4
1,5
3
22,5 506,3
16
4
1,5
2
19,5 380,3
16
1
2
5
27
729
16
4
2
3
19,5 380,3
16
4
2
2,5
18
324
16
4
0
4
24
576
16
4
1
3
18
324
9
4
1
1
19,5 380,3
9
4
1
5
27
729
16
4
1
2
21
441
16
4
1
2
18
324
16
4
0
2
15
225
16
4
2
2,5
24
576
16
4
1
3
19,5 380,3
9
4
1
4
22,5 506,3
16
4
2
3
22,5 506,3 12,25
4
1
4
22,5 506,3
16
4
1
1
15
225
4
4
1
2
16,5 272,3
9
4
1
2
21
441
9
4
0
5
22
484
16
4
2
3
21
441
16
4
1
2,5
19,5 380,3
9
4
52,5
123,5
864 19247 503,5 155,3
2756,3 15252 746496
3
16
9
4
4
16
4
16
4
16
16
16
16
9
16
16
9
16
16
16
16
4
4
16
9
16
16
16
4
9
9
9
4
4
4
4
9
16
16
16
16
452
4
5
25
16
9
4
16
25
25
12,25
25
16
25
25
6,25
9
25
25
16
9
6,25
25
9
6,25
25
9
9
25
16
9
4
16
9
25
9
25
9
4
25
12,25
25
12,25
628,5
25
16
4
4
9
25
25
9
25
4
25
9
6,25
9
25
25
16
9
6,25
25
9
6,25
9
4
6,25
25
9
9
4
12,25
9
9
16
9
9
4
9
12,25
1
12,25
485,8
6
7
1
4
1
1
4
1
4
1
4
1
4
4
9
4
0
4
1
4
4
4
4
0,25
1
1
4
4
1
1
2,25
4
2,25
4
4
1
4
2,25
4
2,25
0
4
0,25
4
0,25
4
4
0
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
0
0
9
4
2,25
1
2,25
1
9
4
2,25
1
1
1
2,25
1
1
1
0
0
0
4
0
1
105 83,75
8
6,25
6,25
9
4
16
25
25
6,25
25
16
16
4
12,25
1
25
9
9
9
4
25
9
6,25
16
9
1
25
4
4
4
6,25
9
16
9
16
1
4
4
25
9
6,25
436,8
Reliabilitas
2
S t
14,6025
2
S 1
0,511875
2
S 2
0,029844
2
S 3
0,7375
2
S 4
1,081875
2
S 5
1,171094
2
S 6
0,734375
2
S 7
0,371094
2
S 8
1,386094
2
∑S i
6,02375
r11
0,671411
203
Lampiran 9.11
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
KODE
1
6
IM - 001
6
IM - 002
6
IM - 003
3
IM - 004
4
IM - 005
6
IM - 006
6
IM - 007
6
IM - 008
6
IM - 009
6
IM - 010
6
IM - 011
6
IM - 012
6
IM - 013
4
IM - 014
3
IM - 015
6
IM - 016
6
IM - 017
6
IM - 018
6
IM - 019
4
IM - 020
6
IM - 021
6
IM - 022
5
IM - 023
6
IM - 024
6
IM - 025
6
IM - 026
6
IM - 027
6
IM - 028
4
IM - 029
6
IM - 030
6
IM - 031
6
IM - 032
6
IM - 033
6
IM - 034
6
IM - 035
3
IM - 036
5
IM - 037
4
IM - 038
6
IM - 039
4
IM - 040
6
217
JUMLAH
JUMLAH KUADRAT 47089
ANALISIS NILAI MID SEMESTER
KELAS IMPLEMENTASI
XI IPA
2
4
5
6
JUMLAH
JUMLAH
4
2
8
6
4
1
KUADRAT
4
4
2
6
4
26
676
36
4,5
2
2
4
0
18,5
342,25
36
0
2
2
4
3,5
14,5
210,25
9
3
2
5
3
3,5
20,5
420,25
16
4
2
6
4,5
4
26,5
702,25
36
3
4
2
6
2,5
23,5
552,25
36
4
2
8
6
2,5
28,5
812,25
36
2
2
6
3
1,5
20,5
420,25
36
4
2
8
6
1,5
27,5
756,25
36
1,5
0
6
6
4
23,5
552,25
36
4
2
5
3
3,5
23,5
552,25
36
4
2
6
1
2
21
441
36
2
2
5
4,5
0
17,5
306,25
16
1
2
4
3
1,5
14,5
210,25
9
4
2
8
6
4
30
900
36
4
2
6,5
4
2
24,5
600,25
36
4
2
4
5
2,5
23,5
552,25
36
4
2
5
4,5
0
21,5
462,25
36
3
2
6
2,5
0
17,5
306,25
16
4
0,5
8
6
4
28,5
812,25
36
4
2
4
3
2
21
441
36
2
2
6
1,5
0
16,5
272,25
25
4
2
6
4
0,5
22,5
506,25
36
4
2
6
4
1,5
23,5
552,25
36
4
2
5
2
2
21
441
36
8
4
2
3
2
25
625
36
4
4
2
3
3
22
484
36
3
4
2
2
1,5
16,5
272,25
16
3
2
2
3
0,5
16,5
272,25
36
6,5
4
2
1
4
23,5
552,25
36
2
4
2
2,5
4
20,5
420,25
36
6
4
2
2
2
22
484
36
6
4
2
4
0,5
22,5
506,25
36
4
4
2
3
2
21
441
36
1
1
3
2
1,5
11,5
132,25
9
2
2
3
2
2,5
16,5
272,25
25
3
2
4
3
3,5
19,5
380,25
16
4
2
8
3
2,5
25,5
650,25
36
3
2
6
4
0,5
19,5
380,25
16
4
2
6
2
0,5
20,5
420,25
36
133,5
75,5
216
133,5
83
858,5 19092,75 1217
17822,25
5700,25 46656 17822,25 6889 737022,25
2
16
4
4
9
16
16
16
4
16
2,25
16
16
4
1
16
16
16
16
9
16
16
4
16
16
16
16
16
16
4
16
16
16
16
16
1
4
9
16
9
16
484,25
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0,25
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
149,25
4
36
16
16
25
36
36
64
36
64
36
25
36
25
16
64
42,25
16
25
36
64
16
36
36
36
25
64
16
9
9
42,25
4
36
36
16
9
9
16
64
36
36
1265,5
5
16
20,25
0
9
20,25
9
36
9
36
36
9
1
20,25
9
36
16
25
20,25
6,25
36
9
2,25
16
16
4
9
9
4
9
1
6,25
4
16
9
4
4
9
9
16
4
530,75
6
16
0
12
12
16
6,3
6,3
2,3
2,3
16
12
4
0
2,3
16
4
6,3
0
0
16
4
0
0,3
2,3
4
4
9
2,3
0,3
16
16
4
0,3
4
2,3
6,3
12
6,3
0,3
0,3
244
Reliabilitas
2
S t
16,67984
2
S 1
0,994375
2
S 2
0,967344
2
S 3
0,168594
2
S 4
2,4775
2
S 5
2,129844
2
S 6
1,794375
2
∑S i
8,532031
r11
0,586179
204
Lampiran 9.12
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE-1
TABEL 1. DATA
RESPONDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
∑Xp
(∑xP)2
A
18
24
22
22
15
17
22
21
16
23
15
21
17
18
23
22
17
21
20
17
26
21
20
22
18
18
18
22
22
23
17
19
17
20
17
22
24
19
21
18
795
632025
TABEL 2. RINGKAS AN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS
B
C
21
20
18
23
17
22
19
22
18
27
16
19
15
22
20
23
18
20
22
17
22
24
17
25
17
17
17
25
23
23
19
21
18
19
19
25
22
22
21
20
815
664225
∑Xp
22
22
20
21
17
18
17
20
17
25
17
20
17
20
21
20
18
18
22
15
24
22
18
23
15
15
19
24
21
20
16
18
17
20
17
22
23
20
21
18
780
608400
61
66
60
66
49
57
58
63
51
75
48
60
49
60
64
65
53
59
64
49
72
67
55
70
50
50
54
71
66
66
52
58
52
59
53
69
69
61
63
56
2390
(∑xP)2
3721
4356
3600
4356
2401
3249
3364
3969
2601
5625
2304
3600
2401
3600
4096
4225
2809
3481
4096
2401
5184
4489
3025
4900
2500
2500
2916
5041
4356
4356
2704
3364
2704
3481
2809
4761
4761
3721
3969
3136
144932
VARIASI
JKT
JK antar raters
JKs
JKr
r11
r11
JK
887,1666667
15,41666667
709,8333333
161,9166667
db
119
2
39
78
0,721393748
0,885947405
MK
18,2008547
2,075854701
205
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE-2
TABEL 1. DATA
RES PO NDEN
IM-001
IM-002
IM-003
IM-004
IM-005
IM-006
IM-007
IM-008
IM-009
IM-010
IM-011
IM-012
IM-013
IM-014
IM-015
IM-016
IM-017
IM-018
IM-019
IM-020
IM-021
IM-022
IM-023
IM-024
IM-025
IM-026
IM-027
IM-028
IM-029
IM-030
IM-031
IM-032
IM-033
IM-034
IM-035
IM-036
IM-037
IM-038
IM-039
IM-040
∑Xp
(∑xP)2
A
23
22
22
20
22
20
24
18
20
24
22
20
19
18
22
20
24
23
26
23
24
20
18
24
20
22
20
23
22
20
25
24
18
24
22
22
20
21
23
23
867
751689
TABEL 2. RINGKAS AN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS
B
C
24
20
23
24
23
21
23
19
21
25
25
20
19
18
21
20
23
25
25
20
23
22
20
23
18
23
21
22
21
20
23
22
18
22
20
18
21
22
25
25
868
753424
∑Xp
23
20
23
22
21
21
23
17
23
23
21
18
18
20
20
21
23
24
24
21
24
19
19
24
17
23
20
20
20
21
24
21
20
22
19
17
22
22
24
24
848
719104
70
62
68
66
66
62
70
54
64
72
68
58
56
56
63
61
70
72
75
64
71
61
57
71
55
68
61
65
63
61
72
67
56
68
61
57
63
65
72
72
2583
(∑xP)2
4900
3844
4624
4356
4356
3844
4900
2916
4096
5184
4624
3364
3136
3136
3969
3721
4900
5184
5625
4096
5041
3721
3249
5041
3025
4624
3721
4225
3969
3721
5184
4489
3136
4624
3721
3249
3969
4225
5184
5184
168077
VARIASI
JKT
JK antar raters
JKs
JKr
r11
r11
JK
535,925
6,35
426,5916667
102,9833333
db
119
2
39
78
0,708303829
0,879295189
MK
10,93824786
1,320299145
206
TABEL 1. DATA
RESPONDEN
IM - 001
IM - 002
IM - 003
IM - 004
IM - 005
IM - 006
IM - 007
IM - 008
IM - 009
IM - 010
IM - 011
IM - 012
IM - 013
IM - 014
IM - 015
IM - 016
IM - 017
IM - 018
IM - 019
IM - 020
IM - 021
IM - 022
IM - 023
IM - 024
IM - 025
IM - 026
IM - 027
IM - 028
IM - 029
IM - 030
IM - 031
IM - 032
IM - 033
IM - 034
IM - 035
IM - 036
IM - 037
IM - 038
IM - 039
IM - 040
∑Xp
(∑xP)2
I
24
24
24
22
24
21
26
21
21
23
24
23
22
20
23
22
26
24
26
25
26
21
20
25
21
24
25
26
22
23
27
26
20
22
25
24
24
24
25
25
940
883600
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE-3
TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS
RATERS
II
25
23
25
23
24
22
25
20
22
27
26
23
20
22
22
23
24
26
24
24
25
23
22
25
21
25
24
25
23
23
25
25
21
24
25
25
25
24
26
25
951
904401
III
25
22
23
21
23
20
24
20
23
25
23
22
20
20
21
22
24
24
25
24
24
20
23
23
20
23
26
24
22
22
24
23
22
23
24
22
23
25
26
26
916
839056
∑Xp
74
69
72
66
71
63
75
61
66
75
73
68
62
62
66
67
74
74
75
73
75
64
65
73
62
72
75
75
67
68
76
74
63
69
74
71
72
73
77
76
2807
(∑xP)2
5476
4761
5184
4356
5041
3969
5625
3721
4356
5625
5329
4624
3844
3844
4356
4489
5476
5476
5625
5329
5625
4096
4225
5329
3844
5184
5625
5625
4489
4624
5776
5476
3969
4761
5476
5041
5184
5329
5929
5776
197889
VARIASI
JKT
JK antar raters
JKs
JKr
r11
r11
JK
390,5916667
16,01666667
302,5916667
71,98333333
db
119
2
39
78
0,711739972
0,881055328
MK
7,758760684
0,922863248
207
Lampiran 9.13
REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE - 1
RATARATA
KRITERIA
II III
2,33
2,33
2,33
3
2
2
2,67
2,67
2
2,67
2,33
2,67
2,33
2,67
3
2,33
2,67
2,33
2,33
2
3
2
2,33
2
2,33
2
2,67
2,33
2,67
2
2,33
2,67
2,67
2,67
2
2,67
2,67
2
2,67
2,33
2,42
20,3
22,0
20,0
22,0
16,3
19,0
19,3
21,0
17,0
25,0
16,0
20,0
16,3
20,0
21,3
21,7
17,7
19,7
21,3
16,3
24,0
22,3
18,3
23,3
16,7
16,7
18,0
23,7
22,0
22,0
17,3
19,3
17,3
19,7
17,7
23,0
23,0
20,3
21,0
18,7
19,9
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KURANG
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
KURANG
CUKUP
KURANG
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KURANG
TINGGI
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KURANG
KURANG
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RATARATA
I
1,67
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
1,67
3
3
3
1,33
2
2
2
1,67
1
3
2
1,67
3
2
3
2
3
3
2
1,33
2
2
2
2,33
3
3
2
1,33
2
3
2
1,67
3
2
3
1,33
2
3
2
1,33
3
3
2
1,67
3
3
3
2
2
3
2
1,33
3
2
3
1,67
3
2
2
1,67
3
2
2
1
2
2
2
2
3
3
3
1,33
2
2
2
1,33
3
2
2
1,67
2
2
2
1,33
3
2
2
1,67
2
2
2
1,33
2
3
3
1,67
3
2
2
1,67
2
3
3
2
2
2
2
1,67
2
3
2
2
3
3
2
1,67
2
3
3
1,67
3
3
2
1,33
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
2
1,67
2
2
2
2
3
2
3
1,67
2
2
3
1,66 2,5 2,5 2,3
CUKUP
KURANG
KURANG
JUMLAH
SKOR
RATARATA
10
KURANG
I II III
2,3 1 2 2
2,0 2 2 2
1,7 2 2 2
2,0 1 2 2
1,3 1 2 1
1,7 1 2 2
1,7 2 1 2
1,7 2 2 2
1,7 1 2 1
2,3 2 3 2
1,7 1 1 2
2,0 2 2 1
1,7 1 1 2
1,7 1 2 1
1,7 2 1 2
2,0 2 2 2
1,7 1 2 1
1,7 2 2 1
2,0 1 2 2
1,3 1 1 1
2,0 2 2 2
2,3 1 2 1
1,3 1 1 2
2,3 1 2 2
1,3 1 1 2
1,7 2 1 2
1,3 1 1 2
2,3 2 2 1
1,7 2 2 1
2,3 2 2 2
1,3 2 2 1
2,0 2 2 2
2,0 1 2 2
2,0 2 1 2
1,7 1 2 1
2,0 2 2 2
2,0 2 2 2
2,0 1 2 2
2,0 2 2 2
2,0 1 2 2
1,8 2 2 2
KURANG
KURANG
KURANG
RATARATA
II III
9
KURANG
RATARATA
I
1,7
2
2
3
2,0
2
2
2
1,7
2
1
2
2,0
2
2
2
1,3
1
1
2
1,7
1
2
2
1,7
2
2
1
2,0
2
1
2
1,3
2
2
1
2,7
2
3
2
1,3
2
1
2
1,7
2
2
2
1,7
2
1
2
1,7
1
2
2
1,7
2
2
1
2,0
2
2
2
1,3
1
2
2
1,7
2
2
1
2,0
2
2
2
1,3
1
2
1
2,0
2
2
2
2,0
3
2
2
1,7
1
2
1
1,7
2
2
3
1,7
2
1
1
1,0
2
2
1
1,3
2
1
1
2,3
2
2
3
2,3
2
2
1
2,3
2
3
2
1,3
1
2
1
1,7
2
2
2
1,7
2
2
2
1,7
2
2
2
1,3
2
2
1
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
1,3
2
2
2
1,8 1,9 1,9 1,8
KURANG
KURANG
KURANG
8
KURANG
I II III
2,0 2
2
1
2,3 2
2
2
2,3 2
1
2
2,0 2
2
2
1,7 1
1
2
1,7 2
2
1
2,0 2
2
1
2,0 2
2
2
1,7 2
1
1
2,3 2
3
3
1,3 1
2
1
1,7 2
2
1
1,7 2
1
2
1,7 2
2
1
2,0 1
2
2
2,0 2
2
2
1,7 2
1
1
2,3 2
2
1
2,3 2
2
2
1,7 1
2
1
2,3 2
2
2
2,3 1
2
3
1,7 2
2
1
2,3 1
2
2
1,3 2
2
1
1,3 1
1
1
1,7 2
1
1
2,7 3
2
2
2,7 3
2
2
2,3 2
3
2
1,7 2
1
1
1,7 1
2
2
1,3 2
1
2
1,7 2
1
2
2,0 1
2
1
2,0 2
2
2
2,0 2
2
3
2,3 2
2
2
2,3 2
2
2
2,0 1
2
1
2,0 2 1,8 1,7
KURANG
KURANG
CUKUP
RATARATA
II III
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
3
1
2
1
2
2
3
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
3
2
2
2
1
3
2
2
2
2
3
2
2
1
2
2
3
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
3
3
3
2
3
2
3
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2 2,1 1,8
7
KURANG
RATARATA
I
2,0
2,3
1,7
2,3
1,3
1,7
1,7
1,7
1,7
2,7
1,3
2,0
1,3
2,0
2,3
2,3
1,3
2,3
2,0
1,7
2,3
2,3
1,7
2,7
1,7
1,3
1,7
2,3
2,3
2,0
1,7
1,7
1,7
1,7
1,7
2,3
2,0
2,0
2,0
2,0
1,9
CUKUP
CUKUP
KURANG
6
KURANG
II III
2
KURANG
CUKUP
2
2
2
2
2
2
3
3
1
3
2
3
1
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
3
3
2
2
1
I
1,7
2
2
2
2,3
2
2
3
2,3
2
1
2
2,0
3
2
2
2,0
1
1
2
2,0
2
2
1
2,7
2
2
1
2,3
2
2
1
1,3
2
2
1
2,7
3
2
3
1,7
1
1
2
2,3
2
1
3
1,7
1
1
2
2,0
1
2
3
2,7
2
2
3
2,3
3
2
2
2,3
1
2
1
2,0
2
2
3
2,3
2
2
2
2,0
2
1
2
2,7
2
2
3
2,7
2
2
3
2,3
1
2
2
2,7
3
3
2
1,3
1
2
2
1,7
2
1
1
1,7
1
2
2
2,3
2
2
3
2,3
2
3
2
2,3
2
2
2
1,7
2
1
2
1,7
1
2
2
1,3
2
1
2
2,0
1
2
2
1,7
1
2
2
2,3
2
3
2
2,3
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
1,7
2
2
2
2,1 1,8 1,9 2,1
CUKUP
II III
RATARATA
5
CUKUP
I
2,3
1
2
2,0
3
2
2,0
3
2
2,7
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
1,7
3
2
2,3
2
2
2,0
1
2
2,7
2
3
2,0
1
2
2,3
2
2
1,7
2
2
2,0
2
2
2,3
3
3
2,3
2
3
1,7
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
1,7
3
1
2,7
3
3
2,7
3
3
2,0
2
2
2,7
3
3
1,7
1
2
1,7
2
2
1,7
2
2
2,3
2
3
2,0
2
3
2,3
3
2
2,0
2
2
2,0
2
2
1,7
2
1
2,3
2
2
1,7
2
1
2,7
2
2
2,3
2
2
2,0
2
3
2,0
2
2
2,0
2
2
2,1 2,1 2,2
CUKUP
KURANG
CUKUP
RATARATA
II III
CUKUP
I
2,0
2
2
3
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
3
3
2
1,7
2
2
2
2,3
2
2
2
1,7
2
2
1
2,0
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
3
3
2
1,3
3
2
1
1,7
2
2
3
1,3
2
2
1
2,3
2
2
2
1,7
3
2
2
2,0
3
2
2
1,7
2
1
2
1,7
2
2
2
2,3
2
2
2
1,7
2
2
1
2,3
3
2
3
2,3
3
3
2
1,7
3
1
2
2,7
3
3
2
1,7
2
2
1
2,0
2
2
1
2,3
2
1
2
2,7
2
3
2
2,0
2
2
2
2,0
3
2
2
1,7
2
2
2
1,7
3
2
1
1,3
2
2
1
2,0
2
3
2
2,0
2
1
2
2,3
3
3
2
2,7
3
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
1,7
2
2
2
2,0 2,3 2,1 1,9
CUKUP
2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
2
3
2
1
2
2
2
3
2
3
1
2
2
1
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
3
2
1
2
3
3
2
1
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
1
2 2,1
RATARATA
II III
4
3
KURANG
I
2,3
2
2,3
2
2,0
2
2,3
2
1,7
2
2,3
2
2,0
2
2,3
2
2,0
1
2,3
2
1,7
1
2,0
2
1,7
1
2,7
2
2,3
2
2,3
2
2,0
1
2,0
2
2,3
2
2,0
1
2,7
3
2,3
2
2,3
2
2,7
2
2,3
2
2,3
2
2,3
2
2,7
2
2,3
2
2,3
2
2,0
1
2,3
1
2,0
1
2,0
2
2,3
2
2,7
2
2,7
3
2,0
2
2,0
2
2,0
2
2,2 1,9
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KRIT ERIA
CUKUP
2
3
1 IM - 001 2
2
2
2 IM - 002 3
2
2
3 IM - 003 2
3
2
4 IM - 004 2
2
2
5 IM - 005 1
3
2
6 IM - 006 2
2
2
7 IM - 007 2
2
3
8 IM - 008 2
2
3
9 IM - 009 1
2
3
10 IM - 010 2
1
2
11 IM - 011 2
2
2
12 IM - 012 2
1
2
13 IM - 013 2
3
3
14 IM - 014 2
2
2
15 IM - 015 3
3
2
16 IM - 016 2
2
2
17 IM - 017 2
2
2
18 IM - 018 2
2
3
19 IM - 019 2
2
2
20 IM - 020 2
2
3
21 IM - 021 3
3
2
22 IM - 022 2
2
2
23 IM - 023 3
3
2
24 IM - 024 3
2
3
25 IM - 025 2
3
2
26 IM - 026 2
2
3
27 IM - 027 2
3
3
28 IM - 028 2
2
3
29 IM - 029 2
2
2
30 IM - 030 3
2
2
31 IM - 031 2
2
3
32 IM - 032 2
2
2
33 IM - 033 2
2
2
34 IM - 034 2
3
2
35 IM - 035 2
3
3
36 IM - 036 2
3
2
37 IM - 037 3
2
2
38 IM - 038 2
2
2
39 IM - 039 2
2
2
40 IM - 040 2
RATA-RAT A 2,1 2,2 2,3
CUKUP
II III
KURANG
I
2
RATARATA
1
KODE
SISWA
CUKUP
NO
ASPEK
208
REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA
RATARATA
23,3
20,7
22,7
22,0
22,0
20,7
23,3
18,0
21,3
24,7
22,7
19,3
18,7
18,7
21,0
20,3
23,3
24,0
25,0
21,3
23,7
20,3
19,0
23,7
18,3
22,7
20,3
21,7
21,0
20,3
24,0
22,3
18,7
22,7
20,3
19,0
21,0
21,7
24,0
24,0
21,5
KURANG
CUKUP
CUKUP
II III
CUKUP
I
CUKUP
RATARATA
10
KURANG
II III
KURANG
I
KURANG
RATARATA
9
KURANG
KURANG
2
CUKUP
2,0
3
2
2 2,33
2
2
2
2
2,0
2
2
2
2
3
2
2 2,33
2,0
2
1
2 1,67
2
2
2
2
2,3
2
2
2
2
2
3
3 2,67
2,3
2
1
2 1,67
3
3
3
3
2,0
1
2
2 1,67
3
3
3
3
2,0
2
2
2
2
3
2
3 2,67
2,0
1
1
1
1
2
2
2
2
2,0
2
2
2
2
2
3
2 2,33
2,0
2
2
2
2
3
3
3
3
2,0
2
2
2
2
3
3
2 2,67
1,7
2
2
1 1,67
2
2
2
2
2,0
2
1
2 1,67
2
2
2
2
1,3
2
1
2 1,67
2
2
2
2
2,0
2
2
2
2
2
3
2 2,33
2,0
2
2
2
2
2
2
3 2,33
2,0
2
2
2
2
2
2
3 2,33
2,0
2
2
2
2
3
3
3
3
2,3
2
2
3 2,33
2
3
2 2,33
2,0
2
2
2
2
3
2
3 2,67
2,0
2
2
2
2
2
2
3 2,33
1,7
1
2
1 1,33
3
3
2 2,67
1,7
1
2
1 1,33
2
2
2
2
2,0
2
2
2
2
2
3
3 2,67
1,7
2
1
1 1,33
2
3
2 2,33
2,0
2
2
2
2
3
3
3
3
2,0
2
2
1 1,67
2
3
3 2,67
2,0
2
3
2 2,33
2
3
2 2,33
2,0
2
2
2
2
3
3
2 2,67
2,0
2
2
2
2
2
2
3 2,33
2,0
2
2
2
2
3
2
2 2,33
2,3
2
2
1 1,67
2
2
3 2,33
1,7
1
2
2 1,67
2
2
2
2
2,3
1
1
2 1,33
2
2
3 2,33
2,0
2
2
1 1,67
3
2
2 2,33
1,7
2
1
2 1,67
2
2
2
2
2,0
2
2
2
2
2
2
2
2
2,0
2
2
2
2
2
3
3 2,67
2,0
2
1
2 1,67
3
2
3 2,67
2,3
2
2
2
2
3
3
2 2,67
2,0 1,9 1,8 1,8 1,83 2,4 2,5 2,5 2,43
II III
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
1
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2 1,9
CUKUP
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
CUKUP
I
2,0
2,0
2,3
2,0
2,0
2,0
2,0
1,7
2,0
2,3
2,3
2,0
2,0
1,7
2,0
2,0
2,0
2,3
2,0
2,0
2,3
2,0
2,0
2,3
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,7
2,0
2,3
2,0
2,3
2,0
2,0
2,0
2,3
2,1
CUKUP
RATARATA
II III
CUKUP
I
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
3,0
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
1,7
1
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
3
2
2,7
2
3
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
1
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,7
2
2
3
2,7
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
3
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
2
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
3
3
2
2,0
2
2
2
2,0
3
2
2
2,0
2
2
2
1,7
3
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
3
2,2 2,1 2,1 2,1
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
RATARATA
II III
2,7
3
2
2,0
2
2
2,0
3
3
2,0
2
2
2,0
2
3
2,0
2
2
2,0
3
2
1,7
2
2
2,3
2
2
2,3
3
3
2,3
3
3
2,0
2
2
1,7
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,3
3
2
2,3
2
3
3,0
3
3
2,0
3
2
2,7
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,0
3
2
1,7
2
2
2,3
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,3
3
2
2,3
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
2,0
2
2
1,7
2
2
2,0
2
2
2,3
3
2
2,7
2
3
2,3
2
2
2,1 2,3 2,2
JUMLAH
SKOR
RATARATA
8
CUKUP
I
7
CUKUP
II III
RATARATA
I
CUKUP
II III
RATARATA
I
3,0
2
3
3 2,7
2
3
3
2,0
3
2
2 2,3
2
2
2
2,7
2
3
2 2,3
2
2
2
2,3
2
3
2 2,3
2
2
2
2,3
2
3
2 2,3
2
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,3
3
3
3 3,0
2
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
1
2,3
2
2
3 2,3
2
2
3
2,3
3
2
3 2,7
2
3
2
2,0
2
2
2 2,0
2
3
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
1,7
2
2
1 1,7
1
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,3
3
2
2 2,3
2
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,7
3
3
2 2,7
2
3
2
2,3
2
3
2 2,3
2
3
2
2,7
3
3
2 2,7
3
3
3
2,0
3
2
2 2,3
2
2
2
2,7
3
3
3 3,0
2
3
3
2,0
2
2
3 2,3
2
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,7
3
3
2 2,7
2
2
2
1,7
2
2
1 1,7
2
1
2
2,3
2
2
3 2,3
2
2
3
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,3
3
2
2 2,3
2
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
3,0
3
3
3 3,0
3
2
2
2,3
2
2
2 2,0
3
2
2
2,0
2
2
2 2,0
2
2
2
2,7
3
3
2 2,7
2
2
2
2,0
3
2
2 2,3
2
2
2
2,0
2
2
1 1,7
2
2
1
2,0
2
2
3 2,3
2
2
2
2,3
2
2
2 2,0
2
2
3
3,0
2
3
2 2,3
3
3
2
2,7
3
3
2 2,7
2
2
3
2,3 2,4 2,4 2,2 2,3 2,1 2,2 2,1
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
RATARATA
II III
6
CUKUP
I
2
2
2 2,0
3
3
2
2
2 2,0
2
2
2
2
3 2,3
3
3
2
2
2 2,0
2
3
2
2
2 2,0
2
3
2
2
2 2,0
2
2
2
3
2 2,3
2
3
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
3 3,0
3
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
3
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
3 2,3
3
3
3
2
2 2,3
2
3
3
2
2 2,3
3
3
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
3
3
2
2
2 2,0
2
2
1
2
2 1,7
2
2
2
2
3 2,3
3
3
2
2
2 2,0
2
2
2
3
2 2,3
2
3
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
3
2
2
2
2 2,0
3
2
2
2
2 2,0
2
2
2
2
3 2,3
3
3
2
2
2 2,0
3
2
1
1
2 1,3
2
2
3
2
2 2,3
3
3
2
2
2 2,0
2
2
2
2
2 2,0
2
2
2
3
2 2,3
2
2
2
2
2 2,0
2
3
2
3
3 2,7
3
3
2
3
2 2,3
3
3
2 2,1 2,2 2,1 2,4 2,4
5
CUKUP
II III
RATARATA
I
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KRIT ERIA
CUKUP
2
3
2 2,3
1 IM - 001
2
2
2 2,0
2 IM - 002
2
2
3 2,3
3 IM - 003
2
3
2 2,3
4 IM - 004
2
2
2 2,0
5 IM - 005
2
2
2 2,0
6 IM - 006
3
2
3 2,7
7 IM - 007
2
2
2 2,0
8 IM - 008
2
2
2 2,0
9 IM - 009
2
3
2 2,3
10 IM - 010
2
3
3 2,7
11 IM - 011
2
2
2 2,0
12 IM - 012
2
2
2 2,0
13 IM - 013
2
2
2 2,0
14 IM - 014
2
2
2 2,0
15 IM - 015
2
2
2 2,0
16 IM - 016
3
2
3 2,7
17 IM - 017
3
2
3 2,7
18 IM - 018
3
2
3 2,7
19 IM - 019
2
2
2 2,0
20 IM - 020
3
2
3 2,7
21 IM - 021
2
3
2 2,3
22 IM - 022
2
2
3 2,3
23 IM - 023
3
2
2 2,3
24 IM - 024
2
2
2 2,0
25 IM - 025
3
2
2 2,3
26 IM - 026
2
2
2 2,0
27 IM - 027
3
2
2 2,3
28 IM - 028
2
2
3 2,3
29 IM - 029
2
2
2 2,0
30 IM - 030
2
3
3 2,7
31 IM - 031
3
2
3 2,7
32 IM - 032
2
2
2 2,0
33 IM - 033
2
3
3 2,7
34 IM - 034
2
2
2 2,0
35 IM - 035
3
2
2 2,3
36 IM - 036
2
2
3 2,3
37 IM - 037
2
2
2 2,0
38 IM - 038
2
3
3 2,7
39 IM - 039
2
3
3 2,7
40 IM - 040
RAT A-RAT A 2,3 2,2 2,4 2,3
CUKUP
II III
4
3
CUKUP
I
2
RATARATA
NO
ASPEK
1
KODE
SISWA
KRITERIA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE - 2
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
TINGGI
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
TINGGI
CUKUP
209
REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA
ASPEK
RATARATA
II III
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
2
I
2 2,33
2
3
3 2,67
2
2
3
3
2 2,67
1 2,33
2
3
2 2,33
1 1,67
3
2
3 2,67
1 1,67
3
3
2 2,67
2 1,67
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2 1,67
3
3
2 2,67
1 1,67
3
3
3
3
1 1,67
3
3
2 2,67
1 1,67
3
2
2 2,33
2
2
3
3
2 2,67
1 1,33
3
2
2 2,33
2 1,67
2
2
2
2
1 1,33
3
3
3
3
1 1,67
3
2
2 2,33
1 1,67
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3 2,33
3
2
2 2,33
1 1,67
3
3
2 2,67
1 1,67
3
3
3
3
2
2
2
2
3 2,33
2
2
3
3
2 2,67
1 1,33
3
2
3 2,67
1
2
3
3
2 2,67
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
3
2 2,33
2 1,67
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2 2,33
3
2
2 2,33
2
2
2
3
2 2,33
2
2
2
3
2 2,33
2
2
3
3
2 2,67
2
2
3
2
3 2,67
2
2
3
3
2 2,67
2 2,33
2
3
2 2,33
2
2
3
3
3
3
2 2,33
3
3
3
3
1,7 1,89 2,8 2,7 2,5 2,65
KURANG
2
2
2
3
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
10
RATARATA
II III
3
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
KURANG
I
CUKUP
2,7
2,0
2,3
2,3
2,7
2,3
2,0
2,3
2,7
2,3
1,7
2,0
1,7
2,0
1,7
2,0
2,7
2,3
2,0
2,3
2,0
2,0
2,3
2,3
2,0
2,3
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,3
2,0
2,3
2,0
2,3
2,3
2,0
2,3
2,7
2,2
KURANG
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
9
CUKUP
I
2,3
2
3
3
2,3
2
2
2
2,3
2
3
2
2,0
2
3
2
2,3
3
2
3
2,0
2
3
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
3
2,0
2
3
3
2,7
2
3
2
2,3
2
2
1
2,3
2
2
2
2,0
2
1
2
1,7
2
2
2
2,0
2
1
2
2,3
2
2
2
2,0
3
2
3
2,3
2
2
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
3
2,3
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
3
2,7
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
3
2
2
2,7
2
2
2
2,7
2
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
2
2
2,3
2
2
2
2,3
2
2
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
3
2,0
2
2
2
2,3
2
3
2
2,3
2
3
2
2,3
2
2
2
3,0
2
2
3
2,3
3
2
3
2,3 2,1 2,2 2,3
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
8
CUKUP
I
2,7
2
2
3
2,0
3
2
2
2,3
2
2
3
2,0
2
2
2
3,0
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
3
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
3
3
2,3
2
2
3
2,0
2
2
3
1,7
2
2
2
2,0
1
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
3
2,7
2
2
2
2,7
2
3
2
2,7
2
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
2
3
2,0
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
2
3
3
2,3
2
2
2
2,3
2
2
3
2,3
3
2
3
2,3
3
3
2
2,7
2
2
2
2,7
3
3
2
2,3
2
3
2
2,7
3
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,7
2
2
2
2,0
2
3
2
2,3
3
2
2
2,7
3
2
2
2,7
3
3
3
2,7
2
2
3
2,3 2,2 2,3 2,3
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
7
CUKUP
I
2,3
3
2
3
2,7
2
2
2
2,3
3
2
2
2,3
2
2
2
2,0
3
3
3
2,0
2
2
2
2,7
3
2
2
2,0
3
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
3
2
2,3
2
3
2
2,3
2
2
2
2,0
2
1
2
2,0
2
2
2
2,0
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
3
2
3
2,3
3
3
2
2,3
3
2
3
2,3
2
2
2
2,3
3
3
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
3
2
2
2,0
2
3
2
2,3
2
3
2
2,3
2
2
3
2,3
3
2
2
2,3
3
3
2
2,3
2
3
3
2,7
3
2
2
2,7
3
2
3
2,3
2
2
2
2,3
2
2
3
2,7
3
2
3
2,0
2
2
2
2,7
3
2
2
2,7
3
3
2
2,7
2
3
3
2,7
3
2
3
2,3 2,5 2,3 2,3
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
6
CUKUP
I
2,3
2
3
2
2,7
3
2
3
2,3
2
2
3
2,3
2
2
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
3
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
2
3
3,0
2
3
2
2,3
2
2
3
2,3
2
2
2
2,7
2
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
2
2
2,3
2
2
3
2,7
2
3
2
2,3
2
2
3
2,7
2
3
2
3,0
2
3
2
2,0
2
2
2
2,7
2
2
2
2,3
2
2
2
2,0
2
2
2
2,7
2
2
3
2,3
3
2
2
2,3
2
3
2
2,3
2
2
3
2,7
3
2
2
2,3
3
2
3
2,7
2
3
3
2,0
2
2
3
2,3
2
3
2
3,0
3
3
2
3,0
2
2
2
2,7
2
3
3
2,7
2
3
3
2,7
3
3
2
2,3
2
3
3
2,4 2,2 2,4 2,4
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
5
CUKUP
I
2,7
3
2
2
2,0
3
2
3
2,3
2
2
3
2,0
2
3
2
2,7
2
2
2
2,3
2
2
2
2,3
2
3
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
3,0
2
3
2
2,7
3
3
3
2,3
2
3
2
2,7
3
2
2
2,0
3
3
2
3,0
2
2
2
2,3
2
3
3
2,7
3
2
2
2,7
3
2
3
2,7
3
2
2
2,7
3
3
2
3,0
3
3
3
2,0
2
2
2
2,0
2
3
3
2,7
3
2
2
2,3
2
2
2
3,0
3
2
3
3,0
2
3
2
3,0
2
2
3
2,3
2
3
2
2,3
3
3
2
3,0
3
2
2
2,7
3
3
2
2,0
2
2
2
2,7
2
3
2
3,0
3
3
3
2,3
3
3
3
2,7
2
3
3
2,7
3
2
3
3,0
3
3
2
2,7
3
2
2
2,5 2,5 2,5 2,4
CUKUP
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
CUKUP
I
2,3
3
3
2
2,3
2
2
2
2,7
2
3
2
2,0
2
2
2
2,3
3
3
2
1,7
2
3
2
2,7
3
2
2
1,3
2
2
2
2,3
2
2
2
2,3
3
3
3
3,0
2
3
3
2,3
2
3
2
2,3
3
3
2
2,0
2
2
2
1,7
3
3
3
2,3
2
2
3
2,7
2
3
3
2,0
3
3
2
3,0
3
3
2
2,7
3
3
2
2,7
3
3
3
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
3
3
2
2,0
2
3
2
2,0
3
3
3
3,0
3
3
3
3,0
3
3
3
2,0
3
2
2
2,3
3
2
2
3,0
3
3
3
2,3
3
3
2
2,3
2
2
2
2,7
3
3
2
2,7
3
3
3
2,7
3
2
2
2,0
3
3
2
2,0
3
2
3
2,0
3
3
3
2,3
2
3
3
2,3 2,6 2,7 2,4
CUKUP
CUKUP
RATARATA
II III
4
3
CUKUP
I
2,3
2
3
2
2,3
2
3
2
2,7
3
2
3
2,7
2
2
2
3,0
2
2
3
2,0
2
2
1
3,0
3
3
2
2,0
2
1
1
2,3
2
2
3
3,0
2
2
3
3,0
3
3
3
2,3
3
2
2
2,3
2
2
3
2,7
2
2
2
3,0
2
2
1
2,7
2
3
2
2,7
3
3
2
2,7
2
2
2
3,0
3
3
3
3,0
3
2
3
2,7
3
2
3
2,3
2
2
2
2,3
2
2
2
3,0
2
2
3
2,0
2
2
2
2,3
2
2
2
2,3
3
3
3
2,3
3
3
3
2,3
2
2
2
2,0
2
2
3
2,7
3
3
3
2,3
2
3
2
2,0
2
2
3
2,0
3
2
3
2,0
2
3
3
2,3
3
3
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,0
2
2
2
2,3
2
3
2
2,5 2,3 2,3 2,4
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KRIT ERIA
CUKUP
2
2
3
1 IM - 001
2
3
2
2 IM - 002
3
3
2
3 IM - 003
3
3
2
4 IM - 004
2
2
3
5 IM - 005
2
2
2
6 IM - 006
3
3
3
7 IM - 007
2
2
2
8 IM - 008
2
2
3
9 IM - 009
3
3
3
10 IM - 010
3
3
3
11 IM - 011
3
2
2
12 IM - 012
2
3
2
13 IM - 013
3
3
2
14 IM - 014
3
3
3
15 IM - 015
3
3
2
16 IM - 016
3
3
2
17 IM - 017
2
3
3
18 IM - 018
3
3
3
19 IM - 019
3
3
3
20 IM - 020
3
2
3
21 IM - 021
2
3
2
22 IM - 022
2
3
2
23 IM - 023
3
3
3
24 IM - 024
2
2
2
25 IM - 025
2
3
2
26 IM - 026
2
2
3
27 IM - 027
3
2
2
28 IM - 028
2
2
3
29 IM - 029
2
2
2
30 IM - 030
3
3
2
31 IM - 031
3
2
2
32 IM - 032
2
2
2
33 IM - 033
2
2
2
34 IM - 034
2
2
2
35 IM - 035
2
3
2
36 IM - 036
2
2
2
37 IM - 037
2
2
2
38 IM - 038
2
2
2
39 IM - 039
2
3
2
40 IM - 040
RAT A-RAT A 2,4 2,5 2,4
CUKUP
II III
CUKUP
I
2
RATARATA
1
KODE
NO SISWA
JUMLAH
SKOR
RATARATA
24,7
23,0
24,0
22,0
24,3
21,0
25,0
20,3
22,0
24,7
24,3
22,7
20,7
20,7
22,0
22,3
24,7
24,7
25,0
24,3
25,0
21,3
21,7
24,3
20,7
24,0
25,0
25,0
22,3
22,7
25,3
24,7
21,0
23,0
24,7
23,7
23,7
23,7
25,3
25,3
23,4
KRITERIA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE - 3
TINGGI
CUKUP
TINGGI
CUKUP
TINGGI
CUKUP
TINGGI
CUKUP
CUKUP
TINGGI
TINGGI
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
CUKUP
CUKUP
TINGGI
CUKUP
TINGGI
TINGGI
TINGGI
CUKUP
CUKUP
TINGGI
TINGGI
CUKUP
CUKUP
TINGGI
CUKUP
CUKUP
CUKUP
TINGGI
TINGGI
CUKUP
210
Lampiran 9.14
ANALISIS ANGKET RESPON SISWA DAN PERHITUNGAN RELIABILITAS
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
2
NAMA
IM-001
IM-002
IM-003
IM-004
IM-005
IM-006
IM-007
IM-008
IM-009
IM-010
IM-011
IM-012
IM-013
IM-014
IM-015
IM-016
IM-017
IM-018
IM-019
IM-020
IM-021
IM-022
IM-023
IM-024
IM-025
IM-026
IM-027
IM-028
IM-029
IM-030
IM-031
IM-032
IM-033
IM-034
IM-035
IM-036
IM-037
IM-038
IM-039
IM-040
135,88
R11 0,9715
St
1
2
3
4
5
6
7
3
3
3
3
3
1
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
0
3
3
3
3
3
1
2
2
3
1
1
3
2
3
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
0
3
3
3
3
3
1
2
3
3
2
3
2
2
1
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
3
1
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
4
3
4
2
2
2
3
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
1
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
4
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
4
3
4
2
2
4
4
3
3
3
2
3
3
4
4
4
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
104
116
125
116
117
117
89
10816 13456 15625 13456 13689 13689 7921
2
S1
2
S 2
2
S3
2
S4
2
S 5
2
S6
2
S 7
9
10
11
12 JUMLAH RESPON SISWA NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12
3
3
3
3
4
35 TINGGI
1 1225
9
9
9
9
9
1
9
9
9
9
9 16
1
3
3
2
3
29 CUKUP
2
841
9
4
4
4
4
9
9
1
9
9
4
9
2
3
3
2
4
34 TINGGI
3 1156
9
9
9
9
9
9
4
4
9
9
4 16
2
3
3
3
3
30 CUKUP
4
900
0
9
9
9
9
9
1
4
9
9
9
9
2
1
1
1
1
20 RENDAH
5
400
4
4
9
1
1
9
4
4
1
1
1
1
3
3
2
3
4
36 TINGGI
6 1296
9
9
9
9
9 16
4
9
9
4
9 16
2
3
2
2
3
26 CUKUP
7
676
4
4
4
4
4
4
4
4
9
4
4
9
2
3
2
3
3
32 TINGGI
8 1024
9
9
9
9
9
4
4
4
9
4
9
9
2
3
3
3
3
30 CUKUP
9
900
0
9
9
9
9
9
1
4
9
9
9
9
2
2
2
2
1
26 CUKUP
10
676
4
9
9
4
9
4
4
4
4
4
4
1
3
2
2
2
2
25 CUKUP
11
625
1
4
4
4
4
4
9
9
4
4
4
4
2
3
3
3
1
31 TINGGI
12
961
9
9
9
9
9
9
1
4
9
9
9
1
2
1
1
1
1
20 RENDAH
13
400
4
4
9
1
1
9
4
4
1
1
1
1
2
3
2
3
3
33 TINGGI
14 1089
4
9
9
9
9
9
9
4
9
4
9
9
1
2
3
3
3
32 TINGGI
15 1024
9
9
9
9
9
9
4
1
4
9
9
9
2
3
3
2
3
34 TINGGI
16 1156 16
4 16
9 16
4
4
4
9
9
4
9
2
3
3
3
3
36 TINGGI
17 1296
4
9 16 16 16
9
4
4
9
9
9
9
2
3
3
3
3
35 TINGGI
18 1225
9
9
9
9
9
9
9
4
9
9
9
9
3
3
3
3
4
33 TINGGI
19 1089
4
4
9
9
9
4
4
9
9
9
9 16
2
4
4
4
4
39 TINGGI
20 1521
9
9
9
9
9 16
4
4 16 16 16 16
3
4
4
4
4
46 SANGAT TINGGI 21 2116 16 16 16 16 16 16
9
9 16 16 16 16
2
3
2
3
2
32 TINGGI
22 1024
9
9
9
9
4
9
9
4
9
4
9
4
1
2
2
2
2
29 CUKUP
23
841
9
9
9
4
9 16
4
1
4
4
4
4
3
4
3
3
3
38 TINGGI
24 1444
9
9
9
9
9 16
9
9 16
9
9
9
2
4
3
3
4
38 TINGGI
25 1444
4
9
9 16 16 16
4
4 16
9
9 16
3
3
4
4
4
39 TINGGI
26 1521
9
9
9
9
9
9
9
9
9 16 16 16
2
2
2
2
1
25 CUKUP
27
625
4
9
9
4
4
1
9
4
4
4
4
1
2
3
3
4
2
35 TINGGI
28 1225
9
9
9
9
9 16
4
4
9
9 16
4
1
2
3
3
3
31 TINGGI
29
961
9
9
9
9
9
9
1
1
4
9
9
9
2
3
3
3
3
34 TINGGI
30 1156
9
9
9
9
9
9
4
4
9
9
9
9
2
3
3
3
4
39 TINGGI
31 1521
9 16 16
9
9 16
9
4
9
9
9 16
3
3
3
3
4
37 TINGGI
32 1369
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9 16
3
3
3
3
3
32 TINGGI
33 1024
4
9
9
4
9
4
4
9
9
9
9
9
2
3
2
4
3
37 TINGGI
34 1369 16
4 16 16 16
9
4
4
9
4 16
9
2
3
4
4
4
42 SANGAT TINGGI 35 1764 16 16 16 16 16
9
4
4
9 16 16 16
2
3
3
3
4
37 TINGGI
36 1369
9
9
9 16
9 16
4
4
9
9
9 16
2
3
3
4
4
37 TINGGI
37 1369
4 16 16
9
9
9
4
4
9
9 16 16
2
3
4
3
2
37 TINGGI
38 1369
9
9 16 16 16
9
4
4
9 16
9
4
1
1
1
2
2
24 CUKUP
39
576
4
9
9
9
4
4
4
1
1
1
4
4
2
3
4
4
4
38 TINGGI
40 1444
9
9
9
9
9
9
9
4
9 16 16 16
84
112
110
115
118
1323
45011 302 348 401 358 363 367 213 190 334 328 355 388
7056 12544 12100 13225 13924 1750329
8
2
S8
2
S9
2
S 10
2
S 11
2
S 12
2
S i
1,37 1,088 1,195 1,311 1,307 1,396 0,82 0,738 1,228 1,314 1,358 1,746 14,8711
211
Lampiran 10
212
Lampiran 11
213
Lampiran 12
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pra Uji Coba Soal di Kelas XII IPA 1
Uji Coba Skala Kecil Ekstrakurikuler Olimpiade
Tahap Implementasi Kelas XI IPA 3
Download